• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Pelaksanaan Program One Stop Service Dalam Pelayanan Pengurusan Paspor Kepada Masyarakat (Studi Kasus di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Pelaksanaan Program One Stop Service Dalam Pelayanan Pengurusan Paspor Kepada Masyarakat (Studi Kasus di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan)"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Agung, Kurniawan. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan

Ahmad, Ainur Rohman,dkk. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Malang: Averroes Press.

Atik, Ratminto. 2005. Manajemen Pelayanan, disertai dengan pengembangan model konseptual, penerapan citizen’s charter dan standar pelayanan minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bharata. 2004. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media. Komputindo. Edward III. 1980. Implementation Public Policy. Washington DC: Congresional

Quarter Press.

Fernandes, dkk. 2002. Otonomi Daerah di Indonesia Masa Reformasi: Antara Ilusi dan Fakta. Jakarta: IPOS dan Ford Fondation.

Georgopolous dan Tannenbaum. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga. Gibson. (1984). Pinsiple of Composite Material Mechanics. New York: Mc Graw

Hill

Handayaningrat, Soerwarno. 1994. Pengantar Ilmu Administrasi Manajemen. Jakarta: Gunung Agung.

Hidayat. 1986. Teori Efektifitas Dalam Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Jones. 1991. Pengantar Kebijakan Publik, Alih Bahasa Dwi Joko Supriyono. Jakarta: Rajawali Press

Lewis dan Gilman. 2005. The Ethics Challenge in Public Service: A Problem-Solving Guide. Market Street, San Fransisco: Jossey-Bass.

Lovelock. 1992. Managing Service: Marketing, Operation and Human Resource. New Jersey: Prentice-Hall International, inc.

Manila. 1996. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri.Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Martani dan Lubis. 1987. Teori Organisasi. Pusat antar Univesitas Ilmu-ilmu Sosial: Universitas Indonesia

Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press. Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta:Bina Aksara.

______. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara. ______. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia Edisi Revisi. Jakarta:

Aksara.

Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nurdin dan Usman. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers

Robbins. 1994. Teori Organisasi: Struktur, Desain Lambang & Aplikasi. Jakarta: Arcan

(2)

Singarimbun, Masri dan Efendi Sofian. 1997. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Steers. 1980. Efektivitas Organisasi.Jakarta: Erlangga.

_____.1985. Efektivitas Organisasi (KaidahPerilaku). Jakarta: Erlangga. Sutrisno, Edy. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Kencana Prenada Media Group.

Tangkilisan. 2005. Management Publik. Jakarta: Gramedia Widja Sarana Indonesia.

__________________. 2004. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wibawa. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003

tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan. Sumber Perundang-Undangan:

Permendagri nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Surat Edaran Dirdoklanvisfaskim No. IMI.2-UM.01.01-68 dan IMI.2-UM.01.01- 69 tanggal 20 Januari 2014 tentang Persiapan Implementasi Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)/One Stop Service (OSS);

Surat Edaran Dirdoklanvisfaskim No. IMI-0292.UM.01.01tahun 2015 tentang Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Surat Keputusan Dirjenim No. IMI-1185.GR.01.01 tanggal 15 April Tahun 2013 tentang Dibentuknya Tim Pengembangan Business Process Pelayanan Paspor RI;

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Jurnal ilmu administrasi Negara Vol.11 No.2, September Tahun 2008 Sumber Jurnal:

Kubicek, Hagen. 2001. One Stop Government in Europe: An Overview. University of Bremen. www.egov.vic.gov.au/onestop.pdf

Priyono. Pelayanan Satu Atap Sebagai Strategi Pelayanan Prima di Era Otonomi Daerah. Vol.2 No.2 Oktober Tahun 2006, Universitas Sebelas Maret.

.

Sumber Internet:

Trochidis. 2008. One-Stop Government:A Literature Review,

http://fokusmedan.com/article/19898/2016/06/20/buruk-pelayanan-paspor-di-kantor-imigrasi-polonia.html

(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan

Gambar 3.1 Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan

Setelah terbentuknya Kantor Direktorat Jenderal Imigrasi pada tanggal 26 Januari 1950, maka di seluruh wilayah Indonesia pada tahun tersebut dibentuk kantor pendaratan yang pada mulanya di sebut “On schepings Kantoor” yang kemudian tugas Kantor Pendaratan itu berkembang melaksanakan teknis operasional keimigrasian. Untuk mengatur tugas dan fungsi tersebut maka dibentuk dalam inspektorat-inspektorat di tingkat propinsi atau lebih.

(4)

Perubahan ini didasarkan pada surat Keputusan Direktorat Jenderal Imigrasi Nomor S.016/III/3 tanggal 12 Oktober 1966. Akan tetapi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI.No.: J.S/4/5/16 tanggal 14 Juli 1974, nama Kantor Inspektorat Imigrasi Wilayah di ganti menjadi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sumatera Utara, sedangkan Kantor Imigrasi Medan menjadi Kantor Imigrasi Daerah Medan.

Pada tahun 1979 Kantor Imigrasi Daerah Medan dihapuskan dan dibentuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sumatera Utara di Medan. Hal ini juga tidak berjalan lama, karena sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman R I Nomor M.01-PR.08.04.1981 tanggal 20 Januari 1981, tentang pengaktifan kembali Kantor Imigrasi Medan yang diintegrasikan ke dalam Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Sumatera Utara/Aceh, maka terhitung tanggal 1 Juli 1981 Kantor Imigrasi Medan diaktifkan kembali.

(5)

Kehakiman R.I. No. : M-02.PR.07.04 tahun 1983 tanggal 10 Maret 1983 tentang organisasi dan Tata Kerja Kantor Imigrasi dan Lingkungan Kantor Wilayah Departemen Kehakiman, Kantor Imigrasi Medan dikategorikan sebagai Kantor Imigrasi kelas I. Wilayah kerja Kantor Imigrasi Medan terdiri dari 5 (lima) Kabupaten/Kota yang meliputi 53 kecamatan. Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah kerja Kantor Imigrasi Medan adalah sebagai berikut:

1. Kabupaten Deli Serdang. 2. Kabupaten Karo.

3. Kabupaten Langkat. 4. Kota Medan.

5. Kota Binjai.

3.2 Visi Misi, Janji Layanan, Motto,dan Tata Nilai

Adapun visi dan misi, janji layanan, motto, dan tata nilai Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan adalah:

Visi:Masyarakat memperoleh kepastian hukum Misi:Melindungi Hak Asasi Manusia

Janji Layanan: Kepastian Persyaratan, Kepastian Biaya, dan Kepastian Waktu Penyelesaian

Motto: Profesional, Akuntabilitas, Sinergi, Transparan, Inovasi

(6)

3.3 Wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan

Gambar 3.2 Wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan 3.4 Struktur Organisasi

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, struktur organisasi pada Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan terdiri dari:

1. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan urusan rumah tangga Kantor Imigrasi.

(7)

a. Melakukan urusan kepegawaian; b. Melakukan urusan keuangan;

c. Melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

Bagian Tata Usaha, dibawahi oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha (Pejabat Struktural Eselon III.b) dan 2 (dua) orang Kepala Urusan (Pejabat Struktural Eselon IV.b), yaitu Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum dan Kepala Sub Bagian Keuangan

2. Bidang Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian (Seksi Insarkom)

Bidang Informasi dan Surat Komunikasi Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyebaran dan pemanfaatan informasi serta pengelolaan sarana komunikasi keimigrasian di lingkungan Kantor Imigrasi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang– undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian mempunyai fungsi:

a. Melakukan pengumpulan, penelaahan, analisis data, evaluasi, penyajian informasi dan penyebaran untuk penyelidikan keimigrasian;

(8)

Bagian Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian, dibawahi oleh seorang Kepala Bidang (Pejabat Struktural Eselon III.b) dan 2 (dua) orang Kepala Seksi (Pejabat Eselon IV.b), yaitu Seksi Informasi Keimigrasian dan Seksi Sarana Komunikasi Keimigrasian

3. Bidang Lalu Lintas Keimigrasian (Seksi Lantaskim)

Bidang Lalu Lintas Keimigrasian mempunyai tugas melakukan kegiatan keimigrasian di lingkungan Kantor Imigrasi yang bersangkutan berdasarkan di bidang lalu lintas dan status peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian mempunyai fungsi:

a. Melakukan pemberian dokumen perjalanan, izin berangkat dan izin kembali;

b. Melakukan penentuan status keimigrasian bagi orang asing yang berada di Indonesia;

(9)

4. Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian

Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian mempunyai tugas melakukan pengawasan dan penindakan keimigrasian terhadap orang asing di lingkungan Kantor Imigrasi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian mempunyai sifat:

a. Melakukan pemantauan terhadap pelanggaran perizinan keimigrasian dan mengadakan kerjasama antar instansi di bidang pengawasan orang asing;

b. Melakukan penyidikan dan penindakan terhadap pelanggaran keimigrasian.

Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasiandibawahi oleh seorang Kepala Bidang (Pejabat Struktural Eselon III.b) dan 2 (dua) orang Kepala Seksi (Pejabat Eselon IV.b), yaitu Seksi Pengawasan dan Keimigrasian dan Seksi Penindakan Keimigrasian.

5. Bidang Pendaratan dan Izin Masuk

(10)

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Pendaratan dan Izin Masuk mempunyai fungsi:

a. Melakukan penelitian terhadap penggunaan dokumen perjalanan oleh setiap orang yang masuk/keluar wilayah Indonesia.

b. Melakukan pemberian tanda bertolak dan atau izin masuk bagi setiap orang yang akan meninggalkan atau masuk wilayah Indonesia.

c. Melakukan penolakan pemberian tanda bertolak dan atau izin masuk bagi setiap orang yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Bidang Pendaratan dan Izin Masuk dibawahi oleh seorang Kepala Bidang (Pejabat Struktural Eselon III.b) dan 3 (tiga) orang Kepala Seksi (Pejabat Eselon IV.b), yaitu Seksi Unit A, Seksi Unit B, dan Seksi Unit C.

(11)

3.5 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi a) Kepala Kantor Imigrasi

Tugas Pokok :

Mengkordinasikan pelaksanaan di bidang keimigrasiaan meliputi informasi dan sarana komunikasi, lintas antar negara dan perizinan, pengendalian status melakukan pengawasan dan penindakan terhadap mereka yang melanggar ketentutan keimigrasian berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku dalam rangka tertibnya pelaksanaan tugas di bidang keimigrasian.

b) Kepala Bagian Tata Usaha Tugas Pokok :

1. Menyelenggarakan urusan Tata Usaha dan melaksanakan sebagian tugas pokok Kepala Kantor di bidang Administrasi dan Ketata Usahaan, Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan, serta pengelolaan barang-barang inventaris kantor.

2. Mempersiapkan dan melaksanakan rapat struktural secara periodik setiap hari selasa untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama sepekan.

3. Mewajibkan setiap pegawai untuk melaksanakan absensi sidik jari kehadiran (finger print) pada saat datang dan pulang kantor sesuai dengan ketentuan jam kerja yang berlaku yaitu:

(12)

c) Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Tugas Pokok:

Melakukan urusan kepegawaian, urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan Kantor Imigrasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri dan berdasarkan Peraturan perundang – undangan yang berlaku

d) Kepala Sub Bagian Keuangan Tugas Pokok:

Melaksanakan urusan keuangan yang meliputi anggaran belanja rutin dan pembangunan di lingkungan kantor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e) Kepala Bidang Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian Tugas Pokok:

Melakukan pengumpulan, pengolahan serta penyajian data informasi dan penyebarannya untuk penyidikan keimigrasian serta melakukan pemeliharaan dokumentasi keimigrasian sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna kelancaran pelaksanaan tugas Seksi Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian.

f) Kepala Seksi Informasi Keimigrasian Tugas Pokok:

(13)

g) Kepala Seksi Sarana Komunikasi Keimigrasian Tugas Pokok:

Melakukan pemeliharaan dan pengamanan dokumentasi keimigrasian serta melakukan penggunaan pemeliharaan sarana komunikasi.

h) Kepala Bidang Lalu Lintas Keimigrasian (Seksi Lantaskim) Tugas Pokok:

Melakukan kegiatan keimigrasian yang meliputi pemberian perlintasan, pemberian pemohonan dokumen perjalanan izin berangkat / kembali bagi warga negara asing atau warga negara Indonesia serta kegiatan dalam hal perjalanan, pendaratan, urusan haji, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, pengurusan anak kapal dan izin masuk darurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka menunjang kelancaran pelayanan keimigrasian.

i) Kepala Seksi Perizinan Keimigrasian Tugas Pokok:

Melakukan urusan perizinan pemberian Surat Perjalanan RI, izin masuk/keluar berdasarkan ketentuan yang berlaku.

j) Kepala Seksi Status Keimigrasian Tugas Pokok:

(14)

k) Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Tugas Pokok:

Melakukan pengawasan dan penindakan serta penanggulangan terhadap WNA dan pemukim gelap yang melanggar ketentuan Keimigrasian di lingkungan kantor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka menertibkan WNA yang masuk ke wilayah Republik Indonesia.

l) Kepala Seksi Pengawasan Keimigrasian Tugas Pokok:

Melakukan pemantauan terhadap pelanggaran perizinan keimigrasian dan mengadakan kerjasama antar instansi di bidang pengawasan orang asing. m) Kepala Seksi PenindakanKeimigrasian

Tugas Pokok:

Melakukan penyidikan dan penindakan, pencegahan dan penangkalan, penampungan sementara dan perawatan orang asing yang belum dapat dipulangkan, pemulangan dan pengusiran terhadap pelanggaran keimigrasian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. n) Bidang Pendaratan dan Izin Masuk

Tugas Pokok:

(15)

o) Kepala Seksi Unit A Tugas Pokok:

Melakukan penelitian terhadap penggunaan dokumen perjalanan, pemberian tanda bertolak dan atau izin masuk serta penolakan pemberian tanda bertolak dan atau izin masuk bagi setiap orang yang masuk/keluar wilayah di Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

p) Kepala Seksi Unit B Tugas Pokok:

Melakukan penelitian terhadap penggunaan dokumen perjalanan, pemberian tanda bertolak dan atau izin masuk serta penolakan pemberian tanda bertolak dan atau izin masuk bagi setiap orang yang masuk/keluar wilayah di Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

q) Kepala Seksi Unit C Tugas Pokok:

(16)

3.6 Kepegawaian

Tabel 3.1 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Urusan Kepegawaian Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan

Dari tabel 1 diatas dapat diketahui jumlah sumber daya aparatur pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, dilihat dari jenis kelamin laki-laki 101 orang (73,2%) dan perempuan 37 orang (26,8%). Hal ini sangat berpengaruh pada pengelolaan pekerjaan yang lebih bersifat membutuhkan daya fisik yang cukup kuat, sehingga pegawai di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan ini pada umumnya lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki.

Selanjutnya yaitu keadaan sumber daya aparatur pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan berdasarkan Pangkat atau Golongan dapat dilihat pada tabel berikut:

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase(%)

1 Laki-Laki 101 73,2 %

2 Perempuan 37 26,8 %

(17)

Tabel 3.2 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan

Sumber: Urusan Kepegawaian Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan

Sebagaimana diketahui bahwa latar belakang dan tingkat pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan pemahaman dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Persebaran jumlah SDM manusia di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan berdasarkan pendidikan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.3 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 S2 10

2 S1 70

3 D3 12

4 SMA 46

Jumlah 138

Sumber: Urusan Kepegawaian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan

Dilihat dari tingkat pendidikan pegawai pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan sangat berpotensi untuk memiliki pengetahuan dan sikap profesional yang tinggi untuk mengembangkan pelayanan kepada masyarakat, serta penigkatan pengetahuan dan keahlian untuk mengisi formasi jabatan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan sebagai mana yang dilihat dari tabel yang di atas, jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan sarjana (S1) yang paling No. Pangkat/Golongan A B C D Jumlah Persentase(% )

1 IV 3 1 0 0 4 2,9 %

2 III 40 55 7 4 106 76,8 %

3 II 2 10 9 7 28 20,3 %

4 I 0 0 0 0 0 0 %

(18)

banyak 70 orang, tingkat pendidikan sarjana (S2) dengan jumlah 10 orang, tingkat pendidikan Diploma Tiga berjumlah 12 orang dan yang terakhir SMA sebanyak 46 orang.

3.7 Logo

Gambar 3.4 Logo

Frame Lingkaran : Aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam melaksanakan tugas dan fungsinya senantiasa mengedepankan prinsip sinergitas Latar Belakang Merah Putih : Aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berjiwa pemberani (merah) dan niat yang suci/tulus (putih)

Simbol Manusia berjumlah 5 orang melompat : Aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang memiliki semangat kerja keras dalam mencapai visi dan misi organisasi

(19)

Warna Seragam Biru : Biru melambangkan kekuatan dan optimisme, artinya setiap Aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai kekuatan atau potensi diri serta optimisme dalam memberikan sumbangsihnya bagi organisasi, bangsa dan negara

Kami PASTI : Aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berkarakter Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif untuk mencapai Visi dan Misi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

3.8 Standar Operasional Prosedur

Dalam hal ini Standar Operasional Prosedur Sistem Pelayanan Paspor Terpadu/SPPT (OSS) di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan berpacu pada Standar Operasional Prosedur dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang berlaku untuk seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia.

Dasar Hukum:

1. Undang-Undang No.11 tahun 2008 tentang Informasi danTransaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 4843)

2. Undang-Undang No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5038)

(20)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5409)

5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 9 Tahun 2012 tentang Penerbitan Paspor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 511)

6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 8 Tahun 2014 tentang Paspor Biasa dan Surat Perjalanan Laksana Paspor (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 649)

7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.GR..01.01 Tahun 2012 Tentang Perubahan Keenam atas Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing

8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

(21)

Kelima atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Perubahan Ketiga atas Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia

Tabel 3.4 Identifikasi SOP Penerbitan Paspor Baru 24/48 HalamanWalk-In dan Onlinedalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Berdasarkan Tugas dan Fungsi Kantor Imigrasi

Dasar Hukum 1.Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik;

2.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

3.Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian;

4.Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2013 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian

5.Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

6.Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH01.GR.01.01 Tahun 2012 tentang Perubahan Keenam atas Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M-01.IZ.03.10 Tahun 1995 tentang Paspor Biasa, Paspor untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk

Warga Negara Indonesia dan Surat Perjalanan Laksana Paspor untuk Orang Asing;

7.Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 tahun 2012 tentang Penerbitan Pasor Biasa bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia;

8.Petunjuk Pelaksanaan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan

Direktur Jenderal Imigrasi NomorIMI.1040.GR.01.01 Tahun 2010 tentang

(22)

Direktur Jenderal Imigrasi Nomor F-458.IZ.03.02 Tahun 1997 tentang Surat Perjalanan Republik Indonesia.

Instansi Direktorat Jenderal Imigrasi Unit Pelaksana Teknis KantorImigrasi

Sumber: Direktorat Jendral Imigrasi tahun 2016

Tabel 3.5 Lembar Kerja Identifikasi Aktivitas atau Kegiatan Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-In dan Online

Sumber: Direktorat Jendral Imigrasi tahun 2016

Tabel 3.6 Lembar Kerja Identifikasi Aktivitas atau Kegiatan Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Online

Judul Kegiatan Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Online dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional Umum memeriksa kelengkapan permohonan berupa: tanda terima permohonan, tanda bukti pembayaran dan berkas pemohonan. Selanjutnya Petugas menyerahkan nomor antrian kepada pemohon

Langkah Utama Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas dan melakukan input nomor permohonan online, melakukan verifikasi input data dan hasil pindai berkas yang telah dilakukan oleh pemohon. Petugas Pemeriksa 1 Judul SOP Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-In

dan Online dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

2 Jenis Kegiatan Rutin 3 Penanggung Jawab

a. Produk Kepala Kantor Imigrasi

b. Kegiatan −Kepala Bidang Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus;

−Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas I;

−Kepala Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian pada Kantor Imigrasi Kelas II; atau

(23)

Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas, melakukan foto dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar dilakukannya pembayaran.

Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.

Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka penanggung jawab kegiatan melakukan adjudikasi.

Langkah Akhir Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor, pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab produk mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor serta pengiriman data paspor ke BCM.

Kemudian Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menyerahkan paspor kepada pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.

Sumber: Direktorat Jendral Imigrasi tahun 2016

Tabel 3.7 Lembar Kerja Identifikasi Langkah Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-In

Judul Kegiatan Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional Umum memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan menyerahkan nomor antrian kepada pemohon

Langkah Utama Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas kemudian, memilih jenis permohonan, melakukan input data pemohon dan memindai berkas. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas permohonan, mengambil foto dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar dilakukannya pembayaran.

Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.

(24)

Langkah Akhir Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor, pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab produk mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor serta pengiriman data paspor ke BCM.

Kemudian Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menyerahkan paspor kepada pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.

Sumber: Direktorat Jendral Imigrasi tahun 2016

Tabel 3.8 Identifikasi Langkah Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Online

Judul Kegiatan

Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman online dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal

1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal 49 PP 31 Tahun 2013, tanda terima permohonan dan tanda bukti pembayaran;

2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian;

3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas mengembalikan berkas permohonan untuk dilengkapi.

Langkah Utama

1. Meja Layanan

a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan, formulir, tanda terima permohonan dan tanda bukti pembayaran serta tiket antrian kepada

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;

b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas, melakukan input nomor permohonan dan melakukan verifikasi input datapermohonan, meliputi:

1) memilih jenis paspor 2) nama lain;

(25)

14) alamat kantor dan telepon/hp; 15) alamat orang tua dan telepon/hp; 16) alamat lama dan telepon/hp;

17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;

18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan

19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir suami/istri.

c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa hasil pindai berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari:

1) fotokopi KTP WNI; 2) fotokopi Kartu Keluarga;

3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;

4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; dan

6) ) dokumen lain yang diperlukan.

Dalam hal terdapat hasil pindai yang kurang jelas, kekeliruan dan /atau kekurangan, dilakukan pindai kembali.

d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa

Keimigrasian Penyelia;

e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

f. Pengambilan Data Biometrik

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia Pemeriksa melakukan pengambilan foto wajah dan seluruh sidik jari pemohon.

g.Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data cekal dan kewarganegaraan ganda.

h. Wawancara

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:

1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan berkas permohonan;

2) melakukan pengisian hasil wawancara;

(26)

4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input data, dilakukan perbaikan;

5) mencetak biodata hasil wawancara;

6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom yang tertera pada lembar biodata pemohon;

dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

i. Penilaian kepuasan pelayanan

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan.

j. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima permohonan.

2. Pengiriman Data ke Pusdakim

Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan anak berkewarganegaraan ganda.

3. Adjudikasi

Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim, Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya memberikan persetujuan/penolakan

4. Penolakan

Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

Langkah Akhir

1. Alokasi Blanko Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan: a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;

b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor. 2. Pencetakan dan Laminasi Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan: 1) pencetakan paspor;

pembacaan MachineReadableZone (MRZ) paspor dengan menggunakan perangkat MachineReadableTravelDocument (MRTD);

3) laminasi paspor;

(27)

3. Pengesahan Paspor

a. Penanggungjawab Produk melakukan:

1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor; 2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM); 3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor;

b. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai alasan penolakan;

4. Pengambilan paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari pemohon;

b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau tanda bukti pembayaran;

c. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang diberikan.

5. Manajemen Dokumen Keimigrasian

a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:

1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai pelayanan;

2) membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin, kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor, tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan blanko atau paspor tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko Paspor Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses Penebitannya;

3) melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk

setiap hari setelah selesai pelayanan;

b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian melalui Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.

Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standar Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian

(28)

Tabel 3.9 Identifikasi Langkah Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk In

Judul Kegiatan

Penerbitan Paspor Baru 24/48 Halaman Walk-In dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal

1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal 49 PP 31 Tahun 2013

2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian;

3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas mengembalikan berkas permohonan untuk dilengkapi.

Langkah Utama

1. Meja Layanan

a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan dan formulir serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa

Keimigrasian Pelaksana;

b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan dan melakukan input data pemohon, meliputi:

1) memilih jenis paspor 2) nama lain;

3) alamat email; 4) tempat lahir; 5) jenis kelamin; 6) tinggi badan; 7) pekerjaan; 8) status sipil; 9) nomor identitas; 10) tempat dikeluarkan; 11) tanggal dikeluarkan; 12) berlaku sampai dengan; 13) alamat rumah dan telepon/hp; 14) alamat kantor dan telepon/hp; 15) alamat orang tua dan telepon/hp; 16) alamat lama dan telepon/hp;

17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah; 18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan 19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir

suami/istri.

c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari:

1) fotokopi KTP WNI; 2) fotokopi Kartu Keluarga;

3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;

(29)

memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; dan 6) dokumen lain yang diperlukan.

d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia;

e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

f. Pengambilan Data Biometrik

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengambilan foto wajah dan seluruh sidik jari pemohon.

g. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data cekal dan kewarganegaraan ganda.

h. Wawancara

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:

1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan berkas permohonan;

2) melakukan pengisian hasil wawancara;

3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;

4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input data, dilakukan perbaikan;

5) mencetak biodata hasil wawancara;

6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom yang tertera pada lembar biodata pemohon;

7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

i. Penilaian kepuasan pelayanan

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan;

j. Pembayaran

1) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pemilihan cara pembayaran sesuai permintaan pemohon, meliputi:

(30)

2) Dalam hal pembayaran dilakukan menggunakan kartu kredit atau kartu debit Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima pembayaran dan tanda terima permohonan;

3) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui bank persepsi, Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima permohonan.

5. Pengiriman Data ke Pusdakim

Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan anak berkewarganegaraan ganda.

6. Adjudikasi

Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim, Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya memberikan persetujuan/penolakan

7. Penolakan

Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

Langkah

Akhir 1. Alokasi Blanko Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan: a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;

b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas,kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor. 2. Pencetakan dan Laminasi Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan: 1) pencetakan paspor;

2) pembacaan MachineReadableZone (MRZ) paspor dengan menggunakan perangkat MachineReadableTravelDocument (MRTD);

3) laminasi paspor;

4) dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor, pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan pengalokasian blanko paspor baru untuk penggantian.

3. Pengesahan Paspor

a. Penanggungjawab Produk melakukan:

(31)

b. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai alasan penolakan;

4. Pengambilan paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari pemohon;

b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau tanda bukti pembayaran;

c. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang diberikan.

5. Manajemen Dokumen Keimigrasian a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:

1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai pelayanan;

2) membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin, kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor, tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan blanko atau paspor

3) tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko Paspor Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses Penebitannya;

4) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk setiap hari setelah selesai pelayanan;

b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Kemigrasian melalui Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.

c. Tata cara pelaporan dilaksanakan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standar Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian.

(32)

Tabel 3.10 Identifikasi KegiatanPenerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Walk-In

Judul Kegiatan Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Walk-in dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional Umum memeriksa kelengkapan berkas permohonan dan menyerahkan nomor antrian kepada pemohon

Langkah Utama Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor lama, melakukan verifikasi data dan memindai berkas. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas, mengambil 1 (satu) sidik jari pemohon dan melakukan foto dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar dilakukannya pembayaran.

Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.

Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka penanggung jawab kegiatan melakukan adjudikasi.

Langkah Akhir Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor, pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab produk mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor serta pengiriman data paspor ke BCM.

Kemudian Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menggunting paspor lama, menyerahkan paspor yang baru kepada pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.

(33)

Tabel 3.11 Identifikasi Kegiatan Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Online

Judul Kegiatan Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Online dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana atau Jabatan Fungsional Umum memeriksa kelengkapan permohonan berupa: tanda terima permohonan, tanda bukti pembayaran, dan berkas pemohonan. Selanjutnya Petugas menyerahkan nomor antrian kepada pemohon.

Langkah Utama Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas, memindai paspor lama atau melakukan input nomor permohonan online, melakukan verifikasi input data dan hasil pindai berkas yang telah dilakukan oleh pemohon. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas, mengambil 1 (satu) sidik jari pemohon dan melakukan foto dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar dilakukannya pembayaran.

Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.

Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka penanggung jawab kegiatan melakukan adjudikasi.

Langkah Akhir Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor, pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab produk mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor serta pengiriman data paspor ke BCM.

Kemudian Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menggunting paspor lama, menyerahkan paspor yang baru kepada pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.

(34)
[image:34.595.138.548.132.745.2]

Tabel 3.12 Identifikasi Langkah Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Walk-In

Judul Kegiatan

Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Walk-In dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal

1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal 49 PP 31 Tahun 2013

2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian;

3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas mengembalikan berkas permohonan untuk dilengkapi.

Langkah Utama

1. Meja Layanan

a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan, formulir dan paspor lama serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;

b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor lama dan melakukan verifikasi input atau pemohon, meliputi:

1) memilih jenis paspor 2) nama lain;

3) alamat email; 4) tempat lahir; 5) jenis kelamin; 6) tinggi badan; 7) pekerjaan; 8) status sipil; 9) nomor identitas; 10) tempat dikeluarkan; 11) tanggal dikeluarkan; 12) berlaku sampai dengan; 13) alamat rumah dan telepon/hp; 14) alamat kantor dan telepon/hp; 15) alamat orang tua dan telepon/hp; 16) alamat lama dan telepon/hp;

17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah; 18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu;

dan

19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir suami/istri.

c. Jika diperlukan, Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari: 1) fotokopi KTP WNI;

2) fotokopi Kartu Keluarga;

(35)

ijazah, atau surat baptis;

4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; dan

6) dokumen lain yang diperlukan.

d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas

Pemeriksa Keimigrasian Penyelia;

e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

f. Verifikasi Identitas Pemohon dengan Data Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mengambil 1 (satu) sidik jari pemohon untuk dilakukan verifikasi identitas pemohon dengan data paspor

g. Pengambilan Data Biometrik

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengambilan foto wajah dan jika diperlukan mengambil kembali seluruh sidik jari pemohon.

h. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data cekal dan kewarganegaraan ganda.

i. Wawancara

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:

1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan berkas permohonan;

2) melakukan pengisian hasil wawancara;

3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;

4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input data, dilakukan perbaikan;

5) mencetak biodata hasil wawancara;

6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom yang tertera pada lembar biodata pemohon;

7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

j. Penilaian kepuasan pelayanan

(36)

melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan; k. Pembayaran

1) Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pemilihan cara pembayaran sesuai permintaan pemohon, meliputi:

a) kartu kredit; b) kartu debit; atau c) bank persepsi.

2) Dalam hal pembayaran dilakukan menggunakan kartu kredit atau kartu debit Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia

mencetak tanda terima pembayaran dan tanda terima permohonan;

3) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui bank persepsi, Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima permohonan.

2. Pengiriman Data ke Pusdakim

Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan anak berkewarganegaraan ganda.

3. Adjudikasi

Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim, Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya memberikan persetujuan/penolakan

4. Penolakan

Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

Langkah Akhir

1. Alokasi Blanko Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan: a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;

b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.

2. Pencetakan dan Laminasi Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

1) pencetakan paspor; pembacaan MachineReadableZone (MRZ) paspor dengan menggunakan perangkat MachineReadableTravelDocument (MRTD);

2) laminasi paspor;

(37)

dan memerintahkan pengalokasian blanko paspor baru untuk penggantian.

3. Pengesahan Paspor

a. Penanggungjawab Produk melakukan:

1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor; 2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM); 3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor; Setelah dilakukan pengesahan terhadap paspor yang baru, maka terhadap paspor lama digunting pada bagian tertentu.

c. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai alasan penolakan;

4. Pengambilan paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari pemohon;

b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau tanda bukti pembayaran;

c. Dalam hal pemohon menginginkan untuk memperoleh kembali paspor lamanya, maka pemohon mengisi dan menandatangani formulir permintaan paspor lama dengan disertai alasannya;

d. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang diberikan.

5. Manajemen Dokumen Keimigrasian

a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:

1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai pelayanan;

2) membatalkan blangko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin, kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor, tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan blanko atau paspor tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko Paspor Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses Penebitannya;

3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk setiap hari setelah selesai pelayanan;

(38)

Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Keimigrasian melalui Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.

c. Tata cara pelaporan dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-1868.PR.08.01 tahun 2010 tentang Standar Operasional Prosedur Manajemen Blanko Dokumen Keimigrasian.

Sumber: Direktorat Jendral Imigrasi tahun 2016

Tabel 3.13 Identifikasi Langkah Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Online

Judul Kegiatan

Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Online dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal

1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal 49 PP 31 Tahun 2013

2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian;

3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap petugas mengembalikan berkas permohonan untuk dilengkapi.

Langkah Utama

1. Meja Layanan

a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan, formulir, paspor lama, tanda terima permohonan dan tanda bukti pembayaran serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;

b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas, memindai paspor lama atau melakukan input nomor permohonan dan melakukan verifikasi hasil input datapermohonan, meliputi:

1) memilih jenis paspor 2) nama lain;

(39)

16) alamat lama dan telepon/hp;

17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;

18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan

19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir suami/istri.

c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa hasil pindai berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari:

1) fotokopi KTP WNI; 2) fotokopi Kartu Keluarga;

3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;

4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; dan

6) dokumen lain yang diperlukan.

Dalam hal terdapat hasil pindai yang kurang jelas, kekeliruan dan /atau kekurangan, dilakukan pindai kembali.

d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa

Keimigrasian Penyelia;

e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

f. Verifikasi Identitas Pemohon dengan Data Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mengambil 1 (satu) sidik jari pemohon untuk dilakukan verifikasi identitas pemohon dengan data paspor.

g. Pengambilan Data Biometrik

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengambilan foto wajah dan jika diperlukan mengambil kembali seluruh sidik jari pemohon.

h. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data cekal dan kewarganegaraan ganda.

(40)

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:

1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan berkas permohonan;

2) melakukan pengisian hasil wawancara;

3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;

4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input data, dilakukan perbaikan;

5) mencetak biodata hasil wawancara;

6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom yang tertera pada lembar biodata pemohon;

7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

j. Penilaian kepuasan pelayanan

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan. k. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima

permohonan

2. Pengiriman Data ke Pusdakim

Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan anak berkewarganegaraan ganda.

3. Adjudikasi

Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim, Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi

dan selanjutnya memberikan persetujuan/penolakan 4. Penolakan

Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

Langkah Akhir

1. Alokasi Blanko Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan: a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;

b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor.

2. Pencetakan dan Laminasi Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan: 1) pencetakan paspor;

2) pembacaan MachineReadableZone (MRZ) paspor dengan menggunakan perangkat MachineReadableTravelDocument (MRTD);

3) laminasi paspor;

(41)

paspor, pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan pengalokasian blanko paspor baru untuk penggantian.

3. Pengesahan Paspor

a. Penanggungjawab Produk melakukan:

1) Pemeriksaan kelayakan dan fitur sekuriti paspor;

2) Pengiriman data ke sistem data perlintasan (BCM);

3) pengecekan dan penelitian akhir permohonan paspor.

b. Setelah dilakukan pengesahan terhadap paspor yang baru, maka terhadap paspor lama digunting pada bagian tertentu;

c. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai alasan penolakan.

4. Pengambilan paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari pemohon;

b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau tanda bukti pembayaran;

[image:41.595.135.544.108.480.2]

Sumber: Direktorat Jendral Imigrasi tahun 2016

Tabel 3.14 Identifikasi Kegiatan Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak masih dan habis berlaku

Judul Kegiatan Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak masih dan habis berlakudalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia pada Bidang/Seksi/Subseksi yang membidangi tugas dan fungsi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap pemohon. Kepala Kantor Imigrasi dapat menyetujui, menunda ataupun menolak permohonan tersebut dengan dibuatkan Surat tertulis disertai dengan alasannya.

(42)

Petugas menyerahkan nomor antrian kepada pemohon.

Langkah Utama Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor lama (bila memungkinkan terhadap paspor lama yang rusak), melakukan input data, verifikasi data dan memindai berkas. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas, mengambil 1 (satu) sidik jari pemohon dan melakukan foto dan sidik jari serta melakukan wawancara, mencetak biodata, mengirim data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan pelayanan, dan mencetak tanda terima sebagai dasar dilakukannya pembayaran.

Pusdakim melakukan identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda.

Dalam hal hasil identifikasi Pusdakim terdapat permasalahan maka penanggung jawab kegiatan melakukan adjudikasi.

Langkah Akhir Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memasukkan alokasi blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor untuk dilakukan pencetakan dan personalisasi paspor, pembacaan MRZ paspor serta laminasi. Selanjutnya penanggung jawab produk mengesahkan paspor setelah memeriksa kelayakan dan fitur pengaman paspor serta pengiriman data paspor ke BCM.

Kemudian, Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menggunting paspor lama (penggantian paspor rusak), menyerahkan paspor yang baru kepada pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.

[image:42.595.135.553.110.519.2]

Sumber: Direktorat Jendral Imigrasi tahun 2016

Tabel 3.15 Identifikasi Langkah Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak masih dan habis berlaku

Judul Kegiatan

Penerbitan Paspor Penggantian 24/48 Halaman Hilang/Rusak masih dan habis berlaku dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah

Awal 1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal 49 PP 31 Tahun 2013 dan Surat Persetujuan Penanggungjawab Produk;

(43)

Langkah Utama

1. Meja Layanan

a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan, formulir dan paspor lama (permohonan penggantian paspor karena rusak), surat kehilangan dari Kepolisian (permohonan penggantian paspor karena hilang) serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;

b. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor lama (bila dimungkinkan terhadap permohonan penggantian paspor karena rusak) dan melakukan input data atau verifikasi data pemohon, meliputi:

1) memilih jenis paspor 2) nama lain;

3) alamat email; 4) tempat lahir; 5) jenis kelamin; 6) tinggi badan; 7) pekerjaan; 8) status sipil; 9) nomor identitas; 10) tempat dikeluarkan; 11) tanggal dikeluarkan; 12) berlaku sampai dengan; 13) alamat rumah dan telepon/hp; 14) alamat kantor dan telepon/hp; 15) alamat orang tua dan telepon/hp; 16) alamat lama dan telepon/hp;

17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah; 18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan 19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir

suami/istri.

c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai berkas persyaratan permohonan yang terdiri dari:

1) fotokopi KTP WNI; 2) fotokopi Kartu Keluarga;

3) fotokopi akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis; (jika diperlukan)

4) surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; (jika diperlukan)

5) surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti nama; (jika diperlukan) dan

(44)

7) Berita Acara Pendapat;

8) Surat lapor kehilangan dari Kepolisian; (penggantian paspor karena hilang)

9) dokumen lain yang diperlukan.

d. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kemudian menyerahkan berkas dan mengarahkan pemohon kepada Petugas Pemeriksa

Keimigrasian Penyelia;

e. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas permohonan. Dalam hal persyaratan permohonan paspor belum lengkap dan diragukan keabsahannya, maka Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia dapat melakukan penolakan setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

f. Verifikasi Identitas Pemohon dengan Data Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mengambil 1 (satu) sidik jari pemohon untuk dilakukan verifikasi identitas pemohon dengan data paspor

g. Pengambilan Data Biometrik

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia Pemeriksa melakukan pengambilan foto wajah dan jika diperlukan mengambil kembali seluruh sidik jari pemohon.

h. Pengecekan Data Cekal dan Anak Berkewarganegaraan Ganda Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia melakukan pengecekan data cekal dan kewarganegaraan ganda.

i. Wawancara

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia:

1) melakukan wawancara kepada pemohon berdasarkan data dan berkas permohonan;

2) melakukan pengisian hasil wawancara;

3) memperlihatkan hasil input biodata kepada pemohon;

4) dalam hal terdapat kekeliruan dan /atau kekurangan hasil input data, dilakukan perbaikan;

5) mencetak biodata hasil wawancara;

6) meminta pemohon membubuhkan tanda tangan pada kolom yang tertera pada lembar biodata pemohon;

7) dalam hal terdapat keraguan terhadap hasil wawancara maka permohonan dapat ditolak setelah mendapatkan persetujuan dari Penanggungjawab Kegiatan.

j. Penilaian kepuasan pelayanan

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang telah diberikan. k. Pembayaran

(45)

a) kartu kredit; b) kartu debit; atau c) bank persepsi.

1) Dalam hal pembayaran dilakukan menggunakan kartu kredit atau kartu debit Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima pembayaran dan tanda terima permohonan;

2) Dalam hal pembayaran dilakukan melalui bank persepsi, Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia mencetak tanda terima permohonan.

2. Pengiriman Data ke Pusdakim

Data permohonan dikirim ke Pusdakim untuk dilakukan proses identifikasi biometrik (WNI dan Orang Asing), pengecekan data cegah tangkal dan anak berkewarganegaraan ganda.

3. Adjudikasi

Dalam hal terdapat permasalahan atas hasil pengiriman data ke Pusdakim, Penanggungjawab Kegiatan melakukan adjudikasi dan selanjutnya memberikan persetujuan/penolakan

4. Penolakan

Dalam hal terjadi penolakan pemohonan, Penanggungjawab Produk menerbitkan surat penolakan yang memuat alasan penolakan.

Langkah Akhir

1. Alokasi Blanko Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan: a. mencetak bukti alokasi perforasi paspor;

b. memasukkan blanko paspor ke dalam berkas, kemudian diserahkan kepada Petugas pencetakan dan laminasi paspor. 2. Pencetakan dan Laminasi Paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan: 1) pencetakan paspor;

2) pembacaan MachineReadableZone (MRZ) paspor dengan menggunakan perangkat MachineReadableTravelDocument (MRTD);

3) laminasi paspor;

dalam hal terdapat kegagalan dalam proses pencetakan paspor, pembacaan MRZ paspor, atau laminasi paspor, maka petugas membuat laporan kepada Penanggungjawab Produk dan selanjutnya Penanggungjawab Produk melakukan tahapan sesuai dengan SOP Pembatalan Paspor dan memerintahkan pengalokasian blanko paspor baru untuk penggantian.

3. Pengesahan Paspor

a. Penanggungjawab Produk melakukan:

(46)

b. Setelah dilakukan pengesahan terhadap paspor yang baru terhadap paspor lama yang rusak digunting pada bagian tertentu.

c. dalam hal terdapat permasalahan, Penanggungjawab Produk melakukan penolakan dengan menerbitkan surat penolakan disertai alasan penolakan.

4. Pengambilan paspor

Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana melakukan:

a. meminta tanda bukti permohonan dan atau tanda bukti pembayaran dari pemohon;

b. menyerahkan paspor berdasarkan tanda terima permohonan dan atau tanda bukti pembayaran;

c. Dalam hal pemohon menginginkan untuk memperoleh kembali paspor lamanya (penggantian paspor rusak), maka pemohon mengisi dan menandatangani formulir permintaan paspor lama dengan disertai alasannya;

d. meminta pemohon untuk melakukan penilaian atas pelayanan yang diberikan.

5. Manajemen Dokumen Keimigrasian

a. Penanggungjawab Kegiatan melaksanakan:

1) rekapitulasi penerbitan paspor perhari setelah selesai pelayanan;

2) membatalkan blanko paspor/paspor yang tidak dilanjutkan prosesnya dikarenakan gagal proses, kesalahan mesin, kesalahan petugas, duplikasi, tidak lulus pengesahan paspor, tidak dilanjutkan prosesnya dan hal-hal lain yang menyebabkan blanko atau paspor tidak digunakan sebagaimana mestinya. Tata cara pembatalan dilaksanakan sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi nomor: IMI-491.IZ.03.02 tahun 2010 tentang Pengaman Blanko Paspor Republik Indonesia Yang Tidak Dilanjutkan Proses Penerbitannya;

3) Melaporkan hal-hal tersebut kepada Penanggungjawab Produk setiap hari setelah selesai pelayanan;

b. Penanggungjawab Produk melaporkan pelaksanaan kegiatan setiap awal bulan kepada Direktur Jenderal Imigrasi u.p Direktur Dokumen Perjalanan, Visa dan Fasilitas Kemigrasian melalui Kepala Divisi Keimigrasian pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI.

(47)

Keimigrasian.

Sumber: Direktorat Jendral Imigrasi tahun 2016

Tabel 3.16 Identifikasi Kegiatan Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Judul Kegiatan Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana kelengkapan berkas permohonan dan menyerahkan nomor antrian kepada pemohon Langkah Utama Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memeriksa

kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan dan memindai paspor lama, melakukan input data, verifikasi data pemohon dan memindai berkas. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Penyelia memeriksa keabsahan berkas, melakukan wawancara, mengirim data ke Pusdakim, meminta pemohon untuk memberikan penilaian kepuasan pelayanan dan mencetak tanda terima permohonan. Pusdakim melakukan verifikasi data permohonan dan pengecekan data cegah tangkal.

Langkah Akhir Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana mencetak perubahan data paspor dan selanjutnya Penanggungjawab Produk menerakan paraf persetujuan. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana menyerahkan paspor kepada pemohon dan meminta pemohon untuk memberikan penilaian permohonan.

Sumber: Direktorat Jendral Imigrasi tahun 2016

Tabel 3.17 Identifikasi Langkah Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Judul Kegiatan Perubahan Data Paspor dalam Sistem Pelayanan Paspor Terpadu (SPPT)

Langkah Awal 1. Pemeriksaan kelengkapan berkas persyaratan permohonan sesuai Pasal 49 PP 31 Tahun 2013.

2. Petugas mengarahkan pemohon untuk mengambil tiket antrian. 3. Dalam hal berkas persyaratan belum lengkap, petugas mengembalikan berkas permohonan untuk dilengkapi.

Langkah Utama

1. Meja Layanan

a. Pemohon menyerahkan berkas persyaratan permohonan dan formulir serta tiket antrian kepada Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana;

(48)

kelengkapan berkas, memilih jenis permohonan, memindai paspor dan melakukan input data pemohon, meliputi:

1) memilih jenis paspor 2) nama lain;

3) alamat email; 4) tempat lahir; 5) jenis kelamin; 6) tinggi badan; 7) pekerjaan; 8) status sipil; 9) nomor identitas; 10) tempat dikeluarkan; 11) tanggal dikeluarkan; 12) berlaku sampai dengan; 13) alamat rumah dan telepon/hp; 14) alamat kantor dan telepon/hp; 15) alamat orang tua dan telepon/hp; 16) alamat lama dan telepon/hp;

17) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ayah;

18) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir ibu; dan

19) nama, kewarganegaraan, tempat lahir, dan tanggal lahir suami/istri.

c. Petugas Pemeriksa Keimigrasian Pelaksana memindai berkas persyaratan permohonan ya

Gambar

Gambar 3.1 Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan
Gambar 3.2 Wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Medan
Tabel 3.1 Karakteristik Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelayanan pembuatan

Paspor untuk Orang Asing ( Alien Passport ) dapat diberikan kepada orang asing yang memiliki izin tinggal tetap, akan melakukan perjalanan ke luar wilayah Indonesia dan

Apa saja yang telah dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Polonia untuk mempublikasikan informasi yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan permohonan pengurusan

Bapak Tedy Riyandi, A.Md.Im, S.H selaku Kepala Seksi Informasi Keimigrasian yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai, serta seluruh Pegawai Kantor

Efektivitas Pelayanan Pembuatan Paspor Secara Online (Studi Pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan) Skripsi ini disusun oleh:.. Nama : Ayu

Pembuatan Paspor Secara Online (Studi pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus

Hasil penelitian bahwa pelayanan Paspor pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan Efektif hal ini karena petugas tanggap dalam menindaklanjuti keluhan pemohon, tidak ada

804 Volume 7, Nomor 3, November 2023 Analisa Kualitas Pelayanan Pengurusan Paspor Melalui M-Paspor Dalam Rangka Penyederhanaan Layanan Di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya