i LAPORAN TUGAS AKHIR
Topik Tugas Akhir Penelitian Pendidikan Matematika
ANALISIS KESULITAN MATEMATIKA DITINJAU DARI SEGI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SMP DIPONEGORO BATU
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Matematika
Oleh :
RIZAL RIZQIANDI NIM : 201110060311031
PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
v KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugerahNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan penuh perjuangan. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga serta sahabatNYA.
Penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada :
1. Ibu Dr. Siti Inganah, M.M., M.Pd dan Bapak Agung Deddiliawan I., M.Pd selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tenaga serta kesabaran dalam memberikan petunjuk dan bimbingan serta pengarahan kepada penulis sehingga terselesaikannya tulisan ini. 2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk kepada kita semua. Amin.
Malang, 28 Oktober 2015
vi MOTTO
Man Jadda Wa Jadda
vii PERSEMBAHAN
Seiring dengan do'a dan harapan atas ketulusan dan kasih sayang yang diberikan, kupersembah tugas akhir ini kepada :
Ayah dan Ibuku yang aku sayangi dan aku patuhi, terima kasih atas semua yang telah engkau berikan dan dengan tulus ikhlas, membesarkan, menyayangi, membimbing, mendo’akan serta mendukung dan berkorban untuk masa depan ku. Kalian selalu hadir dalam setiap do’aku.
Kakak dan Adik yang aku sayangi terima kasih atas kasih sayang, dukungan, do’a dan nasehat kalian, karena kalian aku masih tegar menjalani hidup di sini.
Lena Anggraeni yang selalu memberi semangat dan motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir
x DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan ... iv
Kata Pengantar ... v
Motto ... vi
Lembar Persembahan ... vii
Abstrak ... viii
Abstrack ... ix
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Definisi Operasional ... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Matematika ... 7
2.2 Pembelajaran Matematika Pada Siswa ... 8
2.2.1 Pembelajaran ... 8
2.2.2 Pembelajaran Matematika ... 9
2.3 Kesulitan Belajar Matematika Pada Siswa ... 9
2.3.1 Kesulitan Belajar ... 9
2.3.2 Kesulitan Belajar Matematika... 10
2.3.2 Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika ... 11
xi
2.4.1 Kemampuan Koneksi ... 13
2.4.2 Kemampuan Koneksi Matematika ... 14
2.5 Kesulitan Belajar Matematika Ditinjau Dari Segi Kemampuan Koneksi Matematika ... 15
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 18
3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 18
3.3 Sumber Data ... 18
3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 19
3.4.1 Tes ... 19
3.4.2 Wawancara ... 19
3.5 Instrumen Penelitian... 19
3.5.1 Peneliti ... 20
3.5.2 Tes ... 20
3.5.3 Wawancara ... 20
3.6. Metode Analisis Data ... 20
3.6.1 Reduksi Data ... 20
3.6.2 Penyajian Data ... 21
3.6.3 Penarikan Kesimpulan ... 22
3.7. Prosedur Penelitian ... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kesulitan Ditinjau Dari Segi Kemampuan Koneksi matematika ... 23
4.2 Kesulitan Matematika Siswa Dengan Kemampuan Koneksi Tinggi, Sedang, Dan Rendah ... 42
4.2.1 Kemampuan Koneksi Matematika Tinggi ... 42
4.2.2 Kemampuan Koneksi Matematika Sedang ... 42
4.2.3 Kemampuan Koneksi matematika Rendah ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 44
xiii DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Nama Subjek Penelitian ... 23
Tabel 4.1.1 Kutipan Wawancara ... 25
Tabel 4.1.2 Kutipan Wawancara ... 27
Tabel 4.1.3 Kutipan Wawancara ... 28
Tabel 4.1.4 Kutipan Wawancara ... 31
Tabel 4.1.5 Kutipan Wawancara ... 32
Tabel 4.1.6 Kutipan Wawancara ... 33
Tabel 4.1.7 Kutipan Wawancara ... 34
Tabel 4.1.8 Kutipan Wawancara ... 36
Tabel 4.1.9 Kutipan Wawancara ... 37
Tabel 4.1.10 Kutipan Wawancara ... 39
Tabel 4.1.11 Kesulitan Subjek Jika Ditinjau dari Segi Kemampuan Koneksi Matematika ... 40
xiv DAFTAR GAMBAR
Gambar Hasil Jawaban Siswa
Gambar 4.1.1 ... 25
Gambar 4.1.2 ... 26
Gambar 4.1.3 ... 28
Gambar 4.1.4 ... 30
Gambar 4.1.5 ... 31
Gambar 4.1.6 ... 33
Gambar 4.1.7 ... 34
Gambar 4.1.8 ... 35
Gambar 4.1.9 ... 37
xv DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Pre Tes ... 50
Lampiran 1 Soal Tes ... 51
Lampiran 2 Penyelesaian Soal ... 52
Lampiran 3 Daftar Nilai Subjek Penelitian ... 55
Lampiran 4 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ... 56
1 DAFTAR PUSTAKA
Anni, C.T. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.
Aqiilah. 2012. Analisis Kesalahan Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 Sma Islam Sultan Agung 1
Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi Strata 1 Fakultas
TARBIYAH Institut Agama Islam Negeri walisongo semarang,tidak diterbitkan.
Arikunto. S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi 2010). Yogyakarta: Rineka Cipta.
Ayunanda, P. M. 2012. Analisis Kesalahan Hasil Belajar Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Tegal dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel dengan Metode Ron Zambo. Skripsi.
Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2007. Permendiknas No 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas
Djaali dan Muljono Pudji. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Gunawan. 2013. Kemampuan Koneksi Matematis (Tinjauan Terhadap Pendekatan Pembelajaran SAVI). Skripsi Jurusan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Jember.
Hudojo. 2005. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud.
Jamal, Fakhrul. 2014. Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Materi Peluang Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh Johan Pahlawan. Jurnal
Pendidikan Matematika. Vol. 1, No. 1.
2 Khodir. 2012. Pembelajaran Persamaan Linier dengan Satu Variabel Menggunakan Metode Pendekatan Inkutri SMP 1 Arjosari. Skripsi Jurusan Matematika FKIP Unej
Kulsum dan Hendarto. 2011. Penerapan Model Learning Cycle pada Sub Pokok Bahasan Kolor Untuk Meninggkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa
Kelas VII SMP. Jurnal Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, ISSN: 1693-1246
Kumalasari, Ade dan Putri, O. P. E. 2013. Kesulitan belajar Matematika Siswa Ditinjau dari Segi Kemampuan Koneksi Matematika. Jurnal Pendidikan
Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, ISBN : 978 – 979 – 16353 – 9 – 4
Linto, Elniati, Rizal, 2012. Kemampuan Koneksi Matematis dan Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Peta Pikiran. Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 1 No. 1
Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rosdakarya. Mulyono, Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mustika. 2014. Model Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Terhadap Materi Operasi Aljabar. Skripsi Jurusan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Jember.
NCTM. 2000. Principles and Standars for School Mathematics. New York: The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.
Permana, Yanto dan Sumarmo, Utari. 2007. Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah. Jurnal Educationist, Vol. 1 No. 2.
Permendiknas. 2006. Tentang Standar Isi Menguraikan Tujuan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Permendiknas.
3 Powestri, Soeyono, Kurniawati, 2013. Analisis Kesulitan Pembelajaran Matematika dengan Pengantar BAhasa Inggris pada Materi Pokok Bentuk
Logaritma Kelas X Imersi SMA Negeri Karangpandan Karanganyar
2012/2013. Jurnal Pendidikan Nasional Solusi, Vol. 1 No. 1
Rosita, A. 2007. Analisis Kesalahan Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 18 Semarang dalam Menyelesaikan Soal Matematika pada Pokok Bahasan Lingkaran dengan Panduan Kriteria Watson. Skripsi. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Setiawan, A. 2009. Implementasi Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPS) Sebagai Upaya untuk Meningkatkan
Kemampuan Koneksi Matematika Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan
Matematika FPMIPA UPI:Tidak Diterbitkan.
Sitiramziah. 2011. Koneksi Matematika Menggunakan CTL.(on-line), (http://beautyofmathematic.com, diakses pada tanggal:20 Mei 2015) Soejadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Subini, Nini. 2011. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Yogyakarta : Javalitera
Suherman, H.A.L.L.E., et al. 2003. Strategi pembelajaran matematika kontemporer (Rev.ed.). Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.
Suparno, 2006. Model Layanan Pendidikan Untuk Anak Berkesulitan Belajar. Jurnal Pendidikan Khusus, Vol. 2 No. 2
Supatmono, Catur. 2009. Matematika Asyik. Kalasan: Grasindo.
Suryanih. 2011. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa dan Solusinya dengan Pembelajaran Remidial. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4 Suyitno, A. 2004. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Bahan
ajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Wahyudin. 2008. Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran. Jakarta: IPA. Yuniawartika. 2012. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi
REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Representasi
Matematik Siswa SD (Studi Kuasi Eksperimen di Kelas V Sekolah Dasar
Kota Cimahi).(on-line), (http://Mathematicspot.com, diakses pada tanggal:
20 Mei 2015).
Yusdi. 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teacing dengan Model Pembelajaran Kooperatif SMP 1 Curahdami. Jurusan Matematika FKIP Unej
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Banyaknya informasi yang disampaikan dalam bahasa matematika seperti tabel, grafik, diagram dan persamaan semakin menjadikan pembelajaran matematika sebagai suatu kajian yang sangat penting. Hal ini memungkinkan karena hakikat pendidikan matematika adalah membantu siswa agar berpikir kritis, bernalar, bersikap disiplin, bertanggung jawab, percaya diri disertai dengan iman dan taqwa. Selain itu matematika merupakan alat bantu yang dapat memperjelas dan menyederhanakan suatu keadaan atau situasi yang sifatnya abstrak menjadi konkrit melalui bahasa dan ide matematika serta generalisasi untuk memudahkan pemecahan masalah (Anni,2006). Hal tersebut sesuai dengan standar isi Permendiknas Tahun 2006.
2 Kesulitan belajar adalah keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Kesulitan belajar matematika siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan–hambatan tertentu, sehingga prestasi siswa disekolah menjadi kurang maksimal. Kesulitan belajar adalah kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan ini menyebabkan orang tersebut mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan belajar (Suherman, 2003).
Kesulitan belajar matematika pada siswa berhubungan dengan kemampuan belajar yang kurang sempurna. Kekurangan tersebut dapat terungkap dari penyelesaian soal-soal matematika yang tidak tuntas. Ketidaktuntasan tersebut dapat diduga karena kesalahan penggunaan konsep dan prinsip dalam menyelesaikan persoalan matematika yang diperlukan. Konsep dan prinsip matematika dapat pula dihubungkan pada kemampuan siswa tersebut dari segi koneksi matematikanya.
Mata pelajaran matematika terdiri dari berbagai topik yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antar topik dalam matematika, tetapi terdapat juga keterkaitan antara matematika dengan ilmu lain dan dengan kehidupan sehari-hari. Septiani (dalam Kumalasari dan Putri, 2013) menyatakan bahwa dalam matematika setiap konsep berkaitan dengan konsep yang lain. Begitu pula dengan yang lainnya, misal dalil dan dalil, antara teori dan teori, antara topik dengan topik, atau antara cabang matematika dengan cabang matematika lainnya. Kaitan antar topik dalam matematika, matematika dengan ilmu lain, dan matematika dengan kehidupan sehari-hari disebut koneksi matematik.
3 siswa untuk memperluas perspektifnya, memandang matematika sebagai suatu bagian yang saling berhubungan dan dapat diaplikasikan baik didalam kelas maupun diluar kelas (NCTM, 2000). Dengan kemampuan koneksi matematika siswa tidak akan dibebani dengan konsep matematika yang begitu banyak, karena siswa mempelajari matematika dengan mengaitkan konsep baru dengan konsep lama yang sudah dipelajarinya.
Proses pembelajaran matematika siswa dituntut memahami koneksi antar konsep matematika dan antara matematika dengan bidang studi lainnya (Yuniawatika, 2012). Jika siswa sudah mampu melakukan koneksi antar konsep matematika, maka siswa akan memahami setiap materi matematika dengan baik. Dengan demikian maka siswa akan menyadari bahwa matematika merupakan ilmu yang saling berhubungan dan berkaitan, bukan sebagai sekumpulan materi yang terpisah-pisah.
Kemampuan koneksi matematika diperlukan oleh siswa dalam mempelajari beberapa topik matematika yang memang saling terkait satu sama lain. Jika suatu topik diberikan secara tersendiri maka pembelajaran akan kehilangan satu momen yang sangat berharga dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar matematika secara umum. Tanpa kemampuan koneksi matematika, siswa akan mengalami kesulitan mempelajari matematika (Setiawan, 2009). Karena jika siswa tidak mengaitkan antara topik yang satu dengan topik yang lainnya siswa akan dibebankan oleh banyaknya rumus yang diberikan.
4 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 15 April 2015 dengan guru mata pelajaran matematika di SMP Diponegoro Batu, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika, masalah yang sering dialami siswa adalah siswa mengalami kesulitan pada mengaitkan antar konsep matematika. Hal tersebut terbukti dari 15 orang siswa hanya 3 orang siswa yang dapat mengerjakan soal uraian dengan benar. Proses pembelajaran yang dilakukan guru adalah guru menggunakan metode ceramah kemudian memberikan soal uraian yang berkaitan dengan materi tersebut
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkaan bahwa analisis kesulitan siswa ditinjau dari segi koneksi matematika dijadikan salah satu alternatif yang cukup bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran matematika sehingga penulis tertarik untuk mengambil judul : “Analisis Kesulitan Belajar Matematika
Ditinjau Dari Segi Kemampuan Koneksi Matematika SMP Diponegoro Batu”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana kesulitan belajar matematika siswa dengan kemampuan koneksi matematika rendah?
2. Bagaimana kesulitan belajar matematika siswa dengan kemampuan koneksi matematika sedang?
3. Bagaimana kesulitan belajar matematika siswa dengan kemampuan koneksi matematika tinggi?
1.3TujuanPenelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini mempunyai tujuan antara lain :
1. Untuk mendeskripsikan kesulitan belajar matematika siswa dengan kemampuan koneksi matematika rendah.
5 3 Untuk mendeskripsikan kesulitan belajar matematika siswa dengan
kemampuan koneksi matematika tinggi.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan mempunyai manfaat antara lain:. 1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat terhadap pembelajaran matematika, terutama terhadap kemampuan koneksi matematika siswa. Serta secara khusus penelitian ini memberikan kontribusi pada pembelajaran matematika yang tidak menghafal rumus tetapi memahami konsep karena antara konsep matematika yang satu dengan yang lain saling berhubungan.
2. Bagi peserta didik :
a. Dapat mengetahui kesulitan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal.
b. Siswa lebih mengedepankan pemahaman konsep daripada menghafal rumus.
3. Bagi Guru:
a. Dapat mengetahui tingkat kemampuan siswa..
b. Dapat mengetahui kesulitan belajar matematika siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah
c. Dapat memberikan bekal guru untuk bisa lebih meningkatkan pembelajaran di dalam kelas.
d. Dapat menentukan langkah pembelajaran yang tepat agar siswa mudah memahami konsep
4. Bagi Peneliti:
a. Dapat menjawab permasalahan yang ada.
6 1.5. Definisi Operasional Penelitian
Agar tidak terjadi kesalahan persepsi pada judul maka perlu dijelaskan 1. Kesulitan belajar adalah keadaan dimana siswa tidak dapat belajar
sebagaimana mestinya, yang ditunjukkan oleh adanya hambatan–hambatan tertentu, sehingga prestasi siswa disekolah menjadi kurang maksimal 2. Koneksi matematika adalah hubungan antara dua representasi yang
ekuivalen dan antara proses penyelesaian dari masing–masing representasi.