Volume 5 Nomor 3, Desember 2005 . Maret 2006
ISSN. 1411-9250
JURNAL PEMBANGUNAN PEDESAAN
Journal of Rural Development
, "i
セB ^ L@
"it'
. LB セBセ.
Terakreditasi berdasarkan SK Dirjen Dikti No . 23a/DlKTI/Kep/2004,
tar.ggal 4 Juni 2004
l
JURNAL PEMBANGUNAN PEDESAAN
Journal of Rural Development
\ ' '
Media informasi pengelolaan sumberdaya pedesaan yang memuat karya ilmiah hasil penelitian dan non penelitian. Jurnal ioi terbit riga kali setahun pacta bulan April, Agustus, dan Desember
SUSUNAl'l REDAKSI
Penanggungjawab
Ketua Lernbaga Pepelitian
Ketua Dewan Penyunting
lr.
Totok Agung D.R. MS, PhD
Dewan Penyunting
Jr,Loekas Soesanto, MS, PhD
Dr. Paulus Israwan Selyoko,
MS
Drs, Rawuh Edi Priyono, MSi
Drs. Sugito, SU
Dr. Dwi<Nugroho Wibowo, MS
Prof.
Dr.Sajogyo
(lPB) Dr. HernNugroho
(UGM)Redaksi Pelaksana
Drs. Jarot Santoso, MSIr. Herminamo, SU, M.AgLSC
Drs. Ekwanto
Star Administrasi
Drs. Priyo Saptono
Sukirlan ETR, SIP
.,
Pembantu Pelaksana
Titi Daryat!
Buseri
IT.
Sri AmurwanlOnneng Purwati, A.Md.
Sidam
Alamat Redaksi
J1.
dr.Soeparno, Kru"TlpuS
Grendeng II,Purwokerto 53122, Telp. 0281625739,
Fax. PRXQセVRUWSYL@ Email: lemlit@unsoed.ac.ldKeterangan gambar
kulitluar:
Volume 5 Nomor 3, Desember 2005 - Maret 2006 .
ISSN. 1411-9250
JURNAL PEMBANGUNAN PEDESAAN
Journal of Rural Development
Terakreditasi berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 23aIDIKTIIKepJ2004,
tanggal 4
Juni
2004
Volume 5 Nomor 3, Desember 2005 Maret 2006
ISSN. i4ii 9250
JURNAL PEMBANGUNAN PEDESAAN
Journal of Rural Development
DAFTAR lSI
17. Penlngkatan Retensi Buah Mangga Ku)tivar Gadung 21 dengan Pernberian
セaa@ dan GA) (fncreasing Referuion of Mango Fru[r Cultivur Gadung 21 by
NAA and GA; Application.) ..." ... ,. " ... ,." .... , ... .
Oleh: Sakhklin dan Bambang 5:3pm Purwokc
18. Pernn Penganekaragaman Tanaman
ternadap
Perkembangan P.-;mbangunanPertanian di Indonesia
(Role oj Crops Diwm;fjiCC11ion on AgrfcullttralDevelopment tn irulottesia) .». "' ' P H . , . . . , . ,
Olen:
Rachmini
Sapanta19. Senmgan n・ュ。ヲセ。@ Sista Ku:,ing (GloixJdera rosEcchiens[s) pacta Tanaman Kcntang di Kabupgen Banjar:legara (A!l(tcks of Golden C'ySI Nematode
(Globodera mstochier;sls)
on Potato ar Banjarnegara Regency) .
Ole])" Abdul
Manan
20. Alokasi Waktu Kerja Wanita dan Sumbangan:iya tcrhadap Pendapatan Rumah
Tangga Petani at Kecamata:::
i3awrraden, Kabupa:en Banyumas(Allocation of
Woman: Work Time and Its CrmtribuIioil on Farmer's Houseiwld
Income
afBaturraden DisrriC!, Banyumas Regency) " ".,"'""' "'" """"" Oleh: Sundar!, Endang Sriningsih, dan Adwi Hcrry K.E.
21, Evaluasj Kntena Kesesuaian SLstem Perkcbumm Karet di Daerah Kenr.c;i dan
Sekitl!!"nya
(Evaluation of Suitability Criferia for the Rubber PlatUat!o!lSystem in Kerincl mId l[s Surrounding Area) ,_'.,' _'" " """"", ... ,.
Olen: Besri Nasrul, Sudarsono, dan M,
Ardiansyah22, Peranan Zakat dalam Pengemba.'1gall' Pendapatan dan Pendidikan
Keluarga Pelemak(Studi
Kasus di DesaKepakisan,
Kecamatan Batur, KabupateeBanjamegax2., Jawa Tengah)
{The Role of Tirhe in Developing Income and
Education of Animal Fanr.er
Families ;ifCase S,udy
atKt:.pakiscm
Village,
Batlll' Subdisrrict, Banjamegera Regency, Cemral lava)) .. ,"",,"
Olen. Muhammad Nuskhi . t
23. Dampak Faslllt3s Penunjang Usahatani terhadap Motivasi Peternak Plasma Ayam BerIts di Kabup2.ten Bantul
(IrnpaCf of Supporting Faciliry on
. Moriv(lrlon of Plasma Native Chicken Farmers
at
Bantul Regency)Olen: Lude Setiana
7A, Potensi Sumbcrdaya Mata Air Alami Kompleks Awar·awar Sumampir umuk Perencanaan Sumber Air Bersill Pcdcsaan (Potent,)' of Water Spring
Resources at Awar·m'ial' Complex, S!lWtllflpir, for DesigniJlg Rural Clean
w
>'rcrer
R
\CSOUfces) . , .. , ... ... ...Oleh: Nasta;!) dan Probo Hardin!
129 i36
137 146
147 ;52
153 158
159 166
,
1-167 171
172 17:
GNセLGX@
18'
'tEVALUASI KRITERIA KESESUAIAN SISTEM PERKEBUNAN KARET DI DAFJIAlI !'CERlNel DAN SEKlTARNYA
EVAI,UATlON OF SUITABILITY CRITERIA FOR THE RUBBER PLANTATION SYSTEM IN
KERINCI AND
ITS
SURROUNDING AREA
01eh:
BesTi Nusntr'. Sudarsollo'\ dan M. Ardiansyahti
l)PrOgflltll
Studilimn Tanah,
FakultasPertaniau
jUniversitas Riau, Pekanharu
セGpイHIゥイ。ュ@ Stuill UIDU Tanah, Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor
(Diterima: 23 Juli
2005,
disetujui: 11 Oktober 20(5)ABSTRACT
Identification of land Characteristics to evaluate the maber plamation system was carrjed out at the Kerinci and its surrounding area, Ri81.l from May 2002 up to October 2003. The objectives of this research were to idendfy land characteris.ics of plantation system influencing its production and benefit value, and to compile criteria of site specific. Location was identified by thoe Landsat 7 ETMft band 347 ROB designed in the land use utiliz2;tion type (LUT): garden and estate. In each
LUT it was done
by measurement of l<h"td
characteristics, COSt the lnpms, and price me benefits_ The land characteristics were evaluated by parametric method; the benefit value '\vas calculated by「・ョ・ヲゥエセ」ッウエ@ ratio HbcrIセ@ the SUitability criteria of site spec!fic were compiled by cluster analysis. The results showed that the production suItability 」イゥセ・、。@ were (kg wet mbber/ha/yr): 1 (2,062.28-2,099.56); II (1,523.44.2:062.28); III (996.88·1,523.44); IV (933,13,996.88), the economic SUitability criteria were (BeR): I HRNTTセRNUXI[@ II (1.832.44); HI (1.511.83); IV {L32L51). and would be detcrrI1it.teri by drainage. base saturation, exchangeaole AI, and organicC There criteria
could
be used for evaluating suitability of lhe nlbber plams!ion system at the Kerinci and its surrounding area,Keywords:
Land characterlstics, Land evaluation, Rubber plantation system, Suitability crlIeriaPENDAIDJLUAN
Sifat lahan dacrah lUau dicirikan oieh
ikl im basah deogan ranah yang berkembang
dari bahan induk baman sedimen dan alluvial,
yang mempunyai kesuburan alami rendah:
f2:akSi !:anah masam, kandungan bahan organlk
rendah, basa dapat ditukar d21l kejenuhan basa
rendah, dan kejenuhan aJuminium tlnggi
{Subagyo dkk., 20(0). Budidaya pertani2n yang teradaptasi dengan sifat lahan tersebut
pada awalnya berupa perladangan. Lfu.1.an
dibabaf kemudian dibersihkan dengan cam
membakar untuk
seterusIlya
ditugal deng;::npadi ladang, terung, cabe, ketimun, kacang
panjang, atau
pare. Pertanarrum
tersebut hanyad:!akuka!l sam sampai dua kzll pane;) saja dan
be:sifat subsisteD. Bersamaan atBu ses:udzhnya,
la...'lan ·selalu ditanami deng:m tanaman yang
mempunyai
toleransi tinggitcrhadap
kondisilingkur:.gan seperti btei (Rodenburg dkk.,
2031).
Pada kondisi fisik _ dan budaya yang
tidak menduk\lng perkembangan perr3nian
intensjf, subsektor perkebunan berpotensl
besar untuk berkembang di daerah Riau.
Sarnpai tahun 2002,
·luas
pcrkcbunan teiah mencapai 2,605 997 Ila, dengan 20,99%merupakan perkebunan karet. Dart luasan perkebunan kan;:t, areal kchun rakyat
menguasai 94,60%, sisanya merupakan swasta
:ian oegan (Dinas Perkebumm. 2003).
Meskipun de;nikian,
prodllKrivitas
kebun kaTetrakyat lebih {cndah 34%. Seiain k0:;ubman
tanzh, rendahnya tingkat p::odukiivitlls juga
disebabkan olen tcknik: pemupllkan yang maslfl
tradislooaL Umumnya, pada kebllfi Iakyat tidak rlilakukan pemupukan stau dipupr:k
seadaoya sesuai dana yang tersedlll.'
,Pada kondisi kesuburan alami yang
rendah, produksi karet akan sangat rergantung pada masukan
pupuk
yang diterapkan.Menurut
data dad Djnas Perk..ebunan (2003), masukan pupnk pada bl.ldklaya karel: denganproduksi tinggi dapat mencapai 30% cad lOral oiaya produksL
Dari umian di atas, yang men]adi pokok pembabasan ialah pembangunan
perkebunan kate!. dl tiaeral1 Rian, yang sampai sejallh ini masih dikaji be:dasarkan fungs!
ekonomi saja tanpa mernperhirungkan faktor
sitar
laban yang memellgaruhifungsi
ekonoml tersebut.Meskipun
kemungkinan telah digu-nakan beberapa kriteria cvaJuasi kesesuahm13han,
tempi sungat mungkin terdapatsifar
tanah yang tidak sarna, schingga carEt penang-gUlangan dan pengelo1aannya tidak. selalu sarna. Beberapa kdteria yang 、ゥォ・[ョ「セョァォ。ZQ@
oleh CSRIPAO Staff (1983), Pllslitan (19153),
Goenadi dan HardjOilO (l984}, de Boer (1987),
Sys dkk. (1993), dan PusEttanak (1993)
dimaksudkan untuk rujuan
evalu3S1kesesuajan
lahan karet. Namun demiktan, kriteria tersebut pada umllronya disusun lebih berlatar beJakang !>ifat yang dikalldung oleh l:dUtn,
tanpa
dikalckan dengan produktiyllas masing-masing kelas. 5e1ain itu, kriteria tersCbut tidak dirancang ul1tuk penggunaan kekhusnsan lohsi, sehingga behun teruji kebenarannya. Oleh kar01l<t
itu,
usahatani perkebuBa;;' daerah inl ュセュ・イャオォ。ョ@ evsluasi yang berdasarkan krileria kekhususan lokasLPenelitian ini bertuj:.wn 1).l1\u::-mengidentifikasi slfat lahan penentu produksi dan manfaat ckonomi sistem perkebunan y,.aIel
di daerah Riau (Kerinci dan sekitamya). Selanjutnya, disnsun kriteria kcscsualan keki:.nsusan 1018si
'\.fETODE PEmcUrIA1'i
Infonnasi penggunan tahan di daeran ·peneJitian (Gambar 1) ·dHdentifikasi
rnellgguna-k2n citra Landsat 7 ETM
+
komposit 347 ROB(L.ap2n,
2001), Hasil pengolahan digital citra in: memberikan kenampakanwarna cyan
mudasampai cyan tua untuk s!stem perkebunan
karet. Berd.asarkan
kesa;;naan
polapertan.aman-nya, maka dibentuk
6
saruan pengamatan apepengunaan
laban (LUT): perkebunan kare!
rakyat (KR-gtg; KR-haj; KR-ucu) dan
peru-sahaan perkebunan
karet
Hkeセォュ[@KE-gup;
KE-k'V).
Pada rnasing-masing LUT dilakukan
pengl,l.mpulan data sifal lahan sefta data braya
dan
mantuat
ekonomi usa.'1atani perkebunankaret. Data :;ifat \ahall
meliputi
cum!' hujan, had hujan, bulan kering, peny:naran marahari,ウオセBAオL@ eJevasi, kemiringall, kedalarnan efekrif,
eGo drain&sc. Data kesuburan diambil secara acal< dari bahan contoh tanah KompOsit selJ:!rar 1 kg pada kedalamall 0-30 em dan 30-60 em,
meEputi !eksrur, KTK, KB, pH,
C-organik.,N,
P \ K,
ea,
Mg, K, Na, H, dan AI, serta kejen:;.hall ,Ad. Pengumpulan data biaya dan manfaat usahatani perkebunan dllakukall deng:m kajian pustaka dan wawancara!a:TgSung
terhadap responden setiap LUT,ynng
meliputi tenaga (persiapan lahan, pemmaman, pemupukan, peme!iharaan, pemanenan, dan pemasBran), peralatan, sarana produksi (bible perangsang, pestisida, pupuk, bahan peml>eku, dan kredit), serta produksi. Biaya dan manfaat yang dlperllituogk:m ad31an biaya dan manfaat langsullg yang dapat diuangkan (Rp!hslth),
untuk kepenuogan analisis.
Wi
Gambar
1.Lokas! peneiltlun
Dad hasH berbagai' pengukuran dan pcngump!il<ln data, dilakukan pengolahar: dun
analisis data, yaitu: 0) Eval!..:a5i Sif;:H lahan
dilakukan berdasarkan mcwae paramcrrlk; (2)
BCR dianika;; sebagai tornl biaya ll.[ftU total
produksi yang dihasilkan setiap he"-UiT
dlkali-kan dcngan harga nominal yang berlaku ,pada ringkat petani atau investor se-liap talnmnya
seJama
25railun;
(3)Fungsi jarak yang
diguna-kan dalam 3nalisis gerombol adalah jarak
euclid dengau memde -penggeromboian lidak berhirarki dan metode perbalkan jarak pama.!J
terata. Anaiisis korelasi dan regrcsl bcrtarnr
dilakukan untnk mengetahui slfat lahar:
penenru produksi dan
nCR;
(4) Pengujtankriteria yang telah rllperolch terhadap usahmani
yang sejenis
diluar daerah penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ke,scsuaian Laban Usahataru Pcrkebunan
HasH eValuaSl kesesuaian lahan
berdasarlwn sifat lahan disajikan pacta Tabel1, ,Ke:3S kesesuaian yang tetbentuk t:flruk
semuo
U;T usahatani karet rakyat adalah
S2,
del1glll1pembatas kemiringan yang bergeJombang,
teksmr agak bera!, KTK, pH dan N·total
s<ingat rendah sampai rendait Perusahaan yang me!akukan
pemllpukap
seIiap tz::hunnyarnc:1punyai kelas kesesuaian lahan yang iebih
balk, ケ。セキ@ S1 Kemlringa;; lahan era! sekBli
hulmngannya dengan bahaya elosi dan
kemudahan daram p;;meliharaan, panen,
peogumpulan dan pengangkutan, Teksrur tanah berhubungan erat dengan perkembangan
perakaran t<'tuaman. Makin Linggi kandungan
tiet tanah, 'makin
.sukar penetrasiakar
tanamanKTK, pH,
sertak,;mdungan N-total,
PlOpdan
セo@ dikenal sehagai slfat laban yang menjadJ
pembatas df dalam pengusa;'1aan taMh Ultisol dan lnseptisoi, yaitu kesuburan trmah yang rel2df rendah dengan kemasaman tinggL
, Hasit' ・カ。jオ。ウャGセ@ terse-but juga ュ・ュュセ@
, juk.k:an bahwa kesesuaian laban yang terbentuk
oi
daerah penelitian mencermink.an tingkatproduksi. Produksi pefDsahau kttret selama umur ekonomis Jebih tinggi dibandingkan karet
rakyat, yang setalu diikuti dengon ke1as
kese-snalan
ihbanleaih balk.
Ha<;jl inimemmjukkan
)ahwa sifat 10.han yang menjadi ー・ュセ[[エ。ウ@
ke;;e$lJ{lian lahan dl
daerahrene:!illan
d3))8rTabeJ 1, Kesesualan Ll'ihan, Produksi d2n BCR
Usaf':latani Perkebunan
KanHIndeks Kelas Kesesuaian Produksi Rata-rata
Sistem Usahatani LUT BCR
Laha:1 Lai)an (Kg/haith)
Perkebunan Karet Rakyat KR·gtg
65
$1, n-2, ;>1, f-1 1.046,88 LB 1,42KR-haj 73 S2., r-1, f-1, 0-1 933,13 LB 1,59
KR-ucu
73
S2, ウセャL@ f-1, il-l 946,88 LB 1,32 Perusah.a:m Perkebunart KE-km 90 512_025,00 LB
2,24Karel
KE-gup 90 SI 2.099,56 LB 2,58KE·kv
81
81 2_000,00 LE 2,29Keterangan: LB =: Latek 8asah; BCR "'" rasio biaya dan manfaat Slfat pembatas kesesuian:
r "" tekstur; f = teteos! hara KTK dao pH: f1 = hara N,
nos,
K20; dan s kemiringan. Anglea 、ゥ「・セ。ォ。ョァ@ sircbol sifat pembatas kesesuian memmjukkan tjngkar pembaUlsnya: 1 セN@ ringan; 2 =diatasi dengan pemberian masukan.
Pemberian masukan untuk produksi tinggi tenrunya mempunya: konsekuensi blaya yang leblh tinggi dalam pengusahaannya, sehingga keumungan yang ak..ln diper:::kh mel\* jadi lebih rendal!. Akau tetapi, BCR (fabei 1) metJ,,;::jukkan, kecenderungan yang searah dengan prcduksi Arrinya biaya pemberian masukt:: lebih besar dap::r memberikan produksi lcbih besar pula, sehingga perolehan keumungan juga lcbih tinggi,
Sifat Lahan PCllentu Usahatani Perkebunrul Gemmbol yang dillasilkan dar: analisis gcmmbol «(Jamb-ar 2) sudah bermakna dengan
sedang; dan:' = beraL
baik, yang masiug-masing gerombol mem-punyai' ciri-dri terselldiri dalam mendukung 'tingkat produksl dan BCR sistem usahatani perkebunan. Karet rakyat rerbagi menjad1 dua gt!7omboI, begitt! juga dengal! perusahaan kaTe! ;:crDagi menj:1Ji dua gcromboL
Basil .malis!:; kordasi dan {egresl
「セイエ。ャ{ェイ@ p::H:la taraf P <: 0,1 dapa 、ゥォ・エ。ィセ、@
bahwa k¢miringan lahan dan KB beri\orelasi posit!f 、・ョセ。ョ@ produksi, sebaliknya KTK, C-orgaruk, Mg-dd, dan Al-dd herkorel8.si negatif.
Apabila
kemiringnf1 l.ahan dihubungkanuengan
LUT karcr
rakya(dan perusahaan, tcrnyat3.
pengaruh perbedaan kcmiringan terhadap
--====;
MMMセ@KE..kv
J
,
KR.gtg
pnx.luksi dapa( mernbedakan dengan baik di
antara kedua LUT tcrscbut. k。ョセエ@ rakyat yang
diusahakan pada daeran datar (3·10%)
mempunyai tingkat produksi dna kali Icbm
rcndah,
jika
dibanding perusahaanyang
diusahakan pada daeran berombak sarnpai
bergelombang HQTMセQWEIL@ Kondisi ini erat
kaitannya deugal) drainase yang mak;u
rerbambat pada topogmfi yang makin
datar"
Dari
hasH
pengamatan Japangandiketahui, keadaan drainase pada Jahan baw?.h
mempunyai kedaJaman muka air tanah sekitar
50
em, yang
dicirikartadanya
lapjsan gleLDrainase
terlnunbat ataupun banjirrnerupa.xan
kendala yang seriU$ bagl tanarnan karet Hasil
penelitian Rodenburg dkk. (2001) ュ・ョオョェオォセN@
00, penyebarnn kebun. ,karet di 6'uQatera umuln.'lya dijumpai pada daerah berbukit
SebelUrllilya, Sihoffil1g (1989) juga
mendapat-kan peniJlgkatan
produksjkaret sebesar 97%
pada
kemiringan Jahi!n s2rnpai 60%, jikadibandillg peoouks.i di i<L1.<1Il
berlere!1g
0-8%,asalkan diikutl dcngan tindakan pemelihznsan
yang InemadnL Hs!
ini juga oorhub\:ngandengan
drainasedalam
tanab.Hal
y.::.ng
penting diperhadkan daJamImbm!gan slfat
klmlatan2.h
danproduksi
adalah kondisi ー・イエ[uャ。ョセ。ョ@ LUT ー・イォ・「オAIHセョ@
ke:et di daerah penelitian. Kebun karet di daerah iui telah mencapai genera:;} keoua. 01eh
karena 1m, pada perusallaan ).;;;ret rmi::1gkin
rc]ah b;myak peugaruh yang dip¢roleh dari
hll':>il pengeJolaan yang depot
merr.engaruhi hubungan tersebut, yang dc':'gan pemupukancerat':.;,r mengakibati<an proJuktivitas cendemng rnenjadl Icbih tinggi sccara ,nerat2 (Reddy
dR,2oo2),
Pada
karet rakyat. pengaruhpcmu-pukan relatif :idak ada, sehingga produKth'l!as
c-endemr:g ュセョェ。、ゥ@ lebih rend:>}:: secara tidak
meratE. Pada sisi lain, sumber keragam:u:
tam:h areal LUT peTkebumm karer skibat
pengaruh perbedaan bahan iflduk
kedl
kernungkinannya terjadi, sebab beras-al dari
bahan induk yang sama. Selam itu. keragwan
beutuk permukaan lahan menyebahkan
pelarutar. dan
pengangk1itan terjadi ddaksecanl. seragam, dan tidak mcmbcntuk pola
ter;:cntu, Olch karen.anya, nndakan
pemel:ihara-fL"1 terutama pemupukan merupakan fuktOr
penrh,g dalam hubungan sifat kirnia tanah dan
produ.J..:si karet dj daerah peneUrian,
Pemupukan baku
yang
diterapkanoIeh
perusahaan karet adatah urea,
TSP,
KCl, dankiserit Menurut Harahap (1997),
pemupukan
tersebut
rnenye-babkan adanya peningkatan pH
yang berdarnpak rneningkatkan KTK, penarn-Dahan kation, peningkaran K13, dan sel.anjutnya penlngkatan produksL Pada awal pertumbub.an
mungkin fcrjadi penurunan KB, yang 、ゥウ・「[ス「セ@
kan oieh pengurasan btion olel1 amarmm dan
peningkatan KTK. Selanjutnya, denga:1
bClta:;:}ba1my1t umur tanaman, KB cenderuug
meningkal. Hal ini
disebabkan
adanyapettStn-bahan katiou·
yang dikanduog papuk yangd;berikan,
KTK uman rr.empakan pemajuk dalam
.ie:tyedlaSD hara.
Tansh
GenganKTK
tinggimempunyal deya menyimpan
unsur!lara
.tinggi. \Valaupun Jemikian,
scrnua LUT
perkebunan karet diusahakan pacta tanah
dengan basa dapaL dlrukar dan KB sanga!
rendah sampai rendah, sebahknya AI-cd
tinggl. Pada
kodisi iJ:i,KTK
yang makin tinggi•
jus!nl menyebabkan KB menjadi makin
イ・ョ、セエl@ Selal::! 1m, komplek jerapan ko:oid
ibn diklJf!sai oleb.
ion
AI, sehi::gga <:::.apatGlenekan kctcrsediaall beberapa lJnsUf ha;a Hubting.;:;:: KTK dengaiJ produL";; k2re-t
digambarkan
oieh KTK di
arealLUT
itc.b::rak;'af dan perusabaaan. m・ウォ[ーセャd@ sam2-sni-:'li
da!am Sia;)!s rcndah, zkz.::: r.etapi sec::ra
Tabe! 2. Kriteria Keias Kesesuaian Produksi dan nCR Usahatani Perkebunan Karet
No,
Kelas Kesesuaian
Produksi (Kg latek basahlhaltll)BCR
1.
I
2,062,28 -
2,099,56
2,44 - 2,582,
If
1.523,44 - 2,062,28 1,83 - 2,443,
III 996,88 - 1.523,44 1,51 - 1,834,
IV
933,13 - 996,88 1,32 - 1,51- -
...::cuantitatif.
KTKk::bun rakyat dua kali Icbm
tinggi dibanding KTK
pemsahaaan.
Penerapan
pemupukan yang
teraturmenyebabkan
pemsahaaan mernperoieh
rerata prOciuksl duakali lebih tingg;
dlband1ng kebunrakyat. Dari
sin!
dapat
dikctahui bahwa KTK bukanlan sifatpenentu untuk produksi kafet, sebab -dengan
pencrapan pemupukan yang teratul', pengiLroh
KTK
yang
rendan dapat djatasi.Sifat kirnia yang' berkorelasi r:egatl:'
tCTlladap
produksi ialah mァセ、、L@ Artinyapenurunan
mァセ、、@ bcrhubungan eratdengan
per.ingkatan produksi karet. Hubungan inl
lebi.!:
mcm:'crikangambaran
bahwa karet Cid2e:a1
penelitian
m::Jsihtanggap
K, sebab telat",diketallUl
babwa
komplekjerapan
mnanareal
LUT perkebumlll karet didominasi oleh !on Ca
dan Mg, Keadaan
ini
dapat menckafl serapan K
karet mengingat lon
tersebutsaling an',agonls
dt
da1am tanah
(Alves and Lavorenri, 2003).OJeh karenanya, produksi karet y<mg makin
tinggJ
didaerah peneliti:m dipero1eh pada
jumJah K
yang
makin
tinggi, sebaliknyap::::da
jumlah Mg-dd yang
maKul
rendah.Kandungan
cセッイァ。ョゥォ@mampu
ュ・ュ「・セ@rikan kondisi tislk" kimia,
danbioingi tanah
yang makin balk bag! perkemoongan perakaran.
kareL WaJaupun demikia:1, :/ada aVlai
p,;:rombakan
C-orga:llk dapatmenganggu
keseimbaagan bara di dalam wuah, karena
hara tanah terutama N dan P menJacti rr.akin
rend alL lvfakroba pada
エセィ。ー@aWe} (Esse
dkk.,1999) dan rr:ikroba tanah
memerJukan hara
エ・セウ・「オエ@
sebagm sumber
energl dalam keak!ifanperomba¥..l!n. Pada tnhap seJ?.fIjutnya, saat
cセ@orga:..,ik 1elah mengalami
peromba\;:an,unsur
hara
dUepaskan
kembaliseeara
perlahan. Padatahap
ini,kctersediaan
hamtanah
mentngkat,te:12tama
-Ndan
P (Esse dkk., 1999; Nunandk.t.:.• , 2001), namun sebaiiknya kandungan
C-organik sendiri sernakin
menurun,
Oleh karcnanya, berdasarkan hasIl
ana-Hs:s
statistika
dan
oongan mempertimbnng1:an
kondisi
pertanaman,maka dapat disimpulkan
bahw<: slfat lahan
yang mene;)tuKan
ーLNッ、オセウゥ@karet <li daerah penelitian, yaint drainase
tanah, KB, Aldd, d2:n cセッイァ。ョゥォN@
Mcr:ging?J
produksi sclaras dengan nCR, rYlaka
sifat lahanpenentu
produks!sekaligus dirujukc:J.
un:u.kncR,
Selanjutnya disebut
sifat lahanyang
beI'pCran terhadap peningkatan titan pem.:runan
produksi dan BCR uSfulatani
p<:Tkebunao
karet.Kriterin Kese.'!uaian Produksi dan 13CR Usahatani Perkebumm
Berdasarkan frek'Uensi penyebaran nilai
ュ。ウゥョァセュ。ウャイ[ァ@
keiompok, maka nilai
produbidan
BeRuS311atan: perkebunan
karet
dimodifikasi
unm!:: mendapatkan
「。セウ@ke13&
yang lebIn jelas dan
LCgas,sehmgga
merYludah-kan penggunaannya (fabel 2)HasH pengujia!1
kriterill :erhadapセウ。ィ。エ。ョゥ@
perkebunan karot yang
sejenis di iuar
daerahpene!itian
(T2.bel 3)n:enunjukkal1
bahwa kelas kesesuaian yang (erbentuk suciah
sejalan dengan produksi dan
nCR
ll:sahataoi
perkebunan di daer2.h pengujlan.
K2ICtrakyzt
c!e:.gan (lngkat prcduksi
danBCR yang lebi:::
tendah djbanding
perusahaan karel,
JugaTabe13. Kesesuaian Sistem Usahatani Karet Berdasarkan Kriteria Kesesuaian Produksi dan BCR
No.
Sistem PerkebunanLUT
ProduksiBCR
Kelas KesesuaianHkセゥィ。ゥエィI@ Produksi
HCR
l. Karet Rakyat KR-p}'\\' USO,S3 LB 1,55 III III
2, Perusahaan
Kann
KE-mlp
L847,00LB 2,20n
IIKeterangan: LB セ@ Latek Basah.
mempunyal kelas kesesuaian yang lebih
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa krireria kesesuaian yang telah didapat sudah dapat
memprakirakan prodtIksi usahatani perkebunan
karet di sekitar daerah pellelitian, sehingga
kriterla ini layak digunaka., untuk evaluasi
kesesuaia':l
sisreru
usahatani perkebunankaret
di daerah peneIitian dan di daerah sekitamya.
ApabiLa
rujunnevaluasi lahan adalah
unruk perencanaan ー・ュ「。ョセュ。ョ@ perkebunan
di daerah penelitian dan sekitarnya, maka hasil
penelitian ini dapar diguoakan untuk
pcng-kelasan kesesuaian seeara produksi maupen
ekonomi dengan memperhatikan sifat la:haG
yang mcncntukan produksi dan BCR usahatani
perkebumm (drajnase tanan, KB, aャセ、、L@ dan
C-organik), Pengkdasan kesesuaian sec;1ra
produksi alum menentukan keias potensi ーヲoセ@
duksi lahan, sehingga pengusallaan perkebunan
dengan
iUjuaT!
peningkatanproduksi capat
mcmilill kelas yang tettinggi dan lebih :J:yata.
Pengkelasan
seeara
ekoIlomi dengall
pertim-bangan kelayakan ekonomj akan r::emberik2:n
pllihan yaEg lebih sungguh dan nyata. Sitat
lahan penentu menginformasikan sifat lahan
yang perlu diperhatikan dalam
pengusahaan
pcrkebunan untilk perolehan proctnksi dan keu!1tungan optimum.
KESIMPUL1\,N
Kritcria kesesuaian produksl dan BCR
s:slem
usahatani perkebunan karet masing·m.azing
disusun atas empat kelas, Kriteriakescsu2ian produks! (kg latek basah!haith)
,131ah I (2,062,28-2,099,56); If
(1,523,44-2,062,28); 1lI (996,88-1,523,44); IV
(933,13-996,88), Kriteria
kesesuaian
eko(lomi (BCR)adal3il I (2,44-2,58); II (1,83-2,44); 1lI (1,51,
1,83); lV (1,32-1,51), Sifat lahan penentu ti!lgkat preduksl dan ekonomi usahatani
perhtbunan karet di daerah
penelitian
adaiahdraiMGe mnah, KB. AI-dd, dan C-organik.
DAITAR PUSTAKA
Alves, M.E. and A. LavorentL 2003,
Potassium-calcium exchange in
・エ・。イッーッセゥAゥキA@ oxisols: description of exchange site, Hoョセャゥョ・IN@
hi\Q:fiW'NW .publis:h. csiro,
au!iournaIstajsr.
Diakses 20
1anuar! 2004.CSRlFAO Sta:f. 1983. Reconnaissance land
resource surve)': Atlas Jannot procedures.
Centre for Soil Research, BogOL
de Boer, W.H. 1987.
Land evaluation Jar
estate crops in Indonesia, criteria for
mbber, oil palm, coconut, cocoa and teo
cultivation.
Govermnerj( of Indonesia Directorate General of Estate Team, Jakarta.Dinas Perkebunan, 2003, Statistika
perkeoltl/an Prop{;isi Riau talum 2002,
Pekanbaru,
Esse,
P.C., A,
Buerkert, P. Hiernaux, and A.Assa. 1999.
Decomposition of and nUfr/em releasefrom ruminant rnanUre on
acid sandy soil in the Sahellan ZfJne of Niger, West Africa. (On-ljne}.
tno:
ャゥキキキNサNNャウゥカェセᆪNN」ッュAAッ」。エ・A。ァ・・N@Diakses 10 April 2004.
Gocnadi, D,H. dan A, HardjofKL 1984.
Kesesuaian lana;; dan pemupukan
tanaman kare:.
Balai PeneUtian Perkebullan, BogOLHarahap, E. M, 1997. "Perubaha:1 sifat fisik dan kimia ta113h terdegradasi akibat penanarnan kelapa sawi( di Sosa, Tapanuli Selatao, Sumate;:-a Utara". Prosiding HITi
v7f 2-4 '.'iovember 1999, Bandung. HaL
W-26L
Lapan, 200L Citra Landsat 7 E:1711+ path/row
126/060 akuisisi 28 Agusrus 2001, Lembaga
Perb.allgan dan
Antariksa Nasional, Jakarta.Nunan, N., M.A. Morgan, D, Brenan, and M, Herlihy. 200 1. Organic matter extracted
with 0,01 M CaCI2 Or willi 0,01 M
NaHC03 as indices of N mineraHzation
and microbial biomass, Biology and Fertility JO:3-8.
Puslir3rL 1983.
Tenns of
referent'!!.Survai
Kopabilitas Tanah, Proyek Penelirian
Perron ian Afenunjang Transmigrasi
(P3M1) , Badan Peneli[ian Tanab dan
Pengembangafl
Pertaniau,Depanemen
Pcrtanian. BOgOL
Pusliaanak. 1993,
Pefunjuk teknfk evafuasilalum
BogoT. 113 hal.
Reddy. RV,S., P,S, Reddy, F Bidinger, and
M, Bl:JrnmeL 2002. Crop Irll1nagemcnt'
jaktros influencing yield ar.d qualirj of
crop residue.)'. Hoョセャゥョ・IN@ http://www. elsivier.cQmlJocare/fI2X. Diakses 10 April 2004.
Rode,nburg, J., A, Stein, M, van Noordwijk,
i:ud Q,M. Ket!crings. 2001. Spatial
va/tability rrJ soil pH and phosphorous in
rdatton {() soil イオAャセッヲヲ@ follOWing
slash-。ョ、セ「オュ@ land clearilRg in Sumatra,
iJk1onesia, Hoャャセャゥョ・IL@ ィエエqZAャキキキL・AウゥケセケZ[Z^@
」ッュョqア⦅セセlウャゥョN@ Diakses 3 luli 2G04,
Sihotang, U,T.B, 1989. Kriteria evaluasi
ktsesuaian lillIan untuk budidaya karet:
studi kasus di Kebun Lhnau Mungkur PT Perkebunan n Tanjung MOfawa, Sumatera Utara.
Tesis.
Program Pascasarjana IPB, Bogor.Subagyo, H" N. Suhar..a, dan A.S. Siswanto.
lenO, Sumverdaya iahan Indonesia dan
pengelolaannya; tanah pertaflian di indonesia, Puslittanak, Bogor. Hal. RQセ@
65.
Sys, C.,
E.
van Ramt, J. Debevaye, and F. BecrnaerL ;993. Land evaluation part In:Crop requirements. Agricuitural
Publication-N7. General Administration
for Deve(opmem Cooperation, bイオDs・ャウセ@
Belgium.
pp.
92-95 and Pp, 128,132.