• Tidak ada hasil yang ditemukan

SILABUS TB dan HBP I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SILABUS TB dan HBP I "

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

M. Sugiarmin PLB

SILABUS

MATAKULIAH HAMBATAN PERKEMBANGAN 2 MATAKULIAH TERAPI BERMAIN

PRODI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

M. Sugiarmin PLB

KK702 Hambatan Belajar dan Perkembangan II: S2, 3 SKS, semester 1

Setelah mengkuti matakuliah ini mahasiswa diharapkan memahami konsep dasar, hambatan belajar dan hambatan perkembangan, anak berkesulitan belajar, (Learning Disability), Autisme, Autistic Spectrum Disorder (PDD-NOS), ADHD/ADD (Attention Deficit Disorder and Hyperactivuty), Emotional Dificulties, mampu mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar serta upaya layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing ABK.

(3)

M. Sugiarmin PLB

SILABUS MATA KULIAH

1. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Hambatan Belajar dan Perkembangan 2 Kode Mata Kuliah : KK704

Jumlah SKS : 3

Semester : 2

Program Studi : Pendidikan Kebutuhan Khusus

Status : MKLK Wajib

Prasyarat : -

Dosen :

2. Tujuan

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami hambatan belajar dan perkembangan yang terjadi pada anak berkesulitan belajar (Learning Disability), Autisme, Autistic Spectrum Disorder, ADHD/ADD (Attention Deficit Disorder and Hyperactivuty), Emotional Dificulties, serta mampu mengidentifikasi kebutuhan layanan pendidikannya.

3. Deskripsi Isi

Dalam perkuliahan ini dibahas; konsep dasar, hambatan belajar dan hambatan perkembangan, anak berkesulitan belajar, (Learning Disability), Autisme, Autistic Spectrum Disorder (PDD-NOS), ADHD/ADD (Attention Deficit Disorder and Hyperactivuty), Emotional Dificulties, serta mampu mengidentifikasi layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing ABK.

4. Pendekatan Pembelajaran

Metode: Ceramah, diskusi, dan simulasi Tugas : Analisis kasus

6. Rincian Perkuliahan Setiap Pertemuan

Pertemuan 1

Topik : Konsep dasar anak dengan kesulitan belajar

Tujuan : Memahami konsep dasar anak dengan kesulitan belajar Isi Materi : Konsep dasar kesulitan belajar:

- Pengertian anak dengan kesulitan belajar

(4)

M. Sugiarmin PLB

- Prevalensi anak dengan kesulitan belajar Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Lerner, J. W. (1988). Learning Disabilities: Theories, Diagnosis, and Teaching Strategies. New Jersey: Haoughton Mifflin Company.

Myers, L. Patricia and Donal,.D.H.(1976) Methode for Learning Disorder. New York:John Wiley and Sons, Inc.

Pertemuan 2

Topik : Dampak kesulitan belajar terhadap belajar dan perkembangan

Tujuan : Memahami dampak kesulitan belajar terhadap belajar dan perkembangan

Isi Mteri : Dampak kesulitan belajar terhadap belajar dan Perkembangan:

- Keterbatasan anak dengan kesulitan belajar

- Perkembangan anak dengan kesulitan belajar Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Lerner, J. W. (1988). Learning Disabilities: Theories, Diagnosis, and Teaching Strategies. New Jersey: Haoughton Mifflin Company.

Lewis, Vicky (2003) Development and Disability. Carlton : Blackwell Publishing. Myers, L. Patricia and Donal,.D.H.(1976) Methode for Learning Disorder. New York:John Wiley and Sons, Inc.

Pertemuan 3

Topik : Kebutuhan Khusus dan layanan pendidikan anak dengan Kesulitan belajar

Tujuan : Memahami kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak dengan kesulitan belajar

Isi Mteri : Kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak dengan Kesulitan belajar:

- Promblematika akibat kesulitan belajar

- Kebutuhan khusus anak dengan kesulitan belajar

- Layanan pendidikan bagi anak dengan kesulitan belajar Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Abdurrahman, M. (1996). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

(5)

M. Sugiarmin PLB Pertemuan 4

Topik : Konsep dasar anak autistik

Tujuan : Memahami konsep dasar anak autistik Isi Materi : Konsep dasar autistik:

- Pengertian anak dengan autistik - Terminologi anak dengan autistik

- Prevalensi anak dengan autistik

Pendekatan : Ceramah dan Diskusi Perkuliahan

Referensi

Siegel B. (1996) The Word of The Autistic Child. Oxford University Press New York.

Quill, Kathleen Ann (1995) Teaching Children With Autism, Strategion to Enhance Communication and Socialization. Delmar Publisher Inc: New York.

Pertemuan 5

Topik : Dampak autistik terhadap belajar dan perkembangan

Tujuan : Memahami dampak autistik terhadap belajar dan perkembangan

Isi Mteri : Dampak autistik terhadap belajar dan Perkembangan:

- Keterbatasan anak dengan autistik

- Perkembangan anak dengan autistik Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Siegel B. (1996) The Word of The Autistic Child. Oxford University Press New York.

Quill, Kathleen Ann (1995) Teaching Children With Autism, Strategion to Enhance Communication and Socialization. Delmar Publisher Inc: New York.

Pertemuan 6

Topik : Pengembangan aspek perkembangan pada anak autistik Tujuan : Memahami pengembangan aspek perkembangan pada anak

dengan autistik

Isi Materi : Pengembangan aspek perkembangan pada anak dengan autistik:

- Pengembangan interaksi sosial

- Pengembangan komunikasi

(6)

M. Sugiarmin PLB

Pendekatan : Ceramah dan Diskusi Perkuliahan

Referensi :

Siegel B. (1996) The Word of The Autistic Child. Oxford University Press New York.

Quill, Kathleen Ann (1995) Teaching Children With Autism, Strategion to Enhance Communication and Socialization. Delmar Publisher Inc: New York.

Stanley Greenspan, Serena Wieder (1998). The Child wit Special Needs, AS: Da Capo Press

Pertemuan 7

Topik : Kebutuhan Khusus dan layanan pendidikan anak dengan autistik

Tujuan : Memahami kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak dengan autistik

Isi Mteri : Kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak dengan autistik:

- Promblematika akibat autistik

- Kebutuhan khusus anak dengan autistik

- Layanan pendidikan bagi anak dengan autistik Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Siegel B. (1996) The Word of The Autistic Child. Oxford University Press New York Quill, Kathleen Ann (1995) Teaching Children With Autism, Strategion to Enhance

Communication and Socialization. Delmar Publisher Inc: New York.

Wetherly M. Amy (ed) (2001) Autism Spectrum Disorders Atransactional Development Perspective. London: Paul Brookers

Pertemuan 8

- Prevalensi anak dengan ADHD Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

(7)

M. Sugiarmin PLB

Pertemuan 9 UJIAN TENGAH SEMESTER

Pertemuan 10

Topik : Dampak ADHD terhadap belajar dan perkembangan

Tujuan : Memahami dampak ADHD terhadap belajar dan perkembangan

Isi Mteri : Dampak ADHD terhadap belajar dan Perkembangan:

- Keterbatasan anak dengan ADHD

- Perkembangan anak dengan ADHD Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Grad, L. Flick. (1998). ADD/ADHD Behavior-change Resource Kit. New York: The Center for Applied Research in Education.

Ingersoll, B. D., & Sam, G. (1993). Attentian Deficit Disorder and Learning Disabilities. New York: Doubleday.

Pertemuan 11

Topik : Pengembangan aspek perkembangan pada anak ADHD Tujuan : Memahami pengembangan aspek perkembangan pada anak

dengan ADHD

Isi Materi : Pengembangan aspek perkembangan pada anak dengan ADHD:

- Pengembangan Atensi dan Konsentrasi

- Pengembangan Perilakuliahan Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Grad, L. Flick. (1998). ADD/ADHD Behavior-change Resource Kit. New York: The Center for Applied Research in Education.

Ingersoll, B. D., & Sam, G. (1993). Attentian Deficit Disorder and Learning Disabilities. New York: Doubleday.

Pertemuan 12

Topik : Kebutuhan Khusus dan layanan pendidikan anak dengan ADHD

(8)

M. Sugiarmin PLB

Isi Mteri : Kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak dengan ADHD:

- Promblematika akibat ADHD

- Kebutuhan khusus anak dengan ADHD

- Layanan pendidikan bagi anak dengan ADHD Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Grad, L. Flick. (1998). ADD/ADHD Behavior-change Resource Kit. New York: The Center for Applied Research in Education.

Ingersoll, B. D., & Sam, G. (1993). Attentian Deficit Disorder and Learning Disabilities. New York: Doubleday.

Pertemuan 13

Topik : Konsep dasar anak dengan emotional dificulties

Tujuan : Memahami konsep dasar anak dengan emotional dificulties Isi Materi : Konsep dasar emotional dificulties:

- Pengertian anak dengan emotional dificultiesr

- Terminologi anak dengan emotional dificulties

- Prevalensi anak dengan emotional dificulties Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Topik : Dampak emotional dificulties terhadap belajar dan perkembangan

Tujuan : Memahami dampak emotional dificulties terhadap belajar dan perkembangan

Isi Mteri : Dampak emotional dificulties terhadap belajar dan Perkembangan:

- Keterbatasan anak dengan emotional dificulties

- Perkembangan anak dengan emotional dificulties Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

(9)

M. Sugiarmin PLB Pertemuan 15

Topik : Kebutuhan Khusus dan layanan pendidikan anak dengan emotional dificulties

Tujuan : Memahami kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak dengan emotional dificulties

Isi Mteri : Kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak dengan emotional dificulties:

- Promblematika akibat emotional dificulties

- Kebutuhan khusus anak dengan emotional dificulties

- Layanan pendidikan bagi anak dengan emotional dificulties

Pendekatan : Ceramah dan Diskusi Perkuliahan

Abdurrahman, M. (1996). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Alberto, P. A,. & Anne, C. A,. (1986). Applied Behavior Analysis for Teachers. Ohio: Merrill Publishing Company.

Grad, L. Flick. (1998). ADD/ADHD Behavior-change Resource Kit. New York: The Center for Applied Research in Education.

Ingersoll, B. D., & Sam, G. (1993). Attentian Deficit Disorder and Learning Disabilities. New York: Doubleday.

Kisker, G. W. (1985). The Disorganized Personality. Singapore: McGraw-Hill Book Co. Lerner, J. W. (1988). Learning Disabilities: Theories, Diagnosis, and Teaching Strategies.

New Jersey: Haoughton Mifflin Company.

Luke S. Watson, J. (1973). Child Behavior Modification: A Manual for Teachers and Parents. United States of Amerika: Pergamon Press.

Lewis, Vicky (2003) Development and Disability. Carlton : Blackwell Publishing. Myers, L. Patricia and Donal,.D.H.(1976) Methode for Learning Disorder. New

York:John Wiley and Sons, Inc.

Quill, Kathleen Ann (1995) Teaching Children With Autism, Strategion to Enhance Communication and Socialization. Delmar Publisher Inc: New York.

(10)

M. Sugiarmin PLB

Wetherly M. Amy (ed) (2001) Autism Spectrum Disorders Atransactional Development Perspective. London: Paul Brookers

KK 714 Terapi Bermain : S2, 2 SKS, Semester 3

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami konsep dan fungsi terapi bermain dalam konseling pada anak serta mememiliki kemampuan dalam melakukan terapi bermain.

Mata kuliah ini membahas asumsi-asumsi dan teori psikologi yang mendasari terapi bermain, kaitan antara terapi bermain dengan konseling, psikoterapi, dan dengan pendidikan. Dibahas pula tentang beberapa keterampilan konseling sebagai dasar, prinsip-prinsip terapi bermain yang mencakup: menumbuhkan rapport, menerima anak, rasa permisif: pengakuan dan repleksi, penghargaan, menentukan arah sendiri dan pembatasan. Pembahasan selanjutnya berkenaan dengan proses terapi bermain, mencakup: tahapan awal (pembukaan), tahap kemadirian sementara, tahap timbul inisiatif dan kerja sama tahap bermain simbolik, tahap regresi terkontrol, dan tahap penerimaan diri. Demikian juga tahap-tahap perkembangan emosi yang relevan dengan terapi bermain pada masa anak-anak, masa remaja (adolescents).

Pada bagian akhir dibahas tentang karakteristik yang diperlukan pada anak-anak yang sehat, pelaksana terapi. lingkungan dan penataannya, permasalahan validasi, issue-issue kontekstual menyangkut terapi bermain kaitannya dengan langkah intervensi pendidikan.

Perkuliahan ini menggunakan pendekatan ekspositori dan inkuiri (praktikum dan simulasi), sementara itu evaluasi dilakukan melalui UTS, UAS, dan penilaian kinerja pada saat praktikum.

(11)

M. Sugiarmin PLB

Referensi yang dianjurkan; Ann Cattanach (2008) 2 nd ed. Play Therapy by Abused Children, London : Jessica Kingsley,

SILABUS MATA KULIAH

1. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Terapi Bermain Kode Mata Kuliah : KK714

Jumlah SKS : 2 SKS Semester : 3

ProgramStudi : Pendidikan Kebutuhan Khusus Status : MKKU Wajib

Prasyarat : Dosen :

2. Tujuan

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami konsep dan fungsi terapi bermain dalam konseling pada anak serta mememiliki kemampuan dalam melakukan terapi bermain

3. Deskripsi Isi

Dalam perkuliahan dibahas asumsi-asumsi yang mendasari perlunya terapi bermain, jenis klien yang memerlukan bantuan terapi bermain, analisis rekaman wawancara konseling, gambaran tentang teknik-teknik wawancara konseling dan sifat konselor, fase-fase yang dilalui dari sesi ke sesi dalam terapi bermain, dan terjadinya proses penerimaan diri. Dalam hubungan itu didiskusikan pula perkembangan emosi yang terjadi selama terapi bermain, demikian pula peserta, lingkungan, objek-objek, dan sebagainya. Pembahasan diawali dengan mengangkat pengertian dan tempat kedudukan terapi bermain diantara pendidikan, konseling, dan psikoterapi dan berakhir dengan membahas validasi dan beberapa issue mengenai terapi bermain.

4. Pendekatan Pembelajaran Ekspositori dan inkuiri

Metode : Ceramah, tanya jawab, tugas baca, dan pemecahan masalah Tugas : Penyajian, diskusi

Media : Whiteboard, OHP

5. Evaluasi Makalah

(12)

M. Sugiarmin PLB UTS

UAS

6. Rincian Perkuliahan Setiap Pertemuan Pertemuan 1

Topik : Asumsi-asumsi dan teori dasar terapi bermain

Tujuan : Memahami Asumsi-asumsi dan teori dasar terapi bermain Isi Materi : Asumsi-asumsi dan teori dasar terapi bermain

Pendekatan : Ceramah dan Diskusi Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New York: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 2

Topik : Jenis masalah anak dan kaitan terapi bermain dengan ilmu lain Tujuan : Memahami jenis-jenis masalah anak dan

kaitan terapi bermain dengan ilmu lain.

Isi Mteri : Jenis masalah dan kaitan terapi bermain dengan ilmu lain

- Jenis masalah anak

- Kaitan terapi bermain dengan ilmu lain Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 3

Topik : Keterampilan konseling I (Observasi): Tujuan : Memahami peristiwa dialog

Isi Materi : Analisis rekaman dialog dari Axline I Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

(13)

M. Sugiarmin PLB

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 4

Topik : Keterampilan konseling II(Observasi): Tujuan : Memahami peristiwa dialog

Isi Materi : Analisis rekaman dialog dari Axline II Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 5

Topik : Keterampilan konseling III (Observasi): Tujuan : Memahami peristiwa dialog

Isi Materi : Analisis rekaman dialog dari Wilson III Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 6

Topik : Prinsip Terapi Bermain I

Tujuan : Memahami prinsip terapi bermain Isi Materi : Prinsip Terapi Bermain I

a. Pembinaan, rapport

b. Penerimaan dan sikap permisif

c. Pengakuan dan refleksi, penghargaan, arahan, penutup Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

(14)

M. Sugiarmin PLB

1. Linnet McMahon, (1992) The Hand Book of Play Therapy. London: Routledge Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and

Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 7

Topik : Prinsip Terapi Bermain II

Tujuan : Memahami prinsip terapi bermain Isi Materi : Prinsip Terapi Bermain II

a. Pembinaan, rapport

b. Penerimaan dan sikap permisif

c. Pengakuan dan refleksi, penghargaan, arahan, penutup Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 8 : UJIAN TENGAH SEMESTER

Pertemuan 9

Topik : Proses Terapi I

Tujuan : Memahami proses terapi Isi Materi : Proses terapi I:

a. Pembukaan, kemandirian sementara b. Inisiatif

c. Permainan simbolik

d. Regresi terkontrol, penerimaan diri Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Schaefer E. Charles and Heidi Gerard Kaduson 2006, Contemporary Play Theraphy (Teory, Research and Practice). London: The Guild Ford Press

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

(15)

M. Sugiarmin PLB

Topik : Proses Terapi II

Tujuan : Memahami proses terapi Isi Materi : Proses terapi II:

a. Pembukaan, kemandirian sementara b. Inisiatif

c. Permainan simbolik

d. Regresi terkontrol, penerimaan diri

Pendekatan : Ceramah dan Diskusi Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Schaefer E. Charles and Heidi Gerard Kaduson 2006, Therapy for Children. London: The Guild Ford Press

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 11

Topik : Proses Terapi III

Tujuan : Memahami proses terapi Isi Materi : Proses terapi III:

a. Pembukaan, kemandirian sementara b. Inisiatif

c. Permainan simbolik

d. Regresi terkontrol, penerimaan diri Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Erikson, C.H. (1959) Identity and the Life Cycle, . New York: International Univ

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 12

Topik : Proses Terapi IV

(16)

M. Sugiarmin PLB

a. Pembukaan, kemandirian sementara b. Inisiatif

c. Permainan simbolik

d. Regresi terkontrol, penerimaan diri Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 13

Topik : Proses Terapi V

Tujuan : Memahami proses terapi Isi Materi : Proses terapi :

a. Pembukaan, kemandirian sementara b. Inisiatif

c. Permainan simbolik

d. Regresi terkontrol, penerimaan diri Pendekatan : Ceramah dan Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Pertemuan 14

Topik : Karakteristik, situasi dialog, anak, lingkungan

Tujuan : Memahami Karakteristik, situasi dialog, anak, lingkungan Isi Materi : Karakteristik, situasi dialog, anak, lingkungan

Pendekatan : Ceramah dan Diskusi Perkuliahan

Referensi :

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

(17)

M. Sugiarmin PLB

Topik : Responsi

Tujuan : Pengayaan dan pendalaman Isi Materi : Seluruh materi perkuliahan Pendekatan : Diskusi

Perkuliahan

Referensi :

Semua referensi yang ditawarkan pada mata kuliah terapi bermain

Pertemuan 16 UJIAN AKHIR SEMESTER

Referensi Keseluruhan

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl:Ballantine

Ann Cattanach (2008) 2 nd ed. Play Therapy by Abused Children, London : Jessica Kingsley

Schaefer D Charles and Heidi Gerard Kaduson 2nd ed, Play Therapy; Theory, Reseach, and Practilce, New York: Guilford Press

Schaefer D. Charles and Heidi G. K. 2nde ed. Therapy for Children, Guilford Press

Kevin., K. (1993), Play Therapy Treatment, Play. And Intervenrtion, Saralea E. Kchazan. Profile of Play Assessing and Observing

Linnet McMahon, (1992) The Hand Book of Play Therapy. London: Routledge

Rinda Blom (2004) The Handbook of Gestalt Play Therapy. London dan Philadelphia: Jessica Kingsley Publishers

Saralea E Chazan (2002). Profile of Play Assesing and Observing Structure and Process in Play Therapy. London and Philadelphia: Jessica Kingsley Publishers

(18)

M. Sugiarmin PLB

Pertemuan 1 Asumsi-asumsi dan teori dasar terapi bermain

Pertemuan 2 Jenis masalah anak dan kaitan terapi bermain dengan ilmu lain Pertemuan 3-6 Keterampilan konseling (Observasi):

a. Analisis rekaman dialog dari Axline b. Analisis rekaman dialog dari Axline c. Analisis rekaman dialog dari Wilson Pertemuan 7-8 Prinsip Terapi Bermain:

a. Pembinaan, rapport

b. Penerimaan dan sikap permisif

c. Pengakuan dan refleksi, penghargaan, arahan, penutup Pertemuan 9 UTS

Pertemuan 10-13 Proses terapi :

a. Pembukaan, kemandirian sementara b. Inisiatif

c. Permainan simbolik

d. Regresi terkontrol, penerimaan diri Pertemuan 14 Karakteristik, situasi dialog, anak, lingkungan Pertemuan 15 Responsi

Pertemuan 16 UAS

(19)

M. Sugiarmin PLB

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books.

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Charles D, Schaefer and Heidi Gerard Kaduson 2nd ed, Play Therapy; Theory, Reseach, and Practilce, New York: Guilford Press

Charles D. Schaefer and Heidi G. K. 2nde ed. Therapy for Children, Guilford Press

Kevin., K. (1993), Play Therapy Treatment, Play. And Intervenrtion, Saralea E. Kchazan. Profile of Play Assessing and Observing

SILABUS MATA KULIAH

1. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Hambatan Belajar dan Perkembangan 2 Kode Mata Kuliah : KK704

Jumlah SKS : 3 SKS Semester : 1

ProgramStudi : Pendidikan Kebutuhan Khusus Status : MKKU Wajib

Prasyarat : Dosen :

2. Tujuan

(20)

M. Sugiarmin PLB

perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi penglihatan, pendengaran, dan gangguan motorik serta dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan pendengaran, penglihatan, anak yang mengalami gangguan motorik (cerebral palsy), anak berbakat (gifted dan talented). Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak tersebut upaya pedagogic yang dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan belajar pada mereka.

3. Deskripsi Isi

Mata kuliah ini membahas mengenai hambatan perkembangan dan hambatan belajar dan kaitannya satu sama lain serta memahami hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi penglihatan, pendengaran, dan gangguan motorik serta dapat meminimalkan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan pendengaran, penglihatan, anak yang mengalami gangguan motorik (cerebral palsy), anak yang berbakat (gifted and talented). Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak tersebut dan upaya pedagogik yang dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan belajar pada mereka.

4. Pendekatan Pembelajaran

Perkuliahan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ekspositori dan inkuiri.

5. Evaluasi Kehadiran

Tugas telaah jurnal dan buku teks Laporan buku

Studi lapangan dan presentasi kelompok dan individual/kelompok Makalah

Penyajian dan diskusi UTS

UAS

6. Rincian Perkuliahan Setiap Pertemuan

Pertemuan 1 Hambatan perkembangan dan hambatan belajar

Pertemuan 2 Hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi penglihatan

Pertemuan 3 Hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi pendengaran

Pertemuan 4 Hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi gangguan motorik

Pertemuan 5 Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan penglihatan

(21)

M. Sugiarmin PLB

Pertemuan 7 Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang mengalami gangguan motorik (cerebral palsy)

Pertemuan 8 UTS

Pertemuan 9 Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak-anak berbakat (gifted and talented)

Pertemuan 10 Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang kehilangan penglihatan

Pertemuan 11 Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang kehilangan pendengaran

Pertemuan 12 Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang mengalami gangguan motorik (cerebral palsy) Pertemuan 13 Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar

pada anak-anak yang berbakat (gifted and talented)

Pertemuan 14 Upaya pedagogik yang dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan belajar pada mereka (anak berkebutuhan khusus)

Pertemuan 15 Upaya pedagogik yang dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan belajar pada mereka (anak berkebutuhan khusus)

Pertemuan 16 UAS

7. Referensi

Lewis, Vicky. (2003). Development and Disability. Carlton: Blackwell Publishing

Myes, L. Patricia and Donald, D. H. (1976). Mathode for Learning Disorder. New York: John and Sons, Inc

SILABUS MATA KULIAH

1. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Terapi Bermain Kode Mata Kuliah : KK714

Jumlah SKS : 2 SKS Semester : 3

ProgramStudi : Pendidikan Kebutuhan Khusus Status : MKKU Wajib

Prasyarat : Dosen :

2. Tujuan

(22)

M. Sugiarmin PLB 3. Deskripsi Isi

Dalam perkuliahan dibahas asumsi-asumsi yang mendasari perlunya terapi bermain, jenis klien yang memerlukan bantuan terapi bermain, analisis rekaman wawancara konseling, gambaran tentang teknik-teknik wawancara konseling dan sifat konselor, fase-fase yang dilalui dari sesi ke sesi dalam terapi bermain, dan terjadi proses penerimaan diri. Dalam hubungan itu didiskusikan pula perkembangan emosi yang terjadi selama terapi bermain, demikian pula peserta, lingkungan, objek-objek, dan sebagainya. Pembahasan diawali dengan mengangkat pengertian dan tempat kedudukan terapi bermain diantara pendidikan, konseling, dan psikoterapi dan berakhir dengan membahas validasi dan beberapa issue mengenai terapi bermain.

4. Pendekatan Pembelajaran Ekspositori dan inkuiri

Metode : Ceramah, tanya jawab, tugas baca, dan pemecahan masalah Tugas : Penyajian, diskusi

Media : Whiteboard, OHP

5. Evaluasi Makalah

Penyajian dan diskusi UTS

UAS

6. Rincian Perkuliahan Setiap Pertemuan

Pertemuan 1 Asumsi-asumsi dan teori dasar terapi bermain

Pertemuan 2 Jenis masalah anak dan kaitan terapi bermain dengan ilmu lain Pertemuan 3-6 Keterampilan wawancara konseling dan prinsip-prinsipnya (3)

Analisis rekaman dialog konseling 1 (4) Analisis rekaman dialog konseling II (5)

Perubahan: Keterampilan konseling (Observasi): a. Analisis rekaman dialog dari Axline b. Analisis rekaman dialog dari Axline c. Analisis rekaman dialog dari Wilson

Pertemuan 7-8 Prinsip-prinsip terapi bermain I : rapport, penerimaan dan sikap permisif (6)

Prinsip-prinsip terapi bermain II: Pengakuan dan refleksi, penghargaan, arahan, penutup (7)

Perubahan: Prinsip Terapi Bermain: a. Pembinaan, rapport

(23)

M. Sugiarmin PLB

c. Pengakuan dan refleksi, penghargaan, arahan, penutup Pertemuan 9 UTS (8)

Pertemuan 10-13 Proses terapi I: pembukaan, kemandirian sementara (9) Proses terapi II: inisiatif (10)

Permainan simbolik (11)

Regresi terkontrol, penerimaan diri (12) Proses terapi :

a. pembukaan, kemandirian sementara b. inisiatif

c. permainan simbolik

d. regresi terkontrol, penerimaan diri Pertemuan 14 Karakteristik, situasi dialog, anak, lingkungan (13) Pertemuan 15 Presentasi tugas (14)

Responsi (15) Pertemuan 16 UAS (16)

7. Referensi

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Axline, V.M. (1969), 3rd print, PlayTherapy, New Yorkl: Ballantine

Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and Adolescent. London : Balliere Tindal.

Usulan : TB I Konsep/praktek

(24)

M. Sugiarmin PLB

SILABUS MATA KULIAH

1. Identitas Mata Kuliah

Nama Mata Kuliah : Hambatan Belajar dan Perkembangan 2 Kode Mata Kuliah : KK701

Jumlah SKS : 3 SKS Semester : 1

ProgramStudi : Pendidikan Kebutuhan Khusus Status : MKKU Wajib

Prasyarat : Dosen :

2. Tujuan

Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan memahami konsep hambatan perkembangan dan hambatan belajar dan kaitannya satu sama lain serta memahami hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi penglihatan, pendengaran, dan gangguan motorik serta dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan pendengaran, penglihatan, anak yang mengalami gangguan motorik (cerebral palsy), anak berbakat (gifted dan talented). Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak tersebut upaya pedagogic yang dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan belajar pada mereka.

3. Deskripsi Isi

Mata kuliah ini membahas mengenai hambatan perkembangan dan hambatan belajar dan kaitannya satu sama lain serta memahami hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi penglihatan, pendengaran, dan gangguan motorik serta dapat meminimalkan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan pendengaran, penglihatan, anak yang mengalami gangguan motorik (cerebral palsy), anak yang berbakat (gifted and talented). Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak tersebut dan upaya pedagogik yang dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan belajar pada mereka.

4. Pendekatan Pembelajaran

(25)

M. Sugiarmin PLB 5. Evaluasi

Kehadiran

Tugas telaah jurnal dan buku teks Laporan buku

Studi lapangan dan presentasi kelompok dan individual/kelompok Makalah

Penyajian dan diskusi UTS

UAS

6. Rincian Perkuliahan Setiap Pertemuan

Pertemuan 1 Hambatan perkembangan dan hambatan belajar

Pertemuan 2 Hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi penglihatan

Perubahan: persepsi menjadi fungsi

Pertemuan 3 Hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi pendengaran

Perubahan: persepsi menjadi fungsi

Pertemuan 4 Hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan persepsi gangguan motorik

Perubahan: kehilangan persepsi gangguan motorik menjadi mengalami gangguan motorik

Pertemuan 5 Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan penglihatan

Perubahan: Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang kehilangan penglihatan

Pertemuan 6 Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan pendengaran

Perubahan: Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang kehilangan pendengaran

Pertemuan 7 Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang mengalami gangguan motorik (cerebral palsy)

Perubahan: Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang mengalami gangguan motorik (cerebral palsy)

Pertemuan 8 UTS

Pertemuan 9 Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak-anak berbakat (gifted and talented)

(26)

M. Sugiarmin PLB

perkembangan dan belajar pada anak-anak yang berbakat (gifted and talented)

Pertemuan 10 Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang kehilangan penglihatan

Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan penglihatan

Pertemuan 11 Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang kehilangan pendengaran

Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang kehilangan pendengaran

Pertemuan 12 Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang mengalami gangguan motorik (cerebral palsy) Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar yang terjadi pada anak yang mengalami gangguan motorik

Pertemuan 13 Strategi dalam mengidentifikasi hambatan perkembangan dan belajar pada anak-anak yang berbakat (gifted and talented)

Upaya meminimalkan hambatan perkembangan dan hambatan belajar pada anak-anak yang berbakat (gifted and talented)

Pertemuan 14 Upaya pedagogik yang dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan belajar pada mereka (anak berkebutuhan khusus)

Pertemuan 15 Upaya pedagogik yang dapat meminimalkan hambatan perkembangan dan belajar pada mereka (anak berkebutuhan khusus)

Pertemuan 16 UAS

7. Referensi

Lewis, Vicky. (2003). Development and Disability. Carlton: Blackwell Publishing

Myes, L. Patricia and Donald, D. H. (1976). Mathode for Learning Disorder. New York: John and Sons, Inc

Play Therapy Treatment Planing and Intervention, Kevin Jhon O’Connor and Sue Ammen1997, Academic Press;

(27)

M. Sugiarmin PLB

Handbook of Gestalt Play Therapy Rinda Blom2004, Jessica Kingsley Publishers London and Philadelphia; Profile of Play Assesing and Observing Structure and Process in Play Therapy Saralea E Chazan 2002, Jessica Kingsley Publishers London and Philadelphia

Axline, V.M. (1976), Dibs: In Search of Self.New York: Penguin Books. Wilson, K. (1993), Play Therapy A Non-Directive Approach for Children and adolescent. London : Balliere Tindal.

2.

Ann Cattanach (2008) 2 nd ed.

Play Therapy by

Abused Children,

London : Jessica Kingsley,

3.

Axline, V.M. (1976),

Dibs: In Search of Self.

New

York: Penguin Books

.

4.

Charles E Schaefer and Heidi Gerard Kaduson (2006) 2

nd ed.

Contemporary Play Theraphy

(Teory, Research and Practice,

NY: London : The guild

Ford Pres

5.

Charles E Schaefer and Heidi Gerard Kaduson (2006) 2

nd ed.

Short Term Play Therapy For children

. NY:

London: The guild Ford Press

6.

Kevin Jhon O’Connor and Sue Ammen

(1997),

Play

Therapy Treatment Planing and Intervention.

Academic

Press

7.

Wilson, K. (1993),

Play Therapy A Non-Directive

Approach for Children and adolescent.

London:

Balliere Tindal.

8. Linnet McMahon, (1992) The Hand Book of Play Therapy. London: RoutledgeLondon

(28)

M. Sugiarmin PLB

2004, Jessica Kingsley Publishers London and Philadelphia

10.Profile of Play Assesing and Observing Structure and Process in Play Therapy Saralea E Chazan

Gambar

gambaran tentang teknik-teknik wawancara konseling dan sifat konselor, fase-fase yang

Referensi

Dokumen terkait

Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Cianjur melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi sebagai berikut :..

Jika JSS dikelola dengan sistem jalan toll, masyarakat akan sangat mengapresiasi JSS karena akan menekan biaya transportasi penumpang dan barang, serta akan

Program pembangunan yang tidak berbasis visi, misi, dan strategi pasti akan mubazir karena tidak didiskusikan sejauh mana manfaat yang akan dirasakan dalam jangka

Penulisan Ilmiah ini dimaksudkan untuk mengetahui tujuan layak atau tidaknya pemilik Ayam Bakar Ganthari dalam pendirian cabang baru pada Ayam Bakar Ganthari cabang Cilandak

Sehubungan dengan dilaksanakannya proses evaluasi dokumen penawaran dan dokumen kualifikasi, Kami selaku Panitia Pengadaan Barang dan Jasa APBD-P T. A 2013 Dinas Bina Marga

In the findings, the writers found that the highest percentage of initiating acts types in political issues is Inform (37%), and the lowest percentage is Action Request

koordinasi mata-tangan, tetapi inti dari game ini adalah penguasaan jurus (hafal caranya dan lancar mengeksekusinya). c) Petualangan, game murni pertualangan

13) Biaya dalam penyiapan………. 14) Bahasa Penawaran……… Cukup Jelas. Cukup Jelas 17) Mata Uang Penawaran……… Cukup Jelas. 18) Masa berlaku penawaran……… Cukup Jelas.