TUGAS AKHIR
FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB CONTROLLER TERHADAP PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
Oleh :
JEAN WINDI
112102040
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : JEAN WINDI
NIM : 112102040
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB
CONTROLLER TERHADAP PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : JEAN WINDI
NIM : 112102040
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB
CONTROLLER TERHADAP PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
Medan, Juli 2014 Penulis
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhana WaTa’ala
yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang
direncanakan.Shalawat dan salam penulis ucapkan ke pada junjungan nabi besar
Muhammad Sholallahu ‘alaihi wasallam, yang telah membawa risalah-Nya untuk
menuntun umat manusia kejalan yang benar. Semoga kita semua memperoleh
syafa’atnya diakhirat kelak.
Tugas Akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu
syarat menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut, maka penulis
menyusun Tugas Akhir ini dengan judul “FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB
CONTROLLER TERHADAP PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP
PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN”
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayahanda H. Jumani, S. Sos, MM dan Ibunda tercinta Hj. Sri Reti Wigati yang
telah banyak berkorban dan memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan
dan doa yang tiada henti-hentinya selama ini sehingga penulis bisa
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Serta kepada abang tersayang Nanang Priatna
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah banyak
memberikan masukan yang sangat membantu penulis.
4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dan tenaga serta memberikan petunjuk, saran-saran, dan
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak Adriansyah, SE. Ak yang telah banyak membantu dan memberikan data-data
sewaktu riset di PT. Perkebunan Nusantara IV Medan.
6. Dosen dan staff pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
7. Teman-teman satu magang khususnya Karmila Handayani, Ira Herdiansari, Sari
Nurmadiah Srg, Febri Antika Pane yang telah mendukung penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang
terdapat didalamnya dan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada
pembacanya. Amin.
Medan, Juli 2014
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN……… vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1
B. RUMUSAN MASALAH ... 4
C. MANFAAT DAN TUJUAN PENELITIAN ... 5
D. RENCANA PENULISAN ... 6
1. Jadwal Observasi/survey ... 6
2. Rencana Isi ... 7
BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANATARA IV MEDAN ... 9
A. SEJARAH RINGKAS ... 9
B. STRUKTUR ORGANISASI ... 15
C. JOB DESCRIPTION... 17
D. JARINGAN USAHA ... 33
E. KINERJA USAHA TERKINI ... 34
F. RENCANA USAHA ... 35
BAB III FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB CONTROLLER
TERHADAP PENGAWASAN INTERN AKTIVE TETAP PADA
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN ... 37
A. AKTIVA TETAP ... 37
B. JENIS-JENIS AKTIVA TETAP ... 38
C. CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP ... 41
D. METODE PENYUSUTAN ... 44
E. TUJUAN PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP ... 46
F. TEKNIK PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP ... 47
G. FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB CONTROLLER TERRHADAP PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP ... 49
BAB IV PENUTUP ... 53
A. KESIMPULAN………. 53
B. SARAN ... 54
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1.1 Jadwal Penelitian Dan Penyusunan Tugas Akhir………...……… 6
1.2 Daftar Aktiva Tetap PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
2.1 Logo perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Medan ... 13
2.2 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Medan ... 16
2.3 Bagan Proses Pembukuan Investasi PT. Perkebunan Nusantara
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul
1 Surat Izin Riset
2 Daftar Kumpulan Aktiva Tetap PT. Perkebunan Nusantara IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan
tertentu dalam usahanya untuk mencapai tujuannya. Secara umum, tujuan
utama sebuah perusahaan adalah untuk memperoleh laba (profit). Selanjutnya
laba tersebut digunakan untuk menjamin kelanjutan usaha (continue), untuk
meningkatkan pertumbuhan usaha (growth), serta untuk mempertahankan
kelangsungan usaha (survival). Perusahaan yang memenuhi hal diatas dapat
digolongkan sebagai perusahaan yang makmur. Kemakmuran perusahaan
dapat tercapai apabila kinerja perusahaan meningkat dan perusahaan
menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik dan dapat bersaing secara
kompetitif dalam persaingan dunia usaha seiring dengan laju pertumbuhan
ekonomi.
Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, perusahaan jasa, perusahaan
industri, pertambangan maupun perusahaan perkebunan dalam melaksanakan
kegiatan operasinya menggunakan aktiva tetap selain aktiva-aktiva lainnya.
Aktiva tetap adalah harta berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau di bangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
Adapun pun syarat aktiva yang dapat digolongkan sebagai aktiva tetap
adalah:
1. Aktiva berwujud (tangible assets)
2. Memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun
3. Nilai perolehan yang material
4. Dimiliki untuk menjalankan operasi normal perusahaan dan tidak
dimasudkan untuk dijual.
Perkiraan aktiva tetap merupakan salah satu unsur yang terdapat
didalam neraca yang sifatnya permanen dan dapat digunakan terus menerus
dalam proses produksi, selama taksiran umur ekonomis aktiva tersebut. Aktiva
tetap terdiri dari tanah, peralatan, kendaraan, gedung, mesin, harta berwujud
lainnya. Aktva tetap merupakan faktor menunjang terjaminnya operasional
perusahaan/organisasi dengan lancar. Jika aktiva tetap perusahaan mengalami
kerusakan karena kurangnya perhatian dari pihak perusahaan/ kurangnya
pengawasan terhadap aktiva tetap akan membawa pengaruh kepada jalannya
kegiatan ekonomi perusahaan.
Untuk itu aktiva tetap yang ada pada suatu perusahaan/organisasi
haruslah benar-benar diperhatikan karena bila ditinjau dari segi pengolahan
dan pembuatannya memakan waktu yang cukup lama serta pengawasan rumit.
Sistem pengawasan dimulai saat dibuatnya komitmen terhadap pengadaan
aktiva tetap sampai diposisi terakhir melalui penjualan aktiva tetap.
dipertanggungjawabkan, dipergunakan secara jujur, diasumsikan secukupnya
dan ditangani dengan cara lain sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
manajemen perusahaan.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengelola aktiva tetap yang terdapat
dalam perusahaan seperti kesalahan dalam penafsiran umur ekonomi sataupun
pemeliharaan aktiva tetap yang tidak benar akan menimbulkan kerugian bagi
perusahaan/organisasi sehingga aktiva tetap yang dimiliki perusahaan perlu
dibuat pengawasan intern yang benar sesuai dengan standar akuntansi yang
berterima secara umum yang pada akhirnya pengawasan terhadap aktiva tetap
dilaksanakan dangan baik akan memberikan keuntungan yang besarbagi
perusahaan. Oleh karena itu dalam struktur organisasi diperlukan bagian
akuntansi yang dijabat oleh seorang kepala akuntansi. Sebutan yang paling
umum dan represantatif adalah controller.
Adapun fungsi-fungsi controller secara umum, yaitu:
1. Fungsi Perencanaan (Planning Function)
2. Fungsi Akuntansi (Accounting Function)
3. Fungsi Pelaporan (Reporting Function)
4. Fungsi Pengawasan (Controlling Function)
5. Fungsi-fungsi lain (Other Function)
Melihat kaitan antara fungsi controller dengan fungsi-fungsi
manajemen, diperoleh suatu kesimpulan begitu pentingnya peranan controller
controller ini akan semakin meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan
dengan ketentuan bahwa bagian controller ini benar-benar dibawahi oleh
seorang yang professional.
Demkian juga PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, sebagai
sebuah perusahaan yang tergolong cukup besar pastinya memiliki aktiva tetap
yang cukup banyak, tentunya memerlukan pengawasan yang baik oleh
controller agar aktiva tetapnya terkelola dan terpelihara dengan baik. Aktiva
tetap memiliki peranan penting sebagai penunjang kegiatan operasinya untuk
memberikan kinerja yang baik yang pada akhirnya dapat meningkatkan laba
yang besar bagi perusahaan.
Dari uraian di atas, mengenai pentingnya peranan controller dalam
membantu manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap investasi
pada aktiva tetap dalam mendorong tercapainya tujuan organisasi, maka
peneliti mengambil judul”Fungsi dan Tanggung Jawab Controller
Terhadap Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Medan”.
B. Rumusan Masalah
Dalam menjalankan setiap kegiatan dalam perusahaan, tentu saja
perusahaan memiliki masalah yang terkadang muncul dan sudah pasti harus
dihadapi oleh perusahaan. Masalah merupakan faktor yang dapat
merumuskan masalah yang berikut untuk penelitian ini yaitu: “Apakah Fungsi
dan Tanggung Jawab Controller Terhadap Pengawasan Intern Aktiva Tetap
Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan sudah berjalan dengan
efektif?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penulisan yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut :
a. Untuk melengkapi syarat menyelesaikan pendidikan pada program studi
Diploma III Fakultas Ekonomi USU.
b. Untuk meng etahui Apakah fungsi dan tanggung jawab controller
terhadap pengawasan intern aktiva tetap Pada PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Medan sudah berjalan dengan efektif.
c. Untuk mengetahui bagaimana fungsi dan tanggung jawab controller
terhadap pengawasan intern aktiva tetap pada PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Medan Manfaat Penelitian
Setiap Penelitian haruslah memiliki manfaat yang dapat diambil, adapaun
manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
a. Bagi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, sebagai bahan
masukan untuk memperbaiki fungsi dan tanggung jawab controller
terhadap pengawasan intern aktiva tetap Pada PT. Perkebunan
b. Bagi Penulis, sebagai bahan masukan jika dimintai pendapat mengenai
fungsi dan tanggung jawab controller terhadap pengawasan intern
aktiva tetap Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.
c. Bagi Penulis lain, sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan
penelitian sejenis berikutnya.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survei / Observasi
Penelitian dilakukan di PT. perkebunan Nusantara IV (Persero) Jl. Jendral
[image:16.595.89.516.478.708.2]Suprapto No. 2 Medan
Tabel 1.1
Jadwal survei / observasi
NO KEGIATAN
Juni
2014
1 2 3 4
1 Pengesahan penulisan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Izin riset permohonan
4 Penunjukkan Dosen Pembimbing
NO KEGIATAN
Juni
2014
1 2 3 4
6 Penyusunan Tugas Akhir
7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuat sistematika
pembahasan dalam 4 (empat) bab, dimana setiap bab saling berkaitan.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal
survei/observasi dan rencana isi.
BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
MEDAN
Pada bab ini penulis memaparkan tentang gambaran umum
instansi meliputi; sejarah ringkas, struktur organisasi, job
description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana
BAB III : FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB CONTROLLER
TERHADAP PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP
PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
MEDAN
Pada bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh dari
penelitian berdasarkan teori yang disertai evaluasi hasil analisa
yang diuraikan, yaitu tentang aktiva tetap, jenis-jenis aktiva
tetap, cara perolehan aktiva tetap, metode penyusutan, tujuan
pengawasan intern aktiva tetap, teknik pengawasan intern
aktiva tetap dan fungsi dan tanggung jawab controller terhadap
pengawasan intern aktiva tetap.
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini, penulis mencoba menyimpulkan hasil penelitian
yang di dapat dengan menganalisa data yang tersedia serta
memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan
dimasa yang akan datang bagi instansi.
BAB II
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
A. Sejarah Ringkas
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik
Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera
Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara
memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda. Pada awalnya keberadaan
perkebunan ini merupakan milik Maskapai Belanda yang di nasionalisasi pada
tahun 1959, dan selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah telah
mengalami beberapa kali perubahan organisasi sebelum akhirnya menjadi
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero),
dapat disajikan sebagai berikut :
Tahun 1959, Tahap Nasionalisasi
Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti NV HVA (Namblodse
Venotschaaf Handels Vereeniging Amsterdam) dan NV RCMA (Namblodse
Venotschaaf Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam) pada tahun 1959
dinasionalisasi oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan
Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 19
Tahun 1967, Tahap Regrouping I
Pada tahun 1967 – 1968 selanjutnya Pemerintah melakukan regrouping akan
Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara
Perkebunan (PNP)
Dengan Kepres. No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)
yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d. IX
Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan
Dengan dasar Peraturan Pemerintah tahun 1971 dan tahun 1972, Perusahaan
Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero
dengan nama resmi PT Perkebunan I s.d. IX (Persero).
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1971, Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perkebunan VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 1971 dan Perusahaan Perseroan (Persero) dan PT Perkebunan VIII
didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1972.
Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di
Indonesia di-regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I s.d. XIV dan
PT Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996 tentang
Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII dan Perusahaan Perseroan (Persero).
PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga)
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek
Pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar Sumut
diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing Propinsi.
Visi dan Misi PT Perkebunan Nusantara IV
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) memiliki visi dan misi sebagai
berikut:
1. Visi PT. Perkebunan Nusantara IV
PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) “Menjadi Perusahaan Agro
Industri yang Unggul dan Berkelanjutan”.
2. Misi PT. Perkebunan Nusantara IV
Adapun yang menjadi misi perusahaan adalah:
1. Menyelenggarakan usaha agro industri berbasis kelapa sawit dan teh.
2. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan
berdaya saing tinggi.
3. Menyelaraskan kegiatan usaha dengan masyarakat dan stakeholders
melalui kemitraan yang menguntungkan serta berwawasan lingkungan 4. Ikut menunjang program pemerintah dalam upaya peningkatan
Maksud dan Tujuan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Maksud dan Tujuan dari PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan,
yaitu:
a. Turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,
khususnya disub sektor pertanian dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip Perusahaan yang sehat.
b. Melaksanakan kegiatan usaha, antara lain :
Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan
pengolahan lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta
melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan budidaya
tanaman tersebut.
Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil
tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi.
Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai
macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang
lainnya yang sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.
Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro
bisnis.
Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang
mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian baik secara
sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Gambar 2.1
Logo perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan Sumber PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
Makna dari logo PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, yaitu bentuk
pohon sebagai gambaran dari pohon/buah yang mendekati bentuk tumbuhan
dan digambarkan dengan tiga pelepah diatas serta dua pelepah di bawah. Tiga
pelepah di atas mempunyai arti dua unit perkebunan, yaitu perkebunan kelapa
sawit dan perkebunan teh yang menjadi satu. Kemudian dua pelepah di bawah
selanjutnya memiliki arti sebuah “wadah”, maksudnya wadah tersebut
merupakan tempat mengolah dua unit perkebunan diatasnya. Sedangkan untuk
empat bidang lengkungan yang terletak paling bawah mempunyai arti suatu
landasan yang menunjang kedua unit di atasnya. Lengkungan mengarah ke
kanan dan ke kiri yang berarti PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
merupakan industri hulu dan industri hilir dan juga arah pengembangan/
Perkebunan Nusantara IV maka disebut PT Perkebunan Nusantara IV
(Persero).
Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis
lurus menuju / memusat ke satu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha
dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang berlandaskan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengenai warna yang ada pada logo,
menggambarkan lambang dan unsur etis yaitu warna hijau bersifat sejuk,
dingin dan keyakinan. Sedangkan warna Jingga bersifat panas, semangat dan
berani.
Hijau pada empat bidang lengkung mengacu pada sifat sejuk dalam
kerukunan kerja antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban
timbal balik, tangan dingin serta keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang
membawa angin segar bagi keuntungan perusahaan dan kesejahteraan
karyawan, jernih dalam pola pikir dan keyakinan dalam hasil kerja. Jingga
pada wadah dan bentuk tiga pelepah adalah semangat membara untuk
mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar dari
para pesaing produk perusahaan yang ada di pasaran. Dengan tangan dingin
serta keyakinan dan semangat kerja sama maka keberhasilan akan tercapai
karena Karunia dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua berasal dari
B. Struktur Organisasi PTPN IV (Persero)
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukan adanya
hubungan keterkaitan antara setiapbagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang berfungsi
melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu.
Struktur Good Corporate Governance (GCG) terdiri dari Organisasi
Utama dan Organisasi Pendukung. Organisasi Utama GCG yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi sedangkan
Organisasi Pendukung GCG yaitu Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan
Intern, Komite Audit dan Komite Lainnya. Bagan struktur GCG PTPN
Gambar 2.2
C. Job Description
Berikut ini adalah Uraian Tugas (Job Description) dari setiap unit pada PT
Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari :
1. Rapat Umum Pemegang Saham
Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas
yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran
Dasar.
Jenis RUPS :
RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai
persetujuan Laporan Tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan.
RUPS lainnya/RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
Hak Pemegang Saham :
Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.
Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan
perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara
lengkap, tepat waktu, dan teratur.
Hak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan (dividen).
Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi atau Komisaris lalai
penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.
Wewenang Pemegang Saham
Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
dan RKAP.
Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris.
Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris.
Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan
keuangan.
Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai
ketentuan yang berlaku.
Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya. Pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang SahamTahunan RUPS yang diadakan selama tahun
2012 adalah RUPS mengenai Persetujuan Laporan Tahunan untuk
Tahun Buku 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umumatau khusus sesuai dengan Anggaran
Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar
PTPN IV No. 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan Peraturan Menteri Negara
Pengawas BUMN adapun tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah
sebagai berikut:
Tugas Dewan Komisaris
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam
melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasehat kepada
Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
rencana kerja dan anggaran perusahaan serta ketentuan Anggaran
Dasar dan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari
masing-masing Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Perfomance
Indicator (KPI) dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka
pencapaian target yang telah ditetapkan.
Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance yang
diterapkan oleh perusahaan.
Wewenang Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugasnya Dewan
Komisaris berwenang untuk:
Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya,
memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga
dan memeriksa kekayaan Perusahaan.
Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh
Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai
segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.
Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang dan akan dijalankan
oleh Direksi.
Meminta Direksi atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan
sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris
Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika
dianggap perlu.
Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar.
Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap
perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.
Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu
tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu.
Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu
untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan
terhadap hal-hal yang dibicarakan.
3. Tugas Direktur Utama
Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan
sasaran Perusahaan.
Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan
dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam
maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian
dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
Memimpin, mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan pelaksanaan
program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum,
Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan
Usaha, Manajer Grup dan Manajer Unit.
Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS.
Mengatur pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota
Direksi.
Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk
mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing
Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha.
Memberi penjelasan kepada Dewan Komisarisatau Rapat Umum
Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan.
Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahan
terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan
perundang-undangan.
Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
verifikasi dan administrasi aset.
pencapaian target Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key
Performance Indicator (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan
yang diperlukan.
Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran
dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham.
Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan
Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan (termasuk P2BJ).
Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi
Good Corporate Governance dan Manajemen Resiko.
Mengkoordinir perumusan program kegiatan masing-masing
Direktorat, Grup Unit Usaha dan Unit Usaha, dan Sekretaris
Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP.
Mengkoodinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencana-rencana lainnya
untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS.
Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan
pengembangan usaha Perusahaan.
Wewenang Direktur Utama
Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan dengan
RUPS.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan
dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah
Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau
beberapa anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama
Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.
Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau
beberapa orang pekerja Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan
didalam dan diluar Pengadilan.
Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah
mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.
Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
kebutuhan operasional Perusahaan dengan batasan nilai sesuai
ketentuan yang berlaku.
4. Tugas Direktur Produksi
Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat
Produksi.
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah
Direktorat Produksi.
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatandi Bidang
Tanaman, Pengolahan (termasuk P3TBS)dan Teknik.
Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan
RUPS.
Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala di lingkungan
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI)
yang berkaitan dengan aspek operasional.
Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang
Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS).
Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI danauditor eksternal yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan,Semesteran dan Tahunan
dibidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS).
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Tanaman,
Teknik dan Pengolahan (termasuk P3TBS) yang didasarkan kepada
penjabaran dari RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerjayang digunakan
dilingkungan Direktorat Produksi dan selanjutnya disampaikan kepada
Direktur Utama untuk ditetapkan.
Wewenang Direktur Produksi
Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat
Produksi.
Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan
tugas-tugas Direktur Produksi.
Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai sesuai ketentuan
yang berlaku.
Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi
dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Produksi
sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Tugas Direktur Keuangan
Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
Keuangan.
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah
Direktorat Keuangan.
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah
dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris
dan RUPS.
Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas
masalah-masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
berkaitan dengan aspek operasionalnya.
Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang
Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
Menyiapkan laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Laporan
Tahunan serta Laporan Keuangan untuk dibahas bersama-sama dengan
Anggota Direksi sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham
Menyelenggarakan dan memelihara akuntansi keuangan, akuntansi
biaya, verifikasi dan akuntansi aset.
Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang
keuangan, akuntansi, dan pemasaran dan sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan untuk selanjutnya mengkoordinir penyusunan RKAP,
RJPP dan rencana lainnya secara korporasi.
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Keuangan,
Akuntansi dan Bagian Pemasaran yang didasarkan kepada RKAP dan
RJP yang telah disahkan.
Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat Keuangan dan selanjutnya disampaikan
kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
Wewenang Direktur Keuangan
Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat
Keuangan.
Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Direktur Utama.
Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan
tugas-tugas Direktur Keuangan.
Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Keuangan dengan batasan nilai sesuai ketentuan
yang berlaku.
Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi
dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Keuangan
sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
6. Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang
Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha (tidak termasuk
pengembangan di Bidang Tanaman) dan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL).
Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam
pengembangan industri hilir dan industri pendukung.
Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan
Penyertaan (tidak termasuk aspek legal).
Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan
RUPS.
Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan
Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk mengevaluasi
pelaksanaan program kegiatan.
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI)
yang berkaitan dengan aspek operasional.
Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang
Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan PKBL.
Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan
di Bidang Perencanaan (termasuk IT) Pengembangan Usaha dan
PKBL.
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang
Perencanaan (termasuk IT), Pengembangan Usaha dan program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan bagian Perencanaan
(termasuk IT), Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah
disahkan.
Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat Pengembangan Usaha dan selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang Perencanaan,
Pengembangan Usaha dan PKBL.
Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Direktur Utama.
Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan
tugas-tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi
dan memberhentikan karyawan di lingkungan Direktorat Perencanaan
dan Pengembangan Usaha sesuai peraturan kepegawaian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
7. Tugas Direktur SDM dan Umum
Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
SDM dan Umum.
Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya.
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah
Direktorat SDM dan Umum.
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM,
Umum, Hukum dan Pertahanan serta Pengadaan.
Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan,
penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas.
Menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) untuk dibahas bersama
dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian.
Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan
pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku.
Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan
RUPS.
Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan SDM,
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target
Indikator Kinerja Kunci (IKK) atau Key Performance Indicator (KPI)
yang berkaitan dengan aspek operasional.
Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang
SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan.
Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan
di bidang SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan, dan Pengadaan.
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian
Umum, Bagian Hukum dan Pertanahan serta Bagian Pengadaan yang
didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan.
Wewenang Direktur SDM dan Umum
Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat SDM
dan Umum.
Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan
surat kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan
tugas-tugas Direktur SDM dan Umum.
Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai sesuai
ketentuan yang berlaku.
Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi
dan memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat SDM dan
Umum dan Direktorat lainnya sesuai peraturan kepegawaian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham
PTPN IV memiliki tiga anak perusahaan yaitu, PT. Sarana Agro
Nusantara (PT.SAN) yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan
pemompaan CPO, PT Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan
Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Selain
memiliki anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi,
yaitu:
1. PT ESW Nusantara Tiga
2. PT Pupuk Agro Nusantara
3. PT Nusantara Mas
Serta penyertaan saham pada :
2. PT Karisma Pemasaran Bersama Nusantara
3. PT Riset Perkebunan Nusantara
4. Hamburg – Indonesische Import (dalam likuidasi).
D. Jaringan Usaha
PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan
komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan
tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan
komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang
dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya.
PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa
Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1
unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9
Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang,Serdang Bedagai,
Simalungun, Asahan, Labuhan Batu,Padang Lawas , Batubara dan Mandailing
Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa
Sawit (PKS) dengan kapasitas total 575ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam,
2 unit Pabrik Tehdengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB)per
hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per
hari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing
and Construction yaitu Pabrik MesinTenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah
dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan kedalam 5 (lima) Grup
Unit Usaha (GUU). Berikut penjelasan mengenai unit-unit usaha tersebut.
E. Kinerja Usaha
Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I/2014 berada diatas
RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19% dan pembelian TBS dibawah RKAP
sebesar 72.786 ton atau 30,99%. Secara gabungan produksi TBS dibawah
RKAP sebesar 63.088 ton atau 9,31%. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri
dan Pembelian TBS Triwulan I/2014 dibandingkan dengan periode yang sama
tahun lalu masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.672 ton atau 1,50%
dan 25. 722 ton atau 18,86%. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun
sendiri Triwulan I/2014 dibawah RKAP sebesar 339 ton atau 5,61% dan
dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau
14,90%.
Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I/2014 sebesar
Rp 1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.318,00
milyar maka bedara diatas RKAP sebesar Rp 156,97 milyar atau 11,91%.
Realisasi biaya secara keseluruhan Triwulan I/2014 sebesar Rp 1.202,05
milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.331,55 milyar maka
realisasi biaya berada dibawah RKAP sebesar Rp 129,50 milyar atau
9,73%.Capaian Laba sebelum PPh Triwulan I/2014 sebesar Rp 272,91 milyar
jika dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp 13,55 milyar, berada
F. Rencana Usaha
Secara umum rencana kerja Perseroan akan diarahkan pada bidang – bidang
sebagai berikut :
1. Melakukan pengembangan industri hilir (Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia
dll.)
2. Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan dan
Sulawesi
3. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit
4. Peningkatan produktivitas TBS dan efisiensi biaya
5. Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir
6. Spin off Rumah Sakit & Sekolah
PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG
(Good Corporate Governance) secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan
GCG sebagai budaya perusahaan mencakup kalangan internal dan kalangan
eksternal perusahaan seperti mitra bisnis pelanggan dan pemangku
kepentingan lainnya.
Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu :
1. Transparansi (transparency): yaitu keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dandalam mengungkapkan informasi
material dan relevan mengenai perusahaan.
2. Akuntabilitas (accountability): yaitu kejelasan fungsi pelaksanaan dan
secara efektif.
3. Pertanggungjawaban (responsibility): yaitu kesesuaian di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
4. Kemandirian (independency): yaitu pengelolaan perusahaan yang
dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan pengaruh dan
tekanan dari pihak manapun serta taat asas terhadap peraturan
perundangan yang berlaku serta prinsip – prinsip korporasi yang sehat.
5. Kewajaran (fairness): yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi
hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan
ketentuan yang berlaku.
Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah
membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG serta menunjuk Direktur
Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam
penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV. Perseroan menuangkan
penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang
ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen
dalam penerapan tata kelola.
BAB III
FUNGI DAN TANGGUNG JAWAB CONTROLLER TERHADAP
PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
A. Aktiva Tetap
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aktiva tetap, penulis
mengutip beberapa pengertian dari aktiva tetap. Menurut PSAK No 16
(2007:16.2) aktiva tetap adalah asset berwujud yang :
(a) Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa yang direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administrative.
(b) Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Sedangkan menurut Werren, Reeve and Fees (2005; 440), “Aktiva Tetap
(fixed assets) merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relative
permanen. Mereka merupakan aktiva berwujud (tangible assets) karena
ada secara fisik. Aktiva tersebut dimiliki dan dipergunakan oleh
perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari
operasi normal”.
Menurut Soemarso (2005;20), “Aktiva Tetap merupakan aktiva yang
(2) digunakan dalam kegiatan perusahaan; (3) dimiliki tidak untuk dijual
kembali dalam kegiatan perusahaan; (4) nilainya cukup besar”.
Dari defenisi terdapat beberapa karakteristik aktiva tetap, yaitu:
a. Jangka waktu pemakaiannya lebih dari satu tahun/periode. Dari
karakteristik ini dikenal istilah penyusutan,
b. Merupakan aktiva berwujud karena dapat dilihat secara fisik,
c. Dimiliki oleh perusahan untuk tujuan administrative dan bukan untuk
dijual.
B. Jenis – Jenis Aktva Tetap
Jenis aktiva tetap disetiap perusahaan berbeda-beda, hal ini disebabkan
karena perbedaan jenis kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan.
Secara umum, penggolongan aktiva tetap didasarkan pada beberapa sudut
pandang, yaitu;
1. Dari sudut pandang substansinya, terdiri dari :
a. Aktiva Berwujud (Tangible Assets). Contoh : Lahan, Gedung, Mesin, dan lain-lain.
b. Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets). Contoh : Hak cipta (Copy
Right), Hak Merek (Trade Mark), Paten dan lain-lain.
2. Dari sudut pandang Penyusutan, terdiri dari :
Gedung, Mesin, Kendaraan, dan lain-lain.
b. Aktiva Tetap yang tidak disusutkan (Undepreciated Plant Assets).
Contoh : Tanah.
3. Dari sudut pandang Umur, terdiri dari :
a. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaanya tidak
terbatas. Misal : tanah, bangunan pabrik, gudang dan kantor.
b. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan
dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah
berakhir. Misal : Bangunan, mesin, perlengkapan kantor, kendaraan
dan alat transport.
c. Aktiva berwujud yang umur atau masa kegunaanna terbatas dan tidak
dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya sudah
habis, seperti tambang hutan atau biasa disebut Aktiva Sumber Alam.
Sedangkan jenis-jenis aktiva tetap, terdiri dari :
a. Lahan, yaitu bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat
bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi, apabila ada
lahan yang didirikan bangunan diatasnya maka harus dipisahkan
pencatatannya dari lahan tersebut. Khusus untuk bangunan yang
dianggap sebagai dari lahan atau yang dapat meningkatkan nilai
gunanya seperti jalan, maka pencatatannya dapat digabungkan dalam
b. Gedung, yaitu bangunan yang berdiri di atas lahan baik diatas tanah
ataupun diatas air. Tidak seperti tanah yang tidak pernah disusutkan,
maka gedung mengalami penyusutan dari tahun ke tahun sehingga
nilainya akan berkurang tiap periodenya.
c. Mesin, yaitu alat mekanis yang dikuasai perusahaan alam kegiatan
baik untuk dgang ataupun jasa. Pencatatannya dilakukan dengan
menambahkan nilai dari peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari
mesin itu.
d. Kendaraan, merupakan sarana angkutan yang dimiliki perusahaan
untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Misalnya truk, mobil
dinas, kendaraan roda dua, serta jenis kendaraan lain yang dapat
digunakan sebagai sarana transportasi.
e. Investasi, perlengkapan yang melengkapi isi kantor misalnya,
termasuk perlengkapan pabrik, kantor, ataupun alat-alat besar yang
digunakan dalam perusahaan. Contoh: Inventaris kantor, inventaris
pabrik, inventaris laboratorium, serta inventaris gudang.
Adapun daftar aktiva yang terdapat Pada PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Medan menggolongkan daftar aktiva tetap yaitu:
Setiap Aktiva mempunyai masa manfaat sesuai dengan golongannya
masing-masing. Masa manfaat yang diberlakukan sesuai surat No.
Tabel 1.2
Daftar Aktiva Tetap PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan
Umu r Man f aat ( T ah u n ) T an aman Me n g h asilkan :
Ke lap a Saw it 2 5
T e h 5 0
Ban g u n an Ru mah :
Pe rman e n 2 0
Se mi Pe rman e n 5
Ban g u n an Pe ru sah aan :
Pe rman e n 2 0
Se mi Pe rman e n 5
Me sin d an I n st alasi :
Me sin 2 0
I n st alasi 8
Jalan , Je mb at an d an Salu ran Air
Pe rman e n 1 6
Se mi Pe rman e n 5
Alat Pe n g an g ku t an :
Di Darat 5
Di Air 5
Alat Pe rt an ian d an I n ve n t aris Ke cil 5
HGU Se su ai SK
HGB Se su ai SK
Nama Akt iva T e t ap
C. Cara Perolehan Aktiva Tetap
Menurut S. Hadibroto ada beberapa cara untuk memperoleh aktiva
tetap dalam perusahaan. Diantaranya adalah: 1. Dengan pembelian tunai, 2.
Dengan pembelian angsuran, 3. Dengan pertukaran aktiva lain, 4. Dengan
membuat sendiri, 5. Sewa guna usaha, 6. Pertukaran dengan sekuritas dan 7.
Dari pemberian atau hadiah.
Dari beberapa cara perolehan aktiva tetap diatas, PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Medan pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya
Proses Perolehan Aktiva Tetap :
1. Unit Usaha mengajukan dalam RKAP (RKAP.27BC)
2. Jika RKAP telah disetujui, untuk merealisasi investasi baru Unit Usaha
membuat PABI (untuk yang bukan fisik barang) dan PP AU.31 yang
berbentuk fisik barang (misalnya mesin pabrik dan lain sebagainya)
3. Bagian P2BJ Kantor Pusat akan menerbitkan Kontrak (untuk yang bukan
fisik barang) dan Bagian Pengadaan menerbitkan OPL untuk yang
berbentuk fisik barang
4. Rekanan mengerjakan pekerjaan di Unit (untuk yang bukan fisik barang)
atau mengirim barang untuk yang berbentuk fisik barang
5. Untuk yang bukan fisik barang :
- Setelah pekerjaan selesai Unit Usaha membuat BAST, AU.79, Berita
Acara Pemeriksaan Barang (BAPB), AU.53 kemudian menjurnal dan
membukukannya
- Unit Usaha menerbitkan Nota Kredit ke Kantor Pusat
6. Untuk yang berbentuk fisik barang :
- Setelah barang diterima, Unit Usaha menerbitkan Berita Acara
Pemeriksaan Barang (BAPB) dan AU.53
- Unit Usaha menerbitkan Nota Kredit ke Kantor Pusat
Gambar 2.3
Bagan Proses Pembukuan Investasi baru PABI/PP
Diproses GUU
PABI/PP
Dari Unit PABI/PP
Diproses
RKAP 27 B/C
AU.53 BAPB
Terbit Kontrak/OPL
Dari Kanpus
Kartu Gudang BAST
AU.79
Jurnal Bagian Finansil
Bon AU.58
Nota Kredit
KRBBB
DKAT
NERACA
D. Metode Penyusutan
Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva tetap dalam
menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini
pemakaian yang terus – menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap
tersebut menurun dari hari ke hari.
Dalam menghitung penyusutan (depresiasi) ada beberapa faktor yang
perlu di perhatikan yaitu sebagai berikut:
1. Harga perolehan aktiva tetap (Asset Cost)
2. Nilai residu/sisa (Residual Value), yaitu nilai yang diharapkan dapat
direalisasikan pada saat aktiva tidak dapat digunakan lagi.
3. Masa manfaat (Useful Life)
4. Metode penyusutan (Depreciation Method). Metode penyusutan aktiva
tetap yang digunakan oleh suatu perusahaan harus sesuai dengan sifat dan
penggunaan aktiva tetap. Kebijaksanaan pimpinan dan metode penyusutan
yang digunakan harus konsisten.
Menurut PSAK 17 penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang
dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Besarnya
penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
a. Berdasarkan Waktu
Metode penyusutan berdasarkan waktu terdiri dari 2 metode yaitu:
1. Metode garis lurus (straight line method)
b. Berdasarkan Penggunaan
Metode penyusutan berdasarkan penggunaan terdiri 2 metode yaitu:
1. Metode jam jasa (service haours method)
2. Metode jumlah unit produksi (productive output method)
c. Berdasarkan kriteria Lainnya
Metode penyusutan berdasarkan waktu terdiri dari 3 metode yaitu:
1. Metode berdasarkan jenis dan kelompok (group and composite
method)
2. Metode anuitas (annuity method)
3. Sistem persediaan (inventory system)
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan menggunakan metode
garis lurus (straight line method). Hal ini dikarenakan selain perhitungannya
mudah, metode garis lurus merupakan metode perhitungan yang paling
sederhana karena metode ini menghasilkan biaya secara wajar dalam
penggunaan aktiva. Jika suatu aktiva tidak digunakan setahun penuh maka
tahunnya disesuaikan menurut lamanya pemakaian.
Metode garis lurus sangat sederhana dan dipergunakan secara luas.
Metode ini menciptakan transfer biaya yang layak ke beban periodik. Jika
pemanfaatan aktiva dan pendapatan yang terkait dari pemakaian itu sama setiap
periodenya. Samanya penyusutan aktiva tersebut tiap periodenya
mempermudah pemegang saham melihat penyusutan dilaporan keuangan. Nilai
sisa dianggap Rp. 0, perhitungan beban penyusutan ditetapkan dari biaya
Penggunaan metode penyusutan pada PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Medan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yaitu
dengan menggunakan salah satu metode penyusutan yang ada yaitu dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method).
E.Tujuan Pengawasan Aktiva Tetap
Dalam suatu organisasi yang memiliki nilai aktiva tetap yang dominan
dari total nilai aktiva organisasi hatus memiliki sistem akuntansi yang baik
yang mendukung pengawasan intern (internal control) terhadap intern aktiva
tetap yang diandalkan. Sistem akuntansi yang baik harus meliputi semua
teknik, metode dan prosedur dalam pencatatan dan pengolahan data akuntansi
untuk memperoleh pengawasan intern yang baik dalam organisasi. Dengan
sistem akuntansi yang baik maka kita dapat mengetahui
kecurangan-kecurangan atau penyelewengan aktiva yang terjadi di organisasi. Dari
kecurangan dan penyelewengan tersebut maka dapat diterapkan sistem
pengawasan intern yang baik sebagai upaya untuk mengurangi atau
menghindari kecurangan dan penyelewengan yang sering terjadi dalam
organisasi.
Dalam kaitannya dengan pengawasan aktiva tetap secara spesifik,
tekanan dari tujuan sistem pengawasan intern lebih diutamakan pada
perlindungan terhadap kekayaan aktiva tetap.
Tujuan pengawasan aktiva tetap sebagai berikut:
a. Menghindari kecurangan dan penyelewengan terhadap pencatatan fisik
b. Untuk mendeteksi aktiva tetap yang telah hilang, rusak atau menganggur,
perhitungan fisik persediaan aktiva tetap harus dilakukan secara periodik
dalam rangka memeriksa keakuratan catatan akuntansi. Selain itu aktiva
tetap harus diperiksa secara periodik untuk menentukan kondisinya.
Pengawaan yang hati-hati harus dilaksanakan dalam pelepasan aktiva
tetap. Semua pelepasan harus diotorisasi dan disetujui secara benar,
c. Mengetahui keberadaan aktiva tetap apakah sesuai dengan fungsinya.
Menurut Diana (2011;82), “Pengendalian Intern adalah semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinnya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan”.
Menurut penulis sistem pengawasan intern aktiva tetap pada PT.
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan telah sesuai teori pada kutipan yang
penulis sajikan, dimana metode yang digunakan pengawasan aktiva tetap,
maka sistem pengawasan yang telah dilakukan perusahaan sudah efektif.
F. Teknik Pengawasan Intern Aktiva Tetap
Dalam melakukan teknik pengawasan aktiva tetap tentunya tidak
terlepas dari sistem pengawasan intern yang terdapat di dalam suatu
perusahaan, sebab teknik pengawasan aktiva tetap merupakan bagian dari
cara–cara yang digunakan oleh pimpinan untuk mengawasi operasional suatu
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan melakukan teknik
pengawasan internal atas aktiva tetapnya sebagai berikut:
- Menempatkan karyawan yang cakap, dipercaya dan bisa mengoperasikan
komputer,
- Setiap aktiva diberi nomor aktiva yang berurut dan ditandai pada aktiva
yang bersangkutan,
- Secara periodik setahun sekali dilakukan pengecekkan fisik atas dasar
kumpulan aktiva tetap (DKAT) yang bersangkutan dan hasil pemeriksaan
akan dilaporan ke direksi kantor pusat. Untuk aktiva yang hilang, atau
tidak bisa dipakai unit usaha diwajibkan membuat permohonan ke direksi
untuk proses pengajuan afkir atas aktiva yang bersangkutan. Dari
permohonan unit usaha tersebut direksi menugaskan tim dari bagian
akuntansi dan bagian tekhnik berkunjung ke unit usaha untuk mengajukan
permohonan tersebut. Hasil dari kunjungan tersebut berupa berita acara
pemeriksaan aktiva tetap yang di afkir. Berita acara tersebut direksi
memutuskan untuk menyetujui atau tidak. Bentuk persetujuan direksi
berupa SK Afkir. Aktiva tetap yang telah disetujui disimpan ditempat yang
khusus dan wajib dijaga oleh unit usaha yang bersangkutan.
- Untuk aktiva tetap yang di afkir, apabila hendak dihapus bukukan dari
laporan keuangan perusahaan. Direksi membuat surat permohonan
persetujuan Dewan Komisaris dan RUPS (Kementerian BUMN).
Penghapus bukuan bisa dengan jalan pelelangan kerjasama dengan Badan
- Setiap tutup buku bulanan controller memeriksa biaya penyusutan dan
akumulasi penyusutan perkebun, apakah sudah sesuai dengan neraca
percobaan dengan daftar kumpulan aktiva tetap (DKAT).
G. Fungsi dan Tanggung Jawab Controller Pengawasan Intern Aktiva Tetap
Fungsi pengawasan merupakan fungsi utama seorang controller.
Fungsi pengawasan meliputi aktivitas untuk menentukan dan mengevaluasi
apakah pelaksanaan sesuai dengan perencanaan. Apabila terdapat
penyimpangan, maka controllership yang berkewajiban melaporkan kepada
pimpinan bagian yang bersangkutan untuk selanjutnya oleh pimpinan yang
diambil tindakan yang seperlunya.
Fungsi Controller, menurut sistem pengendalian manajemen lebih
menekankan pada lingkungan organisasi dan aspek perilaku orang untuk
mencapai tujuan organisasi dan dilakukan oleh CFO,
Fungsi Controllership, lebih ditekankan pada fungsi dan tekhnik – tekhnik
pengawasan yang harus dilakukan didalam perusahaan, dan dilakukan
Kepala Fungsional/ Unit Akuntansi (dulu) sekarang juga oleh CFO.
Fungsi Controller menurut Sistem Pengendalian Manajemen (Manajement
Control System) dan Controllership, berbeda pada penekanannya
Dari keterangannya diatas dapat diketahui bahwa tugas controller
adalah menentukan apakah ada penyimpangan (Variance) dalam pelaksanaan.
Oleh karena itu, fungsi pengawasan ini harus mengacu pada norma – norma,
suatu kegiatan atau project yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak
sebelumnya.
Menurut P. Robbins (2010;182), Pengendalian (Controlling) adalah
proses mengawasi (monitoring), membandingkan (comparing) dan
mengoreksi (correcting) kinerja.
Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan ada dua jabatan
fungsi dan tanggung jawab controller yakni:
Kepala Urusan Aktiva Tetap
A. Tanggung Jawab Jabatan
- Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian Akuntansi
- Bertanggung jawab atas penggunaan sumber daya di Urusan Aktiva
Tetap
- Terpeliharanya kualitas pelayanan kepada pelanggan/klien di Urusan
Aktiva Tetap
- Terlaksananya pengembangan kualitas SDM dalam Urusan Aktiva
tetap
B. Wewenang Jabatan
- Mengevaluasi fungsi – fungsi manajemen, kebijakan, dan program
kerja pada Urusan Aktiva Tetap
- Mengevaluasi pelaksanaan tugas Asisten Urusan dan karyawan
pelaksana dan mengusulkan kepada Kepala Bagian Akuntansi
- Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas yang tidak
- Membimbing dan mengarahkan Asisten Urusan dan karyawan
pelaksana untuk mencapai hasil kerja optimal dan disiplin yang baik.
C. Tugas Pokok Jabatan
- Menyusun kebijakan, program kerja dan mengajukan anggaran biaya
pada Urusan Aktiva Tetap Kantor Pusat
- Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas Asisten Urusan
dan karyawan pelaksana yang dibawahi
- Membina dan memotivasi Asisten Urusan dan karyawan pelaksana.
- Membantu kelancaran pelaksanaan tugas auditor.
Asisten Urusan Aktiva Tetap
A. Tanggung Jawab Jabatan
- Bertanggung jawab terhadap penyelesaian Laporan Kompilasi Aktiva
Tetap dan Aktiva Lain-lain
- Bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Aktiva Tetap dan Kepala
bagian Akuntansi
- Terpeliharanya kualitas pelayanan kepada pelanggan/klien di Urusan
Aktiva Tetap
- Terlaksananya pengembangan kualitas SDM dalam Urusan Aktiva
Tetap
B. Wewenang Jabatan
- Membantu Kepala Urusan Aktiva Tetap dalam memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas karyawan yang dibawahi untuk
- Membantu Kepala Urusan Aktiva Tetap dalam member bimbingan,
pengarahan, dan motivasi serta pengawasan tanggung jawab karyawan
pelaksanaan yang dibawahi
- Memberi masukan kepada Kepala Urusan Aktiva Tetap atas penilaian
kinerja karyawan yang dibawahi dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan tugas perusahaan.
C. Tugas Pokok Jabatan
- Membantu Kepala Urusan Aktiva Tetap dalam melaksanakan fungsi –
fungsi manajemen di bidang Pelaporan bulanan, triwulan dan tahunan
yang berkaitan dengan Aktiva Tetap
- Memeriksa usulan penghapusan dan pengafkiran yang diajukan oleh
unit usaha sekaligus melakukan peninjauan fisik aktiva tetap yang
diusulkan dengan bagian terkait
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap fungsi dan tanggung
jawab controller terhadap pengawasan intern aktiva tetap pada PT.
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, maka peenulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik
Negara yang bergerak dibidang perkebunan yang berkedudukan di Medan
Provinsi Sumatera Utara
2. Fungsi dan tanggung jawab controller dalam perencanaan dan pengawasan
intern atas aktiva tetap pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) sudah
dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur
3. Teknik pengawasan atas aktiva tetap yang berjalan pada PT. Perkebunan
Nusantara IV sudah cukup baik. Pengadaan dan penggunaan atas aktiva
tetap cukup efektif dan efisien. Setiap pencatatan transaksi telah didukung
dengan bukti yang lengkap
4. PT.