• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Penyaluran Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) pada bagian Corporate Social Resposibility PT.Kereta Api (Persero) Kantor Pusat Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Penyaluran Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) pada bagian Corporate Social Resposibility PT.Kereta Api (Persero) Kantor Pusat Bandung"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budaya bangsanya sendiri. Budaya akan muncul apabila memiliki masyarakat yang cerdas. Masyarakat yang cerdas akan tercipta apabila masyarakat dalam bangsa tersebut bisa mengimbangi dan memanfaatkan teknologi informasi disertai dengan adanya tenaga ahli yang memiliki kemampuan khusus pada bidang informatika. Tenaga ahli didapatkan jika adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencukupi. Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor terpenting dalam mewujudkan masyarakat cerdas itu sendiri dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keterampilan dan profesionalitas yang tinggi untuk mendapatkan tenaga ahli yang sesuai dengan standar itulah Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan.

(2)

nusantara,memperkukuh ketahanan nasional,dan mempererat hubungan antar bangsa dalam usaha mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Oleh karena itu, PT.Kereta Api (Persero) selain berperan penting dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk pelayanan sarana transportasi perkeretaapian,juga ikut berperan penting dalam pelayanan sosial.Sehingga,dalam pelayanan sosial tersebut PT.Kereta Api (Persero) menunjuk bagian yang dapat membantu dalam merealisasikan tujuan tersebut yaitu bagian Corporate Social Responsibility (CSR).Bagian ini terdiri dari dua sub bagian yang membantu dalam mewujudkan tujuan tersebut yaitu sub bagian Community Relations (CR) dan sub bagian Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL).

Sehingga dari uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk membuat laporan dengan judul “Analisis Sistem Penyaluran Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) pada bagian Corporate Social Resposibility PT.Kereta Api (Persero) Kantor Pusat Bandung”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT.Kereta Api (Persero), penulis menemukan beberapa masalah yang timbul pada saat melakukan kegiatan tersebut, yaitu :

(3)

2. Pemanfaatan waktu kerja yang tidak dimanfaatkan dengan baik pada bagian CSR PT.Kereta Api (Persero)

3. Pengrealisasian bantuan sosial terhadap masyarakat hanya dilakukan apabila ada proposal yang masuk.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem evaluasi penyaluran proposal PKBL yang berjalan pada bagian CSR PT.Kereta Api (Persero)

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1.3.1 Maksud Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Maksud dilaksanakanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk dapat menganalisis sistem penyaluran Program Kemitraan Bina Lingkungan pada bagian CSR PT. Kereta Api (Persero).

1.3.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Tujuan diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) PT. Kereta Api Indonesia yakni sebagai berikut :

(4)

1.4 Batasan Masalah

Dalam laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini hanya menjelaskan tentang bagaimana sistem penyaluran Program Kemitraan Bina Lingkungan yang berjalan pada bagian CSR PT.Kereta Api (Persero).

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

(5)

1.6 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapanagan (PKL)

(6)

14.00 Pulang 5 Jumat 07.00-08.30

09.00-12.00 12.00-14.00 14.00-15.00 15.00

Olahraga bersama Aktivitas kerja

Sholat jumat dan istirahat Aktivitas kerja

Pulang 6 Sabtu dan

Minggu

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Umum Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL)

· Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan

usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan

dana dari bagian laba BUMN.

· Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi

sosial masyarakat oleh BUMN diwilayah usaha BUMN tersebut

melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

2.1.1 Sasaran Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL)

Sasaran PKBL antara lain :

a. Tercapainya pengelolaan dana PKBL secara tepat

jumlah, tepat waktu dan tepat sasaran.

b. Tercapainya penyaluran dana PKBL kepada usaha kecil

secara tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat

pembinaan.

c. Tercapainya penggunaan dana PKBL kepada usaha

kecil secara tepat jumlah, tepat waktu, tepat sasaran dan

tepat pembinaan.

(8)

2.1.2 Karakteristik Mitra Binaan

Karakteristik yang diterapkan di PT.Kereta Api

(Persero) dalam penyaluran dana PKBL kepada usaha kecil

atau mitra binaan adalah sebagai berikut :

· Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

· Mempunyai kekayaan bersih maksimal Rp. 200 juta,

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

· Memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp. 1

Milyar

· Berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan

atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau

berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan

usaha menengah dan besar

· Berbentuk usaha orang perorangan dan badan usaha

yang tidak berbadan hukum termasuk koperasi

· Memiliki prospek usaha untuk dikembangkan

· Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun

· Belum memenuhi persyaratan perbankan (non

bankable)

2.1.3 Realisasi Kegiatan PKBL

Beberapa realisasi kegiatan yang telah dilakukan

(9)

· Pembinaan terhadap pelaksanaan PKBL

· Pemberian sumbangan kepada lingkungan Stasiun

Lebakjero

· Melakukan pembahasan usulan program PKBL

dengan Meneg.BUMN PKBL

· Mengikuti pameran Gelar Produk PKBL BUMN

tahun 2010

· Mengikuti pameran Gelar Produk BUMN EXPO

VIII dan lain-lain.

2.2 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

Komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis,

beroperasi secara legal dan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi,

bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan

keluarganya, sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas local dan

masyarakat luas (The World Business Council for Sustainable

Development).

2.2.1 Landasan Kegiatan CSR

Menurut Keputusan Direksi PT. Kereta Api (Persero) No.

Kep.U/HK.215/V/I/KA-2009 tentang : Kode Etik Perusahaan PT.

(10)

Bab II : Standar Etika & Perilaku

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (CSR);

Perusahaan memiliki kebijakan disetiap lini operasi untuk

berusaha memahami, berinteraksi, membangun dan

membantu pengembangan masyarakat setempat dengan

cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Saling menghormati

2. Kemitraan secara aktif

Sehingga untuk kedepan Perusahaan dapat

menerapkan konsep CSR secara utuh.

2.2.2 Tingkatan CSR

· Level 1 : Kepatuhan kepada semua aturan yang ada baik

UU, PP, Peraturan Menteri dan sebagainya yang

berkaitan dengan sektor usaha perusahaan PT. Kereta

Api Indonesia (Persero)

· Level 2 : CSR dalam bentuk filantropi, yaitu keinginan

untuk meningkatkan kesejahteraan sesama terutama

melalui pemberian sumbangan dalam bentuk uang

untuk mencapai tujuan yang baik. Contoh : pemberian

donasi, beasiswa, pembangunan sekolah, tempat ibadah,

(11)

· Level 3 : Community development, adalah proses

mengajak masyarakat untuk aktif bersama menemukan

solusi guna meningkatkan kondisi ekonomi, sosial,

lingkungan dan budaya

· Level 4 : Perusahaan menanggung biaya atas dampak

negatif yang timbul dari bisnisnya pada aspek

ekonomi,sosial dan lingkungan. Contoh : lingkungan

melakukan pengelolaan limbah melalui manajemen

limbah

· Level 5 : adalah suatu sistem terintegrasi dalam

perencanaan bisnis perusahaan PT. Kereta Api (Persero)

2.3 Hubungan PKBL dengan CSR

PKBL merupakan salah satu bagian dari CSR, tetapi didalam CSR

tidak hanya berhenti sampai dengan PKBL melainkan terdapat satu bagian

lagi yang membantu dalam kinerja CSR yaitu Community Relation (CS).

Salah satu karakteristik utama CSR adalah melampaui kepatuhan terhadap

hukum.

2.4 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan

dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk

(12)

2.4.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu

: tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme

pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut

penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah

sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau

mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang

mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan

tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem

yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk

ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.

Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik)

maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud

adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud

(13)

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau

transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih

bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa

berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan

atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan

mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas

pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada

sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran,

cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah

antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem

menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan

keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko

kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing

dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem

(14)

perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik,

sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan

dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik

keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik

masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar

sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar

sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem

dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.

Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan

dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi

sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,

karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup system.

2.4.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik yaitu :

· Komponen atau elemen (component)

(15)

· Lingkungan luar sistem (environment)

· Penghubung (interface)

· Masukan (input)

· Pengolah (process)

· Keluaran (output)

· Sasaran (objective) atau tujuan (goal)

· Komponen atau elemen (component)

2.4.3. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai:

· Sistem Abstak (Abstract system )

Sistem ini merupakan sistem yang tidak tampak secara fisik,

karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide.

· Sistem Fisik (Physical system)

Sistem fisik merupakan sistem yang tampak secara fisik sehingga

setiap mahluk dapat melihatnya.

· Sistem Alamiah (Natural system)

Sistem alamiah ini adalah sistem yang terjadi dari proses - proses

alam dalam arti tidak dibuat oleh manusia.

· Sistem Buatan Manusia (Human made system)

Sistem ini merupakan sistem yg dirancang & didisain oleh

(16)

· Sistem Deterministik (Deterministic System )

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yg dapat diramalkan

disebut system deterministik . Interaksi antar tiap-tiap bagian dapat

dideteksi, sehingga outputnya juga dapat diramalkan.

· Sistem Tertutup (closed system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebenarnya didunia ini tidak

ada sistem yg benar-benar tertutup. Yang ada hanyalah sistem yang

secara relatif tertutup (relatively closed system )

· Sistem Terbuka (open system)

Sistem ini kebalikan dari sistem tertutup, karena sistem terbuka

adalah sistem yg berhubungan dan dipengaruhi oleh

lingkungannya. Oleh sebab itu sistem ini harus mempunyai suatu

sistem pengendalian (control system) yang baik, agar yg masuk

hanya pengaruh - pengaruh yang baik saja.

2.5. Metode Pendekatan

2.5.1 Metode Pendekatan Sistem

Tiga jenis usaha pendekatan sistematis untuk pecahan masalah :

(17)

Manajer memandang perusahaan sebagai suatu sistem

dengan memahami lingkungan perusahaan dan

mengidentifikasi subsistem-subsistem dalam

perusahaan.

2. Definisi

Manajer bergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan

menganalisis bagian sistem menurut suatu urutan

tertentu.

3. Solusi

Manajer mengidentifikasi berbagai solusi altenatif,

mengevaluasi, memilih yang terbaik, menerapkannya

dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa

solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.

2.5.2. Alat Bantu Analisis

1) Flow Map

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang

menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain,

seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang

diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap

menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah

kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

(18)

Bila seorang analis dan programmer akan membuat

flowmap, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :

§ Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah

dan dari kiri ke kanan.

§ Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan

secara hati-hati dan definisi ini harus dapat

dimengerti oleh pembacanya.

§ Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus

ditentukan secara jelas.

§ Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada

urutan yang benar.

§ Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang

digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.stem.

(19)

Gambar 2.1

Simbol-simbol Flowmap

Gambar 2.2

(20)

2) Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu

proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.

Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari

sistem.Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis

putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak

boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis

besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan

bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data

(dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi

(dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”

3) Data Flow Diagram

DFD merupakan alat perancangan sistem yang

berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat

digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan

sistem yg mudah dikomunikasikan oleh professional

(21)

KOMPONEN DFD

1. Menurut Yourdan dan Demarco

Gambar 2.3

Komponen DFD

2. Menurut Gene dan Serson

Gambar 2.4

Komponen DFD

· TERMINATOR atau ENTITAS LUAR

Adalah Entitas diluar sistem yang berkomunikasi atau

berhubungan langsung dengan sistem.

Terdapat 2 jenis Terminator :

1. Terminator Sumber

Merupakan Terminator yang menjadi sumber

(22)

Merupakan Terminator yang menjadi tujuan data atau

informasi system

· KOMPONEN PROSES

Komponen proses menggambarkan transformasi

input menjadi output.Penamaan proses disesuaikan dgn

proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.

· KOMPONEN DATA STORE

Komponen ini digunakan untuk membuat model

sekumpulan paket data dan diberi nama dgn kata benda

bersifat jamak. Data store dapat berupa file/database yang

tersimpan dalam disket, harddisk atau bersifat

manual seperti buku alamat, file folder.

Yang perlu diperhatikan tentang data store :

1. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti

data store berfungsi sebagai tujuan atau tempat

penyimpanan fari suatu proses (proses write).

2. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data

store berfungsi sebagai sumber atau proses memerlukan

data (proses read).

3. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya

(23)

· KOMPONEN ALUR DATA

Alur data digunakan untuk menerangkan

perpindahan data atau paket datadari satu bagian ke bagian

lainnya.

Ada 4 konsep tentang alur data :

1. Packets of data

2. Diverging data flow

3. Converging data flow

(24)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama

pembangunan jalan Kereta Api di desa Kemijen,Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh

Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.

Pembangunan diprakarsai oleh "Naamloo③e Venootschap Nederlandsch Indische

Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari

Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas

jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan Kereta Api antara

Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat

menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat

investor untuk membangun jalan Kereta Api didaerah lainnya. Tidak

mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh

dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun

1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900

menjadi 3.338 km.

Selain di Jawa, pembangunan jalan Kereta Api juga dilakukan di Aceh

(25)

bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan Kereta Api sepanjang 47

Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli

1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di

Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan Kereta Api Pontianak -

Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok,

juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan Kereta Api.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan Kereta Api di Indonesia

mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi

5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa

pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan Kereta Api

disana.

Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan Kereta Api

Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang

memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang

melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak

(26)

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus

1945, karyawan Kereta Api yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api"

(AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa

bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan

sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa

mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan

bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan

urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28

September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya

(27)

Tabel 3.1

Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

(28)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

3.1.2.1 Visi Perusahaan

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus

pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.

3.1.2.2 Misi Perusahaan

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha

penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk

memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan

berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan

kenyamanan.

3.1.3 Struktur Organisasi

3.1.3.1 Struktur Organisasi PT.Kereta Api (Persero)

Struktur Organisasi PT.Kereta Api (Persero) terlampir.

3.1.3.2 Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Berdasarkan Keputusan Direksi Nomor

KEP.U/OT.003/III/6/KA-2009 tanggal 31 Maret 2009 Tentang “Organisasi dan

Tata Laksana Dilingkungan Kantor Pusat PT. Kereta Api (Persero)” dan

KEP.U/OT.003/VI/I/KA-2009 tanggal 5 uni 2009 Tentang “Perubahan dan

Tambahan (P&T) Kedua atas Keputusan Direksi Nomor

(29)

Kantor Pusat PT. Kereta Api (Persero)”, maka terbentuklah beberapa unit baru,

salah satunya adalah VP CSR.

3.1.4 Deskripsi Kerja CSR

Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR)

1. Menyalurkan pinjaman kepada industri kecil dan koperasi (kemitraan)

melalui Program kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) sesuai

RUPS/RUPSLB

2. Memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat sebagai rasa

tanggungjawab social perusahaan yang dapat berupa bantuan korban

bencana alam, bantuan pendidikan & latihan, peningkatan kesehatan,

prasarana & sarana umum serta bantuan sarana ibadah sesuai yang

dialokasikan RUPS/RUPSLB

Vice President Corporate Social Responsibility

(30)

3. Memberikan informasi relevan yang diperlukan masyarakat sekitar

pekerjaan mengenai dampak selama pelaksanaan pekerjaan

4. Peka dan peduli terhadap masalah social dan ekonomi yang terjadi di

lingkungan Perusahaan

5. Bermanfaat dan didukung oleh masyarakat dilingkungan masyarakat

Tabel 3.2

Ruang Lingkup Tugas CSR

No Aspek PKBL Community Relations

1. Legalitas UU. BUMN UU. PT

2. Lingkup Tugas Melaksanakan mandat

pemerintah – PKBL

Community Relations

untuk kelangsungan usaha

3. Pendanaan Penyisihan laba

(Extracomtable)

5. Objek Pengusaha/UMKM Lingkungan sekitar

tempat usaha

(stakeholders)

6. Pengawasan Instalasi Pemerintah Pengawasan Intern

Akuntan Publik

7. Kegiatan - Aktif untuk

penyaluran dana

Aktif sesuai dengan RKA

(31)

kemitraan (PK)

- Pasif untuk

penyaluran dana

yang menunggu

(32)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

4.1.1 Tata Cara Penyaluran PKBL pada Bagian CSR PT.Kereta Api

(Persero) :

1. Mitra Binaan mengajukan proposal pada bagian PKBL

2. PKBL melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proposal

yang telah diajukan oleh Mitra Binaan

3. Setelah dilakukan monitoring dan evaluasi, bagian PKBL

melakukan survey

4. Apabila surat jawaban diterima, bagian PKBL melakukan

perjanjian akad kredit terhadap Mitra Binaan dan mengeluarkan

kartu piutang. Dan jika ditolak, maka surat jawaban

(33)

4.2 Analisis Prosedur yang Berjalan 4.2.1 Flow Map

Mitra Binaan PKBL

Ditolak

Ditolak

Diterima

Diterima

Gambar 4.1

Gambaran Flowmap yang berjalan Proposal

Proposal

Kartu Piutang Perjanjian Kredit Proposal Proposal

Survei Proposal

Monitoring

Proposal Analisis kredit

(34)

4.2.2 Kontek Diagram (CD)

Kartu Piutang

Proposal

Gambar 4.2

Gambaran Kontek Diagram (CD) yang berjalan PKBL

Sistem Penyaluran PKBL pada Bagian CSR PT.Kereta Api

(35)

4.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Kartu Piutang

Proposal ditolak

Proposal

Proposal proposal diterima

Pro Proposal

Proposal ditolak

Proposal diterima

Gambar 4.3

(36)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang dijelaskan oleh penulis, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa dalam penyaluran dana Program Kemitraan

Bina Lingkungan (PKBL) pada bagian CSR PT.Kereta Api (Persero)

sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Dalam pengaliran dana tersebut sudah tepat jumlah, tepat waktu, tepat

sasaran dan tepat binaan sehingga berkembangnya usaha Mitra Binaan dan

tercapainya pengggunaan dana terhadap usaha kecil.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang

dilakukan pada bagian CSR PT. Kereta Api (Persero), maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Dalam penyaluran dana PKBL diperlukan adanya sistem yang

terkomputerisasi.

2. Diharapkan prosedur dalam penyaluran dana tersebut dapat terlaksana

dengan baik.

3. Pada bagian CSR PT. kereta Api (Persero) diharapkan adanya

(37)
(38)

SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. KERETA API

(PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Praktek Kerja Lapangan

Program Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika

Oleh :

Dadang Sujana NIM : 10908029

Ida Marfuah ’ NIM : 10908004

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(39)

vi

LEMBAR JUDUL……… i

LEMBAR PENGESAHAN………. ii

KATA PENGANTAR………..… iii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL……….……… x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN………..……. xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang……… 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah……… 2

1.3. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan……… 3

1.4. Batasan Masalah……… 4

1.5. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Lapangan……… 4

(40)

vii

2.1.1 Sasaran Program Kemitraan Bina Lingkungan

(PKBL)……… 7

2.1.2 Karakteristik Mitra Binaan……… 8

2.1.3 Realisasi Kegiatan PKBL……… 8

2.2 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 9 2.2.1 Landasan Kegiatan CSR……… 9

2.2.2 Tingkatan CSR………. 10

2.3 Hubungan PKBL dengan CSR……… 11

2.4 Pengertian Sistem……… 11

2.4.1 Elemen Sistem……… 12

2.4.2 Karakteristik Sistem……… 14

2.4.3 Klasifikasi Sistem……… 15

2.5 Metode Pendekatan……… 16

2.5.1 Metode Pendekatan Sistem……… 16

2.5.2 Alat Bantu Analis……… 17

1. Flowmap……… 17

(41)

viii

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan……… 24

3.1.1 Sejarah Perusahaan……… 24

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……… 28

3.1.3 Struktur Organisasi……… 28

3.1.2.1 Struktur Organisasi PT.Kereta Api (Persero)……… 28

3.1.2.2 Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility (CSR)……… 28

3.2 Deskripsi Kerja CSR……… 29

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan……… 32

4.1.1 Tata Cara Penyaluran PKBL pada Bagian CSR PT.Kereta Api (Persero)……… 32

4.2 Analisis Prosedur yang Berjalan……… 33

4.2.1 Flow Map……… 33

(42)

ix

5.1. Kesimpulan……… 36

5.2. Saran……… 36

DAFTAR PUSTAKA

(43)

http://www.kereta-api.co.id

http://www.wikipedia-indonesia.com

Hanif Al fatta. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi.

(44)
(45)

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yang Maha

Kuasa Allah SWT. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjunan kita

Nabi Muhammad SAW. Tak terkira syukur yang penulis rasakan, karena atas

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul :

“ANALISIS SISTEM PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN BINA

LINGKUNGAN (PKBL) PADA BAGIAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. KERETA API (PERSERO) KANTOR

PUSAT BANDUNG”.

Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai

pihak yang baik secara langsung atau tidak langsung telah memberikan sumbang

saran yang bersifat moril maupun materil yang tentunya sangat bermanfaat.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Maha Pemberi Ilmu dan Penerang Hidup Allah SWT.

2. Pembimbing dalam hidupku Ibu dan Bapak tercinta, serta seluruh keluarga

besar yang telah memberikan doa restu dan kasih sayang yang tiada

hentinya serta motivasinya untuk tetap semangat dalam mengerjakan

laporan ini.

3. Teteh dan Aa tercinta, serta seseorang yang selalu memberikan semangat

(46)

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Dadang Munandar,S.E.,M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Informatika UNIKOM.

7. Ibu Novrini Hasti,S.Si.,M.T., selaku dosen wali dan pembimbing yang

telah bersedia memberikan arahan dan masukan positif, serta selalu

memberikan dorongan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

laporan ini.

8. Bapak Suyatno, selaku Vice President Corporate Social Responsibility

(CSR) PT. Kereta Api (Persero).

9. Bapak Sudiono, selaku Manager Community Relations (CS) PT. Kereta

Api (Persero).

10.Bapak Slamet Riyadi,Bapak Moch Arif Hermawan,Ibu Puri Mindasari,

selaku pembimbing pada bagian Community Relation (CS) dan PKBL PT.

Kereta Api (Persero).

11.Ibu Karyani Sugiastuti dan Ibu Andien Kushandini, selaku Manager dan

Junior Manager pada bagian PKBL PT. Kereta Api (Persero).

12.Teman-teman sekelas dan seperjuangan MI-17 Manajemen Informatika

angkatan 2008 di kampus Unikom Bandung terima kasih atas semangat,

(47)

Akhir kata,penulis mengucapkan mohon maaf atas sebesar-besarnya atas

keterbatasan da kekurangan laporan ini.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya

.

Bandung, Oktober 2010

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1 Simbol-simbol Flowmap
Gambar  2.3 Komponen DFD
Tabel 3.1
+5

Referensi

Dokumen terkait

In this article, we present a robotic system prototype for auto- mated vitrification and thawing of embryos. The system has successfully addressed the major challenges in

The geometric commissioning activities consist in improve the geometric quality of the images in order to meet very demanding specifications as localization accuracy,

Menurut Ngainun Naim dan Achmad Sauqi (2008:161-224), kerangka operasional dalam membangun pendidikan yang berperspektif pluralis-multikultural dapat dilakukan melalui

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMK

mengetahui konflik batin yang dialami tokoh utama. Peneliti belum menemukan penelitian lain yang mengkaji novel Pulang karya Tere Liye dengan judul yang sama. Novel Pulang karya

Kegiatan PPL ini dilaksanakan dari tanggal 10 Agustus – 12 September 2015, dalam jangka waktu tersebut terdapat rangkaian kegiatan dimulai dari penyerahan, pelaksanaan PPL sampai

Hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Pelaksanaan pembelajaran matematika kurikulum 2013 yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses dan hasil berajar sudah

Memang tak dapat dipungkiri, bahwa dengan ditetapkannya Sertifikat Standar Lingkungan Intemasional mempunyai dampak yang sangat luas terhadap tingkat pertumbuhana dan