• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerakan disiplin nasional di perguruan tinggi Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gerakan disiplin nasional di perguruan tinggi Jakarta"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

GERAKAN DISIPLIN NASIONAL

DI PERGURUAN TINGGI JAKARTA

OLEH

DRS. E. HASSAN SALEH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1997

(2)

GERAKAN DISIPLIN NASIONAL

DI PERGURUAN TINGGI JAKARTA

(3)

Dengan ucapansyukur al-hamdu lillah, kami sambut baik laporan hasil penelitian Sdr. Drs. RE. Hassan Saleh, yang telah menyelesaikan tugasnya berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Adab No. 07 Tahun 1996 tanggal 10-10-1996.

Walaupun masih memerlukan beberapa perbaikan, tetapi kiranya hasil penelitian mandiri yang dilakukan Sdr. Drs. H.E. Hassan Saleh, dosen dalam mata kuliah Kewiraan, yang berjudul "Gerakan Disiplin Nasional di Pergu-man Tinggi Jakarta" ini dapat memenuhi persyaratan sebagai suatu sum-bangan pemikiran yang bermanfaat dalam menciptakan ketahanan kampus sebagai bagian tak terpisah-kan dari ketahanan nasional dalam upaya terca-painya tujuan pembangunan nasional.

Kami berharap, agar kegiatan penelitian ini akan ditindaklanjuti dan terns dikembangkan dengan kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya.

Semoga berhasil.

Jakarta, 15 Maret 1997 DEKANFAKULTASADAB

. Nabilah Lubis MA) NIP 150050913

I l(

(4)

Al-hamdu lillah, atas berkat dan rahmat-Nyajua, akhimya laporan penelitian tentang "Gerakan Disiplin Nasional di Perguruan Tinggi Jakarta" ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari akan keterbatasan kami, baik waktu, kemampuan, lebih-Iebih dana, menyebabkan laporan yang kami buat ini masih jauh dari sempuma.

Namun, betapa pIll kami tetap berharap bahwa hasil penehtian ini sedikit-banyak dapat bermanfaat bagi pembinaan ketahanan nasional yang sangat diperlukan bangsa yang tengah giat-giatnya membangun. Untuk itu kami merasa perlu menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Hajjah Nabilah Lubis, MA, Dekan Fakultas Adab lAIN Syarif

Hi-dayatullah, yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk melaksa-nakan tugas penehtian tentang Gerakan Disiplin Nasianal di Perguruan Ting-gi Jakarta. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dsr. H. Ab-dul Hamid, PUREKIII, dan Sdr. Hadyan atas nama Pengurus Senat Maha-siswa lAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Rustamaji, PUREKIII,dan Drs. SyarifNur Binardi, Staf Pengajar pada Universitas Nasional di Pejaten Pasar Minggu. Tidak pu-la lupa terima kasih kami kepada Bapak Ir. H. Dahmir Dahlan, M.Sc, PUREKIII,dan Sdr. Riza, Pengurus Mushalla "Bilal" ISTN Bhumi Sreng-seng Indah, Jagakarsa, Jakarta Selatan atas partisipasi yang diberikan kepada kami, sehingga peneli.tianini dapat terselenggara dengan baik. Semoga parti-sipasi yang telah mereka berikan merupakan amal saleh yang akan membawa mereka kepada kehidupan yang penuh berkah dari Allah SWT. Amin!

Wa billah al-taufiq wa al-hidayah.

Jakarta, 1 Pebruari 1997

E.H.S

(5)

1. Tabel 1 Jumlah Responden 2. Tabel 2 Jerus Kelamin 3. Tabel 3 Usia Responden 4. Tabel 4 Agama Responden

5. Tabel 5 Jumlah Saudara dalam Keluarga 6. Tabel 6 Kedudukan Anak dalam Keluarga 7. Tabel 7 Status Keluarga

8. Tabel 8 Status Pekerjaan 9. Tabel 9 Asal Sekolah 10. Tabell0 ; Asal Daerah 11. Tabel 11 : Tempat Tinggal

12. Tabel 12 : Status Tempat Tinggal

13. Tabel 13 : Program Semester Yang Diikuti 14. Tabel 14 : J.P. yang Diperoleh

15. Tabel 15 : Perlunya Disiplin 16. Tabel16 : MotifHidup Disiplin

17. Tabel 17 : Hubungan Disiplin dengan Prestasi 18. Tabel18 : Anjuran Agama tentang Disiplin

19. Tabel19 : Bentuk Anjuran Agama tentang Hidup Disiplin 20. Tabel20 : Pengaturan Waktu Makan

21. Tabel21 : Pengaturan Waktu Belajar

(6)

22. Tabel22: Pengaturan Waktu Istirahat 23. Tabel23: Pengaturan Waktu Olah Raga 24. Tabel24: Pengaturan Waktu Ibadah

25. Tabel25: Pengaturan Waktu oleh Keluarga 26. Tabel26: Kehadiran Mahasiswa di Kampus 27. Tabel27: Kehadiran Dosen di Kampus 28. Tabel28: Alasan Tidak Tepat Waktu

29. Tabel29: KaitanKehadiran Mahasiswa dengan Persyaratan Ujian 30. Tabel30: Minimal Kehadiran Dosen dalam Memberi Kuliah 31. Tabel 31: Persyaratan Ujian Selain Kehadiran

32. Tabel32: Dipenuhi-tidaknya Tugas-tugas Dosen 33. Tabel33: Penertiban Pakaian Mahasiswa

34. Tabel 34: Kepatullan Mahasiswa atas Penertiban Pakaian 35. Tabel 35: Kerapian Dosen Berpakaian

36. Tabel36: Tersedianya Kamar Kecil Klmsus bagi Mahasiswa 37. Tabel 37: Keadaan Kamar Kecil Mahasiswa

38. Tabel38: Kebersihan Lingkungan Kampus 39. Tabel39: Gerakan Kebersihan

(7)

45. Tabe145: Pemanfaatan Sarana Olah Raga 46. Tabe146: Tempat Ibadah da1am Kampus 47. Tabe147: Pemanfaatan Tempat Ibadah 48. Tabe148: Gerakan Kesegaran Jasmani

49. Tabe149: Partisipasi da1am Gerakan Kesegaran Jasmani 50. Tabe1 50: Maksud Dise1enggarakannya GDN

51. Tabel 51: Momentum GDN Sekarang

52. Tabel 52: Di Mana Sebaiknya Gerakan Disiplin Dimu1ai 53. Tabel 53: Siapa Seharusnya Memu1ai GDN

54. Tabe1 54: Pelaksanaan GDN di Kampus

(8)

KATA SAMBUTAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR TABEL v-vii·

DAFTARISI viii-ix

BAB I PENDAHULUAN I

A. LATARBELAKANG I

B. RUANG LINGKUP 3

C. TUJUAN 4

D.KEGUNAAN 4

E. METODOLOGI 5

F. LOKASI 6

G. HlPOTHESA 6

BAB II KERANGKA TEORI 8

A. DISIPLIN 8

B. SKEMA 9

C. SOSIALISAS1 10

BAB III DATA PENELITIAN 13

A. PELAKSANAAN DI LAPANGAN 13

B. IDENTITAS 17

C. PENDIDIKAN DISIPLIN DALAM KELUARGA 30 D. SOSIALISASI GDN DI KAMPUS 41

BAB IV INTERPRETASI DATA 69

A. PROFIL KEDISIPLINAN MAHASISWA 69 B. SOSIALISASI GDN DI KAMPUS 74

(9)

C. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI GDN 72

D. PROSPEK GDN 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN B.SARAN

76

76

76

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPJRAN

I. SURAI' TUGAS

II. PROPOSAL PENELITlAN

lIlA. DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) IIIB. DAFTAR PERTANYAAN MENDALAM

77

i-ii

(10)

A. LATAR BELAKANG

Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1993, sejalan dengan Undang-Undang(UU) No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional danPeraturan Pemerintah (PP) No. 30 tahun 1990 tentang pergu-ruan tinggi, telah menggariskan upaya pembangunan nasional di bidang pendidikan dalarn rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mening-katkan kualitas manusia Indonesia, di sarnping peluang kepada setiap warga negara untuk mengembangkan diri, baik yang berkenaan dengan aspek jas-maniah maupun aspek rohaniah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Per-guruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi, dengan Tri Dharmanya me-lakukan kegiatan dalarn upaya menghasilkan manusia terdidik dan berkuali-tas.

Dengan demikian, harapan yang paling besar untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas ada1ah ditujukan kepada mahasiswa. Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus yang paling punya peluang menjadi pemimpin bangsa di masa datang, mahasiswa perlu mengembangkan diri terhadap wawasan basis intelektualnya, sehingga diharapkan ke1ak marnpu memecahkan sendiri masa1ah-masalah yang dihadapinya, bahkan menjadi teladan bagi masyarakat sekitarnya.

Persoalan muncul, ketika dalam dasawarsa 90-an, dunia pendidikan, termasuk perguruan tingginya, mendapat sorotan, mengingat perarmya se-bagai sumber daya (SDM) yang berkualitas sangat kurang, sehingga berku-rang pula dalarn konstribusinya bagi kepentingan bangsa dan negara.

Untuk itulah segenap sivitas perguruan tinggi, terutarna mahasiswa-nya dituntut memiliki tingkat disiplin yang tinggi. Sebab, betapa pun

(11)

nya cita-cita seseorang, tanpa disiplin yang tinggi hal demikian itu tidak mungkin dapat dicapai.

Sehubungan dengan hal tersebut, Presiden Soeharto dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal20 Mei 1995, telah mencanangkan gerakan disiplin nasional(GDN) yang ditujukan kepada seluruh lapisan ma-masyarakat, tennasuk masyarakat kampus, temtallla mahasiswanya, demi terciptanya ketahanan nasional yang dinamis dalam rangka tercapainya tuju-juan pembangunan nasional bangsa Indonesia, sebagaimana yang telah diga-riskan dalam GBHN yang mempakan pencenninan aspirasi seluruh rakyat. Fenomena tersebut adalah berkaitan erat dengan ditumbuh-kembangkannya budaya kerja, budaya tertib, dan budaya bersih, yang diperlukan bagi suatu bangsa yang ingin maju.

Untuk mengetahui sampai sejauh mana gerakan disiplin nasional (GDN) dilaksanakan dalam masyarakat, kiranya hal itu hanya dapat dibuk-buktikan melalui suatu penelitian. Sebagai kegiatan dalam upaya menghasil-kan suatu pengetahuan empirik, konsep atau metodologi, kiranya penelitian ini akan dapat mendiskripsikan berbagai fenomena sosial yang teIjadi da-lam masyarakat, tennasuk masyarakat kampus.

(12)

di wilayah DKl, yang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, de-ngan latar belakang pengetahuan keagamaan dan pengetahuan umum, ba-ik sosial maupun eksakta, yaitu: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), U-niversitas Nasional (UNAS), dan Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).

B. RUANG LINGKUP

Karena sifat dari penelitian ini adalah eksploratif, maka ruang ling-kup penelitian tentang gerakan disiplin nasional (GDN) di kalangan pergu-ruan tinggi ini dibatasi dalam hal-hal berikut:

1. profil mahasiswa.

Yang dimaksud dengan profil mahasiswa di Si.!ll ialah profil mahasis-wa dalam gerakan disiplin nasional (GDN), yang meliputi pendidikan disip-lin dalam keluarga dan sosialisasi disipdisip-lin dalam kampus. Sosialisasi ge-rakan disiplin nasional (GDN) di perguruan tinggi, yang dalam hal ini diwa-kili tiga perguruan tinggi Jakarta, baik negeri mauptm swasta, baik yang berlatar belakang keagamaan mauptm umum, yaitu:

(I) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, suatu perguru-an tinggi negeri yperguru-ang bercorak keagamaperguru-an (Islam),

(2) Universitas Nasional (UNAS), dan

(3) Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).

(13)

2. persepsi mahasiswa.

Yang dimaksud dengan persepsi mahasiswa di sini ialah persepsi ma-hasiswa tentang sosialisasi kedisiplinan yang sudah ditera.pkan dan prospek gerakan disiplin nasional (GDN) di lingkungan perguruan tinggi.

C. TumAN

Tujuan dilaksanakannya penelitian tentang gerakan disiplin nasional (GDN) di kalangan perguruan tinggi ini adalah:

I. untuk memperoleh gambaran umum tentang profil mahasiswa dalam menerapkan kedisiplinan di perguruan tingginya;

2. agar seluruh sivitas akademika dapat memberikan konstribusinya dalam menciptakanbudaya tertib, budaya bersih danbudaya kerjadi lingkung-ankampus.

D.KEGUNAAN

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

I. bahan masukan (input) bagi perguruan tinggi yang bersangkutan klmsus-nya dan perguruan セゥョァァゥ pada umumnya, dan bagi pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti) dan Depar-temen Agama (Ditbinpera), dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang bersifat umum, terutama dalam upaya menciptakan suasana kampus yang dinarnis, dengan menegakkan budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja;

2. ikut serta membantu atau memperlancar dalam proses birokrasi seSUaI dengan tingkat kedisiplinan yang ada;

(14)

bagi masyarakat luar kampus dalam menciptakan budaya disiplin. E. METODOLOGI

Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ten-tang gerakan disiplin nasional (GDN) di perguruan tinggiini adalah: 1. Penelitian Lapangan (field-research) dalam pengumpulan data, dengan

jalan: (a) observasi, (b) angket, dan (c) wawancara mendalam. a. observasi (pengamatan langsung).

Observasi dilakukan terhadap kondisi dan kegiatan kampus, teruta-rna yang menyangkut kegiatan perkuliahan, pelayanan mahasiswa, ke-tertiban berpakaian, keke-tertiban beribadah, dan kebersihan lingkungan kampus.

b. angket (questionair).

Angket (daftar pertanyaan), baik yang bersifat terbuka maupun tertutup, meliputi identitas, pendidikan disiplin dalam keluarga, sosialisasi gerakan disiplin nasional (GDN) di kampus, serta saran-saran tentang prospek GDN di kampus, yang disebarkan kepada mallasiswa melalui pengurus Senat Mahasiswa atau kelompok kegiatan mahasiswa pada perguruan tinggi yang bersangkutan a 50 (lima puluh) set, sebagaimana contoh terlampir;

c. wawancara mendalam (deep-interview).

(15)

2. lnterpretasi Data.

6 .I/IIi#lLLセL "

Dari hasil temuan di lapangan, setelah data terktunpul dan diolah, kemudian dianalisa atas dasar kerangka teori yang ada (Bab II).

3. Pembuatan Kesimpulan.

Pembuatan kesimpulan hasil penelitian ini dilakukan secara indikatif, tidak konklusif, mengingat jenis penelitian ini bersifat eksploratif.

F. LOKASI

Lokasi penelitianini berada di wilayah DKI Jakarta, yang dibagi dalam tiga perguruan tinggi, yaitu: (1) IAIN, (2) UNAS, dan (3) ISTN. 1. IAIN SyarifHidayataullah Jakarta, yang berada di

n.

Ir. H. Juanda 95

Ciputat, Tangerang Jawa Barat;

2. Universitas Nasional, yang berada di

n.

Sawo Manila, Pasar Minggu, Jakarta Selatan;

3. ISTN, yang berada di Bhumi Srengseng Indah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

G. HIPOTHESA

Penelitian tentang gerakan disiplin nasional (GDN) ini akan menyata-kan bahwa nilai kedisiplinan adalah inheren dengan pribadi kreatif dan ma-nusia yang berprestasi, sebagai syarat mutlak bagi yang menghendaki per-baikan tarafhidup dan terangkatnya harga-diri (human-dignity).

(16)
(17)

A. DISIPLIN

Menurut Webster's Third New International Dictionary, disiplin mempunyai arti antara lain:

- behaviourIn accordance with the rules;

- systematic willing, and puposeful attention to the performance of assigned tasks;

- control gained by enforcing obedience or order;

- prompt and willing obedience to the orders ofsuperiors (Soeprapto, 1996, p. 3).

Dari penjelasan tersebutdisiplin merupakan sikap atau tingkah laku yang menggambarkan kepatuhan pada suatu aturan atau ketentuan (tata tertib). Aturan atau ketentuan itu dapat berupa suatu kesepakatan bersama dan dapat pula berupa sesuatu yang datang dari luar.

Disiplin merupakan suatu tuntutan bagi berlangsungnya kehidupan yang maju, sejahtera, tertib dan teratur, sebagaimana yang diidam-idam-kan oleh setiap orang.

Disiplin nasional ialah sikap mental suatu bangsa yang merupakan pencenninan ketaatan masyarakatnya pada nonna-nonna yang bersumber dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pandangan hidupnya yang menghendaki terwujudnya suatu kehidupan yang maju dan sejahtera, se-hingga untnk itu dituntut kesadaran untnk memiliki (sense ofbelonging), kesadaran akan tanggungjawab (sense ofresponsibility) dan kesadaran untuk berpartisipasi (sense ofparticipation).

(18)

B. SKEMA

Penelitian eksploratiftentang gerakan disiplin nasional (GDN) di ka-langan perguruan tinggi Jakarta akan mengetengahkan permasalahan profil mahasiswa dalam penerapan disiplin, berdasarkan kerangka teori, yang terdiri dari: (1) sosialisi gerakan disiplin nasional (GDN); (2)

peme-rintah sebagai agen mobilisasi GDN, dan (3) mentalitas mahasiswa yang menjadi salah satu faktor penunjang atau penghambat GDN.

Mahasiswa, baik dalam kedudukannya sebagai individu maupun se-bagai anggota masyarakat (kainpus), tidak terlepas dari perigaruh keluar-ga dan masyarakat, yang bergerak ke arah pematankeluar-gan diri dalam rang-ka terbentuknya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yang da-lam prosesnya dihadapkan pada "intervensi" pemerintah dengan gerakan disiplin nasional (GDN)-nya. Secara skematis hal itu dapat digambarkan sebagai berikut:

SKEMA-I

I

BEBAS

I

I

TERlKAT

I

Motivasi Agama: Tujuan yang Jelas:

*

Keluarga II Mentalitas :

*

MasaDepan

*

Individu

*

Kepent. Bangsa
(19)

SKEMA-II

I

BEBAS

I

I

TERIKAT

I

Sub-sub Sistem Sosial: Pelaku-pelaku Pembangunan:

*

Lembaga-Iembaga

*

Birokrasi Pembangunan (untuk sosialisasi) Mentalitas

I

-*

Individu Mahasiswa "Modem"

*

Mahasiswa

"Intervensi" oleh Pemerintah

*

Konsep GDN

*

Pendekatan

UMPANBALIK

C. SOSIALISASI

Sosialisasi yang merupakan proses memperjuangkan nilai yang di-anggap baik, memerlukan integrasi. Dengan demikian, pribadi atau profil seseorang akan terbentuk dengan adanya sosialisasi ini, di antaranya mela-lui interaksi dengan orang-orang lain.

Sebagaimana dikemukakan Doob:

(20)

inter-action with the others (CB Doob, 1985, p. 106).

Sehubungan dengan gerakan disiplin nasional (GDN)ini, maka da-lamproses sosialisasi-nyaakan dijumpai variabel-variabel, berupa : (1) in-dividu, (2) agen-agen sosialisasi, (3) interaksi, serta (4) nilai-nilai "baile'

yang ditanamkan.

Khusus yang berkaitan dengan kedisiplinan, maka dapat dipahami jika lembaga-Iembaga sebagai agen sosialisasi, dalalll hal ini keluarga dan perguruan tinggi, kemungkinan telah lllenanamkan nilai-nilai disiplin dimak-sud. Di samping itu, mengingat nilai disiplin itu berkaitan derigan masalah waktu, maka mau tak mau akan ditelllukan sikap mahasiswa, apakah mereka berorientasi "ke depan" atau "ke belakang".

Pengalaman yang dijumpai negara-negara berkembarrg dalam mem-bangun bangsanya, tidak terkecuali Indonesia, lllenunjukkan bahwa pemerin-tah dihadapkan kepada kondisi sosial-budaya yang menghambat kreativitas pembangunan. Oleh sebab itu pemerintah lllenelllpatkan diri sebagai agen mobilisasi. Di sinilah alasan diperlukannya "intervensi" dari pemerintah sen-diri, seperti halnya yang telah dilakukan terhadap gerakan keluarga berenca-na (KB) pada tahun 1970-an, yang berhasil melllbangkitkan kesadaran rakyat di bidang kependudukan. Walaupun cara seperti itu tidak selalu efektif, seba-gaimana halnya ketika pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Ke-budayaan lllelllberlakui<an normalisasi kegiatan kampus (NKK), yang lllen-dapat sorotan dari berbagai pihak.

"Intervensi" pelllerintah dalam GDN ini, lllengingat urgensinya sa-ngat mendesak bagi kelllajuan bangsa, yaitu pelllbangunan nasional.

(21)

Sehubungan dengan maksud diterapkannya GDN di kalangan per-guruan tinggi yang diangap sebagai wadah yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, maka mentalitas disiplin me-rupakan mentalitas yang diperlukan bagi aktivitas pembangunan, baik dalam rangka perbaikan tarafhidup rakyat maupun sebagai cara yang dapat me-ningkatkan harkat dan martabat bangsa.

(22)

Tabel 1:

JUMLAH RESPONDEN N= 100

NO.: PERGURUAN TlNGGI : JUML. RESPONDEN F= 150

1.: WN Syarif Hidayatullah 2.: Universitas Nasional 3.: ISTN

JUMLAH =

CATATAN:

38

34

28

100

57 51 42

150

Dipilihnya ketiga perguruan tinggi ini karena cukup bervariasi.

(1) lAIN merupakan perguruan tinggi negeri yang bercorak agama (Islam) yang inputnya cukup baik, walaupun seluruhnya (100%) berasal dari MAN, tetapi keberadaannya sebagai mahasiswa lAIN dipilih melalui saringan ujian ma$uk, yang diselenggarakan tersendiri sebelum UMPTN;

(2) Universitas Nasional (UNAS) merupakan perguruan tinggi swasta yang cukup bonafide, berdiri sejak 1949. Semuafakultasnya sudah mendapat status dipersamakan;

[image:22.522.18.445.65.530.2]
(23)

2. Kegiatan Observasi dan Wawaneara. a. Observasi.

Kegiatan abservasidilakukan bersamaan wal.'tunya dengan kegi-atan wawancara yang dilakukan di kampus ketiga perguruan tinggi tersebut. Observasi dilakukan terhadap kebersihan kamar keeil (toilet), tempat-tempat sampah, unit-unit pelayanan mahasiswa, kegiatan petu-gas (piket) absensi, kedisiplinan mahasiswa dalam mengikuti kuliah, dalam berpakaian, dan dalam beribadah di kampus. Hasil dari kegiatan observasi ini dapat dibaea dalam interpretasidata.

b. Wawaneara.

Wawaneara menyangkut sekitar maksud diselenggarakannya gerakan disiplin nasional (GDN), hubungan GDN dengan budaya kerja, budaya tertib danbudaya bersih, realisasi ketiga budaya disiplin tersebut dengan proses belajar-mengajar mahasiswa, dan sekitar fak-tor-faktor pendukung atau penghambat GDN di kampus.

Kaitan antara GDN denganbudaya kerja, budaya tertib dan bu-daya bersih dapat dirangkum sebagai berikut:

Disiplin sebagai sikap mental seseorang untuk masa depan m-dupnya yang sukses merupakan manifestasi dari etas kerjayang timbul dari dalam dirinya. Guna maksud tersebut, mau tak mau ia hams beker-ja keras, sebagai upaya mengatasi segala hal yang dapat menghambat terwujudnya prestasi yang diinginkannya. Dengan demikian, disiplin menghendaki tereiptanya budaya kerja bagi pelakunya.

(24)

kese-hariannya: kapan ia makan, kapan ia hams bekeIja atau belajar, kapan harus tidur atau istirahat, kapan bangun, kapan berolah-raga, dan seba-gainya. Dengan kebiasaan hidup tertib tersebut, seseorang akan mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan hidup tertib, baik dalam kehidupan berkeluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara. Kehiduan yang tertib akan membawa seseorang kepad sua-sana aman, tenteram dan damai, sesuatu yang mutlak diperlukan bagi kebahagiaan yang didambakan setiap orang.

Salah satu tuntutan hidup tertib tersebut adalah terciptanya buda-ya bersih. Sebab kehidupan yang bersih akan membawa suasana yang

be-tah, sehat dan segar.

Realiasasi ketiga macam budaya tersebut dalam kehidupan kam-pus, terutama dalam proses belajar-mengajar mahasiswa adalah sebagai-mana yang akan diungkapkan dalam tabel-tabel tentang sosialisasi GDN di kalangan mahasiswa nanti.

(25)

B. IDENTITAS

[image:25.521.14.438.141.535.2]

Identitas responden, di samping nama (yang tidak perlu disebut-kan) meliputi: (1) jenis kelamin, (2) usia, (3) agama, (4) jumlah saudara dalam keluarga, (5) kedudukan anak dalam keluarga, (6)status keluar-ga, (7) status pekerjaan, (8) asal sekolah sebelum masuk perguruan tinggi, (9) asal daerall, (10) tempat tinggal, (11) status tempat t inggal, (12) program semester yang diikuti, dan (13) IF yang diperoleh. Hal itu semua sebagaimana diungkap-kan dalam tabel-tabel berikut:

Tabel2:

JENIS KELAMIN N= 100

No.

l. 2.

Jenis Kelamin

Pria Wanita

Jumlah

52 48

F= 100

52 48

JUMLAH , = 100 100

CATATAN:

(26)
[image:26.524.17.445.85.519.2]

Tabel3:

USIA RESPONDEN N= 100

NO.:

1 2 3 4

CATATAN:

USIA

18-20 21-25 26-30 >30

JUMLAH

40 44 13 3

100

F= 100

40 44 13 3

100

(27)
[image:27.524.16.445.67.540.2]

Tabel4:

AGAMA YANG DlANUT N= 100

NO.: AGAMA YANG DlANUT JUMLAH F= 100

1 Islam

97

97

2 Kristen 3 3

3 Katholik

4 Hindu

5 Budha

JUMLAH ... = 100 100

CATATAN:

(28)
[image:28.524.18.446.93.531.2]

Tabel5:

mMLAH SAUDARA DALAM KELUARGA N= 100

NO.

1 2 3

mMLAH SAUDARA

1-3 4-5 >5

mMLAH =

mMLAH

10 46 44

100

F = 100

10 46 44

100

CATATAN:

(29)

Tabel6:

KEDUDUKAN ANAK DALAM KELUARGA N= 100

NO. : KEDUDUKAN ANAK

....

__

. .- ....- - - - セ M M M

JUMLAH F= 100

1 2 3 4 5 6 Ke-l Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5

Ke-6 atau lebih

19 16 22 23 9 11 19 16 22 23 9 11 セ ..セ⦅NNNN -JUMLAH = CATATAN: 100 100

[image:29.524.18.447.88.498.2]
(30)

Tabel7:

STATUS KELUARGA N= 100

NO. STATUS mMLAH F= 100

1 Kawin 6 6

2

BelumKawin 94 94

3 Duda

4 Janda

mMLAH ... = 100 100

C'ATATAN:

(31)

Tabel8:

STATUS PEKERJAAN N= 100

NO.: STATUS PEKERJAAN JUMLAH F= 100

1

2 3

Bekerja

Belum bekerja Pemah bekerja

JUMLAH =

6

92

2

100

6

92

2

100

CATATAN:

(32)

Tabel9:

ASAL SEKOLAH N= 100

NO.:

1 2

3 4

ASALSEKOLAH

SMA SMEA MAN

LAIN-LAIN

JUMLAH

57 2 40 1

F = 100

57 2 40

1

JUMLAH =

CATATAN:

100 100

(33)

Tabe 10:

ASALDAERAH

N= 100

NO.: ASALDAERAH JUMLAH F= 100

I DKI 22 22

2 JawaBarat

30

30

3

Jawa Tengah 11 11

4 Yogyakarta 2 2

5 Jawa Timur

17

17

6 Aceh 2 2

7

Surnatera Utara 6 6

8 Surnatera Barat 6 6

9 Maluku

1

1

10

NTB 2 2

11

NTT

1

I

- - _..⦅セLN⦅M⦅N MMMN⦅MMMLLセN⦅NMMセNM

JUMLAH ... =

100

100

CATATAN:

(34)

Tabelll:

TEMPAT TINGGAL N= 100

NO.

1

2

TEMPAT TINGGAL

WilayahDKl Luar wilayahDKl

JUMLAH =

JUMLAH

82

18

100

F = 100

82

18

100

CA TA TAN:

(35)
[image:35.521.15.441.111.482.2]

Tabel12 :

STATUS TEMPAT TINGGAL N= 100

セMMMM : : c

-NO.: STATUS TEMPAT TINGGAL JUMLAH F= 100

1 Bersama Keluarga 2 Kosi

JUMLAH

-CATATAN:

75 25

100

75 25

100

(36)

Tabel13:

PROGRAM SEMESTER YANG DIIKUTI N= 100

NO. : SEMESTER YANG DIIKUTI JUMLAH : F = 100

- - -

-1 Semester ke-2 57 57

2 Semester ke-4 22 22

3 Semester ke-6 12 12

4 Semester ke-8 9 9

JUMLAH ...

=

100 100

CATATAN:

Dari 100 responden, yang mengikuti semester II menduduki rangkin pertama (57), diikuti oleh mereka yang mengikuti semester IV, VI dan Vl1l

(37)

Tabel14:

INDEKS PRESTASI YANG DIPEROLEH N= 100 NO.: 1 2 3 4 5

J.P. YANG DIPEROLEH

1P >3 1P

3

1P> 2 1P 2 IP<2 JUMLAH 18 25 27

29

1 F= 100 18 25 27

29

1 JUMLAH -CATATAN: 100 100
(38)
[image:38.521.23.442.166.490.2]

C. PENDIDIKAN DISIPLIN DALAM KELUARGA

Tabel-tabel di bawahini akan menggambarkan pendidikan disiplin responden berdasarkan persepsinya yang dialami di lingkungan keluarganya

. .

masmg-maslllg.

Tabel15:

PERLUNYA DISIPLIN N= 100

NO.: PERLU-TIDAKNYADISIPLIN

1 Ya

2 Tidak

JUMLAH =

CATATAN:

JUMLAH :

100

100

F= 100

100

100

(39)

Tabel16:

MOTIF HIDUP DISIPLIN N= 100

NO.: MOTIF HIDUP DISIPLIN : JUMLAH

1 Ingin hidup sukses 100

2 Tidak tabu

JUMLAH '" = 100

CATATAN:

F= 100

100

100

(40)

Tabel17:

HUBUNGAN DISIPLIN DENGAN PRESTASI N= 100

NO. : HUBUNGAN DISIPLIN DG PRESTASI: JUMLAH F= 100

1 2 3

Ya

Tidak selalu Tidak tabu

98 2

98 2

JUMLAH ... ... ... ... . .. ... ... ... .. . ... ... ... .. - 100 100

CATATAN:

(41)

Tabel19:

BENTUK ANJURAN AGAMA TTG DISIPLIN N= 100

NO.: BENTUK ANJURAN AGAMA JUMLAH F = 100

1 Mematuhi perintah Agama 10 10

2 Menepati janji

3 Mematuhi segala aturan yg

dianjur-kan Agama 90 90

JUMLAH ... = 100 100

CA TA TAN:

(42)

Tabel20:

PENGATURAN WAKTU MAKAN N= 100

. _ - - _..._ - - - _ . _

-NO.: PENGATURANWAKTUMAKAN: JUMLAH: F=100

1 Tepat waktu 58 58

2 Jika telah lapar 8 8

3 Sesempatnya 34 34

JUMLAH ... - 100 100

CATATAN:

(43)

Tabel21:

PENGATURAN WAKTU BELAJAR

N= 100

NO. : PENGATURAN WAKTU BELAJAR: JUMLAH: F = 100

1

Tepat waktu

61

61

2 Jika telah dekat ujian

3 Sesempatnya 39 39

JUMLAH ... =

100

100

CATATAN:

(44)

Tabel22:

PENGATURAN WAKTU ISTIRAHAT

N= 100

NO. : PENGATURAN WAKTU ISTIRAHAT: JUMLAH F = 100

1

Tepat waktu 13 13

2 Jika telah merasa lelah

51

51

3 Kapan saja 36 36

JUMLAH ... -

100

100

CATA1'AN:

(45)

Tabel23:

PENGATURAN WAKTU OLAH RAGA

N= 100

セセセMMMセセセM

NO.: PENGATURANWAKTUOLAHRAGA: JUMLAH

F

=

100

1

Setiap pagi

12

12

2

Setiap minggu

25

25

3 Setiap ada kesempatan

54

54

4

Tidak sempat 9 9

_.". .

,.,-JUMLAH ...

=

100

100

C'A TA TAN:

(46)

Tabe124:

PENGATURAN WAKTU IBADAH N= 100

NO.: PENGATURANWAKTUIBADAH: JUMLAH : F= 100

1

2 3

Sela1u tepat waktu

Biasa tetapi tidak selalu tepat Sesempatnya

25 75

25 75

JUMLAH , '" .. = 100

CATATAN:

100

(47)

Tabel25:

PENGATURAN WAKTU OLEH KELUARGA N= 100

NO.: PENGATURANWAKTUOLEHKELUARGA: JUMLAH: F= 100

1 2 3

Tepat waktu

Se1alu mengingatkan

Tidak ada ketentuan khusus

25 54 21

25 54 21

MMMMMMMMMMMMMMMMセM : : :

-JUMLAH ... ... ... .. . ... ... .. . ... . .. ... ... ... ... .. ...

=

100 100

C'ATATAN:

(48)

D. SOSIALISASI GERAKAN DISIPLIN NASIONAL DALAM KAMPUS

Sasialisasi gerakan nasianal disiplin (GDN) dalam kampus adalah sebagaimana diungkapkan dalam tabel-tabel yang berkaitan dengan: (1) dan (2) kehadiran mahasiswa dan dasen di kampus, (3) dan (4) persyaratan

mini-mal kehadiran mahasiswa dan dasen di kampus, (5) dan (6) penertiban pa-pakaian mallasiswa dan dasen, (7) dan (8) kamar kecil khusus bagi malla-siswa dan keadaaIDlya, (9) kebersihan di lingkungan kampus, (10) dan (11) gerakan kebersihan di kampus dan partisipasi mahasiswa, (12) pelayanan akademikdankemahasiswaan, (13) dan (14) kegiatan ekstra kurikuler dan

aktivitas mahasiswa, (15) dan (16) sarana alah raga dan pemanfaataIDlya, dan (17) dan (18) pembinaan kesegaranjasmani di kampus dan partisipasi mahasiswa. Semua itu diungkapkan tabel-tabel berikut.

Tabel26:

KEHADlRAN MAHASISWA DI KAMPUS N= 100

NO. :KEHADlRAN MAHASISWA DI KAMPUS: JUMLAH: F = 100

1 2 3 4

Selalu tepat waktu

Tepat waktu, tetapi sesekali terlambat Sering terlambat

Sering tidak hadir

7 65

20

8 7 65

20

8 - - - _..- - - _

- _

_ -.. ---_..

__ - _

(49)

CATATAN:

Dari 100 respanden, yang selalu tepat waktu dan sering tidak hadir hampr sama (7dan 8). Yang sering terlambat lebih banyak (20) dari ke-duanya, selebihnya (65) adalah yang tepat waktu tetapi sesekali terlam-bat.

Tabe127:

KEHADIRAN DOSEN

N= 100

NO.: KEHADIRAN DOSEN : JUMLAH F= 100

1

Umumnya tepat waktu

80

80

2

Umumnya sering

terlam-bat

20

20

3 Ummnnya sering tidak hadir

---,. .- ....セ ..._._._-,-""--.._""-_..

---JUMLAH ... =

100

100

CA TA TAN:

(50)
[image:50.529.18.452.111.473.2]

Tabel28:

ALASAN TIDAK TEPAT WAKTU N= 100

NO. : ALASAN TIDAK TEPAT WAKTU: JUMLAH F= 97

1

2 3 4

Jalanan macet

Gangguan kesehatan Bekerja

Tidak tahu

86

5 3 6

84

5 3 5

JUMLAH =

LATA TAN:

100 97

(51)
[image:51.534.22.454.118.478.2]

Tabel29:

PERSYARATAN UJIAN AKHIR N= 100

NO.: PERSYARATANMINIMAL: JUMLAH

CATATAN:

F= 100

(52)
[image:52.521.16.447.121.517.2]

Tabel31:

PERSYARATAN UJIAN SELAIN KEHADIRAN N= 100

NO.: PERSYARATANUJIAN JUMLAH F= 100

1 : Pembuatan paper atau resume 15 15 2 : Pembuatan paper dan resume

47

47

3 : Pembuatan paper, resume dan

PR 38 38

JUMLAH ...

=

100 100

CATATAN:

Dari 100 responden, yang menyatakan bahwa persyaratan ujian di samping kehadiran adalah berupa pembuatan paper atau resume saja menempati urutan terendah (15), sedangkan yang tempat teratas adalah yang menyatakan pembuatan paper dan resume (47), dUkuti oleh yang

(53)
[image:53.524.20.445.155.461.2]

Tabel32:

KEPATUHAN MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS N= 100

NO. : KEPATUHAN MELAKSANAKAN TUGAS : JUMLAH: F = 100

1

2 3

Ya (seluruhnya)

Ya, tapi tidak seluruhnya Tidak

82

18

82

18

JUMLAH '" = 100 100

CA TA TAN:

(54)
[image:54.521.19.444.134.498.2]

Tabel33:

PENERTIBAN PAKAIAN MAHASISWA N= 100

NO.: BENTUK PENERTIBAN

._---.---.---.---

JUMLAH F = 100

1

2

3

Larangan mengenakan sandal, celana sobek-sobek di lutut, berkaos oblong, dan berambut gondrong

Larangan mengenakan sandal, celana sobek-sobek di lutut, dan berambut gondrong Tidak ada larangan, asal tidak

menyolok JUMLAH

=

36

60

4 100 36

60

4 100 CATATAN:
(55)
[image:55.528.17.448.125.524.2]

Tabel34:

KEPATUHAN ATAS KETENTUAN BERPAKAIAN N= 100

NO.: KEPATUHAN JUMLAH F = 100

M⦅NセM - - - _...- -...- - - -

-1 2 3

Ya

Antara Ya dan Tidak Tidak

JUMLAH

-52 48

100

52 48

100

CA TA TAN:

(56)

Tabel35:

KERAPIAN DOSEN BERPAKAIAN N= 100

NO.: KERAPIANDOSENBERPAKAIAN JUMLAH F= 100

1 Semuanya rapi 2 2

2 Umurnnya rapi

98

98

3 Umumnya kurang rapi

JUMLAH ... = 100 100

CATATAN:

[image:56.524.20.445.113.542.2]
(57)
[image:57.521.19.442.137.522.2]

Tabel36:

TERSEDIANYA KAMAR KECIL KHUSUS BAG!MAHAS1SWA

N= 100

NO.: KAMARKECILKHUSUS : JUMLAH F= 100

1

Tersedia klmsus

40

40

2

Tersedia, tetapi terbatas

20

20

3 Tidak tersedia secara khusus :

40

40

JUMLAH ... =

100

100

CATATAN:

(58)
[image:58.521.15.444.79.530.2]

Tabel37:

KEADAAN KAMAR KECIL MAHASISWA N= 100

NO. : KEBERSIHAN KAMAR KECIL JUMLAH F=60

セ M M セ

1 Umumnya cukup bersih 67 39

2 Umumnya tidak terawat 33 21

JUMLAH ... = 100 60

CATATAN:

(59)

Tabel38:

KEBERSlHAN LINGKUNGAN KAMPUS N= 100

NO.: LINGKUNGAN KAMPUS : JUMLAH F= 100

1 Baik sekali

2

Culmp memadai

62

62

3 Tidak terawat 38 38

JUMLAH ...

=

100 100

CATATAN:

[image:59.529.21.447.112.502.2]
(60)

Tabel39:

GERAKAN KEBERSlliAN DI KAMPUS N= 100

NO.: GERAKAN KEBERSlliAN : JUMLAH F= 100

1 Setiap minggu 38 38

2 Tidak ada 54 54

3 Tidaktahll 8 8

JUMLAH ... = 100 100

CATATAN:

[image:60.562.40.472.124.536.2]
(61)
[image:61.521.20.445.129.523.2]

Tabel40:

PARTISIPASI DLM GERAKAN KEBERSlliAN N= 100

NO. : PARTISIPASI DLM KEBERSlliAN JUMLAH F= 100

1 2 3

Ya

Kadang-kadang Tidak

JUMLAH =

100

100

100

100

CA TA TAN:

(62)
[image:62.521.22.449.154.463.2]

Tabel42:

TERSEDIANYA KEGIATAN EKSTRA KURIKULER N= 100

NO.: KEG. EKSTRAKURIKULER : JUMLAH F= 100

1 2 3

Ada, culrup

Ada, tetapi terbatas Tidak ada

58 42

58 42

JUMLAH = 100 100

CA TA TAN:

(63)

Tabel43:

AKTIVITAS DALAM KEGIATAN EKSTRA KURIKULER N= 100

NO.: KEG. EKSTRAKURIKUKULER: JUMLAH F= 100

1

2 3

Aktif

Kadang-kadang Tidak

28 17 55

28 17 55

mMLAH '"

=

100 100

C"'ATATAN:

[image:63.522.18.451.157.526.2]
(64)

Tabel44:

SARANA aLAR RAGA DI LINGKUNGAN KAMPUS N= 100

NO.: SARANA aLAR RAGA JUMLAH F= 100

1 Cukup memadai

33

33

2 Tidak memadai

67

67

3

Tidak ada

JUMLAR ...

=

100 100

CATATAN:

[image:64.521.22.445.147.496.2]
(65)
[image:65.521.19.448.126.499.2]

Tabel45:

PEMANFAATAN SARANA OLAR RAGA N= 100

NO.: PEMANFAATAN SARANAOLARRAGA: JUMLAR: F= 100

1 2

3

Ya

Kadang-kadang Tidak

14 38 48

14 38 48 JUMLAH ... ... ... ... ... . . . - 100 100

cセWGatanZ

(66)
[image:66.521.19.443.142.462.2]

Tabel46:

KESEGARAN JASMANI DI KAMPUS N= 100

MMM」セMMMM」

-NO. : KESRA JASMANI DI KAMPUS JUMLAH : F = 100

1 2 3

Setiap minggu

Pada waktu tertentu saja Tidak ada

58 29 13

58 29 13

JUMLAH = 100 100

CA TA TAN:

(67)
[image:67.521.18.447.130.533.2]

Tabel47:

PARTISIPASIDLMKESEGARAN JASMANI

N= 100

NO.: PARTISIPASIDLMKES. JASMANI JUMLAH F= 100

1 2 3

Ya

Kadang-kadang Tidak

JUMLAH =

100 100

100

100

CATATAN:

(68)
[image:68.521.19.447.161.581.2]

Tabel48:

PEMAHAMAN MAKSUD DISELENGGARAKANNYA GDN N= 100

NO.: PEMAHAMAN MAKSUD GDN JUMLAH F = 100

1 2

Agar Indonesia maju Tidak tabu

100 100

JUMLAH - 100

CATATAN:

100

(69)

Tabel49:

MOMENTUM PENYELENGGARAAN GERAKAN DISIPLIN NASIONAL

N= 100

NO.:

1 2

MOMENTUM GDN

Tepat

Kurang tepat

JUMLAH

98

2

F= 100

98

2

JUMLAH =

C'ATATAN:

100 100

[image:69.521.17.446.74.525.2]
(70)

Tabel51:

SIAPA YANG HARUS MEMULAI

N= 100

-NO.: SIAPA YGHARUSMEMULAI JUMLAH F= 100

1 2 3 4

Kelas atas

Kelas menengah Kelas bawah Semua lapisan

JUMLAH =

100

100

100

100

CATATAN:

[image:70.521.18.453.107.532.2]
(71)
[image:71.524.14.444.83.528.2]

Tabel52:

PELAKSANAAN GDN Dr KAMPUS N= 100

セセセセセMMセセセセセセセセセセM - セセセセセMMMMM」 ___

NO. : PELAKSANAAN GDN Dr KAMPUS JUMLAH F = 100

1 2 3

Sangat baik Cukup baik Kurangbaik

64

36

64

36

JUMLAH = 100 100

CATATAN:

(72)

Tabel53:

SARAN-SARAN MAHASISWA TTG TEGAKNYA DISIPLIN*)

N= 100

NO.: BENTUK SARAN JUMLAH

F= 100

1

Perlunya KepastianHuklUll

47

47

2

Perlunya Keteladanan

41

41

3 Tidak Ada Komentar

12

12

JUMLAH ... =

100

100

CA TA TAN:

*) Angket berupa jawaban terbuka. Dari jawaban-jawaban yang di-kemukakan responden, maka saran-saran mereka dapat dirangkum ke da-lam dua macam jawaban, yaitu: (1) Perlunya kepaslian hukum, dan (2) perlunya keteladanan dari kelompok eli/.

(73)

A.

PROFIL KEDISIPLINAN MAHASISWA

Dari kasus yang terdapat pada tiga perguruan tinggi di Jakarta, yang terdiri dari (1) IAIN SyarifHidayatullah, (2) UNAS, dan (3) ISTN, seba-gaimana yang diungkapkan dalam tabel-tabel15 sampai dengan 19,

seluruh responden (100%) menyatakan perlunya disiplin dalam rangka tercapainya tingkat kehidupan yang sukses. Alasan mereka adalah ka-rena disiplin (98%) mempunyai kaitan yang tidak dapat dilepaskan de-ngan prestasi yang dicapai. Diakui pula bahwa agama, bukan hanya menganjurkan untuk mematuhi perintah-perintah agama (10%) dan me-nepatijanji, tetapi secara positif (90%) menganjurkan pula untuk mema-tuhi segala aturan yang dianjurkan agama. Namun demikian, sebagaima-na dapat dilihat dalamtabel-tabel 20 sampai dengan 25, dalam kenyata-annya mereka tidak selalu konsisten dengan pengaturan waktu mereka sehari-hari. Pengaturan waktu makan dan belajar, umumnya (58-61%) tepat waktu. Namun dalam waktu-waktu istirahat dan Olall raga, mereka tidak konsisten. Kebanyakan (51%) mereka barn beristirahat jika telah merasa lelall, dan berolall raga jika ada kesempatan (54%), bahkan ada yang tidak sempat sama sekali (II%). Demikian pula dalam pengaturan waktu ibadah, yang tepat waktu hanya sepertiga (25%) daripada yang biasa melakukannya tetapi tidak selalu tepat waktunya (75%). Sebenar-nya, sebagaimana diungkapkan dalam tabel25, keluarga selalu meng-ingatkan (54%).

Demikianlall, gambaran profil kedisiplinan mallasiswa dalam kelu-arga, yang masih belum menunjukkan etos kerja yang diharapkan bagi pelakunya.

(74)

B. SOSIALISASI GDN DI KAMPUS

Sasialisasi kedisiplinan mahasiswa dalam kampus adalah sebagai-mana diungkapkan dalam tabel-tabel26sampat dengan 47.

Kehadiran mereka, untuk mengikuti kuliah di kampus bervariasi. Namun yang selalu tepat waktu menempati peringkat yang rendah (l0%), hampir sama dengan peringkat yang sering tidak hadir (8%). Respanden yang sering terlambat lebih tinggi (40%), selebihnya, yang merupakan paling banyak (42%) adalah respanden yang tepat waktu tetapi sesekali terlambat. Lain halnya dengan h:hadiran dasen, umumnya tepat waktu (53%), selebilmya (47%) sering terlambat.

Adanya ketidaktepatan waktu, baik yang dialami mahasiswa mau-pun dasen, umumnya (76%) mereka menyatakan karena jalanan macet, disusul (17%) karena gangguan kesehatan, kemudian (5%) karena alas-an sibuk, dalas-an selebilmya (2%) tidak memberikalas-an kamentar.

Kaitan kehadiran mahasiswa dengan persyaratan ujian, paling ba-nyak, yaitu separuh respanden (50%) menyatakan minimal kehadiran 75%, diikuti (34%) yang menyatakan minimal 60%, dan selebilmya (16%), yang menyatakan tidak ada ketentuan. Pernyataan terakhir ini

ki-ranya dasarkan pada kenyataan bahwa mereka dibenarkan ikut ujian. Dalam pada itu kaitannya dengan kehadiran dasen, yang paling ba-nyak (70%) adalah yang menyatakan 16-18 kali, diikllti (20%) yang me-nyatakan 18-20 kali, kemudian (3%) yang meme-nyatakan 14-16 kali, dan selebihnya (7%) yang menyatakan tidak talmo Seperti pernyataan sebe-lumnya, pernyataan terakhir ini dimungkinkan aleh kenyataan bahwa walaupun tidak hadir sebagaimana mestinya, tetapi mereka masih dibe-narkan untuk mengikuti ujian.

(75)

(82%) mereka menyatakan memenuhi seluruh tugas tersebut, dan sele-nya (18%) memenuhisele-nya, tetapi tidak seluruhsele-nya.

Adanya penertiban pakaian mahasiswa, sebagaimana diungkapkan padatabel-tabel 33 sampai dengan 35, agaknya mereka tidak begitu su-diatur. Terbukti, antara yang mematuhi (50%) dengan yang antara mema-tuhi dan tidak memamema-tuhi adalah sama (50%). Dengan demikian, tidak ada (0%) yang menyatakan tidak mematuhinya sama sekali.

Demikianlah gambaran tentang budaya tertib di lingkungan kam-pus-kampus IAIN, UNAS dan ISTN.

Dalam kaitannya dengan budaya bersih di lingkungan kampus, se-bagaimana diungkapkan pada tabel-tabel 36sampai dengan 40, pada umumnya (62-67%) mahasiswa menyatakan lingkungannya cukup ber-sih, dan selebihnya (33-38%) justeru menyatakan kurang terawat. Se-hubungan dengan pemyataan terakhir ini, bila dihubungkan dengan ha-sil wawancara, kiranya ada relevansi dengan faktor keterbatasan dana yang diperlukan untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan bagi terciptanya ketiga macam budya disiplin tersebut. Namun sebalik-nya dalam kaitansebalik-nya dengan partisipasi mereka terhadap gerakan keber-sihan yang dilakukan di lingkungan kampus, temyata seluruhnya (100%) tidak ambil bagian. Tampaknya dalam kegiatan seperti ini, pihak pergu-ruan tinggi tidak melibatkan mahasiswa. Halini berlaku, baik di IAIN, UNAS maupun ISTN.

(76)

ak-tif (55%) di lain pihak, perbandingannya hampir mendekati 1 dan 3. Sesuatu yang menunjukkanbudaya kerja di kalangan mahasiswa sendiri yang belum baik. Demikian pula dengan sarana olah raga yang tersedia dan kegiatan kesegaran jasmani, yang diselenggarakan perguruan ting-gi, sebagaimana halnya dengan gerakan kebersihan dan kesegaran jas-mani, partisipasi mahasiswa tidak begitu menonjol, jika tidak mau dika-takan tidak ada sama sekali. Seperti pemanfaatan sarana olah raga, temyata hanya digunakan secara konsisten oleh 28% dari mereka, sedangkan selebihnya, yaitu yang kadang-kadang saja hanya 34%, dan yang tidak memanfaatkannya sama sekali temyata lebih banyak (38%).

c.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GDN DI KAMPUS

Berdasarkan temuan-temuan di lapangan, sebagaimana diungkap-kan dalam fabel-fabel 15sampai dengan 53, faktor-faktor yang mempe-ngaruhi pelaksanaan gerakan disiplin nasional (GDN) di kampus-kam-pus meliputi: (1) pengetahuan responden tentang GDN, (2) sikap mental, dan (3) peraturan formal tentang GDN.

1. Pengetahuan Responden tantang GDN.

Pengetahuan responden tentang GDN, berdasarkan fabel 15, 16, 17, 18, 19, 48dan 49, temyata SUdall dimiliki oleh seluruh (100%) ma-hasiswa. Tabel 15sampai dengan 19 menyangkut perlunya disiplin, motif disiplin, kaitan antara prestasi dan tingkat disiplin, anjuran agama untuk membiasakan hidup disiplin. Sedangkanfabel 48dan 49 menunjukkan bahwa mereka memahami maksud dan momentum diselenggarakannya GDN.

2. Sikap Mental.

(77)

sistem pendidikan Nasional dan PP No. 33 tahun 1990 tentang Perguruan Tinggi.

Di samping itu pihak perguruan tinggi, walaupun tidak merata, telah berusaha untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk terciptanya sua-sana yang bergairah dalam kerja dan belajar, seperti disiapkannya sarana olah raga, diselenggarakannya gerakan kebersihan dan kegiatan kesegar-an jasmkesegar-ani. Hkesegar-anya dalam hal ini pihak pergurukesegar-an tinggi tidak melibatkkesegar-an para mahasiswa secara langsung.

Dikaitkan dengan faktor-faktor lainnya, maka "faktor internal" yang berupa pengetahuan dan informasi tentang pentingnya GDN lebih dominan daripada "faktor eksternal" berupa "intervensi" yang dilakukan pemerintah.

Dengan demikian, secara potensial mallasiswa cukup siap untuk pe-ngembangan diri, jika lembaga-Iembaga yang menjalankan fungsi so-sialisasi beroperasi dengan baik. Dengan demikian, "intervensi" yang dilakukan pemerintah dapat diterima, selama pendekatan yang dilakukan lebih persuasif. Atau sebaliknya, jika semacam "birokrasi kampus" diang-gap mempersulit proses belajar-mengajar, maka "intervensi" yang dilakukan pemerintall akan kurang berhasil.

D. PROSPEK GDN .

(78)
(79)

A. KESIMPULAN

1. Dari hasil penelitian eksploratifini terungkap bahwa tingkat kedisiplin-an di kalkedisiplin-angkedisiplin-an mahasiswa masih rendah. Dengkedisiplin-an demikikedisiplin-an, rasa me-miliki (sense

0/

belonging), rasa tanggung jawab (sense

0/

responsi-lity), dan rasa atau kesadaran untuk berpartisipasi (sense o/partici-pation) belum mendarah daging pada mereka, sehingga budaya kerja, budaya tertib dan budaya bersih belum terwujud

2. Penelitian inijuga mengungkapkan adanya sikap optimisme atas pen-tingnya gerakan disiplin nasional (GDN) dan prospek baik GDN, sela-ma GDN didasarkan pada konsep dan pendekatan yang baik.

3. GDN sebagai faktor intervensi yang dilakukan pemerintah selamaini

dipandang positif.

4. Guna keberhasilan GDN dalam rangka terwujudnya ketahanan nasi-onal dalam upaya terwujudnya cita-cita pembangunan nasinasi-onal diper-lukan adanya empat hal, yaitu: (I) kepastian hukum, (2) keteladanan, (3) pengawasan, dan (4) penyediaan dana yang memadai.

B. SARAN-SARAN

1. Agar sasaran GDN yang diinginkan pemerintah Iebih berhasil perlu dilal'Uk:an pendekatan yang Iebih persuasif.

2. Guna memperoleh data yang kualified dan dan gambaran yang Iebih kongkrit, penelitian ini perlu diperluas dengan sasaran yang Iebih Iuas di Iuar dtmia perguruan tinggi yang Iebih bervariasi, dengan biaya yang memadai.

(80)

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ADAB

lAINSYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

NO. 07 TAHUN 1996

TENTANG

PENUNJUKAN PENELmAN INDIVIDUAL TAHUN AKADEMI 1996/1997 DEKAN FAKULTAS ADAB lAIN SYARlF HIDAYATULLAH

Menimbang : a. Bahwa untuk me1aksanakan penelitian individual sebagai realisasi program penelitian individual di Fakultas Adab lAIN SyarifHida-yatullah Jakarta untuk tahun 1996/1997, dipandang perlu untuk menunjuk pelaksana penelitian individual tersebut.

b. Bahwa saudara Drs. H.E. Hassan Saleh dipandang telah memenuhi syarat dan mampu untuk diangkat sebagai pelaksana penelitian tersebut, oleh karena itu perlu diabuatkan surat keputusannya.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah No. 30 tabun 1990

2. Keputusan Presiden No. 9 tahun 1987 3. Undang-Undang No.5 tahun 1969

4. Peraturan Menteri Agama No. 1 tahun 1972 5. Keputusan Menteri Agama No. 15 tahun 1988

6. Keputusan Rektor lAIN SyarifHidayatuliah No. 45 tahun 1989

MEMUTUSKAN:

Pertama Terhitung mulai tanggal 10 Oktober 1996 menunjuk saudara Drs. H.E.

Hassan Saleh untuk melaksanakan penelitian individual dengan judul: "Gerakan Disiplin Nasional di Perguruan Tinggi Jakarta"

Kedua . Tugas bersangkutan adalah mengadakan persiapan-persiapan dan

peng-aturan dalam pelaksanaan serta memberikan laporan dan menyerahkan hasil penelitiannya kepada pimpinan lAIN tepat pada waktunya.

Ketiga Waktu penelitian terhitung mulai tanggal penetapan surat keputusan ini

dan berakhir selambat-Iambatnya tanggal 31 Januari 1997.

(81)

Keempat : Dalam pelaksanaan tugasnya yang bersangkutan harns membuat perjanjian

keIja dengan pihaklAINSyarifHidayatullah Jakarta.

Kelima : Pembiayaan ootuk melaksanakan keputusan ini dibebankan kepada

anggar-anlAINSyarif Hidayatullah dari SPP tahoo 1996/1997.

Keenam : Segala sesuatu akan diubah serta diperbaiki sebagaimana mestinya, bila di

kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan di Pada tanggal

JAKARTA

100ktober 1996

DEKAN

Ttd.

( Dr. Nabilah Lubis, MA )

NIP 1500

TEMBUSAN:

1. Yth. Bapak Rektor lAIN SyarifHidayatullah (sebagai laporan);

(82)

Untuk itulah segenap sivitas perguruan tinggi, terutarna mahasiswa-nya dituntut merniliki tingkat disiplin yang tinggi. Sebab, betapa pun tinggi-nya cita-cita seseorang, tanpa disiplin yang tinggi hal dernikian itu tidak mungkin dapat dicapai.

Sehublmgan dengan hal tersebut, Presiden Soeharto dalarn peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal20 Mei 1995, telah mencanangkan gerakan d/s/plin nas/onal(GDN) yang ditujukan kepada seluruh lapisan ma-masyarakat, termasuk masyarakat karnpus, terutarna mahasiswanya, demi terciptanya ketahanan nasional yang dinarnis dalarn rangka tercapainya tuju-juan pembangunan riasional bangsa fudonesia, sebagaimana yang telah diga-riskan dalarn GBHN yang merupakan pencerminan aspirasi seluruh rakyat. Fenomena tersebut adalah berkaitan erat dengan ditumbuh-kembangkannya budaya kerja, budaya tert/b, dan budaya bers/h, yang diperlukan bagi suatu bangsa yang ingin maju.

Untuk mengetahui sarnpai sejauh mana gerakan disiplin nasional (GDN) dilaksanakan dalarn masyarakat, kiranya hal itu hanya dapat dibuk-buktikan melalui suatu penelitian. Sebagai kegiatan dalarn upaya menghasil-kan suatu pengetahuan empirik, konsep atau metodologi, kiranya penelitian ini akan dapat mendiskripsikan berbagai fenomena sosial yang terjadi da-larn masyarakat, termasuk masyarakat karnpus.

(83)

kedi-siplinan mahasiswa. Sampel penelitian ini dibatasi pada tiga perguruan ting-gi, yang kami anggap dapat mewakili perguruan-perguruan tinggi yang ada di wilayah DKl, yang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, de-ngan latar belakang pengetahuan keagamaan dan pengetahuan umum, baik sosial maupun eksakta, yaitu: lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN), Univer-sitas Nasional (UNAS), dan lnstitut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).

B. RUANG LINGKUP

Karena sifat dari penelitian ini adalah eksploratif, maka ruang ling-kup penelitian tentang gerakan disiplin nasional (GDN) di kalangan pergu-ruan tinggi ini dibatasi dalam hal-hal berikut:

I. profil mahasiswa.

Yang dimaksud dengan profil mahasiswa di sini ialah profil mahasis-wa dalam gerakan disiplin nasional (GDN), yang meliputi pendidikan disip-lin dalam keluarga dan sosialisasi disipdisip-lin dalam kampus. Sosialisasi ge-rakan disiplin nasional (GDN) di perguruan tinggi, yang dalam hal ini diwa-kili tiga perguruan tinggi Jakarta, baik negeri maupun swasta, baik yang berlatar belakang keagamaan maupun umum, yaitu:

(1) lnstitut Agama Islam Negeri(lAIN) SyarifHidayatullah, suatu perguru-an tinggi negeri yperguru-ang bercorak keagamaperguru-an (Islam),

(2) Universitas Nasional (UNAS), dan

(3) lnstitut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN).

(84)

2. persepsi mahasiswa.

Yang dimaksud dengan persepsi mahasiswa di sini ialah persepsi ma-hasiswa tentang sosialisasi kedisip1inan yang sudah diterapkan dan prospek

gerakan disiplin nasional (GDN) di 1ingkungan perguruan tinggi.

c.

TUJUAN

Tujuan di1aksanakannya penelitian tentang gerakan disiplin nasional (GDN) di kalangan perguruan tinggi ini adalah:

1. untuk memperoleh gambaran umum tentang profi1 mahasiswa dalam menerapkan kedisiplinan di perguruan tingginya;

2. agar seluruh sivitas akademika dapat memberikan konstribusinya dalam menciptakan budaya tertib, budaya bersih danbudaya kerjadi lingkung-ankampus.

D.KEGUNAAN

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai:

1. bahan masukan (input) bagi perguruan tinggi yang bersangkutan khusus-nya dan perguruan tinggi pada umumkhusus-nya, dan bagi pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti) dan Depar-temen Agama (Ditbinpera), dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang bersifat umum, terutama dalam upaya menciptakan suasana kampus yang dinamis, dengan menegakkan budaya tertib, budaya bersih, dan budaya kerja;

2. ikut serta membantu atau memperlancar dalam proses birokrasi seSUaI dengan tingkat kedisiplinan yang ada;

(85)

2. lnterpretasi Data.

Dari hasil temuan eli lapangan, setelah data terkumpul dan diolah, kemudian dianalisa atas dasarkerangka teori yang ada.

3. Pembuatan Kesimpulan.

Pembuatan kesimpulan hasil penelitian ini dilakukan secara indikatif, tidak konklusif, mengingat jenis penelitian ini bersifat eksploratif.

F. LOKASI

Lokasi penelitian ini berada di wilayah DKI Jakarta, yang dibagi dalarn tiga perguruan tinggi, yaitu: (1) lAIN, (2) UNAS, dan (3) ISTN.

1. lAIN SyarifHidayataullah Jakarta, yang berada di fl. Ir. H. Juanda 95 Ciputat, Tangerang Jawa Barat;

2. Universitas Nasional, yang berada difl. Sawo Manila, Pasar Minggu, Jakarta Selatan;

3. ISTN, yang berada di Bhumi Srengseng Indah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

G. HIPOTHESA

Penelitian tentang gerakan disiplin nasional (GDN) ini akan menyata-kan ballwa nilai kedisiplinan adalah inheren dengan pribadi kreatif dan ma-nusia yang berprestasi, sebagai syarat mutlak bagi yang menghendaki per-baikan tarafhidup dan terangkatnya harga-diri (human-dignity).

(86)

yang di1akukan Pemerintah. Sebaliknya, "intervensi" Pemerintah dalam GDN akan kurang efektif, jika kondisi sosial-budaya masyarakat, terrnasuk masyarakat kampus, terutama mahasiswa kurang kondusif, sehingga dampak lanjut tentu akan menyebabkan kurangnya dukungan terhadap dinamika pem-bangunan.

H. KERANGKA TEORI

1. Disiplin.

Menurut Webster's Third New International Dictionary, disiplin

mempunyai arti antara lain:

- behaviour in accordance with the rules;

- systematic willing, and puposeful attention to the performance of assigned tasks;

- control gained by enforcing obedience or order;

- prompt and willing obedience to the orders ofsuperiors

(Soeprapto,1996, p.3).

Dari penjelasan tersebut disiplin merupakan sikap atau tingkah laku yang menggambarkan kepatuhan pada suatu aturan atau ketentuan (tata ter-tib). Aturan atau ketentuan itu dapat berupa suatu kesepakatan bersama dan dapat pula berupa sesuatu yang datang dari luar.

Disiplin merupakan suatu tuntutan bagi berlangsungnya kehidupan yang maju, sejalltera, tertib dan teratur, sebagaimana yang diidam-idat11kan oleh setiap orang.

(87)

kesadaran akan tanggungjawab (sense ofresponsibility) dan kesadaran untuk berpartisipasi (sense ofparticipation).

2. Skema.

Penelitian eksploratiftentang gerakan disiplin nasional (GDN) di ka-langan perguruan tinggi Jakarta akan mengetengahkan permasalahan profil mahasiswa dalam penerapan disiplin, berdasarkan kerangka teori, yang terdiri dari: (1) sosialisi gerakan disiplin nasional (GDN); (2) peme-rintah sebagai agen mobilisasi GDN, dan (3) mentalitasmahasiswa yang menjadi salah satu faktor penunjang atau penghambat GDN.

Mahasiswa, baik dalam kedudukannya sebagai individu maupun se-bagai anggota masyarakat (kampus), tidak terlepas dari pengaruh keluar-ga dan masyarakat, yang bergerak ke arall pematankeluar-gan diri dalam rang-ka terbentuknya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yang da-lam prosesnya dihadapkan pada "intervensi" pemerintall dengan gerakan disiplin nasional (GDN)-nya. Secara skematis hal itu dapat digambarkan sebagai berikut:

SKEMA-I

I

BEBAS

I

I

TERIKAT

I

Motivasi Agama: Tujuan yang Jelas:

*

Keluarga I Mentalitas I

*

MasaDepan

*

Individu

*

Kepent. Bangsa
(88)

SKEMA-II

I

BEBAS

I

I

TERlKAT

I

Sub-sub Sistem Sosial: Pelaku-pelaku Pembangtman:

*

Lembaga-lembaga

*

Birokrasi Pembangunan

(untuk sosialisasi) Mentalitas

-*

Individu Mahasiswa "Modem"

*

Mahasiswa

"Intervensi" oleh Pemerintah

*

Konsep GDN

*

Pendekatan

UMPANBALIK

3. Sosialisasi.

Sosialisasi yang merupakan proses memperjuangkan nilai yang di-anggap baik, memerlukan integrasi. Dengan demikian, pribadi atau profil seseorang akan terbentuk dengan adanya sosialisasi ini, di antaranya mela-lui interaksi dengan orang-orang lain.

Sebagaimana dikemukakanDoob:

(89)

Sehuboogan dengan gerakan disiplin nasional (GDN) ini, maka da-lamproses sosialisasi-nyaakan dijumpai variabel-variabe1, berupa : (I) in-dividu, (2) agen-agen sosialisasi, (3) interaksi, serta (4)nilai-nilai "baik"

yang ditanamkan.

Khusus yang berkaitan dengan kedisiplinan, maka dapat dipahami jika lembaga-Iembaga sebagai agen sosialisasi, dalam hal ini keluarga dan perguruan tinggi, kemoogkinan te1ah menanamkan nilai-nilai disiplin dimak-sud. Di samping itu, mengingat nilai disiplin itu berkaitan dengan masalah waktu, maka mau tak mau akan ditemukan sikap mahasiswa, apakah mereka berorientasi "ke depan" atau "ke belakang".

Pengalaman yang dijumpai negara-negara berkembang dalam mem-bangun bangsanya, tidak terkecuali Indonesia, menoojukkan bahwa pemerin-tah dihadapkan kepada kondisi sosial-budaya yang menghambat kreativitas pembangunan. Oleh sebab itu pemerintah menempatkan diri sebagai agen mobilisasi. Di sinilah alasan diperlukannya "intervensi" dari pemerintah sen-diri, seperti halnya yang telah dilakukan terhadap gerakan keluarga berenca-na (KE) pada tahoo 1970-an, yang berhasil membangkitkan kesadaran rakyat di bidang kependudukan. Walaupoo cara seperti itu tidak se1alu efektif, seba-gaimana halnya ketika pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Ke-budayaan memberlakukan normalisasi kegiatan kampus (NKK), yang men-dapat sorotan dari berbagai pihak.

"Intervensi" pemerintall dalam GDN ini, mengingat urgensinya sa-ngat mendesak bagi kemajuan bangsa, yaitu pembangunan nasional.

(90)

Sehubungan dengan maksud diterapkannya GDN di kalangan per-guruan tinggi yang diangap sebagai wadah yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, maka mentalitas disiplin me-rupakan mentalitas yang diperlukan bagi aktivitas pembangunan, baik dalam rangka perbaikan taraf hidup rakyat maupun sebagai cara yang dapat me-ningkatkan harkat dan martabat bangsa.

Dalam hubungannya dengan masalah sosialisasi, yang diperlukan adalah nilai-nilai positif yang dapat ditanarnkan dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kepada mahasiswa, berupa disiplin untuk berprestasi dalam bidangnya, dan disiplin sebagai anggota masyarakat, yang harus menghormati segala bentuk perarturan yang mendukung terciptanya budaya tertib, budaya kerjadan budaya bersih.

1. PELALSANAAN 1. Organisasi Pelaksana.

Penelitian ini akan dilaksankan secara mandiri (individual). 2. Biaya Pelaksanaan.

Biaya penelitianini direncanakan berasal dari dana SPP IAlN Syarif Hidayatullah Jakarta, secara small-grant. Sementara belum diperoleh, pem-biayaannya akan diatasi sendiri.

3. Waktu Pelaksanaan.

Penelitian ini akan memakan waktu sekitar tiga bulan, dan pelaksana-an kegiatpelaksana-an lappelaksana-angpelaksana-an direncpelaksana-anakpelaksana-an akpelaksana-an dimulai awal Oktober 1996.

(91)

DAFTARPERTANYAAN

PENGANTAR:

Dalam rangka sosialisasi gerakan disiplin nasional (GDN) di perguruan tinggi wilayahDKl Jakarta, bersama ini kami mohon kesedian AndaWItukmenjawab pertanyaan-pertanyaan di

ba-bawah ini.

Kemudian, atas partisipiasi Anda kami ucapkan banyak terinla kasih.

Petul1juk: (1) Pilih jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara dengan memberi tanda silang(X);

(2) Lsi titik-titik dengan jawaban yang Saudara anggap sesuai dengan kenyataan.

A. IDENTITAS

1.

Nama Perguruan Tinggi : .

2. NamaDiri

3. Jenis Kelanlin: 1 [ ] pria

4. Usia Anda saat ini adalah:

1 [ ]18-20 3 [ ] 26-30

1

2 [ ] wanita

(92)

5. Agama yang Anda anut:

1 [

1

Islam 3 [

1

Katholik 5 [ ] Budha

6. Jumlah Saudara dalam Keluarga

1 [ ] 1-3 3 [ ] > 5

2 [

1

Kristen 4 [

1

Hindu

2 [

1

4-5

7. Anda adalah anak ke- : .

8. Status Keluarga:

I [

1

kawin 3 [ ] duda

9. Status Pekerjaan:

1 [

1

bekerja 3 [

1

tidak bekerja 10. Asal Sekolah:

1 [

1

SMA 3 [ ] Aliyall

2 [

1

belum kawin 4 [

1

janda

2 [

1

belum bekerja

2 [

1

SMEA 4 [

1 ...

II. Asal Daerah : ..

12. Tempat Tinggal:

(93)

13. Status Tempat Tinggal:

1 [ ] Bersama Keluarga

14. Program Semester Yang Diikuti:

1 [ ] 2 3 [ ] 6

15. Indeks Prestasi yang diperoleh :

1 [ ] >3 2[]>2<3 5 [ ] <2

2 [ ] Kost

2 [ ] 4 4 [ ] 8

2 [ ] 3 4 [ ] 2

B. PENDIDlKAN DISIPLIN DALAM KELUARGA

16. Menurut Anda, apakah disiplin itu perIu? 1 [ ] Ya

17. Apakah motif Anda hidup disiplin?

1 [ ] Ingin hidup sukses

2 [ ] Tidak

2 [ ] Tidak tahu

18. Apakah prestasi Anda sekarang ini menunjukkan tingkat disiplin yang Anda capai?

1 [ ] Ya 3 [ ] Tidak

2 [ ] Tidak selalu 4 [ ] Tidak tahu

(94)

1 [ ] Ya 2 [ ] Tidak

20. Dalam bentuk apakah anjuran agama tentang hidup disiplin tersebut? 1 [ ] Mematuhi perintah Agama 2 [ ] Menepati janji

3 [ ] Mematuhi segala aturan yg tidak bertentangan dg agama

21. Bagaimana Anda mengatur waktu makan? 1 [ ] Tepat waktu

2 [

1

Sesempatnya

2 [

1

Jika telah lapar

22. Bagaimana Anda mengatur waktu belajar? 1 [

1

Tepat waktu

3 [

1

Sesempatnya

23. Bagaimana Anda beristirahat? 1 [

1

Tepat waktu

3 [ ] Kapan saja

24. Bagaimana Anda berolah raga? 1 [ ] Setiap pagi

3 [ ] Setiap ada kesempatan

2 [

1

Jika telah dekat ujian

2 [ ] Jika telah merasa lelah

2 [

1

Setiap minggu 4 [

1

Tidak sempat 25. Bagaimana Anda melaksanakan ibadah?

1 [

1

Selaht tepat waktu 3 [

1

Sesempatnya

2 [

1

Biasa, tetapi tidak selalu tepat
(95)

sehingga Anda dapat menyesuaikan diri?

1 [ ] Tepat waktu

3 [ ] Tidak ada ketentuan khusus

2 [ ] Selalu mengingatkan

C. SOSIALISASI GDN DALAM KAMPUS 27. Bagaimana kehadiran Anda di kampus?

1 [ ] Selalu tepat waktu

3 [ ] Sering terlambat

2 [ ] Tepat waktu, hanya sesekali terlambat 4 [ ] Sering tidak hadir

28. Bagaimana kehadiran dosen dalam kuliah Anda?

1 [ ] Umumnya selalu tepat 3 [ ] Umumnya sering tidak

hadir

2 [ ] Umumnya sering terlambat

29. Jika tidak selalu tepat waktu, apa alasannya?

1 [ ] Jalanan macet 3 [ ] Sibuk

2 [ ] Kondisi kesehatan

4 [ ] .

30. Berapa prosen minimal kehadiran mahasiswa sebagai persyaratan untuk mengikuti suatu ujian?

1 [ ] Minimal 75%

3 [ ] Tidak ada keharnsan

2 [ ] Minimal 60%

(96)

1 [ ] 18-20 kali 3 [ ] 14-16 kali

2 [ ] 16-18 kali 4 [ ] Tidak tahu

32. Persyaratan apa pula yang hams dipenuhi mahasiswa untuk mengikuti ujianakhir semester (UAS), selain kehadiran?

1 [ ] Pembuatan paper/resume 3 [ ] Pembuatan paper,

resume dan PR

2 [

1

Pembuatan paper dan resume

4 [ ] Tidak tahu

33. Apakah tugas-tugas itu Anda penuhi?

1 [

1

Ya 3 [ ] Tidak

2 [ ] Ya, tetapi tidak selu-ruhnya

34. Bagaimana peraturan perguruan tinggi tentang pakaian mahasiswa?

1 [

1

Dilarang mengenakan sandal, celana sobek-sobek di lutut, berkaos oblong, dan berambut gondrong

2 [ ] Dilarang mengenakan celana sobek-sobek dilutut dan ber-rambut gondrong

3 [ ] Tidak ada larangan, asal tidak menyolok 35. Apakall anda mematuhi peraturan tersebut?

1 [

1

Ya 3 [ ] Tidak

2 [

1

Antara ya dan tidak

36. Apakah dosen selalu berpakaian rapi?

1 [

1

Umunmya ya 3 [

1

UmUl11nya tidak
(97)

1 [ ] Ya 3 [ ] Tidak

2 [ ] Kadang-kadang

51. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas, apakah Anda memaharni maksud gerakan disiplin nasiona1 (GDN) o1eh Pemerintah?

1 [ ] Ya, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju 2 [ ] Tidak

52. Menurut Anda momentum GDNiniapakah sudah tepat?

1 [ ] Tepat 2 [ ] Kurang tepat

53. Menurut Anda gerakan disiplin sebaiknya dimulai dari mana?

1 [ ] Ke1uarga

3 [ ] Organisasi Sosial

2 [

1

Sekolah

54. Menurut Anda siapa yang harus memulai GDN?

1 [ ] Kelas Atas 2 [

1

Kelas Bawah

2 [

1

Kelas Menengah 4 [

1

Semua lapisan

55. Bagaimana tanggapan Anda tentang pelaksanaan GDN di kampus Anda?

1 [

1

Sangat baik 3 [ ] Cukup

2 [ ] Baik

4 [ ] Kurang baik

(98)

PEDOMAN

WAWANCARA MENDALAM (DEEP INTERVIEW)

1. Apa kaitan antara gerakan disiplin nasional (GDN) dengan budaya kerja, budaya tertib dan budaya bersih

Gambar

Tabel 1:JUMLAH RESPONDEN
JENISTabel2: KELAMIN
Tabel3:USIA RESPONDEN
AGAMATabel4: YANG DlANUT
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara kesimpulan kajian menunjukkan bahawa usaha yang dilakukan oleh pihak pentadbiran universiti untuk melahirkan mahasiswa yang cemerlang daripada aspek akademik dan dalam

Dari hasil pengujian nilai kalor briket yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh nilai kalori yang tinggi pada briket perpaduan antara batubara muda biobriket

Bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang- undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara

(2) Topik-topik bimbingan klasikal apakah yang sesuai dengan Kebiasaan Belajar Siswa putra dan putri Kelas VII SMP N I Margasari Tegal Tahun Pelajaran 2009/2010.. Hasil penelitian

Sebuah piston bebas gesekan digunakan untuk memberikan tekanan konstan sebesar 400 kPa di dalam sebuah silinder berisi uap yang awalnya berada pada 200 ℃ dngan.. volume 2

12.Menurut Anda, apakah timbal balik yang diberikan ( USPP dan uang pangkal) kepada Mawar Sharon Christian School cukup pantas dengan pendidikan yang didapat oleh anak Anda

Pengertian tentang ontology memiliki banyak pengertian seperti yang dijelaskan pada berbagai sumber, termasuk yang dikemukakan oleh beberapa ilmuan. Neches dan rekannya memberikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada PT Untung Bersama Sejahtera adalah variabel kerjasama tim