• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGUASAAN MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK DRAMA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NATAL TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PENGUASAAN MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK DRAMA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NATAL TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGUASAAN MENENTUKAN UNSUR

INTRINSIK DRAMA DENGAN KEMAMPUAN

MENULIS NASKAH DRAMA SISWA

KELAS XI SMA NEGERI 1 NATAL

TAHUN PEMBELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SINTA

NIM 2123111076

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Sinta, NIM 2123111076. Hubungan Penguasaan Menentukan Unsur Intrinsik Drama dengan Kemampuan Menulis Naskah Drama oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 NATAL Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan penguasaan unsur intrinsik drama dengan kemampuan menulis naskah drama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelatif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 NATAL Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 154 orang siswa terbagi atas 5 kelas. Sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas XI 1 = 4, XI 2= 5, XI IPA-3 = 4, XI IPS-1 = 9 orang, XI IPS-2 = 8 yang berjumlah orang. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif pilihan berganda serta penugasan.

Dari pengolahan data diperoleh hasil penguasaan diksi dengan rata-rata= 75,13 dengan standar deviasi = 8.53 termasuk pada kategori cukup dan kemampuan menulis naskah drama 74,72 standar deviasi = 6.34 termasuk pada kategori baik.

Dari uji data hasil penguasaan unsur intrinsik drama dan kemampuan menulis naskah drama didapat keduanya berdistribusi normal dan memiliki hubungan yang berarti dan linier. Setelah uji persyaratan analisis dipenuhi, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dan diperoleh r=3.12. Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan � �� sebesar 0.991 dengtan taraf signifikan 5%. Karena �ℎ� �� >

� �� maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penguasaan unsur intrinsik drama dengan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 NATAl Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Kata Kunci : Penguasaan unsur intrinsik drama, kemampuan menulis naskah

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Hubungan Penguasaan Unsur Intrinsik Drama dengan Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 NATAL Tahun Pembelajaran 2015/2016. ”Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Penyelesaian Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada,

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi, 7. Dr. Wisman Hadi, M.Hum, Dosen Pembimbing Akademik,

8. Seluruh Dosen serta seluruh Staf dilingkungan Fakultas Bahasa dan Seni, 9. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 NATAL yang telah memberikan izin

(8)

10. Orangtua tersayang Wagiran dan Sayem yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, perhatian serta dorongan moril maupun material yang senantiasa diberikan dengan tulus kepada penulis.

11. Kakak tercinta Lia Gusnita dan Santi yang telah memberikan semangat. 12. Adik tercinta Ida Nova, Nurkholis Majid dan Sofian Daud yang telah

memberikan semangat dan doa yang tiada henti.

13. Teman-teman di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, terkhusus teman-teman di kelas reguler A 2012, Nurhaida, Yuliza Rahmi, Meilia Pratiwi, Karolina, Lentare Sianturi, Nurul Husna, Ganiyus Zahirani, Fitriani Ritonga, dan Rizky Rahmayani .

14. Teman-teman PPL yang selalu mendukung penulis dalam suka dan duka. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, Februari 2017 penulis,

SINTA

(9)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

6. Langkah-langkah Menulis Naskah Drama ... 27

(10)

B. Kerangka Konseptual ... 31

C. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

1. Lokasi Penelitian ... 33

D. Paradigma Penelitian ... 36

E. Variabel Penelitian dan Operasional ... 37

1. Variabel Penelitian ... 37

2. Defenisi Operasional ... .38

F. Instrument Penelitan ... 38

1. Tes Penguasaan Unsur Intrinsik Drama.……… 38

2. Tes Penilaian Kemampuan Menulis Naskah Drama.………… 39

G. Uji Coba Instrumen ... 41

1. Validitas Instrumen ... 44

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 43

H. Teknik Analisis Data ... 46

1. Teknik Uji Persyaratan Analisis... .47

a. Uji Normalitas ... 45

b. Uji Linearitas ... .46

2. Uji Hipotesis... 48

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian... 49

1. Tingkat Penguasaaan Menentukan Unsur Intrinsik Drama ... 49

(11)

3. Hubungan Penguasaan Menentukan Unsur Intrinsik Drama dengan

Kemampuan Menulis Naskah Drama ... 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Simpulan ... 65

B. Saran ... 66

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Populasi ... 33

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Unsur Intrinsik Drama ... 38

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Menulis Naskah Drama ... 39

Tabel 3.4 Kategori Penilaian ... .41

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r... .48

Tabel 4.1 Data Kemampuan Siswa dalam Penguasaan Unsur Intrinsik Drama ... 49

Tabel. 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi X ... 52

Tabel 4.3 Data Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa ... 52

Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Y ... .55

Tabel 4.5Uji Normalitas X ... 56

Tabel 4.6 Uji Normalitas Y ... 58

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tes Penguasaan Unsur Intrinsik Drama ... .69

Lampiran 2 Kunci Jawaban Tes Pengusaan Menentukan Unsur Intrinsik Drama ... .88

Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Naskah Drama... .89

Lampiran 4 tabel validitas tes ... 90

Lampiran 5 Tabel Pembantu Korelasi Product Moment ... .93

Lampiran 6 analisis regresi sederhana ... .94

Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian……….. 98

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai mahluk sosial selalu berbahasa. Bahasa senantiasa digunakan manusia dalam komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa digunakan manusia untuk menyampaikan dan saling bertukar informasi dan pengetahuan. Agar proses berkomunikasi dapat berlangsung dengan baik, diperlukan keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu bahasa lisan dan tulis.

Menurut Isma (2013:29) bahasa tulis adalah bahasa yang digunakan secara tertulis. Bahasa tulis merupakan hasil pengungkapan pikiran atau perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain melalui bahasa tulis.

Bahasa tulis yang dimaksud merupakan keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat kompetensi berbahasa, melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapakan pikiran, ide, dan gagasan kepada orang lain. Menulis merupakan suatu bentuk komunikasi antara penulis dan pembaca, sehingga melalui sebuah tulisan pembaca akan dapat memahami apa yang dipikirkan penulis.

(15)

2

2

seni pertunjukan, pengertian drama lebih terfokus pada pementasan di atas panggung,atau lebih dikenal dengan istilah teater.

Satu hal yang tetap menjadi ciri drama adalah bahwa semua kemungkinan itu harus disampaikan dalam bentuk dialog-dialog dari para tokoh. Akibat dari hal inilah maka seandainya seorang pembaca yang membaca suatu teks drama tanpa menyaksikan pementasan drama tersebut mau tidak mau harus membayangkan jalur peristiwa di atas pentas.

Pernyataan ini diperkuat oleh Nadjua (2010:249), drama adalah salah satu jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas konflik batin dan dipentaskan. Oleh sebab itulah maka sebuah drama tetap dapat diapresiasi tanpa harus dipentaskan.

Seperti halnya karya sastra yang lain, drama juga dibangun oleh unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya itu sendiri dari dalam. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra.

(16)

3

3

Menulis naskah drama sebagai salah satu bagian dari menulis sastra yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Bukan hanya menulis rapi, melainkan penulisannya juga harus sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama. Menulis naskah drama yang sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama dapat dijadikan sebagai bentuk penyesuaian awal agar mereka dapat menulis naskah drama dengan baik. Oleh karena itu, menulis naskah drama sebagai salah satu keterampilan bersastra perlu mendapat perhatian yang serius dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengajaran menulis naskah drama harus ditingkatkan.

Melihat pentingnya pengajaran keterampilan menulis naskah drama, sebagai motivator dan fasilitator, guru harus berusaha untuk menarik minat siswa agar lebih tertarik dan bersemangat dalam pembelajaran tidak monoton dan menjenuhkan yang masih menggunakan metode konvesional yaitu sepenuhnya menggunakan metode ceramah.

Seperti yang diungkapkan Mursini (2012:2) bahwa dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai fasilitator yang membantu anak didik mengembangkan keterampilan berbahasanya.

(17)

4

4

pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengajaran dan pembelajaran untuk membuat pelajaran lebih bermakna bagi anak didik.

Kurang pemahaman dalam menulis naskah drama merupakan pertanda yang kurang baik dalam pembelajaran. Terlebih dalam proses belajar bahasa dan sastra dalam meningkatkan perkembangan intelektual siswa. Akibatnya mereka malas belajar dan berpikir. Hal itu akan berdampak dalam perkembangan kognitif, afektif dan psiomotorik. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan siswa akan merasa bahwa belajar bahasa dan sastra, khususnya menulis sama sekali tidak penting, hal ini disebabkan oleh kesulitan siswa menentukan unsur instrinsik drama..

Dari hasil observasi dengan guru disekolah yang bernama Bapak Hasmaruddin, S.Pd guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA 1 N Natal masih ada siswa beranggapan bahwa menulis naskah drama merupakan kegiatan yang sulit, menjenuhkan, dan hanya orang-orang hebat yang dapat menulis naskah drama. Dilihat dari kesulitan yang dihadapi siswa kurang dalam paham dalam menentukan unsur intrinsik drama. Kesulitan tersebut tidak dijadikan tantangan bagi siswa untuk memahami dan menguasai pembelajaran menulis naskah drama, tetapi menjadikan mereka malas, tidak tertarik, dan bahkan tidak termotivasi mengikuti pembelajaran menulis naskah drama. Hal ini tentu berpengaruh pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu menulis naskah drama dengan baik.

Polingga (2014:6) menyatakan, “Berdasarkan analisis data, dapat diketahui

kemampuan memahami teks drama siswa kelas VIII 1 SMP N I IV Jurai Kabupaten

(18)

5

5

pada kualifikas cukup rata-rata 68,75. Memahami tokoh teks drama berada pada

kualifikasi kurang baik dengan rata-rata 60,54. Memahami perwatakan berada pada

kualifikasi lebih cukup dengan rata-rata 70,25. Memahami latar berada pada

kualifikasi lebih dari cukup dengan rata-rata 72, 25. Memahami amanat berada pada

kualifikasi cukup dengan rata-rata 69,79. Sedangkan memahami alur berada pada

kualifikasi baik dengan rata-rata 70,08. Dari penjabaran di atas, dapat diketahui

kemampuan memahami teks drama siswa siswa kelas VIII 1 SMP N 1 IV Jurai

Kabupaten Pesisir Selatan meliputi tema, tokoh, perwatakan, latar, amanat, dan alur

berada pada kualifikasi cukup.Polingga (2014:6) juga menjelaskan Sesuai dengan

permasalahan bahwa siswa kelas VIII 1 SMP N I IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan

masih rendah dalam memahami teks drama Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor tertentu antara lain siswa kurang mampu dalam memahami unsur-unsur

intrinsik teks drama. Kedua, kurangnya buku-buku sastra sebagai penunjang

pembelajaran sastra. Ketiga, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran sastra.

Keempat, pengajaran sastra yang disajikan kurang bervariasi sehingga siswa tidak

termotivasi dalam pembelajaran sastra khususnya dalam memahami unsur intrinsik

drama.

(19)

6

6

menggunakan strategi yang tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa, pembelajaran memahami unsur intrinsik seringkali dianggap tidak penting dan kurang menarik, pembelajaran unsur intrinsik kurang diminati siswa karena dalam membaca memerlukan ketelitian.

Zakaria (2012:79) menjelaskan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama masih rendah dengan rata-rata hitung yang diperoleh siswa dari keseluruhan aspek yang dinilai adalah 34,75 atau jika dirata-ratakan berjumlah 5,79. Aspek tema adalah 5,80; aspek latar adalah 5,96; aspek tokoh adalah 6,17; aspek alur adalah 5,33; aspek amanat adalah 5,42; aspek dialog dan teks samping adalah 6,08. Dari hasil pratindakan ini dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa kelas XI IPA 2 SMAN 2 Wonosari Kab. Gunung Kidul dalam menulis naskah drama masih berkategori rendah. Skor rata-rata sebanyak itu tentu saja masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 7 dan masih di bawah kriteria keberhasilan penelitian yakni lebih dari atau sama dengan 7,5.

(20)

7

7

Menentukan Unsur Instrinsik Drama dengan Kemampuan Menulis Naskah Drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Natal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah penelitian sebagai berikut :

1) kemampuan menulis naskah drama siswa masih rendah

2) penguasaan menentukan unsur instrinsik drama siswa rendah

3) kurangnya minat siswa dalam menulis naskah drama

C. Pembatasan Masalah

Melihat 3 identifikasi masalah yang ada, maka peneliti peneliti membatasi masalah penelitian untuk mempertegas sasaran yang diteliti. Untuk itu peneliti membatasi penelitian ini pada identifikasi masalah pada nomor 1 yaitu, kemampuan menulis naskah drama siswa masih rendah. Sehingga peneliti menawarkan cara menggunakan hubungan penguasaan unsur intrinsik drama yang dimiliki siswa dengan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Natal Tahun Pembelajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup 3 hal sebagai berikut. 1. Bagaimana tingkat penguasaan menentukan unsur intrisik drama siswa

(21)

8

8

2. Bagaimana kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Natal?

3. Apakah ada hubungan penguasaan menentukan unsur instrinsik drama dengan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Natal?

E. Tujuan Penelitian

Kajian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan 3 hal berikut.

1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan menentukan unsur instrinsik drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Natal.

2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Natal.

3. Untuk mengetahui hubungan penguasaan menentukan unsur instrinsik drama dengan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 Natal.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang berupa pengertian mendalam tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis, diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Secara Teoretis

(22)

9

9

naskah drama bagi siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan baru mengenai pentingnya menguasai unsur instrinsik drama.

2. Manfaat Secara Praktis

Secara praktis manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi manfaat bagi guru, bagi siswa, bagi sekolah dan bagi peneliti.

a. Bagi guru

Melalui penelitian ini, dapat memberikan alternatif pemilihan metode pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama.

b. Bagi siswa

Bagi siswa penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mempermudah siswa dalam menulis naskah drama dan memberi pengalaman baru yang menyenangkan dalam menulis naskah drama serta menumbuhkan motivasi siswa dalam proses belajar.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik berupa perbaikan kegiatan pembelajaran yang diharapkan dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa pada khususnya dan meningkatkan kualitas sekolah pada umumnya.

d. Bagi peneliti

(23)

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, tentang Hubungan Penguasaan Unsur Intrinsik Drama dengan Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 NATAL Tahun Pembelajaran 2015/2016, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

1. Penguasaan unsur intrinsik siswa kelas XI SMA Negeri 1 Natal Tahun Pembelajaran 2015/2016 berada pada kategori baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang dipeoleh yaitu 75.13.Rendahnya penguasaan unsur intrinsik siswa disebabkan karena kurangnya kuantitas kebiasaan membaca. Penguasaan unsur intrinsik drama yang baik dapat diperoleh siswa dengan banyak membaca . Dengan memperbanyak intensitas membaca akan membantu siswa dalam menguasai unsur intrsinsik drama. 2. Kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA N 1 NATAL

Tahun Pembelajaran 2015/2016 berada pada kategori baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 74.72 Kemampuan menulis naskah drama yang baik tentu saja didukung oleh faktor lainnya. Penguasaan unsur intrinsik juga mendukung kemampuan menulis naskah drama siswa menjadi lebih baik. Rendahnya kemampuan menulis naskah drama disebabkan kurangnya penguasaan unsur intrinsik drama.

(24)

66

korelasi antara penguasaan unsur intrinsik drama dengan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 1 NATAL Tahun Pembelajaran 2015/2016 adalah sebesar 3.12

B.Saran

1. Sesuai dengan hasil penelitian, ternyata ada hubungan yang sangat erat antara penguasaan unsur intrinsik drama dengan kemampuan menulis naskah drama, oleh karena itu diharapkan kepada guru, khususnya guru bidang studi Bahasa Indonesia agar meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa dengan membekali siswa akan penguasaan unsur intrinsik drama.

2. Siswa perlu dibimbing melalui pelatihan untuk lebih meningkatkan penguasaan unsur intrinsik drama demi peningkatan kemampuan menulis naskah drama.

(25)

67

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arnita. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Ciptapustaka Media Perintis. Aso, A. 2008. Pembelajaran Menulis Drama Sebabak dengan Strategi Modeling

untuk Menigkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 2 Palu,

Jurnal Pendidikan Vol.2 No.3

Hasanudin, WS. 1996. Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung : Angkasa. Kemendikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Bahasa Indonesia

Ekspresi Diri dan Akademik SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Komaidi, Didik. 2008. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta: Sabda Media. Kosasih, E. 2008. Apresiasi Prosa. Jakarta: Nobel Edumedia.

Luxemburg, Jan Van, dkk. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mursini. 2012. Pengembangan Bahan Ajar. Medan: Unimed Press

Murthado, Ali, dkk. 2012. Proses Kreatif dalam Menulis. Medan: Wal Ashri Publishing.

Nadjua. 2010. Inti Sari Kata Bahasa Indoesia. Surabaya: Triana Media.

Nisa, Leylia Arum A. 2012. “Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama

dengan metode diskusi dan media kartu karakter pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Tanggungharjo Tahun 2012”. Skripsi. Unnes.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universiti Press.

(26)

68

Polingga, Kesa. 2014. Kemampuan Memahami Unsur Intrinsik Teks Drama Siswa

Kelas VIII-1 SMP I IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Putra, Ade Wawan, Martono dan Antonius Totok Priyadi. 2012. Peningkatan

Memahami Teks Drama Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Siswa Smp. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Riduwan. 2003. Statistik Modern. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.

Rohana. 2008. Skripsi: Kemampuan Menulis Naskah Drama Berdasarkan

Pengalaman Siswa Kelas IX SMA Amir Amzah Medan Tahun Pembelajaran 2007/2008. Medan: Univesitas Negeri Medan.

Sanggah, Fozan. 2008. Menulis Naskah Drama.

http://aamovi.wordpress.com/2008/11/28/menulis-naskah-drama. Diunduh: 4 Maret 2016.

Sayuti, Suminto A. 2000. BerkenalandenganProsaFiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Sayuti, Suminto A. 2003. Sastra Model Posmo dan Pengajarannya. Semarang:

SMP Negeri 1 Tanggungharjo Tahun 2012”. Skripsi. Unnes.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas. Suharianto, S. 1982. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta.

Suryanto,Alex dan Agus Haryanta. 2007. Buku Panduan Belajar Bahasa

Indonesia dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Esis.

Tambayong, J. 1981. Dasar-dasar Dramaturgi. Bandung: CV Pustaka Prima Tantawi,Isma. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Bandung: Citapustaka

Media Perintis.

Tarigan, Henry Guntur.2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta : Hanindita Graha Widia.

Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Zakaria, M.Y. Arafat. 2012. Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Dengan

Media Peta Konsep Tayangan Televisi “Jika Aku Menjadi...” Trans tv

pada XI IPA 2 SMA N 2 Wonosari Gunung Kidul. Jurnal Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Ganjil kelas III Tahun Pelajaran 2013/2014 dari 18 siswa 44% masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata kelas yaitu 68,8. Berdasarkan analisis

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya nilai siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan dapat dilihat juga dari nilai rata-rata kelas pada

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya nilai siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan dapat dilihat juga dari nilai rata-rata kelas pada

In House Training (IHT) dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SD Negeri Banmati 02 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

Hasil belajar siswa tersebut telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 2 Genteng. Hal itu ditunjang dengan keberhasilan guru dalam menerapkan metode

sebanyak 30 orang masih mendapatkan hasil belajar IPA di bawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Hal ini mengindikasikan hasil belajar IPA

Dari rentang skor 1-100, skor 75 disarankan sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dengan pertimbangan tertentu, satuan pendidikan dapat menentukan KKM di bawah atau di atas

Hal ini diperkuat dengan rata-rata nilai siswa sebanyak 80% dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60-65, dan 20% lainnya diatas KKM. Sedangkan KKM mata pelajaran