i
SKRIPSI
PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
NURUL AYU NARESWARI IRSAN 130522123
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe Kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Penetapan Fee Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan 13 Juni 2015
(Nurul Ayu Nareswari Irsan)
ii ABSTRAK
PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE
AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANGTERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan fee audit
adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh sampel laporan keuangan perusahaan sebanyak 100 perusahaan. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan digunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum uji regresi, data terlebih dahulu diuji menggunakan uji asumsi klasik.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap fee audit. Sementara secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap fee audit. Sedangkan variabel karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan dan kompleksitas secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap fee audit.
iii
ABSTRACT
THE EFFECT OF CHARACTERISTIC OF AUDITORS, THE TYPE OF
OWNERSHIP OF THE COMPANY, COMPLEXITY, AND FIRM SIZE
ON BANK COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK
EXCHANGE
This study aims to examine the factors that may affect the determination of the audit fees on bank companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Factors that affect the determination of audit fees are characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size.
The population of this study is a bank company that is listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2010-2013. By using purposive sampling method samples obtained financial reports at least 100 companies. To analyze the effect of characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size used multiple linear regression analysis. Prior to regression test, the data must first be tested using classical assumption test.
Method of data collection used is the method of documentation by collecting information from books, accounting journals, and other sources related to the research.
The results showed that by simultan auditor characteristics, type of ownership of the company, complexity, and size of the companies simultaneously effect on audit fee. While of partially firm size have effect and significant on audit fees. While the variable of characteristic of auditors, type of ownership, and the complexity of company of partially have no effect on audit fees.
Keywords: audit fees, characteristic of auditors, the type of ownership of the
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
Rahmat dan Karunia yang telah diberikan Nya. Berkat limpahan serta rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan
ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia” berjalan dengan baik. Adapun skripsi ini
disusun guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi, Universitas
Sumatera Utara.
Selama penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan,
bantuan, saran, motivasi, serta dukungan doa dari berbagai pihak. Oleh Karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bimbingan dan bantuan, yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, SE, MAFIS, Ak selaku Ketua
Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku
Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi S1 Akuntansi
dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1
v 4. Ibu Yeti Meliany Lubis, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding dan Bapak
Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran
dan masukan kepada penulis.
6. Kepada orangtua penulis yang tercinta, dr. Erwanto Indroyono Irsan dan Dra.
Sri Budiasih Ak, serta saudara penulis Mas Bhas, Mas Dito dan Mas Tiyos
terima kasih untuk doa, kasih sayang, masukan, dan dukungan yang senantiasa
diberikan kepada penulis.
7. Kepada sahabat penulis untuk doa dan dukungan yang diberikan, khususnya
untuk Gank Gonk (Mora, Anggi, Vestry, Tia, Rizka, Icha, Asti, Cici, Leily,
Inggit). Jangan putus komunikasi ya teman-teman. We Are Foolish Girls! :)
8. Kepada teman-teman seperjuangan (Kak Maya, Hadi, Nanda, Fuad, Erwin,
Alif, Rizky, Jahri, Gito, Arfah, Robert, Mudan, Pian) terima kasih telah
memberi masukan, bantuan, dukungan serta doa.
9. Segenap teman-teman Prodi Akuntansi Ekstensi Stambuk 2013 yang telah
memberikan banyak pengalaman yang indah, semangat, bantuan, dan
dukungan.
vi Akhir kata dengan segala keterbukaan, Penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan
kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juni 2015
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Tujuan Penelitian ... 8
1.4. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis ... 10
2.1.1. Karakteristik Auditor ... 10
2.1.1.1. Kantor Akuntan Publik ... 10
2.1.2. Tipe Kepemilikan Perusahaan ... 12
2.1.2.1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ... 12
2.1.2.2. Perusahaan Swasta ... 14
2.1.3. Kompleksitas ... 15
2.1.4. Ukuran Perusahaan ... 16
2.1.5. Auditor Eksternal ... 17
2.1.6. Fee Audit ... 18
2.2. Penelitian Terdahulu ... 20
2.3. Kerangka Konseptual ... 22
2.3.1. Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap Fee Audit 23
2.3.2. Pengaruh Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Fee Audit ... 23
2.3.3. Pengaruh Kompleksitas terhadap Fee Audit ... 25
2.3.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit ... 26
2.3.5. Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit ... 26
2.4. Pengembangan Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 29
3.2. Lokasi Penelitian ... 29
3.3. Batasan Penelitian ... 29
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
viii
3.6. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 33
3.6.1. Variabel Dependen ... 33
3.6.1.1. Fee Audit ... 33
3.6.2. Variabel Independen ... 34
3.6.2.1. Karakteristik Auditor ... 35
3.6.2.2. Tipe Kepemilikan Perusahaan ... 35
3.6.2.3. Kompleksitas ... 36
3.6.2.4. Ukuran Perusahaan ... 36
3.7. Metode Analisis ... 38
3.7.1. Statistik Deskriptif ... 38
3.7.2. Uji Asumsi Klasik ... 39
3.7.2.1. Uji Normalitas Data ... 39
3.7.2.2. Uji Multikolinieritas ... 40
3.7.2.3. Uji Autokorelasi ... 41
3.7.2.4. Uji Heterokedastisitas ... 42
3.8. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42
3.8.1. Koefisien Determinasi (R2) ... 43
3.8.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 44
3.8.3. Uji T ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Statistik Deskriptif ... 46
4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 47
4.2.1. Hasil Uji Normalitas Data ... 47
4.2.2. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50
4.2.3. Hasil Uji Autokorelasi ... 51
4.2.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52
4.3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 52
4.3.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 53
4.3.2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 53
4.3.3. Hasil Uji T ... 54
4.3.4. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 57
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 63
5.2. Keterbatasan ... 64
5.3. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
ix
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Halaman
2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 21
3.1. Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
3.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 37
4.1. Hasil Statistik Deskriptif ... 46
4.2. Hasil Uji Normalitas Data ... 47
4.3. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50
4.4. Hasil Uji Autokorelasi ... 51
4.5. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 53
4.6. Hasi Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 53
4.7. Hasil Uji T ... 54
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1. Kerangka Konseptual ... 28
4.1. Hasil Uji Normalitas Histogram ... 48
4.2. Hasil Uji Normal P-Plot ... 49
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul Halaman
1. Data Sampel Penelitian ... 69
2. Hasil Statistik Deskriptif ... 82
3. Hasil Uji Normalitas Data ... 83
4. Hasil Uji Multikolinearitas ... 84
5. Hasil Uji Autokorelasi ... 85
6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 86
7. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 86
8. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 87
9. Hasil Uji T ... 87
i
SKRIPSI
PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
NURUL AYU NARESWARI IRSAN 130522123
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe Kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Penetapan Fee Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan 13 Juni 2015
(Nurul Ayu Nareswari Irsan)
ii ABSTRAK
PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE
AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANGTERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan fee audit
adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh sampel laporan keuangan perusahaan sebanyak 100 perusahaan. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan digunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum uji regresi, data terlebih dahulu diuji menggunakan uji asumsi klasik.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap fee audit. Sementara secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap fee audit. Sedangkan variabel karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan dan kompleksitas secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap fee audit.
iii
ABSTRACT
THE EFFECT OF CHARACTERISTIC OF AUDITORS, THE TYPE OF
OWNERSHIP OF THE COMPANY, COMPLEXITY, AND FIRM SIZE
ON BANK COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK
EXCHANGE
This study aims to examine the factors that may affect the determination of the audit fees on bank companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Factors that affect the determination of audit fees are characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size.
The population of this study is a bank company that is listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2010-2013. By using purposive sampling method samples obtained financial reports at least 100 companies. To analyze the effect of characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size used multiple linear regression analysis. Prior to regression test, the data must first be tested using classical assumption test.
Method of data collection used is the method of documentation by collecting information from books, accounting journals, and other sources related to the research.
The results showed that by simultan auditor characteristics, type of ownership of the company, complexity, and size of the companies simultaneously effect on audit fee. While of partially firm size have effect and significant on audit fees. While the variable of characteristic of auditors, type of ownership, and the complexity of company of partially have no effect on audit fees.
Keywords: audit fees, characteristic of auditors, the type of ownership of the
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
Rahmat dan Karunia yang telah diberikan Nya. Berkat limpahan serta rahmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas dan
ukuran perusahaan terhadap penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia” berjalan dengan baik. Adapun skripsi ini
disusun guna untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi, Universitas
Sumatera Utara.
Selama penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan,
bantuan, saran, motivasi, serta dukungan doa dari berbagai pihak. Oleh Karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bimbingan dan bantuan, yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, SE, MAFIS, Ak selaku Ketua
Departemen Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku
Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi S1 Akuntansi
dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1
v 4. Ibu Yeti Meliany Lubis, SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembanding dan Bapak
Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran
dan masukan kepada penulis.
6. Kepada orangtua penulis yang tercinta, dr. Erwanto Indroyono Irsan dan Dra.
Sri Budiasih Ak, serta saudara penulis Mas Bhas, Mas Dito dan Mas Tiyos
terima kasih untuk doa, kasih sayang, masukan, dan dukungan yang senantiasa
diberikan kepada penulis.
7. Kepada sahabat penulis untuk doa dan dukungan yang diberikan, khususnya
untuk Gank Gonk (Mora, Anggi, Vestry, Tia, Rizka, Icha, Asti, Cici, Leily,
Inggit). Jangan putus komunikasi ya teman-teman. We Are Foolish Girls! :)
8. Kepada teman-teman seperjuangan (Kak Maya, Hadi, Nanda, Fuad, Erwin,
Alif, Rizky, Jahri, Gito, Arfah, Robert, Mudan, Pian) terima kasih telah
memberi masukan, bantuan, dukungan serta doa.
9. Segenap teman-teman Prodi Akuntansi Ekstensi Stambuk 2013 yang telah
memberikan banyak pengalaman yang indah, semangat, bantuan, dan
dukungan.
vi Akhir kata dengan segala keterbukaan, Penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran dan
kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juni 2015
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Tujuan Penelitian ... 8
1.4. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis ... 10
2.1.1. Karakteristik Auditor ... 10
2.1.1.1. Kantor Akuntan Publik ... 10
2.1.2. Tipe Kepemilikan Perusahaan ... 12
2.1.2.1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ... 12
2.1.2.2. Perusahaan Swasta ... 14
2.1.3. Kompleksitas ... 15
2.1.4. Ukuran Perusahaan ... 16
2.1.5. Auditor Eksternal ... 17
2.1.6. Fee Audit ... 18
2.2. Penelitian Terdahulu ... 20
2.3. Kerangka Konseptual ... 22
2.3.1. Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap Fee Audit 23
2.3.2. Pengaruh Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Fee Audit ... 23
2.3.3. Pengaruh Kompleksitas terhadap Fee Audit ... 25
2.3.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit ... 26
2.3.5. Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit ... 26
2.4. Pengembangan Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 29
3.2. Lokasi Penelitian ... 29
3.3. Batasan Penelitian ... 29
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
viii
3.6. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 33
3.6.1. Variabel Dependen ... 33
3.6.1.1. Fee Audit ... 33
3.6.2. Variabel Independen ... 34
3.6.2.1. Karakteristik Auditor ... 35
3.6.2.2. Tipe Kepemilikan Perusahaan ... 35
3.6.2.3. Kompleksitas ... 36
3.6.2.4. Ukuran Perusahaan ... 36
3.7. Metode Analisis ... 38
3.7.1. Statistik Deskriptif ... 38
3.7.2. Uji Asumsi Klasik ... 39
3.7.2.1. Uji Normalitas Data ... 39
3.7.2.2. Uji Multikolinieritas ... 40
3.7.2.3. Uji Autokorelasi ... 41
3.7.2.4. Uji Heterokedastisitas ... 42
3.8. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42
3.8.1. Koefisien Determinasi (R2) ... 43
3.8.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 44
3.8.3. Uji T ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Statistik Deskriptif ... 46
4.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 47
4.2.1. Hasil Uji Normalitas Data ... 47
4.2.2. Hasil Uji Multikolinieritas ... 50
4.2.3. Hasil Uji Autokorelasi ... 51
4.2.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 52
4.3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 52
4.3.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 53
4.3.2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 53
4.3.3. Hasil Uji T ... 54
4.3.4. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 57
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 63
5.2. Keterbatasan ... 64
5.3. Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
ix
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul Halaman
ii ABSTRAK
PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PENETAPAN FEE
AUDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANGTERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan fee audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan fee audit
adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh sampel laporan keuangan perusahaan sebanyak 100 perusahaan. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan digunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum uji regresi, data terlebih dahulu diuji menggunakan uji asumsi klasik.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap fee audit. Sementara secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap fee audit. Sedangkan variabel karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan dan kompleksitas secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap fee audit.
iii
ABSTRACT
THE EFFECT OF CHARACTERISTIC OF AUDITORS, THE TYPE OF
OWNERSHIP OF THE COMPANY, COMPLEXITY, AND FIRM SIZE
ON BANK COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK
EXCHANGE
This study aims to examine the factors that may affect the determination of the audit fees on bank companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). Factors that affect the determination of audit fees are characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size.
The population of this study is a bank company that is listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2010-2013. By using purposive sampling method samples obtained financial reports at least 100 companies. To analyze the effect of characteristic of auditors, the type of ownership of the company, the complexity, and firm size used multiple linear regression analysis. Prior to regression test, the data must first be tested using classical assumption test.
Method of data collection used is the method of documentation by collecting information from books, accounting journals, and other sources related to the research.
The results showed that by simultan auditor characteristics, type of ownership of the company, complexity, and size of the companies simultaneously effect on audit fee. While of partially firm size have effect and significant on audit fees. While the variable of characteristic of auditors, type of ownership, and the complexity of company of partially have no effect on audit fees.
Keywords: audit fees, characteristic of auditors, the type of ownership of the
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Imbal jasa audit (fee audit) dapat diartikan sebagai imbalan jasa yang
diterima auditor atas jasa audit yang diberikan terhadap laporan keuangan.
Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan
salah satu obyek yang menarik untuk diteliti. Hal ini disebabkan kebijakan
penentuan fee audit oleh kantor akuntan publik menjadi salah satu aspek mutu
terhadap kantor akuntan publik tersebut. Agar penilaian audit terhadap
informasi yang disajikan oleh manajemen dilakukan secara bebas dan tidak
memihak, perusahaan menggunakan jasa akuntan publik.
Audit laporan keuangan dilakukan oleh Akuntan Publik dengan
mensyaratkan kompetensi, integritas, dan independensi. Akuntan Publik
wajib menjunjung tinggi sikap independen dan memastikan bahwa setiap
penugasan yang diterima dan hasil pekerjaannya terbebas dari pengaruh pihak
manapun. Untuk menjaga persyaratan kompetensi, integritas, dan
independensi serta meningkatkan citra profesi Akuntan Publik, maka perlu
dirancang suatu panduan untuk menetapkan fee audit.
Masalah fee adalah suatu permasalahan yang dilematis, dimana di satu
sisi auditor harus independen dalam memberikan opininya tapi di sisi lain
auditor juga memperoleh imbalan dari klien atas pekerjaan yang
dilakukannya. Akuntan publik merupakan jasa profesional, oleh sebab itu
2 publik yang melakukan jasa audit (auditor eksternal) terhadap laporan
keuangannya. Bagi akuntan publik, fee adalah sumber pendapatan bagi
mereka.
Peraturan mengenai dasar pengenaan fee audit telah ditetapkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang menerbitkan Surat Keputusan
No. KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. Surat
Keputusan ini diterbitkan dengan tujuan sebagai pedoman bagi seluruh
Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia dalam menentukan besarnya
imbalan yang wajar atas jasa profesional (professional fees) yang mereka
berikan sebagai akuntan publik. Fee audit yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk mempekerjakan seorang auditor atau akuntan publik diharapkan
mampu meningkatkan pengawasan manajemen, kualitas laporan keuangan
perusahaan dan independensi manajemen.
Masalah fee memang sangat rentan karena fee dapat mempengaruhi
independensi seorang auditor. Menurut Rimawati (2011), semakin besar jasa
audit yang diberikan maka semakin besar fee yang diberikan oleh klien, dan
indikasi hilangnya independensi auditor juga semakin tinggi. Hal ini
tercermin dari kasus Enron, salah satu kasus yang cukup menyita perhatian
publik. Arthur Andersen, kantor akuntan publik yang mengaudit laporan
keuangan Enron, telah kehilangan indenpendensinya sebagai auditor diduga
karena Andersen bertindak sebagai auditor eksternal sekaligus sebagai auditor
3 Andersen melebihi fee sebagai auditor eksternal diduga sebagai penyebab
lain.
Besarnya fee audit masih menjadi perbincangan yang cukup panjang,
mengingat banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu di antaranya
adalah karakteristik auditor. Diacon (2002) menyatakan bahwa Kantor
Akuntan Publik dapat menjadi salah satu bagian dari karakteristik auditor
(auditor characteristic).
Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang didirikan
berdasarkan hukum Indonesia dan telah mendapatkan izin usaha dari Menteri
Keuangan, sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya.
Pada umumnya perusahaan memilih menggunakan jasa auditor independen
dari Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk meningkatkan kredibilitas dari
laporan keuangan tersebut. Perusahaan yang tidak menggunakan jasa auditor
independen kemungkinan besar akan memiliki laporan keuangan dengan
tingkat kredibilitas yang sangat kecil. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Nugrahani (2013) yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penetapan Fee Audit Eksternal menyimpulkan bahwa Karakteristik auditor
(Kantor Akuntan Publik) berpengaruh positif signifikan terhadap fee audit
eksternal.
Tipe kepemilikan perusahaan juga menjadi salah satu faktor untuk
menentukan besaran fee audit yang dikeluarkan untuk mempekerjakan
seorang auditor. Dalam penelitian ini, tipe kepemilikan perusahaan dibagi
4 Menurut penelitian Pambudi (2012) yang mengambil obyek perusahaan
manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuktikan bahwa
tipe kepemilikan perusahaan BUMN dan swasta tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap penentuan besarnya fee audit. Desender, et al. (2009)
menemukan hubungan signifikan antara kepemilikan perusahaan dengan fee
audit.
Selain tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas juga merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi fee audit. Menurut Beams (2000)
menyatakan perusahaan yang memiliki jumlah anak perusahaan yang banyak
di dalam negeri maka transaksi yang dilakukan perusahaan tersebut akan
semakin rumit karena perlu membuat laporan konsolidasi. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Harjinder et al. (2010) mengenai Pengaruh Internal
Audit terhadap Penentuan Harga Pelayanan Audit (fee audit) bahwa
kompleksitas menunjukkan pengaruh yang signifikan positif terhadap fee
audit.
Ukuran perusahaan adalah faktor selanjutnya yang juga dapat
berpengaruh pada fee audit. Ukuran Perusahaan merupakan suatu skala
dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya suatu perusahaan. Ukuran
perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di
dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen
mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan
maupun pihak internal perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan ini
5 aktiva lancar maupun aktiva tetap. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Suharli dan Nurlaelah (2008) terhadap BUMN di Indonesia menyebutkan
bahwa ukuran auditee perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap fee
audityang diterima auditor.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan tersebut terdapat
adanya research gap yaitu hasil dari penelitian terdahulu yang saling
bertentangan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pambudi (2012) yang
mengambil obyek perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) membuktikan bahwa tipe kepemilikan perusahaan BUMN
dan swasta tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penentuan besarnya
fee audit. Desender et al. (2009) menemukan hubungan signifikan antara
kepemilikan perusahaan dengan fee audit. Perbedaan hasil penelitian yang
dilakukan sebelumnya ini menjadi cukup menarik untuk diteliti lebih lanjut
mengenai pengaruh tipe kepemilikan perusahaan (BUMN dan swasta)
terhadap penetapan besarnya fee audit.
Ghosh (2010) menyatakan bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh
perusahaan BUMN lebih rendah dibandingkan dengan biaya audit yang
dikeluarkan oleh perusahaan swasta. Menurut Ghosh (2010) yang mengambil
objek penelitian perusahaan manufaktur di India bahwa pemilihan auditor
eksternal dan fee auditini dipengaruhi oleh tipe kepemilikan perusahaan serta
manajemen laba yang diterapkan oleh perusahaan. Hasil penelitian Ghosh
6 asing maupun BUMN. Fee audit yang dibayarkan oleh perusahaan asing
lebih tinggi daripada yang dibayarkan oleh BUMN.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada
dengan menerapkannya pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang
dilakukan oleh Desender (2009) mengenai Pengaruh Kepemilikan Perusahaan
dan Manajemen Laba terhadap Tipe Auditor dan Fee Audit pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan pemakaian variabel independen:
kepemilikan perusahaan dan manajemen laba dan menggunakan variabel
dependen tipe auditor dan fee audit. Persamaan dengan penelitian Pambudi
(2012) yaitu penggunaan variabel tipe kepemilikan perusahaan.
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pambudi
(2012), yaitu penggunaan variabel karakteristik auditor, kompleksitas, dan
ukuran perusahaan sebagai variabel independen. Penambahan variabel berupa
karakteristik auditor bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
perbedaan antara KAP big four yang berkualitas tinggi membuat sedikit
kesalahan daripada KAP non big four sehingga KAP big four memiliki fee
audit yang lebih tinggi terhadap besaran penetapan fee audit yang diterima
auditor. Sedangkan penggunaan kompleksitas untuk mengetahui apakah ada
pengaruhnya terhadap besaran penetapan fee audit. Penelitian ini
menggunakan perusahaan yang berbeda dengan Pambudi (2012). Pambudi
menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian sedangkan
7 Periode pengamatan juga menjadi perbedaan penelitian ini dengan Pambudi
(2012). Pambudi hanya mengamati satu tahun periode pengamatan yaitu 2011
sedangkan peneliti mengamati empat tahun periode yaitu 2010-2013.
Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan populasi perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peneliti memilih
perusahaan perbankan karena sektor perbankan sering disorot oleh
pemerintah dengan program restrukturisasi perbankan dalam rangka
memperbaiki perekonomian nasional akibat dampak krisis ekonomi yang
terus berkelanjutan. Industri perbankan diharapkan mampu menggerakkan
roda perekonomian nasional sehingga bangsa Indonesia pada akhirnya dapat
terbebas dari krisis ekonomi. Faktor inilah yang akhirnya menarik perhatian
para pelaku pasar modal untuk mengamati gejala-gejala yang terjadi di dunia
perbankan. Data yang digunakan peneliti berasal dari laporan tahunan dan
laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini berjudul
"PENGARUH KARAKTERISTIK AUDITOR, TIPE KEPEMILIKAN
PERUSAHAAN, KOMPLEKSITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP PENETAPAN FEE AUDIT PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh antara karakteristik auditor,
tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap
8 1. Apakah pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan,
kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap fee audit baik secara parsial
maupun secara simultan?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini bertujuan
untuk menguji secara empiris :
1. Pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas,
dan ukuran perusahaan terhadap fee audit baik secara parsial maupun
secara simultan.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman
peneliti mengenai pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan
perusahaan, kompleksitas dan ukuran perusahaan terhadap penetapan fee
audit.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini juga diharapkan mampu untuk memberikan tambahan
informasi bagi perusahaan mengenai faktor yang mendukung dalam
penentuan seberapa besar fee audit yang diberikan, sehingga manajemen
9 3. Bagi Kalangan Akademisi
Penelitian ini dapat memberikan referensi tambahan dan sumbangan
konseptual sebagai bahan pembelajaran dan menambah wawasan
pengetahuan di bidang akuntansi dan pengauditan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Menjadi bahan referensi tambahan untuk melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan,
kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap fee audit. Penelitian ini
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Karakteristik Auditor
2.1.1.1 Kantor Akuntan Publik (KAP)
Menurut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik per 1 Januari
2001, Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi
akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, yang berusaha di bidang pemberian jasa
profesional dalam praktek akuntan publik. Seluruh perusahaan yang telah
Go Public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia diharuskan untuk
memenuhi kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebelum dipublikasikan
kepada publik sesuai dengan keputusan ketua BAPEPAM No Kep.
17/PM/2002.
Ada empat KAP terbesar yang merupakan kantor Akuntan Publik
Internasional yang biasanya disebut dengan “the Big Four”. Masing–
masing KAP tersebut memiliki kantor di kota–kota besar di Amerika
Serikat dan di negara–negara lain yang biasa disebut partners termasuk
11 Yang termasuk dalam the Big Four (Tuanakotta: 2011) adalah:
1. KAP Haryanto Sahari & Rekan yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers (PwC).
2. KAP Osman Bing Satrio & Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu (DTT).
3. KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernst and Young Global (E&Y).
4. KAP Siddharta & Widjaja yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).
Menurut (Mulyadi: 2002) bidang jasa yang dihasilkan oleh Profesi Akuntan Publik adalah:
1. Jasa Assurance adalah jasa professional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan.
2. Jasa Atestasi, adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan termasuk didalamnya adalah audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan performa, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta atestasi lainnya.
3. Jasa Nonassurance, adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa
nonassurance yang dihasilkan oleh akuntan publik adalah jasa
kompilasi, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi.
Dalam hal pemberian jasa audit atas laporan keuangan, KAP hanya
dapat memberikan pelayanan paling lama 6 (enam) tahun buku
berturut-turut. Badan usaha KAP dapat berbentuk:
1. Perseorangan: hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh seorang
akuntan publik yang juga bertindak sebagai pimpinan.
2. Persekutuan perdata atau firma: hanya dapat didirikan oleh paling
12 akuntan publik. Masing-masing sekutu disebut rekan (partner) dan
salah seorang sekutu bersifat sebagai Pemimpin Rekan.
3. Bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi akuntan
publik, seperti yang diatur oleh Undang-Undang.
Pada umumnya perusahaan memilih menggunakan jasa auditor
independen dari Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk meningkatkan
kredibilitas dari laporan keuangan tersebut. Perusahaan yang tidak
menggunakan jasa auditor independen kemungkinan besar akan memiliki
laporan keuangan dengan tingkat kredibilitas yang sangat kecil. Dalam
memilih mempekerjakan auditor untuk memberikan jasa audit, perusahaan
memiliki pandangan, jika diaudit oleh kantor akuntan publik yang besar
dan memiliki hubungan kerja sama dengan kantor akuntan publik asing,
maka akan menghasilkan penilaian yang lebih baik dimata stakeholders
dibandingkan bila diaudit oleh kantor akuntan publik kecil.
2.1.2 Tipe Kepemilikan Perusahaan
2.1.2.1 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ghosh (2010) yang
mengambil objek penelitian perusahaan manufaktur di India, meneliti
tentang hubungan antara tipe kepemilikan, manajemen laba, dan fee
audit. Hasilnya, fee audit yang dibayarkan perusahaan asing lebih tinggi
dibandingkan dengan fee audit yang dibayarkan oleh BUMN. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa auditor internasional kemungkinan
13 penelitian ini, tipe kepemilikan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu
BUMN dan perusahaan swasta.
Kepemilikan perusahaan di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara.
Dalam pasal 1 Undang-Undang tentang BUMN berisi mengenai hal
sebagai berikut :
1. Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan.
2. Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah
BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi
dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu
persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang
tujuan utamanya mengejar keuntungan.
3. Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero
Terbuka, adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran
umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal.
4. Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN
yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham,
14 dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Maksud dan tujuan dari pendirian Badan Usaha Milik Negara
menurut UU No. 19 Tahun 2003 adalah sebagai berikut :
1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional
pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;
2. Mengejar keuntungan;
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat
hidup orang banyak;
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;
5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
2.1.2.2 Perusahaan Swasta
Perusahaan Swasta, yaitu perusahaan yang seluruh modalnya
dimiliki oleh swasta dan tidak ada campur tangan Pemerintah. Modal
diperoleh dari warga negara Indonesia dan perusahaan didirikan di
Indonesia. Perusahaan Swasta biasanya berbentuk perusahaan
perseorangan, firma, persekutuan komanditer, atau perseroan terbatas.
Perusahaan Swasta yang berbentuk perseroan terbatas diatur dalam
Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
15 1. Perusahaan swasta nasional, yaitu perusahaan swasta milik warga
Negara Indonesia ;
2. Perusahaan swasta-asing, yaitu perusahaan swasta milik warga Negara
asing ;
3. Perusahaan swasta campuran (joint-venture), yaitu perusahaan swasta
milik warga negara Indonesia dan warga negara asing.
2.1.3 Kompleksitas
Kompleksitas terkait dengan kerumitan transaksi yang ada di
perusahaan. Kompleksitas operasi klien merupakan salah satu variabel
yang penting dalam menentukan besarnya fee audit. Menurut Mulyadi
(2002: 90), klien yang kegiatannya menghasilkan transaksi yang sangat
rumit merupakan klien yang mengandung risiko besar bagi auditor bila
dibandingkan dengan klien yang kegiatannya bersifat konvensional.
Kompleksitas operasi perusahaan dapat menyebabkan biaya audit
yang lebih tinggi karena pekerjaan audit yang dibutuhkan lebih banyak
sehingga waktu yang diperlukan akan semakin banyak dan secara
otomatis biaya yang lebih tinggi per jam akan dibebankan kepada klien
(Cameran, 2005; Firth, 1985).
Variabel kompleksitas dalam penelitian ini sebagian besar adalah
perusahaan menengah besar yang hampir memiliki masalah kerumitan
transaksi. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan anak perusahaan
(subsidiary) sebagai indikator kompleksitas, mengingat kompleksitas jasa
16 yang dimiliki oleh klien Kantor Akuntan Publik untuk diaudit (Hay et al.,
2008). Anak perusahaan (subsidiary) adalah sebuah perusahaan yang
dikendalikan oleh sebuah perusahaan yang lebih tinggi. Selain itu, anak
perusahaan turut atau sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan lain,
karena sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan lain atau
induk perusahaan. Semakin besar perusahaan, maka semakin besar pula
anak perusahaan sebagai lini induk perusahaan. Penelitian mengenai
pengaruh kompleksitas dalam penentuan harga pelayanan audit (fee
audit) sudah pernah dilakukan oleh Harjinder et al. (2010) dengan hasil
yang signifikan positif.
2.1.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat menunjukkan besar kecilnya suatu
perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diklasifikasikan menurut berbagai
cara antara lain dengan natural log total aktiva, nilai pasar saham, jumlah
pendapatan dan lain-lain. (Machfoedz dalam Septianingrum, 2014).
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No Kep.
11/PM/1997 menyatakan bahwa ukuran perusahaan kecil atau menengah
diukur dengan cara melihat total asset tidak lebih dari Rp.
100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah). Syarat ukuran perusahaan
besar memiliki total asset lebih dari Rp. 100.000.000.000,-.
Menurut Nugrahani (2013) ukuran perusahaan dinyatakan sebagai
determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk
17 1. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan
memperoleh dana dari pasar modal.
2. Ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam
kontrak keuangan.
3. Ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat
perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba.
Penentuan ukuran perusahaan pada penelitian ini didasarkan
kepada total asset perusahaan. Menurut Ahmad dan Kamarudin (2003)
menyatakan perusahaan yang besar memiliki sumber daya yang lebih
besar untuk membayar biaya audit dan memiliki kemampuan untuk
membayarnya secepat mungkin setelah tutup tahun perusahaan.
Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan arus kas
perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik
dalam jangka waktu relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
perusahaan yang memiliki total aktiva yang besar relatif lebih stabil dan
lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total
aktiva yang kecil (Nugrahani, 2013).
2.1.5 Auditor Eksternal
Auditor eksternal adalah profesi audit yang melakukan audit atas
laporan keuangan dari perusahaan, pemerintah, individu atau organisasi
lainnya sesuai dengan standar audit yang berlaku umum. Selain standar
audit, akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan
18 anggota maupun dengan masyarakat umum. Prinsip-prinsip ini mengatur
tentang tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas,
objektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan,
perilaku profesional, dan standar teknis (Rapina dkk, 2010).
Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan
tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan-perusahaan. Peran utama
auditor eksternal adalah untuk memberikan pendapat apakah laporan
keuangan bebas dari salah saji material (Mulyadi, 2002:12).
2.1.6 Fee Audit
Iskak (1999) dalam Suharli dan Nurlaelah (2008) mendefinisikan fee
audit adalah honorarium yang dibebankan oleh akuntan publik kepada
perusahaan auditee atas jasa audit yang dilakukan akuntan publik
terhadap laporan keuangan. Penetapan biaya audit yang dilakukan oleh
KAP berdasarkan perhitungan dari biaya pokok pemeriksaan yang terdiri
dari biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya
tenaga yaitu manager, supervisor, auditor junior dan auditor senior.
Sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya percetakan, biaya
penyusutan komputer, gedung dan asuransi. Setelah dilakukan
perhitungan biaya pokok pemeriksaan maka akan dilakukan tawar
menawar antar klien yang bersangkutan dengan kantor akuntan publik.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menerbitkan Surat
Keputusan No. KEP.024/IAPI/VII/2008 pada tanggal 2 Juli 2008 tentang
19 bahwa panduan ini dikeluarkan sebagai panduan bagi seluruh Anggota
Institut Akuntan Publik Indonesia yang menjalankan praktik sebagai
akuntan publik dalam menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa
profesional yang diberikannya.
Dijelaskan dalam Surat Keputusan mengenai penetapan fee audit,
yang harus dipertimbangkan oleh akuntan publik adalah:
1. Kebutuhan klien;
2. Tugas dan tanggungjawab menurut hukum.
3. Independensi.
4. Tingkat keahlian dan tanggungjawab yang melekat pada pekerjaan
yang dilakukan, serta tingkat kompleksitas pekerjaan.
5. Banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh
akuntan publik dan sifatnya menyelesaikan pekerjaan.
6. Basis penetapan fee yang disepakati.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya fee
audit yaitu menurut Sankaraguruswamy et al. (2003), fee audit
merupakan pendapatan yang besarnya bervariasi tergantung dari
beberapa faktor dalam penugasan audit seperti, ukuran perusahaan klien
(client size), ukuran KAP, keahlian auditor tentang industri (industry
expertise), dan efisiensi yang dimiliki oleh auditor (technological
efficiency of auditors). Faktor-faktor ini sangat berpengaruh terhadap
20 seperti berapa target profit yang akan didapatkan pemilik jelas sangat
besar pengaruhnya juga.
Penjelasan ini dibahas lebih lanjut oleh Surat Keputusan No.
KEP.024/IAPI/VII/2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit dimana
dalam menetapkan imbalan jasa harus sesuai dengan martabat profesi
akuntan publik dan dalam jumlah yang pantas untuk dapat memberikan
jasa sesuai dengan tuntutan standar profesional akuntan publik yang
berlaku. Imbalan jasa yang terlalu rendah atau secara signifikan jauh
lebih rendah dari yang dikenakan oleh auditor atau akuntan pendahulu
atau dianjurkan oleh auditor atau akuntan lain, akan menimbulkan
keraguan mengenai kemampuan dan kompetensi anggota dalam
menerapkan standar teknis dan standar profesional yang berlaku.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang sejenis yang sebelumnya telah dilakukan untuk
menentukan fee audit. Hasil – hasil penelitian ini digunakan untuk bahan
referensi peneliti. Di bawah ini dapat dilihat ringkasan penelitian
21
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Hasil
Penelitian 1. Yatim et al.
(2006)
Governance
Structures, Ethnicity, and Audit Fees of Malaysian Listed Firms Var. Independen: a. Governance Structures b. Ethnicity Var. Dependen: a. Fee Audit
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fee audit dan independensi dewan komisaris, komite audit, dan frekuensi pertemuan komite audit.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara fee audit dan perusahaan yang dimiliki oleh pribumi (bumiputera).
2. Ghosh et al. (2007)
The Impact of Regulation on Auditor Fees: Evidence
From the Sarbanes-Oxley Act.
Var. Independen: a. Opini Audit,
Karakteristik klien, dan Peraturan Hukum.
Var. Dependen: a. Fee Audit
Opini audit, dan
karakteristik klien meningkatkan fee audit hingga 77% tiap tahun.
Sedangkan peraturan hukum meningkatkan upaya audit yang melekat pada Sarbanes-Oxley Act.
3. Oktorina dan Wedari (2015) An Empirical Investigation on Ownership Characteristics, Activities of the Audit Committee, and Audit Fees Var. Independen: a. Karakteristik kepemilikan (Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Manajerial), dan
b. Aktivitas Komite
Audit (jumlah rapat komite audit dalam satu tahun)
Var. Dependen: a. Fee Audit
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap fee audit.
Kepemilikan manajerial dan aktivitas komite audit membuat pengaruh yang signifikan terhadap fee audit.
4. Pambudi
(2012) Pengaruh Kepemilikan Perusahaan dan Manajemen Laba terhadap Tipe Auditor dan Audit Fees pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Var. Independen:
a. Tipe kepemilikan
perusahaan (BUMN dan swasta), dan
b. Manajemen laba
(diukur dengan pendekatan
modifikasi Jones)
Kepemilikan perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas pemilihan auditor dan fee audit.
22
No Peneliti Judul .Variabel Hasil Penelitian
Var. Dependen:
a. Tipe auditor (KAP
domestik dan KAP berafiliasi asing), b. Fee Audit.
pemilihan auditor.
Manajemen laba berpengaruh positif terhadap fee audit.
5. Desender et al. (2009) Board Characteristics and Audit Fees:Why Ownership Structure Matters? Var. Independen: a. Ownership Structure
(BUMN dan swasta), b. Monitoring
c. The provision of resources
Var. Dependen: a. Fee Audit
Memiliki hubungan signifikan antara kepemilikan perusahaan dan fee audit. Fee audit berhubungan positif dan signifikan dengan perusahaan yang tersebar kepemilikannya (Swasta).
Struktur kepemilikan yang tersebar (Swasta) cenderung lebih fokus pada pemantauan, di mana peran monitoring adalah krusial untuk mengurangi masalah keagenan diantara pemegang saham dan manajemen tersebar (Swasta). Dewan komisaris di perusahaan dengan kepemilikan terkonsentrasi (BUMN) cenderung lebih fokus pada penyediaan sumber daya.
Sumber : Diolah oleh Peneliti
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan penjelasan mengenai gambaran
pokok permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan
uraian teoritis dan penelitian terdahulu, faktor-faktor yang mempengaruhi
fee audit yang merupakan variabel independen adalah karakteristik
auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran
23
2.3.1 Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap Fee Audit
Karakteristik auditor dinilai dengan ukuran Kantor Akuntan Publik
(KAP) apakah termasuk dalam KAP Big4 atau non-Big4. Perusahaan
yang menggunakan jasa dari kantor akuntan publik akan bekerja sama
dengan auditor eksternalnya untuk mengaudit laporan keuangan. Dengan
koordinasi dan komunikasi yang baik dari pihak internal maupun
eksternal akan mengurangi kemungkinan kesalahan dan kecurangan yang
akan dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan.
Kantor akuntan publik yang memiliki nama besar (Big 4)
dipandang sebagai auditor yang akan menghasilkan tingkat kualitas audit
yang melebihi persyaratan minimal keprofesionalan dan berkualitas dari
Kantor Akuntan Publik yang tidak memiliki nama besar. Kantor akuntan
publik yang termasuk dalam Big4 akan menghasilkan pelaporan
keuangan yang berkualitas tinggi dan diharapkan membuat sedikit
kesalahan sehingga memiliki fee audit yang lebih tinggi. (Francis dan
Krishnan dalam Nugrahani, 2013). Nugrahani (2013) juga menyatakan
bahwa Karakteristik auditor (Kantor akuntan Publik) berpengaruh positif
signifikan terhadap fee audit eksternal.
2.3.2 Pengaruh Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Fee Audit
Untuk mencegah deteksi dari setiap pengambilalihan sumber daya
perusahaan untuk tujuan politik, ada sedikit alasan BUMN mungkin
24 milik negara cenderung menggunakan auditor lokal (non Big Four) atau
auditor berkualitas rendah, karena dapat meningkatkan modal melalui
koneksi ini tanpa mengurangi asimetri informasi dengan laporan
keuangan yang kredibel. Fakta tersebut dipengaruhi oleh penelitian yang
dilakukan oleh De Angelo (1981) yang berpendapat bahwa Kantor
Akuntan Publik (KAP Big Four) dianggap memiliki tingkat independensi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan auditor lokal, sehingga audit yang
dilakukan KAP big four akan jauh lebih baik dibandingkan dengan jasa
audit yang diberikan oleh KAP lokal. Perusahaan yang lebih memilih
perikatan kerja dengan KAP lokal mengeluarkan biaya audit yang lebih
rendah dibandingkan dengan penggunaan KAP big four.
Desender et al. (2009) menemukan hubungan yang signifikan
antara kepemilikan perusahaan dan fee audit. Dalam penelitian tersebut,
fee audit berhubungan positif dan signifikan dengan perusahaan yang
tersebar kepemilikannya. Perusahaan yang dimiliki oleh banyak
pemegang saham (swasta) akan meningkatkan kompleksitas dalam
melakukan audit dibandingkan perusahaan yang kepemilikan sahamnya
terpusat atau sebagian besar dikuasai oleh negara (BUMN).
Penelitian yang dilakukan Joshi dan Al-Bastaki (1999) dan
penelitian Anderson dan Zehgal (1994) menunjukkan hubungan yang
positif antara fee audit dengan tipe kepemilikan perusahaan. Desender et.
Al. (2009) menemukan hubungan signifikan antara tipe kepemilikan
25 mengungkapkan bahwa biaya audit yang dibayarkan oleh perusahaan
BUMN lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya audit yang
dikeluarkan oleh perusahaan asing.
2.3.3 Pengaruh Kompleksitas terhadap Fee Audit
Kompleksitas merupakan variabel penting dalam menentukan fee
audit. Dalam penelitian ini menggunakan anak perusahaan (subsidiary)
sebagai proxy karena sampel dalam penelitian ini sebagian besar adalah
perusahaan menengah besar yang hampir memiliki masalah kerumitan
transaksi. Semakin besar perusahaan tersebut, maka semakin besar juga
anak perusahaan yang tersebar. Hal ini dikarenakan perusahaan pusat
mengalami perkembangan postitif yang signifikan, maka perusahaan
pusat akan mengembangkan juga anak perusahaannya agar tejadi
kontinuitas yang positif dari atas hingga ke bawah. Penelitian yang
dilakukan oleh Waggoner dan Cashell (1991) menunjukkan bahwa
semakin banyak waktu yang diberikan, semakin banyak transaksi yang
dapat dites oleh auditor.
Penelitian Hay et al. (2006) juga menyatakan pendapat bahwa
terdapat hubungan positif signifikan antara anak perusahaan dengan
besar penetapan fee audit eksternal. Semakin kompleks klien, semakin
sulit dalam mengaudit dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini
26
2.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit
Fee Audit merupakan hal yang penting dalam menentukan
pemeriksaan dan kualitas laporan keuangan suatu perusahaan perbankan.
Banyak pertimbangan yang dilakukan untuk menentukan fee audit yang
sesuai. Salah satu pertimbangan yang dilakukan adalah melihat ukuran
perusahaan (client size). Client Size adalah variabel yang paling penting
dalam menentukan fee audit pada penelitian sebelumnya. Auditor yang
melakukan audit di perusahaan besar akan menghabiskan lebih banyak
waktu dan sumber daya untuk meninjau operasi klien karena perusahaan
besar terlibat dalam sejumlah besar transaksi yang tentu saja
membutuhkan waktu berjam-jam bagi auditor untuk memeriksa, Simunic
(1980), dan Joshi dan Al-Bastaki (2000), dan ukuran perusahaan yang
lebih besar maka memerlukan agency cost yang besar (Subramaniam, et
al., 2009). Hasil penelitian yang menjelaskan bahwa fee audit
berpengaruh positif dengan ukuran klien (diukur dengan total aset),
misalnya, (Simunic, 1980) di Amerika Serikat. Hal tersebut akan
mengakibatkan jika ukuran klien yang diukur dengan total aset itu tinggi
membuat proses audit yang dilakukan oleh auditor akan semakin rumit,
maka penetapan fee audit akan semakin tinggi.
2.3.5 Pengaruh Karakteristik Auditor, Tipe Kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Fee Audit
Fee Audit adalah biaya yang harus ditanggung klien karena telah
27 auditor, tipe kepemilikan perusahaan, kompleksitas, dan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap Fee Audit. Kantor akuntan publik yang
termasuk dalam Big4 akan menghasilkan pelaporan keuangan yang
berkualitas tinggi dan diharapkan membuat sedikit kesalahan sehingga
memiliki fee audit yang lebih tinggi. (Francis dan Krishnan dalam
Nugrahani, 2013). Begitu juga dengan tipe kepemilikan perusahaan,
Ghosh (2010) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa biaya audit
yang dibayarkan oleh perusahaan BUMN lebih rendah jika dibandingkan
dengan biaya audit yang dikeluarkan oleh perusahaan asing. Hay et al.
(2006) menemukan bahwa semakin kompleks klien, semakin sulit dalam
mengaudit dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini berakibat
pada penetapan fee audit yang semakin tinggi. Sedangkan Simunic
(1980), meneliti bahwa jika ukuran klien yang diukur dengan total aset
itu tinggi membuat proses audit yang dilakukan oleh auditor akan
28 Maka dibawah ini kerangka konseptualnya adalah :
H1
H2
H5
H3
[image:54.595.140.505.142.354.2]H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Peneliti
2.4 Pengembangan Hipotesis
Pengembangan hipotesis merupakan hasil sementara berdasarkan
pemikiran dan teori yang belum teruji kebenarannya. Penelitian ini akan
menguji pengaruh karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan,
kompleksitas, dan ukuran perusahaan terhadap fee audit, maka hipotesis
yang dapat dijelaskan berdasarkan landasan teori dan peneliti terdahulu
sebagai berikut.
H1 : Karakteristik auditor berpengaruh terhadap fee audit.
H2 : Tipe kepemilikan perusahaan berpengaruh terhadap fee audit.
H3 : Kompleksitas berpengaruh terhadap fee audit.
H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap fee audit.
H5 : Karakteristik Auditor, Tipe Kepemilikan Perusahaan, Kompleksitas,
dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Fee Audit Tipe Kepemilikan Perusahaan (X2)
Fee Audit Karakteristik Auditor (X1)
Kompleksitas (X3)
29
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian sebab
akibat atau causal research yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara variabel dependen dan
independen. Adapun yang menjadi variabel independen di dalam
penelitian ini adalah karakteristik auditor, tipe kepemilikan perusahaan,
kompleksitas, dan ukuran perusahaan. Variabel dependennya adalah fee
audit. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data-data sekunder
yang diakses dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan objek
penelitian dimulai dari bulan Februari 2015 sampai dengan penelitian
skripsi ini diselesaikan.
3.3 Batasan Penelitian
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dari tahun
2010-2013. Penggunaan data pada tahun 2010-2013 berkaitan
dengan laporan keuangan perusahaan perbankan yang telah diaudit
dan