• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Service Dan Penjualan Suku Cadang Pada Bengkel Via Motor Sport Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Service Dan Penjualan Suku Cadang Pada Bengkel Via Motor Sport Bandung"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SUKU CADANG DAN

PELAYANAN SERVICE PADA BENGKEL VIA MOTOR

SPORT BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

SKRIPSI AGUNG SAPUTRA

1.05.06.307

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

Via Motor Sport adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam pelayanan dan penjualan suku cadang pelayanan sepeda motor. Selama ini layanan sistem informasi dan penjualan di Via Motor Sport masih belum terkomputerisasi. Dimana data masih berbentuk tulisan tangan dan catatan dalam stack kemudian disimpan dalam rak buku. Arsip-arsip ini dianggap kurang aman dan pembuatan laporan memakan waktu lama, studi ini bertujuan untuk mengetahui sistem berjalan, membuat desain sistem, analisis dan pengujian sistem dan menerapkan sistem informasi layanan dan penjualan cadang bagian.

Penelitian ini berguna untuk membangun layanan informasi sistem dan penjualan suku cadang Via Motor Sport. Dalam pengembangan layanan sistem informasi dan penjualan suku cadang saya menggunakan metode prototipe pengembangan sistem adalah metode dimana data digunakan teknik pengumpulan meliputi pengamatan dan wawancara. Untuk menggunakan metode pendekatan sistem metode tersetruktur dengan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaan, seperti flowmap, diagram konteks, dan data aliran diagram.

Pemrograman bahasa yang digunakan dalam merancang dan mengimplementasikan sistem informasi pelayanan dan penjualan suku cadang adalah 6,0 visual basic dan database yang digunakan adalah SQL Server 2000 Hasil dari penelitian di Motor Sport Via, dapat dibuat kesimpulan bahwa dengan pembangunan layanan sistem informasi dan penjualan suku cadang diharapkan dapat membantu petugas dalam mengelola data persediaan, persediaan data laporan, untuk lebih cepat dan dapat mengurangi kesalahan dalam data merekam proses dan mengurangi kesalahan dalam pengiriman laporan.

(3)

ii

ABSTRACT

Via Motor Sport is one company specialized in service and spare parts sales service of motorcycles. During these information systems service and sales in Via Motor Sport still not computerized. Where data are still shaped and hand-written records in the stack is then stored in a bookshelf. These archives considered less secure and the making of the report takes a long time, This study aims to determine the running system, making system design, analysis and testing system and to implement information systems service and sales of spare parts.

This research is useful for building information systems service and sales of spare parts Via Motor Sport. In the development of information systems service and sales of spare parts I use the method prototype system development is method in which data collection techniques used include the observation and interview. To use the system approach method tersetruktur method with several tools and techniques such as flowmap workmanship, context diagrams, and data flow diagrams.

Programming language used in designing and implementing information systems service and sales of spare parts is visual basic 6.0 and database used is SQL Server 2000 results from research in Via Motor Sport, can be made the conclusion that with the construction of information systems service and sales of spare parts is expected to assist officers in managing inventory data, inventory data report, for faster and can reduce errors in data recording process and reduce errors in the delivery of the report.

Keywords:Information Systems service,spare parts sales,Stock goods Inventory

(4)

iii

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelseikan skripsi inidengan judul “Sistem Informasi Pembelian Suku Cadang dan Pelayanan Service Pada Bengkel VIA Motor Sport Bandung” disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Pada mulanya penulis mengalami berbagai kendala, namun berkat banuan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini pun bisa juga diselseikan. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak dibawah ini : 1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

Bandung.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE.M.SI, selaku Ketua Prodi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Unikom.

(5)

iv

5. Imelda, ST.,MT, selaku dosen wali SI7 2006 yang telah membantu kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.

6. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

7. Kang Riski selaku pemiik bengkel VIA Motor Sport dan seluruh karyawan-karyawan yang telah membantu salama penyusunan skripsi ini

8. Ibu dan Ayah tercinta yang memberikan dukungan doa dan semangat, adiku yang selalu memberikan doa yang tulus, alm. Aki Cecep yang selama ini mengajarkan banyak hal tentang kehidupan dan seluruh keluarga besar yang berada di Tanjung Enim dan Baturaja yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.

9. Diah Oktaviani Indah Cahyagi (Miemu) yang tak henti-hentinya memberikan dukungan, semangat, do’a, waktu, dan kepercayaan hingga dapat merubah kehidupan ku menjadi lebih baik.

10 Teman- teman PASS-B, Matic_7x, Inter Club Indonesia Moratti yang selalu memberi semangat, best friends Andi Mawi, Hendara Elong, Robby Parto, Andi Tompul, Dedek Simin, Ricki Basir, ,Jaka, Layf, Addy Oneng, Hana, Kiki, Varren, dan semua sahabat-sahabat aku yang tidak bisa disebutin semuanya.

(6)

v

keluarga besar di Bandung yang selalu memberikan bantuan moral maupun matreil.

Pada semua pihak yang telah memberikan semangat dan doa yang terbaik mudah–mudahan Allah SWT memberikan balasan atas amal yang telah semua berikan, mudah-mudahan kita ada dalam berkah dan rahmat serta lindungan dari yang maha kuasa, Amin Yarobal Alamin.

Bandung, 2012

(7)

vi

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6

1.5 Batasan Masalah... 6

1.6 Lokasi dan waktu penelitian... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem ... 9

2.2 Pengertian Perancangan Sistem ... 10

2.2.1 Flow Map ... 11

2.2.2 Diagram Konteks ... 11

2.2.Diagram Aliran Data ... 11

2.2.4 Kamus Data...12

2.3 Pengertian Informasi ... 13

(8)

vii

2.6 Pengerian Service ... 17

2.7 Pengertian Sparepart ... 17

2.8 Perangkat Lunak Pendukung... 17

2.8.1 Sekilas Tentang Visual Basic 6.0 ... 17

2.8.2 Sekilas Tentang SQL Server 2000 ... 18

2.9 Tipe-Tipe Jaringan Komputer ... 19

2.9.1 Pengertian Client/Server ... 20

(9)

viii

4.1.2.1 Skenario & Bagan Aliran Dokumen (Flow Map) ... 37

4.1.2.2 Diagram Konteks ... 40

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi ... 78

5.1.1 Batasan Implementasi ... 78

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 78

(10)

ix

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 83

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 87

5.1.7 Penggunaan Program...90

5.2 Pengujian ... 93

5.2.1 Rencana Pengujian ... 94

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 95

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 101

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan………...102

6.2 Saran ………..……..103

DAFTAR PUSTAKA……….. 104

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kebutuhan akan teknologi informasi pada era globalisasi sekarang ini semakin penting sehubungan dengan tujuan informasi yaitu menghasilkan sesuatu yang lebih berguna dan berarti demi pengambilan suatu keputusan secara cepat dan akurat. Perubahan dan dinamika masyarakat yang semakin cepat seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, menyebabkan semakin meluasnya penggunaan komputer disegala bidang, baik perusahaan maupun instansi, bahkan dengan penggunaan komputer bisa membantu dalam menyelesaikan permasalahan - permasalahan yang muncul di perusahaan, instansi maupun organisasi.

(12)

Tidak jauh berbeda dalam proses penjualan suku cadang motor yang terjadi saat ini belum cukup memberikan pelayanan yang memuaskan karena tidak adanya informasi yang cepat dan akurat bagi konsumen mengenai stok atau persediaan suku cadang motor yang tersedia. Sehingga konsumen yang telah datang ke bengkel seringkali merasa kecewa karena suku cadang motor yang akan dibeli ternyata stoknya telah habis.

Penelitian ini dilakukan untuk mengenalkan bahwa teknologi informasi dapat digunakan untuk mengatasi masalah mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Dengan tujuan akhir Sistem informasi yang telah dibuat dapat diterapkan pada BENGKEL VIA MOTOR SPORT.

(13)

3

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk membuat sebuah sistem Informasi sebagai bahan tugas akhir dengan judul uraian diatas, maka penyusun mengusulkan :“Sistem Informasi Pelayanan Service Dan Penjualan

Suku Cadang Pada Bengkel VIA Motor Sport Bandung Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Database SQL Server 2000””.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas. Secara lebih rinci penulis telah mengelompokan permasalahan-permasalahan tersebut kedalam beberapa hal berikut :

1. Lamanya pelayanan dalam service dan penjualan suku cadang motor dikarenakan dalam mencari informasi data stok barang masih menggunakan lembaran arsip-arsip sehingga dikawatirkan konsumen bisa merasa kecewa karena sudah lama menunggu ternyata barang yang dicari stock nya telah habis.

(14)

3. Adanya kesulitan dalam hal pengontrolan barang masuk dan keluar maupun stock barang. Dikarenakan media penyimpanan data disimpan dalam bentuk lembaran-lembaran arsip.

Berdasarkan masalah – masalah yang didapat dari hasil observasi, wawancara dengan pemilik dan staff BENGKEL VIA MOTOR SPORT, maka dapat disimpulkan dan didefinisikan rumusan masalah sebagi berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pelayanan service dan penjualan suku cadang yang sedang berjalan pada bengkel Via Motor Sport.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pelayanan service dan penjualan suku cadang pada bengkel Via Motor Sport.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pelayanan service dan penjualan suku cadang pada bengkel Via Motor Sport.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pelayanan service dan penjualan suku cadang pada bengkel Via Motor Sport.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

(15)

5

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian yang dilakukan bermaksud untuk memperbaiki sistem informasi pelayanan service dan penjualan suku cadang pada bengkel Via motor Sport.

1.3.2. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem informasi pelayanan service dan penjualan suku cadang yang sedang berjalan pada bengkel Via Motor Sport.

2. Untuk merancangan sistem informasi pelayanan service dan penjualan suku cadang pada bengkel Via Motor Sport.

3. Untuk menguji sistem informasi pelayanan service dan penjualan suku cadang pada bengkel Via Motor Sport.

4. Untuk mengimplementasi sistem informasi pelayanan service dan penjualan suku cadang pada bengkel Via Motor Sport

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

(16)

1.4.2. Kegunaan Akademis a) Bagi Penelitian

Berguna dalam menambah wawasan pengetahuan terapan dalam pengolahan data dan menganalisa permasalahan – permasalahan baik secara teori ataupun praktek dan mengaplikasikan ilmu – ilmu yang telah didapat selama kuliah.

b) Bagi BENGKEL VIA MOTOR SPORT

Untuk BENGKEL VIA MOTOR SPORT sebagai instansi yang diteliti, dapat mengembangkan sistem informasi service dan penjualan suku cadang kendaraan yang lebih baik dengan menggunakan proses komputerisasi.

c) Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding antara ilmu sistem informasi (teori) dengan kejadian yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Serta dapat dijadikan sumber informasi dan referensi dalam penelitian sejenis.

1.5. Batasan Masalah

(17)

7

Dengan melihat identifikasi masalah tadi, maka ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji oleh penulis meliputi :

1. VIA motor sport hanya melayani service dan menjual suku cadang motor-motor pabrikan yamaha, suzuki, kawasaki, honda, dan vespa.

2. Transaksi yang dilakukan pada bagian penjualan suku cadang dan pelayanan service hanya menerima pembayaran secara tunai.

3. Penulis hanya membahas tentang penjualan suku cadang dan pelayanan service kendaraan saja.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian bertempat di BENGKEL VIA MOTOR SPORT Jln. Cipadati no: 22 Bandung.

(18)

WAKTU

(19)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Menurut Jerry Fitz Gerald, yang dikutip dari Jogianto (2005 : 1) Sistem adalah “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Masih menurut Jogianto (2005 : 1) sistem adalah :

“Jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Secara umum sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara – cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

Selain pengertian sistem seperti di atas, ada beberapa pengertian sistem yang lain diantaranya adalah :

(20)

menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkat manajemen, melaksanakan perencanaan dalam pengendalian organisasi.

2. Sistem dalam pengolahan data merupakan suatu kumpulan dari manusia, mesin dan metode yang terorganisir untuk memenuhi pengendalian organisasi.

3. Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.

4. Sistem adalah suatu perangkat dari sumber manusia dan modal dalam organisasi yang bertugas mengumpulkan dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkat manajemen, melaksanakan perencanaan dalam pengendalian organisasi.

2.2. Pengertian Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya akan mengimplementasikan sistem.

(21)

11

data pada Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram dapat dijabarkan dengan menggunakan Kamus Data (Data Dictonary).

2.2.1. Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah - langkah dan urutan - urutan prosedur dari suatu program. Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif - alternatif lain dalam pengoperasian. Flowmap biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

2.2.2. Diagram Konteks

Kontek adalah memberikan gambaran mengenai data yang masuk kedalam sistem dan yang keluar dari sistem, mengalir kemana, menghasilkan output apa dan kepada siapa. Diagram Kontek tersebut mewakili kegiatan seluruh sistem yang menggambarkan hubungan input atau output. Diagram ini berfungsi menjelaskan secara umum gambaran aliran kontek dari rancangan sistem yang akan dibuat.

2.2.3. Diagram Alir Data

Diagram Alir Data merupakan gambaran sistem secara logika yang lebih khusus dan lebih terinci dari pada contex diagram. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data, atau organisasi file.

(22)

Data Flow Diagram adalah refresentatif grafik yang menggambarkan arus data suatu sistem. Data Flow Diagram menggambarkan komponen- komponen tersebut, asal dan tujuan dan penyimpanan data “(Lani Sidharta Sistem informasi Bisnis, 1995 : 65).

Simbol yang digunakan pada diagram alir data atau data flow diagram antara lain :

1. Aliran Data (Data Flow)

Aliran data adalah pipa tempat data mengalir, yaitu suatu bentuk data atau informasi yang bergerak antar proses atau antar entitas eksternal.

2. Proses

Pengolahan aliran data yang masuk atau proses yang akan dikerjakan. 3. Tempat Penyimpanan Data (File atau Store)

Tempat penyimpanan data (sementara) yang merupakan hasil proses atau digunakan proses lain.

4. Eksternal Entitas

Terdiri dari orang atau organisasi di luar batas dari sistem yang merupakan sumber data (input) atau tujuan data yang dihasilkan (output) oleh sistem. 2.2.4. Kamus Data

(23)

13

Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.

Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.

2.3. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya, meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna.

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya.

(24)

2.4. Pengertian Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi menurut Jogianto (2005) adalah: “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. John Burch dan Gary Grudnitski didalam Jogianto (2005) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok-blok tersebut adalah : 1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

(25)

15

dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan digunakan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau

brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data

(26)

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.5. Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran, penjualan sangat penting dan sangat ,menentukan era suatu pemasaran untuk memasarkan produknya yaitu dengan cara menjual produk tersebut dan apabila penjualan tidak dapat dilaksanakan maka fungsi-fungsi lain dari pemasaran tidak akan berjalan.kegiatan penjualan terbagi dalam dua cara yaitu:

1. Penjualan kredit yaitu penjualan barang yang dilakukan dengan cara mengirim barang sesuai dengan pesanan dari pembeli dan tidak ada pembayaran langsung yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan took mempunyai tagihan pada pembeli tersebut.

2. Penjualan tunai yaitu apabila took tersebut menjual produknya yang sesuai secara langsung pada pembeli dan dibayar pada saat itu juga oleh pembeli .

(27)

17

Dari pemikiran diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud sistem penjualan adalah pola hubungan antar bagian-bagian yang saling berkaitan untuk melakukan kegiatan yaitu memproses data penjulan sehingga mengahasilkan informasi yang cepat , tepat dan akurat sehingga memuaskan kedua belah pihak.

2.6. Pengertian Service

Kata service dalam kamus bahasa inggris yaitu memperbaiki, penulis membuat kesimpulan bahwa memperbaiki disini adalah membuat sepeda motor yang tadinya rusak atau ada salahsatu bagian motor yang tidak berfungsi menjadi baik atau berfungsi kembali seeluruh bagian-bagian yang rusak tadi.

2.7. Pengertian Sparepart

Sparepart diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yaitu sukucadang, penulis juga mempunyai kesimpulan bahwa sukucadang disini adalah komponen-komponen yang ada pada sepeda motor.

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam membuat program aplikasi ini adalah SQL Server 2000 sebagai pengolah database dan pembuatan program aplikasi dengan menggunakan Visual Basic 6.0.

2.8.1. Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

(28)

lebih efisien dan mudah dimengerti serta tampilannya lebih menarik daripada program berbasis DOS.

Sejarah perkembangan Visual Basic berasal dari pengembangan bahasa basic di Dortmouth Collige, Amerika Serikat (1960), selanjutnya pada tahun 1982 bahasa pemrograman Visual Basic dibuat dengan basic MS_DOS yang pada waktu itu dikenal dengan bahasa Quick Basic. Visual Basic biasa digunakan untuk pembuatan aplikasi grafis yang dapat menampilkan tampilan grafis yang sangat bagus dan menarik minat pemakai.

Visual Basic 6.0 juga merupakan salah satu pemograman OOP (Object Oriented Programming) yaitu pemograman berorientasi objek yang sangat kuat, berguna dan mudah dipakai.

2.8.2. Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah salah satu nama database yang paling populer di kalangan pengembang perangkat lunak. SQL server memiliki sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi – fungsi ke dalam databse tersebut.

(29)

19

(resources) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan sumber daya ke komponen sistem lainnya.

2.9. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Jaringan komputer (computer network) atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu : a. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

(30)

menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).

c. Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencangkup antarkota. Antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM, internet.

2.9.1. Pengertian Client/Server

Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client

dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer client

dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada

server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.

(31)

33 BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai Analisa Dokumen yang berfungsi untuk menganalisis sistem yang masuk ke dalam sistem maupun yang keluar sistem serta mengetahui deskripsi dan keterangan dari dokumen-dokumen, Analisa prosedur berfungsi untuk menganalisis data yang mengalir pada suatu sistem, dan evaluasi sistem berfungsi untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pada suatu sistem.

4.1.1. Analisa Dokumen

Dalam pelaksanaan kegiatan penjualan suku cadang dan pelayanan servis sepeda motor, VIA motor sport mengeluarkan beberapa dokumen berupa formulir sebagai bukti dari pelaksanaan kegiatan pelayanan servis kendaraan sepeda motor yang telah dilakukan, dokumen yang dimaksud adalah :

1. Data Pembelian Suku Cadang

Nama Dokumen : Data Pembelian Suku Cadang

Sumber : Konsumen

Rangkap : 1 (Satu)

(32)

Elemen Data : No, Nama_SukuCadang, Jumlah. 2. Faktur Sparepart

Nama Dokumen : Tanda Pembayaran Sparepart Sumber : Bagian Kasir

Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan sebagai tanda bukti pembayaran suku cadang (Sparepart) yang digunakan Konsumen. Elemen Data : No_Faktur, Tanggal, Nama, Alamat,

Nama_Sparepart, Satuan, Harga_Satuan, Harga, Jumlah.

3. Formulir SPK

Nama Dokumen : Formulir SPK

Sumber : Bagian Servis Counter Rangkap : 2 (dua)

Fungsi : Digunakan untuk mengetahui nama konsumen, nomor antrian kendaraan dan masalah kendaraan yang dialami konsumen

(33)

35

4. Faktur Pembayaran Servis

Nama Dokumen : Tanda Pembayaran Servis Sumber : Bagian Kasir

Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan sebagai tanda bukti pembayaran servis kendaraan yang digunakan Konsumen

Elemen Data : Nama, Alamat, Type/Warna, No.Pol, No.Rangka, No. Mesin, Kilometer, Pekerjaan, Harga, Nama_Sparepart, Qty, Harga_Satuan, Jumlah, Total. 5. Laporan Penjualan Sparepart.

Nama Dokumen : Laporan Penjualan Sparepart Sumber : Servis Counter

Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan untuk mengetahui Bukti Laporan Sparepart pada akhir bulan.

Elemen Data : No_Sparepart, Nama_Sparepart, Keterangan Lokasi, Stok, Harga.

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

(34)

Prosedur Pelayanan Servis VIA Motor Sport adalah sebagai berikut:

1. Konsumen memberikan STNK kepada bagian pelayanan servis. Kemudian bagian pelayanan servis mencatat identitas kendaraan, data pemilik kendaraan, serta uraian pekerjaan yang akan dikerjakan oleh mekanik kedalam sebuah formulir Surat Persetujuan Kerja (SPK). Selanjutnya bagian pelayanan servis mengembalikan STNK kepada konsumen.

2. SPK yang telah diisi oleh bagian pelayanan servis kemudian diserahkan kepada bagian mekanik.

3. Selanjutnya mekanik mengerjakan servis sesuai dengan SPK, dan jika ternyata ada sparepart yang harus diganti/dibeli, maka mekanik akan menanyakan persetujuan kepada konsumen. Jika konsumen setuju, maka mekanik akan menambahkan catatan pembelian sparepart pada SPK.

4. Setelah selesai kemudian mekanik menyerahkan kembali SPK kepada kasir untuk langkah perhitungan biaya.

5. Setelah selesai melakukan perhitungan biaya, kemudian langkah selanjutnya kasir mengarsipkan SPK dan mencetak kwitansi sebanyak 2 rangkap, rangkap pertama diberikan kepada konsumen sebagai tanda pembayaran dan rangkap kedua diarsipkan.

(35)

37

Prosedur Penjualan Suku Cadang VIA Motor Sport adalah sebagai berikut: 1. Konsumen memberikan daftar suku cadang yang akan dibeli kepada kasir. 2. Kasir memeriksa list jenis suku cadang yang akan dibeli, kemudian mengecek

apakah yang dicari konsumen barangnya tersedia.

3. Apabila barang yang dicari tidak ada maka list jenis suku cadang di kembalikan kepada konsumen, apabila barang yang dicari sudah ada maka selanjutnya kasir melakukan penghitungan biaya suku cadang yang dibeli. 4. Kemudian kasir melakukan pembuatan laporan suku cadang apa saja yang

stoknya telah habis atau berkurang untuk diberikan kepada pemilik bengkel. 5. Kasir membuat kwitansi penjualan sebanyak dua rangkap, rangkap pertama

diberikan langsung kepada konsumen kemudian rangkap kedua disimpan untuk di arsipkan.

6. Kemudian kasir membuat laporan penjualan untuk diberikan kepada pemilik bengkel.

4.1.2.1. Flow Map

(36)
(37)

39

(38)

4.2.1.2.Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi pengolahan data tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Dalam penggambaran itu, sistem dianggap sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci dengan lingkungan yang akan mengaksesnya.

Berdasarkan Flow Map yang sedang berjalan diatas, maka dapat disimpulkan dalam diagram konteks diatas terdapat dua entitas luar yaitu Konsumen, Pemilik Bengkel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.3 Diagram Konteks yang sedang berjalan

4.1.2.3.Data Flow Diagram

(39)

41

otimatis, manual atau gabungan dari keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data.

Adapun DFD Sistem pengolahan data penjualan suku cadangdan pelayanan servis sepeda motor yang berjalan pada VIA Motor Sport adalah sebagai berikut:

(40)

Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 1.0 yang sedang berjalan

! "

" #

$

% $ !

$

$

$ ! "

! "

(41)

43

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Setelah melewati beberapa tahapan analisa terhadap sistem pengolahan data penjualan suku cadang dan pelayanan servis kendaraan sepeda motor yang sedang berjalan, maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem, kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:

No. Permasalahan Bagian Solusi

1. Karena tidak adanya database sistem pengorganisasian data masih terpisah-pisah antara satu data dengan data lainnya, sehingga banyak terjadi redudansi data yang dihasilkan yang dapat mengacaukan sistem

pengorganisasian. Hal ini menyebabkan informasi yang dihasilkan menjadi kurang akurat.

Kasir Merancang aplikasi agar dapat

memberikan informasi secara tepat dan akurat dan memiliki database

(42)

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan.

4.2. Perancangan Sistem

Tahap ini adalah tahap selanjutnya setelah dilakukannya analisis pada sistem yang berjalan. Adapun dari tahap ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai sistem penjualan suku cadang dan servis sepeda motor yang akan diusulkan. Selain itu secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci dengan maksud untuk pemrograman komputer yang akan diimplementasikan.

2 Kesulitan dalam proses pencarian data. Hal ini disebabkan karena belum ada prosedur pengolahan data yang baik, sehingga tidak dapat melakukan penyimpanan data dengan baik, bahkan kadang terdapat data yang hilang atau rusak mengingat data yang diolah dalam bentuk dokumen. Untuk mengatasi masalah diatas maka diperlukan suatu skema database

yang baik.

Kasir Perlu adanya suatu sistem informasi agar mempermudah

(43)

45

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan adanya perancangan sistem adalah untuk menghasilkan suatu

rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan sistem yang tepat maka akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Karena jika perancangan kurang baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun harus di rubah total atau sistem yang dibangun akan melebihi kebutuhan yang diperlukan.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang diusulkan

Dalam menangani permasalahan yang sering muncul dikarenakan akibat pengolahan data yang masih dilakukan secara manual baik berupa data servis kendaraan maupun data penjualan suku cadang maka penulis mempunyai gambaran umum yang akan diusulkan diantaranya :

1. Untuk memperbaiki proses pengolahan data servis kendaraan dan data penjualan suku cadang maka dirancang suatu sistem informasi yang terkomputerisasi.

(44)

4.2.3. Perancangan Prosedur yang diusulkan

Prosedur pengolahan data yang diusulkan untuk VIA Motor Sport adalah sebagai berikut :

Prosedur Pelayanan Servis VIA Motor Sport :

1. Konsumen memberikan STNK kepada bagian pelayanan servis. Kemudian bagian pelayanan servis menginput identitas kendaraan, data pemilik kendaraan, serta uraian pekerjaan yang akan dikerjakan oleh mekanik kedalam database. Selanjutnya bagian pelayanan servis mengembalikan STNK kepada konsumen.

2. Selanjutnya bagian pelayanan servis mencetak SPK kemudian diserahkan kepada bagian mekanik.

3. Selanjutnya mekanik mengerjakan servis sesuai dengan SPK, dan jika ternyata ada sparepart yang harus diganti/dibeli, maka mekanik akan menanyakan persetujuan kepada konsumen. Jika konsumen setuju, maka mekanik akan menambahkan catatan pembelian sparepart pada SPK.

4. Setelah selesai kemudian mekanik menyerahkan kembali SPK kepada kasir. Kemudian kasir mengupdate form SPK dan menginput data penjualan sparepart jika ada penggantian sparepart.

(45)

47

6. Bagian pelayanan servis mencetak laporan servis untuk diserahkan kepada pemilik bengkel.

Prosedur Penjualan Suku Cadang VIA Motor Sport :

1. Konsumen memberikan daftar suku cadang yang akan dibeli kepada kasir. 2. Kasir memeriksa list jenis suku cadang yang akan dibeli, kemudian mengecek

ke dalam database apakah yang dicari konsumen barangnya tersedia.

3. Apabila barang yang dicari tidak ada maka list jenis suku cadang di kembalikan kepada konsumen, apabila barang yang dicari sudah ada maka selanjutnya kasir menginput data penjualan barang.

4. Kemudian kasir mencetak laporan suku cadang apa saja yang stoknya telah habis atau berkurang untuk diberikan kepada pemilik bengkel.

5. Kasir mencetak kwitansi penjualan untuk diberikan langsung kepada konsumen.

6. Kemudian kasir mencetak laporan penjualan untuk diberikan kepada pemilik bengkel.

4.2.3.1. Flow Map

(46)
(47)

49

(48)

4.2.3.2. Diagram Kontek

Berdasarkan Flow Map yang diusulkan diatas, maka dapat disimpulkan dalam diagram konteks diatas terdapat dua entitas luar yaitu Konsumen, Pemilik Bengkel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.9 Diagram Konteks yang diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram

(49)

51

Gambar 4.10 DFD Level 1 yang diusulkan///./

(50)

!

Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses 2.0 yang diusulkan

4.2.3.4. Kamus Data

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data di buat berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram. Arus data dan flow diagram sifatnya global hanya di tujukan nama arus datanya saja. Berikut ini adalah kamus data dari Sistem Informasi Penjualan Sukucadang dan Pelayanan Servis Sepeda Motor pada VIA Motor Sport :

1. Nama Data : Data Mekanik

Deskripsi Data : Daftar Mekanik di VIA Motor Sport Nama Alias : -

(51)

53

Struktur Data : nik, nama_mekanik, alamat, no_telp_mekanik, tgl_masuk.

2. Nama Data : Data Jenis servis

Deskripsi Data : Daftar jenis servis yang disediakan Nama Alias : -

Aliran Data : File Jenis Servis – Proses 1.1, File Jenis Servis – Proses 1.2

Struktur Data : nama_servis, ket_servis, biaya_servis 3. Nama Data : Data Sukucadang

Deskripsi Data : Daftar nama sparepart yang disediakan Nama Alias : -

Aliran Data : File Sukucadang – Proses 1.5, File Sukucadang – Proses 2.1, File Sukucadang – Proses 2.2, File Sukucadang – Proses 2.3

Struktur Data : nama_sparepart, harga_satuan, stok_sparepart, ket_sparepart

4. Nama Data : Data SPK

(52)

Aliran Data : Proses 1.2 – Proses 1.3, Proses 1.3 – Proses 1.5, Proses 1.4 – Proses 1.5, Proses 1.1 – File Servis, File Servis – Proses 1.2,

Struktur Data : no_spk, tgl_spk, nama_pemilik_motor, no_polisi, jam_masuk, target_selesai,

nama_servis, ket_servis, biaya_servis, total_bayar 5. Nama Data : Data Penjualan

Deskripsi Data : Data yang diinput untuk setiap penjualan Nama Alias : -

Aliran Data : Proses 2.2 – File Penjualan, File Penjualan – Proses 2.2, File Penjualan – Proses 2.4

Struktur Data : no_faktur, tgl_jual, nama_sparepart, jumlah_sparepart, harga_sparepart.

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data merupakan proses pembentukan Basis Data yang merupakan tahapan yang sangat menentukan bagi terciptanya Sistem Informasi yang baik.

(53)

55

membantu mempermudah proses manipulasi data. Untuk mendukung proses pembentukan tersebut, ada beberapa peralatan diantaranya, Normalisasi, Relasi Tabel, ERD (Entity Relationship Diagram), Struktur File dan Kodifikasi.

4.2.4.1. Normalisasi

Terdapat peraturan mengenai perancangan suatu Database, yang biasa disebut sebagai aturan normalisasi. Aturan ini akan mempermudah dalam merancang

Database yang normal maksudnya tidak mengulangi informasi dalam proses pembaharuan data maupun Penghapusan data. Selain itu juga normalisasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan sekumpulan tabel untuk mendapatkan informasi tanpa pengolahan data yang tidak diperlukan dan memudahkan dalam pencarian suatu data. Sedangkan tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan penggandaan penyimpanan file-file yang sama.

Adapun bentuk normalisasi Sistem Informasi Penjualan Sukucadang dan layPeanan Servis Sepeda Motor adalah sebagai berikut:

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form).

Bentuk ini merupakan rancangan awal dari pembuatan suatu database. Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.

Data dikumpulkan dengan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Berikut ini merupakan bentuk tidak normal atau (Unnormalized Form)

(54)

{ nik, nama_mekanik, alamat, no_telp_mekanik, tgl_masuk, nama_servis, ket_servis, biaya_servis, nama_sparepart, harga_satuan, stok_sparepart, ket_sparepart, no_spk, tgl_spk, nama_konsumen, no_polisi, no_hp, jam_masuk, target_selesai, nama_servis, ket_servis, biaya_servis, total_bayar, no_faktur, tgl_jual, nama_konsumen, nama_sparepart, jumlah_sparepart,

harga_sparepart.}.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF).

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal (Atomic Value) untuk setiap barisnya.Adapun bentuk bormal pertama atau First Norm Form (1NF) yaitu :

{ nik, nama_mekanik, alamat, no_telp_mekanik, tgl_masuk, nama_servis,

ket_servis, biaya_servis, nama_sparepart, harga_satuan, stok_sparepart, ket_sparepart, no_spk, tgl_spk, nama_konsumen, no_polisi, no_hp, jam_masuk, target_selesai, total_bayar, no_faktur, tgl_jual, jumlah_sparepart. }.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF).

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Adapun normal kedua atau

(55)

57

mekanik : {nik*, nama_mekanik, alamat, no_telp_mekanik,

tgl_masuk}

jenis_servis : {id_servis*, nama_servis, ket_servis, biaya_servis} sparepart : {kode_sparepart*, nama_sparepart, ket_sparepart,

harga_satuan, stok_sparepart}

konsumen : {id_konsumen*, nama_konsumen, no_polisi, no_hp} spk : {no_spk*, tgl_spk, id_servis**, nik**, jam_masuk,

target_selesai, total_bayar}

penjualan : {no_faktur*, tgl_jual, kode_sparepart**, id_konsumen**

,jumlah_sparepart}

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)

Semua tabel dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. Adapun Bentuk normalisasi ketiga yaitu : mekanik : {nik*, nama_mekanik, alamat, no_telp_mekanik,

tgl_masuk}

jenis_servis : {id_servis*, nama_servis, ket_servis, biaya_servis} sparepart : {kode_sparepart*, nama_sparepart, ket_sparepart,

harga_satuan, stok_sparepart}

(56)

spk : {no_spk*, tgl_spk, id_konsumen**, nik**, jam_masuk,

target_selesai, total_bayar, no_faktur**} detail_spk : {no_spk**, id_servis**}

penjualan : {no_faktur*, tgl_jual, id_konsumen**}

detail_jual : {no_faktur**, kode_sparepart**, jumlah_sparepart}

4.2.4.2. Relasi Tabel

Di dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci didepan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer

(57)

59

Gambar 4.13 Tabel Relasi

4.2.4.3. ERD

(58)

Gambar 4.14 ER-Diagram

ERD ( Entity Relational Diagram ) diatas terdiri dari beberapa entitas yang memiliki atribut antara lain:

• Mekanik : { nik*, nama_mekanik, alamat, no_telp_mekanik, tgl_masuk } • SPK : { no_spk*, tgl_spk, jam_masuk, target_selesai, total_bayar }

• Penjualan : { no_faktur*, tgl_jual}

• Sparepart : { kode_sparepart*, nama_sparepart, ket_sparepart,

harga_satuan, stok_sparepart }

(59)

61

4.2.4.4. Struktur File

Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena data ini akan menentukan struktur fisik Database yang menunjukan struktur dari elemen-elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis-jenis datanya. Untuk

mempermudah dalam program maka struktur Database dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Struktur Field TblSparepart

Nama Tabel : TblSparepart

Media : Hardisk

Field Kunci : kode_sparepart

Tabel 4.2 Struktur File Sparepart

No Nama Field Type Size Keterangan

1 kode_sparepart Varchar 5 Kode Sparepart 2 nama_sparepart Varchar 50 Nama Sparepart 3 ket_sparepart Varchar 150 Keterangan Sparepart 4 harga_satuan Money 8 Harga Sparepart 5 stok_sparepart Integer 4 Stok Sparepart

2. Struktur Field TblMekanik

Nama Tabel : TblMekanik

Media : Hardisk

(60)

Tabel 4.3 Struktur File Mekanik

No Nama Field Type Size Keterangan

1 nik Varchar 5 No Induk Karyawan

2 nama_mekanik Varchar 35 Nama Mekanik

3 alamat Varchar 150 Alamat

4 no_telp_mekanik Varchar 15 No Telepon Mekanik

5 tgl_masuk date 8 Tanggal Masuk

3. Struktur Field TblJenisServis

Nama Tabel : TblJenisServis

Media : Hardisk

Field Kunci : id_servis

Tabel 4.4 Struktur File Jenis Servis

No

Nama Field Type Size Keterangan

1 id_ servis Varchar 5 Id Servis

2 nama_ servis Varchar 50 Nama Service

3 ket_ servis Varchar 150 Keteangan Service

(61)

63

4. Struktur Field TblKonsumen

Nama Tabel :TblKonsumen

Media : Hardisk

Field Kunci : id_konsumen

Tabel 4.5 Struktur File Konsumen

No

Nama Field Type Size Keterangan

1 id_konsumen Varchar 5 Id Konsumen

2 nama_konsumen Varchar 50 Nama Konsumen

3 no_polisi Varchar 10 No Polisi

4 no_hp Varchar 15 No Handphone

5. Struktur Field TblSPK

Nama Tabel : TblSPK

Media : Hardisk

(62)

Tabel 4.6 Struktur File SPK

No

Nama Field Type Size Key Keterangan

1 no_spk Varchar 12 * PK

2 tgl_spk Date 8 Tanggal SPK

3 id_konsumen Varchar 5 ** FK

4 nik Varchar 5 ** FK

5 jam_masuk Varchar 5 Jam Masuk

6 target_selesai Varchar 5 Target Selesai

7 total_bayar Money 8 Total Bayar

8 no_faktur Varchar 12 ** FK

6. Struktur Field TblDetailSPK

Nama Tabel : TblDetailSPK

Media : Hardisk

(63)

65

Tabel 4.7 Struktur File Detail SPK

No

Nama Field Type Size Key Keterangan

1 no_spk Varchar 12 ** FK

2 id_servis Varchar 5 ** FK

7. Struktur Field TblPenjualan

Nama Tabel : TblPenjualan

Media : Hardisk

Field Kunci : no_faktur

Tabel 4.8 Struktur File Penjualan Sparepart

No

Nama Field Type Size Key Keterangan

1 no_faktur Varchar 12 * PK

2 tgl_jual Date 8 Tanggal Jual

3 id_konsumen Varchar 5 ** FK

8. Struktur Field TblDetailJual

Nama Tabel : TblDetailJual

Media : Hardisk

(64)

Tabel 4.9 Struktur File Detail Penjualan Sparepart

No Nama Field Type Size Key Keterangan

1 no_faktur Varchar 12 ** No Faktur

2 kode_sparepart Varchar 5 ** Kode Sparepart

3 jumlah_sparepart Integer 4 Jumlah Sparepart

4.2.4.5. Kodifikasi

Pengkodean digunakan untuk tujuan mengklafikasikan data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus (misalnya %, /, -, $, #, &, ;, dan sebagainya). Angka merupakan simbol yang banyak digunakan pada sistem pengkodean. Dalam Sistem Informasi Penjualan Sukucadang dan Pelayanan Servis Sepeda Motor ini terdapat pengkodean yang bertujuan mempermudah dalam memasukan dan pencarian data. Adapun pengkodean tersebut diantaranya:

1. No_Faktur

No_Faktur terdapat 12 (Duabelas) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XX / XX / XX / XX / XXXX

(65)

67

Keterangan : A = Menyatakan Kode No_Faktur B = Menyatakan tanggal

C = Menyatakan bulan D = Menyatakan tahun

E = Menyatakan nomor urut Faktur Contoh : FK-010512-0001

Artinya FK adalah singkatan daridari Faktur dan menyatakan pendaftaran Faktur pada tanggal 01 Mei 2012, dengan nomor urut ke 1.

2. No_SPK

No_SPK terdapat 12 (Duabelas) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XXX / XX / XX / XX / XXX

A B C D E

Keterangan : A = Menyatakan Kode No_ SPK B = Menyatakan tanggal

C = Menyatakan bulan D = Menyatakan tahun

(66)

Artinya pendaftaran SPK pada tanggal 01 Mei 2012, dengan nomor urut pertama.

3. NIK

NIK terdapat 5 (Lima) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XX / XXX

A B

Keterangan : A = Menyatakan Mekanik B = Menyatakan nomor urut Contoh : MK001

Artinya Mekanik dengan nomor urut ke-1.

4. Kode Sparepart

Kode Sparepart terdapat 5 (Lima) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XX / XXX

A B

(67)

69

Contoh : SP001

Artinya Sparepart dengan nomor urut ke-1.

5. Id_Servis

Id_Servis terdapat 5 (Lima) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XX / XXX

A B

Keterangan : A = Menyatakan Jenis Servis B = Menyatakan nomor urut Contoh : JS002

Artinya Jenis Servis dengan nomor urut ke-2.

6. Id_Konsumen

Id_Konsumen terdapat 5 (Lima) digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

XX / XXX

A B

(68)

Contoh : KS002

Artinya Konsumen dengan nomor urut ke-2

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Agar sistem berinteraksi dengan para pengguna secara baik, maka perlu dirancang sebuah interface yang dapat memudahkan pengguna untuk mengoprasikannya. Untuk mendukung proses pembentukan tersebut, Secara umum perancangan antar muka suatu program meliputi : Struktur Menu, Perancangan Input, Perancangan Output.

4.2.5.1. Struktur Menu

(69)

71

Gambar 4.15 Struktur Menu

4.2.5.2. Perancangan Input

Perancangan input meliputi desain dari dokumen-dokumen. Inputan yang digunakan untuk menangkap data dan semua kode-kode yang digunakan.

1. Perancangan Form Input Data Mekanik

Gambar 4.16 Form Input Data Mekanik

(70)

2. Perancangan Form Input Data Jenis Servis

Gambar 4.17 Form Input Data Jenis Servis

Gambar 4.17 merupakan rencana form input data jenis servis yang tersedia di bengkel VIA Sport Motor.

3. Perancangan Form Input Data Sukucadang

Gambar 4.18 Form Input Data Sukucadang

(71)

73

4. Perancangan Form Input SPK

Gambar 4.19 Form Input SPK

Gambar 4.19 merupakan rencana form input transaksi pelayanan servis yang dilakukan di bengkel VIA Sport Motor.

5. Perancangan Form Input Penjualan

GGambar 4.20 Form Input Penjualan

(72)

4.2.5.3. Perancangan Output

Perancangan Output ini didasarkan pada kebutuhan informasi yang diperlukan oleh para user/ pemakai.

1. Output Laporan Penjualan

Gambar 4.21 Output Laporan Penjualan

Output laporan data penjualan sebagai output semua laporan transaksi penjualan yang terjadi

(73)

75

2. Output Laporan Servis

Gambar 4.22 Output Laporan Servis

(74)

3. Output Laporan Sparepart Habis

Gambar 4.23. Output Laporan Sparepart Habis

(75)

77

4.2.6.2 Perancangan Arsitektur Jaringan

Sistem ini dibuat secara client server dimana Bagian Kasir sebagai server, dan Bagian Pelayanan Servis, serta Pemilik Bengkel sebagai client.

Gambar 4.24 Rancangan arsitektur jaringan

Perangkat lunak ini menggunakan topologi jenis bus network untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lain. Topologi bus biasa digunakan untuk LAN (Local Area Network) dengan jumlah komputer yang terhubung sedikit. Topologi jaringan bus (Bus Network) menghubungkan beberapa

(76)

78

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi

Tahap implementasi sistem merupakan kegiatan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem selesai dilaksanakan. Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah dapat dioperasikannya hasil perancangan sistem yang telah dibuat.

1.1.1 Batasan Implementasi

Dalam mengimplementasikan perangkat lunak pemantauan dan pengendalian aplikasi ini ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi yaitu :

1. Basis data yang digunakan dalam mengimplementasikan sistem informasi pelayanan kesehatan pada puskesmas Pontang adalah SQL Server 2000

baik untuk basis data utama maupun extraksi basisdata yang disebarkan ke

client.

2. Alamat IP dari komputer yang digunakan menggunakan alamat IP statis. 3. Pembuatan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual

Basic versi 6.0.

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi sistem informasi pelayanan kesehatan pada puskesmas Pontang adalah sebagai berikut :

(77)

79

2. Perangkat lunak sebagai Bahasa pemrograman yang digunakan adalah

Microsoft Visual Basic 6.0.

3. Microsoft Windows Xp sebagai sistem operasi

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

Server :

1. Processor yang dipergunakan adalah Intel Pentium IV 3.0 Mhz. Rekomendasi minimum adalah Processor Intel Pentium IV 1.4 Mhz. atau setara.

2. Harddisk terpasang 120 GB, rekomendasi minimum adalah 80 MB. 3. Memori terpasang 1 GB, rekomendasi minimum adalah 256 MB.

4. VGAcard terpasang 128 MB, rekomendasi minimum adalah 32 MB. 5. LAN Card 10/100 Mbps

6. CD-ROM Drive dan Floppy Drive 1.44

7. Mouse, Keyboard, monitor dan Printer sebagai peralatan antarmuka.

Client :

1. Processor yang dipergunakan adalah intel Pentium IV 1.4 Mhz atau setara. Rekomendasi minimum adalah Processor Intel Pentium III 800 Mhz atau setara.

(78)

3. VGA card terpasang 128 MB, rekomendasi minimum adalah 32 MB. 4. LAN Card 10/100 Mbps

5. CD-ROOM Drive dan Floppy Drive 1.44

6. Mouse, Keyboard, Monitor dan Printer sebagai peralatan antarmuka

5.1.4. Implementasi Basis Data

Pembahasan pembuatan basis data akan dibahas dengan menggunakan bahasa SQL, dimana aplikasi pemrograman yang dipakai adalah SQL Server 2000, Implementasi basis data dalam SQL adalah sebagai berikut :

Gambar 5.1 Tampilan Tabel-Tabel Dalam Database viamosdb

Tbl Sparepart

CREATE TABLE [TblSparepart] (

(79)

81

[ket_sparepart][varchar](150)COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [harga_satuan] [money] NULL ,

[stok_sparepart] [int] NULL ,

CONSTRAINT [PK_TblSparepart] PRIMARY KEY CLUSTERED (

CREATE TABLE [TblMekanik] (

[nik] [varchar](5)COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tgl_masuk] [datetime] NULL ,

CONSTRAINT [PK_TblMekanik] PRIMARY KEY CLUSTERED (

SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [nama_konsumen][varchar](35)COLLATE

CONSTRAINT [PK_TblKonsumen] PRIMARY KEY CLUSTERED (

(80)

GO

TblJenisServis

CREATE TABLE [TblJenisServis] ( [id_servis][varchar](5)COLLATE

SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL [nama_servis][varchar](50)COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [ket_servis][varchar](150)COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [biaya_servis] [money] NULL ,

CONSTRAINT [PK_TblServis] PRIMARY KEY CLUSTERED (

SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tgl_spk][datetime] NULL ,

[id_konsumen][varchar](5)COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[nik] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

[status_servis] [varchar] (10) COLLATE

SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL CONSTRAINT [DF_TblSPK_status] DEFAULT ('Daftar'),

CONSTRAINT [PK_TblSPK] PRIMARY KEY CLUSTERED (

[no_spk]

(81)

83

TblDetailSPK

CREATE TABLE [TblDetailSPK] ( [no_spk] [varchar] (12) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [id_servis] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ) ON [PRIMARY]

GO

TblPenjualan

CREATE TABLE [TblPenjualan] ( [no_faktur] [varchar] (12) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tgl_jual] [datetime] NULL ,

[id_konsumen] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,

CONSTRAINT [PK_TblPenjualan] PRIMARY KEY CLUSTERED (

CREATE TABLE [TblDetailJual] ( [no_faktur] [varchar] (12) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [kode_sparepart] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [jumlah_sparepart] [int] NULL ) ON [PRIMARY]

GO

5.1.5 Implementasi Antar Muka

(82)

1. Tampilan Menu Utama

Pada form menu utama ini terdapat beberapa sub – sub menu pilihan, diantaranya terdapat pada tabel 5.1 berikut :

Sub Menu Deskripsi Nama File

File Untuk melakukan menu log in, log out, keluar

frmMenu Master Untuk menginput data-data seperti data

sparepart, data konsumen, data mekanik, data jenis servis

Transaksi Untuk melakukan trasaksi penjualan, dan pelayanan servis

Laporan Untuk Mencetak laporan sparepart habis, laporan penjualan sparepart, laporan pelayanan servis

(83)

85

2. Implementasi Menu File

Pada form menu file ini terdapat beberapa sub – sub menu pilihan, diantaranya terdapat pada tabel 5.2 berikut :

Tabel 5.2 Menu File

3. Implementasi Menu Master

Pada form menu master ini terdapat beberapa sub – sub menu pilihan, diantaranya terdapat pada tabel 5.3:

Sub Menu Deskripsi Nama File

Sparepart File program untuk melakukan input data sparepart

frmSparepart

Jenis Servis File program untuk melakukan input data jenis servis

frmServis

Sub Menu Deskripsi Nama File

Log in File untuk masuk program -

Log out File log out program. -

(84)

Mekanik File program untuk melakukan input data mekanik

frmMekanik

Konsumen File pogram untuk melakukan input data konsumen

frmKonsumen

Tabel 5.3 Implementasi Menu Master

4. Implementasi Menu Transaksi

Pada form menu transaksi ini terdapat beberapa sub – sub menu pilihan, diantaranya terdapat pada tabel 5.4 berikut :

Sub Menu Deskripsi Nama File

Servis Kendaraan

File program untuk melakukan transaksi pelayanan servis

frmViewSPK

Penjualan File program untuk melakukan transaksi penjualan

frmPenjualan

(85)

87

5. Implementasi Menu Laporan

Pada form menu laporan ini terdapat beberapa sub – sub menu pilihan, diantaranya terdapat pada tabel 5.5 berikut :

Sub Menu Deskripsi Nama File

Sparepart Habis

Untuk mencetak laporan sparepart habis -

Penjualan Untuk mencetak laporan penjualan frmCetak

Pelayanan Servis

Untuk mencetak laporan Pelayanan Servis frmCetak

Tabel 5.5 Implementasi Menu laporan

5.1.7. Implementasi Instalasi Program

Untuk menginstal program, ikuti langkah berikut: 1. Dobel klik file setup.exe.

(86)

2. Klik Tombol Ok untuk melanjutkan instalasi aplikasi.

Gambar 5.3 Gambar Proses Instalasi 1

3. Klik icon bergambar komputer untuk memulai instalasi

(87)

89

5. Klik tombol Continue.

Gambar 5.5 Gambar Proses Instalasi 3

6. Klik Ok.

(88)

5.1.7. Penggunaan Program 5.1.7.1. Form Login

a. Tombol OK, digunakan untuk masuk ke menu utama berdasarkan

jobdesknya.

b. Tombol Cancel, digunakan untuk membatalkan proses yang dilakukan

Gambar 5.7 Gambar Form Login

5.1.7.2. Form Data Sparepart

(89)

91

5.1.7.3. Form Jenis Servis

Gambar 5.9 Gambar Form Jenis Servis

5.1.7.4. Form Mekanik

(90)

5.1.7.5. Form Konsumen

Gambar 5.11 Gambar Form Konsumen

5.1.7.6. Form Pelayanan Servis

(91)

93

5.1.7.7. Form Penjualan

Gambar 5.13 Gambar Transaksi Penjualan

Gambar 5.14 Gambar Laporan Penjualan

5.2. Pengujian

(92)

pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

5.2.1. Rencana Pengujian

Metode yang diambil adalah metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Kelas Uji Butir Uji Tingkat

Pengujian

Jenis Penguji

Login User Hak akses setiap user name Sistem Black Box

Data

Sukucadang

Pengisian data pengolahan Sukucadang

Sistem Black Box

Data Jenis Servis

Pengisian data pengolahan Jenis Servis

Sistem Black Box

Pelayanan Servis

Pengisian data transaksi pelayanan servis

Sistem Black Box

Penjualan Pengisian data transaksi penjualan Sistem Black Box

(93)

95

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut ini adalah beberapa pengujian yang telah dilakukan, yaitu : 1. Pengujian Login User

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

(94)

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan

User : admin dalam sistem aplikasi Muncul peringatan “password salah!

[X] Diterima [ ] Ditolak

Tabel 5.7 Pengujian Login

2. Pengujian Data Sukucadang

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik Tombol Tambah Muncul Kode sukucadang Klik Tombol Simpan Data dapat

disimpan pada Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai

dengan data yang diedit

(95)

97 Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Tidak mengisi data dapat berhasil jika data terisi semua

[X] Diterima [ ] Ditolak

Tabel 5.8 Pengujian Data Sukucadang

3. Pengujian Data Jenis Servis

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Gambar

Gambar 4.1 Flow Map Pelayanan Servis yang sedang berjalan
Gambar 4.2 Flow Map Penjualan Suku cadang yang sedang berjalan
Gambar 4.8 Flowmap Penjualan Sparepart yang diusulkan
Gambar 4.10 DFD Level 1 yang diusulkan///./
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel bebas biasanya merupakan variable yang dimanipulasi secara sistematis, dalam penelitian ini yang diidentifikasikan sebagai variabel bebasnya adalah media

The research was held at Koperasi Mahesa Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung from July to November 2005 in order to know how much income of the farmer could be increased by

Perluasan infeksi odontogenik hingga ke regio bukal, fasial, dan subkutaneus servikal, sehingga berkembang menjadi selulitis fasialis dapat menyebabkan kematian jika

Dari pengumpulan data dan penglahan data yang dilakukan, maka telah di dapat hasil penelitian bahwa masyarakat Desa Mompang Julu Kecamatan panyabungan Utara Kabupaten

Suatu ketika Bapak Sukran dan Ibu Darmi diberi kepercayaan oleh salah satu keluarganya untuk mengarap lahan pertanianya ubi kayu ( singkong ) seluas 0,35 hektar milik keluarganya

Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan, bahwa bentuk perlindungan hukum terhadap anak pelaku tindak pidana dalam RUU KUHP tahun 2008 telah sesuai dengan

Objek-objek tersebut dapat divisualisasikan dengan berbagai cara, pilihlah unsur- unsur rupa (garis, warna, tekstur, bidang, volume, ruang), sesuai dengan kebutuhan interes

[r]