• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis biaya dan kelayakan usaha penggilingan padi di kelompok tani Suka Tani, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis biaya dan kelayakan usaha penggilingan padi di kelompok tani Suka Tani, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BIAYA DAN KELAYAKAN

USAaA PENGGILINGAN PAD1

DI KELOMPOK

TANI

SUKA

TANI, DESA SITU ILIR

KECAMATAN

CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

AMBI

YOAN

*

ARLMANTO

2 m

DEPARTEMEN TEKNM P E R T A W

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(2)

AMsl YOAN -0. F14104105.

Analisis

Biaya

dan

Kelayakan Usaha

P e q g i h g m Padi di Kelompok Tani S u b Taxi, Desa Situ

Ilir,

Kg-amatan

CI- Kabupaten Bogor. Di hawah b i m b i i

Prot

Dr. Ir. Barnbang

Pramuck M.Em

p-penduduk~'=iamanpalEbatkanpeningLatanyang

cuhrp

tinggi dari

talsun ire tahun Hal

tmebut

badampalr pada pmi@&m terhadapperminraanbabanpangmpokoksepextiberasBermyangberaraldari padi menrpakan salah satu makmm pokok yang bmpir sebagian bes;a

masyarakat Indonesia mengkormrmsinya

-

P

produksi padi an~lra lain

dapat

ditempuh dengan

-

IJenangan pascapawn. P=w-

t;mmnrm padi axmpkm salah satu faktor penting dalam m a ~ n t u k a ~ ~ ~ t a s d a n d a n t a s b e r a s y a n g ~ & . ~ - J a s p e k p e n t i n g P = w =

-padi- penggilinganpadi.Proses penggilinganinipenting-

t l m d ~ h r a l i t a s d a n h r a n t i b s b e l a s y a n g ~

-

.

Dalam

kd

ini

penggunaanepen%gilingpadidiharapbdapatmeningLatLan - . rendemendan mutu dari baas giling yang d h m h n

Walaupun

ardah

banyak

usaha

penggilingan padi a;rmun penyebaran

dan

kelayakannya belum begihl optimal. Keadaan ini d u k a n slratu evaluasi dan

anatisis untuk

menilai tingkat kehtuban optimurrmya sehingga layak untuk

beropemsi secara Biaya penggilingan pertu diketahui, traik pada

f a h a p p w m r a n a a n m a u p ~ p a d a t a h a p F - - ~ ~

. .

padi Pada tahap p r e i b i y a p e q & q p

. .

peaiu dihitung

untuk

w u

. .

i kehyakan proyek t===w

ssdangkan

pada fahap pe- biaya

. .

~ a k a n d i p a k a i s e b a g a i p a t o k a n u n t u k m a ~ n t u k m h a r g a j u a l j a s a p e q g d q p pada Lomumen Analisis biaya yang tepat mengenai kelayaLan operasional

usaha

p e n g g i l i n g a n p a d i d i h a r a p b ~ ~ o l e h p a r g u s a h a penggilingan padi sebagai penlmjang p e q a m b i i kepuhsan &lam m t u l c a n

ongkos giling yang tepat agar tidak mengalami kerugian

dan

mmqnu*

kemmgmyangkondinyu

untukusaha

penggilingan padi t e s e h . P d i t i a n

ini

~ ~ ~ ~ p r o s e ~ p r o d u k s i ~ p a d a penggilingan padi kecil (PPK)

dan

-

4kis biiya

dan

kelayakan dari

usaha

penggilingan padi

di

Kelompok

Tani Suka Tani serta metihat pengaruh tmbdq

7

yang

mrmgkin tejadi melalui analisis sasitivitas.

P m e b ini suara kesdlrmhan bertlrjlran

untuk

mengkaji atau

menganalisis biaya

dan

kelayakan

usaha

.

. padi, b a g a i m usaha

tmebutbe@anpadajaluryangtepatagiatidakmengalamikaugianDatayang

dilnrmpulkanbenrpadataprimerdandatasekunder.Datayangdipeaiukanadalah

data

yang ldmbmgm deqgan biiya

dan

data opemsional usaha mesin

. .

~ p + i ~ a n t a r a l a i n j e n i s r w s i n penggilingimyangdigcmakan

dan

komponeokomponeamn biiya-biaya yang dikehmbn (biaya tetap

dan

t i d a L ~ X ~ b a h a n b a l r a r p e r j a m , l r a p a s i t a s ~ p e r j a m , r a t a - r a t a jamkerjaper&danrara-r;aajrrmlah&ahyangdigihgper&.

Peaelitian d h h k m

di

peu&mgm

. .

padi milik Bapak Admg

di

(3)

Bogor.

. .

Fasilitas lsaha yang

ada

terdiri dari bangunan 16x12 mZ, mesin . .

e

dan

lantai jemur b e d m a u 16x16 mZ. MesiDmesin jm&mgan

paditudiridari 1 unithuller, lunitpolirherdan2motorpenggaal:yailumotor

diesel Chang Cay 12 PK untuk umggerakkan huller (merk

RM)

dan

motor diesel Kubota 20 PK untuk polisher (med iTCHI N70). Panbmgmm

dan

pembelian awal mesin dilah9an besamam pada

tahun

1995. P e r f o ~

tehkmesin penggilinganpadiyangdihpdapenelitianiniaflalahkapasitas giling, rendanen peqgdqp

. .

danpemakaianbahanbakar.Daripengamatan hgsmg di Lapangars diperoleh nilai rararata lrapasitas giling huller

adalah

322.09 kg GKWjam sedangkan untuk kapasitas polisher menghasillran betas yaitu 138.43 kg W j Faktor-faktor yang menenhJran besar k&ya Lapasitas

adalah

ketemmpilan operator, kondisi

gabah

yang digiling

dan

kondisi mesin

Rata-rata pemakaian bahan bakar motor penggaak huller pa jam yaitu sebanyak

1.03 liter/jam dan untuk motor peqgerak poIis/zer yaitu 1.15 lite.r/jam Sesuai

d e n g a n ~ k o l m m s i b a h a n b a k a r t a s e b u t ~ b o r o s R ~ - .

pada unit

-

. .

d k w ~ a n g -

tersebut

adalab 58.92%.

Nilai rendemen t e c e h tmiiri dari hems k e p h , bg;s patah dan menir yang ihd kmampm. Rendahnya wdemeo g i l h tusebut dipengaruhi antam lain Lrarena

. .

faktor keadaan mesin-mesin pa&mgm yang ada pda peqgdqp .

.

trzseht

asdah

manaarki masa

aLhir

nilai ekonomisnya

s&ingga

tidak lagi dapirt bekerja

seorra maksbd, vrrrietas padi yang digiling

dan

kondisi

gabah

yang

akan

digiling

(Ladar air, kemumiaIl gabah

dan

sdx@nya).

Dari

basil perhinmgm diperoleh biaya pokok

. .

- . yaitu sebesar Rp. 79lkg GKG

. .

atau Rp. I87lkg betas yang d h d k m seaangkanrrpah

-

yang dikenakan pa kilogram

gabah

kering giling (GKG) yang

digiling sebesar Rp210,-flrg

gabah

yang digiling atau Rp.358,-/kg baar Ditinjau dari biaya pokok yang diperoleh, maka usaha penggilingan ini telah menjalankan

dengantepat-lrpah penggilinganyangdik-padasetiapgabahyang d i g i l i lebih tinggi dari pada b i y a pokok Volume giling pada titik impas lmruk

lsaha penggilingan padi

tasebut

sebesar 27284 ton GKG/tahun afau jam kaja pada titik impas yaitu 84.71 jam/tahun Dilihat dari jlrmlah giling pa tahun dari lsaha penggilingan padi

ini

yaitu sebesar 322.525 ton GKGltahun atau W ? dari

. .

total panem Kelompok Tani

Suka Tani,

maka

-

ini layak mtuk

d i j a k h n Dari

analisa

kelayakm

finamial

dipgoleh nilai NPV sebesar Rp. 39,782,468,-, nilai IRR sebesar 43.78%

dan

BIC ratio 2.57. Dari hasil perhihmgasdapat-

. .

bahwa lsaha pa&mpn

. .

padiinidarisegi finamialadalablayakpadajlrmlahgilingtahunanWAdaritotalpanenKdompok Tani Suka Tani.

Va~iabelkritisyangdipilihlmrulrdi datampehhqmanatisa

sendtivitas

adalah

barga

bahan bakar

minyak (solar) dan lrpah tenaga keja serta jlrmlah gilins tahunan (dapat dikonvexsi menjadi jlrmlah giling harian). K e n a h

hargabahanbaIcarsolarakaIlbadampakpdakenailcanlrpabtenagakeja,

s&ingga

u uhi biaya operrnional penggilingan

dan

kelayakan

dari

lsaha penggilinganpaditersebldKenaikanbargabahanbakarsolar~1o%dari
(4)

layak lmtuk dijalankan Usaha penggilingandenganjlrmlahgilingtahuuauyang

tinggi

-

tingkat

sutsitivitas yang rendah

terfiadap

paubahaopaubahan

faktor kritis. Hal tersebut

dika

dengan jumhb giling yang tinggi biaya

pokok

akan

rendah dan pemadan yang diperoleh tiuggi s e h g p

dapat

me~utupi biaya operasional yang tinggi

ProspekF-F=-=b=

P w % m w p d i = m F y a i h a r a p a n y a n g

c l l l n r p c u a h l m t u k m s a u e s a y a n g a k a n ~ k a r e m k e b u t u h m a k a n b e r a s yang

. .

tinggi- Diliha dari ken- di Lapaqgan, temyata madh banyak penggrlrngan padi yang bekaja di bawah W t a s giling dengan kualitas

dan

rendemen

. .

berasnya yang madb rendah. Hal ini &ehbkan kamm usaha pm&mgan padi

yang

ada s e h ini ti&& dilagukan

. . denganpendeliatan-

a g r i b i yang t q d u , t h l o g i pagghqp padi yang d i g n d m masih

detbm, konfigurasi mesin hanya terdiri dari h k e z

dan

polisher saja

dan ardah

b e n r m u r h r a s a t a b e l u m ~ y a i j ~ p e m a s a r a n y a n g t r a r D r n i h a s i l

survei dan wawarmara di lpangan d i k d u i bahwa Unit Pelayaam

Jasa Alsintan (UPJA) p m g h t p

.

- pdi di Kecamatan CibMgbulang

. .

secara

mum dikelola oleh

petani

kelompok tanilkopaasi dan pengmah

-

padi. Tetapi dari ketiga kompown penyedia jasa penggilinganpadite=JWyang dirasa paling b e h a d &lab UPJA yang dikelola oleh peiani atau kelompok tani

sendiri.Halte.c&Itdikareaakan=b=-

. .

padi dikelola oleh pemni

rn kelompok tani akan l e b i kondisi peromian

daerah setempaS

t m m a d penduduk sekitar yang bekerja sebagai petani

sehiqgga

lebih mudab

lmtuk-

. .

-

. . atau juga hasil pimamya sendiri yang digiling di temebu~ Unruk itu p e h aratu

dstem

pengembangan Unit

Pelayanm Jasa Alsintan (UPJA) pm$&ngm padi

yang

melibatkan

Pemerinrah

atau Dinas Pertanian sebagi pewntu kebijakan,

Perbankan

~mtuk

p e l a m kredit dan pinjamq Gapobankoperasi/petani sebagai pelaksana dan

(5)

ANALLSS BLAYA

DAN

KELAYAKAN

USAHA

PENGGILINGAN PAD1

DI KELOMPOK TAN1 SUKA TANI,

DESA

SITU ILIR

KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu

syarar

memperoleh gelar

SARJANA

TEKNOLOGI

PERTANIAN

Pada

DepartawnTeLnik Patanian

Fakultas Telmologi Pertanian .

Lnstmd

Pertanian

Bogor

O M :

AMBI YOAN ARIMANTO

F14104105

m

DEPARTEMEN TEXNl'K

PERTANIAN

PAKULTAS

TEKNOLOGI

PERTANIAN

(6)

DEPARTEMEN TEKMK PERTAMAN FAKULTAS TEKNOWGI PERTAMAN

NWITUT PERTAMAN BOGOR

ANALlSIS BlAYA DAY KELAYAKAN

USAEA PENGGILNGAN PAD1

DI KELOLMPOK

TANl

SUKA TANI, DESA SITU ILIR

KECAMATAN CIBUNGBULANG, KABUPATEN

BOGOR

SKRIPSI

Sebagai

salah satu syara memperoleh gelar

SARJANA TEKNOWGI P E R T A i Y

Pada

Departemen Teknilr

Pertanian

Fakultas Teicoologi

P&an

Mi

Pertanian

Bogor

Dilahirkan pada tanggal 28 April 1986 di Lubuk Sikaping

Tanggal Lulus :

(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji syulnrr penulis

ucapkan

kehadimt

AUah S.W.T atas be- rahmat dan

kanmh-Nya seh&ga penulis dapa! menyelesaikan skripsi jang bejudul

"Analisis B i a p

dan

Kelayakan Usaha Penggilingan Padi di Kelompok Tani

Suka

Tani, Desa Situ Ilk, Kemmakm C i b u n g h h g , Kabupaten Bogof'. Pewlitian ini

dilaksanakan sejak bulan Mei 2008 yang Mokasi di salah satu penggilingan padi

di

daerah senha padi di Kecamatan Cibungbulang.

Penulis mengucapkan terima kasii kepada semua pihak jang telah

membantu dalam pelaksanaan dan sekaligus penyunman skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan antara lain

k*

1 . Prof. Dr. lr. Bambang Pmmudya, MEag selaku dosen p e m b i b i akademik

atas b i m b i yang telah diberikan.

2. Dr. Lr. I Wayan Astika, M.Si

dan

Dr.

Ir

S u t r i m , M A g ata$ m a s h dan

kcxdamnya sebagai dosea peaguji.

3. Bapak Admg dan keluxga atas kesempatan dan bantrran

yang

telah diberikan

sellingg pulis

dapat

melaksanakan pewlitian

ini.

4. Bapak

Zaenal

selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk daerab Situ Ilir

dan

sekitamya dan

k.

Fajri Sisuanto atas b a n b m ~ p

5. Papaku (Bambang Hermanto)

dan

Mamaku (Irawati B.) terciaia atas segala

p e n g o r b m , doa, semanga~ dukungan

dan

cinta kasihnya

ymg

tidak henti-

hentinya mengalir unhlk penulis.

6. Adikku tesayang (Abelia

Leona

Legita Plmi). E.ngkau

rtdalah

tetesan embun

di

tea@

gersang.

Semoga engkau meojadi anak yang sholehah, be&&

kepada orang tua, sehat dan

cerdas

dan M

a a t bagi orang-orang di

s e k i m u

7. Ketuxga penulis tercinta di Padang. Jambii Palembang dan

Batam

atas

-ya

8. Nuzola Yevi Eliza untuk cinta, kesetiaan, pengorbanan, semanga dan madmmya

Tkima

kasih untuk semua waktu yang telah dilewati besama

Semoga hitrapan dan doa kita segera tawujud

(9)

10. S a h seprjmngm penulis pada penelitian ini (Badar Abilowo dan F i i

ALhaq F.) atas

banhtan

dan

kej-ya

11. Rekrm-rekan di Wisma Komando (Abud, Sukris, Bain, R o d , Arip, YILdik,

Raja Ari

dan

Udin), di Wirma Gizi A W (Fauzi, Anton, Agung, Tau&

Randi, Aga, Asep, Ehm, Prima, Aji, Faisal) dan Wisma Fatkila (Mbk Awie,

Mbak Prety, Adel, Atrek, Mbak Icha, Mbak Ntmik, Ritfan, Didik, Frima

dan

Agung) atas segala

bantuan

dan

k e b m a m a m y a Mohon

maaf a p a b i

penulissering-tkan.

12. Teman-temanku TEP mgkahn 41 (Nem, Rizka, Ema, Ma& Winds, Bayq

Eki, Elvi, Ian, Sigit S., lndra L., Salamun, Ilham, Tania, Lia, Rina

W.,

Lmii, Gunmaq Harritz, Aris S., Inggit,

(Ah.)

Ega A, Wakid, Kang Agus, Sahib,

Tutung, Age, Boris, Cahya, Andika, Vidy

dan

semlmnya) atas bannmn

dan

k-ya selarna

ini.

13. Abangku (h Slrpriadi, S.Tp

dan

Sakti Halomoan S.) dan adik-adikku (Icha

Bone& Ratih,

Eka,

Febri, Egi, ALam, Titi, Abdi, Ayang, Ninif

w'i

lor,

Nitnit).

14. T-

G

d

8 (delapan) Kelas Khusus SivlA Negeri I M u k

Sikaping tercinta

15. Sellrmb staf Departemea

TEP,

Fakultas

dan

Perplntakaan

atas

bantuanuya

16. Semua pihak yang telah m b a n t u penyelaraian tulisan ini.

Terakhir, penulis menyrtdari bahua sripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

. .

Namun dermluan, penulis bertrarap s m o g karya ilmiah ini da@

bermanfaat di

-

yang akan da-i%.
(10)

Halaman

KATAPENGANTAR

...

i

..

DAFTAR IS1

...

irr

...

DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR

...

vi

.. DAFTAR LAMPLRAN

...

vu I

.

P E N D r n U A N

...

1

A

.

LATAR BELAKANG

...

1

B . TUJUAN ... 5

U

.

TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A . TEILWOLOGI PASCAPANEN PAD1 ... 6

B

.

PROSES PENGGILINGAN PAD1

...

... I I

C

.

SISTEM PENGGILINGAN PAD1 ... 25

D . PERHJTUNGAN BlAYA PENGGILNGAN PAD1 ... 30

...

IU

. METODOLOG1 PENELITIAN

39 A

.

WAKTU DAN TEMPAT 39 B

.

ALAT DAN BAHAN ... 39

C . IENIS DAN S W E R DATA

-

...

40

D . PROSEDUR PEN EL^^

...

40

E

.

M O D E PENELITlAN

...

41

...

.

TV HASIL DAN PEMBAHASAN

45 A. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

...

45

\ B . PERFORMANS1 TEKMS MESIN PENGGILINGAN PAD1 ... 50

c

.

PERFORMANSI EKONOMI

m h

PENGGILINGAN PADI

... 51

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)

Referensi

Dokumen terkait

Institut Pertanian Bogor (Dibawah bimbingan ADI HADIANTO). Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian, hal ini dikarenakan munculnya kesadaran

1. Produk yang dihasilkan hanya satu jenis yaitu benih ikan patin. Luas lahan yang dimiliki Number One Fish Farm 500 m². Umur proyek dari analisis kelayakan finansial usaha

Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan salah satu daerah yang berpotensi untuk membudidayakan tanaman padi sawah, menurut informasi dari Badan Pusat Statistik

1. Jenis kambing yang diteliti adalah kambing Jawa Randu. Bakalan berumur satu tahun. Investasi yang diperoleh dari hasil hibah atau hadiah di konvesikan dengan harga beli

Institut Pertanian Bogor (Dibawah bimbingan ADI HADIANTO). Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian, hal ini dikarenakan munculnya kesadaran

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,