• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Mutasi Persediaan Barang Yang Terintegrasi Dengan Pembelian dan Penjualan Pada “FCC STIKOM Surabaya”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Mutasi Persediaan Barang Yang Terintegrasi Dengan Pembelian dan Penjualan Pada “FCC STIKOM Surabaya”."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI MUTASI PERSEDIAAN

BARANG YANG TERINTEGRASI DENGAN PEMBELIAN

DAN PENJUALAN PADA “FCC STIKOM SURABAYA”

KERJA PRAKTIK

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

YULI SETIYO SURYO ANDARI

08.41010.0471

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5

2.1 Sejarah Perusahaan... 5

2.2 Fungsi Perusahaan ... 5

2.3 Struktur Organisasi ... 6

2.4 Deskripsi Jabatan ... 6

2.4.1 Job Description Penjaga Toko ... 6

2.4.2 Job Description Pengelola Keuangan / Controller ... 7

BAB III LANDASAN TEORI ... 8

3.1 Konsep Dasar Aplikasi ... 8

(3)

xii

3.3.1 Definisi Penjualan ... 10

3.3.2 Definisi Pembelian ... 11

3.4 Analisis dan Perancangan Sistem... 11

3.4.1 Analisis Sistem ... 11

3.4.2 Desain Sistem ... 12

3.4.3 System Flow ... 12

3.4.4 Data Flow Diagram ... 14

3.4.5 Entity Relationship Diagram ... 15

3.5 Program yang Digunakan ... 17

3.5.1 Visual Basic ... 17

3.5.2 Database ... 17

3.5.3 Konfigursi Sistem Database ... 20

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN ... 24

4.1 Analisis Sistem ... 24

4.1.1 Document Flow ... 25

4.2 Perancangan Sistem ... 26

4.2.1 System Flow ... 27

4.2.2 Data Flow Diagram ... 28

4.2.3 Perancangan Database ... 30

4.2.4 Struktur Tabel... 32

4.3 Desain Input/Output ... 35

(4)

xiii

Halaman

4.3.2 Desain Output ... 39

4.4 Implementasi Sistem ... 41

4.4.1 Kebutuhan Sistem ... 41

BAB V PENUTUP ... 42

5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

BIODATA PENULIS ... 44

(5)

xiv

Halaman

Tabel 3.1 Simbol-Simbol System Flow. ... 13

Tabel 3.2 Simbol-Simbol Data Flow Diagram ... 14

Tabel 4.1 Struktur Tabel Barang ... 32

Tabel 4.2 Struktur Tabel Penjualan ... 33

Tabel 4.3 Struktur Tabel Detil_Jual ... 34

Tabel 4.4 Struktur Tabel Pembelian... 34

(6)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi. ... 6

Gambar 3.1 Proses dalam sistem database ... 19

Gambar 3.2 Komponen sistem database ... 20

Gambar 3.3 Database lokal... 21

Gambar 3.4 Database file server ... 21

Gambar 3.5 Database client server ... 22

Gambar 4.1 Document Flow Aplikasi Mutasi Persediaan Barang ... 26

Gambar 4.2 System Flow Aplikasi Mutasi Persediaan Barang ... 28

Gambar 4.3 Context Diagram Aplikasi Mutasi Persediaan Barang ... 29

Gambar 4.4 DFD Level 0Aplikasi Mutasi Persediaan Barang ... 30

Gambar 4.5 CDM Aplikasi Mutasi Persediaan Barang ... 31

Gambar 4.6 PDM Aplikasi Mutasi Persediaan Barang ... 32

Gambar 4.7 Desain Form Login ... 35

Gambar 4.8 Desain Form Menu Utama ... 36

Gambar 4.9 Desain Form Master Barang ... 37

Gambar 4.10 Desain Form Transaksi Penjualan ... 38

Gambar 4.11 Desain Form Transaksi Pembelian ... 39

Gambar 4.12 Desain Laporan Penjualan ... 40

Gambar 4.13 Desain Laporan Pembelian... 40

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi merupakan sarana yang menyediakan, membuat,

mengubah, dan menyebarkan informasi kepada manusia. Teknologi informasi

menggabungkan antara teknik komputasi dengan komunikasi untuk mengolah

data, gambar, atau suara. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak

dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Untuk mengelola informasi

dibutuhkan teknologi yang baik dan canggih, yang meliputi perangkat keras

(hardware) dan juga perangkat lunak (software).

Saat ini teknologi informasi dirasakan juga dibutuhkan oleh “Fotocopy

Center (FCC) Stikom Surabaya” yang bergerak di bidang fotocopy, penjilidan,

printing, dan juga penjualan alat tulis, serta makanan dan minuman. Keberhasilan

perusahaan pada dasarnya ditentukan oleh besarnya keuntungan yang diperoleh

selama periode tertentu. Tercapainya hal ini dipengaruhi oleh banyak hal yang

saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Salah satu faktor pendukungnya

adalah tersedianya teknologi informasi yang dapat memberikan suatu pelayanan

yang cepat dan akurat baik kepada pelanggan maupun perusahaan.

Pada saat ini, semua transaksi yang terjadi di “Fotocopy Center (FCC)

Stikom Surabaya” masih dicatat secara manual, mulai dari penjualan, pembelian,

laporan persediaan hingga laporan keuangan. Dengan tingkat penjualan yang

cukup tinggi serta banyaknya jenis barang yang dibeli serta dijual, pengelola

(8)

2

pembuatan laporan keuangan. Sering terjadi kesulitan dalam pencocokan jumlah

uang setoran dibandingkan data laporan persediaan barang yang terjual

berdasarkan pencatatan mutasi barang yang masuk dan keluar.

Dengan latar belakang permasalahan tersebut, maka dibuatlah sebuah

aplikasi yang akan mengintegrasikan proses pembelian, penjualan, dan

penyusunan laporan mutasi persediaan barang. Dengan adanya aplikasi tersebut

diharapkan mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang terjadi selama

menggunakan metode manual.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat

dirumuskan permasalahan yaitu:

1. Bagaimana membuat rancang bangun aplikasi pengelolaan persediaan barang

yang terintegrasi dengan kegiatan pembelian dan penjualan?

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberikan arah yang jelas dalam permasalahan ini, maka

dibutuhkan batasan masalah sebagai berikut:

1. Aplikasi ini hanya digunakan oleh “Fotocopy Center (FCC) Stikom

Surabaya”.

2. Aplikasi ini tidak membahas mengenai retur barang.

3. Aplikasi ini tidak membahas barang konsinyasi.

4. Aplikasi ini tidak membahas sampai ke laporan keuangan.

(9)

1.4. Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk merancang bangun

aplikasi mutasi persediaan barang yang terintegrasi dengan penjualan dan

pembelian yang akan mempermudah penyusunan laporan mutasi persediaan

barang.

1.5. Kontribusi

Kontribusi yang diharapkan dalam pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Mempermudah petugas dalam mengolah data-data penjualan dan pembelian

yang terjadi.

2. Mempermudah pengelola dalam memantau persediaan barang.

3. Menghasilkan laporan mutasi persediaan yang disajikan secara cepat, tepat,

dan akurat, serta mampu memperkecil faktor human error.

1.6. Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktik ini memiliki beberapa bab dan berbagai sub-bab

yang bertujuan menjelaskan pokok bahasan dalam menyusun laporan ini. Adapun

sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara garis besar latar belakang masalah,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, kontribusi, dan sistematika

penulisan laporan kerja praktik.

(10)

4

Bab ini menjelaskan secara singkat tentang sejarah perusahaan, fungsi,

dan struktur organisasi perusahaan.

BAB III : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan untuk

mendukung pembuatan laporan kerja praktik yang sesuai dengan permasalahan

yang dibahas.

BAB IV : DISKRIPSI PEKERJAAN

Bab ini menjelaskan mengenai uraian tentang tugas-tugas yang

dikerjakan selama pelaksanaan kerja praktik, mulai dari analisis sistem,

perancangan sistem berupa System Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity

Relationship Diagram (ERD), Struktur Tabel, Desain Input/Output, sampai

dengan implementasi sistem berupa penjelasan aplikasi dan capture dari setiap

form aplikasi.

BAB V : PENUTUP

Bab ini membahas uraian kesimpulan tentang aplikasi yang telah dibuat,

(11)

5

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Fotocopy Center (FCC) Stikom Surabaya toko yang berlokasi di kampus

Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk No.98

Surabaya. Toko tersebut saat ini merupakan satu-satunya toko yang tanggung

jawab pengelolaannya diserahkan kepada bagian Administrasi Umum (AU) dan

berada di bawah pengawasan atau kontrol bagian keuangan Institut Bisnis dan

Informatika Stikom Surabaya sejak periode Juni 2012 sampai dengan saat ini.

2.2. Fungsi Perusahaan

Saat ini teknologi informasi dirasakan juga dibutuhkan oleh “Fotocopy

Center (FCC) Stikom Surabaya” yang bergerak di bidang fotocopy, penjilidan,

printing, dan juga penjualan alat tulis, serta makanan dan minuman. Konsumen

“Fotocopy Center (FCC) Stikom Surabaya” sebagian besar adalah mahasiswa,

dosen, dan karyawan Stikom Surabaya. Jika melihat dari letak kampus, hampir

tidak ada toko ataupun warung yang berada di sekitar kampus yang bisa dijangkau

hanya dengan berjalan kaki, sehingga keberadaan “Fotocopy Center (FCC)

Stikom Surabaya” di dalam kampus sangat dibutuhkan sebagai solusi untuk

menghemat tenaga dan waktu untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang

sifatnya segera.

“Fotocopy Center (FCC) Stikom Surabaya” selain menyediakan layanan

(12)

6

digunakan sehari-hari oleh mahasiswa, juga menjual makanan dan minuman.

Untuk makanan ringan (snack) dan minuman kemasan dibeli dari supplier,

sedangkan kue basah dan nasi bungkus yang biasanya tersedia di pagi hari sampai

dengan siang hari adalah merupakan barang titipan (konsinyasi) dari para

karyawan. Sedangkan alat tulis yang dijual ada yang dibeli dari supplier dan ada

juga yang merupakan barang titipan dengan sistem konsinyasi.

2.3. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 merupakan gambaran struktur organisasi pada ”Fotocopy

Center (FCC) Stikom Surabaya”.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

2.4. Deskripsi Jabatan

2.4.1 Job Description Penjaga Toko

1. Melayani semua transaksi penjualan dan pembelian. Yayasan Putra Bhakti Sentosa

Pimpinan Stikom Surabaya

AU Keuangan (Controller)

Fotocopy Center (FCC) Stikom Surabaya

(13)

2. Menerima dan melakukan pengecekan barang yang masuk dan keluar.

3. Menyetorkan pendapatan per hari ke Pengelola Keuangan / Controller.

4. Menyusun catatan transaksi harian.

2.4.2 Job Description Pengelola Keuangan / Controller

1. Memantau persediaan barang dengan secara rutin melaksanakan stock

opname atas persediaan barang.

2. Memesan pada supplier jika ada persediaan barang yang habis.

3. Menerima nota tagihan dan melakukan pembayaran.

4. Menerima setoran pendapatan per hari dari penjaga toko.

5. Menyusun laporan mutasi persediaan.

(14)

8

BAB III

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan

permasalahan yang dibahas, dan menjelaskan system yang digunakan pada kerja

praktik ini. Adapun teori-teori yang digunakan sebagai landasan pemikiran dalam

kerja praktik ini adalah sebagai berikut:

1.1. Konsep Dasar Aplikasi

Aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang

memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang

diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem

yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung

menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang

menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah

pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. beberapa aplikasi yang digabung

bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite

aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan

OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja,

serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya

memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan

pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka

memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga

(15)

dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja

yang terpisah.

Definisi aplikasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Hendrayudi, aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat

untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

2. Menurut Hengky W. Pramana, aplikasi adalah suatu unit perangkat lunak yang

dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem

perniagaan, game pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang

hampir dilakukan manusia.

3. Menurut Harip Santoso, aplikasi adalah suatu kelompok file (Form, Class,

Report) yang bertujuan untuk melakukan aktivitas tertentu yang saling terkait.

4. Menurut Ibisa, aplikasi adalah alat bantu untuk mempermudah dan

mempercepat proses pekerjaan dan bukan merupakan beban bagi

penggunanya.

1.2. Konsep Dasar Persediaan

Definisi persediaan dalam buku yang berjudul Akuntansi Untuk Bisnis

Dan Dagang, persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk diajual dalam kegiatan

normal persediaan. Pada bisnis manufaktur, persediaan meliputi bahan mentah,

barang dalam proses produksi, barang jadi (Suharli, 2006).

Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk

dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan dikonsumsi dalam

(16)

10

Menurut SAK 2009 (2009:14.2), persediaan adalah sebagai aktiva yang

tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa ; dalam proses produksi untuk

penjualan tersebut ; atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan

dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Menurut Slamet Sugiri (2007:101) terdapat metode-metode penilaian

persediaan yang didasarkan pada harga pokok, antara lain:

1. First In First Out (FIFO)

Metode FIFO atau sering disebut MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama)

beranggapan bahwa barang yang pertama kali dibeli adalah yang pertama kali siap

dan mempunyai urutan pertama untuk digunakan atau dijual. Karena itu,

persediaan yang tersisa merupakan barang yang dibeli paling akhir.

2. Last In First Out (LIFO)

Metode ini sering disebut MTKP (Masuk Terakhir Keluar Pertama)

merupakan kebalikan dari metode harga pokok FIFO. Metode LIFO didasarkan

pada anggapan bahwa barang yang dibeli lebih akhir akan dijual atau dikeluarkan

lebih dulu. Pada metode ini harga pokok persatuan barang-barang yang terakhir

dibeli justru dibebankan kepada barang yang pertama kali dijual. Persediaan akhir

dihargai dengan harga pokok pembelian yang pertama dan berikutnya. Metode

LIFO, biaya dari unit yang dijual merupakan biaya pembelian paling akhir.

1.3. Konsep Dasar Penjualan dan Pembelian

(17)

Menurut Kotler dan Amstrong (2006:457), penjualan merupakan sebuah

proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui

antar pertukaran informasi dan kepentingan.

Jadi konsep penjualan adalah cara untuk mempengaruhi konsumen untuk

membeli produk yang ditawarkan. Dalam kenyataannya penjualan mempunyai

dua sistem yang biasa diterapkan oleh suatu perusahaan dagang yaitu penjualan

yang dilakukan dengan cara tunai dan penjualan yang dilakukan secara kredit atau

sering disebut cara angsuran.

1.3.2. Definisi Pembelian

Pembelian didefinisikan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan barang

atau jasa yang diperlukan oleh perusahaan dan diterima tepat pada waktunya

dengan mutu yang sesuai serta harga yang menguntungkan.

Dalam sebuah perusahaan dagang kegiatan pembelian meliputi pembelian

aktiva produktif, pembelian barang dagang, serta pembelian barang dan jasa lain

dalam rangka kegiatan usaha.

3.4Analisis dan Perancangan Sistem

3.4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem yang didefinisikan oleh Al Fatta (2007: 24) adalah,

sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus

dilakukan oleh sistem. Sedangkan menurut Jogiyanto (2005: 129) Analisa Sistem

adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

(18)

12

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analis sistem, yaitu:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah..

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganilisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

3.4.2 Desain Sistem

Desain sistem didefinisikan oleh Whitten (2004: 448) sebagai tugas yang

fokus pada spesifikasi solusi detail berbasis komputer. Menurut Sutabri (2003: 88)

tahap perancangan sistem ini merupakan prosedur untuk mengkonversi spesifikasi

logis kedalam sebuah desain yang dapat diimplementasikan pada sistem komputer

organisasi. Hasil akhir dari rancangan sistem ini adalah suatu laporan spesifikasi

teknis dari bentuk-bentuk masukan dan keluaran serta spesifikasi teknis perangkat

lunak yang akan berfungsi sebagai sarana pengolah data dan sekaligus penyaji

informasi yang dibutuhkan.

3.4.3 System Flow

System flow merupakan alat bantu yang banyak digunakan untuk

menggambarkan sistem secara pisikal (Tavri D. Mahyuzir, 1997: 41). Terdapat

beberapa simbol yang digunakan untuk merancang sebuah desain dari sistem,

(19)

Tabel 3.1 Simbol-Simbol System Flow.

Simbol Keterangan/ Fungsi

Terminator

Sebagai tanda dimulainya jalan proses sistem ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu sistem.

Manual Operation

Menggambarkan sebuah proses kerja manual.

Document

Document merupakan simbol dari dokumen yang berupa kertas laporan, surat-surat, memo, maupun arsip-arsip secara fisik.

Process

Merupakan sebuah bentuk kerja sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi.

Database

Database digunakan sebagai media penyimpanan data yang bersifat komputerisasi.

Decision

Merupakan operator logikadigunakan sebagai penentu keputusan dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar atau salah.

Manual Input

Melakukan proses input ke dalam database

melalui keyboard.

Off-line Storage

Merupakan media penyimpanan dokumen secara manual (arsip).

On-page Reference

Merupakan simbol untuk menghubungkan bagan desain sebuah sistem apabila hubungan arus data yang ada letaknya terlalu jauh.

Off-page Reference

Simbol ini digunakan apabila arus data yang ada dilanjutkan ke halaman yang berbeda.

Paper Tape

(20)

14

3.4.4 Data Flow Diagram

Untuk membaca suatu Data Flow Diagram (DFD) harus memahami dulu

elemen-elemen yang menyusun suatu DFD.

Melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow

Diagram penganalis sistem dapat mempresentasikan proses-proses data di dalam

organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang mendasari sistem,

dengan menggunakan kombinasi dari empat simbol, penganalis sistem dapat

menciptakan suatu gambaran proses-proses yang bias menampilkan dokumentasi

sistem yang solid (Kendall, 2010: 263). Simbol-simbol yang digunakan dalam

mendeskripsikan DFD dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Simbol-Simbol Data Flow Diagram.

Simbol Keterangan/ Fungsi Elemen Data Flow

Diagram

Simbol Entitas Eksternal/

Menggambarkan asal atau tujuan data.

Setiap entitas ekternal memiliki: nama dan deskripsi.

Simbol Persegi/ Lingkaran

Menggambarkan entitas atau proses dimana aliran data masuk ditransformasikan ke aliran data keluar.

Setiap proses memiliki: nomor, nama, deskripsi proses, satu atau lebih output data flow, satu atau lebih input data flow.

Simbol File/ Data Store

Menggambarkan tempat aliran data disimpan,

(21)

Simbol Keterangan/ Fungsi Elemen Data Flow Diagram

Simbol Aliran Data/ Data Flow

Menggambarkan aliran data.

Setiap data flow memiliki: nama, deskripsi, satu/lebih koneksi ke suatu proses.

3.4.5 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem

dimana di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity

merupakan sesuatu yang ada dan terdefinisikan didalam suatu organisasi, dapat

abstrak dan nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang

merupakan ciri entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang

berfungsi sebagai hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.

Leman (1998: 28) menyatakan bahwa ERD adalah diagram yang berfungsi

untuk menggambarkan sistem yang terdiri dari hubungan entitas. Untuk

menggambarkan sebuah ERD digunakan beberapa simbol. Pada dasarnya ada 3

(tiga) simbol yang digunakan, yaitu:

a. Entity

Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entityini biasanya digambarkan

dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi

untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut

mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan

(22)

16

c. Hubungan/ Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang

berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

1. One to One

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2. One to Many

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat

berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Many to Many

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B. Begitu juga pada entitas B, dapat berhubungan

dengan banyak entitas A.

ERD ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity

dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar

entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database.

Untuk itu ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang

menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan

(23)

3.5Program yang Digunakan

3.5.1 Visual Basic

Visual Basic adalah salah suatu development tools untuk membangun

aplikasi dalam lingkungan Windows. Visual Basic menggunakan pendekatan

Visual untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk

kodingnya menggunakan dialek bahasa Basic yang cenderung mudah dipelajari.

Pada Pemrograman Visual, pengembangan aplikasi dimulai dengan

pembentukan user interface, kemudian mengatur properti dari obyek-obyek yang

digunakan dalam user interface, dan baru dilakukan penulisan kode program

untuk menangani kejadian-kejadian (event).

3.5.2 Database

Database bisa dianggap sebagai kumpulan dari berbagai informasi yang

diatur sedemikian rupa dan disimpan pada media tertentu agar informasi tersebut

dapat dimanfaatkan/diambil kembali.

Ada tiga macam pembagian pada sistem Database :

1. Operasi kerja database

2. Bagian-bagian atau komponen sistem database

3. Konfigurasi sistem database

Pembagian berdasarkan operasi kerja meliputi :

1. Penyimpanan

2. Pengolahan

(24)

18

Penyimpanan digunakan untuk memasukkan data-data tertentu ke dalam

database. Penyimpanan ini bisa berarti memasukkan data baru atau mengubah

data yang lama. Data yang disimpan ke dalam database bisa berupa data mentah

(data-data yang belum mengalami pengolahan), atau data-data yang siap

digunakan (sudah mengalami pengolahan terlebih dahulu). Bentuk yang pertama

memungkinkan proses penyimpanan menjadi sederhana, karena dari data asli

langsung dimasukkan ke database. Selain itu, seluruh data asli masih kelihatan

(tersedia) yang memungkinkan dilakukan pengolahan sesuai dengan kebutuhan.

Bahkan jika kebutuhannya berubah, cukup dilakukan perubahan pada prosesnya,

bukan pada datanya. Namun ini membawa konsekuensi, setiap kali diinginkan

hasil akhirnya, harus selalu dilakukan pengolahan data.

Bentuk yang kedua adalah dari data aslinya, sebelum dilakukan

penyimpanan ke database, data asli tersebut diolah terlebih dahulu untuk

mendapatkan hasil akhir. Setelah itu baru disimpan ke database. Cara ini

mempercepat proses secara keseluruhan, karena pada saat memasukkan data,

meskipun dilakukan pengolahan awal, datanya biasanya sedikit-sedikit sehingga

tidak terasa. Sedangkan saat membaca hasil akhirnya, cukup dilakukan

pembacaan langsung dari tabel yang jelas mempercepat proses. Namun cara ini

akan banyak menghilangkan data-data aslinya, dan setiap terjadi perubahan

sistem, akan banyak mengalami kesulitan.

Untuk penerapan yang sesungguhnya, dapat dipertimbangkan untuk

menggabungkan antara kedua cara tersebut. Misalkan jika ada data aslinya yang

memang suatu saat tidak akan pernah digunakan lagi, dapat langsung diolah.

(25)

yang cukup panjang, sebaiknya data disimpan apa adanya, dengan proses

dilakukan di belakang. Bisa juga digunakan data perantara, artinya dari data asli

diolah sedikit untuk mendapatkan data pertengahan baru disimpan ke database.

Ini akan sangat menghemat waktu.

Bagian Pengolahan digunakan untuk mendapatkan suatu informasi sesuai

dengan yang diinginkan dari data aslinya. Proses pengolahan ini bisa dilakukan di

awal sebelum data disimpan, bisa pada saat membaca hasil akhir, dapat juga dari

data yang sudah disimpan di dalam database diambil kembali untuk diolah

kemudian disimpan kembali.

Pembacaan kembali digunakan untuk mengambil data yang ada di dalam

data base untuk diolah, kemudian disimpan kembali atau dibuat laporannya. Ada

beberapa hal yang bisa dilakukan pada saat pengambilan, antara lain mengambil

seluruh isi dari sebuah tabel database, atau gabungan dari beberapa tabel

database. Ini biasanya untuk ditampilkan dalam bentuk tabel. Bisa juga

mengambil sebagian dari isi tabel (dengan difilter/diambil dengan kriteria

tertentu), atau hanya mengambil satu baris data saja. Semua itu tergantung dari

proses atau hasil yang ingin dilakukan.

Gambar 3.1 Proses dalam sistem database

(26)

20

Suatu program aplikasi, saat melakukan operasi dengan database, harus

melewati/menggunakan database engine. Perintah-perintah dari program aplikasi

seperti membuat tabel, membuka tabel, membaca isi tabel dan sebagainya.

Perintah-perintah ini diteruskan ke database engine untuk diolah lebih lanjut.

Database engine bertanggung jawab untuk melakukan operasi pada file database

secara fisik, misalkan suatu tabel/isi tabel disimpan pada disk yang mana dan di

mana lokasinya. Suatu data pada saat disimpan ke disk, format datanya seperti

apa. Dan seterusnya. Bahasa yang digunakan dari program aplikasi ke database

engine hampir sama untuk setiap jenis database, terutama jika menggunakan

perintah SQL. Sedangkan database engine harus selalu sesuai untuk setiap jenis

database yang digunakan.

Gambar 3.2 Komponen sistem database

Konfigurasi dari sistem database meliputi

1. Database lokal

2. Database file server

(27)

Gambar 3.3 Database lokal

Jika file database, database engine dan program aplikasi terletak pada

komputer yang sama, maka konfigurasi ini disebut dengan database lokal. Jika

program aplikasi dan database engine terletak pada satu komputer, tetapi file

database terletak pada komputer lain dan terhubung dalam jaringan, maka

konfigurasi ini disebut dengan database file server. Sedangkan jika file database

dan database engine terletak pada satu komputer dan program aplikasi terletak

pada komputer lainnya, maka ini disebut dengan database client server.

Konfigurasi database lokal memiliki konfigurasi yang paling sederhana,

paling murah dan paling cepat. Tetapi jelas, jenis ini tidak dapat digunakan dalam

mode multi-user atau dalam suatu jaringan.

Gambar 3.4 Database file server

Database file server memperbaiki fungsi database lokal dengan

(28)

22

itu, server yang digunakan tidak terlalu berat, karena hanya digunakan untuk

menampung file database saja. Karena database engine terpisah jauh dengan file

database, menyebabkan lalu-lintas jaringan menjadi relatif padat dan

ujung-ujungnya sistem menjadi cukup lambat.

Gambar 3.5 Database client server

Database client server memperbaiki keduanya, yaitu dengan menawarkan

mode multi-user, kerja jaringan dan akses yang cepat. Berhubung server harus

menyimpan file database dan database engine, maka kerja server menjadi sangat

berat. Karena itu, kinerja sistem database client server sangat ditentukan oleh

kemampuan dari komputer server dan oleh kompleksitas dari database engine.

Dilihat dari cara penyimpanan/representasi data dalam database, dapat

dibagi menjadi dua struktur database, database berbasis relasi (relational

database) dan database berbasis obyek (object oriented database). Khusus untuk

Oracle, struktur yang digunakan adalah berbasis relasi dan juga obyek. Artinya,

Oracle dapat dipandang sebagai database relasi biasa, tetapi dapat juga dapat

diperlakukan sebagai database obyek. Dalam hal ini, data-data yang disimpan ke

dalam database Oracle bisa dalam bentuk object. Misalkan data-data object untuk

(29)

Secara gampang, database relasi adalah database yang bekerja berdasarkan

penyimpanan data dalam bentuk tabel dengan susunan baris dan kolom, dan

antara satu tabel dengan tabel lainnya dapat saling dihubungkan/direlasikan.

Sedangkan database yang berbasis obyek adalah, setiap data yang ada dianggap

sebagai benda, sedangkan setiap benda sangat terkait dengan bendabenda lainnya

yang terhubung seperti hirarki suatu keluarga (ada induk/orang tua/leluhur, dan

(30)

24

BAB IV

DISKRIPSI PEKERJAAN

Analisis merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan

data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem

merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem

informasi dari aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user.

Aplikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah sebuah aplikasi yang

dapat mengatasi dan memenuhi semua proses yang ada secara terkomputerisasi

dengan baik, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat disajikan

secara efektif dan efisien. Laporan yang dihasilkan membantu kontroller untuk

mengelola persediaan barang pada ”Fotocopy Center (FCC) Stikom Surabaya”.

4.1Analisa Sistem

Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, sistem pengolahan

data yang baik sangat dibutuhkan di berbagai perusahaan. Dengan adanya sistem

pengolahan data yang baik maka informasi yang dibutuhkan dalam perusahaan

akan dapat memperlancar kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Berdasarkan landasan teori yang sudah dijabarkan sebelumnya, analisis

permasalahan dilakukan dengan melihat apa yang terjadi di dalam proses bisnis,

kemudian menentukan masalah. Setelah permasalahan ditemukan, lalu dilanjutkan

dengan menentukan peluang yang ada pada proses bisnis di “Fotocopy Center

(31)

dihasilkan suatu output berupa alur proses bisnis beserta di dalamnya juga

terdapat entitas yang melakukan proses tersebut.

Langkah selanjutnya adalah menentukan kebutuhan informasi pengguna

dengan cara memeriksa data yang berkaitan dengan proses penjualan dan

pembelian, kegiatan proses bisnis dan memahami informasi atau laporan apa saja

yang dibutuhkan oleh pengguna aplikasi.

4.1.1 Document Flow Mutasi Persediaan Barang

Document flow mutasi persediaan barang yang berjalan saat ini dapat

dilihat pada gambar 4.1. Alurnya dimulai dari permintaan barang dari customer,

jika stock barang ada maka penjaga toko mencatat penjualan yang selanjutnya

akan diserahkan ke bagian pengadaan. Jika stock barang tidak ada, penjaga toko

akan menghubungi bagian pengadaan untuk melakukan order pembelian barang

pada supplier. Supplier akan menyiapkan surat jalan rangkap 3 (tiga) dan

mengirim ke bagian pengadaan beserta barang pesanan. Bagian pengadaan

melakukan cek barang dan menandatangani surat jalan. Surat jalan akan

digunakan untuk melakukan pencatatan pembelian. 2 (Dua) rangkap surat jalan

dikembalikan ke supplier untuk dibuatkan faktur penjualan. Faktur penjualan akan

dikirim ke bagian keuangan, dicocokkan dengan surat jalan kemudian dilakukan

pelunasan pembayaran. Laporan penjualan dibuat oleh bagian pengadaan

berdasarkan catatan penjualan dari penjaga toko, sedangkan laporan pembelian

dibuat berdasarkan surat jalan beserta barang yang masuk. Laporan penjualan dan

pembelian akan digunakan untuk membuat laporan stock barang. Semua laporan

(32)

26

Document Flow Mutasi Persediaan Barang

Penjaga Toko Bag. Pengadaan Supplier Bag. Keuangan

Customer

Surat Jalan yang sdh ditandatangani Surat Jalan yang

sdh

Surat Jalan yang sdh ditandatangani

Faktur Penjualan Faktur Penjualan

Rp

Gambar 4.1 Document Flow Mutasi Persediaan Barang

4.2Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis sistem, penulis membuat rancangan sistem untuk

mencari solusi mengelola persediaan barang pada ”Fotocopy Center (FCC)

Stikom Surabaya”. Dengan analisis tersebut maka dapat menghasilkan document

(33)

digambarkan melalui system flow, Context Digram, HIPO, data flow diagram,

entity relationship diagram, struktur tabel,dandesain I/O. Adapun penjelasannya

adalah sebagai berikut:

4.2.1 System Flow Mutasi Persediaan Barang

System flow mutasi persediaan barang dapat dilihat pada gambar 4.2.

Prosesnya dimulai dari permintaan barang dari customer, jika stock barang ada

maka penjaga toko menyimpan data penjualan ke sistem serta memberikan nota

penjualan ke customer beserta barang yang dibeli . Jika stock barang tidak ada,

penjaga toko akan menghubungi bagian pengadaan untuk melakukan order

pembelian barang pada supplier. Supplier akan menyiapkan surat jalan rangkap 3

(tiga) dan mengirim ke bagian pengadaan beserta barang pesanan. Bagian

pengadaan melakukan cek barang dan menandatangani surat jalan. Surat jalan

akan digunakan untuk menyimpan data pembelian sedangkan 2 (dua) rangkap

surat jalan dikembalikan ke supplier untuk dibuatkan faktur penjualan. Faktur

penjualan akan dikirim ke bagian keuangan, dicocokkan dengan surat jalan

kemudian dilakukan pelunasan pembayaran. Laporan penjualan, laporan

pembelian, dan laporan stock barang akan dibuat oleh bagian pengadaan melalui

(34)

28

System Flow Mutasi Persediaan Barang

Penjaga Toko Bag. Pengadaan Supplier Bag. Keuangan Customer Data Penjualan mengirim barang Cek Barang &

ke toko

Gambar 4.2 System Flow Mutasi Persediaan Barang

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu model yang

menggambarkan aliran data yang terjadi dalam sistem, sehingga dengan

(35)

sistem tersebut. Dalam pembuatan DFD ini akan dibuat mulai dari context

diagram dan DFD level di bawahnya.

1. Context Diagram

Context Diagram dari aplikasi mutasi persediaan barang pada “FCC

Stikom Surabaya” ini menggambarkan proses yang terjadi secara umum. Pada

context diagram ini terdiri dari 3 (tiga) entity yaitu penjaga toko, bagian keuangan

(controller), dan supplier seperti yang digambarkan pada gambar 4.3 dibawah ini.

Lap Penjualan Lap Pembelian Data Barang

Lap Stock Barang

Purchase Order Faktur Penjualan Data Penjualan 0

Aplikasi Mutasi Persediaan Barang

+

Penjaga Toko

Keuangan

Supplier

Gambar 4.3 Context Diagram Mutasi Persediaan Barang

2. DFD level 0

DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram yang

menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat pada aplikasi pengelolaan

persediaan barang pada “FCC Stikom Surabaya”. Terdapat 3 (tiga) proses pada

DFD level 0 yang dapat dilihat pada gambar 4.4, yaitu proses mengelola master,

(36)

30

Lap Penjualan

Lap Pembelian Data Pembelian

Data Penjualan

Gambar 4.4 DFD Level 0 Mutasi Persediaan Barang

4.2.3 Perancangan Database

Dari analisis sistem diatas maka dapat dibuat untuk merancang database

yaitu Entity Relationship Diagram (ERD) yang menggambarkan struktur database

dari aplikasi mutasi persediaan barang pada “FCC Stikom Surabaya” yang terdiri

dari Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

1. Conceptual Data Model (CDM)

Sebuah CDM menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis

data yang dirancang untuk suatu program atau aplikasi. Pada CDM belum

tergambar jelas bentuk tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang

terdapat pada setiap tabel. CDM aplikasi mutasi persediaan barang pada “FCC

(37)

Gambar 4.5 Conceptual Data Model (CDM) Mutasi Persediaan Barang

2. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual

Data Model (CDM). Perancangan PDM merupakan representasi fisik dari

database. PDM menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta

hubungan antara data-data tersebut. PDM untuk aplikasi mutasi persediaan barang

pada “FCC Stikom Surabaya” dapat dilihat pada gambar 4.6. Relation_25

Relation_24

BARANG KD_BARANG NAMA_BARA NG SATUAN STOK

HARGA _BA RANG STOK_MIN

PENJUA LAN NO_JUA L TGL_JUA L TOTA L_JUA L

(38)

32

Gambar 4.6 Physical Data Model (PDM) Mutasi Persediaan Barang

4.2.4 Struktur Tabel

Struktur tabel pada aplikasi pengelolaan persediaan barang pada “FCC

Stikom Surabaya” adalah sebagai berikut:

a. Tabel Barang

Nama Tabel : Barang

Primary Key : Kd_Barang

Foreig Key : -

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data-data barang

Tabel 4.1 Struktur Tabel Barang

No. Field Type Length Key

KD_BARANG v arc har(5) NAMA_BARA NG v arc har(50) SATUAN v arc har(10)

STOK numeric (5)

HARGA _BA RANG numeric (15) STOK_MIN numeric (5)

PENJUA LAN NO_JUA L v arc har(10) TGL_JUA L date TOTA L_JUA L numeric (15)

PEMBELIAN NO_BELI v arc har(10) SUPLIER v arc har(5) TGL_BELI date TOTA L_BELI numeric (15) DETIL_JUAL

NO_JUA L v arc har(10) KD_BARANG v arc har(5) JML_JUA L numeric

(39)

No. Field Type Length Key

3. Harga_Barang Number 15

4. Satuan Varchar 10

5. Stock Number 5

6. Stock_Min Number 5

7. Harga_Beli Number 15

b. Tabel Penjualan

Nama Tabel : Penjualan

Primary Key : No_Jual

Foreign Key : -

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data penjualan

Tabel 4.2 Struktur Tabel Penjualan

No. Field Type Length Key

1. No_Jual Varchar 10 Primary Key

2. Tgl_Jual Date

3. Total_Jual Number 15

c. Tabel Detil_Jual

Nama Tabel : Detil_Jual

Primary Key : -

Foreign Key : No_Jual, Kd_Barang

(40)

34

Tabel 4.3 Struktur Tabel Detil_Jual

No. Field Type Length Key

1. No_Jual Intenger Foreign Key

2. Kd_Barang Intenger Foreign Key

3. Jml_Jual Intenger

d. Tabel Pembelian

Nama Tabel : Pembelian

Primary Key : No_Beli

Foreign Key : -

Fungsi : Tabel untuk memasukkan data pembelian

Tabel 4.4 Struktur Tabel Pembelian

No. Field Type Length Key

1. No_Beli Varchar 10 Primary Key

2. Tgl_Beli Date

3. Suplier Varchar 50

4. Total_Beli Number 15

e. Tabel Detil_Beli

Nama Tabel : Detil_Beli

Primary Key : -

Foreign Key : No_Beli, Kd_Barang

(41)

Tabel 4.5 Struktur Tabel Detil_Beli

No. Field Type Length Key

1. No_Beli Intenger Foreign Key

2. Kd_Barang Intenger Foreign Key

3. Jml_Beli Intenger

4.3Desain Input/Output

Desain Input/Output adalah aplikasi mutasi persediaan barang pada

“FCC Stikom Surabaya” adalah sebagai berikut:

4.3.1 Desain Input

Berikut ini adalah desain input yang terdapat pada aplikasi mutasi

persediaan barang pada “FCC Stikom Surabaya”.

1. Form login

Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi untuk

validasi user yang menggunakan aplikasi.

Login

< Input >

< input >

Username

Password

Login Keluar

Ganti Password

(42)

36

2. Form Menu Utama

Form menu utama berfungsi sebagai tampilan utama yang berisi menu

master, transaksi, dan laporan. Desain form menu utama dapat dilihat paga

gambar 4.8. Berikut ini merupakan tampilan dari form menu utama yang berfungsi

untuk masuk sebagai username.

Menu Utama

Menu Master Transaksi Laporan Keluar

Gambar 4.8 Desain Form Menu Utama

3. Form Master Barang

Berikut ini merupakan tampilan dari form master barang yang berfungsi

(43)

Form Master Barang

00001

Bolpoint Snowman

Rp

2.500,-Pcs

20

5 Kode Barang

Nama Barang

Harga Barang

Satuan Barang

Stock Barang

Stock Minimum

Simpan Ubah Hapus Keluar

Gambar 4.9 Desain Form Master Barang

4. Form Transaksi Penjualan

Form Transaksi Penjualan merupakan desain antarmuka yang digunakan

(44)

38

Form Transaksi Penjualan

Detail Transaksi

Kode Barang Nama Barang Harga Satuan Jumlah Jual Harga Total

0

Form Transaksi Penjualan

Kode Transaksi Tanggal Jual

Total Keseluruhan : Rp.

Hapus Simpan Bersihkan Keluar

Gambar 4.10 Desain Form Transaksi Penjualan

5. Form Transaksi Pembelian

Form Transaksi Pembelian merupakan desain antarmuka yang digunakan

(45)

Form Transaksi Pembelian

Detail Transaksi

Kode Barang Nama Barang Harga Satuan Jumlah Beli Harga Total

0

Form Transaksi Pembelian

Kode Transaksi Tanggal Jual

Total Keseluruhan : Rp.

Hapus Simpan Bersihkan Keluar

Nama Supplier

Gambar 4.11 Desain Form Transaksi Pembelian

4.3.2 Desain Output

Berikut ini merupakan desain output yang terdapat dalam aplikasi mutasi

persediaan barang pada “FCC Stikom Surabaya”.

1. Laporan Penjualan

Gambar 4.12 merupakan desain output dari laporan penjualan barang pada

“FCC Stikom Surabaya” yang berfungsi untuk memberi informasi mengenai

(46)

40

"FCC STIKOM SURABAYA" LAPORAN PENJUALAN Bulan : Juli 2016

No. Tanggal Kode Nama Barang Satuan Qty Price (Rp) Jumlah (Rp) Total (Rp)

1 01/07/2016 00001 K.HVS A4 70 gr Rim 15 26.500 397.500 397.500 2 13/07/2016 00002 K.Buffalo Putih A4 Lbr 3 173 519 519 3 18/07/2016 00003 Materai Lbr 5 6.000 30.000

00009 Kotak DVD Hitam Pcs 1 2.000 2.000 00010 Bolpoint Snowman Pcs 3 1.453 4.359 4 20/072016 00004 Amplop Kecil Lbr 13 100 1.300 00005 Plakban Coklat Roll 1 8.600 8.600 00006 Binder Clip Pcs 1 135 135 00007 CD-R Pcs 10 2.000 20.000 5 21/07/2016 00005 Plakban Coklat Roll 1 8.600 8.600 00001 K.HVS A4 70 gr Rim 2 26.500 53.000 6 22/07/2016 00006 Binder Clip Pcs 2 135 270 00010 Bolpoint Snowman Pcs 2 1.453 2.906

7 25/07/2016 00007 CD-R Pcs 10 2.000 20.000 20.000 8 27/07/2016 00008 DVD-R Pcs 3 2.300 6.900

00009 Kotak DVD Hitam Pcs 10 2.000 20.000 00010 Bolpoint Snowman Pcs 10 1.453 14.530

36.359

Gambar 4.12 Desain Laporan Penjualan

2. Laporan Pembelian

Gambar 4.13 merupakan desain output dari laporan pembelian barang

pada “FCC Stikom Surabaya” yang berfungsi untuk memberi informasi mengenai

rekap pembelian.

"FCC STIKOM SURABAYA"

LAPORAN PEMBELIAN Bulan : Juli 2016

No. Tanggal Kode Nama Barang Satuan Qty Price (Rp) Jumlah (Rp) Total (Rp)

1 01/07/2016 00008 DVD-R Pcs 12 2.300 27.600 00009 Kotak DVD Hitam Pcs 10 2.000 20.000 00010 Bolpoint Snowman Pcs 24 1.453 34.872 00001 K.HVS A4 70 gr Rim 15 26.500 397.500 00003 Materai Lbr 100 6.000 600.000 2 20/072016 00004 Amplop Kecil Pak 5 7.500 37.500 00005 Plakban Bening Roll 10 8.500 85.000 00006 Binder Clip Pak 10 5.000 50.000 00005 Plakban Coklat Roll 12 8.600 103.200 00001 K.HVS A4 80 gr Rim 10 30.000 300.000 00007 CD-R Pcs 10 2.000 20.000

TOTAL PEMBELIAN Rp1.675.672

1.079.972

595.700

(47)

3. Laporan Stock Barang

Gambar 4.14 merupakan desain output dari laporan stock barang yang

berfungsi untuk memberi informasi mengenai persediaan barang yang masuk dan

keluar.

"FCC STIKOM SURABAYA" LAPORAN PERSEDIAAN Bulan : Juli 2016

No. Kode Nama Barang Satuan

Qty Price Nominal Qty Price Nominal Qty Price Nominal Qty Price Nominal

1 00001 K.HVS A4 70 gr Rim 27 26.500 715.500 0 26.500 0 27 26.500 715.500 0 26.500 0

2 00002 K.Buffalo Putih A4 Lbr 0 173 0 0 173 0 0 173 0 0 173 0

3 00003 Materai Lbr 6 6.000 36.000 100 6.000 600.000 39 6.000 234.000 67 6.000 402.000

4 00004 Amplop Kecil Lbr 13 100 1.300 0 100 0 13 100 1.300 0 100 0

5 00005 Plakban Coklat Roll 10 8.600 86.000 0 8.600 0 0 8.600 0 10 8.600 86.000

6 00006 Binder Clip Pcs 288 135 38.880 0 135 0 0 135 0 288 135 38.880

7 00007 CD-R Pcs 112 2.000 224.000 0 2.000 0 85 2.000 170.000 27 2.000 54.000

8 00008 DVD-R Pcs 38 2.300 87.400 0 2.300 0 38 2.300 87.400 0 2.300 0

9 00009 Kotak DVD Hitam Pcs 0 2.000 0 300 2.000 600.000 10 2.000 20.000 290 2.000 580.000

10 00010 Bolpoint Snowman Pcs 48 1.453 69.744 0 1.453 0 10 1.453 14.530 38 1.453 55.214

TOTAL … 1.216.094

Saldo Awal Beli Jual Saldo Akhir

1.242.730 1.258.824 1.200.000

Gambar 4.14 Desain Laporan Stock

4.4Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem

dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk

mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan.

4.4.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahap ini dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat keras dan

lunak yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Untuk perangkat keras, minimal

pengguna harus mempersiapkan spesifikasi sebagai berikut:

1. Intel Pentium 4 CPU 2.00 Ghz

2. Memory 512 MB RAM

(48)

42

BAB V

PENUTUP

1.1Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil kerja praktik ini adalah sebagai

berikut:

1. Aplikasi mutasi persediaan barang ini telah terintegrasi dengan pembelian dan

penjualan, sehingga memberi kemudahan dalam mengelola persediaan barang

pada “FCC Stikom Surabaya”.

2. Aplikasi mutasi persediaan barang ini menghasilkan laporan stock barang

yang sesuai dengan kebutuhan “FCC Stikom Surabaya”.

1.2Saran

Aplikasi ini masih belum sempurna, maka dari itu dapat diberikan saran

untuk pengembangan sistem sebagai berikut:

1. Untuk proses transaksi penjualan bisa dikembangkan menjadi lebih detail lagi,

sehingga dapat menyimpan data transaksi penjualan per transaksi.

2. Aplikasi pengelolaan persediaan ini dapat dikembangkan lebih lanjut kea rah

(49)

43

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan bersaing Perusahaan & Organisasi Moder.

Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Jogiyanto . H.M. 2005. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Kendall, K.E. dan Kendall, J.E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. (B. M. Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany, Penerj.) Jakarta: Pearson Education Asia Pte. Ltd. dan PT. Prenhallindo.

Mc Leod, Raymond dan Schell, George P. 2007. Sistem Informasi Manajemen.

Indonesia: Macanan Jaya Cemerlang.

Romney and Steinbart. 2003. Accounting and Information System (9th Edition).

New Jersey: Prentice-Hall International, Inc.

Soeherman, Bonnie dan Pinontoan, Marion. 2008. Designing Information System.

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sutabri, Tata. 2012. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Tavri, D, Mahyuzir. 1997. Pengantar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo

Whitten, Jeffry, L. dan Dittman, Kevin C. dan Bentley, Lonnie D. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Gambar

Tabel 4.1 Struktur Tabel Barang ........................................................................
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Tabel 3.1 Simbol-Simbol System Flow.
Tabel 3.2 Simbol-Simbol Data Flow Diagram.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun demikian nilai tersebut masih memiliki kecenderungan yang sama dimana dilihat dari hasil perhitungan dan hasil simulasi nilai tertinggi terdapat pada

Adapun alasannya adalah: (1) penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya, (2) penguasaan bahasa lebih dari satu (bilingualisme) menyebabkan terjadinya campur

[r]

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang di laksanakan pada siklus I dan siklus II, maka dapat di simpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode

Setiap kenaikan arus listrik yang dipergunakan pada saat pengelasan akan.. meningkatkan penetrasi serta memperbesar

Pengungkapan diri ( self disclosure ) adalah informasi tentang diri sendiri, tentang pikiran, perasaan dan perilaku seseorang, atau tentang orang lain yang.. sangat dekat yang

23 dijelaskan &#34;Maksud perkumpulan ini ialah memegang teguh pada salah satu dari Mazhabnya Imam empat, yaitu Imam Muhammad bin Idris As-Syafi'ie, Imam Malik bin Anas, Imam

Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk memperoleh data-data yang berhubungan den bagaimana sistem akuntansi SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) dari APBD pada