• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh

Dian Ratminasari

Nim. 201010420312173

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANWANGI

KELURAHAN POLOWIJEN KECAMATAN BELIMBING MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

DIAN RATMINASARI

NIM. 201010420312173 Diujikan

Tanggal 26 Januari 2013

Penguji I Penguji II

Nurul Aini, S.Kep. Ns., M.Kep Aini Alifatin, M.Kep

NIP. UMM. 112.050.104.19 NIP. UMM. 112.9311.0305

Penguji III Penguji IV

Yoyok Bekti Prastyo, S.Kep.Kom Sri Widowati, S.Kep.Ns

NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP. UMM. 112.0203.0393

Mengetahui,

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANWANGI KELURAHAN POLOWIJEN KECAMATAN BELIMBING MALANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

DIAN RATMINASARI

NIM. 201010420312173 Diujikan

Tanggal 26 Januari 2013

Penguji I Penguji II

Nurul Aini, S.Kep. Ns., M.Kep Aini Alifatin, M.Kep

NIP. UMM. 112.050.104.19 NIP. UMM. 112.9311.0305

Penguji III Penguji IV

Yoyok Bekti Prastyo, S.Kep.Kom Sri Widowati, S.Kep.Ns

NIP. UMM. 112.0309.0405 NIP. UMM. 112.0203.0393

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti Prastyo, S.Kep.Kom

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah AWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S. Kep) pada program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus pada:

1. Tri Lestari Handayani, M. Kep, Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang,

2. Ns. Nurul Aini, S.Kep.M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatann fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, 3. Yoyok Bekti Prastyo, S.Kep. M. Kom selaku pembimbing I dan,

4. Sri Widowati, S. Kep. Ns selaku pembimbing II atas bimbingannya,

5. Bapak/ibu, keluarga dan teman-temanku tercinta atas segala dukungan moril maupun materiil serta doa-doanya.

Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin saya perbuat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, 14 Mei 2012

(5)

v Intisari

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANWANGI MALANG

Dian Ratminasari1, Yoyok Bekti Prasetiyo,S.Kep.Sp.Kom2, Sri Widowati,S.Kep.Ns3

Abstrak : Kemajuan ilmu dan teknologi di bidang kedokteran dan kesehatan telah dapat meningkatkan usia harapan hidup penduduk Indonesia. Meningkatnya usia harapan hidup membawa konsekuensi semakin bertambahnya jumlah penduduk lansia. Secara fisiologis penduduk lansia akan mengalami penurunan kondisi fisik, hal ini ditambah dengan masalah pisikologis yang muncul akibat dari penurunan produktifitas lansia akan berdampak pada kondisi kejiwaan pada lansia itu sendiri, sehingga lansia akan memerlukan bantuan dan dukungan (Dukungan Sosial) agar dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi perubahan dalam hidupnya. Dukungan sosial terhadap lansia dapat mempengaruhi kondisi psikologis (tingkat depresi). Permasalahannya apakah lansia telah mendapatkan dukungan sosial, bentuk dukungan sosial apa yang dominan, dan bagaimana hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia di Kelurahan Polowijen Kecamatan Belimbing Malang, dengan desain studi cross sectional. Sampel terdiri dari 108 orang lansia yang dipilih dengan teknik Cluster Random sampling. Analisa data dilakukan dengan uji Chi Square dengan koreksi kontinyuitas. Dari penelitian ini didapatkan bahwa dukungan kelompok merupakan dukungan yang dominan diberikan kepada lansia yaitu sebesar 83,3%, sedangkan dukungan informasional sebesar 76,7%, dukungan emosional sebesar 73,3% dan dukungan instrumental sebesar 0%. Berdasarkan uji Chi Square dengan koreksi kontinyuitas didapatkan nilai p < 0,05 yaitu 0,010 yang berarti ada hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia di Kelurahan Polowijen Kecamatan Belimbing Malang.

Kata Kunci: Dukungan Sosial, Tingkat Depresi, Lansia.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Staf Pengajar Community Health Nursing Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(6)

Abstract

CORRELATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT AND DEPRESION LEVEL OF ELDERLY IN PUSKESMAS PANDANWANGI AREA MALANG

Dian Ratminasari1

Yoyok Bekti Prasetyo,S.Kep.Sp.Kom2 Sri Widowati,S.kep.Ns3

Abstract : Science and technology progress in medical and health area have been able to increase life expectancy of Indonesian people. The increasing of life expetancy causing increasing amount of elderly. Physiologically, elderly decrease in physical condition that will restrict them in fulfil their needs, therefore they need help from other people (Social Support). Social support that given to elderly can influence their perception about change of pisycologic (depresion level). The problems are, have the elderly got social support from their family, which social support is dominant, and how is the correlation between family social support and level of depresion of elderly. This research purpose is to know the correlation between social support and level of depresion of elderly in Kelurahan Polowijen Kecamatan Belimbing Malang, by cross sectional study design. The sample consist of 108 elderly that choosed by Cluster Random sampling. The datas were analyzed by Chi Square test with continuity correction. Through this research have been found that group support the dominant support given by the social to the elderly, the amount of group support was group support was 83,3%, while the informational emotional support 76,7%, the emotional support 73,3 and the instrumental support 0%. Based on the Chi Square test by continuity correction have been found p score < 0.05 that is 0.010 which is mean that there was correlation between family social support and self concept of elderly in Kelurahan Polowijen Kecamatan Belimbing Malang.

Keywords: Social Support, level of depresion, Elderly.

1. Student of Nursing Science Program Study Healthl Faculty Muhammadiyah University Malang

2. Lecture of Community Health Nursing at Nursing Science Program Study Helth Faculty Muhammadiyah University Malang

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... v

Daftar Lampiran ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dukungan Sosial ... 7

2.1.1 Definisi Dukungan Sosial ... 7

2.1.2 Bentuk Dukungan Sosial ... 7

2.1.3 Dampak Dukungan Sosial ... 9

2.1.4 Sumber-sumber Dukungan Sosial ... 10

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Dukungan Sosial ... 11

2.1.6 Aspek-aspek Dukungan Sosial ... 11

2.1.7 Komponen-komponen Dukungan Sosial ... 13

2.2 Konsep Depresi pada Lansia... 15

2.2.1 Definisi Depresi ... 16

2.2.2 Definisi Depresi pada Lansia ... 16

2.2.3 Tingkat Depresi pada Lansia ... 19

2.2.4 Proknosis ... 21

2.2.5 Etiologi Depresi pada Lansia ... 21

2.2.6 Faktor Penyebab Terjadinya Depresi Pada Lansia ... 24

(8)

Pada Lansia ... 30

2.4 Peran Perawat Dalam Perawatan Lansia dengan Depresi ... 30

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual ... 34

3.2 Hipotesis Penelitian ... 35

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 36

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 36

4.2.1 Populasi ... 36

4.2.2 Sampel ... 37

4.2.3 Teknik Sampling ... 37

4.3 Variabel Penelitian ... 37

4.4 Definisi Operasional ... 37

4.5 Tempat Penelitian ... 39

4.6 Waktu Penelitian ... 39

4.7 Instrumen Penelitian ... 39

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 39

4.9 Analisa Data ... 40

4.9.1 Analisa Data Dukungan Sosial ... 40

4.9.2 Analisa Data Tingkat Depresi ... 41

4.9.3 Analisa Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia ... 41

4.10Etika Penelitian... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(9)

ix

DAFTAR TABEL

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 46 Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 47

(11)

xi

DAFTAR PUSTAKA

Anonimhttp://indonesiannursing.com/2008/07/tugas-tugas-perawat – dalam – setiap – teori-penuaan/

Anonim,2008.http://sampoernae.blogspot.com/2008/10/konsep-keluarga-lansia.html,

diperolehtanggal 21-08-2011 Anonim,2011.http://www.datastatistik-

indonesia.com/content/view/806/806/diperolehtanggal21-08-2011

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi IV, Rineka Cipta, Yogyakarta.

Azizah ma’rifatul lilik (2011). Keperawatan lanjut usia. Yogyakarta.: Geraha ilmu C. Trihendradi (2007). Statistik inferen menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi

Darmojo, Boedi. 2000. Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia). Edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbit FK UI

DermatologyNursing. 2002. Geriatric Depression Scale (GDS). http://www.medscape.com/viewarticle/447735. Diaksestanggal 18 april 2011.

H. nugroho Wahyudi,B.Sc.,SKM (2008). Gerontik dan geriatrik, edisi 3. Jakarta: EGC Isaacs, Ann. 2001. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Jakarta: EGC Kozier, B, et.all. 2004. Fundamentals of Nursing. Concepts, Process, and Practice, 7th edition,

Pearson Education, Inc, New Jersey.

Kushariyadi. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Usia Lanjut. Jakarta : Salemba Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC Nugroho, Wahyudi. (2008). Keperawatan Gerontik Edisi 3. Jakarta : EGC

Nurmiati, Amir. 2005. Depresi Aspek Neurologi Diagnosis dan Tatalaksana. Balai penerbit fakultas Kedokteran Universitas Indonesia . Jakarta

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

(12)

S. Tamher-noorkasiani (2009). Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuhan keperawatan. Jakarta : salemba medika

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Sarason cit. Kuntjoro (2002), bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Dukungan sosial berasal dari lingkungan diperoleh dari keluarga, maupun masyarakat yang mana mereka bersedia dan peduli dengan masalah-masalah yang dihadapi lansia.

Menurut Sheridan dan Radmacher, sarafino serta Taylor, dalam Azizah (2011), Bentuk dukungan sosial yang dapat diberikan pada lansia adalah Dukungan instrumental (tangibleassisstance), dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan pada harga diri, dukungan dari kelompok sosial. Dikatakan juga oleh Hurlock juga ada kebutuhan lanjut usia yang diperlukan untuk mencapai kebahagiaan pada masa tua, yaitu : kebutuhan yang diterima “acceptance”, kebutuhan afektif “affection”, kebutuhan prestasi“achievement”.

(14)

2

Perkiraan bertambahnya Lansia Indonesia dalam kurun waktu 1990 – 2025, tergolong tercepat didunia (Mudjadid, 2003). Jumlah pada tahun 2002 sebanyak 16 juta dan diperkirakan akan menjadi 25,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11,7 % penduduk, dan ini merupakan peningkatan ke empat dunia. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini sebagai konsekuensi dari peningkatan usia harapan hidup. Peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia ini merupakan indikasi berhasilnya pembangunan jangka panjang salah satu di antaranya yaitu bertambah baiknya keadaan ekonomi dan taraf hidup masyarakat. Akan tetapi dengan bertambahnya umur rata-rata ataupun harapan hidup (life expectancy) pada waktu lahir, karena berkurangnya angka kematian kasar (crude date rate) maka presentasi golongan tua akan bertambah dengan segala masalah yang menyertainya (Maramis, 2004).

(15)

3

hampir serupa juga dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta di mana telah diresmikannya taman yang di peruntukan bagi lansia sehingga diharapkan dapat melakukan interaksi sosial dengan baik, di samping fasilitas taman kota, ada banyak fasilitas lain yang di sediakan seperti tempat duduk khusus bagi lansia di angkutan umum baik bus, kereta, dan kendaran kota lainya. Pemerintah Surabaya juga memiliki taman kota bagi lansia yang memang di disain sedemikian rupa sehingga lansia dapat berrekreasi dan menjaga kesehatanya dengan lebih baik, taman kota ini dapat diakses baik oleh lansia sehat maupun lansia yang bergantung dengan alat bantu jalan.

Semakin gencarnya upaya pemerintah guna meningkatkan kesehjatraan lansia menandakan bahwa tingginya kepedulian pemerintah. Sayangnya hal ini tidak dilakuakan oleh semua daerah, dan masih kurangnya kesadaran masyarakat juga mengambil peran penting dalam suksesnya program yang dicanangkan pemerintah, seperti masyarakat yang tidak peka terhadap keberadaan lansia. Dilihat dari banyaknya fasilitas yang semestinya di peruntukan bagi lansia malah digunakan oleh masyarakat yang lebih muda, padahal sarana-sarana tersebut lebih dibutuhkan oleh para lansia.

(16)

4

Karenanya pengenalan masalah mental sejak dini merupakan hal yang penting, sehingga beberapa gangguan masalah mental pada lansia dapat dicegah, dihilangkan atau dipulihkan.

Masalah lain yang dihadapi lansia adalah Lansia dikonotasikan sebagai kelompok yang berbeda dengan orang lain, Lansia tidak dapat belajar keterampilan baru serta tidak perlu pendidikan dan latihan, Lansia sukar memahami informasi baru, Lansia tidak produktif dan menjadi beban masyarakat, Lansia tidak berdaya, Lansia tidak dapat mengambil keputusan, Lansia tidak butuh cinta dan tidak perlu relasi seksual, Lansia tidak menikmati kehidupan sehingga tidak dapat bergembira, Lansia itu lemah, jompo, ringkih, sakit-sakitan atau cacat, Lansia menghabiskan uang untuk berobat, Lansia sama dengan pikun, sehingga lansia cendrung di abaikan dan dikucilkan dari masyarakat. Padahal hal-hal ini berbanding terbalik dengan fakta yang ada, di beberapa daerah pemerintah dan lembaga masyarakat telah banyak memiliki program pemberdayaan peningkatan kwalitas hidup bagi lansia seperti daerah bandung dan Yogyakarta. Sayangnya program pemberdayaan lansia ini belum merata di seluruh Indonesia terutama di daerah jawa timur. Hal ini dikarenakan pemahaman masyarakat yang belum berubahdan kurangnya informasi yang benar tentang lansia dan kurangnya pergram-program pemerintah baik dimasyarakat maupun bidang kesehatan yang di fokuskan bagi menunjang kesejahtraan lansia.

(17)

5

laki-laki berjumlah 4352 jiwa dan wanita 4342 jiwa. Data yang ada di Puskesmas Pandanwangi dikelurahan Polowijen sendiri terdapat 1728 lansia. ditemukan bahwa 31 % lansia menderita penyakit keronis seperti hipertensi, stroke, DM, dan lain-lain. 43 % lansia tidak lagi bekerja, dan 20 % lansia tinggal sendiri.

Jumlah lansia yang menderita depresidi wilayah kerja Puskesmas Pandanwangi tidak dapat dipastikan karena tidak ada data yang jelas mengenai hal tersebut, namun bila ditilik dari tingkat stressor psikososial diatas kemungkinan lansia yang menderita depresi, baik depresi ringan, sedang, bahkan depresi berat cukup tinggi. Dari hasil wawancara juga diketahui terdapat 24 Posyandu lansia yang tersebar di 5 kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Pandanwangi. Di Kelurahan Polowijen sendiri dari 13 RW terdapat 14 Posyandu lansia. Dari hal ini dapat diketahui bahwa diwilayah tersebut sudah terdapat dukungan sosial yang diperuntukan bagi lansia, namun dukungan sosial tersebut belum dapat membuktikan ada tidaknya hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia karena belum adanya data yang menyebutkan jumlah lansia yang menderita depresi dan dengan jumlah lansia yang mengikuti Posyandu 518 lansia atau 30% dari semua jumlah lansia yang ada di wilayah polowijen.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul ”Hubungan

Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi pada Lansia Di Kelurahan Polowijen Kecamatan BelimbingWilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan masalah

(18)

6

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial terhadap tingkat depresi pada lansia di Kelurahan Polowijen Kecamatan Belimbing Wilayah Kerja Puskesmas Pandanwangi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi dukungan sosial pada lansia. 2. Mengidentifikasi tingkat depresi pada lansia.

3. Mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat depresi pada lansia.

1.4 Mafaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mempunyai beberapa manfaat antara lain:

1. Bagi Komunitas (Lansia dan Keluarga).

Dapat memberi dukungan atau support bagi lansia maupun keluarganya agar lebih memperhatikan lansia yang mengalami depresi.

2. Bagi Istitusi Pendidikan.

Dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu keperawatan gerontologi dan sebagai acuan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan dukungan sosial terhadap tingkat depresi pada lansia.

(19)

7

penanganan yang optimal dan memberikan sumbangan pemikiran mengenai gangguan depresi yang terjadi pada lansia.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian tentang depresi pada lansia sudah sering dilakukan. Penelitian yang berhubungan dengan penelitin ini adalah:

Referensi

Dokumen terkait

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

Orang tua yang memiliki pengetahuan baik akan dapat melakukan stimulasi perkembangan motorik halus pada anak dengan baik pula, sehingga perkembangan anak akan optimal..

Puji syukur dan terima kasih kepada Yesus Kristus atas karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Kerja Karyawan PT Madu

RENCANA UMUM PENGADAAN TAHUN ANGGARAN 2013 KECAMATAN BINJAI KOTA.

I began talking to young South Asian and South Asian American women attending Smith about their views on Indo-chic, and was drawn to two issues that complicate the picture of

Rangkaian kata di atas akan menjadi kalimat baku jika dilakukan hal berikut.. Kata dalam dihilangkan dan kata memutuskan diubah menjadi

Sahabat MQ/ Lembaga penggiat antikorupsi Indonesia Corruption Watch/ mengecam pernyataan Menteri Dalam Negeri -Gamawan Fauzi/ soal honor dari Bank Pembangunan

Fitur berdasarkan energi rata-rata dihitung menggunakan fungsi energi e yang sudah dijelaskan pada persamaan (2). Fitur yang terbentuk berjumlah 4 fitur yang