• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR, DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR, DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR, DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL

SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN

2012/2013

Oleh

YULIA VALENTINA

Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan yang dinyatakan dalam bentuk data kualitatif maupun data kuantitatif.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 4 Metro diketahui bahwa secara keseluruhan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi masih tergolong rendah. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Diantara banyak faktor yang dapat mempengaruhi atau berperan dalam pencapaian hasil belajar siswa, diduga faktor-faktor motivasi belajar, cara belajar dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT memiliki peranan penting.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT terhadap hasil belajar

Ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian

(2)

Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun

Pelajaran 2012/2013.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan Motivasi Belajar, Cara Belajar, dan Pemanfaatan Media Pembelajran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

(3)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR

EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

YULIA VALENTINA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Mahasiswa :

Yulia Valentina

Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031077

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Teddy Rusman, M. Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

NIP 19600826 198603 1 001 NIP 19600817 198603 1 003

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

(5)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:

1. Nama : Yulia Valentina

2. NPM : 0913031077

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila

5. Alamat : Jl. Raya Natar, Kelurahan Merak Batin, Natar

Kab.Lampung Selatan,

Telp. 085669789370

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Maret 2013

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Yulia Valentina dilahirkan di Mataram Marga pada

tanggal 30 Juli 1991, merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara

pasangan Bapak Muhammad Saleh dan Ibu Erlina Yulinar Wati, S.Pd.

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah :

1. SD Negeri 2 Mataram Marga selesai pada tahun 2003

2. SMP Negeri 1 Sekampung selesai pada tahun 2006

3. SMA Negeri 4 Metro selesai pada tahun 2009

Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis dituntut untuk dapat

mengaplikasikan matakuliah teori yang didapat selama diperkuliahan. Penulis

telah mengikuti dan melaksanakan program-program wajib perkuliahan yang

antara lain:

1. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Studi Banding dengan tujuan Solo –

Surabaya – Bali – Jogjakarta – Bandung yang dilaksanakan pada tanggal

(7)

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang telah dilaksanakan di Desa Raja

Basa Lama II Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur

selama 40 hari, terhitung tanggal 02 Juli 2012 sampai 10 Agustus 2012.

3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP PGRI 4 Labuhan Ratu.

Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini berintegrasi dengan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu pelaksanaan bersamaan selama 3

(8)

MOTTO

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar".

(Q.S Al-Baqarah: 153)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dengan sesuatu urusan, kerjakanlah sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan

hanya kepada Tuhanmu-lah (Allah) hendaknya kamu berharap

(QS. Alam Nasyroh: 6-8)

Give to the world the best you have and the best will come back to you By. Yulia Valentina

Tetaplah tegar saat kau sedang berada dalam masalah.

Menangislah jika kau ingin melegakan hatimu...

Tapi jangan pernah kamu berhenti berusaha dan berputus asa!!! Karena usaha adalah jawaban atas sebuah Do’a…

By. Yulia Valentina

Orang yang cerdas spiritual adalah

“orang yang percaya pada Allah, kemudian mampu merealisasikan keyakinannya akan Allah itu dalam kehidupan sehari-hari.

Yang perwujudannya antara lain:

Selalu mengingat Allah kapan dan dimana saja,

Selalu merasakan kehadiran Allah,

Selalu rela atas pemberian Allah, dan

Selalu berprasangka baik kepada Allah.”

(9)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan

hidayah-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak terlupa shalawat dan salam kepada

Rasullulah Nabi Muhammad SAW atas penunjuk jalan kebenaran bagi umat

manusia di muka bumi.

Ku persembahkan karya kecilku ini kepada:

Papah dan Mamahku tercinta Muhammad Saleh dan Erlina Yulinar Wati.

“Begitu besar pengorbanan yang telah kalian berikan, maafkan jiwa kecil ini

yang sering merepotkan dan hanya bisa memberikan sebagian kecil

keba

hagiaan…”

Kakak

kakakku tersayang “atu Eka, ajo Yadi, dan Iyai Chan”

“Kalian adalah pendorong semangatku untuk terus maju…”

Kedua keponakanku tersayang “Nisa dan Dika”

Yang selalu memberiku pelajaran tentang arti kesabaran dan menyayangi…

Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan motivasi demi

keberhasilanku.

Sahabat-sahabat yang kusayangi

Para pendidik yang kuhormati

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….. i

ABSTRAK……….. ii

DAFTAR ISI……….. iv

DAFTAR TABEL……….. vii

DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR LAMPIRAN……….. x

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 15

C. Pembatasan Masalah ... 15

D. Rumusan Masalah ... 16

E. Tujuan Penelitian ... 16

F. Kegunaan Penelitian ... 17

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 18

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 19

1. Motivasi Belajar ... 19

2. Cara Belajar ... 27

3. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT………….. 31

4. Hasil Belajar ... 37

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 48

C. Kerangka Pikir.. ... 49

(11)

III. METODE PENELITIAN

D. Definisi Konseptual dan Operasional ... 59

1. Definisi Konseptual Variabel ... 59

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 71

1. Uji Normalitas ... 71

2. Uji Homogenitas ... 72

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 73

1. Uji Kelinieran Regresi ... 73

(12)

D. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 108

1.1.Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 117

1.2.Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 120

1.3.Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 122

2. Regresi Linier Multiple ... 124

2.1 Persamaan Regresi... 124

2.2Pengujian Hipotesis ... 124

F. Pembahasan... 126

1. Pengaruh Motivasi Belajar (X1) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 128

2. Pengaruh Cara Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y)... 132

3. Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) terhadap Hasil Belajar Ekonomi (Y)……… 135

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro

Tahun Pelajaran 2012/2013... 5

2. Motivasi belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013……… 8

3. Cara Belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013... 10

4. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013……… 13

5. Penelitian yang Relevan……… . 48

6. Jumlah Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013... 56

7. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas………….. 58

8. Indikator dan Sub Indikator Variabel ... 62

9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 66

10.Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 67

11.Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3 ... 67

12.Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 69

13.Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 70

14.Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3 ... 70

15.Analisis Varians ... 74

16.Sarana dan Prasarana SMA Negeri 4 Metro ... 85

17.Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar (X1) ... 90

18.Kategori Motivasi Belajar (X1) ... 91

19.Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar (X2) ... 92

20.Kategori Variabel Cara Belajar (X2) ... 93

21.Distribusi Frekuensi Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) ... 94

22.Kategori Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) ... 94

(14)

24.Kategori Variabel Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) ... 96

25.Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar (X1) ... 102

26.Hasil Uji Normalitas Cara Belajar (X2) ... 103

27.Hasil Uji Normalitas Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) ... 105

28.Hasil Uji Homogenitas Dengan Menggunakan SPSS ... 107

29.Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Motivasi Belajar (X1)... 109

30.Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Cara Belajar (X2) ... 110

31.Hasil Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X3) ... 111

32.Kesimpulan Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... 111

33.Hasil Uji Multikolinearitas ... 112

34.Hasil Uji Autokorelasi... 114

35.Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 116

36.Hasil Analisis Dengan Pendekatan Rank Spearman ... 117

37.Korelasi Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 118

38.Kooefisien Motivasi belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 118

39.Korelasi Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 120

40.Koefisien Regresi Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 120

41.Korelasi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 122

42.Koefisien Regresi Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 122

43.Koefisien Regresi Motivasi Belajar (X1), Cara Belajar (X2), dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT (X2) terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 124

44.ANOVA untuk Uji Hipotesis Motivasi Belajar (X1), Cara Belajar (X2), dan Pemanfaatan MediaPembelajaran Berbasis ICT (X2) terhadap Hasil Belajar Ekonomi ... 126

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y ……….. 52

2. Kurva Normal Q-Q Plot Motivasi Belajar ... 103 3. Kurva Normal Q-Q Plot Cara Belajar ... 104 4. Kurva Normal Q-Q Plot Pemanfaatan Media Pembelajaran

(16)

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Arus perkembangan zaman yang kian kuat menyeret masyarakatnya dalam sebuah

perubahan besar namun pasti, yakni era persaingan global. Dimana terjadi

persaingan yang ketat dalam segala aspek kehidupan baik dibidang ekonomi,

pendidikan, sosial, politik, informasi dan teknologi. Disetiap masing-masing

negara berlomba untuk menggunakan segala cara agar negaranya mampu bersaing

dengan negara lain. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dibidang pendidikan,

dimana Sumber Daya Manusia yang nantinya sebagai motor penggerak kemajuan

bangsa diberbagai aspek kehidupan menjadi fokus utama. Oleh karena itu melalui

pendidikan kiranya mampu menopang kemajuan bangsa dan memperbaiki mutu

Sumber Daya Manusia.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya. Lembaga pendidikan baik formal maupun informal adalah tempat untuk

membentuk seseorang melalui berbagai metode agar seseorang tersebut mendapat

(17)

Pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal,

yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam

proses pembangunan bangsa. Untuk memenuhi masyarakat yang ideal atau pun

sumber daya manusia, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.

Pendidikan adalah proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan

mengembangkan kemampuan keterampilan atau mengubah sikap. Secara garis

besar, pendidikan mempunyai fungsi sosial dan individual. Fungsi sosial adalah

untuk membantu setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif

dengan memberikan pengalaman kolektif masa lampau dan masa kini. Fungsi

individualnya adalah untuk memungkinkan seorang menempuh hidupnya lebih

memuaskan dan lebih produktif dengan menyiapkan untuk menghadapi masa

depan (pengalaman baru).

Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi dewasa ini membuka peluang bagi setiap orang untuk mengakses hal tersebut ke seluruh dunia. Informasi dari dan ke segenap penjuru dunia menyebar luas dengan amat cepat, mudah diakses setiap saat dan di manapun. Kondisi itu membuat dunia ini seakan-akan tanpa batas, dan gejala ini yang disebut ciri kebudayaan global. Setiap orang berusaha menguasai jaringan informasi dan perangkat komunikasi yang semakin kompetitif. Individu yang dapat menguasai informasi untuk memperoleh

pengetahuan dan ilmu akan menjadi unggul dalam budaya global. Oleh karena itu, diperlukan belajar sepanjang hayat (life long learning) secara terus-menerus dalam mengembangkan kemampuan untuk memperluas pengetahuan dan ilmu (Mulyasa, 2004:5).

Melihat pentingnya pendidikan maka perlu adanya perhatian khusus dalam

melaksanakan sistem pendidikan yang bermutu. Sekolah sebagai salah satu

lembaga pendidikan memilki peran penting dalam usaha mengembangkan dan

membina potensi yang dimiliki siswa. Namun dewasa ini, beberapa kasus yang

(18)

meniru budaya luar dengan mudah diserap oleh siswa tanpa memikirkan

akibatnya. Pergeseran perilaku siswa yang mengarah pada peniruan budaya asing

lama kelamaan akan membawa dampak negatif bagi perkembangan proses belajar

mereka.

Kondisi yang seperti ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sebagai pendidik dan

orang tua kita harus selalu memberikan pengawasan dan perhatian terhadap anak.

Siswa yang kreatif memanfaatkan peluang belajar, gigih, ulet, dan konsisten

menerapkan cara belajar efektif akan memperoleh prestasi baik bahkan lebih baik

lagi. Semakin efektif dan kreatif cara siswa belajar yang ditopang oleh

kemampuan umum serta akuntabilitas tinggi, maka semakin besar peluang siswa

memperoleh prestasi belajar yang baik. Sebaliknya, siswa yang lemah

kemampuan umumnya, misalnya rendah motif untuk berprestasi, rendah tanggung

jawab melaksanakan tugas-tugas belajar, serta tidak kreatif memanfaatkan

peluang belajar di lingkungannya, akan sedikit peluang pula untuk meraih prestasi

belajar yang baik.

Pendidikan yang baik tentunya akan menghasilkan kuantitas serta kualitas

manusia yang profesional dan mampu diperhitungkan dalam era persaingan

global. Itulah sebabnya, dibutuhkan mutu pendidikan yang tinggi agar

menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkompeten. Penyelenggaraan

pendidikan di sekolah perlu mendapat perhatian khusus pihak-pihak yang terkait,

disertai dengan pelaksanaan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab. Dengan

(19)

diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan

tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum, yang ada pada gilirannya

dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran.

SMA merupakan jenjang sekolah menengah atas yang terdiri dari 3 tingkatan

kelas yaitu kelas X, XI, dan XII yang mempersiapkan siswa untuk siap

menghadapi tingkatan yang lebih tinggi yakni Perguruan Tinggi maupun dunia

kerja. Salah satu usaha yang digunakan untuk mencapai usaha tersebut adalah

dengan meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar merupakan suatu puncak

dari proses belajar. Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri (faktor internal)

maupun dari luar diri (faktor eksternal) siswa. Prestasi belajar siswa memiliki

tingkatan yang berbeda-beda, jika hasil belajar siswa tinggi menunjukkan

keberhasilan dalam kegiatan mengajar, sebaliknya jika hasil belajar siswa rendah

menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai.

SMA Negeri 4 Metro merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat

menengah atas yang berada di Kota Metro dengan status terakreditasi A. Namun,

berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 4

Metro tahun ajaran 2012/2013 dan keterangan dari guru bidang studi Ekonomi

mengenai hasil ujian MID Semester yang diperoleh siswa kelas X SMA Negeri 4

(20)

Berikut disajikan hasil ujian MID Semester Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Metro

tahun ajaran 2012/2013.

Tabel 1. Nilai Mid Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013

Kelas Nilai Jumlah Siswa Keterangan

< 70 ≥ 70

Sumber : Guru Bidang Studi Ekonomi

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai

Mid semester pada mata pelajaran ekonomi yang sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 sebanyak 92 siswa dari 242 siswa atau

sebanyak 38,01% artinya hanya sebesar 38,01% siswa yang memperoleh KKM.

Sedangkan sebanyak 150 siswa dari 242 siswa atau sebanyak 61,98% siswa belum

mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal.Berdasarkan data di atas, dapat

diketahui bahwa hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Metro

Tahun Ajaran 2012/2013 masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat

Djamarah (2006:107),yakni apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari

65% dikuasai siswa, persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut

(21)

Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain (2006: 121), bahwa untuk

mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.

2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%.

3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% - 76%.

4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar < 60%.

Hasil belajar merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang diharapkan semua

peserta didik. Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran tersebut perlu

adanya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru, materi pelajaran,

metode pembelajaran, kurikulum dan media pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar-mengajar yang kondusif.

Seorang siswa dapat belajar secara efisien jika memiliki motivasi dalam dirinya

untuk belajar, cara belajar yang efektif, dan pandai memanfaatkan media

pembelajaran terutama yang berbasis teknologi sesuai dengan perkembangan

zaman. Prestasi belajar seorang siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

tidak hanya berasal dari faktor eksternal tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor

internal. Pada penelitian pendahuluan, peneliti melakukan wawancara kepada

guru dan beberapa siswa. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, peneliti

memperoleh variebel yang diduga menyebabkan masalah terjadi, yakni hasil

belajar siswa yang rendah. Motivasi belajar, cara belajar, dan pemanfaatan media

pembelajaran merupakan faktor - faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar

(22)

Faktor pertama yang diduga dapat mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi.

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan

untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan (Moh. Uzer Usman, 2000:17)

Motivasi merupakan unsur penting yang mendorong siswa memiliki gairah untuk

belajar. Melalui motivasi yang tinggi maka siswa akan dapat memperoleh hasil

belajar yang tinggi pula.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/ diakses pada 24 November 2012

Motivasi sangat berperan penting dalam proses pembelajaran. Motivasi

dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun dari

luar diri siswa untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi kebutuhan. Dalam

konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan

pembelajaran. Motivasi merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap proses

belajar siswa, sebab motivasi berperan sebagai pendorong siswa untuk melakukan

kegiatan pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi akan bersungguh-sungguh

untuk semakin menunjukkan prestasi yang dimilikinya. Hal ini terbukti pada saat

proses pembelajaran dilakukan, siswa yang memilki motivasi yang tinggi akan

terlihat lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar, dan lebih mampu

berpendapat ataupun mempertahankan pendapatnya.

Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap

tugasnya, dengan kata lain motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan

(23)

secara signifikan akan menentukan berhasil tidaknya siswa dalam mencapai

tujuan belajar.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/ diakses pada 24 November 2012

Berikut disajikan data mengenai motivasi belajar siswa yang peneliti dapat

melalui penelitian pendahuluan.

Tabel 2. Motivasi belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013

Kelas Kriteria Jumlah Siswa

Tinggi Sedang Rendah

Sumber : Pengolahan hasil angket pada penelitian pendahuluan Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa motivasi belajar pada Siswa

Kelas X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013

masih rendah. Berdasarkan tabel 2, dari 242 responden yang berpendapat bahwa

memiliki motivasi belajar yang rendah berjumlah 105 siswa atau 43, 38%,

kemudian yang memiliki motivasi belajar sedang berjumlah 78 siswa atau 32,24%

dan yang memiliki motivasi belajar tinggi berjumlah 59 siswa atau 24,38%. Hal

ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2005: 89), bahwa dengan adanya usaha

(24)

akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan

sangat menentukan pencapaian prestasinya.

Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa

Kelas X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013

tergolong rendah dengan persentase 75,62 % (32, 24% + 43, 38%). Hal ini

menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang optimal.

Faktor yang turut serta mempengaruhi hasil belajar ekonomi adalah cara belajar.

Cara belajar antar siswa yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Setiap siswa

mempunyai cara atau gaya sendiri dalam belajarnya. Tidak tepatnya seorang siswa

menerapkan cara belajar menyebabkan hasil belajar ekonomi menjadi rendah.

Untuk mendukung cara siswa dalam belajar perlu dikembangkan cara belajar yang

efektif.Cara belajar merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh siswa untuk

dapat memahami materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru di sekolah

dengan teknik yang siswa anggap lebih efisien dan efektif.

Berikut disajikan data mengenai cara belajar yang dimiliki siswa yang peneliti

(25)

Tabel 3. Cara Belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013

Kelas

Sumber : Pengolahan hasil angket pada penelitian pendahuluan Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa cara-cara belajar pada Siswa

Kelas X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013 dari

242 responden yang berpendapat bahwa memiliki cara belajar tidak tepat

berjumlah 85 siswa atau 35, 12%, kemudian siswa yang memiliki cara belajar

yang kurang tepat berjumlah 82 siswa atau 33,89%, dan siswa yang memiliki cara

belajar yang tepat berjumlah 75 siswa atau 30, 99%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa cara-cara belajar pada Siswa Kelasa X di SMA Negeri 4

Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013 tergolong tidak tepat dengan

persentase 69, 01% (35, 12%, + 33,89%). Hal ini sesuai dengan pendapat

Djamarah dan Zain (2006 : 44), yaitu

“Metode belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar atau cara

yang digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu cara

(26)

Faktor lain yang diduga menyebabkan belum optimalnya hasil belajar siswa

adalah pemanfaatan media pembelajaran. Media merupakan sarana yang

menjembatani penyampaian materi oleh guru kepada siswa. Media yang baik

tentu dapat membantu siswa untuk dapat memahami materi yang disampaikan.

Media pembelajaran berbasis ICT (Information and Communication Technology) merupakan teknologi modern yang dapat dimanfaatkan. Penggunaan

laptop/netbook, LCD, atau modem dapat dipergunakan untuk pembelajaran

presentasi, browsing/mencari artikel bahan pembelajaran melalui jaringan internet

dapat membantu guru dan siswa untuk membuka wawasan seluas-luasnya.

Penggunaan media tentu saja tidak berbatas. Media sederhana seperti

gambar-gambar, artikel atau berita dari koran/majalah tentu masih dapat dipergunakan

untuk menyampaikan materi belajar selagi masih dapat dipergunakan dan relevan

dengan dunia pendidikan sekarang, karena yang terpenting tentu saja adalah hasil

akhir yang dicapai. Jadi, penggunaan media tentu dapat disesuaikan dengan

kebutuhan dan keadaan, bergantung dengan bagaimana kondisi yang sedang

berlangsung.

Pendidikan umumnya dilaksanakan disekolah. Seiring dengan semakin

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan media

pembelajaran disekolah khususnya dikelas juga harusnya semakin canggih

mengimbangi kemajuan globalisasi. Pemanfaatan media pembelajaran dikelas tak

(27)

sejenisnya. Namun, lebih dari itu, perkembangan zaman menuntut guru didalam

kelas untuk dapat memaksimalkan proses belajar mengajar melalui pemanfaatan

media pembelajaran, khususnya yang berbasis ICT. Akan tetapi, masih banyak

guru dan siswa yang mengabaikan hal ini. Mereka jarang memanfaatkan media

pembelajaran berbasis ICT yang biasanya sudah disediakan sekolah. Banyak hal

yang melatarbelakanginya, salah satunya adalah kurangnya penguasaan teknologi.

Hal ini sangat disayangkan, padahal dengan pemanfaatan media secara optimal

maka proses belajar akan semakin efektif sebab siswa secara tidak langsung akan

lebih termotivasi dalam melakukan proses belajar sehingga dapat mencapai hasil

belajar yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat , Kemp and Dayton

(dalam Daryanto, 2011:5), bahwa kontribusi media pembelajaran antara lain

adalah agar.

a. Pembelajaran dapat lebih menarik. b. Pembelajaran menjadi lebih interaktif. c. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

d. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran dapat ditingkatkan. e. Hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan

f. Peran guru mengalami perubahan kearah yang lebih positif.

Berikut disajikan data mengenai pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT

dalam kegiatan belajar mengajar dikelas yang peneliti dapat melalui penelitian

(28)

Tabel 4. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013

Kelas Kriteria Jumlah Siswa

Tinggi Sedang Rendah

Sumber : Pengolahan hasil angket pada penelitian pendahuluan Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan media

pembelajaran pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun

pelajaran 2012/2013 dari 242 responden yang berpendapat bahwa pemanfaatan

media pembelajaran masih rendah berjumlah 91 siswa atau 37, 60%, kemudian

siswa yang berpendapat bahwa pemanfaatan media pembelajaran sedang

berjumlah 78 siswa atau 32,23%, dan siswa yang berpendapat bahwa pemanfaatan

media pembelajaran sudah tinggi berjumlah 73 siswa atau 30, 17%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran pada Siswa

Kelasa X di SMA Negeri 4 Metro Semester Ganjil Tahun pelajaran 2012/2013

tergolong masih rendah dengan persentase 69, 83% (32,23%, + 37,60%). Hal ini

sesuai dengan pendapat Kemp and Dayton (dalam Daryanto, 2011:5), bahwa

dengan pemanfaatan media pembelajaran yang baik maka kualitas pembelajaran

(29)

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, untuk mengetahui apakah ada

pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan pemanfaatan media pembelajaran

berbasis ICT, maka peneliti mengambil judul : “Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar, dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4

Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Sebagian besar siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun

Pelajaran 2012/2013 masih menggunakan waktu belajar untuk hal yang

kurang berguna.

3. Sebagian besar siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun

Pelajaran 2012/2013 belum memiliki cara belajar yang tepat.

4. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT pada siswa kelas X

semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 belum

maksimal.

5. Kurangnya perhatian siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro

(30)

6. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4

Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 belum maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada motivasi belajar(X1), cara

belajar(X2), dan pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT(X3) terhadap hasil

belajar ekonomi(Y) siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun

Pelajaran 2012/2013.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran

2012/2013?

2. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa

kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada pengaruh pemanfaaatan media pembelajaran berbasis ICT

terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil di SMA

Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013?

4. Apakah ada pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan pemanfaatan

(31)

kelas X semester ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran

2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun

Pelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran

2012/2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaaatan media pembelajaran berbasis

ICT terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA

Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, cara belajar, dan

pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT terhadap hasil belajar

ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 4 Metro Tahun

Pelajaran 2012/2013.

F. Kegunaan Penelitian

(32)

1. Kegunaan Teoritis

a. Sumbangan pemikiran bagi guru dan calon guru dalam menghadapi

siswa dalam kegiatan pembelajaran khusunya mata pelajaran ekonomi

sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah yang

diteliti.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi siswa agar dapat terlibat atau berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran.

b. Sumbangan kepada pihak sekolah agar memberikan sarana belajar

yang memadai bagi siswa dalam proses pembelajaran.

c. Bahan pertimbangan untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi bagi

siswa dan guru.

d. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya

yang ingin melakukan penelitian di bidang ini.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1. Obyek Penelitian

Ruang lingkup obyek penelitian yang hendak diteliti adalah motivasi

belajar siswa, cara belajar siswa, pemanfaatan media pembelajaran

(33)

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester ganjil.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Metro.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran

(34)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Motivasi Belajar

Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam kelompok karena

kebutuhan dan keinginan setiap anggota berbeda-beda dan berkembang atas

dasar proses belajar yang berbeda pula. Motivasi dapat ditimbulkan baik oleh

faktor internal maupun eksternal tergantung darimana suatu kegiatan dimulai.

Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan

motivasi internal. Begitu juga dalam suatu kelompok, setiap individu memiliki

kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan unik.

Menurut Sardiman (2008 : 73),

“ motivasi berasal dari kata motiv yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motiv dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motiv dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.”

Menurut Higard Atkinson, terdapat beberapa jenis motif yang ada pada diri

(35)

a. Motif Kekuasaan

Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Motif kekuasaan dapat bersifat negative yang berkaitan dengan kekuasaan seseorang dan positif yang berkaitan dengan kekuasaan social.

b. Motif Berprestasi

Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna, atau sukses dalam situasi persaingan.

c. Motif Bergabung

Merupakan kebutuhan untuk berada bersama orang lain. d. Motif Keamanan

Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya.

e. Motif Status

Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatan tertentu didalam sebuah kelompok, organisasi, atau masyarakat.

http://baspsycho.blogspot.com/2009/11/teori-motivasi.html?m=1 diakses pada 25 november 2012

Menurut Sardiman (2008: 73-74), motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donal ini mengandung

tiga elemen penting, yaitu.

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/ “feeling”, afeksi seseorang.

3. Motivasi akan dirangsang dengan adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong dengan adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

Selanjutnya menurut Slameto (2003: 171) bahwa tingkah laku manusia

(36)

Maslow mengembangkan teori motivasi berdasarkan teori kebutuhan. Teori yang

dikembangkan oleh Maslow ini pada intinya berkisar pada pendapat bahwa

manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu:

a. Kebutuhan fsiologikal (physiological needs) Seperti lapar, haus, istirahat, dan seks.

b. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata akan tetapi juga mental, psikologi, dan intelektual.

c. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)

d. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), pada umumnya tercermin dalam berbagai symbol status.

e. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan seseorang mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan yang nyata.

http://haikal-rifki.blogspot.com/2009/12/dinamika-organisasi.html diakses 25 November 2012

Selain itu, Mccelland dalam teorinya Need for Acievement atau lebih dikenal

dengan teori kebutuhan berprestasi menyatakan bahwa motivasi itu berbeda-beda,

sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Menurut Mccelland

karakteristik orang yang berprestasi tinggi memiliki tiga ciri umum, yakni.

1. Preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat.

2. Menyukai situasi-situasi dimana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan faktor-faktor yang lain.

3. Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka.

http://haikal-rifki.blogspot.com/2009/12/dinamika-organisasi.html diakses 25 november 2012

Teori lain yang membahas mengenai motivasi, adalah teori motivasi Herzberg,

yang lebih dikenal dengan teori “Model Dua Faktor”. Menurut teori ini, terdapat

dua faktor yang mempengaruhi prilaku seseorang, yakni faktor motivasional dan

(37)

1. Faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsic (bersumber dari dalam diri seseorang), misalnya pekerjaan, keberhasilan, dan kesempatan.

2. Faktor pemeliharaan (Hygiene), adalah faktor yang sifatnya ekstrinsik (bersumber dari luar diri seseorang), yang turut mempengaruhi prilaku dalam kehidupannya. Misalnya saja adalah status seseorang dalam organisasi.

http://haikal-rifki.blogspot.com/2009/12/dinamika-organisasi.html diakses 25 november 2012

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan,

dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan

sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu (Purwanto, 2002:73).

Sedangkan menurut Mc. Donald dan Hamalik (2004:158) yang dimaksud dengan

motivasi adalah perubahan energy dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai

dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual (Sardiman,

2005:75). Menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar, (2004:42) motivasi belajar

adalah suatu dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang

(individu) untuk bertindak atau berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan

tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi.

Motivasi belajar adalah kecendrungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar

yang didorong oleh keinginan untuk mencapai hasil belajar sebaik mungkin.

Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan

diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan

(38)

Sedangkan menurut DeCecco dan Grawford dalam Slameto (2003 : 175-176)

mengajukan 4 fungsi pengajar yang dapat membangkitkan, memelihara dan

meningkatkan motivasi siswa diantaranya adalah :

1. Menggairahkan siswa

Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari pengajar harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan.

2. Memberikan harapan realistis

Guru harus memelihara harapan-harapan siswa yang realistis, dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau tidak realistis. 3. Memberikan insentif

Bila siswa mengalami keberhasilan, pengajar diharapkan memberikan hadiah pada siswa (dapat berupa pujian, angka yang baik dan lain sebagainya) atas keberhasilannya.

4. Mengarahkan

Pengajar harus mengarahkan tingkah laku siswa, dengan cara

menunjukkan pada siswa hal-hal yang dilakukan secara tidak benar dan meminta pada mereka melakukan sebaik-baiknya.

Ditambah lagi pengertian motivasi menurut A.M. Sardiman (2011: 75), motivasi

juga dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia

tidak suka maka ia akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak

suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu

adalah tumbuh didalam diri seseorang.

(39)

Motivasi merupakan sebagai pendorong jiwa seseorang untuk melakukan kegiatan

belajar. Tetapi, terkadang motivasi dapat hilang ataupun muncul dengan tiba-tiba.

Hal ini terjadi karena motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor

yang mempengaruhi motivasi belajar, antara lain.

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

Cita-cita atau akan memperkuat motivasi belajar baik intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.

b. Kemampuan siswa

Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. Keinginan seorang anak perlu diimbangi dengan perkembangan mencapainya.

c. Kondisi siswa

Kondisi siswa meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah akan mengganggu perhatian belajarnya.

d. Kondisi lingkungan

Lingkungan siswa, dapat berupa keadaan alam, tempat tinggal, maupun pergaulan sebaya. Kondisi lingkungan yang baik akan menimbulkan semangat dan motivasi yang kuat bagi siswa.

e. Unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Setiap siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, dan fikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidupnya. Dengan demikian, jikan unsur-unsur didalamnya labil, maka unsur tersebut akan mudah terpengaruh.

f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Guru adalah pendidik profesional yang selalu bergaul dengan siswa. Intensitas pergaulan dan bimbingan guru tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan siswa.

(Dimyati, 2002: 97-100)

Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan

belajar disekolah, antara lain:

a. Memberi angka

Angka merupakan symbol dari nilai kegiatan belaar siswa. Nilai/angka yang baik merupakan motivasi yang sangat kuat.

b. Hadiah

(40)

c. Saingan atau kompetisi

Saingan dapat digunakan sebagai motivasi untuk mendorong semangat belajar siswa dalam mengejar prestasi.

d. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran bagi siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan untuk membangkitkan motivasi belajar.

e. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar jika akan ada ulangan. Oleh karena itu, ulangan dapat menjadi sarana motivasi.

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil belajar, apalagi jika terdapat kemajuan, maka hal ini dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

g. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses menyelesaikan tugasnya dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini dalam bentuk yang positif sehingga dapat menjadi motivasi yang baik bagi siswa.

h. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negative. Tetapi jika diberikan dengan tetap dan bijaksana, maka hukuman ini dapat menjadi alat motivasi bagi siswa.

i. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga barang tentu hasilnya akan baik. j. Minat

Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat. Minat merupakan alat motivasi yang paling pokok. Proses belajar akan lancar jika disertai dengan minat.

k. Tujuan yang diakui

Rumusan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan manjadi alat motivasi yang penting. Sebab dengan memahami tujuan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

( Sardiman, 2003:92-95)

Mulyadi dalam bukunya “Psikologi Pendidikan” mengungkapkan pendapat De

Cocco, tentang masalah motivasional yang dihadapi oleh guru dalam rangka

menghadapi situasi dan memelihara suasana belajar, yaitu terdapat empat macam

fungsi motivasi:

a. Fungsi penggugahan (Aurosal Function)

(41)

b. Fungsi Penggarapan (Expectancy Function)

Artinya jika ada dorongan belajar belum muncul pada diri siswa dan pada dirinya ditetapkan segenggam harapan untuk memahami, memiliki, dan juga menguasai kecakapan, serta pengetahuan setelah menyelesaikan tugas belajarnya.

c. Fungsi pengajaran (Incentie Function)

Untuk mendorong siswa belajar secara optimal, guru perlu memberi ganjaran yang setimpal atau hadiah yang sesuai dengan usaha siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.

d. Fungsi pengaturan tingkah laku (Diciplinary Function)

Agar belajar berjalan secara optimal diperlukan adanya pengaturan tingkah laku secara optimal dan juga relevan dengan keadaan siswa.

http://www.sarjanaku.com/2012/04/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli.html?m-1

(diakses pada tanggal 13 Oktober 2012)

Menurut Victor H. Vroom dalam bukunya yang berjudul “Work and Motivation”,

motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni.

Termasuk faktor internal adalah:

1. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri 2. Harga diri

3. Harapan pribadi 4. Kebutuhan 5. Keinginan 6. Kepuasan kerja 7. Prestasi kerja

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi seseorang antara lain: 1. Jenis dan sifat pekerjaan

2. Kelompok tempat bergabung 3. Tempat berinteraksi

4. Lingkungan

http://haikal-rifki.blogspot.com/2009/12/dinamika-organisasi.html diakses 25 november 2012

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa motivasi belajar bisa

dipandang dari berbagai segi. Dari segi fungsi, berarti motivasi sebagai daya

penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan tugas tertentu dalam

(42)

untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan

belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Motivasi dipandang

dari segi tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai.

Jika seseorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka ia akan

termotivasi untuk mencapainya.

2. Cara Belajar

Setiap siswa sudah tentu memiliki cara belajar yang berbeda. Cara belajar

merupakan suatu metode belajar yang biasa digunakan siswa dalam menguasai

bahan pembelajaran dalam kegiatan belajar sehari-hari. Menurut Hakim (2005:7)

cara atau metode belajar yang efisisen adalah cara belajar yang memungkinkan

siswa menguasai ilmu dengan mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas

tenaga dan fikiran yang dikeluarkan.

Setiap orang memiliki cara atau gaya yang bervariasi dan memiliki keunikan

tersendiri antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Menurut Klausmeir dalam

Hamzah B.Uno (2011:18), mengatakan bahwa melakukan persepsi terhadap

stimulus, menggunakan pengetahuan prasyarat, merencanakan respons, dan

pelaksanaan respons yang dipilih, diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar

supaya sukses atau berhasil. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:56):

“siswa yang memiliki intelegensi tingkat normal dapat sukses atau berhasil

dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang efektif dan

(43)

Cara belajar atau dapat disebut juga metode belajar menurut Djamarah dan Zain

(2006 : 44), yaitu.

“Metode belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar atau cara yang

digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang

mempelajarinya (belajar). Penentuan cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu cara atau

metode yang tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan”.

Menurut Hamalik dalam Nurbayanti (2008: 23), cara belajar adalah

kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya

kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu.

Menurut Slameto (2003: 32), “cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus

dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan

untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak

anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena

mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.”

Menurut Oemar Hamalik (2004:8), secara jelas mengemukakan bahwa cara

belajar adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi

belajarnya, misalnya kegiatan pembelajaran di kelas, ujian-ujian dan sebagainya.

Cara belajar merupakan suatu cara atau metode belajar yang diterapkan siswa

sebagai usaha dalam rangka mencapai prestasi atau hasil belajar yang diinginkan.

Cara belajar merupakan suatu metode belajar yang biasa digunakan siswa dalam

(44)

seorang siswa telah menemukan cara atau gaya belajar, maka pemahaman

terhadap materi yang sedang dipelajarinya akan lebih mudah sehingga akan

meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut.

Teknik atau cara belajar secara umum yang dianjurkan oleh para ahli pendidikan

adalah meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Persiapan Belajar Siswa

Pada hakikatnya setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan persiapan yang baik maka kegiatan/pekerjaan akan dapat dilaksanakan dengan baik pula sehingga akan memperoleh keberhasilan. Berikut beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam belajar.

a. Persiapan Mental

Persiapan mental yang dimaksud adalah berupa motivasi. Menurut Hakim (2008 : 27) pada umumnya motif belajar seseorang siswa lebih dari satu atau bersifat majemuk, diantaranya ingin menuntut ilmu, ingin mendapat nilai bagus, dan motif lainnya.

b. Persiapan Sarana

Menurut Hakim (2008 : 39-40), sarana yang dibutuhkan dalam belajar yaitu ruang belajar dan perlengkapan belajar.

2. Cara Mengikuti Pelajaran

Menurut Hamalik (2001 : 50), langkah-langkah mengikuti pelajaran yang baik sebagai berikut.

a. Persiapan yang harus dilakukan adalah mempelajari bahan pelajaran yang sebelumnya diajarkan, mempelajari bahan yang akan dibahas dan merumuskan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami.

b. Aktivitas selama mengikuti pelajaran, hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti pelajaran antara lain: kehadiran, konsentrasi, catatan pelajaran, dan partisipasi siswa dalam belajar.

c. Untuk memantapkan, maka siswa harus membaca kembali catatan pelajaran.

Selanjutnya, cara belajar efektif yang mengacu pada pendapat Slameto (2003:

82-88) sebagai berikut.

1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

(45)

2. Membaca dan membuat catatan

Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar siswa dapat belajar dengan efisien perlulah memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik.

3. Mengulangi bahan pelajaran

Adanya pengulangan bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan akan tetap tertanam dalam otak siswa. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting, adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari

4. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

5. Mengerjakan tugas

Mengerjakan tugas dapat berupa pengerjaan tes/ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat/mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Sesuai

prinsip di muka, jelas mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil belajar. Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Cara belajar merupakan cara yang relatif tetap dan konsisten yang dilakukan

seorang pembelajar dalam menangkap stimulus atau informasi. Cara belajar yang

sangat berperan dalam proses pembelajaran adalah:

a. Visual

Cara belajar ini mengakses citra visual yang diciptakan maupun diingat Baik berupa warna, ruang, dan gambar sangat dominan dalam cara belajar ini. Cara belajar visual dicirikan dengan.

1. Teratur, memperhatikan segala sesuatu 2. Mengingat dengan gambar

3. Mengingat apa yang dilihat. b. Auditorial

Cara belajar ini mengakses segala bunyi dan kata, baik yang diciptakan maupun diingat. Cara belajar ini dicirikan dengan.

1. Perhatiannya mulai terpecah 2. Berbicara dengan pola berirama 3. Belajar dengan mendengar

4. Berdialog secara internal ndan eksternal.

(46)

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa belajar dapat dilakukan

dengan cara yang sesuai dengan apa yang siswa anggap dapat menyerap materi

secara optimal. Cara belajar merupakan aktivitas bagaimana siswa dapat mengerti

dan memahami materi pembelajaran sehingga dapat memperoleh hasil belajar

yang maksimal. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran

sudah pasti berbeda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang

sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh cara yang

berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Ada

banyak cara belajar yang baik, efektif, dan tepat bagi siswa yang ingin

mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Penggunaan cara belajar yang efektif

akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.

3. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbais ICT

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang dapat menentukan

hasil belajar siswa. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau

pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinnich et al

dalam Daryanto, 2011:4).

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa

pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat

dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan saranan perantara dalam proses

(47)

Terdapat banyak jenis media dalam bidang kehidupan, termasuk dalam bidang

pendidikan ada yang disebut dengan media pendidikan. Media pendidikan adalah

media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Media

pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan

oleh guru atau pendidik yang digunakan dalam rangka berkomunikasi dengan

siswa atau peserta didik. Alat bantu itu disebut media pendidikan, sedangkan

komunikasi adalah sistem penyampaiannya (Danim, 2008:7).

Pengertian media menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan

(Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika

dalam Sardiman (2008:6).

Media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk

menyalurkan pesan/ informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut

(Sardiman, 2008: 17):

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti.

a. Obyek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.

b. Obyek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.

c. Gerak yang terlalu lambat tau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.

d. Kejadian atau peristiwa di masa lau dapat ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.

(48)

f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi) dapat divisualkan dalam bentuk film, gambar, dan lain-lain.

3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk. a. Menimbulkan kegairahan belajar.

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.

c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi

pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam.

a. Memberikan perangsang yang sama. b. Mempersamakan pengalaman.

Selain itu, Kemp and Dayton (dalam Daryanto, 2011:5), mengemukakan bahwa

kontribusi media pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Penyampaian pesan dapat lebih terstandar. b. Pembelajaran dapat lebih menarik.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

d. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. e. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

f. Proses dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun saat diperlukan. g. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran dapat ditingkatkan. h. Peran guru mengalami perubahan kearah yang lebih positif.

Penggunaan media pembelajaran harus memberikan lebih banyak manfaat dalam

dunia pendidikan. Bagi seorang guru media dapat memberi kemudahan dalam

menyampaikan materi pelajaran, sedangkan bagi siswa adalah media tersebut

dapat membantu proses penerimaan materi pelajaran yang disampaikan sehingga

(49)

Terdapat tiga kelebihan kemampuan media menurut Ibrahim (dalam Daryanto,

2011:7-8), yang mungkin timbul akibat adanya interaksi siswa dengan

lingkungan, yakni.

a. Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian.

b. Kemampuan manipulative, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan.

c. Kemampuan distributif, artinya media pembelajaran mampu menjangkau audiens yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya Radio atau Televisi.

Menurut Seels dan Richey (dalam Arsyad, 2007:29-32) media pembelajaran

dibagi dalam empat kelompok.

1. Media hasil teknologi cetak, adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Media ini meliputi teks, grafik, foto atau reprensentasi fotografik dan reproduksi.

2. Teknologi audio visual, adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan eletronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Media ini meliputi proyektor film, tape recorder dan proyektor visual yang lebar.

3. Teknologi berbasis komputer, merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Informasi atau materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam cetakan atau visual.

4. Teknologi gabungan, adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer.

Beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media menurut Rohani

(2000: 28-29).

1. Tujuan

Media hendaknya menunjang tujuan instruksional yang telah dirumuskan. 2. Ketepatgunaan (validitas)

Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari. 3. Keadaan peserta didik

(50)

4. Ketersediaan

Pemilihan perlu memperlihatkan ada/ tidak ada media tersedia di perpustakaan/ di sekolah serta mudah sulitnya diperoleh.

5. Mutu teknis

Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.

6. Biaya, hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak.

Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan

kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari

hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Secara

rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah.

a. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

b. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi.

c. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal yang diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan.

d. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. e. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara

langsung.

f. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.

g. Mengamati benda-benda yang rusak atau sukar diawetkan. h. Dengan mudah membandingkan sesuatu.

i. Dapat menilai dengan cepat suatu proses yang berjalan secara lambat. j. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara

cepat.

k. Mengamati gerakan yang sukar diamati secara langsung. l. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat

m. Melihat ringkasan dari suatu pengamatan yang panjang atau lama. n. Dapat menjangkau audiens yang besar jumlahnya dan mengamati suatu

obyek secara serempak.

(Daryanto, 2011:9-10)

Banyak jenis media ICT yang dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran. Ada

yang berbasis komputer, ada yang berbasis televisi, telepon, dan berbasis audio

(51)

E-Learning mulai diterapkan dalam proses pembelajaran. E-Learning adalah sistem pembelajaran dengan memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk

membantu kegiatan pembelajaran. Dengan menggunakan sistem ini, maka siswa

dapat secara mudah dan bebas mengakses bahan pembelajaran dan informasi

melalui internet.

Pembelajaran dengan kontrol guru dikelas masih tetap dominan, siswa belum

secara total menggunakan internet sebagai sistem pembelajarannya. Internet baru

berfungsi sebagai suplemen dan belum sebagai komplemen atau pengganti proses

belajar mengajar yang konvensional. Perkembangan teknologi komunikasi dan

informasi telah membuka kemungkinan yang luas untuk dimanfaatkan dalam

bidang pendidikan. Hal ini disebabkan pesatnya teknologi komunikasi dan

informasi yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia.

Salah satu kebijakan yang dikeluarkan dan dapat dijadikan landasan dalam

pendayagunaan ICT untuk pendidikan adalah Action Plan For The Development And Implementation Of Information And Communication Technologies (ICT) di Indonesia. Action plan berisi rencana pelaksanaan pendayagunaan telematika dalam bidang pendidikan selama 5 tahun (2001-2005) menekankan pada:

1. Pengembangan dan pengimplementasian kurikulum.

2. Pendayagunaan ICT sebagai bagian dari kurikulum dan sebagai medie pembelajaran di sekolah, perguruan tinggi, ataupun diklat.

3. Mewujudkan program pendidikan jarak jauh termasuk berpertisipasi dan bekerja sama dengan lembaga penyelenggara pendidikan jarak jauh dunia. 4. Memfasilitasi pendayagunaan internet untuk meningkatkan efisiensi

proses pembelajaran.

Gambar

Tabel
Tabel 1.   Nilai Mid Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013
Tabel 2.   Motivasi belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4
Tabel 3.   Cara Belajar Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMA Negeri 4 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) faktor-faktor pendukung diantaranya yaitu antusiasme anggota dalam mengikuti kegiatan, keteladanan yang baik dari pembina, penghargaan dan hukuman, pembiasaan

23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan khususnya pada Pasal 35 huruf (a) dan penjelasannya memungkinkan pasangan beda agama dapat melaksanakan perkawinan

Respondents about the two-way communication (interactivity) (X3) is high, the number of respondents is 39 people or 90.6% while the least belong in the category of low and

Berdasarkan materi yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa ragam gerak kepala, badan, tangan dan kaki dapat dieksplorasi dengan variasi ruang, tenaga dan

Jawaban Ujian Akhir Semester (UAS) dituliskan pada satu lembar kertas folio bergaris yang telah disediakan pihak FIS, setiap mahasiswa hanya boleh menggunakan selembar kertas.. Jawaban

Hasil keluaran dari program dapat dijalankan untuk dapat melihat berapa temperatur pahat dan benda kerja yang dihasilkan Temperatur pahat yang didapatkan pada kecepatan

prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol. tertentu (Suryabrata,

Belanja bahan peralatan dan perlengkapan kegiatan Swakelola 1 paket Desa Penyak 10,250,000.00 APBD Januari 6 bulan Belanja Jasa Kantor.. Belanja jasa pemeliharaan Swakelola OB