• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Subgradien Pada Fungsi Nonsmooth

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Metode Subgradien Pada Fungsi Nonsmooth"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

METODE SUBGRADIEN PADA FUNGSI

NONSMOOTH

SKRIPSI

MEILIANI

090803054

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

METODE SUBGRADIEN PADA FUNGSI

NONSMOOTH

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana sains

MEILIANI

090803054

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : METODE SUBGRADIEN PADA FUNGSI

NONSMOOTH

Kategori : SKRIPSI

Nama : MEILIANI

Nomor Induk Mahasiswa : 090803054

Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA

(4)

PERNYATAAN

METODE SUBGRADIEN PADA FUNGSI

NONSMOOTH

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri., kecuali

beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan

sumbernya.

Medan, 2013

MEILIANI

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, atas limpah karunia-Nya skripsi ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Drs. Iryanto, M.Si. dan Ibu Dr. Esther Sorta M.Nababan, M.Sc. selaku pembimbing dalam penyelesaian skripsi ini dan penuh kepercayaan untuk menyempurnakan skripsi ini. Panduan ringkas dan padat dan profesional telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada Ketua dan sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Prof. Drs. Tulus, Vordipl. Math., M.Si., Ph.D. dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si., Dekan dan Pembantu dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen dan pegawai Matematika FMIPA USU, rekan-rekan kuliah khususnya mahasiswa Matematika stambuk 2009 dan Andrew. Akhirnya tidak terlupakan kepada Papa, Mama, Kakak, Adik-adik, dan semua ahli keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang penulis perlukan. Tanpa dukungan dari semua pihak yang penulis sebutkan sebelumnya, penulis tidak akan pernah berhasil menyelesaikan skripsi ini.

Medan, Mei 2013

Penulis

(6)

ABSTRAK

Fungsi nonlinier yang variabelnya mutlak merupakan fungsi nonsmooth yang turunannya dapat diselesaikan dengan metode Subgradien. Sebuah vektor adalah subgradien dari pada jika

Jika konveks dan terdifferensialkan maka adalah subgradien dari pada . Subgradien pada fungsi yang variabelnya mutlak memiliki nilai yang berbeda pada

saat variabel fungsi tersebut menuju dan . Pada fungsi nonliner yang variabelnya

memiliki derajat tertentu merupakan gabungan dari beberapa segmen fungsi

nonsmooth sehingga akan terlihat seperti fungsi smooth, namun untuk derajat yang sangat besar fungsi tersebut akan kembali menjadi fungsi nonsmooth.

(7)

ABSTRACT

Nonlinier function with absolut variable is nonsmooth function which the derivative

can be solved by Subgradien method. A vector is subgradien from to if

If conveks and differentiable , is subgradien from to . Subgradien from absolut function has different value when the function toward and . Nonlinier

function with certain degree variable is affiliation from few segments of nonsmooth

function so it looks like smooth function, but in greatest value, that function will

revert to nonsmooth function.

(8)

DAFTAR ISI

3.3 Subgradien pada Fungsi Nonlinier Nonsmooth 27

Bab IV Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan 37

4.2 Saran 38

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.5.1. Fungsi konveks terdifferensialkan 3

(10)

ABSTRAK

Fungsi nonlinier yang variabelnya mutlak merupakan fungsi nonsmooth yang turunannya dapat diselesaikan dengan metode Subgradien. Sebuah vektor adalah subgradien dari pada jika

Jika konveks dan terdifferensialkan maka adalah subgradien dari pada . Subgradien pada fungsi yang variabelnya mutlak memiliki nilai yang berbeda pada

saat variabel fungsi tersebut menuju dan . Pada fungsi nonliner yang variabelnya

memiliki derajat tertentu merupakan gabungan dari beberapa segmen fungsi

nonsmooth sehingga akan terlihat seperti fungsi smooth, namun untuk derajat yang sangat besar fungsi tersebut akan kembali menjadi fungsi nonsmooth.

(11)

ABSTRACT

Nonlinier function with absolut variable is nonsmooth function which the derivative

can be solved by Subgradien method. A vector is subgradien from to if

If conveks and differentiable , is subgradien from to . Subgradien from absolut function has different value when the function toward and . Nonlinier

function with certain degree variable is affiliation from few segments of nonsmooth

function so it looks like smooth function, but in greatest value, that function will

revert to nonsmooth function.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Zaman yang semakin berkembang membuat persoalan semakin kompleks, tidak

terkecuali persoalan yang melibatkan persoalan matematika. Kompleksitas yang

semakin meningkat memunculkan persoalan yang berbentuk nonlinear. Hal tersebut

disebabkan karena munculnya faktor-faktor yang membuat ketaklinearan suatu fungsi.

Fungsi nonlinier merupakan fungsi yang memiliki derajat dua atau lebih.

Beberapa bentuk fungsi nonlinier adalah fungsi kuadrat, fungsi kubik, fungsi

eksponensial, dan fungsi logaritmik. Pada fungsi nonlinear dapat juga berupa fungsi

smooth dan fungsi nonsmooth. Sebuah fungsi dikatakan smooth jika fungsi tersebut dapat diturunkan atau differentiable disetiap titik. Sebaliknya dengan fungsi

nonsmooth yang kontinu juga mempunyai turunan, tetapi pada titik tertentu, misalnya pada titik patah, turunannya merupakan turunan berarah.

Fungsi kontinu nonsmooth dapat dikaji dari sisi analisis konveksitas dan optimisasi (Aubin, 1984) dan dapat pula dikaji dari sisi analisis nonsmooth (Clarke, 1983). Pada analisis konveksitas dan optimisasi, fungsi nonsmooth diselesaikan dengan meminimum dan / atau memaksimumkan fungsi tersebut serta meninjau dari

segi konveks graf. Pada analisis nonsmooth, fungsi nonsmooth dikaji pada sisi

Generalizad directional derivative atau turunan berarah. Turunan dari fungsi

(13)

1.2Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana menyelesaikan persoalan fungsi

nonlinear nonsmooth dengan metode Subgradien.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelesaikan masalah fungsi kontinu

nonsmooth dengan metode Subgradien.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mencari solusi alternatif untuk menyelesaikan persoalan fungsi nonlinear

nonsmooth.

2. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan bagi yang

hendak melakukan penelitian serupa.

1.5 Tinjauan Pustaka

Persamaan yang tidak linier dan mempunyai derajat dua atau lebih dari dua dikatakan

sebagai fungsi nonlinier. Pada fungsi nonlinier grafiknya tidak berupa garis lurus,

melainkan dapat berupa kurva atau garis zig-zag. Fungsi nonlinier kontinu adalah fungsi nonlinear dimana tidak terdapat celah (kosong) pada fungsi tersebut.

(14)

di mana dan merupakan koefisien.

Fungsi nonlinier kontinu nonsmooth merupakan fungsi nonlinier yang berada pada garis atau bidang patah dimana pada setiap garis maupun bidang adalah kontinu.

Fungsi nonlinier kontinu nonsmooth merupakan fungsi patah namun konveks.

Bentuk umum pertidaksamaan untuk fungsi konveks terdifferensialkan

adalah sebagai berikut:

dimana merupakan turunan dari dan

Gambar 1.5.1. Fungsi konveks terdifferensialkan

(15)

Definisi 1.5.1.

Fungsi nonlinier kontinu nonsmooth dapat diselesaikan dengan metode Subgradien. Metode Subgradien pertama kali dikembangkan oleh N.Z Shor (1962)

yang digunakan dalam memecahkan masalah transportasi program linear berskala

besar. (Goffin, 2010)

Pada penelitian ini, metode yang digunakan bersifat literatur, yaitu dengan melakukan

penelitian literatur, penelitian mandiri, pengumpulan bahan melalui buku-buku

referensi, maupun bahan-bahan berbentuk jurnal yang diperoleh dari perpustakaan

(16)

Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Memaparkan beberapa jenis fungsi nonlinier.

2. Menjelaskan pengertian fungsi smooth dan nonsmooth.

3. Menjelaskan pengertian turunan fungsi nonsmooth.

4. Menyelesaikan fungsi nonsmooth dengan metode Subgradien.

(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bagian ini diberikan beberapa konsep dasar yang menjadi landasan berpikir

dalam penelitian ini, seperti fungsi nonlinier, fungsi smooth, fungsi nonsmooth, turunan fungsi smooth, turunan fungsi nonsmooth, dan metode Subgradien pada fungsi

nonsmooth.

2.1Fungsi Nonlinier

Definisi 2.1.1.

Sebuah fungsi dengan nilai real yang didefinisikan pada himpunan bilangan real

adalah aturan yang menyatakan setiap bilangan yang berada dalam ke tepat satu

bilangan real dinyatakan dengan . Himpunan yang beranggotakan seluruh bilangan di mana didefinisikan disebut Domain atau daerah asal fungsi . Bilangan yang merupakan fungsi dari disebut nilai pada titik , sedangkan himpunan semua nilai disebut Range (jelajah) dari (Razali dkk, 2010).

Gambar 2.1.1. Ilustrasi fungsi

(18)

Fungsi nonlinier merupakan fungsi yang tidak linier, yakni grafiknya bukan

berupa garis lurus melainkan berupa kurva atau garis zig-zag.

Bentuk umum dari fungsi nonlinier

di mana dan merupakan koefisien.

Beberapa bentuk dari fungsi nonlinier adalah

1. Fungsi kuadrat

Fungsi kuadrat adalah fungsi yang mempunyai pangkat tertinggi dari

variabelnya adalah pangkat dua. Gambar fungsi kuadrat bisa berupa lingkaran,

elips, parabola, dan hiperbola.

Bentuk umum dari fungsi kuadrat adalah

di mana dan .

(19)

Diberikan beberapa ciri-ciri dari suatu fungsi kuadrat yaitu:

Fungsi kubik adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah

pangkat tiga.

Bentuk umum dari fungsi kubik adalah

. di mana .

Sebuah fungsi kubik setidak-tidaknya mempunyai sebuah titik belok

(inflextion point), yaitu titik peralihan bentuk kurva dari cekung menjadi cembung atau sebaliknya. Selain titik belok, fungsi kubik memungkinkan

mempunyai sebuah titik ekstrim (maksimum atau minimum) atau kedua titik

ekstrim (maksimum dan minimum). Ada tidaknya titik ekstrim pada fungsi

(20)

Gambar 2.1.3. Fungsi kubik untuk

Gambar 2.1.4. Fungsi kubik untuk

3. Fungsi eksponensial

Pada fungsi eksponensial kurvanya berada di kuadran I dan II pada sistem

koordinat.

Bentuk sederhana dari fungsi eksponensial

(21)

Bentuk umum dari fungsi eksponensial

di mana dan adalah konstanta

Kurva fungsi eksponensial asimtotik terhadap garis Titik potong kurva eksponensial

G

Gaammbbaarr 22..11..55..FFuunnggssiieekkssppoonneennssiiaalluunnttuukk

GGaammbbaarr 22..11..66..FFuunnggssiieekkssppoonneennssiiaalluunnttuukk

(22)

4. Fungsi logaritmik

Fungsi logaritmik merupakan kebalikan dari fungsi eksponensial yang variabel

(23)

2.1.1 Fungsi Smooth

Sebuah fungsi pada dengan

{ ( ⁄ )

Adalah smooth dan mempunyai turunan 0 pada .

Sebuah fungsi yang kontinu dan mempunyai turunan pada setiap titik

diberikan sebagai berikut:

{

di mana adalah polynomial dari derajat

Bukti:

Dengan menggunakan induksi matematika, untuk semua bilangan asli

termasuk 0

( ⁄ )

di mana semua adalah kontinu dan dapat didifferensialkan pada

, karena

(24)

( ) ( ) ( )

Oleh karena untuk semua bilangan positif diikutsertakan, maka digunakan persamaan fungsi pada fungsi eksponensial.

( ⁄ )

Akan dibuktikan rumus untuk turunan ke dengan induksi matematika.

Untuk turunan pertama dari untuk semua dan adalah polynomial dari derajat 0 adalah benar. Akibatnya turunan dari adalah 0

untuk .

( ⁄ )

Tahap induksi matematika dari sampai adalah sama. Untuk diperoleh turunannya adalah

(25)

di mana adalah polynomial dari derajat . Maka

Istilah nonsmooth mengacu pada situasi dimana terjadi smoothness

(26)

Fungsi merupakan dua buah garis yang bertemu pada satu titik, yaitu di titik . Kedua garis memiliki turunan yang berbeda. Turunan dari sebelah kiri adalah dan turunan dari sebelah kanan

adalah . (Martono, 2002)

Berdasarkan contoh di atas fungsi nonsmooth dapat diartikan sebagai fungsi yang mempunyai turunan berarah. (dapat diturunkan) di titik . (Razali dkk, 2010)

(27)

Thomas, G.B (2012) memaparkan beberapa aturan pada turunan, yaitu:

Teorema 2.2.1. (Aturan Fungsi konstanta)

Jika , di mana adalah konstanta, maka untuk sebarang berlaku

Bukti:

Jadi, terbukti jika maka

Teorema 2.2.2. (Aturan Pangkat)

Jika di mana sebarang bilangan rasional, maka turunannya adalah

Bukti:

Langkah 1

(28)
(29)

Teorema 2.2.3. (Aturan perkalian fungsi dengan konstanta)

Misalkan adalah sebarang bilangan real. Jika ada maka turunan dari

fungsi adalah

Artinya turunan dari perkalian konstanta dengan fungsi adalah sama dengan perkalian konstanta dengan turunan .

Bukti:

Teorema 2.2.4. (Aturan jumlah – selisih)

Jika diberikan fungsi di mana dan terdifferensialkan, maka:

Artinya turunan dari jumlah atau selisih dua fungsi adalah sama dengan jumlah

(30)

Bukti:

Ambil jumlah dua fungsi . Dengan menggunakan definisi turunan

Untuk , maka:

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Kemudian ambil limit pero eh

Langkah 4

(31)

Teorema 2.2.5. ( Aturan perkalian )

di mana dan dapat diturunkan, maka turunan dari

adalah

Bukti:

Teorema 2.2.6. (Aturan pembagian)

Jika diberikan

di mana dan terdifferensialkan maka

turunannya adalah

(32)

Bukti:

(33)

2.2.2 Turunan fungsi Nonsmooth

Andaikan adalah sebuah fungsi dan merupakan sebuah titik di maka fungsi tersebut dikatakan Lipschitz terhadap jika terdapat sebuah skalar dan bilangan positifɛsehingga:

| ( ) | e er

di mana B adalah sebuah unit ball yang terbuka di , maka ɛ adalah open ball pada radius ɛ pada .

Andaikan adalah Lipschitz terhadap dan andaikan vektor lain

pada X. Generalizad directional derivative pada di yang menuju , disimbolkan , dan didefinisikan sebagai berikut:

hanya sebagai fungsi saja, adalah Lipschitz dari rank K pada X.

(34)
(35)

p homogeneous, dan subadditive, sehingga dapat didefinisikan himpunan tak kosong adalah generalized gradien pada di , sebagai berikut:

Dengan mempertimbangkan sifat dari , maka himpunan bagian tak kosong yang konveks pada , untuk setiap

(36)

BAB 3

PEMBAHASAN

Fungsi nonlinier kontinu nonsmooth yang diterangkan pada bab sebelumnya, dapat ditentukan turunannya. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana cara menentukan

turunan dari fungsi nonlinier kontinu nonsmooth.

3.1 Fungsi yang Memuat Tanda Mutlak ( | | ) dalam Operasi Aljabar

Berikut adalah contoh bentuk tanda mutlak sebagai ilustrasi:

Pada ilustrasi di atas, tanda mutlak pada fungsi memuat operasi penjumlahan dan pengurangan. Untuk mengubah aturan tanda nilai mutlak pada fungsi seperti ini

yaitu dengan cara mengubah tanda nilai mutlak satu persatu secara bergiliran sehingga

diperoleh fungsi yang tidak memuat lagi tanda nilai mutlak.

Contoh 3.1.1.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah tanda nilai mutlak sehingga fungsi berbentuk

(37)

Selanjutnya mengubah tanda mutlak untuk , sehingga menghasilkan fungsi pada bagian dalam terlebih dahulu selanjutnya mengubah tanda nilai mutlak pada bagian luar pada fungsi tersebut.

Contoh 3.2.1.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah tanda mutlak pada tanda mutlak

bagian dalam yaitu , sehingga diperoleh fungsi

{

Selanjutnya mengubah tanda nilai mutlak pada masing-masing fungsi sehingga

(38)

3.3 Subgradien pada Fungsi Nonlinier Nonsmooth

Salah satu fungsi nonsmooth adalah fungsi yang variabelnya mutlak. Subgradien dari fungsi nonsmooth merupakan turunan berarah dari fungsi tersebut, yakni turunan pada saat dan ataupun pada saat dan

1. Diberikan fungsi

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah tanda pada

sehingga diperoleh fungsi

{

Langkah berikutnya adalah mengubah tanda sehingga diperoleh fungsi

(39)
(40)

{

Langkah berikutnya adalah mengubah tanda sehingga diperoleh fungsi

(41)
(42)

Gambar 3.3.2. Fungsi

Maka subgradien dari fungsi adalah

{

{

{

{

pada fungsi merupakan fungsi nonsmooth namun karena fungsi adalah gabungan dari variabel mutlak dan tidak mutlak maka terbentuk fungsi kuadrat dimana patahan pada fungsi

(43)

Beberapa fungsi yang memiliki satu variabel mutlak misalnya

1. Fungsi

Gambar 3.3.3. Fungsi

2. Fungsi

(44)

3. Fungsi

Gambar 3.3.5. Fungsi

4. Fungsi

(45)

5. Fungsi

Gambar 3.3.7. Fungsi

Ilustrasi geometri dari beberapa contoh fungsi yang memiliki satu variabel

mutlak memperlihatkan bahwa variabel mutlak yang mempunyai derajat

tertentu merupakan gabungan dari beberapa segmen fungsi nonsmooth

sehingga fungsi tersebut terlihat smooth. Namun pada saat variabel mutlak tersebut mempunyai derajat yang sangat besar fungsi tersebut akan

(46)

Beberapa fungsi yang memiliki dua variabel mutlak misalnya

1. Fungsi

Gambar 3.3.8. Fungsi

2. Fungsi

(47)

3. Fungsi

Gambar 3.3.10. Fungsi

Ilustrasi geometri dari beberapa contoh fungsi yang memiliki dua variabel

mutlak memperlihatkan bahwa:

1. Pada fungsi yang variabel mutlak pertamanya berpangkat dua ditambah

dengan variabel mutlak keduanya berpangkat dua, fungsi tersebut akan

membentuk fungsi kuadrat sehingga membentuk fungsi smooth.

2. Pada fungsi yang variabel mutlak pertamanya berpangkat genap

ditambah dengan variabel mutlak keduanya berpangkat ganjil, fungsi

tersebut memiliki bagian smooth dan nonsmooth.

3. Pada fungsi yang variabel mutlak pertamanya berpangkat ganjil

ditambah dengan variabel mutlak keduanya berpangkat ganjil, fungsi

(48)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diberikan kesimpulan yang di dapat dari hasil tulisan dan penelitian

pada bab-bab terdahulu, selanjutnya akan diberikan saran untuk dipergunakan dalam

penelitian selanjutnya.

4.1 Kesimpulan

1. Fungsi dengan variabel mutlak merupakan fungsi nonsmooth yang turunannya dapat diselesaikan dengan metode Subgradien.

2. Subgradien dari fungsi nonsmooth merupakan turunan fungsi tersebut yang mempunyai nilai yang berbeda saat dan ataupun pada saat dan

3. Fungsi yang variabelnya merupakan gabungan dari fungsi mutlak dan tidak

multak pada derajat tertentu akan terlihat seperti fungsi smooth.

4. Fungsi dengan dua variabel mutlak yang berbeda dapat membentuk fungsi smooth

(49)

4.2 Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari optimisasi pada fungsi nonlinier

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Aubin, Jean-Pierre dan Ekeland, I. 1984. Applied Nonlinear Analysis. Paris, France.

Clarke, Franks H. 1983. Optimization and Nonsmooth Analysis, Department of Mathematics University of British Columbia, Canada.

Goffin, J. H. 2010. Subgradient Optimization in Nonsmooth Optimization. 20 januari 2012. http://www.math.uiuc.edu/documenta/vol-ismp/43_goffin-jean-louis.pdf

Luenberger, D. G. 1984. Linier and Nonlinier Programming, Second Edition. Berlin: Springer.

Martono, Koko. 2010. Kalkulus. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Razali, M, Siregar, M. N. dan Marpaung, Faridawaty. 2010. “Kalkulus Diffrensial“. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Thomas, G. B, Weir, Maurice. D. dan Hass, Joel. R. 2012. Thomas’ calculus,

TwelfthEdition. Hudson

Zhang, Y. Subgradient Method. 15 Januari 2012. http:// select.cs.cmu.edu/class/10725-S10/recitations/r7/Subgradients.pdf.

Gambar

Gambar 1.5.1. Fungsi konveks terdifferensialkan
Gambar 2.1.1. Ilustrasi fungsi
Gambar 2.1.2. Fungsi kuadrat
Gambar 2.1.3. Fungsi kubik untuk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bayi kurang bulan, tanpa gejala klinis tetapi ibu tidak. mendapat terapi antibiotika

dianggarkan melalui APBN/APBD, dan pada saatnya harus dikeluarkan melalui Kas Negara/Kas Daerah. Dalam APBN, pengeluaran Pemerintah Pusat dibedakan menjadi Pengeluaran untuk

Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SPTPD, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran

Berdasarkan hasil analisis pada setiap instrumen pengambilan data dan hasil penelitian yang relevan dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VII K SMP negeri 7

Bentuk topografi antara tempat satu dengan yang lainnya tentu saja ada perbedaan. Hal tersebut tergantung dari daya tahan tanaman yang akan dibudidayakan terhadap

Aceh sendiri merupakan daerah yang memiliki tingkat aktifitas petir sedang hingga tinggi, hal ini dapat dibuktikan dengan cukup banyaknya kejadian petir yang terjadi di

Pada tabel Model Summary korelasi (R) antara Marketing Program dan Brand Image dengan Brand Loyalty adalah sebesar 0,912 yang artinya hubungan sangat kuat dan berbanding

Peneliti lain yang telah meneliti pengaruh tingkat bunga terhadap kredit dan pembiayaan adalah Sudirman (2009) dengan judul penelitian “Analisis Komparatif Pengaruh Perubahan