• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORNAMEN TRADISIONAL SUMATERA UTARA PADA BATIK PELOPOR JAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ORNAMEN TRADISIONAL SUMATERA UTARA PADA BATIK PELOPOR JAYA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ORNAMEN TRADISIONAL SUMATERA UTARA PADA BATIK PELOPOR JAYA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memproleh Gelar Serjana Pendidikan

Oleh

KHAIRIZA NOVIRA

NIM 2113351017

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Khairiza Novira, Nim 2113351017, Penerapan Ornamen Tradisional Sumatera Utara Pada Batik Pelopor Jaya Medan. Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini meninjau tentang penerapan motif tradisional Sumatera Utara pada usaha batik Plopor Jaya Medan di Komplek PIK jl. Menteng VII No.23-24 A Medan Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan ornamen yang digunkan dalam menciptakan karya batik Pelopor Jaya Medan di komplek PIK, Menteng.

Guna memperoleh data mengenai penerapan ornamen tradisional Sumatera Utara pada karya batik Pelopor Jaya Medan di komplek PIK Jl. Menteng VII No.23-24 A, maka dilakukan pengumpulan data melalui instrument penelitian observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpulkan dianalisis dengan metode diskriptif dan diwujudkan melalui tabel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ornamen tradisional Sumatera Utara pada usaha Batik Pelopor Jaya di komplek PIK menunjukkan bahwa motif yang dipakai juga berupa seluruh dari ornamen Sumatera Utara, batik Pelopor Jaya juga melakukan modifikasi ornamen dengan menambahkan atau mengurangi bentuknya, juga memodifikasi motif batak dengan mengkombinasikan beberapa motif batak lainnya. Batik Pelopor Jaya juga menjadikan ornamen batak Toba sebagai dasar karya batiknya.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan sehingga dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan baik.

Shalawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabnya, semoga dikemudian kelak kita mendapatkan syafaat dari beliau. Amin

Dalam hal ini penulis mengambil Skripsi yang berjudul : “Penerapan Ornamen Tradisional Sumatera Utara Pada Batik Pelopor Jaya Medan”. Penulisan skripsi ini bemaksud untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa Dan Seni Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dalam teori pendukung, sistem penulisan serta dalam penyusunan kata-kata. Hal ini disebabkan karena keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang penulis miliki, maka dalam kekurangan penulisan ini baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja penulis mohon maaf.

Pada kesempatan yang berbahagia ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum Selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni

6. Drs. Mesra, M.Sn. Selaku Ketua Jurusan Seni Rupa

7. Drs. Gamal Kartono, M.Si. Selaku Seketaris Jurusan Seni Rupa 8. Drs. Sri Wiratma, M.Si. Selaku Pembimbing Skripsi

9. Drs. R. Triyanto, M.Sn. Selaku Pembimbing Akademi 10.Drs. Misgiya, M.Hum. Selaku Narasumber

11.Seluruh Dosen Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Medan

(8)

ii

13.Kedua orang tua tercinta Ayahanda Drs. Paidi dan Ibunda Juriati S.Pd yang senantiasa menyertakan do’a dan dukungan dalam segala bentuk dan sebagai motivasi kepada penulis.

14.Abang, kakak, dan adik-adik yang telah menjadi penyemangat dalam hidup penulis

15.Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan Jurusan Pendidikan Seni Rupa kelas C Angkatan 2011

16.Rekan-rekan PPLT SMK TI Karya Serdang Lubuk Pakam 2014

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak memberi bantuan secara langsung maupun tidak langsung selama ini kepada penulis serta terima kasih kepada seluruh kawan dan lawan yang telah menjadi motifasi penulis.

Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak yang berpengalaman dalam penulisan Skripsi, sehingga dapat menjadi manfaat bagi penulis.

Medan, Oktober 2015

(9)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah... 4

E. Tujuan Penelitiian ... 4

F. Manfaat Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Teoritis ... 6

1. Pengertian Penerapan ... 6

2. Pengertian Ornamen ... 21

a. Pengertian Ornamen Tradisional ... 23

b. Ornamen Sumatera Utara ... 24

3. Pengertian Batik ... 36

B. Kerangka Konseptual ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A. Lokasi Penelitian ... 42

B. Waktu Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sample ... 43

D. Metode Penelitian ... 44

(10)

1. Pengamatan ... 44

2. Wawancara ... 45

3. Dokumentasi ... 46

F. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Data Penelitian ... 47

B. Hasil Penelitian ... 47

C. Temu Hasil Penelitian ... 62

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

1. Pada Batik Pelopor Jaya Medan ... 63

2. Deskripsi Analisis Penerapan Ornamen ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan... 75

1. Motif ... 75

2. Penerapan Ornamen ... 77

3. Ornamen ... 77

B. Saran ... 78

(11)

iv

DAFTAR TABEL

(12)

iv

Gambar 2.8 Lereng Parang Seling Nitik Latar Ireng ... 11

Gambar 2.9 Udan Liris ... 12

Gambar 2.24 Gorga Simata Ni Ari (Matahari) ... 25

Gambar 2.25 Ulu Paung Bata Toba ... 26

Gambar 2.26 Gorga Simeol-eol ... 27

Gambar 2.27 Ornamen Matahari ... 27

Gambar 2.28 Motif Pinar-pinar Pahu Patundal ... 28

Gambar 2.29 Gorga Bunga Tabu ... 29

(13)

v

Gambar 2.31 Parsuhi ... 30

Gambar 2.32 Bunga Gundur dan Pantil Manggis ... 31

Gambar 2.33 Motif Desa Siwaluh Jabu ... 31

Gambar 2.34 Perhembun Kumeke... 32

Gambar2.35Gerga Perbunga Kembang... 33

Gambar 2.36 Ornamen Pelana Kuda Kencana... 34

Gambar 2.37 Pucuk Rebung Bersiku Keluang ... 34

Gambar 2.38 Ornamen Tampuk Pinang ... 35

Gambar 2.39 Niosolafiga ... 36

Gambar 2.40 Alur Pikir Peneliti ... 41

Gambar 4.41 Gorga Kombinasi Serumpun ... 48

Gambar 4.42 Keselarasan ... 49

Gambar 4.43 The View of Batak Toba ... 51

Gambar 4.44 Gorga Bunga Tabu ... 52

Gambar 4.45 Rempak Melayu ... 53

Gambar 4.46 Pucuk Rebung ... 54

Gambar 4.47 Remukan ... 55

Gambar 4.48 Kebaikan Bunga Labu ... 56

Gambar 4.49 Pelangi ... 57

Gambar 4.50 Topeng ... 58

Gambar 4.51 The View of Batak ... 59

Gambar 4.52 The Future of Simalungun ... 60

(14)

iv DAFTAR LAMPIRAN

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya berabad-abad. Salah satu dari buku yang popular ialah buku Indonesische siermotieven yang disusun oleh Van Der Hoop pada tahun 1949. Pada buku itu kelihatan jenis-jenis ornamen sekitar suku-suku bangsa Bali dan Jawa, sedang dari daerah lain masih belum lengkap sehingga dapat dikatakan bahwa buku itu belum dapat mewakili ragam hias Indonesia. Ornamen Batak pada buku itu hanya beberapa pola saja, yaitu berupa gambar cecak sebagai hiasan pintu lumbung. Ragam hias adalah elemen-elemen dekorasi yang diperoleh dengan meniru atau mengembangkan bentuk-bentuk yang ada di alam yang divisualisasikan pada permukaan suatu benda.

Ditinjau dari pengertian etimologinya, ornamen berasal dari bahasa Latin ornare yang berarti menghiasi, sesuatu yang mulanya kosong menjadi terisi

hiasan sehingga tidak kosong. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1995:708), ornamen mempunyai arti: (1) hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, (2) hiasan yang dibuat (digambar atau dipahat) pada candi (gereja atau gedung lain).

Franz Sales Meyer (1957:vii) dalam bukunya Handbook of Ornamentmenyebut:

“The term ‘ornament’, in its limited sense, includes such of the Elements

(16)

3

Istilah ornamen dalam arti terbatas mengandung unsur-unsur dari hiasan yang digubah atau dikembangkan dari motif daun-daun alam, bentuk gemetris dan bentuk-bentuk binatang.Dalam kesenian primitive, kepandaian hias-menghias sering lebih dipentingkan dari pada cara-cara berkesenian kemudian.

Hasil kebudayaan atau kesenian kuno yang terdapat di Sumatera Utara berasal dari masa sebelum datangnya kebudayaan Islam dan Kristen ke Indonesia, berarti sebelum abad ke 13.Kebudayaan kuno seperti ini masih nampak pada kebudayaan suku bangsa Batak dan Nias di Sumatera Utara.Sedangkan pada suku bangsa Melayu pada daerah pesisir di Sumatera Utara pada umumnya tidak nampak lagi, hal ini disebabkan pengaruh kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam yang melarang pemakaian yang berbau roh nenek moyang atau mistik.Jadinya kesenian yang berupa gambar orang, patung dan ragam-ragam hias lainnya yang dianggap berbau berhala menjadi hilang dari kebudayaan suku bangsa Melayu.

(17)

4

dan museum-museum. Pada tahun 2012 Batik Pelopor Jaya dilanjutkan oleh anaknya bernama Ibu Sri Wahyuni. Di sana warna dan motif yang mereka ciptakan untuk kain batik tersebut sangat berbeda dengan batik Jawa yang selama ini saya kenal. Warna yang mendominasi adalah warna cerah. Dengan motif yang mendominasi dalam karya batik Pelopor Jaya pada mulanya adalah motif ornamen Melayu seperti ornamen Pelana Kuda Kencana, Tampuk Pinang dan lain-lain. Kemudian membuat desain pada ornamen Batak, ada juga motif yang dimodifikasi dengan cara mengkombinasikan beberapa ornamen dalam satu karya dan ada juga menambahkan benda-benda, Batik Pelopor Jaya juga memodifikasi bentuk motifnya dengan menambahkan serta mengurangi bentuk ornamen tersebut, Batik Pelopor Jaya juga memfungsikan karyanya dengan sangat beragam.

Melihat aktivitas batik Pelopor Jaya, peneliti yang saat ini masih terdaftar sebagai mahasiswa di jurusan pendidikan seni rupa tertarik untuk meneliti industri rumah tangga yang menghasilkan kain batik tersebut sebagai bahan penelitian untuk menyelesaikan studi S1 di Jurusan Pendidikan Seni Rupa. Penelitian dilakukan untuk skripsi dengan judul Penerapan Ornamen Tradisional Sumatra Utara pada Batik Pelopor Jaya Medan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :

(18)

5

2. Bagaimana penerapan ornamen tradisional pada batik Pelopor Jaya Medan?

3. Difungsikan sebagai apa saja karya batik Pelopor Jaya Medan? 4. Adakah kesulitan batik Pelopor Jaya dalam memperoleh bahan?

C. Pembatasan Masalah

Adapun permasalahan yang dibatasi dalam penelitian ini adalah, penerapan ornamen tradisional Sumatera Utara pada batik Pelopor Jaya. Bagaimana penerapan ornamen dan ornamen tradisional apa saja yang ada di batik Pelopor Jaya Medan.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dicari jawabannya dalam kegiatan penelitian ini adalah, bagaimana penerapan ornamen tradisional Sumatera Utara yang dipakai pada usaha batik Pelopor Jaya di Menteng komplek PIK (Pusat Industri Kecil)?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui ornamen yang diterapkan pada batik Pelopor Jaya Medan. 2. Mengetahui bagaimana penerapan ornamen tradisional Sumatera Utara

pada batik Pelopor Jaya Medan.

F. Manfaat Penelitian

(19)

6

1. Sebagai bahan pengetahuan peneliti dalam penyusunan karya ilmiah 2. Sebagai tambahan wawasan peneliti terhadap ornamen yang

diterapkan pada batik tulis.

3. Bermanfaat untuk menambah pengalaman dan dapat digunakan untuk sarana menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat selama kuliah. 4. Bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam hal budaya Batik. b. Bagi Kalangan Institusi

1. Sebagai sumber pengetahuan mahasiswa seni rupa, tentang penerapan ornamen tradisional Sumatera Utara pada batik.

2. Sebagai sumber informasi bagi kalangan mahasiswa khususnya mata kuliah Batik dan studi khusus batik.

3. Sebagai referensi bagi mahasiswa seni rupa

4. Sebagai bahan pengembangan kepustakaan jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

5. Sebagai sumbangan kepada penulis lain yang akan mengkaji ornamen yang diterapkan pada pembuatan batik tulis.

c. Bagi Kalangan Umum

1. Sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai penerapan ornamen tradisional Sumatera Utara pada batik.

2. Sebagai sumber informasi bagi kalangan umum mengenaipenerapan batik tradisional Sumatera Utara.

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, diketahui bahwa ornamen yang diterapkan pada batik Pelopor Jaya Medan adalah :

1. Motif

Karya batik Pelopor Jaya Medan lebih banyak menggunakan motif-motif Batak Toba seperti Ornamen Simata Ni Ari (matahari), Ipon-ipon, Ulu Paung, Simeol-eol, dan matahari. Motif lainnya ada pula beberapa motif yang

dimodifikasi dengan menambahkan atau mengurangi bentuknya, Batik Pelopor Jaya juga memodifikasi motif Batak dengan mengkombinasikan beberapa motif lainnya serta ada juga yang dimodifikasi dengan mengkombinasikan bentuk motifnya dengan menambahkan bentuk benda kedalam karyanya.

(21)

penyimpangan dari alam, akan tetapi ada struktur geometris yang sangat kompleks dalam benda-benda alami seperti shells, pine cones, snakes, dan Kristal karang. Dengan sikap geometris dalam desain kita maksudkan jenis tertentu dari pada penyederhanaan bangun dasar dan garis-garis yang melahirkan/memaksakan pembatasan yang masih lebih besar dari pada stylisasi semata.

Style abstrak,, tak ada satupun dari subyek aslinya yang tinggal kecuali

suatu symbol atau implikasi dari pada karakteristiknya yang pokok. Selagi kita telah menjalanan ke 5 cara menginterpretasikan subyek itu lebih banyak lagi yang diminta dari imagurasi artis lebih dari perasaan pribadi tentang subyek tersebut. Dituangkan ke dalam dsain itu, tentu saja tidak benar bahwa satu jenis desain lebih “gampang” dibuat dari pada yang lain. Dalam daun formil atau

konvennsionail masih terdapat penggunaan srtuktur tetapi diulang tepat dikiri dan kanan dari pada suatu garis tengah. Daun geometris menunjukkan kurang perhatian pada struktur terdapat lebih banyak penciptaan dengan unsur-unsur strukturil terdahulu perlu ditempatkan dalam hubungan yang tepat terhadap daun sebagaimana yang kita ketahui. Daun itu menjadi tak tentu, dan struktur ditempatkan sembarang menurut kemauan desainer.

Batik Pelopor Jaya juga memodifikasi batiknya dengan mengurangi atau menambahi bentuk dan ada juga yang memadukan dengan beberapa ornamen tradisional lainnya.

(22)

itu disebabkan karena Batik Pelopor Jaya menggunakan warna tekstil, dalam ornamen tradisional penggunaan warna khas tetap digunakan seperti ornamen Batak Toba, dan Karo seperti warna merah, hitam, dan putih.

2. Penerapan Ornamen

Ornamen yang diterapkan secara horizontal berjumlah 8 (delapan) yaitu Gorga Kombinasi Serumpun, The view of Batak Toba, Pucuk Rebung, Remukan, Kebaikan Bunga Labu, Pelangi, Topeng, The Future of Simalungun. Ornamen yang diterapkan secara vertikal berjumlah 2 (dua) yaitu Gorga Bunga Tabu, dan Pantil Manggis. Ornamen yang diterapkan secara Garis Miring/Parang berjumlah 2 (dua) yaitu Keselarasan, dan The View of Batak. Ornamen yang diterapkan secara diagonal berjumlah 1 (satu) yaitu Rempak Melayu.

3. Ornamen

Ornamen yang disajikan dalam karya batik Pelopor Jaya menyajikan ornamen-ornamen :

a. Batak Toba

Ornamen Simata Ni Ari (matahari), Ipon-ipon, Ulu Paung, Simeol-eol,

dan matahari.

b. Batak Simalungun

Ornamen Pinar Pahu-pahu Patundal dan Bunga Tabu.

c. Batak Karo

Ornamen Gundur dan Pantil Manggis, Desa Siwaluh Jabu.

(23)

Ornamen Perhembun Kumeke dan Perbunga Kembang.

e. Melayu

Ornamen Pelana Kuda Kencana, Pucuk Rebung, dan Tampuk Pinang.

f. Nias

Ornamen Niosolafiga

B. Saran

Sehubungan dengan hasil temuan peneliti di atas, maka yang menjadi saran penulis dalam hal ini adalah sebagai berikut :

1. Kepada pemerintah daerah agar dapat mendukung penuh karya seni dalam bentuk apapun dan jenis karya apapun yang mengangkat daerah Sumatera Utara khususnya Medan dan sekitarnya guna meningkatkan sumber daya manusia dan memberikan nama baik bagi kota Medan.

2. Hendaknya para generasi muda mampu menghargai, membangun, serta membanggakan, dan melestarikan karya seni yang ada di Sumatera Utara baik yang ada di Medan maupun daerah lainnya yang merupakan tanggung jawab kita semua sebagai generasi muda.

3. Para masyarakat Medan kiranya dapat membanggakan serta mempromosikan karya batik Pelopor Jaya Medan yang ada di Menteng merupakan karya batik yang mengenalkan budaya Sumatera Utara.

(24)

5. Kepada Dinas Pariwisata agar kiranya dapat memperhatikan karya-karya seniyang bersifat mengenalkan Sumatera Utara ke publik.

(25)

80

DATFAR PUSTAKA

Azmi, 2012.Rumah Panggung Melayu Deli.Medan : Unimed Press

Bahri, Nooryan. 2008. Kritik Seni Wacana Apresiasi dan Kreasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bates, Kenneth F. 1974. Basic Desain Principles and Practice. Yogyakarta. Budiwiwaramulja, Dwi. Dkk. 2013. Pengemasan Hasil Penciptaan Ragam Hias

Dengan Aplikasi Elearning Authoring System. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed, 10 (1).

Erdansyah, Fuad. 2013. Gerga Rumah Adat Batak Karo.Medan : Unimed Press Gustami Sp. 1980. Nukilan Seni Ornament Indonesia jilid 1. Yogyakarta: Sekolah

Tinggi Seni Rupa Indonesia ASRI. Hamzuri, 1981. Batik Klasik. Jakarta : Jambatan

Hoop, Van Der. 1949.Indonesiche Siermotieven. Gedrukt door N.V.v/h AC Nic. Bandung

Juliana, Netty. 2013. Kajian Bentuk Kain Donggal. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed, 10 (1).

KBBI.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Pustaka Pheonix.

Koentjaraningrat. 1997. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Lingga, Sayur. 2010. Seni Ukir Relief Motif dan Adat Tradisional Simalungun. Simalungun

Mesra.2007. Revitalisasi Ornament Tradisional Sumatera Utara Alternative Penerapan Ornamen Sebagai Elemen Interior Pada Yang Akan Datang. Universitas Negeri Medan, Medan.

Meyer, F.S. 1957. Hand Book of Ornament. New York, N.Y. 10014, United States of America: Dover Publications, Inc.

Mikke Susanto. 2012. DIKSIRUPA Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Dicti Art Lab, Yogyakarta & Jagad Art Space, Bali

Ninuk Mardiana Pambudy. 2000 Seribu Tahun Nusantara, Perjalanan Panjang Batik. Jakarta Harian Kompas.

(26)

81

Saragi, Daulat. Nilai Pedagogis dan Nili Estetika yang Terkandung dalam Makna Motif Ornamen Tradisional Rumah Adat Batak Toba., Article Seni Rupa FBS Unimed.

Sidik, Fajar dkk. 1981. Desain Elementer, Yogyakarta: STSRI “ASRI”.

Sihombing, Nurfitriana. dan Silaban. 2012. Analisis Penerapan Ornamen Pakpak Dairi Pada Gedung Perkantoran Di Sidikalang Ditinjau Dari Bentuk, Warna dan Makna Simbolik. Jurnal Seni Rupa FBS Unimed, 9 (2). Sirait, Baginda. 1980. Laporan Penelitian Pengumpulan Dan Dokumentasi

Ornament Tradisional Di Sumatera Utara. Medan: IKIP.

Sudarso Sp. Trilogi Seni Penciptaan Dan Eksistensi Dan Kegunaan Seni. 2006 Badan Penerbit Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize Yudhoyono, Ani Bambang. 2002. Batikku. Jakarta : Gramedia Sumber lain:

hhtp://artbloggue.blogster.com/pengertian-dan-latar-belakang-seni-ornamen

hhtp://kamusbahsaindonesia.org

www.mikirbae.com/2015/01/penerapanragamhias

Gambar

Tabel 4.2 Ornamen Tradisional Sumatera Utara Pada Batik Pelopor Jaya................ 65
gambar cecak sebagai hiasan pintu lumbung. Ragam hias adalah elemen-elemen

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Gaya desain pada elemen interior lobi Hotel Sahid Jaya Yogyakarta lebih didominasi oleh gaya modern sehingga tidak tepat bila

Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi saya yang berjudul “PERGESERAN EKSISTENSI PENGRAJIN BATIK TRADISIONAL PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA” (Studi Pada Industri Rumah Tangga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses pembelajaran menggambar motif batik telah mencakup komponen-komponen pembelajaran, meliputi: (a) Tujuan pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diambil kesimpulan bahwa motif kain tradisional khas Indonesia yang diterapkan pada kemasan Pepsodent spesial HUT NKRI ke-72 adalah batik

Daya serap warna pada motif batik lukis Dari hasil perhitungan anava tunggal, yang menunjukkan bahwa signifikan yaitu p 0.01< 0.05 Ha diterima berarti ada pengaruh

Sedangkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti kepada guru menunjukkan bahwa benar guru telah melakukan pembelajaran menggambar motif batik pada siswa kelas VIII

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kompetensi dasar menjelaskan berbagai jenis ornamen, menggambar ornamen primitif, menggambar ornamen klasik dan

Hasil analisis data tentang dampak pajanan asap lilin batik terhadap fungsi paru menunjukkan bahwa orang yang bekerja sebagai pembatik mem- punyai risiko untuk mengalami