PENGARUH KEBAHAGIAAN DAN OTONOMI KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA
(Studi pada PT Netindo Solution Group)
THE INFLUENCE OF HAPPINESS AND WORK AUTONOMY TO
WORK PRODUCTIVITY
(Study on Netindo Solution Group Company)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
Hendri Cipta Handoko
20120410274
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH KEBAHAGIAAN DAN OTONOMI KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA
(Studi pada PT Netindo Solution Group)
THE INFLUENCE OF HAPPINESS AND WORK AUTONOMY TO
WORK PRODUCTIVITY
(Study on Netindo Solution Group Company)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Oleh:
Hendri Cipta Handoko
20120410274
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MOTTO
“
That which does not kill us makes us stronger
”(Friederich Nietzche)
“
Blessed are the hearts that can bend, they shall never be broken
”
(Albert Camus)
“
Man is sometimes extraordinarily, passionately, in love with suffering
”
(Fyodor Dostoevsky)
“
Bagi mereka yang beriman, tak ada sesuatupun di dunia ini dapat
merusuhkan hati
”
HALAMAN PERSEMBAHAN
Keluarga besar di Pacitan
Yang telah memberikan selalu memberi dukungan sehingga karya tulis ini dapat
diselesaikan
.Teman-teman manajemen kelas G
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined. MOTTO ... 3 HALAMAN PERSEMBAHAN ... 4 TERIMA KASIH KEPADA ... Error! Bookmark not defined. INTISARI ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 5 DAFTAR TABEL ... 7 DAFTAR GAMBAR ... 8
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Permasalahan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. A. Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined. 1. Kebahagiaan. ... Error! Bookmark not defined. 2. Otonomi Kerja ... Error! Bookmark not defined. 3. Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.
B. Variabel Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.
C. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. D. Model Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Uji SPSS ... Error! Bookmark not defined.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Gambaran umum Objek/Subjek penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Analisis Deskriptif Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Uji Kualitas Instrumen Data ... Error! Bookmark not defined. D. Uji Kualitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. E. Hasil Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. E. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
BAB VSIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. C. Keterbatasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1Tabel Durbin-Watson ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 1Rincian Penyebaran Kuesioner ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2Deskripsi Responden ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 3Hasil Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 4Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 5Hasil Uji F ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 6Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 7Hasil Uji Heteroskesdastisitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 8Hasil Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 9Hasil Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 10Hasil Uji T ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1Konsep kebahagiaan menurut Tal-Ben Shahar, 2007 ... Error! Bookmark not defined.
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kebahagiaan dan otonomi kerja terhadap produktivitas kerja. Pada programmer dan desainer di PT Netindo Solution Group.
Objek dalam penelitian ini adalah PT Netindo Solution Group yang beralamat di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling kepada responden yang berprofesi sebagai programmer dan desainer.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara kebahagiaan dan otonomi kerja terhadap prodktivitas kerja di PT Netindo Solution Group.
ABSTRACT
This study aim to know the effects of happiness, work autonomy to work productivity. The author using website programmer and graphic desain as an subject.
The object on this study is Netindo Solution Group based on Yogyakarta. This study using purposive sampling as an method.
This study conclude there’s an positive effect between happiness and work autonomy
on work productivity.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Medan persaingan bisnis telah berkembang dalam 25 tahun terakhir, perusahaan telah
belajar menganalisa lingkungan kompetitif mereka, memposisikan diri, membangun
keunggulan kompetitif, dan memahami ancaman dari luar demi mempertahankan keunggulan
kompetitif mereka. Berbagai pendekatan termasuk organisasi industri, resource based view,
kapabilitas dinamik, dan game theory telah menolong akademisi maupun praktisi bisnis untuk
memahami dinamika kompetisi dan membuat rekomendasi bagaimana seharusnya
perusahaan mendefinisikan keunggulan kompetitif dan strategi perusahaan (Masanell 2009).
Produktivitas merupakan salah satu faktor kunci keunggulan kompetitif perusahaan (Oeij
2012).
Baru-baru ini tema “produktivitas” mendapat perhatian dalam dunia bisnis, hampir semua
organisasi menaruh perhatiannya terhadap tema tersebut. Terlebih di dalam persaingan yang
tidak memiliki belas kasihan, setiap organisasi berusaha keras agar dapat mengungguli
kompetitornya. Setiap perusahaan harus menyadari bahwa meningkatkan produktivitas
merupakan syarat yang dibutuhkan untuk memenangkan persaingan Gujarathi et al (2015).
Produktivitas yang tinggi akan meningkatkan efisiensi perusahaan, dengan meningkatnya
efisiensi maka daya produksi perusahaan juga akan meningkat. Bertambahnya jumlah
produksi akan menurunkan biaya produksi sehingga akan tercapai profit yang tinggi. Pada
dasarnya peningkatan produktivitas perusahaan harus dimulai dari peningkatan produktivitas
produktif ialah terciptanya kultur organisasi yang kondusif yang mendorong lahirnya
lingkungan kerja yang lebih baik.
Aristoteles berujar “Kebahagiaan adalah makna dan tujuan hidup, juga pelabuhan
terakhir untuk setiap manusia yang pernah ada” (Shahar 2007). Konsep kebahagiaan bahkan
telah menarik perhatian para filsuf sejak permulaan sejarah (McMahon, 2006 dalam Fisher
2010). Seorang mahasiswa akan merasa bahagia jika hasil studinya mencapai hasil yang
memuaskan. Seorang pebisnis akan bahagia jika penjualannya mencapai angka tertentu.
Begitu juga seorang karyawan akan merasa bahagia apabila mereka puas terhadap apa yang
dikerjakannya. Berbicara tentang kebahagiaan artinya berbicara tentang sesuatu yang
subjektif atau tidak mutlak. Karena tidak ditemukan definisi tunggal dari apa yang disebut
kebahagiaan, beberapa peneliti sepakat menggunakan istilah subjective well being yang
merujuk kepada konsep kebahagiaan sebagai pengalaman subjektif (Diener 2008). Studi
empiris mengenai kebahagiaan mulai mendapat perhatian pasca lahirnya Positive Phsycology,
yaitu sebuah genre baru di dalam ilmu psikologi yang mempelajari potensi-potensi positif
manusia (Seligman & Csikszentmihalyi 2000). Kebahagian merupakan konsep yang jarang
diteliti di ranah akademik, namun bukan berarti penelitian mengenai konsep kebahagian itu
tidak ada (Fisher 2010). Di Indonesia sangat jarang ditemui penelitian mengenai konsep
tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh (Quick et al, 2004 dalam Wesarat et al, 2015)
menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia akan meningkatkan produktivitas kerja
karyawan tersebut. Karyawan yang bahagia akan membawa kebahagian mereka di tempat
kerja ke dalam kehidupan pribadinya, begitu juga sebaliknya. Karyawan yang kehidupan
pribadinya merasa bahagia akan membawa dampak positif kedalam pekerjaannya. (Asiyabi
& Mirabi 2012 dalam Wesarat et at, 2015).
Salah satu tema menarik yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan lainnya
peneliti karena manfaat yang didapat bukan hanya dirasakan pada level individu saja namun
sudah mencapai level organisasional. Otonomi kerja meningkatkan performa kerja karena
ketika karyawan mendapatkan otonomi saat mengerjakan tugasnya, karyawan akan merasa
bahwa mereka mendapatkan kepercayaan, hal ini akan meningkatkan motivasi intrinsik
karyawan yang berujung pada peningkatan efektifitas kerja (Navqi et al 2013). Otonomi kerja
menurut (Hackman & Oldham 1976) adalah sesuatu yang memberikan kebebasan secara
substansial, kemandirian dan keleluasaan untuk menjadwalkan pekerjaan dan menentukan
prosedur yang digunakan dalam pekerjaan. Kendati Nonaka, Toyama, Konnon (2000)
berpendapat lain yaitu, otonomi adalah suatu kondisi yang dibutuhkan organisasi untuk
penciptaan pengetahuan baru. Penelitian mengenai otonomi telah dilakukan di berbagai
konteks telah dilakukan, salah satunya adalah bidang pendidikan oleh Stefanou (2004)
kendati hasilnya tidak signifikan. Dalam konteks bisnis penelitian Septarini dan Hakim
(2011) yang berkesimpulan semakin tinggi otonomi kerja maka semakin tinggi kebahagiaan
kerja merupakan salah satu dari sedikit yang mengangkat tema otonomi kerja di Indonesia.
Isu terkait produktivitas telah menjadi topik yang banyak dikaji oleh berbagai disiplin
ilmu. Diantaranya akuntansi, ilmu ekonomi, dan teknik mesin. Pada level yang paling dasar
konsep produktivitas sangatlah mudah didefinisikan, ialah rasio output terhadap input untuk
situasi produksi yang spesifik (Rogers 1998). Produktivitas tidak memiliki makna tunggal,
bagi seorang engineer, produktivitas merujuk kepada teknologi baru, mesin baru, dan
peralatan baru.
Bagi seorang manajer bisnis produktivitas berarti merujuk kepada efektivitas dan
efisiensi (Ude et al 2012). Produktivitas bahkan sering dianggap sebagai indikator output
perusahaan disamping profit. Bukan hanya itu, produktivitas diduga merupakan elemen yang
penting dalam organisasi di level kompetisi global (Nachum (1999) dalam Roghanian et al.
Berdasarkan uraian diatas, dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Kebahagiaan dan Otonomi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja di PT Netindo Solusi Utama
Yogyakarta.
B. Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kebahagiaan terhadap produktivitas kerja?
2. Bagaimana pengaruh otonomi kerja terhadap produktivitas kerja?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi pengaruh kebahagiaan kerja terhadap produktivitas kerja.
2. Untuk mengidentifikasi pengaruh otonomi kerja terhadap produktivitas kerja.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis:
Merupakan wujud transformasi ilmu yang didapat di bangku kuliah dan
diimplementasikan ke dalam kondisi nyata.
2. Manfaat Akademis:
Dalam dunia akademis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan penelitian
selanjutnya yang terkait dengan variabel serupa dan diharapkan mampu dijadikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kebahagiaan.
Diener (2008) menggunakan istilah Subjective Well Beingsebagai pengganti kata
kebahagian.Subjective Well Being merupakan cara seseorang untuk mengevaluasi
kehidupannya baik secara kognitif maupun afektif. Subjective Well Beingterbagi menjadi 3
komponen yaitu:
a. Life satisfaction: Penilaian seseorang terhadap tingkat kepuasan hidupnya seperti pekerjaan, kesehatan, dan hubungan terhadap sesamanya
b. Positive Affect: Frekuensi dan intensitas yang menyenangkan seperti rasa puas dan rasa gembira.
c. Negative Affect: Frekuensi dan intensitas yang tidak menyenangkan seperti rasa sedih, depresi, dan rasa cemas.
Diener menegaskan bahwa orang yang bahagia adalah orang yang mempunyai tingkat
kepuasan hidup yang tinggi dan frekuensi positive affect-nya lebih tinggi dibanding frekuensi
negative affect. Untuk mengukur seberapa besar subjective well being seseorang, Diener
a. Bottom up theories: Seseorang akan merasa bahagia tergantung pada akumulasi kebahagian-kebahagian kecil yang pernah dialami selama hidupnya, semakin
banyak kebahagiaan yang terakumulasi maka seseorang akan semakin bahagia.
b. Top down theories: Kebahagiaan seseorang ditentukan oleh interpretasi subjek terhadap peristiwa yang dialaminya. Dengan kata lain peran subjek lah yang akan
menentukan apakah peristiwa yang dialaminya akan menciptakan kebahagiaan
atau tidak.
Hills dan Argyle (2001) dalam Bekhet (2008) menyatakan bahwa kebahagiaan
dibentuk oleh tiga faktor yaitu:
a. Pengaruh positif yang terjadi berulang-ulang
b. Level kepuasan yang tinggi
c. Absennya perasaan negatif
Shawn Achor (2010) mendefinisikan kebahagiaan sebagai “Kegembiraan yang
diperoleh seseorang setelah bekerja keras dengan segala potensi yang dimiliki.
Seligman, Lyumbomirsky, Sheldon, dan Schkade dalam Haidt (2006) merumuskan
kebahagiaan sebagai berikut:
H = S + C + V
Dengan kata lain, level kebahagiaan seseorang (H) sama dengan bawaan biologis (S)
ditambah kondisi hidup (C) ditambah kegiatan sukarela yang dilakukan (V).Menurut
Lyumbomirsky (2008) dalam Fisher (2010) tiap-tiap variabel memiliki kontribusi yang
masing-masing, dimana variabel S berkontribusi sebesar 50%, variabel C sebesar 10%, dan
S(Set Point) = Berasal dari pembawaan biologis seseorang, sebagian besar ditentukan oleh
gen. Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mengubah ini. Kunci utamanya adalah bahwa
setiap orang sudah memiliki kebahagiaan yang telah diset.
C (Condition) = Kondisi merujuk kepada hal-hal yang dapat dimanipulasi untuk mencapai
kebahagiaan. Peneliti kebahagiaan menemukan beberapa kondisi yang berpengaruh
signifikan diantaranya kebisingan, perjalanan, kehilangan kontrol, rasa malu, dan hubungan
dengan rekan
V (Voluntary Activities) = Menurut Seligman, voluntary activities atau aktivitas sukarela
adalah aktivitas yang mengatur keseharian dan lingkungan seseorang untuk meningkatkan
kesenangan dan kepuasan orang tersebut. Seligman menyusun perbedaan yang jelas antara
kesenangan dan kepuasan. Contoh praktis dari voluntary activities ialah bersyukur, membuat
hidup lebih bermanfaat, memaafkan dan melupakan.
Tal Ben-Shahar (2007) mendefinisikan kebahagiaan adalah kombinasi antara dua
variabel, yaitu pleasure(kesenangan) dan meaning (makna). Yang dapat dilihat pada gambar
2.1.
Tal Ben-Shahar menegaskan bahwa kedua variabel diatas (pleasure dan meaning) merupakan
syarat terwujudnya kebahagiaan. Artinya seseorang akan merasa bahagia ketika merasakan
HAPPINESS
Pleasure
Meaning
emosi positif dan merasa hidupnya memiliki tujuan yang jelas. Definisi ini berlaku untuk
segala situasi.
Berdasarkan beberapa teori terkait kebahagiaan diatas, penulis menyimpulkan bahwa
kebagiaan merupakan perasaan positif yang bersifat subjektif yang muncul ketika konsep
ideal di dalam pikiran subyek terwujud ke dalam realitas.
2. Otonomi Kerja
Hackman dan Lawler (1971) dalam Jonge (1995) mendefinisikan Otonomi kerja sebagai
tingkatan dimana karyawan dapat menjadwalkan pekerjaan, memilih sendiri peralatan yang
akan digunakan dalam mengeksekusi pekerjaan, dan memutuskan sendiri prosedur yang akan
digunakan.Hackman dan Olham (1976) mendefinisikan otonomi kerja sebagai sejauh mana
suatu pekerjaan memberikan kebebasan substansial, kemandirian, keleluasaan untuk
menjadwalkan pekerjaan dan menentukan prosedur yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan.
Chung (1977) dalam Jonge (1995) mendefinisikan otonomi kerja sebagai tingkatan
dimana karyawan dapat menentukan beberapa elemen tugas, seperti metode kerja, jadwal
pekerjaan, dan tempat kerja.Brey (1999) dalam Naqvi (2013) mendefinisikan otonomi kerja
sebagai pilihan dan kebebasan di dalam pekerjaan yang dimiliki karyawan dalam
mengeksekusi pekerjaannya.
Breaugh’s (1985) dalam Jonge (1995) mendefiniskan otonomi kerja sebagai kontrol
atau keleluasaan yang dimiliki karyawan untuk mempelajari elemen-elemen kerja seperti
metode, penjadwalan dan kriteria kerja.Leach (2003) dalam Yen-Ju Lin (2011)
mendefinisikan otonomi kerja sebagai seperangkat praktek yang memberikan otoritas
Berdasarkan definisi terkait otonomi kerja diatas, penulis menyimpulkan otonomi
kerja sebagai kontrol kerja yang dimiliki karyawan baik berupa kebebasan memilih metode
kerja, penjadwalan kerja, ataupun tempat kerja untuk mengeksekusi pekerjaan yang diberikan
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Produktivitas Kerja
Kusriyanto (1993) dalam Wartana (2011) mendefinisikan produktivitas kerja sebagai rasio antara hasil kegiatan (output) dan dan segala pengorbanan (cost) untuk mewujudkan hasil tersebut.Produktivitas kerja menurut Cascio (1998) dalam Almigo (2004) adalah pengukuran output berupa barang atau jasa dalam hubungannya dengan input yang berupa karyawan, modal, materi atau bahan baku peralatan.
Sedarmayanti (2001) dalam Almigo (2004) mendefinisikan produktivitas kerja
menunjukkan bahwa individu merupakan perbandingan dari efektivitas keluaran (pencapaian
kerja maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan (tenaga kerja) yang mencakup kuantitas,
kulitas dan waktu tertentu.Wingjosoebroto (1992) dalam Wartana (2011) produktivitas kerja adalah “Segala usaha yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada.
Berdasarkan definisi mengenai produktivitas kerja diatas, penulis menyimpulkan
produktivitas kerja sebagai selisih antara keluaran (output) kerja yang biasanya berupa barang
atau jasa dan masukan (input) yang berupa tenaga kerja, biaya kerja, dan waktu kerja.
B. Variabel Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Sedarmayanti (2009) memaparkan bahwa produktivitas kerja dibentuk oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Sikap Mental
- Motivasi Kerja - Disiplin Kerja - Etika Kerja
2. Pendidikan
Orang yang mempunyai pendidikan baik formal atau non formal akan memiliki wawasan yang lebih luas tentang produktivitas kerja. Tingginya kesadaran terhadap produktivitas akan mendorong karyawan untuk melakukan tindakan produktif.
3. Keterampilan
Keterampilan dibentuk oleh 2 faktor yaitu kecakapan (ability) dan pengalaman
(experience). Karyawan yang terampil akan bekerja dan menggunakan fasilitas kerja dengan lebih baik.
4. Manajemen
Manajemen berupa kepemimpinan atau instruksi yang tepat akan meningkatkan semangat kerja karyawan yang akan mendorong meningkatnya produktivitas kerja karyawan.
5. Hubungan Industrial Pancasila (H.I.P)
Dengan penerapan Hubungan Industrial Pancasila maka, akan:
- Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja secara produktif sehingga produktivitas dapat meningkat.
- Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan produktivitas.
- Meningkatkan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya meningkatkan produktivitas.
6. Tingkat Penghasilan
7. Kesehatan
Kesehatan karyawan akan meningkatkan daya tahan karyawan dalam bekerja. Meningkatnya produktivitas kerja tidak akan mungkin terjadi jika karyawan sakit-sakitan.
8. Jaminan Sosial
Jaminan sosial berupa perlindungan kerja atau jaminan hari tua akan meningkatkan ketenangan dalam bekerja. Apabila jaminan sosial terpenuhi maka produktivitas kerja akan meningkat.
9. Lingkungan dan Iklim Kerja
Lingkungan kerja yang kondusif akan membuat karyawan betah dalam bekerja. Lingkungan yang kondusif juga meningkatkan produktivitas kerja.
10.Sarana Produksi
Sarana produksi yang buruk dapat menimbulkan pemborosan bahan baku, hal ini dapat menurunkan produktivitas. Untuk itu dalam meningkatkan produktivitas dibutuhkan sarana produksi yang baik.
11.Teknologi
Penggunaan teknologi yang tepat akan meningkatkan jumlah produksi, ketepatan waktu produksi, dan memperkecil terjadinya pemborosan.
12.Kesempatan Berprestasi
C. Hipotesis
Penelitian yang dilakukan Andrew Oswald dan Daniel Sgroi (2014) melalui empat
tahap eksperimen dengan sampel random menunjukkan adanya hubungan yang positif antara
kebahagiaan dan produktivitas kerja. Hal ini didukung oleh studi dari Quick (2004) dalam
Wesarat (2015) menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia akan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Shawn Achor dalam karyanya The Happiness Advantage
(2010) memaparkan bahwa karyawan yang bahagia akan memiliki produktivitas yang tinggi,
kemampuan sales yang tinggi, memiliki kepemimpinan yang baik, dan memiliki pendapatan
yang tinggi.
Berdasarkan penelitian terdahulu dan teori yang dipaparkan maka dapat ditarik
hipotesis bahwa kebahagiaan berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal
ini dikarenakan karyawan yang bahagia akan merasa termotivasi dan berkontribusi lebih
banyak dibanding karyawan yang cenderung kurang bahagia.
Berdasarkan bukti empiris dari beberapa penelitian sebelumnya mengenai
kebahagiaan dan produktivitas kerja, maka dapat diajukan jawaban sementara atas rumusan
masalah dengan hipotesis:
H1: Kebahagiaan berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja
Penelitian Gagne dan Deci (2005) dalam Chirkov, Ryan, dan Sheldon (2011)
memaparkan bahwa otonomi kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja, produktivitas kerja,
dan kebahagiaan. Penelitian tersebut juga diperkuat dengan pendapat Stone, Deci, dan Ryan
(2008) yang menyimpulkan bahwa manajer yang memberikan otonomi kerja kepada
Dapat dihipotesiskan bahwa perusahaan yang memberi otonomi kepada karyawannya
akan membuat karyawan akan merasa dipercaya, mempunyai motivasi intrinsik, memiliki
kebebasan dalam mengeksekusi pekerjaannya, dan memiliki produktivitas yang tinggi.
Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa otonomi kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja. Maka dapat diajukan jawaban
sementara atas rumusan masalah dengan hipotesis:
H2: Otonomi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja
D. Model Penelitian
Berdasarkan hipotesis diatas, gambaran tentang penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 2.2 :
KEBAHAGIAAN
OTONOMI KERJA
PRODUKTIVITAS
KERJA
H1
H2
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek dan Subjek
Penelitian ini akan dilakukan di PT. Netindo Solusi Utama yang berlokasi di Yogyakarta
sebagai objek. Subjek dalam penelitian ini adalah programer dan desainer yang bekerja di PT.
Netindo Solusi Utama. Alasan memilih profesi programer dan desainer dikarenakan profesi
tersebut sangat memenuhi kualifikasi untuk variabel otonomi kerja.
B. Jenis Data
Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer. Yaitu data yang diperoleh
langsung di lokasi penelitian. Yaitu kuesioner yang akan diisi oleh programmer dan desainer
yang bekerja di PT. Netindo Solusi Utama.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Independen
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen. Variabel independen yang
pertama adalah kebahagiaan. Dalam penelitian ini kebahagiaan disebut dengan istilah
Subjective Well Being yaitu cara seseorang mengevaluasi kehidupannya baik secara kognitif
maupun afektif (Diener 2008).
Subjective Well Being terdiri dari tiga indikator, diantaranya life satisfaction, positive
affect, dan negative affect (Diener 2008). Dalam penelitian ini Subjective Well Being diukur
With Life Scale (SWLS) yang terdiri dari lima pertanyaan. Indikator positive affect, dan
negative affectakan diukur dengan dengan Scale of Positive and Negative Experience
(SPANE) yang terdiri dari 12 pertanyaan dimana terdapat 6 pertanyaan untuk setiap
indikator.
Variabel independen lainnya adalah otonomi kerja. Otonomi kerja dalam penelitian
ini menggunakan teori dari James Breaugh (1985) yang dikutip dalam Jonge (1995).
Otonomi kerja menurut Breaugh (1985) merupakan kontrol atau keleluasaan yang dimiliki
karyawan untuk mempelajari elemen-elemen kerja seperti metode, penjadwalan dan kriteria
kerja.
Otonomi kerja pada penelitian ini memiliki 3 indikator diantaranya Metode kerja,
kriteria kerja, serta penjadwalan kerja. Dimana masing-masing akan diukur dengan Work
Autonomy Scales yang terdiri dari 9 pertanyaan dan 5 skala Likert. Masing-masing indikator
akan mendapat 3 buah pertanyaan.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja. Produktivitas kerja
merupakan Sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk melakukan
peningkatan perbaikan. Sedarmayanti (2009). Terdapat 2 indikator yang membentuk
produktivitas kerja diantaranya Peningkatan diri danPeningkatan pekerjaanSedarmayanti
(2009)
Pada penelitian ini produktivitas kerja akan diukur dengan kuesioner yang terdiri dari
10 item pertanyaan. Pertanyaan nomor 1 hingga 5 akan mewakili indikator peningkatan diri,
dan indikator peningkatan pekerjaan akan diwakili oleh pertanyaan nomor 6 hingga 10.
1. Uji Reliabilitas
Sebuah kuesioner merupakan indikator dari suatu variabel. Uji reliabilitas diukur
dengan uji statistik Cronbach’s Alpha (α). Sebuah kuesioner akan dinyatakan variabel jika
memberikan nilai Cronbach’s Alpha(α) >0,6. Sugiyono (2007)
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan unruk mengukur valid atau tidaknya sebuah kuesioner. Uji
validitas dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan
total skor variabel dengan koefisien <0,05. Sugiyono (2007)
E. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan ialah regresi linier berganda.
Regresi linier berganda merupakan alat statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara beberapa buah variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi
sering juga disebut variabel bebas (independen), sedangkan variabel yang dipengaruhi
disebut variabel terikat (dependen). Rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1X
1+ b
2X
2Keterangan: Y = Variabel dependen (Produktivitas kerja)
X1, X2 = Variabel independen (Kebahagiaan dan Otonomi kerja)
a = Nilai konstanta
b1, b2 =Koefisien regresi
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat (Rahmawati et al 2011).
Untuk menguji apakah model yang digunakan baik, maka dapat dilihat dari
signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dengan α = 0,05
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat tigkat kenormalan data yang
digunakan, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Tingkat kenormalan data
sangat penting, karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut
dianggap dapat mewakili populasi (Priyatno 2013). Data akan dianggap normal
apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari
residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Priyatno 2013). Adanya heteroskedastisitas
dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara, salah satunya uji
Glesjer. Heterokedastisitas terjadi jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2009). Apabila nilai signifikansi antara
variabel dengan residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali
2009).
Model regresi yang baik mensyaratkat tidak terjadinya korelasi antar variabel
independen. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali 2011).
Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas antara lain
dengan melihat nilai Variance Inflation Factor(VIF) dan Tolerance. Apabila nilai VIF
kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1, maka tidak terjadi multikolinearitas
(Ghozali 2009).
d. Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik adalah model yang tidak mempunyai masalah
autokorelasi. Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi
antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1)
(Priyatno 2013). autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka terjadi problem autokorelasi
(Rahmawati 2011).
Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
uji Durbin-Watson (DW-test) yang dapat dilihat pada tabel 3.1 :
3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)
KetentuanNilai DW Kesimpulan
0 < DW <dl Ada Autokorelasi
dl < DW <du TanpaKesimpulan
[image:32.595.116.475.619.717.2]du < DW < (4-du) Tidak Ada Autokorelasi
Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individu terhadap variabel dependen (Rahmawati et al
2011). Langkah uji T adalah sebagai berikut:
Menentukan Formulasi Ho dan Ha:
Ho : β1 = 0
Artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara masing-masing variabel
independen (Kebahagiaan dan Otonomi kerja) terhadap variabel dependen
(Produktivitas Kerja).
Ha : β1≠ 0
Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara masing-masing variabel
independen (Kebahagiaan dan Otonomi Kerja) terhadap variabel dependen
(Produktivitas Kerja).
Kesimpulan:
Ha : diterima bila sig. ≤ α = 0,05
Ha : ditolak bila sig. > α = 0,05
4. Koefisien Determinasi (R Square)
Koefisiendeterminasidigunakanuntukmengukursejauhmanakemampuan model
dalammenerangkanvariasi variabel
terikat.Nilaikoefisiendeterminasiadalahantaranolsampaisatu.Semakinmendekatinilaisa
tumenunjukkansemakinkuatnyakemampuandalammenjelaskanperubahan variabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum Objek/Subjek penelitian
1. Sejarah PT Netindo Solution Group
PT Netindo Solution Group atau yang disebut Netsolmind adalah perusahaan
di bidang pembangunan teknologi informasi, percetakan, digitallife styleuntuk
kepentingan bisnis. Melalui pengalaman bertahun-tahun pada bidang yang
berhubungan secara spesifik dengan marketing plan yang rumit dan menyesuaikan
dengan kebutuhan konsumen, perusahaan telah mampu menyajikan kemudahan,
bahkan bagi para pengguna yang kurang memahami teknologi informasi
sekalipun. Kemudahan pengoperasian, berpadu dengan kendali operasional bagi
para business owner, serta keamanan system menjadi unggulan utama perusahaan.
a. Visi
Menjadi perusahaan teknologi informasi terbesar dan terkuat di Asia.
Netsolmind mampu melawan dominasi perusahaan asing di Indonesia dan
menjadi salah satu perusahaan yang dibanggakan anak bangsa.
b. Misi
Sebagai mitra strategis bisnis UKM, NetsolMind akan memberikan
solusi berbasis teknologi dan kreatifitas untuk memajukan dunia usaha di
2. Anak Perusahaan
a. Esoftdream
Esoftdream telah melahirkan beberapa produk-produk yang inovatif
dengan fitur terbaik di kelasnya, guna memenuhi permintaan pasar &
meningkatkan market pelayanan dalam bidang teknologi dan informasi.
b. Siap Cetak Inspiration
SiapCetak merupakan salah satu Percetakan terbesar di Yogyakarta
khususnya Spesialis ID Card, Merchandise, Digital Printing, Packaging dan
Offset.Dalam divisi ini punya berbagai macam produk unik dan kreatif yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Mulai dari merchandise untuk
event-event besar, training, promosi perusahaan, hingga kebutuhan personal. Semua
kebutuhan yang diinginkan konsumen akandibantu, mulai dari bantuan ide
desain hingga produksi.
c. Mbelinger Store
Mbelinger Store adalahpusat T-Shirt & Merchandiseyang mengangkat
Budaya Jawa yang secara keseluruhan desain kata-kata Jawa yang
mengandung unsur petuah bijak, kata-kata anak muda yang beralamat di
Jl.Kebunraya No.43 Yogyakarta (Selatan Kebun Gembira Loka). Adapun
produknya antara lain Bijak Jawa, Jawa Mbeling, Migunani, dan Mbois.
Menyediakan aneka macam produk seperti kaos, hoodie, polo shirt, topi, mug,
d. Loket 24
Adalah layanan bisnis PPOB dan Loket pembayaran yang mudah dan
menjanjikan, yang memberikan peluang kepada para Mitra untuk membuka
usaha loket pembayaran ONLINE serta reservasi / pemesanan tiket baik
Pesawat maupun Kereta Api. PPOB terlengkap dengan dukungan banyak
transaksi seperti Listrik PLN, Telepon, Speedy, TV Kabel, Rekening PDAM,
Pulsa Prabayar dan Pascabayar, Kredit Multifinance, dll. Dengan dukungan
teknologi sistem yang handal, cepat dan mudah digunakan.
e. SpotUnik
SpotUnik merupakan Pusat informasi dan jelajah eskapisme Nusantara
danpusat informasi apapun untuk melengkapi rencana liburan. Disamping itu
SpotUnik juga memberikan informasi mengenai tips menarik dan spot-spot
unik yang wajib untuk didatangi dan ntuk memilih-milih tujuan mana yang
akan didatangi.
f. E-Hotel
E-Hotel Booking Onlineadalah Sebuah solusi Pengelolaan Hotel dengan
konsep Aplikasi berbasis web yang tersusun atas modul-modul yang berfungsi
untuk mempermudah dalam perencanaan, pengelolaan, dan mengatur transaksi
yang ada di dalam hotel atau villa serta dapat digunakan sebagai acuan dalam
pengambilan suatu keputusan sekaligus mempermudah pelaporan.
1. Penyebaran Kuesioner
Subyek dalam penelitian ini adalah programmer dan desainer yang
bekerja di PT Netindo Solusi Utama. Data yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada
responden. Jumlah kuesioner yang diberikan kepada responden yang terdiri
dari programmer dan desainer sebanyak 30 kuesioner. Adapun rekapitulasi
[image:37.595.104.485.293.453.2]penyebaran kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4. 1Rincian Penyebaran Kuesioner
No Dasar Klasifikasi Jumlah
1 Kuesioner yang disebar 30 kuesioner
2 Kuesioner yang kembali 30 kuesioner
5 Kuesioner yang dapat diolah 30 kuesioner
2. Deskripsi Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,
tingkat pendidikan, lama bekerja, dan usia. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut
mengenai karakteristik responden berdasarkan beberapa kriteria yang telah ditentukan
[image:37.595.106.482.293.454.2]oleh peneliti yang dapat dilihat di tabel 4.2
C. Uji Kualitas Instrumen Data
Sebelum melakukan analisa data, langkah awal yang harus dilakukan adalah
melakukan uji terhadap instrumen penelitian. Instrumen penelitian memegang peran
penting dalam sebuah penelitian, karena kualitas data sangat dipengaruhi oleh
instrumen penelitian. Dalam penelitian ini uji instrumen penelitian yang akan
dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Metode ini dilakukan semata-mata
agar peneliti dapat mengetahui sejauh mana kuesioner dapat menjadi alat pengukur
yang valid dan reliabel.
Karakteristik Responden Keterangan Total Responden Presentase
Jenis Kelamin
Laki-laki 27 90%
Perempuan 3 10%
Total 30 100%
Tingkat Pendidikan
SMU 4 13%
D3 9 30%
S1 17 57%
Total 30 100%
Lama Bekerja
1-5 tahun 29 97%
6-10 tahun 1 3
Total 30 100%
Usia
< 25 10 33%
25-35 19 63%
36-45 1 3%
Total 30 100%
D. Uji Kualitas Instrumen
1. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk menunjukan tingkat kesahihan instrumen
penelitian. Suatu instrumen akan dikatakan valid apabila memiliki validitas tinggi dan
sebaliknya, instrumen yang kurang valid akan memiliki validitas rendah. Untuk
mengetahui apakah suatu instrumen layak digunakan atau tidak adalah dengan
melakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05 (Priyatno
2012). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 20 dengan kriteria
pengukuran:
a. Apabila alpha <sig. (2-tailed) maka kuesioner dinyatakan valid
b. Apabila alpha >sig. (2-tailed) maka kuesioner dinyatakan tidak valid
Tingkat validitas dilakukan dengan membandingkan nilai alpha dan nilai sig.
[image:39.595.99.499.518.749.2](2 tailed). Hasil uji validitas dapat dilihat di tabel 4.3 berikut.
Tabel 4. 3Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Item
Pertanyaan
Sig. (2-tailed) Alpha Keterangan
HP1 0,016 0,05 Valid
HP2 0,031 0,05 Valid
HP3 0,009 0,05 Valid
HP4 0,024 0,05 Valid
HP5 0,000 0,05 Valid
HP6 0,000 0,05 Valid
Kebahagiaan
HP8 0,001 0,05 Valid
HP9 0,000 0,05 Valid
HP10 0,000 0,05 Valid
HP11 0,000 0,05 Valid
HP12 0,001 0,05 Valid
HP13 0,001 0,05 Valid
HP14 0,000 0,05 Valid
HP15 0,000 0,05 Valid
HP16 0,000 0,05 Valid
HP17 0,000 0,05 Valid
Otonomi Kerja
AT1 0,028 0,05 Valid
AT2 0,000 0,05 Valid
AT3 0,030 0,05 Valid
AT4 0,005 0,05 Valid
AT5 0,038 0,05 Valid
AT6 0,002 0,05 Valid
AT7 0,012 0,05 Valid
AT8 0,000 0,05 Valid
AT9 0,004 0,05 Valid
Produktivitas
PR1 0,018 0,05 Valid
PR2 0,000 0,05 Valid
PR3 0,000 0,05 Valid
PR4 0,026 0,05 Valid
PR5 0,021 0,05 Valid
PR6 0,000 0,05 Valid
Kerja PR8 0,035 0,05 Valid
PR9 0,000 0,05 Valid
PR10 0,000 0,05 Valid
PR11 0,000 0,05 Valid
PR12 0,020 0,05 Valid
PR13 0,001 0,05 Valid
PR14 0,001 0,05 Valid
PR15 0,000 0,05 Valid
PR16 0,000 0,05 Valid
PR17 0,000 0,05 Valid
PR18 0,007 0,05 Valid
PR19 0,000 0,05 Valid
Berdasar Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item
pertanyaan memiliki sig. (2-tailed)< 0,05. Artinya butir pertanyaan tersebut
dinyatakan valid. Sehingga semua item pertanyaan memenuhi syarat dan mampu
mewakili variabel yang diteliti.
2. Uji Reliabilitas
Sebuah instrumen akan dikatakan reliabel jika instrumen
tersebutmemperlihatkan hasil yang konsisten dalam mengukur suatu gejala pada
waktu yang berlainan. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha>
0,60 (Priyatno 2012)
ANOVAb
1071.575 2 535.788 21.556 .000a 671.091 27 24.855
1742.667 29 Regression
Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), Otonomi Kerja (X2), Kebahagiaan (X1) a.
Dependent Variable: Produktif itas Kerja (Y ) b.
Hasil uji reliabilitas untuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
[image:42.595.133.440.201.266.2]dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4. 4Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items Keterangan
Kebahagiaan .901 17 Reliabel
Otonomi Kerja .607 9 Reliabel
Produktivitas Kerja .890 19 Reliabel
Hasil uji reliabilitas yang dapat dilihat pada tabel 4.4 menunjukan bahwa
nilai Cronbach Alpha variabel kebahagiaan sebesar 0,901, variabel otonomi kerja
sebesar 0,607, dan variabel produktivitas kerja sebesar 0,890. Masing-masing
variabel menunjukan nilai Cronbach Alphadiatas 0,60. Berdasar kesimpulan
tersebut maka keseluruhan instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.
E. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)
Untuk melihat hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.5
[image:42.595.105.500.595.675.2]One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
30 30 30
76.3333 38.4000 82.6667 7.12612 2.98964 7.75190 .237 .213 .184 .141 .096 .108 -.237 -.213 -.184 1.300 1.166 1.007 .068 .132 .263 N
Mean
St d. Dev iation Normal Parametersa,b
Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
Kebahagiaan (X1) Otonomi Kerja (X2) Produktif itas Kerja (Y)
Test distribution is Normal. a.
Calculated f rom data. b.
Berdasar tabel 4.6 diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 yang artinya lebih
kecil dibanding 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan dan
otonomi kerja sama-sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja.
2. Uji Asumsi Klasik
i. Uji Normalitas
[image:43.595.104.495.339.457.2]Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4. 6Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui nilai signifikansi untuk variabel
kebahagiaan sebesar 0,068, variabel otonomi kerja sebesar 0,132, dan nilai untuk
variabel produktivitas kerja sebesar 0,263. Karena nilai signifikansi ketiga
variabel lebih besar dibanding 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi normal.
Coeffici en tsa
.467 2.141
.467 2.141
Kebahagiaan (X1) Otonomi Kerja (X2) Model
1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Produktif itas Kerja (Y ) a.
Coefficientsa
17.788 7.327 2.428 .022 .002 .115 .004 .014 .989 -.373 .275 -.357 -1.355 .187 (Constant)
Kebahagiaan (X1) Otonomi Kerja (X2) Model
1
B Std. Error Unstandardized Coeff icients Beta Standardized Coeff icients t Sig.
Dependent Variable: ABS a.
ii. Uji Heteroskesdastisitas
[image:44.595.132.505.193.274.2]Hasil uji heteroskesdastisitas dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4. 7Hasil Uji Heteroskesdastisitas
Berdasar tabel 4.8, diketahui nilai signifikansi untuk variabel kebahagiaan
sebesar 0,989 dan variabel otonomi kerja sebesar 0,187. Karena nilai signifikansi
kedua variabel tersebut lebih besar dari 0,05, maka disimpulkan tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.
iii. Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4. 8Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui nilai VIF untuk variabel kebahagiaan
dan otonomi kerja sebesar 2.141 yang artinya lebih kecil dibanding 10,00 dan nilai
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
[image:44.595.108.488.579.679.2]Tolerancesebesar 0,467 untuk kedua variabel, yang berarti lebih besar dibanding
0,10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas.
iv. Uji Autokorelasi
[image:45.595.179.408.417.493.2]Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4. 9Hasil Uji Autokorelasi
Diketahui:
dl du d 4-du 4-dl
1.284 1.567 1.777 2.433 2.716
Karena: nilai d berada diantara du dan 4-du atau 1.567 < 1.777 < 2.433.
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokolerasi.
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Hasil uji signifikansi parameter individual dapat dilihat pada tabel 4.10 Model Summaryb
.784a .615 .586 4.98550 1.777
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Otonomi Kerja (X2), Kebahagiaan (X1) a.
Dependent Variable: Produktif itas Kerja (Y) b.
Coefficientsa
5.884 12.062 .488 .630
.471 .190 .433 2.480 .020 .732 .431 .296 1.063 .453 .410 2.345 .027 .726 .411 .280 (Constant)
Kebahagiaan (X1) Otonomi Kerja (X2) Model
1
B Std. Error Unstandardized
Coeff icients
Beta Standardized Coeff icients
t Sig. Zero-order Partial Part Correlations
Dependent Variable: Produktifitas Kerja (Y) a.
Model Summary
.784a .615 .586 4.98550 .615 21.556 2 27 .000 Model
1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
R Square
Change F Change df 1 df 2 Sig. F Change Change Statistics
[image:46.595.89.508.116.199.2]Predictors: (Constant), Otonomi Kerja (X2), Kebahagiaan (X1) a.
Tabel 4. 10Hasil Uji t
a. Hipotesis Pertama : Pengaruh Kebahagiaan terhadap produktivitas kerja
Pengujian signifikansi mengetahui Kebahagiaan terhadap produktivitas kerja
diketahui nilaithitungsebesar 2,480 dan nilai signifikansi sebesar 0,020 lebih kecil
dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kebahagiaan berpengaruh positif
signifikan terhadap produktivitas kerja. Dengan demikian hipotesis
pertamaditerima
.
b. Hipotesis Kedua : Pengaruh Otonomi Kerja terhadap produktivitas kerja
Pengujian signifikansi mengetahui otonomi kerja terhadap produktivitas kerja
diketahui nilaithitungsebesar 2.345 dan nilai signifikansi sebesar 0,027 lebih kecil
dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa otonomi kerja berpengaruh positif
signifikan terhadap produktivitas kerja. Dengan demikian hipotesis kedua
diterima.
Tabel 4. 11Uji Koefisien Determinasi (Uji R) Sumber: Data primer yang diolah, 2016
[image:46.595.92.522.677.752.2]Berdasarkan tabel 4.12 hasil regresi diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
dengan melihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,586 yang artinyavariasi
variabel independen yaitu kebahagiaan dan otonomi kerja dapat menjelaskan
variasi variabel dependen yaitu produktivitas kerja sebesar 58,6%. Sedangkan
sisanya sebesar 41,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.
A. Pembahasan
1. Pengaruh Kebahagiaan terhadap Produktivitas Kerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebahagiaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Hasil tersebut mengindikasikan
bahwa penilaian untuk memprediksi produktivitas kerja karyawan dapat
dilakukan melalui penilaian terhadap kebahagiaan karyawan.
Diener menegaskan bahwa orang yang bahagia adalah orang yang
mempunyai tingkat kepuasan hidup yang tinggi dan frekuensi positive affect-nya
lebih tinggi dibanding frekuensi negative affect. Untuk mengukur seberapa besar
subjective well being seseorang (Diener, 1984). Shawn Achor (2010) mendefinisikan kebahagiaan sebagai “Kegembiraan yang diperoleh seseorang
setelah bekerja keras dengan segala potensi yang dimiliki.
Hal ini didukung oleh studi dari Quick (2004) dalam Wesarat (2015)
menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia akan meningkatkan produktivitas
kerja karyawan. Shawn Achor dalam The Happiness Advantage (2010)
tinggi, kemampuan sales yang tinggi, memiliki kepemimpinan yang baik, dan
memiliki pendapatan yang tinggi.
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel kebahagiaan
menjadi daya dukung untuk meningkatkan produktivitas kerja pada karyawan PT
Netindo Solusi Utama. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa semakin
tinggi kebahagiaan karyawan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja pada
karyawan PT Netindo Solusi Utama.
2. Pengaruh Otonomi Kerja terhadap Produktivitas Kerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa otonomi kerja berpengaruh
positif signifikan terhadap produktivitas kerja. Hasil tersebut mengindikasikan
bahwa penilaian untuk memprediksi produktivitas karyawan dapat dilakukan
melalui penilaian otonomi kerja karyawan.
Penelitian Gagne dan Deci (2005) dalam Chirkov, Ryan, dan Sheldon
(2011) memaparkan bahwa otonomi kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja,
produktivitas kerja, dan kebahagiaan. Penelitian tersebut juga diperkuat dengan
pendapat Stone, Deci, dan Ryan (2008) yang menyimpulkan bahwa manajer yang
memberikan otonomi kerja kepada karyawan akan meningkatkan produktivitas
kerja karyawan.
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel otonomi kerja
menjadi daya dukung untuk meningkatkan produktivitas kerja pada karyawan PT
Netindo Solusi Utama. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa semakin
tinggi otonomi kerja karyawan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja pada
BAB V
SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh Kebahagiaan
dan Otonomi Kerja terhadap Produktivitas Kerja, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kebahagian berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas
kerja,sehingga hipotesis pertama (H1) diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa ketika kebahagiaan karyawan tinggi, maka juga akan diikuti oleh
peningkatan produktivitas kerja.
2. Otonomi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja.
Sehingga hipotesis kedua (H2) diterima. Hal ini menujukkan apabila
otonomi kerja meningkat, maka juga akan terjadi peningkatan
produktivitas kerja.
B. Saran
1. Akademik
a. Disarankan untuk melakukan penelitian di perusahaan yang berbeda
dengan melihat fenomena yang sedang terjadi.
b. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel
independen lain seperti jaminan sosial, kesempatan berprestasi, dan
2. Perusahaan
Pihak Netindo diharapkan untuk membangun atmosfir yang dapat
meningkatkan kebahagiaan dan otonomi kerja karyawan terutama untuk
programer dan desainer. Seperti penjadwalan kerja dan metode
kerja.Sehingga produktivitas kerja karyawan akan meningkat.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Minimnya responden yang sesuai dengan kritera yang telah ditentukan.
2. Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua variabel independen
DAFTAR PUSTAKA
Achor, Shawn. (2010) The Happiness Advantage. The Crown Bussines New York Ben-Shahar, Tal (2007) Happier. Mc Graw Hill
Budiasih Yanti (2012). ‘Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan
Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan.’
Casadesus-Masanell R., Ricart J. E., (2009) From Strategy to Business Models and to Tactics, IESE Business School – University of Navara
Chirkov, I. V., Ryan, R. M., & Sheldon, K. M., (2011) Human Autonomy in Cross-Cultural Context. Springer
Coke, Ude (2012) Incentive Schemes, Employee Motivation and Productivity In Organizations In Nigeria: Analytical Linkages
Csikszentmihalyi,Seligman (2000) Positive Psychology: An Introduction
Diener, E. (1984). Subjective Well Being. Psychological Bulletin
Diener, Edward (2008) Happiness: Unlocking teh Mysteries of Psychology WealthBlackwell Publishing
Fisher D Cynthia (2012). ‘ Happiness at Work’.
Hackman, J Richard & Oldham Greg R (1976). ‘Motivation Trough the Design of Work: Test of a Theory.
Haidt, Jonathan (2006) The Happiness Hypothesis. Arrow Books third edition
Hakim, Lukman & Septarini Gressy B (2014). ‘Hubungan Otonomi Kerja
DenganKebahagiaan Kerja Pada Industri Kreatif’.
Jonge, Jan De. (1995) Job Autonomy, Well-being, and Health; A study Among Dutch Health
Care Workers CIP-DATA KONINKLIJKE BIBLIOTHEEK, DEN HAAG
Leach, D. J., Wall, T. D., Rogelberg, S. G., & Jackson, P. R. (2005). Team
Nonaka Ikujiro, Toyama Ryoko, & Konno Noboru (2000). SECI, Ba and Leadership: a
Unified Model of Dynamic Knowledge Creation’.
Oeij, P.R.A., Dhondt, S., Kraan, K.O., Vergeer R. & Pot, F.D. (2012). Workplace Innovation
and its Relations with Organisational Performance and Employee Commitment. LLinE,
Lifelong Learning in Europe
Priyatno, Duwi (2013) Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSSMedia Kom
Rahmawati, Fajarwati, Fauziyah (2014) Statistika Teori dan Praktek Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Rizwan, Muhammad (2014). ‘The Impact of the Job Stress, Job Autonomy and Working
Conditions on Employee Satisfaction.
Roghanian P, Rasli Amran, & Gheysari H (2012). Productivity Trough Effectiveness and Efficiency in the Banking Industry’.
Sedarmayanti (2011) ‘Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju
Wartana (2011) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Pada Como Shambala Estate At Begawan Giri Ubud
Wesarat P, Sharif M.Y, Majid A.H.A. (2014). ‘A Conceptual Framework of Happiness at the
Workplace’.
1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dengan hormat
Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Hendri Cipta Handoko Nomor Mahasiswa : 20120410274
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Manajemen
Saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kebahagiaan dan
Otonomi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja”
Demi tercapainya tujuan penelitian ini, maka penyusun mohon kesediaandan kesadaran Saudara/ i untuk mengisi angket atau daftar pernyataanyang telah disediakan berikut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, karenadalam hal ini jawaban Anda:
Dijamin kerahasiaannya,
Tidak ada kaitannya dengan karier Saudara/ i,
Tidak berhubungan dengan kepentingan manapun,
Semata-mata hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Atas kesediaan Saudara/ i untuk meluangkan waktunya guna mengisikuesioner ini, penyusun mengucapkan terima kasih.
Hormat saya
2
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Jenis Kelamin :
a. Laki-Laki
b. Perempuan
2. Pendidikan Terakhir :
a. SMU
b. D-3
c. S-1
d. S-2
e. S-3
3. Jabatan : ...
4. Lama Bekerja :
a. 1 – 5 Tahun b. 6 – 10 Tahun c. 11 – 15 Tahun d. Lebih dari 15 Tahun
5. Usia anda Saat ini :
a. < 25 Tahun b. 25 – 35 Tahun c. 36 – 45 Tahun d. 46 – 55 Tahun e. Lebih 55 Tahun
II. PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Saudara/i anggap paling sesuai
2. Keterangan Alternatif Jawaban dan Skor : STS = Sangat Tidak Setuju (1)
3
No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Saya merasa bangga dengan pekerjaan yang dibebankan kepada saya.
2 Saya memiliki keterampilan yang sangat baik dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan saya.
3 Saya selalu berupaya untuk melakukan pekerjaan dengan sempurna
4 Mutu dari hasil kerja saya selalu
memenuhi standar yang telah ditetapkan. 5 Saya selalu datang kerja tepat waktu 6 Saya selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kerja saya.
7 Saya tidak pernah mengeluh dan merasa berat terhadap beban yang menjadi tanggung-jawab saya.
8 Saya dapat memanfaatkan sarana kerja yang ada untuk kelancaran pekerjaan.
9 Saya selalu berusaha memperbaiki terhadap kesalahan yang pernah saya lakukan dalam melaksanakan pekerjaan 10 Jumlah dari hasil pekerjaan yang saya
tangani selalu memenuhi target yang telah ditetapkan.
11 Saya diizinkan untuk memutuskan bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan saya (metode yang digunakan)
12 Saya mampu memilih prosedur yang akan saya gunakan di dalam pekerjaan saya
13 Saya memiliki kebebasan untuk memilih metode kerja yang saya gunakan di dalam pekerjaan saya 14 Saya mempunyai kontrol untuk mengatur jadwal
pekerjaan saya
15 Saya mempunyai kontrol untuk mengatur urutan pekerjaan saya
16 Saya dapat memutuskan kapan saya akan memulai pekerjaan saya
17 Saya diizinkan untuk memodifikasi metode kerja yang telah disepakati dan saya dapat menerapkan beberapa aspek yang menurut saya baik ke dalam pekerjaan
18 Saya diizinkan untuk melakukan improvisasi dalam mengeksekusi pekerjaan
4
SATISFACTION WITH LIFE SCALE
Dibawah terdapat 5 pernyataan berkaitan dengan level kepuasan hidup yang harus Saudara/i isi menggunakan 1 sampai 5 skala yang tersedia. Mohon Saudara/i memberikan skor 1 sampai 5 untuk setiap pernyataan yang Saudara/i anggap paling sesuai.
5 - Sangat setuju
4 - Setuju
3- Netral
2 - Tidak setuju
1 - Sangat tidak setuju
____ Kehidupan saya sudah memenuhi standar ideal
____ Kondisi hidup saya sangat luar biasa
____ Saya merasa puas terhadap kehidupan saya
____ Sejauh ini saya telah mendapatkan apa yang saya inginkan dalam hidup
5
Scale of Positive and Negative Experience (SPANE)
Mohon ingat-ingat kembali dan renungkan tentang apa saja yang telah anda lakukan dan alami dalam 4 minggu terakhir ini. Kemudian laporkan seberapa sering anda mengalami berbagai macam perasaan positif ataupun negatif dibawah, menggunakan skala ini. Untuk setiap item, anda dapat memilih nomor 1 sampai 5.
1. Sangat jarang, bahkan tidak pernah 2. Jarang
3. Terkadang 4. Sering
5. Sering, bahkan selalu
_____ Positif _____ Negatif _____ Baik _____ Buruk
_____ Menyenangkan
_____ Kurang menyenangkan _____ Senang
_____ Sedih _____ Takut _____ Gembira _____ Marah _____ Puas
6
THE WORK AUTONOMY SCALE
Pertanyaan
1
Sangat
tidak
setuju
2
Tidak
setuju
3
Netral
4
Setuju
5
Sangat
setuju
1 Saya diizinkan untuk
memutuskan bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan saya (metode yang digunakan)
2
Saya mampu memilih prosedur yang akan saya gunakan di dalam pekerjaan saya3
Saya memiliki kebebasan untuk memilih metode kerja yang saya gunakan di dalam pekerjaan saya4
Saya mempunyai kontrol untuk mengatur jadwal pekerjaan saya5
Saya mempunyai kontrol untuk mengatur urutan pekerjaan saya6
Saya dapat memutuskan kapan saya akan memulai pekerjaan saya7
Saya diizinkan untukmemodifikasi metode kerja yang telah disepakati dan saya dapat menerapkan beberapa aspek yang menurut saya baik ke dalam pekerjaan
8
Saya dapat memodifikasi tujuan pekerjaan saya9
Saya memiliki semacam kontrol atas apa yang harus sayaselesaikan
7
UjiValiditasKebahagiaan
Correlations
1 .483** .066 .283 .053 .250 .190 .345 .409* .436* .007 .728 .130 .781 .183 .314 .062 .025 .016
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.483** 1 .239 .296 .035 .245 .260 .093 .348 .395* .007 .203 .112 .853 .192 .165 .623 .059 .031
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.066 .239 1 .358 .417* .256 .074 .095 .371* .469** .728 .203 .052 .022 .173 .696 .619 .043 .009
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.283 .296 .358 1 .215 .162 .006 .326 .402* .412* .130 .112 .052 .254 .394 .977 .078 .028 .024
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.053 .035 .417* .215 1 .672** .182 .284 .291 .654** .781 .853 .022 .254 .000 .335 .129 .118 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.250 .245 .256 .162 .672** 1 .576** .431* .528** .850** .183 .192 .173 .394 .000 .001 .018 .003 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.190 .260 .074 .006 .182 .576** 1 .533** .430* .652** .314 .165 .696 .977 .335 .001 .002 .018 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.345 .093 .095 .326 .284 .431* .533** 1 .593** .567** .062 .623 .619 .078 .129 .018 .002 .001 .001
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.409* .348 .371* .402* .291 .528** .430* .593** 1 .702** .025 .059 .043 .028 .118 .003 .018 .001 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.436* .395* .469** .412* .654** .850** .652** .567** .702** 1 .016 .031 .009 .024 .000 .000 .000 .001 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N HP1 HP2 HP3 HP4 HP5 HP6 HP7 HP8 HP9 TOTAL_HP
HP1 HP2 HP3 HP4 HP5 HP6 HP7 HP8 HP9 TOTAL_HP
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed). **.
8
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
UjiValiditasOtonomiKerja
Correlations
1 .695** .519** .616** .434* .195 .559** .161 .686** .000 .003 .000 .017 .301 .001 .394 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30
.695** 1 .417* .447* .410* .274 .473** .397* .665** .000 .022 .013 .024 .142 .008 .030 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30
.519** .417* 1 .484** .515** .081 .593** .340 .589** .003 .022 .007 .004 .669 .001 .066 .001
30 30 30 30 30 30 30 30 30
.616** .447* .484** 1 .591** .229 .427* .109 .596** .000 .013 .007 .001 .224 .019 .567 .001
30 30 30 30 30 30 30 30 30
.434* .410* .515** .591** 1 .509** .597** .530** .730** .017 .024 .004 .001 .004 .000 .003 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30
.195 .274 .081 .229 .509** 1 .375* .448* .615** .301 .142 .669 .224 .004 .041 .013 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30
.559** .473** .593** .427* .597** .375* 1 .671** .798** .001 .008 .001 .019 .000 .041 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30
.161 .397* .340 .109 .530** .448* .671** 1 .675** .394 .030 .066 .567 .003 .013 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30
.686** .665** .589** .596** .730** .615** .798** .675** 1 .000 .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N HP10 HP11 HP12 HP13 HP14 HP15 HP16 HP17 TOTAL_HP
HP10 HP11 HP12 HP13 HP14 HP15 HP16 HP17 TOTAL_HP
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed). **.
Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed). *.
Case Processing Summary
30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %
Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.
Reliabi lity Statisti cs
.901 17
Cronbach's
9
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Correlations
1 .043 .174 .048 -.025 .477** -.185 -.054 .338 .401* .823 .357 .802 .895 .008 .327 .775 .068 .028
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.043 1 .533** .172 .236 .111 .210 .233 .015 .618** .823 .002 .364 .209 .560 .266 .215 .938 .000
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
.174 .533** 1 -.011 -.119 .056 .000 .051 -.061 .396* .357 .002 .953 .531 .767 1.000 .787 .747 .030