HEALTH RESEARCH ETHICAL COMMITTEE
Of North Sumatera
c/o MEDICAL SCHOOL, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jl. Dr. Mansyur No. 5 Medan, 20155 – INDONESIA
Tel: +62-61-8211045; 8210555 Fax: +62-61-8216264, E-mail: komet_fkusu@yahoo.com
FORMULIR ISIAN OLEH PENELITI
Nama lengkap anda :
Alamat (harap ditulis dengan lengkap) :
Telp/Fax/HP/E-mail/lain-lain :
Alamat lain yang dapat dihubungi :
Telp/Fax/HP/E-mail/lain-lain :
Nama Institusi Anda (tulis beserta alamatnya) :
Judul Penelitian :
DAFTAR PERTANYAAN :
1. Subyek yang digunakan pada penelitian Anda :
Penderita Non Penderita Hewan
2. Jumlah Subyek yang digunakan dalam penelitian Anda :_75__(orang/ekor/lain-lain)*
3. Keterangan: membutuhkan sejumlah 75 keping rekam medis daripada pasien kanker kolorektal di RSUP Haji Adam Malik, Medan dari tahun 2013-2015.
MAISARA BINTI HISHAMUDIN 1
087869703120 / sarahishamudin@gmail.com JALAN MONGONSIDI II, NO. 10 , MEDAN
KOMPLEKS PERMATA SETIA BUDI 2, NO E2, JL KEMBOJA, SETIA BUDI
0179226494 / maisarahishamudin@yahoo.com
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 3 4 5 6 /
HUBUNGAN ANTARA USIA DAN LETAK TUMOR PADA PASIEN KANKER KOLOREKTAL DI RSUP HAJI ADAM MALIK PERIODE 2013-2015
4. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini (pekiraan) untuk setiap subjek : 15 (detik/menit/jam/hari/bulan/tahun)*
5. Rangkaian usulan penelitian mencakup objektif penelitian manfaat/relevansi dari hasil penelitian disertai alasan/motivasi dilakukannya penelitian dan resiko yang mungkin timbul disertai cara penyelesaian masalahnya (ditulis dengan bahasa yang dapat dimengerti secara umum).
Peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara usia dan letak tumor pada pasien kanker kolorektal di RSUP Haji Adam Malik periode 2013-2015 dengan cara membandingkan antara rekam medis pasien-pasien kanker kolorektal yang pernah mendapat rawatan di RSUP Haji Adam Malik .
6. Apakah masalah etik menurut Anda dapat terjadi pada penelitian Anda ini :
Masalah etik yang terjadi adalah terbukanya data-data rekam medis yang seharusnya merupakan rahasia kepada peneliti.
7. Jika subjeknya manusia, apakah percobaan terhadap hewan sudah pernah dilakukan?. Jika tidak , sebutkan alasan mengapa langsung dilakukan terhadap manusia ( berikan argumentasi anda secara jelas dan mudah dimengerti).
Tidak dilakukan percobaan kepada hewan karena pada penelitian ini hanya perlu menganalisis data rekam medis dari Instalasi Rekam Medis, RSUP Haji Adam Malik, Medan, untuk mencari hubungan antara usia dan letak tumor pada pasien kanker kolorektal di RSUP Haji Adam Malik.
8. Prosedur pelaksanaan penelitian atau percobaan(frekwensi, interval, dan jumlah total segala tindakan invasif yang dilakukan, dosis dan cara penggunaan obat, isotop, radiasi atau tindakan lainnya)sebutkan!
Prosedur penelitian adalah dengan cara meminjam data rekam medis dari Instalasi Rekam Medis, RSUP Haji Adam Malik . Prosedur ini dilakukan dengan meminjam data-data rekam medis pasien kanker kolorektal. Setelah itu dilakukan analisa dan tabulasi data-data rekam medis pada hasil penelitian.
9. Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan cara yang digunakan guna pencegahannya (disebutkan jenis bahayanya).
Tidak dilakukan perlakuan apapun terhadap responden penelitian.
10. Pengalaman terdahulu sebelum atau sesudah penelitian dari tindakan yang akan dilakukan (baik sendiri ataupun perorangan)
Penelitian ini merupakan penelitian pertama bagi peneliti dan untuk mendapatkan data yang lebih mukhtahir.
11. Jika penelitian dilaksanakan pada orang sakit, sebutkan apa kegunaan bagi si sakit, dan bagaimana pula kompensasi yang diberikan jika terjadi kerugian pada jiwanya. Kegunaan kepada responden adalah dapat memberi informasi kepada masyarakat mengenai penyakit kanker kolorektal dan dapat dilakukan tindakan-tindakan pencegahan timbulnya kanker kolorektal.
12. Bagaimana cara memilih penderita dan sukarelawan yang sehat?
Penelitian sampel pada pasien ini diambil secara consecutive sampling yaitu dengan memasukkan setiap peserta penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi.
13. Apa hak dan kewajiban yang bisa Anda berikan sebagai jaminan dan imbalan bagi objek tersebut?. Jika terdapat ganti rugi, sebutkan pula berapa jumlah yang diberikan!
Hak peneliti : Mendapatkan informasi data sekunder dari subyek berupa data rekam medis yang dipinjam dari Instalasi Rekam Medis, RSUP Haji Adam Malik.
Kewajipan peneliti : Menjaga kerahsiaan identitas subyek dan memberikan informasi hasil penelitian yang valid setelah penelitian selesai dilakukan.
14. Sejauh mana hubungan antara subjek manusia yang diteliti dengan peneliti? (ceklist yang benar) :
a. hubungan dokter – pasien b. Hubungan guru – murid
c. Hubungan majikan - anak buah d. Mitra
e. Keluarga f. Lain-lain
15. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian termasuk efek samping dan komplikasinya bila ada!
Data yang diperoleh merupakan data sekunder dari rekam medis pasien kanker kolorektal, kemudian dicatat dan di analisis dengan menggunakan program komputer SPSS Window .
16. Jelaskan cara memberitahu dan mengajak subjek (lampiran contoh surat persetujuan penderita)! Bila memberitahukan dan kesediannya secara lisan, tulisan atau karena sesuatu hal penderita tidak dapat diminta pernyataan ataupun persetujuannya, beri pula alasan untuk itu.
17. A@sh suhisk
dimsrrffiih?
(pilih salah satu)aYa
b.
Tidrk
Medd,4
Juli 2015 Mengf, ahui,Dosen Penbimbing KTI
O-F
,ffi
NIP. NIM 120100423
Mmyatakan :
DATA INDUK
1 Maria Girsang 57.31.67 38 Ca Rectum Perempuan
2 Bambang Hasrianto 57.10.48 54 Ca Rectum Laki-laki
3 Elsa Simare-mare 57.28.60 13 Ca Colon Desenden Perempuan
4 Zuladen 57.42.26 47 Ca Colon Desenden Laki-laki
5 Chiles Sihombing 53.54.52 35 Ca Colon Ascenden Laki-laki
6 Budiamin 56.57.20 52 Ca Rectum Laki-laki
7 Rajiah 57.58.36 51 Ca Rectum Perempuan
8 Esron Simboing 57.72.91 40 Ca Rectum Laki-laki
9 Nuraini Srg 58.15.31 63 Ca Rectum Laki-laki
10 Florida D 58.24.75 39 Ca Rectum Perempuan
11 Nur Hayati 58.25.64 49 Ca Colon 1/3 Transversum Kiri Perempuan
12 Santi Tampubolon 58.31.64 50 Ca Rectum Perempuan
13 Hidrawati 57.28.30 60 Ca Rectum, Ca Sigmoid Perempuan
14 Sugando Damanin 58.48.93 60 Ca Rectum Perempuan
15 Algidien Silaban 58.61.65 58 Ca Rectum Laki-laki
16 Irhanuddin 58.55.98 66 Ca Colon Desenden Laki-laki
17 Yunyanti 58.45.42 23 Ca Sigmoid Perempuan
18 Hanafiah 49.40.98 62 Ca Rectum Laki-laki
19 Ais Tripar 56.49.33 46 Ca Rectum Laki-laki
20 Irham 58.72.85 35 Ca Rectum Laki-laki
21 Dahrihi 58.74.70 44 Ca Colon Desenden Laki-laki
22 Kisson Tp Bolon 51.88.25 43 Ca Rectum Laki-laki
23 Keri 58.80.12 54 Ca Rectum Laki-laki
24 Edison 58.85.26 52 Ca Rectum Laki-laki
25 Amran 58.87.24 63 Ca Rectum Laki-laki
26 Rizfina 56.32.37 60 Ca Rectum Perempuan
32 Poridi 02.52.15 62 Ca Rectum Laki-laki 33 Clara 59.07.93 63 Ca Colon 1/3 Transversum Kanan Perempuan
34 Wesly Marbun 59.07.50 52 Ca Rectum Laki-laki
35 Maria Maya 59.20.91 20 Ca Caecum Perempuan
36 Rosnawati Siregar 52.99.64 60 Ca Rectum Perempuan
37 Muhammad Syarif 59.51.06 29 Ca Rectum Laki-laki
38 Chairun Nahar 52.71.95 61 Ca Colon Desenden Laki-laki
39 Nurliana Halim 59.50.81 58 Ca Rectum Perempuan
40 Gusniar 59.559.87 41 Ca Rectum Laki-laki
41 Nominygo 74.27.23 45 Ca Colon 1/3 Transversum Kiri Laki-laki 42 Andy Syahputra 59.53.36 34 Ca Colon Desenden Laki-laki
43 Jinta Latu 59.65.70 34 Ca Rectum Laki-laki
44 Ingri 59.69.23 39 Ca Sigmoid Laki-laki
45 Parbuntian Hr. Soit 59.71.27 65 Ca Rectum Laki-laki
46 Mariati Halip 59.87.64 54 Ca Sigmoid Perempuan
47 M. Idham 50.12.35 41 Ca Colon Desenden Laki-laki
48 Aryadi Siregar 60.53.47 34 Ca Rectum Laki-laki
49 Dessy Natalia 60.69.17 17 Ca Rectum Perempuan
50 Nasrah 60.64.77 57 Ca Sigmoid Perempuan
51 Boiman 60.56.07 49 Ca Colon Desenden Laki-laki
52 Loina Brutri 60.97.58 65 Ca Rectum Perempuan
53 Rumimtang Ni 60.99.02 82 Ca Rectum Perempuan
54 Jaumas R 60.96.57 76 Tumor Desenden Laki-laki
55 Tengku Fadluri 57.89.84 65 Ca Colon 1/3 Transversum Kiri Perempuan
56 Horasman 61.19.19 66 Ca Rectum Laki-laki
57 Sarminah 49.75.36 67 Ca Rectum Perempuan
58 Frengki S 61.30.96 26 Ca Colon Desenden Laki-laki
59 Rosdiana 62.17.09 56 Ca Caecum Perempuan
60 Alusti Alam 62.74.29 101 Ca Rectum Laki-laki
61 Sarifah 62.26.26 68 Ca Rectum Perempuan
62 Rusni Purba 62.49.68 70 Ca Rectum Perempuan
63 Sonta 61.80.34 64 Ca Rectum Perempuan
64 Imran 62.42.38 62 Ca Rectum Laki-laki
65 Samsinar 63.51.14 57 Ca Colon 2/3 Transversum Kanan Perempuan 66 Mariani Lubis 46.67.55 63 Ca Colon Desenden Perempuan 67 Jon Prida 62.60.30 49 Ca Colon 1/3 Transversum Kiri Laki-laki 68 Nita Linang Pangariban 64.84.65 68 Ca Colon Ascenden Perempuan
69 Suryani 65.27.71 47 Ca Colon Ascenden Perempuan
70 Razali 65.59.54 67 Ca Colon 1/3 Transversum Kiri Laki-laki
71 Ali Jaya 64.48.57 50 Ca Rectum Laki-laki
72 Horas 64.56.06 54 Ca Recto Sigmoid Laki-laki
73 Daerah Br. Situmorang 64.42.59 64 Ca Rectum Perempuan
74 Rusmah 64.17.90 53 Ca Rectum Perempuan
HASIL PENGOLAHAN SPSS 21.0 Frequencies Statistics Interval Usia Pasien KKR Jenis Kelamin Pasien KKR Letak Tumor Pada Pasien KKR Posisi Belahan Tumor Pada Pasien KKR
N Valid 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0
Mean 2.76 1.44 5.83 1.89
Frequency Table
Interval Usia Pasien KKR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 39 tahun 18 24.0 24.0 24.0
40-49 tahun 11 14.7 14.7 38.7
50-59 tahun 17 22.7 22.7 61.3
>60 tahun 29 38.7 38.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Jenis Kelamin Pasien KKR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 42 56.0 56.0 56.0
perempuan 33 44.0 44.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Letak Tumor Pada Pasien KKR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sekum 3 4.0 4.0 4.0
Kolon Asenden 3 4.0 4.0 8.0
Kolon Transversum 2/3
Kanan 3 4.0 4.0 12.0
Kolon Transversum 1/3 Kiri 4 5.3 5.3 17.3
Kolon Desenden 12 16.0 16.0 33.3
Sigmoid 7 9.3 9.3 42.7
Rektum 43 57.3 57.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Posisi Belahan Tumor Pada Pasien KKR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kanan 8 10.7 10.7 10.7
Kiri 67 89.3 89.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Interval Usia Pasien KKR 75 1 4 2.76 1.206
Jenis Kelamin Pasien KKR 75 1 2 1.44 .500
Letak Tumor Pada Pasien
KKR 75 1 7 5.83 1.719
Posisi Belahan Tumor Pada
Pasien KKR 75 1 2 1.89 .311
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Interval Usia Pasien KKR *
Posisi Belahan Tumor Pada
Pasien KKR
75 100.0% 0 0.0% 75 100.0%
Interval Usia Pasien KKR * Posisi Belahan Tumor Pada Pasien KKR Crosstabulation
Count
Posisi Belahan Tumor Pada
Pasien KKR
Total
Kanan Kiri
Interval Usia Pasien KKR < 39 tahun 3 15 18
40-49 tahun 0 11 11
50-59 tahun 3 14 17
>60 tahun 2 27 29
Total 8 67 75
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided) Point Probability
Pearson Chi-Square 3.295a 3 .348 .369
Likelihood Ratio 4.304 3 .230 .341
Fisher's Exact Test 3.000 .422
Linear-by-Linear Association .416b 1 .519 .543 .310 .097
N of Valid Cases 75
a. 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.17.
b. The standardized statistic is .645.
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora Approx. Tb Approx. Sig. Exact Sig.
Interval by Interval Pearson's R .075 .118 .642 .523c .543
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .082 .114 .707 .482c .481
N of Valid Cases 75
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Nonparametric Correlations Correlations Interval Usia Pasien KKR Posisi Belahan Tumor Pada Pasien KKR
Kendall's tau_b Interval Usia Pasien KKR Correlation Coefficient 1.000 .076
Sig. (2-tailed) . .478
N 75 75
Posisi Belahan Tumor Pada
Pasien KKR
Correlation Coefficient .076 1.000
Sig. (2-tailed) .478 .
N 75 75
Spearman's rho Interval Usia Pasien KKR Correlation Coefficient 1.000 .082
Sig. (2-tailed) . .482
N 75 75
Posisi Belahan Tumor Pada
Pasien KKR
Correlation Coefficient .082 1.000
Sig. (2-tailed) .482 .
N 75 75
Regression
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Posisi Belahan
Tumor Pada
Pasien KKRb
. Enter
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .075a .006 -.008 1.211
a. Predictors: (Constant), Posisi Belahan Tumor Pada Pasien KKR
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .605 1 .605 .413 .523b
Residual 107.075 73 1.467
Total 107.680 74
a. Dependent Variable: Interval Usia Pasien KKR
b. Predictors: (Constant), Posisi Belahan Tumor Pada Pasien KKR
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.209 .869 2.542 .013
Posisi Belahan Tumor Pada
Pasien KKR .291 .453 .075 .642 .523
a. Dependent Variable: Interval Usia Pasien KKR
Explore
Jenis Kelamin Pasien KKR
Case Processing Summary
Jenis Kelamin Pasien KKR
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Interval Usia Pasien KKR laki-laki 42 100.0% 0 0.0% 42 100.0%
Perempuan 33 100.0% 0 0.0% 33 100.0%
Descriptives
Jenis Kelamin Pasien KKR Statistic Std. Error
Interval Usia Pasien KKR laki-laki Mean 2.60 .181
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.23
Upper Bound 2.96
5% Trimmed Mean 2.61
Median 3.00
Variance 1.369
Std. Deviation 1.170
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness -.097 .365
Kurtosis -1.471 .717
perempuan Mean 2.97 .215
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.53
Upper Bound 3.41
5% Trimmed Mean 3.02
Median 3.00
Variance 1.530
Std. Deviation 1.237
Minimum 1
Maximum 4
Tests of Normality
Jenis Kelamin Pasien KKR
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Interval Usia Pasien KKR laki-laki .195 42 .000 .842 42 .000
perempuan .282 33 .000 .736 33 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Interval Usia Pasien KKR
Stem-and-Leaf Plots
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for JK= laki-laki
Frequency Stem & Leaf
10.00 1 . 0000000000 .00 1 .
10.00 2 . 0000000000 .00 2 .
9.00 3 . 000000000 .00 3 .
13.00 4 . 0000000000000
Stem width: 1 Each leaf: 1 case(s)
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for JK= perempuan
Frequency Stem & Leaf
8.00 1 . 00000000 .00 1 .
1.00 2 . 0 .00 2 .
8.00 3 . 00000000 .00 3 .
16.00 4 . 0000000000000000
Stem width: 1 Each leaf: 1 case(s)
Letak Tumor Pada Pasien KKR
Case Processing Summary
Letak Tumor Pada Pasien
KKR
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Interval Usia Pasien KKR Sekum 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%
Kolon Asenden 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%
Kolon Transversum 2/3
Kanan 3 100.0% 0 0.0% 3 100.0%
Kolon Transversum 1/3 Kiri 4 100.0% 0 0.0% 4 100.0%
Kolon Desenden 12 100.0% 0 0.0% 12 100.0%
Sigmoid 7 100.0% 0 0.0% 7 100.0%
Rektum 43 100.0% 0 0.0% 43 100.0%
Descriptives
Letak Tumor Pada Pasien KKR Statistic Std. Error
Interval Usia Pasien KKR Sekum Mean 2.33 .667
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -.54
Upper Bound 5.20
5% Trimmed Mean .
Median 3.00
Variance 1.333
Std. Deviation 1.155
Minimum 1
Maximum 3
Range 2
Interquartile Range .
Skewness -1.732 1.225
Kurtosis . .
Kolon Asenden Mean 2.00 1.000
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound -2.30
Upper Bound 6.30
5% Trimmed Mean .
Median 1.00
Variance 3.000
Std. Deviation 1.732
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range .
Skewness 1.732 1.225
Kurtosis . .
Kolon Transversum 2/3
Kanan
Mean 3.67 .333
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.23
Upper Bound 5.10
5% Trimmed Mean .
Median 4.00
Variance .333
Std. Deviation .577
Minimum 3
Maximum 4
Range 1
Interquartile Range .
Skewness -1.732 1.225
Kurtosis . .
Kolon Transversum 1/3 Kiri Mean 2.75 .750
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .36
Upper Bound 5.14
5% Trimmed Mean 2.78
Median 3.00
Variance 2.250
Std. Deviation 1.500
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 3
Skewness -.370 1.014
Kurtosis -3.901 2.619
Median 2.00
Variance 1.697
Std. Deviation 1.303
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 3
Skewness .439 .637
Kurtosis -1.650 1.232
Sigmoid Mean 2.43 .429
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 1.38
Upper Bound 3.48
5% Trimmed Mean 2.42
Median 3.00
Variance 1.286
Std. Deviation 1.134
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness -.235 .794
Kurtosis -1.227 1.587
Rektum Mean 2.95 .176
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.60
Upper Bound 3.31
5% Trimmed Mean 3.00
Median 3.00
Variance 1.331
Std. Deviation 1.154
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness -.686 .361
Kurtosis -1.003 .709
Tests of Normality
Letak Tumor Pada Pasien Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
KKR Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Interval Usia Pasien KKR Sekum .385 3 . .750 3 .000
Kolon Asenden .385 3 . .750 3 .000
Kolon Transversum 2/3
Kanan .385 3 . .750 3 .000
Kolon Transversum 1/3 Kiri .298 4 . .849 4 .224
Kolon Desenden .268 12 .018 .782 12 .006
Sigmoid .264 7 .149 .887 7 .262
Rektum .260 43 .000 .788 43 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Interval Usia Pasien KKR
Stem-and-Leaf Plots
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for Letak= Sekum
Frequency Stem & Leaf
3.00 0 . 133
Stem width: 10 Each leaf: 1 case(s)
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for Letak= Kolon Transversum 2/3 Kanan
Frequency Stem & Leaf
1.00 3 . 0 2.00 4 . 00
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for Letak= Kolon Transversum 1/3 Kiri
Frequency Stem & Leaf
1.00 1 . 0 1.00 2 . 0 .00 3 . 2.00 4 . 00
Stem width: 1 Each leaf: 1 case(s)
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for Letak= Kolon Desenden
Frequency Stem & Leaf
4.00 1 . 0000 4.00 2 . 0000 .00 3 .
4.00 4 . 0000
Stem width: 1 Each leaf: 1 case(s)
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for Letak= Sigmoid
Frequency Stem & Leaf
2.00 1 . 00 1.00 2 . 0 3.00 3 . 000 1.00 4 . 0
Stem width: 1 Each leaf: 1 case(s)
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for Letak= Rektum
Frequency Stem & Leaf 8.00 1 . 00000000 .00 1 .
5.00 2 . 00000 .00 2 .
11.00 3 . 00000000000 .00 3 .
19.00 4 . 0000000000000000000
Stem width: 1 Each leaf: 1 case(s)
Detrended Normal Q-Q Plots
Boxplots
Posisi Belahan Tumor Pada Pasien KKR
Case Processing Summary
Posisi Belahan Tumor Pada
Pasien KKR
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Interval Usia Pasien KKR Kanan 8 100.0% 0 0.0% 8 100.0%
Descriptives
Posisi Belahan Tumor Pada Pasien KKR Statistic Std. Error
Interval Usia Pasien KKR Kanan Mean 2.50 .463
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 1.41
Upper Bound 3.59
5% Trimmed Mean 2.50
Median 3.00
Variance 1.714
Std. Deviation 1.309
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 3
Skewness -.255 .752
Kurtosis -1.925 1.481
Kiri Mean 2.79 .147
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 2.50
Upper Bound 3.08
5% Trimmed Mean 2.82
Median 3.00
Variance 1.441
Std. Deviation 1.200
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 2
Skewness -.396 .293
Kurtosis -1.411 .578
Tests of Normality
Posisi Belahan Tumor Pada
Pasien KKR
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Interval Usia Pasien KKR Kanan .274 8 .079 .808 8 .035
Kiri .246 67 .000 .806 67 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Interval Usia Pasien KKR
Stem-and-Leaf Plots
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for Posisi= Kanan
Frequency Stem & Leaf
3.00 1 . 000 .00 2 . 3.00 3 . 000 2.00 4 . 00
Stem width: 1 Each leaf: 1 case(s)
Interval Usia Pasien KKR Stem-and-Leaf Plot for Posisi= Kiri
Frequency Stem & Leaf
15.00 1 . 000000000000000 .00 1 .
11.00 2 . 00000000000 .00 2 .
14.00 3 . 00000000000000 .00 3 .
27.00 4 . 000000000000000000000000000
Normal Q-Q Plots
Detrended Normal Q-Q Plots
Boxplots
ffiRrAN
KESErtffinNm
JENDERAL BINA
ffiEVA
KESEHATAN
\
RTIfi{AI{
SAKTT
UMUM
PUSAT
H.ADAMMALIK
Jt. Bunga Lau No. l7Medan 20136
Telp. (061) 8360381
(061) 8360405 Medan,
12
April 2015Nomor
Lampiran
Perihal
:
L8.02.03.11.4.9flo:-:
liin
Studi PendahuhanKepadaYth :
Ko
-
T*1-
&d^o^-* fur'A;6RSUP. H. Adam Malik di
Medan
Menghunjuk surat pembantu Dekan
I
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan No.142lUN.2.1.1/SpBl2o15 tanggal 28 Maret 2015 Perihal :ljin survei Awal Penelitian, maka bersama ini kami hadapkan peneliti tersebut untuk dibantu dalam pelaksanaannya. Adapun nama peneliti / Mahasiswa yang akan melaksanakan Studi Pendahuluan tersebut adalah :Nama NIM lnstitusi Judul
Maisara Hishamudin 12010c/.23
FK - USU Medan
"Perbedaan Antara Usia Dengan Letak Tumor Pada Pasien Kanker Kolrektaldi RSUP H Adam Malik Medan Periode 2013-2015"
pertu kami informasikan surat lzin Studi Pendahuluan ini berlangsung paling lambat selama 2 (dua) minggu terhitung sejak tanggal surat ini dikeluarkan'
Demikian kamisampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
lasi Litbang,
SKM.M.Kes
Tembusan:
1.
Kepala Bidang Diklit RSUP H' Adam Malik Medan2.
Pertinggalling Yu
8{99501 2001
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UN
IVERSITAS
SU
MATERA UTARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
MEDTCAL EDUCATTON
UN|T (MEU)
Jl. Dr. Mansur No. 5 Medan 2A155 - INDONES|A Telp. +61 -8210555; Fax, +62-8216264
Nomor
:
247 1UN5.2.1 . 1.3/SPB12A15Lamp.
:-Hal
:
EthicalClearenceKepada Yth :
Ketua Komite Etik Kedokteran Fakultas Kedokteran USU
di-Tempat
Medan, 30 Juni 2015
Dengan hormat,
Bersama
ini
kami sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Semester Vl Angkatan Tahun 2A12yang telah mengikuti Ujian Seminar Proposaldibawah ini:Nama NIM Judul
:
MAISARA HISHAMUDIN:
12Q1AA423:
Hubungan Antara Usiadan
Letak Tumor Pada Pasien Kanker Kolorektaldi RSUP H. Adam Malik Medan Periode 2A1F,-ZO1SDosen Pembimbing
:
dr. lfhamd, SpPDDengan ini memohon Ethical Clearence untuk usulan Proposal tersebut diatas.
Demikianlah surat ini kami sampaikan, atas kerjasama yang baik diucapkan terima kasih.
. Ked(ORL-H NS), SpTHT-KL(K)
16 200212 1 0A2
7
--t*mffiiur,
RSUP
H.ADAI\{
MALIK
%T"="1=--
DIREKToRAT
SDM DAN PENDIDIKAN
INSTALASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan Km. 12 Kotak Pos247 Airphone 142MEDAN - 20T36
Medan,
Cf
September 2015.(*.,..Lw.,!*N..
Ik{.,^-
^r'.a;4 RSUP H Adam Malik
di-Medan
Menindaklanjuti surat Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan No.88041N5.2.1.1/SPBll20l5,Tanggal3 Agustus 2015 perihal
:
Ijin Penelitian, maka bersama inikami hadapkan peneliti/IV1ahasiswa tersebut untuk dibantu dalam pelaksanaannya,Adapun nama penelitiltrdahasiswa yang akan melaksanakan sebagai berikut :
Nomor. Lampiran Perihal Kepada Yth
Nama
NIM
InstitusiJudul
L8.02.03.II.4 .
t)r,\
Ijin Penelitian
MAIS ARA BINTI HISHAMUDIN
120100423
FK-USU Medan
Hubungan Antara Usia dan Letak Tumor Pada Pasien Kanker Kolorektal di RSUP H. Adam Malik Medan Periode 2013-2015
Perlu kami informasikan surat
tjin
penelitianini
berlangsung paling lambatI
(satu) bulan terhitung sejak surat ini dikeluarkan.Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
i Litbang,
Iing fuliastuti,SKM.M.Kes
m
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM
PUSAT
H.ADAMMALIK
Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan Km.12 Kotak Pos 246 relp. (061) 1364581 -r?.".f,{i.ro,,tluoou, Fax. 8360255
Nomor
: DM.01.04.Il.zfzqt7l 2015Lampiran
:-Perihal
:Izin
Pengambilan DataKTI
Kepada Yth :
Pembantu Dekan I Fakultas Kedokleran USU Jl.dr.T.Mansur No.5 Kampus USU
di-Medan
Medan, /6 September 2015
Sehubungan dengan Surat Saudara Nomor : 880/{.IN5.2.I.llSPBl2015, tanggal 03 Agustus 2415, perihal Izin Penelitian, Mahasiswa Fakultas Kedokteran A./n: Maisara
Binti Hishamudin (NIM.f2010A423), dengan judul:
"
Hubungan Antara Usia danLetak Tumor Pada Pasien Kanker Kolorektal
di
RSUP H,AdamMalik
MedanPeriode 2013-2015
"
maka denganini
kami
informasikan persyaratan untuk melaksanakan Penelitian adalah sebagai berikut:1.
Membawa Proposal KTI.2. Proposal harus
sesuai dengan prinsip pengembangan RSUP H.Adam Malik.3. Pelaksanaan
Penelitian sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berlakudi
RSUP H.Adammalik
dan harus mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasien.4.
Apabila Penelitian disetujui maka hasil Penelitian wajib diseminarkandi
RSUP H.Adam malik dan dihadiri oleh pembimbing peneliti.5.
Hasil Penelitiantidak
bolehdi
publikasikan tanpa persetujuan dari pihak yang berwenang di RSUP H.Adam Malik.Selanjutnya peneliti agar menghubungi Instalasi Penelitian dan Pengembangan RSUP
H.Adam
Malik,
Gedung AdministrasiLt.2.
Dengan
contact
person
IingYuliastuti,SKM,Mkes. No.HP.08 1 3 76000099.
Demikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.
ffi;
nlfrlTlt nffiHnGil
nH$[l
g0iltfirll
w**'
lhilied fmffi
d
Enfrro#
$ilmhffi
hn
tt
fiffi
ilrffi
GffiaN
t0ffiht
lL[L
tlansrur ll0[
tedrn,201[5
-hilom$ir
Tel: +62€1-8211045;
8210555
Fax:+62€1€'216264
E-mail:kom isieti kfkusu@yahaoo.com
PERSETUJUAN KOMISI ETIK TENTANG
PELAKSANAAN PENELITIAN BIDANG KESEHATAIY Nomor: 251/KOMET /FK USU /2015
Yang bertanda tangan di bawah ini, Ketua Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, setelah dilaksanakan pembahasan dan penilaian usulan penelitian yang berjudul :
"Hubungan Antara Usia Dan Letak Tumor Pada Pasien Kanker Kolcrektal Di RSUP Haji Adam MalikPeriode 2Al3-2OlS"
Yang
menggunakan manusiafu:#iffi*
sebagai subjek penelitian dengan ketua Pelaksana/Peneliti Utama: Maisara Binti HishamudinDari Institusi : Fakultas Kedokteran USU
Dapat disetujui pelaksanaannya selama tidak bertentangan dengan kaidah neuremberg code dan deklarasi helsinki.
Medan, 20 Agustus 2015
Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
i.
Ketua,
mo Kasiman, SpPD., SpJP(K)
v
l
l-"
$IRHKTSRA'T SNffi
DAfi*
PHilNMIKASI
;H$TALA$|
pHHHI-lTlA$$
nAff
pHHSE[fi BAHGAI\I
Jl. llunga l,p.u Nn" 17 ldedan'l trntuRgetn Krn. i I Kqllak Vos247 Airpknre !42
ivtlillAi\i "'?.tll3e
l,ti"r)?.03.11.4 . t
tt,l
Iiin l'cirt:liti*rt
Mcelan"
2f
$eptq:rnh*r|illit
h{rlrrlrt',,I.r:rtl;'-iir;ffi l&,"r'iirtt!
W';"r*{'}-r'*-i
Dr*Xwrnt
u(&
(
Tor1
;r:i? it'!!
Aelrtrrr lM*rlikq.li
Mr.rl$il
f.i,,,i!{{!liiF15,?, l.tli1ttrrlll7,lil5,'l'nnlipprl 1} A51us1r.r:+ 2t}151:r'ihal:
fii*
Itcnelitiarr,tltctk;t bff'gi:rtrit iriii.:ii;,i ir*r.rj*tr**n pe:rit:l i.t}lwalw:tiswe tersebut r;ntuk tlitrifitu rlsl;ttn pelaksanattnnya,Aelngllln
lla$ftt-iiq iii'iii;llVf 'rha:lir+wrr Ylfitg aketn ntr:l;tirsiln:rkllrt r*11;l91iii ir':rit r1 ;
i.r .: ivt
;t
: fulr\lliAltrttllfi'l't
iflF'i|lAMl'ti}i1{i.ii'\:?
:1'"1{}1{X}.1?-.}2'i".,:'.i
ite:.:,i
: lrK-l Jlil J fu4*rllta.i. ,t,.1
tt4
: {[ubung*tn Arrfrra tIsiEr elnn l-r-ltk'l'irnrsrt i':trJ:t !';tsit:tt Kflnkcr K-*krr*{t-lrtltli !{St iltil
Ad;*t lvlolik h4c:slan P*riotle ?(!1?':{}I5
[,+,i,i krrfi.ti irrfir*nrwikup sulgt
tiiu
penr:litianini
trr:rt'rnti*ttngpaliql
lambat I {salui bttl*rn it:rl;itrnrg sqink sura-t ini cliksllunrkan.56
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, Jame; Gulley, James L.; Allegra, Carmen J. 2005. Colorectal Cancer. In Bethesda Handbook of Clinical Oncology, 2nd Edition.
American Cancer Society, 2014. Colorectal Cancer. Available from : http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003096-
pdf.pdf
[ Accessed on 10 April 2015 ]
American Cancer Society 2014. Colorectal Cancer Facts & Figures 2014-2016.
Available from :
http://www.cancer.org/acs/groups/content/documents/document/acspc-
042280.pdf
[ Accessed on 10 April 2015 ]
Anis Kurahmawati. 2012. Hubungan Karakteristik (Usia dan Jenis Kelamin)
dan Kadar Trigliserida Serum dengan kejadian Karsinoma Kolorektal di
RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Dr. Faizal Drissa Hasibuan, SpPD. 2013. Kanker Kolorektum. Buku Saku
Harrison Hematologi dan Onkologi. Jakarta. Karisma Publishing Group
: 167-174
Dr. Eko Budiarto, SKM. 2002. Bandung. Biostatistika untuk Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Emilia P. Winarto, July Ivone, Sri Nadya J. Saanin, 2008. Prevalensi Kanker Kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari
57
2005 – Desember 2007 . Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung :138-145.
Glenda N. Linseth. 2002. Gangguan Usus Besar. Patofiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Volime 1 : 456-470
Info DEPKES Indonesia. 2015. PUSAT DATA DAN INFORMASI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Available from :
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodat in- kanker.pdf
[ Accessed on 5 Disember 2015 ]
Lauralee Sherwood. 2002. Usus Besar. Fisiologi Manusia Edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC : 688-694
Lippincott, 2007. Pathophysiology Concept of Altered Helath States: Chapter 27 : Alteration in Gastrointestinal Function : 489-492.
Mochamad Aleq Sander, dr., M.Kes., SpB, FinaCS., 2009. Profil Penderita
Kanker Kolon dan Rektum di RSUP Hasan Sadikin Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Murdani Abdullah, 2009. Tumor Kolorektal. Edisi 5 : Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta : Interna Publishing :567-575.
58
NICE. 2014. The Diagnosis and Management of Colorectal Cancer. National Institute for Health and Care Excellence.
Available on :
http://guidance.nice.org.uk/cg131
Nikson Sitorus. 2010. Determinan Ketahanan Hidup Lima Tahun
Penderita Kanker Kolorektal di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Jurnal PembangunanManusia Vol 10 No.1 .
Robbins. 2005. Pathologic Basis of Disease. 7th Edition. International Edition. Pennsylvania : Elsevier : 617-630.
Robert J. Mayer. 2012. Colorectal Cancer. Chapter 91 Gastrointestinal Tract Cancer. Harrison’s Principles of Internal Medicine 18th Edition : 768-774
Schwarts, 1995. Principles of Surgery. 8th Edition. The United State of America : The McGraw-Hill Companies, Inc.
Sjamsuhidayat; Karnadihardja, W; Rudiman, R; Lukman, K; Ruchiyat, Y;
Prabani, C. 2006. Panduan Pengelolaan Adenokarsinoma Kolorektal. PT.Roche Indonesia..
Tomsilav Dragovich, MD, PhD. 2015. Colon Cancer. Medscape Reference Drugs, Diseases & Procedures.
Available on :
http://emedicine.medscape.com.article/277496-overview
Tomislav Dragovich, MD, PhD. 2015. Colon Cancer Workup. Medscape Reference Drugs, Diseases & Procedures.
59
Available on :
http://emedicine.medscape.com/article/277496-workout
World Helath Organization, 2015. Cancer. Available from : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/
[ Accessed on 29 May 2015 ]
World Health Organization, 2015. Screening for colorectal cancer. Available from :
http://www.who.int/cancer/detection/colorectalcancer/en
[ Accessed on 29 May 2015 ]
World Health Organization, 1995. Prevention of colorectal cancer : guidelines based on new data*.
Available from :
http://apps.who.int/iris/bitsream/10665/48589/1/bulletin 1995 73(1) 7- 10.pdf?ua=1
42
BAB 3
KERANGKA OPERASIONAL DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Operasional
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep penelitian ini adalah
[image:59.612.143.473.264.328.2]seperti berikut:
Gambar 3.1 Kerangka Operasional
3.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi
operasional
Alat
ukur
Cara ukur Hasil
ukur
Skala
1 Usia Lamanya
waktu hidup
pasien di
dalam
penelitian ini
yaitu
terhitung
sejak lahir
sampai waktu hidupnya saat terdiagnosa sebagai pasien kanker Rekam medis Pengumpulan data Hasil dikelompokk
an menurut
kelompok
usia yang
berbeda yaitu
:
a. < 39 tahun
b. 40-49 tahun c. 50-59 tahun d. > 60 tahun
Interval Usia
Kanker Kolorektal
Letak Tumor
43
kolorektal.
2 Letak
tumor Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk mengidentifi
kasi letak
tumor pada
pasien-pasien kanker kolorektal. Rekam medis Pengumpulan data Hasil dikelompokk
an menurut
letak tumor
yaitu :
a. Belahan
kanan :
i. Sekum
ii.Kolon
asenden
iii.Dua
pertiga kolon
transversum
b. Belahan
kiri :
i. Sepertiga
[image:60.612.116.534.109.555.2]kolon transversum ii.Kolon desenden iii. Sigmoid iv. Rektum Ordinal
44
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analitik
dengan desain cross sectional. Penelitian analitik ini akan dilakukan dengan bantuan rekam medis dan dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk
mengetahui perbedaan usia dengan letak tumor pada pasien kanker kolorektal.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RSUP Haji Adam Malik, Medan pada bulan
September 2015.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah pasien kanker kolorektal di RSUP
Haji Adam Malik dengan jumlah pasien pada tahun 2013-2015 berjumlah 296
orang.
4.3.2 Sampel
Penentuan besar sampel pada penelitian ini diperoleh berdasarkan
besar populasi dengan menggunakan rumus di bawah ini:
45
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
d : tingkat kepercayaan ( d = 0.1 )
Dengan menggunakan rumus di atas, maka besar sampel yang diperoleh
adalah sebanyak 75 orang.
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Semua subjek yang didatangi dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang dibutuhkan
terpenuhi ( Sastroasmoro dan Ismael, 2010).
Adapun kriteria inklusi untuk sampel penelitian ini adalah seluruh data
pasien kanker kolorektal yang datang berobat di RSUP Haji Adam Malik,
Medan pada periode 2013-2015. Kriteria eksklusi untuk sampel penelitian
adalah data pada rekam medis tidak diisi sempurna.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari
pencatatan rekam medis pasien pada tahun 2013 hingga tahun 2015 di RSUP Haji
Adam Malik.
4.5 Metode Pengolahan dan Analisa Data
46
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
Malik (RSUP HAM) Medan. Rumah sakit HAM mulai beroperasi sejak
tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan, dan untuk pelayanan
rawat inap dimulai sejak tanggal 2 Mei 1992. Rumah sakit ini mulai
beroperasi secara total pada tanggal 21 Juli 1993 yang diresmikan oleh
mantan Presiden R.I. Bapak H. Soeharto. Rumah sakit HAM ini berlokasi
di Jalan Bunga Lau Nomor 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan
Medan Tuntungan. Letak RSUP Haji Adam Malik berjarak ±1 km dari
Jalan Jamin Ginting. RSUP Haji Adam Malik merupakan rumah sakit tipe
A sesuai dengan SK Menkes No.355/Menkes/SK/VII/1990. Dengan
predikat rumah sakit tipe A, RSUP HAM Medan telah memiliki fasilitas
kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten.
RSUP HAM juga telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan
berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan R.I.
No.502/Menkes/IX/1991 pada tanggal 6 September 1991 dan secara resmi
ditetapkan sebagai Pusat Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara pada tanggal 11 Januari 1993.
5.1.2. Deskripsi Data Penelitian
Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data
yang berasal dari rekam medis penderita kanker kolorektal yang berisi
hasil pemeriksaan kolonoskopi di Instalasi Rekam Medis dan Instalasi
Diagnosis Terpadu Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan.
47
Data yang diambil berada pada kurun waktu 2,5 tahun, yaitu dari Januari
2013 sampai September 2015.
Jumlah data keseluruhan adalah 296 data rekam medis yang berisi
data dasar berupa nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, hasil
pemeriksaan kolonoskopi, hanya 75 yang diperlukan untuk di lakukan
penelitian.
5.1.3. Analisis Deskriptif
Pada penelitian ini, karakteristik data penelitian yang ada dapat
dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan letak tumor dari hasil
kolonoskopi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5.1 Distribusi Fekuensi Jenis Kelamin, Usia dan Letak Tumor
pada Pasien Kanker Kolorektal
n %
Jenis Kelamin
Laki-laki 42 56,0
Perempuan 33 44,0
Usia
< 39 tahun 18 24,0
40-49 tahun 11 14,7
50-59 tahun 17 22,7
> 60 tahun 29 38,7
Letak Tumor
Kanan 8 10.,7
Kiri 67 89,3
TOTAL 75 100,0
[image:64.595.151.506.403.675.2]48
perempuan yaitu 33 kasus (44,0%). Kelompok usia di atas 60 tahun
memiliki penderita KKR terbanyak yaitu 29 kasus (38,7%), sedangkan
kelompok usia 40 hingga 49 tahun memiliki penderita KKR paling sedikit
yaitu 11 kasus (14,7%). Letak tumor pada bagian kiri kolorektal lebih
tinggi berbanding bagian kanan yaitu sebanyak 67 kasus (89,3%) dan 8
[image:65.595.147.531.274.509.2]kasus (10,7%)
Tabel 5.2 Distribusi Letak Tumor Pada Pasien Kanker Kolorektal
Letak Tumor Frekuensi (n) Persentase (%)
Sekum 3 4,0
Kolon Asenden 3 4,0
Kolon Transversum 2/3 Kanan 3 4,0
Kolon Transversum 1/3 Kiri 4 5.3
Kolon Desenden 12 16,0
Sigmoid 7 9,3
Rektum 43 57,3
Total 75 100,0
Keterangan: n = frekuensi, % = persentase
Berdasarkan posisi letak tumor pada Tabel 5.2 di atas, diperoleh
letak tumor terbanyak adalah di rektum yaitu sebanyak 43 kasus (57,3
%). Di ikuti dengan letak tumor di kolon desenden sebanyak 12 kasus
(16 %). Letak tumor yang ketiga tertinggi adalah di sigmoid sebanyak 7
kasus (9,3 %). Letak tumor di kolon transversum 1/3 kiri sebanyak 4
kasus ( 5,3 %), dan letak tumor di sekum, kolon asenden dan kolon
transversum 2/3 kanan mempunyai bilangan kasus yang sama yaitu
masing-masing sebanyak 3 kasus ( 4,0 %).
49
5.1.4. Hasil Analisis Data
5.1.4.1 Uji Normalitas Data
Dari uji kenormalan data menggunakan uji Shapiro-wilk dan uji Kolmogorov-Smirnov yaitu jumlah kasus adalah 75. Didapatkan bahwa data usia dan letak tumor berdistribusi normal.
5.1.4.2 Analisis Chi-Square Hubungan Usia dan Letak Tumor
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya
hubungan antara usia dan letak tumor pada pasien kanker
kolorektal. Data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah
[image:66.595.185.510.382.530.2]ini.
Tabel 5.3 Analisa Hubungan Usia dan Letak Tumor pada Pasien Kanker Kolorektal
Usia Letak Tumor TOTAL p-value
Kanan Kiri
< 39 tahun 3 15 18
0,369 40 - 49 tahun 0 11 11
50 - 59 tahun 3 14 17
> 60 tahun 2 27 29
TOTAL 8 67 75
Dari tabel 5.3, setelah dilakukan uji Fisher’s Exact Test diperoleh nilai p-value adalah 0,369 ( p > 0,05) yang berarti terdapat tiada hubungan antara usia dan letak tumor pada pasien
kanker kolorektal.
50
Tabel 5.4 Analisa Bivariat Korelasi Hubungan Usia dan Letak
Tumor pada Pasien Kanker Kolorektal
Korelasi
Kendall’s tau_b
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
Usia Letak Tumor
Usia Letak Tumor
Usia 1,000 0,076 - 0,478
Letak Tumor 0,076 1,000 0,478 -
Korelasi
Spearman’s rho
Usia 1,000 0,082 - 0,482
Letak Tumor 0,082 1,000 0,482 -
Setelah dilakukan uji korelasi Kendall’s tau_b dan
Spearman, didapatkan dari Table 5.4 korelasi antara usia dan letak
tumor adalah positif. Angka korelasi ( nilai R ) sebesar 0,076 dan
0,082 ( < 0,5) menunjukkan sangat lemah hubungan kedua variabel
tersebut. Manakala nilai signifikan ( nilai p ) korelasi usia dan letak
tumor menurut Kendall’s tau_b adalah 0,478 > 0,05 berarti tidak
ada hubungan dan menurut Spearman’s rho juga tidak ada
hubungan antara usia dan letak tumor yaitu p = 0,482.
51
5.2 Pembahasan
Karsinoma kolorektal merupakan salah satu keganasan yang banyak
menyebabkan kematian di Indonesia maupun di dunia. Usia dan perbedaan letak
tumor juga merupakan faktor risiko terjadinya KKR.
Menurut penelitian sebelumnya, patomekanisme genetik dapat
menyebabkan kanker kolorektal dimana terjadi mutasi DNA sel penyusun dinding
kolon yang terakumulasi sejalan dengan bertambahnya umur. Selain itu juga
terjadi penurunan fungsi sistem kekebalan dan bertambahnya asupan agen-agen
karsinogenik.
Telah didapatkan daripada hasil analisa deskriptif berdasarkan jenis
kelamin pasien KKR di RSUP Haji Adam Malik selama 3 tahun yaitu dari tahun
2013-2015, pasien berjenis kelamin laki-laki lebih banyak terdiagnosa kanker
kolorektal dibanding jenis kelamin perempuan yaitu 56,0% dan 44,0%. Sesuai
dengan penilitian sebelumnya oleh Nikson Sitorus yang dilakukan di Rumah Sakit
Kanker Dharmais Jakarta, tahun 2010, bahwa laki-laki lebih banyak didiagnosa
terkena kanker KKR yaitu 55,7% dibanding perempuan yaitu 44,3%. Dari literatur
America Cancer Society , tahun 2012, menyatakan insiden dan tingkat kematian kanker KKR pada laki-laki lebih tinggi sekitar 30% hingga 40% dibanding
perempuan. Namun ada penelitian lain oleh Anis Kurahmawati, yang dilakukan
peniltian di RSUP Dr. Kariadi Semarang, tahun 2012, mendapatkan pasien KKR
lebih banyak terjadi pada laki-laki berbanding perempuan yaitu 76,7% : 23,3%
Dan dikukuhkan dengan penilitian oleh Emilia et al, yang dilakukan di Rumah Sakit Immanuel Bandung, tahun 2008, bahwa angka kejadian kanker KKR lebih
banyak terjadi pada perempuan yaitu 57,1% dibanding laki-laki yaitu 42,9%. Hal
ini mungkin disebabkan karena faktor umur, obesitas, kurangnya aktivitas fisik,
diet tinggi lemak dan rendah serat, atau makan makanan yang diawetkan dan
52
pertambahan usia yakni ditemukan 24,0% kasus dengan usia dibawah 39 tahun
dan 14,7% di antara 40 hingga 49 tahun, dan terjadi peningkatan signifikan pada
usia 50 hingga 59 tahun yaitu 22,7% dan dengan usia 60 tahun ke atas yakni
38,7%. Hasil ini sesuai dengan apa yang pernah di ungkapkan oleh penulis Buku
Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5, Murdani Abdullah, dinyatakan bahwa kejadian
KKR meningkat tajam setelah usia 50 tahun. Penelitian sebelumnya oleh
Mochamad Aleq Sander tahun 2009, yang dilakukan di RSUP Hasan Sadikin
Bandung, dengan kejadian kanker KKR pada usia di bawah 40 tahun adalah 19
(43,4%) manakala usia 55 tahun dan adalah 61 (37,4%). Penelitian itu turut
didukung oleh Emilia et al tahun 2008, mendapatkan pasien KKR dengan kelompok usia antara 61 hingga 70 tahun memiliki kelompok usia tertinggi yaitu
sebanyak 23,8%. Lebih kuat lagi dinyatakan oleh peneliti lain yaitu dari American Cancer Society tahun 2012, menyatakan terjadi peningkatan insiden KKR pada usia 50 tahun dan ke atas. Penelitian yang dilakukan oleh Anis Kurahmawati pada
tahun 2012, mendapatkan kelompok usia paling banyak pada kelompok kasus
adalah > 60 tahun yakni 43,3% dan untuk kelompok kontrol adalah kelompok usia
50-59 tahun yakni 38,5%.
Sedangkan analisa deskriptif untuk letak tumor pada pasien KKR, dapat
dilihat ada persamaan dan ada berbedaan di lokasi-lokasi kolorektal manusia.
Hasil yang didapatkan, adalah lebih sering kejadian kanker di bagian belahan kiri
kolorektal manusia, dengan nilai tertinggi sebanyak 89,3%. Manakala dari hasil
yang didapatkan sangat sedikit terjadinya kanker KKR di belahan kanan kolon
manusia dengan dimana hasil yang didapatkan adalah 10,7%. Sesuai dengan
literatur dari American Cancer Society menyatakan bahwa tumor lebih banyak di jumpai pada bagian distal (kiri) kolorektal berbanding di bagian proksimal
(kanan) kolorektal. Dan dari penelitian-penelitian lain yang dilakukan di
Indonesia oleh Mochamad Aleq Sander, Nikson Sitorus, Emelia et al serta peneliti lain mendapatkan letak tumor pada pasien kanker KKR banyak di screening di daerah rektum yaitu bagian kiri kolorektal.
53
Walaupun secara analitik menggunakan uji Fisher’s Exact Test ( uji Chi Square) tidak ada menunjukkan hubungan bermakna secara statistik (p=0,369). Malah menggunakan uji korelasi da uji regresi masih tidak menunjukkan adanya
hubungan antara usia dan letak tumor yaitu R=0,076 dan p=0,478. Hasil ini
sesuai dengan penelitian di Semarang oleh Anis Kurahmawati bahwa tiada
hubungan yang bermakna antara usia dan letak tumor yaitu p>0,05. Penelitian di
Amerika dan Bandung menyatakan bahwa usia dan letak tumor pada pasien
kanker kolorektal tinggi di usia atas 50 tahun dan letak tumor tertinggi di bagian
kiri kolorektal.
Dari hasil penelitian terbukti bahawa usia dan letak tumor tidak
mempunyai hubungan terhadap terjadinya kanker kolorektal. Sebenarnya masih
banyak faktor resiko penyebab terjadinya KKR, di antaranya merupakan faktor
genetik/ riwayat keluarga terkena kanker KKR,riwayat kesehatan, aktivitas fisik,
obesitas, diet, merokok, alkohol, riwayat obat, jenis kelamin, dan suku/ras.
Namun karena ketidaklengkapan dan keterbatasan data di dalam rekam medis
penderita, analisis yang dilakukan masih tidak komprehensif dan memerlukan
54
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Hubungan Antara Usia dan Letak
Tumor pada Pasien Kanker Kolorektal di RSUP Haji Adam Malik Periode
2013-2015” dapat dibuat beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Penderita kanker kolorektal paling banyak pada usia 60 tahun dan ke atas,
yaitu sebanyak 38,7 %.
2. Kanker kolorektal lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibanding
perempuan, yaitu sebanyak 56,0%.
3. Letak tumor paling banyak adalah di bagian kiri kolorektal yaitu sebanyak
89,3%.
4. Tiada hubungan bermakna antara usia dan letak tumor dengan uji Fisher’s
Exact Test yaitu p=0,369. Dan uji korelasi dan uji regresi masing-masing R=0,076 dan p=0,478.
6.2 Saran
Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalankan, dapat diungkapkan
beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam
penelitian ini. Antara saran yang dapat diberikan ialah:
1. Perlu upaya pemberian informasi yang jelas dan mudah di mengerti pada
penderita kanker kolorektal mengenai faktor risiko terjadinya penyakit
kanker kolorektal serta gejala-gejala awal penyakit kanker kolorektal
55
sehingga diharapkan penderita datang berobat pada stadium dini sehingga
terapi kuratif bisa dilakukan.
2. Untuk peneliti selanjutnya agar lebih memperluas cakupan penelitiannya,
khususnya dalam jumlah sampel dan lokasi penelitian karena besar sampel
pada penelitian ini masih sangat terbatas untuk penelitian epidemiologi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih besar yang lebih
komprehensif, dengan periode cukup lama, jumlah sampel yang lebih
besar, dan data yang jauh lebih lengkap sehingga faktor-faktor yang belum
berkorelasi (berhubungan) dapat terbukti adanya korelasi sesuai dengan
teori.
3. Kepada pihak rumah sakit dan tenaga kesehatan, khususnya yang
bertanggungjawab dalam kelengkapan data rekam medis disarankan agar
melengkapkan data rekam medis (usia, jenis kelamin, hasil kolonoskopi
lengkap). Kelengkapan data sangat diperlukan dan dapat membantu
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI KOLON DAN REKTUM
Usus besar atau kolon berbentuk tabung muskular berongga dengan panjang
sekitar 1,5 m (5 kaki) yang terbentang dari sekum sehingga kanalis ani. Diameter
usus besar sudah pasti lebih besar daripada usus kecil yaitu sekitar 6,5 cm (2,5 inci),
tetapi makin dekat anus diameternya semakin kecil.
Usus besar dibagi menjadi sekum, kolon, dan rektum. Pada sekum terdapat
katup ileosekal dan apendiks yang melekat pada ujung sekum. Sekum menempati
sekitar dua atau tiga inci pertama dari usus besar. Katup ileosekal mengendalikan
aliran kimus dari ileum ke dalam sekum dan mencegah terjadinya aliran balik bahan
fekal dari usus besar ke dalam usus halus. Kolon dibagi lagi menjadi kolon asenden,
transversum, desenden, dan sigmoid. Tempat kolon membentuk kelokan tajam pada
abdomen kanan dan kiri atas berturut-turut disebut sebagai fleksura hepatika dan
fleksura lienalis. Kolon sigmoid mulai setinggi krista iliakan dan membentuk lekukan
berbentuk-S. Lekukan bagian bawah membelok ke kiri sewaktu kolon sigmoid
bersatu dengan rektum. Bagian usus besar terakhir disebut sebagai rektum dan
membentang dari kolon sigmoid hingga anus (muara dari bagian luar tubuh). Satu
inci terakhir dari rektum disebut sebagai kanalis ani dan dilindungi oleh otot sfingter
ani ekternus dan internus. Panjang rektum dan kanalis ani adalah sekitar 15cm (5,9
inci).
Hampir seluruh usus besar memiliki empat lapisan morfologik seperti yang
ditemukan pada bagian usus lain. Namun demikian, ada beberapa gambaran yang
khas terdapat pada kolon sahaja. Lapisan otot longitudinal usus besar tidak sempurna,
tetapi terkumpul dalam tiga pita yang disebut sabagai taenia koli. Taenia bersatu pada
6
sigmoid distal, sehingga rektum mempunyai satu lapisan otot longitudinal yang
lengkap. Panjang taenia lebih pendek daripada usus, sehingga usus tertarik dan
berkerut membentuk kantong-kantong kecil yang disebut sebagai haustra. Apendises
epiploika adalah kantong-kantong kecil peritoneum yang berisi lemak dan melekat
sepanjang taenia. Lapisan mukosa usus besar jauh lebih tebal daripada lapisan
mukosa usus halus dan tidak mengandung vili atau rugae. Kripte Lieberkuhn
(kelenjar intestinal) terletak lebih dalam dan mempunyai lebih banyak sel goblet
dibandingkan dengan usus halus.
Usus besar secara klinis dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan
berdasarkan pada suplai darah yang diterima. Arteria mesentrika superior mendarahi
belahan kanan (sekum, kolon asendens, dan dua pertiga proksimal kolon
transversum), dan arteria mesentrika inferior mendarahi belahan kiri (sepertiga distal
kolon transversum, kolon desendens, kolon sigmoid, dan bagian proksimal rektum).
Suplai darah tambahan ke rektum berasal dari arteri hemoroidalis media dan inferior
yang dicabangkan dari arteria iliaka interna dan aorta abdominalis.
Aliran balik vena dari kolon dan rektum superior adalah melalui vena
mesenterika superioir, vena mesenterika inferior, dan vena hemoradialis superior
(bagian sistem portal yang mengalirkan darah ke hati). Vena hemoradialis media dan
inferior mengalirkan darah ke vena iliaka sehingga merupakan bagian sirkulasi
sistemik. Terdapat anostomosis antara vena hemoradialis superior, media, dan
inferior, sehingga tekanan portal yang meningkat dapat menyebabkan terjadinya
aliran balik ke dalam vena dan mengakibatkan hemoroid.
Persarafan usus besar dilakukan oleh sistem saraf otonom dengan
7
bersinaps dalam ganglia seliaka dan aortikorenalis, kemudian serabut pasca
ganglionik menuju kolon. Rangsangan simpatis menghambat sekresi dan kontraksi,
serta merangsang sfingter rektum. Rangsangan parasimpatis mempunyai efek yang
berlawanan (Emilia et al, 2002).
2.2 FISIOLOGI KOLON DAN REKTUM
Kolon adalah organ pengering dan penyimpan. Kolon normalnya menerima
sekitar 500 ml kimus dari usus halus per hari. Karena sebagian besar pencernaan dan
penyerapan telah diselesaikan di usus halus maka isi yang disalurkan ke kolon terdiri
dari residu makanan yang tak tercerna (misalnya selulosa), komponen empedu yang
tidak terserap, dan cairan. Kolon mengekstraksi H2O dan garam dari isi lumennya.
Apa yang tertinggal dan akan dikeluarkan disebut feses (tinja). Fungsi utama usus
besar adalah untuk menyimpan tinja sebelum defekasi. Selulosa dan bahan lain yang
tak tercerna di dalam diet membentuk sebagian massa dan karenanya membantu
mempertahankan keteraturan buang air.
Kontraksi haustra secara perlahan menganduk isi kolon maju-mundur.
Lapisan otot polos longitudinal luar tidak mengelilingi usus besar secara penuh.
Lapisan ini terdiri dari tiga pita otot longitudinal yang terpisah, taeniae coli, yang
berjalan di sepanjang usus besar. Taeniae coli ini lebih pendek daripada otot polos
sirkular dan lapisan mukosa dibawahnya jika kedua lapisan ini dibentangkan datar.
Karena itu, lapisan-lapisan dibawahnya disatukan membentuk kantung atau haustra.
Haustra bukanlah sekedar kumpulan permanen yang pasif; haustra secara aktif
berganti lokasi akibat kontraksi lapisan otot polos sirkular.
Umumnya gerakan usus besar berlangsung lambat dan tidak mendorong
sesuai fungsinya sebagai tempat penyerapan dan penyimpanan. Motilitas utama kolon
adalah kontraksi haustra yang dipicu oleh ritmisitas otonom sel-sel otot polos kolon.
Kontraksi ini, menyebabkan kolon membentuk haustra, serupa dengan segmentasi
usus halus tetapi terjadi jauh lebih panjang. Waktu di antara dua kontraksi haustra
8
dapat mencapai tiga puluh menit, sementara kontraksi segmentasi di usus halus
bergantung dengan frekuensi 9 sampai 12 kali per menit. Lokasi kantung haustra
secara bertahap berubah sewaktu segmen yang semula melemas dan membentuk
kantung mulai berkontraksi secara perlahan sementara bagian tadinya berkontraksi
melemas secara bersamaan untuk membentuk kantung baru. Gerakan ini tidak
mendorong isi usus tetapi secara perlahan mengaduknya maju-mundur sehingga isi
kolon terpajan ke mukosa penyerapan. Kontraksi haustra umumnya dikontrol oleh
refleks-refleks lokal yang melibatkan pleksus instrinsik.
Gerakan massa mendorong tinja bergerak jauh. Tiga atau empat kali sehari,
umumnya setelah makan, terjadi peningkatan mencolok motilitas saat
segmen-segmen besar kolon asenden dan transversum berkontraksi secara simultan,
mendorong tinja sepertiga sampai tiga perempat panjang kolon dalam beberapa detik.
Kontraksi massif ini, yang secara tepat dinamai gerakan massa, mendorong isi kolon
ke bagian distal usus besar, tempat bahan disimpan terjadi defekasi.
Ketika makanan masuk ke lambung, terjadi refleks gastrokolon yang
diperantarai dari lambung ke kolon oleh gastrin dan saraf otonom ekstrinsik, yang
menjadi pemicu utama gerakan massa di kolon. Pada banyak orang, refleks ini paling
jelas setelah sarapan dan sering diikuti oleh keinginan untuk buang air besar. Karena
itu, ketika makanan masuk ke saluran cerna, terpicu refleks-refleks yang
memindahkan isi yang sudah ada ke bagian distal untuk menyediakan tempat bagi
makanan yang baru masuk. Efek gastroileum memindahkan isi usus halus yang masih
ada ke dalam usus besar, dan efek gastrokolon mendorong isi kolon ke dalm rektum,
memicu refleks defekasi.
9
sigmoid berkontraksi lebih kuat. Jika sfingter ani eksternus (yaitu otot rangka) juga
melemas maka defekasi. Karena otot rangka, sfingter ani eksternus berada di bawah
kontrol volunter. Perengangan awal dinding rektum disertai oleh timbulnya rasa ingin
buang air besar. Jika keadaan ini memungkinkan defekasi maka pengencangan
sfingter ani eksternus secara sengaja dapat menjegah defekasi meskipon refleks
defekasi telah aktif. Jika defekasi ditunda maka dinding rektum yang semula teregang
secara perlahan melemas, dan keinginan untuk buang air besar mereda sampai
gerakan massa berikutnya mendorong lebih banyak tinja ke dalam rektum dan
kembali meregang rektum secara memicu refleks defekasi. Selama periode
inaktivitas, kedua sfingter tetap berkontraksi untuk menjamin kontinensia tinja.
Jika defekasi terjadi biasanya dibantu oleh gerakan mengejan volunter yang
melibatkan kontraksi otot abdomen dan ekspirasi paksa dengan glottis tertutup secara
bersamaan. Tindakan ini sangat meningkatkan tekanan intra abdomen, yang
membantu mendorong tinja.
Terjadi konstipasi jika tinja terlalu kering. Jika defekasi ditunda terlalu lama
makan dapat terjadi konstipasi (sembelit). Ketika isi kolon tertahan lebih lama
daripada normal maka H20 yang diserap dari tinja meningkat sehingga tinja menjadi
kering dan keras. Variasi normal frekuensi defekasi antara individu berkisar dari
setiap makan hingga sekali seminggu. Ketika frekuensi berkurang melebihi apa yang
normal bagi yang bersangkutan maka dapat terjadi konstipasi berikut gejala-gejala
terkaitnya. Gejala-gejala ini mencakup rasa tidak nyaman di abdomen, nyeri kepala
tumpul, hilangnya nafsu makan yang kadang disertai mual, dan depresi mental.
Berbeda dengan anggapan umum, gejala-gejala ini tidak disebabkan oleh toksin yang
diserap daripada bagian tinja yang tertahan. Meskipon metabolisme bakteri
menghasilkan bahan-bahan yang mungkin toksik di kolon namun bahan-bahan ini
normalnya mengalir melalui sistem porta dan disingkirkan oleh hati sebelum dapat
mencapai sirkulasi sistemik. Gejala-gejala yang berkaitan konstipasi disebabkan
10
distensi berkepanjangan usus besar, terutama rektum ; gejala segera hilang setelah
peregangan mereda.
Kemungkinan penyebab tertundanya defekasi yang dapat menimbulkan
konstipasi mencakup (1) mengabaikan keinginan untuk buang air besar; (2)
berkurangnya motilitas kolon karena usia, emosi, atau diet rendah serat; (3) obstruksi
gerakan feses di usus besar oleh tumor lokal atau spasme kolon; dan (4) gangguan
reflkes defekasi, misalnya karena cedera jalur-jalur saraf yang terlibat.
Sekresi usus besar seluruhnya bersifat protektif. Usus besar tidak
mengeluarkan enzim pencernaan apapun. Tidak ada yang diperlukan karena
pencernaan telah selesai sebelum kimus mencap