BAB IV KONSEP DESAIN
IV. 1. Landasan Teori IV.1.1. Corporate Identity
Corporate Identity (CI) digunakan untuk mengkomunikasikan keberadaan
sebuah korporasi, organisasi, institusi ataupun golongan. Dengan menggunakan nama, lambang, tipografi, warna dan semboyan (tagline/slogan). Corporate Visual
Identity Systems diolah tidak hanya berupa sebuah identitas abstrak belaka, namun
juga diaplikasikan menjadi identitas visual mulai dari stationary office hingga aktiva tetap seperti bangunan, sarana angkut bahkan ke pernak-pernik pendukung promosi seperti merchandise.
Dalam sebuah literatur managerial menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki standardisasi Corporate Identity Systems / Graphic Standard Manual (GSM) lebih mampu mengantisipasi kesulitan-kesulitan komunikasi terhadap keragaman publik dan biasanya dapat mengambil keuntungan diawal dalam sebuah sistem pasar.
Corporate Identity (CI) mendapatkan peran yang signifikan didalam
mencapai tujuan-tujuan organisasi, baik secara internal maupun eksternal
stakeholder. Pada garis besarnya, suatu Corporate Identity (CI) menyatakan
nilai-nilai organisasi / institusi / golongan mengenai ambisi-nya, bisnis-nya, dan karakteristik nya.
Identity adalah sesuatu yang kompleks, Ia mencakup tidak hanya logotype dekoratif
atau simbol, namun juga banyak asosiasi, baik strategis maupun emosional. Kemudian, tentunya ada pula aplikasi sistematis dari identitas tersebut pada
stationery, signage, kendaraan, media cetak, dan lainnya.
IV.1.2. Brand Identity
Menurut Alina Wheeler, dalam Buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa Brand Identity adalah ekspresi secara visual dan verbal dari sebuah brand. Identitas pendukung, ekspresi, komunikasi dan memvisualisasikan brand. Ini adalah cara komunikasi yang paling cepat dan mudah. Dimulai dari sebuah brand name dan
brand mark yang kemudian dijabarkan menjadi sebuah alat komunikasi.
Diaplikasikan mulai dari nama sampai website, sampai kampanye promosi. Brand
Identity dapat meningkatkan perhatian dan membangun bisnis.
Membangun sebuah Brand Identity adalah satu cara membuat visual identity yang mudah diingat dan cepat dikenali. Visual Identity memicu persepsi dan membuka asosiasi dari merk.
Kriteria Brand Identity yang efektif: • Kuat dan mudah diingat • Mudah dikenali
• Menunjukkan image dan konsistensi perusahaan. • Mengkomunikasikan penampilan perusahaan • Memiliki perlindungan legalitas
• Sesuai untuk berbagai media dan skala
Berdasarkan kriteria Brand Identity yang efektif, maka pembuatan logo baru Merpati, diharapkan dapat memenuhi kriteria tersebut, selain lebih kuat dan mudah diingat, namun juga dapat mengkomunikasikan image perusahaan.
IV.1.3. Logo
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Logo adalah huruf atau lambang yang mengandung suatu makna, terdiri dari satu kata atau lebih, sebagai lambang atau nama perusahaan. Logo adalah suatu perwujudan visual yang mempunyai arti sebagai suatu tanda pengenal, identitas bagi suatu lembaga, perusahaan dan suatu kegiatan. Logo harus dapat digunakan sampai masa yang akan datang. Sesuai dengan bidang usaha, dapat dibedakan dengan logo perusahaan lain. Semakin sederhana dan istimewa sebuah logo, maka semakin efektif untuk menarik perhatian.
Siebert & Ballard (1952,p.91) dalam buku “ Making a Good Layout”, Logo adalah pengembangan suatu simbol sehingga simbol tersebut dapat mengkomunikasikan identitas suatu perusahaan dimata masyarakat.
Logo yang baik memenuhi beberapa syarat, sebagai berikut: • Mempunyai arti
• Mempunyai karakteristik tersendiri (khas/unik)
• Mencerminkan citra perusahaan atau kegiatan yang diwakili • Menarik, menonjol, dan mudah diingat
• Bersifat fleksibel, sehingga dapat diterapkan dalam semua aplikasi yang dibutuhkan, dengan berbagai ukuran yang berbeda.
Logo mempunyai arti penting, karena dalam suatu logo terkandung citra yang ingin disampaikan kepada masyarakat, baik dalam bentuk logo itu sendiri, maupun dari warnanya. Sebuah logo akan mudah diingat apabila logo itu terkesan berbeda dengan logo lainnya, namun keunikan logo tersebut harus mampu memberikan identitas dan membawa pesan yang ingin disampaikan oleh pihak perusahaan.
Kiku Obata (2001,p.16) dalam buku “Designing Corporate Identity, Graphic
Design As a Bussines Strategy” mengatakan bahwa: Identitas Perusahaan bukan
hanya menyangkut logo, namun berkaitan dengan keseluruhan penampilan dan emosi yang ingin ditampilkan, sesuai karakter dan pesannya. Semua elemen ini harus dapat saling melengkapi untuk dapat mengkomunikasikan image perusahaan.
Logo menurut bentuknya, dibedakan menjadi 3, yaitu:
• Logogram, menggunaan simbol gambar atau visual dalam hal ini dapat dicantumkan nama perusahaan atau tidak.
• Signature, mengembangkan unsur tipografi, nama perusahaan dan tidak menggunakan gambar atau simbol.
• Wordmark, logo terdiri dari gambar atau simbol, tipografi pengembangan dari nama perusahaan yang bersangkutan.
Joseph Michael Essex, mengatakan ada 5 aspek yang harus diperlihatkan dalam mendesain logo, yaitu:
• Monogram, menyingkat kata atau nama yang sulit diingat menjadi bentuk yang lebih sederhana, memudahkan khalayak untuk mengingatnya.
• Logotype, memanipulasi bentuk, dapat membantu kita menciptakan bentuk dan kesan yang jelas dan berbeda.
• Kesan tipografi, memikirkan cara untuk menciptakan tipografi yang baik dan sesuai dengan produk yang akan didesain.
• Bentuk dan kesan yang berbeda dan jelas.
• Pictogram, mengambil penyederhanaan bentuk yang asli.
• Kesan simbolik, desain logo dan kelima elemen diatas dapat membangkitkan kesan emosi.
Penjelasan:
Logo Merpati yang akan dibuat berupa Logogram, menggunaan symbol gambar atau visual penyederhanaan seekor burung merpati yang mewakili bidang perusahaan, karakter, dan citra perusahaan yang akan dikomunikasikan dengan mencantumkan nama perusahaan “Merpati”.
IV.1.4. Teori Tipografi
Menurut Joyce Butter Kaye dalam Buku “Basic Design” (2002, p.5-6); “Huruf adalah esensi komunikasi visual, ketika sebuah jenis huruf telah dipilih secara hati-hati digunakan secara penuh , hal ini dapat mengkomunikasikan pesan secara efektif.”
Menurut Robert Carter, dalam buku “Working With Computer Type” (1996), faktor-faktor penting dalam tipografi adalah:
• Legibility : Huruf yang dipilih mudah dibaca dalam bentuk bacaan/teks.
• Visibility : Huruf mudah terlihat.
• Clearity : Huruf harus memperlihatkan kejelasan antara huruf yang satu dan huruf yang lain.
Penjelasan:
Jenis tipografi yang digunakan untuk identitas visual perusahaan Merpati adalah jenis sans serif agar terlihat lebih bersahabat, simple, jelas, mudah dibaca dan mudah diingat sehingga menjadi ciri pembeda dari perusahaan kompetitor lainnya. Jenis huruf yang digunakan adalah Euromode, Abell Condensed, dan BellCent Add BT.
IV.1.5. Warna
Dalam buku Color Harmony 2, disebutkan bahwa warna adalah gabungan dari kedua unsur yang sederhana dan kompleks. Warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia. Warna spektral adalah warna yang diperoleh melalui pembiasan cahaya putih melalui sebuah prisma yang terdiri dari warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Terdapat beberapa alasan dalam penggunaan warna, antara lain:
• Menurut Russel (1990, p.463) : Warna mempunyai bahasa psikologi yang membangkitkan suasana hati.
• Sebagai alat penarik perhatian. Warna yang dikenal umumnya dalam masyarakat sebagai tradisi dan budaya, disamping itu juga mempunyai asosiasi psikologi atau emosi.
Warna dapat mempengaruhi sisi psikologis manusia, itulah sebabnya warna sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap warna itu mempunyai arti masing-masing dan mencerminkan sesuatu.
Berikut ini adalah respon psikologis warna menurut Yoki Dhinata dalam artikelnya yang berjudul “Arti Warna” (2008):
Tabel 2.9(Arti warna)
Berikut ini adalah arti warna yang ditulis oleh Mojang, (2007) dalam artikel “Warna Pun Memiliki Arti”:
• Merah: Mencerminkan kekuatan, energi, hasrat, cinta, gairah, darah, agresif, semangat, dorongan, dan keinginan.
• Biru: Memiliki makna kepercayaan, kesetiaan, ketenangan, kedamaian, ketulusan, kesejukan, air, awan, harmoni, kebersihan, konservatif, percaya diri, dan penyembuhan. Warna ini merupakan warna yang aman dipakai untuk desain. Selain itu, warna ini juga bermakna kesedihan, kedingingan, depresi, dan penurunan vitalitas.
• Coklat: Berarti tanah, bumi, netral, hangat, aman, dan perlindungan.
• Abu-abu: Bermakna modern, cerdas, bersih, kokoh, masa depan, dan intelektual.
Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna ‘Prang System’ yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :
1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.
Penjelasan :
Dalam menampilkan karakter dan citra perusahaan Merpati yang kuat dan menarik, dan melihat arti dari warna maka warna yang dipilih adalah warna biru, dan warna coklat kemerahan, karena kesatuan warna-warna tersebut unik dan berbeda dari kompetitor lainnya.
IV.1.6. Ilustrasi
Berikut ini adalah landasan teori Desain Komunikasi Visual yang diperoleh dari buku “Teori Disain Komunikasi Visual” yang dikarang oleh Artini Kusmiati. R. (1999)
Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat, cepat, serta tegas, dan merupakan terjemahan dari sebuah judul. Ilustrasi diharapkan dapat memberi suasana penuh emosi dan menjadikan gagasan seakan-akan nyata.
Meskipun ilustrasi merupakan attention-getter yang paling efektif, tetapi lebih efektif bila ilustrasi tersebut juga mampu menunjang pesan yang terkandung. Ilustrasi harus didesain dengan baik dan jangn hendaknya mengunakan ilustrasi sebagai pengisi ruangan atau hanya sekedar untuk membantu halaman menarik.
Teknik ilustrasi digunakan pada strategi komunikasi visual untuk material komunikasi identitas Merpati karena ilustrasi lebih bersifat imajinatif, ilustrasi yang unik, dan dapat menyampaikan ide yang diwakilinya dengan baik akan lebih berkesan dan tidak mudah dilupakan oleh target. Tehnik ilustrasi digunakan untuk memberikan petunjuk yang jelas pada media Safety Instruction Card.
IV.1.7. Layout
Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan
kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
Menurut Frank F. Jenkin, ada beberapa patokan dasar yang dapat dikemukakan dalam merancang sebuah layout, yaitu:
1. Kesatuan (The Law of Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
2. Keseimbangan (The Law of Balance)
Suatu keseimbangan dapat dicapai bila unsur-unsurnya disusun secara sepadan , serasi, dan selaras atas dengan pengertian lain juga bobot setiap elemen layout itu setelah diorganisir menghasilkan kesan yang mantap. Terdapat 2 jenis keseimbangan, yaitu:
• Formal Balance (Simetris), apabila unsur-unsur bentuk layout sama posisinya pada kedua belah garis poros (tengah) ruang layout.
• Informal Balance (Asimetris), apabila unsur-unsur pendukung bentuk layout pada kedua belah sisinya sedikit tidak sama dari garis poros ruang layout.
3. Proporsi (The Law of Proportion)
Proporsi merupakan suatu perbandingan yang menunjukan hubungan antara satu unsur dengan unsur lainnya, serta hubungan antara unsur layout dengan dimensi ruang layout-nya (bidang gambar). Buku , surat kabar, majalah, katalog, atau selebaran biasanya mempunyai ukuran yang lebih
panjang pada satu sisinya , baik horizontal maupun vertikal. Bentuk seperti ini selalu tampak lebih manis daripada sebuah bujursangkar yang keempat sisinya sama atau hampir sama panjang
4. Irama (The Law of Rhythm)
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
5. Variasi (The Law of Variety)
Untuk menghindari kesan monoton / membosankan, salah satu unsur dapat ditampilkan lebih menonjol dari yang lainnya.
6. Kontras (The Law of Scale)
Merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang, hitam dan putih, besar dan kecil, dari unsur-unsur layout dalam suatu hubungan yang tidak seimbang (kontras).
7. Harmoni (The Law of Harmony)
Adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur layout yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan. Nilai harmoni dapat dicapai dengan repetisi (pengulangan bentuk) unsure-unsur layout baik itu bidang, garis, huruf, gambar, warna, dan lainnya. Bagian dari suatu layout yang sebaiknya dirancang secara harmonis tetapi tidak monoton. Harmonis dapat dianalogiskan sebagai wajah manusia yang dapat dilihat dari arah depan. Seseorang akan tampak dan tidak memiliki tiga buah mata dan dua buah mulut.
IV. 2. Strategi Kreatif
IV. 2.1. Strategi Komunikasi IV. 2.1.1. Profil Target
Demografi
• Usia : 30 – 45 Tahun
Dipilih usia 30-45 tahun karena kelompok usia tersebut yang sering melakukan perjalanan jarak jauh.
• Jenis kelamin : Mayoritas laki-laki
Dipilih jenis kelamin laki-laki karena sebagian besar adalah
decision maker dan pekerja adalah laki-laki.
• Status sosial-ekonomi : Golongan menengah atas (B, B+ )
Menilik dari harga tiket yang ditawarkan Merpati, maka kelompok status sosial-ekonomi yang sesuai adalah golongan menengah atas.
• Status Pendidikan : Sekolah Menengah Umum (SMU) keatas. Karena yang dipilih adalah golongan menengah atas maka status pendidikan yang sesuai dengan kelas tersebut tentunya kelompok yang memiliki pendidikan minimun SMU keatas. • Pekerjaan : Entrepreneur & Profesional
Pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi adalah kelompok pekerja profesional, baik berbisnis ,manager , sampai pegawai negeri.
Psikografi
• Mobilitas tinggi dan kesibukan seseorang sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan perjalanan jarak jauh. Perilaku
• Kebiasaan seseorang menyukai kenyamanan, pelayanan memuaskan, kemudahan, ketepatan dan mengutamakan keselamatan dalam melakukan penerbangan.
Geografi
• Wilayah : Kota-kota besar, terutama Indonesia bagian timur karena Merpati lahir dan berasal mula dari Irian Jaya.
IV. 2.1.2. Fakta Kunci
• Merpati merupakan salah satu maskapai perintis awal mulanya perkembangan sarana transportasi udara di Indonesia, yang berada dibawah naungan BUMN.
• Merpati merupakan maskapai yang paling berpengalaman dan memiliki rute terbanyak di Indonesia timur.
• Merpati Nusantara Airlines memiliki banyak pesawat kecil. • Merpati Nusantara Airlines memiliki pusat pelatihan (MTC) dan
pusat perawatan pesawat (MMF).
• Citra Merpati Nusantara Airlines kurang baik di mata masyarakat luas.
• Merpati Nusantara Airlines tidak memiliki brand image yang kuat untuk membuat publik mengingat maskapai ini.
• Masyarakat kurang mempercayai dan memilih Merpati karena mengoperasikan pesawat kecil / pesawat tua.
• Merpati tidak memiliki aturan yang jelas dalam pengaplikasian logo sehingga tidak konsisten.
IV. 2.1.3. Masalah yang akan dikomunikasikan
Masalah yang diangkat menjadi isu utama adalah memberi solusi komunikasi visual yang tepat untuk menyampaikan keunggulan yang dimiliki
Merpati Nusantara Airlines, dan membuat aturan pada sistem identitas
visualnya.
IV. 2.1.4. Tujuan Komunikasi
Arah komunikasi yang dituju sesuai dengan proses komunikasi: • Attention
Menarik perhatian target dengan solusi visual yang mengkomunikasikan kualitas penerbangan yang ditawarkan oleh Merpati Nusantara Airlines.
• Interest
Mendapatkan minat dari target. • Desire
Setelah mendapat minat dari target, terciptalah keinginan dari target untuk mencoba menggunakan Merpati.
• Action
Memenuhi keinginan target yang dirasakan dengan melakukan tindakan, berpatisipasi menjadi penumpang Merpati.
IV. 2.1.5. Positioning / Unit Selling Proposition
Maskapai penerbangan Indonesia yang terdepan dalam menjelajahi Indonesia Timur.
IV. 2.1.6. Tagline
Get The Feeling!
IV. 2.2. Strategi Desain IV. 2.2.1. Keyword
• Maskapai penerbangan • Burung Merpati
• Perintis IV. 2.2.2. Tone & Manner
Dalam berkomunikasi , nuansa yang akan ditampilkan adalah nyaman , tegas, berani, dan cepat karena dalam hal ini , Merpati selalu mengutamakan keselamatan dan tepat waktu agar penumpang yang menggunakan maskapai Merpati merasa nyaman dan percaya.
IV. 2.2.3. Strategi Verbal
Gaya bahasa yang akan digunakan adalah gaya bahasa formal yang memiliki kesan serius dan dimengerti oleh semua kalangan. Penggunaan bahasa tidak terbatas pada penggunaan bahasa Indonesia, mengingat profil target yang memiliki pendidikan minimum diatas SMU, ada pula penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa sekunder.
IV. 2.2.4. Strategi Visual
Unsur-unsur desain yang dipilih berdasarkan pertimbangan karakter target serta pendekatan yang dilakukan:
• Skema warna yang dipakai adalah warna yang menciptakan gambaran perintis, berani, tegas, nyaman dan cepat. Warna juga harus mewakili profesionalitas perusahaan dan memiliki pembeda dengan kompetitor, karena Merpati merupakan maskapai perintis yang paling berpengalaman di Nusantara. • Tipografi untuk identitas visual menggunakan jenis sans serif,
agar tampak kesan serius, professional, dan lebih bersahabat. • Ilustrasi berupa stilasi / penyederhanaan bentuk dari
bentuk-bentuk kompleks agar dapat menyampaikan pesan visual dengan baik terutama dalam memberikan petunjuk keselamatan. IV. 2.3.Pemilihan Item
Pemilihan Item diajukan dengan mengingat bahwa media yang digunakan adalah media yang tepat dan efektif dalam menjangkau sasaran dan berdampak positif.
• Logo
Merupakan item utama dari sebuah Corporate Identity. Penciptaan logo harus sesuai dengan karakter yang ingin ditampilkan oleh perusahaan, dan dapat dengan mudah diaplikasikan pada berbagai macam item utama maupun item pendukung.
• Graphic Standard Manual
Buku panduan perusahaan sebagai standarisasi sistem identitas visual suatu perusahaan agar komunikasi kepada khalayak yang beragam tersampaikan secara baik dan konsisten. GSM berisi aturan penerapan logo dan elemen-elemen visual dan dalam berbagai media pemasaran dan komunikasi.
• Stationery (Kop surat, Kartu nama, Amplop, Map, Kertas Fax)
Stationery adalah salah satu item utama yang sangat diperlukan oleh
sebuah perusahaan dalam berintraksi dan berkomunikasi secara verbal dengan perusahaan atau pihak lain. Oleh karena itu stationery harus dapat mencerminkan citra diri perusahaan yang positif dan sesuai dengan identitas perusahaan. Penerapan logo dan elemen desain dibedakan menjadi 3 variant, yaitu: Merpati Nusantara Airlines, Merpati Training Centre, dan Merpati Maintenance Facility.
• Airlines Identification Chart
Airlines Identification Chart adalah tanda pengenal pada badan
pesawat terutama pada buntut pesawat, dimana setiap maskapai penerbangan memiliki ciri yang berbeda.
• Tiket
Tiket penumpang Merpati untuk melakukan penerbangan sebagai bukti bahwa pemilik nama tersebut adalah penumpang Merpati dengan jurusan tertentu. Merpati masih menggunakan sistem manual yaitu dengan menggunakan tiket berupa kertas.
• Boarding pass
Boarding pass adalah bukti penumpang menaiki pesawat, Boarding pass didapat pada check in counter di bandara keberangkatan sebelum
penumpang memasuki kabin pesawat. • Baggage Identification Tag
Baggage Identification Tag adalah tanda pengenal pada barang
bawaan penumpang (atau bagasi) yang di rekatkan pada setiap koper penumpang. Setiap maskapai dan penerbangan memiliki ciri yang berbeda. Tanda ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu untuk penerbangan domestik dan penerbangan internasional, kemudian dibedakan warnanya setiap kota tujuan.
• Security Item Bag
Security Item Bag adalah kantong plastik yang digunakan untuk
menyimpan barang yang mengandung zat cair, gas / bahan kimia milik penumpang, contohnya adalah alat-alat make-up dan lainnya, yang tidak diperkenankan dibawa bebas oleh penumpang.
• Headrest Cover
Headrest adalah sandaran kepala pada setiap tempat duduk
penumpang di dalam kabin pesawat, dimana terdapat penutup / pembungkus yang seragam agar terlihat indah dan rapih. Headrest
• Airsickness bag
Kantong kertas yang tersedia di setiap kursi penumpang yang dapat digunakan dalam keadaan darurat.
• Indoor Signage / Front Office Signage
Backdroop signage logo Merpati ditempatkan di setiap kantor cabang
maupun kantor pusat Merpati, yang terletak pada front office sebagai
aturan yang seragam.
• Check In Counter Signage
Tempat yang di sediakan oleh semua maskapai penerbangan di setiap bandara bagi penumpang untuk melakukan check in sebelum menaiki pesawat. Setiap maskapai menampilkan identitas visualnya agar mudah dilihat dan dikenali oleh calon penumpangnya.
• Exterior Signage
Exterior signage adalah tanda pada setiap kantor perwakilan maupun
kantor pusat Merpati di seluruh Indonesia. • Bus
Transportasi yang disediakan bagi penumpang atau calon penumpang Merpati untuk menuju ke airport ataupun untuk penumpang charter
flight untuk menuju ke enterance gate dari waiting room.
• Stewardess Uniform
Seragam pramugari digunakan di setiap penerbangan, oleh karena itu jenis seragam pramugari Merpati dibagi menjadi 3 jenis sesuai dengan jenis penerbangannya, yaitu seragam untuk penerbangan
internasional, domestik dan perintis (atau menggunakan pesaawat berpenumpang kurang dari 50 orang).
• Safety Instruction Card
Safety Instruction Card atau Safety card adalah kartu yang berisi
instruksi keselamatan penumpang dalam melakukan penerbangan sesuai dengan jenis pesawat yang bersangkutan. Didalam Safety
Instruction Card ini dijelaskan berbagai situasi dan solusi untuk
penumpang Merpati agar mudah dipahami dengan ilustrasi yang mudah dimengerti.
• Name Tag ( Cabin Crew dan Karyawan )
Name tag dibuat dengan dua jenis yaitu untuk pekerja di dalam
pesawat dan untuk karyawan di kantor Merpati. Name tag untuk karyawan dibuat dengan ukuran standar kartu keanggotaan disertai dengan foto dari pemilik kartu tersebut, berbeda dengan Name tag