• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS CABANG FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

O L E H

JULI PURNAWATI

060723012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

MEDAN

(2)

LEMBARAN PERSETUJUAN

Judul skripsi : Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas

Cabang Fakultas Hukum USU

Oleh : Juli Purnawati

Nim : 060723012

Pembimbing I : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan :

________________

Tanggal :

________________

Pembimbing II : Drs. Syakirin Pangaribuan SH

Tanda Tangan :

________________

Tanggal :

(3)

LEMBARAN PENGESAHAN

Judu l Skripsi : Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas

Cabang Fakultas Hukum USU

Oleh : Juli Purnawati

Nim : 060723012

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

Tanda Tangan :

__________________

Tanggal :

__________________

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D

Tanda Tangan :

__________________

Tanggal :

(4)

Pernyataan Orisinalitas

Karya ini adalah suatu karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu

tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu untuk dimuat pada media

publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat dan gagasan penulis

dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan

tanda kutip.

Medan, Agustus

Penulis,

Juli Purnawati

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sehingga sekripsi ini

dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis bersyukur kepada Allah SWT karena

telah memberikan banyak nikmat termasuk nikmat kesehatan sehingga penyusunan

skripsi ini tidak menemui kendala yang berarti.

Skripsi yang berjudul : ”Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan

Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”, ini merupakan kewajiban Penulis guna melengkapi tugas akhir Penulis dalam memperoleh gelar kesarjanaan di

Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Namun demikian, Penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Selama penulisan skripsi ini , Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah memberikan waktu dan dukungannya

hingga selesainya penulisan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini Penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas

Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Ahmad Ridwan Siregar SH selaku Kepala Perpustakaan dan Sistem

Informasi USU

3. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan

dan Informasi sekaligus Pembimbing I.

4. Bapak Drs. Syakirin Pangaribuan, SH Selaku Dosen Pembimbing II atas segala

petunjuk dan saran yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Kedua orangtua saya Ayahanda Sujono dan Ibunda tersayang Sugiatik yang selalu

memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya, dan selalu memberi

semangat demi keberhasilan studi penulis.

6. Abangda Suroyo dan Kanda Aprida Sri Wahyuni, serta keponakanku Shamara

(6)

7. Seluruh staf pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Fakultas Sastra USU yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

8. Bapak Prof. DR. Runtung Sitepu, SH, MHum selaku Dekan Fakultas Hukum USU.

9. Ibu Rosnidar Sembiring SH, MHum Selaku kepala Perpustakaan Cabang Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

10.Seluruh staf Perpustakaan Cabang fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

yang telah banyak memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis selama

penyusunan skripsi ini.

11.Buat Maulana Sakti Lbs, sahabat-sahabatku ku Iryan, Danil Ritonga, Anggi, Midah

(semua yg tdk dpt disebutkn 1per 1) yang telah banyak memberi semangat dan

membantu penulis.

12.Teman-teman satu perjuangan yang sedang menyusun skripsi (mahasiswa reguler

dan ekstensi), tetap semangat.

13.Anak-anak mahasiswa Fakultas Hukum USU stambuk 2004 thaks.

Medan, Agustus 2008

Penulis,

Juli Purnawati

(7)

Abstrak

Juli Purnawati, 2008. Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”.

Penelitian dilakukan pada Juni 2008. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU.

Populasi penelitian adalah mahasiswa Strata-1/regular yang terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum USU yaitu berjumlah 260 orang. Penentuan banyaknya sample berpedoman pada table Krejcie, yaitu dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 155 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagian besar responden (41,93%) menyatakan buku yang tersedia bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan 38,70% menjawab kurang memuaskan mengenai persyaratan peminjaman buku sebanyak 3 eksemplar. Selanjutnya persepsi pengguna mengenai waktu layanan perpustakaan di Perpustakaan Fakultas Hukum USU responden sebesar (43,22%) mengatakan memuaskan. Hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengguna sebesar 47,74 % menjawab memuasakan.

Sebagian besar responden (38,70%) umumnya mengatakan sangat memuaskan mengenai sistem layanan yang ada. Sebesar 37,41% menyatakan sangat memuaskan mengenai layanan skripsi. Mengenai penilaian sikap petugas/pustakawan sebesar 43,87% menjawab sangat memuaskan. Ketrampian petugas dalam mencarikan literatur responden menjawab sebesar 47,09%.

Layanan OPAC sebesar 36,12% menjawab kurang memuaskan. Sedangka untuk kesesuain letak buku di rak dengan tampilan pada OPAC sebesar 39,35% menjawab kurang memuaskan. Standar perpustakaan Perguruan Tinggi sebesar 56,12% responden menyatakan kurang memuaskan. Terakhir mengenai suasana/kenyamanan perpustakaan sebanyak 46,45% responden menyatakan kurang memuaskan.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...iii

ABSTRAK ...v

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...ix

BAB I : PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Rumusan Masalah ...2

1.3. Tujuan Penelitian ...3

1.4. Manfaat Penelitian ...3

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...3

BAB II

:

KAJIAN TEORITIS...4

2.1. Persepsi ...4

2.1.1 Pengertian Persepsi ...4

2.1.2 Persepsi dan Perilaku ...5

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ...5

2.1.4 Proses Pembentukan Persepsi ...6

2.1.5 Pengguna Perpustakaan...6

2.2. Pelayanan Pengguna...7

2.2.1 Pengertian Pelayanan Pengguna ...7

2.2.2 Tujuan Pelayanan Pengguna...8

2.3. Sistem Pelayanan Pengguna...8

2.3.1 Sistem Pelayanan Tertutup (Closed Access)………...9

2.3.2 Sistem Pelayanan Terbuka (Opened Access)...9

2.4. Pelayanan Sirkulasi...10

2.4.1 Pengertian Pelayanan Sirkulasi...11

2.4.2 Tujuan Pelayanan Sirkulasi...11

2.4.3 Fungsi Pelayanan Sirkulasi...12

2.5. Kegiatan Kerja Pelayanan Sirkulasi...13

2.5.1 Keanggotaan...13

(9)

2.5.3 Pengembalian...14

2.5.4 Perpanjangan...15

2.5.5 Penagihan...16

2.5.6 Pemberian Sanksi...16

2.5.7 Bebas Pinjam...17

BAB III : METODE PENELITIAN...18

3.1 Lokasi Penelitian ...18

3.2. Populasi dan Sampel ...18

3.2.1. Populasi...18

3.2.2. Sampel ...18

3.3. Instrumen Penelitian ...19

3.3.1 Kisi-Kisi Angket ...19

3.3.2 Penyebarab dan Pengumpulan Angket ...20

3.4.Teknik Pengumpulan Data...20

3.5. Jenis dan Sumber Data ...20

3.6. Analisis Data ...21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………22

4.1 Koleksi Buku………22

4.2 Persyaratan Peminjaman Buku……….23

4.3 Waktu Layanan...23

4.4 Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna...24

4.5 Sistem Layanan Campuran...24

4.6 Layanan Skripsi...25

4.7 Petugas/Pustakawan...26

4.8 Keterampilan Petugas/Pustakawan...26

4.9 OPAC...27

4.10 Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak...27

4.11 Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi...31

4.12 Suasana/Kenyamanan...28

BAB V PENUTUP...28

5.1Kesimpulan...28

(10)
(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata (Kekhususan...19

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket...20

Tabel 4.1: Koleksi Buku... ...25

Tabel 4.2: Persyaratan Peminjaman Buku...26

Tabel 4.3: Waktu Layanan...26

Tabel 4.4: Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna...27

Tabel 4.5: Sistem Layanan Campuran...27

Tabel 4.6: Layanan Skripsi...28

Tabel 4.7: Petugas/Pustakawan...29

Tabel 4.8: Ketrampilan Petugas/Pustakawan...29

Tabel 4.9: OPAC...20

Tabel 4.10: Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak...30

Tabel 4.11: Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi...31

(12)

Abstrak

Juli Purnawati, 2008. Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”.

Penelitian dilakukan pada Juni 2008. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU.

Populasi penelitian adalah mahasiswa Strata-1/regular yang terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum USU yaitu berjumlah 260 orang. Penentuan banyaknya sample berpedoman pada table Krejcie, yaitu dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 155 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagian besar responden (41,93%) menyatakan buku yang tersedia bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan 38,70% menjawab kurang memuaskan mengenai persyaratan peminjaman buku sebanyak 3 eksemplar. Selanjutnya persepsi pengguna mengenai waktu layanan perpustakaan di Perpustakaan Fakultas Hukum USU responden sebesar (43,22%) mengatakan memuaskan. Hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengguna sebesar 47,74 % menjawab memuasakan.

Sebagian besar responden (38,70%) umumnya mengatakan sangat memuaskan mengenai sistem layanan yang ada. Sebesar 37,41% menyatakan sangat memuaskan mengenai layanan skripsi. Mengenai penilaian sikap petugas/pustakawan sebesar 43,87% menjawab sangat memuaskan. Ketrampian petugas dalam mencarikan literatur responden menjawab sebesar 47,09%.

Layanan OPAC sebesar 36,12% menjawab kurang memuaskan. Sedangka untuk kesesuain letak buku di rak dengan tampilan pada OPAC sebesar 39,35% menjawab kurang memuaskan. Standar perpustakaan Perguruan Tinggi sebesar 56,12% responden menyatakan kurang memuaskan. Terakhir mengenai suasana/kenyamanan perpustakaan sebanyak 46,45% responden menyatakan kurang memuaskan.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberhasilan dalam pembangunan dunia pendidikan di Perguruan Tinggi

sebagai perwujudan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak terlepas dari

peran perpustakaan. Perpustakaan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya

manusia yang profesional. Untuk itu maka keberadaan sarana perpustakaan perlu

mendapat perhatian serius dari pihak Perguruan Tinggi.

Bagi sebagian masyarakat, perpustakaan merupakan bagian dari kebutuhan

yang harus dipenuhi di dalam kehidupannya. Terutama pelajar, mahasiswa dan

kelompok-kelompok tertentu untuk menunjang aktifitasnya. Namun kita juga

menyadari bahwa sebagian masyarakat yang lain belum mendapatkan fasilitas dan

layanan perpustakaan sebagaimana mestinya. Hal ini merupakan peringatan bagi

pihak perpustakaan untuk segera membenahi, dan mengembangkan perpustakaan agar

dapat membenahi tugas dan fungsinya sebagai satu pusat informasi ilmu pengetahuan,

teknologi dan budaya.

Perpustakaan dan lembaga-lembaga dokumentasi telah menjadi lembaga

marginal, baik itu di industri, perdagangan, ilmu pengetahuan dan bahkan di lembaga

pendidikan. Institusi/lembaga merupakan konsep yang dikembangkan dalam bidang

sosiologi. Konsep ini berbeda dengan konsep institusi yang umum digunakan.

Menurut Paul B. Horton (2003:15), institusi adalah suatu sistem norma untuk

mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau

secara formal sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu

kegiatan pokok manusia. Lembaga adalah proses-proses terstruktur (tersusun) untuk

melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.

Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum pada saat ini masih menggunakan

sistem manual. Padahal seharusnya jika sistem digital sudah digunakan tentu jauh

akan lebih membantu dalam proses pelayanan. Perpustakaan akan mengarahkan para

pengguna pada suatu pemahaman yang lebih luas terhadap mutu layanan yang

(14)

Atas dasar itu, penelitian ini mengajukan persepsi terhadap layanan

perpustakaan sebagi dasar pembahasan. Dimana persepsi adalah proses internal yang

memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari

lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita (Mulyana, 2000:

167). Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan

yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah

dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan konsekuensinya semakin cenderung

membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Fakultas Hukum sebagai

media teknis penyebar informasi di lingkungan Universitas Sumatera Utara

hendaknya mengambil langkah positif dengan memberi dukungan penuh pada sivitas

akademika selaku pengguna perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat berfungsi

sebagai pusat sumber belajar.

Perpustakaan ini diharapkan mampu membantu segala keterbatasan atau

kendala perpustakaan universitas untuk melayani pengguna. Layanan ini dibuka

dengan berpedoman pada sistem perpustakaan universitas. Koleksi yang dilayankan

merupakan subjek khusus bidang hukum serta ditambah beberapa subjek umum

seperti ilmu agama, manajemen dan lainnya.

Menurut Sulistyo Basuki (1991:36), bila seorang pustakawan ingin

memperoleh kemajuan dalam bidang tugasnya pustakawan harus bertindak selaku

agen modernisasi dalam bidangnya. Pustakawan harus menjadikan perpustakaannya

sebagai sarana belajar bagi pembacanya. Sesuai dengan pendapat di atas, pustakawan

harus mendengarkan dan memahami keinginan pemakai. Kita sebagai pustakawan

harus dapat mengembangkan diri dengan belajar, meningkatkan wawasan dan

pengetahuan tentang kemajuan teknologi di masa kini.

Dengan melihat berbagai pendapat di atas, maka penulis dapat melihat bahwa

melalui layanan perpustakaan, informasi-informasi yang tersedia dapat dilayankan

dan dimanfaatkan oleh mahasiswa secara maksimal. Oleh karena itu, penulis ingin

melihat sejauh mana “Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan

Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian

adalah, bagaimanakah persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas

(15)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap

layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat :

1. Bagi pihak Perpustakaan USU, dapat dijadikan sebagai salah satu masukan

untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan,

khususnya Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum.

2. Bagi Penulis, menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang

persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan.

1.5Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah studi tentang pengguna perpustakaan. Topik

yang akan dikaji adalah persepsi terhadap layanan. Aspek yang akan diamati

mencakup sistem pelayanan, fasilitas pendukung, temu balik informasi, dan

seterusnya. Studi ini pada dasarnya bermaksud untuk mengetahui bagaimana persepsi

(16)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Persepsi

2.1.1 Pengertian Persepsi

Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap suatu objek dan

situasi lingkunganya. Dengan kata lain, tingkah laku seseorang terhadap suatu objek

dipengaruhi oleh persepsinya.

“Persepsi adalah kesan seseorang terhadap objek persepsi tertentu yang

dipengaruhi faktor internal, yakni perilaku yang berada di bawah kendali pribadi dan

faktor eksternal, yakni perilaku yang dipengaruhi oleh situasi di luarnya.” (Depdiknas,

2003).

Sedangkan menurut Walgito (2002:69)

“Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan

yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera

namun proses itu tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut

diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu

penilaian atau kesan seseorang terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor

internal dan eksternal.

2.1.2 Persepsi dan Perilaku

Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap objek dan

situasi lingkunganya. Sementara tingkah laku seseorang juga dipengaruhi persepsinya

terhadap sesuatu baik benda maupun peristiwa. Manusia akan selalu dipengaruhi oleh

keadaan sekitarnya, tingkah laku dan cara berfikir untuk menanggapi sesuatu

peristiwa yang terjadi di lingkungannya.

Persepsi akan berarti jika diperlihatkan dalam bentuk pernyataan, baik lisan

maupun perbuatan. Meskipun demikian, terkadang apa yang dinyatakan dalam bentuk

pernyataan perilaku yang terlihat belum tentu sesuai dengan persepsi yang asli.

Menurut Walgito (2002:10) “Dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat bahwa

(17)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang dapat

dibentuk dan dipelajari dengan proses belajar.

2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Seseorang belum tentu mempunyai persepsi yang sama tentang suatu objek

yang sama. Perbedaan ini ditentukan bukan hanya pada stimulusnya sendiri, tetapi

juga pada latar belakang keadaan stimulus itu (Mahmud 1990:41). Latar belakang

yang dimaksud mencakup pengalaman-pengalaman sensoris, perasaan saat terjadinya

suatu peristiwa, prasangka, keinginan, sikap, dan tujuan.

Arikunto dalam Ali (2004:19), menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi

faktor-faktor yaitu :

1. Ciri khas objek stimulus yang memberikan nilai bagi orang yang

mempersiapkannya dan seberapa jauh objek tertentu dapat menyenangkan bagi

seseorang

2. Faktor-faktor pribadi termasuk di dalamnya ciri khas individu, seperti taraf

kecerdasan, minat, emosional dan lain sebagainya.

3. Faktor pengaruh kelompok, artinya respon orang lain di lingkungannya dapat

memberikan arah kesuatu tingkah laku

4. Faktor perbedaan latar belakang tingkah laku kultural (kebiasaan)

Sedangkan menurut Walgito (2002:70), faktor-faktor yang berperan dalam

persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu :

1. Objek yang dipersiapkan

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.

Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersiapkannya tetapi

juga dapat datang dari dalam individu yang bersangkutan yang langsung

mengenai syaraf yang bekerja sebagai reseptor.

2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus di

samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan

stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai

(18)

3. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya

perhatian yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam

rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada

sesuatu atau sekumpulan objek.

Faktor eskternal pada perpustakaan antara lain:a. Kerjasama antar perpustakaan agar

informasi-informasi tersebut dapat terseleksi dengan baik, b. Menyediakan informasi

yang dapat mendukung perkembangan ilmu dan teknologi, agar mahasiswa dapat

bersaing di pasar kerja, terutama pasar kerja di luar negeri.

Sedangkan faktor internal yaitu: a. Koleksi buku/literatur hukum, b. Sumber

daya manusia yaitu petugas/pustakawan, dan c. Infrastruktur yang dapat mendukung

layanan di perpustakaan seperti OPAC, komputer, ruangan yang nyaman disertai

pendingin ruangan (AC).

Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak faktor yang

mampu mempengaruhi persepsi seseorang yaitu faktor internal yang berasal dari diri

sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari objek yang diperhatikan.

2.1.4 Proses Pembentukan Persepsi

Proses pembentukan persepsi disini merupakan hal yang harus dibahas dalam

penelitian, karena merupakan langkah pertama untuk menentukan bagaimana persepsi

pengguna terhadap bahan pustaka buku di Perpustakaan USU.

Adapun proses pembentukan persepsi menurut Walgito (2002:71) diuraikan sebagai

berikut:

Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor,

perlu dikemukakan antara objek dan stimulus itu menjadi satu misalnya dalam

hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit sehingga akan

terasa tekanan tersebut. Proses stimulus mengenai alat indera ditreuskan oleh

syaraf sensoris ke otak proses ini disebut sebagai proses psiologis. Kemudian

terjadilah proses diotak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari

apa yang dilihat dan apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang

terjadi diotak atau dalam pusat kesadaran ini yang disebut proses psikologis.

(19)

individu menyadari tentang misalnya : apa yang dilihat, apa yang didengar dan

apa yang diraba yaitu stimulus yang ditrima oleh alat indera, proses ini

merupakan proses terakhir dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam

berbagai macam bentuk.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses

pembentukan suatu persepsi melewati beberapa proses seperti penglihatan,

pendengaran dan perabaan melalui alat indera terhadap objek yang dijadikan

perhatian.

2.1. 5 Pengguna Perpustakaan.

Sesuai dengan pengelola perpustakaan perguruan tinggi, sudah tentu pengguna

utama perpustakaan adalah komponen perguruan tinggi atau masyarakat perguruan

tinggi tempat perpustakaan bernaung. Sebagaimana dinyatakan oleh Badollahi

(1996:46), bahwa pengguna suatu perpustakaan perguruan tinggi adalah ”semua

anggota sivitas akademika di perguruan tinggi. Anggota sivitas di suatu perguruan

tinggi adalah mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi.”

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna perpustakaan

perguruan tinggi adalah mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi.

2.2 Pelayanan Pengguna

2.2.1 Pengertian Pelayanan Pengguna

Pelayanan pengguna merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu

perpustakaan sehubungan dengan pemanfaatan koleksi. Pada dasarnya kegiatan

pelayanan pengguna mengandung pengertian penyebarluasan informasi dan bahan

pustaka pada pengguna. Untuk itu, pustakawan harus mengusahakan agar pengguna

dapat memanfaatkan informasi bahan pustaka semaksimal mungkin. Berdasarkan

uraian di atas maka dapat dikatakan pelayanan pengguna merupakan pelayanan yang

diberikan oleh suatu perpustakaan sehubungan dengan pemanfaatan koleksi.

Menurut Lasa (1994:122) pelayanan pengguna adalah “mencakup semua

kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan,

penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk

(20)

Sementara menurut Wahyudi (1994:123), pengertian pelayanan pengguna

secara umum adalah “kegiatan yang melayani peminjaman bahan pustaka”.

Berdasarkan ke dua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa pelayanan pengguna

adalah keseluruhan proses peminjaman bahan pustaka sampai pada pengguna.

2.2.2 Tujuan Pelayanan Pengguna

Perpustakaan pada umumnya diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada

pengguna perpustakaan agar bahan pustaka yang ada dapat dimanfaatkan baik bahan

koleksi umum maupun koleksi rujukan sesuai dengan jenis pelayanan yang ada. Serta

pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan kepada pengguna

perpustakaan dalam mencari informasi yang diinginkan. Sehingga pengguna

perpustakaan tidak merasa bosan untuk terus berkunjung ke perpustakaan.

Pelayanan pengguna merupakan kegiatan penting dalam suatu perpustakaan.

Menurut Lasa (1994:2), tujuan pelayan pengguna adalah :

a. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin.

b. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya

serta kapan koleksi itu harus dikembalikan.

c. Terjaminnya pengembalian dan peminjaman dalam waktu yang jelas, dengan

demikian keamanan bahan pustaka akan terjamin.

d. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan

pemanfaatan koleksi.

e. Apabila terjadi pelanggaran akan diketahui.

2.3 Sistem Pelayanan Pengguna

Sistem pelayanan pengguna pada perpustakaan, pada umumnya dapat

dilaksanakan melalui dua cara. Menurut Sumarji (1992:64) dua cara pelayanan

tersebut adalah dengan sistem layanan terbuka (Opened Acscess) dan sistem layanan

tertutup (Closed Accesss). Salah satu dari kedua sistem pelayanan pengguna inilah

yang biasa diterapkan pada sebuah perpustakaan. Tetapi ada beberapa perpustakaan

besar yang menggunakan kedua sistem layanan sekaligus. Masing-masing sistem

mempunyai kelebihan dan kelemahan, tinggal tergantung pada perpustakaan tersebut

(21)

2.3.1 Sistem Layanan Tertutup (Closed Access)

Sistem layanan tertutup merupakan pelayanan sirkulasi yang tidak

memungkinkan pengguna memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang

tersedia. Anggota yang ingin meminjam buku harus memilih dan mencari buku

melalui catalog yang berfungsi sebagai wakil buku yang dimiliki perpustakaan.

Kemudian buku yang diminta akan dicarikan oleh petugas perpustakaan. Setelah

ditemukan maka buku tersebut akan diproses peminjamannya dan untuk selanjutnya

diserahkan kepada pengguna yang membutuhkan.

Sistem layanan tertutup ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Lasa

(1994:4), mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem tertutup

yaitu:

a. Kelebihan

1. Daya tampung koleksi menjadi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan

yang lain lebih dekat.

2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.

3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan

sistem terbuka.

b. Kelemahan

1. Banyak energi yang dibutuhkan pada bagian sirkulasi.

2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/dipinjam.

3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misal terjadi salah

pengertian antara pengguna dengan pustakawan.

4. Terjadi antrian panjang pada saat peminjaman maupun pengembalian buku

keadaan ini berarti membuang waktu.

2.3.2 Sistem Layanan Terbuka (Opened Access)

Opened Access adalah salah satu sistem pelayanan pengguna pada

perpustakaan. Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (1986:25)

dinyatakan bahwa : ”Pelayanan sirkulasi dengan sistem terbuka merupakan pelayanan

sirkulasi yang memungkinkan para pengguna secara langsung memilih dan

mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki”.

Pada sistem ini anggota perpustakaan dapat masuk ke ruangan tempat

(22)

yang dicari. Segala fasilitas telah disediakan dengan disertai petunjuk-petunjuk yang

jelas, misal katalog yang dilengkapi dengan petunjuk pemakaian dan sebagainya.

Setelah buku ditemukan, kemudian pengguna menyerahkan pada petugas

perpustakan untuk diproses. Lasa (1994:4) mengemukakan beberapa kelebihan dan

kelemahan sistem layanan terbuka ini, diantaranya:

a. Kelebihan

1. Kartu-kartu katalog tidak mudah rusak, karena sedikit yang menggunakannya.

Pada umumnya mereka langsung menuju rak buku untuk memilih sendiri.

2. Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu

mengambilkan. Petugas hanya mencatat dan kemudian mengembalikan

buku-buku yang telah dibaca maupun yang dikembalikan hari itu ditempat.

3. Judul-judul yang diketahui dan dibaca lebih banyak.

4. Akan segera diketahui judul buku yang sedang di pinjam, nama dan alamat

peminjam.

b. Kelemahan

1. Frekuensi kerusakan lebih besar.

2. Memerlukan ruangan yang lebih luas. Sebab letak rak satu dengan yang lain

memerlukan jarak yang longgar.

3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering

mengadakan ‘reshelving’.

4. Pemula yang datang ke perpustakaan tersebut untuk mencari buku sering

bingung.

2.4 Pelayanan Sirkulasi

Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat

dipisahkan dari kegiatan perpustakaan Perguruan Tinggi. Agar perpustakaan dapat

memainkan peranannya dengan baik/berdayaguna dan berhasil maka perpustakaan

harus didukung oleh sarana, prasarana serta tenaga kerja, pengelola yang handal.

Untuk itu tenaga pengelola Perpustakaan Perguruan Tinggi perlu dibekali

pengetahuan dan ketrampilan mengelola Perpustakaan Perguruan Tinggi khususnya

pada bagian pelayanan sirkulasi. Sebelum mempelajari lebih jauh, kita harus

memahami terlebih dahulu apa pengertian, tujuan, dan fungsi utama dari pelayanan

(23)

2.4.1 Pengertian Pelayanan Sirkulasi

Sirkulasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “circulation” yang berarti

peredaran. Layanan sirkulasi adalah salah satu layanan yang diberikan oleh

perpustakaan kepada pengguna untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan.

Menurut Sulistyo-Basuki (1994:100), “Pelayanan sirkulasi adalah bagian

terakhir dari automasi perpustakaan, karena sirkulasi menyangkut barbagai kegiatan

yang lebih rumit dari pada kegiatan lainnya.

Menurut Soeatminah (2000:34), “ Pelayanan sirkulasi kegiatan kerja yang

berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dlam proses peminjaman

dan pengembalian bahan pustaka”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah

kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yang berhubungan dengan bagian

peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat digunakan oleh pengguna

secara maksimal.

2.4.2 Tujuan Pelayanan Sirkulasi

Fungsi dari pelayanan sirkulasi menurut Soedibyo (2005:190) adalah sebagai

berikut:

1. Melayani pendaftaran anggota.

2. Melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku.

3. Menarik denda bagi anggota yang terlambat dalam mengembalikan

buku-buku pinjaman.

4. Penagihan buku-buku.

5. Memberikan surat keterangan bebas pinjam.

6. Membuat laporan harian.

7. Bertanggung jawab atas kerapian buku-buku di rak.

Kegiatan pelayanan sirkulasi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan adalah

untuk mengadakan perputaran dan peredaran bahan pustaka yang dimiliki oleh

perpustakaan. Pelayanan ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan

(24)

Tujuan pelayanan sirkulasi menurut Lasa (1994:1) adalah:

1. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal

mungkin.

2. Mudah mengetahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana

alamatnya, serta kapan koleksi kembali. Dengan demikian apabila koleksi

dibutuhkan pengguna lain, akan diketahui alamat peminjam atau

dinantikan pada waktu pengembalian.

3. Adanya jaminan pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas sudah

ditentukan dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga.

4. Diperolah data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan

pemanfaatan koleksi.

5. Apabila terjadi keterlambatan pengembalian akan segera diketahui.

2.4.3 Fungsi Pelayanan Sirkulasi

Menurut Sulistyo-Basuki (1993:257), fungsi pelayanan sirkulasi adalah:

1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan.

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan anggota dan pengunduran diri dari

anggota perpustakaan.

3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu

peminjaman.

4. Menarik denda bagi buku yang terlambat untuk dikembalikan.

5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada

waktunya/surat penagihan.

6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang

atau rusak.

7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman.

8. Membuat statistika peminjaman.

9. Peminjaman antar perpustakaan. Bila perpustakaan melakukan kerjasama

koleksi bahan pustaka dengan perpustakaan lain.

10.Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milik

pengunjung perpustakaan.

(25)

Menurut Darmono (2001:136), agar fungsi pelayanan sirkulasi dapat tercapai secara

maksimal maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Adanya iklim yang kondusif untuk menciptakan minat baca, gairah

membaca, dan kebiasaan membaca.

2. Tersedianya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pengguna

perpustakaan.

3. Perpustakaan diselenggarakan dengan teratur diorganisir secara baik,

artinya perpustakaan dikelola dengan baik dan bertumpu pada manajemen

penyelenggaraan perpustakaan serta adanya tertib administrasi.

4. Pemakai mengetahui cara-cara pemanfaatan perpustakaan dengan baik,

untuk menunjang ini perpustakaan perlu membuat rambu-rambu yang

dapat menuntun pemakai untuk menarik dan menemukan informasi di

perpustakaan.

5. Adanya pustakawan atau tenaga perpustakaan yang memiliki pengetahuan

dan ketrampilan bidang kepustakawanan yang memadai.

2.5 Kegiatan Kerja Pelayanan Sirkulasi

Kegiatan kerja pelayanan sirkulasi pada perpustakaan secara umum terdiri dari

beberapa bidang kegiatan kerja. Kegiatan kerja tersebut saling berkaitan satu dengan

yang lain. Kegiatan ini mencakup beberapa hal:

a. Keanggotaan

b. Peminjaman

c. Pengembalian

d. Perpanjangan

e. Penagihan

f. Pemberian Sanksi

g. Bebas Pinjam

2.5.1 Keanggotaan

Perpustakaan menentukan siapa saja yang berhak menjadi anggota

(26)

penggunanya. Dengan melakukan pencatatan keanggotaan juga mempermudah dalam

prosedur peminjaman.

Sulistyo-Basuki (1991:257) mengatakan bahwa:

“Bila seseorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan maka di

harus mengisi formulir keanggotaan, maka dikembalikan kepada petugas sirkulasi

disertai dengan kelengkapan lainnya. Kelengkapan keanggotaan tergantung kepada

kebijakan masing-masing perpustakaan, ada yang mensyaratkan uang iuran, foto diri,

dan fotokopi tanda pengenal”.

Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU menetapkan keanggotaan

berdasarkan Kartu Tanda Mahasiswa yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri.

2.5.2 Peminjaman

Proses peminjaman bahan pustaka adalah proses yang dilakukan pada bagian

sirkulasi. Nurhayadi (1982:4) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan peminjaman

adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna

meminjam bahan pustaka. Proses peminjaman menggunakan berbagai cara. Ada yang

menggunakan buku besar, kartu buku dan sebagainya sesuai dengan kondisi suatu

perpustakaannya.

Menurut Lasa (1994:3) peminjaman bahan pustaka tidak terlepas dari jangka

waktu peminjaman yang juga sangat bervariasi, misalnya:

1. Jangka lama:1 tahun, persemester, persekuartal, perbulan.

2. Jangka menengah: setengah bulan, 10 hari, 1 minggu.

3. jangka pendek: 3 hari, 2 hari, sehari.

4. Jangka waktu singkat: semalam, sesiang, sejam.

2.5.3 Pengembalian

Pengembalian adalah “Pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan

bukti bahwa pemakai mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya” (Pedoman

Pelaksanan Sirkulasi, 1982:12).

Ada dua cara pengembalian bahan pustaka yang biasa dilakukan di

perpustakaan, yaitu pengguna membawa langsung bahan pustaka yang hendak

dikembalikan dengan memasukkannya dari luar ke dalam kotak pengembalian. Jika

(27)

sirkulasi, maka sesuai dengan buku Pedoman Pelaksanaan Sirkulasi (1982:16),

prosedur pengembalian bahan pustaka adalah sebagai berikut:

a. Pemakai datang sendiri ke sub-bagian pelayanan sirkulasi atau diwakili orang

lain untuk menyerahkan bahan pustaka yang dipinjamnya ke petugas.

b. Petugas menerima dan memeriksa keutuhannya serta tanggal pengembalian

pengembaliannya pada lembaran tanggal.

c. Petugas mengambil kartu buku baru kotak kartu buku atas dasar tanggal

kembali yang tertera pada lembaran tanggal.

d. Petugas mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu peminjaman atas dasar

nomor anggota yang tertera pada lembaran tanggal dan kartu buku

peminjaman.

e. Petugas mengembalikan:

1. Kartu buku pada kantong kartu buku.

2. Kartu peminjaman pada kotak kartu peminjaman.

f. Petugas mengelompokkan bahan pustaka:

1. yang rusak dikembalikan ke rak.

2. yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diusulkan untuk disiangi.

2.5.4 Perpanjangan

Perpanjangan waktu peminjaman tergantung kepada kebijakan perpustakaan

dan kondisi perpustakaan tertentu. Ada perpustakaan yang memberikan perpanjangan

satu kali saja. Berdasarkan buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (1986: 22),

prosedur perpanjangan masa pinjaman adalah sebagai berikut:

1. Pengguna membawa buku yang dipinjam ke meja layanan.

2. Petugas memeriksa formulir penempahan.

3. Jika tidak ada memesan, petugas membubuhkan tanggal yang baru

pada kartu pinjam dan kartu buku.

4. Jika ada yang menempah, petugas tidak memberikan ijin perpanjangan.

Ada juga sarana yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan perpanjangan

masa pinjam bahan pustaka adalah sebagi berikut:

1. Kartu pinjam

2. Kartu buku

(28)

2.5.5 Penagihan

Para pengguna sering melakukan pelanggaran pengembalian bahan pustaka.

Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas kewajaran, maka perlu

diadakan penagihan. Menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Sirkulasi, 1982:25,

“Penagihan adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan

pustaka yang dipinjam oleh pemakai setelah batas waktu peminjaman dilampaui”.

Penagihan dapat dilakukan dengan cara mengirimkan surat maupun secara

lisan. Pada umumnya perpustakaan melaksanakan kegiatan penagihan dengan cara

pengiriman surat. Pengiriman surat peringatan tergantung pada kebijakan

perpustakaan. Ada perpustakaan yang memberikan tenggang waktu 7 (tujuh) hari

setelah jatuh tempo, setelah itu dikirimkan surat peringatan. Untuk menghindari

terjadinya pelanggran terhadap batas waktu pengembalian bahan pustaka, maka

penagihan sangat penting untuk dilaksanakan.

2.5.6 Pemberian Sanksi

Sanksi diberikan kepada anggota perpustakaan yang melanggar peraturan

perpustakaan. Sanksi yang dikenakan kepada pelanggar hendaknya bersifat mendidik

agar mereka manyadari bahwa bahan pustaka itu juga diperlukan oleh orang lain.

Sanksi dapat berupa denda uang, peringatan, penggantian pustaka maupun sanksi

akademik.

Khususnya bagi penerimaan uang denda dicatat dalam buku denda dan diparaf

oleh peminjam yang membayar denda. Jumlah uang denda harus dapat dipertanggung

jawabkan, maka perlu dicatat secara baik dan benar serta dilaporkan kepada atasan.

Penggunaan uang denda diatur tertulis dan menjadi bagian dari perencanaan

perpustakaan. Menurut Noerhayati (1988:102), menyatakan pelanggaran yang dikenai

sanksi di perpustakaan adalah:

1. Buku Rusak.

2. Buku Kotor.

3. Buku Hilang

(29)

5. Apabila seseorang terlambat mengembalikan buku berdasarkan tanggal

kembalinya, maka harus dikenai denda sesuai dengan peraturan denda

di perpustakaan.

2.5.7 Bebas Pinjam

Bebas pinjam adalah salah satu kegiatan pada bagian pelayanan sirkulasi yang

berupa pemeriksaan tanda bukti tidak lagi mempunyai pinjaman buku di

perpustakaan.

Adapun porsedur pemberian surat keterangan bebas pinjam menurut Trimo

(1992:23) adalah sebagi berikut:

1. Pemakai yang membutuhkan tanda bukti bebas pinjam menyerahkan tanda

pengenal.

2. Petugas mengambil kartu peminjaman berdasarkan nomor anggota yang

tertera pada tanda pengenal.

3. Petugas mengambil kartu peminjam berdasrkan nomor anggota yang tertera

pada tanda pengenal.

4. Petugas memeriksa ada tidaknya pinjaman yang belum dikembalikan pada

kartu pinjaman.

5. Kartu peminjam yang menunjukkan bahwa pemakai yang tidak mempunyai

pinjaman distempel “bebas pinjam”.

6. Petugas mengisi tanda bukti “bebas pinjam” dengan identitas pemakai

(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan

suatu penelitian. Penelitian ini adalah termasuk dalam jenis penelitian deskriptif.

Sugiyono (1998:6) menyatakan bahwa , “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel yang lain.”

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang

Fakultas Hukum di Jalan Universitas No. 4 Kampus USU Medan 20155.

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi merupakan hal yang penting dalam melaksanakan penelitian

“Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2002:57).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum USU stambuk 2004

yang berjumlah 259 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dari populasi penelitian (Sevilla,

1993:160). Dalam suatu penelitian dilakukan pengambilan sampel karena alasan

waktu, biaya dan tenaga. Menurut Sugiyono (1998:59) bahwa “teknik proportionate

stratified random sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota/unsur

yang tidak homogen dan berstrata secara proposional”.

Berdasarkan tabel Krejcie, maka jumlah populasi 259 di genapkan menjadi

260 sehingga dapat ditentukan jumlah sampel sebanyak 155. Sedangkan kriteria untuk

penentuan sampel penulis menggunakan metode Proportionate Stratified Random

Sampling yaitu penarikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang

(31)

Subpopulasi atau stratum dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan

kekhususan, kemudian besarnya sampel pada tiap stratum ditentukan dengan

menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling.

Adapun penentuan sampel untuk tiap stratum dapat dilihat pada Tabel 3.1

berikut ini:

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata (Kekhususan)

Strata (Kekhususan) Sub Populasi Sampel

Keperdataan 39 39

259 X 155 =50

Pidana 72 72

259 X 155 = 43

Internasional 84 84

259 X 155 = 23

Administrasi Negara 28 28

259 X 155 = 17

Tata Negara 36 36

259 X 155 = 22

Jumlah Sampel 155

3.3 Instrumen Penelitian

Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang disebut

dengan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah “alat pengukur yang

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.” Singarimbun (1998:123). Instrumen

penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian

ini adalah kuisioner yang disusun dalam bentuk pertanyaan.

3.3.1 Kisi-Kisi Angket

Untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap kualitas jasa pelayanan maka

ditentukan indikator yang perlu diperhatikan. Indikator tersebut adalah : waktu

(32)

Tabel 3.2 Kisi-kisi angket

Variabel Indikator No. Item Jumlah

Item

c. Pelayanan Pengguna

d. Petugas/Pustakawan

3.3.2 Penyebaran dan Pengumpulan Angket

Waktu yang ditetapkan untuk penyebaran angket adalah 2 minggu,

pengambilan angket dilakukan pada saat itu juga.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Kuisioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah

penelitian kepada responden.

2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan pustaka dan dokumen

lain yang dijadikan sebagai sumber informasi.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Data penelitian ini bersumber dari :

1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui

penyebaran kuisioner

2. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh

melalui studi kepustakaan seperti jurnal, buku, majalah dan dokumen lain

yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh

(33)

Interpretasi terhadap data dilakukan berdasarkan besaran presentasi. Tujuan utama

menggunakan metode deskriptif menurut Tavers seperti dikut ip oleh Sevilla (1993:71)

adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat

penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Data yang terkumpul dari penyebaran angket pada penelitian ini ditabulasikan

dengan menyusunnya kedalam tabel, kemudian menghitung persentasinya.

Selanjutnya dianalisa dan diinterpretasikan. Hadi (1981:42), menyatakan bahwa

rumus yang digunakan untuk menghitung persentasi jawaban yang diberikan

responden yaitu:

F

P = x 100% Hadi, 1981:421)

n

Ket: P = Presentasi

F = Jumlah jawaban yang diperoleh

n = Jumlah responden

Untuk menafsirkan besar persentase yang diperoleh dari tabulasi data, peneliti

menggunakan metode penafsiran menurut Supardi (1979:20) sebagai berikut :

“1-25% Sebagian Kecil

26-49% Hampir Setengah

50% Setengah

51-75% Sebagian Besar

76-99% Pada Umumya

100% Seluruh

(34)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian yang didasarkan atas

perolehan data dari responden. Interpretasi pada data dianalisis secara deskriptif, yaitu

mengungkap kesimpulan yang diperoleh berdasarakan hasil analisis data.

4.1 Koleksi Buku

Tabel 4.1: Koleksi Buku

No.

Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk mengetahui koleksi buku

teks bidang hukum yang relevan dengan mata kuliah dapat dilihat bahwa sebanyak 65

orang (41,93%) menjawab sangat memuaskan, 45 orang (29,03%) menjawab

memuaskan, 30 orang (19,35%) menjawab kurang memuaskan, dan 15 orang (9,67%)

menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden

menyatakan bahwa pada umumnya koleksi buku teks yang tersedia di perpustakaan

memiliki relevansi (kesesuaian) dengan materi kuliah yang diajarkan.

4.2 Persyaratan Peminjaman Buku

Tabel 4.2: Persyaratan Peminjaman Buku

D

ari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa mengenai ketentuan pengguna dalam

meminjam koleksi bahan pustaka dapat dilihat 55 oarang (35,48%) menjawab sangat No.

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

(35)

memuaskan, 37 orang (23,87%) menjawab memuaskan, 60 orang (38,70%) menjawab

kurang memuaskan, 3 orang (1,93%) menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden

menyatakan kurang memuaskan mengenai persyaratan peminjaman buku sebanyak 3

eksemplar.

4.3 Waktu Layanan

Tabel 4.3: Waktu Layanan

No. Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

3

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa untuk mengetahui waktu layanan

di perpustakaan cabang Fakultas Hukum USU dapat dilihat sebanyak 22 oarang

(14,19%) menjawab sangat memuaskan, 67 orang (43,22%) menjawab memuaskan,

31 orang (20%) menjawab kurang memuaskan, dan 35 orang (22,58%) menjawab

cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden

menyatakan untuk mengetahui waktu layanan perpustakaan di perpustakaan Fakultas

Hukum USU responden mengatakan memuaskan.

4.4 Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna

Tabel 4.4: Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna

No. Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

4

Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa untuk mengetahui hubungan

waktu layanan dengan kebutuhan pengguna, sebanyak 15 orang responden (9,67%)

(36)

(19,35%) menjawab kurang memuaskan, 36 orang (23,22%) menjawab cukup

memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden

menyatakan bahwa umumnya responden menjawab memuaskan.

4.5 Sistem Layanan Campuran

Tabel 4.5: Sistem Layanan Campuran

No. Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

5

Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 60 orang responden

(38,70%) menjawab sangat memuaskan, 57 orang (36,77%) menjawab memuaskan,

14 orang (9,03%) menjawab kurang memuaskan, dan 24 orang (15,48%) menjawab

cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui

sistem layanan di perpustakaan Fakultas Hukum USU sebagian besar responden

menjawab sangat memuaskan dengan sistem layanan yang digunakan.

4.6 Layanan Skripsi

Tabel 4.6: Layanan Skripsi

No. Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

6

Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 29 orang (18,70%)

menjawab sangat memuaskan, 58 orang (37,41 %) menjawab sangat memuaskan, 33

orang (21,29 %) menjawab kurang memuaskan, 35 orang (22,58 %) menjawab cukup

(37)

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden menjawab memuaskan atas sistem layanan campuran yang diterapkan oleh

perpustakaan.

Frekwensi Persentase (%)

7

Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 68 orang (43,87%)

menjawab sangat memuaskan, 40 orang (25,80%) menjawab memuaskan, 17 orang

(10,96%) menjawab kurang memuaskan, dan sebanyak 30 orang (19,35%) menjawab

cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menilai sikap

dan perilaku petugas/pustakawan sebagian responden menyatakan sangat memuaskan

terhadap layanan mereka.

4.8 Ketrampilan Petugas/Pustakawan

Tabel 4.8: Ketrampilan Petugas/Pustakawan

No. Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

8

Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 28 orang responden

(18,08%) menjawab sangat memuaskan, 73 orang (47,09%) menjawab memuaskan,

21 orang (13,54%) menjawab kurang memuaskan, dan 33 orang (21,29%) menjawab

(38)

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden menyatakan sangat memuaskan mengenai penilaian keterampilan

petugas/pustakawan dalam memberikan layanan.

4.9 OPAC

Frekwensi Persentase (%)

9

Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 19 orang responden

(12,25%) menjawab sangat memuaskan, 30 orang (19,35%) menjawab memuaskan,

56 orang (36,12%) menjawab kurang memuaskan, dan sebanyak 50 orang (32,25%)

menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menilai

layanan OPAC sebagian besar responden menyatakan kurang memuaskan.

4.10 Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak

Tabel 4.10: Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak

No. Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

10

Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 11 orang responden

(7,09%) menjawab sangat memuaskan, 30 orang (19,35%) menjawab sangat

memuaskan, 61 orang (39,35%) menjawab kurang memuskan, 53 orang (34,19%)

menjawab cukup memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden

(39)

4.11 Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tabel 4.11: Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi

No. Pertanyaan

Kategori Jawaban

Frekwensi Persentase (%)

11

Dari tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang (3,87%)

menjawab sangat memuaskan, 52 orang (33,54%) menjawab memuaskan, 87 orang

(56,12%) menjawab kurang memuaskan, dan 10 orang (6,45%) menjawab cukup

memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui

standar perpustakaan perguruan tinggi sebagian responden menyatakan kurang

memuaskan.

Frekwensi Persentase (%)

12

Dari tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 8 orang (15,6%)

menjawab sangat memuaskan, 63 orang (40,64%) menjawab memuaskan, 72 orang

(46,45%) menjawab kurang memuaskan, dan 12 orang (7,74%) menjawab cukup

memuaskan.

Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa mengenai penilaian

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Buku yang tersdia di Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU sesuai

dengan kebutuhan pengguna

2. Jumlah judul buku sebanyak 3 eksemplar kurang memuaskan pengguna

3. Layanan yang diberikan sudah memuaskan pengunjung perpustakaan .

4. Hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengunjung sudah sesuai.

5. Keterampilan petugas/pustakawan dalam memberikan layanan sangat

memuaskan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disarankan hal-hal sebagai

berikut :

1. Jumlah judul dan eksemplar buku yang tersedia di Perpustakaan Cabang

Fakultas Hukum USU harus ditambah.

2. Sebaiknya kenyamanan Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU di

sesuaikan dengan ruangan yang memadai, mis: jumlah kursi baca dan meja

baca ditambah.

3. Sebaiknya disediakan khusus komputer untuk pengguna mengakses buku pada

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Barhaya. 1997. Persepsi Pemakai terhadap Sistem Pelayanan : Laporan

Penelitian. Padang : IKIP

Ali, Mohammad dan Asrori, Mohammad . 2004. Psikologi Remaja :

Perkembangan Pesert Didik. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Badollahi, 1996. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta : Universitas terbuka.

Chaplin, J.P. 1997. Kamus Lengkap Psikologi .Penerjema Kartini Kartono. Cet 1. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional RI. 2003. Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang

Kemampuan Dosen.

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo.

Ensiklopedi Nasinal Indonesia. 1989. Jakarta : Cipta Adi Pustaka

Gibson, James .L. 1997. Manajemen. Alih bahasa Zuhad Ichyandin : Ed 9. Jakarta : Erlangga.

Hadi, Sutrisno. 1981. Metode Research. Jogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Ilmu Psikologi UGM.

Hamakonda, 1987. Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Horton, Paul B & Hpunt, Chester L. 2003. Sosiology : Alih bahasa Tita Sobari.

Jakarta : Erlangga.

_______________. 1994. Organisasi & Manajemen : Perilaku, Struktur, Proses :

Alih Bahasa Djoeban Wahidi. Jakarta : Erlangga.

Indonesia. 1982. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Pelayanan

Sirkulasi dan Referensi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud.

(42)

Lasa HS. 1994. Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Yogyakarta : UGM Press.

Mahmud, M. Dimyati. 1990. Psikologi : Suatu Pengantar. Yogyakarta : BPFE.

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

M. Yusup, Pawit. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Raven, Betram. 1983. Social Psychologi 12 nd ed. Singapore : Jhon Wiley & Sons.

Sears, Davido. 1991. Psikologi Sosial : Alih Bahasa Michael Adryanto Ed. 5. Jakarta : Erlangga.

Sevilla, Consuelo et, Al. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1985. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.

Siregar, Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur : Makalah materi pelajaran dalam Pelatihan Tenaga Teknis Perpustakaan.

Medan : Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara

Soeatminah. 1991. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius

Soedibyo, Noerhayati. 2005. Pengelolaan Perpustakaan. Jilid 2. Bandung : Alumni

Soekanto, Soerjono. 1983. Pribadi dan Masyarakat : Suatu Tinjauan Sosiologis.

Bandung : Alumni.

Soetarno, R. 1989. Psikologi Sosial. Yogakarta : Kanisius

Sugiyono L. 1998. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

________ . 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta. Sulistyo- Basuki.. 1993. PengantariIlmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka utama

Sulistyo- Basuki.. 1994. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

___________ . 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

(43)

Sumarji, P. 1988. Perpustakaan : Organisasi dan Tata Kerja. Yogyakarta : Kanisius.

Supardi, A. 1979. Statistik. Bandung : Fakultas Tarbiyah IAIN Sinambang Jati

Suyanto, Bagon dan Sutinah. 2005. Metode penelitian Sosial. Jakarta : kencana.

Trimo, Soejono. 1992. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan : Editor Tjun Surjaman

[and] Dady Pakar,--Cet 4. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Ed.3, Cet 1.Yogyakarta. Andi.

Wahyudi, Kumorotomo . 1994. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada University.

(44)

Lampiran 1

KUISIONER PENELITIAN Dengan Hormat

Saya mengharapkan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner

berikut ini dalam rangka pelaksanaan penelitian tentang Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU. Atas perhatian saudara saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk pengisian :

1. Isilah nama dan fakultas Anda di tempat yang disediakan

2. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang menurut Anda paling tepat.

Nama :

Fakultas :

Pertanyaan:

1. Untuk mengerjakan tugas kuliah diperlukan koleksi buku teks bidang hukum

yang relevan dengan mata kuliah. Menurut Anda apakah koleksi yang ada sudah

sesuai dengan kebutuhan dan relevan?

a. Sangat relevan b. Relevan

c. Kurang relevan d. Cukup relevan

2. Bagaimana menurut Anda tentang ketentuan persyaratan peminjaman buku

maksimal 3 buku?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

3. Saat ini, waktu layanan yang tersedia di Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum

USU adalah mulai pukul 08.00 s/d 15.30 Wib. Bagaimana menurut Anda waktu

yang disediakan tersebut?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

(45)

4. Waktu layanan di atas, apakah menurut anda sudah dapat memenuhi kebutuhan

anda untuk berunjung ke perpustakaan?

a. Sangat memenuhi b. Memenuhi

c. Kurang memenuhi d. Cukup memenuhi

5. Sistem layanan yang digunakan Perpusatakaan Cabang Fakultas Hukum USU

adalah sistem layanan campuran (Closed Access/Opened Acscess), dimana

pengguna boleh masuk ke ruang koleksi untuk memilih/mengambil koleksi yang

sesuai. Bagaiman menurut Anda sistem tersebut?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

6. Untuk koleksi sekripsi, pengguna hanya diperbolehkan melihat judul pada tabel

yang tersedia selanjutnya petugas yang melayani (Closed Access) . Menurut Anda

apakah sudah sesuai?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Cukup sesuai

7. Bagaimana menurut anda sikap dan perilaku petugas/pustakawan dalam

memberikan pelayanan?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

8. Bagimana menurut Anda ketrampilan dan kecepatan petugas/pustakawan dalam

memberikan pelayanan?

a. Sangat memuaskan b. Memuaskan

c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan

9. Selama ini, untuk mengetahui letak buku dibantu dengan melihat OPAC (Online

Public Accsec Catalogue). Menurut nda apakah sudah efektif penelusuarn OPAC

melalui petugas?

a. Sangat efektif b. Efektif

(46)

10. Menurut Saudara sesuaikah penempatan buku di OPAC dengan di rak buku?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Cukup sesuai

11. Bagaimana menurut anda keadaaan Perpusatakaan Cabang Fakultas Hukum

USU. Apakah sudah sesuai dengan standar perpustakaan Perguruan Tinggi?

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Cukup sesuai

12.Bagaimana menurut Anda mengenai suasana kenyamanan yang tersedia pada

Perpusatakaan Cabang Fakultas Hukum USU?

a. Sangat nyaman b. Nyaman

(47)
(48)

Lampiran 3

Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum /Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum USU

Perpustakaan Fakultas Hukum USU (FH USU) sudah ada semenjak berdirinya

Fakultas Hukum USU pada tahun 1954, ketika itu USU masih merupakan sebuah

Yayasan yang kemudian diserahkan kepada pemerintah serta diresmikan sebagai

Perguruan Tinggi Negeri ke-7 (tujuh) di Indonesia pada tanggal 20 Nopember 1957.

Pada tahun 1970, Perpustakaan USU didirikan yang kemudian perpustakaan ini

menjadi Perpustakaan Sentral yang dimulai dengan penggabungan sejumlah perpustakaan

fakultas-fakultas di lingkungan USU termasuk Perpustakaan FH USU dan kemudian

pindah ke gedung baru (dari FH USU pindah ke Perpustakaan USU, Perpustakaan

Pusat/Sentral) yang diresmikan pada tanggal 02 Nopember 1987 oleh Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan.

Sejak saat penggabungan Perpustakaan FH USU yang tadinya menempati sebuah

gedung di lantai 2 (dua) yang sekarang sudah menjadi ruang perkuliahan (R. 6 Gedung

A) bergabung menjadi Perpustakaan USU yang bersifat sentral tadi, yang biasa disebut

Perpustakaan Pusat USU.

Pada tahun 2006 FH USU dipimpin oleh:

1. Prof. Dr. Runtung, SH. M. Hum. Selaku Dekan

2. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH. sebagai Pembantu Dekan I FH USU

3. Syafruddin S. Hasibuan, SH. M.Hum, DFM sebagai Pembantu Dekan II FH USU

4. M. Husni, SH. M. Hum sebagai Pembantu Dekan III FH USU

Dirasa sangat perlu dan mendesak sifatnya agar berdiri sebuah “Perpustakaan” di

kalangan kampus FH USU, maka dibentuk kembali salah satu Unit Penunjang yang

disebut Lembaga Pusat Dokumentasi dan Informasi FH USU (PDIH FH USU) yang

berfungsi sebagai perpustakaan pada Fakultas Hukum USU dan oleh Rektor USU

merupakan Perpustakaan Cabang dinamakan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas

(49)

anggota, dan kemudian bertambah 2 (dua) orang lagi tenaga pustakawan, yang mana 1

(satu) orang diperbantukan ke Cabang sedangkan yang 1 (satu) lagi diangkat berdasarkan

SK Dekan Nomor: 658/H5.2.1.2/SK/SDM/2008. Walaupun Perpustakaan FH USU sudah

bergabung dengan Perpustakaan Pusat. Kemudian tahun 1995 Perpustakaan FH USU

masih ada hanya terbatas pada koleksi buku-buku yang ditempatkan pada sebuah gedung

(Ruang Rehat Dosen FH USU sekarang) kemudian tahun 1997 dipindahkan ke lantai 2,

tetapi tidak berfungsi secara terbuka kepada penggunaan dan apabila sewaktu-waktu ada

yang membutuhkan dapat dilihat layaknya sebuah “gudang”.

Pada tahun 2006 berkat bantuan/kerjasama dengan ”Tim Pustakawan” dari

Perpustakaan USU (Pusat) maka semua koleksi referensi PDIH dikatalog, dibarcode,

diberi nomor kelas dll sampai disusun ke rak dan siap dilayankan kepada pengguna.

PDIH FH USU/ Perpustakaan Universitas Cabang FH USU menempati sebuah

gedung di lantai 2 (dua) dengan luas sekitar 278,35 meter bujur sangkar yang terletak di

bagian belakang kampus. Gedung perpustakaan meskipun di belakang namun dikelilingi

areal taman dan dibawahnya terdapat ruang rehat dosen FH USU, dan gedung Unit

Pelayanan Komputer FH USU.

Gedung Perpustakaan dapat menampung sekitar 50 (lima puluh) orang pembaca

dalam waktu yang bersamaan pada masa kuliah (Agustus s.d Desember dan Februari s.d

Juni). Perpustakaan biasanya sangat ramai sehingga adakalanya dalam memperoleh

layanan tertentu mahasiswa harus antrian terutama pada jam-jam sibuk.

Adapun PDIH memiliki koleksi referensi yang terdiri dari:

• 2554 Judul buku

• 25 judul jurnal ilmiah nasional

• 9 judul jurnal internasional

• 4 jurnal ilmiah internasional

• 16 judul bulletin/majalah ilmiah lokal

• 1751 judul skripsi, 208 judul tesis

• 6 judul disertasi

Gambar

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata (Kekhususan)
Tabel 4.1: Koleksi Buku
Tabel 4.4: Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna
Tabel 4.5: Sistem Layanan Campuran
+4

Referensi

Dokumen terkait

This includes two major components: (1) A new automatic approach to detect moving vehicles from MS-1 and MS-2 images in which there is no need to extract roads prior to the

Sebagai lanjutan dari mata kuliah statistika dasar, maka mata kuliah ini akan mengajak mahasiswa untuk mendalami berbagai teknik analisis kuantitatif yang lebih lanjut yang

untuk mampu mengintegrasikan kedua macam komponen tersebut secara terpadu dalam menyiapkan peserta didik untuk memiliki kemampuan bekerja dan berkembang di masa depan. Jika

terintegrasinya SIAM dengan Sistem Informasi Wisuda (SIUDA) dengan memudahkan calon wisudawan untuk melengkapi berkas dan melakukan pendaftaran wisuda melalui modul

Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Pekerjaan Gali Waled Dan Pembersihan Saluran DI Jurang Gantung Desa Plawikan Cs..

Pada hari ini Rabu tanggal sepuluh bulan Mei tahun dua ribu tujuh belas, bertempat di Perwakilan BPKP Provinsi Maluku, Panitia Pengadaan Pekerjaan Rehabilitasi Rumah

Pasal-pasal yang ada dalam UU KDRT tersebut telah memberi peluang untuk dapat menciptakan hukum yang lebih berkeadilan gender, karena UU ini secara keseluruhan

pangkat yang sama dengan tidak memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab pekerjaan.. 176 System ini sederhana dan relatif mudah dilihat dari