commit to user
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PDAM TERHADAP
KEPUASAN PELANGGAN DI LINGKUNGAN
MASYARAKAT KOTA SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Guna melengkapi Tugas-Tugas Dan untuk Memenuhi Syarat - syarat guna mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
ARIF JOKO BUDIANTO
NIM F 1208506
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SWADANA TRANSFER
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
· Wujudkan cita-citamu meskipun hanya di angan-angan kerena jika angan-angan itu begitu kuat, ia akan memaksamu untuk
meraih cita-cita tersebut. (Goethe, penulis terkenal)
· Aku berterima kasih kepada tuhan atas cacat yang kualami,
karena melalui cacat-cacat ini, aku menemukan diriku sendiri,
aktivitasku, pekerjaanku, dan Tuhanku.
· Satu saja ungkapan rasa syukur dilambungkan ke surga,
nilainya sama dengan rangkaian doa yang paling sempurna.
PERSEMBAHAN
· Ayah dan Ibuku yang paling kusayang, terimakasih kepercayaannya selama ini, aku akan berusaha untuk mencapai cita-citaku dan masa depanku.
· Adikku Aris Nurrochim semoga kamu jadi anak yang
sholeh berbakti kepada Bapak-Ibuk serta menjadi anak yang pinter untuk mencapai cita-citamu.
· Temen-teman Manajemen Swadana transfer,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
· Dan semua yang pernah menjadi kenanganku dalam
proses perjalanan pendewasaan hidupku ini.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul : ”Pengaruh Kualitas Pelayanan PDAM Terhadap Kepuasan Pelanggan Di
Lingkungan Masyarakat Kota Surakarta” dapat terselesaikan dengan baik.
commit to user
telah membantu sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan, terutama kepada:
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. com, Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Suhari , M.si. selaku ketua jurusan manajemen FE UNS dan Drs. Wiyono, MM., selaku sekretaris jurusan manajemen FE uns.
3. Drs. Wiyono, MM., selaku pembimbing sekripsi yang telah sabar memberikan bimbingan dan saran-saran serta bimbingan yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen dan karyawan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. PDAM Kota Surakarta beserta para karyawan dan kru-nya. Atas
segala bantuan dan kerjasamanya dalam penulisan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu beserta Adikku tercinta terima kasih atas
motivasinya.
7. Teman-teman S1 MANAJEMEN FE UNS, kelas M..A dan M.B khususnya yang telah banyak memberikan dorongan, bantuan, rasa kebersamaan dan kesetiakawanan.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu yang telah membantu dalam penyusunan SKRIPSI ini .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan pengalaman sehingga banyak terdapat kekurangan. Penulis berharap penulisan skripsi ini dapat berguna bagi pihak lain yang membacanya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf apabila ada kesalahan yang disengaja maupun yang tidak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, 20 juli 2010
Penulis
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI...vii
DAFTAR TABEL...ix
DAFTAR GAMBAR...x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
commit to user
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Ruang Lingkup ... 7
BAB II LANDASAN TEORI A. Tujuan Teori ... 8
D. Definisi Operasional Variabel ... 27
E. Data dan Sumber Data ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 31
G. Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 39
1. Sejarah Singkat ... 39
2. Lokasi Perusahaan ... 42
3. Bentuk Badan Hukum ... 43
4. Pemilik Perusahaan ... 43
5. Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas ... 44
B. Analisis Data Penelitian ... 76
1. Pelaksanaan Penelitian ... 77
2. Tabulasi Data Responden ... 78
3. Uji Validitas ... 80
4. Realibilitas ... 83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Uji Multikoliniearitas ... 85
7. Uji Heteroskedastisitas ... 86
8. Uji Regresi Berganda ... 87
9. Uji t ... 89
10. Uji F.. ...95
11. Koefisien Determinasi...96
C. Pembahasan ... 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 101
B. Saran ... 104
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel IV.1 Data Penyebaran Kuisioner ... 77
Tabel 4.2 distribusi jenis kelamin responden ... 78
Tabel 4.3 Distribusi Pekerjaan Responden ... 78
Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Pendidikan ... 79
Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Status ... 79
Tabel 4.6 Distribusi Tingkat Usia ... 80
Tabel 4.7 Tanggapan responden keandalan X1 ... 81
commit to user
Tabel 4.9 Tanggapan responden jaminan X3 ... 85
Tabel 4.10 Tanggapan responden empati X4 ... 87
Tabel 4.11 Tanggapan responden bukti langsung X5 ... 90
Tabel 4.12 Tanggapan responden kepuasan pelanggan Y ... 92
Tabel IV.7 Hasil Faktor Analisis ... 97
Tabel IV.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 88
Tabel IV.10 Hasil Tabel 4.3Uji Kolmogorov-Smirnov...100
Tabel IV.11 Hasil Uji Multikoliniearitas………...101
Tabel IV.12 Hasil Uji Regresi Berganda ...103
Tabel IV.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas...105
Tabel IV.14 Hasil Uji Regresi Berganda...106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar II.2. Gambar Kerangka Pemikiran ... 19
Gambar III.1. Gambar Diagram Pengambilan Sampel ... 25
Gambar III.2. Gambar Diagram Daerah Penolakan Ho Uji F ... 37
Gambar III.3. Gambar Diagram Daerah Penolakan Ho Uji t ... 38
Gambar IV.1. Gambar Stuktur Organisasi PDAM Surakarta ... 44
Gambar IV.2. Gambar Normal P – Plot of Regresi ... 85
ABSTRAKSI
Pengaruh Kualitas Pelayanan PDAM Terhadap Kepuasan Pelanggan
Di Lingkungan Masyarakat Kota Surakarta
Oleh:
ARIF JOKO BUDIANTO
commit to user
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara kualitas
pelayanan yang terdiri dari variabel keandalan, daya tanggap, jaminan, empaty dan
bukti langsung terhadap kepuasan pelanggan dan untuk mengetahui variabel apa yang
paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan PDAM kota Surakarta.
Target populasi penelitian ini pengguna jasa PDAM di kota Surakarta. Sampel
yang diambil sebanyak 478 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah
metode convenience sampling.
Hasil studi ini menunjukkan perhitungan analisis statistik yaitu uji F
terhadap seluruh variabel menunjukkan hasil yang signifikan pada a = 5% dimana nilai
F hitung (128,239) > F tabel (2,624) dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
secara simultan variabel bebas yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, empaty, dan
bukti langsung mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat
(kepuasan pelanggan).
Dari hasil analisis regresi berganda dan uji t diketahui bahwa diantara
variabel keandalan, daya tanggap, jaminan, empaty dan bukti langsung ternyata
variabel bukti langsung merupakan faktor yang berpengaruh dominan terhadap
kepuasan pelanggan, hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai koefisien regresi dan nilai t
hitung berada diatas nilai-nilai variabel lainnnya.
Kata kunci: Keandalan, daya tanggap, jaminan, empaty, bukti langsimg, dan
kepuasan pelanggan.
BAB I
PENDAHULUAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan salah satu
kebutuhan yang sangat vital dan mutlak diperlukan oleh semua makhluk
hidup, terutama manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
mungkin terlepas dari kebutuhannya akan air. Karena itulah penyediaan air
bersih sangat diperlukan untuk keperluan minum.
Air bersih yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut
adalah air bersih yang tidak berwarna, tidak berasa, bebas dari pathogen organic
dan anorganik. Serta kuman-kuman tetapi cukup mengandung zat-zat kimia
yang diperlukan tubuh manusia serta mudah didapat oleh konsumen. Kebutuhan
akan air bersih akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk,
selain itu khususnya di daerah perkotaan kebutuhan akan air bersih menjadi kian
mendesak, hal ini disebabkan langkanya sumber air bersih yang tersedia serta
tuntutan kehidupan masyarakat kota yang membutuhkan pemenuhan air bersih yang
bersifat praktis, cepat dan tetap terjamin syarat-syarat kesehatannya.
Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, maka tersedianya air bersih
yang memenuhi syarat-syarat kesehatan keberadaannya mutlak diperlukan. Karena
itu pula keberadaannya haruslah di bawah pengelolaan dan penguasaan negara. Hal ini
sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Negara RI pasal 33 ayat 2 yaitu :
1. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
2. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
commit to user
Selanjutnya implementasi Undang-Undang tersebut direalisasikan
pemerintah dengan mendirikan suatu perusahaan yang mempunyai tugas serta
kewajiban untuk memanfaatkan air yang tersedia secara optimal, melalui pengelolaan
yang baik dan kemudian mendistribusikannya kepada masyarakat. Langkah ini
ditempuh agar kebutuhan masyarakat akan air terpenuhi.
Perusahaan yang didirikan oleh pemerintah tersebut adalah Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM). yang berkedudukan sebagai perusahaan daerah dimana
pengelolaannya menjadi tanggung jawab dan otonom daerah tingkat kabupaten dan
kotamadya.
PDAM sebagai perusahaan daerah yang merupakan milik pemerintah dituntut
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. sebagai
tugas yang paling utama di samping bertujuan untuk mencari keuntungan sebagai
orientasi profit. Hal ini sesuai dengan tujuan didirikannya PDAM yang didasarkan
pada Undang-Undang No 5 Tahun 1962, Dimana dalam Bab II pasal 5 dinyatakan
bahwa "Perusahaan Daerah merupakan satu kesatuan produksi” yang bersifat:
1. Memberikan jasa.
2. Menyelenggarakan kemanfaatan umum.
3. Memupuk pendapatan.
Berdasarkan pasal tersebut, maka fungsi yang diemban Perusahaan Daerah
di samping pelayanan umum, (Publik Service) juga bertujuan untuk memupuk
pendapatan karena itu agar dapat memperoleh laba yang semaksimal mungkin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kepada masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) ini penting karena berhubungan dengan kepuasan pelanggan.
Dimana secara umum para pelanggan akan merasa puas bila pelayanan yang
diberikan oleh PDAM bersifat cepat, murah dan mudah. Kondisi yang demikian akan
berdampak positif bagi PDAM yaitu semakin tingginya kemampuan PDAM dalam
mencapai tujuan untuk memupuk pendapatan.
Melihat fenomena di atas maka PDAM di kota Surakarta berinisiatif untuk
memasyarakatkan air bersih yang terjamin kesehatannya untuk mendorong masyarakat
kota Surakarta untuk menggunakan air bersih, maka pihak PDAM hendaknya
memperhatikan dimensi kualitas pelayanan jasa yang terdiri dari variabel keandalan,
daya tanggap, jaminan, perhatian dan bukti langsung, karena hal tersebut akan
mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan. Upaya peningkatan kualitas pelayanan
menuju tingkat yang lebih baik harus terus dilakukan guna meningkatkan
kepuasan pelanggan sebagai pemakai jasa PDAM kota Surakarta.
Ada beberapa perbedaan mengenai pengertian dari kualitas pelayanan.
Salah satunya yang biasanya digunakan adalah menggambarkan kualitas
pelayanan seperti tingkat yang dimana suatu servis bertemu dengan
kebutuhan-kebutuhan atau harapan-harapan pelanggan. Kualitas pelayanan dapat
digambarkan sebagai perbedaan antara harapan-harapan pelayanan oleh
pelanggan dan pelayanan yang dirasakan. Jika harapan-harapan adalah lebih
besar dari kinerja, lalu mutu yang dirasa adalah kurang dari memuaskan dan
karenanya ketidak puasan pelanggan terjadi (Parasuraman dkk, 1985; Lewis dan
commit to user
Parasuraman dkk, yang mengidentifikasi lima dimensi pokok yang
berkaitan dengan kualitas jasa, yaitu:
a. Keandalan (Reliability).
b. Daya tanggap (Responsiveness).
c. Jaminan (Assurance).
d. Perhatian (Empatic).
e. Bukti langsung (Tangibles).
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis
dan manajemen (Tjiptono dan Chandra, 2005 : 192). Pelanggan umumnya
mengharapkan produk berupa barang atau jasa yang dikonsumsi dapat diterima
dan dinikmatinya dengan pelayanan yang baik atau memuaskan. (Assauri,
2003 : 28). Kepuasan pelanggan dapat membentuk persepsi dan selanjutnya
dapat memposisikan produk di mata pelanggannya.
Hubungan antara kepuasan dan kualitas pelayanan adalah kunci untuk
mengukur kepuasan pemakai. Hasil penelitian sebelumnya sebagaimana
dilaporkan oleh Azis Slamet Wiyono dan M. Wahyuddin (2005) dalam studi
tentang pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen di RS Islam
Manisrenggo Klaten menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
semua variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di RS
Manisrenggo Klaten.
Hasil penelitian sebelumnya juga sebagaimana dilaporkan oleh
Hendrajana (2005) tentang pengaruh kualitas pelayanan medis, paramedis, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Moewardi Surakarta menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
berbagai variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan rawat jalandi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Menurut hasil penelitian Gunawan Tri
Putranto (1997) dengan judul skripsi "Pengaruh Pelayanan dan Fasilitas
Terhadap Kepuasan Konsumen (Pasien) Rumah Sakit Nirmala Malang"
menunjukkan bahwa pelayanan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan.
Pengujian secara signifikan dari semua variabel bebas secara simultan terhadap
variabel terikat.
Berdasarkan uraian dan gambaran di atas maka peneliti ingin meneliti
lebih mendalam melalui penelitian yang berjudul "Pengaruh Kualitas
Pelayanan PDAM Terhadap Kepuasan Pelanggan Di Lingkungan
Masyarakat Kota surakarta".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah Keandalan (reliability) berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)?
2. Apakah Daya Tanggap (responsiveness) berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan (customer satisfaction)?
3. Apakah Jaminan (assurance) berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)?
4. Apakah Empati (emphaty) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
commit to user
5. Apakah Bukti Langsung (tangibles) berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)?
C. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk menguji pengaruh Keandalan (reliability) terhadap kepuasan pelanggan
(customer satisfaction).
2. Untuk menguji pengaruh Daya Tanggap (responsiveness) terhadap kepuasan
pelanggan (customer satisfaction).
3. Untuk menguji pengaruh Jaminan (assurance) terhadap kepuasan pelanggan
(customer satisfaction).
4. Untuk menguji pengaruh Empati (emphaty) terhadap kepuasan pelanggan
(customer satisfaction).
5. Untuk menguji pengaruh Bukti Langsung (tangibles) terhadap kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)
D. Manfaat penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan Perusahaan
Daerah Air Minum kota Surakarta khususnya dan Perusahaan Daerah Air
Minum pada umumnya untuk lebih meningkatkan usahanya dalam
memberikan pelayanan air bersih pada pelanggan.
2. Bagi Peneliti.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelayanan yang
diberikan PDAM kota Surakarta kepada masyarakat yang menjadi
pelanggan.
3. Bagi Universitas.
Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu sumber
informasi pengetahuan dan bahan perbandingan bagi pembaca yang
berminat mempelajarinya dan dapat digunakan sebagai referensi untuk
penelitian berikutnya.
E. Ruang Lingkup
Untuk mempermudah dalam menganalisis permasalahan dan pemecahan
sehingga dapat terarah maka dilakukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini lokasi
dibatasi hanya pelanggan PDAM kota Surakarta kelas rumah tangga yang ada di
lingkungan kota Surakarta. yang terdiri dari variabel keandalan, daya tanggap,
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Pendapat Tjiptono (2000 : 64) mengenai pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.
Menurut Kotler (2005 : 14), pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi
gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi
sasaran perorangan dan organisasi.
Dari definisi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
pemasaran (marketing) menganalisa, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang ditunjukan untuk mengadakan pertukaran
dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pemasaran Jasa
Pengertian jasa menurut Tjiptono (2005: 6) adalah setiap tindakan
atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,
pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik (intangible) dan tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa tidak selalu berhubungan
dengan produk fisik.
Penawaran suatu perusahaan kepada pasar biasanya mencakup
beberapa jenis jasa. Komponen jasa merupakan bagian kecil ataupun bagian
utama dan keseluruhan penawaran tersebut. Suatu penawaran dapat bervariasi dari
dua kutub yaitu berupa barang pada satu sisi dan jasa murni pada sisi lainnya.
Berdasarkan kriteria ini penawaran suatu pemisahaan dibedakan
menjadi lima kategori, yaitu :
a. fisik murni.
b. fisik dengan jasa pendukung.
c. Hybrid (penggabungan dari dua fase fisik dan jasa).
d. Jasa utama yang didukung dengan produk minor.
e. Jasa murni.
3. Klasifikasi Jasa.
Sebagai konsekuensi dari adanya berbagai macam variasi adalah antara
barang dan jasa, maka sulit untuk menggeneralisasi jasa bila tidak melakukan
pembedaan lebih lanjut. Banyak pakar menggunakan dasar pembedaan yang
disesuaikan dengan sudut pandang masing-masing.
Menurut Evans dan Berman (1990) dalam Tjiptono (2005 : 95), jasa dapat
diklasifikasikan menjadi tujuh kriteria yaitu :
a. Segmen Pasar.
Berdasarkan pada segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi jasa
commit to user
kepada jasa organisasi misalnya jasa akuntansi dan perpajakan, jasa
konsultasi manajemen dan jasa konsultan hukum. Dari dua segmen yang ada
sebenarnya ada kesamaan dalam pembelian jasa. Baik konsumen akhir maupun
konsumen organisasional sama-sama melalui pengambilan keputusan,
meskipun faktor-faktor yang mempengaruhi pembelinya berbeda.
Perbedaan utama dari kedua segmen lersebut yaitu alasan dalam memilih jasa,
kuantitas jasa yang dibutuhkan dan kompleksitas pengertian jasa tersebut.
b. Tingkat Keberwujudan.
Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik
dengan konsumen. Berdasarkan kriteria tesebut jasa dapat dibedakan menjadi
tiga macam yaitu :
1). Rented goods service.
Dalam jenis ini konsumen hanya menyewa dan menggunakan
produk-produk tertentu, berdasarkan tarif tertentu dan selama jangka waktu
tertentu. Misalnya penyewaan mobil, VCD, hotel, villa, apartemen dan
Iain-lain.
2). Owned goods service.
Disini barang-barang yang dimiliki oleh konsumen direparasi,
dikembangkan atau ditingkatkan untuk kerjanya atau dipelihara oleh
perusahaan jasa. Jenis ini juga menyangkut penambahan bentuk barang
yang dimiliki oleh konsumen. Contohnya jasa reparasi (arloji, sepeda
motor, komputer, pencucian mobil, perawatan rumput lapangan golf,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3). Non goods service.
Khusus jasa ini adalah jasa personal bersifat intangible yang
ditawarkan pada konsumen. Misalnya sopir, pcngasuh bayi, dosen,
tutor, pemandu wisata, ahli kecantikan dan lain-lain.
c. Keterampilan Penyedia Jasa.
Berdasarkan tingkat keterampilan jasa terdiri dari jasa profesional
(misalnya konsultan manajemen, konsultan pajak, konsultan hukum, dokter,
perawat, arsitek dan lain-lain) yang memiliki pelanggan yang selektif dan
jasa non-profesional (misalnya sopir taksi dan penjaga malam)
d. Tujuan Organisasi Jasa.
Berdasarkan tujuan oraganisasi, jasa dapat dibagi menjadi jasa
komersial dan non komersial (misalnya sekolah, yayasan, bimbingan
belajar, perpustakaan). Jasa komersial masih dapat diklasifikasikan lagi
menjadi beberapa jenis menurut Stanton yang dikutip oleh Tjiptono
(2005: 97) yaitu :
1) Perumahan atau penginapan, mencakup penyewaan apartemen,
villa, hotel, motel dan rumah.
2) Operasi rumah tangga meliputi perbaikan rumah, reparasi peralatan
rumah tangga, pertanaman, house hold cleaning.
3) Rekreasi dan hiburan meliputi penyewaan dan reparasi peralatan yang
digunakan untuk aktivitas-aktivitas rekreasi dan hiburan serta
commit to user
4) Personal care, mencakup laundry dan perawatan kecantikan.
5) Perawatan kesehatan, meliputi segala macam jasa medis dan
kesehatan.
6) Pendidikan swasta.
7) Bisnis dan jasa profesional lainnya, meliputi biro hukum, konsultan
pajak, konsultasi manajemen dan akuntansi serta jasa komputerisasi.
8) Asuransi, perbaikan dan jasa komersial lainnya, seperti asuransi
perorangan dan bisnis, jasa kredit dan pinjaman, konseling investasi
dan pelayanan pajak.
9) Transportasi, meliputi jasa angkutan dan penumpang baik melalui
darat, laut dan udara serta reparasi dan penyewaan kendaraan.
10) Komunikasi, terdiri atas telepon, telegram, internet dan jasa.
11) komunikasi bisnis yang terspesifikasi.
e. Regulasi.
Dari aspek ini jasa dapat dibagi menjadi regulated service
(misalnya pialang, angkutan umum dan perbankan) dan non regulated
service.
f. Tingkat Intensitas Karyawan.
Berdasarkan tingkat intensitas karyawan (keterlibatan tenaga kerja),
jasa dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
1) equipment based service (seperti cuci mobil otomatis, jasa
sambungan telepon jarak jauh, ATM dan binatu).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
akimtan, konsultan manajemen dan konsultasi hukum).
g. Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan.
Berdasarkan tingkat kontak ini, secara umum jasa dapat dibagi
menjadi:
1) high contact service (seperti universitas, bank, dokter dan jasa
pegadaian).
2) low contact service (misalnya bioskop).
4. Kualitas Pelayanan.
Pengertian tentang kualitas pelayanan menurut Tjiptono (2000 : 52),
mengatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi
harapan.
Kualitas pelayanan dapat digambarkan sebagai perbedaan antara
harapan-harapan pelayanan oleh pelanggan dan pelayanan yang dirasakan. Jika
harapan-harapan adalah lebih besar dari kinerja, lalu mutu yang dirasa
adalah kurang dari memuaskan dan karenanya ketidakpuasan pelanggan
terjadi (Parasuraman dkk, 1985; Lewis dan Mitchell, 1990). Menurut Kotler
(2005 : 371) jasa bersifat:
a. Tidak terwujud dalam arti servis tidak dapat dilihat, dicium, dirasa, dan
didengar sebelum pelanggan membelinya.
b. Tidak dapat dipisahkan dengan maksud interaksi pemberi jasa dengan
klien saling membutuhkan servis tadi.
commit to user
sangat tergantung pada siapa yang menjanjikan kapan dan dimana.
d. Daya tahan dalam arti bahwa servis tidak dapat disimpan.
Dari berbagai dimensi, ada beberapa dimensi yang dapat diterapkan
pada jasa, tapi sebagian besar dimensi tersebut dikembangkan berdasarkan
pengalaman dan penelitian terhadap manufaktur. Sedang dalam penelitian ini
lebih mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Para Parasuraman,
Zethhaml dan Berry yang melakukan penelitian khusus terhadap beberapa jenis
jasa dan berhasil mengidentifikasikan sepuluh faktor utama yang menentukan
kualitas jasa. Pada perkembangan selanjutnya, Parasuraman dan
kawan-kawan dalam Tjiptono (2000 : 126) menemukan bahwa sepuluh dimensi
yang ada dapat dirangkum menjadi lima dimensi pokok menyangkut masalah
kualitas pelayanan yaitu :
a. Keandalan (reliability).
Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat dan memuaskan.
b. Daya tanggap (responsiveness).
Adalah keinginan para staf untuk membantu para pelanggan
memberikan pelayanan dengan tanggap.
c. Jaminan (assurance).
Yaitu pengetahuan dan kesopansantunan para staf perusahaan serta
kemampuan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian
pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.
e. Bukti langsung.
Ialah suatu bentuk pelayanan yang dapat dilihat secara langsung
meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
5. Kepuasan Pelanggan.
Pada dasarnya tujuan suatu bisnis adalah untuk menciptakan
kepuasan kepada para pelanggannya. Berbicara tentang kepuasan pelanggan
ada beberapa pakar yang memberikan definisi mengenai kepuasan pelanggan
diantaranya:
a. Kotler (2000: 36) Kepuasan adalah seseorang merasa kekecewaan atau
kesenangan sebagai hasil membandingkan satu capaian yang dirasa dari
produk (atau hasil) dalam hubungan dengan harapannya.
b. Wilkie (1990) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai suatu
tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pcngalaman konsumsi
suatu produk atau jasa.
c. Eangel (1990) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan
evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama
atau melampaui harapan pelanggan.
Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara
commit to user
Di Indonesia keluhan pelanggan mengenai kualitas relatif besar yang
pada akhimya pelanggan tidak mengalami kepuasan dalam pemakaian suatu
produk jasa. Hal ini dipengaruhi oleh banyak factor yaitu:
a. Misi perusahaan bersifat profit oriented.
b. Perusahaan-perusahaan yang bersifat profit oriented tanpa
memperhatikan kepuasan pelanggan lebih disebabkan kurangnya daya
saing dari luar dan proteksi yang berlebihan dalam jangka panjang
menjadikan perusahaan malas dengan apa yang telah dicapai.
c. Belum adanya komitmen nasional yang berorientasi terhadap
perlindungan konsumen.
d. Gejala dimana terjadi keluhan baik pada saat membeli maupun setelah
membeli (after sales), transaksi, harga, rasa ketidakpuasan konsumen
sudah merupakan hal yang terlalu sering menjadi perbincangan.
Demikian halnya lunturnya kepercayaan konsumen dan terjadi kolusi
menyebabkan eksploitasi terhadap konsumen dan buruh-buruh.
Kondisi seperti ini belum lagi diperparah oleh adanya perangkat
hukum yang kurang memberikan rasa aman bagi pelanggan.
e. Strategi manajemen perusahaan belum terpadu.
f. Jika di Jepang dikenal dengan tim gugusnya untuk pengendalian mutu
sehingga suatu produk yang dihasilkan sampai "Zero Effect" maka di
Indonesia konsep ini masih dalam proses. Hal ini bersumber dari
kemauan semua pihak yang belum terpenuhi pada tanggungjawab untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Pengaruh Antara Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Di bidang pelayanan harus diingat selalu bahwa misi perusahaan
adalah memberikan pelayanan terbaik agar tercapai kepuasan pelanggan.
Dalam hal ini maka berkaitan dengan permintaan yang
menunjukkan jumlah suatu barang atau jasa yang dikehendaki perusanaan
pada suatu periode tertentu dalam berbagai pemasaran, kaitannya dengan
PDAM ini, maka pelayanan di bidang jasa untuk memperoleh kesehatan
yang merupakan aktivitas utamanya. utamanya karena pelayanan di bidang
jasa maka konsumen dari PDAM ini adalah para pelanggan.
Dari pendapat yang dikemukakan Juran (1998: 17) yang
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan dapat dilihat bila kualitas
pelayanan yang telah diberikan dapat memenuhi keperluan pelanggan. Ada
beberapa hal yang menunjukkan pengaruh antara kualitas pelayanan
dengan kepuasan pelanggan diantaranya :
a. Kualitas pelayanan yang lebih baik memungkinkan perusahaan untuk
meningkatkan kepuasan dan mengurangi ketidakpuasan pelanggan.
Semakin baik kualitas pelayanan akan mengurangi kerja ulang dan
pada akhirnya angka ketidakpuasan pelanggan dapat ditekan.
b. Bila kualitas pelayanan menunjukkan kepuasan yang tinggi maka akan
terjadi penekanan biaya pada titik yang terendah dan hal ini akan
menjadikan pelanggan mengurangi biaya yang dikeluarkan. Faktor-
faktor yang rendah menjadikan salah satu penentu kepuasan
commit to user
Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang hubungan antara
kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PDAM maka
peneliti menyajikan dalam bentuk bagan sederhana yang digambarkan sebagai
berikut:
Gambar II.1 Gambar Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan
Pelanggan administrasi sampai dengan kemudahan pada loket pembayaran
Sumber : Hasil konstruksi peneliti berdasarkan studi pendahulu yang teridentifikasi
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui atau
menciptakan kepuasan pelanggan adalah dengan menciptakan kualitas pelayanan yang
tinggi dan upaya peningkatan kualitas pelayanan harus terus dilakukan menuju
tingkat yang lebih tinggi lagi. Titik berat pelayanan jasa PDAM adalah penyediaan
pelayanan yang baik dengan memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
Apabila pelayanan yang diberikan tinggi. maka jumlah pelanggan akan meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
meningkatkan jumlah pelanggan karena seperti diketahui air merupakan kebutuhan
commit to user
B. Penelitian Terdahulu
Peneliti melakukan replikasi murni dari penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Ahmad Jamal-Kyriaki Anastasiadou (2009). Penelitian tersebut
mengkaji hubungan antara keandalan (reliability), daya tanggap
(responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty) dan bukti langsung
(tangibles) dengan kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
C. Kerangka Pemikiran
Kualitas pelayanan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan yang umum diketahui adalah
keandalan (reliability) ,daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1. Keandalan (rehability) (X1)
yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,
akurat, dan memuaskan. Dengan pelayanan yang memuaskan perlu
diimbangi dengan adanya daya tanggap yang baik.
2. Daya tanggap(responsiveness) (X2)
yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan cepat.
3. Jaminan(assurance) (X3)
yaitu yang mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staff: bebas dari bahaya, resiko, atau
keragu-raguan.
4. Empati (emphaty) (X4)
Yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang
baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.
5. Bukti langsung (tangible) (X5)
Yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana
komunikasi. Sehingga keterkaitan yang terjadi antara kualitas pelayanan ini
sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang terjadi.
Hipotesis harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan pada permasalahan yang
diteliti maka peneliti menarik suatu hipotesis sebagai berikut:
commit to user (customer satisfaction)
Keandalan (reliability) merupakan kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
Keandalan (reliability) adalah salah satu dimensi khusus dari kualitas
pelayanan yang menjadi prediktor dari kepuasan pelanggan. Dimana
kualitas pelayanan yang baik memungkinkan perusahaan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi ketidakpuasan
pelanggan. Dalam studi sebelumnya juga menambahkan hubungan antara
keandalan (reliability) dengan kepuasan pelanggan (Jamal Ahmad et al,
2009). Penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : keandalan (reliability) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
(customer satisfaction)
2. Pengaruh Daya Tanggap (responsiveness) terhadap kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)
Daya tanggap (responsiveness) merupakan keinginan para staf untuk
membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan cepat. Daya
tanggap (responsiveness) adalah salah satu dimensi khusus dari kualitas
pelayanan yang menjadi prediktor dari kepuasan pelanggan. Dimana
kualitas pelayanan yang baik memungkinkan perusahaan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi ketidakpuasan
pelanggan. Dalam studi sebelumnya juga menambahkan hubungan antara
Daya tanggap (responsiveness) dengan kepuasan pelanggan (Jamal Ahmad
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
H2 : Daya Tanggap (responsiveness) berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)
3. Pengaruh Jaminan (assurance) terhadap kepuasan pelanggan
(customer satisfaction)
Jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, kemampuan,
kesopanan, dan sifat yang dimiliki oleh para staff : bebas dari bahaya, resiko
atau keragu-raguan. Jaminan (assurance) adalah salah satu dimensi khusus
dari kualitas pelayanan yang menjadi prediktor dari kepuasan pelanggan.
Dimana kualitas pelayanan yang baik memungkinkan perusahaan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi ketidakpuasan
pelanggan. Dalam studi sebelumnya juga menambahkan hubungan antara
Jaminan (assurance) dengan kepuasan pelanggan (Jamal Ahmad et al,
2009). Penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :
H3 : Jaminan (assurance) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
(customer satisfaction)
4. Pengaruh Empati (emphaty) terhadap kepuasan pelanggan
(customer satisfaction)
Empati (emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan
konsumen. Empati (emphaty) adalah salah satu dimensi khusus dari kualitas
pelayanan yang menjadi prediktor dari kepuasan pelanggan. Dimana
kualitas pelayanan yang baik memungkinkan perusahaan untuk
commit to user
pelanggan. Dalam studi sebelumnya juga menambahkan hubungan antara
Empati (emphaty) dengan kepuasan pelanggan (Jamal Ahmad et al, 2009).
Penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :
H4 : Empati (emphaty) berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan
(customer satisfaction)
5. Pengaruh Bukti Langsung (tangibles) terhadap kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)
Bukti langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi. Bukti langsung (tangibles) adalah salah
satu dimensi khusus dari kualitas pelayanan yang menjadi prediktor dari
kepuasan pelanggan. Dimana kualitas pelayanan yang baik memungkinkan
perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi
ketidakpuasan pelanggan. Dalam studi sebelumnya juga menambahkan
hubungan antara Bukti langsung (tangibles) dengan kepuasan pelanggan
(Jamal Ahmad et al, 2009). Penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :
H5 : Bukti Langsung (tangibles) berpengaruh terhadap kepuasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Daerah Air Minum Jl. LU Adi
sucipto No 43 Surakarta 57145.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat survey, yaitu kegiatan semacam observasi atau
pengamatan secara pasif dalam pengumpulan data. artinya pengamatan tidak boleh
sama sekali mempengaruhi terjadinya data tetapi pengamat hanya mencatat
seperti apa adanya lalu menganalisa dan menafsir serta mengambil keputusan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi adalah kumpulan individu yang mempunyai ciri atau sifat
karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
pelanggan jasa PDAM kelas non niaga atau rumah tangga pada PDAM kota
Surakarta, untuk golongan rumah tangga sebanyak 47.842 pelanggan.
2. Sampel adalah sebagian dari populasi yang terdiri atas sejumlah anggota
yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah, tapi tidak
semuanya, elemen dari populasi akan membentuk sampel (Sekaran,
2006). Jogiyanto (2004) memberikan penjelasan mengenai sampel yang
baik yaitu sampel yang akurat (tidak bias) dan nilai presisinya tinggi.
commit to user
Menurut Roscue dalam Sekaran (2000), ukuran sampel yang lebih besar
dari 30 dan kurang dari 500 layak digunakan untuk penelitian Dalam
penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 200 responden. Selain itu
peneliti juga mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana
b. Sempit luasnya pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti
d. Homogen atau hiterogen sifat responden
Jumlah Populasi 47.842 dan sampel 200 yang terdiri dari:
A. Banjarsari
B. Pasar kliwon.
C. Jebres.
D. Lawean.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar III.1. Gambar Diagram Pengambilan Sampel
a. Banjarsari = 11475
b. Pasar kliwon =10718
c. Jebres = 10533
d. Lawean = 8500
e. Serengan = 6634
Total sampel seluruh kecamatan yang berlangganan PDAM Surakarta sejumlah ± 200.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode stratified random sampling yaitu pemilihan sampel secara
acak dapat dilakukan terlebih dahulu mengklasifikasi suatu populasi ke dalam
sub-sub populasi berdasarkan karakteristik tertentu dari elemen-elemen populasi.
Sampel kemudian dipilih dari setiap sub populasi dengan metode acak sederhana
commit to user
sampel secara acak berdasarkan strata. Dasar yang digunakan untuk stratifikasi
sub populasi dipertimbangkan aspek relevansinya dengan tujuan penelitian yang
ada, yang diharapkan dapat mewakili pelanggan PDAM di wilayah kota
Surakarta. Dengan tingkat pengambilan sampel tersebut maka diperkirakan
sampel yang akan diambil kurang lebih 200 responden yang tersebar di seluruh
wilayah kota Surakarta yang dimana diterapkan penambahan
informasi-informasi lain dengan memaksimalkan teknik pengumpulan data yang ada.
Walaupun jumlah sampel persentasenya sangat kecil dari jumlah populasi,
tetapi secara statistik sudah temasuk dalam kategori sampel besar (n > 30), dan
sudah memenuhi persyaratan pengolahan data. Pemilihan sampel oleh penelitian
ini bersifat subyektif, hanya individu hanya individu yang ditemui di lokasi
penelitian yaitu di PDAM Kota Surakarta.
D. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama yang diteliti yaitu :
1. Kualitas pelayanan sebagai variabel bebas (X)
Kualitas pelayanan (X) artinya perbandingan antara persepsi
pelanggan atas pelayanan yang mereka peroleh atau terima sesungguhnya dengan
layanan, yang mereka harapkan atau inginkan.
Terdapat lima dimensi pokok yang mencakup masalah kualitas
pelayanan yaitu:
a. Keandalan (X1) artinya kemampuan memberikan pelayanan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user variabel keandalan meliputi:
X1.1 = Kemampuan menangani kerusakan sesuai keluhan.
X1.2 = Mengatasi masalah dengan cepat dan selesai pada waktu
yang ditentukan.
X1.3 = Penanganan kemacetan pelayanan distribusi (aliran) air
bisa memuaskan pelanggan.
X1.4 = Penanganan masalah dilakukan secara prefisional.
b. Daya tanggap (X2) artinya keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap, indikator dari
variabel daya tanggap meliputi:
X2.1 = Merespon dengan cepat terhadap permintaan pelanggan baru.
X2.2 = Merespon keluhan dari pelanggan mengenai kerusakan atau
kebocoran pipa dengan baik.
X2.3 = Menangani keluhan atas prosedur pembayaran di loket oleh
pelanggan kelas niaga kecil.
X2.4 = Menangani gangguan pada debet dan kualitas air.
c. Jaminan (X3) artinya segala sesuatu yang mencakup pengetahuan,
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya, yang dimiliki para staf,
bebas dari bahaya- resiko atau keragu-raguan. indikator dari variabel
jaminan meliputi:
X3.1 = Adanya penambahan sumber mata air baru.
X3.2 = Pelaksanaan suku cadang dan pelayanan yang efektif
commit to user
X3.3 = Adanya tenaga teknik yang berpengalaman.
X3.4 = Adanya pemeriksaan yang kontinyu terhadap kebocoran
pipa.
d. Empati (X4) artinya segala sesuatu yang diberikan oleh pihak PDAM yang
meliputi kemudahan dalam m elakukan komunikasi yang baik, perhatian
pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan. Indikator dari variabel
empati meliputi:
X4.1 = Informasi yang diberikan meliputi informasi kantor PDAM,
lokasi loket pengaduan gangguan dan informasi loket
pembayaran.
X4.2 = Informasi yang diberikan pihak PDAM pada pelanggan
mengenai adanya perubahan tarif jasa PDAM.
X4.3 = Mengingat masalah atau keluhan dan preferensi
pelanggan sebelumnya.
X4.4 = Membuka pelayanan informasi terhadap segala keluhan
pelanggan yang diberikan 24 jam.
e. Bukti langsung (X5) adalah suatu bentuk pelayanan yang diberikan oleh
PDAM yang dapat dilihat secara langsung, misalnya fasilitas fisik,
perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi. Indikator dari variabel
bukti langsung meliputi:
X5.1 = Fasilitas loket pembayaran yang nyaman.
X5.2 = Kenyamanan yang didapatkan pada loket pengaduan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
X5.4 = Perlengkapan kualitas pelayanan yang baik.
2. Kepuasan pelanggan sebagai variabel terikat (Y)
Kepuasan pelanggan (Y) artinya evaluasi purna pelayanan dimana
altematif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil output sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila
hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan.
Indikatornya adalah:
Y1 = kinerja dari berbagai pelayanan dengan yang dirasakan
pelanggan.
Y2 = kinerja dari fasilitas yang diberikan PDAM dengan yang
dirasakan pelanggan.
Y3 = Tanggapan pihak PDAM dalam merespon segala keluhan
kepada pelanggan.
Y4 = keramahan dari para staf atau pegawai PDAM dalam
memberikan pelayanan yang dirasakan pelanggan.
E. Data dan Sumber Data
Sumber data yang dimaksud penelitian ini adalah menyangkut
sumber-sumber informasi yang dapat memperkaya dan memperpadat informasi
tentang hal-hal yang menjadi pusat perhatian peneliti. Sumber data yang
diharapkan untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini ada
dua sumber yaitu :
commit to user
Adalah data yang diperoleh dari narasumber yang langsung
berhubungan dengan penelitian dan mampu memberikan informasi. Adapun data
primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data mengenai tanggapan
responden atas penyebaran kuesioner, dengan menanyakan secara langsung
kepada pelanggan tentang pelayanan di PDAM kota Surakarta.
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh bukan dari sumbernya langsung
melainkan sudah diolah dan dikumpulkan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini
adalah dari PDAM itu sendiri mengenai jumlah pelanggan PDAM.
F. Teknik Pengumpulan Data
Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting dalam
penelitian mengingat pentingnya arti data dalam penelitian maka dalam
penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai adalah :
1. Kuesioner.
Teknik pengumpulan data dengan melakukan penyusunan daftar
pertanyaaan dengan cara menyebarkan angket pada responden yaitu para
pelanggan jasa PDAM kota Surakarta untuk memenuhi data primer.
2. Observasi.
Menggunakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti, dalam
penelitian ini pada PDAM kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Mengadakan wawancara untuk memenuhi data sekunder yaitu data yang
diperoleh dengan menanyakan langsung kepada beberapa staf di PDAM Kota
Surakarta sesuai dengan yang diperlukan oleh peneliti.
G. Teknik Analisis Data
1. Skala Pengukuran.
Skala Pengukuran adalah aturan yang diperlukan untuk
mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. (Sugiono, 2001:
109). Data yang diperoleh dari adanya penelitian ini adalah data yang
bersifat kualitatif. Dari data kualitatif diubah menjadi data yang bersifat
kuantitatif dengan menggunakan skala likcrt untuk tujuan analisis untuk
tujuan analisis kuantitatif maka ditetapkan jawaban dari responden dan
masing-masing dari responden mendapat skor, yang terbagi dalarn kategori penelitian
yaitu:
Untuk jawaban (a) diberi nilai 5 yang berarti Sangat Setuju.
Untuk jawaban (b) diberi nilai 4 yang berarti Setuju.
Untuk jawaban (c) diberi nilai 3 yang berarti Netral.
Untuk jawaban (d) diberi nilai 2 yang berarti Kurang Setuju.
Untuk jawaban (e) diberi nilai 1 yang berarti Tidak Setuju.
Adapun instrumen penelitian berbentuk pilihan ganda.
2. Uji Validitas.
Uji validitas item-item pertanyaan dalam kuesioner bertujuan
commit to user
konsep-konsep yang dimaksudkan dalam penelitian ini dengan tepat.
Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan
benar, serta sebaliknya alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan
hasil ukuran menyimpang dari tujuannya (Jogiyanto, 2004). Tes yang
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran,
dikatakan memiliki validitas rendah. Penelitian ini menggunakan
Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk mengetahui validitas
instrumen. Tinggi rendahnya validitas suatu angket dengan melihat factor
loading dengan bantuan program SPSS 15 for windows. Factor loading
adalah korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya.
Menurut Hair et al. (1998), factor loading lebih besar ± 0.30 dianggap
memenuhi level minimal, sangat disarankan besarnya factor loading
adalah ± 0.40, jika factor loading suatu item pertanyaan mencapai ± 0.50
atau lebih besar maka item tersebut sangat penting dalam
menginterpretasikan konstruk yang diukurnya.
3. Uji Reliabilitas.
Pengujian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana konsistensi
dari suatu instrument penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliable apabila
jawaban responden terhadap pertanyaan tersebut konsisten dari waktu ke
waktu. hasil uji ini akan dinyatakan dalam koefisien alpha, yang berkisar
antara angka 0 s.d 1. Semakin mendekati 1 sebuah alat ukur dikatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : Jika alpha atau r
hitung :
(1) 0,8-1,0 = Reliabillitas baik.
(2) 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima.
(3) Kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik.
Sebagaimana uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan dengan
menggunakan bantuan program SPSS for windows release 13.
4. Analisa Regresi Linier Berganda.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang pengaruh
variabel yang ada maka digunakan alat analisis data. Dalam penelitian ini
alat analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan Regresi
Linier Berganda, dimana analisis ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun model dari
Regresi Linear Berganda adalah sebagai berikut: (Djarwanto dan
Subagyo, 2000: 162). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan program SPSS 13.0 for Windows
Y = a+
Dimana
Y = kepuasan pelanggan.
A = konstanta.
X1 = keandalan.
commit to user
X3 = jaminan.
X4 = bukti langsung.
Β 1,2,3,4 = koeflsien perubahan X1, X2, X3, X4, X5 terhadap Y.
E = tingkat kesalahan.
5. Asumsi Klasik.
1) Uji Normalitas.
Untuk mengetahui distribusi data variabel yang akan digunakan
dalam penelitian, biasanya dilakukan sebelum data diolah dilakukan
untuk melihat nilai skewness digunakan untuk mengetahui bagaimana
distribusi normal dalam data variabel dengan melihat kemiringan
kurva. Nilai skewness yang baik adalah mendekati angka nol jika
kemiringan dilihat dari nilai skewness maka nilai ini bersifat mutlak
(+/-).
2) Uji Multikolineritas.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan digunakan metode Klein
dengan membandingkan nilai r2 dengan nilai R2. Apabila nilai R2<r2
berarti ada gejala multikolinieritas.
3) Uji Heteroskedastisitas.
Bahwa uji X2 merupakan uji umum ada tidaknya spesifikasi model
karena hipotesis nol yang melandasi adalah asumsi bahwa residual
adalah homoledastisitas dan merupakan variabel independen,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4) Uji Autokorelasi.
Digunakan dalam menganalisis pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen adalah analisis regresi yang diformasikan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
Y = a+b1x1+b2+x2+b3x3+...bn
6. Pengujian Hipotesis.
a. Uji F yaitu untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat secara simultan. Adapun rumus yang digiinakan ialah:
Dimana:
= koefisien detenninasi yang ditemukan
K = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
F = F hitung (yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel)
Hipotesisnya:
tidak ada pengaruh antara variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (kepuasanpelanggan)
ada pengaruh antara variabel bebas
commit to user
Gambar III.2. Gambar Diagram Daerah Penolakan Ho Uji F
Kriteria pengujian:
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak
Jika F hitung < F hitung maka Ho diterima
b. Uji t, yaitu untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara individual. (Djarwanto dan Subagyo,
2000 : 166).
Taraf signifikan yang digunakan 95% dengan α= 5% = 0,05%
Hipotesisnya adalah
tidak ada pengaruh variabel
bebas, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti langsung secara
parsial
ada pengaruh variabel bebas,
keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti langsung terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar III.3. Gambar Diagram Daerah Penolakan Ho Uji t
Kriteria pengujian :
HO diterima dan H1ditolak apabila t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel Ho ditolak dan H1 diterima apabila t hitung ≥ t hitung atau
commit to user
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum perusahaan daerah air minum (pdam) kota Surakarta.
1. Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Surakarta.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta merupakan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang
penyediaan air minum sehat dan bersih untuk mencukupi kebutuhan air minum
penduduk Kota Surakarta.
Dalam perencanaan air bersih kota Surakarta, daerah pengembangan
merupakan kesatuan wilayah yang mencakup seluruh aspek system penyedia air
bersih. Wilayah ini meliputi seluruh wilayah pelayanan existing maupun rencana
pengembanganya.
Secara geografis daerah Surakarta terletak pada 110° 45’ 15’’ BT - 110°
45’ 35’’ BT dan 7° 36’ 00’’ LS -7° 56’’ LS. Wilayah kota Surakarta terdiri dari 5
wilayah kecamatan, 51 wilayah kelurahan. Luas wilayah Surakarta sekitar 44, 04
km² atau 4.404,06 Ha.
Wilayah kota Surakarta secara umum memiliki topografi yang relatif
datar sekitar antara 80-100 meter diatas permukaan laut, hanya bagian utara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penduduk di sekitar Surakarta lebih bersifat pemukiman dan jasa.
Jumlah penduduk pada tahun 2009 adalah 576.505 dengan tumbuhan rata-rata
dalam kurun sepuluh tahun terakhir berkisar 0,589% per tahun.
Air minum Surakarta terbangun tahun 1929 oleh Paku Buwono X pada
saat Thedekan pada tahun 1925. Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada
NV Hoogdrunk Water Leiding Hoofplaats Surakarta en Omstreken. Pada
pendudukan jepang , berubah nama menjadi SOLO SUIDO SYO, dan diambil
alih oleh pemerintah Republik Indonesia sesudah Proklasi 17 Agustus 1945.
Pada tanggalm 9 April 1960 pengelolaan dialihkan kepada Dinas Penghasilan
Daerah Nomor 3 tahun 1977 tanggal 21 Mei 1977, status dari seksi air minum
pada dinas pendapatan daerah ditingkatkan menjadi perusahaan daerah air
minum kodya Dati II Surakarta. Pada tanggal 16 januari 2004 telah ditatapkan
peraturan daerah kota Surakarta Nomor 1 tahun 2004 tentang perubahan atas
peraturan daerah Nomor 3 tahun 1977.
Dengan berjalannya waktu dan berkembangnya perusahaan serta untuk
memuaskan pelanggan, sampai saat ini telah dibuka loket pelayanan di tujuh titik
yaitu banjarsari, pasar kliwon, jebres, lawean, serengan. Kantor PDAM di Jl Adi
Sucipto No.43 Surakarta 57145. Pembayaran dapat dilakukan secara online serta
kemudahan memperoleh informasi jumlah tagihan rekening melalui sms.
Pengaduan gangguan juga dapat disampaikan melalui sistem pesan pendek
commit to user
Selain itu proses komunikasi tentang air minum diproses dalam siaran
radio yang diselingi dengan tanya jawab melalui telepon yang disiarkan secara
langsung. Mobil keliling juga dimanfaatkan untuk informasi kepada pelanggan.
Pada umumnya keluhan yang terjadi adalah air yang macet. Sementara
itu untuk menjaga ketepatan meteran maka dilakukan peneraan meteran pencatat
air yang dilakukan secara rutin tiap tahun dan penggantian meteran yang telah
berusia 4-5 tahun.
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta mempunyai sifat,
tujuan dan lapangan usaha sebagai berikut:
a. Sifat.
PDAM adalah satu kesatuan usaha ekonomi yang bersifat:
1) Pelayanan Jasa.
2) Penghasil Laba.
3) Kemanfaatan Umum.
b. Tujuan.
Tujuan Perusahaan Daerah Air Minum adalah menyediakan dan
mendistribusikan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
secara terus menerus.
c. Lapangan Usaha
PDAM dalam melayani air minum kepada masyarakat mempunyai
bidang usaha:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user pelayanan air minum.
2) Mengatur, menyempurnakan dan mengawasi pemakaian air secara efektif
dan efisien, untuk mencegah adanya pengambilan air minum secar
liar.
3) Menyelenggarakan pelayanan air minum pada masyarakat secara tertib
dan teratur berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi.
2. Lokasi Perusahaan.
Lokasi perusahaan adalah letak dimana perusahaan melaksanakan
aktivitasnya baik di bidang administrasi maupun di bidang industri.
Adapun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surakarta adalah di tepi
jalan Jl. LU Adi sucipto No 43 Surakarta 57145
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan yang mendasar dari
pemilihan letak perusahaan yaitu :
a. Dekat Dengan Bahan Baku.
Artinya bahan baku mudah didapat maka biaya produksi dapat ditekan
secara maksimal.
b. Energi.
Letak yang strategis dimana kebutuhan tenaga listrik mudah tercukupi.
c. Letak Bangunan.
Hal ini menyangkut masalah hasil produksi, keberhasilan dalam
pemasaran berarti meningkatan omset penjualan dengan harapan
commit to user d. Tenaga Kerja.
Diharapkan tenaga kerja relatif cukup mampu dalam mengelola
perusahaan.
3. Bentuk Badan Hukum
Bentuk Badan Hukum PDAM Kota Surakarta adalah Perusahaan
Daerah (PD). Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kotamadya Daerah Tingkat II
Surakarta Nomor 3 Tahun 1977 tanggal 22 Mei 1977 dan telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 16 Januari
2004.
4. Pemilik Perusahaan
Karena perusahaan ini bergerak dalam kebutuhan masyarakat yang
sangat vital, maka pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu
pemilik PDAM Kota Surakarta adalah pemerintah dalam hal ini adalah
Pemerintah Kota Surakarta.
5. Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas
Struktur organisasi diperlukan dalam setiap perusahaan mengenai
bentuknya tidak sama antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
Akan tetapi pada dasarnya semua sistem organisasi adalah untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memegang peranan penting untuk mendelegasikan kekuasaanya agar tiap bagian
dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Diharapkan ada kesatuan pemerintah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Uraian Tugas:
A. Direktur utama
Bertanggung jawab kepada perusahaan, membawahi Direktur Umum,
Direktur Teknik. Dengan peraturan Direksi ini dibentuk organisasi
Perusahaan, yang terdiri dari;
B. Organisasi Pelaksana Perusahaan
Organisasi palaksanaan perusahaan merupakan organisasi pelaksana
operasional perusahaan yang di pimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berkedudukan di bawah dan tanggung jawab kepada Direktur Umum atau
Direktur Teknik.
C. Organisasi Pelaksanaan Perusahaan terdiri dari:
1. Direktur Umum membawahi
a. Bidang langganan terdiri dari;
i. Seksi hubungan langganan.
ii. Seksi data langganan.
iii. Seksi rekening langganan.
b. Bidang keuangan terdiri dari;
i. Seksi anggaran.
ii. Seksi pembukuan.
commit to user c. Bidang asset terdiri dari;
i. Seksi perawatan asset.
ii. Seksi pengendalian asset.
iii. Seksi kolam renang tirtomoyo.
2. Direktur teknik membawahi.
a. Bidang produksi terdiri dari;
i. Seksi perencanaan produksi.
ii. Instalasi produksi.
iii. Seksi sumber air.
b. Bidang distribusi terdiri dari;
i. Seksi perencanaan distribusi.
ii. Seksi instalasi distribusi.
iii. Seksi meter air.
c. Bidang limbah cair terdiri dari;
i. Seksi perencanaan limbah cair.
ii. Seksi instalasi limbah cair.
iii. Seksi pengolahan limbah cair.
Keterangan:
(1) Bidang langganan mempunyai tugas sebagai berikut;
a. Malaksanakan administrasi bidang langganan.
b. Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja bidang
langganan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
hubungan langganan, seksi data langganan dan seksi rekening
langganan.
d. Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis seksi
hubungan langganan, seksi data langganan dan seksi rekening
langganan.
e. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan seksi hubungan
langganan, seksi data langganan dan seksi rekening langganan.
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
(2) Seksi hubungan langganan mempunyai tugas sebagai berikut;
a. Malaksanakan administrasi seksi hubungan langganan.
b. Menyususun program dan rencana kerja seksi hubungan
langganan.
c. Melaksanakan kegiatan informasi dan komunikasi pelanggan,
meliputi;
1. Memberikan informasi kepada pelanggan.
2. Menciptakan dan menjalin komunikasi dengan pelanggan.
3. Menyusun dan melaksanakan kegiatan pertemuan dengan
pelanggan.
4. Melaksanakan pembinaan hubungan dengan pelanggan.
d. Melaksanakan kegiatan pelayanan pelanggan, meliputi;
1. Menerima dan melaksanakan proses permohonan
pendaftaran sambungan baru pelanggan.
commit to user
3. Menerima permohonan dan melaksanakan proses
penutupan dan buka kembali menjadi pelanggan.
e. Melaksanakan kegiatan penertipan pelanggan, meliputi;
1. Pemberitahuan dan penjelasan mengenai adanya
pelanggaran pelanggan.
2. Melaksanakan pemeriksaan pelanggan-pelanggan.
3. Mencari bukti pelanggaran pelanggan.
4. Memberikan sanksi berupa denda kepada pelanggan yang
melakukan pelanggaran.
5. Melakukan tindakan hukum tertentu sehubungan dengan
adanya pelanggaran yang dilakukan pelanggan.
6. Melaksanakan pemantauan dan pengecekan pelanggan.
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
(3) Seksi data langganan mempunyai tugas sebagai berikut;
a. Melaksanakan administrasi seksi data langganan.
b. Menyusun program dan rencana kerja seksi data langganan.
c. Melaksanakan administrasi data langganan.
d. Mengkoordinasikan pembacaan meter air beserta hasilnya.
e. Menerima dan mengolah data hasil pembacaan meter air
sebelum dibuatkan rekening pelanggan.
f. Melaksanakan perubahan dan penyesuaian data langganan.
g. Malaksanakan pemantauan dan pengecekan data langganan.