• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Total Factor Productivity (Tfp) Tanaman Perkebunan Di Indonesia Periode 1990-2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Total Factor Productivity (Tfp) Tanaman Perkebunan Di Indonesia Periode 1990-2010"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1  Volum Ekspor dan Nilai Ekspor Tanaman Perkebunan 2008-2010
Gambar 2 Menjelaskan bahwa potensial bias input terjadi dari agregasi
Tabel 2   Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kelapa Sawit       Indonesia 1990-2010
Tabel 3    Perkembangan Luas Areal Panen, Produksi, dan Produktivitas Kopi        Indonesia Periode 1990-2010
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peningkatan produksi industri ban Indonesia lebih ditentukan oleh peningkatan intensitas pemakaian tenaga kerja, bahan baku, energi,

Sedangkan analisis pertumbuhan dari sisi penawaran umumnya mengkaji (1) tingkat efisiensi perusahaan, baik efisiensi teknis, efisiensi relatif, efisiensi alokatif (harga),

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS dan BKPM dengan menggunakan koefisien tenaga kerja, investasi PMA, dan investasi dalam negeri dari hasil estimasi

Bertitik tolak dari model serta teori yang mendasari penelitian ini, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi oleh input

Sumber: Data sekunder diolah, 2014. Pembibitan kopi yaitu berasal dari biji kopi. ketika bibit siap tanam dan disebar kse areal perkebunan, kopi tersebut diakui

Pertumbuhan output sebagaimana juga halnya pertumbuhan ekonomi dapat terjadi karena adanya akumulasi penggunaan input dalam hal ini modal dan tenaga kerja ataupun disebabkan

Dari hasil analisis di atas dapat diambil kesimpulan yaitu: (1) Sektor penggerak utama dan pendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan adalah

Adapun jalur transmisi yang dapat menjelaskan peningkatan indeks tekanan nilai tukar Indonesia pada saat krisis tersebut dapat diketahui melalui estimasi pada variabel pertumbuhan