• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI DAN KENDALA WIRAUSAHA BURUNG BERKICAU Studi Pada Komunitas Penggemar Burung Berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS)di Kota Bandar Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI DAN KENDALA WIRAUSAHA BURUNG BERKICAU Studi Pada Komunitas Penggemar Burung Berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS)di Kota Bandar Lampung"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

STRATEGI DAN KENDALA WIRAUSAHA BURUNG BERKICAU Studi Pada Komunitas Penggemar Burung Berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS)

di Kota Bandar Lampung

Oleh S A K I N A

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis strategi dan kendala burung berkicau wirausaha burung berkicau. Studi pada penggemar dan pedagang komunitas ALS di bandar lampung. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada penggemar dan pedagang komunitas ALS burung berkicau. Penelitian ini yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif dengan 5 orang informan. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggemar dan pedagang komunitas Anak Lintas Sumatra (ALS) burung berkicau melakukan stategi menjalin komunikasi dengan orang lain, berani berinvestasi, fokus dalam usahanya, promosi, memilih tempat yang sratagei. Kendala yang dihadapi tidak terjadinya penjualan, biaya awal yang tinggi, kurangnya ketrampilan. Wirausaha penggemar dan pedagang dalam komunitas burung berkicau adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, nerdaulat, merdeka lahir dan batin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai mengetahui dan berpengalaman untuk mengacu kreatifitas.

(2)

ABSTRACT

STRATEGY AND OBSTACLES MERCHANDISE SONGBIRD Study on Birds Chirp Fan Community Child Cross Sumatra (ALS) in the city of

Bandar Lampung

By S A K I N A

The purpose of this study was to examine and analyze strategies and constraints entrepreneurial birds chirping birds chirping. Studies on fans and merchants in the city lampung ALS community. The benefits of this research are as material information to enthusiasts and traders birds chirping ALS community. This research was conducted is a descriptive study using qualitative methods to 5 informants. Data were collected by using in-depth interviews, observation and documentation. The data analysis technique used is data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study can be concluded that the ALS community of enthusiasts and traders songbird perform entrepreneurial strategies and constraints.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di bandar lampung Pada Tanggal 24 Agustus 1992. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, pasangan Bapak Zakaria dan Ibu Dera Perawati.

Pendidikan penulis adalah sebagai berikut:

TK Aisyah : 1997-1998

SD N 1 Rawa Laut : 1998-2004

SMP N 4 : 2004-2007

SMAN 2 : 2007 – 2010

FISIP Sosiologi UNILA : Agustus 2010 – Desember 2014

(8)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil alamin hanya Kepada Mu lah Ya Allah Kupanjatkan

puji syukur…

Tiada kata selain ucapan syukur yang ingin aku ucapkan ketika aku

telah menyelasaikan penulisan skripsi ini, dan dengan segala

kerendahan hati serta syukur yang tiada terkira ku persembahkan

juga karya sederhana ini sebagai wujud baktikuuntuk ;

Ayahku(Zakaria Aziz) dan MAMAHKU (Dera Perawati) tercinta yang

setiap nafas, untaian doa, setiap tetes keringat, selalu dengan sabar

dan ikhlas membesarkan, membimbing, mendidik serta selalu

mendoakan keberhasilanku dan yang terbaik untukku. Akhirnya aku

dapat mempersembahkan karya ini untuk mendatangkan air mata

bahagia untuk Adikku (Laila Aziz) makasih buat semua canda tawa

kalian yang selalu memberikan warna dalam hidupku,serta sesorang

yang telah Dikirimkan oleh Allah SWT untuk ku (Noverly Yudhistira)

yang selalu berdoa dan memberikan dukungan untuk keberhasilanku.

Deretan kata-kata ini tidak akan pernah cukup untuk mengucapakan

syukur dan rasa terima kasihku kepada Allah SWT dan RasulNya,

serta kepada sahabat-sahabatku, dosen-dosenku, dan Alamamater

(9)

Moto

Iman itu dua bagian sebagai kesabaran dan sebagai kesyukuran (Muslim)

Maknai Ada Sebelum Tiada

Jika Tiba Masa Tiada

Segala Sesal Tiada Berguna

(Caesar)

Bershabat ketika hidup tidak selalu tersenyum bersyukur, ketika hidup terkadang menangis karena ketika pada akhirnya kita tertawa hidup

mengingatkan kita bahwa Asa dan air mata menjadi bagian dari kesabaran dan kesyukuran

(Sakina)

Pohon yang Kokoh tidak Tumbu Seketika,

Tetapi Batang Pohon Itu Menguat Seiring Dengan Kekuatannya

Menghadapi Terpaan Angin

(10)

SANWACANA

Alhamdulillah, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya saya selaku penulis dapat menyelesaikan skripsi yang telah lama dinanti. Skripsi dengan judul “Strategi Dan Kendala Wirausaha Burung Berkicau” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Penulis merasa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki penulis. Tapi penulis berharap skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Ibu Dr. Erna Rochana, M.Si selaku pembimbing utama yang tidak pernah bosan memberikan nasehat dan bimbingannya selama masa perkuliahan serta petunjuk, saran dam motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Drs. Anita Damayantie, M.H selaku pembahas dosen yang telah memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini.

5. Kedua orang tuaku tercinta, terima kasih untuk Mamah dan Ayah yang selalu memberikan semangat dan doanya untukku. Terima kasih untuk semua kasih sayang yang telah kalian berikan padaku.

6. Untuk saudara-saudaraku, adikku yang telah tak sabar menanti kelulusanku dan memberikan banyak Motivasi kepadaku sayaaang kalian semuaa..

(11)

memberikan senyuman hangat dan semangat serta banyak membantu saya dikampus “ ibu aii lopp yuuuuu muaaaachhhh :* “.

9. Seluruh Dosen FISIP Unila yang telah membekali ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.

10.Seluruh staf FISIP Unila yang telah membantu melayani segala urusan perkuliahan. 11.Untuk sahabat-sahabat ku, terima kasih untuk Happy Surlaini S.sos, Putri Deba S.sos,

Welly Lestari, Yety, Yesy Afrianti sahabat tercinta ku dari awal perkuliahan hingga kini yang selalu menghibur dan menemani mengisi kekosongan.

12.Terima Kasih untuk Devika Maharani, Try, Bulan yang sangat gupek setiap ketemu kapan inaaa wisuda hehehehehe

13.Terima kasih juga untuk teman-teman satu angkatan Sosiologi 010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah melewati masa susah senang bersama-sama selama masa perkuliahan

14.Terima kasih untuk para informan yang telah membantu memberikan semua informasi untuk skripsi ini.

15.Untuk semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Allah dapat membalasnya, Amiin.

Bandar Lampung, Januari 2015

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

a. Perawatan Harian Burung Berkicau ... 13

b. Perawatan Burung Berkicau Sebelum Dan Akan Lomba .... 13

c. Perawatan Burung Berkicau Saat Mabung ... 13

E. Pemeliharaan Burung Berkicau... 14

a. Tips Dan Trik Menjaga Kesehatan Fisik Burung Berkicau . 14 b. Pemeliharaan Paruh Dan Kuku ... 15

c. Tips Dan Cara Memotong Paruh Atau Kuku Burung Berkicau 16 d. Makanan Yang Sesuai Untuk Burung Berkicau ... 17

F. Pengobatan Burung Berkicau ... 18

a. Sulfamix ... 18

b. Baytrill ... 18

c. Pesona ... 19

d. Cara Penyajian ... 19

e. Memberikan Kehangatan PadaTubuh Burung Berkicau ... 19

f. Memberikan Pakan Ekstra ... 20

g. Memberikan Minuman ... 20

h. Memberikan Ketenangan ... 20

G. Suara Master Alami Dan Suara Master Elektronik ... 21

a. Mater Alami Untuk Burung Berkicau ... 22

b. Menggunakan Perangkat Elektronik ... 24

H. Pengertian Strategi ... 24

I. Stratgi Wirausaha Burung Berkicau Dalam Usahanya ... 25

J. Kendala Wirausaha Burung Berkicau Dalam Usahanya ... 29

K. Pengertian Wirausaha... 30

L. Pengertian Komunitas ... 31

M. Kriteria Penilaian Lomba Burung Berkicau ... 33

(13)

B. Fokus Penelitian ... 40

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi Data) ... 45

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian ... 46

B. Kondisi Geografis ... 47

C. Kondisi Topografi ... 48

D. Profil Komunitas ALS Anak Lintas Sumatra (BirdClub) ... 48

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kerusakan lingkungan pemanasan global dan penggunaan mesin-mesin, yang tidak ramah lingkungan berakibatkan manusia banyak mengidap penyakit, disadari ataupun tidak disadari oleh manusia itu sendiri. Oleh sebab itu pada era saat ini manusia banyak, beralih pada kegiatan yang ramah lingkungan. Contohnya pada kegiatan komunitas penggemar burung berkicau.

Komunitas penggemar dan pedagang burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) selain menghasilkan uang juga dan memberikan manfaat bagi manusia yakni, dengan burung berkicau kita dapat mendengarkan alunan suara burung berkicau tersebut. Suara merdu yang dapat memberikan ketenangan pikiran jiwa bagi pendengar sekaligus seperti kita berolah raga karena keindahan suara dari burung-burung berkicau tersebut.

(15)

itu juga kegiatan penggemar dan pedagang burung berkicau turut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan dan populasi dari burung berkicau, yang saat ini populasinya berkurang akibat kerusakan lingkungan.

Komunitas penggemar dan pedagang burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) memiliki strategi wirausaha yangakan menjadi sebuah dokumen yang menjabarkan semua aspek penting dari bisnis itu sendiri, yang harus kita buat sebelum benar-benar bisnis itu dijalankan strategi wirausaha yang juga merupakan rincian aspek penting dari bisnis itu sendiri, baik itu misi, produk, metode produksi, layanan, distribusi, target konsumen, pesaing, sumber pembiayaan, rencana pemasaran dan jadwal dalam mencapai propitabilitas.

Komunitas penggemar dan pedagang burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) ini bukan hanya strategi saja yang menjadi prioritas dalam menjalankan usaha burung berkicau, melainkan juga mereka harus bisa mengantisipasi kendala-kendala yang akan mereka hadapi dalam menjalankan usaha burung berkicau. Semua itu adalah komponen penting yang tak biasa diabaikan dari sebuah rencana bisnis dan merupakan pertimbangan penting bagi pemilik bisnis sebelum benar-benar memulai usaha sehingga sangat bijaksana dalam membuat strategi wirausaha sebelum menghabiskan banyak dana untuk membawa konsep bisnis burung berkicau.

(16)

tersebut dapat diikutsertakan dalam kontes lomba dan biasa memenangkan perlombaan.

Komunitas penngemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) ini sering mengadakan pertemuan yang membahas dimana burung berkicau mereka agar tampil bagus ketika kontes agar memuaskan dan bisa memenangkan perlombaan, atas hasil yang sudah mereka ketahui dari cara-cara bagaimana burung tampil dan mempunyai suara atau vokal yang merdu saat itu juga mereka biar merealisasikan burung peliharaan mereka.

Hobi penggemar dan pedagang burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) ini dapat dijadikan peluang usaha yang dapat membantu memberi pemasukan dalam meningkatkan pendapatan dan prekonomian hidup mereka. Beberapa dari seseorang yang memiliki hobi yang dapat dijadikan peluang usaha, hobi tersebut merupakan kegiatan yang mereka gemari kemudian mereka realisasikan sehingga lama kelamaan mereka tidak jarang menemukan ide untuk menjadikan hobi mereka tersebut sebagai usaha yang dapat memberikan penghasilan bagi mereka.

(17)

strategi dan kendala-kendala yang dihadapi oleh para komunitas penggemarburung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS).

Komunitas penggemar dan pedagang burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) Di Bandar Lampung terdiri dari lapisan masyarakat yang cukup beragam atau bersifat multi-strata. Komunitas penggemar dan pedagang burung berkicau tidak hanya melibatkan kalangan masyarakat kelas atas yang memiliki kemampuan ekonomi untuk mendapatkan burung berkicau dan meliharanya, akan tetapi melibatkan juga kalangan masyarakat dari kelas menengah dan bawah.

Kalangan kelas atas direpresentasikan oleh para penggemar yang berprofesi sebagai pejabat pemerintahan maupun swasta pengusaha dan kaum niagawan (pedagang besar). Sementara itu untuk penggemar dan pedagang burung berkicau dari kelas menegah dan bawah direpresentasikan oleh para penggemar yang berprofesi sebagai PNS, pedagang kecil, karyawan swasta dan pabrik, buruh supir dan pekerjaan di sektor informal.

Komunitas penggemar burung bekicau Anak Lintas Sumatra (ALS) terdapat beberapa suku, yaitu suku Lampung, Sunda, Jawa, Palembang dan lain sebagainya. Walaupun dalam suatu komunitas tersebut terdapat suku yang berbeda tetapi mereka tidak membeda-bedakan suku, sebaliknya mereka saling mengenal dan mengetahui satu sama lain dengan perbedaan suku tersebut.

(18)

dalam komunitas tersebut.

Di Bandar Lampung keterlibatan dalam komunitas penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) berupa keterlibatan pasif, di mana perempuan tidak berposisi sebagai pelaku utama kegiatan yang berkaitan dengan burung berkicau. Sangat jarang atau bahkan tidak ditemukan perempuan yang menjadi komunitas tipe pehobi, pelomba maupun pedagang. Keberadaan perempuan dalam komunitas penggemar burung berkicau hanya sebatas menemani atau mendukung.

Di tingkat komunitas penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) lebih dikenal dengan istilah birdclub. Meskipun menggunakan istilah yang tidak berasal dari istilah lokal, namun dalam kenyataannya birdclub tetap menjadi representasi dari komunitas biasanya membentuk jejaring sosial satu dengan lainnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk interaksi sosial antar komunitas tidak hanya dalam konteks kepentingan mereka terhadap burung berkicau akan tetapi juga dalam bentuk lain di luar hal-hal yang tidak berkaitan dengan burung, seperti misalnya kepentingan sosial. Yaitu kalau di bulan ramadhan ada sumabangan partisipasi dari semua anggota untuk menyisihkan dana yang ingin disumbangkan atau barang-baarang tidak terpakai dikumpulkan lalu memeri kepada dinas panti sosial.

(19)

burung berkicau tetapi kita saling menjalin komunikasi dengan baik dan menjaga silaturahim, dikomunitas sudah seperti saudara sendiri.

Hingga saat ini perkembangan (birdclub) menunjukkan peningkatan yang cukup pesat. Hal ini merupakan representasi dari semakin meningkatnya komunitas penggemar burung di beberapa daerah di Bandar Lampung keberadaan(birdclub) terdiri dari kelompok-kelompok kecil, yaitu antara 20-50 orang, semakin besar sebuah birdclub menunjukkan eksistensi dari birdclub tersebut berupa presitise sosial maupun ekonomi, birdclub yang jumlah anggotanya tergolong besar merepresentasikan status dari birdclub tersebut sebagai komunitas yang memiliki prestise sosial dan ekonomi tinggi, sehingga disegani di tingkat komunitas.

Penyelanggaraan lomba di Bandar Lampung dan beberapa daerah di sekitarnya cukup sering dilakukan. Paling tidak dalam setiap minggunya selalu terdapat kegiatan lomba yang diselenggarakan, baik yang berskala lokal maupun nasional. Penyelenggaran lomba diatur sedemikian rupa sehingga tidak berbenturan satu dengan lomba lain. Hal ini dimaksudkan agar keikutsertakan penggemar burung berkicau dalam kegiatan pelombaan tersebut tidak terbagi.

(20)

Salah contoh nilai ekonomi yang dapat diperoleh dari pedagang burung berkicau seperti burung Murai Batu sangat menggiurkan. Dari satu jenis kenari saja, seorang importer memasukkan 4.000 ekor dengan harga minimal 1,5 juta per ekor (jenis Yorkshire), dana yang berputar kurang lebih 6 milliar. Belum lagi dari jenis kenari yang lain.

Biaya operasional setiap burung untuk kebutuhan pakan dan kandang, misalkan 1ekor menggunakan satu sangkar dengan harga minimal Rp. 60.000 dengan harga minimal saja perputaran uang di sangkar sekitar 240 juta. Sedangkan untuk pakan per ekor membutuhkan dana Rp. 10.000 per bulan. Jika 4.000 ekor berarti sekitar 40 juta diperlukan untuk makanan burung kenari yang baru datang dalam 1 periode.

Harga burung Murai Batu yang sudah dewasa dan ocehan sangat bervariasi. ocehan Rp. 500.000 dewasa Rp. 1.000.000. Sementara burung Murai Batu ocehan memiliki nilai yang lebih tinggi apabila jika burung tersebut telah memenangkan perlombaan. Keuntungan yang diraup bisa mencapai 15 kali lipat harga burung yang belum jadi. Burung berkicau Murai Batu yang dibeli dengan harga Rp. 500.000 jika menjadi burung ocehan dan memenangkan lomba bisa mencapai Rp. 7.500.000 hingga Rp 15.000.000.

(21)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah disampaikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Strategi wirausahaapa saja yang dilakukan oleh komunitas burung berkicau? 2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh komunitas burung berkicau?

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Strategiapa saja yang dapat diterapkan dalam wirausaha komunitasburung berkicau. 2. Kendala yang dihadapi komunitas burung berkicau.

D. Kegunaan Penelitian

(22)
(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Burung

Burung adalah hewan yang mayoritas aktivitasnya adalah terbang diudara. Pengertian "burung" dibedakan dengan 'binatang' dan 'ikan' yang sebagian besar aktivitasnya berada di darat ataupun air. pengertian "burung peliharaan" dikorelasikan dengan keadaan bahwa sebagian besar atau seluruh bagian hidupnya baik tempat, makanan, reproduksi, pengelolaan dan pemanfaatannya diatur dan dilakukan oleh manusia serta dipelihara secara khusus dengan tujuan agar memberikan hasil dan kepuasan bagi yang mempunyainya.

(http://burungkenari.wordpress.com)

B. Mengenal Burung Berkicau

(24)

Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.

Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya.

(25)

C.Penggolongan Burung

Burung dipelihara dengan tujuan bahwa manfaat yang diperoleh manusia tersebut dari keberadaan burung itu pun sangat bermacam-macam. Manusia dapat menikmati dari indahnya warna bulunya, gesit dalam gerakan, indah dan merdunya suaranya ataupun keterampilan khusus yang dimilikinya yang tergolong beberapa macam:

a. Kemampuan suara burung berkicau contohnya seperti: Kenari, Murai Batu, Kacer, LoveBird, Burung Beranjangan, Perkutut, Beo, Kakatua, Jalak bali (Putih, suren dan hitam), Kacer, Kepodang, Anis Merah dan Anis Kembang), Cucak Ijo, Cucak rawa, Hwa Mei dan Poksay.

b. Keindahan warna bulu (Brilliant color) c. Ukuran Badan (kecil, menengah, besar)

d. Bentuk Paruh (pendek mengait, panjang tipis, melengkung, besar pendek dansebagainya) e. Aktivitashidup (malam atau siang)

(http://adiputrasembilan.blogspot.com/p/pengertian-burung-peliharaan.html)

D. Perawatan Burung Bekicau

(26)

Demikian pula halnya dalam hal memandikan dan menjemur harus konsisten. Jika burung biasa dimandikan pagi, konsistenkan dimandikan pagi terus. Apabila memang perlu ada perubahan maka hendaknya perubahan tidak dilakukan secara dratis dan konsisten menerapkan pola baru tersebut. Adapun perawatan burung berkicau yaitu :

a. Perawatan harian burung berkicau.

Perawatan harian untuk burung kenari relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten. Berikut ini pola perawatan harian dan setelah harian untuk burung berkicau kenari :

a) Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).

b) Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan pakan dan air minum. c) Berikan sayuran segar atau buah.

d) Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.

e) Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut di teras selama 10 menit, lalu sangkar dikerondong.

f) Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.

(27)

i) Jam 18.00 burung kembali dikerondong dan diperdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

j) Keroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x sehari. k) Jangkrik minimal ekor sehari.

b. Perawatan Burung Berkicau Sebelum Dan Akan Lomba.

Meskipun setiap burung kenari memiliki sifat yang berbeda sehingga membutuhkan perawatan yang berbeda pula, namun ada beberapa cara untuk menentukan perawatan burung berkicau yang akan dilombakan. Cara tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a) Pahami dulu sifat burung tersebut. b) Tes burung dengan rawatan harian.

c) Setelah mengetahui uji coba dengan rawatan harian, akan diketahui pola makan burung kenari.

d) Memperkirakan waktu birahi burung berkicau karena birahi menentukan mental tarung burung tersebut.

e) Meredam birahi burung berkicau dengan menggunakan betina, sering dimandikan, atau sering diberi pakan.

c. Perwatan burung berkicausaat mabung.

1. Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.

2. Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.

(28)

4. Berikan multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum. (http://tipscaramerawatkenari.blogspot.com)

E.Pemeliharaan Burung Berkicau

Menurut Faisal Nur Fauzi, S. Pt (1984:35) Masalah pemeliharaan yang paling penting dalam memelihara burung berkicau adalah masalah konsistensi dalam pemberian baik dalam hal jadwal maupun takaran. Pemberian pakan dengan jadwal dan jumlah yang tidak teratur membuat burung tidak stabil.

Berikan dengan masalah konsistensi inilah perlu kiranya menetapkan jenis jadwal, dan jumlah pakan bagi burung yang akan dilaksanakan secara konsisten. Demikian pula halnya dalam hal memandikan dan menjemur harus konsisten. Jika burung biasa dimandikan pagi konsisten dimandikan pagi terus .Apabila memang perlu ada perubahan maka hendaknya perubahan tidak dilakukan secara drastic dan konsisten menerapkan pola baru tersebut.

Adakan perubahan secara bertahap untuk ganti merk pakan misalnya maka campurkan saja pakan yang biasanya dengan pakan yang baru. Hari berikutnya merk tertentu yang hendak dihilangkan, dikurangi porsinya sedikit demi sedikit, sampai pada akhirnya hanya pakan pengganti yang diberikan.

a. Tips dan trik menjaga kesehatan fisik burung berkicau berkicau.

1. Jangan pernah iseng memberi pakan burung tidak pada jadwal waktunya. 2. Jangan iseng memandikan burung tidak pada waktunya.

(29)

4. Jangan iseng meniru-niru pola pakan dari kawan, jika tidak yakin bisa konsisten untuk melaksanakannya.

5. Jangan sampai kehabisan voor merk tertentu yang biasa diberikan pada burung. Jangan terlalu yakin bahwa merk tertentu itu selalu tersedia di kios pakan burung langganan.

6. Konsisten merawat burung. b. Pemeliharaan Paruh dan Kuku

Para penggemar burung sering mengeluhkan tentang paruh atau kuku burung mereka yang terlalu panjang. Selain tidak sedap dipandang, paruh yang memanjang bagian ujung seringkali menyebabkan burung kesulitan dalam mematuk pakan. Bahkan ada

burung yang paruhnya “meleset” sebab antara atas dan bawah tidak menutup pada titik

vertical yang sama.

Sementara untuk kuku pada burung yang terlalu panjang, sering menyebabkan kuku burung “nyantel” di jeruji sangkar dan membahayakan keselamatan burung itu sendiri. Berbeda dengan burung-burung yang ada di hutan, burung yang dipelihara di kandang memiliki paruh dan kuku yang memanjang karena dia tidak perlu lagi mengorek-ngorek mencari makan dengan paruh maupun kakinya.

Berkaitan dengan masalah itu perlukah kiranya penggemar burung rajin memelihara kondisi paruh dan kuku burung peliharaan mereka. Caranya antara lain dengan memotong atau menumpulkannya.

(30)

1. Siapkan gunting kuku manusia. 2. Ambril atau amplas.

3. Sarung tangan.

c. Tips dan cara memotong paruh atau kuku burung

Lakukan pemotongan paruh dan kuku burung di ruangan tertutup untuk berjaga-jaga jika burung terlepas.

1. Pegang burung dari arah punggungnya. Usahakan jangan sampai leher terputar dan usahakan pula tidak memegang atau menekan daerah dada. Hal ini menyebabkan burung kesulitan bernafas dan bisa menyebabkan kematian.

2. Potong atau tumpulkan paruh atau kuku dengan pemotong kuku, atau gerinda yang telah disiapkan 2-3 mm ke arah ujung (di setel) dari batas kuku atau tulang yang

“hidup” (perhatikan perbedaan warna antara tulang/kuku/paruh yang hidup dan mati:

yang hidup berwarna cerah, sedangkan yang mati berwarna agak keruh). Jika memotong kuku atau paruh burung yang berwarna hitam, harus lebih hati-hati karena batas paruh atau kuku yang hidup dan mati sering sulit diamati. Jika yang terjadi, lakukan penumpulan dengan gerinda atau amplas.

3. Jika sudah selesai memotong kuku atau paruh, rabalah. Jika bekas potongan terlalu tajam, amplaslah secara perlahan (agar burung tidak ngilu dan stres).

(31)

d. Makanan Yang Sesuai Untuk Burung Berkicau.

a. Bijian Mix. Pakan utama burung ini adalah Canary Seed. Tetapi kita dapat memberikan biji-bijian yang telah dicampur yang banyak dijual di pasaran.

b. Sayuran dan buah-buahan. Burung Kenari sangat menggemari sayur dan buah-buahan seperti: daun selada, daun sawi, gambas, mentimun, paprica, wortel, buah apel, buah pir, jagung muda.

c. Telur dan Kroto. Pada kondisi tertentu, kedua pakan ini sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan, vitalitas fungsi-fungsi organ burung Kenari.

d. Asinan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung ini membutuhkan asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk melengkapi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.

e. Roti kering. Disamping menggemari pakan-pakan di atas, burung berkicau juga menyukai roti kering (jangan berikan roti kering yang memiliki kandungan garam dan gula yang tinggi).

(http://hobiburungkicaumania.blogspot.com/2012/04/tips-merawat-burung-kenari.html)

(32)

dan progesteron dalam tubuh burung. Hormon ini akan terbentuk dengan cepat jika ada rangsangan dari luar seperti dijemur dan tingginya kadar protein makanan yang dikonsumsi.

F. Pengobatan Burung Berkicau

Menurut Siska Dewi (2011:105) Masalah Beberapa obat-obatan diperlukan kenari untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Pemberian obat-obatan yang sesuai dengan penyakit yang menyerang akan mempercepat proses penyembuhan. Berikut ini disajikan beberapa jenis obat yang umumnya sering digunakan oleh para pengemar burung berkicau, termasuk burung kenari.

Macam-macam obat yang sering digunakan untuk pengebotan burung kenari adalah sebagai berikut :

a. Sulfamix

Adalah sejenis obat antibiotic yang diproduksi oleh medion bandung dan telah banyak dijual di took-toko. Obat ini memiliki komposisi kandungan Sulfadimethyl Pyrimidine 750 mg dan Methyl Parasept 6 mg setiap sendok teh. Obat ini dapat digunakan untuk mengobati Coccidiosis (penyakit berak darah), Pullorum (berak kapur), Coryza (snot, pilek, muka bengkak), berak hija (Acute kolera), dan CRD (batuk, ngorok). Aturan pakai dan dosis penggunaannya dapat dilihat pada kemasan obat tersebut.

b. Baytrill

(33)

c. Pesona

Pesona adalah biosidal total dengan formula yang memiliki kekuatan ganda untuk membasmi mikroorganisme dan melindungi burung dari serangan penyakit. Obat ini berbentuk cairan yang diproduksi di Banyurejo dan dapat digunakan untuk membasmi kutu burung dengan cara dicampur pada air mandi. Di samping itu obat ini juga berguna untuk memperindah bulu burung. Aturan pakai dan dosis penggunaannya dapat dilihat pada kemasan obat tersebut.

d. Cara Penyajian

Obat-obatan di atas umumnya dapat digunakan untuk menghadapi kasus-kasus yang berhubungan dengan penyakit yang sering menyerang burung berkicau Penyajian obat-obatan dapat dilakukan dengan cara dicampur dalam air minun atau dengan cara diminumkan secara langsung dengan perantaraan pipet atau kapas.

e. Memberikan kehangatan pada tubuh burung

Burung yang sakit diisolasi, dipisahkan dari burung lain yang sehat. Burung itu dimasukkan ke dalam sebuah sangkar yang telah diberi alas Koran. Disediakan sedikit minum. Berikan kehangatan pada tubuh si burung melalui lampu pijar berkapasitas 60 watt.

(34)

f. Memberikan pakan ekstra

Berikan pakan ekstra yang mempunyai kandungan gizi tinggi, seperti kroto basah, madu, susu, daging, atau hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan ini deberikan dalam bentuk bubur (jus).

Jika burung menolak untuk makan sendiri maka harus dipaksakan, dicekokkan langsung ke mulutnya dengan memakai alat sumpit. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar tidak salah memasukkan pakan ini ke saluran pernapasan.

g. Memberikan minuman

Burung yang sedang sakit akan jarang minum. Padahal pada saat sakit burung akan lebih banyak buang air dengan kondisi yang lebih encer sehingga dapat menyebabkan dehidrasi (hilangnya cairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan cara memberikan pakan yang banyak mengandung air, misalnya buah papaya dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.

h. Memberikan ketenangan

(35)

G. Suara Master Alami dan Suara Master Elektronik

Menurut Bayu Setohadi (2012:37) daya tarik utama dari burung kerkicau adalah kemampuannya berkicau melantunkan irama lagu yang menawan. Disamping keindahan postur, keindahan warna bulu, gaya berkicau yang eksotis (unik), tingkah laku, dan jenis burung langka. Pekerjaan mastering burung berkicau merupakan pekerjaan yang tidak mudah.

Di Indonesia burung berkicau dapat di berikan isian dimana dapat dimaster (diisi) suara burung khas Indonesia seperti ciblek, gelatik wingko (batu), manyar, branjangan atau bisajuga dimaster suara burung impor seperti blackstrot, eldesanger atau Mozambique. Informasi terakhir untuk mastering kenari sudah menggunakan CD dengan suara yang mirip seperti suara burung aslinya. Mengenai mastering menggunakan suara master burung asli dengan menggunakan CD masih menjadi perdebatan.

Saat ini burung isiian khas Indonesia belum ada standar bakunya penggemar masih mengejar standar berdasarkan burung berkicau isian yang masuk juara. Apabila terdapat suara dengan isian yang mirip sang juara, akan menjadi rebutan. Pedagang berlomba-lomba untuk menghasilkan burung kicauan dengan tipe suara mirip sang juara.

(36)

Agar kesuksesan mastering dapat dicapai lingkungan di sekitar tempat mastering harus bebas dari suara burung kenari standar. Jika ingin memaster dengan blackstroat harus mencari blackstroat dengan karakter suara tertentu sehingga suara blackstroat dapat diserap burung berkicau dengan baik. Burung berkicau dikenal mempunyai kemampuan merekam suara-suara tertentu dengan cepat, tetapi dia juga mempunyai keterbatasan sehingga tidak semua

burung master dapat direkam dengan baik. Ketika memaster hendaknya tahu jenis suara burung yang mampu diterima dengan baik dan dapat dibawakan oleh burung berkicau dengan baik.

Mastering burung berkicau bukan pekerjaan mudah kepiawaian kita dalam mencapur suara isian sangat menentukan dalam keberhasilan mencapai suara unggulan.Adapun mastering burung berkicau.

a. Master Alami Untuk Burung Berkicau

Agar kicauan burung kesayangan anda memiliki irama lagu yang bervarias, lakukan proses pemasteran. Ada dua metode pemasteran burung berkicau, yakni master alami dan master elektronik. Masing-masing, memiliki kelebihan dan kekurangan.

(37)

Kelebihan master alami:

1. Suara kicauan burung master, selaian dapat diambil manfaatkan juga bisa anda nikmati keindahannya, baik suara merdunya maupun kecantikan warna bulunya misalnya. Bisa juga anda gunakan sebagai hiasan.

2. Menambah koleksi burung yang Anda pelihara, sekaligus menyalurkan hobi memelihara dan merawat burung.

Kelemahan:

1. Anda harus menyediakan waktu, tempat dan biaya khusus untuk merawat burung master tersebut. Burung master yang Anda pelihara harus rajin bunyi atau gacor karena dengan seringnya burung-burung master berbunyi diharapkan akan direkam dan ditiru oleh burung andalan anda. Apabila memelihara dan merawat burung-burung master yang tidak rajin bunyi, maka akan menjadi beban tersendiri bagi Anda.

2. Siap dengan konsekuensi harga. Semakin berkualitas baik dan semakin gacor burung master yang akan Anda beli, maka dana yang harus dikeluarkan juga akan semakin besar. Anda harus menyiapkan dana khusus untuk membeli burung-burung master yang Anda inginkan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses mastering diantaranya : 1. Memelihara beberapa jenis master

(38)

memerlukan tempat dan waktu yang harus disediakan untuk burung master tersebut. Master burung dengan cara ini akan berhasil apabila burung master yang dibeli memang berkualitas baik, berkarakter suara sama dengan burung yang akan dimaster, dan rajin berkicau (gacor).

2. Menggunakan perangkat elektronik

Cara memaster burung dengan metode ini hampir sama dengan cara yang pertama. Tapi premaster tidak perlu memelihara banyak burung master suara-suara burung master sudah direkam di dalam media elektronik. Pemaster dapat menentukan waktu dan jangka waktu

suara burung master akan diperdengarkan kepada burung maskot. Banyak bukti bahwa cara memaster burung dengan metode ini jauh lebih mudah, efesien, dan ekonomis dari pada cara pertama. Selain itu dengan menggunakan cara kedua ini secara tidak langsung premaster juga sudah mendukung program pemerintah dalam konservasi pelestarian alam.

H. Tinjauan Strategi

strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.

(globallivebook. com/2013/07/pengertian-strategi-menurut-para-ahli) 1. Pengertian Umum

(39)

2. Pengertian Khusus

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. (http://definisimu.blogspot.com/2012/11/definisi-strategi.html)

Strategi dalam penelitian ini adalah strategi sebagai alat, akan berfungsi efektif apabila

organisasi memiliki sumberdaya, keterampilan, dan kemampuan (kapabilitas) dalam menghadapi lingkungannya. Oleh sebab itu, strategi merupakan jawaban yang tepat terhadap peluang (opportunities), kekuatan (strenght), kelemahan (weakness) dan tantangangan (threats) yang datang dari lingkungan yang dinamis dan bergejolak untuk mencapai tujuan jangka panjang.

I. Tinjauan Strategi Wirausaha Dalam Usahanya

(40)

arti hanyalah istilah akademik. Hal yang penting dalam sosiologi adalah interaksi anatarindividu dan lingkungan di mana mereka berada.

Menurut Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya (1975) strategi wirausaha adalah : a) Menjalin komunikasi dengan orang lain

Maksudnya tidak ketinggalan informasi diperlukan mata-mata dalm menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam arti positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.

b) Berani beriventasi

Sebagai pemula dalam usaha dengan dana/modal yang terbatas, diharapakan untuk berani menjual asset sendiri yang dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha

mengkredit uang dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggung jawaban untuk melunasinya.

c) Fokus dalam usahanya

Kelemahan dari para wirausaha selama ini adalah tidak mampu mengelola kesuksesan yang telah dicapai dengan melakukan tindakan yang tidak terkendali.

d) Promosi

(41)

e) Memilih tempat yang strategi

Dan dalam hal memproduksi barang dan penanaman tempat (toko) perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemingkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk mendapatkan keuntungan besar.

(http://tirman.wordpress.com/strategi-kewirausahaan/)

Menurut Fadel Muhammad dalam Dany Garjito (2014:33) strategi wirausaha adalah : a) Kepemimpinan

Adalah strategi kunci bagi seorang wirausaha, dengan keunggulan di bidang kepemimpinan, maka seorang wirausaha akan sangat memperhatikan orientasi pada sasaran. Hubungan kerja/personl dan efektivitas, pemimpin yang berorientasi pada ketiga faktor di atas, senantiasa tampil hangat, mendorong pengembangan karir stafnya, disenangi bawahan, selalu ingat pada sasaran yang hendak dicapai.

b) Inovasi

Inovasi yang dimaksud bukanlah suatu temuan yang luar biasa, tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdaya gunakan sumber ekonomi ke arah yang lebih produktif. Seorang wirausaha, sebagai inovator harus merasakan gerakan ekonomi di masyarakat. Persoalan-persoalan yang muncul dari gerakan ekonomi tersebut selalu diantisipasinya dengan penggunaan inovasi.

c) Cara pengambilan keputusan

(42)

d) Sikap tanggap terhadap perubahan

Adalah sikap tanggap wirausaha terhadap perubahan relative lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain. Setiap perubahan oleh seorang wirausaha dianggap mengandung peluang yang merupakan masukan dan rujukan terhadap pengambilan keputusan.

e) Bekerja ekonomis dan efisien

Adalah seorang wirausaha melakukan kegiatannya dengan gaya yang smart (cerdas, pintar, bijak) bukan bergaya seorang mandor. Ia bekerja, ekonomis dan efisien, guna mencapai hasil maksimal.

f) Visi masa depan

Adalah visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang ditarik sejak awal hingga keadaan yang terakhir. Visi pada hakekatnya merupakan pencerminan komitmen-kompetensi-konsistensi.

g) Sikap terhadap resiko

Adalah seorang wirausaha penentu resiko dan bukan sebagai penanggung resiko menetapkan sebuah keputusan, telah memahami secara sadar resiko yang bakal dihadapi, dalam arti resiko itu sudah dibatasi dan terukur. Kemudian kemungkinan munculnya rsiko itu diperkecil. Dalam hal ini penerapan inovasi merupakan usaha yang kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya resiko.

J. Tinjauan Kendala Wirausaha Dalam Usahanya

(43)

Banyak UKM yang mencoba bangkit dari usaha yang minim menuju yang lebih baik terhambat oleh tidak terjadinya penjualan, atau dengan kata lain penjualan masih tidak menentu dan tidak dapat menyeimbangkan dengan potensi prodeksi. Sedangkan biaya produksi baik bahan baku, SDM, operasional, biaya teknis (listrik, telpon) tetap harus terbayar. Kemampuan menjual burung berkicau berhubungan dengan kualitas produk/layanan, strategi marketing, relationship dan membaca peluang/perubahan pasar. b) Biaya awal yang tinggi

Biaya awal yang tinggi adalah biaya untuk operasional dan peputaran awal bisa diartikan bahwa belum ada strategi keuangan dalam pengertian improvisasi anggaran dan belanja bisa juga diartikan ketika masih mendirikan usaha pada awalnya tentu menguras dan untuk membeli semua bahan dan pendukungnya.

c) Kurangnya keterampilan

Sebagai roh dari usaha kecil dan menengah sering kali melupakan aspek rekrutmen dan kualifikasi SDM yang jelas, dan lebih kepada merekrut teman sendiri, tetangga, saudara dan lain-lain. Sehingga klasifikasi prekrutan SDM tanpa standar minimal, mungkin

standar minimalnya hanya “mau” dan “kenal”. Ketrampilan dibutuhkan dari semua ini,

mulai dari produksi, efektitas keuangan, pemasaran, SDM, namun dari unsur tersebut kebanyakkan lebih kepada ketrampilan produksi yang standar, berkualitas nasional/dunia. Jangan salah bahwa membuat burung berkicau tersebut menjadi juara dan bisa di perjual belikan di pasaran. (http://coretan penapribadi.blogspot.com)

Menurut Dany Garjito (2014:35) kendala wirausaha adalah :

(44)

b) Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.

c) Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasilkan dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memilihara aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.

d) Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

e) Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.

f) Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

g) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar

h) Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi wirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahaan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.

K. Tinjauan Wirausaha

(45)

menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadi.

Menurut Raymond (1995) wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungan.

Menurut Frank Knight (1921) wirausaha adalah mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar.Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan. (http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-menurut-para-ahli-2/)

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan wirausaha adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan batin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk mengacu kreativitas.

L. Tinjauan Komunitas

(46)

Soerdjono Soekanto (1982 : 6), komunitas adalah adanya sociall relationship antara anggota-anggota suatu kelompok.

Soedjono Dirdjosisworo (1985: 6), menyebut community sebagai masyarakat setempat, artinya kelompok sosial yang memenuhi kriterianya, yang terjalin hubungan timbal balik antara pergaulan hidup dimana mereka mengadakan interaksi, interelasi, dan komunikasi sosial.

Dapat disimpulkan bahwa komunitas adalah integrasi antara individu satu dengan individu lainnyanya yang membentuk satu kelompok dalam suatu wilayah tertentu dengan tujuan yang sama dalam melakukan interaksi.

M. Kriteria Penilaian Lomba Burung Berkicau

Menurut Bayu Setohadi (2012:22) suata perlombaan (lomba atau kontes) apapun jenis-jenisnya, pasti juri menilai dan pasti juga ada standar peniliannya begitu juga halnya dengan kontes burung berkicau atau yang lebih kita kenal dengan lomba burung berkicau.

Penghobi burung yang mulai menampakkan kakinya di arena lomba di samping harus berkosentrasi membentuk gacoannya agar tampil bagus di lomba sebaiknya juga harus mengetahui apa saja yang menjadi kriteria dasar penilaian lomba burung berkicau, agar rekan-rekan pecinta dan penggemar burung berkicau mengikutsertakan burung peliharaan dalam perlombaan. Hal ini menjadi hal yang sangat penting agar rekan-rekan perlombaan bisa fokus pada perawatan burung (gacoan) pada poin utama yang menjadi penilaian.

Ada 3 kriteria dasar penilaian lomba burung berkicau yang sudah sejak lama disepakati bersama, yaitu sebagi berikut:

(47)

Irama lagu adalah suatu bunyi yang memiliki alunan nada dengan tempo ketukan yang teratur dan sersi.Irama lagu meliputi kombinasi naik turunnya nada, kombinasi panjang pendeknya nada permainan speed irama yang menjadi harmoni selaras (suatu lagu) yang enak didengar (tidak fals).

Irama lagu yang baik adalah irama lagu yang lengkap (bervariasi, kektifan bunyi atau gacor, dan tonjolan, permainan speed ritme lagu, spasi nada, isian-isian yang sesuai dengan nada-nada yang lain, tidak terpotong-potong dan tidak diulang-ulang).Irama lagu juga harus membentuk keserasian bunyi yang harnonis.

Di samping itu burung harus rajin melantunkan irama-irama lagu yang memukau sewaktu lomba. Terlalu lama ngetem dan sering ngetem (kurang rajin berkicau), menjadi salah satu aspek penilaian di point ini.

2) Volume dan suara

Volume suara disini bukanlah berarti “peak power” atau hanya kerasnya bunyi suara

burung, tetapi lebih menintik beratkan kepada kualitas suara burung. Bukan volume suara yang paling keraslah yang baik, tetapi harus ada unsur-unsur lainnya seperti kemerduan suara. Kualitas volume suara burung yang baik adalah suara burung yang empuk (medium) tidak cempreng, suaranya bersih (kristal) tidak parau dan bersuara nyaring (lantang)

3) Fisik dan gaya

Penilaian fisik dan gaya burung meliputi hal-hal berikut ini.

(48)

b) Untuk penilaian gaya, ini sangat dinamis tergantung masing-masing karakter jenis burung tapi intinya, burung bunyi (berkicau) di atas tangkringan dan tampil menarik sewaktu berkicau.

Lomba burung berkicau bisa diartikan juga lomba seni suara burung tentunya yang menjadi penilaian paling utama adalah kualitas berkicaunya (irama lagu) burung. Bukan gaya jogetnya burung, bukan kandang burung yang bikin mata silau dan bukan apa/siapa pemilik burung tersebut.

Dari paparan di atas hal terpenting yang harus kita perhatikan untuk mencetak burung yang berprestasi di arena lomba adalah aspek kualitas irama lagu.Irama lagu burung yang menawan, tidak muncul tiba-tiba dengan sendirinya burung harus dimaster secara tepat.

Untuk dapat mengoptimalkan 3 kriteria dasar penilaian di atas, memang selayaknya lomba burung berkicau adalah “lomba tanpa teriak”.Agar kualitas irama lagu burung-burung yang dilombakan, benar-benar dapat (dan bisa) dianalisa dan dinilai secara baik oleh para juri.

N. Kerangka Pikir

(49)

kejernihan dan kemerduan suara burung agar burung-burung tersebut dapat diikutsertakan dalam kontes lomba dan biasa memenangkan perlombaan.

Komunitas penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) ini sering mengadakan pertemuan dalam bentuk perkumpulan yang membahas dimana burung berkicau mereka biar tampil bagus pas kontes perlombaan biar memuaskan dan juara, atas hasil yang sudah mereka ketahui cara-cara bagaimana burung tampil dan mempunyai suara atau vokal yang merdu.

Dapat dijadikan peluang usaha yang dapat membantu memberi pemasukan dalam meningkatkan pendapatan dan prekonomian hidup mereka.Beberapa dari seseorang yang memiliki hobi yang dapat dijadikan usaha, hobi tersebut merupakan kegiatan yang mereka gemari kemudian mereka realisasikan sehingga lama kelamaan hobi mereka tersebut sebagai usaha yang dapat memberikan penghasilan bagi mereka.

(50)

Komunitas penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) dalam konteks ini adalah pada komunitas pada tingkat komunitas pehobi sekaligus pelomba dalam (BirdClub). Komunitas tersebut merupakan kategori paling dominan dan memegang peranan penting dalam pemaknaan terhadap burung berkicau, kepentingan aktor dan proses interaksi sosial. Yaitu aktor ketua komunitas itu sangatlah perlu karena dalam komuitas diharuskan dengan mempunyai aturan-aturan konsep, interaksi dengan sesama komunitas atau sesama pecinta dindonesia sangat bagus karena diluar dari komunitas ikut masuk dalam komunitas Anak Lintas Sumatra.

(51)
(52)

Gambar 1. Kerangka Pikir Strategi Dan Kendala Wirausaha

Burung Berkicau

Strategi Keberhasilan Wirausaha Penggemar Burung Berkicau

(53)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah kualitatif dimana prosedur penelitiannya bersifat menjelaskan, mengelola, menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata dan kalimat sebagai jawaban atas permasalahan yang diteliti. Jadi pada penelitian ini tidak terbatas pada pengumpulan data saja, akan tetapi meliputi juga analisis dan menginterprestasikan tentang arti tersebut.

(54)

Sesuai dengan metode penelitian yang dipakai tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian yang dipakai tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian sini adalah penelitian deskriptif. Menurut Hadari Nawawi (1992:24), pada prinsipnya penelitian deskritif adalah cara yang digunakan untuk menggambarkan menjelaskan dan menjawab permasalahan di lapangan dengan teori-teori, konsep-konsep dan data penelitian di lapangan.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah untuk dapat membantu agar dapat melakukan penelitiannya, sehingga hanya beberapa hal atau beberapa aspek yang dapat diarahkan sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya.

Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

1) Strategi wirausaha yang dilakukan oleh komunitas burung berkicau. 2) Kendala yang dihadapi oleh komunitas burung berkicau.

C. Lokasi Penelitian

(55)

D. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dengan cara menengah dari sumber sumber informasi (informan) dan catatan dari lapangan yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti.

b. Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung dan mencari fakta yang sebenarnya dari hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan maupun mengecek data yang sudah ada sebelumnya. Data tersebut bersumber dari dokumentasi dari arsip-arsip.

E. Penentuan Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian dan harus harus suka rela menjadi informan atau anggota Tim penelitian walaupun hanya bersifat informal (Moloeng,1989:132)

Moloeng (1989:90) dalam hal ini memberikan dua cara untuk dapat menemukan informan yaitu melalui keterangan orang yang berwenangbai secara formal ataupun informal, serta melalui wawancara pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti.

Agar memperoleh informasi yang lebih terbukti, terhadap beberapa cerita yang perlu dipertimbangkan yaitu :

(56)

2. Informan yang masih terkait secara penuh dan aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi sasaran penelitian

3. Mempunyai cukup banyak informasi, banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai keterangan

4. Informan yang berada pada sasaran penelitian

Maka peneliti menggunakan teknik penentuan informan dengan menggunakan purposive sampling. Naution (1999:95) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik penemuan informan dengan mengambil orang-orang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri yang menguasai permasalahan, memilih data,dan bersedia memberikan data. Maka dalam penelitian ini informannya adalah : Informan yang berwirausaha burung berkicau di komunitas ALS, dan informan tersebut mempunyai prestasi yang sangat banyak melalui strategi yang dilakukan dalam berwirausaha. Informan dalam penggemar burung berkicau ALS ini sudah menggemari dan berbisnis selama 8 tahun sampai 3 tahun di komunitas penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) ini.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi (Pengamatan)

(57)

penemuan dari pada pembuktian dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif.

2. Wawancara Mendalam

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam (indepth interview) dan dokumentasi.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab/percakapan secara langsung yang dipandu dengan pedoman daftar/pedoman wawancara kepada sumber data untuk memperoleh kejelasan dan keterangan lebih rinci mengenai strategi dan kendala wirausaha burung berkicau.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang berdasarkan kepada catatan-catatan yang terdokumentasi (otentik) dan dinilai berkaitan dengan penelitian ini.

Alasan-alasan pengunaan metode dokumentasi di dalam penelitian ini adalah: a. Sesuai dengan penelitian kualitatif

b. Dapat digunakan sebagai bukti pengajuan c. Merupakan sumber yang stabil

G. Teknik Analisis Data

(58)

Analisa data menurut M. Nasir (1999 : 419) adalah suatu kegiatan mengelompokan, membuat suatu urutan, manipulasi data serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis dengan menggunakan analisa kualitatif.

Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisa dan kualitatif menurut Milles Huberman (1992 :16-19) meliputi tiga komponen analisa yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihanpemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari data-data tertulis lapangan. Selain itu reduksi data merupakan suatu bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara yang dipakai reduksi data dapat melalui seleksi yang panjang, melalui seleksi yang panjang, melalui ringkasan atau singkat menggolongkan ke dalam suatu pola yang luas.

2. Penyajian Data (Display)

(59)

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi Data)

(60)

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian

Kecamatan Tanjung Karang Pusat sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Tanjung Karang barat dengan pusat pemerintahannya berkedudukan di Bambu Kuning (kampung kaliawi). Bersadasarkan PP No. 3 Tahun 1982 tentang perubahan batas wilayah kotamadya DATI II Tanjung Karang-Teluk Betung Kecamatan Tanjung Karang Pusat berdiri sendiri dengan pusat pemerintahanya di Tanjung Karang yang terdiri dari 10 kelurahan yaitu Tanjung Karang, Kaliawi, Pasir Gintung, Gunung Sari, Penegahan, Pelita, Gotong Royong, Enggal, Kelapa Tiga dan Durian payung. Selanjutnya berdasarkan surat gubernur KDH TK I Lampung No. 6/185.B.III/HK/1988 tentang pemekaran kelurahan di wilayah kota Bandar Lampung maka Kecamatan Tanjung Karang Pusat bertambah 1 (satu) Kelurahan yaitu Kelurahan Palapa yang merupakan pemekaran dari Kelurahan Durian Payung dan sampai saat ini Kelurahan Palapa merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Tanjung Karang Pusat.

(61)

1. Januari 1982 sampai dengan Oktober 1987 : Drs Helmi Masri 2. Oktober 1987 sampai dengan Agustus 1989 : Drs. Abdi Kirom 3. Agustus 1989 sampai dengan Januari 1994 : Drs. Zulkifli Husin 4. Januari 1994 sampai dengan September 1998 : Darwin Djafri, SH 5. September 1998 sampai dengan November 2000 : Drs. Somad Raku 6. November 2000 sampai dengan Desember 2003 : Sam’un, SH 7. Desember 2003 sampai dengan Agustus 2005 : Drs. Pamuji.AR 8. Agustus 2005 sampai dengan Mei 2006 : Drs. Emil Riadi 9. Mei 2006 sampai dengan Juli 2009 : Dra. Bayana,M.Si. 10.Juli 2009 sampai dengan Februari 2011 : Mukafie Siradj,SH 11.Februari 2011 sampai dengan sekarang : Dra. Marymah

B. Kondisi Geografis

Secara geografis Kecamatan Tanjung Karang Pusat terletak pada 5 derajat 240 250-50, 240270LS dan 1050150750’BT. Dengan kawasan pemukiman 69,72% dan luas wilayah 658 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Kedaton

2. Sebelah Selatan berbatsan dengan Kecamatan Teluk Betung Utara 3. Sebelah Timur berbatsan dengan Kecamatan Tanjung Karang Timur 4. Sebelah Barat berbatsan dengan Kecamatan Tanjung Karang Barat

C. Kondisi Topografi

(62)

dari daratan dan daerah perbukitan yaitu Kelurahan Durian Payung dan Kelurahan Gunung Sari. Dataran Kecamatan Tanjung Karang Pusat dialiri oleh Sungai Way Awi, Way Simpur dan Way Penengahan yang mengalir di Kelurahan Kepala Tiga, Kaliawi, Pasir Gintung dan Kelurahan Penengahan.

D.Profil Komunitas ALS Anak Lintas Sumatra (ALS)

1. Sejarah Berdirinya Komunitas Penggemar Burung Berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) Di Kota Bandar Lampung

(63)

2. Kegiatan Rutin Komunitas Penggemar Burung Berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) Di Kota Bandar Lampung

Kegiatan rutin berkumpul setiap hari Jum’at jam 14.00 sampai selesai di seketariat Jalan Singosari Enggal membahas burung berkicau mereka agar tampil bagus ketika kontes agar memuaskan dan bisa memenangkanperlombaan, atas hasil yang sudah mereka ketahui dari cara-cara bagaimana burung tampil dan mempunyai suara atau vokal yang merdu saat itu juga mereka bisa merealisasikan burung peliharaan mereka, agar burung berkicau peliharaanya bisa memenangkan perlombaan. Dan tidak hanya membicarakan hal yang berkaitan dengan burung berkicau saja, semua anggota komunitas penggemar burung berkicau anak lintas sumatra berkumpul menjalin silahturahim di komunitas penggemar burung berkicau ALS ini sudah seperti saudara sendiri.

3. Struktur Pengurusan Komunitas Penggemar Burung Berkicau ALS

KETUA EMBI

WAKIL HERU

SEKETARIS GITA

(64)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan mengenai Strategi wirausaha burung berkicau pada penggemar dan pedagang burung berkicau yaitu :

a. Strategi Keberhasilan Wirausaha Burung Berkicau.

Adapun strategi wirausaha yang dilakukan oleh para komunitas penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) adalah :

1. Menjalin komunikasi dengan orang lain

(65)

2. Berani beriventasi

Dari hasil informan penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) bahwa strategi berinvestasi sangat perlu apalagi penggemar dan penghobi yang baru pertama kali ingin terjun dan memahami usaha burung berkicau dengan cara menanam modal kepada pelatih burung berkicau untuk bisa melakukan sendiri melatih burung berkicau agar mempunyai harga jual.

3. Fokus dalam usahanya

Dari hasil informan penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) bahwa strategi fokus dalam usahanya untuk memperhatikan teknik dalam melatih kicauan burung berkicau agar memberikan hasil suara yang merdu dan indah untuk fokus dalam usaha wirausaha burung berkicau. 4. Promosi

Dari hasil informan penggemar burung berkicau Anak Lntas Sumatra (ALS) bahwa strategi promosi usaha burung berkicau langsung berpromosi ke teman-teman penggemar dan pecinta burung berkicau lainnya agar mempunyai daya tarik terhadap burung berkicau yang di promosikan ke penghobi burung berkicau lainnya.

5. Memilih tempat yang strategi

(66)

kita memenangkan perlombaan. Dan memilih tempat strategi di kios dagangnya karena semua penghobi berkumpul juga di kios tertarik di pinggir jalan.

b. Kendala Yang Dihadapi Dalam Wirausaha Burung Berkicau

Adapun kendala yang dihadapi olehpara komunitas burung berkicau adalah : 1. Tidak terjadinya penjualan

Dari hasil informan penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) bahwa kendala yang mereka hadapi dalam wirausaha burung berkicau menjelaskan bahwa kendala tidak terjadinya penjualan dalam usaha burung berkicau yaitu sepi pembeli dan kebutuhan pakan juga sudah sangat mahal dalam merawat dan memelihara burung berkicau, kebutuhan pokok juga sekarang lagi mahal-mahalnya jadi sesorang belum ingin membeli burung berkicau yang baru.

2. Biaya awal yang tinggi

(67)

3. Kurangnya keterampilan

Dari hasil informan penggemar burung berkicau Anak Lintas Sumatra (ALS) bahwa kendala yang mereka hadapi dalam wirausaha burung berkicau menjelaskan kendala wirausaha burung berkicau kurangnya ketrampilan dan keahlian dalam memelihara dan merawat burung berkicau, kurang dan minimnya informasi yang ia dapat mengenai penyakit-penyakit yang sering menyerang usaha burung berkicau, sehingga mengalami kerugian yang tidak sedikit dikarenakan banyak burung berkicau yang mati karena penyakit.

B. Saran

(68)

DAFTAR PUSTAKA

Buchari Almai. 2011. Kewirausahaan. ALFABETA Bandung. Dany Garjito.2014. Kewirausahaan. Akmal Publishing. Yogyakarta. Dewi Siska. 2011. Sarana dan Prasarana yang harus ada. Jakarta

Dirdjosisworo, Soedjono. 1985. Pengantar Penelitian Hukum. Universitas Indonesia Pers. Jakarta

Moleong, Lexi J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif.Remaja Rosdakarya Bandung.

Milles, Mattew B A Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kuaitatif.UI Press. Jakarta.

Nasir, Mohamad.1999.Metode Penelitian.Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nasution, S. 1999. Metode Penelitian Naturakistik Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nawawi, Hadari.1992. Metode Penelitian Bidang Sosial.Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

Nur Faisar Fauzi, S. Pt. 1984 Budidaya Burung Berkcau Membawa Hoki. Klaten Syani, abdul 2006. Masyarakat Dinamika Kelompok Dan Implikasi Kebudayaam

Dalam Pengembangan. Edisi 2. Universitas Lampung

Soekanto, Soerdjono. 1982. Mengenal Sosiologi Hukum. PT Citra Aditya Bakti. Bandung

Setohadi, Bayu. 2012. Buku Pintar Bisnis&Budidaya Burung Berkicau. Agus Sudiyanto. Yogyakarta

Setohadi Bayu. 2012. Kiat Praktis memilih, memelihara, dan mencetak burung berkicau yang berkualitas. Bandung

Suryana, Manajemen Strategik untuk Bisnis dan Organisasi Non Profit. Dwiyana. Klaten

(69)

Sumber Lain :

globallivebook. com/2013/07/pengertian-strategi-menurut-para-ahli.

http://hobiburungkicaumania.blogspot.com/2013/01/songvit-vitamin-khsusus-burung.html)

http://hobiburungkicaumania.blogspot.com/2012/04/tips-merawat-burung-kenari.html)

(http://www.indobird.com/article/article_detail.asp?cat=8&id=106).

(http://lifeskill.staff.ub.ac.id/2013/10/01/pengertian-dan-definisi-wirausaha-menurut-para-ahli-2/)

(http://burungkenari.wordpress.com)

(http://adiputrasembilan.blogspot.com/p/pengertian-burung-peliharaan.html) (http://tipscaramerawatkenari.blogspot.com)

Tabloid BnR, Juni 2013

Koncer Majalah Kicau Lampung, Juli 2013 Koncer Majalah Kicau Lampung, Agustus 2013 Koncer Bacaan Kicau Lampung, September 2013 Tabloid BnR, September 2013

Koncer Bacaan Kicauan Lampung, 2013

Koncer Bacaan Kicau Lampung, September 2013 Tabloid Bnr, November 2013

Gambar

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Gambar 1. Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Visualisasi profile GIGI yang disajikan penulis memanfaatkan teknologi Multimedia, pemakai dapat melihat informasi dan mendengarkan The best of GIGI dengan mudah dan menarik

Bahan baku yang digunakan adalah limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS). yang berasal dari pabrik kelapa sawit Adolina

Hasil penelitian K ini sejalan dengan penelitian K yang dilakukan K oleh Oladepo dan Abimbola (2015); Sari (2013). Periklanan dapat mempengaruhi keputusan K pembelian kosmetik

 Transaksi tanggal 9 Januari terjadi penambahan nilai nominal PIUTANG DAGANG sebesar 480.000,00 karena pada tanggal tersebut perusahaan menjual LCD sebanyak 6 unit kepada PT

Penyusun mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis

Data yang ada menyebutkan cadangan sumber daya minyak bumi di Indonesia saat ini sekitar 321 miliar barel (1,2% potensi dunia), gas bumi sekitar 507 TSCF (3,3% potensi dunia),

Ripulia voidaan myös yrittää kontrolloida loperamidilla, joka lisää ohutsuolen sileän lihaksen tonusta ja hidastaa suolen liikettä (Brown 2012).. Ennuste riippuu useista