ANALISIS USAHATANI KOPI RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA
TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA
(Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso)
SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu
Fakultas Pertanian Universitas Jember
DPU : Ir. Imam Syafi’i, M.S.
DPA : Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.
Oleh
Nanang Arie Suseno
NIM. 081510601068
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
ANALISIS USAHATANI KOPI RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA
TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA
(Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso)
SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu
Fakultas Pertanian Universitas Jember
DPU : Ir. Imam Syafi’i, M.S.
DPA : Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.
Oleh
Nanang Arie Suseno
NIM. 081510601068
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
ANALISIS USAHATANI KOPI RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA
TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA
(Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso)
SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu
Fakultas Pertanian Universitas Jember
DPU : Ir. Imam Syafi’i, M.S.
DPA : Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.
Oleh
Nanang Arie Suseno
NIM. 081510601068
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
i
ANALISIS USAHATANI KOPI RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA
TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA
(Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso)
SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu
Fakultas Pertanian Universitas Jember
DPU : Ir. Imam Syafi’i, M.S.
DPA : Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.
Oleh
Nanang Arie Suseno
NIM. 081510601068
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
i
ANALISIS USAHATANI KOPI RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA
TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA
(Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso)
SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu
Fakultas Pertanian Universitas Jember
DPU : Ir. Imam Syafi’i, M.S.
DPA : Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.
Oleh
Nanang Arie Suseno
NIM. 081510601068
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
i
ANALISIS USAHATANI KOPI RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA
TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA
(Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso)
SKRIPSI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat
Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu
Fakultas Pertanian Universitas Jember
DPU : Ir. Imam Syafi’i, M.S.
DPA : Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.
Oleh
Nanang Arie Suseno
NIM. 081510601068
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
ii
! ! !
"#
(
$% & ' ()% ) &' * )( %+,*-.- '/ 0'/*1( +($ (/ % +,* -.- '/0 '/ ( ,%2($*/34/& 4.4)4)
Oleh
Nanang Arie Suseno
NIM 081510601068
Pembimbing
Pembimbing Utama
:
Ir. Imam Syafi’i, M.S.
NIP. 195212181980021001
Pembimbing Anggota
:
Dr.Ir. Yuli Hariyati, M.S.
iii
56 7 86 9 :; : 7
Skripsi berjudul:
:< =>? @?@A @=B =C=< ? DEF? G=
kyat dan Kontribusinya Terhadap
Pendapatan Total Keluarga (Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kabupaten
Bondowoso) di Kabupaten Bondowoso
, telah diuji dan disahkan pada:
Hari
: Rabu
Tanggal
: 01 April 2015
Tempat
: Fakultas Pertanian Universitas Jember
Dosen Penguji,
Rudi Hartadi, SP, M.Si
NIP. 196908251994031001
Dosen Pembimbing Utama,
Dosen Pembimbing Anggota,
Ir. H. Imam Syafi’i, M.S.
Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.
NIP. 195212181980021001
NIP. 196107151985032002
Mengesahkan
Dekan,
iv
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Nanang Arie Suseno
NIM
: 081510601068
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul :
”Analisis Usahatani Kopi Rakyat dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Total
Keluarga (Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso)”
adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali jika
disebutkan sumbernya dan belum pernah diajukan pada institusi manapun, serta
bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya
sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan
dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Jember, 01 April 2015
Yang menyatakan,
v
RINGKASAN
Analisis Usahatani Kopi Rakyat dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Total
Keluarga (Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso).
Nanang Arie Suseno, 081510601068; 2015: 104 halaman;
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Pertanian Indonesia terdiri dari berbagai macam sub-sektor, antara lain adalah
sub-sektor pangan, sub-sektor peternakan, sub-sektor perikanan, dan sub-sektor
perkebunan. Komoditas perkebunan mencakup tanaman perkebunan tahunan dan
tanaman semusim. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang
merupakan komoditas ekspor dan memiliki peranan penting bagi perekonomian
Indonesia. Luas areal tanaman kopi di Indonesia pada tahun 2011 adalah 1.233.698
ha dengan produksi 638.647 ton. Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu
kabupaten di wilayah Eks-Karesidenan Besuki yang memiliki keunggulan dalam
produksi dan kualitas kopi. Areal perkebunan kopi yang mampu menembus pasar
dunia di Kabupaten Bondowoso adalah di Kecamatan Sumberwringin yaitu sebesar
50 ha.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan usahatani kopi di desa sumberwringin, (2) mengetahui
penggunaan biaya produksi usahatani kopi rakyat di desa sumberwringin sudah
efisien, (3) mengetahui kontribusi usahatani kopi rakyat di Desa Sumberwringin
terhadap pendapatan total keluarga petani kopi rakyat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
analitik. Metode pengambilan contoh dalam penelitian ini dilakukan pada para petani
kopi di Desa Sumberwringin. Analisis yang digunakan adalah : analisis Uji Regresi
Linier Berganda, Analisis Deskriptif, dan Prosentase Kontribusi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Ditinjau dari pendapatan, usahatani
kopi di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso
vi
diterima petani adalah sebesar Rp 27.819.392/ha/tahun. (2) Penggunaan biaya
produksi yang dikeluarkan oleh para petani kopi rakyat adalah efisien. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai rata-rata R/C ratio lebih dari satu, yaitu 2,583, (3) Usahatani
kopi di desa sumberwringin memiliki kontribusi pendapatan yang sedang dengan
vii
SUMMARY
Analysis of Farm Coffee and Contribution to the total Family Income (Case
Study in Sumberwringin Village Sumberwringin Regency Bondowoso)
. Nanang
Arie Suseno, 081510601068; 2015: 104 pages; Department of Social Economics
Agriculture Faculty, Jember University.
Agriculture Indonesia consists of various sub-sectors, they are sub-sector of
food, livestock sub-sector, plantations sub-sector. Plantation commodities include
plantation crops annual and seasonal crops. Coffee is one of the commodities that are
exported commodities and has an important role for the Indonesian economy. Coffee
plantation area Indonesia in 2011 was 1,233,698 ha with the production was 638 647
tons. The regency is one of the districts in the region of ex-District of Besuki which
has advantages in product and quality of coffee. Coffee plantations which are able to
penetrate the world market in the regency is in District Sumberwringin that is equal to
50 ha.
This study porpose to: (1) knowing factors that affect the coffee farmer
income in Sumberwringin, (2) Knowing the use of cost production coffee farming
folk in the Sumberwringin already efficient, (3) Knowing the contribution coffee
farmer’s in the Sumberwringin villlage determine the total income to the coffee
farmer families.
The method used in this research was descriptive and analytic method. Sampling
method in this study was done on the coffee farmers in the village Sumberwringin.
The analysis used was: Regression Test analysis, descriptive analysis, and Percentage
Contribution.
The results showed that: (1) In terms of revenue, coffee farm in the
Sumberwringin village, Bondowoso increase coffee farmers benefit. This was shown
by the average income received by farmers was Rp 27.819.392/ha/year. (2) The use
of production costs incurred by the people's coffee farmers were efficient. This was
viii
farming in th Sumberwringin villlage has contributed revenue with the percentage
ix
PRAKATA
Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul “Analisis Usahatani Kopi Rakyat dan Kontribusinya Terhadap
Pendapatan Total Keluarga (Studi Kasus di Desa Sumberwringin Kecamatan
Sumberwringin Kabupaten Bondowoso)”. Karya tulis ilmiah ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember.
2.
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Jember yang telah
memberikan bantuan sarana dan prasarana dalam menyelesaikan karya ilmiah
tertulis ini,
3.
Ir. H. Imam Syafi’i, M.S. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan, nasehat dan arahan dalam penyelesaian karya ilmiah
tertulis ini,
4.
Dr. Yuli Hariyati, M.S. selaku Dosen Pembimbing Anggota I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, nasehat dan petunjuk kepada
penulis dalam penyelesaian karya ilmiah tertulis ini,
5.
Rudi Hartadi, SP, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi
masukan, arahan, dan nasehat demi kesempurnaan karya ilmiah tertulis ini,
6.
Luh Putu Suciati, SP. M.Si Selaku Dosen Pembimbing Akademik atas arahan
dan nasehat dalam menyelesaikan studi.
7.
Bpk. Bambang selaku Ketua Kelompok Tani Desa Sumberwringin yang telah
memberikan bimbingan, nasehat dan arahan dalam penyelesaian karya ilmiah
x
8.
Ayahanda Moch Buchori MN, Ibunda Sulasmi, Kakakku terkeren di bidang IT
Agus Setyawan, serta adikku Triana Yuniastutik yang telah memberikan kasih
sayang, dorongan baik moril maupun materil sampai terselesaikan karya tulis ini.
9.
Ayah Mertua Agus Tridjatmiko, Ibu Mertua Yayuk Masmuiatie, serta adik ipar
Dwi Sugeng Rianto yang telah memberikan kasih sayang, dorongan baik moril
maupun materil sampai terselesaikan karya tulis ini.
10. Istriku tercinta Eka Sujatmiati, S.Pd yang telah memberikan semangat, dukungan
dan dengan sabar menemani hingga sampai kelulusan dari penulis,
11. Bapak Hendra Faraday selaku IT PT. MMJP dan Bapak Zaenal selaku CA. PT
MMJP, dua guru yang selalu memotivasi dan menginspirasi penulis untuk terus
berkarya.
12. Teman-teman kantor PT. Mitra Mentari Jaya Persada, Mbak Rini, Mbak Mira,
Pak Dayat, Pak Santoso, dan Pak Hadi yang telah memberikan semangat demi
kelancaran karya tulis ini.
13. Saudara-saudaraku di Masjid Al-Hikmah UJ dan Masjid Nurul Haq yang
senantiasa memotivasi dan memberikan arahan ilmu dunia akhirat sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah tertulis ini.
14. Rekan-rekan Sosek Faperta 2008 yang senantiasa memberikan bantuan dan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah tertulis ini,
15. Semua pihak yang telah membantu terselesainya karya ilmiah tertulis ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga karya ilmiah tertulis ini dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi yang memerlukannya, tak lupa kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan untuk dapat lebih menyempurnakan karya ilmiah tertulis ini
JKL M KNO PO
H
KQ KRKST UJ UQVV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV VV VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VVV V VV V V VV V V VV V VV V V V WWH
KQ KRKSX Y SZYPK[KSV VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV VV VV V V W W WH
KQ KRKSX YN S\ KMK KSV VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV VV VV V V W ] NO S Z^ K PKSV V VV V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VVV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VVV V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV ] PUR RKN \V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VVV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV VV V VV V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV ]WW X N K^ K MKV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV VV VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV VV V W_ JKL M KNO POV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV VV VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV _W JKL M KNMK`YQV VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V VVV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V VV VV V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V _W ] JKL M KNZKR`KNVV V VV V V VV V V VV V VVVVV VVVVVVV VVVVVV VVVVVVV VVVVVVV VVVVVVV VVVVVVV VVVVVVV VVVVVVV VVVVVVV VVVVV _]W JKL M KNQKR X O N K SV V VV V V VV V VV V V VV V V VV V V VV V VV V V VV V VVV V V VV V V VV V VV V V VV V V VV V VV V V VV V V VVV V VV V V VV V V VV V VV _]WW`K`aV XY SJK[ U QUK S a
bcbdef eghi jek elmc c cc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c cc c c cc c ccc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c c cc c cc c c ccc c cc c c cc c b bc no pq pr e lse re j et c c cc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c c cc c cc c ccc c c cc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c cc c c ccc c c u bc vw pxpe ly else lze ef cc c c cc c cc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c cc cc c cc c cc c c cc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c cc u bc vcbw pxpe l c c cc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c cc c c cc c ccc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c cc c c cc c c ccc c cc c c cc c c cc u bc vcnse lz eefc c cc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c cc c c cc c ccc c c cc c c cc c cc c c cc c c cc c cc c c cc c c ccc c cc c c cc c c cc u
`K`{V MO ST K UKSXU PMK^ K |
¡ ¢¡ £ ¡¤ ¥¦ §£ ¥ ¥ §
¨©ªª« ¬ ª¬®¬¯©ª° ¬ ª
± ²©ª°¬ª ± ²©ª³¬´µ ° ¬ ª¶ª ¯ ± ²©ª³«´«°¬ª¬¬ · ¸± ²¹ª¬°¬¬ · ·ºª»® ¬ª¬° ¼ ½ ¤ ¾§¿ ¿ ¨ ¬À«´µ®Á® ª³ªÂ ì ´¬¬ªÀ« ´µ®Á® ª³ª ¨¨Ä¬Å²¬ ªÂ¬²¬¬ ªÆ° ¬Ç¬ ¯ ¨ ¬ ²¬ ¬ª©ª²« ²«Å±ª« ®«È ª °¬´ ª ¨ ¬ ²¬ ¬ª©®²«Å ɬ¹ª ³Å¬¬ ªÂ®Ê¬©ª²« ²«Å ¨Â¬ ²¬¬ª©ª²« ²«ÅË® ²¬¬®Å¬ª±¬¬©ªÃ¬¯ ¬®¬ ª ¸ ¨¸Â¬ ²¬ ¬ª©ª²« ²«ÅË® ²¬¬®Å¬ ªÌ ª ³Å¬©ª ²² Ŭ ª · ¨·Â¬ ²¬ ¬ª©®¬ ª ¬ª Í ¨ÎÀ¬® ¬ ª¬©® ¯«µ « ª³¬ª²¬ ªÂ´« ªÅ¬ ¨
ÀÅ ®Ï¬¯¬¬ª
¨Ð ¬
m
b
aran
Ïm
u
m
¬ ²¬ ¬ªÂÑ ¬ÅǬ
³ ¬¬ ª©¬Ã¬©¬ ªª ³ ¬¬ ª©´¬¬® ¬ª¬°ÂѬŠǬ Ò Ó Ô ¥£¦ § £¥ ¥ §¢ §¦
H
Ô§ ·¸¨©®º °©¬ ªÂ ¬À« ´µ®Á® ª ³ªÂì ´ ¬¬ª À«´µ®Á® ª³ ªÂ¬µ«¬ªËª²Á
· ¸Õ¬Å ®Öº¬Å ®Ç¬ ª³±´ª³¬®« ¯ ©ª²¬¬¬ªÏ¬ ¯¬¬ ªÅ
¬² ¬©¬ ª²¬À« ´µ®Á® ª³ ªÂ ì ´¬¬ ªÀ« ´µ®Á® ª³ ª ¬µ«¬ªËª²Á Î ¸×º ª©ª³³« ª¬ ¬ ªË¬Ç¬©®²«Å ¬²¬Ï¬ ¯¬¬ ªÂ
² ¬À« ´µ®Á®ª³ªÂ ì ´¬¬ ªÀ« ´µ®Á®ª³ª
ÚÛ ÜÝÞßà áÙâ ãäÙåæß çè éèàèßêä èëèà èßÙì ÞéÙàæ áë èçè é åæß ç èéèà èßí ÞàèîÝæîãè áïèåæà èßÙÝÞéÙçÙ ðæä èñãòâ æ áóáÙß ïÙßÝæôèòèà èßñãòâ æ áóáÙß ïÙß
Ýèâ ã éèà æßõÞß ç ÞóÞä ÞÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û ÛÛ ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Úö ÷ø ÷ùú û ü ýþ ÿ øøýøø ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û
ÛÝæäÙ òéãîèßÛ ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ ÛÛ ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Ûñè áèßÛ ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û ÛÛ ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ø ø ýøû ø ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ ÛÛ ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛÛ Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û Û ÛÛ Û ÛÛ Ú
ø ÿ þ ø
! " #$ % &'(% &)* +*#,-./ 01 % &%0(%23& +/45$%6 %7 % +
!! 8" 9/ 2:/;%0 %2 9,-* $ % & 1 %2 3% 4-/ $ <2= =,+ % #/ $ , 4- ,(
>%2./0;%&&
#,-8 ? @ " #/%1%%2 9/2 1*1 * ( A/&% 3* 4;/ 0 B02=2 ./ 01%& %0 (%2
C /2&#/ $%42>%D*28E!8
@ F F" #/%1%%2 9/2 1*1 * ( A/&% 3* 4;/ 0 B02=2 ./ 01%& %0 (%2
90 ,1 * (++% &<2=(% +%2#/0G%>%D*28E!8
@ F ?" #/%1%%2 9/2 1*1 * ( A/&% 3* 4;/ 0 B02=2 ./ 01%& %0 (%2
) % +%9/ 27 %D %0%2>%D*28E!8
@? H " #/%1%%2 9/2 1*1 * ( A/&% 3* 4;/ 0 B02=2 ./ 01%& %0 (%2
> 2=( %+9/ 211(%2>%D*28E!8
@H I" C * 4$ % D 3%0%2% 9/ 211( %2 1 A/ &% 3* 4;/ 0 B02=2
>%D* 28E!8
@I J" K* %& K% D%2 A/& % 3* 4;/ 0 B02=2 ./ 01 % & %0 (%2
9/ 0*2 +* (%2K% D%22:%>%D*28E !8
@J L " K* %& K%D %2 M 90,1* ( & 1 %2 90,1*(++ %& >%2 % 4 %2
9/ 0 (/;*2%21A/ & %3*4;/0B02=2>% D*28E!8
@L ! E " K* %& K% D%2 M 90 ,1 * (& 1 %2 90 ,1 * (+ +% & >%2 %4 %2
9%2=%21A / &%3* 4;/ 0B02=2>% D* 28E !8
FE ! ! " 3%0 %2% >0 %2&- ,0+%& 1%2 #,4*2(% & 1 A/&%
3* 4;/ 0 B02=2>% D* 28E !8
F! !8" 90 ,'$ 9/+%2 .*% D #,- 1 A/ &% 3* 4;/ 0 B02=2
#/ 7 % 4 %+ %2 3* 4;/ 0 B02=2 #%;*-%+/2 . ,21, B,& , >%D* 28E!8
PQR S TUT VW TUTXW YZ[\U ]O] U T^ _` TW aTb[TcZTdX edeW] fTTdX eW ` e\U TWg^ ThTU Td ]\Yi]iTZTX eU Td]Z]j e^ T
k[fleWmW ]d a]dnT h[ dopPo qr
PqR S TUT VW TUT s] TtT neUTi_ s] T tT
Variabel dan Biaya Total
per Hektar Usahatani kopi pada Petani di Desa
Sumberwringin Tahun 2012
49
15. Rata-rata
Total
Penerimaan,
Total
Biaya
dan
Pendapatan Per Hektar Usahatani Rakyat pada Petani di
Desa Sumberwringin Tahun 2012
50
16. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Kopi di
Desa Sumberwringin Tahun 2012
51
17. Rata-rata Total Penerimaan, Total Biaya dan Efisiensi
Penggunaan
Biaya
Usahatani
Kopi
di
Desa
Sumberwringin Tahun 2012
55
18. Kontribusi Pendapatan Usahatani Kopi terhadap
Pendapatan
Total
Keluarga
Petani
di
Desa
xyz {y |} y ~y|
vw
¡¢ £¡ ¤¥¡ ¦ § ¨ ¤¡ ©
© ª« ¬ ® ¯ ° ±¯ ±²± ³
´µ ¶·¸¹ º» ¼ ½¾
¿µ À ¼¹ Á¼»¸ ù ºÄ »ºÃ» º»ÂÅÆ º ÇÇ
ȵ ɹÊÆ¸Ë ÆÌÆû ¼ÆÂÆ ÅÆ ºÃÆÄ Æ· ¸ ÆÍÆ Å ÆºÊ¹Ã Ç¾ ε ɹÊÆ¸Ë ÆÌÆËË ÅÄÆ ººÆ·ºÏÆ ºÃÆÄ Æ· ¸ ÆÍÆÅƺʹ à ÇРѵ ɹÊÆ¸Ë ÆÌÆ÷ ÷ÊÄƺÃÆ ÄÆ·¸ ÆÍÆ ÅÆ ºÊ¹ à ¾Ò ½µ ɹÊƸ ËÆÌÆ Å» ºÆÏÆ Ê» ¼Ó Æ ÃÆ ÄÆ Ã» ºÏ¹Â ÆÍÆ º ÅÆ ºÆÍ
·¸ ÆÍÆŠƺʹ Ã
¾´ ǵ ɹÊƸ ËÆÌÆ Å» ºÆÏÆ Ê»¼ÓÆ Ã ÆÄÆ Ã»Ô· ÷ÊÆ º ·¸ ÆÍÆÅ Æ º
ʹ Ã
¾¿ ¾µ ɹÊƸ ËÆÌÆ Å» ºÆÏÆ Ê»¼Ó Æ ÃÆ ÄÆ Ã»Ô»ÂÍÆ ¼ÆÆ º ·¸ ÆÍÆÅÆ º
ʹ Ã
¾È е ɹÊƸ ËÆÌÆ Å» ºÆÏÆ Ê» ¼ÓÆ ÃÆ ÄÆ Ã»ºÏ¹ÂÆÍƺ ÍƸÂ
·¸ ÆÍÆŠƺʹ Ã
¾Î ´ Òµ ɹÊƸ ËÆÌÆ Å» ºÆÏÆ Ê»¼Ó Æ ÃÆÄÆ Ã» ºÆ ºÏƺ ƺ ÍÆÔÆ Äƺ
û ºÌÆÊ Å· ¸ ÆÍÆ ÅÆ ºÊ¹Ã
¾Ñ ´ ´µ ɹÊƸ Ë ÆÌÆ Å» ºÆÏÆ Ê» ¼ÓÆ ÃÆ ÄÆ Ã» ºÆ ºÏÆ ºÆ º º Æ·ºÏÆ º
·¸ ÆÍÆŠƺʹ Ã
ÙÚÛ Ü ÝÞ ßàáâ ãâ äØå ßß ãáßæßçè ß éßÞ ß ãØê Ý áØ ëì ÙíÛ Ü ÝÞ ßàáâ ãæ ß áßÞß ãá ßæ ßçè ß éßÞß ãØê ÝáØ ëÙ ÙîÛ Ü ÝÞ ßàáâ ãæ ß áßÞß ãáâäéâêÞ ß äá ßæßçè ß éßÞß ãØê Ý áØ ëï ÙðÛ ñßÞ ß òßêÞÝäóòßêÞÝä ôß ãõ å âåáâ ãõßä çéØ áâ ãæ ß áßÞß ã
çè ß éßÞßãØêÝáØ
ëö Ù ëÛ ÷ ßèØàßãßàØèØèäâõäâ èØàØãØâ äøâäõß ãæß ëù ï ìÛ ñßÞ ßáâäéØÞ çãõß ãâò ØèØâ ãèØøØßôßçè ß éßÞß ãØê ÝáØ ëî ï ÙÛ úâ ãæ ß áßÞß ãáâ ÞßãØæ ß äØè çå øâäàßØãá ßæ ßçè ßéßÞ ßãØê Ý áØ ëð ï ïÛ úâ ãæ ß áßÞß ã áâ Þß ãØ æ ß äØ ßãõõÝÞß ê âàçß äõß áßæ ß çè ß éßÞ ß ãØ
ê ÝáØ
Ùìï ïöÛ ûÝãÞäØø çèØ
áâãæ ß áßÞß ã
çè ß éßÞßãØ ê ÝáØ
áßæ ß áâãæ ß áßÞß ã êâ à çß äõß
1
þÿþ
L
üP
-
! "
S
!,
# $
$ "
D
#
,
(
% &'( )&*)+,-().+
),
(
/( 0 &%)+,- ( ).+)
(
0 &%-made resource
). S
-
,
1 1 "
P
,
$1
multi-objective
. P
! ##
,
!
,
2 2
,
. O
2$
-
#
(W
# $#23004).
S
##
. P
!I
# $
O
B
,
! ! "4
,
#
# "
P
,
#
(
#)
!#
. R
!2 ##
I
#
,
#(S
, 2004).
P
,
I
#1 # 1
: >9 ><G8< 88< :>9=8<68< 9>B6 H<8A = > 9:85F 58< ; H<C6 C= >< I C>A8 98 C 5><B8< : >@E8< BF< 8<C6C= > @; H@H 56= 6= >9 :8 5F58<:> 9><G8<8 8<>;H <H @6< 8C6 H<8 A
.
P
> 9=8<68<I
< 5H< > C68 = >9 5696 5 896 E>9E8B86 @ 8G8@ CF E-
C>; =H9,
8<=89 8 A86< 8 58 A87 CF E-
C>;= H 9 :8< B8<I CFE-
C>;= H 9 :>=>9<8; 8<,
CFE-
C>;= H 9 :> 96 ; 8<8< I5 8< CF E -C>;= H 9 :> 9; >EF<8<JS
FE-
C>; =H 9 : >9;>EF< 8<@ >9F:8;8< CFE-
C>; =H9:> 9= 8<6 8< D8<B C>G89 8 = 9 856C6 H< 8A @> 9F: 8; 8< C8A 87 C8=F :>< B7 8C6A 5>K6C8 < >B8 9 8. H
8 C6A-
7 8 C6 A : >9; >EF<8< D8<B C> A 8@ 8 6< 6 = > A8 7 @ ><? 8 56 ; H @H56= 6 >; C:H9 8 58 A8 7 ; 8 9>=,
; > A8 :8 C8L6 =,
=>7I ; H :6,
58< =>@E8; 8FJS
>E8B6 8< E> C8 9 =8< 8 @8< : > 9; >EF<8< => 9C>EF= @ > 9F:8;8< FC8 78 :> 9; >EF<8< 98;D8=,
C>5 8< B;8< C6 C8<D8 56FC8 78;8< H A> 7 : >9; >EF<8< E> C8 9 E86; @6 A6; :> @> 96 <= 87 @8F:F< CL8 C= 8. P
> 9; >E F<8< 9 8;D8= @ ><BF8 C8681
M 58 96 AF8 C 8 9> 8A :> 9;>EF< 8< D8<B 8 58 56I
<5H<> C6 8 5><B 8< @ > A6E8=; 8< A>E67 ;F98<B11.810.600 K
> : 8A 8K
> AF8 9B8 :>=8< 6 :>; >EF< 5><B 8< : 9H 5F;C6@ ><G8 :8660
M5 896C> AF9F7: 9H 5F;C6:>9; >EF< 8<(S
H >= 96 C< HINOO9).
K
H @H 56=8C :> 9; >E F<8< @ ><G8;F: =8< 8 @8< :>9; >EF<8< = 87F<8< 58< =8<8@ 8<C>@FC6 @. P
>9 @8C8A8 78< D8<B 5678 58 :658 A8@ :>< B> @E8<B 8< ;H @H 56 = 8 C : >9; >EF<8<8<= 8 98A 86 <858 A 87:9H 5F;= 6K6=8C=8< 8@ 8<D8< BE> AF@H :=6@ 8 A,
;F8 A6=8C : 9H 5F; E>AF@ @ > @><F76 C= 8< 589 :> 958B8<B 8<I :9H C> C 56K >9 C6P6; 8 C6(
K> 9= 6; 8 A 58< 7H 96zontal) belum memadai, dan peran kelembagaan yang masih lemah. Upaya
peningkatan produktivitas dilakukan melalui perbaikan teknik budidaya,
peningkatan mutu melalui pengembangan penerapan pasca panen dan pengolahan,
pengembangan diversifikasi dan pengembangan pemasaran. Produk perlu terus
diupayakan dengan didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana produksi dan
teknologi siap pakai di tingkat pekebun (Saragih, 2001).
Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang merupakan
komoditas ekspor dan memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia.
Luas areal tanaman kopi di Indonesia pada tahun 2011 adalah 1.233.698 ha
dengan produksi 638.647 ton. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perkebunan
(2011), dari total produksi tersebut, sebanyak 289.288 ton diekspor dengan nilai
25% jenis kopi arabika. Indonesia merupakan negara pengekspor kopi nomor tiga
terbesar di dunia setelah Brasilia dan Colombia, dan ditinjau dari jenis arabika,
Indonesia merupakan negara pengekspor terbesar di dunia. Perolehan devisa dan
ekspor kopi selalu berfluktuasi dari tahun ke tahun, karena dalam sub sektor
perkebunan kopi merupakan komoditas penghasil devisa terpenting kedua setelah
karet bagi Indonesia. Sampai saat ini produksi kopi Indonesia masih didominasi
oleh jenis kopi Arabika yang memegang peranan sebesar lebih dari 90%, padahal
konsumen di negara-negara maju lebih menyukai kopi Arabika. Indonesia baru
mengusahakan kopi Arabika dengan luasan sekitar 3,6% dari luas areal kopi
secara keseluruhan. Guna mendapatkan nilai tambah dari komoditas kopi di
masa-masa mendatang, proporsi kopi Arabika masih perlu ditingkatkan lagi, yaitu
dengan cara peningkatan produksi melalui berbagai masukan teknologi-teknologi
yang ada. Selain itu, perlu juga dilakukan melalui konversi lahan kopi Arabika di
dataran tinggi (Syamsulbahri, 1996).
Komposisi kepemilikan perkebunan kopi di Indonesia didominasi oleh
Perkebunan Rakyat (PR) dengan porsi 96 % dari total areal di Indonesia, dan yang
2 % sisanya merupakan Perkebunan Besar Negara (PBN) serta 2 % merupakan
Perkebunan Besar Swasta (PBS). Posisi tersebut menunjukkan bahwa peranan
petani kopi dalam perekonomian nasional cukup signifikan. Hal ini juga berarti
bahwa keberhasilan perkopian Indonesia secara langsung akan memperbaiki
kesejahteraan petani.Pada tahun 2010 komposisi perkebunan kopi yang
diusahakan di Indonesia terdiri atas kopi Arabika seluas 920.790 hektar (78,5 %)
dan Arabika seluas 251.582 ha (21,5 %). Rata-rata produktivitas nasional kopi
Arabika dan kopi Arabika berturut-turut adalah 741 kg/ha dan 959 kg/ha. Sampai
dengan saat ini data luas areal dan produksi kopi Liberika dimasukkan ke dalam
kopi Arabika.(Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2012).
Peranan komoditas kopi mulai memudar sejak tahun 2000, khususnya
setelah perkopian dunia dilanda krisis akibat membanjirnya produksi kopi dunia.
Harga kopi dunia terus merosot hingga mencapai titik terendah selama 37 tahun
terakhir pada awal tahun 2002 dan belum menunjukkan perbaikan yang berarti.
petani sangat rendah, sehingga berdampak negatif bagi perekonomian nasional.
Harga kopi di tingkat petani belum mampu untuk menutupi biaya produksinya
dan petani terpaksa membiarkan kebun kopi tidak terpelihara, bahkan sebagian
tanaman kopi ada yang ditebang dan diganti dengan tanaman lain. Kondisi seperti
ini menyebabkan kopi Indonesia akan semakin kehilangan daya saing dan
peranannya makin berkurang (Herman, 2003).
Areal kopi pada perkebunan rakyat di Kabupaten Bondowoso tersebar
pada 23 kecamatan dengan luas areal pada tahun 2011 adalah sebesar 1200 ha dan
dengan jumlah produksi sebesar 918 ton. Areal perkebunan kopi yang mampu
menembus pasar dunia di Kabupaten Bondowoso adalah di Kecamatan
Sumberwringin yaitu sebesar 50 ha. Pengusahaan komoditi kopi rakyat di
Kecamatan Sumberwringin memberikan sumbangan yang besar pada daerah
Kabupaten Bondowoso (Dinas Perkebunan, 2011).
Jumlah petani yang mengusahakan kopi rakyat di Desa Sumberwringin
sebanyak 150
petani. Hal ini menunjukkan bahwa potensi untuk
dikembangkannya tanaman kopi di daerah tersebut adalah cukup besar. Jenis kopi
yang diusahakan adalah jenis kopi Arabika, hal ini berdasarkan pertimbangan
bahwa daerah tersebut memiliki ketinggian 600-700 m dpl yang sangat cocok
untuk ditanamani tanaman kopi Arabika, dimana tanaman kopi Arabika ini akan
tumbuh subur pada ketinggian 700 – 1700 m dpl. Selain itu juga karena kopi
Arabika tahan terhadap penyakit karat daun dan tidak memerlukan syarat tumbuh
dan pemeliharaan yang sulit serta diperoleh produksi yang tinggi. Curah hujan
maupun suhu yang sesuai akan mempengaruhi tingkat produktivitas yang cukup
besar bagi tanaman kopi Arabika tersebut.
Usahatani kopi rakyat diharapkan mampu memberikan sumbangan yang
cukup besar bagi peningkatan dan kesejahteraan petani di Desa Sumberwringin
Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso. Sampai saat ini usahatani
tersebut masih terus berjalan sebagai mata pencaharian mereka yang merupakan
mata pencaharian yang sudah turun-temurun dari nenek moyang mereka. Adanya
kondisi harga jual kopi yang saat ini dirasakan tidak stabil oleh para petani
Sumberwringin
tersebut memperhitungkan mengenai masalah biaya dan
keuntungan yang diperolehnya. Mereka berharap dari hasil usahataninya tersebut
memperoleh keuntungan seoptimal mungkin dengan biaya seminimal mungkin
sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
sehari-hari.
QRSTU VUWX YZX WX [X \
1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pendapatan Usahatani Kopi di Desa
Sumberwringin?
2. Apakah penggunaan biaya produksi usahatani kopi rakyat di Desa
Sumberwringin sudah efisien?
3. Bagaimana kontribusi usahatani kopi rakyat di Desa Sumberwringin terhadap
pendapatan total keluarga petani kopi rakyat?
QR]^U _U XY`X Ya b cUYX XY QR]R Q^U_UXY
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan Usahatani
Kopi di Desa Sumberwringin.
2. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan biaya produksi pada usahatani kopi
rakyat di Desa Sumberwringin.
3. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kopi rakyat di Desa Sumberwringin
terhadap pendapatan total keluarga petani kopi rakyat.
QR]RSa b cUYXXY
1. Sebagai bahan masukan bagi para petani kopi rakyat.
2. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah
setempat dalam pengambilan kebijaksanaan pembangunan perkebunan di
pedesaan, khususnya tanaman kopi.
6
de df
.
gh ije keilk m ge nefo p
.
lqr qst utvrgqw xv yu
su
B
z {| }~ }{ } z z } } | } } z } | |}} zi,
2007:33) diperoleh bahwa harga pucuk teh berpengaruh terhadap penawaran teh.
Sedangkan ekspor teh dipengaruhi oleh harga ekspor teh, nilai tukar, harga kopi,
pendapatan penduduk dan jumlah penduduk. Ada tiga usaha yang perlu
diperhatikan dalam rangka peningkatan ekspor teh yaitu perbaikan mutu teh,
promosi yang lebih intensif dan diversifikasi produk.
Dinamika ekspor kopi Indonesia berkaitan dengan harga dunia kopi dan
nilai tukar rupiah terhadap dolar. Dimana kenaikan harga dunia kopi sebesar 1
persen akan mendorong kenaikan ekspor sebesar 0.17 persen, ini menegaskan
bahwa ekspor tidak elastis terhadap perubahan harga karena tidak elastisnya
penawaran kopi Indonesia, untuk impor kopi dipengaruhi beberapa faktor, yaitu
harga kopi domestik, harga kopi dunia, nilai tukar dan tarif impor. Apabila harga
kopi domestik tinggi sedangkan kopi dunia harga rendah, nilai tukar menguat dan
tarif impor rendah maka impor akan naik (Wayan, 2000).
Wally (2001), melakukan penelitian penelitian terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi kopi rakyat di Kabupaten Temanggung. Untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kopi rakyat
digunakan metode fungsi produksi frontier. Hasil estimasi menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi kopi secara signifikan adalah
luas lahan, jumlah tanaman, dan penggunaan pupuk.
Sartika (2007) dalam penelitian menganalisis pendapatan usaha tani dan
pemasaran kopi arabika dan robusta di Simalungun-Sumatera Utara mendapatkan
hasil sebagai berikut pendapatan total kopi arabika dengan luas lahan satu hektar
adalah Rp. 18.477.000, R/C rasio atas biaya tunai sebesar 4,93 dan R/C atas biaya
total sebesar 1,94. Pemasaran kopi arabika dan kopi robusta memilik salauran dan
farmer’s share
1.000
farmer’s share
80
.
¡
2000
¢ £¤
A
¥ ¦, D
§¨ © .
£ ¥ ª ¥ -
¥ ¥ ¥ ¨ ¥ .
«¬«
.
® ¯® °± ²³°´ «¬«.
µ¶²·´ ¯¸² °¹² ºu
·®·» ¥ ¼ ¥ ¥
,
,
,
½ ¥ .
£ ¥ ¨ ¾¥ ¡¤¥¾2002
¢:
µ¬ ¸ ² °¹² º·®·
u
¿® ¹À®Á £ ¥ ¥
¥
/
¥ ª ¥ ¥ .
£ ¥ ª -
ª :
 ,
,
¥ ª ¡ à ¢,
¥ ,
ÄÅ Æ ÇÈ ÉÇ ÊËÌË
u
Í ÇÎÌ ÈÏÐ ÑÒÐ ÓÔ ÕÖ Õ ×Ö ÕØ Ù ÚÛÐÜÐÕØ ØÖ ÑÖÒ Ö Õ ÖÝÖÔ Ù ÚÒÐÜÞ Ü Ö Û Ð ßÖ ÑÖ ÒÞ àÐÑÛ ÚÖ Ü Þ ÜÐá âÐÑÔ Û Öá ÖÖ Õ
×ÖÕ Ø ÓÐ Ñ ÓÖÙÖ Õ á ÔÒÔ à
.
ÏÐÑÒÐÓÔ ÕÖÕ ÓÐ Û Ö Ñ,
ÝÐ ÑÙ ÚÑ Ú ÙÖÑ Ú:
ÏÐÑÒÐÓÔÕÖÕB
ÐÛ Ö ÑãÐ ØÖ ÑÖäÏB
ãåÙ Ö ÕÏÐÑÒÐÓÔÕÖ ÕB
ÐÛ Ö ÑæçÖÛ ÝÖäÏB
æåãÖÛ ÚÞ ÕÖÜ/A
Û ÚÕ Ø.
ÄÅÄ
.
ÄèÌ ËÌéÌ Ëêë ìíîÞâÚä
C
ÞïïÐÖÛââåÖÙ ÖÜÖáÛâÐ Û ÚÐ ÛÝÖ ÕÖ à ÖÕÓÐ Ñ ÓÐÕÝÔ ÒâÞ áÞ Õ×Ö ÕØÝÐÑà ÖÛ ÔÒ Ù Ö Ü Öà ïÖ àÚÜÚ ðÔ Ó ÚÖßÐÖÐ ÙÖ Õ ØÐ ÕÔÛC
ÞïïÐ Ö.
ñÖ ÕÖ àÖÕ ÚÕÚ ÝÔ à ÓÔá Õ×Ö ÝÐ ØÖÒ,
ÓÐÑß Ö ÓÖ ÕØ,
ÙÖ ÕÓ ÚÜÖÙ ÚÓ ÚÖÑÒ Ö ÕÝ Ô à ÓÔ áÙ ÖâÖÝàÐ ÕßÖâÖ Ú
ÝÚÕ ØØÚ
12
à.
îÞâÚà ÐàÚ ÜÚÒÚ Ù ÖÔ Õ×Ö ÕØÓÐ Ñ ÓÐÕÝÔ ÒÓÔÜÖÝÝ ÐÜÔ ÑÙ Ð Õ ØÖ ÕÔ ò Ô ÕØÖ ØÖÒàÐ ÑÔ ÕßÚÕ Ø
. D
ÖÔÕÒÞâÚÝ Ô à ÓÔá ÓÐÑáÖÙ ÖâÖÕâÖÙ ÖÓÖÝÖ ÕØ,
ß Ö ÓÖ ÕØ,
Ù Ö ÕÑÖÕÝ ÚÕ Ø-
ÑÖ ÕÝÚÕØÕ ×Ö.
ó ÚÕ ØØÖ Û ÖÖÝ Ú ÕÚ ÓÐ ÜÔ à ÙÚÒ ÐÝ Öá Ô Ú Ù Ð ÕØÖÕ âÖÛÝÚ Û Ð òÖÒ Ò ÖâÖ Õ ÝÖ ÕÖ àÖÕ ÒÞâÚ Ù ÚÒÐÕÖÜ ÙÖ Õ àÖÛ ÔÒ ÙÖ ÜÖàâÐÑÖÙ Ö ÓÖ Õ àÖ ÕÔ Û ÚÖ
.
ôÐÕÔÑÔÝ ßÖÝ ÖÝ ÖÕÛÐ òÖ ÑÖá,
Ý Ö ÕÖ àÖÕ Ú ÕÚàÔÜÖ ÚÙÚÒÐÕÖ ÜâÐÑÝÖ àÖÒ Ö ÜÚÙ ÚÓÐÕÔ ÖA
ïÑÚÒÖÝ ÐâÖÝ Õ ×ÖÙ ÚE
Ý á ÚÞâÚÖ.
Ï ÖÙ ÖàÔ Ü Ö Õ×Ö ÝÖÕ Öà Ö Õ ÒÞâÚ ÓÐÜÔ à Ù Ú ÓÔÙ ÚÙ Ö ×ÖÒ Ö Õ Û Ðß ÖÑ Ö ÛÐàâÔ ÑÕ Ö Þ ÜÐá âÐÕÙÔÙ ÔÒ,
àÐ ÜÖ ÚÕÒ ÖÕ à ÖÛ ÚáÝÔà ÓÔ áÜ ÚÖ ÑÙ ÚáÔÝÖ Õ-
á ÔÝ Ö ÕÙÖÝÖ ÑÖ ÕÝ Ú ÕØØÚ.
ñÖ ÕÖ àÖÕ ÒÞâÚ ÙÚ õÕÙÞÕÐ Û ÚÖ Ù ÚâÐ ÑÒÐÕÖ ÜÒÖ Õ âÐÑÝÖà Ö ÒÖÜÚ Þ ÜÐ á
VOC pada
periode antara tahun 1696 – 1699. Penanaman tanaman ini mula-mula hanya
bersifat coba-coba (penelitian), tetapi karena hasilnya memuaskan dan dipandang
oleh VOC cukup menguntungkan sebagai komoditi perdagangan, maka VOC
menyebarkan bibit kopi ke berbagai daerah agar penduduk menanamnya.
Perkembangan selanjutnya, VOC belum puas dari hasil kopi yang ditanam oleh
penduduk. Kemudian VOC mengeluarkan peraturan “Cultur Stelsel” yang intinya
memaksakan sebagian penduduk khususnya di Jawa untuk menanam kopi.
Perkebunan-perkebunan besar pun lalu didirikan dan akhirnya tanaman kopi
menyebar ke daerah Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera
Selatan, serta berbagai daerah lain di Indonesia
.
Pada perjalanan selanjutnya, perkembangan kopi di Indonesia pernah
ö÷öøù ú ûù ü
. A
ûýþÿ ü ù,
VOC mendatangkan kopi liberika dan robusta yang
diharapkan lebih tahan terhadap penyakit HV (Najiyati dan Danarti, 2001).
.
–
Sampai saat ini dikenal beberapa golongan kopi, tetapi yang paling sering
dibudidayakan hanya kopi arabika, robusta, dan liberika. Penggolongan kopi
tersebut umumnya didasarkan pada spesiesnya, kecuali kopi robusta. Kopi robusta
bukan merupakan nama spesies karena kopi ini merupakan keturunan dari
beberapa spesies kopi, terutama
Coffea canephora
(Najiyati dan Danarti, 2001).
(
Coffea arabica)
Kopi arabika berasal dari Ethiopia dan Albessinia. Golongan ini
merupakan yang pertama kali dikenal dan dibudidayakan oleh manusia, bahkan
merupakan golongan kopi yang paling banyak diusahakan sampai akhir abad XIX.
Setelah abad XIX dominasi kopi arabika menurun, karena ternyata kopi ini sangat
peka terhadap penyakit HV, terutama di dataran rendah.
Beberapa sifat penting kopi arabika antara lain adalah:
1.
Menghendaki daerah dengan ketinggian antara 700 – 1700 m dpl, dan suhu
antara 16 - 20
C,
2.
Menghendaki daerah yang memiliki iklim kering atau bulan kering 3
bulan/tahun secara berturut-turut, yang sesekali mendapat hujan kiriman,
3.
Umumnya peka terhadap serangan penyakit HV, terutama bila ditanam di
dataran rendah atau kurang dari 500 m dpl,
4.
Rata-rata produksi sedang (4,5 – 5 kwkopi beras /ha/th), tetapi memiliki
kualitas dan harga yang relatif lebih tinggi dari kopi lainnya. Kopi arabika
bila dikelola secara intensif produksinya bisa mencapai 15 – 20 kwha/th..
Rendemen
18%,
5.
Umumnya berbuah sekali dalam satu tahun.
(
Coffea liberica
)
! "# $ !" $%$ & $"
A
' ( $ & $ ' ) $ %*# #! + '& ' !% $ % !, $# - $ .*'1965.
/* )$.# !" # $ % $) $ %$ $- ' )$ % . -!" $-$ %
,
# $ "!' $ # *$ - $% *$. & $ '"! '&! ) !' '0$"! '&$ ..
B
! ! "$ $%1$-!'- '(# ! "# $$ '-$"$ $ '$&$ $ .:
1.
2# *" $'&$* ',
3$ $ '(,
*'( $,
*$ .,
& $ '. '! . ! %$"& $ '&'(# $ '# $ "$ #$& $ '" *%- $,
2.
C
$ $'( ") ! " &$ $- ! "- $ .$ ' ! . $) $,
&$ ' &$$ ) %$- * *#* &$ $-# !*$ " *'( $$- $* *$ .! .& $"%$-*# $,
3.
A
($#!#$-!" .$& $! '0$#-45,
4.
*$ -$% *$ ."! $-1" !'&$ .,
5.
6"& *# % % !&$ '(74
– 5 kw/ha/th) dengan rendemen
12%,
6.
Berbuah sepanjang tahun,
7.
Ukuran buah tidak merata / tidak seragam,
8.
Tumbuh baik di dataran rendah.
Beberapa varietas kopi liberika yang pernah didatangkan di Indonesia
antara lain adalah Ardoniana dan Durvei.
8
u
9:Kopi robusta berasal dari Kongo dan masuk ke Indonesia pada tahun 1900.
Kopi robusta memiliki sifat lebih unggul dan sangat cepat berkembang. Bahkan
kopi ini merupakan jenis yang mendominasi perkebunan kopi di Indonesia hingga
saat ini.
Beberapa sifat penting kopi robusta antara lain:
1.
Resisten terhadap penyakit HV,
2.
Tumbuh sangat baik pada ketinggian 400 – 700 m dpl, tetapi masih toleran
pada ketinggian kurang dari 400 m dpl, dengan temperatur 21 - 24
C,
3.
Menghendaki daerah yang memiliki bulan kering 3 – 4 bulan secara
4.
;<=> ?@A BCD EB FGB HIIB> J <B K J> J@= KBJ<JEB @J> JHCBE D <B @ JL< JG J-
<JGJ
9
– 13 kw
kopi beras/ha/th). Kopi robusta bila dikelola secara intensif bisa berproduksi
sampai 20 kw/ha/th
5.
Kualitas buah lebih rendah daripada kopi arabika, tetapi lebih tinggi daripada
kopi liberika
6.
Rendemen
22%.
Beberapa varietas yang termasuk kopi robusta antara lain adalah Quillou,
Uganda, dan Chanephora.
MNM
.
O PQRSTR UVu
Qu
W X YZSebelum kopi dipasarkan, baik untuk dipasarkan di dalam negeri atau ke
luar negeri, biji kopi harus disortasi terlebih dahulu menurut standar mutu yang
telah ditetapkan. Sortasi sampai menghasilkan kopi yang memenuhi syarat mutu
sebaiknya sudah dilakukan sejak dari petani, tetapi hal ini belum banyak
dilakukan oleh petani. Oleh sebab itu, pedagang pengumpul/pedagang besar di
propinsi/eksportir harus melakukan resortasi (sortasi kembali) terhadap kopi
asalan (Najiyati dan Danarti, 2001)
.
Standar mutu kopi ini disusun oleh Departemen Perdagangan untuk
memenuhi tuntutan perkembangan pemasaran kopi dengan memperhatikan
standar mutu kopi dari berbagai negara penghasil kopi dan konsumen kopi di
dunia. Penentuan mutu dalam standar ini didasarkan pada penentuan nilai cacat
dari 300 gram contoh kopi. Berdasarkan nilai cacatnya, kopi dapat digolongkan ke
dalam 6 tingkat mutu yaitu mutu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Standar mutu kopi berdasarkan nilai cacatnya dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Klasifikasi Mutu Kopi Berdasarkan Sistem Nilai Cacat
Mutu
Syarat Mutu
Mutu 1
Jumlah nilai cacat maksimum 11
Mutu 2
Jumlah nilai cacat 12 sampai dengan 25
Mutu 3
Jumlah nilai cacat 26 sampai dengan 44
Mutu 4
Jumlah nilai cacat 45 sampai dengan 80
Mutu 5
Jumlah nilai cacat 81 sampai dengan 150
Mutu 6
Jumlah nilai cacat 151 sampai dengan 225
[\[
.
] ^_ `a bcd ef egehbij kl ml n opj qr mnr s t u
1995
v,
l wrxr nr k t r yrzrx tz {l |r k} {j{~j zrrmt r }rt{r krwj w j p mr k} {jk }r zp qrw t qr k
wl{jmyr|r
|rk} ry r
wjrmr jj qn t yrk jtw tjk yj k}r k nllr k lk nl q {j {~jmp zjx qj lk nlk }r k |r k } n tk}}t ~r yr srqnl n j mn j knl
.D
t qrnr qrk jj qnt tzr ~jnr k t r nr l ~mpyl w jk yr ~r n {j k}rz pqr w tqr k w l {jmy r|r|r k}{jmjqr { tztqtr nr l|r k} ytql rw rtw jr t q-
rt qk|r yr ky tqrn r qrk jtw tjk tzr ~j {r kr rnrk w l {jmy r|r njmwjln {j k}xr w tzqr k qjz lrmr k u pln~ ln v |r k}{jz jtxt{rwlqr kutk~l n v.
l lr k l w rxr nr k t ryrzr x {j{~jmpzj x ~mpy l qw t w j n tk}} t {lk}qtk yj k}r k tr |r wjmj ky r x
-
mj kyrxk|r.
w rxr nr k t |rk } ~ mpyl qn t jmrmn t lw rxr nr k t tnl ~ mpylqn t tn rw k |r n tk}} t,
w jy rk }qr k lw r xrnrkt |rk } jtw tj k r yr zrx lw rxrn rkt|rk} w jrmr j qpkp{tw {j k}lkn lk} qr k tr|r y rk ~j k}p mrk rk-
~jk }p mr krk |r k} y tzrqlqrklkn l q~ mp yl qw tzjtxqjtzyrmtxrm}rl rzrnr l ~j klr zr k|r k}ytnjmt{r yrmtxr w tz~ mpyl qw tu il|r mnp1995
v.
j}tr nr k l wrxr nr k t |r k} j mnllr k lk nl q {jkr ~rt ~ mpylqw t yt tyr k} ~jmn rktr k~ryr r qxtmk |r rqr ky tk tzrtyjk }rk lrk}|rk } y t~jmxtnlk }qr k yr m t ktzrt ~ mpylqw t w j nj zrx y tql mr k}t rn rl {j {~jmxtn lk} qrk tr |r |r k} nj zr x ytqjzlrmqrk
.
j kjmt{rr k l wr xrn rkt rnrl ~ jkyr~rn rk k|r r qr k {jk yp mpk} ~j nr k t l knlq yr ~rn {j k}r zpqr wt qr kk|r yr zr{jmr }rt
qj}lkrrk wj ~j mn t lkn l q
:
tr |r~ mp yl qw t ~jmtpyj wj zrkln k|r
,
nrlk }rk
yr k ~ jk }j zlrmr k zrtk lkn l q {j{j kl xt
qjlnlxrk qj z lr m}ru jmk rk np
, 1996
v.
.
¡ ¢ £ ¤ ¡ ¥ ¤ ¦ §¦ ¨ ¢ © ¡ ª« ¢¨ ¬ ¥ « £¡ ® ¦© ¢§ª ¤ ¤ « « £¨¨©¬ ® £ ª ¥ ª ® ¦ «
¥ ª ¯
¬ ¤¡ £ ¡ ¢ ¡¢ ¤ « ¦ ¡ ¥¨¡ ¥ ®¡ ® ¥ ¤¦§¬¢¡ ®
.
°§ª ¤ ¥ ¡ ¤ ¦ © ¢® ª ¬ ¨±¨ ¨ ¢ © ,
« ¬ ¨±¨ ® ¥ ¤¦§¦ ¥« £¡ ¨¢ © ¡ « ±¨ ®¦ © ®¡¨±¨ ¬ ¨ ¨ ¬ « « ¬¢¡« ¦ ¬ ¥ ®¥.
²¦ ¡ ¡ ®¡¦¬¨ ¬ ®¡¢ ¡¥ ¬ ¥¨ ¨¢ ¤ £ ª ¥ ¤ ª¨© ª©®¥ ±¨« ¦ ©,
³¬¨,
® ¬¥ ¢¡ ®ª ¡ ª¯¬«±¨ ¨ ¢ © ´²ª §, 1996
µ.
° ¡¥
¬©¡ ª ¥
,
¥ ¡ ¬ « ¤© ¡ ¨ ¤ £ ª¥ ©¢¡¦ £ª¨§ ¥ª§®¨¬¢¡ ¡¨¦ ¨¢ ©®¡ ¬¦¡ ¬ © ¢¡¦¥ ª¢ ¨ ¦¨ ¢.
¶ ¡¢ « ¨ ¬« ¨ ®¡ ®¡ ¡ ¦ ¡ ® ¦« ¨ ¤.
·¥¡ ¡ ®¬ ¢ « ¨ © ¢¡¦ ¡ ¡ ®¡ ª¡« §¦© ¥ ¡.
²¢¡¦ ¡¨ © ª¨¢®¡¬¨ª ¤¡® ¤ £¡ -
£¡ ¤© ª ¨ ¢®¡¬ ¦¨ ª ¬ ¢ ¦ ««¦¬¨¬ ¥ª§¢¢ ¥ª § ®¨ ¬¢¡,
£ ª ¨¦ © ¥ ¡¬ ««¥ ª §¦© ¥ ¤ ®¡ ¢ £¨ ® ¤ ©¢¡¦ £ ª ¢¡ © ¨© ¢¡ ¦ §´¸¨ £ ª §¹1995
µ.
B
¡ ¥ª § ®¨ ¬ ¢¡ ®¥ ®¡£®¬ « ±®¡ ®¨ ¤ §¦ § ¤ ¡ ¨ £¡ ¥ ® £¡ º ª¡ £ ¦. B
¡ ¥ ® ¦ © £¡ ¤ £ ¢ ª ¬¯¡ ¦ ¡® ¬ ®¡¥ ¤ ª¨ ©¡ §¦ ©£¢ª ¬¯¡¦ ¥ª§®¨ ¬ ¢¡,
« ¡ ¢ ¦ ¢³ © ® ¥±¬ ©.
B
¡ º ª¡ £¦ ® ¦ © £¡ ¤ £ ¢ ª ¬¯¡¦ ®¡¥ ¤ ª¨© ¡ §¦ ©£¢ ª ¬¯¡¦ ¥ª§®¨¬¢¡,
« ¡ ¢ ¦ ¥ ¤ ¦¨ ª ¨ ¨ ¬ ¥ « £¦ ¡ ¥¨ ¥¨¬¹ ® £ ¡ ¤¬ª±
.
B
¡ §¦ « ª¨¥¬¥ ±¨ « ¦ ©
® ª¡£ ¡ ¥ ® £¡
º ª¡ £¦
,
B
¼ ½¾½ ¿ÀÁ Â
ÁÃÂ
Á Ä
C
Q (unit)
TC = FC + VC
Å ÆÇ ÈÆÉÊ
.
ËÉ ÌÆu
ÍÎÆ ÏÆKeterangan:
TC
= total cost
TVC
= total variable cost
TFC
= total fixed cost
Q
= kuantitas
Kurva FC atau TFC mendatar menunjukkan bahwa besarnya biaya tetap
tidak tergantung pada jumlah produksi. Kurva VC atau TVC membentuk huruf S
terbalik menunjukkan hubungan terbalik antara tingkat produktivitas dengan
besarnya biaya. Kurva TC sejajar dengan TVC menunjukkan bahwa dalam jangka
pendek perubahan biaya total semata-mata ditentukan oleh perubahan biaya
variabel (Rahardja dan Manurung, 2000).
Biaya tetap total (TFC) yaitu biaya yang secara total tetap pada waktu
ÐÑÒ ÓÔ ÕÖ Ô ×Ø Ù
1995
Ú,
ÛÒ ÜÝÔÖ Ô ÓÔ Ü ÞÔ ß ×Ô àÒÜÒ ÕØÛÔ Ô Ü ÙàÒÜáÔ àÔ ÖÔÜ ÓÑ ÖÑÕÚ áÔâÔÛãäÔ ßÔ ÖÔÜØÛÒ Õ ãà ÔÓÔÜàÒ ÕÓÔâØÔ ÜÔÜÖÔ ÕÔà ÕÑá ãÓä Øå Ø äØ ÓáÒ ÜæÔÜß ÔÕ æÔçãÔ âÔ ÖÔ ã ßÔ ÕæÔ àÕÑáãÓ äØ.
ÐÒ âÔØÜØÖãè
ÛÒÜãÕ ãÖ
éÔ ßÔ Õ áçÔ áÔÜ
êÔÜãÕ ãÜæ
Ù
2000
Ú Û ÒÜÝÔ Ö ÔÓÔÜ ÞÔ ß ×Ô àÒÜáÔ àÔ ÖÔÜ Ö ÑÖ Ôâ ÔÖ Ô ã ÖÑÖ Ôâ ÕÒëÒÜãÒ Ùì éÚä Ô ÛÔ áÒ ÜæÔÜ çãÛâÔ ß ã ÜØÖ Ñ ãÖà ãÖ ÙQ) dikalikan dengan harga output per unit (P).
Pendapatan bersih atau laba atau keuntungan merupakan selisih antara
penerimaan dan semua biaya. Secara matematis analisis pendapatan dapat ditulis
sebagai berikut (Soekartawi, 1995):
π = TR – TC
= (Y . Py) – (VC + FC)
Keterangan:
π
= keuntungan/laba/pendapatan bersih (Rp)
TR
= total penerimaan (Rp) TC = total biaya (Rp)
Py
= harga Y (Rp)
Y
= produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
FC
= biaya tetap (Rp)
VC
= biaya variabel (Rp)
íîí
.
ï ðñ òó ôõö ô ÷ôñ ø÷ôùô ú ûúPrinsip optimalisasi penggunaan faktor-faktor produksi pada prinsipnya
adalah bagaimana menggunakan faktor-faktor produksi seefisien mungkin.
Soekartawi (1993), menyatakan bahwa pengertian efisien dalam ilmu ekonomi
digolongkan menjadi 3 macam, yaitu efisiensi teknis, efisiensi harga (alokatif),
dan efisiensi ekonomis. Penggunaan faktor produksi dikatakan efisiensi secara
teknis bila faktor produksi yang dipakai dapat menghasilkan produksi yang
maksimum. Produsen mendapatkan keuntungan besar dari kegiatan usahanya,
misalnya karena pengaruh harga maka produsen tersebut dapat dikatakan
mengalokasikan faktor produksinya secara efisiensi harga. Efisiensi harga
üýþ ÿ ý
. E
þ þ ý ÿ ÿü ý
.
E
ý ü ü ü ÿý
-
ý. E
ÿ üý ÿÿ ü ý ÿþ ý ÿ þ ü ý þ
, 1996
.
E
üýþ ÿ ÿü ÿ ý ÿ/C
ýþý ü ü ýÿ ý ü ý ÿ üýþÿ
.
/C
ý þ ý ü ÿü ÿ ý ü ý ü
ÿ ý üýþ ÿ
.
/C
ý þ ÿ þ
üýþ ÿ ÿ ü ýþ ÿ ý þ þ ÿ ý ü ý ýÿü ü ý ü ü
.
/C
ý þ ÿ ü ý þýü ý ÿþ ÿ ý þ
-
ü.
/C
ý þ ý ÿ ý ý ý ÿ ýÿ ÿ ý ý þ þ ÿ
ÿ ý
/C
ýþ ÿ üÿ þ ýý þ ý
, 1995
:
= R/C
R = Py . Y
C = FC + VC
a = ((Py.Y) / (FC + VC))
Keterangan:
a
= efisiensi biaya
R
= penerimaan
C
= biaya
.
!"# $ !%u
& !' #()*)$)#B
+ ,- ./ 0+ ,+ 12 344, -.,4 2 54 04 - 3+, 6643741/4 , -2, 6/4 - /+348 .4, + /9,932.:4;4 -4 ,254<43:0+:24<2:4:25 4, 0+374624 ,/+ 18 4
. B
+:4 1,=4
0 +, 540 4-4, -.,4 25412 -9-4<0+ ,+ 12344 ,-+ 1 34:./,4-.14 54 04 - 52 6., 4/ 4,.,-./ 0+ 17 4,52, 64 , /+ 7+ 1;4:2<4 , 0 +-4, 2 :4-. -+ 1;4 54 0 =4 ,6 <4 2,,=4
.
>+ 1,=4 -4 4, 2 ,2 04 54 . 3. 3,=4 7+ ,4 1 82 /4 /2-4 3+374 ,52 ,6/ 4, 0+ 17+ 54 4 , 4 ,-41 34: =4 14 /4- + /9,932. A
54<4; - 254 / 5+32/24, 72<4 / 2- 4 3+,? 974 3+, +1 40 /4, 0 +17 4, 52, 64 , - + 1:+7.- 04 54 34: =41 4/ 4- =4 ,6 - 14 52:29,4<.
>+1,=4 -44, -+ 1:+7.-i
@valid
54 , - 254 / :+ 0+ , .;,=4 7+ ,4 1.
A4: =4 14 /4 - =4 ,6 - 14 52:29,4<
3+ ,64 ,6640
7 4;B4
0+,+1 2 344 , - .,4 2 ;4 ,=4 3+ 1 .04 /4 ,:+7 4624 ,/+?2<:4 84 :+ 54 ,6/ 4, =4 ,6- +17 +:4 17+ 1 .0 40+ ,+1 2 34 4,54<4 3 7+ ,-./,4-.14=4, 652 /9,:.3:29 <+;/+<.41 64C D+ 1, 4, -9
, 1996
E.
B
+ 7+ 14 04./ .14,0+ , 5404- 4,=4 ,6/2-4/+ ,4<4 ,-414<42 ,:
4
.
>+ ,5 40 4-4, /+ 184 0+ -4 ,2 Coperator’s farm labor income
E,
0+ ,5 404-4, 2 ,2 5 20+ 1;2- .,6/ 4, 54 12 0+,+ 12344 , 54 12 0+ ,8.4<4, ;4:2< CA
E.
>+ ,+ 12 344, =4 ,6 5 20+ 1;2- .,6/ 4, 5 41 2 =4 ,6 52 0+ 1 6.,4 /4, .,-./ /+<.4164 CB
E= (A + B = C)
ditambah dengan kenaikan nilai inventaris (D) menjadi C + D = E dikurangi
dengan pengeluaran tunai (F) dikurangi pengeluaran yang diperhitungkan (G)
termasuk bunga modal. Ringkasnya A + B + D – F – G = E – G =
pendapatan
kerja petani
= H.
b.
Penghasilan kerja petani (
operator’s farm labor earning
= J). Diperoleh dari
H + B + J (B) ini misalnya tanaman dan hasilnya yang dikonsumsi keluarga
merupakan penerimaan tidak tunai.
c.
Pendapatan kerja keluarga (
family farm labor earning
= L). Diperoleh dari : J
+ nilai tenaga kerja keluarga (K) = L. Ukuran terbaik kalau usahatani
dikerjakan oleh petani dan keluarganya.
d.
Pendapatan keluarga (
family income
= Z). Cara untuk memperolehnya yaitu
dengan menjumlahkan total pendapatan keluarga dari berbagai sumber.
Tingkat pendapatan seseorang berpengaruh terhadap penggunaan dalam
FG HI
-
FGHI JGI K L HM G NI JG LO PGKG H QOFO IKRGQ RO PS NSTG I LGUG.
VO PGFHRI JG,
LO LOWXGI K JG IK YOY HF HRH QOI ZG QGNG I XO IZG T P HG LG I JG QOXLO I NG LO QOI KKSI GG I QO IZGQ G NGI SINS R ROQO X FSG I RO FSGXKG YO XSQGRG I RO QOXFSGI QGFHIK S NGYG ZHG INGXG ROQ O X FSGI JG IKFGHI IJG[VGF HOY,
\.
].
ZG IVSQ X HJGNH
. 2003
^.
_WI N XHP S L H GZ G FGT LOKG FG LO LSGNS JG IK Z H NOXHYG WFO T LOLO W XGI K LONOFGT YOFGRS RGI POXPG KGHS QGJG JG I KYOYPOXHRGI ZGYQ G R YG LS RGILSYPOXZGJG PGHR POXS QG P OI ZGYG SQS I PO XSQG SG IK
.
`GI MGG N YO IKTHNSI KIHFGHR WI N XHP S L HNOXLO PSN POXKSIG LOP GKGH Z G LGX SI NS R YO IKONG TS H LOPOXG QG POLG X Q O XG IG I S LG TG JG IK Z H ROXU GRG I WFO T LO LOWXGIK NO XTGZ GQ QOI ZG QGNG I ZG I G RT HXI JG ZG QGN Z HGIZ G F RGI SINS R LS YPOX QO IKTGLHFGI.
VSYP GI KG I SLG TG NO XTG ZG Q QO IZGQ G NGI ZG QG N Z H RONG TS HZO IKGIYOI KKSI G RGIM WXYS FG L HQOXLO I NGLO[\GLHP, 2004
^.
a b cd e f ghij gke lmj mf gh
]O X ROP SIG I XG R JGNG ZGFGT QOXRO PS IG IJG IK ZHLOFO IKKG XGRG IGNG SZHROF WFG WFO TXG R JGN
/
QO ROP SIJG IKZ H ROFWYQ W RRG IZGFGYSLGTG ROnH F NG IGYGIQOXROPS IGI XGRJG N ZG I S LG TG XS YG T NGI KKG QOXRO PS IG I XGRJGN.
RGoGLGI QOXRO PSIGI XG R JGN Z H YG R LSZ RG I U SKG LSG NS RGoG LG I JGI K Z G FG Y QOI KOYPGI KG II JG P GIJGR YOFHPG N RG I Q G XN HL HQGLH XGRJG N ZG I YOXG IKL G IK NS YPS TI JG HIpO L NG L H ZGXH YGL JG XG RGN LORHNG XI JG,
Z O Y H QOYPO XZGJGGI O R WI W YH GNG S QOIHIK RGNG I ROLOUG T NOXGGIXGRJGN.
q LGT G NGIH QOX RO PSIGI RWQ H Z H _GP SQGNO I
B
WIZ WoWL W RT S LS LI JG Z H _OnG YG NG I VS YPOXoXHIKHI YOXS QGRG I SLGTG JG IK YOIU G Z H Q HFHTG I PGK H QO NG I H RGXO IG Q XW LQORI JG JG IK YO IUGIU H RGI ZH YGLG RHI H YG SQS I YG LG JGIK GRG I ZGNGIK,
RWQH YO XS QGRG I RWY WZHNG L NG IGYGI QO X ROP SIG I JG IK QWNO I L HGF YOI KHLH QOFSGI KQ G LGX PGHR Z WYOL NHR YG SQS I HI NOXI GL HWIGF.
]XWLQ O R
rs tuvs w xy
B
zy {z |z } z,
} s ~s }swustuvsw xy{ s|s u ytx ts ws} sy { xy sy rstuv swxyB
s yu |sy {s y w u tz y{z { w u,
rs tuvsw xy xtx { } x~s ws y,
rstuv sw xy wu tzy{z { uws s,
} x ws rstuvs wxy ztz~y z {s y wu tzy{z { ts s w
.
xy{u {u ~z s~ s y xy { s |~ss rstuv swxyB
zy{z|z} z sz ws } tx s }s ~ { s } u u s |s { sy s {u s {xys y s ws v xys s s y}x tssvxwsy .
rxs{ ss ys~sB
zy{ z|z} z uw xtx vz wxy} s y tx} s } xts s }s~s }s w u v xyu tsy zy w tu} {s ~s v xyx tsysy v x xtuys y s s w u } u} ys vs {s z z { w s} zv{ s|s u
,
s xys { {sx s tzy {z |z} z y { {u uy z~ x ~ zs } s y w xvs w u ywu xtu {{sssy w sy s s yvx xtuys yw x uws sz z{ws } zv .
z} } z v
B
z y{z |z} z u uv }w sw x} {s ~s v x {ss y sy z v vs {s } s ~s y s} zys ~ s xys v s{s w s uy2010
zvB
z y{z|z} z xy x vs w vz} } x-31
} x tss {sx s s y x~ ws s}s zv tx us ~ ws}. C
ws s }s zv s s wB
zy{z|z} z{ y ~s x~ s}s zv sys }{ts y{y s y413
ws s} szv ~ s yys { y {zyx} s.
s~ w u w{s ~ sy { vxy s u z ~ x zy{ } } w uwu ws ys s uvu yuss vx xtuys y z v s s w{B
zy{ z|z }zsyu u y sxy xv sw s|s }s ys y uu vw y {s ws }vx u ss ys ~s uwvxu yuys y.
xw sy zv s s w { y{ zy x} s v s{ s u u ys
,
u } u} ys u~s u s |s x~s u sy u}s sws y zv s s w { v x x tuysy-
v x x tu ys y s sw sy x xs ~ .
} ss wsy
x u vs sy } us wu z s y } s} v z {u } { sy s v xw sy } x tss v x~ s} s ys xy z s y }s} s~s
,
wxyss x s,
{sy z{s~ { w uyusy vs {s v z{u } } x wz vx wsys y,
tstx {s } s s yvs {sv xys s y~stssw suw{s .
x~sy wu xs{ss y s ~s } x ws ~ s y t x s{ s { { x} s utx | y y rstu vs w xyB
zy{z|z} z us tx vxy s u vs {s v z} x} v z {u } .
ywu xysvs s } ~ v z{u } { vx ~u sy|s w us y u uv ~s s
v sys y
{s y{ vx ~u syvxysw u s y s y uuvy w xy} {s ~sv xy uys s sytss
,
z {s ~{sys wz-
s w z ~sy{ s~s u} s sws y .
¡ ¢ ¢ £ ¤ ¥ ¢£ ¦
.
§£ ¢ ¥ ¤ ¦ ¡ £ ¢ ¥ ¤ ¦ ¤ ¡-
¡ ¤ £ ¢¥ £ -£ ¤ ¨ £ ¡ ¦ ¤ ©¢ ¢ ¡ ¢ ¥ ¢¥ .
ª£ ¦ ¢ ¢¢ £ ¢£ ¢ £ £ ¡ ©¢