MASYARAKAT DI UPTD PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
Oleh:
Ari Herdiana 1110025000032
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ari Herdiana
NIM : 1110025000032
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Promosi Perpustakaan Terhadap Minat BacaMasyarakat Di UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka” adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi ini telah
saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan
undang-undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau
jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul
dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 4 Desember 2014
i
Ari Herdiana (Nim: 1110025000032). Pengaruh Promosi Perpustakaan terhadap Minat Baca Masyarakat di UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka.
Di bawah bimbingan Ida Farida, MLIS, Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Jakarta, 2015.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi terhadap minat baca masyarakat di UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka, dan promosi yang sudah dilakukan oleh UPTD Perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian adalah masyarakat pemakai Perpustakaan Kabupaten Majalengka. Sampel diambil secara acak (sampling
accidental). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dan kuesioner. Pengolahan data menggunakan rumus product moment untuk uji validitas, sedangkan untuk uji reabilitasnya menggunakan SPSS versi 17 for windows. Berdasarkan uji hipotesis dari ke dua variabel yaitu Promosi dan Minat Baca memiliki uji korelasi sebesar 0,612 (positif) dengan P value (sig) 0.000 (positif), dan jika dilihat dari hasil di atas karena keduanya positif maka dikatakan korelasi positif. Apabila merujuk ke tabel interpretasi nilai r, maka nilai uji korelasi tersebut berada di range 0,600 – 0,800 termasuk kategori cukup. Sehingga bisa dikatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara Promosi (X) dengan Minat Baca (Y).
ii
Ari Herdiana (Nim: 1110025000032). Influence Campaign against Reading Interest Public Library in UPTD Regional Library Majalengka. Under the guidance of Ida Farida, MLIS, Library Science Department Faculty of Adab and Humanities Jakarta, 2015.
The purpose of this study is to determine how much influence the promotion of the public interest in reading in UPTD Majalengka Regional Library District, and promotion that has been done by UPTD Library. This study uses descriptive research with quantitative approach. The population is the public library users Majalengka. Samples were taken at random (accidental sampling). Data was collected through interviews and questionnaires. Data processing using product moment formula to test the validity, whereas for reliability test using SPSS version 17 for Windows. Based on the hypothesis test of the two variables, Promotion and Interests Read had a correlation of 0.612 test (positive) with a P value (sig) 0.000 (positive), and when seen from the above results because both are positive, it is called a positive correlation. When referring to the interpretation table r value, then the value of the correlation test was in the range of 0.600 to 0.800 sufficient category. That is to say that there is a strong relationship between the Promotion (X) with Reading Interest (Y).
iii
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan salam penulis haturkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Atas izin Allah SWT penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Promosi Perpustakaan terhadap Minat Baca Masyarakat di UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka” ini dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan pada Fakultas
Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan dapat terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak baik berupa bantuan moril maupun materil.
Maka dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima
kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Pembingbing Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ida Farida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
proses penulisan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
iv
serta ke 3 kakak-kakak saya yang telah memberikan kasih sayang, perhatian,
peduli, dan doa yang tulus ikhlas serta selalu menyemangati dan mendukung
penulis baik secara moril dan materil hingga penulis bisa seperti sekarang ini.
7. Kepala Perpustakaan dan Jajaran Pengurus UPTD Perpustakaan Majalengka,
yang telah membantu penulis dengan memberikan informasi guna
menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua teman-teman dan sahabat-sahabat, Fhebi Azom Ar-Rafiqi, Rizki
Ahmad Ghazali, Lona, Putri, Ina, Yeni, Moh. Rifqi Muzaki, Ashabul Kahfi,
Faris Muhamad, Anggun Wahyu Pratama, Zulfikar Arman, Triyona Febri
Guwantoro, serta semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak
langsung telah membantu, mendukung, dan menyemangati penulis dalam
penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu disini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan
masih terdapat kesalahan serta kekurangan.Mengingat keterbatasan yang dimiliki,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga
skripsi ini dapat mendekati sempurna dan bermanfaat bagi yang membacanya.
Jakarta, 4 Desember 2014
vi
ABSTRAKSI ... i
ABSTRAKSI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
D. Definisi Istilah ... 8
E. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Umum ... 10
1. Pengertian Perpustakaan Umum ... 10
2. Fungsi Perpustakaan Umum ... 11
3. Tujuan Perpustakaan Umum ... 12
B. Promosi Perpustakaan ... 12
1. Pengertian Promosi Perpustakaan ... 12
vii
4. Kendala Promosi Perpustakaan ... 26
C. Minat Baca... 29
1. Pengertian Minat Baca ... 29
2. Faktor-Faktor yang Mampu Mendorong Bangkitnya Minat Baca ... 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 32
B. Sumber data penelitian ... 32
C. Populasi dan Sampel... 33
D. Variabel Independen dan Variabel Dependen ... 34
E. Penelitian Terdahulu ... 35
F. Teknik Pengumpulan Data ... 37
G. Teknik Pengolahan Data... 38
H. Teknik Analisis Data ... 40
I. Hipotesis ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian ... 42
1. Sejarah Perpustakaan ... 42
2. Visi Perpustakaan ... 42
3. Misi Perpustakaan ... 43
4. Tata Tertib Perpustakaan ... 43
viii
7. Koleksi Perpustakaan ... 47
8. Fasilitas dan Gedung ... 48
9. Pemustaka/Pemakai ... 48
a. Penunjang ... 48
b. Peminjam ... 49
c. Promosi yang Telah Dilakukan ... 49
d. Pengaruh Promosi Terhadap Minat Baca di UPDT Perpustakaan Majalengka ... 52
B. Hasil Penelitian ... 53
1. Media yang digunakan untuk promosi oleh UPTD perpustakaan Kab Majalengka yang diketahui oleh masyarakat ... 53
a. Media Cetak ... 53
b. Media Elektronik... 55
c. Kegiatan Langsung ... 57
2. Tujuan Masyarakat ke Perpustakaan ... 59
C. Pembahasan ... 73
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 76
ix
Tabel 3.1 Variable Independen (X) dan Variabel Dependen (Y) ... 36
Tabel 4.1 Koleksi ... 47
Tabel 4.2 Jumlah Anggota dan Buku yang Dipinjam ... 52
Tabel 4.3 Promosi yang dilakukan oleh UPTD Majalengka Melalui
Media Cetak ... 53
Tabel 4.4 Mendapatkan Gambaran Mengenai Pepustakaan dari Media
Cetak yang dibagikan ... 54
Tabel 4.5 Datang Ke Perpustakaan Karena Membaca Media Cetak ... 54
Tabel 4.6 Promosi Melalui Media Cetak Lebih Cepat Sampai Pesannya
ke Masyarakat ... 55
Tabel 4.7 Tertarik dengan Promosi yang Dilakukan Oleh UPTD
Majalengka Melalui Media Elektronik (Internet dan Radio) ... 55
Tabel 4.8 Mengetahui Perpustakaan Majalengka Melalui Media
Elektronik (Internet dan Radio) ... 56
Tabel 4.9 Tertarik Untuk Datang Ke Perpustakaan Setelah Mendengar
Iklan di Radio ... 56
Tabel 4.10 Promosi Melalui Media Elektronik (Internet dan Radio) Lebih
Baik Karena Pesannya Langsung Cepat Sampai Ke
Masyarakat ... 57
Tabel 4.11 Tertarik Dengan Promosi Yang Dilakukan UPTD Majalengka
Melalui Kegiatan Langsung (Pameran Buku, Seminar, Mobil
x
Kegiatan Langsung (Pameran Buku, Seminar, Mobil Keliling
dan Story Telling) ... 58 Tabel 4.13 Datang Ke Perpustakaan Setelah Mengukuti Kegiatan Tersebut ... 58
Tabel 4.14 Promosi Melalui Kegiatan Langsung (Pameran Buku, Seminar,
Mobil Keliling dan Story Telling) ini Lebih Optimal Dibandingkan Media Cetak dan Elektronik ... 59
Tabel 4.15 Mengetahui Informasi Bahwa di Perpustakaan Majalengka
memiliki Koleksi Buku Non Fiksi/Novel/Cerpen /Roman ... 59
Tabel 4.16 Datang ke Perpustakaan Untuk Melihat Koleksi Buku Non
Fiksi/Novel/Cerpen /Roman ... 60
Tabel 4.17 Membaca Koleksi Buku Non Fiksi/Novel/Cerpen /Roman
yang Ada di Perpustakaan ... 60
Tabel 4.18 Menyukai Koleksi Koleksi Buku Non Fiksi/Novel/Cerpen
/Roman yang Ada di Perpustakaan ... 61
Tabel 4.19 Mendapatkan Informasi Bahwa Perpustakaan Memiliki
Koleksi Buku Pengetahuan ... 61
Tabel 4.20 Datang ke Perpustakaan untuk Melihat Koleksi Buku
Pengetahuan ... 62
Tabel 4.21 Membaca Buku yang Sesuai dengan Ilmu yang Saya Miliki
Untuk Memperdalam Ilmu Tersebut ... 62
Tabel 4.22 Menyukai Koleksi Buku- Buku Pengetahuan yang Ada di
Perpustakaan Majalengka karena Koleksinya Update ... 63
xi
Keterampilan ... 63
Tabel 4.24 Membaca Koleksi Buku yang Ada di Perpustakaan yang Berhubungan Dengan Keterampilan yang Saya Miliki ... 64
Tabel 4.25 Menyukai Buku-Buku Keterampilan yang Ada di Perpustakaan Ini Karena Banyak yang Mendukung Keterampilan yang Saya Miliki ... 64
Tabel 4.26 Product Moment ... 66
Tabel 4.27 Product Moment ... 67
Tabel 4.28 Pedoman Untuk Interpretasi Kooefisien Korelasi ... 67
Tabel 4.29 ANOVAb ... 67
Tabel 4.30 Model Summary ... 68
Tabel 4.31 Koefisien ... 69
Tabel 4.32 Hasil Uji Hipotesis ... 73
xii
Gambar 4.1 Tabulasi data ... 65
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi, hampir setiap orang dalam kegiatannya tidak
dapat terlepas dari informasi, karena informasi telah menjadi kebutuhan
primer masyarakat. Setiap aspek kehidupan dihubungan dengan ketersediaan
informasi.
Hal itu menunjukkan bahwa informasi telah mendapatkan tempat yang
penting dalam aktivitas masyarakat. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak
orang mencari informasi. Artinya, permintaan terhadap informasi begitu
penting sehingga informasi memiliki nilai ekonomi yang tinggi pula. Salah
satu dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi adalah
masyarakat sangat malas untuk melakukan kegiatan membaca, karena dalam
diri masyarakat tertanam bahwa mereka akan mudah mendapatkan informasi
via internet sehingga tidak perlu repot-repot membaca dan mendatangi
perpustakaan untuk mendapatkan suatu informasi.
Padahal dengan malasnya membaca hal tersebut akan berpengaruh
terhadap kualitas Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu
peranan perpustakaan menjadi bagian terpenting dalam memperoleh informasi
yang akurat, sehingga bisa dijadikan sumber informasi untuk sarana belajar
dan mengajar yang bisa meningkatkan kecerdasan bangsa. Salah satu sumber
informasi yang bisa didapatkan dengan mudah adalah Buku, dan agar
Dengan membaca kita bisa memiliki ide-ide yang menarik, dan menambah
wawasan kita. Perpustakaan dimasa sekarang ini kalah bersaing dengan
mall-mall, bila kita melihat masyarakat berbondong-bondong datang ke mall-mall-mall,
tapi kalau keperpustakaan belum tentu. Padahal perpustakaan merupakan salah
satu sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Kehadiran
perpustakaan bukanlah hal baru di kalang masyarakat dan keberadaan
perpustakaan merupakan penunjang, sarana belajar.
Perpustakaan menurut Keputusan Presiden RI No. 11 tahun 1989
adalah salah satu saran pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan
mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional.1 Sedangkan menurut Kamus Bahasa
Indonesia “perpustakaan adalah 1. Tempat, gedung, ruangan yang disediakan
untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku; 2. Koleksi buku, majalah,
dan bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari,
dibicarakan”.2 Sehingga bisa dikatakan bahwa perpustakaan itu merupakan
investasi/kekayaan yang mahal dan harus digunakan dengan dengan optimal
sebagai contoh masyarakat dapat memperoleh informasi yang mereka
butuhkan di Perpustakaan.
Dengan makin berkembangnya perpustakaan dan layanan pusat
informasi seperti taman baca dan lainnya memberikan peluang yang sangat
luas kepada masyarakat untuk menambahkan wawasan dan Ilmu Pengetahuan.
Kegiatan membaca masyarakat di perpustakaan ini sangat erat kaitannya
dengan minat baca.
1
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Universitas Terbuka: 2001) h. 3
2
Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS
Purwodarminto yang dimaksud dengan minat adalah perhatian, kesukaan
(kecenderungan hati) pada sesuatu.3 Sedangkan kata baca menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia arti baca adalah melihat serta memahami dari isi apa
yang tertulis (dengan melisankan atau dalam hati).4 Jika melihat dari kedua
arti tersebut minat baca adalah perhatian atau kesukaan (kecenderungan) untuk
membaca.5 Minat membaca merupakan fitrah manusia, tetapi karena tidak
pernah dipupuk atau dibina sehingga minat baca tersebut punah atau kita
merasa males untuk membaca. Padahal dengan membaca kita akan memiliki
manfaat yang begitu besar.
Menurut Gray & Roger (1995)6 menyebutkan beberapa manfaat
membaca, diantaranya adalah:
1. Meningkatkan pengembangan diri dengan membaca seseorang dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga daya nalarnya berkembang
dan berpandangan luas sehingga bermanfaat buat diri sendiri dan orang
disekitar.
2. Memenuhi Tuntunan Intelektual
Dengan membaca maka banyak kosa kata yang masuk sehingga akan
meningkatkan intelektualitas seseorang.
3. Memenuhi Kepentingan Hidup
Membaca memang akan membuka pengetahuan kita, dan berguna untuk
kehidupan kita.
3
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Universitas Terbuka; 2001) h. 61
4
Kemdikbud, http://kbbi.web.id/pustaka, (diakses pada 5 Februari ,2014)
5
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Universitas Terbuka; 2001) h. 61
6
4. Meningkatkan Minatnya Terhadap Suatu Bidang
Dengan kita membaca sesuatau terhadap minat yang kita sukai maka kita
akan terus memperdalam sehingga kita bener-bener menguasainya.
5. Mengetahui Hal-hal Actual
Dengan membaca kita tidak perlu datang ke lokasi suatu peristiwa karena
hanya membaca semuanya bisa kita ketahui.
Perpustakaan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan minat
baca, sehingga Perpustakaan harus mulai membenahi diri dengan melengkapi
koleksi-koleksi yang dibutuhkan oleh masyarakat pemakai. Hal ini
dikarenakan perpustakaan memiliki peranan penting dalam perkembangan
masyarakat jika perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pemakai
dengan cara mereka membaca buku yang dikoleksi oleh perpustakaan dalam
memenuhi kebutuhan mereka. Misalkan meraka yang ingin menambah
skill/keterampilan maka membaca buku yang berhubungan dengan
keterampilan.
Oleh karena itu umtuk mengoptimalkan peranan perpustakaan dalam
meningkatkan minat baca maka perpustakaan perlu mengadakan suatu
kegiatan yang dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan perlunya
membaca, dan memberitahukan manfaat tentang pentingnya perpustakaan.
kegiatan tersebut bisa menggunakan media ataupun kegiatan yang langsung
terjun ke masyarakat pemakai. Diharapkan pesan tersebut sampai ke
masyarakat sehingga perpustakaan bisa berfungsi maksimal. Salah satu
kegiatan yang tepat untuk mempublikasikan atau memperkenalkan
Promosi adalah langkah praktis yang dilakukan untuk meningkatkan
pemanfaatan perpustakaan. Menurut Edsall7 tujuan promosi perpustakaan
adalah:
1. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan
perpustakaan.
2. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan.
3. Mengembangkan pengertian masyarakat agar mendukung kegiatan
perpustakaan dan perannya dalam masyarakat.
Media promosi yang bisa dilakukan oleh perpustakaan menurut
Badollahi Mustafa adalah:8
1. Mempublikasikan brosur, poster dan terbitan lainnya.
2. Memamerkan bahan bacaan atau koleksi yang menarik.
3. Memperdengarkan lagu-lagu kaset.
4. Memuter film atau pandang dengar.
5. Bercerita mengenai kejadian, mengenai isi buku, mengenai bahan
pandang dengar yang disajikan dan sebagainya.
6. Memberikan dan penjelasan tentang cara menggunakan perpustakaan,
fasilitas dan alat peragaan yang ada.
7. Memberikan penerangan dan pengumuman tentang koleksi yang terdapat
dalam perpustakaan.
8. Menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan.
Oleh karena itu dengan adanya promosi ini perpustakaan dapat
mengoptimalkan perannya terutama dalam meningkatkan minat baca.
7
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Universitas terbuka; 1996) h.21
8
Demikian halnya dengan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD)
Perpustakaan Daerah Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka yang berada di
Jl. KH Abdul Halim No. 205 Majalengka. Promosi yang sudah dilakukan oleh
UPTD Perpustakaan Daerah Dinas Pendidikan Kab. Majalengka adalah
penyebaran pamphlet, sosialisasi ke sekolah, mengadakan pameran,
lomba-lomba, kegiatan bintek dan kerjasama dengan berbagai pihak.
Upaya yang dilakukan oleh UPTD perpustakaan daerah Kabupaten
Majalengka ini adalah untuk mengenalkan perpustakaan tersebut ke
masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa hal ini dilakukan untuk
meningkatkan minat baca dikalangan masyarakat. Promosi yang dilakukan
oleh Pihak Pustakawan UPDT Perpustakaan Kab. Majalengka terakhir
dilakukan pada tahun 2011, dari kurun waktu tersebut pihak Perpustakaan
hanya mengandalkan penyebaran Pamflet ke pengguna jika pengguna datang
ke perpustakaan. Sehingga ada pertanyaan bahwa promosi itu memiliki
peranan penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut diatas membuat penulis tertarik untuk
mengkaji apakah ada “Pengaruh Promosi Perpustakaan terhadap Minat
Baca Masyarakat di Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD)
Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka”
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah pada apa yag penulis teliti dan
mengingat keterbatasan penulis maka penelitian ini dibatasi pada Pengaruh
Perpustakaan Daerah Kabupaten Majalengka. Masing-masing Variabel
didevinisikan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Promosi di Perpustakaan UPTD Daerah Kabupaten
Majalengka perpustakaan
b. Bagaimana Pengaruh Promosi UPTD Perpustakaan Daerah Kabupaten
Majalengka terhadap minat baca untuk mewujudkan masyarakat
Majalengka Religius, Maju dan Sejahtera yang berbasis pengetahuan.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan di atas, masalah yang akan dibahas
dalam skripsi ini “Bagaimana Pengaruh Promosi Perpustakaan UPTD
Kabupaten Majalengka dalam meningkatkan minat baca masyarakat secara
umum?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi
perpustakaan terhadap minat baca masyarakat di UPTD Perpustakaan
Daerah Kabupaten Majalengka.
2. Manfaat Penelitian
a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pengaruh
promosi dengan minat baca.
b. Memberikan saran dan masukan kepada pengurus perpustakaan UPTD
Kabupaten Majalengka untuk meningkatkan promosi sehingga
masyarakat mengetahui dan memanfaatkan perpustakaan untuk
D. Definisi Istilah
Perpustakaan menurut Keputusan Presiden RI No. 11 tahun 1989
adalah salah satu saran pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan
mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan.
Promosi suatu kegiatan yang dapat menumbuhkan kesadaran
masyarakat akan perlunya membaca, dan memberitahukan manfaat tentang
pentingnya perpustakaan. kegiatan tersebut bisa menggunakan media ataupun
kegiatan yang langsung terjun ke masyarakat pemakai.
Minat baca merupakan fitrah manusia, tetapi karena tidak pernah
dipupuk atau dibina sehingga minat baca tersebut punah atau kita merasa
males untuk membaca. Padahal dengan membaca kita akan memiliki manfaat
yang begitu besar.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan bertujuan untuk menunjukan rakaian penulisan
secara sistematis sehingga terlihat jelas kerangka sekripsi yang akan diajukan.
Sistematika penulisan skripsi yang penulis buat adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan dan
pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Defisini Istilah
dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang dijadikan landasan
sebagai bahan literatur dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab
perpustakaan umum, fungsi dan manfaat perpustakaan umum, jenis
dan layanan perpustakaan, pengertian promosi, sarana promosi,
pengertian minat baca.
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini akan membahas tentang jenis penelitian, variabel
dependen dan independen, populasi dan sampel, sumber data
peneltiian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan
analisis data.
Bab IV Profil, Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini akan membahas tentang sejarah singkat, struktur
organisasi dan manajemen, visi dan misinya, tugas dan fungsi, tata
tertib perpustakaan, sarana dan prasrana serta fasilitas yang
dimiliki, gambaran umum program promosi dan kegiatan
perpustakaan. hasil penelitian yang berkaitan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan promosi dan minat baca.
Bab V Penutup
Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat oleh
10
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Umum
1. Pengertian Perpustakaan Umum
Menurut Sulistyo Basuki, Perpustakaan umum berada di tiga
tingkatan pemerintah yakni (1) perpustakaan umum kabupaten dan di
seluruh Indonesia, (2) perpustakaan umum kecamatan (baru sebagian
kecil, sekitar 33 unit, (Perpusnas RI, 2002), dan (3) perpustakaan umum
desa/kelurahan. Perpustakaan umum tersebut miliki pemerintah daerah dan
dikelola oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Sumber dana
pembiayaan dari dana umum, yang berasal dari masyarakat.
Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi bahan
pustaka dari berbagai disiplin ilmu, dan penggunaan oleh seluruh lapisan
masyarakat, tanpa kecuali. Perpustakaan umum yang dapat berfungsi
dengan baik merupakan bentuk “demokrasi informasi”, yang secara bebas,
adil dan merata memberikan kesempatan dan akses layanan bagi semua
orang untuk pemanfaatannya. Perpustakaan umum adalah perpustakaan
yang didanai dari sumber yang bersal dari masyarakat seperti pajak dan
retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk
layanan.1
1
2. Fungsi Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum mempunyai fungsi-fungsi yang akan diuraikan
sebagai berikut:
a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan
pustaka.
b. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui
pembelian, langganan, tukar menukar, penggandaan, penerbitan dan
lain-lain.
c. Pengolahan dan penyiapan bahan pustaka.
d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.
e. Pendayagunaan / pemberdayaan koleksi.
f. Pemberian layanaan kepada masyarakat, dengan system yang mudah,
cepat, dan tepat serta sederhana.
g. Pemasyarakatan perpustakaan.
h. Pengkajian dan pengembangan atas semua aspek kepustakawanan.
i. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka
pemanfaatan bersama seperti, koleksi dan sarana prasarana.
j. Pelaksanaan koordinasi dengan berbagai pihak-pihak dan mitra kerja
lainnya
k. Administrasi perpustakaan, seperti kepegawaian, ketatausahaan,
keuangan dan kerumah tanggaan.
l. Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat
informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian, dan
3. Tujuan Perpustakaan Umum
a. Suatu tujuan yang hanya dapat dicapai melalui daya upaya kerja sama
yang teratur dan kontinu antara orang-orang yang bersangkutan.
b. Untuk menampung semua orang di dalam organisasi ikut
berdaya-upaya.
c. Untuk menjalankan tugas dan menunaikan tanggung jawab itu harus
selalu diusahakan dengan baik adil dan merata/seimbang.
d. Setiap oragnisasi itu harus mengikuti garis-garis tata hubungan antara
bawahan dan atasan sampai dengan titik puncak pimpinan organisasi
perpustakaan.
e. Kekompakan oraganisasi tergantung kepada komunikasi, yakni
pertukaran informasi antara instansi didalamnya.
f. Pemantauan dan pengawasan ini bersifat organisasional, artinya
merupakan bagian integral di dalam kehidupan organisasi.
g. Kegiatan perpustakaan harus berjalan teru, tidak boleh mandeg
(terhenti), karena seseorang berhalangan sakit, keluar kota, cuti, dan
lain sebagainya.2
B. Promosi Perpustakaan
1. Pengertian Promosi Perpustakaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia promosi adalah perkenalan.
Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif pemasaran dengan
memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat. Promosi merupakan
forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan
2
utama memberi informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh
organisasi, sekaligus membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk
atau jasa yang ditawarkan.3 Promosi merupakan kegiatan penting pada
suatu organisasi, apalagi untuk organisasi yang bergerak dalam bidang
usaha dan jasa. Bagaimanapun produk atau jasa yang dihasilkan tidak ada
gunanya jika tidak diketahui atau dimanfaatkan oleh sebagian
konsumennya. Promosi adalah mekanisme komunikatif persuasif
pemasaran dengan memanfaatkan teknik-teknik hubungan masyarakat.
Promosi merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan
konsumen dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau
jasa yang disediakan oleh organisasi sekaligus membujuk konsumen untuk
bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.4
Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh penjual untuk
membujuk pembeli agar menerima atau menjual lagi atau menyarankan
kepada orang lain untuk memakai produk, pelayanan atau ide yang
dipromosikan.5 Sedangkan menurut pandangan lain promosi adalah bentuk
komunikasi untuk memperkenalkan produk (barang dan jasa) kepada calon
pengguna (customer) agar mereka itu bersedia membeli atau memanfaatkannya.6 Dalam hal promosi perpustakaan, pendapat berbeda
diutarakan bahwa promosi perpustakaan adalah salah satu cara yang
mempunyai peranan untuk memperkenalkan perpustakaan, mengajari
3
Departemen Agama RI, Buku Pedoman Perpustakaan Dinas Departemen Agama RI: Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka Depdikbud:1993).h. 702.
4
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Gramedia Widiaswara, 2001), h. 175.
5
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Universitas terbuka; 1996), h. 3.
6
pemakai perpustakaan, untuk menarik lebih banyak pemakai dan
meningkatkan pelayanan pengguna suatu perpustakaan.7
“Menurut Edinger promosi di dalam perpustakaan adalah kegiatan
komunikasi dengan pemakai yang telah ada maupun pemakai yang belum
ada tetapi potensial agar mereka tahu tentang pelayanan yang ada
Sedangkan menurut Cronin promosi perpustakaan merupakan
pengungkapan atau refleksi corak manajemen yang khas atau filsafat dari
penyajian, sasarannya dapat menembus pelayanan dan semua kegiatan
yang dilakukan perpustakaan.”8
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi
perpustakaan adalah kegiatan berkomunikasi dengan pengguna
perpustakaan untuk menginformasikan dan memperkenalkan tentang
produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk
pengguna untuk merespon terhadap produk ataupun jasa yang ditawarkan.
2. Pentingnya Promosi Perpustakaan
Sekarang ini perpustakaan sesungguhnya dapat dikatakan dalam hal
yang sama dengan organisasi atau lembaga lain yang tujuan utamanya
adalah mencari pembeli/konsumen/pengguna sebanyak mungkin untuk
menggunakan jasa atau produk yang dimilkinya. Perpustakaan dengan
pemustaka adalah dua unsur yang tidak dapat terpisahkan. Perpustakaan
tidak berarti apa-apa apabila tidak ada pemustaka, begitu juga sebaliknya
pemustaka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan informasinya bila tidak
ada perpustakaan.
7
Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada:2008), h. 24.
8
Namun tidaklah mudah bagi para petugas perpustakaan untuk
mengajak mereka agar gemar atau bahkan setia mengunjungi perpustakaan
apabila membutuhan informasi yang diinginkannya dan meningkatkan
minat baca mereka. Terlebih saat ini semakin banyak pusat informasi
komersial bermunculan. Kemunculan lembaga-lembaga itu dapat menjadi
saingan bagi perpustakaan. Selain itu industri rekeasi semakin bertambah,
media lain seperti televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya semakin
ramai. Semuanya itu menjadi faktor yang mempengaruhi masyarakat
untuk tidak menggunakan perpustakaan. Maka dari itu perpustakaan
dituntut lebih inovatif dan kreatif meningkatkan layanannya untuk
mempromosikan jasa-jasa atau produk yang mereka miliki jika tidak ingin
ditinggalkan oleh para pemustakanya.
Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat akan lebih
mengenal perpustakaan dan akhirnya mereka menjadi pengguna
perpustakaan yang giat. Pada artikel Blaise Cronin berkata bahwa dengan
adanya pemasaran dan promosi yang baik pada perpustakaan akan meraih
setidaknya tiga hal yaitu menambah kepuasan pemakai, memperkuat atau
memperlancar bertambahnya dana, dan meningkatkan kepuasan
pustakawan.9
3. Strategi Promosi Perpustakaan
Strategi promosi adalah persiapan dan pertimbangan sebelum,
selama, dan sesudah melaksanakan promosi dalam bentuk pelayanan yang
disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan terhadap kelompok pembaca
9
yang harus dilayani. Sedangkan yang dimaksud dengan persiapan dan
pertimbangan di sini adalah perlunya diadakan berbagai
persiapan-persiapan terutama mengenai tempat, ruangan, petugas, penyediaan bahan,
sarana, kondisi, suasana.
Dengan adanya promosi diharapkan masyarakat akan lebih
mengenal perpustakaan dan akhirnya mereka menjadi pengguna
perpustakaan yang giat. Strategi promosi perlu dilakukan agar promosi
yang dilakukan oleh perpustakaan tepat sasaran kepada calon pengguna
perpustakaan. Ada dua strategi promosi perpustakaan yang biasa
digunakan yaitu promosi langsung (Direct Promotion) dan promosi tidak langsung (Indirect Promotion).
a. Promosi Langsung (Direct Promotion)
Promosi langsung atau direct promotion adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan berkomunikasi secara langsung dengan
calon pengguna perpustakaan.
Secara umum ada beberapa kegiatan promosi langsung yang
digunakan perpustakaan antara lain:
1) Kontak Perorangan
Promosi secara kontak perorangan dilakukan melalui
pertemuan langsung. Promosi dengan kontak perorangan ternyata
merupakan sarana yang lebih ampuh dari pada sarana atau promosi
lainnya seperti iklan dan publikasi. Bellardo dan Waldhart
melaporkan bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik
promosi dan komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah
merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan
informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam
menarik minat pengguna perpustakaan.10
Menurut kotler fungsi kontak perorangan dapat diuraikan
seperti berikut:
a) Menjual. Artinya organisasi berusaha meningkatkan jumlah
konsumen dengan langsung mencari konsumen baru.
b) Memberi layanan. Dengan kontak perorangan, organisasi
mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen.
c) Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi di antara
konsumen dan juga antara pesaing-pesaing organisasi.11
2) Pameran
Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat
dilakukan perpustakaan untuk menarik perhatian orang banyak.
Pameran juga merupakan cara yang paling jitu untuk
mempublikasikan keberadaan perpustakaan kepada pengguna dan
calon pengguna. Kegiatan pameran perpustakaan dimaksudkan
untuk menampilkan apa yang dimiliki perpustakaan dan apa yang
dilayankan perpustakaan. Pada prinsipnya pameran tidak saja
menginformasikan secara tertulis melainkan juga menyajikan apa
yang dimiliki dan dilayankan perpustakaan langsung kepada
pengguna.12
10
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 30.
11
Ibid. h. 30.
12
Penyelenggaraan pameran seperti pameran buku
merupakan salah satu langkah awal bagi penerbit atau
perpustakaan untuk memotivasi halayak atau publik tentang
produk atau koleksi yang diterbitkannya atau yang dimilikinya.
Perpustakaan dapat memperkenalkan atau mempromosikan
sebagian koleksi terbarunya atau produk-produknya yang
dihasilkan selama dalam jangka waktu tertentu. Selain itu
aktivitas dan jasa-jasa yang telah, sedang dan yang akan
dilakukannya dapat diketahui masyarakat.13
3) Ceramah
Ceramah adalah suatu kegiatan yang terdiri beberapa
orang yang berbicara di depan dan sejumlah peserta pada suatu
waktu dan tempat tertentu mengenai suatu topik atau tema
tertentu. Biasanya pembicaranya bersifat formal. Biasanya terjadi
diskusi antara peserta dengan penceramah setelah materi ceramah
disampaikan. Kegiatan ceramah ini diadakan dengan tujuan untuk
mempromosikan layanan perpustakaan. Disamping itu,
perpustakaan dapat melakukan apa yang disebut sebagai proses
pendidikan pemakai. Dengan demikian perpustakaan dapat
membimbing pengguna atau calon pengguna bagaimana
menggunakan perpustakaan dan memanfaatkan layanan yang
ada.14
13
Mulkan Ahmad, Penyelenggaraan Pameran Sebagai Upaya Promosi Perpustakaan, JKDMM, XV, no. 1-2, 1999: h. 2.
14
4) Wisata Perpustakaan (Library Tour)
Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan
orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat sudut di
perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang
memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada,
cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan
informasi dan apa manfaatnya bagi mereka. Melalui kegiatan
wisata perpustakaan diharapkan pengguna dapat mengetahui
secara langsung apa yang dimiliki perpustakaan bermanfaat bagi
mereka dan bagaimana menggunakannya. Jadi kegiatan ini
diadakan khusus untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada
perpustakaan.15
5) Temu Penulis
Temu penulis juga dapat dijadikan salah satu kegiatan
promosi perpustakaan, dengan diadakannya kegiatan temu penulis
masyarakat akan mengetahui fasilitas dan koleksi yang dimiliki
perpustakaan tersebut.
6) Diskusi
Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah. Biasanya dalam diskusi para peserta
mencari penyelesaian suatu masalah, minimal mereka
mengajukan usul atau ide yang mungkin bisa menyelesaikan
masalah yang mereka diskusikan.16
15
Rizal Saiful Haq, Pengantar Manajemen, h. 127.
16
Dari beberapa bentuk kegiatan promosi langsung perpustakaan
di atas salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk menarik
perhatian orang akan keberadaan perpustakaan adalah pameran
perpustakaan. Pameran dapat menjadi cara yang cukup efektif untuk
mempublikasikan keberadaan perpustakaan diantara pengguna dan
calon pengguna perpustakaan.
b. Promosi Tidak Langsung (Indirect Promotion)
Dalam kegiatan promosi perpustakaan selain promosi langsung
biasa digunakan juga promosi tidak langsung perpustakaan. Promosi
tidak langsung adalah kegiatan promosi yang dilakukan dengan cara
tidak berhadapan atau berkomunikasi langsung secara tatap muka tetapi
dengan menggunakan dan memanfaatkan beberapa media.
Ada beberapa media yang sering digunakan dalam promosi
tidak langsung diantaranya
1) Media Cetak a) Brosur
Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya
berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu
barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh konsumen atau
pengguna. Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di
perpustakaan dianggap tidak memerlukan biaya yang cukup
besar. Selain itu pembuatannya cukup mudah, banyak sekali
informasi yang ada di perpustakaan yang perlu disampaikan
informasi mengenai kegiatan perpustakaan dan fasilitas yang
dimiliki. Bahkan dengan brosur kita bisa menyebarluaskan
informasi yang bersifat teknis.17
b)Poster
Sedangkan poster adalah salah satu media promosi yang
biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau ukuran A2 yang
berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang suatu
hal yang disajikan secara menarik. Dasar ide pembuatan poster
adalah menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna secara
efektif, mudah dan murah. Poster yang paling efektif adalah
poster yang dirancang untuk sekilas segera menarik perhatian
atau mencuri pandangan orang yang lewat di depan poster
tersebut, sekaligus memberikan pesan atau informasi secara
ringkas.18
c) Leaflets
Untuk selebaran atau leaflet adalah lembaran kertas
berukuran kecil yang mengandung pesan untuk disebarkan
kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau
peristiwa. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara
cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang
sederhana, singkat serta mudah dipahami.19
17
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 72.
18
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 80.
19 Onung Uchjana Effendy, “ Kamus Komunikasi,“ artikel ini diakses pada 18 April 2014
d)Flyer
Flyer merupakan bahan promosi yang terdiri dari satu
lembar yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan
belakang. Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa layanan
dan hasil kreatif lain dari suatu perpustakaan. Oleh karena itu,
sarana ini sangat sesuai dalam membantu pustakawan dalam
melakukan kegiatan promosi.20
e) Map Khusus Perpustakaan
Paket promosi lain yang dapat dibuat adalah sebuah map
dengan cetakan khusus berlogo perpustakaan. Map ini dirancang
sedemikian rupa sehingga berbeda dari map biasa. Di dalam map
ini dapat dimasukan paket-paket promosi yang telah dibuat,
misalnya beberapa brosur, pembatas buku, dan sebagainya.
Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas menjadi satu paket
dan diberikan kepada orang-orang tertentu.21
f) Pembatas Buku (Bookmark)
Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk
memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku.
Pembatas buku atau yang dikenal sebagai bookmark dapat digunakan sebagai media promosi di perpustakaan. Pembuatan
pembatas buku berlogo perpustakaan akan sangat mempengaruhi
citra dan sosok perpustakaan di hati pengguna kepada pengunjung
potensial maka akan meningkatkan ingatan pengguna kepada
20
Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 178.
21
perpustakaan yang akan mendorong mereka berkunjung ke
perpustakaan.22
g) Buku Panduan Perpustakaan
Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil
yang diterbitkan oleh perpustakaan yang memuat informasi segala
sesuatu yang mengenai perpustakaan. Mulai dari sejarah dan latar
belakang pendirian perpustakaan, misi dan tujuan, organisasi,
lembaga induk, koleksi, dan layanan, fasilitas, lokasi, dan
cabang-cabangnya, staf pengelola dan struktur organisasinya, peraturan
dan sanksi-sanksi, nama dan alamat resmi, serta informasi lain
yang dianggap perlu untuk pengguna.23
Dari beberapa cara promosi dalam bentuk media cetak
yang cukup efektif untuk melakukan kontak dengan pengguna
adalah poster, biasanya poster dapat digunakan untuk
memperkenalkan layanan yang ada di perpustakaan tersebut dan
dapat menyampaikan pesan kepada pengguna perpustakaan.
Selain itu brosur merupakan sarana promosi perpustakaan yang
cukup efektif karena dapat memuat informasi yang cukup banyak
dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar.
2) Media Elektronik a) Publikasi
Publikasi adalah perangsangan non-personal agar ada
permintaan terhadap produk atau jasa melalui berita mengenai
22
Ibid, h. 97.
23
hal-hal media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di
radio, televisi dan sebagainya.24
b)Iklan
Sedangkan iklan adalah media promosi dalam bentuk
penyajian mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar.
Iklan dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dapat melalui
media cetak atau elektronik.25
Perbedaan antara iklan dan publikasi, promosi melalui
iklan memang menggunakan biaya, tetapi pemasang iklan biasa
bisa mengendalikan apa yang dikatakan, bagaimana
menyampaikannya, kepada siapa iklan itu akan ditempatkan, baik
dalam penerbitan cetak maupun noncetak, dan frekuensi
pemasangan iklan juga dapat dikendalikan oleh pemasang iklan.
Sedangkan publikasi sebaliknya tidak memungkinkan
pengendalian hal-hal yang dicakup oleh iklan. Biasanya, publikasi
akan ditinjau oleh penyunting berita, dan yang bersangkutan
dapat memutuskan apakah seluruh berita akan digunakan, atau
hanya sebagian saja, ataupun tidak dipilih sama sekali sebagai
berita.26
c) E-mail
E-mail adalah surat melalui media elektronik. Sebenarnya
e-mail merupakan singkatan dari “Electronic mail”. Melalui
24
Ibid., h. 29.
25
Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 29, 30.
26
email kita dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks
maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari satu
alamat email ke alamat lain di jaringan internet.27
d)Memutar Film atau Video
Memutar film atau video tentang penggunaan
perpustakaan termasuk cara yang cukup tepat dan menarik untuk
mempromosikan perpustakaan. Dewasa ini banyak beragam judul
video tentang penggunaan perpustakaan. Promosi perpustakaan
dengan pemutaran video perpustakaan selain unik juga
menyenangkan bagi yanh menonton. Video seperti ini dapat
disajikan pada rombongan tamu yang berkunjung ke
perpustakaan.28
3) Media Internet/Online
Kegiatan mencari informasi melalui internet akan menjadi
lebih cepat dan lebih baik, karena adanya konektifitas ke informasi
yang berhubungan (hyperlink). Dalam hitungan detik dapat mencari informasi di tempat lain yang berjarak ribuan kilometer. Bahkan
surat kabar, majalah dan buku tersedia di internet dalam bentuk
elektronik.29
Sarana promosi melalui media internet/online yang biasanya
digunakan adalah :
27
http://elbertasia.wordpress.com/2008/11/11/pengertian-e-mail/, 02/05/2014
28
Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen, h. 128.
29
a) Website
Website adalah kumpulan halaman-halaman yang
digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks,
gambar, dan program multimedia lainnya berupa animasi (gambar
gerak, tulisan gerak), suara, dan gabungan dari semuanya itu baik
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu
rangkaian yang saling terkait antara satu page dan page yang lain,
yang sering disebut sebagai hyperlink.30
b)Jejaring sosial (Social Network)
Jejaring sosial juga dapat menjadi salah satu sarana
promosi dalam media internet atau online. Dengan menggunakan
jejaring sosial perpustakaan bisa mempublikasikan layanan,
koleksi dan fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut.
Kebanyakan layanan ini berbasis web dan penggunanya
berinteraksi melalui internet dan pustakawan bisa menggunakan
media twetter, Facebook, dan lain-lain.
4. Kendala Promosi Perpustakaan
Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil
dalam kegiatan pemasaran dan promosi layanan mendapat kendala yang
berasal dari dalam (internal) dan luar perpustakaan (eksternal).
a. Kendala dari dalam perpustakaan (Internal)
Ada beberapa kendala yang sebenarnya yang berasal dalam
perpustakaan. Baik itu berasal dari dalam perpustakaan maupun dari
30
pustakawan sendiri. Oleh karena kendala ini berasal dari dalam
perpustakaan, maka peluang besar kendala itu dapat ditanggulangi
sendiri oleh perpustakaan atau pustakawan. Kendala-kendala itu antara
lain adalah:
1) Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik
pemasaran.
2) Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang
buku.
3) Kurang memadainya gedung perpustakaan.
4) Kurangnya dana yang memadai untuk membali bahan pustaka dan
membuika layanan baru.
5) Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna
perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut banyak jasa di
perpustakaan.
b. Kendala dari luar perpustakaan (Eksternal)
Kendala ini berasal dari luar, karena itu pustakawan harus dapat
bekerja keras dan meningkatkan profesionalisme untuk dapat
menanggulangi kendala atau hambatan yang ada. Kendala tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Masih kurangnya komitmen dari pimpinan dalam dukungan
perpustakaan.
2) Lemahnya manajemen organisasi.
3) Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke
perpustakaan.31
31
Dalam literatur lainnya pelaksanaan kegiatan promosi,
seringkali perpustakaan dihadapkan dengan berbagai kendala,
diantaranya :
1) Perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan.
Keterbatasan sumberdaya yang ada di perpustakaan
menyebabkan perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas
dan kualitas layanan. Padahal kuantitas dan kualitas layanan
merupakan “produk” andalan dalam promosi perpustakaan.
Keterbatasan sumberdaya umumnya disebabkan minimnya anggaran
pengembangan perpustakaan. Disamping itu keterbatasan
keterampilan dan pengetahuan dari staf perpustakaan yang ada
kurang mendukung terciptanya profesionalisme dalam melaksanakan
tugas-tugas kepustakawanan, sehingga berakibat layanan
perpustakaan tidak bisa dilaksanakan secara optimal.
a) Lokasi kurang strategis dan gedung kurang representatif
Salah satu unsur yang menunjang keberhasilan
perpustakaan adalah fasilitas gedung, baik ditinjau dari segi luas,
tata ruang, lokasi dan sebagainya.
b)Masyarakat akademis belum memandang secara benar terhadap tugas, fungsi dan peranan perpustakaan.
Hambatan dalam promosi perpustakaan bukan hanya dari
pihak penyelenggara perpustakaan saja tetatpi sebaliknya juga
dari pihak pemakai. Meskipun untuk mendapatkan jasa layanan
sama sekali, tetapi minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas
dan layanan perpustakaan masih kurang.32
Dalam pemaparan diatas mengenai kendala yang dihadapi
dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan dapat
disimpulkan, kendala yang dihadapi dapat berasal dari dalam dan
luar perpustakaan. Kendala dari dalam seperti terbatasnya
sumberdaya manusia di perpustakaan tersebut dan untuk kendala
dari luar seperti lokasi kurang strategis dan lain-lain.
C. Minat Baca
1. Pengertian Minat Baca
Menurut Poerwadarminta (1976) dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia minat yaitu perhatian, kesukaan (kecendrungan hati) kepada
sesuatu, keinginan. Minat yaitu kemauan yang terdapat dalam hati atas
sesuatu, gairah, keinginan. Minat merupakan sumber motifasi yang
mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka
bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan,
mereka berminat, ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan
berkurang, minat pun berkurang.33
Baca adalah kata kerja yang berarti membaca. Membaca ialah
melihat tulisan dan mengerti atau dapat melaksanakan apa yang tertulis itu,
mengucapkan (do’a, dan sebagainya)34
. Membaca yaitu melihat isi sesuatu
yang:
32
http://library.um.ac.id/images/gbjps/art03has.pdf, 02/05/2014
33
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),h. 769.
34
a. Membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini
adalah membaca novel, surat kabar, majalah, dan komik. Menurut
David Eskey tujuan membaca semacam ini adalah reading for pleasure.
Bacaan yang dijadikan obyek kesenangan menurut David adalah
sebagai ”bacaan ringan”;
b. Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti pada membaca
buku-buku pelajaran buku ilmu pengetahuan. Kegiatan membaca untuk
meningkatkan pengetahuan disebut juga dengan reading for intellectual
profit;
c. Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya para mekanik
perlu membaca buku petunjuk, ibu-ibu membaca booklet tentang resep
masakan, membaca prosedur kerja dari pekerjaan tertentu. Kegiatan
membaca semacam ini dinamakan dengan reading for work.35
2. Faktor Yang Mampu Mendorong Bangkitnya Minat Baca Masyarakat.
Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan
informasi;
b. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan
bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam.
c. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif. Maksudnya, adanya iklim
yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
d. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual.
35
e. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.
Faktor-faktor tersebut dapat terpelihara melalui sikap-sikap, bahwa
dalam diri tertanam komitmen membaca memperoleh keuntungan ilmu
pengetahuan, wawasan dan kearifan. Sedangkan pengertian promosi disini,
tidak hanya bertujuan untuk dikenal masyarakat secara luas, tetapi yang
juga penting adalah masyarakat juga mau membelinya atau
memanfaatkannya secara maksimal. Hal ini disadari oleh pemikiran bahwa
sasaran utama dari sebuah jasa perpustakaan adalah memberikan ayanan
yang semaksimal mungkin bagi masyarakat pengguna. Ketika pengguna
datang membutuhkan informasi, mutu suatu perpustakaan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna dapat diukur dengan
kemampuannya memberikan buku yang tepat kepada pengguna pada saat
buku tersebut dikehendaki secara tepat dan benar.36
36
32
METODE PENELITIAN
Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapat data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Dalam penelitian ini Penulis menjadikan
subyek yang diteliti adalah pengunjung yang berkunjung ke Perpustakaan tetapi
belum menjadi anggota.
A. Jenis Penelitian
Penelitian Kuantitatif digunakan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh antara promosi yang dilakukan oleh perpustakaan umum dengan
minat baca masyarakat di UPTD Perpustakaan Daerah Kab. Majalengka.
Sedangkan jenis penelitiannya adalah Desktiptif. Metode deskriptif yaitu
penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu
individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu.2 Sehingga dengan penelitian
deskriptif ini diharapkan bisa menggambarkan kejadian atau fenomena secara
sistematis sesuai dengan fakta yang dilapangan atau diteliti.
B. Sumber Data Penelitian
Sumber data yang digunakan adalah :
1. Sumber data primer adalah data yang didapat langsung tempat survey
ataupun dari responden langsung. Dalam hal ini sumber data akan
diperoleh dari survey langsung ke perpustakaan UPTD Perpustakaan
Daerah Kab. Majalengka, membagikan kuesioner untuk pengunjung dan
1
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta:Alfabeta,2007),h. 1
2
anggota perpustakaan, juga dari pihak perpustakaan tersebut.
2. Sumber data sekunder adalah data yang di dapat dari literatur-literatur yang
ada atau internet.
C. Populasi dan Sempel
Untuk menentukan sampel yang dapat mendukung penelitian ini,
penulis menggunakan Rumus Solvin ( 1960) sebagai berikut:
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Ukuran Populasi
e² = Batas kesalahan yang diinginkan3
Populasi yang digunakan adalah penelitian ini adalah anggota
perpustakaan UPTD Perpustakaan Daerah Kab. Majalengka dimana anggota
untuk tahun 2013 dari Januari-Juni sebanyak 113 orang anggota. Sehingga
yang menjadi sampel peneliatian adalah:
Diketahui : N = 113
e² = 10% (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan yang
ditetapkan-terlampir)
Jawaban:
= 54 orang
Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 54 orang.
3
Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik sampling
aksidental, dimana menurut Sugiyono, teknik sampling aksidental adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan orang yang ditemui peneliti dimana
dipandang cocok dengan sumber data yang dapat dijadikan sampel.4
D. Variabel Independen dan Variabel Dependen
Untuk menjawab penelitian ini penulis menggunakan metode
”hubungan kausal”, dimana menurut Sugiyono ”Rumusan Hubungan Kausal
adalah hubungan yang bersifat sebab akibat”. Sehingga disini ada variable
independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (variabel yang
dipengaruhi).5
Dalam hal ini penulis memilih bahwa variabel independen (X) Promosi
Perpustakaan sedangkan untuk variabel dependen (Y) Minat Baca.
X : Promosi
Y : Minat Baca
4
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,2008) h.122
5
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,2008) h.56
Tabel. 3.1
Variable Independen (X) dan Variable Dependen
Variable Independen (X) Variable Dependen (Y)
Promosi
Sehingga jumlah pertanyaan untuk Variabel independen dalam hal ini
promosi sebanyak 12 pertanyaan, sedangkan untuk pertanyaan variabel
dependen yaitu minat baca sebanyak 9 pertanyaan, jadi jumlah pertanyaan
untuk mengukur inidikator variabel tersebut sebanyak 21 pertanyaan.
E. Penelitian Terdahulu
Tirwan (2012) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. penelitian “Pengaruh Kompetisi Sosial Guru Terhadap Motivasi
belajar Siswa Di SMP dua Mei Ciputat”. Penelitian yang dilakukan oleh Sdr.
oleh penulis. Kesamaannya terletak di masalah Pengaruhnya, dimana Sdr.
Tirwan menjabarkan pengaruh Kompetisi Sosial Guru yang dilakukan di SMP
dua Mei Ciputat. Dan yang berbeda dari penulis adalah selain membahas
promosi penulis juga membahas minat baca masyarakat dan pengaruh dari
promosi terhadap minat baca masyarakat. Untuk metode penelitianpun
berbeda dimana. Tirwan menggunakan kuantitatif dengan menggunakan
kuesioner, studi kepustakaan, obsevasi dan wawancara sedangkan penulis
Sonia Nustika (2010) jurusan ilmu perpustakaan universitas Islam
Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. judul penelitian “Promosi yang dilakukan
di Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional”. Penelitian yang dilakukan
oleh Sdr. Sonia Nustika memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian
yang dilakukan oleh penulis. Kesamaannya terletak di masalah promosinya,
dimana Sdr. Sonia menjabarkan promosi yang dilakukan di Kementrian
Pendidikan Nasional. Dan yang berbeda dari penulis adalah selain membahas
promosi penulis juga membahas minat baca masyarakat dan pengaruh dari
promosi terhadap minat baca masyarakat. Untuk metode penelitianpun
berbeda dimana Sdr. Sonia menggunakan deksritip kuantitatif dengan
menggunakan kuesioner, studi kepustakaan, obsevasi dan wawancara
sedangkan penulis selain tersebut diatas penulis juga menggunakan data
statistik dalam hal ini menggunakan SPSS untuk membuktikan hipotesis
penulis. Dan untuk tempat Observasinyapun berbeda Sdr. Sonia di
Kementerian Pendidikan Nasional dan penulis di Perpustakaan UPTD
F. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk
mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
secara langsung dari objek penelitian, yaitu dengan cara:
1. Interview (wawancara)
Wawancara adalah alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan
pula. Ciri utama dari wawancara adalah adanya kontak langsung dengan
tatap muka antara pencara informasi (Interviewer) dan sumber informasi (Interviewee).6 Hal ini dilakukan agar penulis tahu sejauh mana promosi yang dilakukan oleh pihak perpustakaan Umum dan apakah ada
peningkatan masyarakat daerah untuk memanfaatkan perpustakaan
tersebut.
2. Kuesioner
Kuesioner dimaksudkan sebagai suatu daftar pertanyaan untuk
memperoleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden
(orang-orang yang menjawab).7 Dalam pembuatan kuesioner ini adalah untuk
mendapatkan data pendukung dalam penelitian pengaruh promosi dan
minat baca, dimana dengan adanya kuesioner ini penulis mengaharapkan
adanya jawaban apakah ada pengaruh promosi dan minat baca. Agar
kuesioner ini bisa diolah untuk dijadikan data maka perlu diberikan nilai
untuk setiap jawabannya. Karena dengan skala pengukuran ini maka nilai
variable yang diukur dengan instrument-instrumen tertentu dalam
6
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan:Teori-Aplikasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.179.
7
dinyatakan dalam bentuk angka sehingga akan lebih akurat, efisien dan
komunikatif.
Dari uraian diatas maka penulis memberikan skor untuk setiap
jawabannya dengan menggunakan Skala Likert. Dimana skala likert
merupakan cara untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena social. Sehingga dalam skala
likert ini variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variable,
yang kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak dalam
menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan atau pernyataan.8
Dan untuk keperluan analisa maka jawaban tersebut diberikan
skorsebagai berikut :
Sangat Setuju = 4
Setuju = 3
Tidak Setuju = 2
Sangat Tidak Setuju = 1
G. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan
dan jawaban oleh pemustaka Perpustakaan UPTD Kab. Majalengka sebagai
responden. Langkah dalam pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:
a. Tahap Pemeriksaan (Editing)
Kuesioner atau angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan
data dan jawaban angket untuk menghindari adanya kemungkinan
kesalahan dalam pengisian angket.
8
b. Tabulasi
Tabulasi adalah menyusun data kedalam tabel dengan cara menyajikan
hasil perolehan dari jawaban-jawaban. Pentabulasian digunakan untuk
mempermudah perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum mengenai
jawaban responden. Melalui tabulasi ini maka akan dengan mudah
didapatkan informasi mengenai persentase.
Persentase data dalam penelitian ini mengunakan persentase dengan tujuan
untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang
diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi (jawaban terpilih)
N = sampel yang diperoleh (jumlah responden)
Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data kesiapan
ini adalah sebagai berikut:
0% = tidak satupun
1 -25% = sebagian kecil
26 – 49% = hampir setengahnya
50% = setengahnya
51 – 75% = sebagian besar
76 – 99% = hampir seluruhnya