PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS CABANG FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
O L E H
JULI PURNAWATI
060723012
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS SASTRA
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
MEDAN
LEMBARAN PERSETUJUAN
Judul skripsi : Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas
Cabang Fakultas Hukum USU
Oleh : Juli Purnawati
Nim : 060723012
Pembimbing I : Drs. Jonner Hasugian, M.Si
Tanda Tangan :
________________
Tanggal :
________________
Pembimbing II : Drs. Syakirin Pangaribuan SH
Tanda Tangan :
________________
Tanggal :
LEMBARAN PENGESAHAN
Judu l Skripsi : Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas
Cabang Fakultas Hukum USU
Oleh : Juli Purnawati
Nim : 060723012
DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si
Tanda Tangan :
__________________
Tanggal :
__________________
FAKULTAS SASTRA
Dekan : Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D
Tanda Tangan :
__________________
Tanggal :
Pernyataan Orisinalitas
Karya ini adalah suatu karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu
tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu untuk dimuat pada media
publikasi lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat dan gagasan penulis
dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan
tanda kutip.
Medan, Agustus
Penulis,
Juli Purnawati
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sehingga sekripsi ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis bersyukur kepada Allah SWT karena
telah memberikan banyak nikmat termasuk nikmat kesehatan sehingga penyusunan
skripsi ini tidak menemui kendala yang berarti.
Skripsi yang berjudul : ”Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan
Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”, ini merupakan kewajiban Penulis guna melengkapi tugas akhir Penulis dalam memperoleh gelar kesarjanaan di
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Namun demikian, Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Selama penulisan skripsi ini , Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah memberikan waktu dan dukungannya
hingga selesainya penulisan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Ahmad Ridwan Siregar SH selaku Kepala Perpustakaan dan Sistem
Informasi USU
3. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan
dan Informasi sekaligus Pembimbing I.
4. Bapak Drs. Syakirin Pangaribuan, SH Selaku Dosen Pembimbing II atas segala
petunjuk dan saran yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Kedua orangtua saya Ayahanda Sujono dan Ibunda tersayang Sugiatik yang selalu
memberikan dukungan serta doa yang tiada henti-hentinya, dan selalu memberi
semangat demi keberhasilan studi penulis.
6. Abangda Suroyo dan Kanda Aprida Sri Wahyuni, serta keponakanku Shamara
7. Seluruh staf pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas Sastra USU yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.
8. Bapak Prof. DR. Runtung Sitepu, SH, MHum selaku Dekan Fakultas Hukum USU.
9. Ibu Rosnidar Sembiring SH, MHum Selaku kepala Perpustakaan Cabang Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
10.Seluruh staf Perpustakaan Cabang fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
yang telah banyak memberikan data dan informasi yang dibutuhkan penulis selama
penyusunan skripsi ini.
11.Buat Maulana Sakti Lbs, sahabat-sahabatku ku Iryan, Danil Ritonga, Anggi, Midah
(semua yg tdk dpt disebutkn 1per 1) yang telah banyak memberi semangat dan
membantu penulis.
12.Teman-teman satu perjuangan yang sedang menyusun skripsi (mahasiswa reguler
dan ekstensi), tetap semangat.
13.Anak-anak mahasiswa Fakultas Hukum USU stambuk 2004 thaks.
Medan, Agustus 2008
Penulis,
Juli Purnawati
Abstrak
Juli Purnawati, 2008. Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”.
Penelitian dilakukan pada Juni 2008. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU.
Populasi penelitian adalah mahasiswa Strata-1/regular yang terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum USU yaitu berjumlah 260 orang. Penentuan banyaknya sample berpedoman pada table Krejcie, yaitu dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 155 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagian besar responden (41,93%) menyatakan buku yang tersedia bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan 38,70% menjawab kurang memuaskan mengenai persyaratan peminjaman buku sebanyak 3 eksemplar. Selanjutnya persepsi pengguna mengenai waktu layanan perpustakaan di Perpustakaan Fakultas Hukum USU responden sebesar (43,22%) mengatakan memuaskan. Hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengguna sebesar 47,74 % menjawab memuasakan.
Sebagian besar responden (38,70%) umumnya mengatakan sangat memuaskan mengenai sistem layanan yang ada. Sebesar 37,41% menyatakan sangat memuaskan mengenai layanan skripsi. Mengenai penilaian sikap petugas/pustakawan sebesar 43,87% menjawab sangat memuaskan. Ketrampian petugas dalam mencarikan literatur responden menjawab sebesar 47,09%.
Layanan OPAC sebesar 36,12% menjawab kurang memuaskan. Sedangka untuk kesesuain letak buku di rak dengan tampilan pada OPAC sebesar 39,35% menjawab kurang memuaskan. Standar perpustakaan Perguruan Tinggi sebesar 56,12% responden menyatakan kurang memuaskan. Terakhir mengenai suasana/kenyamanan perpustakaan sebanyak 46,45% responden menyatakan kurang memuaskan.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...iii
ABSTRAK ...v
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR TABEL ...ix
BAB I : PENDAHULUAN ...1
1.1. Latar Belakang Masalah ...1
1.2. Rumusan Masalah ...2
1.3. Tujuan Penelitian ...3
1.4. Manfaat Penelitian ...3
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...3
BAB II
:
KAJIAN TEORITIS...42.1. Persepsi ...4
2.1.1 Pengertian Persepsi ...4
2.1.2 Persepsi dan Perilaku ...5
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ...5
2.1.4 Proses Pembentukan Persepsi ...6
2.1.5 Pengguna Perpustakaan...6
2.2. Pelayanan Pengguna...7
2.2.1 Pengertian Pelayanan Pengguna ...7
2.2.2 Tujuan Pelayanan Pengguna...8
2.3. Sistem Pelayanan Pengguna...8
2.3.1 Sistem Pelayanan Tertutup (Closed Access)………...9
2.3.2 Sistem Pelayanan Terbuka (Opened Access)...9
2.4. Pelayanan Sirkulasi...10
2.4.1 Pengertian Pelayanan Sirkulasi...11
2.4.2 Tujuan Pelayanan Sirkulasi...11
2.4.3 Fungsi Pelayanan Sirkulasi...12
2.5. Kegiatan Kerja Pelayanan Sirkulasi...13
2.5.1 Keanggotaan...13
2.5.3 Pengembalian...14
2.5.4 Perpanjangan...15
2.5.5 Penagihan...16
2.5.6 Pemberian Sanksi...16
2.5.7 Bebas Pinjam...17
BAB III : METODE PENELITIAN...18
3.1 Lokasi Penelitian ...18
3.2. Populasi dan Sampel ...18
3.2.1. Populasi...18
3.2.2. Sampel ...18
3.3. Instrumen Penelitian ...19
3.3.1 Kisi-Kisi Angket ...19
3.3.2 Penyebarab dan Pengumpulan Angket ...20
3.4.Teknik Pengumpulan Data...20
3.5. Jenis dan Sumber Data ...20
3.6. Analisis Data ...21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………22
4.1 Koleksi Buku………22
4.2 Persyaratan Peminjaman Buku……….23
4.3 Waktu Layanan...23
4.4 Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna...24
4.5 Sistem Layanan Campuran...24
4.6 Layanan Skripsi...25
4.7 Petugas/Pustakawan...26
4.8 Keterampilan Petugas/Pustakawan...26
4.9 OPAC...27
4.10 Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak...27
4.11 Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi...31
4.12 Suasana/Kenyamanan...28
BAB V PENUTUP...28
5.1Kesimpulan...28
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata (Kekhususan...19
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket...20
Tabel 4.1: Koleksi Buku... ...25
Tabel 4.2: Persyaratan Peminjaman Buku...26
Tabel 4.3: Waktu Layanan...26
Tabel 4.4: Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna...27
Tabel 4.5: Sistem Layanan Campuran...27
Tabel 4.6: Layanan Skripsi...28
Tabel 4.7: Petugas/Pustakawan...29
Tabel 4.8: Ketrampilan Petugas/Pustakawan...29
Tabel 4.9: OPAC...20
Tabel 4.10: Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak...30
Tabel 4.11: Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi...31
Abstrak
Juli Purnawati, 2008. Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”.
Penelitian dilakukan pada Juni 2008. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU.
Populasi penelitian adalah mahasiswa Strata-1/regular yang terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum USU yaitu berjumlah 260 orang. Penentuan banyaknya sample berpedoman pada table Krejcie, yaitu dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 155 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagian besar responden (41,93%) menyatakan buku yang tersedia bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sedangkan 38,70% menjawab kurang memuaskan mengenai persyaratan peminjaman buku sebanyak 3 eksemplar. Selanjutnya persepsi pengguna mengenai waktu layanan perpustakaan di Perpustakaan Fakultas Hukum USU responden sebesar (43,22%) mengatakan memuaskan. Hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengguna sebesar 47,74 % menjawab memuasakan.
Sebagian besar responden (38,70%) umumnya mengatakan sangat memuaskan mengenai sistem layanan yang ada. Sebesar 37,41% menyatakan sangat memuaskan mengenai layanan skripsi. Mengenai penilaian sikap petugas/pustakawan sebesar 43,87% menjawab sangat memuaskan. Ketrampian petugas dalam mencarikan literatur responden menjawab sebesar 47,09%.
Layanan OPAC sebesar 36,12% menjawab kurang memuaskan. Sedangka untuk kesesuain letak buku di rak dengan tampilan pada OPAC sebesar 39,35% menjawab kurang memuaskan. Standar perpustakaan Perguruan Tinggi sebesar 56,12% responden menyatakan kurang memuaskan. Terakhir mengenai suasana/kenyamanan perpustakaan sebanyak 46,45% responden menyatakan kurang memuaskan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keberhasilan dalam pembangunan dunia pendidikan di Perguruan Tinggi
sebagai perwujudan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak terlepas dari
peran perpustakaan. Perpustakaan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya
manusia yang profesional. Untuk itu maka keberadaan sarana perpustakaan perlu
mendapat perhatian serius dari pihak Perguruan Tinggi.
Bagi sebagian masyarakat, perpustakaan merupakan bagian dari kebutuhan
yang harus dipenuhi di dalam kehidupannya. Terutama pelajar, mahasiswa dan
kelompok-kelompok tertentu untuk menunjang aktifitasnya. Namun kita juga
menyadari bahwa sebagian masyarakat yang lain belum mendapatkan fasilitas dan
layanan perpustakaan sebagaimana mestinya. Hal ini merupakan peringatan bagi
pihak perpustakaan untuk segera membenahi, dan mengembangkan perpustakaan agar
dapat membenahi tugas dan fungsinya sebagai satu pusat informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan budaya.
Perpustakaan dan lembaga-lembaga dokumentasi telah menjadi lembaga
marginal, baik itu di industri, perdagangan, ilmu pengetahuan dan bahkan di lembaga
pendidikan. Institusi/lembaga merupakan konsep yang dikembangkan dalam bidang
sosiologi. Konsep ini berbeda dengan konsep institusi yang umum digunakan.
Menurut Paul B. Horton (2003:15), institusi adalah suatu sistem norma untuk
mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, atau
secara formal sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu
kegiatan pokok manusia. Lembaga adalah proses-proses terstruktur (tersusun) untuk
melaksanakan berbagai kegiatan tertentu.
Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum pada saat ini masih menggunakan
sistem manual. Padahal seharusnya jika sistem digital sudah digunakan tentu jauh
akan lebih membantu dalam proses pelayanan. Perpustakaan akan mengarahkan para
pengguna pada suatu pemahaman yang lebih luas terhadap mutu layanan yang
Atas dasar itu, penelitian ini mengajukan persepsi terhadap layanan
perpustakaan sebagi dasar pembahasan. Dimana persepsi adalah proses internal yang
memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari
lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita (Mulyana, 2000:
167). Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan
yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antar individu, semakin mudah
dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan konsekuensinya semakin cenderung
membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Fakultas Hukum sebagai
media teknis penyebar informasi di lingkungan Universitas Sumatera Utara
hendaknya mengambil langkah positif dengan memberi dukungan penuh pada sivitas
akademika selaku pengguna perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat berfungsi
sebagai pusat sumber belajar.
Perpustakaan ini diharapkan mampu membantu segala keterbatasan atau
kendala perpustakaan universitas untuk melayani pengguna. Layanan ini dibuka
dengan berpedoman pada sistem perpustakaan universitas. Koleksi yang dilayankan
merupakan subjek khusus bidang hukum serta ditambah beberapa subjek umum
seperti ilmu agama, manajemen dan lainnya.
Menurut Sulistyo Basuki (1991:36), bila seorang pustakawan ingin
memperoleh kemajuan dalam bidang tugasnya pustakawan harus bertindak selaku
agen modernisasi dalam bidangnya. Pustakawan harus menjadikan perpustakaannya
sebagai sarana belajar bagi pembacanya. Sesuai dengan pendapat di atas, pustakawan
harus mendengarkan dan memahami keinginan pemakai. Kita sebagai pustakawan
harus dapat mengembangkan diri dengan belajar, meningkatkan wawasan dan
pengetahuan tentang kemajuan teknologi di masa kini.
Dengan melihat berbagai pendapat di atas, maka penulis dapat melihat bahwa
melalui layanan perpustakaan, informasi-informasi yang tersedia dapat dilayankan
dan dimanfaatkan oleh mahasiswa secara maksimal. Oleh karena itu, penulis ingin
melihat sejauh mana “Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan
Universitas Cabang Fakultas Hukum USU”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian
adalah, bagaimanakah persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan Universitas
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap
layanan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum USU.
1.4 Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat :
1. Bagi pihak Perpustakaan USU, dapat dijadikan sebagai salah satu masukan
untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap layanan perpustakaan,
khususnya Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum.
2. Bagi Penulis, menambah pengetahuan, wawasan dan pemahaman tentang
persepsi mahasiswa terhadap layanan Perpustakaan.
1.5Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah studi tentang pengguna perpustakaan. Topik
yang akan dikaji adalah persepsi terhadap layanan. Aspek yang akan diamati
mencakup sistem pelayanan, fasilitas pendukung, temu balik informasi, dan
seterusnya. Studi ini pada dasarnya bermaksud untuk mengetahui bagaimana persepsi
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Persepsi
2.1.1 Pengertian Persepsi
Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap suatu objek dan
situasi lingkunganya. Dengan kata lain, tingkah laku seseorang terhadap suatu objek
dipengaruhi oleh persepsinya.
“Persepsi adalah kesan seseorang terhadap objek persepsi tertentu yang
dipengaruhi faktor internal, yakni perilaku yang berada di bawah kendali pribadi dan
faktor eksternal, yakni perilaku yang dipengaruhi oleh situasi di luarnya.” (Depdiknas,
2003).
Sedangkan menurut Walgito (2002:69)
“Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan
yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera
namun proses itu tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut
diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi”.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu
penilaian atau kesan seseorang terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal.
2.1.2 Persepsi dan Perilaku
Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap objek dan
situasi lingkunganya. Sementara tingkah laku seseorang juga dipengaruhi persepsinya
terhadap sesuatu baik benda maupun peristiwa. Manusia akan selalu dipengaruhi oleh
keadaan sekitarnya, tingkah laku dan cara berfikir untuk menanggapi sesuatu
peristiwa yang terjadi di lingkungannya.
Persepsi akan berarti jika diperlihatkan dalam bentuk pernyataan, baik lisan
maupun perbuatan. Meskipun demikian, terkadang apa yang dinyatakan dalam bentuk
pernyataan perilaku yang terlihat belum tentu sesuai dengan persepsi yang asli.
Menurut Walgito (2002:10) “Dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat bahwa
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang dapat
dibentuk dan dipelajari dengan proses belajar.
2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Seseorang belum tentu mempunyai persepsi yang sama tentang suatu objek
yang sama. Perbedaan ini ditentukan bukan hanya pada stimulusnya sendiri, tetapi
juga pada latar belakang keadaan stimulus itu (Mahmud 1990:41). Latar belakang
yang dimaksud mencakup pengalaman-pengalaman sensoris, perasaan saat terjadinya
suatu peristiwa, prasangka, keinginan, sikap, dan tujuan.
Arikunto dalam Ali (2004:19), menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi
faktor-faktor yaitu :
1. Ciri khas objek stimulus yang memberikan nilai bagi orang yang
mempersiapkannya dan seberapa jauh objek tertentu dapat menyenangkan bagi
seseorang
2. Faktor-faktor pribadi termasuk di dalamnya ciri khas individu, seperti taraf
kecerdasan, minat, emosional dan lain sebagainya.
3. Faktor pengaruh kelompok, artinya respon orang lain di lingkungannya dapat
memberikan arah kesuatu tingkah laku
4. Faktor perbedaan latar belakang tingkah laku kultural (kebiasaan)
Sedangkan menurut Walgito (2002:70), faktor-faktor yang berperan dalam
persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu :
1. Objek yang dipersiapkan
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersiapkannya tetapi
juga dapat datang dari dalam individu yang bersangkutan yang langsung
mengenai syaraf yang bekerja sebagai reseptor.
2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus di
samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai
3. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya
perhatian yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam
rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada
sesuatu atau sekumpulan objek.
Faktor eskternal pada perpustakaan antara lain:a. Kerjasama antar perpustakaan agar
informasi-informasi tersebut dapat terseleksi dengan baik, b. Menyediakan informasi
yang dapat mendukung perkembangan ilmu dan teknologi, agar mahasiswa dapat
bersaing di pasar kerja, terutama pasar kerja di luar negeri.
Sedangkan faktor internal yaitu: a. Koleksi buku/literatur hukum, b. Sumber
daya manusia yaitu petugas/pustakawan, dan c. Infrastruktur yang dapat mendukung
layanan di perpustakaan seperti OPAC, komputer, ruangan yang nyaman disertai
pendingin ruangan (AC).
Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak faktor yang
mampu mempengaruhi persepsi seseorang yaitu faktor internal yang berasal dari diri
sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari objek yang diperhatikan.
2.1.4 Proses Pembentukan Persepsi
Proses pembentukan persepsi disini merupakan hal yang harus dibahas dalam
penelitian, karena merupakan langkah pertama untuk menentukan bagaimana persepsi
pengguna terhadap bahan pustaka buku di Perpustakaan USU.
Adapun proses pembentukan persepsi menurut Walgito (2002:71) diuraikan sebagai
berikut:
Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor,
perlu dikemukakan antara objek dan stimulus itu menjadi satu misalnya dalam
hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit sehingga akan
terasa tekanan tersebut. Proses stimulus mengenai alat indera ditreuskan oleh
syaraf sensoris ke otak proses ini disebut sebagai proses psiologis. Kemudian
terjadilah proses diotak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari
apa yang dilihat dan apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang
terjadi diotak atau dalam pusat kesadaran ini yang disebut proses psikologis.
individu menyadari tentang misalnya : apa yang dilihat, apa yang didengar dan
apa yang diraba yaitu stimulus yang ditrima oleh alat indera, proses ini
merupakan proses terakhir dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam
berbagai macam bentuk.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses
pembentukan suatu persepsi melewati beberapa proses seperti penglihatan,
pendengaran dan perabaan melalui alat indera terhadap objek yang dijadikan
perhatian.
2.1. 5 Pengguna Perpustakaan.
Sesuai dengan pengelola perpustakaan perguruan tinggi, sudah tentu pengguna
utama perpustakaan adalah komponen perguruan tinggi atau masyarakat perguruan
tinggi tempat perpustakaan bernaung. Sebagaimana dinyatakan oleh Badollahi
(1996:46), bahwa pengguna suatu perpustakaan perguruan tinggi adalah ”semua
anggota sivitas akademika di perguruan tinggi. Anggota sivitas di suatu perguruan
tinggi adalah mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi.”
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna perpustakaan
perguruan tinggi adalah mahasiswa, dosen dan pegawai administrasi.
2.2 Pelayanan Pengguna
2.2.1 Pengertian Pelayanan Pengguna
Pelayanan pengguna merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu
perpustakaan sehubungan dengan pemanfaatan koleksi. Pada dasarnya kegiatan
pelayanan pengguna mengandung pengertian penyebarluasan informasi dan bahan
pustaka pada pengguna. Untuk itu, pustakawan harus mengusahakan agar pengguna
dapat memanfaatkan informasi bahan pustaka semaksimal mungkin. Berdasarkan
uraian di atas maka dapat dikatakan pelayanan pengguna merupakan pelayanan yang
diberikan oleh suatu perpustakaan sehubungan dengan pemanfaatan koleksi.
Menurut Lasa (1994:122) pelayanan pengguna adalah “mencakup semua
kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan,
penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk
Sementara menurut Wahyudi (1994:123), pengertian pelayanan pengguna
secara umum adalah “kegiatan yang melayani peminjaman bahan pustaka”.
Berdasarkan ke dua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa pelayanan pengguna
adalah keseluruhan proses peminjaman bahan pustaka sampai pada pengguna.
2.2.2 Tujuan Pelayanan Pengguna
Perpustakaan pada umumnya diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada
pengguna perpustakaan agar bahan pustaka yang ada dapat dimanfaatkan baik bahan
koleksi umum maupun koleksi rujukan sesuai dengan jenis pelayanan yang ada. Serta
pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan kepada pengguna
perpustakaan dalam mencari informasi yang diinginkan. Sehingga pengguna
perpustakaan tidak merasa bosan untuk terus berkunjung ke perpustakaan.
Pelayanan pengguna merupakan kegiatan penting dalam suatu perpustakaan.
Menurut Lasa (1994:2), tujuan pelayan pengguna adalah :
a. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin.
b. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana alamatnya
serta kapan koleksi itu harus dikembalikan.
c. Terjaminnya pengembalian dan peminjaman dalam waktu yang jelas, dengan
demikian keamanan bahan pustaka akan terjamin.
d. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan
pemanfaatan koleksi.
e. Apabila terjadi pelanggaran akan diketahui.
2.3 Sistem Pelayanan Pengguna
Sistem pelayanan pengguna pada perpustakaan, pada umumnya dapat
dilaksanakan melalui dua cara. Menurut Sumarji (1992:64) dua cara pelayanan
tersebut adalah dengan sistem layanan terbuka (Opened Acscess) dan sistem layanan
tertutup (Closed Accesss). Salah satu dari kedua sistem pelayanan pengguna inilah
yang biasa diterapkan pada sebuah perpustakaan. Tetapi ada beberapa perpustakaan
besar yang menggunakan kedua sistem layanan sekaligus. Masing-masing sistem
mempunyai kelebihan dan kelemahan, tinggal tergantung pada perpustakaan tersebut
2.3.1 Sistem Layanan Tertutup (Closed Access)
Sistem layanan tertutup merupakan pelayanan sirkulasi yang tidak
memungkinkan pengguna memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang
tersedia. Anggota yang ingin meminjam buku harus memilih dan mencari buku
melalui catalog yang berfungsi sebagai wakil buku yang dimiliki perpustakaan.
Kemudian buku yang diminta akan dicarikan oleh petugas perpustakaan. Setelah
ditemukan maka buku tersebut akan diproses peminjamannya dan untuk selanjutnya
diserahkan kepada pengguna yang membutuhkan.
Sistem layanan tertutup ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Lasa
(1994:4), mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem tertutup
yaitu:
a. Kelebihan
1. Daya tampung koleksi menjadi lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan
yang lain lebih dekat.
2. Susunan buku akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.
3. Kerusakan dan kehilangan koleksi lebih sedikit bila dibandingkan dengan
sistem terbuka.
b. Kelemahan
1. Banyak energi yang dibutuhkan pada bagian sirkulasi.
2. Terdapat sejumlah koleksi yang tidak pernah keluar/dipinjam.
3. Sering menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan misal terjadi salah
pengertian antara pengguna dengan pustakawan.
4. Terjadi antrian panjang pada saat peminjaman maupun pengembalian buku
keadaan ini berarti membuang waktu.
2.3.2 Sistem Layanan Terbuka (Opened Access)
Opened Access adalah salah satu sistem pelayanan pengguna pada
perpustakaan. Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (1986:25)
dinyatakan bahwa : ”Pelayanan sirkulasi dengan sistem terbuka merupakan pelayanan
sirkulasi yang memungkinkan para pengguna secara langsung memilih dan
mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki”.
Pada sistem ini anggota perpustakaan dapat masuk ke ruangan tempat
yang dicari. Segala fasilitas telah disediakan dengan disertai petunjuk-petunjuk yang
jelas, misal katalog yang dilengkapi dengan petunjuk pemakaian dan sebagainya.
Setelah buku ditemukan, kemudian pengguna menyerahkan pada petugas
perpustakan untuk diproses. Lasa (1994:4) mengemukakan beberapa kelebihan dan
kelemahan sistem layanan terbuka ini, diantaranya:
a. Kelebihan
1. Kartu-kartu katalog tidak mudah rusak, karena sedikit yang menggunakannya.
Pada umumnya mereka langsung menuju rak buku untuk memilih sendiri.
2. Menghemat tenaga. Sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu
mengambilkan. Petugas hanya mencatat dan kemudian mengembalikan
buku-buku yang telah dibaca maupun yang dikembalikan hari itu ditempat.
3. Judul-judul yang diketahui dan dibaca lebih banyak.
4. Akan segera diketahui judul buku yang sedang di pinjam, nama dan alamat
peminjam.
b. Kelemahan
1. Frekuensi kerusakan lebih besar.
2. Memerlukan ruangan yang lebih luas. Sebab letak rak satu dengan yang lain
memerlukan jarak yang longgar.
3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus sering
mengadakan ‘reshelving’.
4. Pemula yang datang ke perpustakaan tersebut untuk mencari buku sering
bingung.
2.4 Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan perpustakaan Perguruan Tinggi. Agar perpustakaan dapat
memainkan peranannya dengan baik/berdayaguna dan berhasil maka perpustakaan
harus didukung oleh sarana, prasarana serta tenaga kerja, pengelola yang handal.
Untuk itu tenaga pengelola Perpustakaan Perguruan Tinggi perlu dibekali
pengetahuan dan ketrampilan mengelola Perpustakaan Perguruan Tinggi khususnya
pada bagian pelayanan sirkulasi. Sebelum mempelajari lebih jauh, kita harus
memahami terlebih dahulu apa pengertian, tujuan, dan fungsi utama dari pelayanan
2.4.1 Pengertian Pelayanan Sirkulasi
Sirkulasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “circulation” yang berarti
peredaran. Layanan sirkulasi adalah salah satu layanan yang diberikan oleh
perpustakaan kepada pengguna untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan.
Menurut Sulistyo-Basuki (1994:100), “Pelayanan sirkulasi adalah bagian
terakhir dari automasi perpustakaan, karena sirkulasi menyangkut barbagai kegiatan
yang lebih rumit dari pada kegiatan lainnya.
Menurut Soeatminah (2000:34), “ Pelayanan sirkulasi kegiatan kerja yang
berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dlam proses peminjaman
dan pengembalian bahan pustaka”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah
kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yang berhubungan dengan bagian
peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat digunakan oleh pengguna
secara maksimal.
2.4.2 Tujuan Pelayanan Sirkulasi
Fungsi dari pelayanan sirkulasi menurut Soedibyo (2005:190) adalah sebagai
berikut:
1. Melayani pendaftaran anggota.
2. Melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku.
3. Menarik denda bagi anggota yang terlambat dalam mengembalikan
buku-buku pinjaman.
4. Penagihan buku-buku.
5. Memberikan surat keterangan bebas pinjam.
6. Membuat laporan harian.
7. Bertanggung jawab atas kerapian buku-buku di rak.
Kegiatan pelayanan sirkulasi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan adalah
untuk mengadakan perputaran dan peredaran bahan pustaka yang dimiliki oleh
perpustakaan. Pelayanan ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan
Tujuan pelayanan sirkulasi menurut Lasa (1994:1) adalah:
1. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal
mungkin.
2. Mudah mengetahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana
alamatnya, serta kapan koleksi kembali. Dengan demikian apabila koleksi
dibutuhkan pengguna lain, akan diketahui alamat peminjam atau
dinantikan pada waktu pengembalian.
3. Adanya jaminan pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas sudah
ditentukan dengan demikian keamanan bahan pustaka akan terjaga.
4. Diperolah data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan
pemanfaatan koleksi.
5. Apabila terjadi keterlambatan pengembalian akan segera diketahui.
2.4.3 Fungsi Pelayanan Sirkulasi
Menurut Sulistyo-Basuki (1993:257), fungsi pelayanan sirkulasi adalah:
1. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan.
2. Pendaftaran anggota, perpanjangan anggota dan pengunduran diri dari
anggota perpustakaan.
3. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu
peminjaman.
4. Menarik denda bagi buku yang terlambat untuk dikembalikan.
5. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada
waktunya/surat penagihan.
6. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang
atau rusak.
7. Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman.
8. Membuat statistika peminjaman.
9. Peminjaman antar perpustakaan. Bila perpustakaan melakukan kerjasama
koleksi bahan pustaka dengan perpustakaan lain.
10.Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milik
pengunjung perpustakaan.
Menurut Darmono (2001:136), agar fungsi pelayanan sirkulasi dapat tercapai secara
maksimal maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Adanya iklim yang kondusif untuk menciptakan minat baca, gairah
membaca, dan kebiasaan membaca.
2. Tersedianya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pengguna
perpustakaan.
3. Perpustakaan diselenggarakan dengan teratur diorganisir secara baik,
artinya perpustakaan dikelola dengan baik dan bertumpu pada manajemen
penyelenggaraan perpustakaan serta adanya tertib administrasi.
4. Pemakai mengetahui cara-cara pemanfaatan perpustakaan dengan baik,
untuk menunjang ini perpustakaan perlu membuat rambu-rambu yang
dapat menuntun pemakai untuk menarik dan menemukan informasi di
perpustakaan.
5. Adanya pustakawan atau tenaga perpustakaan yang memiliki pengetahuan
dan ketrampilan bidang kepustakawanan yang memadai.
2.5 Kegiatan Kerja Pelayanan Sirkulasi
Kegiatan kerja pelayanan sirkulasi pada perpustakaan secara umum terdiri dari
beberapa bidang kegiatan kerja. Kegiatan kerja tersebut saling berkaitan satu dengan
yang lain. Kegiatan ini mencakup beberapa hal:
a. Keanggotaan
b. Peminjaman
c. Pengembalian
d. Perpanjangan
e. Penagihan
f. Pemberian Sanksi
g. Bebas Pinjam
2.5.1 Keanggotaan
Perpustakaan menentukan siapa saja yang berhak menjadi anggota
penggunanya. Dengan melakukan pencatatan keanggotaan juga mempermudah dalam
prosedur peminjaman.
Sulistyo-Basuki (1991:257) mengatakan bahwa:
“Bila seseorang ingin mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan maka di
harus mengisi formulir keanggotaan, maka dikembalikan kepada petugas sirkulasi
disertai dengan kelengkapan lainnya. Kelengkapan keanggotaan tergantung kepada
kebijakan masing-masing perpustakaan, ada yang mensyaratkan uang iuran, foto diri,
dan fotokopi tanda pengenal”.
Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU menetapkan keanggotaan
berdasarkan Kartu Tanda Mahasiswa yang dimiliki oleh mahasiswa itu sendiri.
2.5.2 Peminjaman
Proses peminjaman bahan pustaka adalah proses yang dilakukan pada bagian
sirkulasi. Nurhayadi (1982:4) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan peminjaman
adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna
meminjam bahan pustaka. Proses peminjaman menggunakan berbagai cara. Ada yang
menggunakan buku besar, kartu buku dan sebagainya sesuai dengan kondisi suatu
perpustakaannya.
Menurut Lasa (1994:3) peminjaman bahan pustaka tidak terlepas dari jangka
waktu peminjaman yang juga sangat bervariasi, misalnya:
1. Jangka lama:1 tahun, persemester, persekuartal, perbulan.
2. Jangka menengah: setengah bulan, 10 hari, 1 minggu.
3. jangka pendek: 3 hari, 2 hari, sehari.
4. Jangka waktu singkat: semalam, sesiang, sejam.
2.5.3 Pengembalian
Pengembalian adalah “Pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan
bukti bahwa pemakai mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya” (Pedoman
Pelaksanan Sirkulasi, 1982:12).
Ada dua cara pengembalian bahan pustaka yang biasa dilakukan di
perpustakaan, yaitu pengguna membawa langsung bahan pustaka yang hendak
dikembalikan dengan memasukkannya dari luar ke dalam kotak pengembalian. Jika
sirkulasi, maka sesuai dengan buku Pedoman Pelaksanaan Sirkulasi (1982:16),
prosedur pengembalian bahan pustaka adalah sebagai berikut:
a. Pemakai datang sendiri ke sub-bagian pelayanan sirkulasi atau diwakili orang
lain untuk menyerahkan bahan pustaka yang dipinjamnya ke petugas.
b. Petugas menerima dan memeriksa keutuhannya serta tanggal pengembalian
pengembaliannya pada lembaran tanggal.
c. Petugas mengambil kartu buku baru kotak kartu buku atas dasar tanggal
kembali yang tertera pada lembaran tanggal.
d. Petugas mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu peminjaman atas dasar
nomor anggota yang tertera pada lembaran tanggal dan kartu buku
peminjaman.
e. Petugas mengembalikan:
1. Kartu buku pada kantong kartu buku.
2. Kartu peminjaman pada kotak kartu peminjaman.
f. Petugas mengelompokkan bahan pustaka:
1. yang rusak dikembalikan ke rak.
2. yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diusulkan untuk disiangi.
2.5.4 Perpanjangan
Perpanjangan waktu peminjaman tergantung kepada kebijakan perpustakaan
dan kondisi perpustakaan tertentu. Ada perpustakaan yang memberikan perpanjangan
satu kali saja. Berdasarkan buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan (1986: 22),
prosedur perpanjangan masa pinjaman adalah sebagai berikut:
1. Pengguna membawa buku yang dipinjam ke meja layanan.
2. Petugas memeriksa formulir penempahan.
3. Jika tidak ada memesan, petugas membubuhkan tanggal yang baru
pada kartu pinjam dan kartu buku.
4. Jika ada yang menempah, petugas tidak memberikan ijin perpanjangan.
Ada juga sarana yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan perpanjangan
masa pinjam bahan pustaka adalah sebagi berikut:
1. Kartu pinjam
2. Kartu buku
2.5.5 Penagihan
Para pengguna sering melakukan pelanggaran pengembalian bahan pustaka.
Jika terjadi keterlambatan pengembalian yang melebihi batas kewajaran, maka perlu
diadakan penagihan. Menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Sirkulasi, 1982:25,
“Penagihan adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan
pustaka yang dipinjam oleh pemakai setelah batas waktu peminjaman dilampaui”.
Penagihan dapat dilakukan dengan cara mengirimkan surat maupun secara
lisan. Pada umumnya perpustakaan melaksanakan kegiatan penagihan dengan cara
pengiriman surat. Pengiriman surat peringatan tergantung pada kebijakan
perpustakaan. Ada perpustakaan yang memberikan tenggang waktu 7 (tujuh) hari
setelah jatuh tempo, setelah itu dikirimkan surat peringatan. Untuk menghindari
terjadinya pelanggran terhadap batas waktu pengembalian bahan pustaka, maka
penagihan sangat penting untuk dilaksanakan.
2.5.6 Pemberian Sanksi
Sanksi diberikan kepada anggota perpustakaan yang melanggar peraturan
perpustakaan. Sanksi yang dikenakan kepada pelanggar hendaknya bersifat mendidik
agar mereka manyadari bahwa bahan pustaka itu juga diperlukan oleh orang lain.
Sanksi dapat berupa denda uang, peringatan, penggantian pustaka maupun sanksi
akademik.
Khususnya bagi penerimaan uang denda dicatat dalam buku denda dan diparaf
oleh peminjam yang membayar denda. Jumlah uang denda harus dapat dipertanggung
jawabkan, maka perlu dicatat secara baik dan benar serta dilaporkan kepada atasan.
Penggunaan uang denda diatur tertulis dan menjadi bagian dari perencanaan
perpustakaan. Menurut Noerhayati (1988:102), menyatakan pelanggaran yang dikenai
sanksi di perpustakaan adalah:
1. Buku Rusak.
2. Buku Kotor.
3. Buku Hilang
5. Apabila seseorang terlambat mengembalikan buku berdasarkan tanggal
kembalinya, maka harus dikenai denda sesuai dengan peraturan denda
di perpustakaan.
2.5.7 Bebas Pinjam
Bebas pinjam adalah salah satu kegiatan pada bagian pelayanan sirkulasi yang
berupa pemeriksaan tanda bukti tidak lagi mempunyai pinjaman buku di
perpustakaan.
Adapun porsedur pemberian surat keterangan bebas pinjam menurut Trimo
(1992:23) adalah sebagi berikut:
1. Pemakai yang membutuhkan tanda bukti bebas pinjam menyerahkan tanda
pengenal.
2. Petugas mengambil kartu peminjaman berdasarkan nomor anggota yang
tertera pada tanda pengenal.
3. Petugas mengambil kartu peminjam berdasrkan nomor anggota yang tertera
pada tanda pengenal.
4. Petugas memeriksa ada tidaknya pinjaman yang belum dikembalikan pada
kartu pinjaman.
5. Kartu peminjam yang menunjukkan bahwa pemakai yang tidak mempunyai
pinjaman distempel “bebas pinjam”.
6. Petugas mengisi tanda bukti “bebas pinjam” dengan identitas pemakai
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan
suatu penelitian. Penelitian ini adalah termasuk dalam jenis penelitian deskriptif.
Sugiyono (1998:6) menyatakan bahwa , “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau
menghubungkan dengan variabel yang lain.”
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang
Fakultas Hukum di Jalan Universitas No. 4 Kampus USU Medan 20155.
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi merupakan hal yang penting dalam melaksanakan penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2002:57).
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum USU stambuk 2004
yang berjumlah 259 orang.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dari populasi penelitian (Sevilla,
1993:160). Dalam suatu penelitian dilakukan pengambilan sampel karena alasan
waktu, biaya dan tenaga. Menurut Sugiyono (1998:59) bahwa “teknik proportionate
stratified random sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota/unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proposional”.
Berdasarkan tabel Krejcie, maka jumlah populasi 259 di genapkan menjadi
260 sehingga dapat ditentukan jumlah sampel sebanyak 155. Sedangkan kriteria untuk
penentuan sampel penulis menggunakan metode Proportionate Stratified Random
Sampling yaitu penarikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang
Subpopulasi atau stratum dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan
kekhususan, kemudian besarnya sampel pada tiap stratum ditentukan dengan
menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling.
Adapun penentuan sampel untuk tiap stratum dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini:
Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata (Kekhususan)
Strata (Kekhususan) Sub Populasi Sampel
Keperdataan 39 39
259 X 155 =50
Pidana 72 72
259 X 155 = 43
Internasional 84 84
259 X 155 = 23
Administrasi Negara 28 28
259 X 155 = 17
Tata Negara 36 36
259 X 155 = 22
Jumlah Sampel 155
3.3 Instrumen Penelitian
Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang disebut
dengan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah “alat pengukur yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.” Singarimbun (1998:123). Instrumen
penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian
ini adalah kuisioner yang disusun dalam bentuk pertanyaan.
3.3.1 Kisi-Kisi Angket
Untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap kualitas jasa pelayanan maka
ditentukan indikator yang perlu diperhatikan. Indikator tersebut adalah : waktu
Tabel 3.2 Kisi-kisi angket
Variabel Indikator No. Item Jumlah
Item
c. Pelayanan Pengguna
d. Petugas/Pustakawan
3.3.2 Penyebaran dan Pengumpulan Angket
Waktu yang ditetapkan untuk penyebaran angket adalah 2 minggu,
pengambilan angket dilakukan pada saat itu juga.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Kuisioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah
penelitian kepada responden.
2. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan pustaka dan dokumen
lain yang dijadikan sebagai sumber informasi.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Data penelitian ini bersumber dari :
1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui
penyebaran kuisioner
2. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh
melalui studi kepustakaan seperti jurnal, buku, majalah dan dokumen lain
yang berhubungan dengan masalah penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
Interpretasi terhadap data dilakukan berdasarkan besaran presentasi. Tujuan utama
menggunakan metode deskriptif menurut Tavers seperti dikut ip oleh Sevilla (1993:71)
adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat
penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
Data yang terkumpul dari penyebaran angket pada penelitian ini ditabulasikan
dengan menyusunnya kedalam tabel, kemudian menghitung persentasinya.
Selanjutnya dianalisa dan diinterpretasikan. Hadi (1981:42), menyatakan bahwa
rumus yang digunakan untuk menghitung persentasi jawaban yang diberikan
responden yaitu:
F
P = x 100% Hadi, 1981:421)
n
Ket: P = Presentasi
F = Jumlah jawaban yang diperoleh
n = Jumlah responden
Untuk menafsirkan besar persentase yang diperoleh dari tabulasi data, peneliti
menggunakan metode penafsiran menurut Supardi (1979:20) sebagai berikut :
“1-25% Sebagian Kecil
26-49% Hampir Setengah
50% Setengah
51-75% Sebagian Besar
76-99% Pada Umumya
100% Seluruh
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian yang didasarkan atas
perolehan data dari responden. Interpretasi pada data dianalisis secara deskriptif, yaitu
mengungkap kesimpulan yang diperoleh berdasarakan hasil analisis data.
4.1 Koleksi Buku
Tabel 4.1: Koleksi Buku
No.
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk mengetahui koleksi buku
teks bidang hukum yang relevan dengan mata kuliah dapat dilihat bahwa sebanyak 65
orang (41,93%) menjawab sangat memuaskan, 45 orang (29,03%) menjawab
memuaskan, 30 orang (19,35%) menjawab kurang memuaskan, dan 15 orang (9,67%)
menjawab cukup memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden
menyatakan bahwa pada umumnya koleksi buku teks yang tersedia di perpustakaan
memiliki relevansi (kesesuaian) dengan materi kuliah yang diajarkan.
4.2 Persyaratan Peminjaman Buku
Tabel 4.2: Persyaratan Peminjaman Buku
D
ari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa mengenai ketentuan pengguna dalam
meminjam koleksi bahan pustaka dapat dilihat 55 oarang (35,48%) menjawab sangat No.
Pertanyaan
Kategori Jawaban
Frekwensi Persentase (%)
memuaskan, 37 orang (23,87%) menjawab memuaskan, 60 orang (38,70%) menjawab
kurang memuaskan, 3 orang (1,93%) menjawab cukup memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden
menyatakan kurang memuaskan mengenai persyaratan peminjaman buku sebanyak 3
eksemplar.
4.3 Waktu Layanan
Tabel 4.3: Waktu Layanan
No. Pertanyaan
Kategori Jawaban
Frekwensi Persentase (%)
3
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa untuk mengetahui waktu layanan
di perpustakaan cabang Fakultas Hukum USU dapat dilihat sebanyak 22 oarang
(14,19%) menjawab sangat memuaskan, 67 orang (43,22%) menjawab memuaskan,
31 orang (20%) menjawab kurang memuaskan, dan 35 orang (22,58%) menjawab
cukup memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden
menyatakan untuk mengetahui waktu layanan perpustakaan di perpustakaan Fakultas
Hukum USU responden mengatakan memuaskan.
4.4 Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna
Tabel 4.4: Hubungan Waktu Layanan dengan Kebutuhan Pengguna
No. Pertanyaan
Kategori Jawaban
Frekwensi Persentase (%)
4
Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa untuk mengetahui hubungan
waktu layanan dengan kebutuhan pengguna, sebanyak 15 orang responden (9,67%)
(19,35%) menjawab kurang memuaskan, 36 orang (23,22%) menjawab cukup
memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden
menyatakan bahwa umumnya responden menjawab memuaskan.
4.5 Sistem Layanan Campuran
Tabel 4.5: Sistem Layanan Campuran
No. Pertanyaan
Kategori Jawaban
Frekwensi Persentase (%)
5
Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 60 orang responden
(38,70%) menjawab sangat memuaskan, 57 orang (36,77%) menjawab memuaskan,
14 orang (9,03%) menjawab kurang memuaskan, dan 24 orang (15,48%) menjawab
cukup memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui
sistem layanan di perpustakaan Fakultas Hukum USU sebagian besar responden
menjawab sangat memuaskan dengan sistem layanan yang digunakan.
4.6 Layanan Skripsi
Tabel 4.6: Layanan Skripsi
No. Pertanyaan
Kategori Jawaban
Frekwensi Persentase (%)
6
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 29 orang (18,70%)
menjawab sangat memuaskan, 58 orang (37,41 %) menjawab sangat memuaskan, 33
orang (21,29 %) menjawab kurang memuaskan, 35 orang (22,58 %) menjawab cukup
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden menjawab memuaskan atas sistem layanan campuran yang diterapkan oleh
perpustakaan.
Frekwensi Persentase (%)
7
Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 68 orang (43,87%)
menjawab sangat memuaskan, 40 orang (25,80%) menjawab memuaskan, 17 orang
(10,96%) menjawab kurang memuaskan, dan sebanyak 30 orang (19,35%) menjawab
cukup memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menilai sikap
dan perilaku petugas/pustakawan sebagian responden menyatakan sangat memuaskan
terhadap layanan mereka.
4.8 Ketrampilan Petugas/Pustakawan
Tabel 4.8: Ketrampilan Petugas/Pustakawan
No. Pertanyaan
Kategori Jawaban
Frekwensi Persentase (%)
8
Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 28 orang responden
(18,08%) menjawab sangat memuaskan, 73 orang (47,09%) menjawab memuaskan,
21 orang (13,54%) menjawab kurang memuaskan, dan 33 orang (21,29%) menjawab
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden menyatakan sangat memuaskan mengenai penilaian keterampilan
petugas/pustakawan dalam memberikan layanan.
4.9 OPAC
Frekwensi Persentase (%)
9
Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 19 orang responden
(12,25%) menjawab sangat memuaskan, 30 orang (19,35%) menjawab memuaskan,
56 orang (36,12%) menjawab kurang memuaskan, dan sebanyak 50 orang (32,25%)
menjawab cukup memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menilai
layanan OPAC sebagian besar responden menyatakan kurang memuaskan.
4.10 Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak
Tabel 4.10: Kesesuaian Letak Buku pada OPAC dengan di Rak
No. Pertanyaan
Kategori Jawaban
Frekwensi Persentase (%)
10
Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 11 orang responden
(7,09%) menjawab sangat memuaskan, 30 orang (19,35%) menjawab sangat
memuaskan, 61 orang (39,35%) menjawab kurang memuskan, 53 orang (34,19%)
menjawab cukup memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian responden
4.11 Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi
Tabel 4.11: Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi
No. Pertanyaan
Kategori Jawaban
Frekwensi Persentase (%)
11
Dari tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 6 orang (3,87%)
menjawab sangat memuaskan, 52 orang (33,54%) menjawab memuaskan, 87 orang
(56,12%) menjawab kurang memuaskan, dan 10 orang (6,45%) menjawab cukup
memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui
standar perpustakaan perguruan tinggi sebagian responden menyatakan kurang
memuaskan.
Frekwensi Persentase (%)
12
Dari tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 8 orang (15,6%)
menjawab sangat memuaskan, 63 orang (40,64%) menjawab memuaskan, 72 orang
(46,45%) menjawab kurang memuaskan, dan 12 orang (7,74%) menjawab cukup
memuaskan.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa mengenai penilaian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Buku yang tersdia di Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU sesuai
dengan kebutuhan pengguna
2. Jumlah judul buku sebanyak 3 eksemplar kurang memuaskan pengguna
3. Layanan yang diberikan sudah memuaskan pengunjung perpustakaan .
4. Hubungan waktu layanan dengan kebutuhan pengunjung sudah sesuai.
5. Keterampilan petugas/pustakawan dalam memberikan layanan sangat
memuaskan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut :
1. Jumlah judul dan eksemplar buku yang tersedia di Perpustakaan Cabang
Fakultas Hukum USU harus ditambah.
2. Sebaiknya kenyamanan Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU di
sesuaikan dengan ruangan yang memadai, mis: jumlah kursi baca dan meja
baca ditambah.
3. Sebaiknya disediakan khusus komputer untuk pengguna mengakses buku pada
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Barhaya. 1997. Persepsi Pemakai terhadap Sistem Pelayanan : Laporan
Penelitian. Padang : IKIP
Ali, Mohammad dan Asrori, Mohammad . 2004. Psikologi Remaja :
Perkembangan Pesert Didik. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Badollahi, 1996. Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta : Universitas terbuka.
Chaplin, J.P. 1997. Kamus Lengkap Psikologi .Penerjema Kartini Kartono. Cet 1. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Departemen Pendidikan Nasional RI. 2003. Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang
Kemampuan Dosen.
Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo.
Ensiklopedi Nasinal Indonesia. 1989. Jakarta : Cipta Adi Pustaka
Gibson, James .L. 1997. Manajemen. Alih bahasa Zuhad Ichyandin : Ed 9. Jakarta : Erlangga.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metode Research. Jogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Ilmu Psikologi UGM.
Hamakonda, 1987. Pembinaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Horton, Paul B & Hpunt, Chester L. 2003. Sosiology : Alih bahasa Tita Sobari.
Jakarta : Erlangga.
_______________. 1994. Organisasi & Manajemen : Perilaku, Struktur, Proses :
Alih Bahasa Djoeban Wahidi. Jakarta : Erlangga.
Indonesia. 1982. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Pelayanan
Sirkulasi dan Referensi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud.
Lasa HS. 1994. Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Yogyakarta : UGM Press.
Mahmud, M. Dimyati. 1990. Psikologi : Suatu Pengantar. Yogyakarta : BPFE.
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
M. Yusup, Pawit. 1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Raven, Betram. 1983. Social Psychologi 12 nd ed. Singapore : Jhon Wiley & Sons.
Sears, Davido. 1991. Psikologi Sosial : Alih Bahasa Michael Adryanto Ed. 5. Jakarta : Erlangga.
Sevilla, Consuelo et, Al. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1985. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES.
Siregar, Belling. 1998. Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur : Makalah materi pelajaran dalam Pelatihan Tenaga Teknis Perpustakaan.
Medan : Perpustakaan Nasional Propinsi Sumatera Utara
Soeatminah. 1991. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius
Soedibyo, Noerhayati. 2005. Pengelolaan Perpustakaan. Jilid 2. Bandung : Alumni
Soekanto, Soerjono. 1983. Pribadi dan Masyarakat : Suatu Tinjauan Sosiologis.
Bandung : Alumni.
Soetarno, R. 1989. Psikologi Sosial. Yogakarta : Kanisius
Sugiyono L. 1998. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
________ . 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta. Sulistyo- Basuki.. 1993. PengantariIlmu perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka utama
Sulistyo- Basuki.. 1994. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
___________ . 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Sumarji, P. 1988. Perpustakaan : Organisasi dan Tata Kerja. Yogyakarta : Kanisius.
Supardi, A. 1979. Statistik. Bandung : Fakultas Tarbiyah IAIN Sinambang Jati
Suyanto, Bagon dan Sutinah. 2005. Metode penelitian Sosial. Jakarta : kencana.
Trimo, Soejono. 1992. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan : Editor Tjun Surjaman
[and] Dady Pakar,--Cet 4. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Ed.3, Cet 1.Yogyakarta. Andi.
Wahyudi, Kumorotomo . 1994. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada University.
Lampiran 1
KUISIONER PENELITIAN Dengan Hormat
Saya mengharapkan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner
berikut ini dalam rangka pelaksanaan penelitian tentang “Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Sirkulasi Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum USU”. Atas perhatian saudara saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk pengisian :
1. Isilah nama dan fakultas Anda di tempat yang disediakan
2. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang menurut Anda paling tepat.
Nama :
Fakultas :
Pertanyaan:
1. Untuk mengerjakan tugas kuliah diperlukan koleksi buku teks bidang hukum
yang relevan dengan mata kuliah. Menurut Anda apakah koleksi yang ada sudah
sesuai dengan kebutuhan dan relevan?
a. Sangat relevan b. Relevan
c. Kurang relevan d. Cukup relevan
2. Bagaimana menurut Anda tentang ketentuan persyaratan peminjaman buku
maksimal 3 buku?
a. Sangat memuaskan b. Memuaskan
c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan
3. Saat ini, waktu layanan yang tersedia di Perpustakaan Cabang Fakultas Hukum
USU adalah mulai pukul 08.00 s/d 15.30 Wib. Bagaimana menurut Anda waktu
yang disediakan tersebut?
a. Sangat memuaskan b. Memuaskan
4. Waktu layanan di atas, apakah menurut anda sudah dapat memenuhi kebutuhan
anda untuk berunjung ke perpustakaan?
a. Sangat memenuhi b. Memenuhi
c. Kurang memenuhi d. Cukup memenuhi
5. Sistem layanan yang digunakan Perpusatakaan Cabang Fakultas Hukum USU
adalah sistem layanan campuran (Closed Access/Opened Acscess), dimana
pengguna boleh masuk ke ruang koleksi untuk memilih/mengambil koleksi yang
sesuai. Bagaiman menurut Anda sistem tersebut?
a. Sangat memuaskan b. Memuaskan
c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan
6. Untuk koleksi sekripsi, pengguna hanya diperbolehkan melihat judul pada tabel
yang tersedia selanjutnya petugas yang melayani (Closed Access) . Menurut Anda
apakah sudah sesuai?
a. Sangat sesuai b. Sesuai
c. Kurang sesuai d. Cukup sesuai
7. Bagaimana menurut anda sikap dan perilaku petugas/pustakawan dalam
memberikan pelayanan?
a. Sangat memuaskan b. Memuaskan
c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan
8. Bagimana menurut Anda ketrampilan dan kecepatan petugas/pustakawan dalam
memberikan pelayanan?
a. Sangat memuaskan b. Memuaskan
c. Kurang memuaskan d. Cukup memuaskan
9. Selama ini, untuk mengetahui letak buku dibantu dengan melihat OPAC (Online
Public Accsec Catalogue). Menurut nda apakah sudah efektif penelusuarn OPAC
melalui petugas?
a. Sangat efektif b. Efektif
10. Menurut Saudara sesuaikah penempatan buku di OPAC dengan di rak buku?
a. Sangat sesuai b. Sesuai
c. Kurang sesuai d. Cukup sesuai
11. Bagaimana menurut anda keadaaan Perpusatakaan Cabang Fakultas Hukum
USU. Apakah sudah sesuai dengan standar perpustakaan Perguruan Tinggi?
a. Sangat sesuai b. Sesuai
c. Kurang sesuai d. Cukup sesuai
12.Bagaimana menurut Anda mengenai suasana kenyamanan yang tersedia pada
Perpusatakaan Cabang Fakultas Hukum USU?
a. Sangat nyaman b. Nyaman
Lampiran 3
Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum /Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum USU
Perpustakaan Fakultas Hukum USU (FH USU) sudah ada semenjak berdirinya
Fakultas Hukum USU pada tahun 1954, ketika itu USU masih merupakan sebuah
Yayasan yang kemudian diserahkan kepada pemerintah serta diresmikan sebagai
Perguruan Tinggi Negeri ke-7 (tujuh) di Indonesia pada tanggal 20 Nopember 1957.
Pada tahun 1970, Perpustakaan USU didirikan yang kemudian perpustakaan ini
menjadi Perpustakaan Sentral yang dimulai dengan penggabungan sejumlah perpustakaan
fakultas-fakultas di lingkungan USU termasuk Perpustakaan FH USU dan kemudian
pindah ke gedung baru (dari FH USU pindah ke Perpustakaan USU, Perpustakaan
Pusat/Sentral) yang diresmikan pada tanggal 02 Nopember 1987 oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan.
Sejak saat penggabungan Perpustakaan FH USU yang tadinya menempati sebuah
gedung di lantai 2 (dua) yang sekarang sudah menjadi ruang perkuliahan (R. 6 Gedung
A) bergabung menjadi Perpustakaan USU yang bersifat sentral tadi, yang biasa disebut
Perpustakaan Pusat USU.
Pada tahun 2006 FH USU dipimpin oleh:
1. Prof. Dr. Runtung, SH. M. Hum. Selaku Dekan
2. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH. sebagai Pembantu Dekan I FH USU
3. Syafruddin S. Hasibuan, SH. M.Hum, DFM sebagai Pembantu Dekan II FH USU
4. M. Husni, SH. M. Hum sebagai Pembantu Dekan III FH USU
Dirasa sangat perlu dan mendesak sifatnya agar berdiri sebuah “Perpustakaan” di
kalangan kampus FH USU, maka dibentuk kembali salah satu Unit Penunjang yang
disebut Lembaga Pusat Dokumentasi dan Informasi FH USU (PDIH FH USU) yang
berfungsi sebagai perpustakaan pada Fakultas Hukum USU dan oleh Rektor USU
merupakan Perpustakaan Cabang dinamakan Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas
anggota, dan kemudian bertambah 2 (dua) orang lagi tenaga pustakawan, yang mana 1
(satu) orang diperbantukan ke Cabang sedangkan yang 1 (satu) lagi diangkat berdasarkan
SK Dekan Nomor: 658/H5.2.1.2/SK/SDM/2008. Walaupun Perpustakaan FH USU sudah
bergabung dengan Perpustakaan Pusat. Kemudian tahun 1995 Perpustakaan FH USU
masih ada hanya terbatas pada koleksi buku-buku yang ditempatkan pada sebuah gedung
(Ruang Rehat Dosen FH USU sekarang) kemudian tahun 1997 dipindahkan ke lantai 2,
tetapi tidak berfungsi secara terbuka kepada penggunaan dan apabila sewaktu-waktu ada
yang membutuhkan dapat dilihat layaknya sebuah “gudang”.
Pada tahun 2006 berkat bantuan/kerjasama dengan ”Tim Pustakawan” dari
Perpustakaan USU (Pusat) maka semua koleksi referensi PDIH dikatalog, dibarcode,
diberi nomor kelas dll sampai disusun ke rak dan siap dilayankan kepada pengguna.
PDIH FH USU/ Perpustakaan Universitas Cabang FH USU menempati sebuah
gedung di lantai 2 (dua) dengan luas sekitar 278,35 meter bujur sangkar yang terletak di
bagian belakang kampus. Gedung perpustakaan meskipun di belakang namun dikelilingi
areal taman dan dibawahnya terdapat ruang rehat dosen FH USU, dan gedung Unit
Pelayanan Komputer FH USU.
Gedung Perpustakaan dapat menampung sekitar 50 (lima puluh) orang pembaca
dalam waktu yang bersamaan pada masa kuliah (Agustus s.d Desember dan Februari s.d
Juni). Perpustakaan biasanya sangat ramai sehingga adakalanya dalam memperoleh
layanan tertentu mahasiswa harus antrian terutama pada jam-jam sibuk.
Adapun PDIH memiliki koleksi referensi yang terdiri dari:
• 2554 Judul buku
• 25 judul jurnal ilmiah nasional
• 9 judul jurnal internasional
• 4 jurnal ilmiah internasional
• 16 judul bulletin/majalah ilmiah lokal
• 1751 judul skripsi, 208 judul tesis
• 6 judul disertasi