PERAGA KELERENG DAN DISKUSI KELOMPOK
BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI KORIPAN 01
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2005/2006
Skripsi
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Nama : M.Muktasim Zuwono
Nim : 4102904023
Program Studi : Pendidikan Matematika Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
belajar yang menyenangkan, sehingga proses pembelajaran matematika dapat menjadi kegiatan yang diminati siswa.
Salah satu upaya untuk menumbuhkan kondisi belajar siswa yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika adalah menggunakan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok bagi siswa kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2005 / 2006
Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana hasil belajar matematika pada pokok bahasan perkalian dan pembagian bilangan cacah dengan hasil sampai dengan 50 menggunakan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok bagi siswa kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2005 / 2006
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan perkalian dan pembagian bilangancacah dengan hasil sampai dengan 50 menggunakan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok bagi siswa kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2005 / 2006
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan melakukan proses pengkajian siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 3 pertemuan dan diakhir siklus diberi tes secara individu. Pada tes akhir siklus I rata-rata nilai tes 72,7. Siswa yang mendapat nilai ≥ 7,5 ada 77,7 % sebanyak 21 anak dari 27 anak, kemudian siklus II rata-rata nilai tes 80. Siswa yang mendapat nilai ≥7,5 ada 88,8 % sebanyak 24 anak dari 27 siswa.
Peraga Kelereng dan Diskusi Kelompok bagi Siswa Kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
Hari : Senin
Tanggal : 28 Agustus 2006
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Kasmadi Imam S, M.S Drs. Supriyono, M. Si
NIP. 130781011 NIP. 130815345
Pembimbing Utama Ketua Penguji
Isnarto, S. Pd, M. Si Drs. Amin Suyitno, M. Pd
NIP. 132092853 NIP. 130604211
Pembimbing Pendamping Anggota Penguji
Endang Sugiharti, S. Si, M. Kom. Endang Sugiharti, S. Si, M. Kom.
NIP. 132231407 Nip.132231407
Anggota Penguji
Isnarto, S. Pd, M. Si
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 10 Agustus 2006
M.Muktasim Zuwono
Motto
* Katakanlah kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan lagi tambahan sebanyak lautan (pula). (Al Kahfi : 109)
* Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Al Insyiroh : 6)
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk : 1. Bapak dan Ibu tercinta
limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DENGAN ALAT PERAGA KELERENG DAN DISKUSI KELOMPOK BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI KORIPAN 01 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2005/2006.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Terimakasih penulis sampaikan atas bimbingan, bantuan dan nasehat kepada :
1. Prof. Dr. A.T Soegito, SH., M. M., Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. Kasmadi Imam S., M. S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Supriyono, M.Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri
Semarang.
4. Isnarto, S.Pd, M.Si., Dosen Pembimbing utama dalam penyusunan skripsi ini. 5. Endang Sugiharti, S. Si, M. Kom, Dosen pembimbing pendamping dalam
penyusunan skripsi ini.
Negeri Semarang.
9. Kepala SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang telah memberi ijin penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari tak ada gading yang tak retak. Skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak.
Semarang, Agustus 2006
Abstrak ……….…………. ii
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ……….………. 1
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Landasan Teori ………. 7
1. Hakikat Belajar ………... 7
2. Hakikat Mengajar ………... 9
3. Hakikat Belajar Matematika ………... 9
4. Tujuan Pembelajaran Matematika ……….. 10
5. Matematika SD ……….………. 11
6. Hasil Belajar Matematika ……….. 12
7. Pengertian Media ……… 14
8. Pokok Bahasan yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Penelitian………. 16
B. Kerangka Berpikir ……… 17
D. Indikator Keberhasilan ……… 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasli Penelitian ……….. 25
B. Pembahasan ……… 30
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ……… 33
B. Saran ………. 33
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Lampiran 3 Data Hasil Tes Siklus II………. 38
Lampiran 4 Rencana Pembelajaran siklus I ………. 39
Lampiran 5 Rencana Pembelajaran siklus I……….. 43
Lampiran 6 Rencana Pembelajaran siklus II………. 46
Lampiran 7 Rencana Pembelajaran siklus II ……… 49
Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Siklus I ….……… 52
Lampiran 9 Soal-soal Tes Siklus I…….……… 53
Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Siklus II …………..………. 55
Lampiran 11 Soal-soal Tes Siklus II…….……….. 56
Lampiran 12 Lembar Jawaban Tes Siklus I………..……….. 58
Lampiran 13 Lembar Jawaban Tes Siklus II………..………. 59
Lampiran 14 Kunci Jawaban Tes Siklus I………..………. 60
Lampiran 15 Kunci Jawaban Tes Siklus II………..……… 61
Lampiran 16 Pedoman Observasi Guru siklus I pertemua 1……… 62
Lampiran 17 Pedoman Observasi Guru siklus I pertemuan 2……… 67
Lampiran 18 Pedoman Observasi Guru siklus II pertemuan 1………….. 72
Lampiran 19 Pedoman Observasi Guru siklus II pertemuan 2 …………. 77
Lampiran 20 Lembar pengamatan siswa siklus I pertemuan 1………….. 82
Lampiran 21 Lembar pengamatan siswa siklus I pertemuan 2………….. 83
Lampiran 22 Lembar pengamatan siswa siklus II pertemuan 1………… 84
Lampiran 23 Lembar pengamatan siswa siklus II pertemuan 2………… 85
Lampiran 24 Gambar 1………. 86
Lampiran 25 Gambar 2……….. 87
Lampiran 26 Gambar 3………. 88
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Matematika sebagai ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang dengan amat pesat, baik materi maupun kegunaannya. Matematika mempunyai peran yang cukup besar, bukan hanya memberikan kemampuan perhitungan kuantitatif tetapi juga dalam hal penataan cara berfikir terutama dalam hal pembentukan kemampuan menganalisa, melakukan evaluasi hingga memecahkan masalah. Matematika sebagai ibunya ilmu dimaksudkan bahwa matematika adalah sebagai sumber ilmu dari yang lain, banyak ilmu-ilmu yang penemuan dan pengembanganya bergantung dari matematika. Matematika diakui penting, tetapi sulit dipelajari, maka tidak jarang siswa yang semula menyenangi pelajaran matematika, beberapa bulan kemudian menjadi acuh sikapnya. Mungkin, salah satu penyebabnya adalah cara mengajar guru yang tidak cocok baginya. Guru hanya mengajar dengan satu metode yang kebetulan tidak cocok dan sukar dimengerti oleh siswa.
konsep dan mengetahui kondisi murid. Cara meminimalisir turunya motivasi anak dalam belajar matematika. Pada gilirannya siswa dapat menangkap makna pengajaran dari guru dan pada akhirnya siswa dapat menjadi manusia yang handal di daerahnya. “Semakin profisional guru dalam melaksanakan tugasnya semakin terjamin tercipta dan terbinanya kesiapan dan kehandalan seseorang sebagai tunas bangsa.”
Kondisi riil di SD Negeri Koripan 01 tahun 2005 / 2006 yang berjumlah 165 siswa mereka tergolong low motivation, sehingga hasil belajar matematika mereka rendah. Akan tetapi hal ini memungkinkan untuk ditingkatkan dengan melalui penanganan yang baik.
Berdasarkan diskripsi di atas penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN PENGERJAAN HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DENGAN ALAT PERAGA KELERENG DAN DISKUSI KELOMPOK BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI KORIPAN 01 KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2005 / 2006.
B. Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar anak dalam menyelesaikan pengerjaan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50 melalui pembelajaran dengan metode diskusi dan pemanfaatan alat peraga kelereng di kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2005/2006.
D. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat pelaksanaan ini digunakan sebagai umpan balik guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, sebagai landasan perbaikan pemilihan metode dan variasi mengajar. Selain itu juga dapat memberikan manfaat bagi guru / siswa sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa :
a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam menyelesaikan pengerjaan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50.
b. Memudahkan siswa menyelesaikan soal-soal dalam operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50.
c. Menghilangkan pandangan bahwa matematika itu sulit dan pelajaran yang menakutkan.
d. Meningkatkan hasil belajar dan pretasi siswa.
2. Manfaat Bagi Guru :
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penguasaan materi pada opersi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50.
b. Guru akan lebih mengerti akan pentingnya alat peraga dan metode yang di terapkan setelah uji coba.
c. Melatih guru dalam melakukan penelitian khususnya penelitian tindakan kelas.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami atau menafsirkan dari istilah istilah yang ada, perlu penegasan dan pembahasan dari istilah–istilah yang berkaitan dengan judul skripsi :
1. Meningkatkan
Berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang, babak, mendapat imbuan me-kan menjadi meningkatkan yang artinya membawa ke jenjang yang lebih tinggi atau membawa ke jenjang berikutnya. 2. Perkalian
3. Pembagian
Operasi pembagian merupakan kebalikan dari operasi perkalian . Pembagian ini juga mulai di ajarkan pada siswa - siswi kelas II di sekolah tingkat dasar
4. Diskusi
Perundingan untuk bertukar fikiran (bahas-membahas) tentang sesuatu masalah. (KBBI :245 ) W. J. S. Poerwardarminto
5. Alat peraga kelereng
a. Alat berarti benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu b. Peraga berarti alat untuk memeragakan sajian pelajaran c. Kelereng sama dengan guli, gundu ( KBBI : 466 ) W. J. S.
Poerwadarminta.
F. Penulisan
Skripsi ini terdiri dari tiga bagian yakni bagian awal, bagian inti dan bagian akhir penutup,
1. Bagian awal Skripsi
Bagian ini berisi tentang halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi dan daftar lampiran.
2. Bagian inti skripsi
Bagian ini terdiri dari lima bab yang meliputi :
BAB I pendahuluan meliputi pemilihan judul, permasalahan, cara pemecahan masalah, tujuan penelitian, penegasan istilah dan sistimatika skripsi.
b. BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
BAB II berisi tentang landasan teori dan hipotesis tindakan yang membahas teori–teori yang mendukung penelitian antara lain tinjauan kepustakaan, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian.
c. BAB III METODE PENELITIAN
Bab III menguraikan tentang subyek penelitian, variabel siklus penelitian, analisis uji coba perangkat tes, cara pengambilan data dan indikatornya.
d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisikan tentang analisis data dan penelitian, membahas pengujian hipotesis dan data hasil penguji. e. BAB V PENUTUP
Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang merupakan akhir dari bagian isi.
3. Bagian akhir skripsi
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teori
1. Hakikat belajar
Pembahasan perihal belajar pada hakikatnya cenderung untuk ingin mengetahui proses psikologis yang terjadi di dalam diri seseorang. Para ilmuan telah berhasil mencoba memaparkan beberapa teori-teori belajar dalam beberapa jenis. Ada yang mereka sebut teori Thorndike, teori Skinner, teori Piaget dan lain sebaganya.
a. Teori Thorndike
Law of effect yang berarti bahwa segala sesuatu tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik baiknya. (M.Ngalim Purwanto dalam Psikologi Pendidikan 1997 : 98)
b. Teori Skinner
Dalam bagian ini Burhus Frederic Skinner menyatakan bahwa hadiah atau penguatan mempunyai peranan yang amat penting dalam proses belajar.
John Piaget berpendapat bahwa struktur kognitif sebagai skema- skema. Seorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respon terhadap setimulus disebabkan karena bekerjanya sekema itu. Skema itu berkembang akibat interaksi antara individu dengan lingkungannya. (Ghufron : Skripsi S1 PMPD 2004 / 2005)
Dari beberapa pendapat para ahli di atas penulis mengambil hakikat belajar yakni adanya perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan interaksi sehingga dapat menemukan ataupun bahkan memecahkan suatu masalah dan akhirnya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.
Adapun beberapa hal perubahan perubahan – perubahan yang terjadi akibat dampak belajar :
1) Hasil belajar adalah hasil pencapaian tujuan 2) Hasil belajar merupakan suatu proses
3) Hasil belajar merupakan produk proses latihan
4) Hasil belajar merupakan prilaku efektif dalam kurun waktu tertentu
pelajaran adalah tingkat kematangan. Kreatifitas dan dinamisasi pemikiran serta prilaku ke dalam suatu situasi yang bermakna.
Secara umum belajar adalah proses interaksi antara individu dan lingkungan yang mungkin berujud fakta, konsep bahkan teori. Dari pemaparan di atas jelas bahwa proses perubahan perubahan tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktik latihan dan berlangsung secara terus menerus yang dimuarakan pada suatu tujuan.
2. Hakikat mengajar
Hakikat mengajar adalah merupakan sebuah proses pembelajaran dimana guru berfungsi sebagai transformator dan siswa sebagai mediator dengan menggunakan media dan alat peraga tertentu untuk membantu memperjelas pemahaman suatu konsep. Selain itu mengajar juga dapat diartikan mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar.
3. Hakikat belajar matematika
prinsip dalam matematika perlu dibuktikan dengan pola pikir deduktif hal ini dimaksudkan agar matematika yang dibangun terhindar dari kontradiksi.
4. Tujuan pembelajaran matematika.
Secara umum tujuan pembelajaran matematika meliputi : a. Mempersiapkan siswa dalam menghadapi masalah sehingga
mampu menyelesaikan secara logis, rasional, kritis, cemat dan jujur.
b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari – hari serta dalam mempelajari bebagai ilmu pengetahuan.
Secara khusus tujuan pembelajaran matematika meliputi : a. Siswa memiliki ketrampilan matematika untuk dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Siswa memiliki pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika, sikap kritis, logis, objektif, terbuka, kreatif serta inovatif.
c. Hakikat pengajaran dengan diskusi kelompok
Hakikat pengajaran kelompok adalah sebagai berikut : 1). Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab
antara guru dengan siswa, siswa dangan siswa.
3). Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhanya.
4). Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh, materi, dan alat peraga yang akan digunakan bahkan tujuan yang akan dicapai.
(Amin, S, 2004 : 22 )
Wheatley (1991) mengatakan menyusun kurikulum yang berpusat pada “belajar persoalan”. Siswa bekerja bersama dalam kelompok, mengartikan persoalan yang diberikan, dan mencoba memecahkan persoalan yang rumit.
Keberhasilan dalam mempelajari sesuatu banyak dipengaruhi oleh bagaimana cara siswa mempelajari dan apa karakteristik materi atau bidang yang dipelajari. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sebagian konsepnya bersifat abstrak meskipun beberapa konsep dalam isinya terdiri dari hal-hal yang konkrit serta sebagian materinya memerlukan pemahaman secara bermakna yang dapat diukur dengan seperangkat tes secara tertulis. Untuk itu dalam penelitian ini selanjutnya untuk mengukur hasil belajar matematika digunakan alat ukur berupa tes.
5. Matematika SD
Karena sifatnya masih anak-anak, sebaiknya matematika di SD disampaikan dalam bentuk permainan atau nyanyian yang sebelumnya telah dikenal siswa, hal ini bertujuan agar anak merasa senang belajar matematika. Melalui permainan dan nyanyian siswa belajar dengan penuh kegembiraan dan penuh semangat, baru kemudian menumbuhkan kemampuan logika secara sederhana. Hal ini berarti bahwa dalam menyampaikan materi matematika SD tidak cukup bagaimana menyampaikan materi kepada siswa dan bagaimana agar siswa dapat menyelesaiakan soal, namun justru terletak pada bagaimana anak memiliki logika secara sederhana untuk menemukan sendiri cara penyelesainya dan sikap yang baik ketika belajar matematika.
6. Hasil Belajar Matematika
perubahan tingkah laku. Kawasan kognitif dibagi atas enam macam kemampuan intelektual mengenai lingkungan yang disusun secara hirarkis dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, yaitu (1) pengetahuan adalah kemampuan mengingat kembali hal-hal yang telah dipelajari, (2 ) pemahaman adalah kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal, (3) penerapan adalah kemampuan mempergunakan hal-hal yang telah dipelajari untuk menghadapi situasi-situasi baru dan nyata, (4 ) analisis adalah kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian sehingga struktur organisasinya dapat dipahami, (5) sintesis adalah kemampuan untuk memadukan bagian-bagian menjadi keseluruhan yang berarti, (6) penilaian adalah kemampuan memberi harga sesuatu hal yang berdasarkan kriteria interen atau kelompok atau kriteria eksteren ataupun yang ditetapkan lebih dahulu.
Berdasarkan pandangan diatas maka yang dimaksud dengan hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil dari seseorang siswa dalam mengikuti proses pengajaran matematika pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar yang diukur dari kemampuan siswa tersebut dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika.
Hasil belajar dapat diukur dari dimensi kemampuan belajar siswa secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan siswa tersebut dapat dimaksimalkan dengan menggunakan media.
7. Pengertian Media
Oemar Hamalik (1986 : 23 ) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajarandi sekolah.
Dalam menggunakan media pembelajaran dianjurkan untuk merencanakan secara sistematis agar pembelajaran berjalan efektif dan penggunaan media pembelajaranpun menjadi lebih efektif pula. Pembelajaran efektif dengan menggunakan media perlu direncanakan dengan baik maka strategi pendayagunaanya harus memperhatikan kesesuaian media / alat peraga dengan : (1) tujuan pembelajaran, (2) materi, (3) strategi pembelajaran (metode, pendekatan), (4) kondisi : ruang kelas, waktu, banyak siswa, (5) kebutuhan siswa.
a. Kegunaan Media Pembelajaran
b. Persyaratan Media
Bila kita ingin memanfaatkan bahkan menggunakan media pembelajaran, hendaknya selalu ingat persyaratan umum suatu alat peraga. Secara umum persyaratan alat peraga itu adalah : (1) tahan lama, (2) bentuk dan warna menarik, (3) dapat menyajikan dan memperjelas konsep, (4) ukuran sesuai kondisi fisik anak / siswa, (5) fisibel, (6) tidak membahayakan siswa, (7) mudah disimpan saat tidak digunakan.(Sugiarto, Isti Hidayah 6) 8. Pokok bahasan yang terkait dengan pelaksanaan penelitian
a) Materi perkalian sebagai penjumlahan berulang Contoh: 4 x 3 = …+…+…+…=….
Penggunaan alat peraga kelereng 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 =…
=
Jadi 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
b) Materi pembagian sebagai pengurangan berulang Contoh: 8 : 2 = 8 -…-…-…- …= 0
8 : 2 = 8 –2 – 2 – 2 – 2 = 0 - - - - = habis 8 - 1 - 2 - 3 - 4 = 0 Jadi 8 : 2 = 4
B. Kerangka Berpikir
Penggunaan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran diduga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Ketepatan pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran matematika akan berpengaruh terhadap kelancaran proses pembelajaran matematika serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu penggunaan media pembelajaran akan membantu siswa dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membantu guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Hipotesis Tindakan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun ajaran 2005 / 2006. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 27 siswa, terdiri dari laki-laki 14 siswa dan perempuan 13 siswa.
B. Rencana Penelitian
Penelitian tndakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus. Tiap siklus direncanakan 3 pertemuan. Tiap-tiap siklus direncanakan berkesinambungan artinya proses dan hasil siklus I akan ditindaklanjuti dalam siklus yang ke 2. Prosedur penelitian tindakan kelas ini setiap siklus meliputi : (1) Perencanaan (planning). (2) Tindakan (acting ). (3) Observasi (observing).(4) Refleksi (reflecting).
1. Siklus I
a. Perencanan ( planning )
1. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario dan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok.
2 Menyiapkan alat bantu mengajar dan mengumpulkan data.
2. Tindakan (acting )
Siklus I dilaksanakan dengan 3 pertemuan:
a. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 28 Nopember 2005 dengan materi perkalian sebagai penjumlahan berulang.
b. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Nopember 2005 dengan materi :
1) Mengalikan dua bilangan satu angka.
2) Menemukan sifat perkalian dengan bilangan 1 dan 0.
c. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Desembar 2005 dengan materi mengerjakan soal tes siklus I
Tindakan yang dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ( 2 x 30 menit ) adalah sebagai berikut :
a. Guru melakukan apersepsi dengan metode tanya jawab tentang penjumlahan dengan dengan tujuan :
1 Mengingat kembali konsep penjumlahan. 2 Agar siswa memahami materi dengan cepat. 3 Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan. 4 Memusatkan perhatian pada situasi belajar.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan.
c. Proses tranformasi materi :
menyelesaikan soal perkalian dengan metode diskusi kelompok. Setelah selesai diskusi guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil diskusi masing-masing kelompok.
d. Setelah selesai menyelesaikan soal siswa diminta guru menuliskan hasil kerjaanya pada papan tulis. Dengan bimbingan guru siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan dari materi yang sedang dipelajari.
e. Guru memberikan tes formatif. 3. Observasi
a. Teknik pengumpulan data
1). Peneliti mengamati jalanya proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa.
2). Observer mengamati dan memberikan penilaian proses pembelajaran dari awal hingga akhir.
b. Alat pengumpul data
1). Tes formatif : pelaksanaan tes ini digunakan untuk memperoleh data kuantitatif berupa tes siswa setiap akhir pembelajaran.
2). Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai siklus I untuk memperoleh data kuantitatif di akhir siklus I.
3). Instrumen monitoring observasi guru di kelas. 4. Refleksi
a. Mengetahui kemampuan hasil belajar siswa.
b. Mengetahui kreativitas siswa dalam menyelesaikan permasalahan dengan metode diskusi kelompok.
2. Siklus II
a. Perencanan ( planning )
1. Menyusun rencana pembelajaran dan skenario dan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga kelereng dan metode diskusi kelompok.
2. Menyiapkan alat bantu mengajar dan mengumpulkan data.
3. Menyiapkan alat peraga kelereng beserta perencanaan kerja kelompok. 4. Menyusun latihan evaluasi.
b. Tindakan (acting )
Siklus II dilaksanakan dengan 3 pertemuan :
1. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 5 Desember 2005 dengan materi pembagian sebagai pengurangan berulang.
2. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Desember 2005 dengan materi membagi bilangan dengan bilangan lain tanpa sisa.
3. Pertemuan III dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Desembar 2005 dengan materi mengerjakan soal tes siklus II
Tindakan yang dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran selama 2 jam pelajaran ( 2 x 30 menit ) adalah sebagai berikut :
1 Mengingat kembali konsep pengurangan. 2 Agar siswa memahami materi dengan cepat. 3 Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan. 4 Memusatkan perhatian pada situasi belajar.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan.
c. Proses tranformasi materi :
Guru memperagakan pembagian sampai dengan 50 dengan alat peraga kelereng. Guru membimbing dan mengamati siswa dalam menyelesaikan soal pembagian dengan metode diskusi kelompok. Setelah selesai diskusi guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil diskusi masing-masing kelompok.
d. Setelah selesai menyelesaikan soal siswa diminta guru menuliskan hasil kerjaanya pada papan tulis. Dengan bimbingan guru siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan dari materi yang sedang dipelajari.
e. Guru memberikan tes formatif. 3. Observasi
a. Teknik pengumpulan data
1 Peneliti mengamati jalanya proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa.
b. Alat pengumpul data
1 Tes formatif : pelaksanaan tes ini digunakan untuk memperoleh data kuantitatif berupa tes siswa setiap akhir pembelajaran.
2 Tes siklus II dilaksanakan setelah selesai siklus II untuk memperoleh data kuantitatif di akhir siklus II.
3 Instrumen monitoring observasi guru di kelas. 4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis data pembahasanya. Kegiatan ini untuk melihat sejauh mana efektifitas kegiatan belajar dengan menggunakan alat peraga kelareng dan diskusi kelompok pada pengerjaan hitung perkalian dan pembagian serta untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru.
C. Data dan Cara Pengumpulan
Untuk memperoleh informasi yang valid dan reliabel dari pelaksanaan penelitian tndakan ini, maka perlu kelengkapan data, kualitas alat pengumpul data dan ketepatan alat analisanya.
1. Jenis data
a. Data hasil belajar siswa.
b. Data siswa dan guru selaku peneliti. 2. Cara pengumpulan data
Cara pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :
b. Hasil pengamatan dari observer. c. Hasil pengamatan dari peneliti.
D. Indikator Keberhasilan
Mengingat dari hasil tes pada umumnya pada kelas ini hasilnya di bawah rata-rata 60 maka tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari :
1. Nilai rata-rata kelas minimal 7,5
2. Persentasi siswa yang memperoleh skor ≥ 7,5 minimal 80 % dari 27 siswa yang ada.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Siklus I merupakan proses pembelajaran operasi hitung perkalian bilangan cacah dengan hasil sampai dengan 50, dengan materi: perkalian sebagai penjumlahan berulang, mengalikan dua bilangan satu angka dan menemukan sifat perkalian dengan bilangan 1 dan 0. Siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 28 Nopember 2005, 30 Nopember 2005 pada tiap pertemuan selama 60 menit dan pembagian waktu untuk pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran dan kegiatan penutup berupa tes individu dan tugas rumah.
a. Pertemuan I
Dari hasil penelitian pada siklus I pertemuan I diperoleh data sebagai berikut :
1). Hasil observasi terhadap siswa
Kemampuan guru dalam apersepsi cukup baik. Guru sudah cukup baik dalam menguasai materi pelajaran. Hal yang perlu diperhatikan adalah kemampuan guru untuk memotivasi siswa. b. Pertemuan II
Dari hasil penelitian pada siklus I pertemuan II diperoleh data sebagai berikut :
1). Hasil observasi terhadap siswa
Siswa sudah cukup baik dalam menggunakan alat peraga kelereng untuk menyelesaikan soal. Suasana diskusinya sudah lebih baik, mereka saling bekerja sama bantu membantu dalam pengerjaan soal dengan alat peraga kelereng. Siswa yang kurang, dibantu teman dalam lingkup kelompok masing-masing dan mendapat bimbingan dari guru.
2). Hasil obsevasi pelaksanaan KBM oleh guru
Kemampuan guru dalam menekankan materi dan memotivasi siswa dalam setiap kelompok sudah cukup baik, sehingga susana diskusi kelompok menjadi aktif. Secara umum kemampuan dalam menyajikan materi, pengelolaan kelas dan pelaksanaan evaluasi sudah baik.
c. Hasil tes akhir siklus I
Tabel 1 Hasil Tes Siswa
Nilai rata-rata 72,7
Ketuntasan 77,7%
d. Proses refleksi
Pada kegiatan siklus I diperoleh hasil penggabungan pengamatan dari pertemuan I dan II yang telah dilakukan peneliti (guru) dan pengamat untuk perbaikan siklus berikutnya. Secara garis besar pelaksanaan siklus I berlangsung cukup baik tetapi nilai rata-rata < 7,5 dan persentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 adalah kurang dari 80% serta perlu peningkatan keberanian siswa untuk bertanya dan berdiskusi dengan menggunakan alat peraga kelereng.
2. Siklus II
a. Pertemuan I
Dari hasil penelitian pada siklus II pertemuan I diperoleh data sebagai berikut :
1). Hasil observasi terhadap siswa
Siswa sudah cukup baik dalam menggunakan alat peraga kelereng untuk menyelesaikan soal. Suasana diskusinya sudah baik, mereka saling bekerja sama bantu membantu dalam pengerjaan soal dengan alat peraga kelereng. Siswa yang kurang paham dengan bantuan teman, diajari oleh guru dalam lingkup kelompok masing-masing.
2). Hasil obsevasi pelaksanaan KBM oleh guru
Kemampuan guru dalam menekankan materi dan memotivasi siswa dalam setiap kelompok sudah cukup baik, sehingga susana kelompok menjadi aktif. Secara umum kemampuan dalam menyajikan materi, pengelolaan kelas dan pelaksanaan evaluasi sudah baik.
b. Pertemuan II
1). Hasil observasi terhadap siswa
Jika siswa kurang jelas, siswa sudah berani bertanya dan meminta bimbingan guru atau teman sekelompoknya. Siswa bersemangat menjawab pertanyaan guru dan mengerjakan soal-soal dipapan tulis.
Kemampuan guru dalam merencanakan dan menyajikan bahan pelajaran sudah baik. Guru menunjukan rasa puas dan dapat memahami kemudahan dan kesulitan siswa dalam menerima materi pelajaran. Guru perlu memberi pelajaran tambahan kepada siswa yang yang mendapat nilai < 75 dan memberi pengayaan kepada siswa yang mendapat nilai ≥75.
c. Hasil tes akhir siklus II
Hasil tes akhir siklus II disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2
Hasil Tes Siswa
Nilai rata-rata 80
Ketuntasan 88,8%
d. Proses refleksi
B. Pembahasan
Pembahasan yang akan diuraikan disini berdaskan hasil pengamatan penelitian terhadap siswa kelas II SDN Koripan 01 Kesamatan Susukan, Kabupaten Semarang dan hasil refleksinya pada setiap siklusnya. Pada siklus I sup pokok bahasan opersi hitung perkalian bilangan cacah dengan materi perkalian 1) perkalian sebagai penjumlahan berulang, 2) mengalikan dua bilangan satu angka, 3) menemukan sifat perkalian dengan bilangan 1 dan 0. Proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Beberapa siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan soal dengan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok. Hal ini diasumsikan oleh peneliti karena siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Beberapa siswa sudah cukup baik dalam menggunakan alat peraga dan diskusi kelompok untuk menyelesaikan soal, dimana 3 x 4 bukan 3 + 3 + 3 + 3 melainkan 4 + 4 + 4 dengan mengelompokan 4 kelereng sebanyak 3 kelompok diperoleh 12 kelereng.
Pada siklus I pertemuan pertama siswa cukup siap untuk mengikuti pelajaran dengan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok. Siswa kelihatan tertarik dan senang menggunakan alat peraga kelereng meskipun pada awalnya bingung dalam penggunanya. Hal itu membuat susana kelas gaduh. Keberanian bertanya siswa kepada guru masih kurang.
dengan bantuan teman diajari oleh guru dalam lingkup kelompok masing-masing.
Pada siklus II siswa sudah baik dalam menggunakan alat peraga kelereng untuk menyelesaikan soal. Suasana diskusinya sudah baik, mereka saling bekerja sama bantu membantu dalam pengerjaan soal dengan alat peraga kelereng. Jika siswa kurang jelas, siswa sudah berani bertanya dan meminta bimbingan guru atau teman sekelompoknya. Siswa bersemangat menjawab pertanyaan guru dan mengerjakan soal-soal dipapan tulis.
Dalam penelitian tindakan kelas ini guru menempatkan diri sebagai sosok yang dapat membantu siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Hal ini ditunjukan dengan sikap guru sebagai pemimpin belajar, fasilitator belajar,moderator belajar sekaligus sebagai evaluator belajar. Guru bertugas menentukan tujuan belajar, sumber belajar serta mengarahkan bagaimana cara siswa melaksanakan kegiatan belajar, memotivasi siswa, mengawasi memberikan bantuan, bimbingan, petunjuk, menilai proses belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil keseluruhan kegiatan PTK di kelas II SDN Koripan 01Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dapat disimpulkan bahwa dengan alat peraga kelereng dan diskusi kelompok, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai dengan 50. Hal ini terbukti pada siklus I rata-rata nilai tes 72,7. Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 sebanyak 21 atau77,7% dan pada siklus II rata-rata nilai tes 80. Siswa yang mendapat nilai ≥ 75 sebanyak 24 atau 88,8%.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Amin Suyitno, 2004, Dasar-dasar dan proses pembelajaran matematika I, Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
Ghufron, 2005, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Pecahan Dengan Menggunakan Kartu Pecahan dan Diskusi Kelompok Bagi Siswa kelas III MI Ma’arif Blotongan Salatiga Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi. Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES.
M.Ngalim Purwanto, 1997, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nana Sudjana, 1989, Dasar-dasar Proses Pembelajaran, Bandung: Sinar Baru. Oemar Hamalik, 1986, Media Pendidikan, Bandung: Alumni.
Paul Suparno, 1997, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Jogjakarta: Kanisus.
Sugiarto dan Isti Hidayah, 2004, Workshop Pendidikan Matematika, Semarang: Jurusan Matematika FMIPA UNNES
W. J. S. Poerwardarminto, 1999, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Lampiran 3 Data Hasil Tes Siklus II………. 38
Lampiran 4 Rencana Pembelajaran siklus I ………. 39
Lampiran 5 Rencana Pembelajaran siklus I……….. 43
Lampiran 6 Rencana Pembelajaran siklus II………. 46
Lampiran 7 Rencana Pembelajaran siklus II ……… 49
Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Siklus I ….……… 52
Lampiran 9 Soal-soal Tes Siklus I…….……… 53
Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Siklus II …………..………. 55
Lampiran 11 Soal-soal Tes Siklus II…….……….. 56
Lampiran 12 Lembar Jawaban Tes Siklus I………..……….. 58
Lampiran 13 Lembar Jawaban Tes Siklus II………..………. 59
Lampiran 14 Kunci Jawaban Tes Siklus I………..………. 60
Lampiran 15 Kunci Jawaban Tes Siklus II………..……… 61
Lampiran 16 Pedoman Observasi Guru siklus I pertemua 1……… 62
Lampiran 17 Pedoman Observasi Guru siklus I pertemuan 2……… 67
Lampiran 18 Pedoman Observasi Guru siklus II pertemuan 1………….. 72
Lampiran 19 Pedoman Observasi Guru siklus II pertemuan 2 …………. 77
Lampiran 20 Lembar pengamatan siswa siklus I pertemuan 1………….. 82
Lampiran 21 Lembar pengamatan siswa siklus I pertemuan 2………….. 83
Lampiran 22 Lembar pengamatan siswa siklus II pertemuan 1………… 84
Lampiran 23 Lembar pengamatan siswa siklus II pertemuan 2………… 85
Lampiran 24 Gambar 1………. 86
Lampiran 25 Gambar 2……….. 87
Lampiran 26 Gambar 3………. 88
Nama Sekolah : SD Koripan 01
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : II
Semester : I
Tema : Hidup Hemat
Perkalian Bilangan
A. Standar Kompetensi
Menggunakan operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
C. Hasil Belajar
Melakukan Perkalian bilangan.
D. Indikator
. Mengenal arti perkalian sebagai penjumlahan berulang.
. Mengingat fakta perkalian sampai 5 x 50 dengan berbagai cara.
. Menghitung secara cepat perkalian sampai dengan 50.
. Memecahkan permasalahan sehari-hari yang melibatkan perkalian.
E. Materi Pokok
Operasi hitung bilangan.
F. Alokasi Waktu
2 jam pelajaran.
G. Pengalaman Belajar
1. Apersepsi
2. Kegiatan Inti
Perkalian sebagai Penjumlahan Berulang
a. Membahas kembali apersepsi di atas sebagai fakta
perkalian dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh:
Adik membeli permen 2 bungkus.
Satu bungkus berisi 5 butir permen.
Menanyakan berapa butir permen yang dibeli adik
seluruhnya.
Mengamati cara yang dilakukan siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
Cara dan hasilnya jangan begitu dipermasalahkan karena
tahap ini hanya untuk mengetahui gambaran kemampuan
yang dimiliki siswa secara umum.
b. Dari pengalaman itu, guru mengajak siswa menjawab
pertanyaan di atas
1) Pertama adalah mempermudah fakta permasalahan
keseharian tersebut dengan mengubahnya ke dalam
bahasa matematika atau kalimat matematika yaitu
bahasa simbul (lambang).
Bahasa matematikanya : 5 + 5 = …
2) Bersamaan dengan itu guru mendemonstrasikan
(memperagakan) cara menentukan banyaknya
permen yang di beli adik dengan pendekatan
penjumlahan.
Jadi 5 + 5 = 2 x 5 = 10.
5 + 5 adalah bentuk penjumlahan berulang dan 2 x 5
adalah bentuk perkalian. Dengan demikian untuk
menghitung hasil perkalian suatu bilangan dilakukan
dengan penjumlahan berulang.
Dari pengertian diatas mudah dimengerti :
3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6
e. Mendiskusikan perkalian dengan fakta yang lebih kongrit
dan dekat dengan siswa, misalnya aturan minum obat
ketika sakit.
Contoh :
Minum obat 3 x 2 sehari. Artinya dalam sehari harus
minum obat sebanyak tiga kali, yaitu: pagi, siang dan
malam .stiap minum 2 tablet.
Pagi Siang Malam
2 2 2
Jadi dalam sehari minum obat sebanyak 3 x 2 = 2 + 2 + 2 =
6
Dari contoh fakta ini konsep perkalian menjadi lebih jelas.
f. Dengan bantuan alat peraga kelereng, guru melatih
a. Menguatkan pemahaman siswa terhadap materi perkalian
bilangan cacah sampai dengan 50.
b. Post tes.
H. Sumber / Bahan /Alat
1. Buku Matematika II Cempaka Putih, halaman 34 – 48
2. Benda - benda di sekitar kelas.
3. Kelereng
Kepala Sekolah Peneliti
TUKIMIN M.MUKTASIM ZUWONO
Nama Sekolah : SD Koripan 01
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : II
Semester : I
Tema : Hidup Hemat
Perkalian Bilangan
A. Standar Kompetensi
Menggunakan operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
C. Hasil Belajar
Melakukan Perkalian bilangan.
D. Indikator
. Mengenal arti perkalian sebagai penjumlahan berulang.
. Mengingat fakta perkalian sampai 5 x 50 dengan berbagai cara.
. Menghitung secara cepat perkalian sampai dengan 50.
. Memecahkan permasalahan sehari-hari yang melibatkan perkalian.
E. Materi Pokok
Operasi hitung bilangan.
F. Alokasi Waktu
2 jam pelajaran.
G. Pengalaman Belajar
1. Apersepsi
2. Kegiatan Inti
Mengalikan Dua bilangan Satu Angka
a. Memantapkan penanaman konsep perkalian sebagai
penjumlahan berulang
b. Melakukan uji ketrampilan siswa mengalikan dua bilangan
satu angka. Siswa mengerjakan uji ketrampilan yaitu
berupa soal-soal rutin dan mengajak bermain menjodohkan
perkalian dengan hasilnya. Kegiatan ini boleh dilakukan
berkelompok.
c. Secara berkelompok, siswa melengkapi daftar perkalian
dari 1 x 1 sampai dengan 5 x 10.
d. Memberi tugas perorangan membuat daftar perkalian 1 x 1
sampai 5 x 10 pada kertas karton untuk dimanfaatkan
sebagai sarana menghafal perkalian.
e. Mengajak siswa menemukan sifat perkalian dengan
bilangan 1dan 0
1) Suatu bilangan bila dikalikan dengan bilangan 1,
hasilnya bilangan itu sendiri.
Contoh: 7 x 1 = 7
1 x 5 = 5
2) Suatu bilangan bila dikalikan dengan 0 hasilnya
adalah 0.
Contoh; 7 x 0 = 0
0 x 5 = 0
f. Mengembangkan uji ketrampilan dengan membuat atau
melengkapi tabel perkalian dan menentukan pasangan
a. Menguatkan pemahaman siswa terhadap materi perkalian
dua bilangan hasil sampai dengan 50.
b. Post tes.
H. Sumber / Bahan /Alat
1. Buku Matematika II Cempaka Putih , halaman 34 – 48
2. Benda-benda di sekitar kelas.
3. Kelereng
Kepala Sekolah Peneliti
TUKIMIN M.MUKTASIM ZUWONO
Nama Sekolah : SD Koripan 01
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : II
Semester : I
Tema : Hidup Hemat
Pembagian
A. Standar Kompetensi
Menggunakan operasi hitung dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
C. Hasil Belajar
Melakukan perkalian dan pembagian bilangan.
D. Indikator
. Mengenal arti pembagian sebagai pengurangan berulang.
. Mengingat fakta pembagian sampai dengan 50.
. Menghitung pembagian sampai dengan 50.
. Memecahkan masalah sehari hari yang melibatkan pembagian.
E. Materi Pokok
Operasi hitung bilangan.
F. Alokasi Waktu
2 jam pelajaran.
G. Pengalaman Belajar
9 – 3 – 3 = …
10 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = …
b. Memotifasi siswa agar tertarik mempelajari pembagian bilangan
2. Kegiatan Inti
Pembagian sebagai Pengurangan Berulang.
a. Membahas fakta pembagian dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh:
8 permen akan dibagikan kepada 2 anak sama banyak.
Menanyakan bagian setiap anak.
Mengamati cara (teknik) yang dilakukan siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut.
Cara dan hasilnya jangan dipermasalahkan karena tahapan ini
hanya untuk mengetahui gambaran siswa secara umum.
b. Dari pengalaman itu guru mengajak siswa bersama-sama
menjawab pertanyaan diatas.
1) Membimbing siswa mengubahnya bahasa sehari–hari
kedalam bahasa matematika. Kalimat matematikanya 8 : 2.
2) Bersamaan dengan itu guru mendemonstrasikan
(memperagakan) cara membagi permen menjadi dua
kelompok.
Secara matematika, proses mendapatkan hasil 8 : 2 adalah
melalui pengurangan berulang 8 – 2 – 2 – 2 - 2 = 0 ini
berarti 4 kali mengurang.
Berarti 8 : 2 = 4
c. Sekali lagi menginformasikan bahwa untuk mencari hasil
pembagian prosesnya adalah dengan pengurangan berulang
Proses pengerjaanya seperti berikut
Terjadi 4 kali mengurang
Jadi 8 : 2 = 4
d. Melatih ketrampilan siswa menulis kalimat pembagian bila
ditentukan kalimat pengurangan berulang hingga habis yang
telah disediakan dalam uji ketrampilan.
3. Penutup
a. Menguatkan pemahaman siswa terhadap pembagian bilangan
cacah sampai dengan 50.
b. Post Tes
H. Sumber / Bahan / Alat
1. Buku Matematika II Cempaka Putih, halaman 49 – 56.
2. Benda – benda di sekitar kelas (kelereng).
Kepala Sekolah Peneliti
TUKIMIN M.MUKTASIM ZUWONO
Nama Sekolah : SD Koripan 01
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : II
Semester : I
Tema : Hidup Hemat
Pembagian
A. Standar Kompetensi
Menggunakan operasi hitung dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung bilangan dan menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
C. Hasil Belajar
Melakukan perkalian dan pembagian bilangan.
D. Indikator
. Mengenal arti pembagian sebagai pengurangan berulang.
. Mengingat fakta pembagian sampai dengan 50.
. Menghitung pembagian sampai dengan 50.
. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pembagian.
E. Materi Pokok
Operasi hitung bilangan.
F. Alokasi Waktu
2 jam pelajaran.
G. Pengalaman Belajar
9 – 3 – 3 = …
10 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = …
b. Memotifasi siswa agar tertarik mempelajari pembagian bilangan
2. Kegiatan Inti
Membagi Bilangan dengan bilangan lain Tanpa Sisa.
a. Mengulangi informasi bahwa untuk mencari hasil pembagian
bilangan dilakukan dengan pengurangan berulang hingga habis.
b. Dengan alat peraga kelereng, guru mengajak siswa dalam
kelompoknya untuk memecahkan masalah yang mengandung
pembagian.
c. Menguji kemampuan siswa memecahkan permasalahan sehari-
hari, yang disimulasikan dengan soal cerita yang mengandung
pengerjaan pembagian bilangan.
d. Mengajak siswa menemukan sifat pembagian dengan bilangan
1, hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
e. Mengajak siswa secara kelompok untuk menyelesaikan tugas
pengerjaan pembagian.
3. Penutup
a. Menguatkan pemahaman siswa terhadap pembagian bilangan
b. Post Tes
H. Sumber / Bahan / Alat
1. Buku Matematika II Mempaka Putih, halaman 49 – 56.
TUKIMIN M.MUKTASIM ZUWONO
NIP: 130273958
Siklus : I
Pertemuan :
Petunjuk :
1. Isilah kolom jumlah, dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan aktifitas.
2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )
3. Jumlah siswa kelas II ada 27 siswa
jumlah Skala Penilaian
No Keaktifan siswa
Siswa % SB B S K
1 Hadir dalam kegiatan pembelajaran
2 Mengerjakan tugas rumah (PR)
3 Aktif bertanya
4 Aktif menjawab pertanyaan / siap
menjawab (tunjuk jari )
5 Aktif mengerjakan tugas didepan / siap
mengerjakan
6 Mengikuti secara aktif pengoprasian
perkalian dengan alat peraga kelereng dan
metode diskusi kelompok
Keterangan : Susukan………
SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % ) Observer
B : Baik ( 51 % - 75 % )
S : Sedang ( 40 % - 50 % )
Siklus : II
Pertemuan :
Petunjuk :
1. Isilah kolom jumlah ,dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan sesuai
dengan aktifitas.
2. Skala penilaian diisi dengan tanda cek ( V )
3. Jumlah siswa kelas II ada 27 siswa
jumlah Skala Penilaian
No Keaktifan siswa
Siswa % SB B S K
1 Hadir dalam kegiatan pembelajaran
2 Mengerjakan tugas rumah (PR)
3 Aktif bertanya
4 Aktif menjawab pertanyaan / siap
menjawab (tunjuk jari )
5 Aktif mengerjakan tugas didepan / siap
mengerjakan
6 Mengikuti secara aktif pengoprasian
pembagian dengan alat peraga kelereng dan
metode diskusi kelompok
Keterangan : Susukan………
SB : Sangat Baik ( 76 % - 100 % ) Observer
B : Baik ( 51 % - 75 % )
S : Sedang ( 40 % - 50 % )
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Bilangan
Sub Pokok Bahasan : Perkalian dan pembagian
Subyek Penelitian : Guru Peneliti tindakan kelas
Nama Sekolah : SD Negeri Koripan 01
Hari /Tanggal :
Waktu :
Petunjuk pengisian
Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang diamati !
No Butir – butir sasaran 1 2 3 4 5
1 ASPEK KOGNITIF
1. Kemampuan menentukan buku sumber.
a. Penggunaan bahan ajar sesuai dengan
kurikulum.
b. Sumber belajar sesuai dengan pembelajaran
yang telah direncanakan.
2. Kemampuan mengorganisasi materi
pelajaran.
a. Materi sesuai perkembangan siswa.
b. Urutan materi dari yang mudah ke yang sulit.
3. Kemampuan mendemonstrasikan bahan
pembelajaran.
a. Mendemonstrasikan bahan dengan cermat.
b. Memecahkan masalah kehidupan melalui
konsep yang telah dipelajari.
5. Kemampuan merencanakan pembelajaran.
a Bahan pembelajaran sesuai dengan kurikulum
disertai penjabaraan secara terperinci.
b. Rumusan pembelajaran tujuan pembelajaran
jelas, lengkap dan dirumuskan secara
berjenjang.
c.Tulisan dalam rencana pembelajaran mudah
dibaca.
II ASPEK AFEKTIF
1. Membantu siswa menumbuhkan
kepercayaan diri.
a. Mendorong siswa agar berani mengerjakan
di muka kelas.
b. Memberi penguatan kepada siswa yang
berhasil.
c. Memberi dorongan semangat kepada yang
belum berhasil.
2. Mendorong dan menggalakkan ketertiban
siswa dalam proses belajar mengajar.
a. Menggunakan prosedur yang melibatkan
siswa pada awal pembelajaran.
b. Memberi kesempatan pada siswa untuk
berpartisipasi dalam pembelajaran.
c. Memelihara ketertiban siswa dalam
pembelajaran.
siswa.
b. Mengendalikan diri bila menghadapi prilaku
siswa yang tidak diinginkan.
c. Menggunakan kata-kata halus dalam
menegur siswa.
4. Menunjukkan kegairahan dalam mengajar.
a. Menunjukan kesungguhan melalui
pandangan mata dan ekspresi wajah.
b. Keras dan lemahnya suara dalam proses
belajar mengajar.
5. Mengembangkan hubungan antara pribadi
yang sehat dan serasi.
a. Mendorong terjadinya tukar pendapat.
b. Menunjukan sikap adil terhadap semua
siswa.
c. Menerapkan peraruran yang sesuai selama
pelajaran.
III ASPEK PSIKOMOTORIK
1. Kemampuan menggunakan waktu secara
efesien.
a. Memahami pembelajaran tepat waktu.
b. Melaksanakan setiap kegiatan dalam
langkah-langkah pembelajaran sesuai waktu
yang direncanakan.
c. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia dalam
pembelajaran.
b. Sebagian siswa dilibatkan dalam
pembelajaran.
c. Semua siswa mendapat kesempatan
menggunakan alat bantu.
d. Guru menggunakan alat bantu yang sesuai
secara terampil dan tepat sesuai dengan
tujuan.
3. Mendemonstrasikan kemampuan
pembelajaran dengan menggunakan metode
yang tepat.
a. Menggunakan satu metode dengan tujuan,
materi, dan siswa.
b. Menggunakan lebih dari dua metode yang
semua relevan dengan tujuan, materi dan
siswa.
4. Melakukan pelaksanaan evaluasi, baik
dengan tertulis, lisan maupun dengan
pengamatan.
a. Melakukan tes tertulis sesuai dengan
pembelajaran.
b. Melakukan tes lisan sesuai dengan
pembelajaran.
4. Baik
5. Baik sekali
Susukan………..
Observ er
Mata pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Bilangan
Sub Pokok Bahasan : Perkalian dan pembagian
Subyek Penelitian : Guru Peneliti tindakan kelas
Nama Sekolah : SD Negeri Koripan 01
Hari /Tanggal :
Waktu :
Petunjuk pengisian
Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan yang diamati !
No Butir – butir sasaran 1 2 3 4 5
1 ASPEK KOGNITIF
a. Siswa dapat memahami bahasa yang
digunakan guru dalam menjelaskan materi
pelajaran
b. Siswa dapat memahami penjelasan guru
mengenai materi perkalian dan pembagian
c. Siswa dapat mengerti maksud dari
pertanyaan yang diajukan guru
d. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang di
ajukan guru
e. Siswa dapat menyelesaikan operasi perkalian
dan pembagian
f. Banyak siswa yang benar (> 75 % ) dalam
mengerjakan seluruh soal operasi perkalian
c. Siswa memperhatikan pada waktu guru
menjelaskan
d. Siswa senang dan tertarik dengan penjelasan
guru
e. Siswa aktif mencatat materi yang di jelaskan
guru
f. Siswa aktif bertanya
g. Siswa menjawab setiap pertanyaan guru
h. Siswa senang dan tertarik menggunakan alat
peraga
III ASPEK PSIKOMOTORIK
a. Siswa cepat dalam merespon atau
menanggapi pertanyaan yang di berikan
b. Siswa terampil menggunakan alat peraga
kelereng dalam mengoprasikan perkalian
dan pembagian
KETERANGAN:
1. Sangat kurang
2. Kurang
3. Sedang Susukan ……….
4. Baik Oserver
5. Baik sekali
Semester : I
Tema : Hidup Hemat
Kompetensi dasar Hasil Belajar Indikator No soal Aspek
Melakukan operasi
* Mengena larti
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Bilangan
Sub Pokok : Perkalian dan pembagian
Kelas / Semester : II / I
Waktu : 60 menit
Petunjuk umum :
1.Tulis dahulu nama, kelas , dan no absenmu pada lembar jawaban.
2. Kerjakan dahulu soal yang kau anggap mudah
3. Periksalah kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan pada pengawas
Petunjuk khusus
Isilah titik titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. 4 + 4 + = 2 x 4 =….
11. Ada 5 kotak pensil, setiap kotak berisi 3 pensil. Berapa pensil seluruhnya?
12. Di warung ada 4 piring, setaip piring berisi 8 tahu, Berapa tahu
seluruhnya?
13. Di lapangan ada 5 truk, tiap truk rodanya 6 buah. Berapa roda truk
Semester : I
Tema : Hidup Hemat
Kompetensi dasar Hasil Belajar Indikator No soal Aspek
Melakukan operasi
* Mengenal arti
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Bilangan
Sub Pokok : Perkalian dan pembagian
Kelas / Semester : II / I
Waktu : 60 menit
Petumnjuk umum :
1.Tulis dahulu nama, kelas , dan no absenmu pada lembar jawaban.
2. Kerjakan dahulu soal yang kau anggap mudah
3. Periksalah kembali pekerjaanmu sbelum diserahkan pada pengawas
Petunjuk khusus
Isilah titik titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. 10 : 5 → 10 -…-….= 0
11. Ada 14 salak di atas meja, salak tersebut dikelompokan dua dua. Ada
berapa kelompok salak di atas meja?
12. Ada 12 buah apel di atas meja akan dibagikan kepada 4 anak sama banyak.
15. Murid kelas 2 sebanyak 36 anak , akan dibentuk mernjadi 6 kelompok
regu kerja. Kelompok tersebut akan terbentuk sebanyak berapa
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Bilangan
Sub Pokok : Perkalian dan pembagian
Kelas / Semester : II / I
Waktu : 60 menit
Nama :
No :
Isilah titik – titik di bawah ini !
1. ……..
2. …….=……
3. ……x……=…..
4. ……x……=…..
5. ……+……=…..
6. ……..
7. ……..
8. ……..
9. ……..
10. ……..
11. … x … = ………..
12. … x … = ……….
13. … x … = ………..
14. … x … = ………
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Pengerjaan Hitung Bilangan
Sub Pokok : Perkalian dan pembagian
Kelas / Semester : II / I
Waktu : 60 menit
Nama :
No :
Isilah titik – titik di bawah ini !
1. … - ….
2. …. - …. - …. -…..
3. … - … -... - … = …
4. … -… = …
5. … - … = ...
6. ……..
7. ……..
8. ……..
9. ……..
10. ……..
11. … : … = …………
12. … : … = …………
13. … : ... = …………
14 … : … = ………..
1. 8
2. 5 = 15
3. 4 x 6 = 24
4. 5 x 3 = 15
5. 8 + 8 = 16
6. 28
7. 36
8. 27
9. 32
10. 45
11. 5 x 3 = 15, jadi ada 15 pensil.
12. 4 x 8 = 32, jadi ada 32 buah tahu.
13. 5 x 6 = 30, jadi ada 30 buah roda.
14. 6 x 7 = 42, jadi ada 42 butir telur.
15. 4 x 9 = 36, jadi ada 36 ekr ayam.
Penilaian
R1,N1 = Jumlah benar
R2,N2 = Jawaban benar 2 tahap (skor 2 )
Jawaban benar 1 tahap (skor 1 )
N = N1 + N2 : 2 x 10
1. - 5 – 5
2. - 6 – 6 – 6 – 6 = 0
3. - 2 –2 –2 –2 = 0
4. - 4 – 4 = 0
5. - 3 – 3 = 0
6. 4
7. 5
8. 4
9. 3
10. 6
11. 14 : 2 = 7, jadi ada 7 kelompok.
12. 12 : 4 = 3, jadi tiap anak mendapat 3 buah apel.
13. 35 : 5 = 7, jadi ada7 sentimeter tiap bagian.
14. 27 : 3 = 9, jadi tiap anak mendapat 9 jambu.
15. 36 : 6 = 6, jadi akan terbentuk 6 kelompok regu kerja.
Penilaian
R1,N1 = Jumlah benar
R2,N2 = Jawaban benar 2 tahap (skor 2 )
Jawaban benar 1 tahap (skor 1 )
N = N1 + N2 : 2 x 10
1 2804 M. Wahono
2 2836 M.Iqbal Ubaidillah
3 2838 Dewi Astiani
4 2848 Muhammad Riyadi
5 2849 Muhammad Riyanto
6 2851 Titik Istiyani
7 2852 Sulistiyanto
8 2856 Feni Wulan Karimah
9 2860 Vindiyana Ayuningsih
10 2861 Hendri Hermawan
11 2862 Adika Ari Setiawan
12 2864 M. Alvin Kurniawan
13 2865 Abdul Rohman Kafiq
14 2866 Sofyan Bagus Setyarul
15 2868 Mardatilana Aini Kurnia
16 2869 Arif Malinda
17 2870 Amanatul Khasanah
18 2871 Siti Ulva Fatmalatif
19 2872 Novia candra wardani Ningsih
20 2874 Ayu Siti Aisyah
21 2875 Ibnu Fatkul Rohman
22 2876 Dewi Utami
23 2878 M. Aqda ihza mahendra
24 2879 Ryandika Milla Prabawani
25 2880 Dini Wijayanti
26 2881 M. Rudi Prasetyo
2 2836 M.Iqbal Ubaidillah 75 v
Persentase siswa yang mendapat nilai ≥75 adalah 27 21
2 2836 M.Iqbal Ubaidillah 85 v
Persentase siswa yang mendapat nilai ≥75 adalah 27 24