Dengan ini saya menyatakan :
1. Karya tulis (Skripsi) saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (Sarjana), baik di UNIKOM maupun di
perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri.
Tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari tim pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang sudah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang
berlaku.
Bandung, Agustus 2016
Nama : Siti Hardiyanti ZR
TTL : Makassar, 24 Desember 1993 Jenis Kelamin : Laki-laki
Gol Darah : B
Agama : Islam
Suku : Bugis Makassar Kebangsaan : Indonesia Kewarganegaraan : Indonesia Status Perkawinan : Belum menikah
Nomor HP : 08112248234 E-Mail : ecizaenal@yahoo.com
Alamat : Jl. Anggrek v no 5 Maizonette, makasssar
Pendidikan :
1. SDN Mangakura III Makassar 2001-2016 2. SMPN 5 Makassar 2006-2009
3. SMAN 11 Makassar 2009-2012
4. Universitas Komputer Indonesia Kota Bandung Semester 8 (Berjalan)
PENGARUH NILAI PERUSAHAAN DAN RASIO HARGA LABA
TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR PLASTIK
DAN KEMASAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
The Effect of Value of The Company and The Price Earning Ratio On The Return
of Share in The Sub Sectors Of Manufacturing Plastic and Packaging Listed
Indonesia Stock Exchange
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Jenjang S1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Disusun Oleh: SITI HARDIYANTI ZR
21212232
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
Assalammualaikum Wr.Wb
Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini yang berjudul “PENGARUH NILAI PERUSAHAANDAN RASIO HARGA
LABA TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKRUR SUB SEKTOR PLASTIK DAN KEMASAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014”
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
baik dalam pengumpulan data maupun tata cara penyusunan, pembahasan masalah
serta penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan ilmu yang penulis miliki.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang
sifatnya membangun.
Terselesaikannya Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic. Selaku Dekan Universitas
Komputer Indonesia
3. Dr. Raeny Dwi Santy SE., MSi, selaku Ketua Program Studi Manajemen
4. Windi Novianti, SE., MM. Selaku Dosen Wali Jurusan Manajemen Kelas
5. Linna Ismawati,SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan Skripsi.
6. Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
7. Pengelola Program Studi dan seluruh karyawan / karyawati Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
8. Mama dan Papa yang selalu mendukung dan selalu mendoakan anaknya agar
diberikan kelancaran dalam perkuliahan selama 4 tahun ini. Terima kasih juga
kepada saudara saya yang selalu mendukung dan mendoakan adiknya ini.
9. Geng saya MMG (Manis Manja Group) yang sangat saya cintai, Cyntia, Oca,
Dhilla, Dini, Dhea, Betri, Wildan, Ida, Ovie, Tiara Rizky, dan teman-teman
MN6 yang sebenarnya tidak selalu membantu saya dalam suka maupun duka
dalam menyusun laporan ini hingga selesai, tapi mereka yang membuat saya
tersenyum bahagia dan menikmati pembuatan skripsi ini.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan
semangantnya
Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya bagi semua pihak tersebut di atas dan semoga amal baik yang telah
LEMBAR PENGESAHAN...i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...ii
MOTTO...iii
ABSTRAK...iv
ABSTRACT...v
KATA PENGANTAR...vi
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR GAMBAR...xi
DAFTAR TABEL...xii
DAFTAR LAMPIRAN...xiv
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang Penelitian...1
1.2. Identifikasi dan Masalah...9
1.2.2. Identifikasi Masalah...9
1.2.2. Rumusan Masalah...10
1.3. Maksud danTujuan Penelitian...10
1.3.1 Maksud Penelitian...10
1.3.2 Tujuan Penelitian ...10
1.4. Kegunaan Penelitian...11
1.4.1. Kegunaan Akademis...11
1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian...12
1.5.2. Waktu Penelitian...13
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN...14
2.1. Kajian Pustaka...14
2.1.1. Nilai Perusahaan...14
2.1.2. Rasio Harga Laba...18
2.1.3. Tingkat Pengembalian Saham...21
2.2. Penelitian Terdahulu...24
2.3. Kerangka Pemikiran...29
2.3.1. Hubungan antara PBV dengan Retrun Saham...30
2.3.2. Hubungan antara PER dengan Return Saham...31
2.3.3. Hubungan antara PBV dan PER pada Retrun Saham ...32
2.4. Hipotesis...35
BAB III METODE PENELITIAN...36
3.1. Objek Penelitian...36
3.2. Metode Penelitian...36
3.2.1. Desain Penelitian...38
3.2.2. Operasional Variabel...40
3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data...42
3.2.3.1. Sumber Data...42
3.2.3.2. Teknik Penentuan Data...43
3.2.5.1. Rancangan Analisis...45
3.2.5.2. Pengujian Hipotesis...50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...62
4.1 Gambaran Umum Peerusahaan...62
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan...62
4.1.1.1. Alam Karya Unggul Tbk...63
4.1.1.2. Argha Karya Prima Industri...64
4.1.1.3. Asiaplast Industri Tbk...64
4.1.1.4. Berlina Industri Tbk...65
4.1.1.5. Lotte Chemical Tiran Tbk...65
4.1.1.6. Indopoly Swakarsa Industri Tbk...67
4.1.1.7. Siwani Makmur Industri Tbk...68
4.1.1.8. Yanaprima Hastapersada Tbk...69
4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan...70
4.1.2.1. Struktur Organisasi AKKU...70
4.1.2.2. Struktur Organisasi AKPI...70
4.1.2.3. Struktur Organisasi APLI...71
4.1.2.4. Struktur Organisasi BRNA...71
4.1.2.6. Struktur Organisasi IPOL...72
4.1.2.7. Struktur Organisasi SIMA...73
4.1.2.8. Struktur Organisasi YPAS...73
4.2 Pembahasan Penelitian...74
4.2.1. Analisis Deskriptif...74
4.2.1.1. Perkembangan PBV Pada Perusahaan Manufaktur Sub.Sektor Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014...74
4.2.1.2. Perkembangan PER Pada Perusahaan Manufaktur Sub.Sektor Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014...78
4.2.1.3. Perkembangan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sub.Sektor Plastik Dan Kemasan Yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014...82
4.2.2. Analisis Verifikatif...86
4.2.3. Pengujian Hipotesis...97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...105
5.1 Kesimpulan...105
5.2 Saran...107
Bambang Riyanto. 2002. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE
Eduardus Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.
Fahmi Poernamawatie. 2008. “Pengaruh Price Book Value Ratio (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen Gajayana, Vol. 5, No. 2, November : 115-118.
Mariana, Mathelda, 2012. “Pengaruh Price Earning Ratio (PER) dan Price To Book Value (PBV) Terhadap Return Saham Indeks LQ 45 (Periode 2007-2009)”.
Martiani Dwi, Mulyono, Rahfiani Khairurizka. 2009. “The Effect of Financial Ratios, Frim Size, and Cash Flow From Operating Activities in The Interim Report to The Stock Return”International Journal of Economics and Finance.
Mohamad Samsul, 2006. Pasar Modal Dan Manjemen Portofolio. Edisi Baru. Dicetak : Penerbit Erlangga
Najmiyah, Dkk, 2011. “Pengaruh Price To Book Value (PBV), Price Earning Ratio
(PER), Dan Debt To Equity (DER) Terhadap Return Saham pada Industri
Real Eastate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009-2013”, Jurnal Akuntansi.
Rio, Malintan, 2011. “Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Price Earning Ratio (PER) dan Return On Asset (ROA) Terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2010”.
Ridwan, Hidayat, 2014. “Pengaruh Earning Per Share (EPS),Price Earning Ratio
(PER), dan Dividen Payout Ratio (DPR) Terhadap Return Saham
Perusahaan (Study pada Sektor Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia Tahun Periode 2011-2013”,Jurnal Akuntansi.
Stephen H.Penman, Scott A. Richardson and Irem Tuna, 2006. “The Book To Proce Effect in Stock Returns and Accountng for Leverage”, International Journal of Economics and Finance.
Saniman,Widodo. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003-2005”. Tesis. Magister Manajemen Undip, Semarang.
Suad Husanan, Enny Pudjiastuti. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. Cetakan Pertama.
Kompas 2016. Berita Ekonomi indonesia 2012 Dan 2013 di Tengah Ketidakpastian Global http://kompas.com diakses tanggal 20 februari 2016
Bursa Efek Indonesia, 2016. Laporan keuangan PBV, PER, http://idx.co.id diakses tanggal 12Maret 2016
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Rasio Nilai Perusahaan (Price To Book Value (PBV))
Menurut Ang (1997), Price To Book Value (PBV) merupakan rasio pasar yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.
Menurut Jones (2000:274) PBV atau rasio harga per nilai buku merupakan hubungan
antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham. Menurut Jogiyanto
(2008:120) mengemukakan bahwa : “Nilai buku (book value) per lembar saham
menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan
memiliki satu lembar saham, karena aktiva bersih adalah sama dengan total equitas
pemegang saham. Sehingga nilai buku perlembar saham adalah total equitas dibagi
dengan jumlah saham yang beredar”. Nilai buku (BV) per lembar saham secara
matematis dirumuskan sebagai berikut :
(Jogiyanto, 2008:120)
Keterangan :
14
Beredar Saham
Jumlah
Ekuitas Total
BVS = nilai buku per lembar saham
Total Ekuitas = selisih total aset dengan total hutang
Jumlah saham beredar = jumlah saham yang beredar di pasar
Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham, yaitu saham preferen dan
saham biasa. Maka perhitungan nilai buku per lembar untuk masing-masing
kelassaham ini lebih rumit dibandingkan jika hanya mempunyai saham biasa saja.
Perhitungan nilai buku per lembar saham untuk dua macam kelas saham adalah
sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2008:120):
1. Hitung nilai ekuitas saham preferen. Nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan
nilai tebus (call Price) ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar
saham preferen yang beredar. Jika nilai tebus tidak digunakan, maka nilai
nominal yang digunakan. Di dalam perhitungan ini, agio saham untuk saham
preferen tidak dimasukkan, karena pemegang saham preferen tidak mempunyai
hak untuk agio ini walaupun berasal dari saham preferen, sehingga nilai agio ini
dimasukkan sebagai tambahan nilai ekuitas saham biasa.
2. Hitung nilai ekutas saham biasa. Nilai ekuitas saham biasa dihitung dengan
mengurangi nilai total ekuitas dengan nilai ekuitas saham preferen.
3. Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa
17
Sehubungan dengan hal tersebut, Price To Book Value (PBV) sebagai pengukur
kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya dapat dirumuskan sebagai berikut :
(Jones, 2000:274)
Keterangan :
1. Harga Pasar Saham = Nilai Pasar sekuritas yang dapat diperoleh investor apabila
investor menjual atau membeli saham, yang ditentukan berdasarkan harga
penutupan atau closing price di bursa pada hari yang bersangkutan.
2. Nilai Buku Per Lembar Saham = Nilai Aktiva bersih (net assets) yang dimiliki
pemilik dengan memiliki satu lembar saham.
Formula Nilai Perusahaan (PBV) adalah sebagi berikut (Brigham &
Gapenski, 2006: 631; Brigham & Ehrhardt, 2002: 87-89):
Dalam rasio ini harga pasar saham yang dimaksudkan adalah harga saham pada
perusahaan yaitu selisih antara nilai buku aktiva (Asset) dan nilai buku kewajiban
(Liability) dan dengan demikian tidak merupakan nilai jual perusahaan. Nilai buku
asset ditentukan dengan mengurangkan nilai perolehan asset tersebut dengan
penyusutan (Depreciation) yang telah direalisasikan. Nilai buku hutang adalah nilai
hutang yang harus dipenuhi perusahaan pada saat penilaian. Ekuitas suatu perusahaan
biasanya terdiri atas ekuitas saham, agio saham dan laba ditahan.
Price To Book Value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai
buku suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek
perusahaan tersebut (Arifin, 2002:141).
Nilai buku saham mencerminkan nilai perusahaan, dan nilai perusahaan
tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang dimilikinya. Nilai buku saham
sangat menentukan harga pasar saham yang bersangkutan sehingga mempengaruhi
investor dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham (Halim,
2003:16).
Herdiningsih (2000), PBV merupakan indikator lain yang digunakan untuk
menilai kinerja perusahaan. Semakin besar rasio PBV maka semakin tinggi suatu
perusahaan dinilai oleh para investor dibandingkan dengan dana yang telah
ditanamkan oleh perusahaan. PBV digunakan untuk mengukur kinerja harga saham
19
PBVnya mencapai di atas satu yang mununjukkan bahwa nilai pasar saham lebih
besar dari pada nilai bukunya.
Menurut Dr.Mohamad Samsul (2006:171) “Price To Book Value suatu motode etimasi
yang menggunaka varian nilai buku per saham (Book Value Per Share) dari suatu rasio atau
multiplier.
2.1.2 Rasio Harga Laba (Rasio Earning Rasio)
2.1.2.1 Pengertian Rasio Harga Laba (PER)
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:320) pengertian Price Earning Ratio (PER) yaitu:
“PER adalah rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan. Investor
akan menghitung berapa kali nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham”. Menurut
Darmadji dan Fakhrudin (2006:198), menyatakan bahwa: “Price Earning Ratio menggambarkan
apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba”. Sedangkan menurut
Jogiyanto (2008:141) Price Earning Ratio (PER) yaitu: “Price Earning Ratio menunjukkan rasio
dari harga saham terhadap earning. Rasio ini menunjukan berapa besar investor menilai harga dari
saham terhadap kelipatan dari earning”.Berdasarkan pendapat diatas pengertian PER yang
dimaksud merupakan rasio yang membandingkan antara harga saham per lembar saham biasa
yang beredar dengan laba per lembar saham.
Menurut Dr.Mohamad Samsul (2006:166) “pendekatan PER sangat terkenal dan dipakai
dibanyak negara, untuk mengestimasi harga saham”. Karena kopopuleran PER pendekatan tersebut
dimasukan dalam laporan tahunan. “Emerging Capital Market Factbook”.
2.1.2.2 Komponen Pembentuk Price Earning Ratio
“Sebelum menilai Price Earning Ratio (PER), ada baiknya investor mengetahui komponen
penting yang terdapat di dalamnya, komponen tersebut adalah :
Menurut Frank J. Fabozzi (2003:861) menyatakan bahwa pengertian EPS adalah: “Earning
per share (EPS) adalah jumlah laba bersih atau keuntungan yang diterima setelah bunga dan pajak
berbanding jumlah rata-rata lembar saham beredar.” Earning per share (EPS). EPS adalah laba
perlembar saham. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukan besarnya laba bersih perusahaan yang
siap di bagikan kepada semua pemegang saham perusahaan. Besarnya EPS suatu perusahaan bisa di
ketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Meskipun beberapa perusahaan tidak
mencantumkan besarnya EPS perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangannya, tetapi besarnya
EPS suatu perusahaan dapat diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan
definisi di atas dapat di simpulkan bahwa komponen yang terdapat dalam Price Earning Ratio yaitu
Earning Per Share dapat diketahui dengan membandingkan jumlah laba bersih yang telah dikurang
pajak dengan jumlah saham yang beredar di pasar.
2. Harga Saham
Harga saham terbentuk dari proses awal permintaan dan penawaran terhadap saham itu sendiri
yang tercantum pada laporan keuangan perusahaan. Penggunaan harga saham pada penelitian ini ialah
harga saham yang terdapat pada laporan keuangan setelah penutupan harga dibursa efek. Menurut
Rusdin (2008:66), harga saham terbentuk oleh: “Harga saham ditentukan menurut hukum
permintaan-penawaran atau kekuatan tawar-menawar. Makin banyak orang yang ingin membeli, maka harga
saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, makin banyak orang yang ingin menjual saham,
maka saham tersebut akan bergerak turun.” Berdasarkan definisi diatas penulis mengambil
kesimpulan bahwa harga saham terbentuk dari proses permintaan dan penawaran terhadap saham itu
sendiri. Makin tinggi permintaan terhadap suatu saham maka makin tinggi pula harga saham tersebut,
dan sebaliknya. Ada beberapa alasan yang mendasari penggunaan EPS dan PER adalah:
1. Karena kedua komponen tersebut (EPS dan PER) bisa dipakai untuk
mengestimasi nilai intrinsik suatu saham.
2. Dividen yang di bayarkan pada dasarnya berasal dari earning.
21
2.1.2.3 Kegunaan Price Earning Ratio (PER)
Menurut Prastowo (2002:96) kegunaan PER adalah untuk melihat bagaimana pasar
menghargai saham perusahaan yang dicerminkan oleh EPS nya. PER menunjukkan hubungan antara
pasar saham biasa dengan EPS. Makin besar PER suatu saham maka harga saham tersebut akan
semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Angka rasio ini biasanya digunakan investor
untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang.
Rumus untuk menghitung PER suatu saham adalah dengan membagi harga saham perusahaan terhadap
earning per lembar saham.
Secara matematis, rumus untuk menghitung PER adalah sebagai berikut:
(Sumber: Fahmi, 2011:138)
2.1.3 Tingkat Pengembalian Saham (Return Saham )
2.1.3.1 Pengertian Tingkat Pengembalian Saham (Return Saham )
Return (kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas
suatu investasi yang dilakukannya.Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati
dari suatu investasi, tentunya investor (pemodal) tidak akan melakukan investasi. Jasi
setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama
mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai return saham baik langsung maupun
tidak langsung (Robert Ang, 1997 : 202)
Menurut Elton & Gruber (1995) saham adalah menunjukkan hak kepemiilikan
didefinisikan sebagai surat berharga yang menjadi bukti penyertaan atau kepemilikan
individu maupun industri dalam suatu perusahaan.
Return saham menurut Robert Ang (1997) adalah: “Tingkat keuntungan yang
dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukannya”. Sedangkan
Return Saham menurut Eduardus Tandelilin (2010:102) menyatakan bahwa: “Salah
satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya”.
2.1.3.2 Komponen-komponen Return Saham
1. Current Income (pendapatan Lancar ) merupakan keuntungan yang diperoleh
melalui pembayaran yang bersifat periodic seperti pembayaran bunga deposito,
bunga oblogasi, deviden dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancer,
maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau
setara kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat, seperti bunga atau jasa giro
dan deviden tunai. Dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dapat
dikonversi menjadi uang kas yang setara kas adalah saham bonus atau deviden
saham.
2. Capital gain yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga
jual dengan harga beli saham dari suatu instrument investasi. Capital gain sangat
tergantung dari harga pasar instrument investasi, yang berarti bahwa instrument
investasi harus diperdagangkan di pasar. Dengan adanya perdagangan maka akan
23
Besarnya capital gain dilakukan dengan cara menghitung return histories yang
terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat
kembalian yang diinginkan.
2.1.3.3 Jenis-jenis Return Saham
Menurut Siti Resmi (2002:288) return saham dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Return Realisasi Return realisasi merupakan: “Return yang telah terjadi dan
dihitung berdasarkan data historis”. Return realisasi penting karena digunakan
sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis juga berguna
sebagai sebagai dasar penentuan return ekspektasi dimasa yang akan datang.
2. Return Ekspektasi Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan
diperoleh investor dimasa datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya
sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return yang diperoleh dari
pemilikan saham dapat berupa deviden dan capital gain/loss. Capital gain/loss
adalah selisih lebih atau kurang dari harga saham.
Besarnya actual return dapat dihitung dengan formula sebagai berikut Jogiyanto
Keterangan :
Rit : Tingkat keuntungan saham i pada periode t.
P : Harga penutupan saham i pada periode t (periode penutupan/terakhir).
Pt-1 : Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya.
Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return realisasi atau sering
25
yang dihitung berdasarkan data historis dan digunakan sebagai salah satu pengukur
kinerja perusahaan. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan return
ekspektasi (expected return) yang merupakan return yang diharapkan oleh investor di
masa mendatang. Return realisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah capital
gain/loss yang juga sering disebut actual return.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi price to book value dan return on equity terhadap return saham
sebagai beikut :
Penelitian yang dilalukan oleh Stephen H. Penman, Scott A. Richardson and
Irem Tuna (2006) dengan judul penelitian The Book-to Price Effect in Stock
Returns: Accounting for Leverage. Buku Untuk Harga Efek di Retrun Saham :
Pengaruh Akuntansi buku untuk raso harga berhubungan positif dengan return saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Martiani Dwi, Mulyono, Rahfiani Khairurizka
(2009) dengan judul penelitian The effect of financial ratios, firm size, and cash flow
from operating activities in the interim report to the stock return “Pengaruh rasio
keuangan , ukuran perusahaan , dan arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan
interim untuk return saham”. variabel yang konsisten signifikan terhadap adjusted
return dan abnormal return yang rasio profitabilitas (NPM dan ROE ) , TATO , dan
return and abnormal return are profitability ratios (NPM and ROE), TATO,and
market value ratio (PBV).
Penelitian yang dilakukan oleh Rio Malintan (2011) Variabel-variabel
independen yang digunakan yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) secara simultan tidak
memberikan pengaruh terhadap return saham perusahaan pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2010.
Penelitian yang dilakukan oleh Mariana Mathelda (2012) Pengaruh Price
Earnings Ratio dan Price To Book Value terhadap Return Saham Indeks LQ 45
(Periode 2007-2009). Price Earnings Ratio (PER) dan ukuran perusahaan (Firm Size)
berpengaruh positif secara simultan terhadap return saham. Secara parsial, Return on
Asset (ROA) dan Price Earnings Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap return
saham.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ridwan Hidayat (2014) Secara
simultan Earning per share (EPS), Price earning ratio (PER), dan Dividend payout
ratio (DPR) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return saham
Penelitian yang dilakukan oleh Najmiyah, Edy Sujana,Ni Kadek Sinarwati
(2014) Pertama, secara parsial dapat diketahui bahwa Variabel Price to Book Value
(PBV) terhadap return saham menunjukkan bahwa antara kedua variabel ini tidak
memiliki hubungan yang signifikan. Kedua secara parsial dapat diketahui bahwa
27
antara kedua variabel ini memiliki hubungan yang signifikan. Ketiga secara parsial
dapat diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio (DER) terhadap menunjukkan
bahwa antara kedua variabel ini tidak memiliki hubungan yang signifikan
berikutnya tetapi, bersyarat pada buku perusahaan toprice koponen B/P
No Nama Peneliti Judul Peneliti Hasil Penelitian Perbedaan persamaan
29
No Nama Peneliti Judul Peneliti Hasil Penelitian Perbedaan persamaan
Seiring dengan perkembangan pasar modal, maka saham telah menjadi alternatif
yang menarik bagi investor untuk dijadikan sebagai obyek investasi mereka. Pada
umumnya para investor akan tertarik pada investasi yang dapat memberikan
penghasilan (Return) yang relatif lebih tinggi.Setiap investasi baik jangka pendek
maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan
yang disebut Return, baik secara langsung maupun tidak langsung. Investor perlu
melakukan analisis kondisi keuangan perusahaan karena selain berguna untuk
pengambilan keputusan investasi saham, juga berguna untuk mengetahui hasil
pengembalian saham Return Saham.Namun para investor tidak begitu saja melakukan
pembelian saham sebelum melakukan penilaian dengan baik terhadap emiten.
Investasi dalam bentuk saham merupakan investasi yang berisiko sehingga
menawarkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
keuntungan investasi lainnya yang kurang berisiko untuk menarik minat para
investor. Karena itulah Besar kecilnya nilai PBV dapat dipergunakan oleh investor
sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi yang nantinya diharapkan dapat
berpengaruh terhadap perolehan Return saham.Dalam penelitian ini, peneliti akan
melakukan analisis terhadap pengaruh rasio Price Earnings Ratio (PER) dan Price to
Book Value (PBV) terhadap return saham perusahaan. Kedua rasio ini merupakan
rasio yang mencerminkan penilaian pasar terhadap saham yang digunakan untuk
menentukan apakah harga saham tertentu dinilai terlalu rendah atau terlalu tinggi.
31
Dwi Mulyono (2009) mengemukakan bahwa PBV digunakan untuk melihat
berapa besar tingkat undervalued maupun overvalued harga saham yang dihitung
berdasarkan nilai buku setelah dibandingkan dengan harga pasar. Rasio ini
menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif
terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Investasi Informasi Saham
Mengahasilkan Laba/Return atau Rugi Fundamental PBV Kurs Harga Saham
Menurut Tjiptono dan Hendy (2001:141) Price To Book Value merupakan rasio
yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek suatu
perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut akan
meningkat pula dan semakin rendah PBV akan berdampak pada rendahnya
kepercayaan pasar akan prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya
permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya harga saham
dari perusahaan tersebut, sehingga return yang diterima menurun. Dengan demikian,
PBV dan return saham berbanding positif. Dengan demikian maka dapat disimpulkan
bahwa semakin tinggi rasio PBV, semakin tinggi pula return yang diterima oleh
investor
2.3.2 Hubungan Antara Rasio Harga Laba Terhadap Pengembalian Saham
Mariana Mathelda (2012), menyatakan bahwa :“Price Earning Ratio
merupakan pendekatan yang lebih popular dipakai dikalangan analis saham dan
investor akan menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam
harga suatu saham.Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006:198), menyatakan
bahwa: “Price Earning Ratio menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba”. Menurut Abdul Halim (2003:23),
menyatakan bahwa : “Price Earning Ratio memberikan indikasi tentang jangka waktu
yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan
keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu”.
Berdasarkan teori di atas, maka Price Earning Ratio ini mencerminkan penilaian
investor terhadap pendapatan perusahaan di masa mendatang atas kegiatan investasi
yang dilakukannya. Price Earning Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa pasar
mengharapkan pertumbuhan return saham di masa mendatang. Semakin optimistik
ekspektasi ini, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan Price Earning Ratio-nya.
Keinginan investor melakukan analisis kesehatan suatu saham melalui Price Earning
Ratio, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil (return)
yang layak dari suatu investasi saham.
2.3.3 Hubungan Antara Nilai Perusahaan (PBV) Dan Rasio Harga Laba (PER)
Terhadap Pengembalian Saham
Najmiyah, Edysujana, KadekSinarwati (2014) melakukan pengujian mengenai
pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Earnings per Share (EPS), Price Earnings
Ratio (PER), Price to Book Value (PBV) terhadap return saham. Populasi yang
33
dalam perioda tahun 2005. Jumlah sampel yang digunakan adalah 43 perusahaan dari
151 perusahaan yang diambil dengan menggunakan metoda purposive sampling. Data
diperoleh dari data sekunder dengan metoda dokumentasi yang diperoleh dari laporan
keuangan tahunan yang dipublikasikan. Teknik regresi berganda digunakan untuk
melakukan analisis data pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Earnings per Share
(EPS), Price Earnings Ratio (PER), Price to Book Value (PBV) terhadap return
saham. Simpulan dari penelitian ini adalah secara simultan variabel DER, EPS, PER
dan PBV berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Secara parsial,
Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan negatif, Earnings per Share
(EPS) berpengaruh signifikan positif, dan Price to Book Value (PBV) memiliki
pengaruh negatif terhadap return saham secara signifikan. Pengaruh Price Earnings
Ratio (PER) terhadap return saham tidak signifikan. Raharjo (2005) melakukan
penelitian untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada
perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Indikator kinerja keuangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah PER, PBV, DER, OPM, NPM, ROA, ROE,
dan EPS. Raharjo menggunakan 42 perusahaan dari tahun 2000 sampai dengan tahun
2003 dalam penelitiannya. Sampel ini dipilih dengan menggunakan metoda purposive
sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari data
publikasi Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PER
dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada tahun 2003 dan dapat juga tidak
sedangkan PBV tidak memiliki pengaruh terhadap return saham perusahaan. Secara
simultan, kinerja keuangan berpengaruh terhadap return saham pada tahun 2000 dan
tidak memiliki pengaruh pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2003.
\
Dwi
Mulyono
(2009)
Nilai Perusahaan
Harga Pasar Saham
Nilai Buku Perlembar
Saham
(jones, 2000:274)
Pengembalian Saham
Tingkat Keuntungan
saham i pada periode
t.
Harga Penutupan
Saham i Pada Periode t.
Harga Penutupan
Saham i pada Tahun
sebelumnya.
35
Najmiyah,EdySujana,KadekSinarwati (2014)
Mariana Mathelda (2012)
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
2.4 Hipotesis Penelitian
Bedasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis
yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut:
1. Nilai Perusahaan (Price To Book Value) berpengaruh terhadap Tingkat
Pengembalian (Return) Saham.
2. Rasio Harga Laba (Price Earning Rasio) berpengaruh terhadap Tingkat
Pengembalian (Return Saham).
3. Nilai Perusahaan (Price To Book Value ) dan Rasio Harga Laba (Price Earning
Rasio) berpengaruh terhadap tingkat Pengembalian Saham (Return Saham) Rasio Harga Laba
Harga Pasar perlembar
Saham
Earning Per Share
36 36
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
Adapun Objek penelitian menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa:
“Objek penelitian menjelaskantentang apa dan atau siapa yang menjadi objek
penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan
hal-hal lain jika dianggap perlu.”
Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan dan Rasio
Harga Laba Sebagai Variabel Bebas dan Pengembalian Saham Sebagai Variabel
Terikat.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dan metode verifikatif. Menurut
“Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Menurut Nazir (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan
antarfenomena yang diselidiki.
Maka tujuan metode deskriptif yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan Nilai Perusahaan pada perusahaan
manufaktur sub sektor plasti, dan kemasan pada tahun 2011-2014
2. Untuk mengetahui perkembangan Rasio Harga Laba pada perusahaan
manufaktur sub sektor plasti, dan kemasan pada tahun 2011-2014
3. Untuk mengetahui perkembangan Tingkat Pengembalian Saham pada
perusahaan manufaktur sub sektor plasti, dan kemasan pada tahun
2011-2014
Menurut Hasan (2009:11), “metode verifikatif yaitu menguji kebenaran
sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada dan digunakan untuk menguji
38
Metode verifikatif dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Nilai Perusahaan dan Rasio Harga Laba Terhadap Tingkat Pengmbalian
Saham pada perusahaan manufaktur sub sektor plastik dan kemasan pada tahun
2011-2014.
Serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau
ditolak. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan
perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji analisis variabel X1
terhadap Y, dan variabel X2 terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori
dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Dengan menggunakan
metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang
diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak
yang terlibat dalam proses penelitian. Jonathan Sarwono (2006:79) menyatakan
bahwa:
“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta
menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak
akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak
mempunyai pedoman arah yang jelas.”
Proses penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2006:26) adalah sebagai
berikut:
1. Sumber masalah;
2. Rumusan masalah;
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan;
4. Pengajuan hipotesis;
5. Metode/ Strategi pendekatan penelitian;
6. Menyusun instrumen penelitian;
7. Kesimpulan;
40
1. Mencari sumber permasalahan dan fenomena.
2. Menetapkan masalah – masalah yang akan diteliti, dalam penelitian ini
Pengaruh Nilai Perusahaan (variabel X1) dan Rasio Harga Laba (variabel
X2) yang menjadi variabel bebas dan Tingkat Pengembalian Saham
(variabel Y) yang menjadi variabel terikat.
3. Mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan masalah untuk menjawab
rumusan masalah yang sifatnya sementara.
4. Membuat hipotesis yang didukung oleh data dan informasi yang diperoleh
dari Bursa Efek Indonesia dan website www.idx.co.id yang telah
dilakukan pembahasan terdahulu walaupun belum ada pembuktian secara
empiris.
5. Memilih metode penelitian yang sesuai dalam pengujian hipotesis. Dalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan
verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
6. Menyusun dan menganalisa data yang telah diperoleh untuk pengujian
hipotesis.
7. Menyimpulkan penelitian dari jawaban-jawaban rumusan masalah
sehingga dapat memverifikasi hipotesis yang diajukan.
Gambar 3.1
Desain Penelitian
X1
X2
Keterangan :
1
X : Price To Book Value
2
X : Price Earning Rasio
Y : Return Saham
42
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian
hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul
penelitian.
Berdasarkan judul skripsi yang telah dikemukakan diatas yaitu “Analisis Price To
Book Value Dan Price Earning rasio Terhadap Return Saham”. Maka
variabel-variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua :
a. Variabel Bebas / Independen (variabel X) Menurut Sugiyono (2009:3)
pengertian variabel bebas yaitu : “Variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependent (terikat)”. Dalam hal ini variabel bebas yang akan berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti adalah variabel X1 adalah Price To Book
Value dan X2 adalah price Earning rasio. Dalam operasionalisasinya variabel ini
semua variabel ini semua variabel di ukur oleh instrument pengukur dalam
bentuk rasio.
b. Variabel tidak Bebas / dependent (variabel Y) Menurut Sugiyono (2009:39)
pengertian variabel terikat yaitu : “Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam hal
Pengembalian(Return)Saham. Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Variabel VariabelKonsep Indikator Ukuran SumberData Skala
Independen
- Nilai Buku Per Lembar Saham
Saham
- Harga Pasar Per Lembar Saham - Earning Per Share
- Rit : Tingkat keuntungan i pada periode t
44
3.2.3 Sumber Dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Sumber data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Dalam
melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan
keuangan. Definisi data primer dan data sekunder menurut Jonathan Sarwono
(2006:209) adalah sebagai berikut:
“Data primer berupa teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara
dengan informan yang sedang dijadikan sampel dalam penelitiannya. Data dapat
direkam atau dicatat oleh peneliti.” “Data sekunder berupa data-data yang sudah
tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau
mendengarkan. Data ini biasanya berasal dari data primer yang sudah diolah oleh
peneliti sebelumnya.” Maka penulis menggunakan sumber data Sekunder.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan
sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Populasi Penelitian Populasi menurut Sugiyono (2009:80) : “Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
ditarik kesimpulan.” dengan demikian tingkat populasi yang digunakan adalah
price to book value dan price earning rasio terhadap return saham pada
perusahaan manufaktur sub sektor plastik dan kemasan periode 2011-2014
2. Berdasarkan penjelasan tersebut data dari populasi yang akan dijadikan sampel
adalah neraca dan laporan laba rugi pada manufaktur sub plastik dan kemasan
periode 2011-2014. Untuk mengambil sampel penelitian penulis berpedoman
pada pendapat yang dikemukakan sebagai berikut :
Menurut Sugiyono (2009:81) mengemukakan bahwa: “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penentuan jumlah
sampel yang akan diolah dari jumlah populasi, maka harus dilakukan dengan teknik
pengambilan sampling yang tepat. Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability sampling.
Menurut Sugiyono (2009:84) nonprobability sampling adalah Teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik nonprobability sampling
yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik
sampling purposive. Pengertian sampling purposive menurut Sugiyono (2011:85)
yaitu: “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
46
Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Data yang diambil merupakan laporan keuangan keuangan tahunan 13 perusahaan
yang tercatat tapi penulis mengambil sampel 8 perusahaan yang tercatat (cross
section) sektor Plastic and Packaging dan komponen yang telah di audit oleh
akuntan publik.
2. Data yang diambil sebanyak 4 tahun yaitu dari tahun 2011-2014 (time series).
3. Jumlah sampel yang diambil 32 data (pool data) sudah dianggap mewakili untuk
dilakukan penelitian
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini merupakan cara-cara untuk mendapatkan data yang
diperlukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Teknik pengumpulan data dapat
diperoleh dengan cara:
1. Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen
yang terdapat pada perusahaan khususnya yaitu laporan keuangan perusahaan.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan
untuk memperoleh data berupa teori-teori yang dibutuhkan peneliti dalam
melakukan penelitian. Data tersebut dapat diperoleh dari buku-buku yang
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1 Rancanagan Analisis
Rancangan analisis merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah
diperoleh dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis Deskriptif (Kualitatif )
Menurut Sugiyono (2009:14) analisis kualitatif adalah sebagai berikut :
“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi
lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis
reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat
laporan penelitian secara mendetail.”
Analisis kualitatif digunakan untuk menggambarkan perkembangan dari
masing-masing variabel X1 (Price To Book Value), X2 (Price Earning Rasio) dan Y
(Return Saham) dengan rumus sebagai berikut :
48
100% Sebelumnya
Tahun
Sebelumnya Tahun
-Dasar Tahun an
perkembang
2. Analisis Verifikatif (Kuantitatif)
Menurut Sugiyono (2009:31) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut : “Dalam
penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik.Statistik yang digunakan
dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat
berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik
inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data
hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data
dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart
(diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan
penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.”
Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini
A. Analisis Regresi Linier Berganda
Penjelasan garis regresi menurut Andi Supangat (2007:352) yaitu: “Garis regresi
(regression line/line of the best fit/estimating line) adalah suatu garis yang ditarik
diantara titik-titik (scatter diagram) sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan
untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat
juga dipergunakan untuk mengetahui macam korelasinya (positif atau negatifnya)”.
Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuktikan
seberapa besar Pengaruh Price To Boook Value Dan Price Earning Rasio Terhadap
Return Saham.
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik
turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai
indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan variabel dependen (Y) dan
variabel independen (X1 dan X2). Persamaan regresinya sebagai berikut:
a 1X1 2X2 Y
Sumber: Sugiyono (2009:192)
Dimana:
Y = variabel terikat (Tingkat Pengembalian (Return) Saham)
A = bilangan berkonstanta
2
, 1
50
X1 = variabel bebas X1 (Price Earning Rasio)
X2 = variabel bebas X2 (Price to Book Value)
= Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y
Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas dan metode kuadrat kecil
memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, , dan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Σy =na+ b1ΣX1 + b2ΣX2
ΣX1y = aΣX1 + b1ΣX12 +b2ΣX1X2
ΣX2y = aΣX2 + b1ΣX1X2 + b2ΣX22
(sumber: Sugiyono,2009;279)
b. Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus
memenuhi uji asumsi klasik, uji Asumsi klasik dalam penelitian ini adalah :
1. Uji Nomalitas
Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu perlu diketahui apakah sampel
yang dipergunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen
adalah distribusi data normal atau mendekati normal(Santosa dan Ashari, 2005:12).
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan P-P Plot Test. Pengujian
normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik distribusi normal.
2. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (Singgih Santoso, 71 2012:241). Metode pengujian yang sering digunakan
adalah dengan uji Durbin Watson (DW) untuk mendeteksi uji autokorelasi. Namun
secara umum bisa diambil patokan :
a) Angka D-W di bawah - 2 berarti ada autokorelasi positif.
b) Angka D-W di antara – 2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
c) Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
3. Uji Multikolineritas
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier antar
variabel independen dalam model regresi (Priyatno, 2008:39). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya.
Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas, menurut Singgih Santoso (2012:236) :
52
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah :
1. Mempunyai nilai VIF di sekitar 1.
2. Mempunyai angkatolerancemendekati 1.
Nilai VIF dapat diperoleh dengan rumus berikut :
a. Besaran Korelasi Antar variabel Independen pedoman suatu model regresi yang
bebas multikolinieritas adalah :
1. Koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5 ).
Jikakorelasi kuat, terjadi problem multikolinieritas.
Menurut Ghozali (2006:95) dasar pengambilan keputusan :
VIF >10 : Antar variabel independen terjadi multikolinieritas
VIF <10 : antar variabel independen tidak terjadi multikolinieritas
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan heteroskedastisitas, sedangkan
adanya gejala residual yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan lain disebut
Tolerance
1
dengan homoskedastisitas. Sebuah model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi
heteroskedastisitas. (Singgih Santoso, 2012:238).
Menurut Singgih Santoso (2012:240) untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas yaitu : “deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik di atas di mana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studientized. Maka dasar
pengambilan keputusan :
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah
terjadi Heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas
B. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier
antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan
kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan
variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga
menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen
54
Y Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel
1
X dan Y, Variabel X2 dan Y, X1 dan X2 (Sumber: Nazir 2003:464)
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi
a. Analisis Korelasi Pearson
Dalam analisis korelasi yang dicari adalah koefesien korelasi yaitu angka yang
menyatakan derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen.
Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa
besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang
dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100%
Sugiyono (2012: 257)
Kd : koefisien determinasi
r2 : koefisien korelasi yang dikuadratkan
Tujuan metode koefisien determinasi berbeda dengan koefisien korelasi
berganda.Pada metode koefisien determinasi, kita dapat mengetahui seberapa besar
pengaruh Return On Equity dan Current Ratio terhadap Kebijakan Dividen, tapi
bukan taraf hubungan seperti pada koefisien berganda (lebih memberikan gambaran
fisik atau keadaan sebenarnya dari kaitan Return On Equity dan Current Ratio
terhadap kebijakan Dividen.
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara
parsial (uji t) dan penyajian secara simultan (uji F).
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independent (X) Nilai Perusahaan (X1), Rasio Harga Laba
(X2) dan Tingkat Pengembalian Saham sebagai variabel dependen (Y).
a. Uji Parsial (t-test)
Dalam hal ini, variabel independennya yaitu tingkat inflasi dan harga minyak
dunia, sedangkan variabel dependennya yaitu IHSG. Langkah-langkah pengujian
hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
56
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya
pengaruh antara variabel X (variabel bebas) dan variabel Y (variabel terikat). Dimana
hipotesis nol () yaitu hipotesis tentang tidak adanya pengaruh. Sedangkan hipotesis
alternatif () merupakan hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini.
Masing-masing hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut:
0 :
H0 1 artinya tidak terdapat pengaruh antara Nilai Perusahaan Terhadap
Tingkat Pengembalian Saham
, 0 :
H0 1 artinya terdapat pengaruh antara Nilai Perusahaan Terhadap Tingkat
Pengembalian Saham
2. Menghitung Uji t (t-test)
Menurut Sugiyono (2012: 250), mencari :
Thitung=
r k rn
1 2
Keterangan:
r: Korelasi parsial
k: jumlah variabel independen
3. Kriteria Pengambilan Keputusan
a. ditolak jikap-value< 0,05 dan T hitung > T tabel
bditerima jikap-value> 0,05 dan T hitung < T tabel
Uji Parsial antara Nilai Perusahaan dan Rasio Harga Laba terhadap Tingkat
Pengembalian Saham.
a) Hipotesis parsial antara variabel bebas Return On Equity terhadap Kebijakan
Dividen yang merupakan variabel terikat.
H0 : β1 = 0 : Prive To Book Value tidak berpengaruh signifikan terhadap
Tingkat Pengembalian Saham
H0: β1 ≠ 0 : Prive To Book Value berpengaruh signifikan terhadap Tingkat
Pengembalian Saham
b. Uji Simultan (F-test)
Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang bertujuan
untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian
dengan menggunakan Uji F adalah sebagai berikut :
58
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau
tidaknya pengaruh secara simultan variabel independen mempengaruhi variabel
dependen. Dimana hipotesis nol () yaitu hipotesis tentang tidak adanya pengaruh,
umumnya diformulasikan untuk ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif () merupakan
hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini. Masing-masing hipotesis
tersebut dijabarkan sebagai berikut:
H0 : β1 , β2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan
antara variabel independen yaitu Nilai Perusahaan (X), Rasio
Harga Laba (X 2 ), terhadap variabel dependen, Tingkat
Pengembalian Saham(Y).
Ha : β1 , β2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara
variabel independen yaitu Nilai Perusahaan (X 1 ),Rasio harga
Laba (X2 ), terhadap variabel dependen, Tingkat Pengembalian
Saham(Y).
Menghitung uji F (F-test), rumus yang digunakan :
F = 1+
k: Jumlah variabel independen
n: Jumlah sampel
2. Kriteria Pengambilan Keputusan
a. H0ditolak jika F statistik < 0,05 atau Fhitung > Ftabel
b. H0diterima jika F statistik > 0,05 atau Fhitung < Ftabel
2. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria
sebagai berikut :
Hasil thitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :
a) Jika t-hitung ≥ ttabel maka ada di daerah penolakan, berarti diterima artinya
antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.
b) Jika thitung ≤ ttabel maka ada di daerah penerimaan, berarti ditolak artinya
antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.
c) thitung; dicari dengan rumus perhitungan thitung, dan
d) ttabel; dicari di dalam tabel distribusi tstudent dengan ketentuan sebagai
berikut, α = 0,05 dan dk = (n-k-1) atau misal 30-2-1=27.
Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :
60
b) Tolak jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% untuk koefisien negatif.
c) Tolak jika nilai F-sign α < 0,05.
3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
Berikut merupakan gambar daerah penerimaan dan penolakan H0 secara simultan:
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penelokan H0Secara Simultan
Berikut ini gambar yang memperlihatkan daerah penerimaan dan penolakan
secara parsial.
Sumber : Andi Supangat (2007:295)
Gambar 3.3
2. Penarikan Kesimpulan
Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika
thitung dan Fhitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak
(diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak
signifikan). Kesimpulannya, Nilai Perusahaan dan Rasio Harga Laba berpengaruh
atau tidak berpengaruh terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Tingkat signifikannya
yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf
kepercayaan 95 %, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan
mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya pengaruh