• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU AJAR BIOLOGI SMA KELAS XII DI SMA NEGERI SE-KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU AJAR BIOLOGI SMA KELAS XII DI SMA NEGERI SE-KOTA BINJAI."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MISKONSEPSI PADA BUKU AJAR

BIOLOGI SMA KELAS XII DI SMA

NEGERI SE-KOTA BINJAI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

RENNY AGUSTINA NIM . 8146174036

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Renny Agustina. NIM. 814174036. Analisis Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi SMA Kelas XII di SMA Negeri Se-Kota Binjai. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Medan 2016.

Penelitian ini dilatarbelakangi masih banyak di temukannya masalah konseptual yang menyebabkan miskonsepsi dalam buku ajar biologi sedangkan guru terlalu mengandalkan buku ajar dalam pembelajaran dikelas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi pada buku ajar Biologi SMA Kelas XII yang wajib digunakan oleh siswa SMAN kelas XII di kota Binjai khususnya pada pokok bahasan (pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, hereditas, evolusi, dan bioteknologi) serta untuk mengetahui persentase kategori miskonsepsi (misidentifications, overgeneralizations, oversimplification, obsolete concept and term, under generalizations). Metode penelitian ini bersifat deskriptif. Konsep-konsep yang terdapat pada buku ajar dianalisis dengan menggunakan teknik analisis dokumen atau buku ajar berdasarkan kriteria dari setiap kategori miskonsepsi yang terdapat pada instrumen identifikasi miskonsepsi kemudian membandingkannya dengan buku teks asing. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) persentase miskonsepsi untuk pokok bahasan (a) pertumbuhan dan perkembangan (26,09%); (b) metabolisme (26,09%); (c) hereditas (26,09%); (d) evolusi (8,69%); dan (e) bioteknologi (13,04%); (2) persentase kategori miskonsepsi: (a) misidentifications (8,69%); (b) overgeneralizations (17,40%); (c) oversimplifications (69,56%); (d) obsolete concept and term (0,00%); (e) under generalizations (4,35%). Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa sangat penting untuk menganalisis miskonsepsi buku ajar biologi sehingga dapat menjadi salah satu acuan untuk menyusun buku ajar yang baik dengan menghilangkan masalah-masalah konseptual yang diteliti untuk terciptanya peningkatan mutu pendidikan.

(5)

ii ABSTRACT

Renny Agustina. NIM. 814174036. The Analysis of Misconception in Biology Textbooks for Grade 12 on Public Senior High School in Binjai. Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan. Medan. 2016.

This research is motivated still many conceptual problems that lead to misconceptions in biology textbooks while teachers rely too much on textbooks in the classroom learning. This study aimed to analyze the misconceptions in the textbook Biology High School Class XII shall be used by high school students of class XII in the city of Binjai in particular on the subject (growth and development, metabolism, heredity, evolution, and biotechnology) as well as to determine the percentage of category misconceptions (misidentifications, overgeneralizations, oversimplifications, obsolete concept and terms, under generalizations). This research method is descriptive. The concepts contained in the textbook analyzed by using analysis of documents or textbooks based on the criteria of each category misconceptions contained in the instrument identification misconceptions and compares foreign textbooks. The results of this study showed that: (1) the percentage of misconceptions on the subject of (a) the growth and development (26,09%); (b) metabolism (26,09%); (c) heredity (26,09%); (d) evolution (8,69%); and (e) biotechnology (13,04%); (2) the percentage of misconceptions categories: (a) misidentifications (8,69%); (b) overgeneralizations (17,40%); (c) oversimplifications (69,56%); (d) obsolete concept and term (0,00%); (e) under generalizations (4,35%). These results imply that it is very important to analyze the biology textbook misconceptions that can become a reference for a good textbook compiled by eliminating the conceptual problems are studied for the creation of educational quality improvement.

Keywords: Miskonsepsi, Misidentifications, Overgeneralizations, Oversimplification,

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alla SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga mampu menyelesaikan tesis yang berjudul

“ Analisis Miskonsepsi Pada Buku Ajar BiologiSMA Kelas XII di SMA Negeri

Se-Kota Binjai”.

Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

bagi mahasiswa untuk Program Pascasarjana dalam menyelesaikan studi guna

mamperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi,

Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan tesis ini penulis telah banyak

menerima masukan dan bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini tidak lepas dari

peran serta berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan

beserta para pejabat di jajaran Civitas Akademika Universitas Negeri

Medan.

2. Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi, sekaligus Dosen Pembimbing II dan Sekertaris Program Studi

Pendidikan Biologi Dr. Tumiur Gultom, M. P.

(7)

4. Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing I yang

penuh kesabaran dalam membimbing, memberi motivasi dan

kelancaran sehingga tesis ini dapat selesai.

5. Dr. Martina Restuati, M.Si., selaku validator yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan instrument analisis

miskonsepsi ini selesai.

6. Bapak dan ibu dosen di lingkungan Program Studi Biologi yang telah

banyak memberikan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis

dalam menjalankan tugas-tugas sesuai dengan profesi penulis.

7. Kepala SMA Negeri Se-Kota Binjai yang telah memberikan izin

penelitian kepada penulis.

8. Guru Biologi SMA Negeri Se-Kota Binjai yang telah memberikan

waktu kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Ucapan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, suami dan

ananda tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan moril dalam

menyelesaikan tesis ini.

10.Seluruh rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri

Medan khususnya angkatan ke XXIV program Studi Pendidikan

Biologi, yang bersama-sama penulis menuntut ilmu dan bekerjasama

dalam meraih kesuksesan.

(8)

Akhirnya kepada semua pihak yang turut serta membantu penulis yang

tidak dapat disebutkan satu persatu penulis ucapkan banyak terima kasih, semoga

Allah SWT, membalasnya dengan pahala dan kebaikan yang berlipat ganda baik

di dunia dan di akhirat kelak, Amin.

Medan, Juli 2016 Penulis

Renny Agustina

(9)
(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ……….43

4.1.1. Hasil Analisis Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi kelas XII di SMA Negeri Kota Binjai……….43

4.2. Pembahasan ………. ………..46

4.2.1. Kategori Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi Kelas XII di SMA Negeri Se-Kota Binjai………..46

4.2.2. Miskonsepsi pada Pokok Bahasan dalam Buku ajar Biologi Kelas XII………..50

4.3. Keterbatasan Penelitian………62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpualan………64

5.2. Implikasi ……….65

5.3. Saran ………...65

DAFTAR PUSTAKA………...66

LAMPIRAN………73

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1. Miskonsepsi Biologi ... 24

Tabel 2.2. Penyebab Miskonsepsi ... 28

Tabel 4.1. Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi Kelas XII di SMA Negeri Se-

Kota Binjai ... 43

Tabel 4.2. Kategori Miskosepsi Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 4.1. Persentase Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi ………….…………44

Gambar 4.2. Sebaran Kategori Variasi Miskonsepsi Masing - Masing Pokok

Bahasan pada Buku Ajar Biologi kelas XII di SMA Negeri

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan ... 73

Lampiran 2 Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan

Metabolisme ... 79

Lampiran 3 Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan Hereditas ... 87

Lampiran 4 Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan Evolusi... 96

Lampiran 5 Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan

Bioteknologi ... 100

Lampiran 6 Hasil Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan ... 109

Lampiran 7 Hasil Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan

Metabolisme ... 113

Lampiran 8 Hasil Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan

Hereditas ... 117

Lampiran 9 Hasil Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan

Evolusi ... 122

Lampiran 10 Hasil Instrumen Identifikasi Miskonsepsi Pokok Bahasan

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Buku ajar di sekolah dibuat untuk pegangan belajar siswa. Namun

biasanya guru juga menggunakan buku ajar yang sama dengan yang dipakai oleh

siswa. Seharusnya guru memiliki buku pegangan yang lain yang berasal dari

sumber yang terpercaya misalnya buku teks. Buku ajar biasanya disusun oleh tim

guru atau dosen dengan menggunakan buku sumber yang berbeda-beda, sehingga

kualitasnya juga berbeda-beda. Kualitas buku ajar dapat dinilai berdasarkan

validitas buku ajar dengan kriteria tertentu, konten/isi spesifik biologi,

keterbacaan atau kemampuan menyesuaikan dan miskonsepsi (Abimola & Baba,

1996).

Storey (1989: 271) menyatakan bahwa pembelajaran sains pada

umumnya dan biologi khususnya berpusat buku ajar. Gottfried (1992: 35)

menyatakan bahwa buku ajar sering dianggap kurikulum sains yang harus dialami

siswa sehingga menjadi sumber utama pengetahuan siswa. Soyibo (1995: 345)

ketersediaan buku ajar akan memberikan pengaruh yang utama terhadap hasil

belajar siswa . Finley et al. (1992: 313) menuliskan bahwa buku ajar memiliki

peranan penting dalam pengajaran IPA, isi dari buku ajar IPA sangat menentukan

bagaimana siswa dapat memahami buku ajar tersebut sehingga perlu sekali

dilakukan penelitian terhadap buku ajar

Buku ajar tidak terlepas dari konsep atau materi yang disajikan. Faktor

(15)

2

terlalu sulit dan kompleks. Sehingga siswa tidak dapat mencerna dengan baik apa

yang tertulis dalam buku, dan siswa salah dalam mengartikan maksud dari isi

buku tersebut. Hal ini menyebabkan siswa hanya mengerti sebagian atau bahkan

tidak sama sekali. Pengertian yang tidak utuh ini dapat menimbulkan miskonsepsi

besar, terlebih bila siswa menghadapi persoalan yang lebih luas dan mendalam

dalam memahami konsep biologi (Adisendjaja dan Romlah, 2007; Khairati,

2011).

Pemahaman konsep yang bermakna merupakan hal penting dalam

pembelajaran biologi. Namun, dalam pembelajaran biologi pembelajar (guru)

ditemukan hanya menghafal konsep tanpa memahami maksud dan isinya secara

mendalam, padahal pemahaman konsep biologi sangat diperlukan dalam

pengintegrasian alam dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari (Kara dan

Yesilyurt, 2008; Kichin, 2010). Dalam pembelajaran biologi banyak sekali

konsep-konsep yang harus dikuasai oleh siswa dan terdapat keterkaitan antara satu

konsep dengan konsep yang lain. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi siswa untuk

memahami konsep tersebut. Pemahaman konsep yang berbeda dengan konsep

ilmiah disebut miskonsepsi (Kose, 2008).

Miskonsepsi dapat menjadi penghalang dalam memahami materi-materi

biologi. Miskonsepsi dapat menghambat pemahaman dalam materi biologi, karena

banyak konsep dalam biologi yang saling berhubungan erat dan merupakan kunci

untuk memahami konsep lain, sehingga miskonsepsi pada satu konsep

mengakibatkan miskonsepsi pada konsep lain (Tekkaya, 2002). Miskonsepsi pada

biologi dapat bersumber dari buku ajar yang memuat uraian materi yang salah,dan

(16)

3

bahasa, yang muncul akibat budaya masyarakat yang terlanjur salah kaprah dalam

mendefinisikan sesuatu secara ilmiah, intuisi yang salah. Hal ini merupakan faktor

yang paling dominan mengakibatkan miskonsepsi, metode mengajar yang tidak

tepat juga dapat menyebabkan terjadinya miskonsepsi (Bukit, 2011). Ergul et al.,

(2011) juga menyatakan bahwa miskonsepsi yang seringkali ditemui dalam

pembelajaran biologi di sekolah adalah kesulitan dalam memahami

konsep-konsep biologi yang bersifat abstrak dan sulit untuk dipahami baik dari pihak

siswa, guru maupun dalam buku ajar yang digunakan.

Miskonsepsi terhadap konsep IPA banyak ditemukan pada guru dan

siswa diberbagai negara dari tingkat Sekolah dasar (SD) sampai dengan tingkat

Perguruan Tinggi (PT) dan dapat terjadi disemua bidang sains, seperti fisika

(Chen, 2002; Suparno, 2005), kimia (Simamora, 2007), dan astronomi (Marshal,

2003). Literatur menunjukkan telah terjadi pemahaman konsep-konsep biologi

yang salah atau tidak sesuai dengan literature ilmiah (Tekkaya, 2002; Ekici,

2007). Beberapa penelitian mengenai miskonsepsi dalam biologi telah dilakukan,

yaitu : pada biologi sel (Boo, 2005; Kara dan Yesilyurt, 2008; Sinaga 2010),

fotosintesis (Ekici, 2007; Kose, 2008; Bukit, 2011), genetika (Lewis, Leach, dan

Wood-Roninson, 2000), sistem sirkulasi (Yip, 1998), ekologi (Griffith dan Grant,

1985), klassifikasi (Trowbridge dan Mintzes, 1988; Panggabean, 2011), difusi dan

osmosis (Tarackci, Hatipogul, dan Ozden, 1999), respirasi pada tanaman (Boo,

2005; Kose, 2008) dan evolusi (Gregory, 2009).

Hasil penelitian Ivowi dan Uludotun (1987) menemukan bahwa buku ajar,

(17)

4

penyebab miskonsepsi. Munculnya miskonsepsi yang paling banyak adalah bukan

selama proses belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar mengajar

dimulai (Bahar, 2003)

Finley, et. al. (1992) menuliskan bahwa: since textbooks play a major

role in science education, a description of the nature of textbooks and how

students learn from texts is an important of research. Jelaslah bahwa buku masih merupakan lahan penelitian yang masih perlu di garap. Penelitian Dikmenli,et.al

(2009) telah menemukan dan mengelompokkan miskonsepsi pada materi-materi

biologi dalam buku sains dan teknologi tingkat pendidikan dasar, yaitu:

misidentification (kesalahan identifikasi), overgeneralization (generalisasi yang

berlebihan), oversimplification (penyederhanaan yang berlebihan), obsolete

concept and term konsep (istilah pada konsep buku tersebut sudah lama atau konsep atau istilah yang tidak digunakan lagi dengan perkembangan ilmu biologi

saat ini), under generalization (konsep yang terlalu di khususkan). Khairati

(2011) menemukan miskonsepsi pada 9 buku biologi SMA kelas XI pada materi

jaringan tumbuhan di Kabupaten Langkat yang meliputi misidentifications

(42,19%), overgeneralization (23,44%), oversimplificationsi (6,25%), obsolete

concept and terms (14,06%) dan under generalizations (14,06%). Dalimunthe, R

(2014) menemukan miskonsepsi pada 9 buku biologi SMA kelas XI pada pokok

bahasan sel di SMAN Se-Kota Binjai, yaitu : misidentifications (52,1%),

overgeneralization (8,70%), oversimplifications (17,3%), obsolete concept and

terms (0,00%) dan under generalizations (21,74%).

Masih banyak di temukannya masalah konseptual yang menyebabkan

(18)

5

menganalisis masalah-masalah konseptual pada buku ajar biologi khususnya kelas

XII akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penggunaan

serta penyusunan buku ajar yakni terutama siswa, guru dan penulis buku. Hasil

penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan untuk menyusun buku ajar yang baik

dengan menghilangkan masalah-masalah konseptual yang diteliti untuk

terciptanya peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, penelitian tentang

analisis masalah-masalah konseptual pada buku ajar Biologi SMA ini penting

dilakukan.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan

berbagai permasalahan antara lain:

1. Guru terlalu mengandalkan buku ajar dalam pembelajaran dikelas.

2. Adanya miskonsepsi konsep-konsep biologi yang ada pada buku ajar

sehingga dapat menghambat proses belajar biologi bagi siswa dan guru.

3. Adanya miskonsepsi yang terurai pada buku ajar yang digunakan siswa.

4. Bahaya dari miskonsepsi kepada pemahaman siswa.

5. Terdapat hambatan dalam proses penerimaan dan pengintegrasian

pengetahuan dalam pemikiran siswa.

6. Terdapat miskonsepsi yang terjadi pada bidang sains, seperti : biologi, fisika,

kimia, dan astronomi.

7. Adanya miskonsepsi yang terjadi pada materi biologi, seperti : biologi sel,

fotosintesis, genetika, sistem sirkulasi, ekologi, klassifikasi, difusi dan

(19)

6

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalahnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Objek penelitian adalah konsep-konsep yang terdapat pada buku ajar biologi

kelas XII yang ditulis oleh Suwarno diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009 sebagai buku wajib bagi siswa

SMA Negeri Se-Kota Binjai.

2. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri yang ada di Kota Binjai.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Barapa banyak miskonsepsi yang terjadi disetiap pokok bahasan

(pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, hereditas, evolusi, dan

bioteknologi) pada buku ajar biologi SMA kelas XII?

2. Bagaimana variasi kategori miskonsepsi yang terjadi disetiap pokok bahasan

(pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, hereditas, evolusi, dan

bioteknologi) pada buku ajar biologi SMA kelas XII?

3. Bagaimana persentase kategori miskonsepsi yang terjadi dalam buku ajar

(20)

7

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persentase miskonsepsi disetiap pokok bahasan

(pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, hereditas, evolusi, dan

bioteknologi) pada buku ajar biologi SMA Kelas XII.

2. Untuk mengetahui variasi kategori miskonsepsi yang terjadi disetiap pokok

bahasan (pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, hereditas, evolusi,

dan bioteknologi) pada buku ajar biologi SMA kelas XII.

3. Untuk mengetahui persentase kategori miskonsepsi pada buku ajar biologi

SMA kelas XII yang termasuk:

a. Misidentifications (kesalahan identifikasi).

b. Overgeneralizations (generalisasi yang berlebihan).

c. Oversimplifications (penyederhanaan yang berlebihan).

d. Obsolete concepts and terms (konsep dan istilah yang sudah tidak berlaku atau (usang).

e. Under generalizations (penempatan identitas baru terhadap suatu konsep yang (sudah umum).

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara

teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini antara lain adalah : (1) untuk

memperkaya danmenambahkhasanahilmupengetahuanguna meningkatkan kualitas

(21)

8

sumber belajar; (2) untuk menambah pengetahuan mengenai kategori miskonsepsi

pada buku ajar sains khususnya biologi: (3) sebagai tolok ukur bagi peningkatan

mutu buku-buku pelajaran biologi dalam hal penyajian konsep yang ilmiah; dan

(4) sebagai referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian mengenai

miskonsepsi pada buku ajar biologi.

Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini antara lain adalah: (1)

sebagai bahan informasi bagi tenaga kependidikan dalam menentukan buku

pelajaran biologi, baik buku pegangan guru maupun siswa; (2) memberikan data

emperis bagi pengarang dan penerbit buku dalam penulisan buku ajar biologi; dan

(3) sebagai bahan masukan bagi guru dalam memperluas konsep biologi dan

dalam memilih buku pelajaran yang bermutu baik dari segi konsep.

1.7. Definisi Operasional

Definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

1. Konsep adalah gagasan atau ide yang didasarkan pada pengalaman tertentu

yang relevan dan dapat digeneralisasikan;

2. Miskonsepsi merupakan konsepsi yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah,

dalam hal ini adalah konsep biologi;

3. Miskonsepsi pada buku ajar biologi merupakan miskonsepsi yang terjadi pada

konsep-konsep yang terdapat pada buku ajar biologi SMA kelas XII yang di

bagi berdasarkan kategori miskonsepsi menurut Dikmenli, et. al (2009) yang

terdiri dari:

(22)

9

b. Overgeneralizations adalah terlalu mengumumkan (menggeneralisasikan) suatu konsep;

c. Oversimplifications adalah terlalu menyederhanakan suatu konsep,

dikhususkan pada suatu proses atau mekanisme yang terlalu

disederhanakan;

d. Obsolete concepts and terms (konsep dan istilah pada konsep buku tersebut sudah lama atau konsep atau istilah yang tidak digunakan lagi

dengan perkembangan ilmu biologi saat ini);

(23)

64 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Beradasarkan hasil penelitian analaisis miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi

SMA Negeri Kelas XII di Kota Binjai diperoleh:

1. Persentase miskonsepsi pada masing-masing pokok bahasan dalam buku

ajar biologi kelas XII yaitu: (a) pertumbuhan dan perkembangan (26,09%);

(b) metabolisme (26,09%); (c) hereditas (26,09%); (d) evolusi (8,69%); dan

bioteknologi (13,04%).

2. Variasi miskonsepsi pada masing-masing pokok bahasan yaitu: (a)

pertumbuhan dan perkembangan meliputi: overgeneralizations dan

oversimplifications; (b) metabolisme meliputi: misidentifications

overgeneralizations dan oversimplifications; (c) hereditas meliputi: overgeneralizations dan oversimplifications; (d) evolusi meliputi: overgeneralizations dan oversimplifications; (e) bioteknologi hanya

oversimplifications.

3. Persentase kategori miskonsepsi: (a) misidentifications (8,69%); (b)

(24)

65

5.2. Implikasi

Buku ajar merupakan sumber belajar siswa yang menghantarkan materi

pembelajaran khususnya bidang biologi untuk dapat dibaca, mudah dipahami dan

dimengerti dengan konsep ilmiah yang benar, dan juga untuk mendapatkan

peningkatan hasil belajar yang lebih baik.

Hasil penelitian ini mengimplifikasikan bahwa sangat penting untuk

menganalisis miskonsepsi khususnya yang bersumber dari buku ajar biologi guna

menghindari konsep-konsep yang keliru yang menyebabkan terjadinya

miskonsepsi.

5.3. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak

lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Para guru, khususnya guru biologi sebelum melakukan ataupun memulai

proses pembelajaran di dalam kelas, hendaknya terlebih dahulu menilai

konsep-konsep yang ilmiah dan benar sesuai dengan mata pelajaran biologi

guna menghindar terjadinya miskonsepsi yang akan terjadi pada siswa

ketika proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas, serta dapat

memberikan manfaat pemahaman siswa terhadap konsep ilmiah yang benar

dalam menunjang hasil belajar yang lebih baik.

2. Menyarankan pada peneliti berikutnya untuk dapat mengembangkan hasil

penelitian ini agar penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi dalam

penggunaan sumber belajar yang baik, berupa buku ajar biologi yang benar

(25)

66

DAFTAR PUSTAKA

Abimola, I.O., & Baba, S. (1996). Misconceptions and alternative cenceptions in science textbooks: The role of teacher as filters. The American Biology Teacher, 58 : 14-19.

Adisendjadja.Y.H., (2006). Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Bandung berdasarkan Literasi Sains. Bandung: Pend. Biologi FPMPA UPI.

Adisandjadja.Y.H., & Romlah, O. (2008). Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Bandung: Pend.Biologi FPMIPA UPI Bandung (http: www.bio-upi.com, diakses 3 Agustus 2015).

Ajewole, G. A. (1991). Effect of discovery and expository instructional methods on the attitude of student to biology. Journal of Research in Science Teaching. 28 ; 401-409.

Anonim. (2004). Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Depdiknas.

Anonim. (2005) Kamus Beasr Bahasa Indonesia Edisi Ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

Anonim. (2005). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran. Pusat Perbukuan. Jakarta: Depdiknas. Anonim. (2006). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

Bahar, M. (2003) Misconception in Biology Education Conceptual Change Strategies. Education Science. Theory Practice, 55 – 64.

Boo, H. K. (2005). Primary Science Assesment Item Setters’ Misconceptions Concerning Biological Scince Concepts. Asian-Pasific Forum on Scince Learning and Teaching. 8: 1-13.

Brandwein, P. F. (1981). Memorandum on Renewing Schooling and Education. In R.E. Yager & J.E. Penick (1987), Resolving the Crisis in science education: Understanding before revolution. Science Education. 71: 49-55

(26)

67

Campbell, Reece. (2003). Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Terjemahan oleh: Wasmen Manalu. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Reece. (2004). Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Terjemahan oleh: wasmen Manalu. Jakarta: Erlangga.

Chen, C. C., Lin, H.S., & Lin, M. L. (2002). Developing a Two-Tier Diagnostic Instrument to Asseses High School Stydent’s Understanding-The Formation of Images by a Plane Mirror. Proceeding of National Science Council, 12: 106-121.

Chiappetta, E.L., Ganesh, T.G., Lee, Y. H., & Philips, M. C. (2006). Examination of science textbook analysis research conducted on textbook published over the past 100 years in the United States. (http: // reports. ncse. com/index. php/ncse/article/download/47/67, diakses pada 3 Agustus 2015).

Chiang-Soong,B & R.E. Yager (1993). Readability Levels of The Science Text Books Most Used in Secondary Schools. School Science and Mathematics.

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta Proyek pembangunan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan.

Dalimunthe, R. (2014). Analisis Miskonsepsi Pokok Bahasan Sel pada Buku Teks Biologi Kelas XI di SMA Negeri Se- Kota Binjai. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Dikmenli, M., & Cardak, O. (2009). Conceptual Problem In Biology-Related Topics In Primary Scince and Tecnolgy Texbooks In Turkey. International Journal of Enviromental & Science Education, 4 : 429-440.

Ekici, F., & Ekici, E. (2007). Utility of Concept Cartoons in Diagnosing and Overcoming Misconceptions Related to Photosynthesis. International Journal of Enviromental and Science Education, 2: 111-124.

Ergul, R, Yeter Simsekli, Sevgil Caliz. Zehra Ozdilek, Sirin Gocmencelebi, & Meral Sanli. (2011). The Effects of Inquiry-Based Science Teaching On Elementary School Students’ Science Process Skills And Science Attitudes. Bulgarian Journal of Science and Eduction Policy (BJSEP), 5: 48-68.

(27)

68

Gottfried, S. S. & Kyle, W. C. Jr. (1992). Analysis of Science Texbooks. Journal of Science Education, 1: 313-316.

Gregory, T., & Ellis, C. (2009). Conceptions of Evolution among Science Graduate Students. Bio Science. 59: 792-799.

Greene & Petty. (1981). Developing Lenguage Skill in The Elementary Schools Boston: Alyne Bacon Inc.

Griffiths, A. K. & Grant, B. A. C. (1985). High School student’s understanding of food webs; Identification of learning hierarchy and related misconceptins. Journal of Research in Science Teaching, 5: 421-436. Henno, Imbi., & Reiska, Pritt. (2010). Difficulty of Texts In upper-Secondary

School Texbook – Using Cencept Maps For Analyzing Student New Knowledge. Chili; Concept Maps; Making Learning Meaningful Proc. Of Fourth Int. Conference On Concept Mapping.

Hersey, D. R. (2005). Avoid Misconception When Teaching About Plant. http: //www.actionbioscince. org / education/ hersey 3. Html. (diakses 22 Agustus 2015)

Hidayati, Nanik. (2005). Analisis Buku Biologi SMA Kelas X Semester 1 Berdasarkan Kurikulum 2004 yang Banyak Digunakan di SMA Negeri Kabupaten Batang. Skripsi. Semarang; UNNES. (http: // lib.unnes.ac.id/, diakses 22 Agustus 2015).

Ivowi,U.M.O. & Uludotun, J.S.O. (1987). An Investigation of Resources of Misconception in Physics. Proceeding of Education Strategis in Science and Mathematics, New York. Cornell University.

Kara, Y. & Yesilyurt, S. (2008). Comparing The Impacts of Tutorial and Edutainment Software Program on Student Achivements, Misconception, and Attitudes towards Biology. Ataturk University. Journal of Technology Education.

Khairati, S. (2011). Analisis Miskonsepsi Pokok Bahasan Jaringan Tumbuhan pada Buku Biologi SMA Kelas XI di Kabupaten Langkat. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Kinchin, I. M. (2000). Concept Mapping in Biology. Journal of Biological

Education. 2: 61-69.

(28)

69

Kose, S. (2008). Diagnosing Student Misconception: Using Drawing as a Reserch Method. World Applied Science Journal. 3: 283-293.

Lewis, J., Leach, J & Wood-Robinson, C. (2000). All in he genes ?- Young people’s understanding of the nature of gene. Journal of Biological Educatio, 2: 74-80.

Liliawati, W. 7 Ramalis, T. (2008). Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA dengan Menggunakan CRI (Certainly of Respons Index) dalam Upaya Misconception of High School In Genetic Content America Society of Human genetic. Journal of Genetic Education, 178: 1157-1168.

Muslich, M. (2010). Texbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku Teks. Jokjakarta: Ar Ruzz Media.

Nasution, Lely, O. (2012). Analisis Miskonsepsi Siswa, guru, dan Buku Biologi Kelas XI Pada Materi sistem Respirasi dan Sistem Eksresi di SMA Se-Mandailinggodang Kabupaten Mandailing Natal. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pasca Sarjana universitas negeri Medan.

Novak,J.D. & Canas.A. (2004). Building On New Constructivist Ideas and Map ToolS to Create a New Model for Education. Proceeding of The First Int. Conference on Concept Mapping, Pamplona, Spain.1st June.

Odom, A. L. (1993). “Action Potentials & Biology Te xtbooks: Accurate, Misconceptions or Avoidance?” The American Biology Teacher.55 (8): 468-472.

O-Saki, K. M., & 4eSamiroden, W. D. (1990). Children’s Conception of Living and Dead. Journal of Biological Education, 24: 199-207.

Panggabean, Henny N. S. (2011) Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi Tentang Materi Klassifikasi Dunia Hewan Pada SMA Se-Kecamatan medan Helvetia. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(29)

70

Shymnasky, J. A., Yore, L.D., & Good, R. (1991). Elementry school teachers beliefs about the perceptions of elementary school science, science reading, science texbooks and supportive instructional factors. Journal of Reserch in Science Teaching, 28: 457-454.

Sinaga, A. (2010). Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNIMED Terhadap Mata Kuliah Biologi Sel. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan.

Simamora, M., & Rehdana, I.W. (2007). Identifikasi Miskonsepsi Guru Kimia pada Pembelajaran Konsep Struktur Atom. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 1: 148-160.

Soyibo, K. (1995). “Using Concept Maps To Analyze Textbook Presentations of Respiration”. The American Biology Teacher.57 (6): 344-351.

Stinner, A. (1992). “Science Textbooks and Science Teaching: From Logic to Evidence”.Science Education.76 (1):1-16.

Storey, R. D. (1989). “Textbook Errors & Misconcept ions in Biology: Photosynthesis”.The American Biology Teacher. 51 (5): 271-274

Storey, R. D. (1990). “Textbook Errors & Misconce ptions in Biology: Cell Structure”. The American Biology Teacher.52 (4): 213-217.

Storey, R. D. (1991). “Textbook Errors & Misconcep tions in Biology: Cell Metabolism”. The American Biology Teacher.53 (6): 339-343

Storey, R. D. (1992a). “Textbook Errors & Misconce ptions in Biology: Cell Energetics”. The American Biology Teacher.54 (3): 161-166

Storey, R. D. (1992b). “Textbook Errors and Miscon ceptions in Biology: Cell Physiology”. The American Biology Teacher.54 (4): 200-203.

Suherli. (2008). Keterbacaan Buku Teks Pelajaran.

Suparno. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika .Jakarta: Grasindo.

Suwarno. (2009). Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA & MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen pendidikan Nasional.

(30)

71

Tarakci, M., Hatipoglu, S., Takkaya, C., & Ozden, M.Y. (1999). A Cross-Afe Study of High School Student Understanding of Diffusion and Osmosis. Haccettepe University. Journal of cell Biology Education, 4 : 112-117. Tarigan, Henry Guntur. (1986). Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung

Angkasa.

Tekkaya, C. (2002). Misconceptions as barrier to understanding in biology. Journal of Hacettepe University Education Faculty. 23: 259-266.

Tim Pascasarjana UNIMED. (2010). Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis dan Disertasi. PPs. UNIMED.

Trowbridge, J. E. & Mintzes, J. J. (1998) Alternative Conceptions in Animal Classification: A Cross-Age Study. Journal of Research in Scince Teaching, 25: 547-571.

Van den Berg, E. (1991). Hasil Penelitian Miskonsepsi dan Kurikulum IPA di Indonesia. Makalah: UKSW.

Westbury, I. (1985). “Textbooks: An Overview” dalam Hussen, T. and Postlethweite, T. N. (Eds). The International Encyclopedia of Education: Research and Studies.9:

5233-5234.

Yarden, H., Marbach, G., & Gershoni, M. (2004). Using the Concept Map Technique in Teaching Introductory Cell Biology to College Freshmen. Journal of Bioscience Educations, 30: 3-12.

Gambar

Tabel 2.1. Miskonsepsi Biologi ..............................................................................
Gambar 4.1. Persentase Miskonsepsi pada Buku Ajar Biologi ………….…………44

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 8 diketahui nilai signifikansi untuk variabel rotasi KAP (variabel dummy ) adalah sebesar 0,042. Sehingga hipotesis kedua penelitian ini diterima pada level kurang

Kuesioner merupakan alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pernyataan/pertanyaan tertulis, yang bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok

Aturan dalam Six Sigma berdasarkan kerja Motorola pada tahun 1980-an adalah untuk menggunakan sistem scoring (penilaian) yang menghitung lebih dari sekedar variasi pada sebuah

Lebih tingginya produktivitas padi sawah pada lokasi SLPTT LL VUB dibandingkan dengan lokasi lainnya disebabkan karena pada lokasi SLPTT LL VUB diterapkan model pengelolaan

Dalam PP tersebut dinyatakan bahwa bank dengan prinsip bagi hasil tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasarkan prinsip bagi hasil, sebaliknya bank

mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut.. Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari

Data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dari hasil analisis data mengenai data proses dan hasil pembelajaran menulis tingkat menengah bahasa Jepang yang disebut dengan

[r]