• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGATERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PALEBON SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGATERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PALEBON SEMARANG TAHUN AJARAN 2014 2015"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN

LINGKUNGAN KELUARGATERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN PENGANTAR

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SISWA KELAS X

AKUNTANSI SMK PALEBON SEMARANG TAHUN

AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Rian Ayu Anggreani

NIM 7101410248

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

hari : Selasa

(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

hari : Rabu

tanggal : 4 Februari 2015

Penguji I

Dra. Margunani, M.P.

NIP.195703181986012001

Penguji II

Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si.

NIP.197912082006042002

Penguji III

Dra. Sri Kustini

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya (Al-Quran, 2:286)

Apapun yang terjadi jangan pernah menyerah, kalau menyerah habislah

sudah. (Top Ittipat)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Keluarga Besar Subarin, Kedua orang tuaku

Bp. Edi Subeno (Alm) dan Ibu Ratna Wanda Sari yang selalu mendukung dan mendoakan saya mencapai cita-cita.

2. Kedua kakak saya Bayu dan Dini yang

senantiasa mendukung dan memberi

nasihat.

3. Para sahabatku Rihan, Bayu, Riska, Ocsta,

Westu, Heru, Fika, Sobirin, Saka, Nanang yang senantiasa menghibur dalam kesulitan.

4. Teman-teman kelas Pend. Akuntansi B,

(6)

vi

PRAKATA

Almahdulillah, segala puji bagi Allah atas segala berkah, rahmat dan

karunia Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan Siswa Kelas X

Akuntansi SMK Palebon Semarang Tahun Ajaran 2014/2015”.

Melalui kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan terimakasih

kepada seluruh pihak yang telah memberikan arahan, kemudahan dan bantuan

dalam proses penyusunan skripsi ini. Adapaun pihak-pihak yang telah membantu

diantaranya:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

3. Dr. Ade Rustiana M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk

mengadakan penelitian.

4. Dra. Sri Kustini, Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

5. Dra. Margunani, M.Pd., selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan

masukan dalam skripsi ini.

6. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si.,selaku Dosen Penguji II yang telah

(7)

vii

7. Joko Raharjo, S.Pd, Kepala SMK Palebon Semarang yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

8. Sri Darwati, S.Pd., Guru Akuntansi SMK Palebon Semarang yang telah

membantu dalam melakukan penelitian.

9. Seluruh siswa kelas X Akuntansi SMK Palebon Semarang yang telah

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

10.Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi yang telah tersusun ini dapat memberikan tambahan ilmu,

manfaat dan wawasan bagi pembaca.

Semarang, Januari2015

(8)

viii

SARI

Anggreani, Rian Ayu. 2015. “Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan

Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan Siswa Kelas X Akuntansi SMK Palebon Semarang Tahun

Ajaran 2014/2015”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas

Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Sri Kustini.

Kata Kunci : Disiplin Belajar, Lingkungan Keluarga, Prestasi Belajar.

Prestasi belajar merupakan kemampuan peserta didik yang dapat diukur, berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dicapai dalam kegiatan belajar-mengajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern dalam penelitian ini faktor intern yang dipilih adalah disiplin belajar, sedangkan untuk faktor ekstern lingkungan keluarga. Hasil dari observasi diketahui bahwa 51,6% siswa tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) sedangkan untuk tingkat disipilin belajar, dan lingkungan keluarga berada pada kategori baik. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh disiplin belajar, lingkungan keluarga dan fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Palebon Semarang tahun ajaran 2014/2015.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X akuntansi SMK Palebon Semarang tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 95 siswa

sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah simple random

samplingdengan jumlah responden 77 siswa. Variabel dalam penelitian ini

meliputi prestasi belajar (Y), disipilin belajar (X1), dan lingkungan keluarga (X2). Metode pengumpulan data menggunakan metode do kumentasi dan angket. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh disiplin belajar, dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar pengantar akuntansi dan keuangan secara simultan (85,2%) secara parsial disiplin belajar memiliki pengaruh sebesar 34,93% dan lingkungan keluarga memiliki pengaruh sebesar 10,63%

(9)

ix

ABSTRACK

Anggreani, Rian Ayu. 2015. “The Influence of Discipline of Learning, and

Environment Family toward Learning Achievement in Introduction to Accounting and Financial of Accounting Class X SMK Palebon Semarang

Academic Year 2014/2015”. Final Project. Department of Economic

Education. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor Dra. Sri Kustini.

Keyword: Discipline of Learning, Family Environment, Learning Achievement.

Learning achievement is the student’s ability that can be measured,

such as knowledge, attitudes, and skills achieved in learning activities. Learning achievement is influenced by internal and external factors. In this research internal factor is the discipline of learning, while external factors are family environment. Results of observations is known 51.6% of students can not reach the minimum completeness criteria, while for the level of discipline of learning, family environment located in good categories. The problems studied in this research is there any influence of learning discipline, family environment on the learning achievement of subjects introduction financial and accounting in accounting class X SMK Palebon Semarang 2014/2015 school year.

The population in this research were all students of accounting class X SMK Palebon Semarang 2014/2015 school year, amount 95 students while the sampling technique used was simple random sampling with the number of respondents 77 students. The variables in this research include learning achievement (Y), learn discipline (X1) and family environment (X2). Methods of data collection were used in this research are methods documentation and questionnaires. Methods of data analysis using descriptive analysis and multiple linear regression.

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

SARI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Perumusan Masalah... 5

1.3.Tujuan Penelitian... 6

1.4.Manfaat Penelitian... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1. Prestasi Belajar ... 8

2.2. Disiplin Belajar ... 15

2.3. Lingkungan Keluarga ... 20

2.4. Penelitian Terdahulu ... 27

2.5. Kerangka Berpikir ... 28

(11)

xi

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1. Jenis dan Desain Penelitian ... 32

3.1.1. Jenis Penelitian ... 32

3.1.2. Desain Penelitian ... 32

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 33

3.2.1. Populasi Penelitian ... 33

3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 33

3.3. Variabel Penelitian ... 35

3.3.1. Variabel Dependen ... 35

3.3.2. Variabel Independen ... 35

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 36

3.4.1. Metode Dokumentasi ... 36

3.4.2. Metode Angket ... 37

3.5. Instrumen Penelitian ... 38

3.5.1. Validitas Instrumen Penelitian ... 38

3.5.2. Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 40

3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 41

3.6.1. Analisis Deskriptif... 41

3.6.2. Uji Prasyarat Regresi Linear Berganda ... 44

3.6.2.1. Uji Normalitas ... 44

3.6.2.2. Uji Linieritas ... 45

3.6.2.3. Uji Asumsi Klasik ... 45

3.6.3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 46

3.6.4. Uji Hipotesis Penelitian ... 47

3.6.4.1. Uji Simultan ... 47

3.6.4.2. Uji Parsial ... 48

(12)

xii

3.6.5.1. Analisis Koefisien Determinasi Simultan ... 48

3.6.5.2. Analisis Koefisien Determinasi Parsial ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1. Hasil Penelitian ... 50

4.1.1. Analisis Deskripsi ... 50

4.1.1.1. Analisis Deskripsi Variabel Prestasi Belajar ... 50

4.1.1.2. Analisis Deskripsi Variabel Disiplin Belajar ... 51

4.1.1.3. Analisis Deskripsi Variabel Lingkungan Keluarga 52 4.1.2. Uji Prasyarat Regresi Linier Berganda... 54

4.1.2.1. Uji Normalitas ... 54

4.1.2.2. Uji Linieritas ... 56

4.1.2.3. Uji Asumsi Klasik ... 57

4.1.3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

4.1.4. Uji Hipotesis Penelitian ... 61

4.1.4.1. Uji Simultan ... 61

4.1.4.2. Uji Parsial ... 62

4.1.5. Koefisien Determinasi ... 64

4.1.5.1. Analisis Koefisien Determinasi Simultan ... 64

4.1.5.2. Analisis Koefisien Determinasi Parsial ... 64

4.2. Pembahasan ... 67

4.2.1. Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Keluarga dan Fasilitas Sekolah terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan. ... 67

4.2.2. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan ... 69

(13)

xiii

BAB V PENUTUP ... 76

5.1. Simpulan ... 76

5.2. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1.1 Daftar Nilai Ujian Semester ... 2

Tabel 1.2 Data Absensi Siswa ... 4

Tabel 2.1 Jurnal atau Penelitian Terdahulu ... 27

Tabel 3.1. Sampel Penelitian ... 34

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas ... 38

Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 41

Tabel 3.4. Kriteria Prestasi Belajar ... 43

Tabel 3.5. Kategori Skor Variabel Disiplin Belajar ... 43

Tabel 3.6. Kategori Skor Variabel Lingkungan Keluarga ... 44

Tabel 4.1. Distribusi Prestasi Belajar ... 50

Tabel 4.2. Deskripsi Statistik variabel Prestasi Belajar ... 51

Tabel 4.3. Deskripsi Statistik variabel Disiplin Belajar ... 52

Tabel 4.4. Analisis Deskripsi variabel Disiplin Belajar ... 52

Tabel 4.5. Deskripsi Statistik variabel Lingkungan Keluarga ... 53

Tabel 4.6. Analisis Deskripsi variabel Lingkungan Keluarga ... 53

Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas ... 54

Tabel 4.8. Hasil Uji Linieritas Disiplin Belajar ... 56

Tabel 4.9. Hasil Uji Linieritas Lingkungan Keluarga ... 57

Tabel 4.10. Hasil Uji Multikolinearitas... 58

Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 60

Tabel 4.12. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 61

(15)

xv

Tabel 4.14. Hasil Uji Parsial ... 63

Tabel 4.15. Hasil Uji Determinasi Simultan ... 64

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Kerangka Berpikir ... 58

Gambar 4.1. Graik Normal P-Plot... 87

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Nilai Siswa Kelas X ... 81

Lampiran 2 Daftar Absensi Siswa Kelas X ... 85

Lampiran 3 Kisi-kisi Angket Uji Coba ... 87

Lampiran 4 Angket Uji Coba ... 88

Lampiran 5 Data Tabulasi Angket Uji Coba... 91

Lampiran 6 Output SPSS Uji Validitas ... 93

Lampiran 7 Hasil Analisis Reliabilitas ... 98

Lampiran 8 Daftar Nilai Siswa Kelas X ... 99

Lampiran 9 Kisi-kisi Angket Penelitian ... 102

Lampiran 10 Angket Penelitian ... 103

Lampiran 11 Data Tabulasi Penelitian ... 106

Lampiran 12 Statistik Deskriptif Indikator Variabel Y... 112

Lampiran 13 Statistik Deskriptif Indikator Variabel X1... 113

Lampiran 14 Statistik Deskriptif Indikator Variabel X2... 115

Lampiran 15 Surat Ijin Observasi ... 115

Lampiran 16 Surat Ijin Penelitian ... 118

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu cara membentuk sumber daya

manusia yang berkualitas demi ketercapaian tujuan pembangunan nasional.

Dalam kegiatan pendidikan terjadi proses interaksi belajar-mengajar demi

mendapatkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikapsehingga menjadikan

individu dapat berfikir lebih sistematis, rasional dan kritis.

Menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.”Pendidikan dikatakan berhasil ketika memenuhi tujuan pendidikan

nasional dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga hasil belajar

dapat dicapai dengan lebih optimal.

Tingkat keberhasilan pendidikan dapat diketahui setelah melalui

evaluasi. Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 58 (1) evaluasi

hasil belajar peserta didik dilakukan untukmemantau proses, kemajuan dan

perbaikan hasil belajar peserta didik secaraberkesinambungan. Hasil belajar

(19)

belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu “prestasi” dan “belajar”. Prestasi

merupakan hasil dari suatu kegiatan individu maupun kelompok. Sedangkan

belajar merupakan kegiatan yang dilakukan individu secara sadar dan teratur

guna membuat individu mengalami perubahan dalam hal pengetahuan,

keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan

pengalaman.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan

pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTS. Di SMK terdapat

berbagai program keahlian yang dapat dipilih, salah satunya adalah akuntansi.

Pengantar akuntansi dan keuangan merupakan salah satu mata pelajaran yang

diterima siswa yang mengambil jurusan akuntansi. Pengantar akuntansi dan

keuangan merupakan mata pelajaran utama yang harus dikuasai siswa.

Berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan observasi di

SMK Palebon Semarang diperoleh hasil pada tabel 1.1. di bawah ini:

Tabel 1.1.

Nilai Ujian Semester Genap

Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan Kelas X Akuntansi SMK Palebon Semarang Tahun 2012/2013

Kelas Jumlah Siswa

Nilai Semester

Tuntas (≥75) Tidak Tuntas

(<75)

∑ % ∑ %

X Ak 1 48 28 58,3 20 41,7

X Ak 2 45 17 37,8 28 62,2

Sumber:Daftar Nilai Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan

Menurut data yang disajikan dalam tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa

(20)

klasikal sebesar 80% siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal

belajar mencapai angka ketuntasan keseluruhan 48,4% dan angka

ketidaktuntasan 51,6% dari hasil ini dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar siswa kelas X akuntansi SMK Palebon masih rendah.

Menurut Slameto (2010:54) ada banyak faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar, namun faktor-faktor tersebut dapat

digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor

ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang dapat

diklasifikasikan lagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor

psikologis, faktor kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar

individu yang dapat diklasifikasikan lagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor

keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. Faktor-faktor tersebut saling

berinterkasi secara langsung dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Dalam penelitian ini, untuk mewakili faktor intern dipilih variabel disiplin

belajar sedangkan untuk mewakili faktor ekstern dipilih variabel lingkungan

keluarga.

Maman mengemukakan pendapat dalam Tu’u (2004:32) pengertian

disiplin sebagai upaya pengendalian diri dan sikap mental individu atau

masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan dalam peraturan

dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran dari dalam hati. Disiplin

dapat tumbuh dan dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman

(21)

masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang sehingga menjadi disiplin

yang semakin kuat.

Variabel disiplin belajar dipilih karena berdasarkan observasi awal

yang telah dilakukan di SMK Palebon Semarang dapat diketahui bahwa

tingkat kedisiplinan siswa cukup baik, hal ini terlihat dari tiap tugas yang

diberikan, para siswa mengerjakan dan mengumpulkan tepat waktu, dilihat

dari tingkat keterlambatan dan absensi siswa juga dapat dikatakan cukup baik.

Berikut disajikan daftar absensi siswa kelas X akuntansi SMK Palebon

Semarang tahun ajaran 2012/2013 dalam tabel 1.2.

Tabel 1.2.

Data Absensi Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan Kelas X Akuntansi SMK Palebon Semarang Tahun Ajaran 2012/2013

Kelas Jumlah

Siswa

Jumlah Pertemuan

Jumlah Absensi

Sakit Ijin Alpha

AK 1 48 29 4 5 45

AK 2 45 32 14 7 71

Sumber: Buku Absensi Mata Pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan

Dari tabel tersebut dapat dilihat meskipun tingkat ketidak hadiran

tanpa keterangan siswa kelas X akuntansi SMK Palebon Semarang tahun

ajaran 2012/2013 sebanyak 116 kali angka tersebut dapat dikategorikan aman

karena angka kehadiran siswa lebih tinggi selain itu angka ketidakhadiran

siswa sebenarnya disebabkan oleh beberapa siswa yang tingkat disiplin

belajarnya rendah hal ini yang menyebabkan kemampuan siswa dalam mata

pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan kurang.

Slameto (2010:60) menyatakan bahwa “Siswa yang belajar akan

menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi

(22)

keluarga”. Jadi, Suasana keluarga yang harmonis dan menyenangkan akan

dapat mendorong anak untuk giat belajar dan akan memiliki motivasi yang

lebih baik dalam belajar yang pada akhirnya akan berdampak pada

pencapaian prestasi belajar mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan

yang optimal.

Penelitian terdahulu yang dilakukan Khafid (2007) yang berjudul:

Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar

Ekonomi menunjukan bahwa disiplin belajar dan lingkungan keluarga

memiliki pengaruh terhadap hasil belajar produktif baik secara parsial

maupun simultan. Koefisien determinasi secara simultan sebesar 14,8% dan

sisanya sebesar 85,8% dipengaruhi faktor lain yang tidak dikaji.

Berdasarkan pendapat para ahli dan penelitian terdahulu yang telah

dilakukan di tempat berbeda munculah keinginan peneliti untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Keluarga

dan Fasilitas sekolah terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengantar

Akuntansi dan Keuangan Siswa Kelas X Akuntansi SMK Palebon Semarang

Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijabarkan di

atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Adakah pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga secara simultan

terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan

(23)

2. Adakah pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran

pengantar akuntansi dan keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Palebon

Semarang tahun ajaran 2014/2015?

3. Adakah pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar mata

pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan siswa kelas X akuntansi SMK

Palebon Semarang tahun ajaran 2014/2015?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga secara simultan

terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan

siswa kelas X akuntansi SMK Palebon Semarang tahun ajaran 2014/2015.

2. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran

pengantar akuntansi dan keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Palebon

Semarang tahun ajaran 2014/2015.

3. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar mata pelajaran

pengantar akuntansi dan keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Palebon

Semarang tahun ajaran 2014/2015.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

(24)

a. Menambah pengetahuan bagi pembaca penelitian ini yang ingin

mengetahui tentang pengaruh disiplin belajar, lingkungan keluarga

dan fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar.

b. Menjadi bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut tentang prestasi

belajar siswa.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan siswa untuk

meningkatkan prestasi belajar dengan memperhatikan faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi proses pembelajarannya.

b. Bagi Orangtua

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan orang tua untuk

membantu peningkatan prestasi belajar siswa dengan lebih

memperhatikan proses belajar siswa di luar sekolah.

c. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan guru mengenai

pembelajaran yang efektif dengan memperhatikan faktor-faktor yang

dapat mempengaruhiprestasi belajar siswa sehingga gurudapat

mengambil keputusan tepat guna meningkatkan kegiatan

pembelajaran.

d. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam

(25)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Prestasi Belajar

2.1.1. Pengertian Belajar

Istilah “prestasi belajar” berbeda dengan “hasil belajar”, prestasi

belajar pada umumnya mencangkup aspek pengetahuan, sedangkan hasil

belajar meliputi aspek pembentukan karakter. Prestasi belajar adalah sebuah

kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar.

Pengertian tentang belajar akan dikemukakan oleh beberapa ahli

diantaranya menurut Slameto (2010:2) menyatakan bahwa “belajar ialah

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Syah

(2011:92) mengemukakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Biggs (Syah,

2011:91) mendifinisikan pengertian belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu

rumusan kuantitatif; rumusan institusional; rumusan kualitatif. Secara

kuantitatif (sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau

pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.

Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar dipandang sebagai proses

(26)

yang telah dipelajari. Secara kuallitatif (tinjauan mutu), belajar ialah proses

memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara

menafsirkan dunia di sekeliling siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan kegiatan yang dilakukan individu secara sadar dan rutin

yang membuat dirinya mengalami perubahan secara individu baik

pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari

proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan

lingkungannya.

2.1.2. Pengertian Prestasi Belajar

Kata“prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie yang dalam

bahasa Indonesia berarti “hasil usaha”. Menurut pendapat Arifin (2011:12)

“Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan,

sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik”.

Prestasi Belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah

menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakekatnya merupakan

usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya

(Mulyasa, 2013:189).

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Prestasi belajar merupakan

hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa setelah melakukan

(27)

Prestasi belajar berfokus pada nilai atau angka yang dicapai dalam

proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut dinilai dari segi kognitif karena

guru sering memakainya untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai

pencapaian hasil belajar siswa. Menurut Nana Sudjana (Tu’u, 2004:76)

mengatakan bahwa diantara ketiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik, maka ranah kognitif sering dinilai para guru di sekolah karena

berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan pelajaran.

Dari berbagai pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah

dikerjakan dan diperoleh dengan jalan bekerja.

2.1.3. Fungsi Prestasi Belajar

Arifin (2011:12) berpendapat: Prestasi belajar (achievement) semakin

terasa penting untuk dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama,

antara lain:

1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang

telah dikuasai peserta didik.

2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli

psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan

(couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.

3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta

didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan

(28)

4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat

dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.

Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan

masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi

rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan

peserta didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan

relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.

5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta

didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama

yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat

menyerap seluruh materi pelajaran.

2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar adalah:

1. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor ini

terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu :

a. Aspek Jasmaniah

Faktor kesehatan individu dan cacat tubuh akan berpengaruh terhadap

belajar.

b. Aspek Psikologis

(29)

1) Inteligensi

Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu

kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi

yang baru dengan cepat dan efektif, menggunakan konsep abstrak

secara efektif, mengetahui dan mempelajari relasi dengan cepat.

2) Perhatian

Perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi.

3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan.

4) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar.

5) Motif

Motif adalah daya penggerak seseorang untuk berbuat guna mencapai

tujuan yang diharapkan.

6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang

dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan

baru.

7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon.

(30)

Meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Agar siswa dapat

belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan

dalam belajarnya.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini

terdiri dari 3 (tiga) bentuk, yaitu :

a. Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara

orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,

pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga dan latar belakang

kebudayaan.

b. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana siswa belajar secara

sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,

waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode

belajar/ cara belajar, dan tugas rumah.

c. Lingkungan Masyarakat

Siswa akan mudah terkena pengaruh lingkungan masyarakat karena

keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan siswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan

masyarakat merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi siswa sehingga

(31)

2.1.5. Pengantar Akuntansi dan Keuangan

Wiwin (2010:2) menjelaskan tentang akuntansi yang sering disebut

sebagai bahasa bisnis, atau lebih tepat sebagai bahasa pengambilan

keputusan. Semakin seseorang menguasai bahasa ini, maka akan semakin

baik pula orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan dalam

hidupnya.

Akuntansi memiliki beberapa fungsi, seperti menghasilkan informasi

yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan, memberikan

informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja

keuangan dan kondisi perusahaan.

Kegiatan akuntansi mencangkup tiga aspek, yaitu:

1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan

keputusan yang akan diambil,

2. Memproses atau menganalisis data relevan,

3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan.

Pengantar akuntansi dan keuangan adalah seni ketrampilan dalam hal

mencatat dan mengolah data transaksi keuangan untuk menghasilkan laporan

keuangan. Karena sifatnya pengantar, penjelasan ditekankan secara umum

atas ilmu akuntansi.

Pemahaman mengenai pengantar akuntansi dan keuangan harus

mengerti mengenai konsep dasar akuntansi. Konsep dasar akuntansi adalah

(32)

akuntansi maka akan lebih mudah memahami proses akuntansi selanjutnya

seperti proses akuntansi perusahaan dagang, proses akuntansi perusahaan jasa

dan lain sebagainya.

2.1.6. Indikator Prestasi Belajar

Indikator prestasi belajar yang akan diangkat dalam penelitian ini

adalah nilai mid semester siswa kelas X akuntansi mata pelajaran pengantar

akuntansi dan keuangan.

2.2. Disiplin Belajar

2.2.1. Pengertian Disiplin Belajar

Secara etimologi, disiplin berasal dari bahasa latin disipel yang berarti

pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata tersebut mengalami

perubahan menjadi disipline yang artinya kepatuhan atau yang menyangkut

tata tertib.

Munasifah (2008:29) menyatakan pengertian disiplin dari beberapa

ahli diantaranya menurut Davis dan Newstrom, disiplin adalah tindakan

manajemen untuk menegakan standar organisasi. Menurut pendapat

Saydam,disiplin merupakan kemampuan untuk menguasai diri sendiri dan

melaksanakan norma yang berlaku dalam kehidupan. Sedangkan menurut

Simamora, disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum

bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur yang berlaku.

Menurut Prijodarminto (Tu’u, 2004:31) menyatakan disiplin sebagai

kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku

(33)

ketertiban. Menurut Rachman (Tu’u, 2004:31) “pengertian disiplin sebagai

upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam

mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib

berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya”.

Dari beberapa pendapat itu dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar

adalah sikap ketaatan dan kesetiaan seseorang/sekelompok orang terhadap

peraturan tertulis/tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan

perbuatan pada suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Tujuan disiplin baik kolektif maupun perorangan yang sebenarnya

adalah untuk mengarahkan tingkah laku pada realita yang harmonis. Untuk

menciptakan kondisi tersebut, terlebih dahulu harus diwujudkan keselerasan

antara hak dan kewajiban siswa.

2.2.2 Fungsi disiplin belajar

Fungsi disiplin menurut Tu’u (2004:38) adalah:

a. Menata kehidupan bersama

Kedisiplinan sekolah berguna untuk menyadarkan siswa bahwa

dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi

peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain dan

hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar.

b. Membangun kepribadian

Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor

lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-masing lingkungan tersebut

(34)

dengan disiplin seseorang akan terbiasa mengikuti , mematuhi aturan yang

berlaku dan kebiasaan itu lama kelamaan masuk ke dalam dirinya serta

berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

c. Melatih kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin

terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang tertib,

teratur dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih.

d. Pemaksaan

Kedisiplinan dapat terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari

luar, misalnya ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu

sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata tertib yang ada di

sekolah tersebut.

e. Hukuman

Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman

bagi yang melanggar tata tertib tersebut.

f. Menciptakan lingkungan yang kondusif

Kedisiplinan berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan

pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya

sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan

pembelajaran.

2.2.3. Macam-Macam Disiplin

Hadisubrata (Tu’u, 2004:44) menyebutkan teknik disiplin dapat dibagi

(35)

1. Disiplin otoritarian

Dalam disiplin otoritarian, peraturan dibuat sangat ketat dan rinci. Orang

yang berada dalam lingkungan disiplin ini diminta mematuhi dan menaati

peraturan yang telah disusun dan berlaku di tempat itu. Disiplin otoritarian

selalu berarti pengendalian tingkah laku berdasarkan tekanan, dorongan dan

pemaksaan dari luar diri seseorang.

2. Disiplin permisif

Dalam disiplin ini seseorang dibiarkan bertindak menurut keinginannya.

Kemudian dibebaskan untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak

sesuai keputusan yang diambilnya itu. Dampak dari melanggar teknik disiplin

ini berupa kebingungan atas kebimbangan.

3. Disiplin demokratis

Pendekatan disiplin demokratis dilakukan dengan member penjelasan, diskusi

dan penalaran untuk membantu anak memahami mengapa diharapkan

mematuhi dan menaati peraturan yang ada. Teknik disiplin demokratis

berusaha mengembangkan disiplin yang muncul atas kesadaran diri sehingga

siswa memiliki disipin diri yang kuat dan mantap.

2.2.4 Indikator Disiplin Belajar

Tu’u (2004:36) mengungkapkan indikator disiplin belajar dibagi

menjadi empat, yaitu:

(36)

Dalam hal ini yang dimaksud ketaatan tata tertib sekolah adalah ketaatan

dalam memakai seragam, pelaksanaan kegiatan sekolah dan menaati

peraturan sekolah.

2. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan ketaatan terhadap kegiatan belajar di

sekolah adalah ketaatan dalam mengikuti proses belajar mengajar yaitu

memperhatikan penjelasan guru dan memiliki ketertiban di kelas, ketaatan

dalam membawa perlengkapan sekolah.

3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan ketaatan dalam mengerjakan

tugas-tugas pelajaran adalah ketaatan dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa

(LKS), ketaatan pada saat mengikuti ulangan.

4. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan ketaatan terhadap kegiatan belajar di

rumah adalah ketaatan dalam belajar (membaca kembali catatan

pelajaran), ketaatan dalam membuat jadwal belajar.

Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli diatas, Indikator disiplin

belajar yang akan dijadikan acuan penelitian adalah dari pendapat Tu’u

(2004:36) yaitu terdiri dari ketaatan terhadap tata tertib sekolah,ketaatan

terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas

(37)

2.3. Lingkungan Keluarga

2.3.1. Pengertian Keluarga

Keluarga dan pendidikan adalah suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Sebab, dimana ada keluarga di situ ada pendidikan. Menurut

Ahmadi (2007:108) keluarga merupakan wadah yang sangat penting bagi

seorang individu dan group karena keluarga adalah kelompok sosial pertama

dimana anak-anak menjadi anggotnya. Sigelmen dan Shaffer (Yusuf, 2009:

36) mengungkapkan bahwa keluarga merupakan “unit sosial terkecil yang

bersifat universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia atau suatu

sistem sosial yang terpancang (terbentuk) dalam sistem sosial yang lebih

besar”.

Dalyono (2007:59) memberikan pengertian tentang keluarga yaitu

ayah, ibu, dan anak-anak serta family yang menjadi penghuni rumah.

Menurut Djamarah (2004:3) konsep keluarga dapat ditinjau dari berbagai

aspek. Berdasarkan hubungan sosial, keluarga adalah suatu kesatuan yang

diikat oleh adanya saling berhubungan atau interaksi dan saling

mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya,walaupun di antara mereka

tidak terdapat hubungan darah. Dalam perspefktif lain, keluarga juga disebut

sebagai sebuah persekutuan antara ibu-bapak dengan anak-anaknya yang

hidup bersama dalam suatu institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan

yang sah menurut hukum dan didalamnya terdapat interaksi antara yang satu

(38)

Jurnal internasional yang ditulis oleh Robledo, dkk (2012:130) yang

berjudul The Family Environment of Students with Learning Disabilities and

ADHD mengungkapkan:

In families where there are children with deficits parents’ negative attitudes towards their children tend to predominate. In such families there is usually fewer expression of feelings and emotions, and adults tend to provide negative feedback to their children on their behavior and ability, criticize them or underestimate their abilities, and show pessimistic expectations

about their academic future. (Robledo, dkk, 2012:130)

Berdasarkan pendapat yang telah di uraikan diatas dapat disimpulkan

bahwa keluarga merupakan komunitas masyarakat terkecil yang saling

berinteraksi dan hidup bersama terdiri dari ibu, ayah dan anak. Dimana jika

pendidikan dalam keluarga baik, maka anak cenderung memiliki sikap dan

tingkah laku yang baik dan sebaliknya.

2.3.2. Fungsi Keluarga

Menurut Oqbum (Ahmadi, 2007:108) mengemukakan bahwa fungsi

keluarga adalah sebagai berikut:

a. Fungsi kasih sayang

b. Fungsi ekonomi

c. Fungsi pendidikan

d. Fungsi perlindungan/penjagaan

e. Fungsi rekreasi

Sedangkan menurut Bierstadt (Ahmadi, 2007:109) mengemukakan

bahwa fungsi keluarga sebagai:

(39)

b. Mengatur dan menguasai impuls-impuls sexuil

c. Bersifat membantu

d. Menggerakkan nilai-nilai kebudayaan

e. Menunjukkan status

Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga yakni sebagai suatu

wadah yang dapat memberikan perlindungan, pendidikan, pemenuhan

kebutuhan, dan saling memberikan kasih sayang satu sama lain. Keberadaan

keluarga dapat menunjukkan status seseorang yang dapat mempengaruhi

pandangan masyarakat terhadap suatu keluarga.

2.3.3. Pengertian Lingkungan dan Hubungannya dengan Individu

Sartain seorang ahi psikologi Amerika (Purwanto, 2006:72)

menjelaskan bahwa lingkungan meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang

dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,

perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen. Bahkan, gen-gen

dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide

environment) bagi gen yang lain. Lingkungan dibagi menjadi tiga bagian

yaitu:

1. Lingkungan alam atau luar

2. Lingkungan dalam

3. Lingkungan sosial

Dari uraian tersebut dapat diketahui dalam lingkungan disekitar kita

terdapat banyak sekali faktor-faktor yang secara potensial dapat

(40)

Kepribadian manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas

individu saja tanpa melihat hubungannya dengan lingkungan. Totalitas

individu disebut kepribadian apabila dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungan dapat mencangkup keseluruhan sistem psikofisik termasuk

pembawaan, bakat, kecakapan, dan ciri-ciri kegiatannya.

Menurut Woodworth,dikutip dari buku yang sama menyatakan

hubungan individu dengan lingkungannya dapat dibedakan menjadi empat

macam:

1. Individu bertentangan dengan lingkungannya,

2. Individu menggunakan lingkungannya,

3. Indvidu berpartisi dengan lingkungannya, dan

4. Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2.3.4. Pentingnya Pendidikan dalam Lingkungan Keluarga

Anak-anak yang telah diserahkan kepada sekolah bukan berarti anak

tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab sekolah. Dalam mendidik anak,

sekolah hanya melanjutkan pendidikan yang telah diberikan orang tua

terhadap anaknya dirumah.

Pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga telah dinyatakan

oleh beberapa ahli, menurut Comenius (Purwanto, 2006:79) dalam uraiannya

tentang tingkatan sekolah yang dilalui anak, ia menegaskan bahwa tingkatan

permulaan bagi pendidikan anak dilakukan di dalam keluarga yang

(41)

menjelaskan dasar pendidikan ialah alam anak yang belum rusak,

anak-anak harus dididik sesuai dengan alamnya.

C.G. Salzmann (Purwanto, 2006:80) menurutnya segala kesalahan

anak adalah akibat perbuatan pendidiknya, terutama orang tua. Salzmann

menunjukkan bahwa pendidikan keluarga dan orang tua penting sekali, selain

itu pengaruh lingkungan alam sekitar terhadap pertumbuhan dan pendidikan

anak juga berpengaruh besar.

Pestalozzi (Purwanto, 2006:80) menguraikan tentang pentingnya

pendidikan keluarga sebagai unsur pertama dalam kehidupan masyarakat,

diutarakan pula bagaimana cara memberi pelajaran dan pendidikan agama

kepada anak.

2.3.5. Faktor-faktor Lingkungan Keluarga yang Mempengaruhi

Prestasi Belajar

Slameto (2010:60) mengemukakan bahwa dalam mempengaruhi

belajar siswa terdapat faktor ekstern yang dapat memberi pengaruh salah

satunya dari lingkungan keluarga berupa:

a. Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap prestasi

belajar anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan

anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak

memperhatikan sama seklai akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan

anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak

(42)

belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya,

kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat

menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya.

b. Relasi antar anggota keluarga

Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua

dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan

anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak.

c. Suasana rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian

yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar.

Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang tidak termasuk

faktor yang disengaja. Suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak

akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Suasana tersebut dapat

terjadi pada keluarga yang besar yang terlalu banyak penghuninya. Suasana

rumah yang tegang, ribut, dan sering terjadi cekcok, pertengkaran antar

anggota keluarga/ dengan keluarga lain menyebabkan anak menjadi bosan

dirumah, suka keluar rumah, akibatnya belajarnya kacau.

d. Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal

makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan

(43)

tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi

jika keluarga mempunyai cukup uang.

e. Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak

sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang

anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberikan pengertian

dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak

di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya untuk mengetahui

perkembangannya.

f. Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi

sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan

yang baik agar mendorong semangat anak untuk belajar.

2.3.6. Indikator Lingkungan Keluarga

Indikator lingkungan keluarga yang dijadikan sebagai indikator dalam

penelitian untuk mengukur prestasi belajar adalah menurut pendapat Slameto

(2010:60) yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar

belakang kebudayaan.

2.4. Kerangka Berpikir

Prestasi belajar merupakan realisasi kemampuan dan potensi yang

dimiliki oleh individu setelah melakukan usaha yang didapat dari proses

(44)

oleh beberapa faktor, diantaranya yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah disiplin belajar, lingkungan keluarga dan fasilitas sekolah.

Dunia pendidikan mengartikan disiplin belajar sebagai suatu bentuk

kesadaran diri siswa dalam belajar.Indikator disiplin belajar yang akan

dijadikan acuan penelitian terdiri dari ketaatan terhadap tata tertib sekolah,

ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan

tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.

Lingkungan keluarga memiliki peran dalam mempengaruhi prestasi

belajar, indikator yang akan dijadikan acuan dalam variabel lingkungan

keluarga yaitu pengertian orang tua terhadap anaknya dapat mengakibatkan

semangat belajar anak meningkat. Selain itu, keadaan ekonomi orang tua dan

cara orang tua mendidik juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar

anak. Indikator dari lingkungan keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi

antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi di keluarga,

pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

Hasil dari peneltian terdahulu menunjukan adanya pengaruh dari

disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar. Hal ini

sesuai dengan pendapat dan teori yang telah dijelaskan dalam landasan teori,

yang menyatakan bahwa pencapaian prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh

faktor internal yaitu disiplin belajar serta faktor eksternal yaitu lingkungan

keluarga. Dalam penelitian ini, akan dilakukan penelitian untuk mengkaji

kebenaran variabel tersebut terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengantar

(45)

2014/2015. Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir dalam penelitian ini

(46)

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

Disiplin Belajar (X1)

Indikator :

a. Ketaatan dalam menaati peraturan dan

tata tertib sekolah

b. Ketertiban saat belajar di dalam kelas

c. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas

d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di

rumah

(Tu’u, 2004:36)

Lingkungan Keluarga (X2)

Indikator :

a. Cara orang tua mendidik

b. Relasi antar anggota keluarga

c. Suasana rumah

d. Keadaan ekonomi di keluarga

e. Pengertian orang tua

f. Latar belakang kebudayaan

(Slameto, 2010:60)

Prestasi belajar (Y)

Indikator :

a. Nilai mid Semester

(47)

2.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010:64).

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

(Ha)1: Ada pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga secara

simultan terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengantar akuntansi

dan keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Palebon Semarang tahun

ajaran 2014/2015.

(Ha)2: Ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran

pengantar akuntansi dan keuangan siswa kelas X akuntansi SMK

Palebon Semarang tahun ajaran 2014/2015.

(Ha)3: Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar mata

pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan siswa kelas X akuntansi

(48)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dsan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kausalitas (uji pengaruh) untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar dan

lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar mata pelajaran pengantar

akuntansi dan keuangan siswa kelas X akuntansi SMK Palebon Semarang

tahun ajaran 2014/2015.Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah

metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:14) metode kuantitatif diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengmbilan sampel

pada umumnya random, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitan yang digunakan pada penelitian ini adalah

metodesurvey. Metode survey digunakan karena dalam penelitian kuantitatif

ini angket merupakan sumber data pokok. Angket yang digunakan dalam

(49)

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa kelas x

akuntansi SMK Palebon Semarang tahun ajaran 2014/2015dengan jumlah 95

siswa yang terdiri dari 48 siswa dari kelas X Akuntansi 1 dan 47 siswa dari

kelas X akuntansi 2.

3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas x akuntansi SMK

Palebon Semarang tahun ajaran 2014/2015 yang diambil secara acak dengan

teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random

samplingteknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang

tidak homogen dan berstrata secara proporsional. (Sugiyono, 2010: 120).

Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel adalah

rumus Slovin, sebagai berikut:

Keterangan:

n : Ukuran Sampel

N :Ukuran Populasi

e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan/

pengambilan sampel yang diinginkan (Umar, 2004: 108).

Standar error sebesar 5% digunakan karena nilai tersebut sering

(50)

Jumlah dari populasi adalah 95 siswa kelas X Akuntansi SMK

Palebon Semarang, maka pengambilan sampel sebanyak 77 siswa.

Prosedur untuk menentukan besarnya sampel dari tiap-tiap sub

populasi dengan metode tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus

:

Keterangan :

fi : Sampel Fraction

Ni : Sub Populasi

N : Ukuran Populasi

Untuk menentukan besarnya sampel sub populasi kelas disajikan perhitungan dan tabel 3.1. sebagai berikut :

Tabel 3.1. Sampel Penelitian

No Kelas Populasi fi Sampel(fi x n)

1 XI AK 1 48 0,505 39

2 XI AK 2 47 0,494 38

Jumlah 95 77

Sumber : Data Penelitian tahun 2014

n1 = 0,505 x 77 = 38,88 (dibulatkan 39)

n2 = 0,494 x 77 = 38,03 (dibulatkan 38)

Cara penentuan subjek penelitiannya ialah dengan cara undian. Cara

pengambilan sampel dengan memberi nomor setiap anggota populasi sesuai

jumlah anggota populasi. Sugiyono (2010:132) menyatakan “karena tekhnik

pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi

(51)

3.3. Variabel Penelitian

3.3.1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat menurut Sugiyono (2010:61)

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel

bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar mata

pelajaran pengantar akuntansi dan keuangan.

Indikator yang peneliti gunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa

adalah nilai mid semester siswa mata pelajaran pengantar akuntansi dan

keuangan kelas X akuntansi SMK Palebon Semarang.

3.3.2. Variabel Independen (X)

Variabel Independen sering disebut variabel bebas, yaitu variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variabel dependen, Sugiyono (2010:61). Dalam penelitian ini variabel

independen terdiri dari tiga variabel, yaitu:

1. Disiplin Belajar (X1)

Disiplin Belajar adalah wujud pengendalian diri siswa terhadap

berbagai aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh

siswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar dengan tidak melakukan

sesuatu yang dapat merugikan tujuan dari proses belajarnya.

Indikator disiplin belajar menurut Tu’u (2004:36) dibagi menjadi 4

(empat) yaitu:

a. Ketaatan dalam menaati peraturan dan tata tertib sekolah.

(52)

c. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas.

d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.

2. Lingkungan Keluarga (X2)

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling utama bagi

siswa sebelum mengenal lingkungan sekolah.

Indikator lingkungan keluarga menurut Slameto (2010:60) dibagi

menjadi 6 (enam) yaitu:

a. Cara orang tua mendidik

b. Relasi antar anggota keluarga

c. Suasana rumah

d. Keadaan ekonomi di keluarga

e. Pengertian orang tua

f. Latar belakang kebudayaan

3.4. Metode Pengumpulan Data

Ada dua teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada

penelitian ini yaitu metode angket (kuesioner) dan metode dokumentasi.

Penjelasan tentang kedua metode tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

3.4.1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan

mencari data mengenai variabel dari catatan, transkip, buku dan sebagainya

(Arikunto, 2006: 231).Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan

(53)

akuntansi dan keuangan siswa kelas X Akuntansi SMK Palebon

Semarangtahun ajaran 2014/2015.

3.4.2. Metode Angket

Sugiyono (2010:199) menjelaskan bahwa metode angket merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan caramemberi seperangkat

pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pada

metode angket ada dua jenis pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka dan

pertanyaan tertutup.Jenis angket yang akan digunakan pada penelitian ini

adalah jenis angket dengan pertanyaan tertutup. Pertanyaan penutup akan

memudahkan bagi responden karena responden tinggal memilih alternatif

jawaban yang telah disediakan dalam angket

Alternatif jawaban yang dijadikan sebagai pengukur variabel

menggunakan skala likert.Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2010: 134). Indikator yang akan diukur dalam skala likert

dijabarkan menjadi indikator varibel yang kemudian dijadikan sebagai dasar

untuk menyusun instrument yang berupa pertanyaan ataupun pernyataan.

Skor yang diberikan atas jawaban responden pada angket penelitian

ini dijabarkan sebagai berikut:

a. Sangat Setuju : 5

b. Setuju : 4

c. Ragu-ragu : 3

(54)

e. Sangat Tidak Setuju : 1

3.5. Instrumen Penelitian

3.5.1. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas digunakan untuk melihat apakah tes yang dilakukan valid

(sahih). Menurut Arifin (2011:246) untuk melihat apakah tes yang dilakukan

valid dapat dilakukan dengan cara membandingkan skor peserta didik yang

didapat dalam tes dengan skor yang dianggap sebagai nilai baku.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program

komputer SPSS 21.0 (Statistical Package for Social Science). Masing-masing

item akan dilihat nilai signifikansinya. Jika taraf signifikansi kurang dari 5%

(0,05), maka dikatakan item kuesioner tersebut valid dan dapat digunakan,

namun apabila taraf signifikan lebih dari 5% (0,05), maka dikatakan item

kuesioner tersebut tidak valid dan tidak dapat dipergunakan atau diperbaiki.

Hasil dari pengujian validitas terhadap 25 responden menggunakan

SPSS 21 dapat dilihat dalam tabel 3.2. berikut.

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas

No Variabel Indikator NoSoal signifikansi Alpha hasil

1. Disiplin

Belajar

1. Ketaat

an dalam menaati peraturan dan tata tertib sekolah

1 2 3 4 5 6 7

0,000 0,015 0,000 0,008 0,000 0,000 0,000

0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

(55)

ban saat

Sumber: Perhitungan data primer menggunakan SPSS 21

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel disiplin belajar

(56)

dianggap vallid karna nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari nilai

Alpha yaitu 0,05. Pada variabel lingkungan keluarga yang terdiri dari 26

pernyataan dapat di ketahuin pula pada indikator latar belakang kebudayaan

terdapat satu pernyataan yang tidak valid karna nilai signifikansi melebihi

nilai alpha yaitu 0,068 untuk pernyataan yang tidak valid tidak akan

digunakan dalam penelitian karna terdapat pernyataan lain yang telah

mewakili.

3.5.2. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Arifin (2011:258) menjelaskan pengertian reliabilitas adalah tingkat

atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Rumus Alpha digunakan untuk

mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket

atau soal uraian.

Rumus Alpha:

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2 : Jumlah varians butir

t2 : Varians total

Batas pengukuran daya beda yang digunakan adalah 0,70, dengan

demikian jika hasil perhitungan menunjukkan nilai alpha lebih besar dari

(57)

Hasil uji reliabilitas instrumen terhadap 25 responden menggunakan

SPSS 21 diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.3.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

No Variabel

Cronbach's Alpha Based on Standardize

d Items

Syarat Minimal

Cronbach’s

Alpha

Kriteria

1. Disiplin Belajar 0,861 >0,7 Reliabel

2. Lingkungan Keluarga 0,922 >0,7 Reliabel

Sumber: Data Penelitian, diolah 2014

Berdasarkan tabel 3.3. diatas uji reliabilitas terhadap 25 responden

diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

diperoleh lebih dari 0,7 hasil tersebut membuktikan bahwa seluruh variabel

dapat dikatakan reliabel.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif

Sugiyono (2010: 207) mendefinisikan statistik deskriptif sebagai

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan varibel yang ada dalam penelitian ini agar dapat dipahami

dengan lebih mudah oleh pembaca.

Tabel kategori digunakan dalam analisis deskriptif untuk mengetahui

(58)

tingkatan-tingkatan kategori yang telah ditentukan oleh peneliti. Hadi (2004:12)

menjelaskan langkah-langkah untuk menentukan tabel kategori sebagai

berikut:

1. Menentukan jarak pengukuran (R), jarak pengukuran diperoleh

dari nilai tertinggi dikurangi nilai terendah.

2. Menentukan jumlah interval yang diperlukan, masing-masing

interval mewakili tingkatan kategori tertentu. Jumlah interval disesuaikan

dengan tujuan penyusunan distribusi oleh peneliti. Pada penelitian ini terdapat

lima interval/kategori yaitu sangat baik, baik, sedang, buruk dan sangat

buruk.

3. Menentukan lebar interval (i) yang digunakan, lebar interval

ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

4. Menghitung sisa kekurangan bilangan, langkah ini dilakukan

ketika nilai lebar kelas adalah nilai pecahan yang kemudian dibulatkan

menjadi bilangan bulat. Penghitungan sisa kekurangan bilangan

menggunakan rumus:

Sisa kekurangan bilangan sebaiknya ditambahkan pada kedua sisi

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 1.2.
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
Tabel 3.1.
+5

Referensi

Dokumen terkait

1) Dengan digabungkannya sistem MIMO dan OFDM, maka kinerja sistem dapat ditingkatkan secara drastis bila dibandingkan dengan kinerja sistem OFDM konvensional (SISO-OFDM).

Penerapan Model CICR ( Cooperative Integrated Reading Composition) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas II. Universitas Pendidikan Indonesia

Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi teknik sumberdaya air pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara..

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

Pembuatan Karbon Aktif Super dari Batubara dan Tempurung Kelapa.. Tesis Fakultas Teknik Universitas

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PEMBELAJARAN UKUR TANAH KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIREBON. Disetujui dan

Dalam memberikan usulan peralatan pemindah ini dilakukan analisis persentase jumlah kaca pecah dalam waktu pengiriman selama 25 hari kerja, membandingkan beberapa

Di Indonesia usaha cukup berarti dalam perkembangan Taize adalah dari kelompok biarawati Ursulin, bersama dengan banyak kelompok biarawan/biarawati lain, seminari, sekolah,