ABSTRAK
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR, DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL
SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN
2012/2013
Oleh
YULIA VALENTINA
Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan yang dinyatakan dalam bentuk data kualitatif maupun data kuantitatif.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 4 Metro diketahui bahwa secara keseluruhan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi masih tergolong rendah. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Diantara banyak faktor yang dapat mempengaruhi atau berperan dalam pencapaian hasil belajar siswa, diduga faktor-faktor motivasi belajar, cara belajar dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT memiliki peranan penting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT terhadap hasil belajar
Ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.
1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun
Pelajaran 2012/2013.
3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.
4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan Motivasi Belajar, Cara Belajar, dan Pemanfaatan Media Pembelajran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR
EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh
YULIA VALENTINA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Nama Mahasiswa :
Yulia Valentina
Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031077
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan IPS
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Teddy Rusman, M. Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
NIP 19600826 198603 1 001 NIP 19600817 198603 1 003
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,
Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:
1. Nama : Yulia Valentina
2. NPM : 0913031077
3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi
4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila
5. Alamat : Jl. Raya Natar, Kelurahan Merak Batin, Natar
Kab.Lampung Selatan,
Telp. 085669789370
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Maret 2013
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Yulia Valentina dilahirkan di Mataram Marga pada
tanggal 30 Juli 1991, merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara
pasangan Bapak Muhammad Saleh dan Ibu Erlina Yulinar Wati, S.Pd.
Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah :
1. SD Negeri 2 Mataram Marga selesai pada tahun 2003
2. SMP Negeri 1 Sekampung selesai pada tahun 2006
3. SMA Negeri 4 Metro selesai pada tahun 2009
Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis dituntut untuk dapat
mengaplikasikan matakuliah teori yang didapat selama diperkuliahan. Penulis
telah mengikuti dan melaksanakan program-program wajib perkuliahan yang
antara lain:
1. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Studi Banding dengan tujuan Solo –
Surabaya – Bali – Jogjakarta – Bandung yang dilaksanakan pada tanggal
2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang telah dilaksanakan di Desa Raja
Basa Lama II Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur
selama 40 hari, terhitung tanggal 02 Juli 2012 sampai 10 Agustus 2012.
3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP PGRI 4 Labuhan Ratu.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini berintegrasi dengan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu pelaksanaan bersamaan selama 3
MOTTO
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar".
(Q.S Al-Baqarah: 153)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dengan sesuatu urusan, kerjakanlah sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan
hanya kepada Tuhanmu-lah (Allah) hendaknya kamu berharap”
(QS. Alam Nasyroh: 6-8)
Give to the world the best you have and the best will come back to you By. Yulia Valentina
Tetaplah tegar saat kau sedang berada dalam masalah.
Menangislah jika kau ingin melegakan hatimu...
Tapi jangan pernah kamu berhenti berusaha dan berputus asa!!! Karena usaha adalah jawaban atas sebuah Do’a…
By. Yulia Valentina
Orang yang cerdas spiritual adalah
“orang yang percaya pada Allah, kemudian mampu merealisasikan keyakinannya akan Allah itu dalam kehidupan sehari-hari.
Yang perwujudannya antara lain:
Selalu mengingat Allah kapan dan dimana saja,
Selalu merasakan kehadiran Allah,
Selalu rela atas pemberian Allah, dan
Selalu berprasangka baik kepada Allah.”
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
hidayah-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak terlupa shalawat dan salam kepada
Rasullulah Nabi Muhammad SAW atas penunjuk jalan kebenaran bagi umat
manusia di muka bumi.
Ku persembahkan karya kecilku ini kepada:
Papah dan Mamahku tercinta Muhammad Saleh dan Erlina Yulinar Wati.
“Begitu besar pengorbanan yang telah kalian berikan, maafkan jiwa kecil ini
yang sering merepotkan dan hanya bisa memberikan sebagian kecil
keba
hagiaan…”
Kakak
–
kakakku tersayang “atu Eka, ajo Yadi, dan Iyai Chan”
“Kalian adalah pendorong semangatku untuk terus maju…”
Kedua keponakanku tersayang “Nisa dan Dika”
Yang selalu memberiku pelajaran tentang arti kesabaran dan menyayangi…
Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan motivasi demi
keberhasilanku.
Sahabat-sahabat yang kusayangi
Para pendidik yang kuhormati
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….. i
ABSTRAK……….. ii
DAFTAR ISI……….. iv
DAFTAR TABEL……….. vii
DAFTAR GAMBAR………. ix
DAFTAR LAMPIRAN……….. x
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 15
C. Pembatasan Masalah ... 15
D. Rumusan Masalah ... 16
E. Tujuan Penelitian ... 16
F. Kegunaan Penelitian ... 17
G. Ruang Lingkup Penelitian ... 18
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 19
1. Motivasi Belajar ... 19
2. Cara Belajar ... 27
3. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT………….. 31
4. Hasil Belajar ... 37
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 48
C. Kerangka Pikir.. ... 49
III. METODE PENELITIAN
D. Definisi Konseptual dan Operasional ... 59
1. Definisi Konseptual Variabel ... 59
G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 71
1. Uji Normalitas ... 71
2. Uji Homogenitas ... 72
H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 73
1. Uji Kelinieran Regresi ... 73
D. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 108
1.1.Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 117
1.2.Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 120
1.3.Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 122
2. Regresi Linier Multiple ... 124
2.1 Persamaan Regresi... 124
2.2Pengujian Hipotesis ... 124
F. Pembahasan... 126
1. Pengaruh Motivasi Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 128
2. Pengaruh Cara Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y)... 132
3. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y)……… 135
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro
Tahun Pelajaran 2012/2013... 5
2. Motivasi belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013……… 8
3. Cara Belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013... 10
4. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013……… 13
5. Penelitian yang Relevan……… . 48
6. Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013... 56
7. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas………….. 58
8. Indikator dan Sub Indikator Variabel ... 62
9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 66
10.Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 67
11.Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3 ... 67
12.Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 69
13.Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 70
14.Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3 ... 70
15.Analisis Varians ... 74
16.Sarana dan Prasarana SMA Negeri 4 Metro ... 85
17.Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar (X1) ... 90
18.Kategori Motivasi Belajar (X1) ... 91
19.Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar (X2) ... 92
20.Kategori Variabel Cara Belajar (X2) ... 93
21.Distribusi Frekuensi Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) ... 94
22.Kategori Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) ... 94
24.Kategori Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 96
25.Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar (X1) ... 102
26.Hasil Uji Normalitas Cara Belajar (X2) ... 103
27.Hasil Uji Normalitas Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) ... 105
28.Hasil Uji Homogenitas Dengan Menggunakan SPSS ... 107
29.Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Motivasi Belajar (X1)... 109
30.Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Cara Belajar (X2) ... 110
31.Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) ... 111
32.Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... 111
33.Hasil Uji Multikolinearitas ... 112
34.Hasil Uji Autokorelasi... 114
35.Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 116
36.Hasil Analisis Dengan Pendekatan Rank Spearman ... 117
37.Korelasi Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 118
38.Kooefisien Motivasi belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 118
39.Korelasi Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 120
40.Koefisien Regresi Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 120
41.Korelasi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 122
42.Koefisien Regresi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 122
43.Koefisien Regresi Motivasi Belajar (X1), Cara Belajar (X2), dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X2) terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 124
44.ANOVA untuk Uji Hipotesis Motivasi Belajar (X1), Cara Belajar (X2), dan Pemanfaatan MediaPembelajaran Berbasis ICT (X2) terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 126
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y ……….. 52
2. Kurva Normal Q-Q Plot Motivasi Belajar ... 103 3. Kurva Normal Q-Q Plot Cara Belajar ... 104 4. Kurva Normal Q-Q Plot Pemanfaatan Media Pembelajaran
1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Arus perkembangan zaman yang kian kuat menyeret masyarakatnya dalam sebuah
perubahan besar namun pasti, yakni era persaingan global. Dimana terjadi
persaingan yang ketat dalam segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi,
pendidikan, sosial, politik, informasi dan teknologi. Disetiap masing-masing
negara berlomba untuk menggunakan segala cara agar negaranya mampu bersaing
dengan negara lain. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dibidang pendidikan,
dimana Sumber Daya Manusia yang nantinya sebagai motor penggerak kemajuan
bangsa diberbagai aspek kehidupan menjadi fokus utama. Oleh karena itu melalui
pendidikan kiranya mampu menopang kemajuan bangsa dan memperbaiki mutu
Sumber Daya Manusia.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya. Lembaga pendidikan baik formal maupun informal adalah tempat untuk
membentuk seseorang melalui berbagai metode agar seseorang tersebut mendapat
Pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal,
yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam
proses pembangunan bangsa. Untuk memenuhi masyarakat yang ideal atau pun
sumber daya manusia, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Pendidikan adalah proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan
mengembangkan kemampuan keterampilan atau mengubah sikap. Secara garis
besar, pendidikan mempunyai fungsi sosial dan individual. Fungsi sosial adalah
untuk membantu setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif
dengan memberikan pengalaman kolektif masa lampau dan masa kini. Fungsi
individualnya adalah untuk memungkinkan seorang menempuh hidupnya lebih
memuaskan dan lebih produktif dengan menyiapkan untuk menghadapi masa
depan (pengalaman baru).
Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi dewasa ini membuka peluang bagi setiap orang untuk mengakses hal tersebut ke seluruh dunia. Informasi dari dan ke segenap penjuru dunia menyebar luas dengan amat cepat, mudah diakses setiap saat dan di manapun. Kondisi itu membuat dunia ini seakan-akan tanpa batas, dan gejala ini yang disebut ciri kebudayaan global. Setiap orang berusaha menguasai jaringan informasi dan perangkat komunikasi yang semakin kompetitif. Individu yang dapat menguasai informasi untuk memperoleh
pengetahuan dan ilmu akan menjadi unggul dalam budaya global. Oleh karena itu, diperlukan belajar sepanjang hayat (life long learning) secara terus-menerus dalam mengembangkan kemampuan untuk memperluas pengetahuan dan ilmu (Mulyasa, 2004:5).
Melihat pentingnya pendidikan maka perlu adanya perhatian khusus dalam
melaksanakan sistem pendidikan yang bermutu. Sekolah sebagai salah satu
lembaga pendidikan memilki peran penting dalam usaha mengembangkan dan
membina potensi yang dimiliki siswa. Namun dewasa ini, beberapa kasus yang
meniru budaya luar dengan mudah diserap oleh siswa tanpa memikirkan
akibatnya. Pergeseran perilaku siswa yang mengarah pada peniruan budaya asing
lama kelamaan akan membawa dampak negatif bagi perkembangan proses belajar
mereka.
Kondisi yang seperti ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sebagai pendidik dan
orang tua kita harus selalu memberikan pengawasan dan perhatian terhadap anak.
Siswa yang kreatif memanfaatkan peluang belajar, gigih, ulet, dan konsisten
menerapkan cara belajar efektif akan memperoleh prestasi baik bahkan lebih baik
lagi. Semakin efektif dan kreatif cara siswa belajar yang ditopang oleh
kemampuan umum serta akuntabilitas tinggi, maka semakin besar peluang siswa
memperoleh prestasi belajar yang baik. Sebaliknya, siswa yang lemah
kemampuan umumnya, misalnya rendah motif untuk berprestasi, rendah tanggung
jawab melaksanakan tugas-tugas belajar, serta tidak kreatif memanfaatkan
peluang belajar di lingkungannya, akan sedikit peluang pula untuk meraih prestasi
belajar yang baik.
Pendidikan yang baik tentunya akan menghasilkan kuantitas serta kualitas
manusia yang profesional dan mampu diperhitungkan dalam era persaingan
global. Itulah sebabnya, dibutuhkan mutu pendidikan yang tinggi agar
menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkompeten. Penyelenggaraan
pendidikan di sekolah perlu mendapat perhatian khusus pihak-pihak yang terkait,
disertai dengan pelaksanaan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab. Dengan
diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan
tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum, yang ada pada gilirannya
dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran.
SMA merupakan jenjang sekolah menengah atas yang terdiri dari 3 tingkatan
kelas yaitu kelas X, XI, dan XII yang mempersiapkan siswa untuk siap
menghadapi tingkatan yang lebih tinggi yakni Perguruan Tinggi maupun dunia
kerja. Salah satu usaha yang digunakan untuk mencapai usaha tersebut adalah
dengan meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan suatu puncak
dari proses belajar. Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri (faktor internal)
maupun dari luar diri (faktor eksternal) siswa. Prestasi belajar siswa memiliki
tingkatan yang berbeda-beda, jika hasil belajar siswa tinggi menunjukkan
keberhasilan dalam kegiatan mengajar, sebaliknya jika hasil belajar siswa rendah
menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai.
SMA Negeri 4 Metro merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat
menengah atas yang berada di Kota Metro dengan status terakreditasi A. Namun,
berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 4
Metro tahun ajaran 2012/2013 dan keterangan dari guru bidang studi Ekonomi
mengenai hasil ujian MID Semester yang diperoleh siswa kelas X SMA Negeri 4
Berikut disajikan hasil ujian MID Semester Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Metro
tahun ajaran 2012/2013.
Tabel 1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas Nilai Jumlah Siswa Keterangan
< 70 ≥ 70
Sumber : Guru Bidang Studi Ekonomi
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai
Mid semester pada mata pelajaran ekonomi yang sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 sebanyak 92 siswa dari 242 siswa atau
sebanyak 38,01% artinya hanya sebesar 38,01% siswa yang memperoleh KKM.
Sedangkan sebanyak 150 siswa dari 242 siswa atau sebanyak 61,98% siswa belum
mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal.Berdasarkan data di atas, dapat
diketahui bahwa hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Metro
Tahun Ajaran 2012/2013 masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat
Djamarah (2006:107),yakni apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari
65% dikuasai siswa, persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut
Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain (2006: 121), bahwa untuk
mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut.
1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.
2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%.
3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% - 76%.
4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar < 60%.
Hasil belajar merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang diharapkan semua
peserta didik. Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran tersebut perlu
adanya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru, materi pelajaran,
metode pembelajaran, kurikulum dan media pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar-mengajar yang kondusif.
Seorang siswa dapat belajar secara efisien jika memiliki motivasi dalam dirinya
untuk belajar, cara belajar yang efektif, dan pandai memanfaatkan media
pembelajaran terutama yang berbasis teknologi sesuai dengan perkembangan
zaman. Prestasi belajar seorang siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
tidak hanya berasal dari faktor eksternal tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor
internal. Pada penelitian pendahuluan, peneliti melakukan wawancara kepada
guru dan beberapa siswa. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, peneliti
memperoleh variebel yang diduga menyebabkan masalah terjadi, yakni hasil
belajar siswa yang rendah. Motivasi belajar, cara belajar, dan pemanfaatan media
pembelajaran merupakan faktor - faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar
Faktor pertama yang diduga dapat mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi.
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan
untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan (Moh. Uzer Usman, 2000:17)
Motivasi merupakan unsur penting yang mendorong siswa memiliki gairah untuk
belajar. Melalui motivasi yang tinggi maka siswa akan dapat memperoleh hasil
belajar yang tinggi pula.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/ diakses pada 24 November 2012
Motivasi sangat berperan penting dalam proses pembelajaran. Motivasi
dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun dari
luar diri siswa untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi kebutuhan. Dalam
konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan
pembelajaran. Motivasi merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap proses
belajar siswa, sebab motivasi berperan sebagai pendorong siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi akan bersungguh-sungguh
untuk semakin menunjukkan prestasi yang dimilikinya. Hal ini terbukti pada saat
proses pembelajaran dilakukan, siswa yang memilki motivasi yang tinggi akan
terlihat lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar, dan lebih mampu
berpendapat ataupun mempertahankan pendapatnya.
Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap
tugasnya, dengan kata lain motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan
secara signifikan akan menentukan berhasil tidaknya siswa dalam mencapai
tujuan belajar.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/ diakses pada 24 November 2012
Berikut disajikan data mengenai motivasi belajar siswa yang peneliti dapat
melalui penelitian pendahuluan.
Tabel 2. Motivasi belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas Kriteria Jumlah Siswa
Tinggi Sedang Rendah
Sumber : Pengolahan hasil angket pada penelitian pendahuluan Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa motivasi belajar pada Siswa
Kelas X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013
masih rendah. Berdasarkan tabel 2, dari 242 responden yang berpendapat bahwa
memiliki motivasi belajar yang rendah berjumlah 105 siswa atau 43, 38%,
kemudian yang memiliki motivasi belajar sedang berjumlah 78 siswa atau 32,24%
dan yang memiliki motivasi belajar tinggi berjumlah 59 siswa atau 24,38%. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2005: 89), bahwa dengan adanya usaha
akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan
sangat menentukan pencapaian prestasinya.
Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa
Kelas X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013
tergolong rendah dengan persentase 75,62 % (32, 24% + 43, 38%). Hal ini
menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang optimal.
Faktor yang turut serta mempengaruhi hasil belajar ekonomi adalah cara belajar.
Cara belajar antar siswa yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Setiap siswa
mempunyai cara atau gaya sendiri dalam belajarnya. Tidak tepatnya seorang siswa
menerapkan cara belajar menyebabkan hasil belajar ekonomi menjadi rendah.
Untuk mendukung cara siswa dalam belajar perlu dikembangkan cara belajar yang
efektif.Cara belajar merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh siswa untuk
dapat memahami materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru di sekolah
dengan teknik yang siswa anggap lebih efisien dan efektif.
Berikut disajikan data mengenai cara belajar yang dimiliki siswa yang peneliti
Tabel 3. Cara Belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas
Sumber : Pengolahan hasil angket pada penelitian pendahuluan Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa cara-cara belajar pada Siswa
Kelas X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013 dari
242 responden yang berpendapat bahwa memiliki cara belajar tidak tepat
berjumlah 85 siswa atau 35, 12%, kemudian siswa yang memiliki cara belajar
yang kurang tepat berjumlah 82 siswa atau 33,89%, dan siswa yang memiliki cara
belajar yang tepat berjumlah 75 siswa atau 30, 99%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa cara-cara belajar pada Siswa Kelasa X di SMA Negeri 4
Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013 tergolong tidak tepat dengan
persentase 69, 01% (35, 12%, + 33,89%). Hal ini sesuai dengan pendapat
Djamarah dan Zain (2006 : 44), yaitu
“Metode belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar atau cara
yang digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu cara
Faktor lain yang diduga menyebabkan belum optimalnya hasil belajar siswa
adalah pemanfaatan media pembelajaran. Media merupakan sarana yang
menjembatani penyampaian materi oleh guru kepada siswa. Media yang baik
tentu dapat membantu siswa untuk dapat memahami materi yang disampaikan.
Media pembelajaran berbasis ICT (Information and Communication Technology) merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan. Penggunaan
laptop/netbook, LCD, atau modem dapat dipergunakan untuk pembelajaran
presentasi, browsing/mencari artikel bahan pembelajaran melalui jaringan internet
dapat membantu guru dan siswa untuk membuka wawasan seluas-luasnya.
Penggunaan media tentu saja tidak berbatas. Media sederhana seperti
gambar-gambar, artikel atau berita dari koran/majalah tentu masih dapat dipergunakan
untuk menyampaikan materi belajar selagi masih dapat dipergunakan dan relevan
dengan dunia pendidikan sekarang, karena yang terpenting tentu saja adalah hasil
akhir yang dicapai. Jadi, penggunaan media tentu dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan keadaan, bergantung dengan bagaimana kondisi yang sedang
berlangsung.
Pendidikan umumnya dilaksanakan disekolah. Seiring dengan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan media
pembelajaran disekolah khususnya dikelas juga harusnya semakin canggih
mengimbangi kemajuan globalisasi. Pemanfaatan media pembelajaran dikelas tak
sejenisnya. Namun, lebih dari itu, perkembangan zaman menuntut guru didalam
kelas untuk dapat memaksimalkan proses belajar mengajar melalui pemanfaatan
media pembelajaran, khususnya yang berbasis ICT. Akan tetapi, masih banyak
guru dan siswa yang mengabaikan hal ini. Mereka jarang memanfaatkan media
pembelajaran berbasis ICT yang biasanya sudah disediakan sekolah. Banyak hal
yang melatarbelakanginya, salah satunya adalah kurangnya penguasaan teknologi.
Hal ini sangat disayangkan, padahal dengan pemanfaatan media secara optimal
maka proses belajar akan semakin efektif sebab siswa secara tidak langsung akan
lebih termotivasi dalam melakukan proses belajar sehingga dapat mencapai hasil
belajar yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat , Kemp and Dayton
(dalam Daryanto, 2011:5), bahwa kontribusi media pembelajaran antara lain
adalah agar.
a. Pembelajaran dapat lebih menarik. b. Pembelajaran menjadi lebih interaktif. c. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
d. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran dapat ditingkatkan. e. Hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan
f. Peran guru mengalami perubahan kearah yang lebih positif.
Berikut disajikan data mengenai pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT
dalam kegiatan belajar mengajar dikelas yang peneliti dapat melalui penelitian
Tabel 4. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013
Kelas Kriteria Jumlah Siswa
Tinggi Sedang Rendah
Sumber : Pengolahan hasil angket pada penelitian pendahuluan Tahun 2012
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan media
pembelajaran pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun
pelajaran 2012/2013 dari 242 responden yang berpendapat bahwa pemanfaatan
media pembelajaran masih rendah berjumlah 91 siswa atau 37, 60%, kemudian
siswa yang berpendapat bahwa pemanfaatan media pembelajaran sedang
berjumlah 78 siswa atau 32,23%, dan siswa yang berpendapat bahwa pemanfaatan
media pembelajaran sudah tinggi berjumlah 73 siswa atau 30, 17%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran pada Siswa
Kelasa X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013
tergolong masih rendah dengan persentase 69, 83% (32,23%, + 37,60%). Hal ini
sesuai dengan pendapat Kemp and Dayton (dalam Daryanto, 2011:5), bahwa
dengan pemanfaatan media pembelajaran yang baik maka kualitas pembelajaran
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, untuk mengetahui apakah ada
pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan pemanfaatan media pembelajaran
berbasis ICT, maka peneliti mengambil judul : “Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar, dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut.
1. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4
Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Sebagian besar siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun
Pelajaran 2012/2013 masih menggunakan waktu belajar untuk hal yang
kurang berguna.
3. Sebagian besar siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun
Pelajaran 2012/2013 belum memiliki cara belajar yang tepat.
4. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT pada siswa kelas X
semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 belum
maksimal.
5. Kurangnya perhatian siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro
6. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4
Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 belum maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada motivasi belajar(X1), cara
belajar(X2), dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT(X3) terhadap hasil
belajar ekonomi(Y) siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun
Pelajaran 2012/2013.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi
siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran
2012/2013?
2. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa
kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013?
3. Apakah ada pengaruh pemanfaaatan media pembelajaran berbasis ICT
terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil di SMA
Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013?
4. Apakah ada pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan pemanfaatan
kelas X semester ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran
2012/2013?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar
ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun
Pelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi
siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran
2012/2013.
3. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaaatan media pembelajaran berbasis
ICT terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA
Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.
4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan
pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT terhadap hasil belajar
ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun
Pelajaran 2012/2013.
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Sumbangan pemikiran bagi guru dan calon guru dalam menghadapi
siswa dalam kegiatan pembelajaran khusunya mata pelajaran ekonomi
sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah yang
diteliti.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi siswa agar dapat terlibat atau berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran.
b. Sumbangan kepada pihak sekolah agar memberikan sarana belajar
yang memadai bagi siswa dalam proses pembelajaran.
c. Bahan pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi bagi
siswa dan guru.
d. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya
yang ingin melakukan penelitian di bidang ini.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:
1. Obyek Penelitian
Ruang lingkup obyek penelitian yang hendak diteliti adalah motivasi
belajar siswa, cara belajar siswa, pemanfaatan media pembelajaran
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester ganjil.
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Metro.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam kelompok karena
kebutuhan dan keinginan setiap anggota berbeda-beda dan berkembang atas
dasar proses belajar yang berbeda pula. Motivasi dapat ditimbulkan baik oleh
faktor internal maupun eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai.
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan
motivasi internal. Begitu juga dalam suatu kelompok, setiap individu memiliki
kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan unik.
Menurut Sardiman (2008 : 73),
“ motivasi berasal dari kata motiv yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motiv dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motiv dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.”
Menurut Higard Atkinson, terdapat beberapa jenis motif yang ada pada diri
a. Motif Kekuasaan
Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Motif kekuasaan dapat bersifat negative yang berkaitan dengan kekuasaan seseorang dan positif yang berkaitan dengan kekuasaan social.
b. Motif Berprestasi
Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau sukses dalam situasi persaingan.
c. Motif Bergabung
Merupakan kebutuhan untuk berada bersama orang lain. d. Motif Keamanan
Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya.
e. Motif Status
Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu didalam sebuah kelompok, organisasi, atau masyarakat.
http://baspsycho.blogspot.com/2009/11/teori-motivasi.html?m=1 diakses pada 25 november 2012
Menurut Sardiman (2008: 73-74), motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donal ini mengandung
tiga elemen penting, yaitu.
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/ “feeling”, afeksi seseorang.
3. Motivasi akan dirangsang dengan adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong dengan adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Selanjutnya menurut Slameto (2003: 171) bahwa tingkah laku manusia
Maslow mengembangkan teori motivasi berdasarkan teori kebutuhan. Teori yang
dikembangkan oleh Maslow ini pada intinya berkisar pada pendapat bahwa
manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu:
a. Kebutuhan fsiologikal (physiological needs) Seperti lapar, haus, istirahat, dan seks.
b. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata akan tetapi juga mental, psikologi, dan intelektual.
c. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
d. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), pada umumnya tercermin dalam berbagai symbol status.
e. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan seseorang mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan yang nyata.
http://haikal-rifki.blogspot.com/2009/12/dinamika-organisasi.html diakses 25 November 2012
Selain itu, Mccelland dalam teorinya Need for Acievement atau lebih dikenal
dengan teori kebutuhan berprestasi menyatakan bahwa motivasi itu berbeda-beda,
sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Menurut Mccelland
karakteristik orang yang berprestasi tinggi memiliki tiga ciri umum, yakni.
1. Preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat.
2. Menyukai situasi-situasi dimana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan faktor-faktor yang lain.
3. Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka.
http://haikal-rifki.blogspot.com/2009/12/dinamika-organisasi.html diakses 25 november 2012
Teori lain yang membahas mengenai motivasi, adalah teori motivasi Herzberg,
yang lebih dikenal dengan teori “Model Dua Faktor”. Menurut teori ini, terdapat
dua faktor yang mempengaruhi prilaku seseorang, yakni faktor motivasional dan
1. Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsic (bersumber dari dalam diri seseorang), misalnya pekerjaan, keberhasilan, dan kesempatan.
2. Faktor pemeliharaan (Hygiene), adalah faktor yang sifatnya ekstrinsik (bersumber dari luar diri seseorang), yang turut mempengaruhi prilaku dalam kehidupannya. Misalnya saja adalah status seseorang dalam organisasi.
http://haikal-rifki.blogspot.com/2009/12/dinamika-organisasi.html diakses 25 november 2012
Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan,
dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu (Purwanto, 2002:73).
Sedangkan menurut Mc. Donald dan Hamalik (2004:158) yang dimaksud dengan
motivasi adalah perubahan energy dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual (Sardiman,
2005:75). Menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar, (2004:42) motivasi belajar
adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang
(individu) untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan
tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.
Motivasi belajar adalah kecendrungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar
yang didorong oleh keinginan untuk mencapai hasil belajar sebaik mungkin.
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan
diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan
Sedangkan menurut DeCecco dan Grawford dalam Slameto (2003 : 175-176)
mengajukan 4 fungsi pengajar yang dapat membangkitkan, memelihara dan
meningkatkan motivasi siswa diantaranya adalah :
1. Menggairahkan siswa
Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari pengajar harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan.
2. Memberikan harapan realistis
Guru harus memelihara harapan-harapan siswa yang realistis, dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistis. 3. Memberikan insentif
Bila siswa mengalami keberhasilan, pengajar diharapkan memberikan hadiah pada siswa (dapat berupa pujian, angka yang baik dan lain sebagainya) atas keberhasilannya.
4. Mengarahkan
Pengajar harus mengarahkan tingkah laku siswa, dengan cara
menunjukkan pada siswa hal-hal yang dilakukan secara tidak benar dan meminta pada mereka melakukan sebaik-baiknya.
Ditambah lagi pengertian motivasi menurut A.M. Sardiman (2011: 75), motivasi
juga dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia
tidak suka maka ia akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak
suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu
adalah tumbuh didalam diri seseorang.
Motivasi merupakan sebagai pendorong jiwa seseorang untuk melakukan kegiatan
belajar. Tetapi, terkadang motivasi dapat hilang ataupun muncul dengan tiba-tiba.
Hal ini terjadi karena motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor
yang mempengaruhi motivasi belajar, antara lain.
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita atau akan memperkuat motivasi belajar baik intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
b. Kemampuan siswa
Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. Keinginan seorang anak perlu diimbangi dengan perkembangan mencapainya.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah akan mengganggu perhatian belajarnya.
d. Kondisi lingkungan
Lingkungan siswa, dapat berupa keadaan alam, tempat tinggal, maupun pergaulan sebaya. Kondisi lingkungan yang baik akan menimbulkan semangat dan motivasi yang kuat bagi siswa.
e. Unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Setiap siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, dan fikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidupnya. Dengan demikian, jikan unsur-unsur didalamnya labil, maka unsur tersebut akan mudah terpengaruh.
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru adalah pendidik profesional yang selalu bergaul dengan siswa. Intensitas pergaulan dan bimbingan guru tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
(Dimyati, 2002: 97-100)
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar disekolah, antara lain:
a. Memberi angka
Angka merupakan symbol dari nilai kegiatan belaar siswa. Nilai/angka yang baik merupakan motivasi yang sangat kuat.
b. Hadiah
c. Saingan atau kompetisi
Saingan dapat digunakan sebagai motivasi untuk mendorong semangat belajar siswa dalam mengejar prestasi.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran bagi siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan untuk membangkitkan motivasi belajar.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar jika akan ada ulangan. Oleh karena itu, ulangan dapat menjadi sarana motivasi.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil belajar, apalagi jika terdapat kemajuan, maka hal ini dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses menyelesaikan tugasnya dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini dalam bentuk yang positif sehingga dapat menjadi motivasi yang baik bagi siswa.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negative. Tetapi jika diberikan dengan tetap dan bijaksana, maka hukuman ini dapat menjadi alat motivasi bagi siswa.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga barang tentu hasilnya akan baik. j. Minat
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat. Minat merupakan alat motivasi yang paling pokok. Proses belajar akan lancar jika disertai dengan minat.
k. Tujuan yang diakui
Rumusan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan manjadi alat motivasi yang penting. Sebab dengan memahami tujuan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.
( Sardiman, 2003:92-95)
Mulyadi dalam bukunya “Psikologi Pendidikan” mengungkapkan pendapat De
Cocco, tentang masalah motivasional yang dihadapi oleh guru dalam rangka
menghadapi situasi dan memelihara suasana belajar, yaitu terdapat empat macam
fungsi motivasi:
a. Fungsi penggugahan (Aurosal Function)
b. Fungsi Penggarapan (Expectancy Function)
Artinya jika ada dorongan belajar belum muncul pada diri siswa dan pada dirinya ditetapkan segenggam harapan untuk memahami, memiliki, dan juga menguasai kecakapan, serta pengetahuan setelah menyelesaikan tugas belajarnya.
c. Fungsi pengajaran (Incentie Function)
Untuk mendorong siswa belajar secara optimal, guru perlu memberi ganjaran yang setimpal atau hadiah yang sesuai dengan usaha siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.
d. Fungsi pengaturan tingkah laku (Diciplinary Function)
Agar belajar berjalan secara optimal diperlukan adanya pengaturan tingkah laku secara optimal dan juga relevan dengan keadaan siswa.
http://www.sarjanaku.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html?m-1
(diakses pada tanggal 13 Oktober 2012)
Menurut Victor H. Vroom dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation”,
motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni.
Termasuk faktor internal adalah:
1. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri 2. Harga diri
3. Harapan pribadi 4. Kebutuhan 5. Keinginan 6. Kepuasan kerja 7. Prestasi kerja
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi seseorang antara lain: 1. Jenis dan sifat pekerjaan
2. Kelompok tempat bergabung 3. Tempat berinteraksi
4. Lingkungan
http://haikal-rifki.blogspot.com/2009/12/dinamika-organisasi.html diakses 25 november 2012
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa motivasi belajar bisa
dipandang dari berbagai segi. Dari segi fungsi, berarti motivasi sebagai daya
penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan tugas tertentu dalam
untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan
belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi dipandang
dari segi tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai.
Jika seseorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka ia akan
termotivasi untuk mencapainya.
2. Cara Belajar
Setiap siswa sudah tentu memiliki cara belajar yang berbeda. Cara belajar
merupakan suatu metode belajar yang biasa digunakan siswa dalam menguasai
bahan pembelajaran dalam kegiatan belajar sehari-hari. Menurut Hakim (2005:7)
cara atau metode belajar yang efisisen adalah cara belajar yang memungkinkan
siswa menguasai ilmu dengan mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas
tenaga dan fikiran yang dikeluarkan.
Setiap orang memiliki cara atau gaya yang bervariasi dan memiliki keunikan
tersendiri antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Menurut Klausmeir dalam
Hamzah B.Uno (2011:18), mengatakan bahwa melakukan persepsi terhadap
stimulus, menggunakan pengetahuan prasyarat, merencanakan respons, dan
pelaksanaan respons yang dipilih, diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar
supaya sukses atau berhasil. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:56):
“siswa yang memiliki intelegensi tingkat normal dapat sukses atau berhasil
dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang efektif dan
Cara belajar atau dapat disebut juga metode belajar menurut Djamarah dan Zain
(2006 : 44), yaitu.
“Metode belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar atau cara yang
digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang
mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu cara atau
metode yang tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan”.
Menurut Hamalik dalam Nurbayanti (2008: 23), cara belajar adalah
kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya
kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu.
Menurut Slameto (2003: 32), “cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus
dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan
untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak
anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena
mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.”
Menurut Oemar Hamalik (2004:8), secara jelas mengemukakan bahwa cara
belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi
belajarnya, misalnya kegiatan pembelajaran di kelas, ujian-ujian dan sebagainya.
Cara belajar merupakan suatu cara atau metode belajar yang diterapkan siswa
sebagai usaha dalam rangka mencapai prestasi atau hasil belajar yang diinginkan.
Cara belajar merupakan suatu metode belajar yang biasa digunakan siswa dalam
seorang siswa telah menemukan cara atau gaya belajar, maka pemahaman
terhadap materi yang sedang dipelajarinya akan lebih mudah sehingga akan
meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut.
Teknik atau cara belajar secara umum yang dianjurkan oleh para ahli pendidikan
adalah meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Persiapan Belajar Siswa
Pada hakikatnya setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan persiapan yang baik maka kegiatan/pekerjaan akan dapat dilaksanakan dengan baik pula sehingga akan memperoleh keberhasilan. Berikut beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam belajar.
a. Persiapan Mental
Persiapan mental yang dimaksud adalah berupa motivasi. Menurut Hakim (2008 : 27) pada umumnya motif belajar seseorang siswa lebih dari satu atau bersifat majemuk, diantaranya ingin menuntut ilmu, ingin mendapat nilai bagus, dan motif lainnya.
b. Persiapan Sarana
Menurut Hakim (2008 : 39-40), sarana yang dibutuhkan dalam belajar yaitu ruang belajar dan perlengkapan belajar.
2. Cara Mengikuti Pelajaran
Menurut Hamalik (2001 : 50), langkah-langkah mengikuti pelajaran yang baik sebagai berikut.
a. Persiapan yang harus dilakukan adalah mempelajari bahan pelajaran yang sebelumnya diajarkan, mempelajari bahan yang akan dibahas dan merumuskan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami.
b. Aktivitas selama mengikuti pelajaran, hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti pelajaran antara lain: kehadiran, konsentrasi, catatan pelajaran, dan partisipasi siswa dalam belajar.
c. Untuk memantapkan, maka siswa harus membaca kembali catatan pelajaran.
Selanjutnya, cara belajar efektif yang mengacu pada pendapat Slameto (2003:
82-88) sebagai berikut.
1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya
2. Membaca dan membuat catatan
Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar siswa dapat belajar dengan efisien perlulah memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik.
3. Mengulangi bahan pelajaran
Adanya pengulangan bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan akan tetap tertanam dalam otak siswa. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting, adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari
4. Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.
5. Mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes/ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat/mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Sesuai
prinsip di muka, jelas mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil belajar. Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Cara belajar merupakan cara yang relatif tetap dan konsisten yang dilakukan
seorang pembelajar dalam menangkap stimulus atau informasi. Cara belajar yang
sangat berperan dalam proses pembelajaran adalah:
a. Visual
Cara belajar ini mengakses citra visual yang diciptakan maupun diingat Baik berupa warna, ruang, dan gambar sangat dominan dalam cara belajar ini. Cara belajar visual dicirikan dengan.
1. Teratur, memperhatikan segala sesuatu 2. Mengingat dengan gambar
3. Mengingat apa yang dilihat. b. Auditorial
Cara belajar ini mengakses segala bunyi dan kata, baik yang diciptakan maupun diingat. Cara belajar ini dicirikan dengan.
1. Perhatiannya mulai terpecah 2. Berbicara dengan pola berirama 3. Belajar dengan mendengar
4. Berdialog secara internal ndan eksternal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa belajar dapat dilakukan
dengan cara yang sesuai dengan apa yang siswa anggap dapat menyerap materi
secara optimal. Cara belajar merupakan aktivitas bagaimana siswa dapat mengerti
dan memahami materi pembelajaran sehingga dapat memperoleh hasil belajar
yang maksimal. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran
sudah pasti berbeda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang
sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara yang
berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Ada
banyak cara belajar yang baik, efektif, dan tepat bagi siswa yang ingin
mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Penggunaan cara belajar yang efektif
akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.
3. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbais ICT
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang dapat menentukan
hasil belajar siswa. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau
pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinnich et al
dalam Daryanto, 2011:4).
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa
pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat
dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan saranan perantara dalam proses
Terdapat banyak jenis media dalam bidang kehidupan, termasuk dalam bidang
pendidikan ada yang disebut dengan media pendidikan. Media pendidikan adalah
media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Media
pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan
oleh guru atau pendidik yang digunakan dalam rangka berkomunikasi dengan
siswa atau peserta didik. Alat bantu itu disebut media pendidikan, sedangkan
komunikasi adalah sistem penyampaiannya (Danim, 2008:7).
Pengertian media menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan
(Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika
dalam Sardiman (2008:6).
Media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/ informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut
(Sardiman, 2008: 17):
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti.
a. Obyek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.
b. Obyek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat tau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
d. Kejadian atau peristiwa di masa lau dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi) dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar, dan lain-lain.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk. a. Menimbulkan kegairahan belajar.
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi
pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam.
a. Memberikan perangsang yang sama. b. Mempersamakan pengalaman.
Selain itu, Kemp and Dayton (dalam Daryanto, 2011:5), mengemukakan bahwa
kontribusi media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Penyampaian pesan dapat lebih terstandar. b. Pembelajaran dapat lebih menarik.
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
f. Proses dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun saat diperlukan. g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran dapat ditingkatkan. h. Peran guru mengalami perubahan kearah yang lebih positif.
Penggunaan media pembelajaran harus memberikan lebih banyak manfaat dalam
dunia pendidikan. Bagi seorang guru media dapat memberi kemudahan dalam
menyampaikan materi pelajaran, sedangkan bagi siswa adalah media tersebut
dapat membantu proses penerimaan materi pelajaran yang disampaikan sehingga
Terdapat tiga kelebihan kemampuan media menurut Ibrahim (dalam Daryanto,
2011:7-8), yang mungkin timbul akibat adanya interaksi siswa dengan
lingkungan, yakni.
a. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian.
b. Kemampuan manipulative, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan.
c. Kemampuan distributif, artinya media pembelajaran mampu menjangkau audiens yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya Radio atau Televisi.
Menurut Seels dan Richey (dalam Arsyad, 2007:29-32) media pembelajaran
dibagi dalam empat kelompok.
1. Media hasil teknologi cetak, adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Media ini meliputi teks, grafik, foto atau reprensentasi fotografik dan reproduksi.
2. Teknologi audio visual, adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan eletronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Media ini meliputi proyektor film, tape recorder dan proyektor visual yang lebar.
3. Teknologi berbasis komputer, merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Informasi atau materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam cetakan atau visual.
4. Teknologi gabungan, adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.
Beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media menurut Rohani
(2000: 28-29).
1. Tujuan
Media hendaknya menunjang tujuan instruksional yang telah dirumuskan. 2. Ketepatgunaan (validitas)
Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari. 3. Keadaan peserta didik
4. Ketersediaan
Pemilihan perlu memperlihatkan ada/ tidak ada media tersedia di perpustakaan/ di sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.
5. Mutu teknis
Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.
6. Biaya, hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak.
Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari
hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Secara
rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah.
a. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
b. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi.
c. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal yang diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan.
d. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. e. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung.
f. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
g. Mengamati benda-benda yang rusak atau sukar diawetkan. h. Dengan mudah membandingkan sesuatu.
i. Dapat menilai dengan cepat suatu proses yang berjalan secara lambat. j. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara
cepat.
k. Mengamati gerakan yang sukar diamati secara langsung. l. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat
m. Melihat ringkasan dari suatu pengamatan yang panjang atau lama. n. Dapat menjangkau audiens yang besar jumlahnya dan mengamati suatu
obyek secara serempak.
(Daryanto, 2011:9-10)
Banyak jenis media ICT yang dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran. Ada
yang berbasis komputer, ada yang berbasis televisi, telepon, dan berbasis audio
E-Learning mulai diterapkan dalam proses pembelajaran. E-Learning adalah sistem pembelajaran dengan memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk
membantu kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan sistem ini, maka siswa
dapat secara mudah dan bebas mengakses bahan pembelajaran dan informasi
melalui internet.
Pembelajaran dengan kontrol guru dikelas masih tetap dominan, siswa belum
secara total menggunakan internet sebagai sistem pembelajarannya. Internet baru
berfungsi sebagai suplemen dan belum sebagai komplemen atau pengganti proses
belajar mengajar yang konvensional. Perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi telah membuka kemungkinan yang luas untuk dimanfaatkan dalam
bidang pendidikan. Hal ini disebabkan pesatnya teknologi komunikasi dan
informasi yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia.
Salah satu kebijakan yang dikeluarkan dan dapat dijadikan landasan dalam
pendayagunaan ICT untuk pendidikan adalah Action Plan For The Development And Implementation Of Information And Communication Technologies (ICT) di Indonesia. Action plan berisi rencana pelaksanaan pendayagunaan telematika dalam bidang pendidikan selama 5 tahun (2001-2005) menekankan pada:
1. Pengembangan dan pengimplementasian kurikulum.
2. Pendayagunaan ICT sebagai bagian dari kurikulum dan sebagai medie pembelajaran di sekolah, perguruan tinggi, ataupun diklat.
3. Mewujudkan program pendidikan jarak jauh termasuk berpertisipasi dan bekerja sama dengan lembaga penyelenggara pendidikan jarak jauh dunia. 4. Memfasilitasi pendayagunaan internet untuk meningkatkan efisiensi
proses pembelajaran.