• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BAGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO R3 MENGGUNAKAN SENSOR PING PARALLAX ULTRASONIC DENGAN TAMPILAN LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY) DAN SUARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BAGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO R3 MENGGUNAKAN SENSOR PING PARALLAX ULTRASONIC DENGAN TAMPILAN LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY) DAN SUARA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADANOTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO R3 MENGGUNAKAN SENSOR

PING PARALLAX ULTRASONICDENGAN TAMPILAN LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY) DAN SUARA

Oleh :

Habibi Azka Nasution NIM 4121240002 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Habibi Azka Nasution lahir di Sadabuan, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan pada tanggal 3 Oktober 1993. Ayahanda bernama Darwin Nasution dan Ibunda bernama Hayani Nasution dan merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara. Penulis masuk SD Negeri 200117 Padangsidimpuan tahun 2000 dan lulus tahun 2006. Tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri Padangsidimpuan dan lulus di tahun 2009. Penulis melanjutkan sekolahnya di MAN 1 Padangsidimpuan dan lulus tahun 2012. Tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengatahuan Alam.

(4)

iii

RANCANG BAGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO R3 MENGGUNAKAN SENSOR

PING PARALLAX ULTRASONIC DENGAN TAMPILAN LCD (LIQUID CRYSTAL DISPLAY) DAN SUARA

Habibi Azka Nasution (4121240002) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi badan manusia dengan menggunakan alat ukur digital. Sensor PING Parallax Ultrasonic digunakan sebagai pendeteksi objek . Arduino Uno R3 yang difungsikan sebagai basis utama pengendalian sistem dan pengolahan data dari sensor dengaan mikrokontroler ATMega 328.

Sensor memancarkan sinyal pada Trigger. Apabila sinyal mengenai objek maka akan dipantulkan pada bagian Echo. Hasil dari pengukuran yang telah diolah pada bagian Arduino Uno R3 ditampilkan pada LCD (Liquid Crystal Display) dan suara. Alat yang dirancang terlebih dahulu diuji kepekaanya untuk mendeteksi jarak kemudian diaplikasikan untuk pengukuran tinggi badan manusia.

Hasil pengujian kepekaan alat memiliki persentase kesalahan sebesar 1.51% dengan nilai korelasi sebesar 0.99. Hasil dari pengukuran tinggi badan manusia memiliki persentase kesalahan 0.46% dengan selang kepercayaan bagi rata – rata perhitungannya alat mampu bekerja dengan baik pada rentang 135,48 cm hingga 181,22 cm dengan tingkat kepercayaan 95 %, maka alat ukur tinggi badan manusia ini dapat dipergunaakan untuk mengganti alat yang konvensional.

(5)

iv

KATA PENGANTAR Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah walillaahilhamd, syukur hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Alat Ukur Tinggi Badan Otomatis Berbasis Arduino Uno R3 Menggunakan Sensor Ping Parallax Ultrasonic dengan Tampilan LCD (Liquid Crystal Display) dan Suara dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan. Shalawat dan salam hanya dihadiahkan kepada ruh baginda Rasulullah SAW, “Allaahumma shalli „ala sayyidinaa Muhammad wa‟alaa aali sayyidinaa Muhammad” yang telah merubah perdaban manusia dari zaman jahiliyah ke zaman ilmu pengetahuan sekarang ini.

Penyusunan skripsi ini pasti tidak akan tercapai bilamana dalam prosesnya tidak ada bimbingan, bantuan, saran, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua ayahanda Darwin Nasution dan ibunda Hayani Nasution yang telah memberikan ridhanya, melantunkan doa – doa yang terbaik, motivasi, nasehat, serta dukungan moril maupun materil yang tidak bisa dibalas begitu saja layaknya membalikkan telapak tangan. Rasa hormat kepada Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang memberikan motivasi, bimbingan, arahan serta sarannya. Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA. Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si., selaku Ketua Jurusan Fisika. Bapak Dr. Makmur Sirait, M,Si., selaku Ketua Prodi Fisika. Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si., Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si., dan Bapak Mukti Hamzah, M.Si., selaku dosen penguji yang memberi masukan-masukan. Bapak Drs. Abd Hakim S, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik. Seluruh dosen dan staf pegawai dilingkungan FMIPA Unimed.

(6)

v

selalu setia menemani, menyemangati, memotivasi, menasehati, memberikan saran dan masukan, memberikan tutor sebaya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Salam kompak kepada seluruh teman seperjuangan FISIKA ND 2012 yang selalu menyemangati dan memberikan bantuan serta seluruh kenangan-kenangan terindah selama berada di bangku perkuliahan. Keluarga asisten Laboratorium Elektronika, abang Vikar Menderova yang telah bersedia

membimbing dari pulau seberang, Rajo Hasim Lubis, Rizki Rino Pratama, Khairil Azwan Harefa, kakak Nia Annisa, Anna Dina, kakak Siti Hajar,kakak Zahra

Tazkia, adik – adikku Ika Chairani Nasution, Dina Lestari Hutapea, Shabrina

Dzahroh Nasution, Ika Pratiwi, Nurdieni Eka Sari, Rubby Aulia Saldi, Ulfa Tri

Noprianti terimakasih atas segala bantuan dan dukungannya, serta abang

Syahrizal Harahap dan Sobar Novtry Nasution, Yuna Winanda, Sri Muliati yang

tidak bosan menyemangati penulis. Terkhusus untuk Abanganda Irpan Afandi yang sudah banyak membantu dalam proses penulisan ini. Abang, kakak dan adek – adek angkatan jurusan fisika atas semangat dan diskusinya.

Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang ada pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis tetap bersedia menerima kritik dan saran untuk para pembaca yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan khusunya bidang Fisika Instrumentasi.

Medan, Maret 2016 Penulis

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I. PENDAHULUAN 1

1. 1. Latar Belakang Masalah 1

1. 2. Batasan Masalah 6

1. 3. Rumusan Masalah 6

1. 4. Tujuan Penelitian 6

1. 5. Manfaat Penelitian 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8

2. 1. Kerangka Teori 8

2. 1. 1. Pengertian Kesehatan 8

2. 1. 2. Tinggi Badan 8

2. 1. 3. Arduino Uno R3 10

2. 1. 3.1. Arsitektur Arduino Uno R3 11 2. 1. 3. 2. Konfigurasi Pin Arduino Uno R3 12

2. 1. 4. Mikrokontroler 13

2. 1. 4. 1. Fitur Mikrokontroler 14 2. 1. 4. 2. Arsitektur Mikrokontroler ATMega 328 15 2. 1. 4. 3. Konfigurasi Pin ATMega 328 17 2. 1. 5. Sensor Jarak (PING Parallax Ultrasonic) 20 2. 1. 6. LCD (Liquid Crystal Display) 24

2. 1. 7. IC ISD 1420 25

2. 1. 7. 1. Konfigurasi Pin IC ISD 1420 27

2. 1. 8. Modul Suara 28

2. 1. 9. Power Suplay (Adaptor) 29

2. 1. 10. Perangkat Lunak 30

2. 1. 10. 1. Bahasa C 30

2. 1. 10. 2. Penulisan Basa C 31

2. 1. 10. 3. Bahasa Arduino 32

2. 2. Kerangka Konsep 32

BAB III METODE PENELITIAN 35

3. 1. Tempat dan Waktu Penelitian 35 3. 2. Alat dan Bahan Penelitian 35

(8)

vii

3. 4. Rancangan Sistem 37

3. 5. Perancangan Blok Rangkaian Instrumentasi 38 3. 5. 1. Rangkaian Sensor Pendeteksi 38 3. 5. 2. Rangkaian Catu Daya (Adaptor) 39 3. 5. 3. Rangkaian Minimum Modul Suara 40 3. 5. 4. Rangkaian Sistem Minimum LCD (Liquid Crystal Display) 40 3. 5. 5. Rangkaian Minimum Tombol Kalibrasi dan Reset 41 3. 6. Perancangan Software 41

3. 7. Teknik Analisis Data 41

3. 8. Diagram Alir Penelitian 44 3. 9. Diagram Alir Kerja Alat 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4. 1. Hasil Penelitian 46

4. 1. 1. DeskripsiKonstruksi Alat Ukur Tinggi Badan Manusia 46 4. 1. 2. Pengujian Rangkaian Alat Ukur Tinggi Badan Manusia 47 4. 1. 2. 1. Pengujian Rangkaian Catu Daya 47 4. 1. 2. 2. Pengujian Rangkaian Sensor PING Parallax Ultrasonic 48

4. 1. 2. 3. Pengujian Modul Suara 51

4. 1. 3. Hasil Pengujian Alat 52

4. 1. 3. 1. Kalibrasi Alat Ukur Tinggi Badan Manusia 52 4. 1. 3. 2. Hasil Pengujian Alat Terhadap Sampel (Manusia) 53

4. 2. Pembahasan 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60

5. 1. Kesimpulan 60

5. 2. Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 61

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2. 1. Penggunaan Alat Pengukuran Tinggi Badan Analog 9 Gambar 2. 2. Tata Cara Pengukuran Tinggi Badan Manusia 10 Gambar 2. 3. Arsitektur Arduino Uno R3 11 Gambar 2. 4. Spesifikasi Hardware Arduino Uno R3 12 Gambar 2. 5. Diagram Blok Mikrokontroler ATMega 328 16 Gambar 2. 6. Konfigurasi Pin ATMega 328 18 Gambar 2. 7. Bentuk Fisik Sensor PING Parallax Ultrasonic 20 Gambar 2. 8. Prinsip Kerja Sensor PING Parallax Ultrasonic 21 Gambar 2. 9. Dimensi Sensor PING Parallax Ultrasonic 22 Gambar 2. 10. Representasi Sinyal Pulsa Sensor PING 23 Gambar 2. 11. LCD (Liquid Crystal Display) 24

Gambar 2. 12. Blok Diagram LCD 25

Gambar 2. 13. Penggunaan Pin LCD 25

Gambar 2. 14. Bentuk Fisik IC ISD 1420 26 Gambar 2. 15. Blok Rangkaian IC ISD 1420 26 Gambar 2. 16. Konfigurasi PIN IS ISD 1420 27

Gambar 2. 17. Modul Suara 28

Gambar 2. 18. Catu Daya (Adaptor) 29

Gambar 2. 19. Prototipe Perancangan Alat 33

Gambar 2. 20. Cara Kerja Alat 34

Gambar 2. 16. Catu Daya (Adaptor) 26

Gambar 2. 17. Cara Kerja Alat 29

Gambar 3. 1. Blok Diagram Sistem Secara Keseluruhan 37 Gambar 3. 2. Rangkaian Sensor PING Parallax Ultrasonic 39

Gambar 3. 3. Rangkaian Catu Daya 39

(10)

ix

Gambar 3. 7. Diagram Alir Penelitian 44 Gambar 3. 8. Diagram Alir Kerja Alat 45 Gambar 4. 1. Prototipe Alat Ukur Tinggi Badan 47 Gambar 4. 2. Bentuk Fisika Alat Ukur Tinggi Badan Otomatis 47 Gambar 4. 3. Grafik Perbandingan Jarak Sebenarnya Vs Rata-Rata 49

Jarak Terukur

Gambar 4. 4. Grafik Hubungan Jarak Terhadap Waktu Tempuh 51 Gambar 4. 5. Grafik Pengujian Hasil Modul Suara Terhadap Hasil 52

Ukur pada LCD

Gambar 4. 6. Sket Kalibrasi 53

Gambar4. 7. Proses Kalibrasi 53

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2. 1. 14 Pin Digital Input-Output Arduino Uno R3 13 Tabel 2. 2. 6 Pin Analog Arduino Uno R3 13

Tabel 2. 3. Konfigurasi Port B 18

Tabel 2.4. Konfigurasi Port C 19

Tabel 2. 5. Konfigurasi Port D 19

Tabel 2. 6. Keterangan Representasi Sinyal Pulsa Sensor PING 23 Tabel 2. 7. Fungsi Pin LCD (Liquid Crystal Display) 25

Tabel 2. 8. Fungsi Pin IC ISD 1420 27

Tabel 3. 1. Alat Penelitian 35

Tabel 3. 2. Bahan Penelitian 35

Tabel 3. 3. Pengujian Kepekaan PING Parallax Ultrasonic

dengan Variasi Jarak 42

Tabel 3. 4. Hubungan Jarak Ukur PING Parallax Ultrasonic

dengan Waktu Tempuh 42

Tabel 3. 5. Pengujian Modul Suara 43

Tabel 3. 6. Pengujian Terhadap Sampel 43 Tabel 4. 1. Hasil Pengukuran Teganga Ouput Rangkaian Catu Daya 48 Tabel 4. 2. Hasil Kepekaan PING Parallax Ultrasonic Variasijarak 48 Tabel 4. 3. Hubungan Jarak Ukur PING Parallax Ultrasonic

dengan Waktu Tempuh 51

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I: Rangkaian Alat 63

Lampiran II : Sketch Pemrograman 64

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Teknologi merupakan salah satu hal yang banyak diperbincangkan di era globalisasi ini. Menurut Nana Syaodih S (1997) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Menurut Jaques Ellul (1967) memberi arti teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.

Terkait dengan pengertian teknologi tersebut terdapat salah satu masalah di dalamnya, misalnya untuk melakukan sesuatu kegiatan yang memakai alat sangat dibutuhkan kefesiensiannya. Hal ini terkait dengan masalah waktu. Zaman globalisasi telah membawa perubahan pada teknologi, dimana penggunaan teknologi sudah beralih dari sifat konvensional ke digital. Sistem – sistem yang bersifat digital sudah dipakai dalam berbagai bidang, misalnya ekonomi, kesehatan, pertahanan untuk mempercepat waktu kinerja aktivitas terkait. Namun demikian, kenyataan dilapangan ternyata masih ada yang memakai teknologi yang konvensional. Salah satu aktivitas yang memakai teknologi yang konvensional ialah terkait masalah pengukuran tinggi badan manusia.

Pengukuran tinggi badan manusia juga merupakan salah satu indikasi dari kesehatan seseorang. Tinggi badan adalah ukuran antropometri yang meggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal (Hardinsyah, dkk. 2008). Tinggi badan merupakan salah satu indikator klinik utama dalam menentukan indeks massa tubuh (IMT) dalam menentukan status gizi individu atau populasi sehingga pengukuran tinggi badan seseorang secara akurat sangatlah penting (Fatmah, 2006).

(14)

2

merupakan besaran fisik mencakup pembandingan suatu besaran yang telah didefenisikan secara tepat. Untuk mengukur jarak antara dua titik, harus membandingkan jarak itu dengan satuan jarak standar misalnya meter. (Paul A. Tippler, 1998). Alat ukur tinggi badan yang sering digunakan saat ini yaitu alat ukur tinggi badan analog. Alat ukur analog ini berupa pita meteran dan segitiga siku. Penggunaan alat ukur ini sangat sederhana yaitu dengan memasang pita meteran pada dinding yang tegak lurus dengan lantai kemudian pembacaan pengukuran dilakukan dengan menggunakan segitiga siku. Pemakain alat tersebut tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama apabila akan melakukan pengukuran terhadap objek yang banyak, misalnya untuk mengkur tinggi badan para peserta test masuk jurusan olahraga, Polisi, Tentara, dan sebagainya. Maka dari itu untuk mempercepat pengukurannya dibutuhkanlah suatu alat yang dapat mengukur dengan efisiensi waktu yang cepat. Alat ukur dengan penampil digital memberikan banyak kemudahan seperti pembacaan yang lebih teliti dan mudah dibaca. Pengolahan data juga lebih mudah dilakukan secara digital, walaupun ada beberapa aspek yang memang tidak bisa mengabaikan suatu alat ukur analog (A. Ejah 2011).

Berdasarkan masalah pengukuran tinggi badan manusia tersebut telah diiringi dengan adanya perancangan-perancangan alat yang berkaitan dengan masalah di dalamnya, yang memungkinkan membantu berbagai pihak khususnya bidang kesehatan dalam mengukur ketinggian badan seseorang untuk berbagai keperluan.

(15)

3

dan 110 cm untuk tinggi minimal. Tingkat kesalahan alatnya setelah rata-rata total adalah sebesar 0,37%.

Ulfah M. Arief (2011) melakukan pengujian sensor ultrasonic PING untuk pengukuran level ketinggian dan volume air. menggunakan gelombang ultrasonik berbasis mikrokontroler ATMega 16. Pengujian menggunakan bejana bulat berdiameter 60 cm yang dapat menampung air/cairan. Sensor PING mempunyai range jarak antara 3 cm sampai 300 cm sehingga dalam pengujian ni dapat berjalan baik dengan bejana yang dapat menampung air berdimensi tinggi 60 cm. Pengukuran ketinggian air oleh sensor PING pada pengujian ini mempunyai tingkat presisi terbesar 2 cm. Sehingga indikator level air belum linear terhadap volume.

Prastyono (2012) merancang alat ukur tinggi badan dengan gelombang ultrasonik dengan tampilan digital. Rangkaian pengukur tinggi badan dengan gelombang ultrasonik terdiri dari transmitter, receiver, pengolah, dan penampil. Transmitter terdiri dari rangkaian osilator pembangkit pulsa, osilator ultrasonik,

dan pemancar. Receiver berisi rangkaian penerima, penguat, pendeteksi, dan osilator pengukuran sinyal. Pengolah terdiri dari pembangkit pulsa Counter-Clear/Lacth-Clear dan pencacah BCD (Binarry Counter Down). Penampil

merupakan rangkaian decoder dan LED tujuh ruas. Ultrasonik yang dipancarkan oleh transmitter akan dipantulkan kembali ke receiver untuk kemudian diolah berdasarkan waktu perambatannya sehingga jarak tempuh ultrasonik dapat ditampilkan oleh penampil. Tinggi minimal yang dapat diukur alat adalah 0,50 m dan maksimal 2 m.

A. Ejah (2011) membuat pengukur tinggi badan dengan detektor ultrasonik. Output dari sensor ultrasonik ini kemudian akan diolah dengan menggunakan mikrokontroler ATMega8535 kemudian diolah menjadi data dan data tersebut dapat dibaca dengan menggunakan alat display berupa LCD. Pengukur tinggi badan ini menggunakan pemrograman bahasa C. Alat tersebut dapat bekerja dengan optimal dan dapat digunakan untuk mengukur tinggi badan.

(16)

4

ATMega 32. Perangkat sistem ini terdiri dari sebuah modul sensor ultrasonik PING. Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengukur kinerja

sensor ultrasonik terhadap beberapa material, seperti objek benda berwarna hitam, objek benda berwarna putih, kaca dan permukaan objek yang tidak rata. Dari hasil pengujian terlihat jarak hasil pengujian pada sistem tidak tepat sama dengan jarak hasil pengukuran terhadap obyek benda hitam dengan persen kesalahan antara 0.6% hingga 14,40%, terhadap objek benda putih persen kesalahan antara 1% hingga 14,46%, dan terhadap objek kaca persen kesalahan antara 0.6% hingga 14,40%, serta pengujian terhadap objek dengan permukaan yang tidak rata akan mendeteksi jarak terjauh dari posisi objek didepan sensor . Secara umum, semakin jauh jarak yang diukur, semakin besar persen kesalahan.

Kiki (2008) merancang detektor jarak dengan sensor ultrasonik berbasis mikrokontroler AT89S52. Berdasarkan penelitiannya sensor jarak ultrasonik dapat mendeteksi benda pada jarak 2 meter dengan baik. Berdasarkan hasil pengujian alat yang dirancang memiliki persen kesalahan antara 0.82% sampai 34.40%. secara umum semakin jauh jarak yang diukur semakin kecil persen kesalahannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat dijadikan sebagai suatu indikator dalam pembuatan alat ukur tinggi badan dengan improvisasi sistem baik secara input, basis pengolahan data, dan output, tetapi memiliki tujuan yang utuh dalam menghasilkan nilai yang akurat yang dihasilkan oleh alat ukur tersebut. Alat ukur tinggi badan dapat dirancang dengan memanfaatkan berbagai modul pengontrol perangkat keras, salah satunya ialah Arduino Uno R3. Di dalam arduino terdapat sebuah mikrokontroler yang sangat bermanfaat dalam pengontrolan perangkat keras yaitu mikrokontroler ATMega 328, dengan sejumlah fitur di antaranya On-Hip System Debug, 5 ragam tidur (SleepMode), 6 saluran ADC (Analog Digital

Converter) yang mendukung reduksi derau, ragam hemat daya (Power-save

Mode, Power-down), dan ragam siaga (Standby Mode).

Maka dari ulasan tersebut, penulis bermaksud untuk merancang sebuah alat ukur tinggi badan dengan modul Arduino R3, sensor PING Parallax Ultrasonic. Judul penelitian yang diteliti adalah “Rancang Bangun Alat Ukur

(17)

5

(18)

6

1.2. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada penelitian adalah :

1. Alat yang dirancang berupa pengukur tinggi badan manusia secara otomatis.

2. Alat yang dirancang menggunakan modul Arduino Uno R3.

3. Sensor pendeteksi menggunakan sensor PING Parallax Ultrasonic.

4. Rancangan perangkat lunak (software) dengan menggunakan bahasa processing dan writing platform atau yang lebih dikenal dengan bahasa C.

5. Informasi sinyal output yang dihasilkan ditampilkan pada layar LCD (Liquid Crystal Display) dan suara.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat alat ukur tinggi badan manusia secara otomatis? 2. Bagaimana rancangan sistem alat ukur tinggi badan otomatis berbasis

Arduino Uno R3 menggunakan sensor PING Parallax Ultrasonic dengan Tampilan LCD (Liquid Crystal Display) dan suara?

3. Bagimana respon alat terhadap output pengukuran?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk untuk :

1. Membuat suatu alat ukur tinggi badan secara otomatis.

2. Mengetahui hasil rancangan alat ukur tinggi badan otomatis dengan menggunakan sensor PING dan modul Arduino Uno R3.

(19)

7

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat menghasilkan alat yang dapat mengukur tinggi badan manusia secara otomatis.

2. Dapat membantu seseorang maupun lembaga-lembaga terkait (kesehatan, kepolisian, kemiliteran, kelautan, badan transmigrasi, dan lain sebagainya) dalam pengukuran tinggi badan manusia.

(20)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Setelah dilakukan pembuatan alat ukur tinggi badan otomatis dengan sensor PING Parallax Ultrasonic kemudian melakukan pengujian alat, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Alat yang dirancang dapat bekerja secara baik dan otomatis tanpa perlu melakukan pe-resetan ulang dalam pemakaiannya.

2. Hasil pengujian kepekaan alat memiliki persentase kesalahan sebesar 1,51%, sedangkan persentase kesalahan hasil pengujian alat terhadap tinggi badan manusia bernilai 0.46%. pada rentang 135,48 cm hingga 181,22 cm dengan tingkat kepercayaan 95 %.

3. Berdasarkan perhitungan selang kepercayaan bagi rata – rata perhitungannya alat mampu bekerja dengan baik pada rentang 135,48 cm hingga 181,22 cm dengan tingkat kepercayaan 95 %, maka alat ukur tinggi badan manusia ini dapat dipergunaakan untuk mengganti alat yang konvensional.

5.2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian alat ukur tinggi badan otomatis ini peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu :

1. Alat yang dirancang sebaiknya diberikan suatu suatu penampang datar agar sensor dapat bekerja secara baik.

2. Alat yang dirancang sebaiknya menggunakan alat bantu kemiringan, sehingga konstruksi alat yang tidak rata dapat diketahui demi menghasilkan pengukuran yang lebih akurat.

(21)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arief, M.U. 2011. Pengujian Sensor Ultrasonik PING untuk Pengukuran Level Ketinggian dan Volume Air, Jurnal Ilmiah “Elektrikal Enjiniring” UNHAS, Volume 09, No.02, Mei –Agustus 2011.

Arduino, 2011. Arduino Manual Documentation and Product Specification, Arduino Official Site.

Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengukuran Dan Pemeriksaan. Jakarta.

Banzi, M. 2008. Getting Started With Arduino. 1 Edition. O’Reilly Media, Inc, Sebastopol, AS.

Boylestad, L. R. 2006. Electronic Devices And Circuit Theory 9th Edition. Prentice Hall.

Brooks, M.S. dan Brooks, A.N. Personal And Community Health 16th Edition. London : The C.V. Mosby Company.

Fatmah. 2006. Persamaan (Equation) Tinggi Badan Manusia Usia Lanjut (Manula) Berdasarkan Usia Dan Etnis Pada Enam Panti Terpilih Di DKI Jakarta Dan Tangerang Tahun 2005, Jurnal Makara Kesehatan, Volume 10, No. 1, Juni 2006 : 7-16.

Hardinsyah, dkk. 2008. Hubungan Konsumsi Susu Dan Kalsium Dengan Densitas Tulang Dan Tinggi Badan Remaja, Jurnal Gizi Dan Pangan, Volume 3 No. 1, Maret 2008 : 43-48.

Inkubator. 2014. Master Mikro Arduino. Yogyakarta: PT. Inkubator Teknologi.

Iswanto. 2008. Belajar Mikrokontroler Dengan Bahasa C. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Istiyanto, E. J. 2013. Pengantar Elektronika dan Instrumentasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Kemenkes. 2012. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kegemukan dan Obesitas pada Anak Sekolah, ISBN 978-602-235-038-5, Jakarta.

(22)

62

Pambudi, E.P. dan Aji, W.T.Y. 2010. Alat ukur tinggi badan dengan Gelombang ultrasonik berpenampilan digital, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III, Yogyakarta, 3 November 2012 ISSN: 1979-911X.

Pratama, M. dkk. 2012. Akuisisi Data Kinerja Sensor Ultrasonik Berbasis Sistem Komunikasi Serial Menggunakan Mikrokontroler Atmega 32, Electrans, Vol.11, No.2, September 2012 , 36-43, ISSN 1412 – 3762.

Prawiroredjo, K. dan Asteria, N. 2008. Detektor jarak dengan sensor Ultrasonik berbasis Mikrokontroler, JETri, Volume 7, Nomor 2, Februari 2008, Halaman 41-52, ISSN 1412-0372.

Prihono, Dkk. 2009. Jago Elektronika Secara Otodidak. Jakarta : Kawan Pustaka.

Salam, A.E.U. dan Yohannes, C. 2011. Pengukur Tinggi Badan Dengan Detektor Ultrasonik, Prosiding 2011.

Setiawan, E. 2009. Alat Ukur Tinggi Badan Digital Menggunakan Ultrasonic Berbasis Mikrokontroler ATMega 16 Dengan Tampilan LCD, Jurnal Emitor, Vol. XI, No. 2, ISSN 1411-8890.

Sudirham, S. 2002. Analisis Rangkaian Listrik. Bandung: Penerbit ITB.

Tokheim, L.R. 1994. Digital Electronic Fouth Edition. McGRAW-HILL, Inc.

Tooley, M. 2003. Rangkaian Elktronika Prinsip Dan Aplikasi Edisi kedua. Jakarta : Erlangga.

Gambar

Gambar 3. 7.   Diagram Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pembahasan Buku yang memfokuskan aspek teori konseptual ilmu Desain Komunikasi Visual, yang apabila dipandang dari segi pemasaran aspek tersebut memiliki keunikan, sekaligus

Kemudian mahasiswa dapat mempraktekkan apa yang dapat mengembangkan, serta menerapkan ilmu yang didapat dari kegiatan perkuliahan secara langsung  pada pekerjaan yang

(6) Uang yang terdapat lebih tersebut oleh Kas Negara penerima diserahkan atau dikirim dengan Wesel-Pemerintah (atau dalam sampul tercatat) kepada Kepala Kantor Pengawas

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

Dalam penelitian ini siswa akan diberikan berupa tes uraian yang terdiri dari 5 soal. Tes ini bersifat individu dan tes ini akan diberikan setelah siswa menerima materi yang

Perjanjian sewa menyewa terjadi di jalan Karang Anyer II No 12 RT 006, RW 011, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau yaitu

Lebih lanjut berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005), stimulasi verbal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengembangkan kemampuan bicara

Pada dasarnya pengambilan darah vena menggunakan vacutainer sama seperti pengambilan darah vena menggunakan spuit/syringe (jarum suntik biasa), yang membedakan adalah pada