• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBAHAGIAAN DAN OTONOMI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (Studi pada PT Netindo Solution Group)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEBAHAGIAAN DAN OTONOMI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA (Studi pada PT Netindo Solution Group)"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEBAHAGIAAN DAN OTONOMI KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA

(Studi pada PT Netindo Solution Group)

THE INFLUENCE OF HAPPINESS AND WORK AUTONOMY TO

WORK PRODUCTIVITY

(Study on Netindo Solution Group Company)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

Hendri Cipta Handoko

20120410274

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH KEBAHAGIAAN DAN OTONOMI KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA

(Studi pada PT Netindo Solution Group)

THE INFLUENCE OF HAPPINESS AND WORK AUTONOMY TO

WORK PRODUCTIVITY

(Study on Netindo Solution Group Company)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

Hendri Cipta Handoko

20120410274

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)
(4)

MOTTO

That which does not kill us makes us stronger

(Friederich Nietzche)

Blessed are the hearts that can bend, they shall never be broken

(Albert Camus)

Man is sometimes extraordinarily, passionately, in love with suffering

(Fyodor Dostoevsky)

Bagi mereka yang beriman, tak ada sesuatupun di dunia ini dapat

merusuhkan hati

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Keluarga besar di Pacitan

Yang telah memberikan selalu memberi dukungan sehingga karya tulis ini dapat

diselesaikan

.

Teman-teman manajemen kelas G

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined. MOTTO ... 3 HALAMAN PERSEMBAHAN ... 4 TERIMA KASIH KEPADA ... Error! Bookmark not defined. INTISARI ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... 5 DAFTAR TABEL ... 7 DAFTAR GAMBAR ... 8

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Permasalahan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. A. Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined. 1. Kebahagiaan. ... Error! Bookmark not defined. 2. Otonomi Kerja ... Error! Bookmark not defined. 3. Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.

B. Variabel Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined.

C. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. D. Model Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(7)

F. Uji SPSS ... Error! Bookmark not defined.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Gambaran umum Objek/Subjek penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Analisis Deskriptif Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Uji Kualitas Instrumen Data ... Error! Bookmark not defined. D. Uji Kualitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined. E. Hasil Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. E. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

BAB VSIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Saran ... Error! Bookmark not defined. C. Keterbatasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1Tabel Durbin-Watson ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1Rincian Penyebaran Kuesioner ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2Deskripsi Responden ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3Hasil Uji Validitas Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4Hasil Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5Hasil Uji F ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 7Hasil Uji Heteroskesdastisitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 8Hasil Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 9Hasil Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10Hasil Uji T ... Error! Bookmark not defined.

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1Konsep kebahagiaan menurut Tal-Ben Shahar, 2007 ... Error! Bookmark not defined.

(10)
(11)
(12)

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kebahagiaan dan otonomi kerja terhadap produktivitas kerja. Pada programmer dan desainer di PT Netindo Solution Group.

Objek dalam penelitian ini adalah PT Netindo Solution Group yang beralamat di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling kepada responden yang berprofesi sebagai programmer dan desainer.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara kebahagiaan dan otonomi kerja terhadap prodktivitas kerja di PT Netindo Solution Group.

(13)

ABSTRACT

This study aim to know the effects of happiness, work autonomy to work productivity. The author using website programmer and graphic desain as an subject.

The object on this study is Netindo Solution Group based on Yogyakarta. This study using purposive sampling as an method.

This study conclude there’s an positive effect between happiness and work autonomy

on work productivity.

(14)
(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Medan persaingan bisnis telah berkembang dalam 25 tahun terakhir, perusahaan telah

belajar menganalisa lingkungan kompetitif mereka, memposisikan diri, membangun

keunggulan kompetitif, dan memahami ancaman dari luar demi mempertahankan keunggulan

kompetitif mereka. Berbagai pendekatan termasuk organisasi industri, resource based view,

kapabilitas dinamik, dan game theory telah menolong akademisi maupun praktisi bisnis untuk

memahami dinamika kompetisi dan membuat rekomendasi bagaimana seharusnya

perusahaan mendefinisikan keunggulan kompetitif dan strategi perusahaan (Masanell 2009).

Produktivitas merupakan salah satu faktor kunci keunggulan kompetitif perusahaan (Oeij

2012).

Baru-baru ini tema “produktivitas” mendapat perhatian dalam dunia bisnis, hampir semua

organisasi menaruh perhatiannya terhadap tema tersebut. Terlebih di dalam persaingan yang

tidak memiliki belas kasihan, setiap organisasi berusaha keras agar dapat mengungguli

kompetitornya. Setiap perusahaan harus menyadari bahwa meningkatkan produktivitas

merupakan syarat yang dibutuhkan untuk memenangkan persaingan Gujarathi et al (2015).

Produktivitas yang tinggi akan meningkatkan efisiensi perusahaan, dengan meningkatnya

efisiensi maka daya produksi perusahaan juga akan meningkat. Bertambahnya jumlah

produksi akan menurunkan biaya produksi sehingga akan tercapai profit yang tinggi. Pada

dasarnya peningkatan produktivitas perusahaan harus dimulai dari peningkatan produktivitas

(16)

produktif ialah terciptanya kultur organisasi yang kondusif yang mendorong lahirnya

lingkungan kerja yang lebih baik.

Aristoteles berujar “Kebahagiaan adalah makna dan tujuan hidup, juga pelabuhan

terakhir untuk setiap manusia yang pernah ada” (Shahar 2007). Konsep kebahagiaan bahkan

telah menarik perhatian para filsuf sejak permulaan sejarah (McMahon, 2006 dalam Fisher

2010). Seorang mahasiswa akan merasa bahagia jika hasil studinya mencapai hasil yang

memuaskan. Seorang pebisnis akan bahagia jika penjualannya mencapai angka tertentu.

Begitu juga seorang karyawan akan merasa bahagia apabila mereka puas terhadap apa yang

dikerjakannya. Berbicara tentang kebahagiaan artinya berbicara tentang sesuatu yang

subjektif atau tidak mutlak. Karena tidak ditemukan definisi tunggal dari apa yang disebut

kebahagiaan, beberapa peneliti sepakat menggunakan istilah subjective well being yang

merujuk kepada konsep kebahagiaan sebagai pengalaman subjektif (Diener 2008). Studi

empiris mengenai kebahagiaan mulai mendapat perhatian pasca lahirnya Positive Phsycology,

yaitu sebuah genre baru di dalam ilmu psikologi yang mempelajari potensi-potensi positif

manusia (Seligman & Csikszentmihalyi 2000). Kebahagian merupakan konsep yang jarang

diteliti di ranah akademik, namun bukan berarti penelitian mengenai konsep kebahagian itu

tidak ada (Fisher 2010). Di Indonesia sangat jarang ditemui penelitian mengenai konsep

tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh (Quick et al, 2004 dalam Wesarat et al, 2015)

menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia akan meningkatkan produktivitas kerja

karyawan tersebut. Karyawan yang bahagia akan membawa kebahagian mereka di tempat

kerja ke dalam kehidupan pribadinya, begitu juga sebaliknya. Karyawan yang kehidupan

pribadinya merasa bahagia akan membawa dampak positif kedalam pekerjaannya. (Asiyabi

& Mirabi 2012 dalam Wesarat et at, 2015).

Salah satu tema menarik yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan lainnya

(17)

peneliti karena manfaat yang didapat bukan hanya dirasakan pada level individu saja namun

sudah mencapai level organisasional. Otonomi kerja meningkatkan performa kerja karena

ketika karyawan mendapatkan otonomi saat mengerjakan tugasnya, karyawan akan merasa

bahwa mereka mendapatkan kepercayaan, hal ini akan meningkatkan motivasi intrinsik

karyawan yang berujung pada peningkatan efektifitas kerja (Navqi et al 2013). Otonomi kerja

menurut (Hackman & Oldham 1976) adalah sesuatu yang memberikan kebebasan secara

substansial, kemandirian dan keleluasaan untuk menjadwalkan pekerjaan dan menentukan

prosedur yang digunakan dalam pekerjaan. Kendati Nonaka, Toyama, Konnon (2000)

berpendapat lain yaitu, otonomi adalah suatu kondisi yang dibutuhkan organisasi untuk

penciptaan pengetahuan baru. Penelitian mengenai otonomi telah dilakukan di berbagai

konteks telah dilakukan, salah satunya adalah bidang pendidikan oleh Stefanou (2004)

kendati hasilnya tidak signifikan. Dalam konteks bisnis penelitian Septarini dan Hakim

(2011) yang berkesimpulan semakin tinggi otonomi kerja maka semakin tinggi kebahagiaan

kerja merupakan salah satu dari sedikit yang mengangkat tema otonomi kerja di Indonesia.

Isu terkait produktivitas telah menjadi topik yang banyak dikaji oleh berbagai disiplin

ilmu. Diantaranya akuntansi, ilmu ekonomi, dan teknik mesin. Pada level yang paling dasar

konsep produktivitas sangatlah mudah didefinisikan, ialah rasio output terhadap input untuk

situasi produksi yang spesifik (Rogers 1998). Produktivitas tidak memiliki makna tunggal,

bagi seorang engineer, produktivitas merujuk kepada teknologi baru, mesin baru, dan

peralatan baru.

Bagi seorang manajer bisnis produktivitas berarti merujuk kepada efektivitas dan

efisiensi (Ude et al 2012). Produktivitas bahkan sering dianggap sebagai indikator output

perusahaan disamping profit. Bukan hanya itu, produktivitas diduga merupakan elemen yang

penting dalam organisasi di level kompetisi global (Nachum (1999) dalam Roghanian et al.

(18)

Berdasarkan uraian diatas, dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Kebahagiaan dan Otonomi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja di PT Netindo Solusi Utama

Yogyakarta.

B. Permasalahan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kebahagiaan terhadap produktivitas kerja?

2. Bagaimana pengaruh otonomi kerja terhadap produktivitas kerja?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi pengaruh kebahagiaan kerja terhadap produktivitas kerja.

2. Untuk mengidentifikasi pengaruh otonomi kerja terhadap produktivitas kerja.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis:

Merupakan wujud transformasi ilmu yang didapat di bangku kuliah dan

diimplementasikan ke dalam kondisi nyata.

2. Manfaat Akademis:

Dalam dunia akademis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan penelitian

selanjutnya yang terkait dengan variabel serupa dan diharapkan mampu dijadikan

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kebahagiaan.

Diener (2008) menggunakan istilah Subjective Well Beingsebagai pengganti kata

kebahagian.Subjective Well Being merupakan cara seseorang untuk mengevaluasi

kehidupannya baik secara kognitif maupun afektif. Subjective Well Beingterbagi menjadi 3

komponen yaitu:

a. Life satisfaction: Penilaian seseorang terhadap tingkat kepuasan hidupnya seperti pekerjaan, kesehatan, dan hubungan terhadap sesamanya

b. Positive Affect: Frekuensi dan intensitas yang menyenangkan seperti rasa puas dan rasa gembira.

c. Negative Affect: Frekuensi dan intensitas yang tidak menyenangkan seperti rasa sedih, depresi, dan rasa cemas.

Diener menegaskan bahwa orang yang bahagia adalah orang yang mempunyai tingkat

kepuasan hidup yang tinggi dan frekuensi positive affect-nya lebih tinggi dibanding frekuensi

negative affect. Untuk mengukur seberapa besar subjective well being seseorang, Diener

(20)

a. Bottom up theories: Seseorang akan merasa bahagia tergantung pada akumulasi kebahagian-kebahagian kecil yang pernah dialami selama hidupnya, semakin

banyak kebahagiaan yang terakumulasi maka seseorang akan semakin bahagia.

b. Top down theories: Kebahagiaan seseorang ditentukan oleh interpretasi subjek terhadap peristiwa yang dialaminya. Dengan kata lain peran subjek lah yang akan

menentukan apakah peristiwa yang dialaminya akan menciptakan kebahagiaan

atau tidak.

Hills dan Argyle (2001) dalam Bekhet (2008) menyatakan bahwa kebahagiaan

dibentuk oleh tiga faktor yaitu:

a. Pengaruh positif yang terjadi berulang-ulang

b. Level kepuasan yang tinggi

c. Absennya perasaan negatif

Shawn Achor (2010) mendefinisikan kebahagiaan sebagai “Kegembiraan yang

diperoleh seseorang setelah bekerja keras dengan segala potensi yang dimiliki.

Seligman, Lyumbomirsky, Sheldon, dan Schkade dalam Haidt (2006) merumuskan

kebahagiaan sebagai berikut:

H = S + C + V

Dengan kata lain, level kebahagiaan seseorang (H) sama dengan bawaan biologis (S)

ditambah kondisi hidup (C) ditambah kegiatan sukarela yang dilakukan (V).Menurut

Lyumbomirsky (2008) dalam Fisher (2010) tiap-tiap variabel memiliki kontribusi yang

masing-masing, dimana variabel S berkontribusi sebesar 50%, variabel C sebesar 10%, dan

(21)

S(Set Point) = Berasal dari pembawaan biologis seseorang, sebagian besar ditentukan oleh

gen. Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mengubah ini. Kunci utamanya adalah bahwa

setiap orang sudah memiliki kebahagiaan yang telah diset.

C (Condition) = Kondisi merujuk kepada hal-hal yang dapat dimanipulasi untuk mencapai

kebahagiaan. Peneliti kebahagiaan menemukan beberapa kondisi yang berpengaruh

signifikan diantaranya kebisingan, perjalanan, kehilangan kontrol, rasa malu, dan hubungan

dengan rekan

V (Voluntary Activities) = Menurut Seligman, voluntary activities atau aktivitas sukarela

adalah aktivitas yang mengatur keseharian dan lingkungan seseorang untuk meningkatkan

kesenangan dan kepuasan orang tersebut. Seligman menyusun perbedaan yang jelas antara

kesenangan dan kepuasan. Contoh praktis dari voluntary activities ialah bersyukur, membuat

hidup lebih bermanfaat, memaafkan dan melupakan.

Tal Ben-Shahar (2007) mendefinisikan kebahagiaan adalah kombinasi antara dua

variabel, yaitu pleasure(kesenangan) dan meaning (makna). Yang dapat dilihat pada gambar

2.1.

Tal Ben-Shahar menegaskan bahwa kedua variabel diatas (pleasure dan meaning) merupakan

syarat terwujudnya kebahagiaan. Artinya seseorang akan merasa bahagia ketika merasakan

HAPPINESS

Pleasure

Meaning

(22)

emosi positif dan merasa hidupnya memiliki tujuan yang jelas. Definisi ini berlaku untuk

segala situasi.

Berdasarkan beberapa teori terkait kebahagiaan diatas, penulis menyimpulkan bahwa

kebagiaan merupakan perasaan positif yang bersifat subjektif yang muncul ketika konsep

ideal di dalam pikiran subyek terwujud ke dalam realitas.

2. Otonomi Kerja

Hackman dan Lawler (1971) dalam Jonge (1995) mendefinisikan Otonomi kerja sebagai

tingkatan dimana karyawan dapat menjadwalkan pekerjaan, memilih sendiri peralatan yang

akan digunakan dalam mengeksekusi pekerjaan, dan memutuskan sendiri prosedur yang akan

digunakan.Hackman dan Olham (1976) mendefinisikan otonomi kerja sebagai sejauh mana

suatu pekerjaan memberikan kebebasan substansial, kemandirian, keleluasaan untuk

menjadwalkan pekerjaan dan menentukan prosedur yang digunakan dalam melaksanakan

pekerjaan.

Chung (1977) dalam Jonge (1995) mendefinisikan otonomi kerja sebagai tingkatan

dimana karyawan dapat menentukan beberapa elemen tugas, seperti metode kerja, jadwal

pekerjaan, dan tempat kerja.Brey (1999) dalam Naqvi (2013) mendefinisikan otonomi kerja

sebagai pilihan dan kebebasan di dalam pekerjaan yang dimiliki karyawan dalam

mengeksekusi pekerjaannya.

Breaugh’s (1985) dalam Jonge (1995) mendefiniskan otonomi kerja sebagai kontrol

atau keleluasaan yang dimiliki karyawan untuk mempelajari elemen-elemen kerja seperti

metode, penjadwalan dan kriteria kerja.Leach (2003) dalam Yen-Ju Lin (2011)

mendefinisikan otonomi kerja sebagai seperangkat praktek yang memberikan otoritas

(23)

Berdasarkan definisi terkait otonomi kerja diatas, penulis menyimpulkan otonomi

kerja sebagai kontrol kerja yang dimiliki karyawan baik berupa kebebasan memilih metode

kerja, penjadwalan kerja, ataupun tempat kerja untuk mengeksekusi pekerjaan yang diberikan

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Produktivitas Kerja

Kusriyanto (1993) dalam Wartana (2011) mendefinisikan produktivitas kerja sebagai rasio antara hasil kegiatan (output) dan dan segala pengorbanan (cost) untuk mewujudkan hasil tersebut.Produktivitas kerja menurut Cascio (1998) dalam Almigo (2004) adalah pengukuran output berupa barang atau jasa dalam hubungannya dengan input yang berupa karyawan, modal, materi atau bahan baku peralatan.

Sedarmayanti (2001) dalam Almigo (2004) mendefinisikan produktivitas kerja

menunjukkan bahwa individu merupakan perbandingan dari efektivitas keluaran (pencapaian

kerja maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan (tenaga kerja) yang mencakup kuantitas,

kulitas dan waktu tertentu.Wingjosoebroto (1992) dalam Wartana (2011) produktivitas kerja adalah “Segala usaha yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada.

Berdasarkan definisi mengenai produktivitas kerja diatas, penulis menyimpulkan

produktivitas kerja sebagai selisih antara keluaran (output) kerja yang biasanya berupa barang

atau jasa dan masukan (input) yang berupa tenaga kerja, biaya kerja, dan waktu kerja.

B. Variabel Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Sedarmayanti (2009) memaparkan bahwa produktivitas kerja dibentuk oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Sikap Mental

(24)

- Motivasi Kerja - Disiplin Kerja - Etika Kerja

2. Pendidikan

Orang yang mempunyai pendidikan baik formal atau non formal akan memiliki wawasan yang lebih luas tentang produktivitas kerja. Tingginya kesadaran terhadap produktivitas akan mendorong karyawan untuk melakukan tindakan produktif.

3. Keterampilan

Keterampilan dibentuk oleh 2 faktor yaitu kecakapan (ability) dan pengalaman

(experience). Karyawan yang terampil akan bekerja dan menggunakan fasilitas kerja dengan lebih baik.

4. Manajemen

Manajemen berupa kepemimpinan atau instruksi yang tepat akan meningkatkan semangat kerja karyawan yang akan mendorong meningkatnya produktivitas kerja karyawan.

5. Hubungan Industrial Pancasila (H.I.P)

Dengan penerapan Hubungan Industrial Pancasila maka, akan:

- Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja secara produktif sehingga produktivitas dapat meningkat.

- Menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan produktivitas.

- Meningkatkan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya meningkatkan produktivitas.

6. Tingkat Penghasilan

(25)

7. Kesehatan

Kesehatan karyawan akan meningkatkan daya tahan karyawan dalam bekerja. Meningkatnya produktivitas kerja tidak akan mungkin terjadi jika karyawan sakit-sakitan.

8. Jaminan Sosial

Jaminan sosial berupa perlindungan kerja atau jaminan hari tua akan meningkatkan ketenangan dalam bekerja. Apabila jaminan sosial terpenuhi maka produktivitas kerja akan meningkat.

9. Lingkungan dan Iklim Kerja

Lingkungan kerja yang kondusif akan membuat karyawan betah dalam bekerja. Lingkungan yang kondusif juga meningkatkan produktivitas kerja.

10.Sarana Produksi

Sarana produksi yang buruk dapat menimbulkan pemborosan bahan baku, hal ini dapat menurunkan produktivitas. Untuk itu dalam meningkatkan produktivitas dibutuhkan sarana produksi yang baik.

11.Teknologi

Penggunaan teknologi yang tepat akan meningkatkan jumlah produksi, ketepatan waktu produksi, dan memperkecil terjadinya pemborosan.

12.Kesempatan Berprestasi

(26)

C. Hipotesis

Penelitian yang dilakukan Andrew Oswald dan Daniel Sgroi (2014) melalui empat

tahap eksperimen dengan sampel random menunjukkan adanya hubungan yang positif antara

kebahagiaan dan produktivitas kerja. Hal ini didukung oleh studi dari Quick (2004) dalam

Wesarat (2015) menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia akan meningkatkan

produktivitas kerja karyawan. Shawn Achor dalam karyanya The Happiness Advantage

(2010) memaparkan bahwa karyawan yang bahagia akan memiliki produktivitas yang tinggi,

kemampuan sales yang tinggi, memiliki kepemimpinan yang baik, dan memiliki pendapatan

yang tinggi.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan teori yang dipaparkan maka dapat ditarik

hipotesis bahwa kebahagiaan berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja. Hal

ini dikarenakan karyawan yang bahagia akan merasa termotivasi dan berkontribusi lebih

banyak dibanding karyawan yang cenderung kurang bahagia.

Berdasarkan bukti empiris dari beberapa penelitian sebelumnya mengenai

kebahagiaan dan produktivitas kerja, maka dapat diajukan jawaban sementara atas rumusan

masalah dengan hipotesis:

H1: Kebahagiaan berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja

Penelitian Gagne dan Deci (2005) dalam Chirkov, Ryan, dan Sheldon (2011)

memaparkan bahwa otonomi kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja, produktivitas kerja,

dan kebahagiaan. Penelitian tersebut juga diperkuat dengan pendapat Stone, Deci, dan Ryan

(2008) yang menyimpulkan bahwa manajer yang memberikan otonomi kerja kepada

(27)

Dapat dihipotesiskan bahwa perusahaan yang memberi otonomi kepada karyawannya

akan membuat karyawan akan merasa dipercaya, mempunyai motivasi intrinsik, memiliki

kebebasan dalam mengeksekusi pekerjaannya, dan memiliki produktivitas yang tinggi.

Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa otonomi kerja

berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja. Maka dapat diajukan jawaban

sementara atas rumusan masalah dengan hipotesis:

H2: Otonomi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja

D. Model Penelitian

Berdasarkan hipotesis diatas, gambaran tentang penelitian ini dapat dilihat pada

gambar 2.2 :

KEBAHAGIAAN

OTONOMI KERJA

PRODUKTIVITAS

KERJA

H1

H2

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek dan Subjek

Penelitian ini akan dilakukan di PT. Netindo Solusi Utama yang berlokasi di Yogyakarta

sebagai objek. Subjek dalam penelitian ini adalah programer dan desainer yang bekerja di PT.

Netindo Solusi Utama. Alasan memilih profesi programer dan desainer dikarenakan profesi

tersebut sangat memenuhi kualifikasi untuk variabel otonomi kerja.

B. Jenis Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer. Yaitu data yang diperoleh

langsung di lokasi penelitian. Yaitu kuesioner yang akan diisi oleh programmer dan desainer

yang bekerja di PT. Netindo Solusi Utama.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen. Variabel independen yang

pertama adalah kebahagiaan. Dalam penelitian ini kebahagiaan disebut dengan istilah

Subjective Well Being yaitu cara seseorang mengevaluasi kehidupannya baik secara kognitif

maupun afektif (Diener 2008).

Subjective Well Being terdiri dari tiga indikator, diantaranya life satisfaction, positive

affect, dan negative affect (Diener 2008). Dalam penelitian ini Subjective Well Being diukur

(29)

With Life Scale (SWLS) yang terdiri dari lima pertanyaan. Indikator positive affect, dan

negative affectakan diukur dengan dengan Scale of Positive and Negative Experience

(SPANE) yang terdiri dari 12 pertanyaan dimana terdapat 6 pertanyaan untuk setiap

indikator.

Variabel independen lainnya adalah otonomi kerja. Otonomi kerja dalam penelitian

ini menggunakan teori dari James Breaugh (1985) yang dikutip dalam Jonge (1995).

Otonomi kerja menurut Breaugh (1985) merupakan kontrol atau keleluasaan yang dimiliki

karyawan untuk mempelajari elemen-elemen kerja seperti metode, penjadwalan dan kriteria

kerja.

Otonomi kerja pada penelitian ini memiliki 3 indikator diantaranya Metode kerja,

kriteria kerja, serta penjadwalan kerja. Dimana masing-masing akan diukur dengan Work

Autonomy Scales yang terdiri dari 9 pertanyaan dan 5 skala Likert. Masing-masing indikator

akan mendapat 3 buah pertanyaan.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja. Produktivitas kerja

merupakan Sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk melakukan

peningkatan perbaikan. Sedarmayanti (2009). Terdapat 2 indikator yang membentuk

produktivitas kerja diantaranya Peningkatan diri danPeningkatan pekerjaanSedarmayanti

(2009)

Pada penelitian ini produktivitas kerja akan diukur dengan kuesioner yang terdiri dari

10 item pertanyaan. Pertanyaan nomor 1 hingga 5 akan mewakili indikator peningkatan diri,

dan indikator peningkatan pekerjaan akan diwakili oleh pertanyaan nomor 6 hingga 10.

(30)

1. Uji Reliabilitas

Sebuah kuesioner merupakan indikator dari suatu variabel. Uji reliabilitas diukur

dengan uji statistik Cronbach’s Alpha (α). Sebuah kuesioner akan dinyatakan variabel jika

memberikan nilai Cronbach’s Alpha(α) >0,6. Sugiyono (2007)

2. Uji Validitas

Uji validitas digunakan unruk mengukur valid atau tidaknya sebuah kuesioner. Uji

validitas dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan

total skor variabel dengan koefisien <0,05. Sugiyono (2007)

E. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan ialah regresi linier berganda.

Regresi linier berganda merupakan alat statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

antara beberapa buah variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang mempengaruhi

sering juga disebut variabel bebas (independen), sedangkan variabel yang dipengaruhi

disebut variabel terikat (dependen). Rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

Keterangan: Y = Variabel dependen (Produktivitas kerja)

X1, X2 = Variabel independen (Kebahagiaan dan Otonomi kerja)

a = Nilai konstanta

b1, b2 =Koefisien regresi

(31)

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen atau terikat (Rahmawati et al 2011).

Untuk menguji apakah model yang digunakan baik, maka dapat dilihat dari

signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dengan α = 0,05

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat tigkat kenormalan data yang

digunakan, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Tingkat kenormalan data

sangat penting, karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut

dianggap dapat mewakili populasi (Priyatno 2013). Data akan dianggap normal

apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari

residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Priyatno 2013). Adanya heteroskedastisitas

dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara, salah satunya uji

Glesjer. Heterokedastisitas terjadi jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen (Ghozali 2009). Apabila nilai signifikansi antara

variabel dengan residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali

2009).

(32)

Model regresi yang baik mensyaratkat tidak terjadinya korelasi antar variabel

independen. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali 2011).

Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas antara lain

dengan melihat nilai Variance Inflation Factor(VIF) dan Tolerance. Apabila nilai VIF

kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1, maka tidak terjadi multikolinearitas

(Ghozali 2009).

d. Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik adalah model yang tidak mempunyai masalah

autokorelasi. Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi

antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1)

(Priyatno 2013). autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka terjadi problem autokorelasi

(Rahmawati 2011).

Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

uji Durbin-Watson (DW-test) yang dapat dilihat pada tabel 3.1 :

3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

KetentuanNilai DW Kesimpulan

0 < DW <dl Ada Autokorelasi

dl < DW <du TanpaKesimpulan

[image:32.595.116.475.619.717.2]

du < DW < (4-du) Tidak Ada Autokorelasi

(33)

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individu terhadap variabel dependen (Rahmawati et al

2011). Langkah uji T adalah sebagai berikut:

 Menentukan Formulasi Ho dan Ha:

Ho : β1 = 0

Artinya tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara masing-masing variabel

independen (Kebahagiaan dan Otonomi kerja) terhadap variabel dependen

(Produktivitas Kerja).

Ha : β1≠ 0

Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara masing-masing variabel

independen (Kebahagiaan dan Otonomi Kerja) terhadap variabel dependen

(Produktivitas Kerja).

 Kesimpulan:

Ha : diterima bila sig. ≤ α = 0,05

Ha : ditolak bila sig. > α = 0,05

4. Koefisien Determinasi (R Square)

Koefisiendeterminasidigunakanuntukmengukursejauhmanakemampuan model

dalammenerangkanvariasi variabel

terikat.Nilaikoefisiendeterminasiadalahantaranolsampaisatu.Semakinmendekatinilaisa

tumenunjukkansemakinkuatnyakemampuandalammenjelaskanperubahan variabel

(34)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum Objek/Subjek penelitian

1. Sejarah PT Netindo Solution Group

PT Netindo Solution Group atau yang disebut Netsolmind adalah perusahaan

di bidang pembangunan teknologi informasi, percetakan, digitallife styleuntuk

kepentingan bisnis. Melalui pengalaman bertahun-tahun pada bidang yang

berhubungan secara spesifik dengan marketing plan yang rumit dan menyesuaikan

dengan kebutuhan konsumen, perusahaan telah mampu menyajikan kemudahan,

bahkan bagi para pengguna yang kurang memahami teknologi informasi

sekalipun. Kemudahan pengoperasian, berpadu dengan kendali operasional bagi

para business owner, serta keamanan system menjadi unggulan utama perusahaan.

a. Visi

Menjadi perusahaan teknologi informasi terbesar dan terkuat di Asia.

Netsolmind mampu melawan dominasi perusahaan asing di Indonesia dan

menjadi salah satu perusahaan yang dibanggakan anak bangsa.

b. Misi

Sebagai mitra strategis bisnis UKM, NetsolMind akan memberikan

solusi berbasis teknologi dan kreatifitas untuk memajukan dunia usaha di

(35)

2. Anak Perusahaan

a. Esoftdream

Esoftdream telah melahirkan beberapa produk-produk yang inovatif

dengan fitur terbaik di kelasnya, guna memenuhi permintaan pasar &

meningkatkan market pelayanan dalam bidang teknologi dan informasi.

b. Siap Cetak Inspiration

SiapCetak merupakan salah satu Percetakan terbesar di Yogyakarta

khususnya Spesialis ID Card, Merchandise, Digital Printing, Packaging dan

Offset.Dalam divisi ini punya berbagai macam produk unik dan kreatif yang

sesuai dengan kebutuhan konsumen. Mulai dari merchandise untuk

event-event besar, training, promosi perusahaan, hingga kebutuhan personal. Semua

kebutuhan yang diinginkan konsumen akandibantu, mulai dari bantuan ide

desain hingga produksi.

c. Mbelinger Store

Mbelinger Store adalahpusat T-Shirt & Merchandiseyang mengangkat

Budaya Jawa yang secara keseluruhan desain kata-kata Jawa yang

mengandung unsur petuah bijak, kata-kata anak muda yang beralamat di

Jl.Kebunraya No.43 Yogyakarta (Selatan Kebun Gembira Loka). Adapun

produknya antara lain Bijak Jawa, Jawa Mbeling, Migunani, dan Mbois.

Menyediakan aneka macam produk seperti kaos, hoodie, polo shirt, topi, mug,

(36)

d. Loket 24

Adalah layanan bisnis PPOB dan Loket pembayaran yang mudah dan

menjanjikan, yang memberikan peluang kepada para Mitra untuk membuka

usaha loket pembayaran ONLINE serta reservasi / pemesanan tiket baik

Pesawat maupun Kereta Api. PPOB terlengkap dengan dukungan banyak

transaksi seperti Listrik PLN, Telepon, Speedy, TV Kabel, Rekening PDAM,

Pulsa Prabayar dan Pascabayar, Kredit Multifinance, dll. Dengan dukungan

teknologi sistem yang handal, cepat dan mudah digunakan.

e. SpotUnik

SpotUnik merupakan Pusat informasi dan jelajah eskapisme Nusantara

danpusat informasi apapun untuk melengkapi rencana liburan. Disamping itu

SpotUnik juga memberikan informasi mengenai tips menarik dan spot-spot

unik yang wajib untuk didatangi dan ntuk memilih-milih tujuan mana yang

akan didatangi.

f. E-Hotel

E-Hotel Booking Onlineadalah Sebuah solusi Pengelolaan Hotel dengan

konsep Aplikasi berbasis web yang tersusun atas modul-modul yang berfungsi

untuk mempermudah dalam perencanaan, pengelolaan, dan mengatur transaksi

yang ada di dalam hotel atau villa serta dapat digunakan sebagai acuan dalam

pengambilan suatu keputusan sekaligus mempermudah pelaporan.

(37)

1. Penyebaran Kuesioner

Subyek dalam penelitian ini adalah programmer dan desainer yang

bekerja di PT Netindo Solusi Utama. Data yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada

responden. Jumlah kuesioner yang diberikan kepada responden yang terdiri

dari programmer dan desainer sebanyak 30 kuesioner. Adapun rekapitulasi

[image:37.595.104.485.293.453.2]

penyebaran kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4. 1Rincian Penyebaran Kuesioner

No Dasar Klasifikasi Jumlah

1 Kuesioner yang disebar 30 kuesioner

2 Kuesioner yang kembali 30 kuesioner

5 Kuesioner yang dapat diolah 30 kuesioner

2. Deskripsi Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin,

tingkat pendidikan, lama bekerja, dan usia. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut

mengenai karakteristik responden berdasarkan beberapa kriteria yang telah ditentukan

[image:37.595.106.482.293.454.2]

oleh peneliti yang dapat dilihat di tabel 4.2

(38)

C. Uji Kualitas Instrumen Data

Sebelum melakukan analisa data, langkah awal yang harus dilakukan adalah

melakukan uji terhadap instrumen penelitian. Instrumen penelitian memegang peran

penting dalam sebuah penelitian, karena kualitas data sangat dipengaruhi oleh

instrumen penelitian. Dalam penelitian ini uji instrumen penelitian yang akan

dilakukan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Metode ini dilakukan semata-mata

agar peneliti dapat mengetahui sejauh mana kuesioner dapat menjadi alat pengukur

yang valid dan reliabel.

Karakteristik Responden Keterangan Total Responden Presentase

Jenis Kelamin

Laki-laki 27 90%

Perempuan 3 10%

Total 30 100%

Tingkat Pendidikan

SMU 4 13%

D3 9 30%

S1 17 57%

Total 30 100%

Lama Bekerja

1-5 tahun 29 97%

6-10 tahun 1 3

Total 30 100%

Usia

< 25 10 33%

25-35 19 63%

36-45 1 3%

Total 30 100%

(39)

D. Uji Kualitas Instrumen

1. Uji Validitas

Uji Validitas dilakukan untuk menunjukan tingkat kesahihan instrumen

penelitian. Suatu instrumen akan dikatakan valid apabila memiliki validitas tinggi dan

sebaliknya, instrumen yang kurang valid akan memiliki validitas rendah. Untuk

mengetahui apakah suatu instrumen layak digunakan atau tidak adalah dengan

melakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05 (Priyatno

2012). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 20 dengan kriteria

pengukuran:

a. Apabila alpha <sig. (2-tailed) maka kuesioner dinyatakan valid

b. Apabila alpha >sig. (2-tailed) maka kuesioner dinyatakan tidak valid

Tingkat validitas dilakukan dengan membandingkan nilai alpha dan nilai sig.

[image:39.595.99.499.518.749.2]

(2 tailed). Hasil uji validitas dapat dilihat di tabel 4.3 berikut.

Tabel 4. 3Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Item

Pertanyaan

Sig. (2-tailed) Alpha Keterangan

HP1 0,016 0,05 Valid

HP2 0,031 0,05 Valid

HP3 0,009 0,05 Valid

HP4 0,024 0,05 Valid

HP5 0,000 0,05 Valid

HP6 0,000 0,05 Valid

(40)

Kebahagiaan

HP8 0,001 0,05 Valid

HP9 0,000 0,05 Valid

HP10 0,000 0,05 Valid

HP11 0,000 0,05 Valid

HP12 0,001 0,05 Valid

HP13 0,001 0,05 Valid

HP14 0,000 0,05 Valid

HP15 0,000 0,05 Valid

HP16 0,000 0,05 Valid

HP17 0,000 0,05 Valid

Otonomi Kerja

AT1 0,028 0,05 Valid

AT2 0,000 0,05 Valid

AT3 0,030 0,05 Valid

AT4 0,005 0,05 Valid

AT5 0,038 0,05 Valid

AT6 0,002 0,05 Valid

AT7 0,012 0,05 Valid

AT8 0,000 0,05 Valid

AT9 0,004 0,05 Valid

Produktivitas

PR1 0,018 0,05 Valid

PR2 0,000 0,05 Valid

PR3 0,000 0,05 Valid

PR4 0,026 0,05 Valid

PR5 0,021 0,05 Valid

PR6 0,000 0,05 Valid

(41)

Kerja PR8 0,035 0,05 Valid

PR9 0,000 0,05 Valid

PR10 0,000 0,05 Valid

PR11 0,000 0,05 Valid

PR12 0,020 0,05 Valid

PR13 0,001 0,05 Valid

PR14 0,001 0,05 Valid

PR15 0,000 0,05 Valid

PR16 0,000 0,05 Valid

PR17 0,000 0,05 Valid

PR18 0,007 0,05 Valid

PR19 0,000 0,05 Valid

Berdasar Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item

pertanyaan memiliki sig. (2-tailed)< 0,05. Artinya butir pertanyaan tersebut

dinyatakan valid. Sehingga semua item pertanyaan memenuhi syarat dan mampu

mewakili variabel yang diteliti.

2. Uji Reliabilitas

Sebuah instrumen akan dikatakan reliabel jika instrumen

tersebutmemperlihatkan hasil yang konsisten dalam mengukur suatu gejala pada

waktu yang berlainan. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha>

0,60 (Priyatno 2012)

(42)

ANOVAb

1071.575 2 535.788 21.556 .000a 671.091 27 24.855

1742.667 29 Regression

Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), Otonomi Kerja (X2), Kebahagiaan (X1) a.

Dependent Variable: Produktif itas Kerja (Y ) b.

Hasil uji reliabilitas untuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

[image:42.595.133.440.201.266.2]

dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4. 4Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items Keterangan

Kebahagiaan .901 17 Reliabel

Otonomi Kerja .607 9 Reliabel

Produktivitas Kerja .890 19 Reliabel

Hasil uji reliabilitas yang dapat dilihat pada tabel 4.4 menunjukan bahwa

nilai Cronbach Alpha variabel kebahagiaan sebesar 0,901, variabel otonomi kerja

sebesar 0,607, dan variabel produktivitas kerja sebesar 0,890. Masing-masing

variabel menunjukan nilai Cronbach Alphadiatas 0,60. Berdasar kesimpulan

tersebut maka keseluruhan instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel.

E. Hasil Uji Hipotesis

1. Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Untuk melihat hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.5

[image:42.595.105.500.595.675.2]
(43)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

30 30 30

76.3333 38.4000 82.6667 7.12612 2.98964 7.75190 .237 .213 .184 .141 .096 .108 -.237 -.213 -.184 1.300 1.166 1.007 .068 .132 .263 N

Mean

St d. Dev iation Normal Parametersa,b

Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

Kebahagiaan (X1) Otonomi Kerja (X2) Produktif itas Kerja (Y)

Test distribution is Normal. a.

Calculated f rom data. b.

Berdasar tabel 4.6 diketahui nilai signifikansi sebesar 0,000 yang artinya lebih

kecil dibanding 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan dan

otonomi kerja sama-sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

2. Uji Asumsi Klasik

i. Uji Normalitas

[image:43.595.104.495.339.457.2]

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4. 6Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui nilai signifikansi untuk variabel

kebahagiaan sebesar 0,068, variabel otonomi kerja sebesar 0,132, dan nilai untuk

variabel produktivitas kerja sebesar 0,263. Karena nilai signifikansi ketiga

variabel lebih besar dibanding 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal.

(44)

Coeffici en tsa

.467 2.141

.467 2.141

Kebahagiaan (X1) Otonomi Kerja (X2) Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Produktif itas Kerja (Y ) a.

Coefficientsa

17.788 7.327 2.428 .022 .002 .115 .004 .014 .989 -.373 .275 -.357 -1.355 .187 (Constant)

Kebahagiaan (X1) Otonomi Kerja (X2) Model

1

B Std. Error Unstandardized Coeff icients Beta Standardized Coeff icients t Sig.

Dependent Variable: ABS a.

ii. Uji Heteroskesdastisitas

[image:44.595.132.505.193.274.2]

Hasil uji heteroskesdastisitas dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4. 7Hasil Uji Heteroskesdastisitas

Berdasar tabel 4.8, diketahui nilai signifikansi untuk variabel kebahagiaan

sebesar 0,989 dan variabel otonomi kerja sebesar 0,187. Karena nilai signifikansi

kedua variabel tersebut lebih besar dari 0,05, maka disimpulkan tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas.

iii. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4. 8Hasil Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui nilai VIF untuk variabel kebahagiaan

dan otonomi kerja sebesar 2.141 yang artinya lebih kecil dibanding 10,00 dan nilai

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

[image:44.595.108.488.579.679.2]
(45)

Tolerancesebesar 0,467 untuk kedua variabel, yang berarti lebih besar dibanding

0,10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas.

iv. Uji Autokorelasi

[image:45.595.179.408.417.493.2]

Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4. 9Hasil Uji Autokorelasi

Diketahui:

dl du d 4-du 4-dl

1.284 1.567 1.777 2.433 2.716

Karena: nilai d berada diantara du dan 4-du atau 1.567 < 1.777 < 2.433.

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokolerasi.

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Hasil uji signifikansi parameter individual dapat dilihat pada tabel 4.10 Model Summaryb

.784a .615 .586 4.98550 1.777

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Otonomi Kerja (X2), Kebahagiaan (X1) a.

Dependent Variable: Produktif itas Kerja (Y) b.

(46)

Coefficientsa

5.884 12.062 .488 .630

.471 .190 .433 2.480 .020 .732 .431 .296 1.063 .453 .410 2.345 .027 .726 .411 .280 (Constant)

Kebahagiaan (X1) Otonomi Kerja (X2) Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coeff icients

Beta Standardized Coeff icients

t Sig. Zero-order Partial Part Correlations

Dependent Variable: Produktifitas Kerja (Y) a.

Model Summary

.784a .615 .586 4.98550 .615 21.556 2 27 .000 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change F Change df 1 df 2 Sig. F Change Change Statistics

[image:46.595.89.508.116.199.2]

Predictors: (Constant), Otonomi Kerja (X2), Kebahagiaan (X1) a.

Tabel 4. 10Hasil Uji t

a. Hipotesis Pertama : Pengaruh Kebahagiaan terhadap produktivitas kerja

Pengujian signifikansi mengetahui Kebahagiaan terhadap produktivitas kerja

diketahui nilaithitungsebesar 2,480 dan nilai signifikansi sebesar 0,020 lebih kecil

dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kebahagiaan berpengaruh positif

signifikan terhadap produktivitas kerja. Dengan demikian hipotesis

pertamaditerima

.

b. Hipotesis Kedua : Pengaruh Otonomi Kerja terhadap produktivitas kerja

Pengujian signifikansi mengetahui otonomi kerja terhadap produktivitas kerja

diketahui nilaithitungsebesar 2.345 dan nilai signifikansi sebesar 0,027 lebih kecil

dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa otonomi kerja berpengaruh positif

signifikan terhadap produktivitas kerja. Dengan demikian hipotesis kedua

diterima.

Tabel 4. 11Uji Koefisien Determinasi (Uji R) Sumber: Data primer yang diolah, 2016

[image:46.595.92.522.677.752.2]
(47)

Berdasarkan tabel 4.12 hasil regresi diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)

dengan melihat nilai Adjusted R Square sebesar 0,586 yang artinyavariasi

variabel independen yaitu kebahagiaan dan otonomi kerja dapat menjelaskan

variasi variabel dependen yaitu produktivitas kerja sebesar 58,6%. Sedangkan

sisanya sebesar 41,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.

A. Pembahasan

1. Pengaruh Kebahagiaan terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebahagiaan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Hasil tersebut mengindikasikan

bahwa penilaian untuk memprediksi produktivitas kerja karyawan dapat

dilakukan melalui penilaian terhadap kebahagiaan karyawan.

Diener menegaskan bahwa orang yang bahagia adalah orang yang

mempunyai tingkat kepuasan hidup yang tinggi dan frekuensi positive affect-nya

lebih tinggi dibanding frekuensi negative affect. Untuk mengukur seberapa besar

subjective well being seseorang (Diener, 1984). Shawn Achor (2010) mendefinisikan kebahagiaan sebagai “Kegembiraan yang diperoleh seseorang

setelah bekerja keras dengan segala potensi yang dimiliki.

Hal ini didukung oleh studi dari Quick (2004) dalam Wesarat (2015)

menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia akan meningkatkan produktivitas

kerja karyawan. Shawn Achor dalam The Happiness Advantage (2010)

(48)

tinggi, kemampuan sales yang tinggi, memiliki kepemimpinan yang baik, dan

memiliki pendapatan yang tinggi.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel kebahagiaan

menjadi daya dukung untuk meningkatkan produktivitas kerja pada karyawan PT

Netindo Solusi Utama. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa semakin

tinggi kebahagiaan karyawan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja pada

karyawan PT Netindo Solusi Utama.

2. Pengaruh Otonomi Kerja terhadap Produktivitas Kerja

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa otonomi kerja berpengaruh

positif signifikan terhadap produktivitas kerja. Hasil tersebut mengindikasikan

bahwa penilaian untuk memprediksi produktivitas karyawan dapat dilakukan

melalui penilaian otonomi kerja karyawan.

Penelitian Gagne dan Deci (2005) dalam Chirkov, Ryan, dan Sheldon

(2011) memaparkan bahwa otonomi kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja,

produktivitas kerja, dan kebahagiaan. Penelitian tersebut juga diperkuat dengan

pendapat Stone, Deci, dan Ryan (2008) yang menyimpulkan bahwa manajer yang

memberikan otonomi kerja kepada karyawan akan meningkatkan produktivitas

kerja karyawan.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel otonomi kerja

menjadi daya dukung untuk meningkatkan produktivitas kerja pada karyawan PT

Netindo Solusi Utama. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa semakin

tinggi otonomi kerja karyawan maka semakin tinggi pula produktivitas kerja pada

(49)
(50)

BAB V

SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh Kebahagiaan

dan Otonomi Kerja terhadap Produktivitas Kerja, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Kebahagian berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas

kerja,sehingga hipotesis pertama (H1) diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa ketika kebahagiaan karyawan tinggi, maka juga akan diikuti oleh

peningkatan produktivitas kerja.

2. Otonomi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja.

Sehingga hipotesis kedua (H2) diterima. Hal ini menujukkan apabila

otonomi kerja meningkat, maka juga akan terjadi peningkatan

produktivitas kerja.

B. Saran

1. Akademik

a. Disarankan untuk melakukan penelitian di perusahaan yang berbeda

dengan melihat fenomena yang sedang terjadi.

b. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel

independen lain seperti jaminan sosial, kesempatan berprestasi, dan

(51)

2. Perusahaan

Pihak Netindo diharapkan untuk membangun atmosfir yang dapat

meningkatkan kebahagiaan dan otonomi kerja karyawan terutama untuk

programer dan desainer. Seperti penjadwalan kerja dan metode

kerja.Sehingga produktivitas kerja karyawan akan meningkat.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Minimnya responden yang sesuai dengan kritera yang telah ditentukan.

2. Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua variabel independen

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Achor, Shawn. (2010) The Happiness Advantage. The Crown Bussines New York Ben-Shahar, Tal (2007) Happier. Mc Graw Hill

Budiasih Yanti (2012). ‘Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan

Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan.

Casadesus-Masanell R., Ricart J. E., (2009) From Strategy to Business Models and to Tactics, IESE Business School – University of Navara

Chirkov, I. V., Ryan, R. M., & Sheldon, K. M., (2011) Human Autonomy in Cross-Cultural Context. Springer

Coke, Ude (2012) Incentive Schemes, Employee Motivation and Productivity In Organizations In Nigeria: Analytical Linkages

Csikszentmihalyi,Seligman (2000) Positive Psychology: An Introduction

Diener, E. (1984). Subjective Well Being. Psychological Bulletin

Diener, Edward (2008) Happiness: Unlocking teh Mysteries of Psychology WealthBlackwell Publishing

Fisher D Cynthia (2012). ‘ Happiness at Work’.

Hackman, J Richard & Oldham Greg R (1976). ‘Motivation Trough the Design of Work: Test of a Theory.

Haidt, Jonathan (2006) The Happiness Hypothesis. Arrow Books third edition

Hakim, Lukman & Septarini Gressy B (2014). ‘Hubungan Otonomi Kerja

DenganKebahagiaan Kerja Pada Industri Kreatif’.

Jonge, Jan De. (1995) Job Autonomy, Well-being, and Health; A study Among Dutch Health

Care Workers CIP-DATA KONINKLIJKE BIBLIOTHEEK, DEN HAAG

Leach, D. J., Wall, T. D., Rogelberg, S. G., & Jackson, P. R. (2005). Team

Nonaka Ikujiro, Toyama Ryoko, & Konno Noboru (2000). SECI, Ba and Leadership: a

Unified Model of Dynamic Knowledge Creation’.

(53)

Oeij, P.R.A., Dhondt, S., Kraan, K.O., Vergeer R. & Pot, F.D. (2012). Workplace Innovation

and its Relations with Organisational Performance and Employee Commitment. LLinE,

Lifelong Learning in Europe

Priyatno, Duwi (2013) Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSSMedia Kom

Rahmawati, Fajarwati, Fauziyah (2014) Statistika Teori dan Praktek Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Rizwan, Muhammad (2014). ‘The Impact of the Job Stress, Job Autonomy and Working

Conditions on Employee Satisfaction.

Roghanian P, Rasli Amran, & Gheysari H (2012). Productivity Trough Effectiveness and Efficiency in the Banking Industry’.

Sedarmayanti (2011) ‘Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju

Wartana (2011) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Pada Como Shambala Estate At Begawan Giri Ubud

Wesarat P, Sharif M.Y, Majid A.H.A. (2014). ‘A Conceptual Framework of Happiness at the

Workplace’.

(54)
(55)

1

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Dengan hormat

Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Hendri Cipta Handoko Nomor Mahasiswa : 20120410274

Fakultas : Ekonomi

Jurusan : Manajemen

Saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kebahagiaan dan

Otonomi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja”

Demi tercapainya tujuan penelitian ini, maka penyusun mohon kesediaandan kesadaran Saudara/ i untuk mengisi angket atau daftar pernyataanyang telah disediakan berikut sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, karenadalam hal ini jawaban Anda:

 Dijamin kerahasiaannya,

 Tidak ada kaitannya dengan karier Saudara/ i,

 Tidak berhubungan dengan kepentingan manapun,

 Semata-mata hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

Atas kesediaan Saudara/ i untuk meluangkan waktunya guna mengisikuesioner ini, penyusun mengucapkan terima kasih.

Hormat saya

(56)

2

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Jenis Kelamin :

a. Laki-Laki

b. Perempuan

2. Pendidikan Terakhir :

a. SMU

b. D-3

c. S-1

d. S-2

e. S-3

3. Jabatan : ...

4. Lama Bekerja :

a. 1 – 5 Tahun b. 6 – 10 Tahun c. 11 – 15 Tahun d. Lebih dari 15 Tahun

5. Usia anda Saat ini :

a. < 25 Tahun b. 25 – 35 Tahun c. 36 – 45 Tahun d. 46 – 55 Tahun e. Lebih 55 Tahun

II. PETUNJUK PENGISIAN

1. Mohon memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Saudara/i anggap paling sesuai

2. Keterangan Alternatif Jawaban dan Skor : STS = Sangat Tidak Setuju (1)

(57)

3

No Pertanyaan STS TS N S SS

1 Saya merasa bangga dengan pekerjaan yang dibebankan kepada saya.

2 Saya memiliki keterampilan yang sangat baik dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan saya.

3 Saya selalu berupaya untuk melakukan pekerjaan dengan sempurna

4 Mutu dari hasil kerja saya selalu

memenuhi standar yang telah ditetapkan. 5 Saya selalu datang kerja tepat waktu 6 Saya selalu berusaha untuk meningkatkan

kualitas kerja saya.

7 Saya tidak pernah mengeluh dan merasa berat terhadap beban yang menjadi tanggung-jawab saya.

8 Saya dapat memanfaatkan sarana kerja yang ada untuk kelancaran pekerjaan.

9 Saya selalu berusaha memperbaiki terhadap kesalahan yang pernah saya lakukan dalam melaksanakan pekerjaan 10 Jumlah dari hasil pekerjaan yang saya

tangani selalu memenuhi target yang telah ditetapkan.

11 Saya diizinkan untuk memutuskan bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan saya (metode yang digunakan)

12 Saya mampu memilih prosedur yang akan saya gunakan di dalam pekerjaan saya

13 Saya memiliki kebebasan untuk memilih metode kerja yang saya gunakan di dalam pekerjaan saya 14 Saya mempunyai kontrol untuk mengatur jadwal

pekerjaan saya

15 Saya mempunyai kontrol untuk mengatur urutan pekerjaan saya

16 Saya dapat memutuskan kapan saya akan memulai pekerjaan saya

17 Saya diizinkan untuk memodifikasi metode kerja yang telah disepakati dan saya dapat menerapkan beberapa aspek yang menurut saya baik ke dalam pekerjaan

18 Saya diizinkan untuk melakukan improvisasi dalam mengeksekusi pekerjaan

(58)

4

SATISFACTION WITH LIFE SCALE

Dibawah terdapat 5 pernyataan berkaitan dengan level kepuasan hidup yang harus Saudara/i isi menggunakan 1 sampai 5 skala yang tersedia. Mohon Saudara/i memberikan skor 1 sampai 5 untuk setiap pernyataan yang Saudara/i anggap paling sesuai.

5 - Sangat setuju

4 - Setuju

3- Netral

2 - Tidak setuju

1 - Sangat tidak setuju

____ Kehidupan saya sudah memenuhi standar ideal

____ Kondisi hidup saya sangat luar biasa

____ Saya merasa puas terhadap kehidupan saya

____ Sejauh ini saya telah mendapatkan apa yang saya inginkan dalam hidup

(59)

5

Scale of Positive and Negative Experience (SPANE)

Mohon ingat-ingat kembali dan renungkan tentang apa saja yang telah anda lakukan dan alami dalam 4 minggu terakhir ini. Kemudian laporkan seberapa sering anda mengalami berbagai macam perasaan positif ataupun negatif dibawah, menggunakan skala ini. Untuk setiap item, anda dapat memilih nomor 1 sampai 5.

1. Sangat jarang, bahkan tidak pernah 2. Jarang

3. Terkadang 4. Sering

5. Sering, bahkan selalu

_____ Positif _____ Negatif _____ Baik _____ Buruk

_____ Menyenangkan

_____ Kurang menyenangkan _____ Senang

_____ Sedih _____ Takut _____ Gembira _____ Marah _____ Puas

(60)

6

THE WORK AUTONOMY SCALE

Pertanyaan

1

Sangat

tidak

setuju

2

Tidak

setuju

3

Netral

4

Setuju

5

Sangat

setuju

1 Saya diizinkan untuk

memutuskan bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan saya (metode yang digunakan)

2

Saya mampu memilih prosedur yang akan saya gunakan di dalam pekerjaan saya

3

Saya memiliki kebebasan untuk memilih metode kerja yang saya gunakan di dalam pekerjaan saya

4

Saya mempunyai kontrol untuk mengatur jadwal pekerjaan saya

5

Saya mempunyai kontrol untuk mengatur urutan pekerjaan saya

6

Saya dapat memutuskan kapan saya akan memulai pekerjaan saya

7

Saya diizinkan untuk

memodifikasi metode kerja yang telah disepakati dan saya dapat menerapkan beberapa aspek yang menurut saya baik ke dalam pekerjaan

8

Saya dapat memodifikasi tujuan pekerjaan saya

9

Saya memiliki semacam kontrol atas apa yang harus saya

selesaikan

(61)

7

UjiValiditasKebahagiaan

Correlations

1 .483** .066 .283 .053 .250 .190 .345 .409* .436* .007 .728 .130 .781 .183 .314 .062 .025 .016

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.483** 1 .239 .296 .035 .245 .260 .093 .348 .395* .007 .203 .112 .853 .192 .165 .623 .059 .031

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.066 .239 1 .358 .417* .256 .074 .095 .371* .469** .728 .203 .052 .022 .173 .696 .619 .043 .009

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.283 .296 .358 1 .215 .162 .006 .326 .402* .412* .130 .112 .052 .254 .394 .977 .078 .028 .024

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.053 .035 .417* .215 1 .672** .182 .284 .291 .654** .781 .853 .022 .254 .000 .335 .129 .118 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.250 .245 .256 .162 .672** 1 .576** .431* .528** .850** .183 .192 .173 .394 .000 .001 .018 .003 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.190 .260 .074 .006 .182 .576** 1 .533** .430* .652** .314 .165 .696 .977 .335 .001 .002 .018 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.345 .093 .095 .326 .284 .431* .533** 1 .593** .567** .062 .623 .619 .078 .129 .018 .002 .001 .001

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.409* .348 .371* .402* .291 .528** .430* .593** 1 .702** .025 .059 .043 .028 .118 .003 .018 .001 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.436* .395* .469** .412* .654** .850** .652** .567** .702** 1 .016 .031 .009 .024 .000 .000 .000 .001 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N HP1 HP2 HP3 HP4 HP5 HP6 HP7 HP8 HP9 TOTAL_HP

HP1 HP2 HP3 HP4 HP5 HP6 HP7 HP8 HP9 TOTAL_HP

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed). **.

(62)

8

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

UjiValiditasOtonomiKerja

Correlations

1 .695** .519** .616** .434* .195 .559** .161 .686** .000 .003 .000 .017 .301 .001 .394 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30

.695** 1 .417* .447* .410* .274 .473** .397* .665** .000 .022 .013 .024 .142 .008 .030 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30

.519** .417* 1 .484** .515** .081 .593** .340 .589** .003 .022 .007 .004 .669 .001 .066 .001

30 30 30 30 30 30 30 30 30

.616** .447* .484** 1 .591** .229 .427* .109 .596** .000 .013 .007 .001 .224 .019 .567 .001

30 30 30 30 30 30 30 30 30

.434* .410* .515** .591** 1 .509** .597** .530** .730** .017 .024 .004 .001 .004 .000 .003 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30

.195 .274 .081 .229 .509** 1 .375* .448* .615** .301 .142 .669 .224 .004 .041 .013 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30

.559** .473** .593** .427* .597** .375* 1 .671** .798** .001 .008 .001 .019 .000 .041 .000 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30

.161 .397* .340 .109 .530** .448* .671** 1 .675** .394 .030 .066 .567 .003 .013 .000 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30

.686** .665** .589** .596** .730** .615** .798** .675** 1 .000 .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N HP10 HP11 HP12 HP13 HP14 HP15 HP16 HP17 TOTAL_HP

HP10 HP11 HP12 HP13 HP14 HP15 HP16 HP17 TOTAL_HP

Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed). **.

Correlation is signif icant at the 0.05 level (2-tailed). *.

Case Processing Summary

30 100.0 0 .0 30 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.901 17

Cronbach's

(63)

9

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Correlations

1 .043 .174 .048 -.025 .477** -.185 -.054 .338 .401* .823 .357 .802 .895 .008 .327 .775 .068 .028

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.043 1 .533** .172 .236 .111 .210 .233 .015 .618** .823 .002 .364 .209 .560 .266 .215 .938 .000

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

.174 .533** 1 -.011 -.119 .056 .000 .051 -.061 .396* .357 .002 .953 .531 .767 1.000 .787 .747 .030

Gambar

Gambar 2. 1Konsep kebahagiaan  menurut Tal-Ben Shahar, 2007
Gambar 2. 2Model Penelitian
Tabel 3. 1 Tabel Durbin-Watson
Tabel 4. 1Rincian Penyebaran Kuesioner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Indikator penyesuaian diri yang normal (Schneider, 1964): Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri Tidak memiliki emosi berlebihan Tidak ada mekanisme pertahanan

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan Perundang- undangan bagi setiap warga

Dari hasil pengujian yang dilakuakn terhadap tingkat kesejahteraan anggota melalui kebutuhan manusia menurut sifatnya dan jenisnya sebelum dan sesudah diadakannya program

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi pestisida golongan karbamat dengan jenis karbofuran dan metomil di perairan Pantai Mlonggo, Kabupaten

Indonesia belum bisa melupakan masalah yang terjadi pada bayi Debora karna nyawanya tidak dapat diselamatkan hanya dikarenakan orangtua Debora tidak bisa membayar penuh biaya

Salah satu tokoh Punakawan yang menjadi ilustrasi sampul buku ini diambil dari karya lukisan kaca dari Cirebon dengan fungsi yang

Pada penulisan ini metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengumpulan data dan analisa dengan menggunakan dua metode penelitian, yaitu metode keperpustakaan dan metode

Membahas mengenai masalah-masalah kerusakan yang umumnya terjadi pada motor vespa dan memberikan solusi dan jawaban mengenai penyakit tersebut dengan menggunakan Microsoft Visual