• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS KONSEP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL RUBRIK FASHION PADA MAJALAH HIJABELLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III ANALISIS KONSEP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL RUBRIK FASHION PADA MAJALAH HIJABELLA"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS KONSEP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL RUBRIK FASHION PADA MAJALAH HIJABELLA

Dalam menganalisis konsep desain komunikasi visual pada rubrik

fashion yang ada dalam majalah Hijabella peneliti menggunakan prinsip

desain komunikasi visual yaitu penekanan/dominasi (emphasis) dan kesatuan

(unity). Melalui dua prinsip yang membentuk desain komunikasi visual

tersebut peneliti akan menganalisis berdasarkan unsur-unsur desain yang

terkandung dalam majalah Hijabella antara lain warna, ilustrasi dan tipografi.

Namun terlebih dahulu peneliti akan mendeskripsikan penggunaan

unsur-unsur desain yang dipakai oleh majalah Hijabella kemudian menerapkan

menggunakan prinsip desain komunikasi visual tersebut.

A. Unsur-unsur Desain Komunikasi Visual dalam Majalah Hijabella

Desain komunikasi visual adalah sebuah desain yang disusun dengan

tujuan untuk menyampaikan suatu informasi atau pesan tertentu yang dibuat

dengan semenarik mungkin guna menggugah minat baca khalayak. Desainer

komunikasi visual saat ini saling berlomba-lomba untuk menarik perhatian

sasaran agar memberikan respon positif kepada pesan visual tersebut. Oleh

karena itu suatu desain komunikasi visual haruslah kreatif, komunikatif, dan

lugas agar mudah dipahami oleh sasaran yang diinginkan. Dalam menyusun

sebuah desain komunikasi visual seorang desainer harus menggunakan

(2)

unsur desain antara lain gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, warna,

komposisi, dan layout. Namun penulis hanya menggunakan 3 unsur saja yaitu

Warna, ilustrasi, dan tipografi. Unsur-unsur desain komunikasi visual tersebut

juga diterapkan dalam desain majalah Hijabella.

1. Penggunaan Warna

Warna merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah desain.

Warna memiliki nilai sensifitas yang tinggi terhadap indera penglihatan.

Dilihat dari aspek psikologi, semua warna memiliki emosi yang melekat

padanya. Emosi tersebut dapat dicapai melalui sinkronisasi makna dengan

cara yang benar sehingga warna tidak selalu menunjuk pada masalah pribadi.

Setiap warna memiliki makna masing-masing yang terkandung di dalamnya

baik makna positif maupun makna negatif. Adapun makna dari warna tersebut

antara lain nampak pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Makna dari Warna

Warna Makna Positif Makna Negatif

Merah Agresif, keberanian,

semangat, percaya diri, gairah, kekuatan dan mendorong keinginan

Bahaya, api, kekerasan, darah. Warna ini paling emosional dan cenderung

ekstrim.

Merah Muda Lembut dan

menenangkan, cinta, feminisme, remaja.

Naif, kelemahan, kekurangan.

(3)

Biru Keharmonisan, memberi kesan lapang, kesetiaan, ketenangan, kepercayaan. Sensitif, kesedihan, depresi, penurunan vitalitas.

Kuning Persahabatan, optimis,

santai, gembira, harapan,

toleran, kekayaan, keberuntungan, eksentrik.

Munafik, iri hati, pencemburu, penghianatan, kebohongan, pengecut.

Hijau Melambangkan alam,

kehidupan, sehat, natural,

santai, kesuburan, harapan.

Kecemburuan, iri hati, nasib buruk, dengki.

Orange Melambangkan

sosialisasi, kecerian, kehangatan, segar, semangat, keseimbangan, dan energi. Mencari perhatian dan meminta.

Ungu Terkesan mistis,

misterius, kekayaan, kebangsawanan.

Kejam, angkuh, kasar, duka cita

Coklat Netral, membumi, stabil,

anggun dan nyaman.

Tumpul, kotor, membosankan.

Abu-abu Kesederhanaan, masa

depan, cerdas, kokoh.

Umur tua, kesedihan, bosan.

Hitam Kekuatan, percaya diri,

misterius, kemakmuran, kokoh, elegan, dramatis.

Kematian, takut, setan, kesedihan,

duka cita, penyesalan.

Putih Kebersihan, kemurnian,

kesederhanaan, damai, kebaikan, kedisiplinan

Kematian,

dingin, mandul, hampa.

Ketika mendesain sebuah majalah pemilihan warna sangat diperlukan

pertimbangan dengan seksama, karena pemilihan warna akan berpengaruh

besar terhadap respon dan persepsi pembaca terhadap majalah. Selain itu

(4)

warna berfungsi sebagai identitas atau citra yang ingin disampaikan melalui

sebuah pesan. Oleh karena itu sangat penting dalam pemilihan warna dan

mengkombinasikan warna dalam membangun kesan ataupun persepsi dalam

majalah. Pembaca akan merasa tertarik apabila pemilihan warna yang dipilih

sesuai dengan konsep desain komunikasi visual yang efektif, yaitu menarik,

komunikatif dan mudah dimengerti. Namun harus diperhatikan dalam

mengkombinasikan warna karena dapat menghilangkan mood pembaca

apabila warna tidak sesuai dengan aturan, seperti lihat pada gambar 3.1

penggunaan tulisan bewarna-warni ditaruh di atas bidang berwarna kuning

dan biru.

Gambar 3.1

Contoh Penggunaan Warna

Penggunaan warna pada majalah Hijabella didominasi dengan

warna-warna yang terang seperti warna-warna merah, merah muda, kuning, biru, orange

(5)

dan hijau. Warna-warna tersebut sesuai dengan konsep majalah Hijabella

yaitu colourfull. Meskipun menggunakan warna-warna yang terang, namun

dalam kombinasi warna terlihat tidak kacau dan tetap nyaman untuk

dipandang. Pemilihan warna background pada tiap halaman selalu

berbeda-beda agar pembaca tidak merasa bosan.

Kemudian pemilihan warna di luar background juga menggunakan

warna-warna yang terang yang akan memberikan kesan dinamis dan

cenderung meriah. Tetapi berdasarkan kombinasi unsur-unsur desain yang lain seperti penggunaan ilustrasi dan fotografi yang ditampilkan pada majalah tetap terlihat harmonis dan tidak membingungkan pembaca.

2. Penggunaan Ilustrasi

Unsur utama dalam majalah Hijabella adalah fotografi. Fotografi

dalam majalah Hijabella adalah sebagai ilustrasi. Majalah Hijabella banyak

menggunakan unsur foto dalam setiap halamanya. Tidak hanya foto model

wanita hijab saja yang ditampilkan, namun majalah Hijabella juga

menampilkan foto panorama alam yang ada di Indonesia maupun di luar

negeri. Dengan adanya banyak foto, hal ini akan membuat majalah lebih

menarik perhatian pembaca. Secara otomatis pembaca akan mencoba mencari

tahu apa isi yang ada dalam majalah tersebut sesuai dengan ilustrasi yang

ditampilkan.

(6)

Gambar 3.2

Contoh Penggunaan Ilustrasi

Pada gambar 3.2 yang berjudul “Assalamu’alaikum Hongkong” desain

dipertegas dengan ilustrasi foto tempat-tempat yang terkenal di Hongkong.

Dengan adanya ilustrasi foto tersebut maka pembaca akan lebih mudah untuk

menangkap maksud dari judul tersebut dan seolah-olah pembaca diajak untuk

menelusuri keindahan tempat-tempat yang menarik di Hongkong. Selain itu

foto juga akan membuat tampilan majalah menjadi lebih meriah dan

berwarna, sehingga pembaca tidak merasa bosan dan monoton. Meskipun foto

yang ditampilkan banyak namun desainer juga harus memperhatikan tatanan

layout agar pembaca tidak merasa kebingungan dengan adanya gambar

tersebut.

(7)

3. Penggunaan Tipografi

Tipografi dalam konteks desain komunikasi visual mencakup

pemilihan bentuk huruf; besar huruf; cara dan teknik penyusunan huruf

menjadi kata atau kalimat sesuai dengan karakter pesan (sosial atau

komersial) yang ingin disampaikan.1 Huruf atau biasa disebut tipografi,

merupakan bagian yang sangat penting dalam media cetak saat ini khususnya

pada majalah. Oleh karena itu dalam mendesain sebuah majalah perlu

diperhatikan pemilihan huruf yang sesuai. Karena keberadaan tipografi dalam

rancangan karya desain komunikasi visual sangat penting. Sebab, perencanaan

dan pemilihan tipografi yang tepat, baik ukuran, warna, maupun bentuk,

diyakini mampu menguatkan isi pesan verbal karya desain komunikasi visual

tersebut.

Memang pada dasarnya tidak ada jenis huruf yang buruk semuanya

memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka tujuan memilih

huruf bukan untuk membuat pembaca kagum, melainkan untuk

menyampaikan informasi atau pesan agar pembaca tertarik pada produk, jasa,

maupun organisasi yang disampaikan. Oleh karena itu, pemilihan huruf yang

paling tepat dalam desain majalah adalah jenis-jenis huruf standar yang

terdapat di semua computer, seperti times new roman, helvetica, verdana,

arial dan sejenisnya.

1

Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta : Jalasutra,2013), hlm.25.

44

(8)

Secara keseluruhan majalah Hijabella dalam penggunaan tipografi

menggunakan jenis yang beragam pada setiap halamannya. Untuk body text

pada majalah Hijabella menggunakan huruf sans serif seperti Arial. Ciri dari

huruf sans serif tidak mempunyai kaki/sirip dan memiliki ketebalan huruf

yang sama. Huruf sans serif bersifat sederhana dan lugas. Jenis huruf ini

digunakan dengan tujuan agar pembaca bisa lebih jelas dalam menangkap

informasi pesan yang disampaikan. Huruf sans serif sangat cocok untuk

media modern saat ini karena terkesan sederhana atau simpel.

Sedangkan untuk pemilihan huruf judul pada tiap halaman

menggunakan huruf script dan dekoratif yang berfungsi untuk memperindah

desain. Lihat gambar 3.3 jenis huruf ini tidak tepat jika digunakan sebagai

teks panjang, lebih tepat digunakan untuk satu kata atau judul yang pendek.

Huruf script menyerupai goresan tangan yang di kerjakan dengan pena, kuas

ataupun pensil.

Gambar 3.3 Contoh Jenis Huruf Script

Kemudian huruf dekoratif merupakan pengembangan dari

bentuk-bentuk huruf yang sudah ada yang ditambah dengan ornamen-ornamen

ataupun garis-garis dekoratif. Namun huruf ini sangat tidak dianjurkan

(9)

penggunaannya dalam body text karena akan memberikan efek kesulitan

dalam membaca.

Gambar 3.4

Contoh Jenis Huruf Dekoratif

Dari penjelasan gambar diatas sudah jelas bahwa penggunaan huruf

yang bersifat script dan dekoratif hanya dapat digunakan dalam judul yang

pendek saja. Dengan menggunakan huruf script maupun dekoratif akan

membuat majalah menjadi lebih menarik dan artistik, karena bermula dari

sebuah judul yang menarik mempunyai pengaruh besar terhadap minat

pembaca, sehingga pembaca menjadi lebih penasaran dengan isi dari artikel

yang ditampilkan.

Menurut J.Ben Lierman ada dua hal yang akan menentukan

kesuksesan desain terkait dengan penggunaan tipografi, yaitu 1) Legibility,

dan 2) readibility.2 Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh J.Ben Lierman

tersebut, penggunaan tipografi dalam majalah Hijabella sudah memenuhi

legibility dan readability. Hal tersebut terjadi karena huruf utama dari artikel

2

Lia Anggraini S dan Kirana Nathalia, Desain Komununikasi Visual Dasar-dasar Panduan untuk Pemula, (Bandung : Nuansa Cendekia,2014), hlm.64.

46

(10)

dalam majalah Hijabella adalah arial yang merupakan huruf yang sederhana

namun mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.

B. Penekanan atau Dominasi (Emphasis)

Penekanan atau dominasi dapat diartikan sebagai pusat perhatian.

Sebagaimana suatu karya desain komunikasi visual diharuskan memiliki

dominasi atau pusat perhatian sebagai daya tarik. Sehingga pembaca yang

menerima pesan visual tersebut akan menyeleksi pada bentuk yang paling

sederhana dan stabil. Majalah Hijabella menggunakan prinsip ini karena

terdapat penekanan atau dominasi pada penggunaan desain komunikasi visual.

Maka dari itu peneliti akan menganalisis prinsip penekanan atau dominasi

berdasarkan unsur-unsur desain komunikasi visual.

1. Penekanan dalam Desain “GET YOURSELF TONED

Gambar 3.5

Penekanan atau Dominasi “GET YOURSELF TONED” a

b c

d

(11)

a. Warna

Tampilan majalah Hijabella selalu menggunakan warna dasar

atau background yang beragam. Seperti penggunaan warna merah,

merah muda, biru, hijau dan kuning. Warna-warna tersebut

melambangkan kesan remaja yang colourfull. Dengan

pengkombinasian warna-warna lain agar tampilan terlihat dinamis dan

tidak monoton. Memang terkesan ramai dan heboh namun hal tersebut

tidak menjadi masalah selama tidak membuat pembaca merasa

kebingungan dalam menemukan informasi yang diinginkan.

Pada desain “Get Yourself Toned” (gambar 3.5 poin a) layout

yang ada menggunakan background warna putih yang memberikan

kesan kesederhanaan. Kemudian pada poin (b) layout yang digunakan

dipadu dengan ornamen seperti sapuan cat berwarna coklat tua dan

coklat muda sebagai hiasan agar tampilan halaman menjadi lebih

menarik. Kemudian sang model memakai atasan berwarna merah

maroon lalu, dikombinasikan dengan bawahan celana berwarna coklat

muda yang sesuai dengan tema yang diusung yaitu shade of brown.

Didukung dengan penggunaan makeup oleh model yang terlihat

natural menambah kesan yang mendalam sesuai dengan tema yang

ingin desainer tampilkan.

(12)

b. Ilustrasi

Ilustrasi dalam desain komunikasi visual dapat berupa gambar

yang mendukung isi artikel. Ilustrasi harus menarik agar menggugah

minat pembaca. Namun, harus memperhatikan foto yang akan

ditampilkan apakah sesuai dengan tema atau tidak. Setelah

menemukan tema yang pas seorang fotografer harus mempersiapkan

foto untuk mengilustrasikan foto secara realistis. Pada gambar 3.5

majalah Hijabella mengambil tema “Get Yourself Toned With Shade of

Brown”. Foto yang diambil sudah sesuai dengan tema. Pada desain

“Get Yourself Toned” (gambar 3.5 poin c) sang model menggunakan

hijab dengan corak warna coklat. Segala aksesoris yang dipakai model

dari sepatu, celana, dan tas sangat menunjang tema yang ditampilkan.

Pada gambar tersebut memiliki penekanan terhadap bentuk dalam hal

model yang sama meskipun sudut pengambilan gambar (angle) yang

berbeda dan pada warna tema yang ditampilkan.

c. Tipografi

Selain tipografi menjadi sebuah seni tulisan dalam desain

komunikasi visual. Tipografi memiliki banyak fungsi salah satunya

dapat memberikan informasi kepada pembaca. Tipografi harus sesuai

dengan ilustrasi karena untuk mendapatkan keselarasan dan irama

didalam suatu desain. Teks pada desain “Get Yourself Toned”

(13)

(gambar 3.5 poin d) sudah memiliki irama dan keselarasan itu terlihat

dari ukuran font pada teks untuk irama warna hitam dan putih untuk

mewakili keselarasan. Besar kecilnya teks juga memudahkan untuk

membaca informasi yang akan dibaca terlebih dahulu. Untuk

penulisan judul menggunakan ukuran huruf yang lebih besar dari

huruf pada body text. Pada body text menggunakan bentuk huruf arial

yang memberikan kesan kesederhanaan, lugas dan futuristik.

2. Penekanan dalam Desain “SUN’S STAIN

Gambar 3.6

Penekanan atau Dominasi “SUN’S STAIN

a. Warna

Salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik

perhatian pembaca adalah warna.3 Apabila pemakaian warna kurang

tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilai keterbacaan, dan

3

Rakhmat Supriyono, Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta:Andi,2010,hlm.70

a

b

c

d e

50

(14)

bahkan dapat menghilangkan semangat membaca. Namun apabila

dapat menggunakan warna dengan tepat maka dapat membantu

menciptakan mood untuk membaca. Sebagai contoh, desain yang

menggunakan warna-warna soft dapat menyampaikan kesan lembut,

tenang dan romantik. Warna-warna yang kuat dan kontras dapat

memberi kesan dinamis, cenderung meriah.

Sebagai contoh pada gambar 3.6 gambar tersebut

menggunakan warna yang dominan gelap. Kekuatan warna sangat

dipengaruhi oleh background. Background yang digunakan pada

layout “Sun’s Stain” (gambar 3.6 poin a) adalah warna hitam pekat.

Warna hitam memiliki kesan elegan, misterius dan dramatis.

Sedangkan warna judul yang digunakan pada poin (b) cenderung

warna terang yaitu warna kuning dan putih. Kedua warna yang

digunakan pada judul adalah warna kontras. Dengan menggunakan

warna yang terang pada judul di atas background warna hitam atau

gelap membuat tulisan menjadi lebih menonjol dan bisa menjadi pusat

perhatian, hal tersebut menggunakan prinsip penekanan pada unsur

warna dalam desain komunikasi visual. Tentunya akan lebih mudah

terbaca apabila warna terang dipadukan dengan bidang latar yang

gelap, dan sebaliknya. Namun, kontras gelap-terang memiliki

kemudahan baca lebih tinggi dibandingkan kontras warna.

(15)

Warna pakaian yang dipakai oleh model juga cenderung

menggunakan warna-warna gelap seperti coklat, krem, dan abu-abu.

Penggunaan pemerah bibir yang digunakan oleh model adalah warna

merah maroon yang menambah kesan elegan dan dinamis.

Warna-warna yang digunakan tersebut merupakan pendukung tema yang

ditampilkan oleh desainer.

b. Ilustrasi

Desain komunikasi visual yang tidak disertai dengan ilustrasi

cenderung monoton, kurang informatif, kurang menyenangkan, dan

tidak memiliki unsur eye catcher.4 Adanya ilustrasi dimaksudkan

untuk memperjelas informasi atau pesan sekaligus sebagai alat untuk

menarik perhatian pembaca. Pengertian ilustrasi secara luas tidak

terbatas pada gambar dan foto saja. Ilustrasi dapat berupa garis,

bidang, dan bahkan dapat berupa susunan huruf.

Pada desain “Sun’s Stain” (gambar 3.6) ilustrasi yang

ditampilkan berupa penggunaan jenis huruf dan foto sang model. Pada

poin (c) sang model mengenakan pakaian model cutting. Dan juga

menggunakan hijab layer ditambah dengan blazer asimetris yang

memberikan kesan modern dan dinamis. Sedangkan

rangkaian-rangkaian huruf (lihat pada poin d) yang membentuk keterangan pada

4

Ibid, hlm. 50

52

(16)

layout tersebut berfungsi sebagai ilustrasi untuk menunjang tema yang

ingin ditampilkan.

c. Tipografi

Peran tipografi dalam desain komunikasi visual sangat penting,

karena huruf memberikan bentuk komunikasi verbal. Pada desain

“Sun’s Stain” (gambar 3.6) Tipografi menggunakan typeface atau

sering disingkat type yang berarti jenis huruf dalam komunikasi visual

digunakan untuk membuat hierarki atau prioritas pembacaan.5 Sebagai

contoh pada gambar 3.6 poin (e) dengan judul “SUN’S STAIN”

menggunakan tipe huruf sans serif yang akan lebih cepat dibaca atau

diprioritaskan karena memiliki berat yang lebih serta tegas. Jenis huruf

ini melambangkan kesederhanaan, lugas dan futuristik. Pada jenis

huruf ini menggunakan paduan outline dengan warna yang tidak

mencolok yaitu menggunakan warna putih. Kemudian size yang

digunakan pada judul lebih besar dan hampir memenuhi satu halaman

layout daripada huruf-huruf lainnya. Pada judul tersebut memberikan

penekanan/dominasi terhadap tema yang ditampilkan.

Kemudian huruf dibawah judul menggunakan huruf arial dan

arial black dengan ukuran yang lebih kecil daripada judul utama.

Dengan ukuran standar yaitu 12. Penggunaan berbagai jenis huruf ini

5

www.Ahlidesain.com/ber-komunikasi-dengan-tipografi.html/senin,17Agustus2015,12.00

53

(17)

memberikan variasi dalam sebuah desain agar menjadi lebih menarik

dan tidak monoton.

3. Penekanan dalam Desain “A FUTURE CLASSIC

Gambar 3.7

Penekanan atau Dominasi “A FUTURE CLASSIC

a. Warna

Kesempurnaan desain terletak pada kombinasi warna yang

enak dipandang. Perpaduan warna akan menjadikan desain sangat

istimewa. Namun saat ini banyak ditemukan desain yang kurang

begitu memperhatikan tentang kombinasi warna. Sehingga desain

yang bagus tidak menjadi sempurna karena penggunaan warna yang

pucat, gelap, terlalu terang, tabrakan, tidak mecing atau yang lainnya.

a

b

c

(18)

Warna memiliki banyak fungsi dan kegunaan, karena warna

adalah jiwa dari sebuah desain. Desain yang baik adalah desain yang

memiliki karakter warna yang baik dan tujuan dari desain itu sendiri.

Seperti pada desain “A Future Classic” (gambar 3.7 poin a) warna

yang digunakan pada layout dominan warna coklat. Warna coklat

memberi kesan netral, membumi, stabil, anggun dan nyaman. Warna

background judul menggunakan warna coklat seperti serat-serat kayu

yang mendukung kesan klasik dan natural. Jilbab dan baju yang

dikenakan oleh model juga menggunakan warna coklat namun lebih

muda dari warna backround judul. Warna tersebut sangat mendukung

dengan tema yang ingin desainer tampilkan. Sedangkan warna pada

judul menggunakan warna putih, warna yang kontras dengan warna

background. Hal tersebut sengaja dilakukan karena untuk

mempermudah agar pembaca tidak merasa kesulitan dalam membaca.

Sehingga memberikan unsur penekanan pada judul.

Sebelum memilih-milih warna seorang desainer harus

mengetahui target yang akan menggunakan karya desain. Apakah

anak-anak, remaja, dewasa ataupun usia lanjut. Sehingga seorang

desainer bisa mengkombinasikan warna sesuai dengan psikologi yang

diinginkan. Selanjutnya menentukan warna latar belakang atau

background. Karena warna background akan dilihat atau dirasakan

pertama kali oleh pembaca. Background yang gelap bisa

(19)

dikombinasikan dengan warna tulisan yang terang begitupun

sebaliknya.

b. Ilustrasi

Ilustrasi pada desain “A Future Classic” (gambar 3.7 poin b)

pada layout hanya diperankan oleh seorang model yang diambil

fotonya setengah badan memakai warna jilbab yang mecing dengan

baju. Make up yang natural menambah kesan yang klasik namun tetap

modern. Dibawah judul terdapat ilustrasi berupa tulisan yang

menerangkan mengenai photographer, stylist, styling assistant, mua,

dan model.

c. Tipografi

Jenis huruf judul yang digunakan pada layout “A Future

Classic” (gambar 3.7 poin c) adalah jenis huruf script. Jenis huruf

tipografi yang biasanya digunakan pada judul adalah huruf script.

Huruf ini memiliki ciri miring ke kanan dan ada penekanan seperti

penggunaan pena atau kuas. Huruf script cocok digunakan pada

penulisan judul karena memiliki daya tarik. Namun, tak cocok

digunakan untuk body text karena dapat memberikan kesulitan dalam

membaca

(20)

4. Penekanan dalam Desain “BEAUTY IN HONGKONG

Gambar 3.8

Penekanan atau Dominasi “BEAUTY IN HONGKONG

a. Warna

Setiap warna mempunyai karakteristik tersendiri. Dengan

warna kita dapat mengkomunikasikan desain yang kita buat kepada

para pembaca secara efektif. Warna adalah faktor yang sangat penting

dalam komunikasi visual. Warna dapat memberikan dampak

psikologis, sugesti dan dapat mempengaruhi suasana hati bagi yang

melihatnya.

Didunia grafis banyak model warna, antara lain : RGB (red,

green, blue), CMYK (cyan, magenta, yellow, black), HLS (hue,

lightness, saturation). Dalam kebutuhan cetak dan printing , warna

yang dipakai adalah model CMYK, sedangkan untuk tampilan di layar

a

b c

(21)

monitor warna yang bisa digunakan adalah RGB dan RGB

Hexadecimal.

Pada desain “Beauty in Hongkong” (Gambar 3.8 poin a)

menampilkan warna yang mendominasi adalah warna putih. Warna

putih mengandung kesan kebersihan, kemurnian, kesederhanaan,

damai, kebaikan dan kedisiplinan. Pakaian yang dikenakan oleh model

juga didominasi wana putih. Warna putih termasuk warna monokrom.

Warna monokrom merupakan salah satu warna yang mencirikan gaya

minimalis dan modern. Begitu juga dengan trend busana muslim,

warna-warna monokrom mendominasi gaya hijab para hijabers

Indonesia di sepanjang tahun 2015 ini.

b. Ilustrasi

Tema yang ingin ditampilkan oleh desainer pada gambar 3.8

adalah “beauty in hongkong” yang memiliki makna meskipun gemar

travelling namun kita harus tetap mencirikan sebagai seorang

muslimah yang anggun namun tetap trendy. Sesuai dengan

perkembangan dan kemajuan jaman, banyak wanita muslimah yang

berhijab. Penggunaan hijab ini tentu tidak lepas dengan pemilihan

busana yang pas. Dimana cocok untuk dikenakan saat menghadiri

acara formal maupun acara santai namun tetap dapat menutup aurat.

Tidak hanya tampil anggun dan kalem saat mengenakan busana

(22)

muslimah. Tetapi juga dapat terkesan modern dan modis. Sebagai

wanita muslimah tentunya ingin melakukan banyak hal, salah satunya

adalah travelling. Dengan travelling kita dapat menenangkan pikiran

dengan mengunjungi berbagai tempat yang indah di dalam negeri

maupun di luar negeri.

Ilustrasi yang desainer tampilkan melalui desain “Beauty in

Hongkong” pada (gambar 3.8 poin b) adalah mengambil background

yang mencirikan negara Hongkong. Hal tersebut dilakukan untuk

mendukung tema yang ingin ditampilkan. Latar atau background

dibuat blur atau kabur agar sang model menjadi tampak lebih jelas.

Hal ini menerapkan prinsip penekanan melalui teknik pengambilan

gambar.

c. Tipografi

Judul pada desain “Beauty in Hongkong” (gambar 3.8 poin c)

menggunakan dua jenis huruf yang berbeda yaitu jenis huruf script

dan sans serif. Kombinasi ini dilakukan agar pembaca tidak merasa

bosan. Warna huruf haruslah terlihat lebih terang dari warna latar atau

background agar huruf tersebut dapat dibaca dengan baik dan jelas,

selain itu ukuran huruf juga harus disesuaikan misal huruf pada

headline memiliki ukuran 24px, body 14 px, footer 12 px ukuran

(23)

seperti itu akan menjadi lebih menarik untuk dilihat dan mudah dibaca

oleh pembaca.

5. Penekanan dalam Desain “PATTERN CLASH

Gambar 3.9

Penekanan atau Dominasi “PATTERN CLASH

a. Warna

Garis outline pada sebuah bidang berfungsi sebagai pembatas

warna agar tidak terlihat menyebar kesekelilingnya. Semakin tipis

garis outline yang diberikan, maka semakin tersebar warna ke area luar

bidang. Sebaliknya, semakin tebal outline, maka akan semakin tegas

warna yang tedapat pada suatu bidang. Prinsip tersebut digunakan

pada warna judul pada gambar 3.9. Warna dominan pada halaman

layout “Pattern Clash” (gambar 3.9 poin a) adalah warna merah dan

kuning. Hal ini ditunjukkan dengan pemilihan warna judul dengan

a

b c

(24)

menggunakan warna merah kemudian diberi outline warna kuning

Warna tersebut merupakan kombinasi yang pas dan juga menarik.

Prinsip penekanan yang ditampilkan pada gambar 3.9 adalah dengan

menggunakan warna mencolok yang dipakai oleh model dan judul.

Kemudian penggunaan warna yang mencolok tersebut merupakan

alasan penampilan agar dalam sebuah halaman majalah terlihat lebih

menarik jika dibandingkan dengan warna hitam ataupun putih.

b. Ilustrasi

Ilustrasi dengan desain komunikasi visual sangat erat

kaitannya, karena dalam komunikasi visual ilustrasi memiliki salah

satu peran yang sangat penting selain warna dan tipografi. Tanpa

adanya ilustrasi orang akan sulit memahami atau mengerti pesan yang

disampaikan dalam suatu informasi. Penggunaan ilustrasi pada media

cetak merupakan hal penting untuk diperhatikan. Ilustrasi bukan hanya

sebagai hiasan yang hanya untuk menarik perhatian saja, tetapi sebagai

visualisasi dari gagasan dari sebuah pesan. Apabila tepat

penggunaannya akan sangat efektif dalam menyampaikan isi pesan

tersebut.

Isi pesan yang ingin desainer tampilkan pada gambar 3.9

diilustrasikan dengan menggunakan judul dan seorang model. Tema

pattern clash” pada halaman ini didukung oleh ilustrasi ataupun

(25)

ormanen yang sesuai dengan tema. Seperti penggunaan motif pattern

pada poin (b) pakaian yang dikenakan oleh sang model. Kemudian

didukung oleh latar atau background relief yang menambah kesan

kuno dan klasik.

c. Tipografi

Dalam sebuah desain tipografi menjadi salah satu daya tarik.

Tipografi yang unik dapat mempersepsi dan mempersuasif pembaca.

Dalam penulisan tipografi yang pertama dilakukan adalah menentukan

kata-kata atau kalimat yang akan kita desain terlebih dahulu.

Kemudian pemilihan jenis huruf atau font. Terdapat jutaan jenis huruf

atau font saat ini. Pilih yang sesuai dengan style atau tema yang kita

buat. Seperti halnya jenis huruf script pada desain “Pattern Clash”

(gambar 3.9 poin c), jenis huruf ini terkesan elegan dan penuh

keceriaan. Tidak cukup hanya jenis font saja, namun akan lebih

menarik ditambah sedikit ornamen contohnya penggunaan outline.

Kemudian agar huruf menjadi lebih menarik adalah ditambah dengan

kombinasi warna. Kepiawaian dalam memilih warna ataupun

mengkombinasikan warnapun sangat berpengaruh pada kesan desain.

Gunakan skema warna yang baik agar desain terlihat lebih dinamis.

(26)

6. Penekanan dalam Desain “ELECTRIFIED

Gambar 3.10

Penekanan atau Dominasi “ELECTRIFIED

a. Warna

Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang

mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan

yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. 6 Warna juga

menjadi bentuk komunikasi non verbal yang bisa mengungkapkan

pesan secara instan dan lebih bermakna yang sering digunakan oleh

para desainer.

Perpaduan warna harus dikombinasikan secara selaras dan

harmonis agar nyaman untuk dipandang oleh pembaca, seperti pada

6

Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta:Andi,2007,hlm.31

a

b

c

d

63

(27)

“Electrified” (gambar 3.10) perpaduan warna gelap dan terang nampak

terlihat harmonis. Warna jilbab yang dikenakan oleh model pada

desain “Electrified” (gambar 3.10 poin a) menggunakan warna hitam

gelap yang sama dengan latar atau background, sedangkan warna

pemerah bibir (lipstick) pada poin (b) berwarna orange terang.

Selanjutnya warna pada judul mengikuti warna pemerah bibir yaitu

warna merah terang. Kombinasi warna ini dilakukan berdasarkan

prinsip warna yaitu kontras.

Kontras merupakan perbedaan yang mencolok pada suatu pola

atau unsur terhadap pola di sekitarnya yang memunculkan sebuah

tanda.7 Kontras dapat dimunculkan dengan menggunakan berbagai

pola dari warna, bentuk, tekstur, ukuran, dan ketajaman. Kontras dapat

digunakan untuk memberikan ketegasan terhadap sebuah karya dalam

membentuk sebuah tanda yang dipakai sebagai tampilan utama karya

tersebut. Kontras memainkan peran yang penting dalam menciptakan

sebuah makna bagi sebuah karya, agar pembaca tidak merasa bosan

dan jenuh dalam memperhatikan makna karya tersebut. Kontras yang

diciptakan oleh unsur warna dapat disusun dengan beberapa warna

yang saling berlawanan sifat. Seperti halnya pada desain “Electrified”

(gambar 3.10) warna hitam gelap yang dipadukan dengan warna

orange terang.

7

Olk4rt.blogspot.com/2011/12/pengertian-kontras.html/28Agustus2015/10.00

64

(28)

b. Ilustrasi

Salah satu fungsi dari ilustrasi adalah menampilkan beberapa

contoh item yang diterangkan dalam suatu tema. Pada desain

“Electrified” (gambar 3.10 poin c) ilustrasi yang ditampilkan pada

layout adalah foto seorang model yang diambil gambarnya setengah

badan. Sang model memakai jilbab berwarna hitam dan memakai

pemerah bibir yang berwarna senada dengan judul tema. Sebuah

ilustrasi harus sesuai dengan tema yang ditampilkan. Tata letak

ilustrasi juga harus diperhatikan agar tampilan tidak terlihat kacau

balau sehingga pembaca merasa nyaman saat membaca. Obyek

ditempatkan full ditengah akan menjadi focal point, elemen desain

harus memiliki stopping power. Dalam artian, misalnya dalam sebuah

desain perlu adanya penonjolan salah satu elemen dengan tujuan untuk

menarik perhatian pembaca.

c. Tipografi

Judul utama menjadi penentu bagi pembaca untuk mengenali

tema apa yang ingin disampaikan oleh desainer. Oleh karena itu, judul

utama pada tiap halaman harus eye catchy. Judul harus ditulis dengan

kontras yang cukup kuat, bahkan bila perlu menggunakan ukuran yang

besar, bentuk font yang sesuai, serta susunan tatanan huruf yang

menarik.

(29)

Headlines atau judul artikel berfungsi mengantarkan

pandangan mata pembaca menuju teks pada artikel yang disajikan.

Jika headline tidak menarik, mungkin teks naskah tersebut tidak akan

dibaca oleh orang. Itulah sebenarnya tugas seorang desainer, yaitu

mencuri perhatian pembaca agar bersedia membaca teks dalam artikel

tersebut.

Jenis huruf yang digunakan pada desain “Electrified” (gambar

3.10 poin d) yaitu menggunakan jenis huruf dekoratif. Jenis huruf

dekoratif hanya cocok untuk judul saja karena apabila digunakan pada

body text sangat kurang dalam hal keterbacaan. Kesan yang dimiliki

oleh jenis huruf ini adalah dekoratif dan ornamental. Ukuran huruf

pada judul dibuat lebih besar dari pada body text. Hal ini dilakukan

agar terjadi penekanan pada judul. Sehingga judul atau tema lebih

mudah untuk dibaca dan dipahami.

Penekanan pada 6 gambar tersebut yang telah penulis uraikan

terjadi pada unsur desain komunikasi visual yaitu warna dan ilustrasi.

Warna yang digunakan pada layout maupun pakaian yang dikenakan

oleh para model adalah warna yang sesuai dengan tema yang diusung.

Dominasi warna juga didukung dengan penggunaan makeup oleh

model yang terlihat natural menambah kesan yang mendalam sesuai

dengan tema yang ingin desainer tampilkan. Sedangkan ilustrasi pada

layout adalah menggunakan model wanita muslimah berhijab. Dalam

(30)

Islam busana muslim merupakan pakaian taqwa yang terkandung

dalam kaidah Islam yang berfungsi untuk menutup aurat. Hendaknya

wanita berpakaian dengan menutup seluruh bagian tubuh baik rambut

selembarpun terkecuali muka dan telapak tangan. Karena dengan

menutup aurat memiliki beberapa kegunaan, kelebihan, fungsi dan

kebaikan. Berikut merupakan beberapa manfaat yang bisa didapat dari

menutup aurat: 1). Menghindarkan diri dari dosa akibat mengumbar

aurat. 2). Menghindari dari fitnah, tuduhan atau pandangan negatif. 3).

Mencegah timbunya hawa nafsu lawan jenis. 4). Melindungi tubuh

dan kulit dari lingkungan. Dan 5) Melindungi diri kita dari berbagai

tindak kejahatan. Hal itulah yang ingin majalah Hijabella sampaikan

mengenai pesan busana muslimah melalui unsur desain komunikasi

visual yaitu ilustrasi.

(31)

C. Kesatuan (Unity)

Kesatuan merupakan salah satu prinsip penting dalam tata desain

dimana adanya hubungan dari unsur-unsur yang digunakan. Dalam layout

tersebut dapat berupa kesamaan atau kemiripan unsur, bentuk maupun warna.

Kesatuan adalah upaya penting dalam menjaga kesinambungan antar unsur.

Hal tersebut akan mempermudah pembaca untuk mengidentifikasi sebuah

pesan dalam suatu layout.

[image:31.612.199.465.348.604.2]

1. Kesatuan dalam Desain “STREET STYLE

Gambar 3.11

Kesatuan “STREET STYLE

a

b c d

(32)

a. Warna

Warna merupakan salah satu unsur yang tidak dapat berdiri

sendiri. Penampilan warna selalu dipengaruhi oleh warna lain yang ada

disekitarnya. Warna juga merupakan tampilan yang pertama kali

dilihat oleh pembaca sebagai daya tarik. Setiap warna menimbulkan

kesan yang berbeda-beda. Dari berbagai macam warna yang ada,

sebagai warna dasar adalah merah, biru dan kuning. Dari ketiga warna

tersebut dapat dirubah menjadi beribu-ribu macam warna dengan

mencampurkannya dengan perbandingan-perbandingan tertentu sesuai

dengan warna yang diinginkan.

Masalah warna adalah masalah selera yang bersifat relatif. Apa

jadinya apabila didunia ini tidak ada warna pasti sangat monoton dan

membosankan. Bisa dilihat pada layout “Street Style” (gambar 3.11

poin a) dominan menggunakan warna yang terang dan cerah yang

dapat dipadukan secara harmonis. Warna yang dipilih desainer pada

busana yang dikenakan adalah warna orange yang memberikan kesan

ceria, semangat dan gembira. Hal tersebut sesuai dengan target sasaran

dari majalah Hijabella yaitu adalah kaum remaja yang terkesan energic

dan penuh kegembiraan. Warna yang digunakan pada judul adalah

warna hitam. Selain penggunaan warna hitam pada judul majalah

Hijabella juga menggunakan dominasi warna hitam sebagai body text.

Warna hitam memiliki makna yang kuat dan penuh percaya diri.

(33)

Background yang digunakan dominan menggunakan warna

putih bisa kita lihat pada poin (b) sehingga warna hitam yang

digunakan pada judul terlihat menonjol. Warna juga mempunyai

fungsi sebagai penegasan terhadap judul yang digunakan. Perpaduan

warna pada gambar 3.11 tampak selaras dan harmonis sehinga nyaman

untuk dipandang mata. Berarti dalam mengkombinasikan warna sang

desainer memperhatikan prinsip desain komunikasi visual yaitu prinsip

kesatuan.

b. Ilustrasi

Ilustrasi yang dimaksud dalam desain komunikasi visual

adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas

suatu maksud dan tujuan secara visual. Pada desain “Street Style”

(gambar 3.11 poin c) pada layout ilustrasi yang digunakan berupa

potongan-potongan gambar. Potongan gambar tersebut berupa gambar

celana, baju, kerudung, sepatu dan juga tas. Berbagai potongan gambar

ilustrasi tersebut merupakan penjelas terhadap busana fashion modern

yang digunakan oleh wanita muslim saat ini. Hal tersebut sesuai

dengan prinsip desain komunikasi visual yaitu kesatuan. Yang berarti

saling berkesinambungan dalam setiap unsur dan tidak berdiri sendiri.

Perkembangan mengenai fashion hijab saat ini begitu sangat

pesat. Banyak model-model hijab yang bermunculan seiring dengan

(34)

merebaknya dimedia sosial tentang tutorial hijab. Hijab yang simpel

saat ini banyak diminati oleh kaum remaja. Seperti penggunaan hijab

yang dipadupadankan dengan celana, kemudian minim aksesoris

sehingga terlihat simpel dan tidak ribet.

c. Tipografi

Tipografi yang digunakan pada teks judul layout “Street Style”

(gambar 3.11 poin d) adalah jenis huruf script. Huruf script biasanya

digunakan pada media yang bersifat santai atau kurang formal. Script

lebih menyerupai tulisan tangan dengan goresan kuas atau pensil.

Kesan yang ditimbulkan oleh jenis huruf ini adalah bersifat pribadi dan

akrab.

Kemudian jenis huruf yang digunakan pada body text adalah

jenis huruf sans serif. Huruf sans serif banyak digunakan pada body

text karena jenis huruf ini lebih sederhana dan huruf-hurufnya lebih

kecil sehingga lebih mudah terbaca.

(35)
[image:35.612.220.485.151.409.2]

2. Kesatuan dalam Desain “MAKE OVER

Gambar 3.12 Kesatuan “MAKE OVER

a. Warna

Salah satu fungsi warna adalah sebagai simbolik. Ada

warna-warna tertentu yang dapat mewakili perasaan. Sebagai contoh apabila

kita sedang berduka ataupun kita sedang menengok orang yang

berduka untuk mewakili perasaan tersebut maka kita memilih

warna-warna yang gelap seperti warna-warna hitam. Karena warna-warna hitam dikiaskan

sebagai kematian atau keburukan. Namun berbeda lagi halnya apabila

kita sedang bahagia maka kita akan memilih warna-warna yang cerah

seperti merah, merah muda maupun kuning.

a b

c

(36)

Seperti halnya warna yang ada pada layout “Make Over”

(gambar 3.12 poin a) sang desainer ingin mengungkapkan perasaan

seorang remaja yang cenderung gembira, optimis dan eksentrik lewat

sebuah pemilihan warna pada background yaitu kuning. Fashion yang

ingin ditampilkan pada gambar tersebut adalah fashion yang elegan

dan minimalis. Sang model menggunakan shirt warna kuning dipadu

dengan jumpsuit berwarna coklat. Menambah kesan remaja yang

trendy.

Warna huruf yang digunakan dalam body text adalah warna

standar yaitu warna hitam. Meskipun menggunakan background yang

mencolok warna hitam pada huruf masih tetap bisa terbaca. Hal ini

yang menjadi kelebihan dari warna hitam yang bisa menyesuaikan

karena merupakan warna netral. Warna netral merupakan hasil

campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1.8 Warna ini sering

muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya

hasil campuran yang tepat akan menuju ke warna hitam.

b. Ilustrasi

Pada desain “Make Over” (gambar 3.12 poin b) ada beberapa

ilustrasi yang ingin desainer tampilkan yaitu judul tema “make over”,

gambar shirt warna kuning, gambar jumpsuit warna merah, artikel

8

Lia Anggraini S dan Kirana Nathalia, Desain Komununikasi Visual Dasar-dasar Panduan untuk Pemula, (Bandung : Nuansa Cendekia,2014), hlm.40.

73

(37)

mengenai fashion, kemudian foto model sebelum di make over.

Namun dalam hal ini sang desainer kurang memperhatikan prinsip

kesatuan karena ada perbedaan warna dalam pemilihan warna

jumpsuit. Jumpsuit sebagai ilustrasi berwarna merah sedangkan

jumpsuit yang dipakai oleh model berwarna coklat. Hal ini

menimbulkan tidak adanya keselarasan dan keharmonisan dalam

desain komunikasi visual yang dapat menyebabkan pembaca merasa

kebingungan.

c. Tipografi

Tipografi dalam desain komunikasi visual merupakan strategi

yang melibatkan metode kerja penataan layout, bentuk, ukuran, dan

sifat yang semuanya memiliki tujuan tertentu. Semua hal itu dilakukan

bertujuan untuk menarik minat pembaca. Karena tipografi memiliki

fungsi sebagai nilai estetika.

Tipografi yang ada pada layout “Make Over” (gambar 3.12

poin c) dominasi huruf yang digunakan lebih sederhana. Yaitu

menggunakan jenis huruf sans serif. Jenis huruf ini lebih tegas, bersifat

fungsional dan lebih modern. Contoh huruf sans serif yaitu arial,

future, avant garde, century gothic dan lain sebagainya.

(38)

3. Kesatuan dalam Desain“DENIM JUMPSUIT

[image:38.612.186.511.111.359.2]

Gambar 3.13

Kesatuan “DENIM JUMPSUIT

a. Warna

Warna memainkan peran yang sangat penting dalam dunia

desain. Hal ini dikarenakan kita akan lebih mudah menyerap sesuatu

melalui bentuk visual dan warna memiliki peranan tersebut. Seorang

desainer harus berhati-hati dalam memilih warna yang digunakan pada

sebuah desain. Karena setiap warna memiliki arti tersendiri dan setiap

warna dapat mewakili setiap pesan yang akan disampaikan. Apabila

dalam sebuah desain menggunakan dua atau tiga warna secara

bersama-sama pastikan warna-warna tersebut dapat terlihat harmonis

dan nyaman untuk dipandang.

a b

c d

(39)

Warna yang ada pada desain “Denim Jumpsuit” (gambar 3.13

poin a) menggunakan warna biru sebagai background yang

mempunyai makna keharmonisan, memberi kesan lapang, kesetiaan,

ketenangan dan kepercayaan. Dominasi warna dalam gambar tersebut

adalah warna biru. Kemudian pakaian yang dikenakan oleh model

adalah berbahan jeans berwarna biru tua. Kesan yang ditampilkan oleh

sang model adalah fashion yang bergaya sporty dengan ciri

penggunaan sepatu dan celana. Gaya casual ini sangat cocok untuk

diaplikasikan saat akan melakukan travelling, hangout, ataupun acara

santai lainnya.

Kemudian warna huruf pada judul poin (b) adalah warna putih.

Warna putih sangat kontras dengan warna background yang

digunakan. Hal ini berarti menggunakan prinsip penekanan pada judul.

Warna-warna yang ditampilkan pada tema ini sesuai dengan prinsip

kesatuan.

b. Ilustrasi

Wojirsch, berpendapat, ilustrasi merupakan gambaran pesan

yang tak terbaca yang dapat menguraikan cerita, berupa gambar dan

tulisan, yaitu bentuk grafis informasi yang memikat. Sehingga dapat

(40)

menjelaskan makna yang terkandung didalam pesan yang

tersembunyi. (1995)

Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan ilustrasi

merupakan gambar atau bentuk visual lainnya yang digunakan sebagai

pendukung, memperjelas, mengurai pesan suatu cerita atau tulisan.

Pada desain “Denim Jumpsuit” (gambar 3.13 pada poin c)

memiliki ilustrasi berupa gambar satu orang model dengan

mengkombinasikan jumpsuit kedalam 6 gaya yang berbeda-beda.

Gambar tersebut untuk memperjelas tema pada judul yang

mengangkat tentang enam kombinasi jumpsuit jeans kedalam gaya

casual.

Ilustrasi berikutnya adalah mengenai tulisan yang berada pada

bagian bawah. Ilustrasi tersebut berupa keterangan mengenai tiap

harga yang dipakai oleh model mulai dari baju hingga sepatu yang

dikenakan. Tujuan adanya ilustrasi tulisan tersebut adalah untuk

menerangkan mengenai gambar yang ditampilkan. Sehingga mudah

untuk dipahami dan dapat memberikan informasi secara detail kepada

pembaca.

(41)

c. Tipografi

Menurut Danton Sihombing (2007), tipografi adalah bidang

ilmu yang mempelajari seluk beluk mengenai huruf, yang mempunyai

dua fungsi, yaitu sebagai fungsi estetis dan fungsi komunikasi.

Sebagai fungsi estetis tipografi digunakan untuk menunjang

penampilan sebuah pesan agar terlihat menarik, sedangkan sebagai

fungsi komunikasi tipografi digunakan untuk menyampaikan pesan

(informasi) berupa teks dengan jelas dan tepat.

Jenis huruf pada judul yang digunakan dalam desain “Denim

Jumpsuit” (gambar 3.13 poin d) adalah Script. Huruf script

menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau

pensil yang tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang

ditimbulkan huruf ini adalah sifat pribadi dan akrab.

(42)
[image:42.612.230.484.151.390.2]

4. Kesatuan dalam Desain “THE RIBBON

Gambar 3.14 Kesatuan “THE RIBBON

a. Warna

Setiap warna menimbulkan kesan yang berbeda-beda. Dengan

memahani berbagai hal mengenai warna akan memudahkan kita untuk

mendapatkan pandangan mengenai tata warna itu sendiri. Sebab warna

itu sangat banyak macamnya dan kesan yang ditimbulkan sangat

beragam. Dari berbagai macam warna yang ada, sebagai warna yang

paling dasar adalah merah, biru, dan kuning. Dari ketiga warna

tersebut dapat dirubah menjadi beribu-ribu macam warna dengan

mencampurkannya dalam perbandingan tertentu sesuai dengan macam

warna yang diinginkan.

a

b

c

d

(43)

Warna background yang digunakan pada desain “The Ribbon”

(gambar 3.14 poin a) adalah warna putih. Warna putih memiliki kesan

kebersihan, kemurnian, kesederhanaan, damai dan kebaikan. Warna

pada judul sangat kontras dengan warna background yang digunakan.

Hal ini menerapkan fungsi kontras pada warna judul dengan latar

belakang yang diharapkan agar judul mudah dibaca. Kombinasi warna

pada gambar 3.14 adalah warna merah dan hitam yang nampak selaras

dan harmonis.

b. Ilustrasi

Ilustrasi gambar adalah gambaran singkat alur cerita suatu

cerita guna lebih menjelaskan salah satu adegan (Kusmiyati,1999:46).

Secara umum ilustrasi selalu dikaitkan dengan menjelaskan sebuah

cerita. Tujuan utama dari ilustrasi adalah memperjelas naskah atau

tulisan. Dengan demikian, gambar ilustrasi adalah gambar yang

bercerita yang memiliki tema sesuai dengan tema isi cerita tersebut.

Selain itu ilustrasi juga berfungsi untuk memvisualisasikan langkah

demi langkah pada sebuah instruksi dalam panduan teknik.

Pada desain “The Ribbon” (gambar 3.14 poin b) ilustrasi yang

digunakan adalah tutorial cara memakai jilbab modern. Penggunaan

jilbab modern diterangkan step by step oleh model. Ada empat gambar

(44)

model yang dituangkan kedalam bidang lingkaran. Setiap lingkaran

diberi keterangan mengenai langkah yang harus dilakukan. Hal

tersebut menjadi satu kesatuan dan dapat menciptakan kesatuan yang

harmonis. Sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami pesan

yang disampaikan.

c. Tipografi

Dalam desain, pemilihan jenis huruf merupakan suatu hal yang

perlu diperhatikan. Saat ini terdapat banyak jenis huruf yang memiliki

beragam bentuk dan ukuran. Penggunaan jenis huruf yang terlalu

berlebihan justru akan membuat pembaca kesulitan dalam memahami

isi pesan.

Saat ini jenis huruf dibagi ke dalam empat klasifikasi utama

san serifs, script, dan jenis huruf dekoratif. Pada judul desain “The

Ribbon” (gambar 3.14 poin c) menggunakan jenis huruf dekoratif.

Huruf dekoratif merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk huruf

yang sudah ada ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis

dekoratif. Kesan yang dimiliki oleh jenis huruf ini adalah dekoratif

dan ornamental. Biasanya huruf dekoratif hanya digunakan pada judul

atau heading.

(45)

Kemudian jenis huruf yang digunakan pada isi materi desain

“The Ribbon” (gambar 3.14 poin d) adalah jenis huruf sans serif,

huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki

ketebalan yang sama. Jenis huruf ini lebih banyak digunakan pada

body text karena jenis huruf yang sederhana sehingga mudah untuk

dibaca.

[image:45.612.198.523.319.546.2]

5. Kesatuan dalam Desain “HIJABILIZED

Gambar 3.15 Kesatuan “HIJABILIZED

a. Warna

Tak selalu warna yang mencolok atau terang dapat

menghasilkan desain yang baik. Warna soft atau warna pastelpun saat

a b

c d

(46)

ini banyak dijadikan pilihan untuk warna sebuah desain. Pada desain

“Hijabilized” (gambar 3.15 poin a) warna yang digunakan dominan

warna pastel yaitu warna merah muda. Merah muda adalah warna

feminim, warna ini selalu cenderung dengan sesuatu yang bersifat

kewanitaan. Efek cinta romantis juga bisa timbul dari warna merah

muda ini, Agak sedikit berbeda dengan warna merah yang lebih

menggambarkan “gairah yang berani”. Tetapi banyak juga desainer

yang berani menggunakan warna merah muda ini. Kombinasi warna

merah muda dengan warna putih menampilkan kesan feminim namun

tetap elegan. Warna pakaian yang dikenakan oleh model menggunakan

warna monokrom yaitu putih. Warna putih pada pakaian mengesankan

tampilan casual namun tetap modern.

Background yang ditampilkan pada desain “Hijabilized”

(gambar 3.15 poin b) adalah warna putih. Putih adalah warna murni,

warna yang tidak ada campuran oleh warna apapun. Maka dari itu

warna putih sering dianggap sebagai warna yang menimbulkan efek

suci dan bersih. Ketika ingin membuat desain yang simpel dan

minimalis dapat menggunakan warna putih sebagai pilihan.

b. Ilustrasi

Ilustrasi dalam desain dapat menampilkan informasi melalui

ketrampilan gambar tangan. Gambar tangan contohnya seperti gambar

(47)

vektor atau desain vektor. Gambar vektor adalah sebuah gambar yang

dibuat berdasarkan titik koordinat geometris tertentu jadi tidak akan

berpengaruh ketika gambar tersebut dibuat lebih kecil ataupun lebih

besar.9 Seperti halnya pada desain “Hijabilized” (gambar 3.15 poin c)

pada layout menggunakan gambar vektor sebagai ilustrasi. Meskipun

menggunakan gambar vektor namun gambar tersebut dapat menyatu

dengan tema. Hal ini berarti desainer tetap menggunakan prinsip

desain komunikasi visual yaitu prinsip kesatuan. Kelebihan gambar

vektor diantaranya: ruang penyimpanan untuk obyek gambar lebih

efisien, obyek gambar vektor dapat diubah ukuran dan bentuknya

tanpa menurunkan mutu tampilannya, dapat dicetak pada resolusi

tinggi pada printer, menggambar dan menyunting bentuk vektor relatif

lebih mudah dan menyenangkan. Namun gambar vektor juga memiliki

kekurangan yaitu tidak dapat menghasilkan obyek gambar vektor yang

prima ketika melakukan konversi obyek gambar tersebut dari format

bitmap. Pembuatan gambar vektor dapat dilakukan dengan

menggunakan software salah satunya adalah adobe illustrator.

9

https://khoiriyaa.wordpress.com/about-seni/ilustrasi-dan-gambar-vektor/selasa, 25 Agustus 2015 jam 13.00

84

(48)

c. Tipografi

Peran tipografi dalam desain dapat menghidupkan teks pada

sebuah tulisan. Tipografi membuat teks menjadi lebih menarik,

sehingga pembaca merasa penasaran dan ingin membaca teks.

Meskipun tipografi berfokus pada seni dan teknik namun, tujuan

utama tipografi adalah agar pembaca dapat mudah memahami pesan

yang disampaikan lewat seni tipografi tersebut. Tipografi memiliki

prinsip yang sama dengan berbagai ilmu desain lainnya: membuat

sesuatu menjadi berguna, dan mudah digunakan.10 Pentingnya

penyampaian informasi agar sesuai antara gagasan desainer dengan

persepsi pengamat inilah yang membuat tipografi begitu penting

perannya dalam desain komunikasi visual.

Pada desain “Hijabilized” (gambar 3.15 poin c) layout

menggunakan jenis huruf yang berbeda. Penggunaan jenis huruf yang

berbeda agar menjadi variasi dan tidak monoton. Meskipun huruf sans

serif jarang digunakan pada judul, namun sesekali huruf sans serif

digunakan oleh majalah Hijabella dalam judul tema. Huruf sans serif

dikenali karena kurangnya ornamen dalam jenis huruf ini. Sans serif

biasanya digunakan dalam body text atau isi materi karena jenis huruf

ini mudah untuk dibaca hampir disemua ukuran. Sans serif adalah

10

Bertzzie.com/knowledge/desain-web-dasar/tipografi.html/selasa,25 Agustus 2015, 14.00

85

(49)

jenis huruf yang efektif dalam menyampaikan informasi dengan cepat

dan jelas kepada pembaca. Meskipun menggunakan jenis huruf yang

berbeda dalam tiap halaman, namun dapat terlihat selaras dan

harmonis. Hal ini karena sang desainer memperhatikan prinsip

kesatuan.

[image:49.612.202.490.314.580.2]

6. Kesatuan dalam Desain “COLOUR TONE

Gambar 3.16

Kesatuan “COLOUR TONE

a

b c

d

(50)

a. Warna

Ketika kita melihat suatu karya grafis, yang terlihat secara

keseluruhan adalah bidang warna. Bidang-bidang itu membentuk arti

serta estetika keindahan. Dominasi warna tertentu lebih memudahkan

untuk mengarahkan konsentrasi saat mencerna makna dari karya itu.

Jangan menggunakan warna-warna yang tidak saling mendukung satu

sama lain di dalam sebuah karya grafis. Tentukan dominasi arah warna

sebelum kita mendesain agar mendapatkan perpaduan warna yang

indah dipandang mata. Seperti halnya pada gambar 3.16 pada gambar

tersebut menggunakan warna-warna yang hampir mirip antara baju

yang dikenakan oleh model dengan warna latar belakang atau

background. Pada desain “Colour Tone” poin (a) dominasi arah warna

cenderung ke arah warna merah muda dan hijau tosca. Kedua warna

tersebut adalah warna yang disukai oleh kebanyakan wanita yang

menyiratkan sesuatu yang lembut dan menenangkan, cinta, kasih

sayang dan feminim. Penggunaan warna-warna pastel akan

memberikan kesan lembut, menenangkan, dan hangat sehingga

membuat orang-orang yang melihat merasa nyaman. Selain itu

memberikan kesan feminim yang membuat penampilan menjadi lebih

cantik dan menawan.

Namun ada yang kurang dari penggunaan warna body text pada

desain “Colour Tone” (gambar 3.16 poin b) warna hitam pada body

(51)

text kurang terlihat karena background berwarna putih transparan.

Sehingga tulisan kurang bisa terbaca dan sulit untuk dicerna.

b. Ilustrasi

Sebuah karya visual sebaiknya memiliki point of view. Hal itu

dapat diartikan sebagai arah perhatian yang mula-mula harus diberikan

oleh pembaca. Arah juga dapat diartikan sebagai alur untuk mengamati

sebuah karya. Elemen arah jelas merupakan sarana kesatuan yang

harus diperhatikan.

Sebuah karya visual yang memiliki ilustrasi berupa

bentuk-bentuk yang semrawut pastilah akan lebih sulit dicerna. Beda halnya

dengan bentuk-bentuk yang menyatu memiliki kemungkinan untuk

dicerna lebih cepat. Selain itu ilustrasi yang ditampilan harus

menerapkan prinsip keseimbangan. Keseimbangan atau balance

merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat

sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur

desain komunikasi visual. Begitu pula yang diperlihatkan pada desain

“Colour Tone” (gambar 3.16 poin c) ilustrasi tersebut menampilkan

ilustrasi berupa foto sang model di sebelah kiri kemudian body text

disebelah kanan. Sehingga nampak terlihat kombinasi ilustrasi yang

seimbang dan menyatu.

(52)

c. Tipografi

Desain komunikasi visual tidak bisa lepas dari tipografi sebagai

unsur pendukungnya. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat

bukan saja bisa berarti suatu makna yang mengacu kepada sebuah

objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk

menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual.11 Pada gambar

3.16 tidak ada penekanan pada penggunaan tipografi karena tidak

adanya judul atau headline dihalaman tersebut. Pada desain “Colour

Tone” poin (d) body text menggunakan jenis huruf standar yaitu huruf

sans serif yang memberikan kesan casual.

11

Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta:Andi,2007,hlm.191

89

(53)
[image:53.612.193.479.138.488.2]

7. Kesatuan dalam Desain “MY WORLD

Gambar 3.17 Kesatuan “MY WORLD

a. Warna

Kekuatan warna sangat dipengaruhi oleh latar atau

background. Secara visual warna dapat dibagi menjadi dua golongan,

yaitu warna dingin dan warna panas. Warna dingin, seperti hijau, biru,

hijau-biru, biru-ungu, dan ungu dapat memberi kesan pasif, statis,

kalem, damai dan secara umum kurang mencolok. Sebaliknya,

warna-warna panas, seperti merah, merah-orange, orange, kuning-orange,

kuning, kuning-hijau, dan merah-ungu memiliki kesan hangat,

dinamis, aktif dan mengundang perhatian.

a

b

c

d

(54)

Dominasi warna yang terdapat pada layout “My World”

(gambar 3.17 poin a) adalah warna hijau-biru. Sang model

mengenakan pakaian cutting atasan berwarna hijau tosca dan orange.

Kemudian latar atau background berwarna senada yaitu hijau tosca

kombinasi dengan warna merah muda dan orange. Warna putih

digunakan untuk warna judul yang menambah kesan lembut. Hal ini

berarti sang desainer menggunakan prinsip kesatuan.

b. Ilustrasi

Ilustrasi yang terdapat pada desain “My World” (gambar 3.17

poin b) adalah berupa satu orang model namun mengenakan dua

pakaian dengan warna yang berbeda. Kemudian isi artikel yang

menjelaskan mengenai profil Dian ayu ningtyas yang merupakan

founder dari Zaura. Isi artikel menjelaskan mengenai bisnis yang

sedang digeluti oleh Dian ayu yaitu sebagai desainer dan make-up

artis. Meskipun isi artikel tidak secara detail menjelaskan mengenai

kepribadian Dian ayu namun dengan adanya gambar foto Dian ayu

dapat mewakili isi artikel mengenai gaya casual style yang ia sukai.

(55)

c. Tipografi

Tipografi mempunyai nilai tersendiri dari tiap halaman karena

menjadi daya tarik bagi pembaca. Peran tipografi atau huruf dalam

menciptakan desain komunikasi visual sangat penting, karena huruf

memberikan bentuk komunikasi verbal yang terdiri dari kata dan

kalimat yang disusun atas dasar abjad. Dalam desain “My World”

(gambar 3.17 poin c) tidak ada judul namun ada pekanan berupa nama

“Dian Ayu Ningtyas”. Penulisan nama menggunakan jenis huruf script

yang bercirikan miring dan seperti tulisan tangan biasa. Sedangkan

poin (d) body text menggunakan jenis huruf standar yaitu sans serif

dengan ukuran 12px.

Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar seni grafis.

Sebuah karya seni atau desain harus menyatu, utuh dan tampak seperti

menjadi satu kesatuan. Prinsip kesatuan sesungguhnya adalah adanya

saling hubungan antar unsur yang disusun. Jika satu atau beberapa

susunan terdapat saling hubungan maka kesatuan telah dapat dicapai.

Dalam penelitian ini unsur yang disusun menjadi satu kesatuan adalah

warna, ilustrasi dan tipografi. Unsur tersebut adalah unsur yang

diterapkan oleh majalah Hijabella dalam menyampaikan pesan kepada

para pembaca. Pesan dakwah yang disampaikan majalah Hijabella

disusun secara kreatif dengan mengkolaborasikan antara warna,

ilustrasi dan tipografi sehingga pembaca lebih merasa tertarik dan

(56)

tidak mudah bosan. Pada rubrik fashion majalah Hijabella ingin

menyampaian pesan kepada para pembaca tentang cara berpakaian

menggunakan hijab yang baik namun tetap trendy. Berpakaian

muslimah tidak harus mengenakan pakaian yang ribet namun dapat

memilih pakaian simple atau sederhana pun akan tetap terlihat cantik.

Sebagai seorang Islam khususnya seorang wanita sewajarnya memakai

pakaian yang sesuai menurut tuntutan agamanya. Karena

sesungguhnya pakaian yang sopan dan menutup aurat adalah cerminan

seorang muslim atau muslimah yang sebenar-benarnya.

Gambar

Gambar 3.1  Contoh Penggunaan Warna
Gambar 3.2 Contoh Penggunaan Ilustrasi
Gambar 3.4     Contoh Jenis Huruf Dekoratif
    Penekanan atau Dominasi “Gambar 3.5 GET YOURSELF TONED”
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah logo biasanya dibentuk oleh unsur-unsur visual seperti tipografi ( letter mark ), gambar ( picture mark ), warna identitas ( color identity ), tata letak ( layout) atau

Teknik ilustrasi digunakan pada strategi komunikasi visual untuk material komunikasi identitas Merpati karena ilustrasi lebih bersifat imajinatif, ilustrasi yang unik, dan

Keseluruhan layout buku kamus percakapan visual untuk turis ini dibuat untuk memahami bahasa dengan cepat dan menyenangkan, layout ilustrasi akan mendampingi konten teks

Tampilan desain komunikasi visual meliputi dua unsur utama, yakni unsur verbal (tulisan) dan unsur visual (ilustrasi gambar tangan maupun digital, dan fotografi). Salah

Desain Komunikasi Visual Terpadu.. Jakarta:

• Desain sebagai pendukung dalam pemasaran produk industri (dari aspek desain komunikasi visual).. 1.3 Ruang Lingkup Desain Komunikasi Visual • Ruang Lingkup Desain

Dari segi pengaturan tata letak (layout), hal yang harus diperhatikan adalah penyatukan semua unsur grafis yang meliputi warna, bentuk, merek, ilustrasi, dan

permasalahan dunia desain, mengetahui sejarah gaya desain, mampu menguasai teori kreativitas dalam desain, unsur dan prinsip Desain Komunikasi Visual, teori periklanan