PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE
KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD NEGERI PURWODININGRATAN SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daera
Oleh:
KHOIRUL FATHONI A310070121
Disusun Oleh : KHOIRUL FATHONI
A310070121
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
Peningkatan Kemempuan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas V SD Negeri
Purwodiningratan
Khoirul Fathoni, A310070121, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2012, 79 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran kemampuan menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pemanfaatan metode kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V semester I SD Negeri Purwodiningratan, (2) Mendeskripsikan peningkatan kualitas dan hasil kemampuan menulis narasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan penerapan metode kooperatif tipe STAD pada siswa di kelas V semester I SD Negeri Purwodiningratan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Purwodiningratan yang berjumlah 31 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik analisis isi dokumen, wawancara, observasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pembelajaran
menulis narasi. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Penerapan metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pembelajaran menulis narasi. Hal ini ditandai keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis narasi mengalami peningkatan tiap siklusnya. Pada siklus I siswa yang aktif 41,79% sedangkan pada siklus II siswa yang aktif meningkat menjadi 85,29%, 2) Kualitas proses keterampilan pembelajaran menulis narasi siswa meningkat, yang meliputi perhatian siswa, aktivitas siswa, dan peran guru, 3) kualitas hasil keterampilan menulis karangan narasi siswa meningkat. Pada siklus I nilai rata-rata siswa hanya mencapai 70,16 dan pada siklus II meningkat mencapai nilai rata-rata sebesar 74,51. Dengan demikian, bahwa penerapan metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan menulis karangan narasi.
PENDAHULUAN
Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari
kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah. Akan tetapi, dalam penerapannya
banyak guru mengalami kesulitan untuk membiasakan siswa belajar menulis.
Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu kaku
sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Masih banyak guru
yang belum bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara yang tepat dan
menarik. Oleh karena itu, wajar jika murid pun akhirnya tidak mampu dan
tidak menyukai pelajaran menulis (mengarang).
Berdasarkan paparan di atas, dibutuhkan perbaikan dalam pembelajaran
yang dapat mendorong siswa secara keseluruhan agar terlibat aktif dalam
mengikuti pembelajaran. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar adalah menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievment Divisions)
yang menekankan pembentukan team atau kelompok belajar secara hetergon
menurut tingkat akademik masing-masing siswa. Dalam hal ini siswa yang
memiliki prestasi tinggi dalam menulis narasi diharapkan dapat membantu
temannya yang masih menemui kendala dalam menulis narasi.
Strategi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu
informasi atau data yang dikumpulkan tidak berwujud angka dan analisisnya
berdasarkan prinsip logika. Tempat penelitian ini adalah di kelas V SD
Negeri Purwodiningratan yang beralamat di Jalan Mertolulutan No.50,
Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Surakarta. Kode pos 57117.
Objek Penelitian ini Jumlah siswa kelas V 31 dengan perbandingan
jumlah siswa laki-laki 17 siswa sedangkan siswa perempuan 14 siswa.Waktu
penelitian berlangsung selama 2 bulan yaitu bulan juni-juli.
Menurut Sukmadinata (2010: 216-223) Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini berupa teknik analisis isi dokumen, wawancara,
Teknik analisis dokumen dalam penelitian ini menggunakan analisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik yaitu
silabus, rpp, materi tulisan siswa, dan hasil pekerjaan siswa kelas V.
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk
mengklasifikasikan, mengelompokkan data (Mahsun, 2005: 229). Penelitian
ini menggunakan tiga macam teknik analisis data yaitu reduksi data, display
data, penarikan kesimpulan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat praktis,
situasional, dan kondisional berdasarkan permasalahan yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari di SD Negeri Purwodiningratan. Jika dalam
setiap refleksi ditemukan adanya permasalahan yang dirasakan oleh guru,
baik itu masalah baru maupun masalah lama yang dianggap mengganggu
ketercapaian tujuan PTK, maka guru dapat mengidentifikasi, menganalisis,
dan merumuskan masalah tersebut.
Prosedur penelitian merupakan suatu rangkaian tahap-tahap penelitian
dari siklus awal sampai akhir. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam
tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tindakan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Menurut Asrori (2010: 100) penelitian tindakan kelas ada empat
langkah yang biasanya dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3)
observasi atau pengamatan, dan (4) refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Prasiklus
Langkah awal peneliti melakukan pengamatan (observasi) dan
wawancara dengan guru kelas V SD Purwodiningratan. Setelah melakukan
pengamatan dan wawancara, peneliti dan guru menemukan masalah yang
menjadi penyebab kurangnya minat siswa dalam menulis narasi. Berdasarkan
hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V, diketahui bahwa nilai siswa
narasi masih rendah karena belum memanfaatkan metode yang sesui dalam
proses pembelajaran menlis narasi. Berdasarkan hasil pengamatan pada
tindakan prasiklus, diketahui bahwa nilai keterampilan menulis karangan
siswa rata-rata di bawah KKM. Nilai KKM mata pelajaran bahasa Indonesia
di kelas V adalah 70.
Tabel 4.1 Daftar nilai siswa pada tindakan prasiklus
No Nama Siswa Nilai
1 A .Putri Ekwal Prasetyowati 75
2 Adimas Ferdian Atmaja 60
3 Agatha Violla martineez 60
4 Azira Fulham Hagbuthi 60
5 Bagas Wicaksono 60
6 Chrisnawan Adif Santoso 60
7 Difa Suci Annisa 75
8 Dimas Riyadi Nugraha 60
9 Dito Aji Prasetyo 60
10 Edi saputro 70
11 Elma Darusani Alkhoriah 70
12 Edhita Andriani 60
13 Ensa ayu Permatasari 70
14 Ksatria Yhuda Pamungkas 70
15 M. Candra Dwi Setiawan Anan 55
16 Marcel aji Pratama 55
17 Mellina Anggraini Puspita Sari 55
18 Muchammad Iqbal Mahardika 70
19 Muhammad Richard Almajid 60
20 Mutiara Ayu Prahasti 60
21 Nikholas Lucky Baskara 60
22 Oddy Kurnia Pratama 55
24 Priscilla Sonia Tilius Sukandar 75
25 Rochmad Nur Risky 70
26 Rizky Aryoga Nugraha 60
27 Rizky Wahyuningtyas 65
28 Rosa Dwi Amanda Putri 60
Berdasarkan penelitian melalui tabel dapat diketahui bahwa siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM adalah 21 siswa atau 67,75%, sedangkan yang mendapat nilai ≥ 70, memenuhi KKM adalah 10 siswa atau 32,25% dari 31
siswa. Nilai tertinggi yaitu 75, sedangkan nilai terendah 55. Jadi rata-rata
yang diperoleh siswa pada prasiklus yaitu 63,22. Dilihat dari ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan dalam penelitian ini yaitu 70% siswa mencapai
ketuntasan pada siklus I dan 75% siswa mencapai ketuntasan pada siklus II.
Dari hasil nilai prasiklus, peneliti dapat menyimpulkan bahwa keterampilan
menulis karangan siswa kelas V masih rendah.
Deskripsi Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2012 alokasi
waktu yang digunakan adalah 2 jam (2 x 35 menit). Penelitian dilakukan
dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari siklus-siklus
dan pada setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, dan (4) analisis dan refleksi.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan tahapan siklus diatas didapat
hasil sebagai berikut. pengamatan keaktifan siswa menulis narasi dengan
metode kooperatif tipe STAD dapat dijelaskan melalui tabel dan grafik di
Tabel 4.2 Daftar keaktifan siswa pada tindakan siklus 1
No Nama Siswa Aktif Tidak
Aktif
1 A .Putri Ekwal Prasetyowati
2 Adimas Ferdian Atmaja
3 Agatha Violla martineez
4 Azira Fulham Hagbuthi
5 Bagas Wicaksono
6 Chrisnawan Adif Santoso
7 Difa Suci Annisa
8 Dimas Riyadi Nugraha
9 Dito Aji Prasetyo
10 Edi saputro
11 Elma Darusani Alkhoriah
12 Edhita Andriani
13 Ensa ayu Permatasari
14 Ksatria Yhuda Pamungkas
15 M. Candra Dwi Setiawan Anan
16 Marcel aji Pratama
17 Mellina Anggraini Puspita Sari
18 Muchammad Iqbal Mahardika
19 Muhammad Richard Almajid
20 Mutiara Ayu Prahasti
21 Nikholas Lucky Baskara
22 Oddy Kurnia Pratama
24 Priscilla Sonia Tilius Sukandar
Keaktifan dalam kerja kelompok belum terlihat. Terbukti masih
banyak siswa yang kesulitan dalam bekerjasama menentukan judul serta
mengembangkan kerangka karangan. 42% siswa atau sekitar 13 siswa yang
masih mengalami kesulitan belajar kelompok. 18 siswa atau 58% mengikuti
pembelajaran menulis karangan narasi dengan baik. Masih ada beberapa
siswa yang terlihat bosan untuk menulis karangan narasi. Sebagian dari siswa
ada yang ramai sendiri di dalam kelas. Sebagian besar siswa sudah dapat
menulis karangan dengan huruf dan tanda baca yang benar serta berani
menyampaikan jawabannya di depan kelas. Ada beberapa siswa yang masih
kesulitan untuk mengerjakan soal.
Adapun hasil observasi penilaian siswa. Untuk mengetahui hasil
kemampuan menulis narasi siswa, guru menilai
Tabel 4.3 Lembar Pedoman penilaian Siklus I
No Aspek Indikator Skor
1 Tema
a. Sesuai contoh gambar berseri b. Tidak Sesuai contoh gambar
berseri
A=2 B=1
2 Judul
a. Judul sesui tema b. Judul tidak sesuai tema
3 Kesesuaian
Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙
Tabel 4.4 Daftar nilai siswa pada tindakan siklus 1
No Nama Siswa Nilai
1 A .Putri Ekwal Prasetyowati 85
2 Adimas Ferdian Atmaja 70
3 Agatha Violla martineez 70
4 Azira Fulham Hagbuthi 70
5 Bagas Wicaksono 65
6 Chrisnawan Adif Santoso 65
7 Difa Suci Annisa 75
8 Dimas Riyadi Nugraha 65
10 Edi saputro 65
11 Elma Darusani Alkhoriah 65
12 Edhita Andriani 65
13 Ensa ayu Permatasari 65
14 Ksatria Yhuda Pamungkas 80
15 M. Candra Dwi Setiawan Anan 65
16 Marcel aji Pratama 65
17 Mellina Anggraini Puspita Sari 65
18 Muchammad Iqbal Mahardika 85
19 Muhammad Richard Almajid 70
20 Mutiara Ayu Prahasti 70
21 Nikholas Lucky Baskara 65
22 Oddy Kurnia Pratama 70
23 Paulus Febrian Parwanto 75
24 Priscilla Sonia Tilius Sukandar 75
25 Rochmad Nur Risky 75
26 Rizky Aryoga Nugraha 65
27 Rizky Wahyuningtyas 65
28 Rosa Dwi Amanda Putri 65
Setelah diadakan hasil diskusi tindakan perbaikan pembelajaran pada
siklus I diperoleh data siswa yang mendapat nilai diatas KKM yaitu 17 siswa
atau 54,80%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM
yaitu 65. Namun keterampilan menulis karangan narasi pada siklus I belum
begitu baik. Terlihat masih terdapat 14 atau 35,20% siswa yang belum
terampil menulis karangan. Hal ini ditandai dengan nilai mereka yang berada
dibawah KKM. Selain itu, masih terdapat beberapa siswa yang terlihat
bingung dalam menuliskan ide dan gagasan mereka untuk dituliskan dalam
bentuk karangan.
Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 15 Oktober 2012 dimulai pukul 07.30 – 09.30. Pada siklus ini guru
bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran menulis narasi
dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD, sedangkan peneliti
bertindak sebagai partisipan pasif yang berada di bangku paling belakang
untuk mengamati jalannya pembelajaran.
Hasil pengamatan keaktifan siswa menulis narasi dengan metode tipe
STAD Peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran semakin meningkat,
ditandai dengan siswa aktif bertanya jawab. Dari pantauan peneliti keaktifan
siswa pada siklus II mencapai 93,54% siswa yaitu 29 siswa dari 31 siswa
yang sudah bekerja sama dengan baik. Siswa terlihat senang dalam menulis,
mereka dapat menemukan tema, judul, kata kunci serta mengembangkan
karangan narasi dengan baik. Sedangkan 2 siswa atau 6,46% tidak aktif.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tindakan kelas siklus
II, peneliti memperoleh informasi bahwa peneliti sudah maksimal dalam
melaksanakan kegiatan. Selain itu, guru juga sudah dapat mengkondisikan
kelas dengan baik sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan optimal. Dari
hasil tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II diperoleh data siswa yang mendapat nilai ≥ 70, memenuhi KKM yaitu 29 siswa atau 93,54%%
yang semakin meningkat dari siklus I. Nilai tertinggi yaitu 85, sedangkan
nilai terendah yaitu 65. Jadi, rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus kedua
yaitu 77,40. Hal ini membuktikan bahwa keterampilan menulis karangan
Perbandingan Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan analisis observasi pada siklus I dan II keaktifan siswa
terjadi peningkatan. Keaktifan pada siklus I sebesar 42% siswa atau sekitar 13
siswa yang masih mengalami kesulitan belajar kelompok. 18 siswa atau 58%
mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan baik. keaktifan pada
siklus II sebesar 93,54% siswa yaitu 29 siswa dari 31 Siswa. 2. Kemampuan
Siswa dalam Menulis Narasi
Berdasarka narasi yang ditulis siswa pada siklus I dan II, diketahui
kemampuan menulis narasi siswa dengan metode tipe STAD oleh siswa kelas
V SD Negeri Purwodiningratan mengalami peningkatan. Siswa dikatakan
meningkat apabila dalam siklus II nilainya mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yaitu 70. Terbukti siswa yang mencapai KKM sebanyak 17
siswa atau 54,80%. Indikator yang ingin dicapai sebesar 80% atau 25 siswa
mencapai KKM 70.
Tabel 4.10 Daftar perbandingan nilai siswa pada tindakan siklus I
dan II
No Nama Siswa
Nilai
Siklus I Siklus II
1 A .Putri Ekwal Prasetyowati 85 85
2 Adimas Ferdian Atmaja 70 80
3 Agatha Violla martineez 70 80
4 Azira Fulham Hagbuthi 70 85
5 Bagas Wicaksono 65 80
6 Chrisnawan Adif Santoso 65 80
7 Difa Suci Annisa 75 85
9 Dito Aji Prasetyo 70 75
10 Edi saputro 65 75
11 Elma Darusani Alkhoriah 65 75
12 Edhita Andriani 65 80
13 Ensa ayu Permatasari 65 75
14 Ksatria Yhuda Pamungkas 80 85
15 M. Candra Dwi Setiawan Anan 65 75
16 Marcel aji Pratama 65 75
17 Mellina Anggraini Puspita Sari 65 70
18 Muchammad Iqbal Mahardika 85 80
19 Muhammad Richard Almajid 70 80
20 Mutiara Ayu Prahasti 70 85
21 Nikholas Lucky Baskara 65 75
22 Oddy Kurnia Pratama 70 65
23 Paulus Febrian Parwanto 75 75
24 Priscilla Sonia Tilius Sukandar 75 80
25 Rochmad Nur Risky 75 75
26 Rizky Aryoga Nugraha 65 65
27 Rizky Wahyuningtyas 65 80
28 Rosa Dwi Amanda Putri 65 70
29 Shinta Ika Ernawati 85 85
31 Yupi Surya Saputra 70 75
Siswa yang mencapai KKM 70 mengalami peningkatan sebesar
38,74%. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM 70 sebesar 54,80% (17
siswa), sedangkan siklus II sebesar 93,54% (29 siswa). Dengan data
tersebut, pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan metode
STAD dikatakan berhasil.
PENUTUP
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan
metode kooperatif tipe STAD dapat ditarik 3 simpulan yaitu, penerapan
metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pembelajaran menulis
narasi. Hal ini ditandai keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis narasi
mengalami peningkatan tiap siklusnya. Pada siklus I siswa yang aktif 58%,
sedangkan pada siklus II siswa yang aktif meningkat menjadi 93,54%.
Kualitas proses keterampilan pembelajaran menulis narasi siswa
meningkat, yang meliputi perhatian siswa, aktivitas siswa, dan peran guru.
Siswa begitu antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan penerapan
metode kooperatif tipe STAD. Hal ini dapat dilihat dari ekspresi wajah
siswa ketika bekerja sama dalam kelompok kerja yang telah dibuat. Guru
sangat dimudahkan dalam mengajar dengan penggunaan metode
kooperatif tipe STAD. Guru dapat mengatur dan menyampaikan materi
mengelola kelas juga meningkat, seperti tindakan guru untuk memotivasi
siswa dan pemberian perhatian kepada seluruh siswa yang ada di kelas.
Kualitas hasil keterampilan menulis karangan narasi siswa.
Pada siklus I diperoleh data siswa yang mendapat nilai di atas
KKM yaitu 17 siswa atau 54,80%. Nilai tertinggi yaitu 85, sedangkan nilai
terendah yaitu 65. Pada siklus II diperoleh data siswa yang mendapat nilai
≥ 70, memenuhi KKM yaitu 29 siswa atau 93,54% yang semakin
meningkat dari siklus I. Nilai tertinggi yaitu 85, sedangkan nilai terendah,
yaitu 65. Saran berdasarkan hasil penelitian maka dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut.
Bagi Guru dalam pembelajaran sebaiknya digunakan metode
sebagai sarana untuk mempermudah siswa dalam memahami materi
pelajaran dan untuk memotivasi siswa agar lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran. Hendaknya dalam pembelajaran guru hanya
sebagai fasilitator, pembelajaran berpusat pada siswa sehingga ada peran
aktif siswa dalam pembelajaran di kelas.
Bagi Sekolah Pihak sekolah hendaknya menyediakan sarana dan
prasarana proses pembelajaran yang memadai, dan sering mengadakan
pelatihan bagi guru-guru untuk menggunakan metode yang inovatif dalam
pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya hasil peneliti ini dapat digunakan
DAFTAR PUSTAKA
.
Asrori, Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.