• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Restitusi PPn dan Ekstensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang 2011-2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Restitusi PPn dan Ekstensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang 2011-2015)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

96

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama

: Hizkia Mulki

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 03 Juli 1994

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Komp. Kota Baru Jl. Mawar No. 245 Kab. Bandung

Telepon

: 082216723278

Latar Belakang Pendidikan

Formal

1998-2004

: SD Negeri Nata Endah 1 Kab. Bandung

2004-2007

: SMP Negeri 11Bandung

2007-2010

: SMA Negeri 4 Bandung

2010-sekarang

: Universitas Komputer Indonesia

Non Formal

2014

: Kursus Pajak (Brevet A & B)

(5)

PENGARUH RESTITUSI PPN DAN EKSTENSIFIKASI

PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

(Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang Periode 2011-2015)

THE INFLUENCE OF VALUE ADDED TAX RESTITUTION

AND TAX EXTENSIFICATION OF ON TAX REVENUE

(Case

Study at Tax Service Office Pratama Sumedang Period 2011-2015

)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempung Program Strata 1

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

oleh :

Hizkia Mulki

21112095

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan

hidayah-Nya. Serta tidak lupa sholawat serta salam selalu terlimpah bagi junjungan

kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa’atnya di yaumul akhir. Sehingga

atas ijin-Nya lah dan dengan usaha yang sungguh-sungguh, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul:

“Pengaruh

Restitusi PPN dan

Ekstensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak

”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan koreksi, pendapat dan saran yang

sifatnya membangun guna menjadi pembelajaran kedepannya untuk penulis agar bisa

menjadi lebih baik lagi. Sangat disadari bahwa skripsi ini tak mungkin dapat

diselesaikan tanpa bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai

pihak. Untuk itu penulis bermaksud ingin menyampaikan terimakasih yang tak

terhingga kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj Dwi Kartini, SE., Spec.,Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

(7)

ii

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu,SE.,M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia .

4. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi 3

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer

Indonesia

5. Dr. Adeh Ratna Komala, SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang penuh

keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusuan Skripsi.

6. Dr. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak. dan Arni Purwanti, SE., MM. selaku dosen

penguji yang dengan penuh keikhlasan berkenan meluangkan waktunya untuk

menguji dan mengarahkan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Skripsi.

7. Seluruh Staff dan Karyawan KPP Pratama Bandung Sumedang.

8. Orang tua tercinta, ayah Sukanda dan ibu Dewi Sukmawati beserta keluarga

yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil, juga atas

do’a dan cinta kasihnya yang tiada henti untuk penulis.

9. Adik-adik tercinta Fauzie Rachman Ali dan Saskia Tami Auziawati yang

selalu memberi doa, dukungan dan semangat bagi penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

10. Nabila Awliarahman yang telah memberikan dorongan dan motivasi dan

(8)

iii

11. Sahabat-Sahabat tercinta Fadly Adam Noor dan Martian Miftah Rabani, dan

Indra Piguna yang telah memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan kelas AK-3 dan teman-teman seperjuangan

skripsi semester genap Universitas Komputer Indonesia angkatan 2012 terima

kasih atas doa dan supportnya selama ini kepada penulis.

13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan Skripsi ini bermanfaat bagi

penulis sendiri dan semua pihak dan semoga seluruh amal baik yang diberikan

kepada penulis, mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.

Wassallamuallaikum.WR.WB

Bandung, Agustus 2016

(9)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI

KATA PENGANTAR ...

i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...

x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Rumusan Masalah... 8

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4.1 Maksud Penelitian... 9

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.5 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 9

1.5.2 Kegunaan Akademis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Pengertian Restitusi PPN

...

12

2.1.1.1 Definisi Restitusi PPN

...

12

2.1.1.2 Indikator Restitusi PPN ... 13

2.1.2 Pengertian Ekstensifikasi Pajak

...

13

(10)

v

2.1.2.2 Indikator Ekstensifikasi Pajak

...

14

2.1.3 Pengertian Penerimaan Pajak

...

15

2.1.3.1 Definisi Penerimaan Pajak ... 15

2.1.3.2 Indikator Penerimaan Pajak

...

16

2.2 Kerangka Pemikiran ... 16

2.2.1Pengaruh Restitusi PPN

Terhadap Strategi Penerimaan Pajak 16

2.2.2 Pengaruh Ekstensifikasi Pajak

Terhadap Penerimaan Pajak ... 18

2.3 Hipotesis ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan ... 23

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 23

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.3.1 Sumber Data ... 26

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.4 Populasi, Sample dan Tempat serta Waktu Penelitian ... 28

3.4.1 Populasi ... 28

3.4.2 Penarikan Sample ... 29

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.4.3.1 Tempat Penelitian ... 30

3.4.3.2 Waktu Penelitian... 30

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 31

3.6 Rancangan Analisis ... 35

3.6.1 Rancangan Analisis ... 35

3.6.2 Penetapan Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL ANALISIS DAN ANALISIS

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Hasil Analisis Deskripsi ... 42

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 54

(11)

vi

4.1.2.2 Analisis Regresi Berganda ... 59

4.1.2.3 Analisis Korelasi ... 61

4.1.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 62

4.2 Pembahasan ... 64

4.2.1 Pengaruh Restitusi PPN Terhadap Penerimaan Pajak ... 64

4.2.2 Pengaruh Ekstensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak .. 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

5.2.1 Saran Operasional ... 70

5.2.2 Saran Akademis ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 76

(12)

73

DAFTAR PUSTAKA

Bambang Brodjonegoro. 2015.

Penermaan Pajak Desember 2015.

Diakses pada 11

Januari 2016, dari :

https://m.tempo.co/read/news/2016/01/11/090734853/penerimaan-pajak-desember-2015-rp-1055-61-triliun

Devi Farah Azizah, Darminto, Widdyah Sukmawati. 2014.

Efektifitas Pelaksanaan

Ektensifikasi Wajib PAjak Melalui Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP) Dalam Rangka Meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan.

KPP

Patama Malang Utara. Malang.

Dedi Barkah. 2012.

Pengaruh Ekstensifikasi dan Intensifikasi Terhadap Penerimaan

Daerah.

Kab. Karawang

Djoko Mulyono dan Baruni Wicaksono. 2009.

Akuntasi Pajak Lanjutan.

Yogyakarta:

CV. ANDI, Yogyakarta.

Diaz Priantara.2012.

Perpajakan Indonesia.

Bekasi : Mitra Wacana Media

Edi Irianto. 2013.

I Love Pajak

. Yogyakarta: CV. Aswaja Pressindo.

Elsa Dewita. 2013.

Pengaruh Pemberian Restitusi Pajak Pertambahan Nilai

Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai.

KPP Tigaraksa Tangerang

Erly Suandy. 2011.

Perencanaan Pajak (Edisi 5).

Jakarta : Salemba Empat.

Fauzi Syahrul. 2012.

Pengaruh pemberian restitusi pajak pertambangan nilai (PPN)

terhadap peneriaman PPN

. KPP Pratama Tangerang.

Gustian Djuanda Irwansyah Lubis. 2011.

Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dan

Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gujarati, Damodar. 2003.

Ekonomika Dasar.

Terjemahan: Sumarno Zain. Jakarta:

Erlangga.

Halim,

Abdul., Icuk ,Rangga B., Amin, Dara. 2014. “

Perpajakan: Konsep, Aplikasi,

Contoh, dan Studi Kasus”.

Jakarta : Penerbit Salemba.

Haula Rosdiana dan Edi Slamet Irianto. 2011.

Pengantar Ilmu Pajak: Kebijakan dan

Implementasi di Indonesia.

Jakarta: Rajawali Pers.

(13)

74

Husein Umar. 2011.

Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis

(Edisi 2).

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Ida Zuraida dan L.Y. Hari Sih Advianto. 2011.

Penagihan Pajak (Pajak Pusat dan

Pajak Daerah).

Ghalia Indonesia

Imam Ghozali. 2011.

Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mardiasmo. 2011.

Perpajakan (Edisi Revisi).

Yogyakarta : Andi

Metta Karina Supit, Siti Khairani.

Analisis Restitusi Pajak Pertambahan Nilai

. KPP

Pratama Palembang Ilir Barat.

Nufransa Wira Sakti. 2014.

Buku Pintar Pajak E-Commerce

. Jakarta: Visimedia.

Nufransa Wira Sakti dan Asrul Hidayat. 2015.

E-Faktur: Mudah dan Cepat.

Jakarta:

Visimedia

Rahardjo.2011.

Pengelolaan Pendapatan & Anggaran Daerah.

Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak. 2013 Nomor: SE-51/PJ/2013

Siti Kurnia Rahayu. 2010 Perpajakan Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Siti Resmi.2012.

Perpajakan: Teori & Kasus Buku Dua.

Jakarta. Salemba Empat.

Siti Resmi.2011.

Perpajakan: Teori & Kasus Buku Satu.

Jakarta. Salemba Empat.

Simanjuntak Timbul Hamonangan dan Imam Mukhlis. 2012.

Dimensi Ekonomi

Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi,

Bogor: Penerbit Raih Asa Sukses.

Soemarso. 2011.

Perpajakan: Pendekatan Komprehensif

. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. 2012.

Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D

. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2013.

Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D

. Bandung:

Alfabeta.

(14)

75

Sugiyono. 2015.

Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D

. Bandung:

Alfabeta.

Supramono & Theresia. 2010.

Perpajakan Indonesia

. Jakarta: Andi

Supramono & Theresia. 2015.

Perpajakan Indonesia

. Yogyakarta: Andi.

Timbul H. Simanjuntak dan Imam Mukhlis. 2012.

Dimensi Ekonomi Perpajakan

dalam Pembangunan Ekonomi

. Jakarta: Penerbit Raih Asa Sukses.

Ucu Srikurniati. 2009.

Pengaruh Ekstensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak.

KPP Bandung.

Umi Narimawati. 2010.

Penulisan Karya Ilmiah

. Jakarta: Penerbit Genesis.

Untung Sukardji. 2015.

Pajak Pertanbahan Nilai (Edisi Revisi 2015)

. Jakarta:

Rajawali Pers.

Waluyo.2006.

Perpajakan Indonesia

. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo. 2011.

Perpajakan Indonesia.

Jakarta: Salemba Empat.

(15)

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1

Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini, penulis akan memaparkan teori-teori yang

berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Disesuaikan dengan permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini, yaitu mengenai pengaruh restitusi PPN dan

ekstensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Sumedang.

2.1.1

Pengertian Restitusi PPN

2.1.1.1 Definisi Restitusi PPN

Pengertian restitusi PPN menurut Untung Sukardji (2015:592) :

Kelebihan pajak masukan (PM) terhadap pajak keluaran (PK) dalam suatu

masa pajak tertentu yang atas kelebihan terebut diminta kembali

.

Pengertian restitusi PPN menurut Djuanda dan Lubis (2011:121) adalah

sebagai berikut:

“K

elebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai terjadi karena jumlah

Pajak Masukan yang dibayar lebih besar dari pada jumlah Pajak Keluaran

yang dipungut dalam suatu Masa Pajak

.

Pengertian restitusi menurut Djoko Muljono (2010:148) adalah sebagai

berikut :

(16)

13

suatu masa pajak tertentu atau telah dilakukan pembayaran oleh wajib pajak

yang seharusnya tidak terutang

.

Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa Restiusi PPN yaitu

kelebihan jumlah pajak masukan yang dibayarkan dari pada jumlah pajak keluaran

yang dipungut.

2.1.1.2 Indikator Restitusi PPN

Indikator restitusi Pajak Pertambahan Nilai dalam penelitian ini

menggunakan dasar pemikiran Erly Suandy (2011:163) adalah sebagai berikut:

Pengembalian pembayaran pajak (restitusi) yang dikembalikan kepada wajib

pajak maka secara otomatis akan mengurangi jumlah penerimaan pajak”.

Berdasarkan pemikiran diatas pemikiran di atas, indikator untuk restitusi

PPN yaitu jumlah restitusi PPN.

2.1.2

Pengertian Ekstensifikasi

2.1.2.1 Definisi Ekstensifikasi

Pengertian ekstensifikasi pajak menurut Edi Slamet Irianto, dkk (2013:171)

adalah sebagai berikut :

“E

kstensifikasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka

meningkatkan jumlah wajib pajak dan atau jumlah pengusaha kena pajak

(PKP)”.

Pengertian ekstensifikasi pajak menurut Timbul H. Simanjuntak dan Imam

(17)

14

“E

kstensifikasi pajak adalah upaya meningkatkan penerimaan pajak dengan

cara menambahkan jumlah wajib pajak yang belum terdaftar atau

menambahkan jenis pajak baru

.

Sedangkan menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-51/PJ/2013

(2013) adalah sebagai berikut:

“E

kstensifikasi merupakan upaya proaktif yang dilakukan oleh Direktorat

Jenderal Pajak dalam rangka pemberian nomor pokok wajib pajak dan/atau

pengukuhan pengusaha kena pajak

.

Dari beberapa definisi diatas dapat dikatakann bahwa ekstensifikasi yaitu

upaya meningkatkan penerimaan pajak dengan menambahkan jumlah wajib pajak dan

pengusaha kena pajak.

2.1.2.2 Indikator Ekstensifikasi

Menurut Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE/PJ/201 (2013) indikator yang

diambil adalah sebagai berikut:

“E

ksetensifikasi yaitu upaya yang dilakukan untuk menambahkan jumlah

wajib pajak dan atau Pengeusaha Kena Pajak terdaftar

.

Sedangkan menurut Timbul H. Simanjuntak dan Imam Muhklis (2012:28)

indikator yang diambil adalah sebagai berikut:

“E

kstensifikasi merupakan upaya meningkatkan penerimaan pajak dengan

cara menambahkan jumlah wajib pajak baru atau menambahkan jumlah jenis

(18)

15

Dari hasil pemikiran di atas, indikator untuk ekstensifikasi yaitu jumlah

wajib pajak terdaftar.

2.1.3

Pengertian Penerimaan Pajak

2.1.3.1 Definisi Penerimaan Pajak

Menurut Siti Kurnia Rahayu (2010:53) berpendapat bahwa Penerimaan

Pajak adalah sebagai berikut:

“Penerimaan pajak merupakan Pelaksanaan pemerintah di negara manapun

hanya dapat dilaksanakan dengan adanya unsur pendukung yang salah

satunya adalah tersedianya dana, guna pembiayaan fungsi pemerintah secara

optimal. Sumber dana tersebut diperoleh dari pajak, hasil penjualan barang

dan jasa oleh pemerintah, pinjaman pemerintah, mencetak uang dan

sebagainya. Maka secara sederhana penerimaan negara dibedakan atas

penerimaan pajak dan bukan pajak”

.

Sedangkan menurut Nufransa Wira Sakti dan Asrul Hidayat (2015:17)

sebagai berikut:

“Penerimaan

pajak adalah semua penerimaan negara yang berasal dari pajak

penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan atas barang mewah,

pajak bumi dan bangungan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan,

cukai, dan pajak lainya

.

Menurut Simanjuntak Timbul H. dan Mukhlis Imam (2012:28) penerimaan

pajak adalah sebagai berikut:

“M

erupakan salah satu sumber pemasukan bagi negara dan merupakan

komponen penting dalam rangka kem

andirian pembiayaan pembangunan”.

Dari beberapa definisi diatas dapat dikatakan penerimaan pajak merupakan

(19)

16

2.1.3.2

Indikator Penerimaan Pajak

Menurut John Hutagaol (2007:145) dapat diambil indikator sebagai berikut:

“U

ntuk mengetahui peningkatan penerimaan pajak dapat dilihat dari segi

realisasi penerimaan pajak yang diperoleh

.

Sedangkan menurut Supramono dan Theresia (2010: 1) adalah sebagai

berikut:

“M

engungkapkan bahwa naik turunnya penerimaan pajak dapat dilihat dari

realisasi penerimaan pajak

.

Menurut Liberti Pandiangan (2008:4) adalah sebagai berikut:

“R

ealiasasi penerimaan pajak setiap tahunnya yang belum menunjukan

tingkat optimalnya, dengan menunjukan potensi yang ada. Sebagai

Indikatornya

, realiasasi dan peranan pajak”.

Dari hasil pemikiran di atas maka dapat diambil indikator untuk penerimaan

pajak adalah jumlah realisasi penerimaan pajak.

2.2

Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono (2013:93) kerangka berfikir adalah sebagai berikut:

“M

erupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting

.

2.2.1 Pengaruh Restitusi PPN

Terhadap Penerimaan Pajak

(20)

17

“R

estitusi pajak pertambahan nilai dapat dikatakan sangat mempengaruhi

kedalam penerimaan pajak pertambahan nilai yang ada

.

Menurut Buku Standar Akuntansi Pemerintahan (2007:216) adalah sebagai

berikut:

Kesalahan yang berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan

oleh sifat alamiah dari jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan

terjadi berulang dalam penerimaan pajak dari wajib pajak yang memerlukan

koreksi sehingga perlu dilakukan restitusi

.

Menurut Wanda Marina Supir (2014) adalah sebagai berikut:

Restitusi yang terjadi mempengaruhi penerimaan pajak yang ada dapat

dilihat ketika terjadi pengembalian dana terhadap wajib pajak yang melakukan

restitusi maka dana hasil penerimaan pajak yang ada memberikan dampak

bagi pemerintah untuk menyalurkan dana pajak dalam bidang pembangunan

ataupun pembiayaan lain

.

Berikut pengungkapan keterkaitan restitusi PPN dengan penerimaan pajak

yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Menurut Elsa Dewita (2013) adalah sebagai

berikut:

Terdapat nilai korelasi (r) 0,667, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang

kuat antara pemberian restitusi PPN terhadap penerimaan PPN dan nilai

thitung < ttabel, yaitu 1,552 < 2,353 dengan tingkat kealpaan 5%. Maka Ho

diterima Ha ditolak, artinya pemberian restitusi PPN terhadap penerimaan

PPN tidak ada pengaruh antara pemberian restitusi PPN terhadap penerimaan

PPN

.

Sedangkan menurut Fauzi, Syahrul (2012) adalah sebagai berikut:

“P

engaruh restitusi PPN memiliki dampak terhadap penerimaan pajak.

Diketahui bahwa hasil pengaruh pemberian Restitusi PPN terhadap

penerimaan pajak yang diperoleh dari 72 sampel selama tahun 2008-2010

sebesar 29,4% dan sisanya 70,6% dipengaruhi oleh faktor lain

.

Sedangkan menurut Wandha Marina Supit, David Paul Elia Saerang dan

(21)

18

“R

estitusi pajak pertambahan nilai yang terjadi memberikan pengaruh

terhadap penerimaan pajak yang ada. Hal ini sebabkan saat pengajuan restitusi

diterima, maka akan terjadi pengembalian dana bagi wajib pajak yang

mengakibatkan dana pajak berkurang untuk penyaluran kepada pihak

pemerintah

.

Adapapun penelitian dari Metta Karina dan Siti Khairani (2011) adalah

sebagai berikut:

“R

estitusi PPN dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

Penerimaan pajak. karena, restitusi PPN adalah pengembalian kelebihan

pembayaran PPN yang disebabkan oleh lebih besarnya nominal pajak

masukan dari pada nominal pajak keluaran

.

Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa restitusi PPN

berpengaruh terhadap penerimaan pajak.

2.2.2 Pengaruh Ekstensifikasi Terhadap Penerimaan Pajak

Menurut Supramono & Theresia (2010:76) adalah sebagai berikut:

“P

emerintah selalu berupaya untuk meningkatkan penerimaan negara yang

ditempuh melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pajak

.

Menurut Timbul H. Simanjuntak dan Imam Mukhlis (2012:28) adalah sebagai

berikut:

“E

kstensifikasi pajak adalah upaya meningkatkan penerimaan pajak dengan

cara menambahkan jumlah wajib pajak atau pengusaha kena pajak yang

belum terdaftar atau menambahkan jumlah jenis pajak yang baru

.

Menurut Nufransa Wira Sakti (2014:158) adalah sebagai berikut:

“A

da dua cara untuk menaikan potensi penerimaan pajak, yaitu dengan

(22)

19

Berikut pengungkapan keterkaitan pemeriksaan pajak dengan penerimaan

pajak yang dilakukan oleh beberapa peneliti. Menurut Widdyah Sukmawati,

Darminto, Devi Farah Azizah (2014) adalah sebagai berikut:

“H

asil penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstensifikasi dapat meningkatkan

jumlah wajib pajak terdaftar sehingga realisasi penerimaan pajak bertambah

29,7% pada tahun 2010 dan 10,4% pada 2013

.

Menurut Dendi Berkah (2014) adalah sebagai berikut:

“T

erdapat hubungan yang signifikan antara ekstensifikasi perpajakan dengan

penerimaan pajak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan

penerimaan pajak dapat melaksanakan kegiatan ekstensifikasi perpajakan

.

Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa ekstensifikasi

berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Dari penjelasan di atas maka paradigma

(23)

20

[image:23.612.112.524.88.354.2]

Gambar 2.1

Paradigma Pemikiran

2.3

Hipotesis

Setelah adanya kerangka pemikiran, maka diperlukannya suatu pengujian

hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat.

Menurut Sugiyono (2013:64) pengertian hipotesis penelitian adalah sebagai

berikut:

“J

awaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data”.

Restitusi PPN (X1)

Ekstensifikasi (X2)

Penerimaan Pajak (Y) Dalam Buku Standar Akuntansi

Pemerintahan (2007:216) Wanda Marina Supir (2014)

Suparmono dan Theresia (2010:2) Timbul Simanjuntak dan Imam

(24)

21

Sedangkan hipotesis menurut Umi Narimawati (2010:7) adalah sebagai

berikut:

“A

sumsi atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya dalam suatu

analisis statistik”.

Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara yang

diungkapkan dalam pernyataan yang dapat diuji dan merupakan jawaban sementara

dari rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka penulis mencoba merumuskan

hipotesis sebagai kesimpulan sementara sebagai berikut:

H1: Restitusi PPN

berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak

(25)

1

PENGARUH RESTITUSI PPN DAN ESKTENSIFIKASI PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang Periode 2011-2015)

Pembimbing:

Dr. Adeh Ratna Komala,SE.,M.Si

Oleh: Hizkia Mulki

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

Email: k.mulki@yahoo.com

ABTRACT

This research was conducted on Tax Ofice Service Sumedang, VAT restitution and extensification is one of the factors that affect tax revenues. A phenomenon that occurs in the study on VAT restitution ,. If VAT restitution that number rose yet tax revenues go up and the tax extension while increasing the number of taxable entrepreneur that does not make the tax

revenue increase.

The purpose of this study was to determine the effect of extending the VAT refunds and taxes on Tax Office Service Sumedang. In this research using descriptive and verification method with quantitative approach. The test statistic used is multiple linear regression analysis, correlation analysis, analysis of the determinan coefficient.

The results of this study indicated the presence of VAT refunds to extending the

influence of Revenue and Tax on Tax Revenue.

Keywords: Restitution VAT, Extensification Tax and Tax Revenue

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Suparmono dan Theresia Woro Damayant (2010:2) mengatakan bahwa pajak memiliki peranan penting dalam penerimaan suatu negara, pajak merupakan iuran dari rakyat untuk negara yang dipungut oleh negara melalui pemerintah yang dibayarkan berupa uang. Siti Kurnia Rahayu ( 2010:153) menyebutkan bahwa sumber dana tersebut diperoleh dari pajak, hasil penjualan barang dan jasa oleh pemerintah, pinjaman pemerintah, mencetak uang dan sebagainya penerimaan negara terdiri atas penerimaan pajak dan bukan pajak.

(26)

2

Supramono dan Theresia Woro Damayanti (2010:1) mengatakan bahwa peranan pajak dalam penerimaan negara semakin besar terbukti dari adanya penerimaan yang berasal dari pajak hampir mencapai 80% yang membawa konsekuensi realisasi penerimaan negara sangat bergantung pada penerimaan dari sektor pajak. Haula Rosdiana dan Edi Selamet Irianto (2011:01) menyebutkan bahwa sebagai sumber penerimaan negara yang utama serta merta penerimaan pajak. Menurut Nurfansa Wira Sakti dan Asrul Hidayat (2015:11) mengatakan bahwa penerimaan pajak terdiri atas penerimaan PPh migas, PPh nonmigas, PPN, PBB, dan pajak lainya.

Supramono dan Theresia Woro Damayanti (2010:6) mengatakan bahwa di Indonesia pajak memiliki lembaga berdasarkan pemungutannya yaitu ada pajak daerah dan pajak pusat, pajak pusat merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat untuk membiayai pengeluaran negara yaitu Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PBB, bea materai, dan BPHTB. Menurut Timbul H. Simanjuntak dan Imam Mukhlis (2012:213) dalam pemungutan pajak ada Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang merupakan pajak objektif yang dikenakan atas penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak. Dan menurut Djuanda dan Lubis (2011) pada Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sering terjadinya kelebihan pembayaran pajak karena pajak masukan lebih besar dibading pajak keluaran (restitusi).

Menurut Wanda Marina Supir (2014) restiusi PPN mempengarui terhadap penerimaan pajak. Menurut Devi Farah Azizah (2014) ekstensifikasi pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak.

Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Restitusi PPN dan Ekstensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak pada KPP

Pratama Sumedang Periode 2011-2015”

1.2 Rumusan Masalah

Penulis akan mengambil beberapa rumusan masalah yang akan diteliti didasarkan atas pembahasan diatas, rumusan masalah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh jumlah restitusi terhadap penerimaan pajak 2. Seberapa besar pengaruh ekstensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Berdasarkan penelitian masalah yang telah dirumuskan di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini dilakukan dengan maksud mendapatkan data yang akurat dan relevan berkaitan dengan Pengaruh Restitusi PPN dan Ekstensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Restitusi PPN terhadap Penerimaan Pajak 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Ekstensifikasi Pajak terhadap Penerimaan

Pajak

1.4 Kegunaan Penelitian

(27)

3

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Restitusi PPN

Pengertian restitusi PPN menurut Djuanda dan Lubis (2011:121) adalah sebagai berikut:

“Kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai terjadi karena jumlah Pajak Masukan

yang dibayar lebih besar dari pada jumlah Pajak Keluaran yang dipungut dalam suatu

Masa Pajak”.

Dalam penelitian ini menggunakan dasar pemikiran dari Erly Suandy (2011:163) adalah sebagai berikut:

“Pengembalian pembayaran pajak (restitusi) yang dikembalikan kepada wajib pajak

maka secara otomatis akan mengurangi jumlah penerimaan pajak”. 2.1.2 Ekstensifikasi Pajak

Pengertian ekstensifikasi pajak menurut Edi Slamet Irianto, dkk (2013:171) adalah sebagai berikut :

“Ekstensifikasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah wajib pajak dan atau jumlah pengusaha kena pajak (PKP)”.

Menurut Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE/PJ/201 (2013) dasar pemikiran yang diambil adalah sebagai berikut:

“Eksetensifikasi yaitu upaya yang dilakukan untuk menambahkan jumlah wajib pajak dan atau Pengeusaha Kena Pajak terdaftar”.

2.1.3 Penerimaan Pajak

Menurut Simanjuntak Timbul H. dan Mukhlis Imam (2012:28) penerimaan pajak adalah sebagai berikut:

“Merupakan salah satu sumber pemasukan bagi negara dan merupakan komponen penting dalam rangka kemandirian pembiayaan pembangunan”.

Menurut John Hutagaol (2007:145) dapat diambil dasar pemikiran sebagai berikut:

“Untuk mengetahui peningkatan penerimaan pajak dapat dilihat dari segi realisasi

penerimaan pajak yang diperoleh”.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Restitusi PPNTerhadap Penerimaan Pajak

Menurut Siti Resmi (2014:214) adalah sebagai berikut:

“Restitusi pajak pertambahan nilai dapat dikatakan sangat mempengaruhi kedalam penerimaan pajak pertambahan nilai yang ada”.

2.2.2 Pengaruh Ekstensifikasi PajakTerhadap Penerimaan Pajak

Menurut Supramono & Theresia (2010:76) adalah sebagai berikut:

“Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan penerimaan negara yang ditempuh

melalui ekstensifikasi dan intensifikasi pajak”. 2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis sebagai kesimpulan sementara sebagai berikut:

(28)

4

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif sendiri di definisikan oleh Suharismi Arikunto (2013:174):

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dilaporkan dalam bentuk

laporan penelitian.”

Metode verifikatif menurut Sugiyono (2015:13) menjelaskan bahwa:

“Metode verivikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

3.2 Operasinalisasi Variabel

Menurut Umi Narimawati (2010:31) , operasionalisasi variable adalah sebagai berikut :

“Operasionalisasi variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang

dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik”.

Kemudian Suharsimi Arikunto (2013:164) menjelaskan bahwa pemecahan variabel menjadi sub-variabel disebut dengan kategorisasi, yaitu memecah variabel menjadi kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh peneliti. Kategori-kategori-kategori yang tadi dijelaskan bisa diartikan sebagai indikator. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut, dapat dikatakan bahwa operasionalisasi variabel yaitu suatu cara untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi variabel menjadi sub-variabel yang bisa dijadikan sebagai indikator dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

1. Variabel Independen (X1)

Menurut Deni Darmawan (2013:109) variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independent X1 dalam penelitian ini adalah Restitusi

PPN yang diukur dari jumlah Restitusi. 2. Variabel Independen (X2)

Menurut Deni Darmawan (2013:109) variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independent X2 dalam penelitian ini adalah variabel

Ekstensifikasi pajak yang diukur dari jumlah Pengusaha Kena Pajak (PKP). 3. Variabel Dependen (Y)

(29)

5

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Sugiyono (2015:137) menyatakan bahwa sumber data dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Menurut Andi Supangat (2010:2) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluannya sendiri. Kemudian Tony Wijaya (2013:19) menyatakan bahwa data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersifat siap dipakai. Data sekunder mampu memberikan informasi dalam pengambilan keputusan meskipun dapat diolah lebih lanjut.

Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Pengaruh Restitusi

PPN dan Ekstensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak” adalah data sekunder. Sedangkan berdasarkan sifatnya peneliti menggunakan data kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2015:137), data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan. Dan definisi data kuantitatif menurut Sugiyono (2015:7) adalah data penelitian berupa angka-amgka dan analisis menggunakan statistik..

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sugiyono (2012:308) Data sekunder merupakan data sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,misalnya lewat dokumen atau orang lain. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data jumlah restitusi PPN, data jumlah PKP dan data realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai yang diperoleh dari KPP Pratama Sumedang.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012: 62) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan dengan membaca dan menelaah text book yang ada di perpustakaan ataupun milik pribadi. Data lainnya pun diperoleh dari jurnal terkait serta dari website yang ada seperti www.pajak.go.id

2. Studi Lapangan (Field Research)

a) Observasi : Pengamatan ini dilakukan dengan mendatangi langsung KPP Pratama Sumedang untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti terkait judul yang diteliti. b) Dokumentasi : Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian 3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2015:80) pengertian Populasi adalah sebagai berikut:

"Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan".

(30)

6

3.4.2 Penarikan Sampel

Menurut Tony Wijaya (2013:27) sampel adalah:

“Bagian dari populasi yang diambil/ditentukan berdasarkan karakteristik dan teknik

tertentu. Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat”.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Sampling Jenuh. Pengertian Sampling Jenuh menurut Sugiyono (2015:81) adalah sebagai berikut:

Sampling Jenuh adalah teknik penentuan data sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Menurut (Uma Sekaran, 2011:136) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel, yaitu sebagai berikut :

“Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel

adalah 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian dan untuk ukuran sampel minimum adalah 30 yang dipecah ke dalam subsampel adalah tepat untuk

kebanyakan penelitian”.

Sampel dalam penelitian ini adalah data-data berupa jumlah Restitusi PPN, jumlah PKP dan laporan jumlah realisasi Penerimaan Pajak selama 5 periode (2011-2015) dalam hitungan bulan yaitu Januari-Desember. di KPP Pratama Bandung Sumedang.

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.3.1 Tempat Penelitian

Dalam rangka memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, maka Penulis melakukan penelitian pada KPP Pratama Sumedang yang terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I yang beralamat di Jl. H.Ibrahim Adjie (Kiaracondong) Nomor 372, Bandung.

3.4.3.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan dimulai dari Febuari 2016 sampai dengan Agustus 2016.

3.5 Metode Pengujian Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana data yang diperoleh penulis merupakan data kedua yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak lain, maka metode pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengujian Asumsi Klasik.

Didalam penggunaan analisis linier berganda, diperlukan beberapa pengujian asumsi klasik. Beberapa asumsi klasik regresi linier berganda (Multiple Linear Regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokolerasi.

3.6 Rancangan Analisis 3.6.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis adalah sebagai berikut:

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

(31)

7

dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain”.

Analisis yang penulis gunakan terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan meode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitaif.

Menurut Sugiyono (2015:7) mendefinisikan analisis kuantitaif sebagai berikut:

“Analisis kuantitatif merupakan metode analisis yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang tekah ditetapkan”.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitaif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple)

Menurut Sugiyono (2011:277) mendefinisikan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

“Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal

dua”.

Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh Restitusi PPN dan Ekstensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak. Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik/turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (XΌ dan X΍).

2) Analisis Korelasi Pearson

Analisis kolerasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Kolerasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Yang dimaksud analisis kolerasi pearson menurut Nanang Martono (2014:214) adalah alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio.

3) Analisis Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh Restitusi PPN (X1) dan Ekstensifikasi Pajak (X2) terhadap Penerimaan Pajak (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013:64) mendefinisikan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Rancangan pengujian hipotesis dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan Hipotesis alternatif (Ha)

menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen yaitu Restitusi PPN dan Ekstensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak.

(32)

8

menyatakan bahwa jika penelitian tidak menggunakan sampel, maka tidak ada hipotesis statistik, yang ada hanya hipotesis penelitian dan dalam pembuktiannya tidak ada istilah signifikansi.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan jenis data yang dikumpulkan maka metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah rata-rata, maksimum dan minimum dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan masing-masing variabel pada KPP Pratama Sumedang periode tahun 2010-2015, sedangkan analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Restitusi PPN (X1) dan Ekstensifikasi Pajak (X2) terhadap Penerimaan Pajak(Y)

4.1.1 Analisis Deskriptif

Perolehan dari data kuantitatif akan dipaparkan sebagai variabel-variabel terkait dalam penelitian. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan variabel dan skala pengukuran yang telah ditetapkan sebelumnya. Data-data yang telah tersedia akan disajikan dalam bentuk tabel deskriptif statistik agar mempermudahkan dalam menjelaskan hasil penelitian.

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Restitusi PPN (X1)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dilakukan pada analisis deskriptif rata-rata rata niali jumlah Restitrusi PPN selama tahun 2011-2015 mengalami fluktuatif yaitu peningkatan dan penurunan dari bulan ke bulan, namun ada beberapa bulan yang selalu naik dari bulan ke bulannya. Jumlah Restitusi PPN dapat mempengaruhi terhadap Penerimaan Pajak.

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Ekstensifikasi Pajak (X2)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dilakukan pada analisis deskriptif rata-rata rata niai jumlah PKP selama tahun 2011-2015 mengalami fluktuatif yaitu peningkatan dan penurunan dari bulan ke bulan, bahkan ada beberapa bulan KPP Pratama Sumedang bagian ekstensifikasi pajak yang dapat diukur dengan jumlah PKP yang terdaftar untuk meningkatkan penerimaan pajak.

4.1.1.3 Analisis Deskriptif Penerimaan (Y)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Penerimaan Pajak terendah pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang periode 2011 – 2015 berada pada bulan Januari tahun 2011, dan sebaliknya nilai tertinggi Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang periode 2011 – 2015 berada pada bulan Desember 2015.

4.1.2 Analisis Verifikarif

Menurut Sugiyono (2015:13) menjelaskan bahwa metode verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

4.1.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

Agar memenuhi kaidah BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka regresi sederhana harus memenuhi uji prasyarat análisis yang disebut dengan uji asumsi klasik. Dari hasil analisis uji normalitas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-talled) berada diangka 0.542, yang berarti nilai probabilitas >0,05 dan dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Dan dari hasil output VIF hitung dari kedua variabel = 1.145 < VIF = 10 dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan tabel scatterplot, data yang digunakan tidak terjadi heterokedastisitas. Hal tersebut terjadi karena data tidak memiliki pola khusus atau memiliki pola acak . Dan berdasarkan uji autokorelasi diperoleh nilai d sebesar 1,889. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai dL dandU pada tabel Durbin-Watson. Untuk α=0.05, k=2 dan

n=60, diperoleh dL= 1,5144 dan dU= 1,6518. Nilai dU < d < 4- dU ,jadi 1,6518 < 1,889 < 2.3482

(33)

9

4.1.2.2 Hasil Koefisien Korelasi

Hubungan antara Restitusi PPN terhadap Penerimaan Pajak sebesar 0,171, artinya Restitusi PPN memiliki hubungan korelasi rendah dengan Penerimaan Pajak. hal ini terlihat dari nilai korelasi berada diantara 0,20 hingga 0,399 yang tergolong dalam kategori rendah. Hubungan yang bersifat negatif artinya, semakin tinggi jumlah Restitusi PPN maka Penerimaan Pajak akan semakin rendah. Sedangkan hubungan antara Ekstensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak sebesar 0,573, artinya Ekstensifikasi Pajak memiliki hubungan korelasi yang kuat dengan Penerimaan Pajak. Hal ini terlihat dari nilai korelasi berada diantara 0,40 hingga 0,599 yang tergolong dalam kategori sedang. Hubungan yang bersifat positif artinya, semakin banyak Jumlah PKP maka hal tersebut meningkatkan Penerimaan Pajak dan sebaliknya apabila jumlah PKP rendah maka Penerimaan Pajak bernilai rendah.

4.1.2.3 Hasil Koefisien Determinasi

Dari hasil perhitungan untuk nilai koefisien determinasi yaitu sebesar 0,083277 artinya Restitusi PPN terhadap Penerimaan Pajak adalah sebesar 8,32%, sedangkan sisanya yaitu 91,68% merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dan untuk nilai koefisien determinasi yaitu sebesar 0,3917 artinya pengaruh Ekstensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak sebesar 39,17%, sedangkan sisanya yaitu 60,83% merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Restitusi PPN terhadap Penerimaan Pajak

Dengan nilai korelasi (r) yang diperoleh antara Restitusi PPN dengan Penerimaan Pajak pada KPP Pratama Sumedang adalah sebesar 0,171, ini berarti terdapat hubungan korelasi yang rendah antara Restitusi PPN terhadap Penerimaan Pajak. Dengan nilai bertanda negatif dan dalam analisis koefisien determinasi didapat nilai koefisien determinasi Restitusi PPN terhadap Penerimaan Pajak sebesar 8,32%.

Hasil penelitian juga sesuai dengan landasan teori pada pembahasan sebelumnya yaitu menurut Untung Sukardji (2015:595) mengatakan bahwa semakin besar restitusi, maka semakin mengurangi penerimaan pajak. Hal ini sesuai dengan yang penelitian terdahulu yang di kemukakan oleh Fauzi, Syahrul (2012) bahwa hasil pengujian restitusi PPN berpengaruh negatif terhadap penerimaan pajak dengan kata lain restitusi PPN mempengaruhi Penerimaan Pajak.

4.2.2 Pengaruh Surat Tagihan Pajak terhadap Penerimaan PPN

Dengan nilai korelasi (r) yang diperoleh antara STP PPN dengan Penerimaan PPN pada KPP Pratama Sumedang adalah sebesar 0,573, ini berarti terdapat hubungan yang sedang antara Ekstensifikasi Pajak dengan Penerimaan Pajak. Dengan hubungan yang bersifat positif dan analisis koefisien determinasi didapat nilai koefisien determinasi STP PPN terhadap Penerimaan PPN sebesar 39,17%.

(34)

10

V. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab I hingga bab IV mengenai pengaruh restitusi PPN dan ekstensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang periode 2011 hingga 2015, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Restitusi PPN berpengaruh terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang periode 2011-2015. Artinya, semakin besar jumlah restitusi maka semakin mengurangi penerimaan pajak. Hal ini tidak sesuai dengan fenomena yang terjadi bahwa jika jumlah restitusi PPN naik, maka penerimaan pajak ikut naik. Restitusi PPN dapat menjadi salah satu yang mengurangi penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang ketika terjadi restitusi PPN maka penerimaan pajak berkurang.

2. Ekstensifikasi pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang periode 2011-2015. Artinya, semakin sering melakukan tindakan ekstensifikasi pajak untuk menarik jumlah pengusaha kena pajak maka semakin meningkat pula jumlah penerimaan pajak. Hal ini tidak sesuai dengan fenomena yang terjadi bahwa jika jumlah pengusaha kena pajak meningkat tidak membuat penerimaan pajak naik. Pengusaha kena pajak yang baru mendaftar atau yang telah membayarkan hutang pajaknya akan menjadi sumber penerimaan pajak.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

5.2.1 Saran Operasional

Menurut Nufransa Wira Sakti (2014:158) mengatakan bahwa dalam mengatasi masyarakat yang masih belum mengerti petugas pajak berhak melakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai perpajakan, karena itu merupakan cara untuk menaikan potensi penerimaan pajak. Berdasarkan teori tersebut maka penulis memberikan saran bagi pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang mengenai restitusi PPN dan ekstensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak, yaitu sebagai berikut:

1) Untuk mencegah terjadinya restitusi PPN yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak maka ada perlunya untuk melakukan pembinaan kepada wajib pajak dalam bidang perpajakan berupa sosialisasi atau penyuluhan tata cara menghitung hutang PPN agar tidak terjadi restitusi PPN, dan juga lakukan sosialisasi atau penyuluhan kepada wajib pajak dalam bidang pelaporan dalam transaksi PPN yang bertarif pajak 0% agar tidak terjadi kesalah pahaman antara petugas pajak dan wajib pajak, maka restitusi PPN dapat terhindari.

(35)

11

5.2.2 Saran Akademis

1. Saran Pengembangan Ilmu

Diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi perpajakan mengenai restitusi PPN, ekstensifikasi pajak dan penerimaan pajak.

2. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai sumber referensi. Jika akan melakukan penelitian dengan variabel yang sama, diharapkan peneliti selanjutnya menambahkan atau mengganti variabel yang ada dalam penelitian ini dengan variabel yang tidak diteliti sehingga terhindar dari plagiatisme. Jika melakukan penelitian dengan topik yang sama, disarankan menambahkan atau mengganti indikator pada setiap variabel agar memperoleh konribusi pengaruh yang lebih kuat.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Bambang Brodjonegoro. 2015. Penermaan Pajak Desember 2015. Diakses pada 11 Januari 2016, dari :

https://m.tempo.co/read/news/2016/01/11/090734853/penerimaan-pajak-desember-2015-rp-1055-61-triliun

Devi Farah Azizah, Darminto, Widdyah Sukmawati. 2014. Efektifitas Pelaksanaan Ektensifikasi Wajib PAjak Melalui Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Dalam Rangka Meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan. KPP Patama Malang Utara. Malang.

Dedi Barkah. 2012. Pengaruh Ekstensifikasi dan Intensifikasi Terhadap Penerimaan Daerah. Kab. Karawang

Djoko Mulyono dan Baruni Wicaksono. 2009. Akuntasi Pajak Lanjutan. Yogyakarta: CV. ANDI, Yogyakarta.

Diaz Priantara.2012. Perpajakan Indonesia. Bekasi : Mitra Wacana Media

Edi Irianto. 2013. I Love Pajak. Yogyakarta: CV. Aswaja Pressindo.

Elsa Dewita. 2013. Pengaruh Pemberian Restitusi Pajak Pertambahan Nilai Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai. KPP Tigaraksa Tangerang

Erly Suandy. 2011. Perencanaan Pajak (Edisi 5). Jakarta : Salemba Empat.

Fauzi Syahrul. 2012. Pengaruh pemberian restitusi pajak pertambangan nilai (PPN) terhadap peneriaman PPN. KPP Pratama Tangerang.

Gustian Djuanda Irwansyah Lubis. 2011. Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gujarati, Damodar. 2003. Ekonomika Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga.

Halim, Abdul., Icuk ,Rangga B., Amin, Dara. 2014. “Perpajakan: Konsep, Aplikasi, Contoh, dan

Studi Kasus”. Jakarta : Penerbit Salemba.

Haula Rosdiana dan Edi Slamet Irianto. 2011. Pengantar Ilmu Pajak: Kebijakan dan Implementasi di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

(36)

12

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Edisi 2). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Ida Zuraida dan L.Y. Hari Sih Advianto. 2011. Penagihan Pajak (Pajak Pusat dan Pajak Daerah). Ghalia Indonesia

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mardiasmo. 2011.Perpajakan (Edisi Revisi).Yogyakarta : Andi

Metta Karina Supit, Siti Khairani. Analisis Restitusi Pajak Pertambahan Nilai. KPP Pratama Palembang Ilir Barat.

Nufransa Wira Sakti. 2014. Buku Pintar Pajak E-Commerce. Jakarta: Visimedia.

Nufransa Wira Sakti dan Asrul Hidayat. 2015. E-Faktur: Mudah dan Cepat. Jakarta: Visimedia

Rahardjo.2011.Pengelolaan Pendapatan & Anggaran Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak. 2013 Nomor: SE-51/PJ/2013

Siti Kurnia Rahayu. 2010 Perpajakan Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Siti Resmi.2012.Perpajakan: Teori & Kasus Buku Dua. Jakarta. Salemba Empat.

Siti Resmi.2011.Perpajakan: Teori & Kasus Buku Satu. Jakarta. Salemba Empat.

Simanjuntak Timbul Hamonangan dan Imam Mukhlis. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi, Bogor: Penerbit Raih Asa Sukses.

Soemarso. 2011. Perpajakan: Pendekatan Komprehensif. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supramono & Theresia. 2010. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Andi

Supramono & Theresia. 2015. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Andi.

Timbul H. Simanjuntak dan Imam Mukhlis. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Penerbit Raih Asa Sukses.

Ucu Srikurniati. 2009. Pengaruh Ekstensifikasi Pajak Terhadap Penerimaan Pajak. KPP Bandung.

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.

(37)

13

Waluyo.2006. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Agar pelaksanaan kegiatan ekstensifikasi wajib pajak dapat dilakukan sesuai dengan. tujuan yang diharapkan, maka pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak harus

Penerimaan pemerintah dari sektor pajak memang sudah tinggi tapi seiring dengan semakin tingginya kebutuhan akan keperluan yang dibutuhkan pemerintah untuk mejalankan roda

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menghasilkan pengaruh yang sangat kuat antara ekstensifikasi wajib pajak dan self assessment system terhadap penerimaan

Tindakan pemeriksaan ini dilakukan sebagai sarana penegakan hukum ( law enforcement ) bagi Wajib Pajak (WP) atau Penanggung Pajak (PP) yang lalai dalam memenuhi

Dari definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa Pencairan Tunggakan Pajak adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak yang digunakan untuk

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah jumlah penerimaan PPN setiap bulan, besarnya jumlah nominal SPT Masa PPN yang yang terutang oleh PKP setiap bulan, besarnya

a) Pelanggaran yang sering dilakukan oleh Wajib Pajak Pertambahan Nilai adalah keterlambatan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa pada masa pajak, hal ini berdampak

Adapun upaya yang dilakukan oleh KPP Pratama di Kota Medan untuk meningkatkan pelaksanaan ekstensifikasi dan intensifikasi pajak dalam upaya peningkatan penerimaan