• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis technology accetance model pada pengguna elctronic banking di lingkungan fakulatas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis technology accetance model pada pengguna elctronic banking di lingkungan fakulatas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SESy)

Oleh

SAOMI RIZQIYANTO NIM : 105046101570

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SESy)

Oleh

Saomi Rizqiyanto NIM: 105046101570

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dr. Umar AlHaddad, MA NIP: 196809041994011001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salAh satu syarat memperoleh gelar srata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saua atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Mei 2010

(4)

Alhamdulillah. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah subhanahu wa taala, karena berkat rahmat dan keridhaan-Nya, karya tulis skripsi ini berhasil diselesaikan dengan baik. Latar belakang dari pada penulisan karya tulis ilmiah/skripsi ini adalah berdasarkan pada prasyarat untuk meraih Gelar Sarjana Ekonomi Syariah di Program Studi Muamalat Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Proses penyusunan karya tulis ini sendiri, baik riset maupun penulisan telah memakan waktu kurang lebih satu semester, sehingga tatkala skripsi ini telah selesai, peneliti terkadang masih kurang percaya sembari berujar dalam hati

unbelievable”.

Tentunya penyusunan skripsi ini telah melibatkan banyak orang, baik yang telah memberikan bantuan langsung maupun tidak langsung, entah itu dorongan, semangat maupun motivasi, materi maupun non materi yang tidak terhingga, hal ini membuat peneliti merasa perlu untuk mencantumkan rasa terima kasih kepada orang-orang berikut ini:

1. Prof. Dr. HM Amin Suma, SH, MA, MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pengajarannya mencerahkan.

(5)

4. Ibunda dan Ayahanda tersayang, Khalisah Amar dan Sholihin Sardah, yang selalu mencurahkan doa, dan amal perbuatannya setiap waktu. Semoga penyelesaian skripsi ini menjadi amal bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya, walaupun nilainya kecil dan tidak seberapa dengan perjuanganmu. Tidak lupa untuk adikku, Inez, jangan tiru yang buruk, teladani yang terbaik. 5. Ungkapan terima kasih penulis juga haturkan kepada Bu Lik saya, Khusnul

Khatimah Amar, perananmu begitu besar dalam kehidupan keluarga kami. Euro dan Ihdi, dua adik kecil menggemaskan. Untuk Bu Lik Afrida, ditunggu kelahiran anak pertamanya.

6. Untuk sahabat-sahabat karib saya, Abdul Ghaffar Al Ayyubi, kebaikanmu sangat berarti, Nanang Syahroni, Ibrahim Putra, Devi Frildawati, Irawati Kurniawan, Syarah Syafira, Nurismalatri, Ghita Prima Lestari dan Niken Febria Larasati, semuanya adalah teman kelas dan rekan kerja yang baik. Tidak lupa tim futsal PSA05, Ahmad Ridho CP, Rizky Armis Maulana, Chabibie Asyaba, Rachmat Fawzi, Muhammad Luthfi, M Dadi Sutisna dan M Irfan Hardiansyah.

(6)

8. Penelitian ini berhutang budi pada M Zaini Firdaus, Arifin, Elda Widiana dan Yasinta Ista Devi, yang telah turut menyebarkan angket ini, berkat pertolongan mereka skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.

9. The last but not at least, for LOVE, which makes everything can happen, yang banyak melahirkan orang-orang berhati malaikat seperti yang telah penulis paparkan di atas. Kebaikan mereka tulus dan tanpa intensi yang buruk.

Rasanya tidak mungkin peneliti menuliskan satu persatu semuanya. Tidak ada yang bisa peneliti berikan selain ucapan terima kasih dan doa serta pengharapan terbaik atas segala kebaikan yang diberikan. Semoga Allah, memberikan rahmat dan ridha Nya kepada mereka. Amin. With Very Best Wish

(7)

Gambar 1.1 Asia Top 10 Internet Countries

Gambar 1.2 Model Penelitian Technology Acceptance Model

Gambar 2.1 Model Technology Acceptance Model Fred Davis

Gambar 2.2 Model Technology Acceptance Model Fred Davis modifikasi Arif Wibowo

Gambar 2.3 Model Theory of Reasoned Action Ajzen

Gambar 2.4 Model Theory of Planned Action Ajzen

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden

Gambar 4.2 Usia Responden

Gambar 4.3 Latar Belakang Pendidikan Responden

Gambar 4.4 Studi Keagamaan Formal Responden

Gambar 4.5 Perilaku Menabung Responden

Gambar 4.6 Keikutsertaan Asuransi Responden

(8)

Gambar 4.10 Kepemilikan Ponsel Berfitur 3G

Gambar 4.11 Penggunaan SMS Banking

Gambar 4.12 Rutinitas Penggunaan SMS Banking

Gambar 4.13 Rutinitas Penggunaan Internet

Gambar 4.14 Akses Internet

Gambar 4.15 Transaksi Ekonomi Melalui Internet

Gambar 4.16 Aspek Pengetahuan Layanan E Banking dalam Transaksi Ekonomi Internet

Gambar 4.17 Interaksi pengguna e banking ketika bertransaksi di internet

(9)

Tabel 1.1 Variabel dan Indikator Pertanyaan

Tabel 4.1 Kaidah Reliabilitas Guilford

Tabel 5.55 Correlation Kendall’s tau_b dan Spearman’s rho Uji Hipotesa 5

(10)

Daftar Gambar iv

Daftar Tabel v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 9

C. Batasan Masalah 10

D. Rumusan Masalah 10

E. Tujuan Penelitian 11

F. Manfaat Penelitian 11

G. Review Studi Terdahulu 12

H. Hipotesis 15

I. Metode Penelitian 17

J. Sistematika Penulisan 22

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

(11)

B. Kajian Electronic Banking 35

1. Layanan Electronic Banking 37

2. Manfaat Electronic Banking 42

C. Perbankan 44

D. Internet 46

BAB III GAMBARAN UMUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN JAKARTA

A. Sejarah Singkat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta 51

B. Visi dan Misi dan Tujuan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta 52

C. Program Pendidikan 54

1. Program Studi Ahwal Syahsyiyah 55

2. Program Studi Jinayah Siyasah 56

3. Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum 57

4. Program Studi Muamalat 58

D. Jumlah Dosen, Pegawai dan Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum 60

(12)

JAKARTA

A. Sebaran Data Faktor Sosial Ekonomi Pengguna Electronic Banking FSH 63

B. Sebaran Data Pengguna Electronic Banking 68

1. Data Pengguna SMS 68

2. Data Pengguna Internet 73

C. Analisis TAM dalam Pengguna Electronic Baking di FSH 79

1. Uji Hipotesa Korelasi Rank Spearman 79

D. Hambatan Penetrasi Penggunaan Electronic Banking 84

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 89

B. Saran 91

(13)

1 A. Latar Belakang

Globalisasi memang telah mengubah wajah dunia. Thomas L Friedman menyebutnya globalisasi dengan teknologi informasi1, selain mengeliminir sekat-sekat yang membatasi ruang gerak manusia, globalisasi juga tengah memasuki ruang gaya hidup. Secara naratif bisa digambarkan sebagai berikut. Di bidang politik, pada era sebelumnya, kebebasan berpendapat dan menyuarakan kepentingan golongan terasa sangat sulit. Orang harus punya media, organisasi maupun partai politik untuk menyuarakan aspirasinya. Kini, dengan hadirnya Internet, semua orang merasa berhak dan mampu untuk menyuarakan aspirasinya. Hadirnya blog maupun jejaring sosial membuka keran politik yang tadinya mampet menjadi terbuka lebar.

Dalam bidang kehidupan yang lain, orang kini lebih mudah bersosialisasi. Melalui jaringan sosial semisal facebook dan twitter, orang-orang bebas mengomunikasikan apapun dan mendapat respon yang cepat dari teman-temannya di berbagai belahan dunia. Menurut Mike Germano, presiden dari Carrot Creative menyatakan tahun 2000 internet merupakan brosur raksasa, di

1

(14)

tahun 2009 internet merupakan tempat reuni sekolah, kelas memasak, studio rekaman, pertemuan politik hingga showroom mobil. Social media represents a fundamental shift in the way we communicate2. Media Sosial (internet) menghadirkan pergeseran mendasar dalam cara kita berkomunikasi.

Pendapat di atas mengindikasikan bahwa, globalisasi dengan teknologi informasi juga mengubah gaya hidup. Secara spesifik, masyarakat saat ini sebagai generasi pertama yang dikepung komputer dan internet (media digital)3, merasa tidak perlu bersusah payah berkomunikasi dengan sanak kerabat yang terpisah jarak ribuan mil. Hanya bermodalkan sambungan internet, komputer berikut headset dan webcam, orang bisa melepas rasa kangen yang terpendam puluhan tahun, tanpa harus bertemu di suatu tempat.

Salah satu gaya hidup yang turut berubah adalah cara manusia dalam memenuhi kebutuhan ekonomisnya, berkat globalisasi yang ditandai oleh adanya teknologi informasi, orang-orang kini dengan mudah bertransaksi di dunia maya. Orang bebas membeli, menjual ataupun melelang barang-barangnya melalui internet. Transaksi antara penjual maupun pembeli, produsen maupun konsumen bisa terjadi secara seketika, tanpa membutuhkan dokumen-dokumen konvensional semacam nota, formulir, maupun lainnya

2Mike Germano. “

Word of Mouse, How To Utilize Social Networking As Real Medium Of Growth”. Dokumen diakses pada Desember 2009 dari http://start.io/carrotcreative

3 Tapscott, Don. “Growing Up Digital”. Dalam Mukhlis Fuadi,

(15)

Mengantisipasi tren perubahan ini, teknologi informasi itu tentu menjadi satu-satunya solusi bagaimana perusahaan mampu mengkomunikasikan keinginan pelanggan dengan produk yang ditawarkan perusahaan. Ketika bisnis komoditas dot com meledak pada era 90 an yang menandai era electronic commerce. Perusahaan-perusahaan besar segera saja membuat aplikasi yang memungkinkan suatu produk bisa diterima sedemikan mudah oleh konsumen. Namun kenyataan berbicara lain, hanya berselang satu dekade setelah internet dikomersialkan di awal tahun 1990, justru 80% perusahaan yang bermain dalam area dot com terancam bangkrut4.

(16)

Kecenderungan di atas yang menyatakan bahwa sekitar 80% perusahaan yang bermain di area dot com terancam bangkrut atau boleh dikatakan tidak mampu mengantisipasi pertumbuhan konsumen dengan beragam selera dan keinginan, hingga akhirnya ditinggalkan pelanggan dan mengalami kebangkrutan memiliki banyak penyebab. Salah satu penyebabnya adalah karena teknologi yang digunakan cenderung satu arah, tidak mengakomodir secara sepenuhnya keinginan konsumen sehingga tingkat penerimaan konsumen terhadap aplikasi e commerce menjadi rendah. Arif Wibowo dalam skripsinya yang berjudul Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model menyebutkan kekurangan dari electronic commerce itu sebagai berikut:

“Kecenderungan terjadinya End User Computing telah menimbulkan reaksi yang berbeda-beda dalam sikap dan perilaku pengguna sistem informasi. Perasaan menerima atau menolak muncul menjadi dimensi sikap terhadap penggunaan sistem informasi”6

Kesimpulan dari Arif Wibowo adalah sukses atau tidaknya penggunaan aplikasi e commerce bisa diukur melalui tingkat penerimaan aplikasi tersebut dari sisi pengguna dalam hal ini konsumen maupun pelanggan.

Electronic banking sebagai salah satu bentuk aplikasi perdagangan elektronik e commerce atau e service merupakan salah satu channel perbankan

6

(17)

dalam melayani nasabah, meningkatkan efisiensi hingga menarik calon pengguna produk perbankan sebagai salah satu nilai tambah. Melalui electronic banking , perbankan dituntut untuk menghadirkan layanan apa saja, di mana saja, kapan saja dan siapa saja dalam arti kata customer oriented7.

Salah satu fungsi utama daripada electronic banking adalah untuk meningkatkan efisiensi layanan perbankan. Dengan hadirnya electronic banking

diharapkan para nasabah tidak perlu lagi mengantri untuk melakukan transaksi transfer uang, cek saldo, pembayaran rekening listrik maupun tagihan internet dan telephone. Diharapkan juga mampu mengurangi jumlah transaksi manual maupun ATM yang selama ini identik dengan tradisi antri dan memakan banyak waktu.

Alasan yang mendasari perbankan menghadirkan layanan electronic banking dua diantaranya adalah tingginya penetrasi penggunaan internet di Indonesia dan banyaknya pengguna ponsel di Indonesia. Berdasarkan data dari www.internetworldstats.com per Juni 2008, Indonesia menempati urutan 5 besar Negara Asia yang warganya menggunakan internet. Data menyebutkan sekitar 25.000.000 orang, dari 237.512.355, penduduk Indonesia mengakses internet dengan tingkat pertumbuhan pengguna (user growth) 900% dan tingkat penetrasi

7

(18)

penduduk 10%8. Begitu juga dengan pengguna ponsel di Indonesia, Asia Market Intellegence yang bekerja sama dengan Siemens Mobile menempatkan Indonesia sebagai negara urutan pertama yang penduduknya menggunakan ponsel di Asia Tenggara dengan persentase 92,9 % mengalahkan Filipina 91% dan Malaysia 89%.

Dengan tingginya tingkat pengguna internet yang diikuti pertumbuhan yang begitu mengagumkan dan besarnya pengguna ponsel di Indonesia, maka prospek perkembangan electronic banking di Indonesia selayaknya semakin positif.

Gambar 1.1 Asia Top 10 Internet Countries

8

(19)

Prospek pertumbuhan pengguna internet dan ponsel yang besar ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan penggunaan electronic banking , berdasarkan riset Yahoo Indonesia dan TNS (Taylor Nielsen Safros), hanya sekitar 5% saja dari total pengguna internet di Indonesia yang melakukan aktivitas internet banking9. Begitu juga dengan pengguna ponsel, penduduk Indonesia yang merupakan pengguna ponsel terbesar di Asia Tenggara ini ternyata tidak diiringi dengan banyaknya pengguna SMS banking dan mobile banking yang penetrasi keduanya hanya sekitar 6% saja10. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwasannya layanan electronic banking belum begitu diterima di kalangan pengguna internet dan ponsel. Kenapa bisa terjadi hal yang sedemikian itu, penulis menduga aplikasi electronic banking masih belum bisa diterima oleh kebanyakan nasabah perbankan di Indonesia. Isu yang berkembang adalah karena keamanan bertransaksi masih diragukan hingga kecanggihan teknologi yang justru menyulitkan pengguna electronic banking sendiri.

Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai institusi pendidikan milik pemerintah yang terletak di kawasan Tangerang Selatan tepatnya di kota Ciputat tentunya memiliki potensi pengguna

electronic banking yang besar. Alasan ini didasari fakta bahwa, selain letaknya di kawasan sub urban Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah merupakan pangsa pasar

9“Internet, Kita dan Masa Depan” Artikel diakses pada tanggal 15 September 2009 dari

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/03/27/03024518/internet.kita..dan.masa.depan

10“Penetrasi dan Profil Pengguna E

(20)

yang besar. Dengan jumlah mahasiswa lebih dari 20.000 orang, dan jumlah dosen tetap lebih 586 orang, ditambah jumlah alumni yang lebih dari 35.000 orang, tentunya prospek pengguna electronic banking menjadi besar, namun inilah yang perlu diteliti lebih lanjut11.

Oleh karena itu menarik untuk diteliti mengenai tingkat akseptansi atau penerimaan pengguna electronic banking di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah terhadap aplikasi electronic banking. Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan sampel pengguna electronic banking di Fakultas Syariah dan Hukum. Alasan menggunakan sampel pengguna electronic banking FSH UIN Jakarta karena dosen dan mahasiswa FSH merupakan domain peneliti, dengan profesi dosen dan mahasiswa FSH UIN yang juga berkecimpung di dunia hukum politik dan ekonomi (perbankan) sejatinya menjadi model yang signifikan untuk diteliti. Dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model penulis ingin mewujudkan penelitian ini menjadi karya tulis ilmiah berupa skripsi dengan judul, Analisis Technology Acceptance Model Pada Pengguna Electronic Banking Di Lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

11

(21)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan data dari www.internetworldstats.com per Juni 2008, akses internet penduduk Indonesia mengalami lonjakan pertumbuhan pengguna (user growth) hingga 900% dan tingkat penetrasi penduduk 10%12. Data dari Asia Market Intelegence juga menyebutkan penduduk Indonesia merupakan pengguna ponsel terbesar di Asia Tenggara dengan persentase 92,9%. Dengan besarnya tingkat pengguna internet dan ponsel yang diiringi pertumbuhan yang begitu mengagumkan, maka prospek perkembangan electronic banking di Indonesia semakin positif. Namun yang menjadi masalah adalah, berdasarkan riset Yahoo Indonesia dan TNS (Taylor Nielsen Safros), hanya sekitar 5 persen saja dari total pengguna internet di Indonesia yang melakukan aktivitas electronic banking13, begitupun dengan aktifitas pengguna ponsel, penetrasi penggunaannya dalam bidang electronic banking hanya sekitar 6% saja. Dari sini bisa ditarik suatu identifikasi masalah apakah penerapan aplikasi electronic banking belum begitu populer di kalangan pengguna internet dan ponsel, atau tingkat akseptasi atau penerimaan masyarakat pada aplikasi electronic banking memang rendah.

12

Asia Top 10 Internet Countries” dokumen diakses pada 15 September 2009 dari http://www.internetworldstats.com/stats3.htm

13“Internet, Kita dan Masa Depan” Artikel diakses pada tanggal 15 September

(22)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, peneliti perlu membatasi permasalahan. Hal ini dimaksudkan agar masalah tidak menjadi bias, sehingga diperoleh pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Berikut pembatasan penelitian yang dimaksud:

1. Faktor penerimaan (factor of acceptance) yang dijadikan variabel independen (x) adalah Perceived of Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEU) dengan tidak mengabaikan faktor eksternal seperti kemampuan ekonomi dan faktor adopsi tren. Sedangkan variabel dependen (y) dalam penelitian ini adalah Actual Usage (AU)

2. Layanan electronic banking yang dimaksud adalah layanan SMS banking, mobile banking dan internet banking.

3. Objek penelitian ini adalah pengguna electronic banking di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah melakukan transaksi perbankan melalui e banking, penggunanya meliputi dosen dan mahasiswa.

D. Rumusan Masalah

(23)

1. Bagaimanakah hubungan persepsi manfaat (perceived of usefulness) dan persepsi kemudahan operasional (perceived ease of use) dengan penerimaan layanan electronic banking?

2. Diantara faktor persepsi manfaat dan persepsi kemudahan, faktor manakah yang membuat dosen dan mahasiswa FSH UIN Syarif Hidayatullah menggunakan electronic banking?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi maupun batasan masalah yang tengah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan daripada penyusunan karya tulis skripsi ini adalah

1. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dengan penggunaan electronic banking di lingkungan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Untuk mengetahui diantara dua varibel, variabel mana yang memiliki hubungan paling kuat terhadap aksi penggunaan electronic banking di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

F. Manfaat Penelitian

(24)

1. Bagi peneliti, manfaat yang dirasakan adalah peneliti memperoleh bukti faktual mengenai operasional electronic banking. Termasuk didalamnya sistem operasional, security system dan lain sebagainya. Disisi lain juga memperoleh wawasan yang mendalam mengenai Technologi Acceptance Model yang dilihat melalui faktor-faktor penerimaan electronic banking dosen FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi akademik, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan dalam khazanah ekonomi Islam khususnya serta memperkaya literature perpustakaan mengenai aplikasi electronic banking dan

technology acceptance model.

3. Bagi Fakultas Syariah dan Hukum, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang terkait dengan kemampuan ekonomi para dosen, terutama pada penggunaan

electronic banking.

4. Bagi masyarakat umum, semoga hasil penelitian ini mampu meningkatkan wawasan yang berarti mengenai electronic banking. Serta bagaimana meningkatkan animo masyarakat dalam bertransaksi perbankan melalui e banking.

G. Review Studi Terdahulu

(25)

Technology Acceptance Model (TAM). Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Penelitian ini yang menggunakan model analisis TAM ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat menggunakan internet banking oleh penggunanya dan dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen bank untuk mengevaluasi penggunaan internet banking. Kuesioner dibatasi pada pengguna internet banking di 8 bank yang berada di Surabaya yang menyediakan layanan internet banking. Penelitian ini membuktikan bahwa faktor yang mempengaruhi minat menggunakan internet banking adalah Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Perceived Credibility. Faktor Computer Self Efficacy juga berpengaruh pada minat menggunakan internet banking secara tidak langsung melalui Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan Perceived Credibility.

(26)

berdasarkan hasil perhitungan statistik dari kuesioner yang terdiri dari 27 pertanyan dengan menggunakan bantuan software SPSS 12.00. Jumlah total responden yang diteliti adalah 410 nasabah BCA yang menggunakan KlikBCA. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus dan September 2006. Hasil penelitian menunjukan bahwa empat dimensi kualitas layanan yaitu wujud, kehandalan, daya tanggap, dan empati terdapat adanya perbedaan antara harapan dan persepsi pengguna KlikBCA, sedangkan dimensi jaminan diperoleh hasil antara persepsi dan harapan responden tidak terdapat kesenjangan pelayanan. Kemudian hasil penelitian juga menunjukan bahwa pelayanan jasa perbankan KlikBCA memenuhi 71,2% kebutuhan konsumen/nasabah BCA, dan ada 6 faktor/item yang mempengaruhi kepuasan pemakai KlikBCA yang perlu mendapatkan perhatian dari BCA.

(27)

Model (TAM). Uji statistik dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan Software Lisrel v8.30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model TAM yang diperkenalkan oleh Davis dapat digunakan dalam penelitian ini, mengingat sistem informasi berbasis web adalah bagian dari teknologi khususnya teknologi informasi.

H. Hipotesis

Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini merujuk pada model penelitian berikut

Gambar 1.2 Model Penelitian

(28)

memang berfokus pada hubungan ketiga variabel utama, dengan demikian hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut;

Hipotesis Variabel Persepsi Manfaat

Berdasarkan teori TAM, persepsi manfaat atau perceived of usefulness diduga memiliki korelasi signifikan terhadap sikap penggunaan electronic banking. Oleh karenanya hipotesis yang menguji pengaruh Persepsi Manfaat terhadap Penggunaan berbunyi

Ho:b1≠ 0 : Variabel Persepsi Manfaat (PU) tidak memiliki korelasi

positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic banking

Ha: b1=0 : Variabel Persepsi Manfaat (PU) memiliki korelasi positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic banking

Hipotesis Variabel Persepsi Kemudahan

Berdasarkan teori TAM, persepsi kemudahan atau perceived of ease of use

(29)

Ho:b2≠ 0 : Variabel Persepsi Kemudahan (PEU) tidak memiliki korelasi

positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic banking

Ha: b2=0 : Variabel Persepsi Kemudahan (PEU) memiliki korelasi positif signifikan dengan sikap penggunaan electronic banking

I. Metode Penelitian

1.Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang menggambarkan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari lapangan.

Dari hasil data dan angka yang diperoleh, dibuatlah hipotesis-hipotesis dan dilakukan serangkaian pengujian terhadap hipotesis tersebut. Apabila telah dilakukan serangkaian pengujian bisa didapat kesimpulan dan saran-saran yang sangat bermanfaat14.

Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei Lapangan (field research) dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Survei Lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai

14 „Model

(30)

analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan15. Sedangkan kuisioner atau angket bermakna suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan yang dijawab secara tertulis. Penggunaan angket dipilih karena secara kuantitatif peneliti dapat memperoleh data yang cukup banyak yang tersebar secara merata dalam wilayah atau area yang diselidiki.

2.Objek Penelitian

Objek penelitian kali ini adalah pengguna electronic banking di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jumlah sampel penelitian sebanyak 45 orang. Pemilihan responden menggunakan accidental sampling karena kesulitan memperoleh kerangka sampling yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan daftar pengguna electronic banking sangat sulit diperoleh dari pihak bank. Instumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuisoner yang diadaptasi dari beberapa penelitian yang menggunakan technology acceptance model, yang lebih dikhususkan pada 3 variabel utama yaitu persepsi manfaat, persepsi kemudahan dan sikap penggunaan.

Pengukuran variabel PEOU, dan PU menggunakan Likert Summated Rating

dengan 5 kisaran skala mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju.

15

(31)

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena ini telah ditetapkan secara spesisifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian16. Jumlah butir pertanyaannya adalah PEOU sebanyak 5 butir, PU sebanyak 5 butir, dan AU sebanyak 5 butir. Rincian butir pertanyaan tersebut selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

(32)

3. Teknik Penulisan

Teknik penulisan laporan dalam penelitian ini akan merujuk pada “Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini bersifat kuantitatif yang bersumber dari data primer yang diperoleh dari kuisioner yang disebar pada beberapa responden yang kemudian diolah dengan menggunakan piranti lunak SPSS 13.

5. Teknik Analisa Data

Mendasarkan pada jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan permasalahan sosiatif yakni penelitian yang bersifat hubungan antara dua variabel atau lebih dengan bentuk hubungannya yang bersifat kausal, sebab akibat, Maka analisis data yang digunakan adalah Korelasi Rank Spearman.

Adapun rumus atau penghitungan untuk pengujian hipotesis rank spearman

(33)

Dimana ρ = Koefisien Korelasi Rank Spearmen

n = Jumlah Sampel

J. Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah penyusunan, penulis membagi skripsi ini menjadi beberapa bab dan setiap bab terdiri dari sub bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, review studi terdahulu, kerangka teori, dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN TEORITIS

(34)

BAB III. GAMBARAN UMUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Bab ini terdiri dari sejarah singkat Fakultas Syariah dan Hukum, visi dan misi Fakultas Syariah dan Hukum, struktur organisasi, program studi fakultas dan perkembangan kinerja fakultas.

BAB IV. ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DI KALANGAN PENGGUNA ELECTRONIC BANKING DI LINGKUNGAN FSH UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Bab ini menyuguhkan beberapa data berikut analisa jumlah pengguna electronic banking pada FSH UIN Jakarta, serta alasan-alasan yang mendasari pengguna

electronic banking FSH mengadopsi layanan electronic banking .

BAB V. PENUTUP

(35)

24 A. Technology Acceptance Model

1. Pengertian TAM

Dalam mengadopsi suatu teknologi baru, setiap individu memiliki respon yang berbeda. Ada individu yang dengan mudahnya mengoperasikan suatu teknologi baru namun ada juga yang sulit untuk menerima. Contoh paling mutakhir adalah hadirnya SMS banking. Secara teknis, setiap orang setidaknya mampu mengoperasikan handphone terutama dalam layanan short message service, namun dalam banyak kasus ditemui ada banyak orang yang enggan menggunakan layanan ini karena, bisa jadi belum tahu atau takut akan resiko keamanan.

(36)

Menurut Davis1, definisi Technology Acceptance Model yang disarikan dalam bukunya yang berjudul “Measurement Scales for Perceived Usefulness

and Perceived Ease of Use” adalah:

The Technology Acceptance Model (TAM) is an information systems theory that models how users come to accept and use a technology. The model suggests that when users are presented with a new technology, a number of factors influence their decision about how and when they will use it, notably:

Perceived usefulness (PU) - This was defined by Fred Davis as "the degree to which a person believes that using a particular system would enhance his or her job performance".

Perceived ease-of-use (PEOU) - Davis defined this as "the degree to which a person believes that using a particular system would be free from effort"

Gambar 2.1 Model TAM Fred Davis

Secara garis besar diartikan sebagai berikut, Technology Acceptance Model adalah teori dalam sistem informasi yang menggambarkan perilaku pengguna dalam menerima dan menggunakan teknologi baru. Perilaku

1Davis, Fred D., 1989, “

(37)

pengguna dalam menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh dua faktor yakni

Perceived Usefulness yang didefinisikan sebagai tingkat dimana

pengguna percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan mengingkatkan performa kinerja pengguna.

Perceived Ease of Use yang didefinisikan sebagai tingkat dimana

pengguna percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan bebas dari resiko atau kesulitan.

Kedua faktor/variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna. Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan penggunaan TI. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan TI dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).

2. Model TAM

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arif Wibowo dalam Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan

(38)

kemanfaatan (Perceived Usefulness), sikap penggunaan (Attitude Toward Using), perilaku untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention To Use), dan kondisi nyata penggunaan sistem (Actual SystemUsage)2.

Figure 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi Arif Wibowo

a. Perceived Ease of Use (PEOU)

Persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi:

 Komputer sangat mudah dipelajari

2

(39)

 Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh

pengguna

 Komputer sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan

pengguna

 Komputer sangat mudah untuk dioperasikan

b. Perceived Usefulness (PU)

Persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi:

 Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikan pekerjaan lebih mudah,

bermanfaat, menambah produktivitas

 Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggi efektivitas,

mengembangkan kinerja pekerjaan

c. Attitude Toward Using (ATU)

(40)

Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components)

d. Behavioral Intention to Use (ITU)

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage

e. Actual System Usage (ASU)

(41)

2. Pengembangan TAM

Model-model penerimaan penggunaan (acceptance of use) telah banyak dikembangkan oleh para ahli, selain TAM (technology acceptance model) telah dikembangkan model awal berupa RTA (theory of reasoned action) yang dikembangkan oleh Fishbein dan model paling terkini berupa TPB (theory of planned behaviour) yang dikemukakan oleh Ajzen3.

2.1 Theory Of Reasoned Action

Theory Reasoned Action pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980. Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Teori ini menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku menentukan akan dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku tersebut.

Lebih lanjut teori ini mengemukakan bahwa niat melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh dua penentu dasar, yang pertama berhubungan dengan sikap (attitude towards behavior) dan yang lain berhubungan dengan pengaruh social atau norma subjective (subjective norms).

3

(42)

Dalam upaya mengungkapkan pengaruh sikap dan norma subjentif terhadap niat untuk dilakukann atau tidak dilakukannya suatu perilaku, Ajzen melengkapi teori ini dengan variable keyakinan (beliefs). Dikemukakan bahwa sikap berasal dari keyakinan terhadap perilaku (behavioral beliefs) sedangkan norma subjektif berasal dari keyakinan normative (normative beliefs)4. Secara skematik, TRA digambarkan sebagai berikut:

Figure 2.3 Model Theory of Reasoned Action Ajzen

2.2Theory of Planned Behaviour

Theory of Planned Behaviour merupakan teori pengembangan lebih lanjut dari TAM. Ajzen menambahkan konstruk yang belum ada dalam TRA, yaitu kontrol perilaku yang dipersepsi (perceived behavioral control).

4

(43)

Konstruk ini ditambahkan dalam upaya memahami keterbatasan yang dimiliki individu dalam rangka melakukan perilaku tertentu. Dengan kata lain dilakukan atau tidak dilakukannya suatu perilaku tidak hanya ditentukan oleh sikap dan norma subjektif semata tapi juga dipengaruhi oleh persepsi individu terhadap kontrol yang dapat dilakukannya bersumber pada keyakinannya terhadap kontrol tersebut (control beliefs)5

Figure 2.4 Model Theory of Planned Action Ajzen

Model teoritik dari Teori Planned Behaviour (Perilaku yang direncanakan) mengandung berbagai variable yaitu

5

(44)

1. Latar Belakang (background factors) seperti usia, jenis kelamin, suku status social ekonomi, suasana hati, sifat kepribadian, dan pengetahuan) mempengaruhi sikap dan perilaku individu terhadap suatu hal. Dalam kategori ini, Ajzen memasukkan tiga faktor latar belakang yakni personal, sosial dan informasi. Faktor personal adalah sikap umum seseorang terhadap sesuatu, sifat kepribadian (personality straits), nilai hidup (values), emosi, dan kecerdasan yang dimilikinya. Faktor social antara lain adalah usia, jenis kelamin (gender), etnis, pendidikan, penghasilan dan agama. Fakor informasi adalah pengalaman, pengetahuan dan ekspose pada media.

2. Keyakinan perilaku (behavioral belief) yaitu hal-hal yang diyakini oleh individu mengenai sebuah perilaku dari segi positif dan negatif, sikap terhadap perilaku dan kecenderungan untuk bereaksi secara efektif terhadap suatu perilaku dalam bentuk suka atau tidak suka pada perilaku tersebut.

(45)

4. Norma Subjektif (subjective norm) adalah sejauh mana seseorang memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan orang terhadap perilaku yang akan dilakukannya (normative beliefs). Kalau individu merasa itu adalah hak pribadinya untuk menentukan apa yang akan dia lakukan, bukan ditentukan oleh orang lain disekitarnya maka dia akan mengabaikan pandangan orang tentang perilaku yang akan dilakukannya. Fishbein dan Ajzen. Menggunakan istilah motivation to comply untuk menggambarkan fenomena ini yaitu apakah individu itu mematuhi padangan orang lain yang berpengaruh terhadap hidupnya atau tidak.

(46)

6. Persepsi kemampuan mengontrol (perceived behavioral control) yaitu keyakinan (beliefs) bahwa individu pernah melaksanakan atau tidak pernah melaksanakan perilaku tertentu, individu memiliki fasilitas dan waktu untuk melakukan perilaku itu, kemudian individu melakukan estimasi atas kemampuan dirinya apakah dia punya kemampuan atau tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan perilaku itu. Ajzen menamakan kondisi ini dengan "persepsi kemampuan mengontrol"

(perceived behaviorial control)

Niat untuk melakukan perilaku (intention) adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap positif pada perilaku tertentu, dan sejauh mana kalau dia memilih untuk melakukan perilaku tertentu itu dia mendapat dukungan dari orang-orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya.

B. Kajian Electronic Banking

(47)

Customer tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri di kantor-kantor bank atau ATM, karena saat ini banyak transaksi pebankan dapat dilakukan dimanapun, dan kapanpun dengan mudah dan praktis melalui jaringan elektronik, seperti internet,

handphone, dan telepon6.

Tidak berbeda jauh dengan definisi dari Bank Indonesia, Ensiklopedia Britannica mendefiniskan E Banking sebagai berikut, Penggunaan Komputer dan Alat Telekomunikasi yang memungkinkan adanya transaksi perbankan melalui jaringan telephone dan internet. Penggunaannya mulai dari transfer dana electronic untuk pembelian barang dan jasa, hingga pembayaran otomatis untuk tagihan dan deposito. Beberapa bank malah menawarkan layanan home banking, dimana seseorang dengan computer dan jaringan internet bisa melakukan transaksi baik melalui koneksi langsung ke situs bank maupun mengakses beberapa layanan online. Penggunaan

electronic banking, masih menurut Britannica, mereduksi sebagian besar transaksi-transaksi yang masih mengandalkan dokumen-dokumen konvensional maupun uang kertas dari satu tempat ketempat lain, dari satu orang ke orang lain7.

Sementara John Willey and Son, mendefiniskan Electronic banking sebagai bentuk transaksi perbankan dimana dana-dana bisa berpindah secara electronis antar lembaga keuangan yang menggantikan uang kas, cek ataupun instrument lain yang

6Bank Indonesia “

Mengenal Electronic Banking dalam Implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia”. Dokumen diakses pada 6 Oktober 2009 dari_____________________________ http://www.bi.go.id/mengenal.electronic.banking.pdf.

7“Electronic Banking”. Dokumen diakses pada 10 Januari 2010 dari

(48)

berpindah secara fisik. Kepemilikan dana maupun perpindahan dana antar lembaga keuangan terekam dengan baik melalui sistem computer berbasis internet maupun alat telekomunikasi. Nasabah Bank bisa mengakses akun bank dengan menggunakan kata sandi maupun PIN8.

1. Layanan Electronic Banking

Bank Indonesia membagi layanan electronic banking menjadi empat macam layanan. Layanan-layanan ini didasarkan pada dua devices / alat transaksi, yakni

personal computer dan mobile phone. Layanan berbasis personal computer adalah

internet banking yang terkoneksi dengan jaringan internet, sedangkan layanan berbasis teknologi mobile phones adalah SMS banking, phone banking dan mobile banking9. Dalam studi pustaka kali ini hanya tiga layanan yang akan dibahas, yakni SMS banking, mobile banking dan internet banking. Phone banking tidak termasuk karena bukan merupakan teknologi berbasis finger technology.

a. SMS Banking

SMS Banking adalah layanan teknologi yang ditawarkan perbankan ke pihak customer, yang memungkinkan customer untuk mengoperasikan sejumlah transaksi yang dipilih melalui ponsel dengan SMS messaging. Layanan SMS Banking

8

Ibid

9Bank Indonesia “

(49)

dijalankan dengan menggunakan pesan push dan pesan pull. Pesan Push adalah bank mengirim pesan pendek ke ponsel customer tanpa inisiatif permintaan informasi dari

customer. Pesan push bisa saja sebuah pemberitahuan mengenai event kegiatan bank di tempat tertentu10. Bisa dikatakan pesan push adalah mobile marketing dari pihak bank. Sedangkan pesan pull adalah bank mengirim pesan pendek ke ponsel customer yang didahului dengan inisiatif dari pihak customer. Contoh dari transaksi ini adalah cek saldo, cek mutasi rekening.

Berdasarkan layanan pesan pull dan pesan push, bank memberikan beberapa layanan transaksi perbankan yang bisa dijalankan dengan ponsel. Tipe layanan yang bisa dijalankan melalui pesan push diantaranya:

1. Laporan Saldo Periodik (bulanan, triwulan ataupun tahunan) 2. Laporan jumlah gaji maupun pendapatan lain.

3. Sukses atau gagalnya sebuah transaksi 4. Informasi pemindahlan sejumlah besar uang 5. Informasi pembayaran tagihan

(50)

10.Permintaan menghentikan pembayaran cek

11.Permintaan penghentian sementara penggunaan kartu kredit/debit 12.Penggantian PIN

b. Mobile Banking

Mobile Banking adalah terma yang digunakan uantuk menggambarkan transaksi semisal cek saldo, transfer dana dan pembayaran tagihan maupun lainnya melalui telepon seluler. Dewasa ini, mobile banking paling sering digunakan dengan melalui teknologi telephone, internet, maupun aplikasi yang di install di ponsel.

Dalam suatu kajian akademis, mobile banking merujuk pada penyediaan dan ketersediaan bank dalam menghadirkan jasa keuangan melalui bantuan teknologi mobile atau seluler. Layanan mobile banking meliputi fasilitas managemen transaksi bank dan pasar modal, termasuk administrasi akun dan informasi nasabah11.

Transaksi-transaski yang tercover dalam layanan mobile banking diantaranya: 1. Cek Saldo/Cek Mutasi Rekening

2. Monitor Jumlah Deposito 3. Mengakses jumlah kredit 4. Mengatur Kebijakan Asuransi 5. Mengatur Rencana Pensiun

11

(51)

6. Transfer Dana national maupun internastional 7. Pembayaran Tagihan

8. Layanan Portofolio Saham. dll

c. Internet Banking

Dunia Perbankan tidak berbeda dengan industri lainnya dimana teknologi Internet mulai menjadi merasuk dan bahkan sebagian sudah menjadi standar de facto. Internet Banking mulai muncul sebagai salah satu servis dari Bank. Servis ini mulai menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya dengan servis ATM dan phone banking. Akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki ATM. Demikian pula tidak lama lagi akan aneh jika sebuah bank tidak memiliki

Internet Banking meskipun jumlah pengguna Internet di Indonesia masih sedikit. Tuntutan ini datangnya dari nasabah yang menginginkan servis cepat, tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu), nyaman, dan murah. Hal ini dapat diberikan oleh layanan Internet Banking. Internet banking didefinisikan oleh Karen Furst adalah sebagai berikut:

(52)

services, such as electronic bill presentment and payment, which allow customers to receive and pay bill over bank’s website12.

Dari pengertian itu, dapat didefinisikan secara sederhana bahwa internet

banking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus melakukan transaksi secara online, baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun baru.

Pada dasarnya internet banking memiliki tiga tahap pelayanan yang ditawarkan kepada nasabahnya, yaitu:

a. Layanan informasi (informational), dimana bank hanya menyediakan informasi jasa keuangan dalam websitenya;

b. Layanan komunikasi (communicational), dimana dalam website tersebut juga memungkinkan nasabah dapat berkomunikasi dengan bank;

c. Layanan transaksi (transactional/advance) dimana sudah memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi-transaksi keuangan virtual seperti, transfer dana, pengecekan saldo ataupun berbagai jenis pembayaran. Dewasa ini ketiga jenis layanan tersebut telah ditawarkan

12

(53)

oleh perbankan Indonesia. Dari data yang ada saat ini di Indonesia sudah terdapat enam bank yang telah menyelenggarakan internet banking pada tahap transaksi, sedangkan pada tahap informasi dan komunikasi terdapat sekitar 40 bank yang memiliki website.

Dengan disediakannya fasilitas layanan internet banking, nasabah mendapat keuntungan berupa fleksibilitas untuk melakukan kegiatan setiap saat, nasabah juga dapat mengakses layanan internet melalui personal computer, ponsel atau media wireless lainnya

2. Manfaat Electronic Banking

Apabila sebuah bank tidak menyediakan layanan electronic banking, maka dia mengambil resiko untuk tidak berpartisipasi. Electronic banking memberikan beberapa keuntungan yang lebih besar dibandingkan resikonya. Adapun keuntungan tersebut antara lain

a. Business Expansion.

(54)

menggunakan telepon untuk melakukan aktivitas perbankannya. Sekarang ada Internet Banking yang lebih mempermudah lagi karena menghilangkan batas ruang dan waktu. Layanan perbankan sebuah bank kecil dapat diakses dari mana saja di seluruh Indonesia, dan bahkan dari seluruh dunia.

b. Customer Loyality.

Nasabah, khususnya yang sering bergerak (mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan aktivitas perbankannya tanpa harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai tempat. Dia dapat menggunakan satu bank saja.

c. Revenue and cost improvement.

Biaya untuk memberikan layanan perbankan melalui Internet Banking dapat lebih murah daripada membuka kantor cabang.

d. Competitive Advantage.

(55)

dekat, orang tidak ingin membuka account di bank yang tidak memiliki fasilitas Electronic banking..

e. New Business Model.

Electronic banking memungkinan adanya bisnis model yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web dengan cepat.

C. Perbankan

Menurut UU Perbankan No 21 Tahun 2008 yang dimaksud bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Berdasarkan jenisnya bank dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariat yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariat yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Pasal 5 UU Perbankan).

(56)

a. Agent of Trust, bahwa kegiatan utama bank adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Dasar utama kegiatan bank tersebut adalah trust atau kepercayaan. Jadi masyarakat atas dasar kepercayaan menyimpan dananya ke bank, demikian juga bank atas dasar kepercayaan meminjamkan dana tersebut kepada masyarakat. Dengan kata lain bank berfungsi sebagai lembaga financial intermediary dengan dasar kepercayaan. (Pasal 3 UU Perbankan).

b. Agent of Development, bahwa tujuan perbankan adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak (Pasal 4 UU Perbankan). Jadi dana yang dihimpun oleh bank dari masyarakat dalam bentuk simpanan, kemudian dipinjamkan lagi ke masyarakat diharapkan digunakan untuk kegiatan usaha yang produktif, dan menyerap tenaga kerja banyak, serta menghasilkan barang/jasa yang punya nilai lebih. Dengan demikian kegiatan utama bank tersebut adalah kegiatan untuk pembangunan perekonomian masyarakat.

(57)

pemberian jaminan, dan jasa penyelesaian tagihan (lihat Pasal 6 dan 13 UU Perbankan). Sedangkan pengertian internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

D. Internet

1.Pengertian Internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan

internetworking13.

2.Sejarah Internet

13

(58)

Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan "at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

(59)

ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan internet. Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10.000 lebih.

(60)

Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.

Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.014.

3.Manfaat Internet

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di internet:

a. Informasi untuk kehidupan pribadi: kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, sosial.

14

(61)

b. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum komunikasi.

(62)

15

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

A. Sejarah Singkat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sebelumnya bernama IAIN, dan Fakultas Syariah dan Hukum juga mulanya Fakultas Syariah saja, adalah salah satu Fakultas dari sembilan fakultas yang ada di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini. Fakultas ini memiliki sejarah yang cukup panjang sejak didirikan pada tahun 1966 lalu.

Sejarah berdirinya Fakultas Syariah dan Hukum ini tidak terlepas dari sejarah panjang IAIN Jakarta, yang berawal dari Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA). ADIA didirikan pada tanggal 1 Juni tahun 1957, dan untuk pertama kalinya mempunyai dua jurusan, yaitu jurusan Syariah dan Jurusan Bahasa Arab.

(63)

Pada tanggal 24 Agustus 1960, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.11 tahun 1960 ADIA kemudian berkembang menjadi tiga Jurusan, yaitu : Pendidikan Agama Islam, Bahasa Arab dan Jurusan Khusus Imam Tentara.

Karena sarana dan prasarananya belum siap dan belum memadai, maka Fakultas Syariah Jakarta baru menerima mahasiswa mulai pada tahun ajaran 1968. Untuk tahap awal pimpinan Fakultas dirangkap oleh Rektor/Prof.Drs Sunardjo dan pelaksana hariannya diserahkan kepada Drs.H.Peunoh Daly, merangkap sebagai Ketua Jurusan Ilmu Agama di Fakultas Tarbiyah. Kemudian baru Rektor mengangkat KHM Syukri Ghazali sebagai pimpinan Fakultas Syariah pertama. Semenjak itu resmilah Fakultas Syariah Jakarta sebagai salah satu Fakultas di lingkungan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan SK Menteri Agama nomor : 159 tahun 19671.

B. VISI, MISI DAN TUJUAN 1. Visi

Unggul, handal, dan terdepan (excellence, expertise, advance dalam bidang ilmu syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam

1“Sejarah Singkat Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”Dokumen diakses

uinjkt.net

(64)

2. Misi

a. Melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang integrative dalam ilmu Syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam baik yang bersifat teroritis maupun praktis.

b. Mengembangkan dan menerapkan ilmu Syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam yang berbasis penelitian (research based university). c. Memberikan landasan ahklak dan moral terhadap pengembangan dan

praktek ilmu syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam di masyarakat. d. Mengembangkan dan membina kehidupan civitas akademika yang

menjunjung tinggi kebenaran, keterbukaan, kritis, kreatif, dan inovatif serta tanggap terhadap perubahan-perubahan social, baik dalam skala nasional maupun global.

e. Menyelenggarakan manajemen modern perguruan tinggi yang berorientasi pada mutu, profesionalisme, dan keterbukaan serta memiliki daya saing yang tinggi dan kuat.

(65)

g. Memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap upaya implementasi Syariah Islam dalam konteks keindonesiaan sekaligus kemodernan2.

3. Tujuan

Tujuan pendidikan program sarjana bidang ilmu Syariah dan Hukum adalah menyiapkan peserta didik atau mahasiswa menjadi Sarjana Hukum Islam dan atau Sarjana Hukum yang memiliki kompetensi sebagai berikut:

a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dibidang ilmu syariah, ilmu hukum dan ilmu ekonomi Islam.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu syariah, ilmu hukum dan ekonomi Islam, serta mampu mengupayakannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

C. Program Pendidikan

Program pendidikan yang diselenggarakan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada 2 jenis yaitu; program reguler dan program non reguler (ekstensi). Baik program regular maupun program non reguler adalah

2

(66)

program pendidikan akademik S1 dengan sistem kredit semester (SKS), yang mewajibkan mahasiswa untuk menempuh beban sks sebesar 160 sks.

Sejalan dengan perkembangan masalah-masalah dan spesialisasi dalam keahlian hukum Islam, maka Fakultas Syariah dan Hukum menawarkan berbagai Program Studi yang siap mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan berbagai profesi baru yang terkait dengan hukum Islam, seperti ahli perbankan syariah dan asuransi syariah. Di tahun ajaran 2009/2010, fakultas syariah dan hukum telah memiliki 4 (empat) program studi utama, yakni Program Studi Ahwal Syakhsyiyah (SAS), Prodi Jinayah Siyasah (SJS), Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH) dan Prodi Muamalat/Ekonomi Islam.

1. Program Studi Ahwal Syakhsiyyah (SAS)

Program studi ini bertujuan menghasilkan calon hakim dan keperdataan Islam yang ahli dalam bidang hukum keluarga Islam. Prodi SAS memiliki konsentrasi sebagai berikut

a. Konsentrasi Peradilan Agama

(67)

b. Konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam

Bertujuan menciptakan sarjana muslim, yang mampu menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang administrasi keperdataan Islam, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan amanah dalam bidang administrasi perkawinan, kantor agama Islam dan lembaga hukum Islam, memiliki pemahaman dan kemampuan analisis dan pemahaman masalah keperdataan hukum Islam dan memiliki kemampuan peneltian dalam bidang keperdataan Islam.

2. Program Studi Jinayah Siyasah (SJS

Program Studi ini bertujuan menghasilkan calon pakar hukum yang ahli dalam bidang kepidanaan dan ketatanegaraan Islam. Prodi SJS memiliki konsentrasi sebagai berikut

a. Konsentrasi Kepidanaan Islam

(68)

b. Konsentrasi Ketatanegaraan Islam

Bertujuan menciptakan calon pakar ketatanegaraan hukum Islam dan politik. Mampu menguasai materi, metodologi, dan wawasan luas dalam bidang ketatanegaraan Islam. Memiliki kompetensi akademik, kemampuan penelitian dan analisis ketatanegaraan serta professional dan amanah di profesi ketatanegaraan Islam.

3. Program Studi Perbandingan Mazhab dan Hukum

Program Studi ini bertujuan menghasilkan calon pakar hukum yang ahli dalam bidang perbandingan mazhab fiqih, perbandingan mazhab hukum dan perbandingan mazhab khusus Islam. Program studi ini memiliki tiga konsentrasi sebagai berikut:

a. Konsentrasi Perbandingan Mazhab Fiqih

Bertujuan menciptakan calon pakar perbandingan mazhab fiqih yang mampu menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang perbandingan mazhab fiqih, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan amanah dalam bidang perbandingan mazhab fiqih, memiliki pemahaman dan kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah perbandingan mazhab fiqih (Mazhab Arbain), kemampuan penelitian perbandingan mazhab fiqih. b. Konsentrasi Perbandingan Mazhab Hukum

(69)

perbandingan mazhab hukum, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan amanah dalam bidang perbandingan mazhab hukum, memiliki pemahaman dan kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah perbandingan mazhab hukum Islam (Mazhab Arbain), kemampuan penelitian perbandingan mazhab hukum.

c. Konsentrasi Perbandingan Mazhab Khusus Islam

Bertujuan menciptakan calon pakar perbandingan mazhab khusus Islam yang mampu menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang perbandingan mazhab khusus Islam, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan amanah dalam bidang perbandingan khusus Islam, memiliki pemahaman dan kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah perbandingan mazhab khusus Islam (Mazhab Arbain), kemampuan penelitian dalam bidang perbandingan mazhab khusus Islam.

4. Program Studi Muamalat / Ekonomi Islam

Program Studi ini bertujuan menghasilkan calon pakar ekonomi Islam yang ahli baik dalam bidang perbankan syariah, asuransi syariah, dan zakat wakaf. Program studi ini memiliki tiga konsentrasi sebagai berikut:

a. Konsentrasi Perbankan Syariah

(70)

dalam bidang kajian perbankan syariah, memiliki pemahaman dan kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah perbankan syariah, dan kemampuan penelitian dalam bidang perbankan syariah

b. Konsentrasi Asuransi Syariah.

Bertujuan menciptakan calon pakar asuransi syariah yang mampu menguasai materi dan metodologi serta wawasan luas dalam bidang asuransi syariah, memiliki kompetensi akademik, prefesional dan amanah dalam bidang kajian asuransi syariah, memiliki pemahaman dan kemampuan analisis teori dan pemahaman masalah asuransi syariah, dan kemampuan penelitian dalam bidang asuransi syariah

c. Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf

(71)

D. JUMLAH DOSEN DAN MAHASISWA 1. Jumlah Dosen dan Pegawai

Data per april 2007 menyebutkan Fakultas Syariah dan Hukum memiliki jumlah dosen tetap sebanyak 99 orang, sementara jumlah pegawai, baik tetap maupun honorer, Fakultas Syariah dan Hukum memiliki jumlah sebanyak 35 pegawai.

2. Jumlah Mahasiswa

Data per april 2007 menyebutkan Fakultas Syariah dan Hukum memiliki jumlah mahasiswa baik regular maupun non regular sebanyak 2255 mahasiswa, dengan tambahan mahasiswa baru tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 507 mahasiswa, sehingga secara keseluruhan mahasiswa aktif Fakultas Syariah dan Hukum sebanyak 2762 mahasiswa.

E. ORGANISASI DAN STRUKTUR PIMPINAN

(72)

2. Susunan Organisasi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2010-2015

Dekan :

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM Pembantu Dekan Bidang Akademik:

Dr. H. Ahmad Mukri Adji, MA

Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum: Dr. Jaenal Aripin, MA

Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni: Dr. Phil JM Muslimin, MA

Kabag Tata Usaha:

Drs. H. Burhanuddin Yusuf, MM. Kasubag Akademik:

Elviza Fauziah, SH, MH. Kasubag Umum: Saini, S,Ag

Kasubag Kep & Keu: Mohammad Noor, SPd, MM

Gambar

Gambar 4.9 Kepemilikan Ponsel Berfitur GPRS
Tabel 1.1 Variabel dan Indikator Pertanyaan
GAMBARAN UMUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
Gambar 1.1 Asia Top 10 Internet Countries
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang terdapat dalam tuturan tersebut ialah tindak tutur direktif karena penutur meminta mitra.. tutur untuk melakukan sesuatu yang termasuk ke dalam kategori verba meminta

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Satuan Kerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang Sumber Dana APBK Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2011 mengundang Penyedia

Perputaran piutang secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tabel 4.28 Perubahan Tabel Transportasi Akibat Variabel x 12 Dijadikan Basic Variable – Iterasi 2

Penulis menyusun contoh kalimat yang diterjemahkan dari bahasa Mandarin kedalam bahasa Indonesia, dan sebaliknya dari bahasa Indonesia kedalam bahasa Mandarin, dengan

[r]

The scope for this project is as save information electronically about staff and contactors that has attended SI course when they enroll with the course, to make it easy

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan segala karunia, nikmat dan rahmat-Nya yang tak terhingga kepada penulis,