• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pengolahan Kopi Arabika Dan Bioetanol (Studi Kasus: Unit Pengolahan Kopi Arabika Usaha Tani Empat Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pengolahan Kopi Arabika Dan Bioetanol (Studi Kasus: Unit Pengolahan Kopi Arabika Usaha Tani Empat Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso)"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1  Konsumsi (■) dan produksi (●) minyak bumi Indonesia
Gambar 3  Fungsi biaya
Gambar 4  Kerangka pemikiran operasional
Gambar 5  Struktur organisasi kelompok pekebun kopi Usaha Tani Empat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisis aspek finansial dari unit pengolahan limbah cair PT Pup"k Kujang dengan rnikroalga Chlorella

Mesin pulper yang digunakan pada usaha pengolahan biji kopi ini berjumlah 2 unit dengan kapasitas 100 kg/jam dan jam kerja selama 5 jam/hari, maka dapat diketahui total bahan

Analisis kelayakan finansial difokuskan pada Kelompok Usaha Bersama yang mendapatkan bantuan investasi seperti usaha pengolahan kopi KUB Robusta Akur dimana investasi yang

Flavor kopi biji arabika sangrai seduh yang disukai panelis adalah pada perlakuan fermentasi selama 48 jam dengan wadah ember Desa Pedati dan Sukosawah.. Hasil perpaduan uji

Skripsi berjudul: Analisis Kelayakan Finansial dan Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Robusta KSU Buah Ketakasi di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten

menyatakan dengan sesungguhya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul Peningkatan Keamanan Limbah Cair Pengolahan Kopi Biji Secara Semi Basah dengan Perlakuan

Perencanaan dan Desain Unit Pengolahan Limbah Kopi Hasil Proses Semi Basah (Studi Kasus di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember); Erik Kristanto,

Debit air limbah pengolahan kopi di unit pengolahan kopi rakyat Ketakasi Sidomulyo Parameter Nilai Kuantitas Air Limbah sesuai Baku Mutu Permen LH No 5 Tahun 2014 30 m3/ton