• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS NARASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK SISWA KELAS X SMK SWASTA JAMBI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS NARASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK SISWA KELAS X SMK SWASTA JAMBI MEDAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS NARASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK SISWA KELAS X

SMK SWASTA JAMBI MEDAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

SITI FATIMAH ZAHARA NIM 8146191023

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Siti Fatimah Zahara, NIM 8146191023 Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Narasi Berbasis Kearifan Lokal untuk Siswa Kelas X SMK Swasta Jambi Medan

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan gambaran pembelajaran menulis narasi di SMK serta mendeskripsikan penilaian siswa dan guru terhadap materi narasi pada buku teks pelajaran bahasa Indonesia, (2) mengembangkan modul pembelajaran menulis narasi berbasis kearifan lokal untuk siswa SMA/SMK, (3) mendeskripskan kelayakan modul pembelajaran menulis narasi berbasis kearifan lokal untuk siswa kelas X SMA/SMK. Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada 10 tahap dari Borg and Gall yang disederhanakan menjadi 3 tahapan, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi. Perencanaan pembuatan produk, dan pengembangan produk. Data diperoleh melalui penyebaran angket, wawancara, telaah buku teks pelajaran, validasi produk, dan uji coba terhadap siswa langkah-langkahnya meliputi : mengubah data kualitatif menjadi kuantitatif, tabulasi semua data yang diperoleh pada tiap aspek, menghitung skor rata-rata, dan mengubah skor rata-rata menjadi ketagori. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) siswa masih kesulitan dalam menulis narasi, khususnya dalam mencari ide. Buku teks yang digunakan masih terlalu monoton baik dari penyajian maupun penugasan. Perlu adanya pengembangan materi pembelajaran, (2) modul yang dikembangkan berjudul “Menulis Teks Narasi Berbasis Kearifan Lokal”. Modul ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pengenalan awal narasi, motivasi menulis, dan pengembangan bahan ajar menulis teks narasi berbasis kearifan lokal. Adapun hasil validasi modul pembelajaran dari ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan uji coba terhadap siswa menunjukan bahwa aspek isi memperoleh rata-rata skor 4,49 berkategori “sangat baik”, aspek bahasa memperoleh rata-rata skor 4,66 berkategori “sangat baik”, aspek penyajian memperoleh rata-rata skor 4,68 berkategori “sangat baik”, dan aspek kegrafikan memperoleh rata-rata skor 4,71 berkategori “sangat baik”, (3) modul pembelajaran memperoleh rata-rata skor akhir 4,63 berkategori “sangat baik” dengan tingkat kelayakan 92,6% dan dinayatakan sangat layak digunakan.

(5)

ii ABSTRACT

Siti Fatimah Zahara, NIM 8146191023 Development of Teaching Materials Writing Narrative Text Based Local Wisdom for Grade x SMK Swasta Jambi Medan.

The purpose of this study were (1) to describe the picture learning to write narrative in vocational and describe the assessment of students and teachers of the material narrative in textbooks Indonesian, (2) to develop learning modules write a narrative based on local wisdom for Senior High School/ Vocation High School. (3 ) to describe the feasibility learning modules based on local wisdom in writing narrative for class X Senior High School/ Vocation High School. This research and development refers to the 10 stages of the Borg and Gall simplified into three stages, namely (1) research and information gathering. (2) Planning product manufacturing, and (3) product development. The sourch of ata obtained through questionnaires, interviews, review of textbooks, product validation, and testing on students steps include: changing the qualitative data into quantitative, tabulating all the data obtained on every aspect, calculating the average score, and change the score average being ketagori. The results showed that (1) the students still had difficulties in writing narrative text, especially in searching the ideas. (2) textbooks that were used were still too monotonous from the presentation or assignment. It is needed for development of learning materials, (3) modules develoment of teaching material to write narratives, the two concepst of writing, and develpment of teaching material to write narrative texts based on local wisdom. The result of the validation of learning modules write narrative texts based on local wisdom of subject matter experts, teachers, and the trial against the students show that the learning module write narrative texts are categorized very well, from the aspects of the feasibility of obtaining the contents of an average of 4,49 ognmd excellent category, feasibility aspects of languange earned an average score of 4,66 to 9,32 feasibility level category is very decent, presenting aspects of obtaining an average score of 4,68 with 93,6% categorized feasibility level is very decent, and aspects graphic earned an average of 4,71 eligibility rate 9,42% and module learning writing narrative text based on local wisdom otherwise very good condition.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis

dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Narasi Berbasis Kearifan

Lokal untuk Siswa Kelas X SMK Swasta Jambi Medan”. Tesis ini diajukan untuk

memenuh salah satu syarat dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan,

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana Universitas

Negeri Medan.

Dalam penulisan tesis ini, penulis menyadari bahwa banyak kesulitan yang

dihadapi, baik dari segi materi maupun ilmu pengetahuan yang terbatas, namun

berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya tesis ini dapat diselesaikan

walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis menerima kritik dan

saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas

Negeri Medan beserta para pejabat di jajaran civitas akademika Unimed.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Asisten Direktur,

beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan

administrasi dengan baik.

3. Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., selaku Ketua Program Studi

(7)

iv

beserta Bapak Dr. Abdurrahman Adisyahputra, M.Hum., selaku

Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Wisman Hadi, M.Hum., dan Ibu Dr. Marice, M.Hum., selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak memberikan

bimbingan, dukungan, dan motivasi serta banyak meluangkan waktu

dalam membimbing penulis.

5. Bapak Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Bapak Dr. M. Oky Fardian

Gafari, M.Hum., dan Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., selaku

penguji tesis yang memberikan bimbingan untuk perbaikan dalam

penulisan tesis ini.

6. Bapak Kepala Sekolah beserta wakil dan guru-guru di SMK Swasta

Jambi Medan yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk

mendukung aktivitas penulis selama masa penelitian.

7. Ayahanda, Ibunda, dan seluruh keluarga yang mendoakan dan

memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Om Teguh Tambera Tambunan yang dengan senang hati memberikan

dukungan dan semangat kepada penulis, dan

9. Rekan-rekan seperjuangan penulis, yakni, Rafika Khairida Soraya, Sari

Putri, dan Yulaika Tri Dayanti.

Tesis ini tentu masih sangat jauh dari kata sempurna sehingga penulis

(8)

v

waktu mendatang. Harapan penulis adalah semoga tesis ini akan membawa

manfaat dan memenuhi harapan dari berbagai pihak.

Medan, Desember 2016

(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS ... 9

2.1 Kerangka Teoretis ... 9

2.1.1 Konsep Pengembangan Bahan Ajar ... 9

2.1.1.1 Pengertian Bahan Ajar………. 10

2.2.1.2 Fungsi Bahan Ajar………... ... 11

2.1.1.3 Jenis Bahan Ajar………. .... 13

2.1.1.4 Sistematika Penyusunan Bahan Ajar……… 14

2.1.1.5 Kriteria Penelaah Bahan ajar………... 17

2.1.2 Modul Pembelajaran ... 19

2.1.2.1 Bahasa dalam Modul... 20

2.1.2.2 Karakteristik Modul... 21

2.1.2.3 Kajian Isi Buku... 21

2.1.2.4 Pengembangan Bahan Ajar... 22

2.2 Menulis Teks Narasi... ... 23

2.2.1 Pengertian Narasi ... 23

2.2.2 Unsur Teks Narasi... 24

2.2.3 Ciri-ciri Narasi... 28

2.3 Hakikat Kearifan Lokal ... 28

2.3.1 Pengertian kearifan lokal ... 28

2.3.2 Nilai-nilai dalam kearifan lokal ... 32

2.3.3 Cara Memberi Kearifan Lokal... 32

2.3.4 Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal ... 34

2.3.5 Ciri-Ciri Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal .... 38

2.3.6 Langkah-langkah pendekatan pembelajaran berbasis kearifan lokal 39 2.4 Kerangka Konseptual ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1 Metode Penelitian ... 42

3.2 Model Pengembangan ... 42

(10)

vii

3.4 Subjek Penelitian ... 49

3.5 Instrument Pengumpulan Data ... 49

3.6 Uji Validitas Instrument ... 50

3.7 Analisis Data ... 50

3.7.1 Analisis Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia ... 50

3.7.2 Analisis Lembar Angket Siswa ... 50

3.7.3 Analisis Wawancara Guru ... 51

3.7.4 Analisis validasi produk oleh materi ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Hasil Penelitian ... 53

4.1.1 Gambaran Penilaian Menulis Narasi di SMK………. .... 53

4.1.1.1 Penilaian Siswa Terhadap Buku Teks Bahasa Indonesia…… 54

4.1.1.2 Penilaian Guru Terkait Pembelajaran Menulis Narasi Pada Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia………. .. 57

4.1.1.3 Deskripsi Telaah Bahan Ajar……….. 58

4.1.2 Pengembangan Modul Pembelajaran Menulis Narasi Berbasis Kearifan Lokal ... 61

4.1.2.1 Penelitian dan Pengumpulan Data………... 61

4.1.2.2 Perencanaan Pembuatan Modul………... 62

4.1.2.3 Pengembangan Produk……….... 64

4.1.3 Kelayakan Bahan Ajar ... 66

4.1.3.1 Data Hasil Validasi Ahli Materi... 66

4.1.3.2 Data Hasil Validasi Guru... 71

4.1.3.3 Data Hasil Uji Coba ... 75

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

4.2.1 Deskripsi Modul ... 80

4.2.2 Deskripsi Data Hasil Validasi ... 86

4.3 Keterbatasan penelitian... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

5.1 Kesimpulan ... 94

5.2 Implikasi ... 95

5.3 Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 SK dan KD pada pembelajaran bahasa indonesia siswa kelas IX

SMA/SMK ... 21

Tabel 2 Konversi Nilai Skala Sikap... 51

Tabel 3 Konversi Data Kualitatif ke Data Kuantitatif ... 52

Tabel 4 Deskripsi Data Sikap Siswa Mengenai Teks Narasi Menulis Narasi ... 54

Tabel 5 Deskripsi Data Penilaian Siswa Terhadap Materi Menulis Narasi pada Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia ... 56

Tabel 6 Dokumen Isi Keseluruhan Buku ... 65

Tabel 7 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Isi oleh Ahli Materi Tahap I dan Tahap 2 ... 67

Tabel 8 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Penyajian oleh Ahli Materi Tahap 1 danTahap ... 68

Tabel 9 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Penyajian oleh Ahli Materi Tahap 1 dan Tahap 2 ... 68

Tabel 10 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Kegrafikan oleh Ahli Materi Tahap 1 dan Tahap 2 ... 69

Tabel 11 Rata-rata Skor Hasil Validasi Produk dari Ahli Materi Tahap 1 dan Tahap 2 ... 70

Tabel 12 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Isi oleh Guru ... 71

Tabel 13 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Bahasa oleh Guru ... 72

Tabel 14 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Penyajian oleh Guru ... 73

Tabel 15 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Kegrafikan oleh Guru ... 74

Tabel 16 Rata-rata Skor Hasil Validasi Produk dari Guru 1,2, dan 3 ... 75

Tabel 17 Hasil Uji terhadap Siswa pada Aspek Kelayakan Isi ... 76

Tabel 18 Hasil Uji Coba terhadap Siswa pada Aspek Kelayakan Bahasa 77

Tabel 19 Hasil Uji Coba terhadap Siswa pada Aspek Kelayakan Penyajian 78 Tabel 20 Hasil Uji Coba terhadap Siswa pada Aspek Kelayakan Kegrafikan 79 Tabel 21 Rata-rata Skor Hasil Uji Coba terhadap Siswa ... 80

Tabel 22 Rata-rata Skor Validator dan Siswa... 90

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Pengembangan Bahan Ajar menulis Teks Narasi

Berbasis Kearifan Lokal bagi siswa SMA/SMK ... 48

Gambar 2 Tampilan Huruf pada Modul ... 81

Gambar 3 Sampul Modul ... 82

Gambar 4 Contoh Bahasa dalam Modul ... 83

Gambar 5 Grafik Hasil Validasi Ahli Materi ... 87

Gambar 6 Grafik Hasil Validasi Guru ... 88

Gambar 7 Grafik Hasil Uji Coba ... 89

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen ... 100

Lampiran 2 Angket untuk Siswa ... 103

Lampiran 3 Hasil Pengisian Angket Siswa ... 104

Lampiran 4 Hasil Wawancara Guru Bahasa Indonesia ... 108

Lampiran 5 Telaah Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia ... 111

Lampiran 6 Instrumen Validasi Ahli Materi dan Guru ... 116

Lampiran 7 Instrumen Penilaian Siswa. ... 121

Lampiran 8 Rubrik Penilaian Kualitas Modul ... 123

Lampiran 9 Hasil Validasi Ahli Materi... 128

Lampiran 10 RPP ... 129

Lampiran 11 Dokumentasi ... 136

Lampiran 12 Hasil Pekerjaan Siswa ... 138

Lampiran 13 Surat Izin Penelitian ... 142

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kemampuan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus

dikuasai oleh siswa. Nurchasanah dan Widodo (2007:3) berpendapat bahwa

menulis adalah proses menuangkan atau memaparkan informasi yang berupa

pikiran, perasaan, dan kemauan dengan menggunakan wahana bahasa tulis

berdasarkan tataran tertentu sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan penulis.

Siswa yang sudah mendapatkan pelajaran menulis sejak bangku sekolah dasar

pun, saat duduk di bangku SMK masih kesulitan saat diminta menulis apalagi

untuk membuat sebuah teks narasi.

Kompetensi dasar Kurikulum 2006, menulis narasi diajarkan di kelas X

dan XI. Kompetensi dasar menulis narasi dalam Kurikulum 2006, yaitu

menuliskan kembali dengan kalimat sendiri teks narasi dengan menggunakan pola

urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf narasi. Kompetensi dasar dalam

Kurikulum 2006, yaitu menyusun teks narasi sesuai dengan karakteristik teks

yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Bertolak dari kurikulum tersebut, berbagai cara dilakukan guru agar siswa

mampu menulis narasi sebagaimana tercantum dalam kompetensi dasar. Salah

satu cara tersebut adalah dengan menggunakan materi ajar atau sumber belajar

yang tepat. Sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu yang didesain secara

khusus untuk kebutuhan pembelajaran (by design) dan sumber belajar yang

(15)

2

dikunjungi oleh siswa (Prastowo, 2014:122). Salah satu sumber belajar yang

didesain secara khusus untuk kebutuhan pembelajaran adalah buku ajar. Baik siswa

maupun guru tentu membutuhkan buku panduan untuk mempermudah dalam proses

pembelajaran.

Buku ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang

memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi

dan kompetensi dasar. Muslich (2010:23) mengemukakan bahwa buku merupakan

bagian dari kelangsungan pendidikan. Dengan buku, pelaksanaan pendidikan dapat

lebih lancar. Guru dapat mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien

melalui sarana buku. Siswa pun dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar secara

maksimal dengan sarana buku. Akan tetapi, pada kenyataannya isi buku-buku ajar

yang ada sekarang justru didominasi oleh teori. Padahal, untuk menulis narasi siswa

perlu panduan tentang bagaimana cara menulis narasi, bukan hanya pengetahuan

tentang menulis narasi saja.

Salah satu buku ajar yang digunakan di sekolah adalah buku Bahasa

Indonesia Tingkat Semenjana kurikulum KTSP. Berdasarkan telaah yang dilakukan

oleh peneliti, jika dipandang dari segi kuantitas buku tersebut dapat dikatakan efektif

karena siswa dapat memperoleh pedoman belajar dalam satu buku sekaligus. Namun,

apabila dipandang dari segi kualitas, buku ajar tersebut kurang memaksimalkan

penguasaan siswa dalam satu keterampilan, dalam hal ini adalah menulis narasi.

Ditambah lagi dengan kemampuan guru yang terkadang masih kesulitan untuk

menjelaskan bagaimana cara menulis narasi. Guru langsung memberikan tugas

kepada siswa untuk menulis narasi berdasarkan materi yang telah dipelajari. Tidak

(16)

3

menulis narasi tersebut. Bukan hanya itu, terkadang guru juga masih merasa

kesulitan dalam menulis narasi.

Penelitian tentang menulis narasi pernah dilakukan oleh Nuryatin (dalam

Sayuti dkk., 2009). Dalam penelitian tersebut ditemukan penyebab utama belum

tercapainya tujuan pembelajaran menulis narasi yang datangnya dari pihak guru

adalah masalah rendahnya kompetensi guru dalam menulis narasi dan kompetensi

guru dalam membimbing siswa menulis narasi. Kompetensi para guru dalam menulis

narasi yang rendah ternyata berakibat pada rendahnya kompetensi mereka dalam

membimbing siswa menulis narasi. Jadi, antara peran guru dalam membimbing

siswa dan buku teks pelajaran sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar di

kelas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMK Swasta Jambi Medan,

melalui pengisian angket oleh siswa dan wawancara dengan guru terkait

pembelajaran menulis narasi dan manfaat buku teks pelajaran bahasa Indonesia yang

digunakan, ternyata dari sekolah tersebut siswa hanya menggunakan satu buku saja

untuk pembelajaran tanpa adanya buku panduan yang lain, seperti LKS, dan modul

pembelajaran. Hal tersebut dianggap masih kurang karena menurut guru buku ajar

yang digunakan cukup sulit dipahami oleh siswa. Guru juga menambahkan bahwa

buku teks yang digunakan masih terlalu monoton dari segi tugas dan penyajian

materi. Materi yang disajikan juga kurang mendalam.

Terkait dengan pembelajaran narasi, siswa masih banyak mengalami

kesulitan, terlebih lagi ketika diberi tugas untuk menulis narasi. Kendala yang

dialami sebagian besar siswa adalah sulit untuk mencari ide dan pengembangan ide.

(17)

4

dkk. (2007) bahwa kendala pembinaan menulis karya sastra yang berasal dari pihak

siswa tampak dalam hal motivasi, pengembangan ide, dan teknik penyajian.

Pepatah mengatakan para siswa yang datang ke sekolah tidak bisa diibaratkan

sebagai sebuah gelas kosong yang bisa diisi dengan mudah. Siswa tidak seperti

plastisin yang bisa dibentuk sesuai keinginan guru. Mereka sudah membawa

nilai-nilai budaya yang dibawa dari lingkungan keluarga dan masyarakatnya. Guru yang

bijaksana harus dapat menyelipkan nilai-nilai kearifan lokal mereka dalam proses

pembelajaran. Bagi guru bahasa Indonesia, anda dapat menugaskan para siswa untuk

membuat teks narasi berdasarkan kearifan lokal masyrakat sekitar, metode yang

dapat dipraktekkan adalah lewat kegiatan bercerita melalui teks narasi yang dibuat

oleh siswa. Penulisan teks narasi berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang

mengajarkan peserta didik untuk selalu dekat dengan situasi konkrit yang mereka

hadapi sehari-hari. Model pendidikan menulis teks narasi berbasis kearifan lokal

merupakan sebuah contoh pendidikan yang mempunyai relevansi tinggi bagi

kecakapan pengembangan kehidupan sehari-hari dengan berpijak pada

pemberdayaan keterampilan serta potensi lokal pada tiap-tiap daerah.

Istilah kearifan lokal (local wisdom) terdiri atas dua kata, yakni kearifan lokal

(wisdom) yang berarti kebijaksanaan, sedangkan kata lokal (local) ialah setempat.

Maka dari itu kearifan lokal dapat didefenisikan sebagai gagasan-gagasan dan

pengetahuan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, dan

berbudi luhur.

Sibarani (2014:180) menyatakan bahwa kearifan lokal adalah kebijaksanaan

dan pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya

untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat dalam mencapai peningkatan

(18)

5

Oleh karena itu, kemampuan menulis narasi dapat dikembangkan dengan

menulis narasi berbasis kearifan lokal. Kearifan lokal adalah segala bentuk

kebijaksanaan yang didasari oleh nilai-nilai kebaikan yang dipercaya, diterapkan,

dan senantiasa dijaga keberlangsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama

(secara turun-temurun) oleh sekelompok orang dalam lingkungan atau wilayah

tertentu yang menjadi tempat tinggal mereka. Pendekatan pembelajaran yang

didasarkan pada berbasis kearifan lokal adalah proses belajar, proses perubahan yang

menggunakan berbasis kearifan lokal setempat sebagai media belajar atau

pembelajaran. Pembelajaran ini dilakukan melalui refleksi dan juga melalui suatu

proses pembuatan makna dari kearifan lokal. Dalam hal ini adalah untuk menulis

narasi. Berbasis kearifan lokal adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg

dalam suatu daerah (Ketut, 2008:74).

Berdasarkan tinjauan di atas, diperlukan modul pembelajaran menulis narasi

berbasis berbasis kearifan lokal untuk siswa SMA/SMK. Oleh karena itu, penelitian

ini bermaksud untuk mengembangkan bahan ajar menulis narasi berbasis kearifan

lokal bagi siswa SMA/SMK. Menulis narasi mencakup lima tahap, yaitu

menentukan tema, penentuan tujuan, pengumpulan bahan, menyusun kerangka

karangan, dan pengembangan kerangka menjadi karangan yang utuh dan padu.

Bahan ajar yang dikembangkan berisi teori dan juga langkah-langkah dalam menulis

narasi berdasarkan berbasis kearifan lokal yang disertai dengan contoh-contoh,

kolom aktivitas, dan pengalaman-pengalaman dari penulis-penulis profesional dunia

sehingga lebih menarik dan dapat memberikan motivasi siswa untuk menulis. Modul

yang dihasilkan diharapkan dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran menulis

narasi.

(19)

6

Bedasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan, hal seperti tersaji berikut :

(1) Bahan ajar yang digunakan sebagai pegangan di sekolah kebanyakan hanya

didominasi teori saja, jarang yang berisi panduan bagaimana menulis narasi

atau langkah-langkah menulis narasi;

(2) Bahan ajar yang digunakan di sekolah masih terlalu monoton baik dalam

penyajian materi maupun penugasan;

(3) Materi yang terdapat pada bahan ajar kurang mendalam;

(4) Keterbatasan kemampuan guru dalam menulis dan mengajarkan teks narasi;

(5) Kesulitan siswa dalam mencari ide untuk dikembangkan menjadi narasi,

(6) Diperlukan materi ajar tambahan sebagai pendukung buku ajar di sekolah

khususnya materi menulis narasi;

(7) Perlunya pengembangan bahan ajar menulis narasi berbasis berbasis kearifan

lokal yang memadukan antara teori dan praktik yang dibuat untuk siswa

SMA/SMK.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, dilakukan

pembatasan masalah untuk keefektifan waktu, biaya, dan tenaga dalam melakukan

penelitian. Masalah yang dikaji pada penelitian ini dibatasi pada pengembangan

bahan ajar menulis narasi berbasis berbasis kearifan lokal untuk siswa SMA/SMK.

Modul ini dapat digunakan untuk bahan belajar mandiri siswa dalam menulis teks

narasi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian

(20)

7

(1) Bagaimana gambaran pembelajaran menulis narasi di SMK serta penilaian

siswa dan guru terhadap materi narasi pada buku teks pelajaran bahasa

Indonesia?

(2) Bagaimana pengembangan bahan ajar menulis narasi berbasis kearifan lokal

untuk siswa SMA/SMK?

(3) Bagaimana kelayakan bahan ajar menulis narasi berbasis kearifan lokal

untuk siswa SMA/SMK?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian pengembangan ini

adalah sebagai berikut:

(1) mendeskripsikan gambaran pembelajaran menulis narasi di SMK serta

mendiskripsikan penilaian siswa dan guru terhadap materi narasi pada buku

teks pelajaran bahasa Indonesia;

(2) mengembangkan bahan ajar menulis narasi berbasis kearifan lokal untuk

siswa SMA/SMK;

(3) mendeskripsikan kelayakan bahan ajar menulis narasi berbasis kearifan lokal

untuk siswa SMA/SMK.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian dan pengembangan bahan ajar

menulis narasi berbasis kearifan lokal ini adalah sebagai berikut.

a. Bagi siswa

(1) Bahan ajar ini dapat dijadikan sumber belajar mandiri oleh siswa dalam

menulis narasi.

(2) Bahan ajar ini dapat mendorong dan meningkatkan minat siswa dalam

(21)

8

b. Bagi guru

1) Bahan ajar ini dapat dijadikan referensi tambahan yang dapat

mempermudah guru dalam menjelaskan dan memberikan penugasan

kepada siswa untuk menulis narasi.

2) Bahan ajar ini dapat membantu guru membangkitkan motivasi dan minat

(22)

94

94 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan pengembangan produk, dapat diperoleh

kesimpulan terkait dengan pengalaman awal membaca dan menulis narasi,

pembelajaran menulis narasi, manfaat menulis narasi, dan tingkat kelayakan produk.

Berikut ini merupakan kesimpulan hasil penelitian pengembangan.

Pertama, sebagian besar siswa masih kesulitan dalam menulis narasi

khususnya dalam mencari ide. Hal ini sejalan dengan pendapat guru bahwa kendala

yang dialami oleh siswa yaitu sulitnya mencari ide dan mengembangkan ide tersebut

menjadi sebuah narasi. Terkait dengan buku teks pelajaran bahasa Indonesia, siswa

hanya menggunakan satu buku teks sebagai sumber utama belajar. Siswa masih

membutuhkan sumber belajar lain, salah satuya adalah bahan ajar berupa modul.

Guru berpendapat bahwa buku teks bahasa Indonesia yang digunakan di sekolah

terlalu monoton baik dari segi materi maupun penugasan. Materinya pun masih

kurang pengembangan. Selain itu, ada contoh narasi yang masih terlalu minim untuk

tingkatan SMA/SMK.

Berdasarkan telaah buku teks Bahasa Indonesia yang digunakan di sekolah,

secara keseluruhan buku sudah baik. Akan tetapi, ada beberapa hal yang belum

tampak pada buku, yaitu petunjuk penggunaan buku, pengalaman reflektif,

rangkuman, dan rujukan. Selain itu, contoh narasi yang ada dalam buku teksdiambil

(23)

95

Kedua, modul pembelajaran menulisnarasi berbasis kearifan lokal

dikembangkan dengan tiga tahap, yaitu penelitian dan pengumpulan informasi,

perencanaan pembuatan modul, dan pengembangan modul.

Ketiga, modul pembelajaran menulis narasi berbasis kearifan lokal untuk

siswa SMA/SMK sangat layak digunakan.

5.2 Implikasi

Dampak yang didapatkan dari penelitian ini sangat positif baik terhadap

siswa, pendidik, maupun peneliti karena penelitian ini meperjelas substansi

permasalahan menulis teks narasi dan membantu meningkatkan kemampuan peserta

didik dalam membangun ide cerita mengenai materi tersebut. Dengan penggunaan

bahan ajar berupa modul berbasis kearifan lokal menjadi tujuan dari materi tersebut

dapat tercapai dengan baik karena proses belajar-mengajar berjalan dengan lancar

dan nyaman.

Hal ini terbukti dari data hasil angket yang menunjukan bahwa siswa lebih

senang belajar menulis teks narasi karena yang dibicarakan di dalam materi yang

dikembangkan sangat bersinggungan dengan cerita-cerita yang mereka dengar

dilingkungan dan budaya mereka. Dengan kata lain penelitian dan produknya sangat

membantu siswa dalam memahami materi dan permasalahan tentang menulis teks

narasi yang dihadapi selama di kelas.

Penelitian dan produk dari penelitian ini, yakni modul pembelajaran berperan

sebagai panduan cara menuangkan ide cerita dan membangkitkan daya imajinasi

ereka. Produk tersebut sangat efektif sebagai jawaban atas persoalan-persoalan

menulis narasi yang selama ini kerap kali menjadi pertanyaan dala hati siswa yang

(24)

96

Dengan demikian, buku ini akan selalu mendampingi dan dapat menjadi

buku acuan utama siswa dalam materi membangun teks narasi agar siswa dapat

terselamatkan dari informasi-informasi yang salah yang mengakibatkan keputusan

dan tindakan yang salah.

5.3Saran

Berdasarkan pada proses pengembangan yang telah dilaksanakan, hasil uji

coba, dan kesimpulan yang telah dipaparkan, Produk hasil penelitian pengembangan

“Bahan Ajar Menulis Tesk Narasi Berbasi Kearifan Lokal untuk Siswa SMA/SMK

tersebut pada pembelajaran menulis narasi diharapkan ada pengembangan modul

Gambar

Gambar 1 Skema Pengembangan Bahan Ajar menulis Teks Narasi   Berbasis Kearifan Lokal bagi siswa SMA/SMK ..................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran kemampuan menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pemanfaatan media

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran kemampuan menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pemanfaatan metode kooperatif

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mendeskripsikan peningkatan menulis narasi siswa kelas VII B SMP Muhammadiyah 1 Surakarta setelah diterapkannya pembelajaran

Melalui media lirik tembang campursari dengan metode sugesti-imajinasi yang mendukung pembelajaran menulis narasi tersebut, diharapkan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kelayakan bahan ajar menulis cerpen berbasis kearifan lokal, (2) hasil belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1

Hasil penelitian ini menunjukkan bahan ajar menulis teks nonfikdi berbasis pendekatan genre berdasarkan velidasi ahli, penilaian guru, dan respon siswa memperoleh persentase

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran kemampuan menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pemanfaatan

1. Keterampilan guru dalam pembelajaran menulis karangan narasi kurang. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi kurang. Keterampilan siswa dalam menulis