• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Program Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pembangunan Desa Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo (Studi Pada Desa Ajijahe Dan Desa Ajijulu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Program Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Pembangunan Desa Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo (Studi Pada Desa Ajijahe Dan Desa Ajijulu)"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purwanto,Erwan, 2012, Implementasi Kebijakan Publik Konsep dan

Aplikasinya di Indonesia, Yogyakarta : Gava Media

AR, Nuhfil Hanami, Jabal Tarik Ibrahim & Mangku Purnomo. (2003). Strategi

Pembangunan Pertanian. Yogyakarta: Lappera Pustaka Utama.

Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

D. Lasswell, Harold., & Kaplan, Abraham. (1970). Power and Society. New Haven: Yale University Press.

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Easton, David. 1965, A Framework for Political Analysis, Prentice Hall

Effendi, Sofian. 2010. Reformasi Aparatur Negara Ditinjau Kembali. Yogyakarta: Gava Media.

Friedrich, Carl J. 1963. Man and His Government. Newyork: McGraw-Hill.

Kaban, Yeremias. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik.Yogyakarta. Gava Media

Kartasasmita, G. 1996. Pembangunan untuk Rakyat, Memadukan Pertumbuhan

(2)

Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdyakarya.

Nugroho,Riant. 2006.Kebijakan Publik untuk Negara-Negara Berkembang (

Model-model Perumusan Implementasi dan Evaluasi ). PT.Elex Media

Komputindo: Jakarta

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Parsons, Wayne. 2008. Public Policy. Pengantar Teori dan Praktik Analisis

Kebijakan. Jakarta: Kencana

Pratikno. 2002. Pergeseran Negara dan Masyarakat dalam Desa. Yogyakarta: Lappera.

Sadu Wasistiono & Tahir, M. Irwan. 2006. Prospek Pengembangan Desa.. Fokusmedia. Bandung

Singarimbun. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada .

Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik konsep, teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(3)

Sumarsono, Sonny. 2009. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan

Publik. Jogyakarta : Graha Ilmu.

Suryanigrat, Bayu. 1985. Pemerintahan Desa dan Kelurahan. Jakarta: Aksara Baru.

Suyanto, Bagong, (1995), Perangkap Kemiskinan, Problem dan Strategi

Pengentasannya, Universitas Airlangga Press, Surabaya

Suyanto, Bagong. 2005. Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tangkilisan, Hessel N.S. 2003. Kebijakan Publik yang Membumi, Jakarta: Lukman Offset.

Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo.

Sumber Internet:

Sumber Jurnal:

HR,Syaukuni.2001.Seminar Otonomi Daerah Strategi Pemberdayaan Daya Saing

(4)

Sumber Perundang-undangan:

Undang-Undang Republik Indonesia No.6 Tahun 2014 tentang desa.

Peraturan Bupati Kabupaten Karo Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa di Kabupaten Karo tahun anggaran 2015.

Peraturan Bupati Karo Nomor 117 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karo dan Akademi Kebidanan Kabanjahe.

Peraturan Desa Ajijahe Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2015.

Peraturan Desa Ajijulu Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2015.

Sumber Dokument:

Dokument ADD Desa Ajijahe dan Desa Ajijulu.

Dokument Format Laporan Profil Desa dan Kelurahan Desa Ajijahe, Kecamatan Tigapanah.

(5)

Dokument Modul Sosialisasi Alokasi Dana Desa Kabupaten Karo.

Karo Dalam Angka 2014.

(6)

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Bentuk Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang berupaya mengungkapakan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat individu dan keadaan sosial yang timbul dalam masyarakat untuk dijadikan sebagai objek penelitian.

Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007: 3), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. Dengan metode ini diharapakan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang implementasi program alokasi dana desa dalam pembangunan desa di kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo.

III.2 Informan Penelitian

(7)

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. (Sugiyono, 2008: 297). Informan Penelitian terbagi atas (Suyanto, 1995: 171):

1. Informan Kunci merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) dan Kepala Bidang Perencanaan Program BPMPD

2. Informan Utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah Staff Perencanaan Program Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) yang menangani ADD, Camat, Kepala Seksi Pembambangunan Pemerintah dan Masyarakat Desa/Kelurahan (PPMD/K) di kecamatan Tigapanah, kepala desa, sekretaris desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

III.3 Lokasi Penelitian

(8)

III.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Teknik pengumpulan primer yang diperoleh langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dikumpulkan melalui:

a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya jawab secara langsung dan mendalam untuk memperoleh data yang lengkap kepada pihak-pihak yang terkait.

b. Metode Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian dilokasi penelitian.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan instrument sebagai berikut:

a. Study dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi atau sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

(9)

5.1. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan pengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk membuat suatu deskripsi.

Menurut Miles dan Huberman, analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu:

a. Reduksi Data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabsahan, dan transformasi data “Kasar” yang muncul dari catatan – catatan tertulis di lapangan.

b. Penyajian Data; Penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi : berbagai jenis matriks, grafik, jaringan dan bagan. Semua dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah di raih.

(10)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV.1 Gambaran Umum Lokasi penelitian

Wilayah lokasi penelitian merupakan hal yang diperlukan untuk memberikan pedalaman tentang yang akan diteliti lebih lanjut. Berikut ini akaan diberikan gambaran mengenai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) selaku penanggungjawab di tigkat kabupaten, Kecamatan Tigapanah, Desa Ajijahe,dan Desa Ajijulu.

A. Gambaran tentang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Karo

1. Tugas dan pokok fungsi BPMPD Kabupaten Karo

Sesuai dengan Peraturan Bupati No. 177 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karo dan Akademi Kebidanan Kabanjahe dapat diperhatikan bahwa Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

(11)

bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang bersifat spesifik;

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakn teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan des sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

Uraian Tugas Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Sub Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintah Desa yang tertuang dalam Peraturan Bupati No. 177 Thunn 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karo dan Akademi Kebidanan Kabanjahe adalah sebgai berikut.

1. Kepala Badan

Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Badan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

(12)

Pemerintahan Daerah dan Kelurahan, Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat, pemberdayaaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pemberdayaan Masyarakat dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna sesuai dengan standar pelayanan minimal;

b. Menetapkan, Melaksanakan Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa untuk mendukung visi dan misi Daerah;

c. Menyusun dan Menetapkan rencana strategis dan program kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang sesuai dengan visi dan misi daerah;

d. Menyusun rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di bidang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang berkoordinasi dengan Instansi terkait dibawah koordinasi Tim Anggaran Pendapatan Daerah;

e. Memberikan saran, pertimbangan dan pendapat kepada Bupati dalam rangka percepatan penyelesaian tugas pokok dan sebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Kabupaten Karo;

(13)

g. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

h. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan Penilaian DP3;

j. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya;

k. Bertindak sebagai Pengguna Anggaran dan Pengguna Barag Satuan Kerja Perangkat Daerah;

l. Menyelenggarakan tugas pembantuan sesuai dengan kewenangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

m. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas-tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa termasuk laporan keuangan dan laporan kinerja Badan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

n. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Sekretariat

(14)

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengelola, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas keskretariatan yang meliputi urusan keuangan, umum, dan perlengkapa serta barang milik daerah pada SKPD maupun kepegawaian;

b. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan perumusan program kerja Badan berdasarkan program dan kegiatan masing-masing bidang, sub bidang dan sub bagian;

c. Memberikan pelayanan teknis operasional dan pelayanan administrasi sesuai dengan petunujuk atasan kepada seluruh bidang, sub bidang dan sub bagian dalam lingkungan Badan;

d. Mengkoordinasikan pelaporan akuntabilits kinerja program dan kegiatan masing-masing bidang;

e. Bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya;

f. Mengendalikan pendistribusikan pelayanan naskah dinas dan mengkoordinasikan tugas-tugas bidang, sub bidang dan sub bagian sesuai dengan petunjuk atasan;

g. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan dalam rangka kelancaran penyelesaian pengelolaan naskah dinas;

h. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan penyusunan laporan kepada atasan untuk bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3;

(15)

j. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh kepada Badan.

A. Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keeuangan memiliki uraian tugas sebagai berikut:

a. Mempelajari peraturan perundang-undangan yng berkaitan dengan pengelolaan keuangan;

b. Melakukan koordinasi, sinkronisasi dan memverifikasi usulan Rencana Kerja Anggaran masing-masing Bidang dan mengacu kepada Priorita Plafon Anggaran (PPA);

c. Menghimpun dan memverifikasi usulan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) masing-masing bidang berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran; d. Menyiapakan dan menyampaikan usulan penerbitan Surat Penyediaan

Dana Satuan Kerja Perangkat Daerah (SPD-SKPD) berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD);

e. Menghimpun dan menatausahakan Surat Penyediaan Dana (SPD) yang diterbitkan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD);

f. Bertindak sebagai Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD);

(16)

h. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

i. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

j. Menilai prestasi kerja bawahan sebgai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3;

k. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Sub bagian kepada Sekretaris;

l. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Sekretaris.

B. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Melaksanakan penerimaan dan pendistribusian naskah dinas melalui pengelolaan kearsipan;

b. Meaksanakan rencana pengadaan alat tulis kantor dan pendistribusiannya sesuai dengan kebutuhan dinas;

c. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan kearsipan kepada Unit kerja di Lingkungan Badan;

d. Melaksanakan penyiapan dan pengendalian dan penyiapan administrasi Perjalanan Dinas pegawai;

(17)

f. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan, hubungan masyarakat dan pendokumentasian kegiatan badan;

g. Melksanakan pengurusan rumah tangga dinas dan ketertiban serta keamanan kantor;

h. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan aset dinas bergerak dan tidak bergerak yang menjadi tanggungjawab badan;

i. Menghimpun dan menyusun penyiapan rencana kebutuhn sarana dan prasaran perlengkapan dilingkungan Badan untuk rencana pengadaan barang milik daerah;

j. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, penghapusan dan inventarisasi sesuai ketentuan berlaku dan membuat laporan barang milik daerah secara periodik;

k. Melaksnakan pengelolaan penyimpanan dan pemeliharaan data kepegawaian dilingkungan badan;

l. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pegawai;

m. Mempersiapakan dokumen terhadap pengusulan pegawai yang akan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan;

n. Mempersiapkan dokumen kenaikan pangkat, DP3, DUK, Sumpah/Janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesajehteraan pegawai;

o. Mempersiapkan administrasi pegawai untuk mengikuti pendidikan/ pelatihan dan ujian dinas maupun tugas belajar;

(18)

q. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkungan badan;

r. Melaksanakan pendokumentasian peraturan perundang-undangan;

s. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian;

t. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

u. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat pada bawahan;

v. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3;

w. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Sub Bagian kepada Sekretaris;

x. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3. Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelembagaan

Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelembagaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

(19)

Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa dan Kelurahan, Pemantapan Data Profil Desa dan Profil Kelurahan, kelembagaan Masyarakat, Pelatihan Masyarakat, Pengembangan Manajemen Pembangunan Partisipatif, Peningkatan Peran Masyarakat dalam Penataan dan Pendayagunaan Ruang Kawasan Perdesaan;

b. Mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

c. Bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya;

d. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan; e. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pelaporan kepada atasan

untuk pertimbangan dalam upaya peningkatan karier;

f. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sub bidang berdasarkan realisasi Program Kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya;

g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Bidang kepada kepala badan melalui Sekretaris;

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh kepala badan.

A. Kepala Sub Bidang Pemerintahan Desa

(20)

a. Mempersiapakan bahan penyusunan penetapan kebijakan daerah dalam bidang pemerintahan desa dan kelurahan;

b. Mempersiapakan bahan dalam rangka peyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan;

c. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi bahan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan;

d. Mempersiapkan bahan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan;

e. Mempersiapkan bahan dalam rangka upaya memonitoring dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan;

f. Mempersiapakan bahan kebutuhan penyusunan data base penyelenggraan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan;

g. Mempersiapkan bahan dalam rangka penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan batas desa dan kelurahan; h. Mengkoordinasi dan memfasilitasi penyelenggaraan pembentukan,

pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa dan kelurahan;

i. Mempersiapkan bahan dalam rangka pembinaan, pengawasan, dan supervisi penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa dan kelurahan;

(21)

k. Mempersiapkan bahan penyusunan pedoman peran BPD dan kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;

l. Mempersiapkan bahan dalam rangka penyelenggaraan bimbingan, konsultasi, pelatihan, dan pendidikan bagi anggota BPD;

m. Mempersiapkan bahan dalam rangka pembinaan, pengawasan, supervisi dan fasilitas BPD;

n. Mempersiapkan bahan dalam rangka moitoring dan evaluasi serta pelaporan peran BPD;

o. Mempersiapkan bahan dalam rangka penyusunan penetapan pedoman pengelolaan keuangan dan aset desa;

p. Mempersiapkan bahan dalam rangka upaya koordinasi dan fasilitasi pengelolaan keuangan dan aset desa;

q. Mempersiapkan bahan pembinaan, pengawasan, dan supervise pengelolaan keuangan dan aset desa;

r. Mempersiapkan bahan dalam rangka upaya monitoring dan evaluasi serta pelaporan pengelolaan keuangan dan aset desa;

s. Mempersiapkan bahan dalam rangka penyusunan penetapan pedoman pengembangan kapasitas pemerintah desa dan kelurahan;

t. Mempersiapkan bahan dalam rangka penyelenggaraan bimbingan, konsultasi, pelatihan dan pendidikan bagi pmerintah des dan kelurahan; u. Mempersiapkan bahan dalam rangka monitoring pembinaan, pengawasan,

(22)

v. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

w. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

x. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan krier dan penilaian DP3;

y. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Sub Bidang kepada kepala bidang;

z. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.

B. Kepala Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat

Kepala Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Mempersiapkan bahan penyusunn penetapan kebijakan daerah dalam bidang kelembagaan masyarakat;

b. Mempersiapkan bahan penyusunan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat;

c. Mempersiapakan bahan koordinasi dan fasilitasi pengelolaan data profil desa dan profil kelurahan;

(23)

e. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pengolahan data profil desa dan profil kelurahan;

f. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi penguatan kelembagaan masyarakat;

g. Mempersiapkan bahan penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat;

h. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan penguatan kelembagaan masyarakat;

i. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pelatihan masyarakat;

j. Mempersiapkan bahan pelaksanaan pelatihan masyarakat;

k. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pelatihan masyarakat;

l. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pengembangan manajemen pembangunan partisipasi masyarakat;

m. Mempersiapkan bahan pelksanaan pengembangan manajemen pembangunan partisipasi masyarakat;

n. Mempersiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pemantapan manajemen pembangunan prtisipasi masyarakat; o. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi peningkatan peran

masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan; p. Mempersiapkan bahan pelaksanaan peningkatan peran masyarakat dalam

(24)

evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan peningkatan peran masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan;

q. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

r. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekt kepada bawahan;

s. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3;

t. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugs Sub Bidang kepda Kepala Bidang;

u. Menyelenggarakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang.

4. Kepala Bidang Sosial Budaya dan Ketahanan Masyarakat

Kepala Bidang Sosial Budaya dan Ketahanan Masyarakat mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Meminpin, merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugs pokok badan dalam pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat, Pemberdayaan Adat Istiadat dan Budaya Nusantara, Pemberdayaan Perempuan, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Pengembangan dan Perlindungan Tenaga Kerja; b. Bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang

(25)

c. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

d. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

e. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier;

f. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bidang berdasarkan realisasi Program Kerja untuk penyempurnaan program berikutnya;

g. Memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Bidang kepada Kepala Badan melalui Sekretaris;

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

A. Kepala Sub Bidang Sosial Budaya Masyarakat

Kepala Sub Bidang Sosial Budaya Masyarakat mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Mempersiapkan bahan penyusunan Penetapan Kebijakan daerah dalam bidang Sosial Budaya Masyarakat;

b. Mempersiapkan bahan penyusunan penetapan pedoman, norma, standar, kriteria dan prosedur dibidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat;

(26)

d. Mempersiapkan bahan pembinaan dan supervise pemberdayaan lembaga adat dan budaya;

e. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pemberdayaan lembaga adat dan budaya;

f. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

g. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

h. Menilai prestasi kerja bawahan sebbagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan Penilaian DP3;

i. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bidang berdasarkan realisasi Program Kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya;

j. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Sub Bidang kepada Kepala Bidang;

k. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

B. Kepala Sub Bagian Ketahanan Masyarakat

Kepala Sub Bagian Ketahanan Masyarakat mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pemberdayaan perempuan;

(27)

c. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan perempuan;

d. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan koordinasidan fasilitasi pelaksanaan gerakan Pemberdayaan dan Kesajehteraan Keluarga (PKK); e. Mempersiapkan bahan pembinaan dan supervisi pelaksanaan gerakan

PKK;

f. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan gerakan PKK;

g. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan peningkatan kesajehteraan sosial;

h. Mempersiapkan bahan pembinaan dan supervisi pelaksanaan peningkatan kesajehteraan sosial;

i. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan peningkatan kesajehteraan sosial;

j. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan perlindungan tenaga kerja;

k. Mempersiapkan bahan pembinaan dan supervisi pelaksanaan perlindungan tenaga kerja;

l. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaksanaan perlindungan tenaga kerja;

m. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

(28)

o. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan Penilaian DP3;

p. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bidang berdasarkan realisasi Program Kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya;

q. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Sub Bidang kepada Kepala Bidang;

r. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

5. Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Memimpin, merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok badan dalam bidang Pemberdayaan Ekonomi Penduduk Miskin, Pengembangan Usaha Eonomi Keluarga dan Kelompok Masyarakat, Pengembangan Lembaga Keuangan Perdesaan, Pengembangan Pertanian Pangan dan Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat, Fasilitasi Konservasi dan Rehabilitasi Lingkungan, fasilitasi Pemanfaatan Lahan dan Pesisir Pedesaan, Fasilitasi Prasarana dan Sarana Pedesaan, Fasilitasi Pemetaan Kebutuhan dan Pengkajian Teknologi Tepat Guna, Pemasyarakatan dan Kerjasama Teknologi Pedesaan;

(29)

c. Mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

d. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

e. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier;

f. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bidang berdasarkan realisasi Program kerja untuk penyempurnaan program berikutnya;

g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas bidang kepada Kepala Badan melalui Sekretaris;

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

A. Kepala Sub Bidang Peningkatan Perekonomian Desa

Kepala Sub Bidang Peningkatan Perekonomian Desa mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Mempersiapakan bahan penetapan kebijakan daerah dalam bidang peningkata perekonomian desa;

b. Mempersiapakan bahan penyelenggaraan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat;

c. Mempersiapakan bahan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin;

(30)

e. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan ekonomi penduduk miskin;

f. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat ;

g. Mempersiapkan bahan penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat;

h. Memperispakan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat;

i. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan;

j. Mempersiapkan bahan penyelenggaraan pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan;

k. Mempersiapkan bahan upaya monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan;

l. Memperispkan bahan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat;

m. Mempersiapkan bahan penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat;

(31)

o. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan pertanian pangan dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat;

p. Mempersiapkan bahan penyelenggaraan pengembangan pertanian pangan dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat;

q. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan pengembangan pertanian pangan dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat;

r. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;

s. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

t. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3;

u. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bidang berdasarkan realisasi Program Kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya;

v. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Sub Bidang kepada Kepala Bidang;

w. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

B. Kepala Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna

(32)

a. Mempersiapkan bahan penyusunan penetapan kebijakan daerah dalam bidang sumber daya alam dan teknologi tepat guna;

b. Mempersiapkan bahan penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna;

c. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan konservasi dan rehabilitasi lingkungan;

d. Mempersiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi konservasi dan rehabilitasi lingkungan;

e. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evalusi, dan pelaporan pelaksanaan fasilitasi konservasi dan rehabilitasi lingkungan; f. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pemanfaatan

lahan dan pesisir pedesaan;

g. Mempersiapkan bahan pelaksanaan pemanfaatan lahan dan pesisir pedesaan;

h. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan pemnfaatan lahan dan pesisir perdesaan;

i. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pemeliharaan prasaran dan sarana perdesaan serta pemeliharaan air bersih dan penyehatan lingkungan; j. Mempersiapkan bahan pembinaan, pengawasan dan supervisi

pemeliharaan prasarana dan sarana perdesaan serta pemeliharaan air bersih dan penyehatan lingkungan;

(33)

l. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi kebutuhan teknologi tepat guna;

m. Mempersiapkan bahan pembinaan dan supervisi pemanfaatan teknologi tepat guna;

n. Mempersiapkan bahan upaya pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pemanfatan teknologi tepat guna;

o. Mempersiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pemasyarakatan dan kerjasama teknologi perdesaan;

p. Mempersiapkan bahan penyelenggaraan pemasyarakatan dan kerjasama teknolgi perdesaan;

q. Mempersiapkan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pemasyarakatan dan kerjasama teknologi perdesaan;

r. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

s. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

t. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3;

u. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bidang berdasarkan relisasi Program Kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya;

v. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban sesuai dengan tugas Sub Bidang kepada Kepala Bidang;

(34)

6. Kepala Bidang Perencanaan

Kepala Bidang Perencanaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengatur, membina mengkoordinasikan, dan mengendalikan pelaksanaan tugas perencanaan, penyusunan program kerja, penyusunan rencana kerja, penyusunan anggaran, memverifikasi usulan rencana kerja anggaran, pemantauan, pengendalian, evaluasi, pengolahan data, penyusunan laporan akuntabilitas kerja dinas;

b. Mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

c. Bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya setelah ditetapkan sebagai PPTK;

d. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan e. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pelaporan kepada atasan

untuk pertimbangan dalam upaya peningkatan karier;

f. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bidang berdasarkan realisasi Program Kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya;

g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Bidang kepada Kepala Badan melalui Sekretaris ;

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(35)

Kepala Sub Bidang Perencanaan Program dan Pengendalian mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Mempersiapkan program dan rencana kerja kegiatan tahunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) Dinas; b. Mempersiapkan bahan penyusunan program kerja dan rencana anggaran

berdasarkan KUA dan PPA;

c. Memverifikasi usulan Rencana Kerja Anggaran, masing-masing bidang untuk tujuan capaian kinerja program dan kegiatan mengacu kepada KUA; d. Mempersiapkan bahan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

tugas-tugas bidang dan mengumpulkan, mengolah dan melaporkan pelaksanaan dinas;

e. Mempersiapkn bahan penyusunan Standar Pelayanan Minimal SKPD; f. Menyusun bahan rencana pemantauan, pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan prosedur dan sistem kerja; g. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan

bidang tugasnya masing-masing;

h. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3;

(36)

k. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Sub Bidang kepada Kepala Bidang;

l. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

B. Kepala Sub Bidang Pengumpulan Data, Pengolahan, dan Pelaporan

Kepala Sub Bidang Pengumpulan Dara, Pengolahan, dan Pelaporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Mengumpulkan bahan dalam rangka penyusunan laporan atas pelaksanaan program kerja;

b. Mengolah data dan bahan penyusunan laporan atas pelaksanaan program kerja;

c. Menyusun laporan pelaksanaan program kerja dalam hal prosedur, mekanisme, dan sistem kerja, capaian program dan kegiatan serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah sesuai dengan program;

d. Mempersiapkan penyajian dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan tugas untuk tujuan pelaporan dan bahan rapat koordinasi;

e. Menghimpun dan mempersiapakan bahan peraturan perundang-undangan yang berhubugan dengan tugas pokok dan fungsi;

f. Melakukan penyebarluasan informasi pelaksanaan kegiatan terkait dengan pelayanan public;

(37)

h. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan;

i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3;

j. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Bidang berdasarkan realisasi Program Kerja untuk bahan penyempurnaan progam berikutnya;

k. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Sub Bidang kepada Kepala Bidang;

l. Menyeleggarakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 2. Struktur Organisasi BPMPD Kabupaten Karo

Setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta tentunya memiliki struktur organisasi. Dengan adanya struktur orgaisasi, maka organisasi kan mempunyai kesatuan tindakan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. Tugas dan wewenang dari setiap pegawai akan jelas dan dapat mengerjakan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing demi mencapai tujuan organisasi. Struktur yang digunakan oleh Badan Peberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Karo berbentuk garis dan staff, dimana kekuasaan dan tanggung jawab mengalir dalam suatu garis bagian pada masing-masing bagian bertanggungjawab kepada bagian yang lebih tinggi.

(38)

2. Sekretariat, membawahi:

a) Sub Bagian Umum dan kepegawaian, b) Sub Bagian Keuangan.

3. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan, membawahi: a) Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat,

b) Sub Bidang Pemerintahan Desa.

4. Bidang Sosial Budaya dan Ketahanan Masyarakat, membawahi: a) Sub Bidang Sosial Budaya Masyarakat,

b) Sub Bidang Ketahanan Masyarakat.

5. Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, membawahi: a) Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, b) Sub Bidang Peningkatan Perekonomian Desa.

6. Bidang Perencanaan, membawahi:

a) Sub Bidang Perencanaan Program dan Pengendalian,

(39)
[image:39.595.61.550.163.503.2]

Gambar IV.1. Struktur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD)

(40)

B. Gambaran Umum Kecamatan Tigapanah

a) Letak Geografi

Kecamatan Tigapanah merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Karo yang terletak di dataran tinggi Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan Tigapanah berada pada ketinggian 1192 meter di atas permukaan laut. Secara geografis letak kecamatan Tigapanah diapit atau berbatasan langsung dengan Kecamatan Barus Jahe di sebelah timur, di sebelah barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Kabanjahe, di sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kecamatan Merek, dan di Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Kecamatan Berastagi. Jarak ibu kota Kecamatan ke ibu kota Kabupaten adalah 5

[image:40.595.140.479.431.691.2]

Km.

(41)

b) Luas Wilayah

Luas wilayah Kecamatan Tigapanah 186,84 Km2

c) Pemerintahan

[image:41.595.158.499.212.530.2]

Kecamataan Tigapanah terdiri dari 26 desa yang terbagi atas 8 Desa Swakarya (Self Developing), dan 18 Desa Swasembada (Self Sufficienti). Kecamatan Tigapanah memiliki 41 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari 32 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Jumlah PNS menurut pangkat golongan yaitu, Golongan III sebanyak 9 orang, Golongan II sebanyak 30 orang,

(42)
[image:42.595.154.442.165.446.2]
(43)
[image:43.595.117.489.118.366.2]

Gambar IV.2. Struktur Kecamatan Tigapanah (Perbup No. 179 Tahun 2008)

d) Penduduk

Jumlah pennduduk di Kecamatan tigapanah adalah 30.388 orang dengan jumlah rumah tangga sebanyak 8.564 rumah tangga. Jumlah laki-laki di Kecamatan Tigapanah sebanyak 15.028 dan jumlah perempuan sebanyak 15.360 orang

CAMAT

Aswin Ginting, SE

KASI PEMERINTAHAN

Dra. Arlen Vera

KASI TRANTIB

Asmansyah Tanjung

KASI KESOS dan LH

Diana Rita Br Ginting, SH

KASI PPMD/K

Rosmenda, SH KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIS CAMAT

Sanusi B Sembiring, S STP, MA

KASSUBBAG UMUM

Jan Kalep Tarigan, S.Kom

KASSUBAG KEUANGAN

(44)
[image:44.595.171.504.151.512.2]

Tabel IV.3. Jumlah Penduduk di Kecamatan Kabupaten Karo.

C. Gambaran Umum Desa Ajijahe Kecamatan Tigapanah

a. Letak Geografi

(45)

satu kecamatan lain di luar dari Kecamatan Tigapanah. Di sebelah timur Desa Ajijahe berbatasan dengan Desa Ajibuhara, di sebelah selatan Desa Ajijahe Berbatasan dengan Dengan Desa Lepar Samura, di sebelah utara berbatasan dengan Desa Ajijulu, dan di sebelah selatan desa Ajijahe berbatasan langsung dengan Desa Sumbul dengan Kecamatan Kabanjahe.

Desa Ajijahe berada pada ketinggian 1328 di atas permukaan laut. Desa Ajijahe memiliki jarak 8 Km ke ibu kota Kecamatan dan jarak ke ibu kota Kabupaten adalah 16 Km.

b. Luas Wilayah

Desa Ajijahe adalah desa pertanian dengan luas wilayah ± 563 Ha/m2

1) Pemukiman : 15 Ha/m

, dengan pembagian luas wilayah menurut penggunaan adalah sebagai Berikut:

2) Persawahaan : 12 Ha/m 2

3) Perkebunan : 20 Ha/m 2

4) Luas pemakaman : 1 Ha/m 2

5) Luas pekarangan : 3 Ha/m 2

6) Luas tegal/ ladang : 325 Ha/m 2

7) Tanah Hutan Rakyat : 170 Ha/ m 2

8) Fasilitas umum dll : 17 Ha/m 2

2

c. Pemerintahan

(46)

desa rata-rata adalah tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA). Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memiliki 7 orang anggota di dalamnya dengan pendidikan rata-rata adalah tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA)

d. Penduduk

Jumlah penduduk Desa Ajijahe adalah 1389 jiwa dengan jumlah laki-laki adalah 679 jiwa dan jumlah perempuan 710 jiwa dengan 305 jumlah Kepala keluarga. Penduduk Desa Ajijahe mayoritas bekerja sebagai petani dengan jumlah laki-laki 318 orang dan perempuan 354 orang, penduduk yang bekerja sebagai buruh tani dengan jumlah laki-laki 82 orang dan jumlah perempuan 70 orang, jumlah Pegawai Negeri Sipil dengan jumlah laki-laki 6 orang dan perempuan 11 orang, dan Pensiunan PNS dengan jumlah laki-laki 8 orang dan perempuan 1 orang.

e. Suku dan Agama

Suku yang ada di Desa Ajijahe mayoritas suku Karo. Penduduk desa yang bersuku Karo berjumlah 660 orang laki-laki dan 681 Perempuan, suku Jawa berjumlah 16 orang laki-laki dan 19 orang perempuan, suku lainnya adalah suku Banjar berjumlah 3 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.

(47)

orang perempuan, dan penduduk yang menganut agama Islam berjumlah 39 laki-laki dan 47 perempuan.

D. Gambaran Umum Desa Ajijulu Kecamatan Tigapanah.

a. Letak Geografi

Desa Ajijulu merupakan salah satu desa yaang berada di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Secara geografis Desa Ajijahe berbatasan dengan dua kecamatan lain di luar dari Kecamatan Tigapanah. Di sebelah timur Desa Ajijulu berbatasan dengan Desa Sugihen Kecamatan Dolat Rayat, di sebelah selatan Desa Ajijulu Berbatasan dengan Dengan Desa Ajijahe Kecamatan Tigapanah, di sebelah utara berbatasan dengan Desa Ujung Aji dengan Kecamatan Berastagi, dan di sebelah selatan desa Ajijulu berbatasan langsung dengan Desa Raya dengan Kecamatan Berastagi.

Desa Ajijulu berada pada ketinggian 1326 di atas permukaan laut. Desa Ajijulu memiliki jarak 9 Km ke ibu kota Kecamatan dan jarak ke ibu kota Kabupaten adalah 17 Km.

b. Luas Wilayah

Desa Ajijulu adalah desa pertanian dengan luas wilayah ± 551 Ha/m2

1) Pemukiman : 10 Ha/m

, dengan pembagian luas wilayah menurut penggunaan adalah sebagai Berikut:

2) Persawahaan : 200 Ha/m 2

(48)

3) Luas pemakaman : 1 Ha/m 4) Luas pekarangan : 2 Ha/m 2

5) Luas tegal/ ladang : 295 Ha/m 2

6) Tanah Hutan Rakyat : 30 Ha/ m 2

7) Fasilitas umum dll : 13 Ha/m 2

2

c. Pemerintahan

Pemerintahan Desa Ajijulu Kecamatan Tigapanah memiliki 1 unit kerja yang terdiri dari 12 orang aparat pemerintahan desa. Tingkat pendidikan aparatur desa rata-rata adalah tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA). Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang diketuai oleh Aditia Amos Perangin-angin memiliki 7 orang anggota di dalamnya dengan pendidikan rata-rata adalah tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA).

d. Penduduk

(49)

e. Suku dan Agama

Suku yang ada di Desa Ajijulu mayoritas suku Karo. Penduduk desa yang bersuku Karo berjumlah 751 orang laki-laki dan 774 Perempuan, suku Jawa berjumlah 32 orang laki-laki dan 51 orang perempuan, suku Batak berjumlah 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, suku Aceh berjumlah 9 laki-laki dan 8 perempuan.

(50)

BAB V

PENYAJIAN DATA

V.1 Gambaran Umum Kebijakan Alokasi Dana Desa

Bantuan Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa adalah bantuan keuangan yang diterima oleh pemerintahan desa/ kelurahan dari pemerintah kabupaten, dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Karo, yang dimaksudkan untuk membiayai program pemerintahan desa/kelurahan dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat desa/ kelurahan. Tujuan diberikannya dana Alokasi Dana Desa antara lain meliputi:

a. Menanggulangi kemikiskinan dan mengurangi kesenjangan;

b. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat;

c. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan;

d. Meningkatkna pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam rangka mewujudkan peningkatan sosial;

e. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat;

f. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa dalam rangka pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat;

g. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong-royong masyarakat; h. Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan

(51)

i. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah desa/ kelurahan dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan kewenangannya;

j. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa/ kelurahan dalam perencanaan, pelaksanaan dari pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa/kelurahan, dan

k. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja dari kesempatan berusaha bagi masyarakat desa/kelurahan.

Penggunaan bantuan langsung Alokasi Dana Desa yang diterima oleh masing-masing desa dibagi menjadi empat komponen, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Honor Penghasilan Tetap Pemerintah Desa

Honor penghasilan tetap pemerintah desa yaitu untuk Kepala Desa Sekretaris Desa, Kepala Urusan (KAUR), Bendahara Desa, Ketua BPD, Wakil Ketua BPD, Sekretaris BPD, dan Anggota (berdasarkan keputusan yang berlaku dan sah) dan khusus kepada Sekretaris Desa yang telah diangkat menjadi PNS tidak diperkenankan menerima honor/penghasilan tetap sejak yang bersangkutan menerima gaji Sekretaris sebagai PNS.

b. Biaya Operasional Pemerintah Desa

(52)

desa, biaya operasional dan pengelola atau tim pelaksana Alokasi Dana Desa/Kelurahan pemberdayaan masyarakat, biaya pemeliharaan kendaraan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu.

c. Biaya Pemberdayaan Masyarakat

Biaya Pemberdayaan Masyarakat digunakan untuk membangun prasarana dan sarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesehatan masyarakat seperti pembangunan/pemeliharaan jalan, Pembangunan/perbaikan irigasi, pembangunan/perbaikan pasar desa, pembangunan MCK, sarana air bersih, dan pembangunan/pemeliharaan sanitasi. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang di danai oleh dana Alokasi Dana Desa, meliputi:

1) Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat Desa,

2) Peningkatan kapasitas dan kelompok masyarakat (Karang Taruna dan PKK),

3) Peningkatan peranan gender, 4) Peningkatan Kader SDM desa,

5) Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat, dan

6) Pengembangan seni budaya lokal.

Larangan dalam pengelolaan dari bantuan Alokasi Dana Desa, antara lain:

1. Memanfaatkan dana pemberdayaan masyarakat untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif,

(53)

3. Mengingat bahwa Alokasi Dana Desa/Kelurahan adalah untuk mendorong partisipasi/swadaya masyarakat, maka dilarang mengontrakkannya kepada pihak rekanan,

4. Dilarang tumpah tindih dengan kegiatan lain,

5. Perangkat desa/kelurahan kecuali bendahara desa/kelurahan dilarang menjadi Tim Pelaksana Tingkat Desa/Kelurahan.

Prinsip pemberian Alokasi Dana Desa adalah sebagai bantuan stimulant bagi pemerintah desa/kelurahan, sehingga sangat diharapkan kontribusi dan partisipasi masyarakat untuk mendukukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Prinsip pemberian Alokasi Dana Desa harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Penyaluran dana harus langsung ditujukan kepada penerima/pengelola, dalam hal ini rekening Pemerintah desa;

2. Pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan yang terintegrasi dalam APBDesa, sedangkan untuk kelurahan tetap berpedoman kepada ketentuan yang berlaku;

3. Seluruh kegiatan Alokasi Dana Desa/Kelurahan direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi secara terbuka (transparan) dan akuntabel dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat desa/kelurahan,

4. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara administratif, teknis, dan hukum;

(54)

6. Apabila sampai bulan desember tidak/belum melaksanakan kegiatan, maka sisa dana tersebut dikembalikan ke Rekening Desa dan menganggarkannya kembali ke APBDesa/Kelurahan tahun anggaran berikutnya.

7. Apabila surat pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa/Kelurahan tahun anggaran berjalan tidak disampaikan atau tidak melaksanakan kegiatan Alokasi Dana Desa/Kelurahan tersebut, maka pengalokasian Alokasi Dana Desa/Kelurahan untuk tahun berikutnya akan menjadi bahan pertimbangan.

Organisasi Pengelola Bantuan Alokasi Dana Desa terdiri dari pengelola tingkat kabupaten, pengelola tingkat kecamatan, serta pengelola tingkat desa. Adapun yang menjadi Tim Pembina Pengelola Bantuan Alokasi Dana Desa pada tingkat kabupaten terdiri dari:

1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Karo;

2. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Karo;

3. Kepala Bagian Hukum dan Organisasi Sekretariat Wilayah Kabupaten Karo;

4. Inspektorat Kabupaten Karo;

5. Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Karo;

6. Kepala Bagian Program Sekretariat Wilayah Daerah Kabupaten Karo; 7. Dinas PU Kabupaten Karo;

(55)

9. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Karo.

Tugas Tim Pembina pengelola Bantuan Alokasi Dana Desa tingkat Kabupaten terdiri dari:

1. Melaksanakan desimasi/sosialisasi tentang kebijakan Alokasi Dana Desa/Kelurahan;

2. Membantu Tim Pendamping Tingkat Kecamatan untuk memberikan pelatihan kepada Tim Pelaksana Alokasi Dana Desa/Kelurahan di tingkat desa/kelurahan;

3. Merumuskan besaran dana Alokasi Dana Desa yang diterima oleh tiap-tiap desa/kelurahan;

4. Melakukan kegiatan pembinaan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa/Kelurahan bersama Tim Pendamping Tingkat Kecamatan,

5. Melakukan fasilitasi pemecahan masalah berdasarkan pengaduan masyarakat serta pihak lain;

6. Menyusun dan membuat pedoman umum pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana Desa/Kelurahan Kabupaten Karo.

(56)

serta Tim Pelaksana Tingkat Desa/ Kelurahan. Tim Pelaksana Tingkat Desa/ Kelurahan dipilih dari Perangkat Desa/ Kelurahan Staff, Anggota BPD, Anggota Lembaga Karang Taruna, Tim Penggerak PKK, Tokoh Masyarakat yang terdiri dari satu orang ketua, satu orang bendahara, dan tiga orang anggota.

Tugas Tim Pelaksana Tingkat Desa/ Kelurahan sebagai berikut:

a. Menyusun Usulan Rencana Kerja (URK) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) seta Rencana Penggunaan Dana (RPD) tentang penggunaan dana yang bersumber dari Alokasi Dana Desa/ Kelurahan.

b. Melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan dalam URK dan RAB; dan;

c. Menyampaikan laporan perkembangan pelaksana kegiatan kepada kepala desa/ lurah dan sebelum laporan dimaksud disampaikan kepala kepala desa/ lurah, harus terlebih dahulu dievaluasi dan disetujui oleh Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK)

V.2 Alur Proses Pelaksanaan ADD Kabupaten Karo TIM PENDAMPING

KECAMATAN

TIM PELAKSANA DESA TIM PEMBINA

[image:56.595.169.352.553.694.2]

KABUPATEN

Gambar V.1. Struktur Organisasi Pelaksana Alokasi Dana Desa

(57)

Kebijakan Alokasi Dana Desa di Kabuaten Karo merupakan kebijakan yang diamanatkan dari pemerintah pusat sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang no. 6 tahun 2014 tentang desa. Dalam kedua kebijakan di atas mengamanatkan bahwa Alokasi Dana Desa merupakan salah satu unsur dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota untuk desa paling sedikit 10% (sepuluh Persent) yang pembagiannya untuk setiap desa secara Proporsional.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 Pasal 97, sumber anggaran untuk ADD berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota. Komponen APBD yang dialokasikan sekurang-kurangnya 10 persen bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah setelah dikurangi dengan Dana Alokasi Khusus (DAK).

ADD = (Dana Perimbangan- Dana Alokasi Khusus) x minimal 10%

(58)
[image:58.595.115.516.80.670.2]

Kabupaten Karo Menganggarkan dana bantuan Alokasi Dana Desa sebesar Rp. 72.016.389.300,- (Tujuh Puluh Dua Miliar Enam Belas Juta Tiga Ratus

Gambar V.3. Rumus Penghitungan ADD Kabupaten Karo (Perbup No. 8

(59)

Delapan Puluh Sembilan Ribu Tiga Ratus Rupiah). Untuk saat ini Alokasi Dana Desa yang akan di alokasikan adalah sebesar Rp 42. 212.797.230,- (Empat Puluh Dua Miliar Dua Ratus Dua Belas Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Dua Ratus Tiga Puluh Rupiah). Alokasi dana Desa yang ditampung pada perubahan APBD adalah sebesar Rp. 29.803.592.070 (Dua Puluh Sembilan Miliar Delapan Ratus Tiga Juta Lima Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tujuh Puluh Rupiah). Dana ADD tersebut kemudian dialokasikan ke 16 Kecamatan dengan 251 Desa/Kelurahan secara proporsional.

Adapun langkah awal yang menjadi alur proses pelaksanaan kebijakan Alokasi Dana Desa di Kabupaten Karo adalah dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Karo Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penetapan Rincian Alokasi Dana Desa Setiap Desa Kabupaten Karo Tahun Anggaran 2015. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) selaku organisasi pengelola kebijakan Alokasi Dana Desa di tingkat Kabupaten merumuskan besaran dana Alokasi Dana Desa yang diterima oleh tiap –tiap desa/kelurahan. Besaran dana Alokasi Dana Desa yang diterima oleh masing-masing desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Karo kemudian dikeluarkan dalam Keptusan Bupati (KEPBUP).

(60)

sehingga Tim Pembina dari kabupaten dapat melakukan sosialisasi secara efektif dan efisien.

Sosialisasi di tiap wilayah hanya dilakukan sekali dengan jadwal yang berbeda-beda di setiap wilayahnya. Dalam pelaksanaan sosialisasi di kecamatan, yang turut hadir dari tim pembina tingkat kabupaten adalah perwakilan Badan Perencanaan Pembanguanan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Karo, Dinas Pendapatan , Pengolahan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Karo (Dinas PPKAD), Kepala bagian Hukum dan Organisasi Sekretariat Wilayah Daerah (Hukor Setwilda) Kabupaten Karo, Inspektorat Kabupaten Karo, Kepala Bagian Pemerintahan Desa Kabupaten Karo, Kepala Bagian Program Setwilda Kabupaten Karo, Dinas PU Kabupaten Karo, Kepala Bidang Pemerintahan desa dan Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Karo.

(61)

Desa/Kelurahan (ADD/K) terhindar dari konflik dan pelanggaran lainnya. Kepala Bagian Pemerintahan dalam Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Karo mensosialisasikan aplikasi pemerintahan umum dengan pemerintahan desa dan fungsi tugas kelembagaan di desa, dan juga menyampaikan tugas dan fungsi pemerintah desa demi mencapai satu persepsi dalam membuat satu keputusan desa. Kepala Bagian Program dalam Sekretariat Wilayah Daerah Kabupaten Karo mensosialisasikan program kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan desa, termasuk di dalamnya program jangka menengah dan pendek. Dinas PU menyampaikan sosialisasi tentang teknik pengerjaan fisik di lapangan.

Sesuai proses sosialisasi di kecamatan, maka pemerintah desa melaksanakan sosialisasi kebijakan Alokasi Dana Desa di desanya masing-masing. Sosialisasi dilakukan melalui acara musrenbangdes yang dihadiri masyarakat. Kemudian Tim Pelaksana Kegiatan desa mengajukan berkas Rencana Anggaran Biaya (RAB), Usulan Rencana Kerja (URK) dan Rencana Pembangunan Dana (RPD). Hal ini merupakan salah satu syarat pencairan dana Alokasi Dana Desa dari Kabupaten. Begitu dana ADD cair, pelaksanaan kegiatan pun dilaksanakan oleh Tim Pengelola dan Tim Pelakasana Kegiatan di Desa sesuai dengan apa yang telah disepakati pada Usulan Rencana Kerja. Setelah Pelaksanaan Kegiatan Selesai, maka Tim Pengelola dan Tim Pelaksana Kegiatan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dikerjakan.

(62)

(BPMPD) Kabupaten Karo melalui Kecamatan. Ketika surat pertanggungjawaban pelaksana kegiatan Alokasi Dana Desa disampaikan oleh tiap desa/kelurahan sesuai tanggal yang telah ditentukan, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Karo memverifikasi surat pertanggungjawaban tersebut. Jika surat pertanggungjawaban sudah sesuai, maka Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintah Desa menyampaikannya ke Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (PPKAD) Kabupaten Karo selaku Bendahara Umum daerah Kabupaten Karo.

V.3 Deskripsi Hasil Wawancara Implementasi Program Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Tigapanah

1. Komunikasi

Pelaksanaan Alokasi Dana Desa di tingkat Kecamatan Tigapanah berawal dari kegiatan Sosialisasi ADD/K yang diselenggarakan tingkat kabupaten ke tingkat kecamatan dengan mengundang pihak desa dalam rapat sosialisasi. Berdasarkan wawancara dengan ibu Ledianita Br Tarigan, SH yang menjabat sebagai Kepala Bidang Perencanaan Program pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten karo yang mengatakan bahwa:

(63)

Karo (Dinas PPKAD), Kepala bagian Hukum dan Organisasi Sekretariat Wilayah Daerah (Hukor Setwilda) Kabupaten Karo, Inspektorat Kabupaten Karo, Kepala Bagian Pemerintahan Desa Kabupaten Karo, Kepala Bagian Program Setwilda Kabupaten Karo, Dinas PU Kabupaten Karo, Kepala Bidang Pemerintahan desa dan Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Karo. Sedangkan Perwakilan desa terdiri dari Kepala Desa, ketua PKK, dan BPD. Hal yang persis sama dikatakan oleh ibu Rosmenda, SH yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (PPMD/K) Kecamatan Tigapanah. (Wawancara

pada tanggal, 14 September 2015)

Sosialisasi harus benar-benar disampikan dengan baik sehingga dapat dipahami oleh semua pihak yang bersangkutan dengan ADD/K, Sesuai wawancara dengan Kabid Perencanaan Program BPMPD Kabupaten karo yang menyampaikan bahwa:

(64)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sosialisasi di tingkat Tingkat Kecamatan, hal ini dibuktikan dengan hadirnya para perwakilan desa dan tim pendamping kecamatan. Sosialisasi yang di paparkan oleh pihak kabupaten pun dinilai sangat baik dan jelas dan dapat dimengerti.

2. Sumber Daya

Sumber Daya adalah faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa, sumber daya yang cukup dan memadai sagat dibutuhkan sehingga tujuan dari Prograam Alokasi Dana Desa Dapat tercapai dengan baik. Sumber daya yang dimaksud adalah Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pelaksana, Sumber Daya Modal sebagai dana, dan fasilitas-fasilitas pendukung.

[image:64.595.90.558.491.833.2]

Pelaksana adalah faktor yang mempengaruhi jalan dari implementasi,

(65)

dengan kualitas pelaksana yang baik, maka implementasi program ADD akan terlaksana dengan maksimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi PPMD/K Kecamatan Tigapanah mengatakan bahwa:

Pelaksana ADD tingkat kecamatan sangatlah sedikit sehingga pelaksanaan cenderung lambat, begitu juga pelaksana tingkat desa dinilai lambat dalam menyelesaikan administrasi untuk pencairan ADD sehingga pencairan menjadi terhambat. Fasilitas-fasilitas dikecamatan pun dinilai kurang memenuhi kriteria baik, namun Tim Pendamping Kecamatan tetap melaksanakan ADD dengan baik. Fasilitas-fasilitas di desa sangatlah kurang memadai sehingga peyelesaian administrasi juga menjadi lambat dan Sumber Daya Manusia di Desa juga dinilai masih banya yang kurang mencukupi sehingga masih perlunya bimbingan yang datang dari kepala desa. Namun jika dilihat dari sumber daya modal atau ADD dinilai sudah mencukupi dan sesuai dengan jumlah yang tertera pada Keputusan Bupati Kabupaten Karo. ( Wawancara pada tanggal 14 september 2015)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sumber daya di tingkat kecamatan masih kurang baik dikarenakan SDM yang kurang sehingga memperlambat kegiatan ADD. Fasilitas-fasilitas di tingkat kecamatan juga dinilai masih rendah dan banyak yang sudah tidak dapat yang dipergunakan seperti peralatan kantor yang sudah rusak. Contohnya adalah lemari penyimpan berkas-berkas yang tidak mencukupi dan tidak memadai, meja dan kursi yang tiak layak pakai lagi.

3. Disposisi (Kecenderungan-kecenderungan)

(66)

Setiap dari pelaksana di tingkat kecamatan dan tingkat desa sangat mendukung Kebijakan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Tigapanah. Para pelaksana meyakini bahwa Program tersebut dapat merubah dan membangun kecamatan Tigapanah menjadi kecamatan yang lebih baik sehingga perspektif dari setiap pelaksana sejalan. Kegiatan Alokasi Dana Desa juga dinilai adalah suatu program pemerintah yang mampu meningkatkan kemampuan dari pemerintah desa dalam melaksanakan fungsi pemerintah seperti melaksanakan perencanaan dan implementasi pembangunan tersebut. Dengan kebijakan dari Alokasi Dana Desa sangat menguntungkan juga bagi para pelaksana seperti aparat pemerintah desa dikarenakan adanya anggaran bagi aparat pemerintah desa yang berasal dari dana Alokasi Dana Desa sehingga dana tersebut juga dapat disebut sebagai Dana Stimulant. (Wawancara pada tanggal 14 September 2015)

Berdasarkan dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa disposisi implementor di Kecamatan Tigapanah sangat baik dikarenakan sikap yang mendukung dari para implementor dan perspektif yang sama yang ditunjukkan oleh para pelaksana Alokasi Dana Desa.

4. Struktur Birokrasi

Menurut informasi yang diterima dari Kasi PPMD/K Kecamatan Tigapanah mengatakan bahwa:

Kecamatan bertindak sebagai Tim Pendamping desa dalam melaksanakan Alokasi Dana Desa. Tim Pendamping kegiatan Alokasi Dana Desa berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari tingkat kabupaten. Setiap kegiatan yang dilakukan di kabupaten, kecamatan wajib mendampingi setiap desa yang ada di wilayah Kecamatan Tigapanah. Tim Pendamping dipimpin oleh Camat sendiri. Tim Pendamping berada dibawah dari Tim Pembina Kabupaten. Struktur pelaksanaan birokrasi dalam pelaksanaan Alokasi Dana Desa telah sesuai dari Peraturan Bupati Kabupaten Karo No. 8 tahun 2015. (Wawancara Pada Tanggal

14 September 2015)

A. Deskripsi hasil wawancara tentang implementasi program Alokasi Dana Desa di Desa Ajijahe

(67)

Bantuan Alokasi Dana Desa adalah bantuan stimulan atau perangsang yang diberikan oleh pemerintah kabupaten kepada pemerintah desa/kelurahan dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan desa dan kegiatan pemberdayaan masyarahat desa/kelurahan. Adapun tujuan utama dari bantuan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan.

Desa Ajijahe adalah salah satu desa yang teradapat di Kecamatan Tigapanah. Berdasarkan data yang diperoleh di tahun 2015. Jumlah penduduk Desa Ajijahe sebanyak 1389 jiwa. Untuk bantuan Alokasi Dana Desa tahun 2015 sendiri, Desa Ajijahe menerima bantuan Alokasi Dana Desa sebesar Rp. 164.314.608,- yang pencairannya sebanyak 3 tahap pencairan, yaitu:

1) Tahap 1 = 40% ADD menjadi Rp. 65.725.843,- 2) Tahap 2 = 40% ADD menjadi Rp. 65.725.843,- 3) Tahap 3 = 20% ADD menjadi Rp. 32.862.922,-

Alokasi Dana Desa yang diterima Desa Ajijahe disatukan dengan Dana Bagi Hasil Pajak (DBHP) yang berjumlah Rp. 12.556.690,- untuk menjalankan pembangunan desa. Alokasi dana Desa dan Dana Bagi Hasil Pajak Desa Ajijahe dialokasikan untuk melakukan pembangunan pada Desa Ajijahe dan akan dialokasikan kepada 3 kegiatan, yaitu:

a. Penghasilan tetap dan tunjangan Pemerintah Desa dan BPD, b. Operasional Perkantoran, dan

c. Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari:

(68)

Pembangunan desa ini ditetapkan pada hasil acara musrenbangdes yang telah dilakukan pada tanggal 21 Juni 2015 silam. Adapun acara musrenbangdes tersebut dihadiri oleh aparat desa, BPD, masyarakat desa, tokoh masyarakat yang secara keseluruhan berjumlah 74 orang, dimana yang menjadi topik /materi yang dibahas pada rapat tersebut adalah sosialisasi Alokasi Dana Desa/Kelurahan (ADD/K) tahun 2015, menetapkan tim Pengelola ADD/K dan Tim Pelaksana ADD/K, dan menetapkan Usulan rencana Kerja (URK)

Acara musrenbangdes yang dilaksanakan Pemerintah Desa Ajijahe selama ini merupakan sarana yang digunakan pemerintah desa untuk melakukan sosialisasi Alokasi Dana Desa kepada masyarakat desa. Pemerintah desa mengajak masyarakat untuk menghadiri/mengikuti acara musrenbangdes dengan cara memberikan surat kepada pengurus gereja di wilayah desa Ajijahe dan melakukan pendekatan pemerintah kepada tiap warga yang ditemui oleh pemerintah desa baik di acara adat maupun di kedai-kedai kopi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan sekretaris Desa Ajijahe yang mengataka bahwa:

Sosialisasi Musrenbangdes di Desa Ajijahe dilakukan melalui penyebaran surat undangan ke pengurus gereja di wilayah Desa Ajijahe agar diwartakan pada jemaat yang datang beribadah dan melalui pendekatan aparat pemerintah dengan masyarakat dengan memberitakan kepada masyarakat yang dijumpai oleh aparat pemerintah desa baik itu di tengah perjalanan ataupun disaat di kedai-kedai kopi dalam jangka waktu seminggu sebelum acara musrenbangdes dilaksanakan. Hal ini juga dibenarkan oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ajijahe yang menyatakan sosialisasi acara musrenbangdes Ajijahe dilakukan dengan cara menyebarkan undangan ke tiap-tiap gereja yang ada di wilayah Desa Ajijahe untuk diumumkan kepada jemaat gereja agar menghadiri atau mengikuti acara musrenbangdes Desa Ajijahe.(Wawancara Pada Tanggal 20

(69)

Hal yang sama dinyatakan oleh pengurus Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Desa Ajijhe yang menjabat sebagai Pertua (Penatua) bahwa:

gereja telah menerima surat tentang acara musrenbangdes desa ajijahe dari aparat pemerintah desa sehingga gereja mewartakan surat tersebut kepada jemaat yang hadir pada acara ibadah mingguan tersebut. Namun masih ada masyarakat yang masih tidak mengetahui acara musrenbangdes tersebut dikarenakan masih ada masyarakat yang kebetulan tidak datang gereja pada hari minggu tersebut. Pewartaan yang dilakukan hanya sekali tersebut yang mengakibatkaan masih ada masyarakat yang tidak tahu acara Musrenbandes Tersebut. (Wawancara pada tanggl 20 September 2015)

Pada saat acara musrenbangdes Desa Ajijahe berlangsung, kepala desa berperan menjadi komunikator untuk menjelaskan kepada masyarakat yang hadir apa itu bantuan Alokasi Dana Desa , berapa jumlah bantuan dana yang diterima oleh Desa Ajijahe untuk tahun 2015, serta larangan pengelokasian Alokasi Dana Desa dan baga

Gambar

Gambar  IV.1. Struktur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Kabupaten Karo (Sumber: Peraturan Bupati Karo Nomor 117 Tahun 2008)
Tabel IV.1. Jarak Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten
Tabel IV.2. Tabel Luas Wilayah Kecamatan
Tabel IV.3. Jumlah Desa dan Klasifikasi Desa di Tingkat Kecamatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penulis menyadari bahwa penelitian berjudul Interaksi Aktor Dalam Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (Studi Kasus Di Desa Gemarang Kecamatan Gemarang Kabupaten

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: “Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Alokasi Dana Desa ) Di Kabupaten Madiun Tahun 2013 (Studi Kasus

Pada tahap ini suatu kebijakan telah dilaksanakan oleh unit-unit eksekutor (birokrasi pemerintah) tertentu dengan memobilisasikan sumber dana dan sumber daya lainya (teknologi

Dalam tulisan ini telah dipaparkan mengenai Analisis Pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD)Studi pada Wilayah Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo

Pendapat diatas, menjelaskan ketidak responnya Kepala Desa Tinggede Selatan terhadap alokasi dana ADD, disebabkan karena pihak Kecamatan yang menyusun RAPBDes,

ADD adalah alokasi dana ke desa dengan perhitungan dari Dana Perimbangan yang diterima oleh Kabupaten sebesar 10% setelah dikurangi dengan Dana Alokasi Khusus (DAK). ADD

Perbandingan Desa Penerima Alokasi Dana Desa (ADD) Terkecil dan Terbesar Simulasi satu (1) perKecamatan Kabupaten Dairi Tahun 2010 .... Perbandingan Desa Penerima Alokasi Dana

Pendapat diatas, menjelaskan ketidak responnya Kepala Desa Tinggede Selatan terhadap alokasi dana ADD, disebabkan karena pihak Kecamatan yang menyusun RAPBDes,