KAJIAN TEKS DALAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB DI TRANS 7 DALAM PERSPEKTIF KEBERMAKNAAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra
Oleh
EVIE NOPIANDI
NIM 2101210005
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Evie Nopiandi. NIM 2101210005. Kajian Teks Dalam Acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 Dalam Perspektif Kebermaknaan. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini membahas tentang makna teks dalam acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7, yang bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis makna yang digunakan dalam acara tersebut. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 dengan subjek penelitian, tuturan yang terdapat dalam acara tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam dan simak catat. Adapun kajian yang digunakan adalah kajian semantik sebagai teori yang membahas bagaimana permainan logika dan kreatifitas berbahasa mempengaruhi makna teks. Teknik analisis data terhadap makna teks dalam beberapa pendekatan yang paling dominan menggunakan rumus:
Keterangan:
p = persentase yang dicari
n = frekuensi tindak tutur ilokusi yang dianalisis
N = total keseluruhan tindak tutur ilokusi yang dianalisis
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi yang berjudul: Kajian Teks Dalam Acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 Dalam Perspektif Kebermaknaan dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur yang tidak terkira pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni beserta
Wakil Dekan dan seluruh Staf Pegawai dan Administrasi.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Indonesia. 5. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing, mengarahkan, memotivasi, menasehati, menyarankan, menolong dan membantu dalam menyelesaikan masalah.
6. Dra. Rosmaini, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing, mengarahkan, memotivasi, menasehati, menyarankan, menolong dan membantu dalam menyelesaikan masalah).
iii
8. Kedua orang tua, Subandi Misman dan Sutrisniaty yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan dalam segala hal dan untuk adik Mhd. Yogi Aris Pratama dan kakak tersayang Trisnirianti Agussandi yang selalu menemani.
9. Sahabat-sahabat terbaik, Irma Suryani Siregar, Novriani, Laila Nadira, Devi Mawaddah, Maya Jelita, Nur Hasanah, Mega Lestari Simamora, Seluruh teman dari Sastra Indonesia 2010 yang hampir empat tahun bersama.
10.Kakak-kakak senior dan adik-adik stambuk yang telah memberikan informasi, dukungan dan semangat.
11.Semua orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis tidak dapat membalas semua yang telah diberikan dalam bentuk apapun dan sekecil apapun, tetapi semoga Tuhan membalas seiap kebaikan yang diperoleh. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
Medan, April 2016 Penulis,
iv
A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah...
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN
v
2. Pendekatan Makna... 7 a) Makna Dalam Pendekatan Referensial……….
7
b) Makna Dalam Pendekatan Ideasional………..
9 c) Makna Dalam Pendekatan Behaviorial………
10 6. Acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7……….
14 7. Kajian Teks Dalam Acara Indonesia Lawak Klub di
Trans 7… 16 C. Sumber Data dan Subjek Penelitian ...
20
vi
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian... 24
a) Bentuk Teks………..
24
b) Makna Teks………..……….
28
c) Permainan Logika……….
31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 54 A. Simpulan...
54 B. Saran...
55
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makna ( meaning) merupakan persoalan yang sering menarik perhatian dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk makna diperhitungkan sebagai istilah sebab bentuk ini mempunyai konsep dalam bidang linguistik. Ada tiga hal yang berhubungan dengan istilah makna yakni menjelaskan makna kata secara alamiah, mendeskripsikan kalimat secara alamiah, dan menjelaskan makna dalam proses komunikasi (Kempson, 1977:11) selain itu Kempson berpendapat untuk menjelaskan istilah makna harus dilihat dari segi kata, kalimat, dan apa yang dibutuhkan oleh pembicara untuk berkomunikasi.
Persoalan makna yang membingungkan dalam kehidupan sehari-hari dapat terlihat pada papan reklame yang dipasang di tepi jalan dan bertuliskan /muraaahh meriahh/ yang dimaksud adalah murah meriah, seandainya ditulis dengan murah meriah tentu lebih mudah dipahami. Contoh lain yang membuat persoalan istilah makna jelas terlihat adalah ketika seorang yang berbudaya Jawa sedang makan bersama orang Batak dan berkata, “Ini jangan pak”. Orang Batak yang semula ingin mencoba makanan itu justru mengurungkan niatnya dan beralih ke masakan lain. Orang yang berbudaya Jawa tersenyum dan bertanya, “Kenapa tidak
mencoba masakan yang itu Pak, apa kelihatannya tidak enak?”. Orang Batak menjawab, “Bapak bilang tadi jangan.” Orang Batak mengira bahwa dia tidak
diperbolehkan mencoba makanan itu; padahal urutan kata jangan(untuk masakan)
2
bagi yang berbudaya Jawa maksudnya ungkapan untuk sayur. Kasus- kasus tersebut menunjukkan adanya beban yang terdapat dalam kata-kata yang digunakan, yaitu makna.
Walaupun istilah makna sering membingungkan, sebenarnya istilah makna lebih dekat dengan kata. Ketika seseorang berkata, “Saya sedang dalam
perjalanan,” itu berarti ia sudah berangkat, pindah dari tempat satu ke tempat yang
lain, atau sebenarnya meminta seseorang untuk sabar menunggu. Terkadang makna yang ada dalam lambang, tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya kata biru, sehingga terdapat urutan kata laut biru, langit biru. Apakah benar laut dan langit berwarna biru? Setelah didekati ternyata tidak demikian. Orang yang berlayar dilaut dan orang yang menggunakan pesawat terbang akan melihat bahwa laut dan langit tidak biru. Makna yang ditemui tidak hanya berasal dari kata-kata lisan tetapi juga ditemui dalam tulisan atau teks. Teks merupakan rangkaian kalimat yang saling berkaitan, bukan merupakan unit gramatikal, tetapi merupakan satu unit makna (Rohadi, 2004:15).
3
Solusi”. Acara yang diisi oleh beberapa komedian ini membahas sebuah topik yang sedang hangat dibicarakan. Para komedian ini berkolaborasi membicarakan dan berusaha untuk memberikan solusi dengan versi yang lebih menghibur dan tidak membosankan. Masalah yang dibahas biasanya sesuai dengan apa yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat. Walaupun acara ini bergenrekan humor dan memiliki slogan Menyelesaikan Masalah Tanpa Solusi, dalam proses penyampaiannya selalu ada pro dan kontra yang diutarakan satu sama lain. Cara penyajian informasi yang dilakukan oleh para panelis memiliki cara yang berbeda-beda sesuai dengan karakter yang mereka miliki. Contohnya cara penyampaian informasi yang dilakukan oleh Fitri Tropika yang selalu centil, menarik perhatian para penonton dengan kata-kata andalannya yakni, “seventeen years old, Cimahi”. Dalam penyampaiannya, Fitri Tropika selalu menunjukkan
bahwa ia adalah seoarang anak perempuan yang berasal dari keluarga yang serba berkecukupan, selain itu Fitri Tropika selalu memberikan kata-kata yang memiliki makna tersembunyi.
4
B. Indentifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah : 1. Makna teks yang ada dalam acara Indonesia Lawak Klub 2. Interpretasi makna yang ada dalam acara Indonesia Lawak Klub
3. Permainan logika dan kreativitas berbahasa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di kalangan remaja
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian harus mempunyai batasan masalah. Batasan ini sangat penting dalam suatu penelitian agar penelitian tersebut dapat terarah dan tidak terjadi kesimpangsiuran masalah. Untuk menghindari hal seperti itu, maka penelitian ini dibatasi pada masalah kajian teks dalam acara Indonesia Lawak Klub dalam perspektif kebermaknaan.
D. RumusanMasalah
Sesuai dengan batasan masalah yang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
5
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Menjelaskan bentuk dan makna teks yang ada dalam acara Indonesia Lawak Klub
2. Mendeskripsikan permainan logika dan kreativitas berbahasa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di kalangan remaja
F. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian yang dilakukan tentu saja mempunyai manfaat. Adapun tujuan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Menjadi bahan perbandingan bagi pembaca yang menganalisis hal yang sama dalam bidang linguistik, khususnya kajian teks dalam perspektif kebermaknaan. 2. Menjadi bahan masukan bagi pembaca yang suka berkreasi dengan logika bahasa dalam berbahasa karena menambah kosa kata baru dalam kegiatan sehari-hari.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah, yaitu makna teks yang ada dalam acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7. Berdasarkan analisis pada acara ini, di temukan 3 jenis pendekatan makna yaitu makna dalam pendekatan referensional, makna dalam pendekatan ideasional, makna dalam pendekatan behaviorial. Dari hasil perolehan data ditemukan 38 tuturan yang memiliki makna teks, yang paling dominan adalah makna teks dalam pendekatan referensional sebanyak 15 tuturan, selanjutnya makna teks dalam pendekatan behaviorial sebanyak 12 tuturan, dan yang terakhir makna teks dalam pendekatan ideasional sebanyak 11 tuturan.
Dari sudut penggunaan bahasa dalam tuturan banyak menggunakan permainan logika yang membuat penonton berpikir lebih teliti dengan apa yang disampaikan para pembicara dalam acara tersebut maka ditemukan 11 tuturan makna dalam pendekatan behaviorial yang menuntut pendengar ataupun penonton mencerna lebih dalam isi pesan. Selain itu pembicara juga banyak menggunakan kreatifitas berbahasanya dalam menyampaikan pesan seperti memainkan bahasa pelesetan.
Ujaran-ujaran yang di sampaikan oleh para panelis memiliki interpretasi makna di pikiran setiap penonton. Interpretasi makna tersebut
55
membuktikan bahwa di dalam ujaran dapat di teliti lebih dalam mengenai makna selanjutnya di tambahi oleh permainan logika yang dalam penyampaiannya ujaran tersebut menyisipkan bahasa pelesetan ataupun kata-kata yang membuat penonton berpikir sejenak untuk mengetahui apa arti yang terkandung di dalam kalimat tersebut. Permainan logika ini membuat para penonton dapat leluasa mengeluarkan kosakata yang baru mereka dapat dan menjadi kreativitas berbahasa bertambah di kalangan masyarakat.
B. Saran
56
DAFTAR PUSTAKA
AbuDiraSyifa.2010.Abudira.2010/02/13/bahasapelesetanbukansekedarleluco/ AbuDiraSyifa.2010.Abudira.2010/02/13/kritiksosialpolitikdalambahasapelesetan/ Aminuddin. 2011.Semantik;Pengantar Studi dan Makna. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Antonius, Rikky. 2008. Bahasa Pelesetan Dalam Acara Democrazy di Metrotv. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Barnes, Melanie. 2004. Bahasa Dan Politik : Wacana Politik Dan Pelesetan. Tugas Studi Lapangan Australian Consortium ForIn Country Indonesian Students. Malang : Universitas Negeri Malang.
Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta:Rineka Cipta.
Chaer, Abdul.2007.Kajian Bahasa;StrukturInternal,Pemakaian,danPemelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Mahsun. 2007.Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Pateda, Mansoer. 2001.Semantik leksikal. Jakarta : Rineka Cipta.
Rahardi, R.Kunjana. 2006.Dimensi-dimensi Kebahasaan. Yogyakarta : Gelora Aksara Pratama.
Suwandi, Sarwiji. 2008.Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta : Media Perkasa.
Sigalingging, Tetty. 2012. Bahasa Pelesetan Dalam Acara “Democrazy” Di Metro