commit to user
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN
SETELAH MENERAPKAN SISTEM ERP
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
DONNY EKO PRASETYO
NIM. F 0305045
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kepedihan itu ada kebahagiaan. Dan
sesungguhnya bersama kepedihan itu ada kebahagiaan.
(QS Al Insyirah (94):5-6)
Jika Anda berada pada pagi hari, jangan menunggu sampai datangnya petang
hari, dan jika berada pada petang hari, jangan menunggu sampai datangnya
pagi hari.
(Hadis)
“Waktu ibarat
sebuah Pedang, jika anda tidak menggunakannya
maka dialah yang akan menebas anda”
(Didik Hermawan)
“Dunia yang kita ciptakan adalah hasil dari cara berfikir kita”
(Albert Einstein)
“Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan,
cukup pintar untuk belajar dari kesalahan, dan cukup
kuat untuk mengoreksi kesalahannya”
(John C. Maxwell)
“Teruslah melangkah dengan KEYAKINAN, karena setiap langkah MENUJU KEBERHASILAN akan menimbulkan KEBAHAGIAAN”
commit to user
PERSEMBAHAN
I Dedicate This Research for
…….
***Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah,
dan Kemudahan***
**My Parents and My Sister**
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji dan rasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN
SETELAH MENERAPKAN SISTEM ERP ” ini dengan baik.
Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, baik berupa moral maupun material, secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, Mcom, Ak., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi UNS yang telah memberikan ijin penelitian dan pemberian
ilmunya baik akademis maupun non akademis.
2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak., selaku Pimpinan Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi UNS yang telah memberikan ijin penelitian.
3. Bapak Anas Wibawa, SE, M.Si., Ak., selaku pembimbing skripsi yang di
sela–sela kesibukannya telah memberikan bimbingan dan arahan sejak
awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi UNS, serta karyawan FE UNS
terima kasih atas segala bimbingan dan semua ilmu beserta segala bantuan
yang telah diberikan.
5. Kedua Orang Tua ku dan Adikku, atas segala pengorbanan, support, doa
dan kasih sayang yang tiada pernah putus, Semoga Allah SWT senantiasa
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kalian, serta selalu
commit to user
6. Anak-anak Akuntansi 2005 surip, indro, feby, ardi, munawir, ahmad,
sapto, moci, bagir, dinar, begug, ayok, yoga, fijri, hendy, dan semua anak
akuntansi baik cewek atau cowok yang tidak bisa aku sebutkan satu
persatu. Thanks Bro untuk masa-masa indah selama kuliah di FE, You’re
All The Best Friends……
7. Anak-anak MC rendy “si wul”, danar “genjik”, rizal “tukul”, hanif, Vicky
“vijay”, bimo, alang, tejo, pandu, acan, dll. Ayooo Futsal and nongkrong meneh Bro…….
8. Keluarga Besarku terima kasih atas support dan doanya.
9. Kepada semua pihak yang belum tertulis yang telah membantu penulis
selama masa kuliah dan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan ke depan.
Semoga skipsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan
umumnya kepada kita sekalian.
Akhirnya kepada semua pihak yang sudah membantu penulis selama
menjalani masa perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi ini semoga
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Amiin.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Surakarta, Juni 2010
Penulis
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN ABSTRAK ... ii
HALAMAN ABSTRACT ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 10
D. Manfaat Penelitian ... 11
commit to user
BAB II. TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 13
A. Landasan Teori ... 13
1. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) ... 13
2. Sistem ERP dan Inovasi ... 16
3. Sistem ERP dan Kinerja Keuangan Perusahaan ... 18
4. Ukuran Perusahaan dan Kesehatan Perusahaan ... 20
B. Penelitian Terdahulu ... 23
C. Kerangka Teoritis ... 25
D. Pengembangan Hipotesis ... 26
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Desain Penelitian ... 31
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 31
C. Data dan Sumber Data ... 33
D. Variabel dan Pengukurannya ... 34
E. Metode Analisis dan Alat Analisis ... 36
1. Uji Normalitas ... 37
2. Uji Hipotesis ... 38
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Hasil Pengumpulan Data ... 39
B. Pengolahan dan Pengujian Data ... 40
commit to user
2. Pengujian Hipotesis ... 43
C. Pembahasan ... 50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Keterbatasan ... 58
C. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
IV.1 Daftar Perusahaan Yang Menerapkan Sistem ERP ... 39
IV.2 Hasil Uji Normalitas Data ... 42
IV.3 Hasil Uji Beda t Hipotesis H1a ... 44
IV.4 Hasil Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Hipotesis H1b... 45
IV.5 Hasil Uji Beda Wilcoxon Signed Rank Hipotesis H1c ... 46
IV.6 Hasil Uji Beda t Hipotesis H1d ... 47
IV.7 Hasil Uji Beda Mann-Whitney Hipotesis H2 ... 48
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Kinerja Keuangan Untuk Pengujian Hipotesis H1 ... 64
Lampiran 2 Data Penentuan Ukuran Perusahaan ... 72
Lampiran 3 Data Kesehatan Perusahaan ... 74
Lampiran 4 Data Untuk Pengujian Hipotesis H2 dan H3... 78
Lampiran 5 Hasil Olah Data SPSS Untuk Pengujian Hipotesis H1 ... 86
Lampiran 6 Hasil Olah Data SPSS Untuk Pengujian Hipotesis H2 ... 98
commit to user
ii ABSTRAK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MENERAPKAN SISTEM ERP
DONNY EKO PRASETYO F0305045
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan sistem ERP akan mempengaruhi kinerja perusahaan dari sisi keuangan. Kinerja perusahaan
diukur dengan rasio-rasio keuangan yaitu Return on Asset (ROA), Return on
Investment (ROI), Return on Sales, dan Asset Turn Over (ATO).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah menerapkan sistem ERP dengan rentang waktu penerapan sistem ERP dari tahun 1998 sampai 2005. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling dan berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan, terkumpul 42 perusahaan yang terdaftar di BEI yang
telah menerapkan sistem ERP. Metode analisis data menggunakan uji paired-sample t
test untuk mengukur perbedaan sebelum dan sesudah penerapan sistem ERP.
Sedangkan untuk menguji perbedaan perusahaan besar/sehat dan besar/tidak sehat,
perusahaan kecil.sehat dan kecil/tidak sehat menggunakan uji independent-sample t
test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan ROA, ROI, dan ROS sebelum dan setelah penerapan sistem ERP, tetapi terdapat perbedaan ATO sebelum dan setelah penerapan sistem ERP. Kami juga menemukan bahwa tidak ada perbedaaan ROA, ROI, ROS, dan ATO antara perusahaan besar/sehat dan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP, sedangkan untuk perusahaan kecil/sehat dan kecil/tidak sehat terdapat perbedaan pada ATO setelah menerapkan sistem ERP dan tidak terdapat perbedaan pada ROA, ROI, dan ROS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ERP tidak mempengaruhi kinerja perusahaan dari sisi profitabilitas akan tetapi berpengaruh pada produktivitas lewat efisiensi dan efektivitas perusahaan sampel.
Kata Kunci : Enterprise Resource Planning, Kinerja Perusahaan, Productivity
commit to user
iii ABSTRACT
ANALYSIS OF FIRM FINANCIAL PERFORMANCE PRE AND POST IMPLEMENTING ERP SYSTEMS Investment (ROI), Return on Sales, and Asset Turn Over (ATO).
Samples used in this study is a company registered in the Indonesian Stock Exchange (IDX) and have implemented ERP systems with the ERP implementation period from 1998 to 2005. Sampling in this study using purposive sampling and based on predetermined criteria, gathered 42 companies listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) that have implemented ERP systems. Methods of data analysis using paired-sample t test test to measure the difference pre-to post-adoption of ERP systems. Whereas to test the differences large/healthy and large/unhealthy companies, small/healthy and small/unhealthy companies tested using independent-sample t test.
The results of this study indicate that there is no difference in ROA, ROI, and ROS before and after the implementation of ERP systems, but there is a difference ATO pre-to post-adoption of ERP systems. We also found that there was no difference ROA, ROI, ROS, and the ATO between large/healthy and large/unhealthy companies after implementing an ERP system, whereas for a small/healthy and small/not healthy company there is a difference in the ATO after implementing an ERP system and there is no difference in ROA, ROI, and ROS. The results showed that ERP systems do not affect company performance in terms of profitability, but the effect on productivity through efficiency and effectiveness of the sample companies.
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan
mencoba untuk meningkatkan jumlah konsumennya dengan melakukan pelayanan
yang cepat dan biaya yang murah dibandingkan dengan kompetitornya. Salah satu
cara untuk mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengintegrasikan sistem informasi, peningkatan efisiensi dari sistem informasi
untuk menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam business processes.
Ketika perusahaan menjadi lebih efisien akan meningkatkan daya saingnya di
pasar bisnis (Suprijanto dalam Tarigan, 2007).
Namun pada kenyataannya sampai saat ini banyak perusahaan yang belum
mengintegrasikan sistem informasi, dimana dalam prosesnya hanya didukung oleh
aktivitas individual pada lokasi kerja masing-masing. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi data antara lokasi kerja satu dengan
lokasi kerja lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk
koordinasi dalam penyediaan data dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang
telah mengintegrasikan fungsi-fungsinya. Data yang diintegrasikan ini dapat
membantu proses bisnis yang efisien dan memudahkan pengambilan keputusan oleh
commit to user
Menurut Sarkis dan Gunasekaran dalam Tarigan (2008) bahwa ERP
berbasis teknologi informasi yang dapat meningkatkan daya saing global suatu
perusahaan, karena dapat meningkatkan efisiensi pada bagian operasional
perusahaan. Implementasi ERP sangatlah kompleks karena membutuhkan banyak
biaya dan waktu yang harus dikeluarkan oleh perusahaan mulai dari tahap
sebelum dan sesudah implementasi. Kesiapan perusahaan dalam
mengimplementasikan ERP sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan
implementasi.
Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah sistem yang
mengintegrasikan semua subsistem teknologi informasi dalam sebuah perusahaan.
Subsistem-subsistem yang tergabung dalam ERP di antaranya adalah sistem
informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem informasi produksi,
sistem informasi pemasaran, sistem informasi sumberdaya manusia (Tarigan,
2004).
Hunton, Lippincott, dan Reck (2003) menyatakan bahwa ERP
merupakan strategi inovasi bisnis perusahaan karena penerapan ERP melibatkan
peningkatan proses bisnis, penerapan praktik-praktik terbaik, integrasi dalam
perusahaan dan integrasi antar perusahaan. Sistem ERP didesain untuk
menggabungkan sistem-sistem yang terpisah menjadi sebuah sistem besar yang
terpadu. Keuntungan yang dapat diharapkan dari penerapan ERP di antaranya
adalah peningkatan produktivitas dan kualitas dalam beberapa area yang penting
commit to user
Akhirnya penerapan ERP diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan nilai pasar
perusahaan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.
Hayes, Hunton, dan Reck (2001) juga menyatakan bahwa sistem ERP
juga memberikan manfaat dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Untuk contoh, keuntungan efisiensi dapat diperoleh dari mengkonsolidasikan
multiple data entry points, mendorong kebijakan pengambilan keputusan
organisasi dari level bawah ke level atas, proses operasi reengineering,
otomatisasi business processes, dan penurunan beban persediaan dan tenaga kerja.
Sedangkan keuntungan efektivitas dapat diperoleh dari peningkatan manajemen
sumber daya konsumen, peningkatan kualitas produk/jasa, meningkatkan
kemampuan perencanaan strategik. Indikator efektivitas yaitu peningkatan
perencanaan strategik dipercaya sebagai salah satu manfaat potensial terbaik yang
diberikan oleh sistem ERP.
Implementasi ERP pada perusahaan di Indonesia mempunyai harapan
untuk mempercepat proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan meraup pendapatan
yang lebih besar (Warta Ekonomi, 2002). Menurut Goenawan dalam Warta
Ekonomi (2002) banyak perusahaan di Indonesia yang melakukan investasi
teknologi informasi sebesar 1 % - 2 % dari pendapatannya, dan kebanyakan
investasinya tidak mampu kembali. Penelitian yang dilakukan oleh warta ekonomi
memperlihatkan bahwa hampir 54,2 % perusahaan yang menjadi responden sudah
menerapkan berbagai aplikasi/solusi e-business diantaranya enterprise resources
planning, supply chain management dan customer relationship management.
commit to user
publik, yang telah menerapkan sistem ERP. Hal ini sesuai dengan kondisi
persaingan di pasar dunia yang menuntut mereka untuk beroperasi berstandar
dunia. Meski telah banyak perusahaan yang menerapkan sistem ERP terdapat
kenyataan bahwa banyak perusahaan yang sukses menerapkan sistem tersebut dan
lebih banyak lagi yang sebenarnya gagal menerapkan sistem tersebut. Berhasil
atau gagal tentunya diukur dari manfaat yang diterima perusahaan yaitu
peningkatan kinerja (Nah, Fuihoon, dan Tan, 2007).
Dos Santos, Peffers, dan Mauer (1993) menyatakan bahwa teknologi
non-inovatif tidak meningkatkan nilai pasar atau kinerja keuangan perusahaan,
sedangkan teknologi inovatif dapat meningkatkan nilai pasar dan kinerja
keuangan perusahaan. Dan pasar lebih bereaksi positif terhadap pengumuman
investasi teknologi inovatif. Peffers dan Dos Santos (1996) juga menyatakan
terdapat hubungan positif antara investasi TI inovatif dan kinerja perusahaan.
Bukti penelitian yang dilakukan oleh Hayes et al. (2001) memperkuat pandangan
bahwa sistem ERP adalah dianggap sebagai investasi TI inovatif, dan mereka
melihat reaksi positif dari investor ketika perusahaan mengumumkan bahwa
mereka berencana untuk menerapkan sistem ERP.
Beberapa penelitian juga berusaha untuk membuktikan hubungan antara
investasi dalam teknologi informasi dengan kinerja keuangan perusahaan tetapi
hasilnya tidak menunjukkan konsistensi tentang adanya hubungan yang signifikan
antara investasi di teknologi informasi dengan kinerja keuangan perusahaan
(Weill, 1992; Mahmood dan Mann, 1993). Hitt dan Brynjolfsson (1996)
commit to user
efisiensi dan efektivitas, perusahaan akan menyampaikan keuntungan finansial
kepada konsumen melalui penurunan harga di pasar yang kompetitif.
Penerapan sistem ERP tentunya juga berkaitan dengan ukuran
perusahaan dan kesehatan perusahaan. Penerapan ERP memerlukan banyak biaya
dan waktu. Biaya penerapan ERP dibandingkan penghasilan perusahaan pada
perusahaan besar berkisar 0,82% dan 13,6% pada perusahaan yang kecil (Marbert,
Sonny, dan Venketaraman, 2000). Selain itu bahwa kesehatan perusahaan penting
karena kesehatan dapat mempengaruhi akses perusahaan ke sumber daya
tambahan dari para stakeholder eksternal, seperti kreditur dan investor (Hayn,
1995).
Hayes et al. (2001) meneliti reaksi pasar modal terhadap pengumuman
penerapan sistem ERP, dan hasilnya menyatakan bahwa pasar modal memberikan
nilai tambahan pada perusahaan yang menerapkan sistem ERP, karena para
investor bereaksi positif terhadap pengumuman implementasi ERP. Selain itu
pasar modal juga bereaksi lebih positif terhadap pengumuman penerapan sistem
ERP pada perusahaan kecil yang sehat dan pasar modal bereaksi negatif terhadap
pengumuman penerapan sistem ERP pada perusahaan kecil yang tidak sehat.
Untuk pengumuman penerapan sistem ERP pada perusahaan besar yang sehat dan
tidak sehat pasar modal juga menunjukkan reaksi yang positif.
Hunton, McEwen, dan Wier (2002) meneliti reaksi analis keuangan
terhadap rencana pengumuman penerapan sistem ERP. Hasilnya bahwa analis
keuangan secara signifikan melakukan revisi prediksi laba perusahaan setelah
commit to user
atas menunjukkan bahwa pelaku pasar modal percaya penerapan ERP akan
meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan. Selain itu Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa rata-rata revisi peramalan laba untuk perusahaan kecil yang
tidak sehat signifikan lebih rendah daripada rata-rata revisi peramalan laba untuk
perusahaan kecil yang sehat atau perusahaan besar yang tidak sehat.
Poston dan Grabski (2001) meneliti dampak penerapan sistem ERP
pada kinerja perusahaan. Mereka meneliti kinerja perusahaan setelah penerapan
sistem ERP pada 50 perusahaan selama 3 tahun. Mereka menemukan kenyataan
bahwa penerapan sistem ERP tidak berpengaruh pada residual income
perusahaan. Mereka juga tidak menemukan pengaruh penerapan sistem ERP pada
rasio penjualan terhadap penghasilan, dan biaya umum dan administrasi terhadap
penghasilan selama periode jendela 3 tahun. Di lain sisi mereka menemukan bukti
bahwa rasio pekerja terhadap penghasilan terlihat menurun tiap tahun selama tiga
tahun, juga rasio cost of good sold terhadap penghasilan terlihat meningkat.
Mereka menyimpulkan bahwa penerapan sistem ERP meningkatkan efisiensi di
beberapa area tetapi juga meningkatkan biaya di area yang lain yang akhir saling
meniadakan pengaruhnya.
Hunton et al. (2003) meneliti penerapan sistem ERP dengan
membandingkan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah penerapan sistem ERP.
Mereka juga membandingkan kinerja keuangan perusahaan yang menerapkan
sistem ERP dengan kinerja keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem
ERP. Mereka menemukan bukti bahwa tidak ada perbedaan signifikan kinerja
commit to user
kinerja keuangan setelah penerapan sistem ERP mereka menemukan kenyataan
bahwa kinerja keuangan perusahaan yang menerapkan sistem ERP terlihat stabil
daripada kinerja keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP yang
terlihat menurun. Selain itu mereka juga menemukan bahwa kinerja perusahaan
kecil yang sehat lebih baik daripada peusahaan kecil yang tidak sehat,dan kinerja
perusahaan besar yang tidak sehat lebih baik daripada kinerja perusahaan besar
yang sehat.
Berdasarkan hasil temuan dari peneliti-peneliti yang telah diuraikan di
atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh sistem
ERP terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini mengacu pada
penelitian yang telah dilakukan oleh Hunton et al. (2003) dengan perbedaan
seperti berikut:
1. Periode Penelitian
Hunton et al (2003) menggunakan data perusahaan yang mengumumkan
penerapan sistem ERP pada tahun 1992 sampai tahun 1996. Sedangkan
penelitian ini menggunakan data perusahaan yang mengumumkan
penerapan sistem ERP tahun 1998 sampai 2005. Alasan penggunaan periode
penelitian yang lebih panjang dimaksudkan untuk memperoleh jumlah
sampel penelitian yang lebih banyak sehingga hasil penelitian yang
diperoleh baik secara statistik.
2. Sampel Penelitian
Hunton et al (2003) menggunakan data perusahaan yang menerapkan ERP
commit to user
menggunakan menggunakan sampel perusahaan publik yang menerapkan
sistem ERP yang listing di Bursa Efek Indonsia (BEI).
Dari latar belakang diatas dan beberapa literature penelitian yang penulis
dapat, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH
MENERAPKAN SISTEM ERP”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Pada penelitian ini kinerja keuangan diwakili dengan rasio-rasio
keuangan yaitu Return on Asset (ROA), Return on Investment (ROI), Return on
Sales (ROS), dan Asset Turn Over (ATO). Berdasar uraian di atas maka peneliti
memunculkan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) sebelum dan setelah
perusahaan menerapkan sistem ERP?
2. Apakah terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
3. Apakah terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
4. Apakah terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
5. Apakah terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem
commit to user
6. Apakah terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem
ERP?
7. Apakah terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem
ERP?
8. Apakah terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem
ERP?
9. Apakah terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem
ERP?
10. Apakah terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem
ERP?
11. Apakah terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem
ERP?
12. Apakah terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem
commit to user
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah menjawab permasalahan penelitian tentang:
1. Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) sebelum dan setelah
perusahaan menerapkan sistem ERP?
2. Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
3. Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) sebelum dan setelah penerapan
sistem ERP?
4. Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) sebelum dan setelah
penerapan sistem ERP?
5. Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) antara perusahaan besar/sehat
dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
6. Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) antara perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem
ERP?
7. Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) antara perusahaan besar/sehat
dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
8. Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) antara perusahaan besar/sehat
dan perusahaan besar/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
9. Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) antara perusahaan kecil/sehat
commit to user
10.Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) antara perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem
ERP?
11.Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) antara perusahaan kecil/sehat
dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
12.Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) antara perusahaan kecil/sehat
dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan sistem ERP?
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak
berikut ini:
1. Bagi Investor
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
investasi terkait kinerja keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan yang
mengimplementasikan sistem ERP.
2. Bagi Manajemen
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu informasi dalam
mempertimbangkan keputusan untuk pengimplementasian sistem ERP
yang terkait dengan pengaruh implementasi terhadap kinerja keuangan dan
commit to user
3. Bagi Penelitian
Berikutnya Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dasar untuk
melakukan penelitian-penelitian berikutnya terutama penelitian terkait
sistem ERP, kinerja keuangan, dan kesehatan perusahaan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Organisasi bab-bab ini selanjutnya dalam penulisan skripsi adalah:
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan pustaka dan tinjauan ulang
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini serta
dilanjutkan dengan hipotesis penelitian berserta kerangka teoritisnya
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian variabel dan
pengukurannya, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel
dan metode analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA
Pada bab ini akan dijelaskan analisis data penelitian dengan
melakukan pengujian hipotesis dan interpretasi data.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari seluruh pembahasan
sebelumnya, keterbatasan dan implikasi penelitian yang dapat
commit to user
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Sistem Enterprise Resources Planning (ERP)
Teknologi Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan sebuah
sistem yang mengintegrasikan seluruh proses bisnis/departemen-departemen serta
unit-unit bisnis dalam suatu perusahaan dengan menggunakan single data entry
(Hamilton dalam Tarigan, 2004). Tarigan, Tjipto, Yunita, dan Gosal (2006)
mendefinisikan ERP sebagai sebuah konsep, teknik, ataupun metode guna
mengintegrasikan seluruh departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam suatu
sistem automasi keseluruhan proses bisnis guna meningkatkan efektivitas dan
efisiensi perusahaan. Sedangkan menurut O’Leary (2000) definisi ERP adalah
suatu sistem yang mengintegrasikan business processes dan teknologi informasi
menjadi suatu sinkronisasi rangkaian prosedur, aplikasi, dan metrics yang
meliputi batas dalam dan antar perusahaan. ERP juga merupakan sebuah sistem
informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber
daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap
(www.wikipedia.org).
Sistem ERP sendiri berkembang dari sistem Manufacturing Resource
Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material
Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. MRP sendiri
commit to user
digabungkan dengan sistem informasi keuangan, sistem informasi akuntansi,
sistem informasi pemasaran, sistem informasi sumber daya manusia dan sistem
informasi lain menjadi satu sistem yang terpadu yang disebut sistem ERP
(Enterprise Resources Planning). Syarat terpenting dari sebuah sistem ERP
adalah integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai
kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan
semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi (www.wikipedia.org).
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan
bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.
Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan
seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM),
e-Government dan lain-lain. Sistem ERP sendiri dibagi atas beberapa sub-sistem
yaitu sistem keuangan, sistem distribusi, sistem manufacturing, sistem
Maintenance dan sistem Human Resource (www.wikipedia.org).
Kebanyakan software ERP yang tersedia di pasar berasal dari vendor
seperti J.D. Edwards, Baan, Oracle, Peoplesoft dan SAP yang disusun dalam
modul yang berbeda. Sedangkan macam modul dari sistem ERP sendiri terdiri
dari modul akuntansi, modul sumber daya manusia, modul manufaktur, dan
modul logistik (Poston dan Grabski, 2001). Dan yang paling banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah software ERP dari vendor SAP,
bahkan SAP sendiri menguasai pangsa pasar terbesar di dunia. Sistem ERP
commit to user
1. Integrasi data keuangan: Untuk mengintegrasikan data keuangan
sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja
keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Standarisasi Proses Operasi: Menstandarkan proses operasi melalui
implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan
produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas
produk.
3. Standarisasi Data dan Informasi: Menstandarkan data dan informasi
melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar
yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan
jenis bisnis yg berbeda-beda
4. Keuntungan yg bisa diukur:
a. Penurunan persediaan
b. Penurunan tenaga kerja secara total
c. Peningkatan service level
d. Peningkatan kontrol keuangan
e. Penurunan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan
informasi
Selain itu sistem ERP juga memiliki beberapa kelemahan antara lain:
1. Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
2. Sistem ERP sangat mahal
3. Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan
standar industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat
commit to user
4. ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja
dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
5. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan
dari pelanggan
6. Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya :
pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko
kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem
keamanan
2. Sistem ERP dan Inovasi
Beberapa penelitian berusaha untuk membuktikan hubungan antara
investasi dalam teknologi informasi dengan kinerja keuangan perusahaan tetapi
hasilnya tidak menunjukkan konsistensi tentang adanya hubungan yang signifikan
antara investasi di teknologi informasi dengan kinerja keuangan perusahaan
(Weill, 1992; Mahmood dan Mann, 1993; Hitt dan Brynjolfsson, 1996).
Terkait dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang tidak konsisten
Dos Santos et al. (1993) berpendapat bahwa investasi teknologi informasi yang
tidak inovatif, tidak meningkatkan proses bisnis, tidak akan meningkatkan kinerja
keuangan dan nilai pasar perusahaan. Sebaiknya investasi teknologi yang inovatif,
yang meningkatkan proses bisnis, akan meningkatkan kinerja dan nilai pasar
perusahaan.
Untuk membuktikan penjeasan di atas Dos Santos et al. (1993) menguji
reaksi pasar terhadap pengumuman investasi teknologi informasi. Mereka pada
commit to user
pengumuman investasi tersebut tetapi setelah mereka menganalisis lebih lanjut
dengan membedakan investasi yang inovatif dan tidak inovatif mereka
menemukan bukti bahwa pasar bereaksi terhadap pengumuman investasi
teknologi informasi yang inovatif.
Senada dengan penelitian Dos Santos (1993), Peffers dan Dos Santos
(1996) menemukan bukti adanya hubungan positif antara investasi TI yang
inovatif dan kinerja perusahaan. Mereka juga membahas kemungkinan hasil
penelitian terdahulu tidak menemukan hubungan antara investasi TI dengan
kinerja perusahaan karena para peneliti gagal membedakan investasi TI yang
inovatif dan investasi TI yang tidak inovatif.
Drucker (1988) dan Huber (1990) menyarankan bahwa teknologi
informasi yang inovatif seharusnya mendukung peningkatan key business process
sebagai berikut:
1. Akurasi, ketepatwaktuan, komprehensif dan ketersediaan.
2. Kecepatan yang tinggi dan akurasi dalam mengidentifikasi masalah dan
peluang.
3. Mengurangi keterlibatan manusia dalam jaringan pemrosesan informasi.
4. Mengurangi jumlah level organisasional yang terlibat dalam otorisasi dan
pengambilan keputusan.
5. Proses pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Menurut O’Leary (2000) sistem ERP pada dasarnya didesain untuk
mendukung peningkatan proses bisnis sehingga akan meningkatkan kualitas
commit to user
sebagian perusahaan yang menerapkan sistem ERP mendapatkan peningkatan
kinerja sebagian lagi tidak. Hal ini lebih karena kurangnya perencanaan dan
penerapan sistem ERP itu sediri.
Hasil penelitian Hayes et al. (2001) memantapkan kembali bahwa ERP
adalah investasi TI yang inovatif dilihat dari reaksi positif investor ketika
perusahaan mengumumkan menerapkan sistem ERP. Senada dengan Hayes
(2001) Hunton et al. (2003) menemukan bukti bahwa analis saham merevisi
prediksi laba perusahaan setelah perusahaan mengumumkan penerapan sistem
ERP.
3. Sistem ERP dan Kinerja Keuangan Perusahaan
Sistem ERP adalah sistem teknologi informasi yang memungkinkan bagi
perusahaan yang menerapkannya meningkatkan proses bisnisnya. Kegagalan
perusahaan dalam meningkatkan bisnis prosesnya setelah menerapkan sistem ERP
kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan penerapan
sistem ERP. Sistem ERP sendiri didesain untuk mendukung peningkatan proses
bisnis perusahaan sehingga kinerja non keuangan perusahaan meningkat yang
pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja keuangan perusahaan.
Poston dan Grabski (2001) meneliti dampak penerapan sistem ERP pada
kinerja perusahaan. Mereka meneliti kinerja perusahaan setelah penerapan sistem
ERP pada 50 perusahaan selama 3 tahun. Mereka menemukan kenyataan bahwa
penerapan sistem ERP tidak berpengaruh pada residual income perusahaan (laba
commit to user
penerapan sistem ERP pada rasio penjualan terhadap penghasilan, dan biaya
umum dan administrasi terhadap penghasilan selama periode jendela 3 tahun. Di
lain sisi mereka menemukan bukti bahwa rasio pekerja terhadap penghasilan
terlihat menurun tiap tahun selama tiga tahun, juga rasio cost of good sold
terhadap penghasilan terlihat meningkat. Mereka menyimpulkan bahwa penerapan
sistem ERP meningkatkan efisiensi di beberapa area tetapi juga meningkakan
biaya di area yang lain yang akhir saling meniadakan pengaruhnya.
Dos Santos et al. (1993) melalui penelitiannya mengungkapkan bukti
bahwa investasi TI yang inovatiflah yang mampu meningkatkan kinerja
perusahaan sedangkan investasi TI yang tidak inovatif tidak berkontribusi pada
kinerja perusahaan. Mereka juga menekankan bahwa investasi TI yang inovatif
adalah investasi TI yang mendukung peningkatan proses bisnis perusahaan.
Hunton et al. (2003) meneliti penerapan sistem ERP dengan membandingkan
kinerja perusahaan sebelum dan sesudah penerapan sistem ERP. Mereka juga
membandingkan kinerja keuangan perusahaan yang menerapkan sistem ERP
dengan kinerja keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP. Mereka
menemukan bukti bahwa tidak ada perbedaan signifikan kinerja keuangan
perusahaan sebelum dan setelah penerapan sistem ERP. Dalam hal kinerja
keuangan setelah penerapan sistem ERP mereka menemukan kenyataan bahwa
kinerja keuangan perusahaan yang menerapkan sistem ERP terlihat stabil daripada
kinerja keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP yang terlihat
commit to user
Nicolau (2004) meneliti hubungan dampak kinerja perusahaan dengan
penerapan dan penggunaan sistem ERP. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa
kinerja ROA meningkat pada tahun keempat setelah penerapan sistem ERP.
Sedangkan kinerja ROI meningkat pada tahun kedua setelah penerapan sistem
ERP. Hasil penelitian ini juga memperoleh bukti bahwa tidak ada peningkatan
ROS setelah penerapan sistem ERP.
4. Ukuran Perusahaan dan Kesehatan Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan faktor kontekstual penting yang perlu
dipertimbangkan ketika mengemukakan pernyataan dampak ERP pada kinerja
perusahaan, kesehatan keuangan juga penting karena kesehatan dapat
mempengaruhi akses perusahaan ke sumber daya tambahan dari para stakeholder
eksternal, seperti kreditur dan investor (Hayn, 1995). Sedangkan penerapan sistem
ERP di perusahaan kecil terlihat masih jarang, hal ini disebabkan oleh mahalnya
biaya penerapan sistem ERP. Umumnya persentase biaya penerapan sistem ERP
di perusahaan besar berkisar 0,82% dari penghasilan perusahaan sedangkan di
perusahaan sangat kecil dapat mencapai 13,65% dari penghasilan (Marbert et al.
2000).
Secara umum, perusahaan-perusahaan besar memiliki sumber daya yang
lebih tinggi dan kemampuan yang lebih besar untuk menarik sumber daya
tambahan daripada perusahaan kecil. Dengan demikian, perusahaan besar dapat
lebih mudah menyerap dan mempertahankan biaya implementasi ERP (Hunton et
al, 2003). Namun, bukti penelitian yang ditunjukkan oleh Khurana dan Lippincott
commit to user
yang tidak sehat relatif lebih besar, dibandingkan dengan yang sehat.
Pertimbangan finansial perusahaan besar yang sehat adalah efisien (misalnya,
produktivitas karyawan yang tinggi dan produsen dengan biaya rendah) dan
efektif (misalnya, besar pangsa pasar dan produk-produk berkualitas tinggi) dalam
industri.
Menurut Hunton et al. (2003) bahwa resiko untuk perusahaan kecil/tidak
sehat lebih besar dibanding perusahaan kecil/sehat, karena perusahaan kecil/tidak
sehat sering tidak bisa memperoleh sumber daya keuangan yang memadai.
Sementara itu resiko untuk perusahaan besar/tidak sehat mampu dikurangi karena
perusahaan besar/tidak sehat lebih mampu menahan tekanan keuangan dari
implementasi ERP daripada perusahaan kecil/tidak sehat.
Berdasarkan alasan diatas Hayes et al. (2001) memperkirakan dampak
gabungan ukuran perusahaan dan kesehatan perusahaan. Khususnya mereka
mengharapkan pasar bereaksi lebih positif untuk pengumuman perusahaan
kecil/sehat dan besar/tidak sehat karena investor akan melihat bahwa:
1) Kedua kategori perusahaan tersebut lebih bisa menahan tekanan keuangan
dari implementasi sistem ERP.
2) Perusahaan kecil/sehat bisa menjadi lebih besar dan kuat dari implementasi
sistem ERP.
3) Perusahaan besar/tidak sehat dapat menjadi lebih kompetitif, sehingga lebih
sehat, jika mereka mengadopsi sistem ERP.
Akan tetapi Hayes et al. (2001) tidak membuat prediksi yang berkaitan
commit to user
mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan yang dianggap sudah
kuat dan sehat.
Perusahaan kecil juga memperoleh manfaat dari penerapan ERP,
terutama jika perusahaan menggunakan sistem ERP untuk memfasilitasi
perbaikan proses bisnis. Dengan cara ini, perusahaan kecil/sehat dapat menjadi
lebih besar, dan perusahaan kecil/tidak sehat bisa menjadi lebih sehat. Dalam hal
ini perusahaan kecil/sehat di posisi yang lebih baik untuk memiliki atau
mendapatkan implementasi sumber daya yang lebih baik daripada perusahaan
kecil/tidak sehat. Permasalahan lain yang dihadapi perusahaan kecil/tidak sehat
adalah bahwa mereka mungkin hanya sebagian melakukan implementasi sistem
ERP (karena pertimbangan biaya dan kendala akuisisi/memperoleh sumber daya),
sehingga dahulu terkenal dengan keuntungan inovatif dari menggunakan sistem
yang terintegrasi penuh (Hunton et al, 2003).
Hunton et al. (2003) menyatakan bahwa rata-rata revisi peramalan laba
untuk perusahaan kecil/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat signifikan lebih
besar daripada perusahaan kecil/tidak sehat. Menurut Hayes et al. (2001) bahwa
pasar modal lebih bereaksi positif terhadap pengumuman implementasi ERP pada
perusahaan kecil/sehat dan bereaksi negatif terhadap pengumuman implementasi
ERP pada perusahaan kecil/tidak sehat. Selain itu pasar modal juga bereaksi
positif terhadap pengumuman implementasi ERP pada perusahaan besar/sehat dan
commit to user
B. PENELITIAN TERDAHULU
Dos Santos et al. (1993) menyatakan bahwa teknologi non-inovatif tidak
meningkatkan nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan, sedangkan teknologi
inovatif dapat meningkatkan nilai pasar dan kinerja keuangan perusahaan. Dan
pasar lebih bereaksi positif terhadap pengumuman investasi teknologi inovatif.
Peffers dan Dos Santos (1996) juga menyatakan terdapat hubungan positif antara
investasi TI inovatif dengan kinerja perusahaan.
Hayes et al. (2001) meneliti reaksi pasar modal terhadap pengumuman
penerapan sistem ERP, dan hasilnya bahwa pasar modal memeberikan nilai
tambah pada perusahaan yang menerapkan sistem ERP, karena para investor juga
bereaksi lebih positif terhadap pengumuman implementasi sistem ERP. Pasar
modal juga bereaksi lebih positif terhadap pengumuman implementasi sistem ERP
pada perusahaan kecil yang sehat dan bereaksi negatif pada perusahaan kecil yang
tidak sehat. Untuk pengumuman implemenatsi sistem ERP pada perusahaan besar
yang sehat dan yang tidak sehat pasar modal juga menunjukkan reaksi yang
positif.
Hunton et al. (2002) meneliti reaksi analis keuangan terhadap rencana
pengumuman implementasi sistem ERP. Hasilnya bahwa analis keuangan secara
signifikan melakukan revisi prediksi laba perusahaan setelah perusahaan
mengumumkan implementasi sistem ERP. Selain itu hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa rata-rata revisi peramalan laba untuk perusahaan kecil yang
tidak sehat signifikan lebih rendah daripada rata-rata revisi peramalan laba untuk
commit to user
Poston dan Grabski (2001) meneliti dampak implementasi sistem ERP
terhadap kinerja perusahaan. Mereka meneliti kinerja perusahaan setelah
implementasi sistem ERP pada 50 perusahaan selama 3 tahun. Hasilnya
menemukan bahwa implementasi sistem ERP tidak berpengaruh pada residual
income perusahaan. Mereka juga tidak menemukan pengaruh implementasi sistem
ERP pada rasio penjualan terhadap penghasilan, dan biaya umum dan administrasi
terhadap penghasilan selama periode jendela 3 tahun. Di lain sisi mereka
menemukan bukti bahwa rasio pekerja terhadap penghasilan terlihat menurun tiap
tahun selama tiga tahun, juga rasio cost of good sold terhadap penghasilan terlihat
meningkat. Mereka menyimpulkan bahwa implementasi sistem ERP
meningkatkan efisiensi di beberapa area tetapi juga meningkatkan biaya di area
yang lain yang akhirnya saling meniadakan pengaruhnya.
Hunton et al. (2003) meneliti implementasi sistem ERP dengan
membandingkan kinerja perusahaan yang menerapkan dan yang tidak menerapkan
sistem ERP. Mereka juga membandingkan kinerja perusahaan sebelum dan
setelah mengimplementasi sistem ERP. Hunton et al. (2003) menggunakan empat
ukuran metrik kinerja keuangan yaitu ROA, ROS, ATO, dan ROI untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan.Hasilnya menunjukkan bahwa kinerja
keuangan perusahaan yang menerapkan sistem ERP lebih baik daripada kinerja
keuangan perusahaan yang tidak menerapkan sistem ERP. Mereka juga
menyimpulkan bahwa kinerja perusahaan kecil yang sehat lebih baik daripada
perusahaan kecil yang tidak sehat, dan kinerja perusahaan besar yang tidak sehat
commit to user
Nicolau (2004) meneliti hubungan dampak kinerja perusahaan dengan
penerapan dan penggunaan sistem ERP. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa
kinerja ROA meningkat pada tahun keempat setelah penerapan sistem ERP.
Sedangkan kinerja ROI meningkat pada tahun kedua setelah penerapan sistem
ERP. Hasil penelitian ini juga memperoleh bukti bahwa tidak ada peningkatan
ROS setelah penerapan sistem ERP.
C. KERANGKA TEORITIS
Kerangka pemikiran menunjukkan skema yang menjelaskan hubungan
antar variabel dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan
variabel kinerja keuangan, kinerja keuangan sendiri diukur dengan menggunakan
rasio Return on Asset (ROA), Return on Investment (ROI), Return on Sales
(ROS), dan Asset Turn Over (ATO) pada perusahaan Publik sebelum dan sesudah
menerapkan sistem ERP. Dengan membaca kerangka pemikiran, maka dapat
commit to user
D. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Sistem ERP adalah sistem teknologi informasi yang memungkinkan bagi
perusahaan yang menerapkannya meningkatkan proses bisnisnya. Kegagalan
perusahaan dalam meningkatkan bisnis prosesnya setelah menerapkan sistem ERP
kemungkinan besar disebabkan oleh kesalahan dalam perencanaan penerapan
sistem ERP. Sistem ERP sendiri didesain untuk mendukung peningkatan proses
bisnis perusahaan sehingga kinerja non keuangan perusahaan meningkat yang
pada akhirnya akan meningkatkan pula kinerja keuangan perusahaan. Poston dan
Grabski (2001) meneliti dampak penerapan sistem ERP pada kinerja perusahaan.
Mereka meneliti kinerja perusahaan setelah penerapan sistem ERP pada 50
perusahaan selama 3 tahun. Mereka menemukan kenyataan bahwa penerapan
sistem ERP tidak berpengaruh pada residual income perusahaan (laba bersih
operasi dikurangi biaya bunga). Mereka juga tidak menemukan pengaruh
Sebelum Sesudah
Kinerja Keuangan
Return on Asset Return on Investment Return on Sales Asset Turn Over
Implementasi
Sistem ERP
commit to user
penerapan sistem ERP pada rasio penjualan terhadap penghasilan, dan biaya
umum dan administrasi terhadap penghasilan selama periode jendela 3 tahun. Di
lain sisi mereka menemukan bukti bahwa rasio pekerja terhadap penghasilan
terihat menurun tiap tahun selama tiga tahun, juga rasio cost of good sold terhadap
penghasilan terlihat meningkat. Mereka menyimpulkan bahwa penerapan sistem
ERP meningkatkan efisiensi di beberapa area tetapi juga meningkakan biaya di
area yang lain yang akhir saling meniadakan pengaruhnya.
Dos Santos et al. (1993) melalui penelitiannya mengungkapkan bukti
bahwa investasi TI yang inovatiflah yang mampu meningkatkan kinerja
perusahaan sedangkan investasi TI yang tidak inovatif tidak berkontribusi pada
kinerja perusahaan. Mereka juga menekankan bahwa investasi TI yang inovatif
adalah investasi TI yang mendukung peningkatan proses bisnis perusahaan. Hayes
et al. (2001) meneliti reaksi pasar modal terhadap pengumuman penerapan sistem
ERP, dan hasilnya menyatakan bahwa pasar modal memberikan nilai tambahan
pada perusahaan yang menerapkan sistem ERP, karena para investor bereaksi
positif terhadap pengumuman implementasi ERP.
Nicolau (2004) meneliti hubungan dampak kinerja perusahaan dengan
penerapan dan penggunaan sistem ERP. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa
kinerja ROA meningkat pada tahun keempat setelah penerapan sistem ERP.
Sedangkan kinerja ROI meningkat pada tahun kedua setelah penerapan sistem
ERP. Hasil penelitian ini juga memperoleh bukti bahwa tidak ada peningkatan
commit to user
Ha1a : Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) perusahaan
sebelum dan setelah penerapan sistem ERP
Ha1b : Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) perusahaan sebelum dan setelah penerapan sistem ERP
Ha1c : Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) perusahaan
sebelum dan setelah penerapan sistem ERP
Ha1d : Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) perusahaan
sebelum dan setelah penerapan sistem ERP
Ukuran perusahaan merupakan faktor kontekstual penting yang perlu
dipertimbangkan ketika mengemukakan pernyataan dampak ERP pada kinerja
perusahaan, kesehatan keuangan juga penting karena kesehatan dapat
mempengaruhi akses perusahaan ke sumber daya tambahan dari para stakeholder
eksternal, seperti kreditur dan investor (Hayn, 1995).
Hunton et al. (2002) menyatakan bahwa rata-rata revisi peramalan laba
untuk perusahaan kecil/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat signifikan lebih
besar daripada perusahaan kecil/tidak sehat. Menurut Hayes et al. (2001) bahwa
pasar modal lebih bereaksi positif terhadap pengumuman implementasi ERP pada
perusahaan kecil/sehat dan bereaksi negatif terhadap pengumuman implementasi
ERP pada perusahaan kecil/tidak sehat. Selain itu pasar modal juga bereaksi
positif terhadap pengumuman implementasi ERP pada perusahaan besar/sehat dan
perusahaan besar/tidak sehat. Hunton et al. (2003) menemukan bahwa ROI untuk
commit to user
Sedangkan untuk perusahaan kecil/sehat ROA, ROI, dan ROS lebih baik daripada
perusahaan kecil/tidak sehat.
Ha2a : Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah
menerapkan sistem ERP
Ha2b : Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah
menerapkan sistem ERP
Ha2c : Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah
menerapkan sistem ERP
Ha2d : Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) perusahaan
besar/sehat dan perusahaan besar/tidak sehat setelah
menerapkan sistem ERP
Ha3a : Terdapat perbedaan Return on Asset (ROA) perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan
sistem ERP
Ha3b : Terdapat perbedaan Return on Investment (ROI) perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan
commit to user
Ha3c : Terdapat perbedaan Return on Sales (ROS) perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan
sistem ERP
Ha3d : Terdapat perbedaan Asset Turn Over (ATO) perusahaan
kecil/sehat dan perusahaan kecil/tidak sehat setelah menerapkan
commit to user
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan metode tindak
lanjut. Karena dengan metode ini peneliti ingin mengetahui perkembangan
lanjutan dari subjek setelah kondisi tertentu (Sekaran, 2000). Peneliti ingin
mengetahui perkembangan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah
menerapkan sistem ERP pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini
menggunakan data time horizon jenis longitudinal studies karena data yang
diperoleh lebih dari satu titik waktu yang berbeda untuk menjawab pertanyaan
atas penelitian yang dilakukan (Sekaran, 2000).
B. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan kelompok individu,
kejadian-kejadian yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti atau diselidiki (Sekaran,
2000). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan publik di Indonesia yang
listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan perusahaan yang listing di BEI
sebagai populasi penelitian adalah karena data yang digunakan mudah diperoleh.
Selain itu data laporan keuangan dari perusahaan yang terdaftar di BEI juga akan
memberikan pengungkapan data informasi tertentu yang dibutuhkan dalam
commit to user
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah
anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2000). Dengan sampel peneliti akan
mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi
penelitian. Pada proses pengambilan sampel merupakan langkah yang penting
karena akan menentukan hasil penelitian. Dalam penelitian ini diperoleh sampel
42 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta telah
menerapkan sistem ERP dalam rentang waktu penerapan sistem ERP 1998-2005.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan tekhnik non random sampling
dengan metode purposive sampling. Karena dengan metode ini sampel yang
diambil akan lebih representative sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
(Sekaran, 2000).
Kriteria pemilihan untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Perusahaan yang menerapkan sistem ERP.
2. Perusahaan publik yang listing di BEI.
3. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan rutin tiga tahun
sebelum dan tiga tahun setelah penerapan sistem ERP.
4. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dengan
mencantumkan seluruh informasi yang dibutuhkan dalam pengukuran
commit to user
C. Data dan Sumber Data
Pada penelitian ini akan menggunakan data skunder. Data sekunder
adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, yang berupa
informasi yang diperoleh dari literature, dan penelitian sebelumnya. Data
sekunder bisa merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Sekaran, 2000).
Data tersebut meliputi:
1) Data mengenai perusahaan yang menerapkan sistem ERP
diperoleh dari http://www.insidewinme.blogspot.com
2) Data perusahaan publik yang listing di Bursa Efek Indonesia
(BEI) diperoleh dari dari http://www.idx.co.id
3) Data mengenai tahun penerapan sistem ERP pada perusahaan
diperoleh dari annual report perusahaan, website perusahaan, dan
dari http://www.google.com, dengan tahun penerapan sistem ERP
dari tahun 1998-2005.
4) Data untuk perhitungan rasio keuangan perusahaan diperoleh dari
data laporan keuangan perusahaan dan Indonesian Capital Market
Directory (ICMD), rasio keuangan yang diproksikan melalui
Return on Assets (ROA), Return on Investment (ROI), Return on
commit to user
D. Variabel dan Pengukurannya
Pada Penelitian ini menggunakan variabel-variabel dalam penelitian
Hunton et al. (2003) sebagai berikut:
1. Variabel kinerja keuangan
Variabel kinerja keuangan dalam penelitian diproksikan dengan Return
on Asset (ROA) , Return on Investment (ROI), Return on Sales (ROS), dan
Asset Turn Over (ATO).
a) ROA (Return On Asset)
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
aktivanya untuk memperolah laba. Menurut Hunton et al. (2003),
rumus penentuan Return On Asset adalah:
Laba sebelum extraordinary item
ROA = X 100%
Total Asset
b) ROI (Return On Investment)
Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasinya yang telah
dilakukan oleh perusahaan, baik dengan menggunakan dana yang
berasal dari pemilik (modal) maupun yang berasal dari pihak
eksternal. Menurut Hunton et al. (2003), rumus penentuan Return
commit to user
Laba sebelum extraordinary item
ROI = X 100%
Total utang jangka panjang+saham preferen+saham biasa+minority interest
c) ROS (Return On Sales)
Rasio ini mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba dari aktivitas penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan. Menurut Hunton et al. (2003), rumus penentuan
Return On Sales adalah:
Laba sebelum Extraordinary item
ROS = X 100%
Net Sales
d) ATO (Asset Turnover)
Rasio ini mengukur aktivitas aktiva dan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan aktiva tersebut.
Menurut Hunton et al. (2003), rumus penentuan Asset Turnover.
Net Sales
ATO =
Total Asset
2. Variabel ukuran perusahaan
Variabel ukuran perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan
logaritma total asset. Pengelompokan ukuran perusahaan menjadi
kelompok perusahaan besar dan perusahaan kecil menggunakan analisis
commit to user
3. Variabel kesehatan perusahaan
Variabel kesehatan perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan
menggunakan metode Altman’s z-score untuk semua jenis perusahaan
yang non publik. Rumus penghitungan dengan metode Altman’s z-score
adalah sebagai berikut:
Z’= 0.717 Z1 + 0.874 Z2 + 3.107 Z3 + 0.420 Z4 + 0.988 Z5
Notasi:
Z1= working capital / total assets
Z2= retained earnings / total assets
Z3= earnings before interest and taxes / total assets
Z4= book value of equity / book value of debt
Z5= sales / total asset
Kriteria perusahaan sehat dan tidak sehat berdasarkan Altman’s z-score:
Nilai z-szore Keterangan
< 1,81 Perusahaan tidak sehat
1,81-2,99 Perusahaan dalam kondisi rawan
>2,99 Perusahaan sehat
E. Metode Analisis dan Alat Analisis
Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan
dengan alat statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Statistik deskriptif ini
digunakan untuk memberikan deskripsi mengenai variabel- variabel yang akan
diteliti yaitu Return on Investment, Return on Assets, Return on Sales, dan Assets
commit to user
dengan satu, dua, dan tiga tahun sesudah implementasi ERP, dua tahun sebelum
dengan satu, dua, dan tiga tahun sesudah implementasi ERP dan tiga tahun
sebelum dengan satu, dua, dan tiga tahun sesudah implementasi ERP. Data akan
terlebih dahulu diuji kenormalannya untuk menentukan pengujian hipotesis apa
yang tepat dilakukan untuk penelitian kali ini. Agar data yang digunakan
terdistribusi secara normal maka akan dilakukan dengan satatistik One Sampel
Kolmogrov-Smirnov Test.
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji t
beda rata-rata untuk sampel berpasangan. Apabila data yang dihasilkan tidak
terdistribusi secara normal maka akan dilakukan pengujian statistik non
parametric dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk Ha1 dan Mann-Whitney
Test untuk Ha2 dan Ha3 dengan tingkat signifikansi 5%.
1. Uji Normalitas
Sebelum data yang diperoleh diolah untuk melakukan analisis, maka
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui apakah sampel yang diambil terdistribusi secara normal. Pada
penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan tekhnik One Sample Kolmogrov
Smirnov Test. Uji normalitas ini berfungsi untuk menentukan alat uji statistik apa
yang digunakan. Apabila data yang diuji ternyata terdistribusi normal maka akan
digunakan statistik parametrik dimana hipotesis diuji dengan uji t beda rata-rata
untuk sampel berpasangan (Paired Sample Test). Namun bila data tidak
commit to user
hipotesis diuji dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk Ha1 dan
Mann-Whitney Test untuk Ha2 dan Ha3. Menurut Ghozali (2006) ketentuan mengenai
kenormalan data diindikasikan dengan:
a.Nilai Asymp. Sig. atau probabilitas lebih besar dari 0.05 (Sig.> 0.05) yang
artinya data terdistribusi secara normal.
b.Nilai Asympg. Sig. atau probabilitas lebih kecil dari 0.05 (Sig.< 0.05)
yang artinya tidak terdistribusi secara normal.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis bergantung pada kenormalan distribusi data. Apabila
data terdistribusi secara normal maka hipotesis yang diajukan akan diuji dengan
menggunakan Paired Sample t Test untuk Ha1 dan Independent Sample t Test
untuk Ha2 dan Ha3.Apabila data yang dihasilkan tidak terdistribusi secara normal
maka akan dilakukan pengujian statistik non parametric dengan uji Wilcoxon
Signed Rank Test untuk Ha1 dan Mann-Whitney Test untuk Ha2 dan Ha3 dengan
tingkat signifikansi 1%, 5%, dan 10%. Menurut Ghozali (2006), indikator untuk
uji hipotesisditentukan dengan:
a. Nilai Asymp. Sig. lebih besar atau sama dengan 0.01 (Sig.> 0.01), 0.05
(Sig.> 0.05), dan 0.10 (Sig.> 0.10) yang artinya tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
b. Nilai Asympg. Sig. lebih kecil dari 0.01 (Sig.< 0.01), 0.05 (Sig.< 0.05),
commit to user
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil Pengumpulan Data
Hasil pengumpulan data mengenai tahun perusahaan yang
mengumumkan penerapan sistem ERP sebanyak 51 perusahaan. Dari 51
perusahaan tersebut, sebanyak 42 perusahaan memenuhi kriteria dari
pengambilan sampel yang ditentukan. Sisanya sebanyak 9 perusahaan tidak
memenuhi kriteria pengambilan sampel, karena tidak diperolehnya laporan
keuangan dari perusahaan tersebut.
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dikemukakan
sebelumnya, 42 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel yaitu:
perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP yang terdaftar di BEI yang
mempublikasikan laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan sistem
ERP. Daftar perusahaan yang terpilih sebagai berikut:
TABEL IV.1
Daftar Perusahaan Yang Menerapkan Sistem ERP Terpilih Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
NO Nama Perusahaan Tahun