• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Taman Simalem Resort Sebagai Objek Wisata Di Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Potensi Taman Simalem Resort Sebagai Objek Wisata Di Kabupaten Karo"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI TAMAN SIMALEM RESORT SEBAGAI OBJEK

WISATA DI KABUPATEN KARO

KERTAS KARYA

OLEH

HENRI DUNAND PURBA

082204019

PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya

: POTENSI TAMAN SIMALEM RESORT

SEBAGAI OBJEK WISATA DI

KABUPATEN KARO

Oleh

: Henri Dunand Purba

NIM

: 082204019

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP. 19511013 197603 1 001

PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA

Ketua,

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

POTENSI TAMAN SIMALEM RESORT SEBAGAI OBJEK

WISATA DI KABUPATEN KARO

OLEH

HENRI DUNAND PURBA

082204019

Dosen Pembimbing,

Mukhtar Madjid, S.Sos., S.Par.,M.A.

NIP. 19580615 198703 1 001

Dosen Pembaca,

(4)

ABSTRAK

Pariwisata adalah sesuatu yang bersifat abstrak, tidak nampak (secara kasat mata) hanya dapat merasakannya, terlebih lagi pariwisata itu sebenarnya suatu konsep yang ingin diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah dimana orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari tempat-tempat objek wisata tersebut beserta atraksi-atraksi yang ada pada objek wisata tersebut.

Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Karo adalah Taman Simalem Resort. Taman Simalem Resort merupakan salah satu objek wisata terbaru dan termegah di Provinsi Sumatera Utara. Terletak di kawasan Bukit Merek, Sidikalang. Objek wisata ini menghadirkan pemandangan Danau Toba dari sudut pandang yang sangat luas.

Dilengkapi berbagai fasilitas modern dan pilihan rekreasi antara lain wisata alam, agrowisata, lounge-cafe, dan resort/villa yang masih dalam proses pembangunan. Objek wisata ini akan berprospek tinggi karena didukung fasilitas yang sangat modern dengan objek alam yang spektakuler (Danau Toba sebagai danau terbesar di Asia Tenggara dan terdalam di dunia serta air terjun kembar dan hutan alami).

Taman Simalem Resort memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif, yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat dan karunia-Nya, telah memberikan ilmu pengetahuan, kekuatan dan

kesempatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini

dengan baik dan tepat pada waktunya, adapun judul kertas karya ini adalah: “Potensi

Taman Simalem Resort Sebagai Objek Wisata di Kabupaten Karo”. Kertas karya ini

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi

Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera

Utara.

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi D-3 Pariwisata Fakultas

Sastra Universitas Sumatera Utara.

3.

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis .

4. Drs. Ridwan Azhar, M.Hum. sebagai dosen pembaca yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

5. Solahuddin Nasution, S.E, MSP selaku Kordinator Praktek Bidang Usaha Wisata

yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, wawasan dan nasehatnya

(6)

6. Teristimewa kepada ayahanda Kartiman Purba dan Ibunda Ernawati Munthe

yang tiada henti-hentinya selalu memberikan motivasi dan memberikan bantuan

moril maupun materil dari awal kuliah sampai seleseainya kertas karya ini, serta

seluruh kelurga yang telah banyak berdoa, memberi restu dan dorongan semangat

kepada penulis.

7. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

8. Teman-teman penulis di program studi Pariwista khususnya UW’08, yang

menjadi teman bermain di kampus dan di luar kampus Ariwan, Johanes Brothers,

Rejeki Ando, A Gani ,Yasin Aksay dan sobat lain yang tidak dapat disebutkan

satu persatu, thanks ya buat pertemanannya.

9. Untuk Four Brothers (Jaka, Ahmad, Micael, Dodi) thanks ya buat

pertemanannya.

10. Adek-adek penulis Engki, Dewi, Grace terimakasih buat dukungan dan

semangatnya, penulis sayang kalian.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam kertas

karya ini, baik dari segi penulisan maupun isinya. Oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan kertas karya

ini. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca.

Medan, Maret 2011 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

... Kata Pengantar ... ii

... Daftar Isi ... iv

Bab I Pendahuluan ... 1

1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Pembatasan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Metode Penulisan... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

Bab II Uraian Teoritis Taman ... 5

2.1 Pengertian Taman ... 5

2.2 Jenis-Jenis Taman ... 7

2.3 Fungsi Taman ... 8

2.4 Potensi Taman ... 11

Bab III Gambaran Umum Kepariwisataan Kab. Karo ... 12

3.1 Informasi Umum Tanah Karo ... 13

3.2 Kebudayaan Kab. Karo ... 14

3.3 Potensi Kepariwisataan Kab.Karo ... 19

(8)

3.5 Arus Kunjungan Wisatawan ... 27

Bab IV Potensi Taman Simalem Resort Sebagai Objek Wisata di Kab. Karo ... 29

4.1 Informasi Umum Taman Simalem Resort ... 29

4.2 Fasilitas yang Ada di Taman Simalem Resort ... 30

4.3 Taman Simalem Resort Sebagai Objek Wisata ... 32

4.4 Potensi Taman Simalem Resort Sebagai Objek Wisata di Kab.Karo ... 34

Bab V Penutup ... 37

5.1 Penutup ... 37

Daftar Pustaka ... 38

(9)

ABSTRAK

Pariwisata adalah sesuatu yang bersifat abstrak, tidak nampak (secara kasat mata) hanya dapat merasakannya, terlebih lagi pariwisata itu sebenarnya suatu konsep yang ingin diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah dimana orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari tempat-tempat objek wisata tersebut beserta atraksi-atraksi yang ada pada objek wisata tersebut.

Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Karo adalah Taman Simalem Resort. Taman Simalem Resort merupakan salah satu objek wisata terbaru dan termegah di Provinsi Sumatera Utara. Terletak di kawasan Bukit Merek, Sidikalang. Objek wisata ini menghadirkan pemandangan Danau Toba dari sudut pandang yang sangat luas.

Dilengkapi berbagai fasilitas modern dan pilihan rekreasi antara lain wisata alam, agrowisata, lounge-cafe, dan resort/villa yang masih dalam proses pembangunan. Objek wisata ini akan berprospek tinggi karena didukung fasilitas yang sangat modern dengan objek alam yang spektakuler (Danau Toba sebagai danau terbesar di Asia Tenggara dan terdalam di dunia serta air terjun kembar dan hutan alami).

Taman Simalem Resort memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif, yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Pariwisata pada saat ini diakui merupakan salah satu industri yang secara luas

memiliki sektor penting bagi suatu negara untuk menambah pendapatan negara.

Dalam menyongsong perkembangannya, pemerintah khususnya di Sumatera Utara

telah berupaya meningkatkan kepariwisataan di setiap kawasan yang memiliki daya

tarik wisata. Salah satu daerah yang memilki kemampuan dalam kepariwisataan ialah

daerah Kabupaten Karo.

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah objek wisata yang ada di

Sumatera Utara, yang memilki potensi pariwisata, yang dapat dijadikan modal untuk

pengembangan industri pariwisata. Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten

Karo adalah Taman Simalem Resort. Taman Simalem Resort merupakan salah satu

objek wisata terbaru dan termegah di Provinsi Sumatera Utara. Terletak di kawasan

Bukit Merek, Sidikalang. Objek wisata ini menghadirkan pemandangan Danau Toba

dari sudut pandang yang sangat luas.

Dilengkapi berbagai fasilitas modern dan pilihan rekreasi antara lain wisata

alam, agrowisata, lounge-cafe, dan resort/villa yang masih dalam proses

pembangunan. Objek wisata ini akan berprospek tinggi karena didukung fasilitas

yang sangat modern dengan objek alam yang spektakuler (Danau Toba sebagai danau

terbesar di Asia Tenggara dan terdalam di dunia serta air terjun kembar dan hutan

(11)

Taman Simalem Resort memiliki potensi pariwisata yang layak dan produktif,

yang artinya setiap kegiatan pembangunan pariwisata memberikan tempat menurut

kebutuhan fungsi masing-masing sehingga terwujud suatu lingkungan yang harmonis

dan dilain pihak meningkatkan kesempatan kerja, kesempatan berusaha,

meningkatkan penerimaan devisa, dan memperkenalkan alam dan kebudayaan

Indonesia dengan memanfaatkan objek wisata yang ada.

Berkenaan dengan hal di atas penulis tertarik untuk menulis kertas karya

dengan judul ”Potensi Taman Simalem Resort Sebagai Objek Wisata di Kabupaten

Karo.” Yang akan menguraikan gambaran umum Taman Simalem Resort yang

memiliki potensi sebagai Objek wisata di Kabupaten Karo.

1.2 Pembatasan Masalah

Kertas karya ini, penulis akan mengadakan pembatasan masalah antara lain :

1. Bagaimana Taman Simalem Resort menjadi objek wisata?

2. Bagaimana Potensi dan Taman Simalem Resort menjadi objek wisata di

Kabupaten Karo?

1.3 Tujuan Penulisan

Suatu penelitian harus mempunyai tujuan, adapun tujuan kertas karya ini

adalah:

1. Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Ahli Madya Diploma III

Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Sebagai perbandingan antara pengetahuan teori yang diperoleh selama

(12)

3. Untuk mengetahui potensi Taman Simalem Resort sebagai objek wisata di

Kabupaten Karo.

4. Sebagai masukan dalam pemikiran pengembangan potensi objek wisata untuk

masa yang akan datang.

1.4 Metode Penulisan

Kertas karya ini penulis lakukan dengan metode sebagai berikut :

1. Library Researh, yaitu pengumpulan data dan informasi dari beberapa buku

pedoman yang berkaitan dengan kepariwisataan dan brosur-brosur yang

sesuai dengan judul kertas karya ini.

2. Field Research, yaitu pengumpulan data langsung ke lokasi penelitian yang

terdiri dari : Pengamatan ( Observasi), yaitu dengan mengadakan pengamatan

langsung pada objek penelitian dan wawancara langsung kepada pihak-pihak

(narasumber) yang dapat membantu dalam melengkapi kertas karya ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan kertas karya ini dapat diuraikan

sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Bab ini, penulis akan menguraikan tentang alasan pemilihan judul,

pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan serta

(13)

Bab II : Uraian Teoritis Tentang Taman

Bab ini, penulis menguraikan tentang beberapa pengertian Taman,

fungsi Taman, dan Potensi Taman.

Bab III: Gambaran Umum Kepariwisataan Karo

Bab ini, menguraikan tentang letak geografi dan demografi, objek dan

daya tarik wisata, potensi kepariwisataan, sarana dan prasarana dan arus

kunjungan wisata.

Bab IV: Potensi Taman Simalem Resort Sebagai Objek Wisata di Kabupaten

Karo.

Bab ini menjelaskan tentang Taman Simalem Resort yaitu mengenai

informasi umum taman simalem, fasilitas, Taman Simalem Resort

sebagai objek wisata di Kabupaten Karo, potensi Taman Simalem

Resort sebagai objek wisata di Kabupaten Karo.

Bab V: Penutup

Merupakan rangkuman dari seluruh isi kertas karya ini.

Daftar Pustaka

(14)

BAB II

URAIAN TEORITIS TAMAN

2.1 Pengertian Taman

Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti

kesenangan, jadi dapat diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang digunakan

untuk kesenangan yang dijaga keberadaannya. Pada zaman dahulu, taman hanya di

miliki oleh para bangsawan, yang mana tidak semua orang dapat masuk di dalamnya.

Taman juga merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras

dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan

dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar di dalam dan di luar

ruangan. Taman dapat dibagi atas

dijumpai adalah

Pertamanan lebih spesifik karena menyangkut aspek estetika atau keindahan

dan penataan ruang sehingga memiliki fungsi dalam keberadaannya. Dalam membuat

taman ada dua elemen yang dikerjakan, yaitu bidang lunak (softscape) dan bidang

bidang keras (hardscape).

• Bidang lunak meliputi penanaman segala jenis pohon, semak dan rumput.

• Bidang keras meliputi pembuatan jalan setapak, kolam, sungai buatan, air

mancur, pembuatan tebing, peletakan batu alam, gazebo, alat bermain

(15)

Penataan taman menyangkut penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, seperti:

•Taman rumah tinggal

•Taman perkantoran

•Taman lingkungan pemukiman

•Taman kota

•Taman sekolah

•Taman kawasan industri

•Taman Wisata

Saat ini hampir di setiap kota di seluruh dunia memiliki dinas pertamanan yang

tugasnya mengurusi perencanaan, pembuatan dan perawatan taman di sebuah kota.

Semua kota gencar menata pertamanannya untuk mengimbangi polusi kendaraan

bermotor. Kota besar idealnya memiliki ruang sebesar 30 persen dari luas kotanya

untuk pertamanan.

Taman bisa mencirikan sebuah ekosistem, seperti taman tropis, taman sub

tropis, pegunungan, pantai dan padang pasir. Menyangkut aspek yang berhubungan

dengan kebudayaan, taman bisa mencirikan suatu kebudayaan, seperti

•Taman gaya Perancis

•Taman gaya Jepang

(16)

2.2 Jenis – Jenis Taman

Taman wisata merupakan hutan yang memiliki keindahan alam baik keindahan

tumbuhan, satwa maupun keindahan yang mempunyai corak khas untuk

dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi.

Menurut Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber

daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Taman Wisata Alam adalah kawasan

pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

Sedangkan kawasan konservasi sendiri adalah kawasan dengan ciri khas tertentu,

baik di darat maupun di perairan yang mempunyai sistem penyangga kehidupan,

pengawetan keaneka-ragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara

lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Taman wisata alam merupakan salah satu wisata yang berfungsi sebagai

pelestarian kawasan wisata alam. Taman ini memiliki potensi dan daya tarik bagi

wisatawan. Kegunaannya dapat menciptakan rasa cinta kepada alam, maka perlu

dibudidayakan, karena berfungsi sebagai berikut :

a. Dapat menjaga keseimbangan Ekosistem

b. Dapat melindungi keanekaragaman jenis flora dan fauna yang terdapat di

kawasan taman wisata.

c. Dapat membangkitkan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan untuk kepentingan pendidikan.

d. merupakan bagian dari pengembangan daerah dan tujuan wisata dalam

(17)

Kelima fungsi diatas memiliki keterkaitan satu sama lain, sehingga

pembangunan taman wisata alam yang dilakukan haruslah merupakan perpaduan dari

berbagai sektor yang berhubungan dengan taman wisata alam.

Selain taman wisata, terdapat beberapa jenis taman lainnya yaitu :

1. Taman Buru adalah hutan wisata yang didalamnya terdapat satwa buru yang

memungkinkan diselenggarakannya pemburuan yang teratur bagi

kepentingan rekreasi dan olahraga.

2. Taman Nasional adalah kawasan hutan suaka alam/hutan wisata yang karena

fungsinya dapat ditunjuk sebagai kawasan taman nasioanal yang

bersama-sama areal konservasi lain untuk di kelola dalam satu kesatuan sistem

menagemen.

3. Taman laut adalah lapangan lepas pantai atau laut yang masih dalam batas

perairan Indonesia yang didalamnya mengandung batu-batuan kosong dan

biota dimana terdapat ekosistem dan atau keindahan khusus yang keadaan

alaminya secara fisik tidak mengalami perubahan oleh menusia dalam tujuan

pemanfaatannya. Dikelola sebagai suaka alam tetapi dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan pariwisata didalam batas-batas tertentu.

2.3 Fungsi Taman

Taman mempunyai fungsi yang banyak (multi fungsi) berkaitan dengan fungsi

hidroorologis, ekologi, kesehatan, estetika dan rekreasi.

Taman yang merupakan lahan terbuka hijau, dapat berperan dalam membantu

(18)

Pepohonan melalui perakarannya yang dalam mampu meresapkan air ke dalam tanah,

sehingga pasokan air dalam tanah (water saving) semakin meningkat dan jumlah

aliran limpasan air juga berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir.

Diperkirakan untuk setiap hektar ruang terbuka hijau, mampu menyimpan 900 m3 air

tanah per tahun. Sehingga kekeringan sumur penduduk di musim kemarau dapat

diatasi. Sekarang sedang digalakkan pembuatan biopori di samping untuk dapat

meningkatkan air hujan yang dapat tersimpan dalam tanah, juga akan memperbaiki

kesuburan tanah. Pembuatan biopori sangat sederhana dengan mengebor tanah

sedalam satu meter yang kemudian dimasuki dengan sampah, maka di samping akan

meningkatkan air tersimpan juga akan meningkatkan jumlah cacing tanah dalam

lubangan tadi yang akan ikut andil menyuburkan tanah.

Taman mempunyai fungsi kesehatan. Taman yang penuh dengan pohon sebagai

jantungnya paru-paru kota merupakan produsen oksigen yang belum tergantikan

fungsinya. Peran pepohonan yang tidak dapat digantikan yang lain adalah berkaitan

dengan penyediaan oksigen bagi kehidupan manusia. Setiap satu hektar ruang terbuka

hijau diperkirakan mampu menghasilkan 0,6 ton oksigen guna dikonsumsi 1.500

penduduk perhari, membuat dapat bernafas dengan lega.

Taman mempunyai fungsi ekologis, yaitu sebagai penjaga kualitas lingkungan

disekitar taman. Bahkan rindangnya taman dengan banyak buah dan biji-bijian

merupakan habitat yang baik bagi burung-burung untuk tinggal, sehingga dapat

mengundang burung-burung untuk berkembang. Kicauan burung dipagi dan sore

(19)

Terkait dengan fungsi ekologis taman dapat berfungsi sebagai filter berbagai

gas pencemar dan debu, pengikat karbon, pengatur iklim mikro. Pepohonan yang

rimbun, dan rindang, yang terus-menerus menyerap dan mengolah gas karbon

dioksida (CO2), sulfur oksida (SO2), ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), karbon

monoksida (CO), dan timbal (Pb) yang merupakan 80 persen pencemar udara kota,

menjadi oksigen segar yang siap dihirup warga setiap saat. Kita sadari pentingnya

tanaman dan hutan sebagai paru-paru kota yang diharapkan dapat membantu

menyaring dan menjerap polusi di udara, sehingga program penghijauan harus mulai

digalakkan kembali.

Tanaman mampu menyerap CO2 hasil pernapasan, yang nantinya dari hasil

metabolisme oleh tanaman akan mengelurakan O2 yang kita gunakan untuk bernafas.

Setiap jam, satu hektar daun-daun hijau dapat menyerap delapan kilogram CO2 yang

setara dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekitar 200 orang dalam

waktu yang sama. Dengan tereduksinya polutan di udara maka masyarakat kota akan

terhindar dari resiko yang berupa kemandulan, infeksi saluran pernapasan atas, stres,

mual, muntah, pusing, kematian janin, keterbelakangan mental anak- anak, dan

kanker kulit.

Taman dapat juga sebagai tempat berolahraga dan rekreasi yang mempunyai

nilai sosial, ekonomi, dan edukatif. Tersedianya lahan yang teduh sejuk dan nyaman,

mendorong warga dapat memanfaatkan sebagai sarana berjalan kaki setiap pagi,

olahraga dan bermain, dalam lingkungan taman yang benar-benar asri, sejuk, dan

segar sehingga dapat menghilangkan rasa capek. Taman yang rindang mampu

(20)

Dengan terpeliharanya dan tertatanya taman dengan baik akan meningkatkan

kebersihan dan keindahan lingkungan, sehingga akan memiliki nilai estetika. Taman

yang indah, dapat juga digunakan untuk memperoleh sarana rekreasi dan tempat

anak-anak bermain dan belajar. Bahkan taman yang indah dapat mempunyai daya

tarik dan nilai jual bagi pengunjung.

2.4 Potensi Taman

Taman yang memiliki ekosistem asli apabila dilestarikan dan dikelola dengan

baik maka dapat dijadikan menjadi suatu objek wisata.

Misalnya taman nasional yang merupakan objek wisata alam yang memiliki

aneka ragam objek wisata seperti : gunung, pantai, taman laut, pemandangan alam,

air terjun,dan danau. Semua dikelola dan memiliki fungsi masing-masing sehingga

dapat dijadikan menjadi objek wisata.

Taman memiliki potensi berupa keindahan alam yang cukup menarik dan

bervariasi, sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke suatu

taman wisata, selain itu taman wisata juga berfungsi untuk:

a. Dapat menjaga keseimbangan Ekosistem

b. Dapat melindungi keanekaragaman jenis flora dan fauna yang terdapat di

kawasan taman wisata.

c. Dapat membangkitkan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan untuk kepentingan pendidikan.

d. merupakan bagian dari pengembangan daerah dan tujuan wisata dalam

(21)

BAB III

GAMABARAN UMUM KEPARIWISATAAN KABUPATEN KARO

3.1 Informasi Umum Tanah Karo

Tanah Karo merupakan dataran tinggi Karo dengan ibu kota Kabanjahe,

terletak 77 km dari kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Luas daerah

Kabupaten Karo sekitar 2.127,25 kilometer persegi yang terbentang di dataran tinggi

dengan ketinggian 140 sampai 1400 meter di atas permukaan laut. Memiliki jumlah

penduduk 276.763 jiwa, dengan kepadatan penduduk 130 jiwa/km pendapatan

PDRB/kapita US$491. Karena berada di ketinggian tersebut Tanah Karo Simalem

mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17 derajat

celsius dengan curah hujan 1.000 – 4.000 mm/tahun dan kelembapan udara 82%.

Potensi yang dimiliki Kabupaten Karo antara lain komoditas sayur-mayur dan

buah-buahan, sumber daya hutan (kayu gergajian, long pinus), bahan galian C (dolomite

dan belerang, batu, pasir) dan sektor pariwisata (pemandangan alam, udara yang

sejuk, bukit-bukit). Karena potensi yang dimilikinya maka Kabupaten Karo memiliki

peluang yaitu industri pengolahan buah-buahan dan sayur-mayur, investasi industri

hasil hutan (kayu lapis), pembangunan kawasan wisata, hotel, dan restoran.

Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Tapanuli Utara.

c. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten

(22)

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (provinsi Daerah

Istimewa Aceh).

Secara umum Kabupaten Karo terletak pada koordinat 50’ - 19’ LU dan

55’ - BT sebelah Utara dengan luas ± 1217,25 dengan ketinggian

mulai 140 m – 1400 m diatas permukaan laut dengan perbandingan sebagai berikut :

a. Daerah ketinggian 140 – 200 m dari permukaan laut seluas 9.550 Ha (4,49%)

b. Daerah ketinggian 200 – 500 m dari permukaan laut 11.375 Ha (5,32%)

c. Daerah ketinggian 500 – 1000 m dari permukaan laut seluas 79.375 Ha

(37,24%)

d. Daerah ketinggian 1000 – 1400 m dari permukaan laut seluas 11.587 Ha

(52,90%)

Secara keseluruhan Kabupaten Karo terletak di punggung Bukit serta diapit 2

(dua) pegunungan, yaitu : sebelah utara deretan pegunungan Gunung Sinabung

dengan ketinggian 2417 m dari permukaan laut dan Gunung Sibayak yang tingginya

2172m dari permukaan laut, sedangkan sebelah selatan adalah deretan pegunungan

sibuatan, dan jika ditinjau dari segi topografi dapat dibagi atas 2 (dua) bagian yakni :

a. Bagian punggung (upper stream) daerah ketinggian 1000 – 2000 m, umumnya

di bagian timur meliputi Kecamatan Kutabuluh, Payung, Simpang Empat serta

Mardinding.

b. Bagian daratan dan bukit-bukit (middle stream), merupakan daerah dengan

ketinggian 30 – 1000 m yang meliputi Kecamatan Mardinding, Tiga Binanga,

(23)

Dilihat dari sudut kemiringan tanahnya dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Datar (2%) = 23.900 Ha = 11,24%

2. Landai (2-15%) = 74.919 Ha = 35,2%

3. Miring (15-40%) = 41.169 Ha = 19,35%

4. Curam (±40%) = 72.757 Ha = 34,19%

Daerah ini merupakan hulu sungai, serta potensi sumber-sumber mineral dan

pertambangan yang ada didaerah ini cukup potensial akan tetapi masih memerlukan

penjajakan. Kabupaten Karo mempunyai 2 (dua) musim yaitu musim kemarau dan

musim hujan. Adapun curah hujan di daerah ini adalah :

a. Angin berhembus dari arah barat kira-kira pada bulan Oktober s.d. bulan

Maret setiap tahunnya.

b. Angin berhembus dari arah timur dan tenggara antara bulan April s.d. bulan

September setiap tahunnya.

3.2 Kebudayaan Kabupaten Karo

Etnis Karo, salah satu suku di Sumatera Utara yang bermukim di kawasan

pegunungan,terdapat di daerah Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Suku ini

terkenal karena keuletannya dalam bertani. Letak geografis dan perbedaan bahasa

yang membuat mereka enggan disebut bagian etnis Batak. Pasalnya, mereka

mempunyai sebutan sendiri untuk orang Batak yaitu Kalak Teba.

Dalam beberapa literature, etimologi Karo berasal dari kata Haru. Haru ini

berasal dari masa kerajaan Haru yang berdiri sekitar abad ke 14 sampai abad ke 15 di

daerah Sumatera bagian Utara. Kemudian pengucapan kata Haru ini berubah menjadi

(24)

Masyarakat Karo sudah sejak dahulu kala terikat pada adat-istiadat. Ikatan

kekeluargaan atau kekerabatan pada masyarakat Karo agak keras, dalam arti jarang

sekali ada yang berani secara terang-terangan melanggar peraturan adat tersebut.

Walaupun ketentuan adat tidak bersifat tulisan, namun sudah menjadi kebiasaan

sehari-hari untuk terus-menerus menantinya. Tutur merupakan salah satu warisan

leluhur masyarakat Karo, cara menarik garis keturunan ini dimulai dari nenek

moyang ke anak, cucu, cicit, dan seterusnya.

Menurut Sangti (1976:130) dan Sinar (1991:1617), sebelum klan (merga)

Karo-karo, Ginting, Sembiring, Tarigan dan Perangin-angin, akhirnya membuat

masyarakat Karo semakin banyak. Interaksi ini yang mendorong terjadinya merga si

lima.

Pembentukan ini bukan berdasarkan atas keturunan menurut garis bapak (secara

genealogis patrilineal) seperti Batak Toba, tetapi kepada proses pertumbuhan dan

perkembangan masyarakat Karo Tua kepada masyarakat Karo Muda, yakni lebih

kurang pada tahun 1780. Pembentukan ini berkaitan dengan keamanan, sebagai salah

satu jalan keluar untuk mengatasi pergolakan antara orang-orang yang datang dari

kerajaan Haru dengan penduduk asli.

Kini marga si lima (klan yang lima) tak dapat dipisahkan dari masyarakat Karo.

Seiring perkembangan zaman, masyarakat Karo melalui merga si lima yang

berdomisili di dataran tinggi, kemudian menyebar ke berbagai wilayah sekitarnya,

seperti Deli Serdang, Dairi, Langkat, Simalungun, dan Tanah Alas (aceh Tenggara)

bahkan secara individu kini mulai menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, maupun

(25)

Dalam masyarakat Karo cara menarik garis keturunan atau yang disebut tutur

meliputi:

1. Merga/beru; adalah nama keluarga bagi seseorang dari nama keluarga

(merga) ayahnya. Untuk perempuan disebut beru. Bagi anak laki-laki merga

ini akan diwariskan secara turun temurun masyarakat Karo mengenal ada lima

merga induk dan masing-masing mempunyai cabangnya (sub marga). Adapun

merga-merga induk ini adalah:

a. Perangin-angin, mempunyai 18 sub marga,

b. Ginting, mempunyai 18 sub marga,

c. Tarigan, mempunyai 13 sub marga,

d. Karo-karo, mempunyai 18 sub marga, dan

e. Sembiring, mempunyai 18 sub marga.

2. Bere-bere; adalah nama keluarga yang diwariskan seseorang dari beru ibunya.

3. Benuang; adalah nama keluarga yang diwarisi seseorang dari bere-bere

ayahnya.

4. Kempu; (perkempun); adalah nama keluarga yang diwarisi seseorang dari

bere-bere ibunya atau beru neneknya dari ibu (ibu dari ibunya).

5. kampah; adalah nama kelurga yang diwarisi dari bere-bere nenek dari ibunya

(ibu dari ibunya) atau beru ibu neneknya dari ibu.

Dalam perkembangan selanjutnya marga menurut garis keturunannya

masing-masing, maka timbullah suatu ikatan kekeluargaan yang lebih konkrit. Ikatan

kekeluargaan tersebut dikenal dalam berbagai nama tetapi berarti sama yaitu Daliken

(26)

betapa pentingnya peranan tiap-tiap tungku, sebab kalau cuma dua tungku maka tidak

dapat digunakan untuk memasak. Demikian juga dalam masyarakat Karo terdapat

tiga unsur kekerabatan yang tidak dapat dipisahkan, yaitu :

1. senina / sembuyak yang termasuk dalam kelompok ini adalah orang-orang

yang semarga, karena ibu mereka bersaudara atau beru ibu mereka sama.

Fungsi senina ini penting karena pada waktu musyawarah mereka berbicara

mewakili pihak (yang mengadakan hajatan/upacara adat) dan menjadi

penanggung jawab pelaksana secara adat dalam batas-batas tertentu.

2. kalimbubu; yang termasuk kelompok ini adalah pihak orang tua dari istri dan

saudara laki-laki dari istri yang mengadakan suatu upacara adat. Kalimbubu

yang sering juga disebut Dibata Ni Idah (Tuhan yang kelihatan) karena

kedudukannya sangat dihormati.

3. anak beru, yang termasuk kelompok ini adalah kelompok yang mengambil

istri dan keluarga (marga) tertentu, termasuk pihak keluarga laki-laki tersebut

dan suami serta anak laki-laki dari saudara perempuan. Anak beru ini bertugas

menjalankan dan menyelesaikan keputusan-keputusan dengan baik dalam tiap

adat, khususnya dalam melayani pihak kalimbubu. Dalam suatu upacara adat

pihak ini sering juga disebut tempatnya yakni “kalimbar”. Dalam suatu

upacara adat pihak ini seing juga disebut tempatnya yakni “idapor” (di dapur)

karena memang tugas mereka adalah memasak gulai dan sayur termasuk

(27)

Dalam masyarakat Karo, kalimbubu dianggap sebagai raja dan dihormati dan

pekerja atau pelayan dalam suatu acara disebut sebagai anak beru dan juga sesekali

sebagai pihak yang mengadakan suatu pesta/upacara adat (sebagai senina sembuyak),

maka dengan sendirinya tidak dikenal perbedaan derajat antara satu orang dengan

yang lainnya.

Dalam hal alam pemikiran dan kepercayaan masyarakat Karo (khususnya yang

belum memeluk agama) masih menganut kepercayaan erkiniteken atau kepercayaan

adanya Tuhan (Dibata) dalam tiga wujud yaitu :

1. Dibata Idatas (Dibata Karo Kaci), yang menguasai alam raya/langit.

2. Dibata Tengah (Dibata Paduka Niaji), yang menguasai bumi atau dunia.

3. Dibata Iteruh (Dibata Banua Koling), yang menguasai alam dibawah bumi.

Disamping itu masyarakat Karo juga mempercayai bahwa di dalam tubuh

manusia yang hidup terdapat roh yang disebut tendi, dan apabila manusia tersebut

sudah meninggal maka tendi tersebut akan berubah menjadi arwah atau begu.

Dalam pemikiran kepercayaan masyarakat Karo peranan guru (dukun) sangat

penting, karena dia dipercaya dapat membantu mengatasi penyakit, membaca hari

dan bulan baik, memanggil roh atau arwah yang sudah meninggal, memanggil hujan,

mengusir roh (begu) yang jahat, dan lain-lain. Semua hal kepercayaan dan religi ini

sejak zaman dahulu terus berkembang sampai sekarang, walau hanya sebagian

pemikiran akan kepercayaan ini terutama bagi para pemeluk agama, akan tetapi

membawa perpecahan ataupun keretakan di dalam kehidupan masyarakat Karo

(28)

3.3 Potensi Kepariwisataan Kabupaten Karo

Kabupaten Karo adalah salah satu dari ketujuh belas Kabupaten di Sumatera

Utara yang memiliki potensi kepariwisataan yang cukup berpotensi dan banyak.

Daerah ini berhawa sejuk yang dikelilingi oleh Bukit Barisan dan memilki

pemandangan yang sangat menarik untuk dinikmati bagi turis asing maupun

domestik. Di Kabupaten Karo terdapat dua gunung berapi aktif yaitu Gunung Sibayak

dan Gunung Sinabung yang banyak dikunjungi oleh para turis lokal maupun manca

negara.

Potensi Kepariwisataan yang dimiliki oleh Kabupaten Karo adalah sebagai

berikut :

1. Berastagi

Berastagi merupakan tujuan wisata utama di Tanah Karo yang terletak di

ketinggian sekita 4.594 kaki dari permukaan laut dikelilingi barisan gunung-gunung.

Memiliki udara yang sejuk dari hamparan perladangan pertaniannya yang indah, luas,

hijau. Berastagi merupakan daerah tujuan wisata yang memiliki fasilitas lengkap di

Tanah Karo, seperti hotel berbintang, restoran, golf dan lain-lain sampai kepada hotel

yang tarifnya relatif dapat terjangkau. Berastagi juga dikenal dengan julukan kota

“Markisa & Jeruk Manis”.

Dari kota “Markisa & Jeruk Manis” Berastagi, para penumpang akan

menikmati pemandangan yang indah ke arah pegunungan yang masih aktif, yaitu

Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Untuk mendaki gunung itu diperlukan waktu

3 sampai 4 jam perjalanan untuk melihat kekayaan alam di dalamnya baik flora

(29)

Selain buah-buahan, Berastagi juga terkenal sebagai penghasil berbagai jenis

sayur-sayuran, buah-buahan dan bunga-bunga. Di kota Berastagi dilaksanakan

beberapa atraksi pariwisata antara lain “Pesta Bunga & Buah” dan festival

kebudayaan “Pesta Mejuah-juah” yang diadakan setiap tahun oleh orang-orang Karo

yang tinggal di daerah tersebut ataupun yang sudah merantau datang kembali ke

perkampungan yang memiliki hubungan keluarga untuk saling berkunjung dan

bersilaturahmi.

Pesta Bunga dan Buah dilaksanakan pada bulan Maret setiap tahunnya. Pada

festival ini kita dapat melihat beraneka ragam bunga dan buah dipamerkan yang

dihasilkan dari setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Karo, selain itu pakaian

tradisional Karo juga dipertunjukkan pada festival ini.

Pesta mejuah-juah yang dilaksanakan pada bulan Mei yang mana segala

Kebudayaan Karo serta cerita-cerita zaman dahulu dan Vocal groupnya

diperlombakan.

Kegiatan-kegiatan lain yang sering dilakukan oleh wisatawan adala hiking,

fishing, dan refreshing. Pada hari Minggu kota Berastagi padat dikunjungi oleh

wisatawan nusantara terutama dari kota Medan yang mana ingin berakhir Minggu di

kota ini. Biasanya mereka melakukan kegiatan shopping (bunga, buah, dan sayuran).

Salah satu kegiatan pariwisata yang digemari wisatawan (usia produktif) adalah

pendakian gunung, jalan lintas hutan (jungle track) dan kemping (campingground).

Di Berastagi juga terdapat layanan pariwisata (informasi wisata) yang siap

(30)

di Kabupaten Karo. Selain itu juga tersedia taxi rental untuk melakukan perjalanan

(sightseeting) dan sado untuk melakukan perjalanan di sekitar kota Berastagi.

Angkutan sado yang merupakan kendaraan langka untuk mengangkut

penumpang dalam kota seperti dari Berastagi ke Gundaling atau ke hotel dan

lain-lain. Kereta sado ini sangat dinikmati oleh wisatawan domestik, masyarakat, dan

wisatawan manca negara. Di Berastagi juga banyak terdapat sarana akomodasi,

restoran, souvenir shop dengan pelayanan yang cukup memadai. Bukit Kubu adalah

salah satu hotel di Berastagi yang memiliki arsitektur peninggalan zaman kolonial

yang mempunyai arena atau lapangan golf, tennis dan kebun bunga yang indah. Bukit

Kubu sering dikunjungi oleh turis-turis dari Eropa khususnya wisatawan asal

Belanda, untuk berakhir pekan dan untuk mengenang keadaan zaman Kolonial masa

lalu.

2. Pesta Tahunan (kerja Tahunan)

Kerja tahun merupakan aktivitas tradisi turun temurun yang dilaksanakan oleh

masyarakat Karo. Biasanya diselenggarakan sehabis panen (setiap tahun) yang

mempunyai tujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan, khususnya

yang sudah berada di luar desa yang menyelenggarakan pesta tahunan ini.

Biasanya pesta ini diadakan pada bulan Januari, Juli, Agustus, dan Oktober.

3. Danau Lau Kawar

Danau Lau Kawar terletak 27 km dari Berastagi dan berada di kaki Gunung

Sinabung yang memiliki panorama yang indah dengan airnya yang jernih dan dingin

(31)

hijau yang luas. Kegiatan yang sering dilakukan di tempat ini adalah hicking, fishing,

dan menikmati matahari terbenam (sunset).

4. Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan

Tahura Bukit Barisan terletak 4 km dari kota Berastagi merupakan sebuah

taman yang mempunyai kebun binatang dan pondok-pondok wisata untuk para

pengunjung serta tersedia gajah tungangan untuk anak-anak. Jalan setapak menuju

hutan juga tersedia untuk pengunjung yang ingin meneliti atau sekedar melihat

tumbuh-tumbuhan hutan, anggrek liar, pakis besar, kayu-kayu liar yang ditutupi

lumut dan jamur, serta berbagai jenis kupu-kupu, kera, dan lain-lain. Tahura Bukit

Barisan merupakan tempat yang menyenangkan untuk melepas kepenatan dalam

perjalanan ke Berastagi atau Tanah Karo. Taman ini dilengkapi oleh restoran serta

akomodasi yang cukup memadai disamping daya tarik lainnya berupa “kebun

binatang mini”

5. Rumah Adat Tradisional Karo (Desa Budaya)

Kabupaten Karo terdapat rumah-rumah tradisional yang umumnya sudah

ratusan tahun dengan arsitektur yang tinggi. Rumah tradisional ini terdapat di desa

Peceran, Lingga, Barus Jahe dan Dokan. Rumah tradisional ini terkenal dengan

Rumah Adat Siwaluh Jabu diisi oleh delapan keluarga dalam satu rumah, demikian

juga Rumah Adat Sepuluh Dua Jabu dihuni oleh dua belas keluarga dalam satu

rumah.

6. Lau Debuk-Debuk

Tempat pemandian air panas yang mengandung belerang. Tempat ini selalu

(32)

wisatawan berndam lama di pemandian ini karena air panas tersebut selain mengusir

hawa dingin juga berkhasiat menyembuhkan penyakit kulit.

7. Desa Tongkoh

Desa Tongkoh terletak sekitar 5 km dari kota Berastagi. Di desa ini terdapat

pabrik markisa dan perkebunan bunga. Mereka menjual bibit bunga beraneka ragam

dan sangat digemari oleh wisatawan.

Semua ini adalah sebagian kecil potensi wisata di Kabupaten Karo yang

berpotensi dan memiliki proyek yang cukup menjanjikan dan dapat menunjang

peningkatan kepariwisataan khususnya di Kabupaten Karo sesuai dengan program

pemerintah dalam pengembangan kepariwisataan daerah.

Secara umum objek wisata dan daya tarik wisata sebagai salah satu potensi

kepariwisataan Kabupaten Karo dibagi atas tiga bahagian besar, yaitu :

A. Objek dan daya tarik wisata alam

1) Objek wisata Bukit Gundaling, Kecamatan Berastagi, jarak 2 km.

2) Objek wisata air terjun Sikulikep, Kecamatan Tiga Panah, jarak 15 km.

3) ObjekwWisata air terjun Sipiso-Piso, Kecamatan Merek, jarak 37 km.

4) Objek wisata air panas Lau Debuk-debuk, Kecamatan Berastagi, jarak 7 km.

5) Objek wisata gunung Sibayak, Kecamatan Simpang Empat, jarak 16 km.

6) Objek wisata gunung Sinabung, Kecamatan Payung, jarak 27 km.

7) Objek wisata Gunung Sipiso-piso, Kecamatan Merek, jarak 42 km.

8) Objek wisata danau Lau Kawar, Kecamatan Simpang Empat, jarak 27 km.

9) Objek wisata Tahura Bukit Barisan, Kecamatan Tiga Panah, jarak 4 km.

(33)

11) Objek wisata Goa Ling-Lahar, Kecamatan Kuta Bulu, jarak 110 km.

Catatan : Jarak diukur dari kota berastagi sebagai pusat kepariwisataan Kabupaten

Karo.

Sumber : DISPARDA KAB.KARO

B. Objek dan daya tarik wisata budaya

Objek wisata Rumah Adat Tradisional Karo, Kecamatan Peceran, jarak 2 km.

1) Objek wisata Rumah Adat Tradisional Karo, Kecamatan Lingga, jarak 15 km.

2) Objek wisata Rumah Adat Tradisional Karo, Kecamatan Serdang, jarak 15

km.

3) Objek wisata Rumah Adat Tradisional Karo, Kecamatan Barus Jahe, Jarak 19

km.

4) Objek wisata Rumah Adat Tradisional Karo, Kecamatan Dokan, jarak 16 km.

5) Objek wisata Pesta Mejuah-Juah Karo, Kecamatan Berastagi, jarak 0 km.

6) Objek wisata Pesta Buah dan Bunga, Kecamatan Berastagi, jarak 0 km.

7) Objek wisata Puntungan Meriam Putri Hijau, KecamatanSukanalu, jarak 0 km

8) Objek wisata Guro-guro Aron, Kecamatan semua desa, jarak ----

Catatan : Jarak diukur dari kota Berastagi sebagai pusat kepariwisataan Kabupaten

Karo.

(34)

C. Objek dan daya tarik wisata agro

1) Lokasi Kebun Jeruk Jenis Objek Wisata Bukit jarak 8 km, Surbakti jarak 8

km, Basam jarak 7 km, Tanjung Barus jarak 10 km, Batu Karang 24 km.

2) Lokasi Bunga jenis Objek wisata Berastagi jarak 0 km, Tongkoh jarak 4 km,

Seberaya jarak 9 km, Dolat Raya jarak 4 km, Suka jarak 18 km.

3) Lokasi penyemaian dan pengolahan Holtikultura jenis objek wisata Kuta

gadang jarak 3 km.

4) Lokasi Kol jenis objek wisata Berastagi jarak 0 km, Simpang Empat jarak 7

km, Toga Panah jarak 15 km.

5) Lokasi Asparagus jenis objek wisata Suka jarak 18 km.

6) Lokasi Marquisah jenis objek wisata Sempa Jaya/Lau Gendek.

Catatan : Jarak diukur dari kota Berastagi sebagai pusat kepariwisataan Kabupaten

Karo.

Sumber : DISPARDA KAB.KARO

3.4 Sarana dan Prasarana

1. Sarana

Sarana pokok kepariwisataan (Main Uprastructure) antara lain adalah :

a. Biro Perjalanan Wisata (BPW)

b. Hotel

c. Restoran

d. Angkutan Wisata, yang mana menjadi sarana penting bagi pemenuhan

(35)

dikunjungi. Di Kabupaten Karo sekarang ini telah disediakan angkutan wisata

selain mobil carteran yaitu “Ferry Carteran” yang terdapat di Desa Tongging.

Ferry ini digunakan untuk wisatawan yang ingin mengelilingi Danau Toba

dengan kapasitas 30 pax.

e. Objek dan atraksi wisata

Semua sarana-sarana pokok di atas telah digunakan untuk mendukung sektor

kepariwisataan di Kabupaten Karo.

Sarana pelengkap kepariwisataan (Supplementary Tourism Suprastructure)

seperti fasilitas :

a. Kegiatan rekreasi

b. Olah raga, dan yang telah disediakan oleh Kabupaten Karo menjadi sarana

tersebut adalah : lapangan golf, tennis meja, kolam renang, kuda untuk sarana

kegiatan olah raga menunggang kuda.

Sarana penunjang kepariwisataan (Supporting Tourism Suprastructure), yaitu

salah satu sarana kepariwisataan yang berfungsi sebagai perangsang yang dilengkapi

fasilitas-fasilitas dalam pemenuhan kebutuhan tambahan atau hiburan bagi wisatawan

agar tinggal lebih lama (Length of Stay). Hal ini mengakibatkan jumlah pengeluaran

wisatawan akan bertambah. Adapun yang menjadi sarana-sarana penunjang kegiatan

kepariwisataan tersebut antara lain :

1. Tersedianya fasilitas hotel berbintang dan restoran sebagai akomodasi utama

bagi kebutuhan perjalanan wisata.

(36)

3. Dan juga tersedianya souvenir shop sebagai pelengkap penyedia kepuasan

perjalanan wisatawan.

2. Prasarana

Prasarana yang terdapat di Kabupaten Karo yang memungkinkan proses

perekonomian dapat berjalan dengan lancar dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan

wisatawan adalah sebagai berikut :

1. Prasarana umum yang meliputi jaringan jalan raya, jembatan, air bersih, listrik,

telekomunikasi, dan lain-lain.

2. Prasarana yang menyangkut dasar kebutuhan hidup oleh wisatawan, seperti :

rumah sakit dan apotek, pusat perbelanjaan, kantor polisi, bank (money

changer), pemadam kebakaran, kantor pos, dan lain-lain.

3.5 Arus Kunjungan Wisatawan

Perkembangan jumlah arus kunjungan wisatawan yang berkunjung ke

Kabupaten Karo jika dilihat pada grafik perkembangan dapat dilihat tahun 1990-1998

arus kunjungan wisatawan masih dalam kondisi yang stabil. Penurunan drastis terjadi

sekitar krisis moneter di Indonesia yang didukung oleh banyaknya negara, kondisi

ekonomi, dan lain-lain; sehingga semakin menampakkan pengaruh yang negatif yang

akhirnya membuat wisatawan menjadi enggan untuk datang ke Indonesia. Hal ini

(37)

Data kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo

TAHUN DOMESTIK WISMAN JUMLAH TOTAL KUNJUNGAN

WISATAWAN (*)

2005 218,963 8,365 227,328 295,526

2006 374,233 4,665 378,898 492,567

2007 395,923 6,242 402,165 522,815

2008 405,875 6,483 412,358 536,065

2009 434,641 6,491 441,132 573,472

2010 402,102 5,796 407,898 530,267

(*) CATATAN : total kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Karo dihitung dari jumlah

Kunjungan Wisatawan yang memasuki obyek wisata ditambah dengan jumlah

Wisatawan yang tidak memasuki obyek wisata (diperkirakan 30% dari jumlah

Kunjungan Wisatawan).

(38)

BAB IV

POTENSI TAMAN SIMALEM RESORT SEBAGAI OBJEK WISATA DI

KABUPATEN KARO

4.1 Informasi Umum Taman Simalem Resort

Taman Simalem Resort merupakan salah satu objek wisata terbaru dan

termegah di Provinsi Sumatera Utara. Dimana objek wisata ini menghadirkan

pemandangan Danau Toba dari sudut pandang yang sangat luas. “Simalem yang

berasal dari bahasa etnik Batak Karo yang berarti sejuk dan menyenangkan”,

diharapakan wisatawan yang berkunjung dapat menikmati suasana alam dan

pemandangan yang menawan, anggun, dan mempesona. Dan sejuk udaranya

membuat perasaan menjadi tenang dan nyaman serta menghilangkan rasa penatnya

hiruk pikuk suasana kota.

Taman Simalem Resort terletak di lereng pegunungan wilayah Barat Laut

Danau Toba, kawasan Bukit Merek, Sidikalang. Resort ini dapat dicapai dalam 45

menit perjalanan dari Berastagi dan 2,5 jam dari Medan.

Sejak 2002, areal Taman Simalem Resort yang seluas 206 hektar telah

dikembangkan dalam berbagai tahapan sebagai daerah tujuan agrowisata, dengan

lebih dari 25 hektar ditanami secara alami dengan Jeruk, Markisa, Biwa, Terong

(39)

Taman simalem Resort dikembangkan oleh PT. Merek Indah Lestari,

perusahaan yang terkait dengan Hotel Sibayak Internasional Berastagi, resor bintang

4 pertama di Sumatera Utara, bermitra dengan Nexus Invesment Pte Ltd, perusahaan

investasi dari Singapura.

4.2 Fasilitas – Fasilitas yang Ada di Taman Simalem Resort

Taman Simalem Resort dilengkapi berbagai fasilitas modern dan pilihan

rekreasi antara lain wisata alam, agrowisata, lounge-cafe, dan resort/villa yang masih

dalam proses pembangunan. Objek wisata ini akan berprospek tinggi karena

didukung fasilitas yang sangat modern dengan objek alam yang spektakuler (Danau

Toba sebagai danau terbesar di Asia Tenggara & terdalam di dunia serta air terjun

kembar kembar dan hutan alami).

Tahun 2011, Pengunjung dapat menikmati fasilitas sebagai berikut :

Pangambatan Valley : Pusat pembibitan bunga (flower Nursey) yang

dilengkapi pondok-pondok di tepi sungai untuk berpiknik (riverside Place)

dan lokasi outbound dan rekreasi.

Biwa, Marquisa dan Orange Farm : Dari tempat ini bisa melihat dari dekat

cara berkebun secara alami berbagai tanaman seperti Biwa, Marquisa, dan

Orange Farm.

Management Office : Kantor pengelola dan juga sebagai pusat informasi bagi

(40)

Kodon-Kodon Cafe : Dimana pengunjung dapat menikmati berbagai menu

makanan sambil memandang panorama Danau Toba dari atas lereng bukit.

Toba Cafe : Merupakan layanan cepat saji di kawasan lapangan golf.

Pearl of Lake Toba Plaza : Lokasi foto dengan panorama Danau Toba yang

tiada duanya.

Karo Agrotourism Farm and Mart : Tempat pusat penelitian, pengembangan

dan penjualan bunga, buah, serta sayuran.

Jungle Trek and Camping Ground : Tempat menjelajahi hutan sibuatan

dengan air terjun kembar dan berkemah di tepi sungai.

Horse Riding : Berkuda di area Tongging Point.

Outward Bound : Aneka permainan yang mengacu adrenalin anda, berlokasi

di Pangambatan Valley.

Tongging Lodge and Convention : Hotel dan domitori dengan fasilitas

konvensi

Waterfall Lodge : Hunian ekslusif dengan panorama air terjun dan kehijauan

hutan alam.

Fasilitas ke depan dan akan segera hadir :

Temple : Arsitektur vihara Tongkok kuno.

Lapangan Golf Gorat Ni Padang : Lapangan golf 9 hole di tengah tanaman

teh dan kopi.

(41)

Owners Guesthouse : Akomodasi khusus tamu VIP dengan kapasitas 20

kamar.

Pangambatan Zoopark : Taman satwa interaktif dan alami.

Puncak pengembangan Taman Simalem Resort adalah selesainya pembangunan

One Tree Hill Villa Resort, hunian khusus member dan sambungan cable car ke

tepian Danau Toba, resort tersebut diberi nama One Tree Hill Villa Resort karena

pohon pinus satu-satunya yang ada di lokasi itu akan diperrtahankan dan dirancang

bangunan disekitarnya.

4.3 Taman Simalem Resort Sebagai Objek Wisata.

Taman Simalem Resort yang terletak di lereng pegunungan di wilayah barat

laut danau Toba, Sejak 2002, areal Taman Simalem Resort yang seluas 206 hektar

telah dikembangkan dalam berbagai tahapan sebagai daerah tujuan agrowisata,

dengan lebih dari 25 hektar ditanami secara alami dengan Jeruk, Markisa, Biwa,

Terong Belanda, Teh, Kopi dan Alpukat.

Taman Simalem Resort sebagai objek wisata sudah memenuhi syarat-syarat

untuk pengembangan daerahnya, menurut Maryani (1991 :11) syarat- syarat tersebut

adalah:

1. What to see

Di tempat tersebut harus ada obyek wisata dan atraksi wisata yang berbeda

dengan daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik

khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan ‘entertainment’ bagi wisatawan.

(42)

2. What to do

Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus

disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lam di

tempat itu.

3. What to buy

Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang

souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal.

4. What to arrived

Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaiman kita mengunjungi obyek wisata

tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan, dan berapa lama tiba ke tempat tujuan

wisata tersebut.

5. What to stay

Bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara selama dia berlibur di

obyek wisata itu. diperlukan penginapan baik hotel berbintang atau hotel non

berbintang dan sebagainya.

Sesuai dengan penjelasan diatas maka Taman Simalem dapat dikatakan sebagai

objek wisata yang telah memenuhi syarat bagaimana sutau daaerah itu disebut

sebagai objek wisata, Taman Simalem Resort disebut sebagai objek wisata

berdasarkan atas :

1. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman,

dan bersih.

2. Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.

3. Adanya fasilitas, sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para

(43)

4.4 Potensi Taman Simalem Sebagai Objek Wisata Di Kabupaten Karo.

Taman Simalem Resort yang terletak di perbukitan Merek, merupakan sisi lain

untuk melihat keindahan danau Toba. Dimana kawasan Taman simalem dulunya

hanya ditumbuhi semak belukar saja, malahan untuk menanam pohon saja potensi

tumbuhnya hanya 10 %, sehingga diperlukan perawatan yang intensif dan didukung

oleh penyubur tanah. Tapi kini kawasan tersebut telah diubah menjadi sebuah

kawasan yang istimewa yang memiliki pemandangan yang indah, mempesona serta

menjadi objek wisata paling bergengsi di Sumatera Utara.

Taman Simalem Resort memiliki potensi pariwisata yang cukup tinggi dengan

keindahan alam yang cukup menarik dan bervariasi, mulai dari keindahan alam,

ekosistem, hutan lindung, air terjun, dan berbagai fasilitas yang lengkap.

Taman Simalem Resort memiliki beberapa potensi yang cukup menarik untuk

dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun manca negara karena di Taman

Simalem Terdapat :

1. Wisata Agro yaitu wisata terpadu pertama di Sumatera Utara dengan

Pemandangan danau Toba yang tiada duanya,disini wisatawan dapat melihat

dengan dekat bagaimana cara berkebun sayur-mayur dan buah-buahan.

Beberapa varian hasil pengembangan Taman Simalem Resort yang jadi tersebar

di Sumatera Utara adalah :

• Teh

Jumlah populasi teh yang dikembangkan di Taman Simalem Resort akan

mencapai 100.000 pohon dan terdiri dari varietas Assamese (dari Assam, India) yang

(44)

Teh berfungsi sebagai anti-oksidan dan bermanfaat menyerap lemak dan kolesterol

yang ada di tubuh.

• Kopi

Taman Simalem Resort telah menanam lebih dari 2.000 pohon Kopi Arabica di

sekeliling lapangan golf Gorat Ni Padang dan ke depan akan dikembangkan menjadi

sekitar 5.000 pohon.

• Jeruk

Jeruk jenis Siam Madu yang ditanam di Taman Simalem Resort mencapai lebih

dari 3.000 pohon dengan maksimum kapasitas produksi 30 ton per tahun.

• Markisa

Taman Simalem Resort juga memiliki kebun Biwa terbesar di Indonesia dan

Asia Tenggara dengan luas 5 hektar dan lebih dari 1.700 pohon. Biwa, oleh pakar

kesehatan dikenal memiliki khasiat yang baik untuk paru-paru dan tenggorokan. Biwa

juga merupakan bahan baku utama untuk obat batuk hitam tradisional.

2. Di Taman Simalem Resort Terdapat juga air terjun kembar, wisatawan dapat

menjelajahi hutan alami selama (2-3jam) dan melihat dari dekat air terjun

kembar dan juga aneka ragam flora (monyet daun dan fauna.

3. Potensi Taman Simalem lainnya yaitu terdapat beragam permainan

menantang yang akan memacu adrenalin (outward bound), serta terdapat juga

area camping untuk bermalam di hutan belantara, dan nikmati hidup di alam

(45)

Selain potensi diatas wisatawan juga dapat menikmati berbagai fasilitas yang

ditawarkan oleh taman simalem resort seperti akomodasi Tongging Lodge and

Convention ( Hotel dan domitori dengan fasilitas konvensi) , Merek Fundland (Area

rekreasi dan hiburan keluarga), Horse Riding (Berkuda di area Tongging Point),

Kodon-Kodon Cafe (Dimana pengunjung dapat menikmati berbagai menu makanan

sambil memandang panorama Danau Toba dari atas lereng bukit),Toba Cafe

(Merupakan layanan cepat saji di kawasan lapangan golf).

Dari penjelasan diatas potensi Taman Simalem Resort memiliki nilai ekonomis

yang tinggi, sehingga kawasan ini dapat menjadi salah satu daya tarik wisata yang

dapat dikunjungi wisatawan domestik maupun manca negara untuk melakukan

rekreasi, penelitian, observasi, maupun melakukan wisata agro dan sebagainya.

Dengan demikian Taman Simalem Resort juga memiliki dampak positif dan

dampak negatif dalam proses pengembangan potensinya yaitu: Dampak positifnya

adalah dampak yang menguntungkan dalam bidang ekonomi adalah kegiatan

pariwisata mendatangkan pendapatan devisa negara dan terciptanya kesempatan

kerja, serta adanya kemungkinan bagi masyarakat di daerah tujuan wisata untuk

meningkatkan pendapatan dan standar hidup mereka. Dampak positif yang lain

adalah perkembangan atau kemajuan kebudayaan, terutama pada unsur budaya

teknologi dan sistem pengetahuan yang maju. Dampak negatif dari pengembangan

pariwisata tampak menonjol pada bidang sosial, yaitu pada gaya hidup masyarakat di

daerah tujuan wisata. Gaya hidup ini meliputi perubahan sikap, tingkah laku, dan

perilaku karena kontak langsung dengan para wisatawan yang berasal dari budaya

(46)

BAB V

PENUTUP

Dalam pembahasan tentang Taman Simalem Resort diatas, maka penulis dapat

menarik satu kesimpulan bahwa pengembangan potensi kepariwisataan diharapkan

mampu mendorong mobilitas manusia dalam mengembangkan dan menumbuhkan

kreasi dan pemeliharaan terhadap objek wisata.

Taman Simalem Resort merupakan salah satu objek wisata terbaru dan

termegah di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki daya tarik serta dilengkapi

berbagai fasilitas modern dan pilihan rekreasi antara lain wisata alam, agrowisata,

lounge-cafe, dan resort/villa yang masih dalam proses pembangunan. Objek wisata

ini akan berprospek tinggi karena didukung fasilitas yang sangat modern dengan

objek alam yang spektakuler (Danau Toba sebagai danau terbesar di Asia Tenggara

dan terdalam di dunia serta air terjun kembar dan hutan alami).

(47)

DAFTAR PUSTAKA

1. A.J. Muljadi. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2. Dinas Pariwisata Kabupaten Karo, Brosur – brosur.

3. Hadinoto Kusudianto.1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: Universitas Indonesia

2011

5.

akses pada tanggal 16 Maret 2011

6.

tanggal 18 maret 2010, pukul 10.25

7. Soedadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

8. Sugiantoro Ronny. 2000. Pariwisata Antara Obsesi dan realita. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.

9. Yoeti, Oka.A . 1996. Pemasaran Pariwisata. Bandung: Angkasa.

(48)

LAMPIRAN

(Pintu masuk taman simalem) (Pearl Of Lake Toba)

art)

(49)

(temple) (area rekreasi dan hiburan juga tempat

foto dengan pemndangan danau toba)

(50)

(pemandangan alam dari area Taman Simalem) (cafe yang terdapat di Taman

Simalem)

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi dari penelitian ini berada di Kecamatan 6XNDZDWL .DEXSDWHQ *LDQ\DU +DO LQL GLODNXNDQ NDUHQD *LDQ\DU PHUXSDNDQ VDODK VDWX NDZDVDQ yang mengembangkan industri

Sedangkan faktor tunggal metode ekstraksi tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap mutu fisiologis benih dari dua varietas tomat sayur tipe determinate

Dan sebagai penulis kami lebih condong ke pendapat Ahmad Makki> al-Ans{a>ri> dengan alasan bahwa setiap ulama tentu memiliki pandangan dan cara berfikir yang berbeda

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu data dan informasi yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia dengan

• Mengontrol uap air dengan menggunakan pengemas yang masih dapat melewatkan uap air dalam jumlah yang sedikit, terutama untuk makanan semi basah (dengan kadar air yang

Dalam rangka mengisi lowongan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil Badan Kepegawaian Negara Tahun 2018, sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan

Lembaga Penyelenggara kegiatan Pemberdayaan Keagamaan Peserta Didik SD melalui Pesantren Kilat adalah lembaga berbadan hukum yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal

Kawasan pesisir dari teluk Sengiap di batas daerah telitian bagian utara hingga pesisir desa Cemaga batas daerah telitian bagian selatan tersebar sangat luas pantai berpasir