Lampiran 1
KUESIONER
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG SAYUR DAN BUAH DENGAN METODE CERAMAH DAN BERMAIN TEBAK RASA TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA SISWA SD NEGERI 067254 KECAMATAN MEDAN DELI
Nama : Kelas :
Umur : Jenis Kelamin :
Bagian A
Pilih Jawaban yang benar menurut kamu dengan memberi tanda (X)
1. Apakah arti sayur menurut adik-adik?
a. Bahan makanan yang berasal dari tumbuhan dan ada daunnya b. Bahan makanan hasil dari tumbuhan berbunga dan berasa manis c. Bahan makanan yang berasal dari tumbuhan dan mengandung serat 2. Apakah kamu tahu jenis-jenis dari sayur?
a. Sayur akar, sayur batang, sayur pucuk b. Sayur kulit, sayur batang, sayur pucuk c. Sayur akar, sayur daun, sayur batang
3. Menurut kamu bagaimana cara mengolah/memasak sayur? a. Ditumis, Dibakar, Digoreng
b. Direbus, Ditumis, Dibakar c. Dikukus, Direbus, Ditumis
4. Berapa porsi buah dimakan dalam sehari yang kamu ketahui? a. 3-4 porsi
c. 1-2 porsi
5. Apa kamu tahu zat gizi yang banyak terkandung di sayur dan buah? a. Karbohidrat dan Lemak
b. Karbohidrat, Mineral dan Vitamin c. Mineral, Vitamin, dan Serat
6. Menurut kamu bagaimana ciri sayur dan buah yang sehat? a. Bersih, Manis dan Mahal
b. Bersih, Tidak terlalu manis dan Tidak busuk c. Bersih, Tidak berulat dan Mentah
7. Menurut kamu sayur apa yang berwarna putih? a. Toge, Bawang, dan Sawi
b. Lobak, Toge, dan Kol
c. Lobak, Bengkoang, dan Terong 8. Apa contoh dari sayur daun?
a. Kangkung dan Brokoli b. Bayam dan Daun Singkong c. Daun pepaya dan Kentang
9. Apa kamu tahu manfaat makan sayur dan buah bagi tubuh? a. Membuat pintar dan menggemukkan badan
b. Membuat tubuh sehat dan untuk daya tahan tubuh c. Membantu pertumbuhan tulang dan membuat pintar 10.Kenapa kita perlu memakan sayur dan buah beragam?
a. Karena harga sayur dan buah yang berbeda-beda b. Karena kandungan sayur dan buah berbeda-beda c. Karena bentuk sayur dan buah berbeda-beda 11.Apa manfaat serat dalam sayur dan buah bagi tubuh?
a. Memberi rasa kenyang dan menguatkan tubuh b. Memberi rasa kenyang dan melancarkan pencernaan c. Memberi rasa enak dan menguatkan tubuh
b. Wortel dan Tomat c. Wortel dan Durian
13.Apa kamu tahu daun pepaya dan daun singkong baik bagi tubuh karena? a. Berwarna hijau dan rasanya pahit
b. Mudah ditemukan dan rasanya pahit c. Terdapat karoten
14.Menurut kamu, buah apa yang memiliki manfaat yang baik untuk mencegah gusi berdarah?
a. Strawberry dan Jeruk b. Jeruk dan bengkoang c. Alpukat dan bengkoang
15.Gangguan kesehatan apa yang terjadi bila tidak memakan sayuran yang mengandung vitamin A?
a. Gangguan penglihatan, daya tahan tubuh turun b. Gangguan penglihatan, pernafasan terganggu c. Gangguan pendengaran, pernafasan terganggu
Bagian B
Pilih Jawaban yang benar menurut kamu dengan memberi tanda ceklis
√
No. Pernyataan Setuju Tidak
Setuju 1 Sayur yang mahal dan manis pasti mengandung banyak kandungan gizi
2 Bagian tumbuhan yang biasa dikonsumsi sebagai sayur adalah daun 3 Sayur baik dikonsumsi setiap hari paling sedikit 3 kali sehari 4 Sayur dan buah tidak harus dimakan bermacam-macam karena semua sayur
dan buah memiliki kandungan gizi yang sama
5 Buah yang segar adalah buah yang memiliki kandungan gizi yang baik bagi
tubuh
6 Sayur yang berwarna hijau dan berasa pahit perlu dikonsumsi karena
No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju 7 Bila tidak mengkonsumsi sayur dan buah akan mengakibatkan gangguan
kesehatan dalam tubuh
8 Mengkonsumsi sayur dan buah pada pagi hari membuat kita memiliki tenaga
dalam melakukan kegiatan sampai sore hari
9 Mengkonsumsi jeruk tidak dapat membantu kita mencegah sariawan dan
bibir pecah-pecah
10 Sayur dan buah dapat membantu kita terhindar dari gangguan pencernaan
karena mengandung serat
11 Kandungan gizi pada sayur dan buah yang terbanyak adalah energi dan
lemak
12 Mengkonsumsi daun katuk, brokoli dan jambu biji dapat membantu kita
agar tidak terkena penyakit beri-beri
13 Vitamin A pada sayur wortel memiliki sedikit manfaat bagi mata 14 Makan buah tidak harus setiap hari, karena harga buah yang mahal dan tidak
terlalu penting bagi kesehatan
Lampiran 2.
Powerpoint Penyuluhan Sayur dan Buah
Selamat Datang
Apa itu
Sayur????
•
Bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan, yang dimakan baik
diolah ataupun langsung
•
Sayur biasanya dimasak dengan:
direbus, dikukus, digoreng,
dipanggang
•
Hasil dari tanaman berbunga
yang berdaging manis atau asam
dan dimakan dalam keadaan
mentah
Manfaat Sayur dan Buah
• Membuat tubuh lebih energik dan segar
• Mengandung serat yang baik untuk pencernaan
• Memperbaiki kualitas penglihatan
•
Meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh
•
Mencegah kegemukan
•
kekurangan vitamin
Kebutaan (Vit. A)
Penyakit beri-beri dan gangguan pertumbuhan (Vit. B)
Sariawan dan bibir pecah-pecah (Vit. C)
Daya tahan tubuh kurang (Vit. C dan E)
•
Gangguan pencernaan
•
Kanker usus, karena kurang serat
•
Berat badan naik
Akibat tidak makan sayur dan
buah...
Karena
Kandungan Nutrisi
yang
berbeda-beda
Maka
Konsumsi minimal
DUA
porsi buah
dan
Lampiran 4.
Lampiran 6.
Hasil Posttest Pengetahuan Kelompok Kontrol, Kelompok Ceramah, Kelompok Bermain, serta Kelompok Ceramah dan Bermain
Pertanyaan
Pengetahuan Jawaban
Kelompok
Kontrol Eks. I Eks. II Eks. III
n % n % n % n %
1
Salah 5 19,2 2 7,7 3 11,5 0 0,0
Hampir Benar 7
14
26,9 6 23,1 3 11,5 1 3,8
Benar 53,8 18 69,2 20 76,9 25 96,2
2
Salah 6 23,1 1 3,8 0 0,0 0 0,0
Hampir
Benar 4 15,4 3 11,5 6 23,1 0 0,0
Benar 16 61,5 22 84,6 20 76,9 26 100,0
3
Salah 6 23,1 4 15,4 0 0,0 1 3,8
Hampir
Benar 0 0,0 5 19,2 5 19,2 1 3,8
Benar 20 76,9 17 65,4 21 80,8 24 92,3
4
Salah 9 34,6 2 7,7 3 11,5 0 0,0
Hampir
Benar 12 46,2 5 19,2 11 42,3 0 0,0 Benar 5 19,2 19 73,1 12 46,2 26 100,0
5
Salah 2 7,7 0 0,0 10 38,5 1 3,8
Hampir
Benar 18 69,2 8 30,8 2 7,7 2 7,7
Benar 6 23,1 18 69,2 14 53,8 23 88,5
6
Salah 10 38,5 6 23,1 3 11,5 4 15,4 Hampir
Benar 4 15,4 2 7,7 6 23,1 1 3,8
Benar 12 46,2 18 69,2 17 65,4 21 80,8 7
Salah 11 42,3 0 0,0 7 26,9 2 7,7
Hampir
Benar 1 3,8 5 19,2 6 23,1 3 11,5
Benar 14 53,8 21 80,8 13 50,0 21 80,8
8
Salah 5 19,2 12 46,2 7 26,9 5 19,2 Hampir
Benar 2 7,7 1 3,8 6 23,1 2 7,7
Benar 19 73,1 13 50,0 13 50,0 19 73,1
9
Salah 6 23,1 1 3,8 3 11,5 1 3,8
Hampir
Pertanyaan
Pengetahuan Jawaban
Kelompok
Kontrol Eks. I Eks. II Eks. III
n % n % n % n %
Hampir
Benar 0 0,0 3 11,5 8 30,8 6 23,1
Benar 20 76,9 19 73,1 14 53,8 18 69,2
11
Salah 19 73,1 10 38,5 11 42,3 1 3,8 Hampir
Benar 3 11,5 4 15,4 8 30,8 4 15,4
Benar 4 15,4 12 46,2 7 26,9 21 80,8
12
Salah 4 15,4 2 7,7 6 23,1 0 0,0
Hampir
Benar 1 3,8 2 7,7 3 11,5 0 0,0
Benar 21 80,8 22 84,6 17 65,4 26 100,0
13
Salah 6 23,1 2 7,7 1 3,8 1 3,8
Hampir
Benar 9 34,6 15 57,7 6 23,1 5 19,2 Benar 11 42,3 9 34,6 19 73,1 20 76,9
14
Salah 12 46,2 10 38,5 13 50,0 1 3,8 Hampir
Benar 5 19,2 3 11,5 6 23,1 9 34,6
Benar 9 34,6 13 50,0 7 26,9 16 61,5
15
Salah 3 11,5 9 34,6 5 19,2 0 0,0
Hampir
Lampiran 7.
Hasil Posttest Sikap Kelompok Kontrol, Kelompok Ceramah, Kelompok Bermain, serta Kelompok Ceramah dan Bermain
Pertanyaan
Sikap Jawaban
Kelompok
Kontrol Eks. I Eks. II Eks. III
n % n % n % n %
1 Salah 5 19,2 10 38,5 1 3,8 0 0,0
Benar 21 80,8 16 61,5 25 96,2 26 100,0
2 Salah 22 84,6 17 65,4 17 65,4 3 11,5
Benar 4 15,4 9 34,6 9 34,6 23 88,5
3 Salah 12 46,2 4 15,4 4 15,4 0 0,0
Benar 14 53,8 22 84,6 22 84,6 26 100,0
4 Salah 23 88,5 12 46,2 19 73,1 8 30,8
Benar 3 11,5 14 53,8 7 26,9 18 69,2
5 Salah 0 0,0 3 11,5 2 7,7 1 3,8
Benar 26 100,0 23 88,5 24 92,3 25 96,2
6 Salah 9 34,6 5 19,2 7 26,9 1 3,8
Benar 17 65,4 21 80,8 19 73,1 25 96,2
7 Salah 18 69,2 8 30,8 13 50,0 5 19,2
Benar 8 30,8 18 69,2 13 50,0 21 80,8 8 Salah 20 76,9 19 73,1 22 84,6 12 46,2 Benar 6 23,1 7 26,9 4 15,4 14 53,8
9 Salah 15 57,7 12 46,2 7 26,9 10 38,5
Benar 11 42,3 14 53,8 19 73,1 16 61,5
10 Salah 5 19,2 5 19,2 5 19,2 3 11,5
Benar 21 80,8 21 80,8 21 80,8 23 88,5
11 Salah 21 80,8 7 26,9 16 61,5 11 42,3
Benar 5 19,2 19 73,1 10 38,5 15 57,7
12 Salah 18 69,2 12 46,2 17 65,4 7 26,9
Benar 8 30,8 14 53,8 9 34,6 19 73,1
13 Salah 10 38,5 0 0,0 2 7,7 0 0,0
Benar 16 61,5 26 100,0 24 92,3 26 100,0
14 Salah 14 53,8 6 23,1 12 46,2 2 7,7
Benar 12 46,1 20 76,9 14 53,8 24 92,3
15 Salah 20 76,9 14 53,8 12 46,2 5 19,2
Benar 6 23,1 12 46,2 14 53,8 21 80,8
Ket:
Eks. A : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah
Eks. B : Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah
Lampiran 8.
Output SPSS Karakteristik Responden, Independent Sample T-Test dan ANOVA One Way
Frequencies
Umur Kelompok Bermain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 9 13 50.0 50.0 50.0
10 12 46.2 46.2 96.2
11 1 3.8 3.8 100.0
Total 26 100.0 100.0
Jenis Kelamin Kelompok Bermain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Perempuan 14 53.8 53.8 53.8
Laki-Laki 12 46.2 46.2 100.0
Total 26 100.0 100.0
Umur Kelompok Ceramah dan Bermain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 9 3 11.5 11.5 11.5
10 22 84.6 84.6 96.2
11 1 3.8 3.8 100.0
Jenis Kelamin Kelompok Ceramah dan Bermain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Perempuan 18 69.2 69.2 69.2
Laki-Laki 8 30.8 30.8 100.0
Total 26 100.0 100.0
Umur Kelompok Ceramah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 9 16 61.5 61.5 61.5
10 6 23.1 23.1 84.6
11 4 15.4 15.4 100.0
Total 26 100.0 100.0
Jenis Kelamin Kelompok Ceramah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Perempuan 11 42.3 42.3 42.3
Laki-Laki 15 57.7 57.7 100.0
Total 26 100.0 100.0
Umur Kelompok Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 9 1 3.8 3.8 3.8
10 15 57.7 57.7 61.5
11 9 34.6 34.6 96.2
12 1 3.8 3.8 100.0
Jenis Kelamin Kelompok Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Perempuan 16 61.5 61.5 61.5
Laki-Laki 10 38.5 38.5 100.0
Total 26 100.0 100.0
Kategori Pengetahuan Kelas Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 6 23.1 23.1 23.1
Cukup 18 69.2 69.2 92.3
Kurang 2 7.7 7.7 100.0
Total 26 100.0 100.0
Kategori Sikap Kelas Kontrol
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 11 42.3 42.3 42.3
Kurang Baik 15 57.7 57.7 100.0
Total 26 100.0 100.0
Kategori Pengetahuan Ceramah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 12 46.2 46.2 46.2
Cukup 14 53.8 53.8 100.0
Kategori Sikap Ceramah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 23 88.5 88.5 88.5
Kurang Baik 3 11.5 11.5 100.0
Total 26 100.0 100.0
Kategori pengetahuan Bermain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 11 42.3 42.3 42.3
Cukup 15 57.7 57.7 100.0
Total 26 100.0 100.0
Kategori Sikap bermain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid baik 23 88.5 88.5 88.5
Kurang Baik 3 11.5 11.5 100.0
Total 26 100.0 100.0
Kategori Pengetahuan Ceramah & Bermain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Kategori Sikap Kelompok Ceramah & Bermain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 26 100.0 100.0 100.0
Statistics Total Nilai Pengetahuan Kelompok Bermain Total Nilai Pengetahuan Kelompok Ceramah &
Bermain Total Nilai Pengetahuan Kelompok Ceramah Total Nilai Pengetahuan Kelompok Kontrol
N Valid 26 26 26 26
Missing 0 0 0 0
Mean 21.35 27.04 21.92 18.38
Median 21.00 27.00 21.00 18.50
Statistics
Total Nilai Sikap Kelompok Bermain
Total Nilai Sikap Ceramah & Bermain
Total Nilai Sikap Kelompok Ceramah
Total Nilai Sikap Kelompok Bermain
N Valid 26 26 26 26
Missing 0 0 0 0
Mean 9.00 12.38 10.19 6.81
T-Test
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Pengetahuan Kontrol 26 18.38 3.930 .771
Ceramah 26 21.92 3.949 .774
Nilai Sikap Kontrol 26 6.81 2.227 .437
Ceramah 26 10.19 2.466 .484
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the Difference
F Sig. t df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower
Upp er Nilai Pengetahuan Equal variances assumed
.133 .717 -3.238 50 .002 -3.538 1.093 -5.733 -1.34 4 Equal variances not assumed
-3.238 49.999 .002 -3.538 1.093 -5.733
-1.34 4
Nilai Sikap Equal variances assumed
.017 .898 -5.193 50 .000 -3.385 .652 -4.694 -2.07 6 Equal variances not assumed
-5.193 49.491 .000 -3.385 .652 -4.694
T-Test
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Pengetahuan Kontrol 26 18.38 3.930 .771
Bermain 26 21.35 3.358 .659
Nilai Sikap Kontrol 26 6.81 2.227 .437
Bermain 26 9.00 2.298 .451
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the Difference
F Sig. t df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower
Upp er Nilai Pengetahuan Equal variances assumed
.706 .405 -2.921 50 .005 -2.962 1.014 -4.998
-.925
Equal variances not assumed
-2.921 48.811 .005 -2.962 1.014 -4.999
-.924
Nilai Sikap Equal variances assumed
.222 .640 -3.493 50 .001 -2.192 .628 -3.453
-.932
Equal variances not assumed
-3.493 49.952 .001 -2.192 .628 -3.453
T-Test
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Pengetahuan Kontrol 26 18.38 3.930 .771
Ceramah dan Bermain 26 27.04 2.163 .424
Nilai Sikap Kontrol 26 6.81 2.227 .437
Ceramah dan Bermain 26 12.38 1.791 .351
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the Difference
F Sig. t df
Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference Low er Upper
Nilai
Pengetahuan
Equal variances assumed
6.032 .018 -9.836 50 .000 -8.654 .880 -10.4 21 -6.887 Equal variances not assumed
-9.836 38.872 .000 -8.654 .880 -10.4 34
-6.874
Nilai Sikap Equal variances assumed
2.787 .101 -9.950 50 .000 -5.577 .560 -6.70 3 -4.451 Equal variances not assumed
-9.950 47.792 .000 -5.577 .560 -6.70 4
Oneway
Descriptives
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95 Confidence Interval for Mean
Mini mu m Max imu m Lower Bound Upper Bound Nilai Pengetahuan
Ceramah 26 21.92 3.949 .774 20.33 23.52 15 30
Bermain 26 21.35 3.358 .659 19.99 22.70 14 29
Ceramah dan Bermain 26 27.04 2.163 .424 26.16 27.91 23 30
Total 78 23.44 4.108 .465 22.51 24.36 14 30
Nilai Sikap Ceramah 26 10.19 2.466 .484 9.20 11.19 6 14
Bermain 26 9.00 2.298 .451 8.07 9.93 3 13
Ceramah dan Bermain 26 12.38 1.791 .351 11.66 13.11 9 15
Total 78 10.53 2.592 .294 9.94 11.11 3 15
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Nilai
Pengetahuan
Between Groups 510.487 2 255.244 24.272 .000
Within Groups 788.692 75 10.516
Total 1299.179 77
Nilai Sikap Between Groups 153.256 2 76.628 15.780 .000
Within Groups 364.192 75 4.856
Multiple Comparisons
Bonferroni
Dependent
Variable (I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
Difference (I-J) Std. Error Sig.
95 Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
Nilai
Pengetahuan
Ceramah Bermain .577 .899 1.000 -1.63 2.78
Ceramah dan Bermain -5.115* .899 .000 -7.32 -2.91 Bermain Ceramah -.577 .899 1.000 -2.78 1.63
Ceramah dan Bermain -5.692* .899 .000 -7.89 -3.49 Ceramah dan
Bermain
Ceramah 5.115* .899 .000 2.91 7.32 Bermain 5.692* .899 .000 3.49 7.89 Nilai Sikap Ceramah Bermain 1.192 .611 .164 -.30 2.69
Ceramah dan Bermain -2.192* .611 .002 -3.69 -.70 Bermain Ceramah -1.192 .611 .164 -2.69 .30
Ceramah dan Bermain -3.385* .611 .000 -4.88 -1.89 Ceramah dan
Bermain
Lampiran 9
[image:36.595.114.513.153.673.2]Dokumentasi Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, D., 2008. Karakteristik Sayur dan Buah: Departemen Teknik Pertanian Bogor Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Pasca%20Pane n/tep440_files/Page406.htm. Diakses 28 Juni 2016
Arikunto, S., 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
_________, 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Bintaria, D. S., 2011. Pengaruh Penyuluhan Dengan Metode Ceramah Dan Poster Terhadap Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan Murid Di SD Kelurahan Pincuran Kerambil Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga Tahun 2011. Skripsi FKM USU
Devi, N., 2012. Gizi Anak Sekolah. Jakarta: Kompas
Dewi, B. K., 2015. Fakta Konsumsi Serat di Indonesia. http://health.kompas.com/read/2015/06/16/080000123/Fakta.Konsumsi.S erat.di.Indonesia. Diakses 16 Juni 2015
Hariani, D. M. S., 2011. Pengaruh Penyuluhan Konsumsi Buah dan Sayur Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SD Negeri 064975 Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2010. Skripsi FKM USU
Irianto,K., Waluyo, K., 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya
Kementrian Kesehatan RI, 2013. Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sumatera Utara. Jakarta: Lembaga Penerbitan Litbangkes
___________, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Lembaga Penerbitan Litbangkes
___________, 2014. Studi Diet Total: Survei Konsumsi Makanan Individu Indonesia 2014. Jakarta: Lembaga Penerbitan Litbangkes
Kholid, A., 2012. Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku Media dan Aplikasinya. Jakarta: Grafindo Pustaka
Lestari, S., 2013. Faktor Risiko Kejadian Obesitas pada Mahasiwa Fakultas Kedokteran. Skripsi FKM USU
63
Maulana, H. D.J., 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC
Mel, 2011. Alasan Sayuran Pahit Bagus untuk Kesehatan. http://health.liputan6.com/read/342623/alasan-sayuran-pahit-bagus-untuk-kesehatan. Diakses 28 Juli 2016
Muchtadi, D.,2001. Sayuran Sebagai Sumber Serat Pangan Untuk Mencegah Penyakit Degeneratif. http://www.oaj.unsri.ac.id/files/bai-journal/Dedi_Muchtadi_sayuran_sebagai_sumber.PDF. Diakses 7 April 2016
Mubarak, W., Chayatin, N., Rozikin, K., Supradi. 2007. Promosi Kesehatan:Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoatmodjo, S. , 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta ___________2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta ___________2012. Promosi Kesehatan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
___________2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Prasetyo, H., 2013. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Kebersihan Telinga Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Membersihkan Telinga pada
Siswa SDN Gaji Kelas V Tegowanu. Tesis.
http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimu s-gdl-heripraset-7275. Diakses15 Agustus 2016
Pulungan, R., 2008. Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun
2007. Tesis.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6813/1/09E01341.pdf. Diakses 7 Agustus 2016
Santrock, J. W., 2007. Child Development Atau Perkembangan Anak. terjemahan Mila Rachmawati dan Anna Kuswanti: Edisi Ketujuh: Jilid Dua. Jakarta: Erlangga
Sediaoetama, A.D., 1999. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi: Jilid II. Jakarta: Dian Rakyat
Setiawan, S., dan Dermawan A. C., 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Trans Indo Media
64
Sulistijani, D.A., 2001. Sehat dengan Menu Berserat. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Supariasa, I. D. N., 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC
Sofia, M., dan Paramitha, T., 2013. Kurang Konsumsi Buah dan Sayur? Waspada Penyakit Ini. //life.viva.co.id/news/read/422646-kurang-konsumsi-buah-dan-sayur--waspada-penyakit-ini. Diakses 26 Februari 2016
Syofia, 2014. Pengaruh Penyuluhan Makanan Bergizi Beragam Seimbang dan Aman Dengan Menggunakan Flash Card Dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Anak Kelas 1-3 SD Islam Titi Berdikari Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2014. Skripsi FKM USU
Tuzzaroh,F., 2015. Pengaruh Penyuluhan Gizi Seimbang dengan Media Video, Poster dan Permainan Kwartet Gizi Terhadap Pengetahuan Gizi dan Status Gizi Siswa di Sekolah Dasar Negeri Karangasem III Kota Surakarta.
http://eprints.ums.ac.id/39769/18/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. Diakses 4 September 2016
Vail, G. E., Phillips,J. A., Rust, L. O., Griswold, R. M., Justin, M. M., 1973, Food: Edition 6th. USA: Houghton Mifflin
Wahyuni, S., 2015. Pengaruh Penyuluhan Kelompok Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Tatanan Sekolah Pada Siswa Kelas V SDN
Sribitan Kasihan Bantul Yogyakarta.
http://opac.unisayogya.ac.id/168/1/pdf%20naskah%20publikasi.pdf. Diakses 7 Agustus 2016
Wahyuningsih, M., 2015. Orang Indonesia Masih Kurang Makan Sayur dan Buah. http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150125113957-262-27174/orang-indonesia-masih-kurang-makan-sayur-dan-buah/. Diakses 11 Februari 2016
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design) menggunakan rancangan Posttest Only with Control
Group. Penelitian ini menggunakan empat kelompok, yakni tiga kelompok
dengan berbagai perlakuan dan satu kelompok yang tidak diberikan. Dengan rancangan ini, peneliti mengukur pengaruh perlakuan pada kelompok eksperimen dan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Setelah dilakukan penyuluhan, maka keempat kelompok diberikan posttest dengan jarak waktu 3 hari. Bentuk rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut, (Arikunto, 2009)
Keterangan:
X1 : perlakuan dengan metode ceramah
X2 : perlakuan dengan metode bermain
X3 : perlakuan dengan metode ceramah dan bermain
O : posttest 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 067254 Jalan Kota Bangun, Medan Deli, Medan. Pemilihan sekolah ini didasari karena:
Kel. Eksperimen I
X
1O
Kel. Eksperimen II
X
2O
Kel. Eksperimen III
X
3O
31
1. Pada survei pendahuluan yang dilakukan peneliti, terdapat gambaran bahwa pengetahuan siswa sekolah dasar ini kurang mengenali manfaat sayur dan buah serta didukung dengan persepsi mereka yang salah terhadap sayur yang selalu memiliki rasa yang pahit. Sehingga ini berdampak dalam tindakan mereka dalam mengkonsumsi sayur dan buah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sekolah ini juga dulu melakukan aktivitas luar sekolah menanam sayur-sayuran dihalaman sekolah, tetapi kegiatan ini telah lama dihentikan karena perluasan gedung sekolah sehingga kegiatan ini tidak memungkinkan untuk dilakukan
3. Penyuluhan tentang sayur dan buah belum pernah dilakukan sebelumnya di sekolah ini
4. Penelitian sejenis belum pernah dilakukan di sekolah ini. 3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2015 sampai dengan Agustus 2016.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
32
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) dan V (lima) A yang berjumlah 104 orang. Pertimbangan dalam memilih kelas IV dan V menjadi sampel karena kelompok anak berumur 9-12 tahun yang memiliki karakter dalam runtinitas sehari-hari yaitu sudah bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dan mulai berpikir kreatif dalam hal baru sehingga diharapkan bisa bekerja sama dalam memperoleh data yang dibutuhkan peneliti. Selain itu, siswa di kelas ini menjadi kelas yang dipilih dalam kegiatan dokter kecil dalam UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di sekolah ini bersama Puskesmas.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data primer
Data primer diperoleh melalui kuesioner yang berisi tentang identitas dan perilaku responden. Identitas responden meliputi nama, kelas, jenis kelamin, dan tempat/ tanggal lahir. Perilaku responden meliputi pengetahuan dan sikap terhadap konsumsi sayur dan buah. Penggunaan kuesioner akan dilakukan saat posttest.
3.4.2. Data sekunder
33
3.4.3 Instrumen penelitian
Instrumen penelitian berupa materi yang ditampilkan dalam slideshow dengan menggunakan infocus sebagai alat untuk mempermudah penyampaian informasi. Selain itu, sayur yang diolah dengan cara direbus terlebih dahulu serta buah-buahan sebagai bahan dalam permainan tebak rasa yang sebelumnya telah dibagikan pada para siswa sebelum penyuluhan dimulai, serta kuesioner berupa closed ended dengan bentuk pertanyaan multiple choice yang disusun secara
terstruktur. Kuesioner digunakan untuk mengukur pengetahuan dan sikap yang memiliki hubungan dengan konsumsi sayur dan buah para siswa.
3.5 Variabel dan Defenisi Operasional 3.5.1 Variabel penelitian
Berdasarkan perannya, pada penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu variabel bebas atau sebab (independent) dan variabel terikat atau akibat (dependent). Disebut variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas. Dengan kata lain, variabel bebas adalah variabel sebab dan variabel terikat adalah akibat atau efek (Notoatmodjo, 2010). Variabel itu adalah:
1. Variabel bebas adalah penyuluhan tentang sayur dan buah dengan menggunakan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur dan buah. 2. Variabel terikat adalah pengetahuan dan sikap dari siswa terhadap
34
3.5.2 Defenisi operasional
1. Penyuluhan adalah suatu proses dan usaha dalam pemberian informasi dan pesan tentang konsumsi sayur dan buah dengan menggunakan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur dan buah kepada siswa sekolah dasar.
2. Siswa sekolah dasar adalah kelompok siswa berusia 10-12 tahun yang menjadi responden dalam penelitian ini.
3. Ceramah adalah metode pendekatan kepada siswa sekolah dasar dengan cara berbicara serta menyampaikan pengetahuan dan fakta tentang sayur dan buah yang dibantu media berupa infocus.
4. Permainan tebak rasa sayur dan buah adalah aktivitas menyenangkan bersama siswa sekolah dasar yang dilakukan dengan menebak rasa sayur dan buah-buahan yang telah diolah terlebih dahulu, sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.
5. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui dan dipahami siswa sekolah dasar tentang konsumsi sayur dan buah sebelum dan sesudah penyuluhan.
6. Sikap adalah pandangan dan respon siswa sekolah dasar terhadap konsumsi sayur dan buah sebelum dan sesudah penyuluhan.
3.6 Metode Pengukuran A. Pengetahuan
35
pilihan ganda terdiri dari 3 (tiga) alternatif jawaban yang harus dipilih peserta dengan cermat. Adapun isi pertanyaan adalah tentang pengetahuan mendasar dalam konsumsi sayur dan buah, kandungan gizi sayur dan buah, serta manfaat sayur dan buah bagi tubuh.
Penilaian dilakukan dengan memberi skor 2 untuk jawaban yang benar, skor 1 untuk jawaban yang mendekati benar, dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Sehingga skor pengetahuan tertinggi adalah 30 dan terendah adalah 0. Penilaian dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu (Arikunto, 2013) :
1. Kategori “Baik” : bila total skor responden >75% dari total skor seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skor
22-30
2. Kategori “Cukup” : bila total skor responden 40-75% dari total skor seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skor
12-21
3. Kategori “Kurang”: bila total skor responden <40% dari total skor seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan total skor
0-11 B. Sikap
Pada komponen sikap, terdapat 15 item pertanyaan dengan skala
Guttman yang hanya berisikan jawaban “setuju” dan “tidak setuju”.
36
jawaban setuju terdapat pada no. 5,6,7,9,10, dan 12, sedangkan pernyataan dengan jawaban tidak setuju terdapat pada no. 1,2,3,4,8,11,13,14 dan 15
Penilaian dilakukan dengan memberi skor 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Sehingga skor pengetahuan tertinggi adalah 15 dan terendah adalah 0. Penilaian dibagi menjadi 2 (dua) katagori, yaitu (Arikunto, 2013) :
1. Kategori “Baik” : bila total skor responden ≥50% dari total skor seluruh pertanyaan tentang sikap, dengan total skor 7-15 2. Kategori “Kurang Baik”: bila total skor responden <50% dari total
skor seluruh pertanyaan tentang sikap, dengan total skor 0-6
3.7 Uji Validitas dan Realibitas
Penelitian ini melakukan uji coba terhadap kuesioner. Hal ini agar alat ukur
yang dipakai benar-benar mengukur pengetahuan dan sikap serta dapat melakukan
fungsi ukurnya secara benar dan dapat dipercaya (Notoatmodjo, 2010). Uji kuesioner
ini dilakukan diluar objek penelitian yaitu pada 20 siswa kelas V (lima) SD Swasta
Hosana Kecamatan Medan Deli Kota Medan.
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hasil. Nilai r tabel menggunakan df = n-2
Keterangan
n: jumlah sampel validitas
��
=
� −
=
−
37
Hasil yang diperoleh adalah 18 maka nilai r tabelnya adalah 0,444. Sehingga nilai r hasil dari tiap pertanyaan akan dibandingkan, bila r hasil r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid. Bila r alpha r tabel maka pertanyaan dinyatakan reliabel.
Secara keseluruhan semua item pertanyaan variabel pengetahuan dan sikap
dari kuesioner penelitian ini dinyatakan valid. Hal ini dilihat dari hasil statistik
seluruh pertanyaan yang dicoba lebih besar dari r tabel. Uji reliabel pada pertanyaan
pengetahuan dan sikap dinyatakan reliable. Hal ini karena realibilitas alpha
(Cronbach’s Alpha) masing-masing hasil dari variabel pengetahuan dan sikap adalah
0,861 dan 0,885.
3.8 Mekanisme Pelaksanaan Penelitian 3.8.1. Tahap persiapan
Tahap persiapan berupa survei pendahuluan untuk mengetahui karakteristik responden, lokasi penelitian, mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian, dan penyusunan rencana eksperimen yaitu membuat proposal, menyusun instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, seminar proposal, dan mengurus perizinan pelaksanaan penelitian.
3.8.2. Tahap pelaksanaan
38
1. Penyuluhan
Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2016 pada saat siang hari sebelum kelas dimulai. Hal ini karena kelas ini memulai kelas pada siang hari yakni pukul 13.00. Penyuluhan akan dilakukan pada saat yang sama pada ketiga kelompok. Pada kelompok dengan metode bermain dan metode bermain ceramah bermain akan disediakan 20 (dua puluh) macam sayur dan buah diawal penyuluhan akan dimulai. Sayur dan buah ini juga menjadi sayur dan buah yang akan ditebak oleh para siswa. Pemilihan sayur dan buah ini diambilkan berdasarkan sayur dan buah yang dijual di pasar dan yang selalu ditemukan di pasar serta berdasarkan pernyataan para siswa yang menyebutkan nama-nama sayur dan buah yang sering mereka lihat. Buah yang dipilih untuk ditebak adalah belimbing, bengkoang, jambu biji, semangka, nenas, melon, mangga, pir, pepaya, dan apel. Sedangkan untuk sayur, sayur akan diolah dengan cara direbus terlebih dahulu seperti kangkung, labu siam, sawi, brokoli, bayam, wortel, kentang, buncis, bunga kol, dan daun singkong.
a. Kelompok dengan metode ceramah
39
menit dengan menggunakan slideshow dan infocus yang telah disiapkan oleh peneliti, 4) melakukan tanya jawab kurang lebih selama 10 menit 5) Menutup penyuluhan
b. Metode bermain tebak rasa
Penyuluhan pada kelompok ini dilakukan langkah-langkah berikut ini: 1) Peneliti membuka kegiatan penyuluhan dan menyampaikan maksud dari peneliti kepada para siswa, 2) menunjukkan beberapa gambar yang ditampilkan pada kertas tentang sayur dan buah serta manfaatnya bagi tubuh, 3) melakukan kegiatan bermain tebak rasa dengan membagi siswa menjadi dua kelompok dan menutup semua mata 4) melakukan tanya jawab kurang lebih selama 5 menit 5) menutup penyuluhan
c. Metode ceramah dan bermain tebak rasa
Pada kelompok ini, kegiatan penyuluhan dilakukan dengan menggabungkan metode ceramah dan bermain tebak rasa diatas.
Seluruh kegiatan penyuluhan ini ditutup dengan pemberian
stiker “Ayo makan sayur dan buah” yang telah disiapkan oleh
40
2. Posttest
Setelah penyuluhan, informasi akan diendapkan selama 3 hari dan posttest dilakukan pada tanggal 27 dan 29 Agustus 2016.
3.8.3. Tahap akhir
Setelah data terkumpul melalui posttest, dilakukan editing, coding, dan entry. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan fasilitas
komputer.
3.9 Metode Analisis Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum SD Negeri 067254
Sekolah Dasar Negeri 067254 Medan terletak di Jl. Lingkungan V Kota Bangun Kecamatan Medan Deli. Adapun fasilitas di sekolah ini antara lain 5 ruang kelas, 1 ruang pengawas, 1 ruang gedung perpustakaan dan kantor,1 gudang, 2 WC siswa, 1 WC guru, 1 rumah penjaga sekolah, serta 1 panggung seni tari. Sekolah ini tidak memiliki ruang kantin khusus, sehingga para siswa membeli jajanan di luar kawasan sekolah yang disediakan di rumah penduduk yang berdekatan dengan sekolah. Selain itu, sekolah ini memiliki kerja sama dengan Puskesmas Medan Deli dalam kegiatan dokter kecil. Ruang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) tidak tersedia di sekolah ini, sehingga kegiatan ini hanya dilakukan di ruang kelas.
[image:54.595.113.512.597.731.2]Sekolah ini dipimpin oleh ibu Nurzainab, S.Ag. dengan 14 guru aktif yang terdiri dari 12 guru kelas, 1 guru Penjaskes, 1 guru agama beserta 1 orang operator sekolah. Jumlah seluruh siswa di SD Negeri Nomor 067254 yang tercatat sebagai siswa pada tahun ajaran 2016/2017 tampak pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Siswa SD Negeri 067254 Berdasarkan Kelas Tahun 2016
No. Kelas Jumlah Kelas Jumlah siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 1 2 3 4 5 6 2 2 2 2 2 2 68 68 59 76 59 67
Jumlah 12 397
42
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas dapat dilihat jumlah siswa SD Negeri 067254 adalah sebanyak 397 orang. Jumlah siswa terbanyak terdapat pada kelas IV sebanyak 76 siswa. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, siswa laki-laki lebih banyak daripada siswa perempuan yang bersekolah di sekolah ini. Gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2 Distribusi Siswa SD Negeri 067254 Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016
No. Jenis Kelamin Jumlah %
1. Laki-Laki 205 51,64
2. Perempuan 192 48,36
Jumlah 397 100,00
Sumber: Daftar Hadir Siswa Bulan Agustus Tahun 2016 Tata Usaha SD Negeri 067254 Medan
4.2 Gambaran Umum Responden
Responden pada penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) dan V (lima) yang berumur 9-12 tahun berjumlah 104 siswa. Responden penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan. Ketiga kelompok perlakuan ini yaitu kelompok yang diberikan penyuluhan dengan metode ceramah, kelompok yang diberikan penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah, serta kelompok yang diberikan penyuluhan dengan kombinasi kedua metode. Kelompok kontrol merupakan kelas yang memulai pelajaran sekolahnya dipagi hari, sedangkan seluruh kelompok perlakuan adalah kelas siang.
43
menjadi responden pada penelitian ini. Gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Jenis Kelamin
Kelompok
Jumlah % Eks. A Eks. B Eks. C Kontrol
1 Laki-laki 11 14 18 16 45 43,27
2 Perempuan 15 12 8 10 59 56,73
[image:56.595.112.515.201.440.2]Jumlah 104 100
Tabel 4.4 Distribusi Siswa Berdasarkan Umur Siswa No. Umur
Kelompok
Jumlah % Eks. A Eks. B Eks. C Kontrol
1 9 16 13 3 1 33 31,73
2 10 6 12 22 15 55 52,88
3 11 4 1 1 9 15 14,42
4 12 0 0 0 1 1 0,96
Jumlah 104 100
Ket: Eks. A : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah
Eks. B : Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur
dan buah
4.3 Gambaran Perilaku Siswa Setelah Penyuluhan 4.3.1 Pengetahuan
Berdasarkan hasil posttest yang dijawab oleh siswa dapat diketahui bahwa
kelompok kontrol memiliki perbandingan pengetahuan yang jauh berbeda dengan
kelompok eksperimen. Kelompok kontrol dengan pengetahuan cukup yaitu sebanyak
18 siswa (69,2%) dan kategori kurang yaitu 2 orang (7,7%). Sedangkan pada
kelompok eksperimen, kelompok Eksperimen A dengan pengetahuan baik yaitu 12
siswa (46,2%) dan pengetahuan cukup 14 orang (53,8%). Kelompok eksperimen
kedua dengan metode bermain saja, pengetahuan baik terdapat 11 siswa (42,3%) dan
pengetahuan cukup yaitu 15 siswa (57,7%). Sedangkan pada kelompok dengan
44
pengetahuan yang lebih baik terkait sayur dan buah daripada kelompok yang tidak
diberi penyuluhan. Untuk mengetahui lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.5
dibawah ini:
Tabel 4.5 Distribusi Siswa Berdasarkan Posttest Pengetahuan pada Kelompok Kontrol, Kelompok Ceramah, Kelompok Bermain, serta Kelompok Ceramah dan Bermain
Kategori Pengetahuan
Kelompok Kontrol %
Kelompok Eksperimen
A % B % C %
Baik 6 23,1 12 46,2 11 42,3 26 100
Cukup 18 69,2 14 53,8 15 57,7 0 0
Kurang 2 7,7 0 0 0 0,0 0 0
Ket: Eks. A : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah
Eks. B : Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur
dan buah
Dari hasil posttest yang dijawab oleh siswa (Lampiran 6) dapat dilihat bahwa sebagian siswa kelompok kontrol menjawab setiap item pertanyaan pengetahuan salah, baik tentang pengertian, jenis dan manfaat dalam konsumsi sayur dan buah. Sedangkan kelompok yang mendapatkan penyuluhan baik dengan menggunakan metode ceramah, bermain maupun kombinasi keduanya mampu menjawab pertanyaan pengetahuan dengan benar terkhusus pada pertanyaan tentang pengertian dan dasar konsumsi sayur dan buah yaitu pertanyaan 1,2,3, dan 4.
4.3.2 Sikap
Hasil posttest yang dijawab oleh siswa menunjukkan bahwa kelompok
kontrol memiliki nilai sikap yang berbeda dengan kelompok eksperimen. Kelompok
kontrol memiliki sikap yang kurang baik yaitu sebanyak 15 siswa (57,7%).
[image:57.595.111.513.227.362.2]45
Eksperimen C dengan kombinasi kedua metode yaitu metode ceramah dan diberi juga
bermain, sikap siswa secara keseluruhan dalam kategori baik (100%).
Sikap siswa yang diberi penyuluhan lebih baik dalam bersikap dari pada
tidak. Hal ini sejalan dengan pengetahuan dimiliki siswa yang diberi penyuluhan,
pengetahuan mereka lebih baik daripada yang tidak diberi penyuluhan. Gambaran
yang lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4.6 Distribusi Siswa Berdasarkan Posttest Sikap pada Kelompok Kontrol, Kelompok Ceramah, Kelompok Bermain, serta Kelompok Ceramah dan Bermain
Kategori Sikap
Kelompok Kontrol %
Kelompok Eksperimen
A % B % C %
Baik 11 42,3 23 88,5 23 88,5 26 100
Kurang 15 57,7 3 11,5 3 11,5 0 0
Ket: Eks. A : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah
Eks. B : Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur
dan buah
Dari hasil posttest yang dijawab oleh siswa (Lampiran 6) diketahui bahwa sebagian siswa kelompok kontrol menjawab setiap item pertanyaan sikap masih rendah. Hal ini dilihat dari pertanyaan sikap mengenai memakan buah hanya dapat dilakukan dirumah yang dijawab salah oleh siswa dan pertanyaan tentang manfaat makan sayur yang baik bagi tubuh bila dikonsumsi yang dijawab tidak setuju oleh siswa. Sedangkan kelompok yang mendapatkan penyuluhan baik dengan menggunakan metode ceramah, bermain maupun kombinasi keduanya memiliki sikap yang lebih baik.
4.4. Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Bermain Tebak Rasa terhadap Perilaku Konsumsi Sayur dan Buah
[image:58.595.113.515.271.428.2]46
Hasil posttest menunjukkan rata-rata siswa yaitu berbeda-beda. Kelompok yang tidak diberi penyuluhan memiliki nilai rerata pengetahuan yang terendah yakni 18,08. Sedangkan kelompok telah diberi penyuluhan dengan menggunakan kombinasi kedua metode yakni ceramah dan bermain memiliki nilai rerata pengetahuan yang paling tinggi yakni 27,04. Pada Gambar 4.1 dibawah ini digambarkan secara jelas nilai rerata pengetahuan setiap kelompok siswa.
Gambar 4.1 Perbedaan Nilai Rerata Pengetahuan Siswa pada Kelompok Kontrol, Kelompok Ceramah, Kelompok Bermain serta Kelompok Ceramah dan Bermain
Hasil rerata dianalisis dengan menggunakan independent-sample t test dengan derajat penyimpangan 5%. Nilai pengetahuan kelompok kontrol dan kelompok ceramah diketahui nilai t=-3,238 dan probalitasnya (p)=0,002. Nilai pengetahuan kelompok kontrol dengan kelompok bermain, nilai t=-2,921 dan probalitasnya (p)=0,005. Sedangkan nilai pengetahuan kelompok kontrol dengan kombinasi kedua metode, nilai t=-9,836 dan probalitasnya (p)=0,000. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang nyata pada pengetahuan
18,08
21,92 21,35
27,04
Kontrol K. Eksperimen A K. Eksperimen B K. Eksperimen C
[image:59.595.124.509.275.507.2]47
ceramah ataupun bermain serta kombinasi keduanya dibandingkan kelompok yang tidak diberi penyuluhan.
Tabel berikut ini menunjukkan hasil analisis independent-sample t test pada tiap kelompok:
Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Rata-Rata, MD (Mean Difference), t, dan Probabilitas (p) Total Skor Pengetahuan Kelompok Kontrol dan Kelompok Penyuluhan
Kelompok Mean MD t p
Kontrol 18,38
-3,538 -3,238 0,002
Eksperimen A 21,92
Kontrol 18,38
-2,962 -2,921 0,002
Eksperimen B 21,35
Kontrol 18,38
-8,654 -9,836 0,000
Eksperimen C 27,23
Ket: Eks. A : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah
Eks. B : Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur
dan buah
Hasil uji statistik ANOVA posttest pengetahuan dari ketiga kelompok metode penyuluhan didapat nilai p=0,000. Hal ini berarti pada alpha 5% dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengetahuan pada metode penyuluhan dari ketiga kelompok eksperimen. Analisis lebih lanjut dengan uji Multiple Comparison Bonferroni untuk melihat kelompok yang memiliki perbedaan yang signifikan,
maka terdapat perbedaan yakni kelompok metode ceramah dan bermain dengan kelompok ceramah, kelompok metode ceramah dan bermain dengan kelompok bermain. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil analisis ANOVA dan uji Multiple Comparison Bonferroni.
Tabel 4.8 Nilai Rata-Rata, SD dan Probabilitas (p) Total Skor Pengetahuan Kelompok Penyuluhan
Metode Penyuluhan Mean SD 95% CI p Value
[image:60.595.112.518.222.419.2]48
Eksperimen B 21.35 3.358 19,99-22,70
Eksperimen C 27.04 2.163 26,61-27,91
Ket: Eks. A : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah
Eks. B : Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur
[image:61.595.120.507.527.729.2]dan buah
Tabel 4.9 Perbedaan Signifikan pada Kelompok Eksperimen
Kelompok (I) Kelompok (J) MD (I-J) p
Ceramah Bermain 0,577 1,000
Ceramah dan Bermain -5,115* 0,000
Bermain Ceramah 0,577 1,000
Ceramah dan Bermain -5,692* 0,000
Ceramah dan Bermain Ceramah 5,115
*
0,000
Bermain 5,692* 0,000
Ket: * menunjukkan adanya perbedaan mean secara signifikan
4.4.2. Pengaruh Penyuluhan terhadap Sikap Siswa
Hasil posttest menunjukkan nilai rerata sikap berbeda-beda. Nilai rerata sikap yang terendah terdapat pada kelompok kontrol. Kelompok yang diberi penyuluhan dengan menggunakan kombinasi kedua metode yakni ceramah dan bermain, memiliki nilai rerata yang paling tinggi. Gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini.
6,81
10,19
9
21,35
Kontrol K. Eksperimen A K. Eksperimen B K. Eksperimen C
49
Gambar 4.2 Perbedaan Nilai Rerata Sikap Siswa pada Kelompok Kontrol, Kelompok Ceramah, Kelompok Bermain serta Kelompok Ceramah dan Bermain
Hasil rerata dianalisis dengan menggunakan independent-sample t test dengan derajat penyimpangan 5%. Nilai sikap kelompok kontrol dan kelompok ceramah diketahui nilai t=-5,1936 dan probalitasnya (p)=0,000. Nilai pengetahuan kelompok kontrol dengan kelompok bermain, nilai t=-2,192 dan probalitasnya (p)=0,001. Sedangkan nilai pengetahuan kelompok kontrol dengan kombinasi kedua metode, nilai t=-9,950 dan probalitasnya (p)=0,000. Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang nyata pada sikap siswa pada kelompok yang tidak diberi penyuluhan dengan kelompok yang diberi penyuluhan.
Tabel berikut ini menunjukkan hasil analisis independent-sample t test pada tiap kelompok:
Tabel 4.10 Perbandingan Nilai Rata-Rata, MD (Mean Difference), t, dan Probabilitas (p) Total Skor Sikap Kelompok Penyuluhan dan Kelompok Kontrol
Kelompok Mean MD t p
Kontrol 6,81
-3,385 -5,193 0,000
Eksperimen A 10,19
Kontrol 6.81
-2,192 -3,493 0,001
Eksperimen B 9,00
Kontrol 6,81
-5,577 -9,950 0,000
Eksperimen C 12,38
Ket: Eks. A : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah
Eks. B : Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur
dan buah
[image:62.595.112.520.474.672.2]50
bahwa terdapat perbedaan pengaruh pada ketiga cara penyampaian penyuluhan terhadap sikap dari ketiga kelompok. Analisis lebih lanjut dengan menggunakan uji Multiple Comparison Bonferroni untuk melihat kelompok yang memiliki perbedaan secara signifikan, terdapat perbedaan yang signifikan yakni kelompok dengan metode ceramah dan bermain dengan kelompok ceramah, kelompok metode ceramah dan bermain dengan kelompok bermain. Tabel berikut menunjukkan hasil analisis ANOVA dan uji Multiple Comparison Bonferroni. Tabel 4.11 Nilai Rata-Rata, SD dan Probabilitas (p) Total Skor Sikap
Kelompok Penyuluhan
Metode Penyuluhan Mean SD 95% CI P Value
Eksperimen A 10,19 2 9,20-11,19 0,000
Eksperimen B 9 2 8,07-9,93
Eksperimen C 12,38 2 11,66-12,11
Ket: Eks. A : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah
Eks. B : Kelompok penyuluhan dengan metode bermain tebak rasa sayur dan buah Eks. C : Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dan bermain tebak rasa sayur
dan buah
Tabel 4.12 Perbedaan Signifikan pada Kelompok Eksperimen
Kelompok (I) Kelompok (J) MD (I-J) p
Ceramah Bermain 1,192 0,164
Ceramah dan Bermain -2,192* 0,020
Bermain Ceramah -1,192 0,164
Ceramah dan Bermain -3,385* 0,000
Ceramah dan Bermain Ceramah 2,192
*
0,002
Bermain 3,385* 0,000
51
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Bermain Tebak Rasa Terhadap Pengetahuan Siswa
52
kelompok ini akan dibandingkan hasil posttest yang diberikan dengan kelompok yang tidak mendapat perlakuan atau kelompok kontrol.
Setelah dilakukannya penyuluhan kesehatan, keempat kelompok diberikan posttest baik kelompok perlakuan maupun kontrol. Pada posttest untuk siswa
kelompok kontrol yang tidak mendapat penyuluhan dapat dilihat gambaran pengetahuan siswa sekolah dasar terhadap pengetahuan tentang sayur dan buah. Siswa pada kelompok kontrol memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 84,6% dan pengetahuan kurang sebanyak 11,5%.
Para siswa tidak pernah mendapat informasi khusus mengenai jenis dan manfaat sayur dan buah. Walau setiap tingkatan kelas di akhir semester pada pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan (Penjasorkes) selalu mendapatkan pelajaran tentang makanan sehat dan aman. Sekolah yang merupakan salah satu tempat belajar para siswa dan siswa cenderung mudah menerima informasi bila diberikan kepada mereka. Salah satunya adalah makanan apa yang boleh diamakan atau apa yang tidak sesuai dengan konsep ilmu gizi, kepercayaan, budaya maupun agama. Maka peningkatan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan dan keterampilan yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial (Supariasa, 2012) (Kholid, 2012).
53
siswa. Pada posttest yang dilakukan pada para siswa kelompok dengan pemberian metode ceramah setelah pengendapan selama 3 hari, dari 26 siswa membuat 12 siswa memiliki pengetahuan baik (46%).
Pada kelompok siswa dengan metode bermain, para siswa memiliki pengetahuan baik sebanyak 42,3%. Metode dilakukan mengingat anak kelompok sekolah dasar berada ditahap yang aktif dan senang bermain, metode bermain games akan memudahkan penyampaian informasi. Metode ini juga mampu
membuat suasana lebih santai dan mampu melibatkan para siswa untuk belajar lebih aktif dan siswa dapat memahami permasalahan dalam kehidupan sehari-hari karena bermain mampu membangkitkan semangat para siswa untuk bersaing mendapatkan hadiah (Supariasa, 2012).
Hasil posttest menunjukkan pengetahuan baik pada kelompok ketiga. Kelompok ini dilakukan kombinasi dari kedua metode yakni dengan ceramah dan dilanjutkan dengan bermain game. Hasil dari posttest menunjukkan seluruh siswa kelompok ketiga memiliki pengetahuan baik (100%).
54
diartikan ada pengaruh penyuluhan dengan menggunakan kombinasi kedua metode terhadap sikap siswa yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah. Pemberian informasi dengan metode ceramah dan bermain mampu meningkatkan pengetahuan anak. Hal ini karena dengan berbicara, penyuluh dapat bertatapan dan berinteraksi langsung dengan peserta sehingga proses pemberian pengetahuan dan informasi kesehatan menjadi lebih hidup, lebih mudah dan efektif. Selain itu, menurut Santrock (2007) bermain mampu mendorong anak bertanya dan menerima informasi dengan cara yang lebih menyenangkan.
Hal ini juga sejalan dengan tanggapan yang diungkapkan Notoatmodjo (2012) bahwa pembentukan dan perubahan perilaku relevan dengan pancaindra yang digunakan dalam proses belajar. Melihat, mendengar, merasa dan mencium mampu meningkatan pemahaman pada individu. Melihat dan mendengar memiliki peran yang tinggi dalam pembentukan perilaku sedangkan pengecapan dan penciuman dapat menjadi faktor penunjang dalam proses pembelajaran, pendidikan atau pembentukan perilaku. Ceramah dapat memfungsikan indera penglihatan dan pendengaran melalui interaksi penyuluh dengan siswa serta permainan tebak rasa menjadi kegiatan menyenangkan dalam merasa serta mengenal sayur dan buah secara langsung.
55
terhadap pengetahuan gizi. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Bintaria (2014) tentang pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan siswa di SD Kelurahan Pincuran Kerambil Kecamatan Sibolga Sambas Kota Sibolga dengan metode ceramah dan juga poster yang mengutamakan visual dari siswa mampu meningkatkan pengetahuan siswa terhadap keamanan makanan jajanan.
Notoatmodjo (2012) juga mengungkapkan sasaran dan tujuan dari promosi kesehatan terdiri dari domain yang paling utama pengetahuan (knowledge), selain itu sikap (attitude) dan praktik atau tindakan (practice). Pemberian informasi mengenai cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan, menghindari penyakit, dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan sasaran tentang hal tersebut. Sehingga dalam hal ini, para siswa mampu menjawab pertanyaan tentang pengetahuan saat posttest karena telah mendapatkan informasi melalui penyuluhan yang dilakukan.
5.2 Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Bermain Tebak Rasa Terhadap Sikap Siswa
56
Berbeda dengan kelompok eksperimen A dan B yang diberi masing-masing perlakuan ceramah ataupun bermain. Kelompok ceramah dan kelompok bermain memiliki tingkat sikap baik yang sama yaitu 88,5% dari 26 siswa dilihat dari nilai posttest yang diberikan setelah diendapkan selama 3 hari. Sikap ini memiliki perbedaan karena tingkat pengetahuan yang dimiliki kelompok ceramah dan kelompok bermain lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen C diberikan perlakuan dengan kombinasi kedua metode yakni dengan melakukan ceramah dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian games bermain tebak rasa. Dengan kedua metode ini, pengetahuan siswa memiliki tingkat pengetahuan yang baik secara keseluruhan. Begitu pula sikap dari siswa kelompok ini keseluruhannya dalam kategori baik (100%). Sehingga dengan gabungan kedua metode ini mampu meningkatkan sikap dari para siswa menjadi lebih baik secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan independent-sample t test disimpulkan bahwa secara rata-rata ada perbedaan yang nyata antara sikap siswa dengan membandingkan nilai rata-rata kelompok kontrol dan ketiga kelompok eksperimen. Sedangkan uji dengan menggunakan uji ANOVA, dari ketiga metode penyampaian baik dengan ceramah, bermain, dan juga kombinasi keduanya terdapat perbedaan rerata yang signifikan pada kelompok dengan menggunakan metode ceramah dan juga bermain. Sehingga dapat diartikan ada pengaruh penyuluhan dengan kombinasi kedua metode penyuluhan terhadap sikap siswa.
57
sepanjang perkembangan orang tersebut dalam hubungan dengan objeknya. Hal ini merupakan pengalaman melalui indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan sebagainya, sehingga setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda walau objeknya sama sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2012).
Setelah mendapatkan stimulus berupa informasi baik dengan menggunakan metode ceramah, bermain maupun dengan kombinasi keduanya, dapat berpengaruh pada sikap para siswa dalam konsumsi sayur dan buah. Hal ini sesuai dengan komponen sikap yang diungkapkan oleh Allport (1954) dalam Notoatmodjo (2012) bahwa dalam bersikap didahului oleh kepercayaan objek, evaluasi individu terhadap objek dan setelah itu kecenderungan untuk bertindak. Kemudian ketiga komponen ini membentuk sikap yang utuh yang ditentukan oleh pengetahuan, pikiran dan keyakinan. Sehingga dengan kata lain tingkat pengetahuan yang tinggi sejalan dalam bersikap yang baik.
Ungkapan Allport sesuai dengan hasil posttest pada keempat kelompok, dapat dilihat tingkatan pengetahuan yang berbeda-beda pada tiap-tiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan penyuluhan dengan kombinasi metode ceramah dan bermain tebak rasa dapat nilai pengetahuan yang baik pada keseluruhan siswa. Sikap siswa pada kelompok ini pun tinggi. Hal ini karena adanya keterkaitan pengetahuan dengan bersikap.
58
pengetahuan siswa tentang makanan bergizi, aman dan seimbang serta meningkatnya sikap para siswa untuk makan makanan yang bergizi, aman dan seimbang.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo pada tahun 2013 tentang pemberian penyuluhan dengan ceramah. Penyuluhan ini juga dilakukan dengan kegiatan menyenangkan yakni dengan melakukan praktik langsung cara membersihkan telinga. Pengetahuan dan sikap siswa meningkat setelah penyuluhan begitu pula dengan tindakan siswa untuk menjaga kebersihan telinga. Penelitian ini memiliki perbedaan dari penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya lebih mengutamakan penggunaan indera penglihatan dan pendengaran peserta penyuluhan. Sedangkan dalam penyampaian informasi dengan penggunaan indera lain yang dapat menjadi penunjang dalam perubahan perilaku, salah satunya indera pengecap tidak terlalu sering digunakan. Padahal melalui indera pengecapan para siswa dapat mengetahui bahwa tidak seluruhnya sayur dan buah itu berasa pahit ataupun tidak enak. Sehingga dengan penggunaan metode penyuluhan dengan bermain tebak rasa ini, dapat menjadi metode pendukung penguat perubahan sikap tentang rasa sayur maupun buah.
5.3 Keterbatasan Penelitian
59
awal dari setiap kelompok penyuluhan. Dengan begitu, peningkatan pengetahuan tidak diketahui secara rinci.
Selain itu, kelompok yang masing-masing diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan metode bermain tebak rasa berasal dari kelas yang sama, yakni kelas IV (empat) dan memiliki jam kelas yang sama, sehingga memungkinkan kedua kelas ini dapat berinteraksi satu sama lain. Namun pengukuran pengaruh penyuluhan dapat dibandingkan dengan kelompok kontrol, karena kelompok ini memiliki waktu belajar yang berbeda dengan kelompok yang diberikan penyuluhan. Sehingga peningkatan pengetahuan siswa dengan metode penelitian ini dapat diketahui berpengaruh terhadap berdasarkan hasil posttest kelompok kontrol.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
60
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa:
1. Penyuluhan dengan metode ceramah serta bermain tebak rasa sayur dan buah berpengaruh untuk meningkat pengetahuan dan sikap dalam konsumsi sayur dan buah pada siswa SD Negeri 067254 Medan Deli. 2. Penyuluhan dengan kombinasi metode ceramah dan bermain tebak rasa
sayur dan buah memiliki beda nilai rerata yang paling signifikan p<0,005 terhadap pengetahuan dan sikap dibandingkan dengan kelompok yang hanya diberikan penyuluhan dengan masing-masing metode. Sehingga penyuluhan dengan kombinasi kedua metode ini adalah penyuluhan yang paling baik.
6.2 Saran
1. Bagi para pembaca dapat menggunakan metode ceramah dan juga bermain tebak rasa dalam melakukan penyuluhan kesehatan gizi terkhusus tentang sayur dan buah.
2. Bagi para pembaca diharapkan untuk lebih memperhatikan kesehatan gizi khususnya dalam konsumsi sayur dan buah yang masih rendah pada anak sekolah dasar.
61
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyuluhan
Penyuluhan adalah upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif ini dilakukan secara sistematik, terencana, dan terarah dengan mengikutkan peran aktif individu atau kelompok maupun masyarakat. Dengan pendekatan ini, diharapkan kemampuan individu/masyarakat dapat bertidak sendiri untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam penyuluhan di masyarakat sebagai pendekatan edukatif untuk menghasilkan perilaku, maka terjadi proses komunikasi antara pemberi penyuluhan dengan masyrakat (Suhardjo, 1996).
Menurut Azwar (1983) dalam Maulana (2009), penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan. Penyuluhan dilakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran, disamping itu sikap dan perbuatan. Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu cara dalam promosi kesehatan. Dalam promosi kesehatan, merangkum pengertian pendidikan kesehatan, penyuluhan kesehatan serta komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE).
11
yang baik. Penyuluhan gizi ini memiliki tujuan salah satunya adalah menciptakan sikap positif terhadap gizi dan terbentuknya pengetahuan dalam memilih sumber-sumber pangan sehingga timbulnya kebiasaan makan yang baik (Suhardjo,1996). 2.1.1 Metode penyuluhan
Metode dalam penyuluhan ada berbagai jenis dan cara. Metode dan teknik yang digunakan dipilih untuk mencapai tujuan penyuluhan. Selain itu, metode menjadi salah satu alat bantu dalam proses interaksi antara penyuluh dan peserta penyuluhan. Santoso Karo-Karo (1981) mengungkapkan dalam Supariasa (2012), metode pendidikan kesehatan merupakan setiap cara, teknik, ataupun strategi untuk mencapai tujuan sesuai situasi dan kondisi serta sumber daya yang tersedia.
Menurut Van Deb Ban dan Hawkins yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),
metode yang dipilih oleh seorang agen penyuluhan sangat tergantung pada tujuan
yang ingin dicapai. Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai,
penggolongan metode penyuluhan ada