• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Aparat Dan Kualitas Pelayanan (Studi Kasus Peranan Aparatur dalam Peningkatan Pelayanan Pengurusan e-KTP di Kantor Kecamatan Medan Sunggal)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Aparat Dan Kualitas Pelayanan (Studi Kasus Peranan Aparatur dalam Peningkatan Pelayanan Pengurusan e-KTP di Kantor Kecamatan Medan Sunggal)"

Copied!
183
0
0

Teks penuh

(1)

A. Buku – buku

Agustino, Leo, 2006. Analisis Kebijakan Publik, Jakarta: Rineka Cipta.

____________. 2006. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung. Alfabeta.

____________. 2006. Politik & Kebijakan Publik. Bandung : AIPI – Puslit KP2W Lemlit Unpad.

Arif, Saiful 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Malang : Program Sekolah demokrasi (pLaCIDS)

Assauri, 1999. Manajemen Pemasaran.jakarta : Raja Grafindo Persada Boediono. 2003. Manajemen pelayanan di Indonesia,Jakarta : Bumi Aksara Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Faisal, Sanapiah, 1999, Format-Format penelitian sosial, PT.Raja Grafindo, jakarta

Ghuffan, Ahmad dan Sudarsono. 1991. Hukum Kepegawaian di Indonesia.jakarta: Rineka Cipta

Kencana, Inu. 2004. Pemerintah Indonesia. Jakarta; Mandar Maju

Kumorotomo, Wahyudi 1994. Manajemen Pelayanan publik, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Marsuki. 2006. Mendorong investasi melalui pelayanan publik. Jakarta.

Moenir, Hadari. 1995. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Napitupulu, Paimin. 2007. Pelayanan Publik dan costumer satisfaction. Bandung : PT. Alumni

Nasution, M. N., 2001, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management),Jakarta : Ghalia-Indonesia

(2)

Nugroho, Riant D. 2004. KEBIJAKAN PUBLIK, Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Pamudji 1994, Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia, Jakarta

Ratminto dan Atik septiwinarsi. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sianipar, 1999, Manajemen Jasa, Andi, Yogyakarta.

Sinambela, Lijan Poltak. 2008/2010. Reformasi pelayanan publik. Jakarta : Bumi Aksara

Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Sugiono,2008, Metode penelitian Kualitatif, CV.Alfabeta, bandung

Sutarto, 2002, Dasar-Dasar Organisasi,Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Sutopo, 2002, Pelayanan Prima, Lembaga Administrasi Negara-RI, Yogyakarta

Situmorang, M. Viktor. 1994. Hukum Administrasi Pemerintahan di Daerah. Jakarta: Sinar Grafika

Situmorang, M. Viktor. 1998. Aspek hukum Pengawasan Melekat Dalam lingkungan Aparatur Pemerintah. Jakarta: Rineka cipta.

Thoha, Miftah. 1993. Penilaian organisasi: konsep dan aplikasinya. Jakarta: raja grafindo persada

Tjiptono, F., 1997/2000, Strategi Bisnis dan Manajemen, Andi, Yogyakarta

Wasistiono. 2002. Manajemen Sumber daya Aparatur Pmerintah Daerah. Jatinangor: Pusat kajian Pemeriintahan STPDN

Widya Wicaksono, Kristian. 2006. Administrasi dan Birokrasi Pemerintah. Yogyakarta : GRAHA ILMU.

B. Undang – Undang

Undang-undang No.23 tahun 2006 tentang Administrasi kependudukan

(3)

Peraturan Presiden No. 35 Pasal 6 Tahun 2010 tentang Penerapan KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan

Keputusan Presiden No. 52 Tahun 2001 Tentang Penduduk yang Wajib KTP

Peraturan Daerah No.9 tahun 2009 Tentang Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Peraturan Walikota Medan Nomor 56 Tahun 2011 tentang Rincian Pokok dan Fungsi Kecamatan C. Internet (Website)

http://harian.surabaya.2012.Kartu_Tanda_Penduduk_elektronik#Penerapan Akses 21 Desember 2012 pukul 07.18

http://www.antarasumut.com/14-kabupatenkota-dapat-penghargaan-realisasi-e-ktp/ http:

(4)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan untuk mendiskripsikan bagaimana Penerapan pengurusan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dan peranan aparatur pemerintah kecamatan yang berkecimpung dalam pelayanannya tersebut. Metode Penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.

(5)

menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta – fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenaran berdasarkan data yang diperoleh lapangan.

3.2 Lokasi Penilitian

Alasan Lokasi dipilih karena Peneliti sebagai warga kecamatan Medan Sunggal sehingga peneliti dapat mudah dalam mengakses dan menghimpun data di dalam penelitian. Lokasi penelitian terletak di kantor kecamatan medan sunggal di Jl. TB.Simatupang No. 193 Medan Sunggal, Telp. (061) 8458374

3.3 Informan

Menurut Burhan Bungin (2007:108), informan merupakan merupakan orang yang mnguasai dan memahami data, informasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari penelitiaanya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif ini tidak dikenal adanya populasi

dan sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian tidak

ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan

berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini

meliputi tiga macam yaitu (1) informan kunci (key informan), yaitu mereka yang

mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian,

(2) informan utama, yaitu mereka yang terlibat dalam interaksi sosial yang sedang

diteliti, (3) informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti ( Suyanto,

(6)

menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan informan tidak didasarkan atas

strata, kedudukan, pedoman atau wilayah tetapi didasarkan pada adanya tujuan tertentu

yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian. Maka dalam penelitian ini, yang akan menjadi informan adalah :

1. Informan kunci

a. Camat Kecamatan Medan Sunggal

b. Sekretaris camat Kecamatan Medan Sunggal c. Kasi Pemerintahan

d. Aparat Petugas Pengurusan e-KTP 2. Informan Utama

a. Masyarakat Kecamatan Medan Sunggal

Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulisan yaitu metode wawancara mendalam. Menurut Burhan Bungin (2007:108), wawancara mendalam merupakan proses memperoleh Keterangan untuk tujuan penelitian dengan tata cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.

(7)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tehnik pengumpulan data dengan dua cara yaitu:

1. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian (field research) untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui.

a. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung dan selanjutnya mengadakan pencatatan terhadap gejala-gejala yang ditemukan di lapangan yang berkaitan dengan kualitas Pelayanan dalam pengurusan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP)

b. Angket (kuisoner), yaitu daftar pernyataan yang di lengkapi dengan beberapa pilihan jawaban yang sudah tersedia.

c. Wawancara, yaitu dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari objek penelitian.

2. Pengumpulan data sekunder, data ini diperoleh dari:

a. Penelitian kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari sejumlah buku, tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

(8)

3.5 Teknik Analisis Data

Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisis data yang diadopsi penulis dalam penelitian dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, yakni dengan menyajikan data yang diperoleh dari objek yang diteliti kemudian analisis berdasarkan kemampuan nalar sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti.

3.6 Jadwal Waktu dan Tahap pelaksanaan Penelitian

Peranan Aparatur Pemerintah dan Kualitas Pelayanan Pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) (Studi kasus Peranan Aparat dalam

Pelayanan pengurusan e-KTP di kantor kecamatan medan Sunggal)

No Kegiatan Bulan Ke :

1 2 3 4 5 6

1 Penyusunan proposal

2 Diskusi Proposal

3

Memasuki Lapangan dan himpun

data

4 Tahap Penyeleksian data

5 Uji Keabsahan data

6 Membuat draf laporan penelitian

7 Diskusi draf laporan

(9)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI

4.1 Sejarah Singkat Terbentuknya Kecamatan Medan Sunggal

Kecamatan Medan Sunggal berasal dari nama Kerajaan Sunggal Serba Nyaman yang sebelumnya bernama Songgal yaitu sebuah kampong yang di dirikan oleh datuk Adir Surbakti di daerah sembuaikan di Kaki Gunung Sibayak. Kemudian oleh keturunan beliau yang bernama Datuk Abdullah Ahmad Surbakti Pada Tahun 1845 memindahkan pusat pemerintahan ke sunggal yang sekarang adalah di sekitar jalan PDAM Tirtanadi Medan Sunggal.

Kemudian Pada Tahun 1866-1895 Datuk Baiduzzaman memerintahkan kerajaan sunggal dengan Gelar Datuk Sri Diraja Indra Pahlawan, dan Karena melawan penjajahan belanda, beliau diasingkan ke cianjur jawa barat hingga akhir hayatnya. Selanjutnya berdasarkan keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara, 19 Oktober 1987 Nomor : 140/4078/K/1978 tentang pemekaran kelurahan di Wilayah Kotamadya Medan, salah satu diantaranya terdapat Kecamatan Medan Sunggal, dengan jumlah kelurahan menjadi 6 kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Sunggal 2. Kelurahan Tanjung

(10)

4. Kelurahan Simpang Tanjung 5. Kelurahan Sei Sikambing B 6. Kelurahan Lalang

4.2 Letak Geografis Kecamatan Medan Sunggal

Kecamatan Medan Sunggal terdiri 88 lingkungan, terletak antara 03 – 32 Lintang Utara dan 98 – 38 Bujur Timur. Kecamatan Medan Sunggal berbatasan langsung dengan Kecamatan Medan Helvetia di utara, Kecamatan Medan Selayang di sebelah selatan, kabupaten Deli Serdang di sebelah barat dan Kecamatan Medan Baru dan Petisah di sebelah barat dan Kecamatan Medan Sunggal merupakan salah satu kecamatan di kota yang mempunyai luas sekitar 13,9 km2. Jarak kantor kecamatan ke kantor walikota medan yaitu sekitar 8 Km.

Ditinjau dari 6 kelurahan di kecamatan medan sunggal, kelurahan sunggal memiliki luas wilayah yang terluas yaitu sebesar 4,93 km2 sedangkan kelurahan simpang tanjung memiliki luas terkecil yakni 0,32 km2. Jarak antara kantor kelurahan dan kantor kecamatan, kantor kelurahan Tanjung Rejo memiliki jarak terjauh dari kantor kecamatan Medan Sunggal yaitu sekitar 4km sedangkan kelurahan yang terdekat yaitu kelurahan sunggal yaitu sekitar 1 km.

(11)

bagian Kabag Umum, Keuangan dsb, dan pada kantor lama tetap bisa di fungsikan hanya bagian Kasipem, ruang sekcam dan ruang Camat yang tetap pada tempatnya.

Tabel 1 : Luas Wilayah Kecamatan Medan Sunggal (Ha.)

No Kelurahan Luas (Ha.)

1 Sunggal 493

2 Tanjung Rejo 350

3 Babura Sunggal\ 106

4 Simpang Tanjung 32

5 Sei Sikambing B 284

6 Lalang 125

JUMLAH 1390

Sumber : Penelitian pada Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012

Tabel 2 : Jarak, Alamat se Kelurahan Kecamatan Medan Sunggal

No Kelurahan Jarak Ke

kantor Camat/ Km

Alamat Jumlah

Lingkungan

1 Sunggal 1 km Jl. Balai Desa Sunggal 14

2 Tanjung Rejo 4 Km Jl. Abdi No. 13 24

3 Babura Sunggal 3 Km Jl. Sei Batanghari no.28

11 4 Simpang

Tanjung

3 Km Jl. Balai Desa No.01 4

5 Sei Sikambing B 2 Km Jl. Merak No.13 22

6 Lalang 2 Km Jl. Balai Desa lalang 13

JUMLAH 88

(12)

4.3 Visi Misi Kecamatan Medan Sunggal

Saat ini Kecamatan Medan Sunggal di pimpin oleh Bapak Syahrul Efendi Rambe S.Sos, Yang diamana Mempunyai Visi “ Terwujudnya Pelayanan Prima dan Profesional menuju masyarakat Sejahtera” Serta Misi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan fungsi pemerintah, peraturan, kemasyarakatan;

2. Menyelenggarakan fungsi pembinaan dan partisipasi pemerintah kelurahan ; 3. Menyelenggarakan pelayanan administrasi masyarakat

4. Pelayanan Prima Kepada masyarakat ; 5. Meningkatkan partisipasi masyarakat ; 6. Memberdayakan Gotong Royong ; 7. Memberdayakan PKK .

4.4 Demografi Kecamatan Medan Sunggal

4.4.1. Kependudukan

(13)

a. Jumlah Penduduk.

Tabel 3 : Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin per 31 Desember 2011.

No KELURAHAN Laki - Laki Perempuan Jumlah Penduduk/ Jiwa

1. Sunggal 19.425 18.901 38.326

2. Tanjung Rejo 22.965 22.545 45.510

3. Babura Sunggal 7.786 7.551 15.337

4. Simpang Tanjung 910 858 1.768

5. Sei Sikambing B 16.276 15.609 31.885

6. Lalang 11.139 10.701 21.840

JUMLAH 78.501 76.165 154.666

Sumber : Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012:

Tabel 4 : Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin per 31 April 2012.

No KELURAHAN Laki - Laki Perempuan Jumlah Penduduk/ Jiwa

1. Sunggal 19.738 19.258 38.996

2. Tanjung Rejo 23.365 22.934 46.299

3. Babura Sunggal 7.863 7.655 15.518

4. Simpang Tanjung 917 867 1.784

5. Sei Sikambing B 16.422 15.809 32.231

6. Lalang 11.301 10.930 22.231

JUMLAH 79.505 77.453 157.059

Sumber : Kecamatan Medan Sunggal Desember 2012

b. Suku/ Agama.

(14)

Tabel 5 Jumlah Penduduk Menurut Agama Tahun 2011 (KUA Medan Sunggal)

No Kelurahan Islam (Jiwa) Katolik (Jiwa) Protestan (Jiwa) Budha (Jiwa) Hindu (Jiwa) 1. Sunggal 19.630 2.645 1.404 1.120 1.783 2. Tanjung Rejo 17.654 4.142 5.130 1.720 800 3. Babura 12.856 4.501 7.176 2.934 5.058 4. Simpang

tanjung

13.201 2.292 695 642 4.488

5. Sei Sikambing B

5.764 4.464 8.815 46 76

6. Lalang 522 174 77 81 577

JUMLAH 69.627 18.218 23.297 6.543 12.782

c. Kewarganegaraan.

Tabel 6 : Jumlah Penduduk WNA Se Kelurahan Medan Sunggal No KELURAHAN Warga Negara Asing Jumlah

LK PR

1. Sunggal - - -

2. Tanjung Rejo 06 02 08

3. Babura Sunggal 01 - 01

4. Simpang Tanjung - - -

5. Sei Sikambing B 02 05 07

6. Lalang 04 04 08

JUMLAH 13 11 24

Sumber : Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012 d. Jumlah Keluarga.

Tabel 7 : Jumlah Kepala Keluarga Se Kelurahan Kecamatan Medan Sunggal

No KELURAHAN Jumlah KK

1. Sunggal 7.139

2. Tanjung Rejo 7.308

3. Babura Sunggal 3.349

4. Simpang Tanjung 425

(15)

6. Lalang 4.428

JUMLAH 29.500

e. Komposisi Mata pencaharian Penduduk Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2011

Tabel 8 : Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Medan Sunggal

Kelurahan Pegawai Petani (Jiwa)

Negeri (Jiwa)

Swasta (Jiwa) ABRI (Jiwa)

Sunggal 740 2518 47 62

Tanjung Rejo 975 2644 212 14

Babura 510 1236 10 0

Simpang Tanjung

5 65 0 4

Sei Sikambing B

680 2539 11 0

Lalang 392 1961 42 30

JUMLAH 3.302 10.966 322 110

Sumber : Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012

4.4.2 Potensi Wilayah Kecamatan

(16)

4.4.2.1 Fasilitas Umum dan Sosial

Data Fasilitas Umum dan Sosial di kecamatan Medan Sunggal yang tersedia dan bermanfaat dalam menunjang kebutuhan sekunder seluruh masyarakat dapat dilihat tabel di bawah ini :

Tabel 9 : Fasilitas Umum dan Sosial Kecamatan Medan Sunggal

NO Jenis Fasilitas/ Sarana Jumlah

1. Posyandu 71

2. Tempat Ibadah

a. Mesjid 66

b. Langgar 21

c. Gereja 25

d. Vihara/ Kelenteng 15 3. Sarana Olahraga

a. Bola Kaki 7

b. Bola Volly 13

c. Bulu Tangkis 17

d. Tenis Meja 12

e. Futsal 3

4. PDAM 1

5. Jasa PLN 4

5. Kantor Polisi 1

6. Pariwisata 2

7. Pasar 4

8. Mall 4

9. SPBU 11

10 RSU dan RSS 7

(17)

4.5 Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Sunggal

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Camat Medan Suunggal Serta Kelurahan Se- Kecamatan Medan Sunggal adalah 79 (Tujuh puluh delapan) orang. Dengan Tabel rincian golongan sebagai berikut :

Tabel 10 :Berdasarkan Golongan Se Kelurahan dan Kecamatan Medan Sunggal

No Kantor Golongan

I II III IV Lainnya Jumlah

1. Kecamatan Medan Sunggal

2 16 17 1 4 40

2. Kelurahan Sunggal 1 2 6 - - 9

3. Kelurahan Tj. Rejo - 2 4 - - 6

4. Kelurahan Babura - - 4 - - 4

5. Kelurahan Simp. Tanjung

- 2 4 - - 6

6. Kelurahan Sei

Sikambing B

- 1 5 - - 6

7. Kelurahan Lalang - 2 6 - - 8

JUMLAH 3 25 46 1 4 79

Sumber : Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012

Tabel 11 : Jumlah Aparat berdasarkan tingkat Pendidikan

No Jumlah PNS Kantor Camat dan Se Kelurahan Kecamatan Medan Sunggal Menurut tingkat Pendidikan

1. SD -

2. SMP 03 Orang

3. SMA 45 Orang

4. D III 03 Orang

5. S1 27 Orang

6. S2 01 Orang

JUMLAH 79 Orang

(18)

4.5.1 Tugas Pokok Fungsi Aparat Kecamatan Medan Sunggal

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009 Tanggal 4 Maret 2009 Pasal 189 dan 190 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kota Medan telah diatur Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan, Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat Sebagai perangkat daerah yang di pimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah ini dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal peraturan Walikota Medan Nomor 56 Tahun 2011 tentang Rincian Pokok dan Fungsi Kecamatan, Camat menyelenggarakan fungsi :

a) Mengkoordinasi Kegiatan Pemberdayaan masyarakat ;

b) Mengkoordinasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum ; c) Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan

;

d) Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum ; e) Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat

kecamatan ;

f) Membina penyelenggara pemerintah kelurahan ;

g) Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/ atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah kelurahan ;

(19)

Sekretaris Kecamatan dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada camat :

1. Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksakan sebagian tugas camat lingkup kesekretariatan meliputi pengelolaan administrasi umum, keuangan dan penyusunan program.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secretariat menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan rencana, program dan kegiatan kesekretariatan ; b) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program kecamatan ;

c) Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan kecamatan yang meliputi administrasi umum, kepagawaian, keuangan dan kerumahtanggaan kecamatan ;

d) Pengelolaan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Organisasi dan ketatalaksanaan ;

e) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas kecamatan ; f) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasaan dan pengendalian ; g) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan ; h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

(20)

1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas skretariatan lingkup Administrasi Umum.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan ayat (1), Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Umum ; b) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum ; c) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah

dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan Kecamatan ;

d) Pengelolaan administrasi kepegawaian

e) Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan, ketatalaksaan dan kepegawaian.

Sub bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

1. Sub bagian Keuanngan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagain tugas sekeretariat lingkup pengelolaan administrasi keuangan.

2. Dalam melaksanakan tugas Pokok yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub bagian keuangan menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan rencna, program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan ; b) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi Keuangan

(21)

c) Pelaksanaan Pengelola admistrasi keuangan meliputi kegiatan penyusuanan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan verifikasi ;

d) Penyiapan bahan/ pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan ;

e) Penyusunan laporan keuangan kecamatan ;

f) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian ;

g) Penyiapan bahan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas ;

h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sub bagian penyusunan Program dipimpin oleh kepala sub bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.

1. Sub bagian Penyusunan program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup penyusunan program dan pelaporan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal (1), sub bagian penyusunan program dan pelaporan:

a) Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub bagian Penyusunan Program ;

b) Pengumpulan Bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program kecamatan ;

(22)

d) Penyiapan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian ; e) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan ; f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh Kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada camat.

1. Seksi tata pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok camat lingkup tata pemerintahan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seksi Tata Pemerintahan Menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusunan rencna, program dan kegiatan Sub Bagian Tata Pemerintahan ;

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan Tata Pemerintahan ; c) Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi

pemerintahan kelurahan ;

d) Penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan tingkat kecamatan ;

e) Penyiapan bahan koordinasi pembinaan kegiatan sosial politik, ideologi negara, dan kesatuan bangsa ;

f) Penyiapan pembinaan dibidang keagrarian ;

g) Pelaksanaan proses pelayanan administrasi kependudukan ;

(23)

i) Pelaksanaan proses pelayanan administrasi kainya lingkup tata pemerintahan ;

j) Pemantauan pelaksanaan pemungutan pajak bumi dan bangunan ; k) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas ;

l) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pelaksanaan e-KTP di Kecamatan Medan Sunggal dimulai pada tanggal 19 September 2011 s/d 30 April 2012 dengan hasil Sebagai berikut :

Tabel 12 : Data Jumlah Pelaksanaan e-KTP di Kantor Kecamatan Medan Sunggal

No Kelurahan Jlh. Wajib e-KTP Jlh. Penduduk Jlh. Warga yang di tempat Yg Telah melaksanakan e-KTP Persentase (%)

1. Lalang 16.572 6.127 10.445 10.436 100% 2. Sei

Sikambing B

24.660 11.315 13.345 13.477 101% 3. Sunggal 28.798 11.407 17.391 17.057 98% 4. Babura

Sunggal

11.962 5.961 6.001 6.075 101%

5. Tanjung Rejo 34.884 15.549 19.335 17.480 90% 6. Simpang

Tanjung

1.430 488 942 665 71%

JUMLAH 118.306 50.847 67.459 65.190 97%

Sumber : Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012

(24)

1. Pelayanan Administrasi Kependudukan.

Disamping pelayanan KTP dan KRT masih banyak lagi jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat anatar lain.

a) Surat Keterangan Pindah

b) Kartu Nomor Induk Kependudukan (Kartu NIK) c) Kartu Indentitas Penduduk Musiman (KIPEM) d) Dan Surat surat lainnya.

e) Penyelenggaraan di bidang lintas sektoral f) Seperti Penyelenggaraan Pemilu/Pilkada

Seksi Pemberdayaan Masyarakat, realisasi pelaksanaan tugas dan fungsi seksi pemberdayaan masyarakat Kecamatan Medan Sunggal pada tahun 2011 (Januari – Mei 2012) adalah :

1. Menjadi Nara Sumber dalam musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Keluarahan Se-Kecamatan Medan Sunggal ;

2. Melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Sesuai dengan Jadwal yang telah ditentukan oleh Bapak Walikota yaitu pada Hari Selasa, 14 Februari 2012 ;

(25)

4. Menyurati lurah – lurah agar melaksanakan pemilihan pengurus LPM dan membuat SK susunan pengurus LPM ;

5. Mengumpulkan SK pengurus LPM kelurahan Se-Kecamatan Medan Sunggal untuk kemudian diserahkan ke Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) kota Medan ;

6. Sebagai PJOK (Penanggung Jawab Operasional Kegiatan) dimana PJOK bertugas dan bertanggung jawab untuk : memantau proses pelaksanaan PNPM Mnadiri perkotaan P2KP di wilayah Kecamatan Medan Sunggal sesuai dengan pentahapan yang sudah ditentukan yaitu : Melaksanakan pengadministrasian program yang meliputi : Surat Perjanjian Penyaluran Bantuan (SPBB), memproses Surat Permintaan Pembayaran (SPP) ke KPPN dll ;

7. Membuat laporan pertanggung jawaban pada akhir tahun 2011 dan menyerahkan kepada walikota c/q bappeda Kota Medan paling lambat 1 bulan setelah masa tugasnya sebagai penanggung jawab operasional kegiatan PJOK berakhir ;

8. Melaksanakan Sosialisasi NICE pada Bulan Desembaer 2012 ;

9. Melaksanakan gotong royong seminggu sekali secara bergantian kepengurusan karang taruna dan membuat SK Susuna pengurus karang taruna ;

(26)

11.Mengumpulkan SK pengurusan Karang taruna kelurahan Se-Kecamatan Medan Sunggal untuk kemudian diserahkan ke badan Pemberdayaan Masyarakat BPM Kota Medan ;;

12.Mengadakan Hari pemilihan Karang taruna kecamatan Medan Sunggal pada Hari Kamis Tanggal 23 Februari 2012, Bertempat di kantor kecamatan Medan Sunggal ( Dokumentasi Terlampir)

Dalam Melaksanakan Tugas Pokok Sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesejahteraan Sosial Menyelenggarakan Fungsi :

a) Penyusunan rencana, Program dan Kegiatan Seksi Kesejahteraan Sosial ; b) Penyusunan Petunjuk teknis lingkup Kesejahteraan Sosial ;

c) Penyiapan bahan Pembinaan Kesejahteraan Sosial ;

d) Pelaksanaan Proses Pelayanan Masyarakat lingkup kesejahteraan Sosial ; e) Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan pembinaan kehidupan

keagamaan, pendidikan, kepemudaan, kebudayaan, olahraga, kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial lainnya ;

f) Membantu pelaksanaan tugas tugas penanggulangan bencana alam dan bencana lainnya ;

(27)

4.6 Tata Cara Pengurusan e-KTP Kecamtan Medan Sunggal

Tata Cara proses Pengurusan e-KTP di Kantor Kecamatan Medan Sunggal Memiliki 2 Tahap Proses :

1. Proses Perekaman e-KTP

Proses Pada Tahap Pertama ini di mulai 17 September 2011 hingga 30 April 2012, Masyarakat Khususnya Kecamatan Medan Sunggal Sebelumnya Sudah di Informasikan Oleh Pihak Kecamatan, Melalui Mobil Keliling Kecamatan, Informasi di Mesjid Maupun Informasi Antar Individu Melalui Kepling Lingkungan Masing – Masing. Pada Tahap ini Masyarakat terlebih dahulu Menjalankan Proses Yaitu :

a) Undangan e-KTP Yang di buat setiap Kepling untuk di berikan kepada masyarakat Se Kecamatan Medan Sunggal.

b) Masyarakat datang dan hadir sesuai jadwal tanggal hari dan jam yang terlampir di undangan disertai membawa Undangan dan KTP lama yang masih aktif.

c) Sesampainya di Kantor Camat Medan Sunggal, masyarakat memberikan Undangan kepada panitia Disertai KTP Lama yang masih aktif.

Jadwal Pendaftaran perekaman Tiap Hari : 1. Jam 08.10 s/d 10.10 Kelurahan Lalang

2. Jam 10.10 s/d 12.10 Kelurahan Sei Sikambing B 3. Jam 12.10 s/d 14.10 Kelurahan Sunggal

(28)

5. Jam 16.10 s/d 18.10 Kelurahan Tanjung Rejo 6. Jam 18.10 s/d 20.10 Kelurahan Simpang Tanjung

7. Untuk antrian perekaman e-KTP Tetap buka hingga jam 22.00 d) Masyarakat menunggu antrian hingga di panggil oleh pihak panitia

pengurusan e-KTP.

e) Setelah nama Antrian di panggil, masyarakat masuk keruangan Perekaman, Dimana panitia Operator e-KTP :

1) Melakukan Verifikasi KTP Lama (SIAK) Peserta Wajib e-KTP ke dalam Database Komputer Jika ada kesalahan.

2) Operator melakukan pengambilan foto wajib e-KTP

3) Pengambilan Tanda tangan kepada masyarakat secara digital 4) Melakukan Pemindahan Sidik jari Melalui perangkat AFIS 5) Operator Melakukan Pemindahan IRIS mata Kepada

Masyarakat tersebut.

6) Setelah data semua masuk, Operator Mendatangani Undangan Masyarakat tersebut atas bukti telah selesai

f) Setelah tahap Perekaman Selesai, Masyarakat Mengambil Kembali KTP Lama Sebagai Bukti nanti Saat Pengambilan e-KTP selesai Pada Tanggal 09 Agustus 2012.

2. Proses Pengambilan e-KTP .

(29)

pengambilan e-KTP Rusak Jadi Pelaksanaan terhambat beberapa hari. Dari tanggal tersebut masih 20 orang alat sim card rusak. Pada akhrnya Informasi yang dapat oleh Pihak Kecamatan Medan Sunggal mulai tanggal 09 Agustus 2012 Akhirnya Sudah bisa di berikan ke masyarakat Medan Sunggal dengan tetap pada sesuai Prosedur. Sampai sekarang e-KTP tersebut terus dikirim dari Jakarta dan melalui Tahap Tidak secara keselurahan.

Pada Tahap Proses pengambilan e-KTP juga Memiliki proses Antara lain yaitu :

a) Masyarakat di berikan Undangan oleh Kepling Sekitar dan di Informasikan untuk membawa KTP Lama yang masih Aktif.

b) Masyarakat datang ke Kantor Camat Medan Sunggal, dengan Waktu yang sudah ditentukan Undangan yang di berikan di sertai membawa KTP Lama Aktif.

Jadwal yang di tentukan :

1) Senin/Rabu/Jumat Jam 08.10 s/d 18.10 : Kelurahan Lalang, Sei Sikambing B dan Babura

2) Selasa/Kamis/Sabtu Jam 08.10 s/d 18.10 untuk Sabtu jam 14.00 : Kelurahan Sunggal, Tanjung rejo dan Simpang tanjung 3) Mulai tanggal 01 Desember 2012 Minggu buka dari jam 09.00

hingga jam 14.00.

(30)

5) Untuk Perekaman e-KTP Kantor Kantor Kecamatan Medan Sunggal Masih bisa di lakukan hingga Sekarang, dan Disertai membawa Undangan dan KK kartu keluarga di buka hari Normal Hari Senin Hingga Jumat Jam 08.00 s/d Jam 16.00. c) Masyarakat Langsung ke Meja Pendaftaran melampirkan undangan di

sertai KTP ke pihak Panitia pengurusan e-KTP.

d) Pihak Panitia Pengurusan e-KTP Memeriksa e-KTP anda dengan Kesesuaian Indentitas anda.

e) Masyarakat menunggu Antrian sampai panitia memanggil, dan melayani anda Ke Ruang Operator.

f) Pihak Operator Akan Menverifikasi e-KTP Anda, dan Melakukan Sidik jari kembali.

g) Setelah Selesai Sidik jari (Finger Scan), Anda boleh membawa e-KTP Anda Pulang.

Catatan :

1) Masyarakat yang sudah mendapatkan Undangan Sudah di Pastikan e-KTP sudah Ada atau telah Siap di kantor Kecamatan Medan Sunggal dan Segera di Ambil.

2) Program e-KTP yang di Canangkan Pemerintah Pusat bersifat Gratis, tidak ada di pungut biaya apapun Untuk Warga Negara Indonesia.

(31)

Tata Cara Proses Pengurusan e-KTP

Gambar 1 : Camat Medan Sunggal Gambar 2 : Pendaftaran

Gambar 4 : Foto Gambar 3 : Menunggu Antrian

(32)
[image:32.792.51.756.147.529.2]

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL PERDA NO.9 TAHUN 2009 TANGGAL 04-03-2009

Gambar 7 : Struktur Organisasi Camat Medan Sunggal

KEL . LALANG

ADIL PATURACHMAN S.SOS

KEL. SEI SIKAMBING B

SAR’AN, BA

KEL. SIMP TANJUNG

HOBBINER KEL. TANJUNG REJO

ABU KOSIM. S.SOS KEL BABURA AIDIL YUSRA KEL. SUNGGAL JALAUDIN POHAN, SE KASI KESOS

DRS. RUSLAN PULUNAN KASI TRANTIB

DRS. SUHARTO P. HASIBUHAN KASI PEMERINTAHAN

ELVIYANTI POHAN. SE

KASI PMK

TIOMIDA. SH PEJABAT FUNGSIONAL

KASUBAG KEUANGAN

WIDYA ASTUTI S.STP KASUBAG UMUM

YUSREINA LBS S.SP KASUBAG PENRAM

WIDYA ASTUTI S.STP

SEKRETARIS

CHANDRA DALIMUNTHE S.STP.MSP

CAMAT

(33)

BAB V

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini berisikan uraian data hasil penelitian yang dilakukan mengenai peranan pemerintah Kecamatan Medan Sunggal dalam peningkatan pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronic (e-KTP). Data adalah hasil yang diperoleh dari penelitian, maka untuk itu perlunya penyajian dalam suatu penelitian.

Penyajian hasil penelitian ini akan menguraiakan hasil – hasil penelitian yang meliputi penyajian dalam bentuk distribusi tunggal dan hasil wawancara. Melalui distribusi tunggal ini akan diketahui dengan jelas data – data yang telah terkumpul melalui wawancara disertai angket untuk memudahkan masyarakat untuk memberikan informasi. Dan penyajian hasil penelitian juga akan menguraikan hasil- hasil penelitian yang meliputi penyajian data dalam bentuk wawancara.

Pada bab ini juga akan dianalisis semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang sudah disajikan dalam penyajian, adapun analisis yang dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif, dengan mengacu pada hasil interpretasi data dan informasi tersebut dengan fokus kegiatan penelitian.

(34)

maka dapat diberikan suatu analisis tentang peranan aparatur pemerintah dalam peningkatan pelayanan e-KTP di Kecamatan Medan Sunggal.

Pelayanan administrasi yang dilakukan oleh pemerintah adalah salah satu tugas penting yang membutuhkan perhatian dan dukungan. Pemerinta diharapkan mampu memberikan kualitas pelayanan yang bertanggung jawab serta adil, nyaman dan memiliki jaminan sehingga masyarakat bisa mendapatkan kemudahan dalam kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah Kecamatan Medan Sunggal. Penduduk warga Indonesia yang menjadi subjek e-KTP, diharapkan memiliki partisipasi dan kesadaran tinggi untuk pengurusan e-KTP ini, hal ini masyarakat berperan juga untuk bersama Aparat untuk mensukseskan Program e-KTP.

5.1 PERANAN APARAT

[image:34.612.69.495.652.711.2]

Melalui wawancara dengan beberapa aparatur pemerintah yang berhubungan langsung dengan pengurusan e-KTP, maka dapat di ketahui bahwa aparatur berusaha untuk bekerja dan memberikan kualitas pelayanan yang baik, cepat dan nyaman kepada masyarakat. Aparatur berusaha untuk segera mengejakan program e-KTP ini dengan maksimal dan tanpa pamrih dalam memberikan kualitas pelayanan prima terhadap masyarakat. Dalam hal ini Informan Aparat yang dapat di wawancara dan memberikan informasi :

Tabel 13 : Informan Aparat Kecamatan Medan Sunggal

NO Informan

Nama Jabatan

1. SYAHRUL EFENDI RAMBE S.SOS Camat Medan Sunggal

(35)

MSP

3. ELVIYANTI POHAN. SE Kasi tata Pemerintahan 4. IMRAN RAZALI PURBA Petugas Operator e-KTP

5. TAUFIK S.E Petugas Penerima undangan e-KTP

Sumber : Penelitian pada Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012

[image:35.612.71.535.240.723.2]

5.1.1 Indentitas Aparat Petugas -KTP

Tabel 14 : Indentitas Aparat Petugas e-KTP Kecamatan Medan Sunggal

No Nama Pendidikan Usia Jenis Kelamin (Lk/Pr)

Keterangan / Peranan Petugas e-KTP

1. Imran Razali Purba SMA 34 Laki – laki Operator (Komputer Scan mata sidik jari) Perekaman s/d Pendistribusian e-KTP,

2. Zul Iskandar Nst SMA 42 Laki – laki Operator (Komputer Scan mata sidik jari) Perekaman s/d Pendistribusian e-KTP,

3. Nanda Syahputra S.E

S1 24 Laki - laki Operator (Komputer Scan mata sidik jari) Perekaman s/d Pendistribusian e-KTP,

4. Dina Safitri SMA 30 Perempuan Operator (Komputer Scan mata sidik jari) Perekaman e-KTP, 5. Nurlela br Karo

Amd

D3 24 Perempuan Operator (Komputer Scan mata sidik jari) Perekaman e-KTP, 6. Untung Surapati

S.Sos

S1 34 Laki - laki Operator (Komputer Scan mata sidik jari) Perekaman e-KTP dan Petugas Sosialisasi Informasi,

7. Fitriadi SMA 32 Perempuan Operator (Komputer Scan mata sidik jari) Perekaman e-KTP, 8. Ali Sofian Hsb SMA 36 Laki - Laki Operator (Komputer Scan mata

sidik jari) Perekaman e-KTP, 9. (Alm)Haziat SMA 53 Laki - laki Petugas Penerima Undangan/

Registrasi e-KTP Perekaman s/d Pendistribusian

10. Taufik S.E S1 42 Laki - laki Petugas Penerima Undangan/ Registrasi e-KTP Perekaman s/d Pendistribusian

11. Rina SMA 34 Perempuan Petugas Penerima Undangan/ Registrasi e-KTP Perekaman s/d Pendistribusian

(36)

Registrasi e-KTP dan Petugas Sosialisasi informasi

Sumber : Penelitian Pada Kantor Kecamatan Medan Sunggal, januari 2013

Wawancara kepada bapak Camat, mengenai jumlah aparat dalam pengurusan e-KTP :

“Kita banyak pegawai dalam melayani masyarakat khususnya pelayanan e-KTP, kita standbykan juga agar jikalau pegawai berhalangan hadir kita langsung dapat menggantikannnya, seksi pemerintah lebih paham berapa jumlah dan siapa saja orang-orangnya karena dia memahami benar tentang pengurusan e-KTP” (Wawancara diolah 2013)

Wawancara kepada Seksi Pemerintah Kecamatan Medan Sunggal, mengenai jumlah aparat dalam pengurusane-KTP :

“ Kita ada banyak pegawai yang melayani pengurusan e-KTP, sekita 12 pegawai. Yang dimana itu saat perekaman ada 5 orang dan 3 kita stand by kan untuk petugas operator dan ada 4 orang petugas penerima undangan di depan”

“mereka semua sudah dibagikan tempatnya sesuai keahlian mereka, jadi tidak ada ditempatkan yang tidak sesuai dengan keahlian seperti yang paham computer kita tempatkan mereka ke operator dan bagi yang ahli administrasi pengurusan berkas berkas kita temptkan penerimaan undangan atau tempat registrasi e-KTP, dan pegawai semua ya dari PNS Kecamatan Medan Sunggal sendiri” (Wawancara diolah 2013)

(37)

5.1.2 Kemampuan Aparat

Kemampuan aparatur dalam melaksanakan tugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pelayanan pengurusan e-KTP di Kecamatan Medan Sunggal. Hal ini dalam menjalankan tugas pelayanan pengurusan e-KTP terbagi 2 bagian, yang pertama petugas penerima undangan dan Petugas Operator seperti mengoperasian Komputer,Scan mata dan sidik jari. Hal ini dalam penyajian data bagaimana kemampuan aparat petugas dalam melayani pengurusan e-KTP di Kecamatan Medan Sunggal. Hal ini di sampaikan oleh wawancara kepada bapak Camat :

“kalau kemampuan mereka Ada pelatihannya, sebelum perekam ada pelatihannya buat petugas pengurusan e-KTP khususnya bagi petugas operator, dan pastinya di sesuaikan dengan keahliannya ditempatkan. Mereka dilatih di seminar hotel darma deli dan kedua di hotel antares” (Wawancara diolah 2013)

Wawancara selanjutnya kepada seksi tata pemerintahan :

“Khusus petugas Operator kita di latih, ada sosialisasi dan juga ada seminar. Setiap kecamatan beberapa orang di utus untuk mengikuti pelatihannya dan yang mengikuti pelatihan tersebut di terapkan untuk pegawai – pegawai sini untuk di ajarkan dalam memasukan database dan cara lain”

“Untuk bagian penerima undangan tidak ada latihan, itu semua mereka di pilih sudah paham dalam administrasi dan pengalaman, menyusun undangaan setiap lingkungan, dan kelurahan juga disusun rapih untuk hal tersebut tidak ada pelatihan hanya pemberitahuan saat rapat saja bagi mereka yang ditempatkan dalam penerimaan undangan” (Wawancara diolah 2013)

Hal ini juga disampaiakan oleh Aparat Petugas Operator e-KTP Bapak Imran Purba(34) :

“Di latih kemarin 2 kali, di sosialisasikan juga ada. semua dari pemko medan Dinas Kependudukan catatan sipil, kalau dilatihnya mudah tinggal enter masukan saja database tersebut dari KTP Siak warga, kita lakukan Scanner sidik jari, Scan retina mata dan tantang digital semua di di ajarkan”

(38)

Kepada Petugas Penerima undangan e-KTP bapak Taufik S.E juga menyampaikan :

“Kalau khusus petugas operator memang dilatih mereka, tapi kalau kami bagian penerimaan undangan e-KTP kami gak da pelatihan tetapi kami sudah pengalaman dalam administrasi dan registrsasi sebelum program e-KTP di dimulai, kami hanya di sosialisasikan saja melalui seksi pemerintahan dan bapak camat melalui rapat, tentang bagaimana prosedur dan registrasi masyarakat wajib e-KTP melalui undangan undangan.” (Wawancara diolah 2013)

Dalam hal ini menunjukan bahwa Aparat Petugas yang melayani pengurusan e-KTP terbagi dua yang dimana sebagai Petugas operator e-KTP sebagai yang memahami cara penggunaan alat komputer, Scan dan alat yang lainnya yang seharusnya sudah memiliki kemampuan dan dilatih kembali di berbagai tempat melalui seminar, hal ini menunjukan kesiapan pegawai dalam melaksakan tugas sebagai operater telah siap melakukan kinerjanya sebagai petugas operator e-KTP. Dan untuk petugas selanjutnya selaku penerima undangan, mereka tidak dilatih tetapi sebelumnya mereka sudah memahami dalam meregistrasi undangan yang masuk dan membuat undangan bersama kepling agar dapat diberkan warga, hal ini menunjukan kesiapan sebagai petugas operator telah memilik pengalaman dalam bagian admiistrasi dan registrasi dalam bekerja sebelumnya menjadikan petugas tersebut siap dalam menjalankan tugasny sebagai petugas penerima undangan e-KTP.

4.1.3 Tugas Pokok Fungsi Peranan Petugas e-KTP

Melihat dari penjelasan dari kemampuan Aparat Petugas di atas, hal ini akan di sajikan tentang apa saja tugas pokok fungsi Peranan Petugas e-KTP di Kantor Kecamatan Medan Sunggal. Peran Aparat petugas ter bagi 2, bagian Petugas penerima Undangan dan Petugas Operator Hal ini di sampai oleh bapak Camat Medan Sunggal :

(39)

ikut sertakan mereka dan Kepling dalam rapat perencanaan program e-KTP Kecamatan Medan Sunggal, apa saja tugas mereka. Dan informasi yang saya dapatkan melalui rapat sosialisasi dari Pemko medan bersama dinas catatan sipil sebelumnya.”(Wawancara diolah 2013)

Hal ini juga disampaikan oleh seksi tata pemerintahan :

“tugas pokok fungsi mereka tidak ada diatur undang – undang, info yang didapatkan dari saya Camat mengetahuinya melalui Seminar Sosialisasi e-KTP, dan apa yang di dapatkan informasi pak camat disampaikan kesaya dan kami buat langsung rapat yang di ikut sertakan Petugas e-KTP yang sudah di pilih dan kepling se kecamatan Medan Sunggal”. (Wawancara diolah 2013)

Hasil yang di rapatkan itu bahwa, terbagi 2 peran Petugas e-KTP :

1. Peranan petugas Operator e-KTP

a) Sebagai Enter database wajib e-KTP Perekaman dan Pendistribusian. b) Sebagai operator melakukan kepada Wajib e-KTP untuk Scan Mata, Sidik

jari, Scan tanda tangan dan membaca ulang data indentitas kembali wajib e-KTP pada saat Perekamaan dan Pendistribusian.

c) Sebagai pengirim database wajib e-KTP yang selesai ke pusat Jakarta melalui Via internet.

2. Peranan Petugas Penerima Undangan e-KTP

a) Sebagai Penerima dan Melayani Undangan Wajib e-KTP pada saat Perekaman hingga Pendistribusian.

b) Sebagai Petugas Memberikan Sosialisasi Informasi kepada wajib e-KTP bersama Camat, Seksi tata Pemerintahan dan Kepling setiap Lingkungan. c) Sebagai petugas yang menangani Administrasi, menyusun undangan

(40)

d) Sebagai Petugas yang melayani kebutuhan wajib e-KTP yang datang ke kantor Kecamatan medan Sunggal seperti tata cara dan syarat pengurusan e-KTP.

Informasi yang telah di sampaikan Camat beserta Seksi tata pemerintahan bahwa untuk tugas pokok fungsi tidak ada dalam peraturan, tugas tersebut dapat melalui camat yang mengikuti kegiatan e-KTP Seminar Sosialisasi bersama Pemko medan dan Dinas kependudukan Catatan sipil dan informasi yang di dapat camat segera di rapatkan bersama seksi tata pemerintahan dan petugas yang sudah di pilih menjadi Petugas Operator dan Petugas penerima Undangan juga disertakan kepling untung hadir, hal ini ikutnya serta kepling dapat disampaikan informasi langsung ke warga lingkungannya karena kepling aparat terdekat warga dan di dalam rapat tersebut sudah direncana apa saja semua peranan aparat petugas e-KTP, tata cara proses pengurusan dan Sosialisasi Informasi.

5.1.4 Standart Operasional Prosedur (SOP) Pelaksanaan e-KTP

Mekanisme Pemanggilan Penduduk Wajib e-KTP, Berikut adalah mekanisme pemanggilan penduduk wajib e-KTP :

Kepala Dinas Disdukcapil kota Medan membuat &menyerahkan data penduduk

wajib KTP kepada Camat

(41)

Sumber : Penelitian Pada kecamatan Medan Sunggal, januari 2013

Mekanisme Perekaman e-KTP di Kecamatan Medan Sunggal, Berikut merupakan tahap-tahap dalam pembuatan e-KTP, yaitu:

a) Pembacaan biodata; b) Foto;

c) Perekaman tanda tangan; d) Scan sidik jari;.

e) Scan retina mata;

Pada sumber tabel diatas pada penelitian Kecamatan Medan sunggal, di sampaikan langsung juga oleh pernyataan oleh bapak Camat Medan :

“iya, apa yang telah anda lihat tabelnya memang sesuai dengan realitas yang ada, program ini kan dari pusat, melalui pusat di turunkan kewenangan ke daerah melalui Dinas Pendudukan catatan sipil Kota Medan, lalu pada pemanggilan seluruh Camat se-kota medan pada seminar sosialisasi disitu lah dijelaskan dan di serahkan semua tanggung jawab tersebut ke Camat masing – masing”

“Melalui mandat itu lah, saya berikan kewenangan pada Kasi tata Pemerintahan untuk membuat Petugas e-KTP dan di ikut sertakan setiap kepling pada program e-KTP, dalam hal itu lah proses e-KTP situ di jalankan, seperti yang di utarakan sebelumnya”(Wawancara diolah 2013)

Hal ini juga disampaikan kasi tata pemerintahan Kecamatan Medan Sunggal :

“ya lihat dari data tabel itu yang memang benar, selanjutnya saya di berikan tugas untuk membentuk panitia petugas e-KTP dan disertai kepling, untuk melanjutkan prosesnya kepada masyarakat, khusus warga “Medan – Sunggal”(Wawancara diolah 2013)

Pernyataan juga disampaikan petugas operator e-KTP, Bapak Purba : Petugas di Kecamatan melalui Kepling

(42)

“benar proses kewenangan tabel memang begitu prosenya, melalui dari Camat kita membuat panitia petugas e-KTP yang terbagi 2, pertama petugas operator dan petugas penerima undangan. Setelah itu dilanjutkan prosesnya. Kita buat undangan, kita bagikan kepling masing – masing, setelah itu warga datang sesuai undangan dan ikuti prosesnya”(Wawancara diolah 2013)

Pelaksanaan kebijakan implementasi program e-KTP ini menurut Edward III ada dua cara untuk dapat mendongkrak kinerja birokrasi dalam pelaksanaan program e-KTP, yaitu Standard Operating Prosedures (SOPs) dan Fragmentasi yang dapat menjadi mekanisme dari kegiatan program e-KTP. Deskripsi mekanisme kegiatan program e-KTP dengan SOPs maksudnya adalah suatu kebijakan yang memungkinkan para pegawai atau pelaksana kebijakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya setiap hari sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Akan tetapi kenyataannya, untuk stakeholder tidak memiliki Standard Operating. Prosedures (SOPs) yang baku seperti layaknya sebuah organisasi yang berhubungan dengan orang banyak.

Standart internal yang bersifat prosedural inilah yang disebut dengan Standard Operating Prosedures (SOPs). Perumusan SOP menjadi relevan karena sebagai tolak ukur dalam melaksanakan program kerjanya. Secara konseptual prosedur diartikan sebagai langkah-langkah sejumlah instruksi logis untuk menuju pada suatu proses yang dikehendaki. Proses yang dikehendaki tersebut berupa pengguna-pengguna sistem proses kerja dalam bentuk aktivitas, aliran data, dan aliran kerja. Prosedur operasional standar adalah standar langkah-langkah sejumlah instruksi logis yang harus dilakukan berupa aktivitas, aliran data, dan aliran kerja.

(43)

dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan; menjalin konsistensi dan proses kerja yang sistematik; dan menetapkan hubungan timbal balik antara satuan kerja.

Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem mekanisme dan tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan instansi pemerintah. SOP sebagai suatu dokumentasi/instrumen memuat tentang proses dan prosedur suatu kegiatan yang bersifat efektif dan efesien berdasarkan suatu standar yang sudah baku. Pengembangan instrumen manajemen tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa proses pelayanan di seluruh unit kerja pemerintah dapat terkendali dan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan istilah fragmentasi berkaitan dengan upaya penyebaran tanggung jawab kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas pegawai diantara beberapa unit. Fragmentasi dilakukan untuk mempermudah suatu kebijakan diimplementasikan, karena kebijakan tidak dapat dimobilisasi oleh satu individu saja, maka dari itu dilakukan fragmentasi atau pembagian kewenangan agar tugas-tugas yang harus dilakukan tdak menumpuk pada satu orang saja, dan ini akan sangat berkaitan dengan aspek Standar Operasional Prosedur (SOP) dimana nantinya seluruh kinerja yang telah dilakukan stakeholder akan dinilai tingkat keefektifannya dan apakah sesuai dengan prosedur.

Berdasarkan penjabaran analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan implementasi kebijakan e-KTP di Kecamatan memiliki prosedur yang telah ditentukan yang bertujuan agar program e-KTP dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

(44)

Pengawasan yang lakukan pemerintah adalah sesuatu kewajiban yang semestinya di laksanakan seterusnya, agar dapat menjadi suatu acuan evaluasi diri pemerintah untuk kinerja kedepaannya. Hal ini dapat jelaskan dalam penyajian data mengenai bagaimana pengawasan yang dilakukan aparat dalam menjalan pelaksanaan e-KTP di Kecamatan Medan Sunggal. Untuk itu disampaikan oleh Camat Medan Sunggal :

“Untuk pengawasan ada, dari Inspektorat Pemko medan setiap sebulan dua kali dan sebelum pengawasan melihat laporan dari mereka, dari saya sendiri dulu selalu memonitor berapa setiap minggunya selesai perekaman, saat ini pada saat pendistribusian setiap pengiriman juga harus selalu memonitoring berapa e-KTP yang datang dari pusat untuk dibagikan, semua melalui saya dan semua melalui tanda tangan saya saat semua monitoring perekaman sampai pendistribusian e-KTP”. (Wawancara diolah 2013)

Hal ini juga disampaikan oleh Kasi tata Pemerintahan :

“Ada monitoring pengawasan, dari Pemko Medan. Tetapi sebelum itu ada rapat Kecamatan yang petugas dan saya yang buat laporan, setelah sudah dirapatkan dan di tanda tangan lalu laporan tersebut di berikan bagian pengawasan Pemko Medan”.(Wawancara diolah 2013)

Pernyataaan juga di sampaikan oleh Petugas e-KTP kepada Bapak Purba :

“Ada, bapak camat selalu melihat laporan ke kami seperti bagaimana alat, bagaiman e-KTP masuk, ada kendala atau tidak. Semua it uterus di awasi bapak camat dengan baik. Dan laporan perekaman dan pendistribusian tesebut setelah di lihat bapak camat lalu dari pemko medan yang minta untuk laporannya”. (Wawancara diolah 2013)

(45)

inspektorat Pemko medan untuk sebagai laporan Kecamatan. Hal ini menjadi suatu kinerja yang sudah cukup baik dilakukan agar adanya pengawasan menjadikan evaluasi kinerja pegawai terjadi dan dapat juga meningkatkan produk kinerja pegawai menjadi lebih baik.

5.1.6 Sosialisasi Informasi

Sangat Perlu diperhatikan bila pemerintah dalam mencanangkan program, tetapi bila sosialisasinya belum maksimal kepada masyarakat, khususnya pada pengurusan e-KTP. Hal ini bagaimana Pemerintah Kecamatan Medan sunggal memberikan Informasi, Sosialisasi e-KTP , Yang di jelaskan Kasi tata Pemerintahan saat Perekaman hingga pengambilan e-KTP :

“Mengasih tahunya sama kepling terlebih dahul,u baru dari kepling di berikan informasi ke masyarakatnya, ada juga mobil keliling camat memberikan Informasi dan ada juga info diberikan dari mesjid ke mesjid, kemarin juga ada sosialsasi di kantor Camat unutk warga”

“Cara Prosesnya cukup mudah, warga kita kasih undangan melalui kepling juga, di bawa undangan beserta KTP yang aktif, daftar, antri, setelah itu perekaman. Pas ambil e-KTP juga sama warga dikasih undangan hadir sesuai undangan antri setelah itu foto,tanda tangan,sidik jari dan scan mata, selesai data masayarakat kita kirim via internet tiap minggunya”(Wawancara diolah 2013)

Selanjutnya wawancara kepada Bapak Camat medan Sunggal :

“Kita ada melalui sosialisasi ke warga, di pelataran kantor, Pamlet baliho. Ada mobil keliling untk menyampaikan ada juga dari pengajian bapak dan ibu ibu, di mesjid juga sudah di informasikan melalui kepling, kepling pun sebelum dia sosialisasikan kita beri informasikan mereka agar mereka sampaikan ke masyarakat, tentang bagaimana tata cara prosesnya”.(Wawancara diolah 2013)

Wawancara Petugas operator e-KTP kepada bapak Purba :

“Sebagian dari Petugas e-KTP Kecamatan ikut sosialisasi bersama kepling ke setiap linkungan, di mesjid, di wirit bapak dan wirit ibu juga, selama sosialisasi sudah cukup banyak juga sebelum memulai e-KTP perekaman”.(Wawancara diolah 2013)

(46)

“Sudah saya kasih tahukan ke warga warga lingkungan XIII, melalui dari mesjid juga, dari tiap pintu rumah juga sebelum mereka datang ke kecamatan untuk membawa undagan yang kami berikan”

“yang kita berikan informasi :

1. Memberikan undangan e-KTP yang berisikan tanggal,jam datang hadir Kecamatan, harap hadir tepat waktu.

2. Jelaskan untuk membawa KTP yang aktif dan foto copy KK.

3. Setelah datang kecamatan nanti dilayani untuk diproseskan pengurusan oleh petugas Kecamatan.(Wawancara diolah 2013)

Melihat Pernyataan yang di utarakan Kasi tata Pemerintahan, Camat Medan Sunggal, Petugas e-KTP dan Kepling XIII, Sosialisasi Informasi yang telah berikan sudah di terapkan kepada masyarakat Kecamatan Medan Sunggal sudah cukup jelas. Peran Kepling kepada masyarakat sangat penting dalam memberikan informasi perihal pengurusan e-KTP karena Aparat terdekat masyarakat hanya kepling setempat, Masyarakat juga memberikan pernyataan untuk mendapatkan informasi e-KTP sudah cukup mudah dan Peran Kepling juga banyak dalam Pengurusan e-KTP. Apalagi Aparat yang paling terdekat dengan masyarakat ialah Kepling, hal ini menjadikan sosialisasi yang langsung dipegang kepling bisa terlaksanazkan dengan baik dan dapat mensukseskan program e-KTP dengan sesuai di harapkan pemerintah pusat.

5.1.7 Target Perekaman dan Penyaluran e-KTP

(47)
[image:47.612.68.542.160.360.2]

September 2011 dan penyaluran di mulai tanggal 9 agustus 2012 hingga sekarang, untuk itu target tersebut di sampaikan pada tabel sumber data 31 November 2012 dibawah :

Tabel 15 : Data jumlah Perekaman dan Penyaluran e-KTP per 31 November 2012

No Kelurahan e-KTP Jumlah Penyaluran Sisa yang

belum disalurkan Wajib KTP Yang terekam Yang selesai Jlh Undangan Realisasi

1. Lalang 16572 10486 7125 7125 6079 1046

2. Sei Sikambing B

24674 13527 10144 10144 9155 989

3. Sunggal 28807 17107 12660 12660 11575 1085

4. Babura 11967 6085 4503 4503 4234 269

5. Tanjung Rejo 34897 17520 14658 13500 12537 2121 6. Simpang

Tanjung

1430 665 498 498 313 185

Total 118347 65390 49588 48430 43893 5695

Sumber : Penelitian Pada Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012 Pada di tabel di atas di jelaskan kepada bapak Camat Medan Sunggal :

“Kita bisa lihat bahwa dari target 118347 warga wajib e-KTP Kecamatan Medan Sunggal, sudah selesai perekaman 65390 warga di tanggal 31 Nov, sekitar 60% sudah selesai perekaman. Dan yang sudah selesai KTP 49588 dari warga yang terekaman KTP, ya sekitar 75%. Yang sudah di salurkan ke warga sudah 90% dari yang selesai e-KTP, itukan sudah sesuatu pencapaian target yang baik.”

“Dan untuk akhir Desember jumlah perekaman sudah bertambah 300 warga dan kiriman e-KTP yang sudah selesai sudah datang lagi dari pusat melalui dinas Capil Medan 1000 e-KTP”.(Wawancara diolah 2013)

Hal ini juga di sampaikan Petugas e-KTP, kepada bapak Taufik :

“Kalau dari perekaman sewaktu ramainya bisa 600 undangan/hari warga untuk terekam e-KTP nya, dan untuk pendistribusian e-KTP yang sudah selesai bisa 1500 undangan warga/hari datang untuk pengambilan e-KTP”

(48)

Melihat dari wawancara bapak camat dan Petugas e-KTP di atas, bahwa target perekaman di Kecamatan sudah 60% pada data 31 November 2012, hal ini masih ada sekita 40% warga belum terekam padahal warga sudah diberi undangan berkali kali oleh kepling hal ini juga sama akan hal dengan pendistribusian e-KTP dari 49588 yang selesai e-KTP baru tersalurkan sudah 75% masih ada 25% warga yang belum mengambil e-KTP di Kantor Kecamatan Medan Sunggal hal ini masih kurangnya kesadaran warga untuk program e-KTP ini. Untuk itu menjadi kendala yang bagi aparat kecamatan lambat untuk cepat pada target 100%. Untuk itu Aparat harus menindak tegas cepat dalam mengatasi kendala tersebut agar target pencapaian dapat terealisasi sesuai dengan terencana, hal ini harus meningkatkan kembali sosialisasi ke warga secara terus menerus agar target pencapaian meningkat dan sesuai target perencanaan.

5.1.8 Kendala yang di hadapi

Ketika Program dalam suatu kegiatan tidak jauh dari suatu msalah ataupun kendala yang terjadi pada saat kegiatan sebelum berlangsung dan lagi berlangsung, begitu juga pada pengurusan e-KTP di Kantor Kecamatan Medan Sunggal. Dalam Penyajian ini Apa saja yang di hadapi petugas e-KTP pada saat Pengurusan e-KTP pada saat Perekaman hingga Pendistribusian e-KTP, untuk Ada beberapa kendalah yang di hadapi yang di sampaiakan Aparat Kecamatan Medan Sunggal :

a. Pemadaman listrik

yang menjadi kendala secara umum pada saat pengurusan e-KTP seperti yang di utarakan bapak Camat :

(49)

e-KTP bulan agustus 2012 alat alat rusak sebagian jadi pembagian e-KTP tertunda seminggu tapi dengan cepat bisa cepat ditanggulang dan ini sekarang saya dengar dari petugas e-KTP udah pada siap masyarakat belum juga mengambilnya ke kantor camat”.(Wawancara diolah 2013)

Hal ini juga di sampaikan oleh Petugas e-KTP kepada bapak Purba :

“Iyaa pada saat Perekaman di bulan September - November 2012 sering terjadi pemadaman bergilir, dan itu terjadi di kantor camat, kita ada Genset tetapi melihat alat alat ini membutuhkan watt besar genset ini tidak mampu untuk menjalankan alat alat e-KTP dan pada saat itu pelayanan e-e-KTP dihentikan sampai listrik hidup kembali”.(Wawancara diolah 2013)

b. Renovasi Pembangunan Kantor Kecamatan Hal ini di sampaiakan oleh Kasi tata Pemerintahan :

“Pada bulan Bulan Februari sampai sekarang bulan Desember masih ada pembangunan renovasi Camat, hal ini menjadi ruang Operator, ruang tunggu jadi sangat sempit dan terpaksa kita letak pelataran luar pagar untuk mnjadi ruang tungggu, kami harap masyarakat maklum dalam keadaan ini, karena menjadi tidak nyaman”.(Wawancara diolah 2013)

Selanjutnya disampaikan kepada petugas e-KTP bapak Taufik :

“Kita merasa sendiri, semenjak dimulai pembangunan ini dari fasilitas ruang jadi sempit, kamar mandi pun yang seharusnya 2 menjadi 1, ruang ibadah digabung sama ruang kantor dan kotor debu pastinya warga tidak merasa nyaman, tetapi dengan kendala ini tidak mengurangi kami melayani, kami tetap terus melayani dengan keadaan seperti ini”.(Wawancara diolah 2013)

(50)

Melihat dari observasi lapangan, bahwa alat – alat yang menunjang sarana e-KTP sangat terbatas, Setelah melihat kendala sebelumnya dalam pelayanan e-KTP dan selanjutnya Berbicara mengenai fasilitas yang ada pada di Kecamatan Medan Sunggal, Dapat dikatakan sudah baik dalam segi kecanggihan teknologi, karena secara keseluruhan system e-KTP menggunakan komputerisasi, jadi para petugas dapat menggunakan soptimal mungkin. Seperti yang di ungkapkan Camat Medan Sunggal :

“Kita di kirim dari pusat melalui dinas catatan sipil 3 alat untuk e-KTP seperti computer, sidik jari, alat retina mata , dimana 2 yang di gunakan dan 1 sebagai cadangan dalam perekaman alat itu aman saja tidak ada kendala, tetapi pada saat pendistribusian e-KTP bulan Agustus 2012 rusak, jadi terkendala seminggu untuk dibenahi. Setelah udh operasi ya kita mulai pendistribusian”.(Wawancara diolah 2013)

Wawanncara kepada Sekretaris Camat Medan Sunggal :

“kita bisa lihat sendiri bagaimana alat-alat yang sudah memadai, tapi alangkah baiknya alat tersebut dikirim banyak, sehingga bisa di operasikan banyak dan pelayanan pun jadi cepat”.(Wawancara diolah 2013)

Selanjutnya wawancara Kasi tata Pemerintahan :

“Kalau di Tanya belum madai, keiinginannya banyak unit tersebut kalau rusak pun banyak cadangannya, jadi pelayanan pun bisa jadi cepat, tapi ya dengan adanya sekarang kita upayakanlah dengan alat alat yang tersedia diberikan sekarang”.(Wawancara diolah 2013)

Hal ini di samapaikan kepada Petugas Operator e-KTP Bapak Imran purba :

“Alat di kirim dinas catatan sipil 3 unit, semua dalam keadaan baik dan lengkap saat perekaman digunakan 2 alat dan 1 alat di siapkan saja untu jaga – jaga”.(Wawancara diolah 2013)

d. Kejelasan Informasi e-KTP

(51)

e-KTP. Menjadi pengamatan tidak ada jaminan yang pasti kepada aparat perihal selesainya e-KTP tepat waktu, hal ini di sampaikan masyarakat kepada ibu Rusmiah(43) warga jalan merak No.17 kelurahan Sei Sikambing B :

“Perekaman kemarin bulan Januari 2012, tetapi sampai bulan desember 2012 belum selesai juga, tetangga yang baru saja bulan April Perekaman sudah selesai e-KTP.”(Wawancara diolah 2013)

Hal ini juga langsung di tanggapi kepada Kasi tata Pmerintahan :

“ya kita tahu, tapi kita tidak bisa berbuat apa apa, kita tidak bisa memastikan kapan e-KTP itu selesai dan di kirim ke Camat dari pusat, kalau sudah ada pasti kasihkan informasikan langsung ke warga melalui kepling stempat, kita berharap suatu saat nanti alat print e-KTP sudah ada di medan sehngga tidak menjadi kendala seperti ini dan kita pun bisa beritahukan warga dengan jelas”. (Wawancara diolah 2013)

Gambar 9 : Masyarakat Membutuhkan Kejelasan Informasi

(52)

bisa di cegah dengan perancanaan yang di lakukan pihak Kecamatan Medan Sunggal dalam mengantisipasi masalah yang terjadi.

Kenyaman yang diharapkan masyarakat pada saat pengurusan e-KTP sangat di harapkan untuk kelancaran keberlangsungan pada saat pelaksanaan pengurusan e-KTP cepat dalam pengurusan. Pada saat Penelitian bulan Desember 2012. Ketika terlihat ruangan Kecamatan sangat minim dalam keberlangsungan pelayanan e-KTP renovasi pembangunan yang menjadi fackor tidak nyamannya pada saat pengurusan e-KTP walaupun pembagunan renovasi tersebut berdampak positive.

Hal ini menjadi catatan Aparat, harus adanya mengantisipasi dengan minim nya ruangan yang dapat di gunakan pada saat pengurusan e-KTP, agar untuk kedepanya masyarakat pun tetap merasa nyaman dan tidak sedikit mengurangi rasa kenyamanan masyarakat pada saat pengurusan.

(53)

tidak terlalu banyak saat pengurusan e-KTP pada saat Penelitian bulan Desember 2012, jadi dengan alat yang terbatas aparat tidak mesti mebutuh kana lat yang banyak tetapi bagaimana alat – alat tersebut optimal memadai dan perawatan yang cukup agar siap selalu melayani masyarakat.

Mengamati dari Kejelasan informasi yang disampaikan diatas, dan penjelasan dari Kasi tata pemerintahan tidak hanya beberapa masyarakat saja yang belum tercetak tetapi banyak yang sudah perekaman tetapi sampai sekarang belum selesai, kejelasan yang disampaikan informasi ini membuat masyarakat tidak nyaman dan kecemburuan sosial pelayanan pengurusan e-KTP. Hal ini menjadi pengamatan bahwa tidak ada kejelasan informasi dan Sosialisasi kapan pastinya selesai e-KTP. Aparat juga berpendapat bahwa yang mengetahui pasti kapan tercetaknya hanya dari pusat percetakan di Jakarta, Aparat Kecamatan hanya mendistribusi saja apa yang telah dikirim e-KTP dari Jakarta. Dengan demikian bahwa Alat Percetakan tidak ada di medan semua percetakan KTP melalui pusat di Jakarta, hal ini menjadi kendala dan ketidakpastian selesai e-KTP di Kecamatan Medan Sunggal.

5.2.1 KUALITAS PELAYANAN

(54)

Kecamatan ini memiliki 6 kelurahan oleh karena itu setiap kelurahan penulis menetapkan 10 responden setiap kelurahan dan setiap responden tersebut semua yang sudah selesai pengurusan e-KTP. Pada wawacara ini akan di ikut sertakan wawancara kepada aparat pemerintah kecamatan Medan Sunggal penulis mengadakan wawancara dengan Camat Medan Sunggal wakil Camat, Seksi Pemerintahan dan Pada Aparat Petugas e-KTP yang langsung berurusan dalam melayani pengurusan e-KTP dalam dimensi kualitas Pelayanan.

[image:54.612.110.492.367.430.2]

Data yang menyangkut indentitas masyarakat Kecamatan Medan Sunggal yang akan di sajikan melalui : Jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table berikut :

Tabel 16 : Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Penelitian Pada kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012

Dari table 16 dapat di lihat dari masyarakat Kecamatan Medan Sunggal Pada saat penelitian bulan Desember 2012 Jumlah Responden Perempuan sama akan halnya responden laki – laki. Hal ini menunjukann tingginya kebutuhan dan Kesadaran masyarakat pada pengurusan e-KTP sama dan tidak ada diskriminasi antar gender.

Tabel 17 : Responden Berdasarkan Umur

No. Umur Jumlah Persentasi 100%

1. 17 – 34 25 41,67%

2. 35 – 44 12 20%

3. 45 – 60 17 28%

4. 60 > 6 10%

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki – laki 30 50%

2 Perempuan 30 50%

[image:54.612.66.460.641.714.2]
(55)

Jumlah 60 100% Sumber : Penelitian Pada kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012

[image:55.612.108.474.392.499.2]

Dari table 17 dapat dilihat jumlah kelompok umur yang paling banyak menjadi reponden pada saat penelitian bulan Desember 2012, Kelompok umur 17-34 berjumlah 25 orang, Kelompok umur 45-60 berjumlah 17 orang, Kelompok umur 35-44 berjumlah 11 dan jumlah paling sedikit bersal dari kelompok lansia dengan umur 60> Jumlah 7org. hal ini menunjukan untuk masyarakat berumur lansia kurang akan partisipasi dalam pengurusan e-KTP dikarenakan faktor fisik yang yang menjadi kendalan untuk mereka dan yang menunjukan bahwa masyarakat yang berusia produktif akan sangat tinggi ingkat kesadaran dan kebutuhan akan pengurusan e-KTP ini.

Tabel 18 : Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Orang/responden Persentasi %

1 SD 5 8,3%

2 SMP 8 13,3%

3 SMA 34 56,67%

4 DIPLOMA 1 1,6%

5 SARJANA/S1 12 20%

Jumlah 60 100%

Sumber : Penelitian Pada kecamatan medan Sunggal, Desember 2012

(56)
[image:56.612.69.432.110.231.2]

Tabel 19 : Responden berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentasi %

1. Pelajar/ Mahasiswa 6 10%

2. Pegawai Negeri 2 3,3%

3. Pegawai Swasta 7 11,67%

4. Wiraswasta 20 33,3%

5. Pensiunan 8 13,3%

6. Lain – lain 16 26,67

Jumlah 60 100%

Sumber : Penelitian Pada Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012

Berdasarkan Tinjauan Pustaka dalam Bab II, Penulis memilih menggunakan tinjauan kepustakaan dalam teori mengukur pelayanan yang berkualitas menurut Zeithaml (Hardiansyah, 2011:46) di Karenakan kaitannya sesuai apa yang menjadi jawaban atas tujuan penulis, Seperti:

1) Tangible (berwujud)

Tabel 20 : Jawaban Reponden Berdasarkan Apakah fasilitas yang tersedia ( ruang tunggu,parkir dsb ) saat pengurusan e-KTP di Kantor Kec. Medan Sunggal sudah optimal memadai.

No. Kelurahan Jawaban Responden Jumlah

Ya Tidak

1. Sunggal 8 2 10

2. Lalang 8 2 10

3. Babura 6 4 10

4. Tanjung Rejo 6 4 10

5. Sei Sikambing B 7 3 10

6. Simpang Tanjung 7 3 10

Jumlah 42 18 60

[image:56.612.68.530.560.709.2]
(57)

Sumber : Penelitian Pada Kecamatan Medan Sunggal, Desember 2012

Dari tabel 20 dapat dilihat bahwa dari 60(100%) responden, sebanyak 42(70%) orang mengatakan bahwa fasilitas yang ada di Kecamatan Medan Sunggal sudah memadai. Pada setiap Kelurahan setiap responden pada tabel di atas menunjukan bahwa fasilitas juga sudah memadai dari ruang tunggu,dan parkir. Hal ini penulis mengambil satu reponden yang jawabannya sudah memadai dalam wawancara, masyarakat Kelurahan Tanjung rejo yaitu ibu Sari Hasibuan (34) Warga Jalan Perjuangan, gg Sejahtera No.22

“Kalau di lihat ya sudah cukup memadai ya, dari waktu foto (perekaman) hingga ini sekarang mau am

Gambar

Tabel 4 : Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin per 31 April 2012.
Tabel 6 : Jumlah Penduduk WNA Se Kelurahan Medan Sunggal
Tabel 9 : Fasilitas Umum dan Sosial Kecamatan Medan Sunggal
Tabel 10 :Berdasarkan Golongan Se Kelurahan dan Kecamatan Medan Sunggal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut pengamatan Bapak/Ibu sudah sampai sejauh mana Bapak/Ibu melihat Komitmen pegawai kantor Camat Medan Selayang dalam menerapkan pentingnya keterbukaan manajemen

Pada pertanyaan ketiga “kesediaan pegawai kantor Kecamatan Medan Baru dalam membantu dan memberikan informasi terhadap kebutuhan masyarakat akan pelayanan

Penelitian berikut memiliki tujuan yakni untuk mengetahui pengaruh lima dimensi kualitas pelayanan pengurusan E-KTP yang terdiri dari reability, responsiveness, assurance, empathy,

Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu e-KTP di Kantor Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo; Sayogo Daryanto; 080910291029; 2014; 99 Halaman; Ilmu Administrasi Negara

45 Dengan memperhatikan tanggapan responden pada tabel 6 dimana semakin besar responden menilai bahwa aparat Kantor Kecamatan Batuputih sangat disiplin dalam

Disini kita akan melihat sejauh mana Kantor Kecamatan Medan Marelan memberikan pelayanan kepada masyarakat, apakah terdapat kelambanan dari aparatur pemerintah itu sendiri

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Survei Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Pembuatan E-KTP di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang dengan indikator:

keseluruhan, maka penilaian responden terhadap kualitas pelayanan perekaman data e-KTP pada Kantor Kecamatan Purwonegoro secara keseluruhan masuk dalam kategori ke