• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI PERALIHAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK KE PERMAINAN MODERN DI KELURAHAN RAJABASA KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESKRIPSI PERALIHAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK KE PERMAINAN MODERN DI KELURAHAN RAJABASA KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

DESKRIPSI PERALIHAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK KE PERMAINAN MODERN DI KELURAHAN RAJABASA

KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh

Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji

Bermain bagi anak adalah kegiatan rekreatif yang sekaligus merupakan bagian dari usaha untuk mengembangkan potensi anak, baik fisik maupun kreatifitasnya. Banyak jenis permainan anak yang mendatangkan manfaat positif bagi perkembangan anak, misalnya jenis permainan tradisional dan beberapa jenis permainan modern. Beberapa dasawarsa terakhir, permainan modern menggeser pamor permainan tradisional akibat modernisasi yang tak terhindarkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern yang terjadi Dikelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung dan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern, serta mengetahui jenis permainan tradisional maupun modern yang teridentifikasi terdapat di kelurahan Rajabasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data primer (observasi dan wawancara) dan data sekunder melalui studi kepustakaan dan dokumentasi visual.

(2)

A. Latar Belakang

Dunia bermain memang tidak dapat dipisahkan dengan masa kanak-kanak. Bermain bagi anak sangat berperan bagi masa tumbuh kembangnya. Bermain mempunyai banyak manfaat dalam mengembangkan keterampilan anak sehingga anak lebih siap untuk menghadapi lingkungannya dan lebih siap dalam mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Banyaknya berbagai macam atau jenis permainan yang disuguhkan pada zaman sekarang sebagian besar pengguna atau penikmatnya adalah anak-anak. Macam atau jenis permainan itu sendiri terbagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu Permainan Tradisional dan PermainanModern.

Permainan Tradisional merupakan warisan Budaya Luhur Bangsa Indonesia yang beraneka ragam macam dan jenisnya. Keanekaragaman Permainan Tradisional tersebut disesuaikan dengan budaya daerah setempat. Khususnya Permainan Tradisional, permainan yang berada di lingkup Kelurahan Rajabasa. Permainan yang berhasil terindentifikasikan 5 jenis permainan tradisional di Kelurahan Rajabasa . Umumnya permainan dilakukan anak (usia 6 - 12 tahun).

(3)

2

dan memilih Permainan Modern. Permainan Modern yang disuguhkan melalui media elektronik seperti video game dan game online seiring majunya alat atau media berupa komputer yang difasilitasi internet yang hampir dikota-kota besar menggunakannya. PermainanModerncukup berdampak buruk pengaruhnya pada sosialisasi anak. Dalam proses sosialisasi, anak butuh teman sebaya untuk bermain. Bermain di sini diartikan sebagai proses belajar bermasyarakat. Ini pasti perlu ruang dan waktu. Parahnya, lahan bermain makin lenyap, sementara waktu pun hilang begitu saja di depan layar video game. Dalam permainan ini, anak berhadapan dengan benda mati. Jadi, tak ada interaksi yang kreatif.

Aspek-aspek permainan tradisional diantaranya: a) aspek jasmani yang terdiri dari kekuatan dan daya tahan tubuh serta kelenturan; b) aspek psikis, yang meliputi unsur berfikir, unsur berhitung, kecerdasan, kemampuan membuat siasat, kemampuan mengatasi hambatan, daya ingat, dan kreativitas; c) aspek sosial meliputi unsur kerjasama, suka akan keteraturan, hormat menghormati, balas budi dan sifat malu (Kartini Kartono, 1995 :12).

(4)

anak menyusun suatu siasat agar tujuan dari permainan tersebut tercapai sehingga sang anak menjadi juara. Kelebihan dari permainan ini selain kemampuan mengatur strategi, kemampuan koordinasi alat gerak dengan alat indra anak menjadi terasah (Kartini Kartono, 1995 : 11). Selain itu beberapa orang percaya bahwa permainan ini mampu meningkatkan rentang perhatian dan konsentrasi anak. Namun kemampuan sosial anak tidak terlalu dipentingkan dalam permainan modern ini, malah cenderung diabaikan karena pada umumnya permainan modern berbentuk permainan individual karena anak dapat bermain sendiri tanpa kehadiran teman-temannya, kalaupun bermain berdua kemampuan interaksi anak dengan temannya tidak terlalu terlihat. Pada dasarnya sang anak terfokus pada permainan yang ada di hadapannya. Permainan modern cenderung bersifat agresif, sehingga tidak mustahil anak bersifat agresif karena pengaruh dari permainan ini (Kartini Kartono, 1995 : 23).

Fenomena bergesernya permainan tradisional dengan masuknya permainan modern ini dapat di jumpai di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Bandar Lampung. Mulai dari daerah perkotaan maupun dipelosok pedesaan, anak-anak sudah mengenal permainan modern sepertiVideo Game, Playstation,mainan yang menggunakan Remote Control, Robot-robotan, dan sebagainya. Ditambah lagi dengan dukungan jaringan internet yang kini telah merambah daerah pedesaan, sehingga anak-anak dari berbagai usia mampu untuk mengakses Game online sepertiPoint Blank, Cityville, dan Poker(M. Iwan. Januar, 2006 : 15). Hal serupa juga terjadi di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung.

(5)

4

mengherankan apabila di jumpai warung internet (warnet) tersebar dimana-mana sampai ke pelosok kelurahan. Demikian pula halnya dengan tempat-tempat yang menyediakan jasa menyewakanPlaystation. Permainan modern ini lebih menarik minat dan perhatian anak-anak di Kelurahan Rajabasa, sehingga saat ini sangat jarang ditemukan anak-anak yang masih memainkan permainan tradisional bersama teman-temannya. Fenomena ini menunjukkan bahwa telah terjadi peralihan permainan anak-anak, yakni dari tradisional ke modern.

Berangkat dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Perbedaan pelaksanaan permainan tradisional anak dan permainan modern yang terdapat di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung

2. Dampak peralihan dari permainan tradisional anak ke permainan modern di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung

3. Faktor-faktor penyebab peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung.

(6)

masalah pada faktor-faktor penyebab peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu, faktor-faktor apakah yang menyebabkan peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung ?

E. Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor penyebab peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi semua pihak yang membacanya. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penulisan skipsi ini adalah :

1. Dapat menambah wawasan bagi para pembaca mengenai tradisi permainan terutama permainan tradisional anak dan permainan modern.

(7)

6

riset dan penulisan karya ilmiah, serta penerapan ilmu di tengah-tengah

masyarakat.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat masalah di atas cukup umum dalam penelitian, maka untuk menghindari kesalah-pahaman, peneliti memberikan kejelasan tentang sasaran dan tujuan penelitian mencangkup :

1. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian ini adalah Permainan Tradisional anak dan Permainan Modern anak di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung

2. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian adalah Anak-anak di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung

3. Tempat penelitian

Tempet peneliti dalam melakukan penelitian adalah Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung

4. Waktu

Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Tahun 2012 5. Bidang Ilmu

(8)

1. Konsep Permainan

Menurut Hans Daeng permainan adalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak (Hans Daeng, 2009 :17). Andang Ismail menuturkan bahwa permainan memiliki dua pengertian. Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian menang-kalah (Andang Ismail, 2009 : 26). Permainan memiliki sifat sebagai berikut: (1) Permainan dimotivasi secara personal, karena memberi rasa kepuasan. (2) pemain lebih asyik dengan aktivitas permainan (sifatnya spontan) daripada tujuannya. (3) Aktivitas permainan dapat bersifat nonliteral. (4) Permainan bersifat bebas dari aturan-aturan yang dipaksakan dari luar, dan aturan-aturan-aturan-aturan yang ada dapat dimotivasi oleh para pemainnya. (5) Permainan memerlukan keterlibatan aktif dari pihak pemainnya.

Jadi yang dimaksud dengan permainan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang dapat membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional.

(9)

8

Peralihan adalah perubahan dari keadaan yang satu pada keadaan yang lain. Potts melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang menuju keadaan yang diinginkan di masa depan. Perubahan dari keadaan sekarang tersebut dilihat dari sudut struktur, proses, orang dan budaya (Kevin Potts, 2004 : 36).

Menurut Hussey, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah perubahan teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis Negara berubah, privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut dan stakeholdersminta lebih banyak nilai (Hussey, 2000 : 6).

Jadi yang dimaksud peralihan adalah perubahan dari keadaan yang satu pada keadaan yang lain, bermakna melakukan hal-hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru serta mengadopsi teknologi baru.

3. Konsep Anak usia bermain

Di dalam kamus Bahasa Indonesia kontemporer dinyatakan bahwa Istilah Anak yaitu keturunan yang kedua, sedangkan anak-anak adalah anak yang masih kecil (kanak-kanak). ( Peter Salim, 2002:57 ). Sedangkan di dalam kamus besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa Anak adalah manusia yang masih kecil. ( Poerwadarminta, 2006:41 )

Perkembangan anak menurut Singgih Gunansa yaitu 1. Anak umur 0-2 tahun (bayi)

2. Anak umur 2-5 tahun (balita) masa prasekolah

(10)

peraturan permainan yang tradisional. ( Utami Munandar, 2000:28 )

Dan menurut Sri Rumini Masa kanak kanak atau masa bermain dimulai dari bayi sampai usia 14 tahun. Masa kanak kanak juga disebut masa bermain, hal ini karena pada masa ini panca indera anak sedang dalam keadaan peka, sehingga perlu dilatih denagn berbagai permainan yang menarik dan sederhana. ( Sri Rumini, 2004:15 )

Menurut WHO (2003), mendefinisikan anak-anak antara usia 0-14 tahun

karena di usia inilah risiko cenderung menjadi besar.

Masa perkembangan anak dibagi oleh banyak ahli dalam beberapa periode dengan tujuan untuk mendapatkan wawasan yang jelas tentang definisi dan perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena pada saat saat perkembangan tertentu anak anak secara umum memperlihatkan ciri ciri dan tingkah laku karakteristik yang hampir sama. Menurut Kartono, periode perkembangan anak terdiri dari masa bayi usia 0-1 tahun ( periode vital ), masa kanak-kanak usia 1-5 tahun ( periode estatis ), masa anak anak sekolah dasar usia 6-12 tahun ( periode intelektual ) dan periode pueral usia 12-14 tahun ( pra-pubertas atau puber awal ).

Jadi pengertian anak adalah anak anak sebagai orang yang berusia 6-12 tahun dan dalam masa ini anak anak sudah mengenal berbagai macam permainan yang sederhana atau tradisional.

(11)

10

bagi si pelaku, dan masih menggunakan peralatan yang masih sederhana atau tradisional.

4. Konsep Permainan Tradisional Anak

Menurut James Danandjaja Permainan tradisional adalah salah satu bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun serta banyak mempunyai variasi. Sifat atau ciri dari permainan tradisional anak sudah tua usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya dan darimana asalnya. Biasanya disebarkan dari mulut ke mulut dan adang-kadang mengalami perubahan nama atau bentuk meskipun dasarnya sama. Jika dilihat dariakar katanya, permainan tradisional tidak lain adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan permainan yang merupakan pewarisan dari generasi terdahulu yang dilakukan manusia (anak-anak) dengan tujuan mendapat kegembiraan. (James Danandjaja, 1987 : 24).

Menurut Atik Soepandi permainan adalah perbuatan untuk menghibur hati baik yang mempergunakan alat ataupun tidak mempergunakan alat. Sedangkan yang dimaksud tradisional adalah segala sesuatu yang dituturkan atau diwariskan secara turun temurun dari orang tua atau nenek moyang. (Atik Soepandi, 1990 : 12) Jadi permainan tradisional anak adalah suatu bentuk permainan anak yang mempergunakan alat atau tidak, yang diwariska secara turun temurun dari nenek moyang, sebagai sarana hiburan atau untuk menyenangkan hati.

5. Konsep permaianan Modern

(12)

tampilan gambar maupun cara memainkan yang beragam, sehingga menarik perhatian mereka untuk memainkannya. Pabrikan video game pun senantiasa memanjakan para pemain dengan kemajuan teknologi yang semakin meng-agumkan. Bahkan jenis game online yang sedang trend saat ini telah menjadi favorit bagi anak hampir di seluruh dunia.

Jadi permainan modern ialah permainan yang berasal dari industri atau umumnya menggunakan teknologi dalam pembuatan serta permainannya.

B. Kerangka Pikir

(13)

12

mengembangkan fantasi, daya imajinasi dan kreativitasnya. Bermain dapat menumbuhkan kesenangan dan kepuasan, selain itu banyak nilai-nilai penting yang dihasilkan dari bermain, antara lain sosialisasi, sarana belajar, penyaluran energi emosional, perkembangan moral, fisik dan kepribadian.

Beralihnya permainan tradisional ke modern disebabkan maraknya bermunculan permainan modern yang lebih menarik dan tidak monoton. Jenis-jenis permainan tradisional yang teridentifikasi di kelurahan Rajabasa adalah kelereng, layangan, petak umpet, engklek dan lompat tali. Sedangkan jenis permainan modern yang teridentifikasi di kelurahan Rajabasa adalah permainan Playstation, Mobil Remot Control, Point Blank, Poker dan Cityville. Permainan tradisional yang sebenarnya melatih anak-anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya dan kerja sama antar teman untuk memenangkan permainan, akan tetapi kemajuan teknologi serta keterbatasan tempat permainan tradisional perlahan-lahan ditinggal kan dan anak-anak beralih ke permainan modern yang lebih menarik. Beralihnya permainan tradisional anak ke permainan modern diakibatkan oleh 2 faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern itu sendiri yaitu usia, uang saku, status ekonomi orang tua dan keahlian. Sedangkan faktor ekstern meliputi perkembangan teknologi, ketersediaan tempat bermain, lingkungan dan kurangnya bersosialisasi.

(14)

Keterangan :

: Garis Sebab : Garis Akibat Faktor Intern :

Pendidikan, Uang saku, Status ekonomi orang tua dan Keahlian

Faktor Ekstern :

(15)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode yang Digunakan

Metode merupakan faktor penting untuk memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. (Husaini Usman, 2008 : 41). Menurut pendapat Husin Sayuti dijelaskan bahwa metode merupakan cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. (Husin Sayuti, 1989: 32).

(16)

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan konsep dari gejala yang bervariasi yaitu objek penelitian. Variabel adalah segala faktor yang menyebabkan aneka perubahan pada fakta-fakta suatu gejala tentang kehidupan. (Ariyono Suyono, 1985 : 431) Sedangkan menurut pendapat yang lain dijelaskan bahwa variabel adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki beberapa aspek atau unsur didalamnya yang dapat bersumber dari kondisi objek penelitian, tetapi dapat pula berada di luar dan berpengaruh pada objek penelitian. (Hadari Nawawi, 1996 : 55).

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah sesuatu yang menjadi objek dalam penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah Deskripsi peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung.

C. Informan Penelitian

Supaya lebih terbukti perolehan informasinya, ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan informan, yaitu :

a. Orang yang memahami dan memiliki pengetahuan mengenai obyek yang akan diteliti.

b. Subjek yang bersangkutan berusia 6-12 tahun. c. Subjek yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani. d. Subjek yang bersangkutan tokoh masyarakat.

e. Subjek yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan yang diteliti.

(17)

15

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik, hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang diinginkan lebih akurat. Teknik pendukung dalam pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Teknik Wawancara

Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. (Husaini Usman, 2008 : 55). Wawancara dalam penelitian budaya bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat. (Suwardi Endraswara, 2006 : 152).

Jadi berdasarkan pendapat diatas wawancara dalam penelitian ini adalah cara memperoleh data dengan mengadakan tanya jawab antara pencari informasi dengan responden. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan masyarakat di Kelurahan Rajabasa Kota Bandar Lampung yang terpilih sebagai responden. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi secara langsung guna memperjelas jawaban yang diberikan melalui wawancara langsung.

2. Teknik Observasi

Teknik observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. (Husaini Usman, 2008 : 52). Observasi adalah penelitian secara sistematis menggunakan kemampuan indera manusia. (Suwardi Endraswara, 2006 : 133)

(18)

yang menyebabkan peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa kota Bandar Lampung.

3. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui sumber tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku, teori atau hukum-hukum dan lain-lain, yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti. (Hadari Nawawi, 1993 : 134). Teknik dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. (Husaini Usman, 2008 : 69).

Dokumentasi juga penting dalam penelitian kebudayaan sebagai pelengkap data. Jadi, dengan menggunakan teknik dokumentasi dalam penelitian ini penulis berusaha untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

E. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh diperlukan sebuah teknik analisis data sehingga data yang telah diperoleh dapat mempunyai arti bila telah di analisis. Karena data yang akan diolah adalah data data kualitatif maka teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisi data kualitatif. Data yang diperoleh tidak berbentuk angka angka, maka tidak dapat diuji dengan statistik, melainkan berbentuk kasus kasus dan fenomena sehingga harus dideskripsikan untuk dapat memperoleh suatu kesimpulan.

(19)

17

1. Penyusunan data

Penyusunan data perlu dilakukan unuk memudahkan dilakukannya penilaian apakah semua data yang dibutuhkan dalam menguji hipotesis dan anak anak hipotesis yang telah dirumuskan telah terhimpun secara memadai atau belum berguna atau tidak.

2. Klasifikasi data

Klasifikasi data merupakan usaha dari peneliti untuk menggolong golongkan data berdasarkan pada kategorisasi tertentu yang dibuat oleh peneliti.

3. Pengolahan data

Setelah data digolongkan atau dipisahkan berdasarkan jenisnya kemudian peneliti mengolah kedalam suatu susunan kalimat secara sistematis dan kronologis sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti.

4. Penafsiran dan Penyimpulan

(20)

Bermain adalah kegiatan rekreatif yang sekaligus merupakan bagian dari metode untuk mengembangkan potensi anak, baik fisik maupun kreativitas. Bermain bagi anak memiliki nilai dan ciri yang penting dalam kemajuan

(21)

60

pandang yang terlalu dekat. Selain itu, banyak anak di Kelurahan Rajabasa yang mengeluh nyeri badan dan kaku otot serta mata lelah karena seharian berkutat dengan game dengan posisi yang sama selama berjam-jam.

Jenis permainan tradisional yang teridentifikasi masih dimainkan oleh anak-anak di Kelurahan Rajabasa antara lain adalah kelereng, layang-layang, petak umpet, lompat tali, dan engklek. Sedangkan permainan modern yang paling banyak digemari oleh anak-anak maupun dewasa adalah Poker, Point Blank (PB), Ayodance, Playstation, dan Cityville. Hal-hal yang mempengaruhi anak di

Kelurahan Rajabasa dalam memilih jenis permainan antara lain adalah faktor ekonomi yang meliputi status sosial ekonomi orang tua dan jumlah uang saku yang diberikan orang tua pada anaknya. Anak yang berasal dari keluarga

menengah atas biasanya mudah untuk mendapatkan permainan yang diinginkan, sedangkan anak yang berasal dari keluarga menengah kebawah biasanya harus meminjam ataupun ke tempat rental game dan kewarnet agar bisa memainkan game yang diinginkan. Hal inilah yang banyak dilakukan oleh anak-anak di Kelurahan Rajabasa yang pada umumnya berasal dari keluarga menengah kebawah. Selain faktor ekonomi diatas, faktor sosial juga turut mempengaruhi anak dalam memilih jenis permainan. Yang termasuk faktor sosial antara lain adalah mayoritas pemain, hubungan darah (kekerabatan), pengaruh keahlian, pengaruh pemukiman, pengaruh waktu dan pengaruh usia.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anak-anak di Kelurahan Rajabasa lebih cenderung menyukai permainan Modern daripada tradisional. Hal ini tak dapat terelakkan karena semakin canggihnya teknologi dan kehausan anak dalam memperoleh

(22)

sangat berbeda dengan waktu yang digunakan anak untuk memainkan permainan modern. Anak- anak di Kelurahan Rajabasa bisa menghabiskan waktu berjam-jam berkutat didepan televisi untuk bermain Playstation atau didepan komputer untuk bermain Ayodance, Cityville, Poker dan Point Blank.

B. Saran

Permainan apapun bentuknya, baik tradisional maupun modern pada dasarnya bertujuan untuk membuat anak menjadi riang dan rileks setelah seharian berkutat dengan pelajaran disekolah atau ditempat kursus. Namun yang harus diperhatikan adalah memilih jenis permainan yang sesuai dengan tingkatan usia anak. Karena saat ini banyak sekali game-game yang berisi konten kekerasan didalamnya, sehingga butuh pengawasan orang tua untuk selalu mendampingi anak dalam bermain, agar bahaya dari permainan yang mengandung unsur

kekerasan tersebut tidak dicontoh oleh anak. Walaupun banyak yang menganggap permainan modern lebih menonjol daripada permainan tradisional, namun

permainan tradisional sebagai warisan budaya harus senantiasa dijaga

kelestariannya sehingga tetap eksis dan dimainkan sampai kapanpun. Disinilah peran orang tua dan para pendidik diperlukan untuk mengajarkan permainan-permainan tradisional pada anaknya sebagai upaya regenerasi sehingga

(23)

DESKRIPSI PERALIHAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK KE PERMAINAN MODERN DI KELURAHAN RAJABASA

KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi)

Oleh

Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(24)

Oleh

Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(25)

i

DESKRIPSI PERALIHAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK KE PERMAINAN MODERN DI KELURAHAN RAJABASA

KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG (Skripsi)

Oleh

Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(26)

ABSTRAK

DESKRIPSI PERALIHAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK KE PERMAINAN MODERN DI KELURAHAN RAJABASA

KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh

Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji

Bermain bagi anak adalah kegiatan rekreatif yang sekaligus merupakan bagian dari usaha untuk mengembangkan potensi anak, baik fisik maupun kreatifitasnya. Banyak jenis permainan anak yang mendatangkan manfaat positif bagi perkembangan anak, misalnya jenis permainan tradisional dan beberapa jenis permainan modern. Beberapa dasawarsa terakhir, permainan modern menggeser pamor permainan tradisional akibat modernisasi yang tak terhindarkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern yang terjadi Dikelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung dan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab peralihan permainan tradisional anak ke permainan modern, serta mengetahui jenis permainan tradisional maupun modern yang teridentifikasi terdapat di kelurahan Rajabasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data primer (observasi dan wawancara) dan data sekunder melalui studi kepustakaan dan dokumentasi visual.

(27)

iii

DESKRIPSI PERALIHAN PERMAINAN TRADISIONAL ANAK KE PERMAINAN MODERN DI KELURAHAN RAJABASA

KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(28)

TRADISIONAL ANAK KE PERMAINAN MODERN DI KELURAHAN RAJABASA, KECAMATAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG.

Nama Mahasiswa :

Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743033046

Program Studi : Pendidikan Sejarah

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembumbing II

Drs. Ali Imron, M.Hum Drs. Wakidi, M.Hum

NIP 19570817 198503 1 002 NIP. 19521216 198603 1 001

Mengesahkan

Ketua Program Studi Ketua Jurusan

Pendidikan Sejarah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Drs. Maskun, M.H Drs. Buchori Asyik, M.Si

(29)

v

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Ali Imron, M.Hum

Sekretaris :Drs. Wakidi, M.Hum

Penguji :Drs. Iskandar Syah, M.H ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi :

(30)

Yanng bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wahyu Raman NPM : 0743033046 Program Studi : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Alamat : Jl. Raden Gunawan II sukamaju Rajabasa LK II RT/RW: -/23 Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Maret 2012

Wahyu Raman 0743033046

(31)

vii

Penulis bernama Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 26 Juni 1986. Penulis merupakan putra pertama dari lima saudara, dari pasangan Bapak Achmad Biworo, S.Pd dan Ibu Siti Aminah.

Pendidikan Penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Hajimena Lampung Selatan dan tamat belajar tahun 1999. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 28 Bandar Lampung dan tamat tahun 2002. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandar Lampung dan tamat tahun 2005.

Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung, di Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan melalui jalur Non Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Non-SPMB). Selama duduk di bangku kuliah penulis pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Pengetahuan Sosial (HIMAPIS) tahun 2007 2008. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah Menengah Kejuruan 2 Mei Bandar Lampung.

(32)

Seiring sujud syukur hamba kepada Allah SWT serta

shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,

ku persembahkan karya sederhanaku ini kepada :

Kedua orang tua ku tercinta, Ayah dan Ibu yang

telah banyak berjuang tanpa lelah, memberi tanpa

harap serta do a tiada henti dalam setiap hembusan

nafasnya demi cita dan asaku bersama iringan do a

dan semangat yang tak kenal henti.

Adik-adiku tercinta yang dengan cinta dan kasih

kalian selalu mendukung dan mendo akanku.

Seseorang yang selalu ada setia mendampingiku

Disetiap langkahku.

Almamater tercinta Universitas Lampung.

(33)

ix

    

    

  

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(Q.S. Ash-Sharh: 6-8)

SANWACANA

(34)

Bandar Lampung pada Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga banyak mendapatkan petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. H. M. Thoha BS Jaya, M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M. Si, selaku pembantu Dekan II Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. H. Iskandar Syah, M.H, selaku pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(35)

xi

7. Bapak Drs. H. Ali Imron, M. Hum, selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing utama yang telah memberikan segala bimbingan dan motivasinya dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak Drs Wakidi, M.Hum, selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu memberikan bimbingan penulis dalam menulis skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Pendidikan Sejarah, semoga bekal ilmu yang diberikan selama ini kepada penulis dapat bermanfaat dan akan menjadi bekal di masa depan.

10. Terimakasih untuk seluruh Keluarga Besar ku, untuk kebersamaan, kasih sayang, nasihat-nasihat, dorongan, semangat serta

ku.

11. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah non-reguler angkatan 2007, Ariansyah S. Pd, Desri, Aprilianti S. Pd, Ceria Firah. S. Pd, Erni Oktaviani S.Pd, Faradia , Sugesti. S. Pd, Merita, Iin Muchlinda S. Pd, Fajar Maulana S. Pd, , Evi, Endah Papti Utami S. Pd, Anis, Tia, Okta, Nunik Alimah S. Pd, Kustono, Dwi Afriansyah, Utami Trimulya S.Pd, Devi, Nur Apriadi, Fahmi Fahlevi S.Pd, Rahmad Saleh Iska serta teman-teman lain yang penulis tidak dapat sebutkan satu-persatu, terimakasih telah menjadi teman yang baik bagi penulis.

12. Teman-temanku sejarah reguler 2007 terimakasih atas bantuan dan dorongan semangatnnya.

(36)

Zulpri, Anis, Merita, Riri, Anggun, Susi, Eka, Cici, dan Rumaini Terimakasih atas kebersamaannya, senang bisa berkenalan dan menimba ilmu bersama kalian.

15. Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan semuanya, yang telah memberikan bantuan untuk selesainya skripsi ini.

Penulis berharap semoga Allah memberikan balasan atas semua kebaikan dan pengorbanan semua pihak yang telah membantu penulis dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, Maret 2012 Penulis

Wahyu Raman

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

(37)

xiii

A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah ... 4 C. Pembatasan Masalah ... 4 D. Rumusan Masalah ... 5 E. Tujuan Penelitian... 5 1. Tujuan Penelitian ... 5 2. Kegunaan Penelitian... 5 F. Ruang Lingkup Penelitian ... 6 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka ... 7 1. Konsep Permainan ... 7 2. Konsep Peralihan ... 8 3. Konsep Anak bermain ... 8 4. Konsep Permainan Tradisional Anak ... 9 5. Konsep Permaian Modern Anak ... 10 B. Kerangka Pikir... 11 C. Paradigma... 12 III. METODE PENELITIAN

A. Metode Yang Digunakan ... 13 B. Variabel Penelitian ... 14 C. Informan ... 14 D. Teknik Pengumpulan Data... 15 1. Teknik Wawancara... 15 2. Teknik Observasi ... 15

3. Tekni ... 16

E. Teknik Analisis Data ... 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

1. Sejarah Singkat Kelurahan Rajabasa ... 19 2. Keadaan Penduduk... 22 3. Jenis Permainan Tradisional Anak Yang Teridentifikasi Terdapat Di

(38)

Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung ... 32

5. Jenis Permainan tradisional yang sudah tidak dimainkan lagi Yang Teridentifikasi Di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung ... 38

6. Faktor-faktor Penyebab Peralihan Permainan Tradisional Anak ke Permainan Modern ... 43

a. Faktor Intern 1. Pendidikan ... 43

2. Uang Saku ... 43

3. Status Ekonomi Orang Tua ... 45

4. Keahlian Bermain ... 47

b. Faktor Ekstern 1. Perkembangan Teknologi... 51

2. Ketersediaan Tempat Bermain ... 53

3. Lingkungan... 55

4. Kurangnya Bersosialisasi ... 55

B. Pembahasan Faktor-faktor Penyebab Peralihan Permainan Tradisional Anak ke Permainan Modern a. Faktor Intern ... 57

b. Faktor Ekstern ... 58

(39)

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 22

2. Tabel 2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 22

3. Tabel 3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 23

(40)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(41)

xvii

(42)

DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan Penelitian... 5

2. Kegunaan Penelitian... 5

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Konsep Permainan ... 7

2. Konsep Peralihan ... 8

3. Konsep Anak bermain... 8

4. Konsep Permainan Tradisional Anak ... 9

5. Konsep Permaian Modern Anak ... 10

B. Kerangka Pikir... 11

C. Paradigma... 12

III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan ... 13

B. Variabel Penelitian ... 14

C. Informan ... 14

D. Teknik Pengumpulan Data ... 15

1. Teknik Wawancara... 15

2. Teknik Observasi... 15

(43)

E. Teknik Analisis Data ... 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Sejarah Singkat Kelurahan Rajabasa... 19

2. Keadaan Penduduk... 22

3. Jenis Permainan Tradisional Anak Yang Teridentifikasi Terdapat Di Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung ... 24

4. Jenis Permainan Modern Yang Teridentifikasi Terdapat Di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung ... 32

5. Jenis Permainan tradisional yang sudah tidak dimainkan lagi Yang Teridentifikasi Di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung ... 38

6. Faktor-faktor Penyebab Peralihan Permainan Tradisional Anak ke Permainan Modern ... 43

a. Faktor Intern 1. Pendidikan ... 43

2. Uang Saku ... 43

3. Status Ekonomi Orang Tua... 45

4. Keahlian Bermain ... 47

b. Faktor Ekstern 1. Perkembangan Teknologi ... 51

2. Ketersediaan Tempat Bermain ... 53

3. Lingkungan... 55

4. Kurangnya Bersosialisasi ... 55

B. Pembahasan Faktor-faktor Penyebab Peralihan Permainan Tradisional Anak ke Permainan Modern a. Faktor Intern ... 57

(44)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(45)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Keadaan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 22

2. Tabel 2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 22

3. Tabel 3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 23

(46)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yag telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pada dasarnya Permainan Tradisional merupakan warisan Budaya Luhur Bangsa Indonesia yang beraneka ragam macam dan jenisnya.

Jenis permainan tradisional yang teridentifikasi masih dimainkan oleh anak-anak di Kelurahan Rajabasa antara lain adalah kelereng, layang-layang, petak umpet, lompat tali, dan engklek.

Pada zaman-zaman modern ini Permainan Tradisional hampir terpinggirkan atau tergantikan. Permainan modern yang paling banyak digemari oleh anak-anak maupun dewasa adalah Poker, Point Blank (PB), mobil remot kontrol, Ayodance, Playstation, dan Cityville. Deskripsi Peralihan Permainan Tradisional Anak ke Permainan Modern di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa kota Bandar Lampung itu disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern terdiri dari Pendidikan, uang saku, staus ekonomi orang tua, dan keahlian. Faktor ektern yaitu perkembangan teknologi, ketersediaan tempat bermain, lingkungan dan kurangnya bersosialisasi.

(47)

61

(48)

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Ali Imron, M.Hum

Sekretaris :Drs. Wakidi, M.Hum

Penguji :Drs. Iskandar Syah, M.H ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(49)

MOTTO

    

    

  

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(50)

Nama Mahasiswa :

Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743033046

Program Studi : Pendidikan Sejarah

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembumbing II

Drs. Ali Imron, M.Hum Drs. Wakidi, M.Hum

NIP 19570817 198503 1 002 NIP. 19521216 198603 1 001

Mengesahkan

Ketua Program Studi Ketua Jurusan

Pendidikan Sejarah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Drs. Maskun, M.H Drs. Buchori Asyik, M.Si

(51)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Ali Imron, M.Hum

Sekretaris :Drs. Wakidi, M.Hum

Penguji :Drs. Iskandar Syah, M.H ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003

(52)

Seiring sujud syukur hamba kepada Allah SWT serta

shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW,

ku persembahkan karya sederhanaku ini kepada :

Kedua orang tua ku tercinta, Ayah dan Ibu yang

telah banyak berjuang tanpa lelah, memberi tanpa

harap serta do a tiada henti dalam setiap hembusan

nafasnya demi cita dan asaku bersama iringan do a

dan semangat yang tak kenal henti.

Adik-adiku tercinta yang dengan cinta dan kasih

kalian selalu mendukung dan mendo akanku.

Seseorang yang selalu ada setia mendampingiku

Disetiap langkahku.

(53)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Wahyu Raman Warnerin Rangga Panji dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 26 Juni 1986. Penulis merupakan putra pertama dari lima saudara, dari pasangan Bapak Achmad Biworo, S.Pd dan Ibu Siti Aminah.

Pendidikan Penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Hajimena Lampung Selatan dan tamat belajar tahun 1999. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 28 Bandar Lampung dan tamat tahun 2002. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Bandar Lampung dan tamat tahun 2005.

(54)

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Deskripsi Peralihan Permainan Tradisional Anak Ke Permainan Modern Di Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung pada Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga banyak mendapatkan petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. H. M. Thoha BS Jaya, M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M. Si, selaku pembantu Dekan II Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. H. Iskandar Syah, M.H, selaku pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(55)

6. Bapak Drs. Maskun, M.H, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sekaligus pembahas utama yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Drs. H. Ali Imron, M. Hum, selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing utama yang telah memberikan segala bimbingan dan motivasinya dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak Drs Wakidi, M.Hum, selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu memberikan bimbingan penulis dalam menulis skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Pendidikan Sejarah, semoga bekal ilmu yang diberikan selama ini kepada penulis dapat bermanfaat dan akan menjadi bekal di masa depan.

10. Terimakasih untuk seluruh Keluarga Besar ku, untuk kebersamaan, kasih sayang, nasihat-nasihat, dorongan, semangat serta

ku.

(56)

serta dukungannya selama ini.

14. Teman-teman selama PPL di SMK 2 MEI Bandar Lampung Masyuni, Zulpri, Anis, Merita, Riri, Anggun, Susi, Eka, Cici, dan Rumaini Terimakasih atas kebersamaannya, senang bisa berkenalan dan menimba ilmu bersama kalian.

15. Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan semuanya, yang telah memberikan bantuan untuk selesainya skripsi ini.

Penulis berharap semoga Allah memberikan balasan atas semua kebaikan dan pengorbanan semua pihak yang telah membantu penulis dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, Maret 2012 Penulis

(57)

SURAT PERNYATAAN

Yanng bertanda tangan di bawah ini: Nama : Wahyu Raman NPM : 0743033046 Program Studi : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Alamat : Jl. Raden Gunawan II sukamaju Rajabasa LK II RT/RW: -/23 Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Maret 2012

Referensi

Dokumen terkait

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan di Departemen.. Pendidikan Teknik Sipil

811 Puisi Indonesia 812 Drama Indonesia 813 Fiksi Indonesia 814 Esai Indonesia 815 Pidato Indonesia 816 Surat-surat Indonesia 817 Satir dan humor Indonesia 818 Aneka ragam

As one of the most popular video website in the world, YouTube has actually become one of the customer’s considerations towards their willingness to attend live music performance/

Production Event and Wedding Organizer yang baik dengan Metode RAD ( Rapid Application

Dalam Meningkatkan Kualitas pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Sejarah FKIp Unsri Pemanfaatan Media Visual pada pembelajaran Ekonomi Makro di Program Studi

Instrumen evaluasi proses pembelajaran untuk memperoleh informasi deskriptif dan/atau informasi judgemental dapat berwujud (1) Lembar pengamatan untuk mengumpulkan

Pemanasan yang terjadi akibat kebakaran tidak merubah jenis tekstur tanah dan warna tanah.. Kerapatan lindak setelah kebakaran relatif

Deskripsi Proses Pembelajaran Seni Tari untuk Pengembangan Percaya Diri dengan Menerapkan Pendekatan Peer Lessons pada Siswa kelas VIII-C SMP Negeri 1 Cianjur .... Aktivitas