• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DIKELAS X SEMESTER II SMA SWASTA NUSANTARA LUBUK PAKAM T.P.2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DIKELAS X SEMESTER II SMA SWASTA NUSANTARA LUBUK PAKAM T.P.2015/2016."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DIKELAS X SMA SWASTA NUSANTARA

LUBUK PAKAM T.P.2015/2016

Oleh :

Irma Asiyah Sari Tanjung Nim 4123321024

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama lengkap Irma Asiyah Sari Tanjung dilahirkan di

Rantau Prapat (Sumatera Utara) pada tanggal 08 November 1994. Ayah bernama

Irwansyah Tanjung dan Ibu bernama Sabariah Siregar. Penulis merupakan anak

Pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri Sialang

Rimbun dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan ke Mts

Swasta Alwashliyah Marbau dan lulus pada tahun 2009. Pada 2009 penulis

melanjutkan sekolah ke MA Swasta Alwashliyah Marbau dan lulus pada tahun

2012. Pada tahun 2012 penulis di terima di program studi Pendidikan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan

(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DIKELAS X SEMESTER II SMA SWASTA

NUSANTARA LUBUK PAKAM T.P.2015/2016

IRMA ASIYAH SARI TANJUNG ( NIM : 4123321024 )

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor kelas X SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two group Pre-test dan Pos-test. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas X-3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 37 orang dan kelas X-5 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan Instrumen berupa Tes Pilihan Berganda sebanyak 20 soal. Tes hasil belajar terlebih dahulu di validkan oleh tiga orang validator terdiri dari dua orang dosen fisika Unimed dan seorang guru fisika. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 38 dengan standar deviasi sebesar 11,07 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 33 dengan standar deviasi sebesar 10,46. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, data nilai pretes dari kelas eksperimen dan kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan homogen. Melalui pengujian statistik diperoleh hasil yang signifikan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah setara. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data postest yang diperoleh yaitu hasil rata-rata kelas eksperimen 83 dengan standar deviasi 7,19 dan kelas kontrol 68 dengan standar deviasi 9,12. Melalui pengujian statistik menggunakan uji-t satu pihak maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT lebih baik dari pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor kelas X SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Swasta Nusantara

Lubukpakam T.P 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan

fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Alkhafi Maas

Siregar, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan

saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga di sampaikan kepada bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya,M.Pd, bapak Drs.

Ratelit Tarigan,M.Pd dan Bapak Prof.Dr. Sahyar M.Si,M.M selaku dosen pembanding yang telah

memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada ibu Dr. Derlina,M.Si selaku dosen pembimbing

Akademik dan bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua jurusan Fisika dan bapak Drs.Juru

Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan Fisika juga kepada seluruh bapak dan ibu

dosen beserta staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu

penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku

dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada Bapak Arnold Manurung, S.Si selaku guru

bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan

Ibu Dra. Dameria Marpaung selaku kepala sekolah SMA Swasta Nusantara Lubuk pakam atas

ijin penelitian yang diberikan.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Irwansyah Tanjung dan

Ibunda Sabariah Siregar yang selalu memberikan dorongan, doa dan semangat kepada saya

selama menyelesaikan studi di Unimed juga teristimewa kepada adik-adik saya Irfan Ariansyah

Tanjung dan Aisyah Putri Tanjung yang selalu memberi semangat sehingga saya bisa

menyelesaikan skripsi ini. Juga yang teristimewa kepada Sahabat dan Teman dihidup saya Susilo

Raharjo (Ustdz), Fitria Ningsih (Fet), Dessy Yulia Sitepu (Ndy), Dewi Novita Sari (Buluh),

Dewi Ratna Pertiwi Sitepu (Kak Wie), Aisyah (Ai), M.Fadli Suriadi ( Paluh), Lidya Syari

(6)

Isma Trinadya Rangkuti (Maa), Risky Rino Pratama, Syahrizal Harahap, Eka Murti Ningsih

(Ekong) yang selalu memberi semangat serta masukan kepada saya mulai dari penyusunan

sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Kakanda Afrini Hidayati yang

selalu membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada semua teman

saya di pendidikan fisika kelas Eks A 2012. Terima kasih juga untuk teman-teman yang tidak

sempat disebutkan namanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun

penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi

ini memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, Juli 2016

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

2.1.3 Model Pembelajaran Langsung 11

2.1.3.1 Sintaks atau tahapan pembelajaran langsung 12

2.1.3.2 Mengelola Lingkungan Belajar 12

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.4.1 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 16

2.1.5.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif TGT 19

2.1.5.2 Hasil-Hasil Penelitian 20

2.1.6 Materi Pembelajaran 22

2.2. Kerangka Konseptual 28

2.3 Kebenaran Ilmiah 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 30

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 30

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.4 Variabel Penelitian 31

(8)

3.5.1 Jenis Penelitian 31

3.5.2 Desain Penelitian 31

3.6 Prosedur Penelitian 32

3.7 Teknik Pengumpulan Data 34

3.8. Instrumen Penelitian 35

3.8.1. Angket 35

3.8.2. Tes Hasil Belajar 35

3.8.3. Validitas Tes 38

3.9 Teknik Analisis Data 39

3.9.1 Analisis Data Hasil Belajar Kognitif (Tes Hasil Belajar) 39

3.9.2.Uji Normalitas 39

3.9.3.Uji Homogenitas 40

3.9.4 UJi Hipotesis ( uji t) 41

3.9.4.1 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (uji t dua pihak) 41 3.9.4.2 Uji Kesamaan Rata-rata Postes (uji t satu pihak) 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 44

4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 44 4.1.2. Data Postes Kelas Eksperimen Dan Postes Kelas Kontrol 45

4.2 Analisis Data Penelitian 46

4.2.1 Analisis Data Pretes 46

4.2.1.1. Uji Normalitas Data Pretes 46

4.2.1.2. Uji Homogenitas Data Pretes 46

4.2.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t Dua Pihak) 47

4.2.2 Analisis Data Postes 48

4.2.2.1 Uji Normalitas Data Postes 48

4.2.2.2. Uji Homogenitas Data Postes 48

4.2.2.3. Uji Kesamaan Rata-rata Postes ( Uji t Satu Pihak ) 49

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 54

5.2 Saran 54

(9)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1. Skala Berbagai Termometer 22

Gambar 2.2. Pemuaian Panjang 23

Gambar 2.3. Pemuaian Luas 23

Gambar 2.4. Pemuaian Volume 24

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 33

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 44

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Silabus Pembelajaran ... 56

Lampiran 1 ... 60

Lampiran 2 ... 85

Lampiran 3 ... 90

Lampiran 4 ... 102

Lampiran 5 ... 106

Lampiran 6 ... 112

Lampiran 7 ... 113

Lampiran 8 ... 114

Lampiran 9 ... 115

Lampiran 10 ... 116

Lampiran 11 ... 118

Lampiran 12 ... 121

Lampiran 13 ... 124

Lampiran 14 ... 130

Lampiran 15 ... 133

Lampiran 16 ... 142

Lampiran 17 ... 143

Lampiran 18 ... 145

Lampiran 19 ... 146

Lampiran 20 ... 147

Lampiran 21 ... 148

(11)

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Taksonomi Anderson (Perbaikan Taksonomi Bloom) 9

Tabel 2.2.Sintaks Model Pengajaran Langsung 12

Tabel 2.3.Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 15

Tabel 2.4.Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 19

Tabel 2.5.Hasil-hasil Penelitian Model Pembelajaran TGT 20

Tabel 2.6.Konversi Skala Termometer 22

Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian (Two group pretest - postest design) 31

Tabel 3.2.Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor 37

Tabel 3.3.Kriteria Penilaian Hasil Belajar 39

Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Data Pretes 46

Tabel 4.2. Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 46

Tabel 4.3. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Pretes 47

Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Data Postes 48

Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Data Postes 48

(12)

1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses kegiatan pembentukan sikap, kepribadian dan

keterampilan manusia. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi

kehidupan manusia. Maju mundurnya proses pengembangan suatu bangsa di

segala bidang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Dalam

suatu pendidikan terjadi kegiatan belajar. Belajar secara umum diartikan sebagai

perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan perilaku berupa pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan kebiasaan baru yang diperoleh individu.

Sedangkan pengalaman merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan

sebagai sumber belajarnya. Jadi belajar disini diartikan sebagai proses perubahan

perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham dan

dari kurang terampil menjadi terampil serta bermanfaat bagi lingkungan maupun

individu itu sendiri. Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja

maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu yang menuju pada

suatu perubahan pada diri pembelajar.

Pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan

siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam

rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa

pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik

dimana antara keduanya terjadi komunikasi. Dalam proses pembelajaran guru

menduduki posisi tertinggi dalam hal penyampaian informasi. Berdasarkan

observasi awal peneliti pada masa PPLT 2015 di SMA Swasta Nusantara Lubuk

Pakam bahwa pendekatan pembelajaran yang diterapkan di kelas masih berpusat

pada guru sehingga siswa kurang turut aktif dalam proses pembelajaran. Proses

(13)

Ditandai dengan menggunakan metode ceramah dan mengerjakan tugas.

Hal ini yang menjadi alasan bagi siswa merasa bosan, malas, ribut dan tidak

memperhatikan ketika guru menjelaskan. Sementara itu faktor yang menjadi

pertimbangan untuk menerapkan proses pembelajaran yang lain yaitu kemampuan

guru, kesiapan siswa dan fasilitas sekolah.

Selain itu berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika

disekolah SMA Swasta Nusantara dengan Bapak Arnold Manurung, beliau

mengatakan bahwa dalam menerapkan proses pembelajaran contohnya ketika

menerapkan model-model pembelajaran akan efektik jika digunakan pada materi

yang tepat. Untuk itu guru juga diharapkan untuk memahami dimensi

pengetahuan menurut Anderson dan Krathwhol dalam (Suwarto,2010) dimensi

pengetahuan terdiri dari empat jenis: pengetahuan faktual, pengetahuan

konseptual, pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif.

Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala atau fenomena alam. Dalam

pelajaran fisika untuk mempelajarai gejala atau fenomena alam yang dilakukan

dengan cara mengamati, mengukur, menganalisis dan menarik kesimpulan. Selain

itu fisika juga identik dengan mengunakan rumus-rumus dalam penyelesaian soal.

Hal ini yang menjadi alasan dari hasil observasi di SMA Swasta Nusantara (51%)

siswa menganggap fisika itu sulit dan membosankan. Hal ini dapat diatasi dengan

adanya bimbingan dari guru untuk siswa dapat memahami soal dalam memilih

penggunaan rumus untuk menyelesaikan soal dan siswa juga diharapkan

mengulang pelajaran agar dapat mengingat terus apa yag telah dipelajari.

Kemudian agar proses pembelajaran fisika tidak membosankan, siswa

menginginkan (62,8%) belajar dilakukan sambil bermain.

Upaya untuk mengatasi hal ini diberikan beberapa alternatif dalam

perubahan pendekatan pembelajaran dan pengunaaan model yang diinginkan

siswa yaitu belajar sambil bermain agar proses pembelajaran berlangsung tidak

(14)

Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih

kegiatan pembelajaran. Ada dua pendekatan pembelajaran antara lain pendekatan

yang berpusat pada guru dan berpusat pada siswa. Maka pendekatan pembelajaran

yang dirancang yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan guru

memperhatikan siswa sudah memiliki pengetahuan dasar yang berhubungan

dengan bahan ajar yang akan dipelajari dan siswa memiliki sikap keingintahuan,

objektif dalam mengambil keputusan dan toleransi dalam ketidaksamaan.

Suatu model pengajaran merupakan gambaran suatu lingkungan

pembelajaran, yang juga meliputi perilaku kita sebagai guru saat model tersebut

diterapkan (Joyce dkk, 2011).

Pada model pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk

berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan

pembelajaran, sementara guru yang mengarahkan aktivitas siswa. Ada beberapa

jenis dari model pembelajaran kooperatif. Namun model pembelajaran kooperatif

yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournaments (TGT).

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu pendekatan yang

menyebabkan kelompok kecil selama kegiatan belajar mengajar bekerja sama

sebagai suatu tim untuk memecahkan masalah, menyelesaikan tugas atau untuk

mencapai tujuan bersama (Jurnal Juliani,R dan Harahap,S.2014).

Pembelajaran Kooperatif tipe TGT terdapat permainan sehingga membuat

siswa lebih aktif dan tidak cepat bosan pada saat belajar fisika. Materi suhu dan

kalor merupakan materi yang bersifat dan pemahaman sehingga model

pembelajaran TGT dapat digunakan sebagai salah satu pemecahan masalah pada

pembelajaran suhu dan kalor. Dengan model pembelajaran TGT ini, siswa dapat

saling membantu dalam kelompoknya dalam menguasai konsep pada materi

tersebut. Penerapan Model pembelajaran TGT ini sudah pernah diteliti oleh

(15)

Belajar Fisika Siswa Kelas XI Pada Materi Persamaan Keadaan Gas Ideal Di

SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P 2012/2013”. Setelah pembelajaran dilakukan didapat hasil postes dengan rata-rata kelas eksperimen 79,36 dan kelas kontrol

73,33.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tempat

penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, waktu pelaksanaan penelitian dan

penggunaan model pembelajarannya. Dimana pada penelitian ini menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT materi Suhu dan Kalor di SMA Swasta

Nusantara Lubuk Pakam

Karna itu penelitian ini penting untuk dilakukan agar terjadi perubahan

yang baik dan bermanfaat bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dan

dengan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru jika ingin

menerapkan model yang sama.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang

menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional

2. Masih rendahnya keaktifan siswa

3. Rendahnya hasil belajar fisika siswa

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi masalah

ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournaments. Materi yang digunakan dalam

penelitian adalah Suhu dan Kalor.

2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Swasta Nusantara Lubuk

(16)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) pada materi pokok suhu

dan kalor dikelas X semester II SMA Swasta Nusantara Lubuk Pakam

T.P.2015/2016 ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi pokok suhu dan kalor dikelas X semester II

SMA Swasta Nusantara Lubuk Pakam T.P.2015/2016 ?

3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok

Suhu Dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Swasta Nusantara Lubuk

Pakam T.P 2015/2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) pada

materi suhu dan kalor dikelas X Semester II SMA Swasta Nusantara

LubukPakam T.P.2015/2016.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi pokok suhu dan kalor dikelas X Semester II

SMA Swasta Nusantara Lubuk Pakam T.P.2015/2016.

3. Ada Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok

Suhu Dan Kalor Di Kelas X Semester II SMA Swasta Nusantara Lubuk

(17)

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan

dari penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT)

yang dapat digunakan nantinya dalam mengajar.

2. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk melakukan

penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya.

3. Sebagai bahan informasi bagi guru fisika untuk memilih model

pembelajaran yang lebih baik dan tepat dalam proses belajar mengajar.

1.7 Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dikembangkan secara asli oleh

David De Vries dan Keath Edward (1995). Pada model ini siswa

memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk

memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.

2. Hasil belajar adalah melukiskan tingkat (kadar) pencapaian siswa atas

tujuan pembelajaran yang telah diterapkan. Hasil belajar itu tercermin

atau terpancar dari kepribadian siswa berupa perubahan tingkah lakunya

setelah mengalami proses belajar mengajar.

3. Hasil Belajar Pengetahuan Faktual adalah hasil belajar yang mencakup

pengetahuan tentang kejadian, orang, waktu dan informasi lain yang

(18)

54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Teams

Games Tournaments (TGT) pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X

semester II SMA Swasta Nusantara Lubuk Pakam T.P 2015/2016

termasuk kategori baik karena diatas nilai KKM yaitu sebesar 83.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada

materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Swasta

Nusantara Lubuk Pakam T.P 2015/2016 termasuk kategori cukup tetapi

tidak mencapai nilai KKM yaitu sebesar 68.

3.

Ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II

SMA Swasta Nusantara Lubuk Pakam T.P 2015/2016 dan memiliki

pengaruh terhadap hasl belajar pengetahuan faktual siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu:

1. Pada penelitian ini peneliti masih mengalami kekurangan yaitu pada alat

dan bahan sehingga waktu yang digunakan untuk praktikum masih kurang.

Pada peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan materi yang sama

sebaiknya mengecek alat dan bahan terlebih dahulu sehingga bisa

(19)

2. Pada proses pembelajaran yaitu pada saat pembagian kelompok untuk

pelaksanaan praktikum sebaiknya peneliti selanjutnya lebih meratakan

berdasarkan nilai siswa, sehingga tidak ada kelompok yang pandai semua

dan kurang pandai semua.

3. Pada saat pembagian kelompok disarankan nama-nama kelompoknya

menggunakan nama-nama ilmuwan fisika. Agar siswa lebih mengingat

(20)
(21)
(22)

Arikunto,S.2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2.Jakarta : Bumi Aksara

Arends, R.I.2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Jailani, A,Q Dan Derlina. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Smp Swasta

Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2013/2014 . Jurnal Inpafi Vol 2, No 3 Agustus 2014.

Tersedia, http://Jurnal Inpafi.Org/. Diakses Januari 2016

Joyce, B. dkk.(2011). Models of Teaching (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Juliani, R Dan Saima Putrini R. Harahap. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X

Semester Ii Sma Negeri 1 Batang Kuist.P 2013/2014 . Jurnal Inpafi Vol 2, No 4

November 2014. Tersedia, http://Jurnal Inpafi.Org/. Diakses Januari 2016

Khairani, M.(2013). Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Mahulae,L Dan Henok Siagian. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournaments (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI

Pada Materi Persamaan Keadaan Gas Ideal Di Sma N 1 Percut Sei Tuan T.P

2012/2013 . Jurnal Inpafi Vol 2, No 2 Mei 2014. Tersedia, Http://Jurnal Inpafi.Org/.

Diakses Januari 2016

Marbun,J,M dan Raffel Situmorang. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada materi pokok

tekanan di Kelas VIII Semester II Smp Negeri 15 Medan T.P 2013/2014 . Jurnal Inpafi

Vol 2, No 3 Agustus 2014. Tersedia, http://Jurnal Inpafi.Org/. Diakses Januari 2016

(23)

Ar-ruzz Media

Syukur, I.A.(2014). The Influence Of Teams Games Tournaments Learning Model Of

Modified Outbound Based On Physics Learning Achievement According To Students

Learning Motivations. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, Vol 20, Nomor 3,

September 2014. Tersedia, Http:/Jurnal Inpafi.Org/(Diakses Januari 2016)

Slavin,R,E. (2015). Cooperative Learning. Bandung: Tarsito

Sudjana, N.2009.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Supiyanto. (2007). Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta

Tanjung, R.(2013). Evaluasi Hasil Belajar Fisika. Medan: Percetakan Unimed

Trianto.(2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif;Konsep, Landaan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

Gambar

Gambar 2.1. Skala Berbagai Termometer

Referensi

Dokumen terkait

“ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments) Untuk Meningkatkan Hasil belajar Lompat Jauh Gaya jongkok Pada Siswa Kelas VII B SMP

Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok.. Listrik Dinamis di

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran kooperatif Teams Games Tournaments (TGT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa diukur dari

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dapat meningkatkan motivasi belajar

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) penerapan pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournaments (TGT) dalam pembelajaran akuntansi materi jurnal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan media teka-teki silang (TTS) terhadap

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments (TGT)

belajar siswa pada kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) melalui pendekatan induktif