• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DAN KEMAMPUAN GURU MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK SWASTA PAB 2 HELVETIA T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DAN KEMAMPUAN GURU MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK SWASTA PAB 2 HELVETIA T.P 2015/2016."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DAN KEMAMPUAN GURU MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

SMK SWASTA PAB 2 HELVETIA T.P 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

WINDY RAMADHANI LUBIS NIM : 7123141156

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Windy Ramadhani Lubis, NIM : 7123141156, Hubungan Model Pembelajaran Debat dan Kemampuan Guru Mengelola Kelas dengan Hasil Belajar Siswa SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P 2015/2016. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar kewirausahaan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan model pembelajaran debat dan kemampuan guru mengelola kelas dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta PAB 2 Helvetia pada kelas X AP-2 (menggunakan model pembelajaran konvensional dan kemampuan guru mengelola kelas) dan X AP-3 (menggunakan model pembelajaran debat dan kemampuan guru mengelola kelas).

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling (sampel acak berkelompok). Rancangan penelitian ini adalah menggunakan eksperimen semu (quasi experiment) yang digunakan untuk menguji hubungan model pembelajaran debat dan kemampuan guru mengelola kelas dengan hasil belajar siswa. Bentuk design true experimental dalam penelitian ini adalah pretest-postest control group design. Instrumen yang digunakan berupa tes obyektif dengan bentuk soal pilihan berganda dan angket penelitian yang telah di lakukan uji validitas, realibilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal. Teknik analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu uji normalitas, homogenitas, regresi linier berganda dan uji hipotesis dengan melalui uji parsial (uji t), uji simultan (uji F) dan koefisien determinasi.

Berdasarkan analisis data adapun hubungan Model Pembelajaran Debat dengan hasil belajar diperoleh koefisien korelasi rhitung > rtabel 0,734 > 0,320 dan Kemampuan Guru Mengelola Kelas dengan hasil belajar diperoleh koefisien korelasi rhitung > rtabel sebesar 0,659 > 0,320. Yang mana di peroleh hasil bahwa (1) ada hubungan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran debat dengan siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kesimpulan ini di dasarkan hasil uji hipotesis dengan nilai post-tes yaitu nilai thitung 2,398 > ttabel 1,993 atau Fhitung 0,019 < (sig.) pada taraf α 0,05. (2) Ada hubungan hasil belajar siswa dengan kemampuan guru mengelola kelas. Kesimpulan ini di dasarkan hasil uji hipotesis dengan thitung 2,126 > ttabel 1,993 atau Fhitung 0,037 < (sig.) pada taraf α 0,05. Dan diperoleh nilai determinasi (R2) = 0,160 dengan kontribusi dari koefisien yang didapat sebesar 0,916.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara model pembelajaran debat dan kemampuan guru mengelola kelas dengan hasil belajar siswa di kelas X SMK Swasta PAB 2 Helvetia Medan T.P 2015/2016.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Debat, Kemampuan Guru Mengelola Kelas, Hasil Belajar Siswa

(6)

ABSTRACT

Windy Ramadhani Lubis, NIM: 7123141156, Relations of Learning Model Debate and Teacher Potence to Prepare Classroom with Learning Result of students class X SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P 2015/2016. Thesis Majoring Economic Education, Study Program of Office Administration Education, Economy Faculty, State University of Medan in Year 2016.

The problem of this research is low level entrepreneurship learning result of students in the learning process. The goal of this research is to determine the relations of learning model debate and teacher potention to prepare classroom with learning result of students class X SMK Swasta PAB 2 Helvetia in class X AP-2 (using conventional learning models teacher potence to prepare classroom) and X AP-3 (using model debate and teacher potence to prepare classroom).

The technique of collecting sample is used simple random sampling (random sample group). The design of this research is to use a quasi-experimental (quasi experiment) an used to experiment the relations of learning model debate and teacher potence to prepare classroom with learning result of students. The design of true experimental design in this research is a pretest-posttest control group design. The instruments used is objective test with multiple-choice form and questionnaire research so this test was in try out to see validity test, reliability test, different capacity test and difficulties test. The technique of analytic data is used normality test, homogeneity test and hypothesis test by using parsial test (test-t), simultaneous test (test F) and the coefficient of determination.

Based of data analysis is relations of learning model debate with learning of result obtained a coefision correlation rhitung > rtabel at 0,734 > 0,320 and teacher potencie to prepare classroom with learning of result obtained a obtained a coefision correlation rhitung > rtabel at 0,659 > 0,320. Which obtained the results that (1) There is a relationship learning result of student are taught using model debate with students taught using conventional learning models. This conclusion is based hypothesis test results with post-test value that is tcount 2.398 > 1.993 ttable or Fcount 0.019 < (sig.) at level α of 0.05. (2) There is a relationship learning result of student with teacher potention to prepare classroom. This conclusion is based hypothesis test results tcount 2,126 > ttable 1,993 or 0,037 Fcount < (sig.) At level α of 0.05. And obtained values of determination (R2) = 0.160 with the contribution of the coefficient obtained at 0.916.

It can be concluded that there are positive and significant relations between learning model debate and the teacher potence to prepare classroom learning result of students class X SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P 2015/2016.

Keywords: Debate Learning Model, Teacher Potence to Prepare Classroom, Learning Results

(7)

i KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan karuniNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Hubungan Model Pembelajaran Debat dan Kemampuan Guru Mengelola Kelas

dengan Hasil Belajar Siswa SMK Swasta PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran

2015/2016.

Pada kesempatan ini penulis menghanturkan pernyataan terima kasih

teristimewa dan begitu berharga kepada orang tua saya, Ayahanda tercinta

Haswan Sofyan Lubis dan Ibunda tercinta Nurliani Siregar yang selalu

memotivasi, memberikan kesabaran, do’a dan tidak pernah lelah dalam mendidik

dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas kepada penulis selama ini. Untuk abang

dan kakak saya yang tersayang Hendra Halomoan Lubis, dan Rury Ardhani Lubis

yang telah banyak memberikan doa serta dorongan kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak dibantu oleh beberapa

pihak, baik dalam dukungan doa, moril maupun materil yang setulusnya. Maka

penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang mendukung penyelesaian skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

(8)

ii 3. Bapak Dr. H. Arwansyah, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Sri Mutmainnah, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Admnistrasi Perkantoran Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi

saya.

6. Ibu Ellys Siregar, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik

saya.

7. Bapak dan Ibu Dosen beserta staff pegawai Pendidikan Ekonomi

khususnya Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran.

8. Kepada Bapak Drs. H. Ahmad Nasution, M.Pd., selaku Kepala Sekolah

SMK Swasta PAB 2 Helvetia dan seluruh Guru serta pegawai Tata Usaha

yang telah memberikan izin penelitian di sekolah tersebut.

9. Untuk teman-teman tersayang dan seperjuangan selama di UNIMED yaitu

ada Pane, Romai, Noor, Wiyan, Novia, Widya, Ulfa, Suryati dan Yeni

serta kawan-kawan kelas ADP Reguler’12 saya ucapkan terima kasih

untuk kebersamaan dan bantuan yang berarti kepada penulis selama

penyelesaian skripsi ini.

10. Untuk rekan-rekan seperjuangan di MAPALA UNIMED, ada anak-anak

Tunas XX yang berbahaya dan bung-bung masa kepengurusan 2013/2015

selama 2 periode ini menjadi tempat aku belajar semua ilmu yang tak

pernah aku dapatkan dari bangku perkuliahan, aku merindukan saat-saat

(9)

iii pegunungan, menceritakan semua pengalaman kita kepada alam yang

ganas sambil meneriakkan salam kita yang selalu hangat dan akrab.

LESTARI…GEMIPA…OKE BUNG…!!!

Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima

kasih dan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti

selanjutnya maupun pembaca dalam usaha peningkatan pendidikan dimasa yang

akan datang. Amin.

Medan, 17 Agustus 2016

Penulis

(10)

vi DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran ... 10

2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Debat ... 11

2.1.2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Debat ... 13

(11)

vii

2.1.3.1 Pengertian Pengelolaan Kelas ... 15

2.1.3.2 Prinsip Pengelolaan Kelas ... 16

2.1.3.3 Tujuan Pengelolaan Kelas ... 18

2.1.3.4 Kemampuan Guru dalam Pengelolaan Kelas ... 19

2.1.3.5 Pengelolaan Kelas yang Efektif ... 20

2.1.4 Hasil Belajar ... 21

2.1.4.1 Indikator Hasil Belajar ... 23

2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 23

2.2 Penelitian Relevan ... 25

2.3 Kerangka Berfikir... 27

2.4 Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

3.2 Populasi dan Sampel ... 30

3.2.1 Populasi ... 30

3.2.2 Sampel ... 30

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 31

3.3.1 Variabel Penelitian ... 31

3.3.2 Defenisi Operasional ... 32

3.4 Prosedur Penelitian... 33

3.5 Instrumen Penelitian... 36

3.6 Uji Instrumen Penelitian ... 39

(12)

viii

3.6.2 Reliabilitas ... 41

3.6.3 Indeks Kesukaran ... 42

3.6.4 Daya Pembeda ... 43

3.7 Teknik Analisis Data ... 44

3.7.1 Uji Normalitas Data ... 44

3.7.2 Uji Homogenitas ... 46

3.7.3 Koefisien Korelasi Product Moment ... 46

3.7.4 Uji Hipotesis ... 47

3.7.4.1 Uji Parsial (Uji t) ... 47

3.7.4.2 Uji Simultan (Uji F) ... 48

3.7.4.3 Koefisien Determinasi ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 50

4.1.1 Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen ... 51

4.1.2 Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol ... 54

4.2 Uji Instrumen Penelitian ... 57

4.2.1 Uji Validitas Tes ... 57

4.2.2 Uji Validitas Angket ... 58

4.2.3 Uji Reliabilitas Tes ... 59

4.2.4 Uji Reliabilitas Angket ... 60

4.2.5 Uji Daya Beda ... 61

4.2.6 Tingkat Kesukaran Soal ... 63

(13)

ix

4.3.1 Uji Normalitas Data ... 67

4.3.2 Uji Homogenitas ... 68

4.3.3 Uji Koefisien Korelasi Product Moment... 69

4.3.4 Pengujian Hipotesis ... 72

4.3.4.1 Uji Parsial (Uji t) ... 72

4.3.4.2 Uji Simultan (Uji F) ... 73

4.3.4.3 Analisis Determinasi (R²) ... 74

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

(14)

x DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X AP3

Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2015/2016 ... 4

Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa Tiap Kelas... 30

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Pola Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design ... 33

Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Proses Belajar Mengajar... 36

Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Pilihan Ganda pada Materi Pelajaran Kewirausahaan ... 37

Tabel 3.5 Lay out Angket ... 39

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Soal ... 42

Tabel 3.7 Kriterian Koefisien Korelasi ... 47

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-test Kelas Eksperimen .... 51

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Post-test Kelas Eksperimen ... 53

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Pre-test Kelas Kontrol ... 54

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nili Post-test Kelas Kontrol ... 56

Tabel 4.5 Daya Pembeda Soal ... 62

Tabel 4.6 Tingkat Kesukaran Soal ... 63

Tabel 4.7 Data Nilai Hasil Belajar ... 67

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 68

Tabel 4.9 Uji Homogenitas Nilai Pre-test dan Nilai Post-test ... 68

Tabel 4.10 Koefisien Korelasi Model Pembelajaran Debat dengan Hasil Belajar Siswa kelas Eksperimen ... 69

(15)

xi Dengan Hasil Belajar Siswa kelas Kontrol... 70

Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Kemampuan Guru Mengelola Kelas

Dengan Hasil Belajar Siswa ... 71

Tabel 4.13 Uji Parsial (t) ... 72

Tabel 4.14 Uji Simultan (Uji F) ... 73

Tabel 4.15 Determinasi variable Model Pembelajaran Debat

dan Kemampuan Mengelola Kelas dengan

(16)

xii DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ... 35

Gambar 4.1 Histogram Nilai Pre-test Kelas Eksperimen ... 52

Gambar 4.2 Histogram Nilai Post-test Kelas Eksperimen ... 53

Gambar 4.3 Histogram Nilai Pre-test Kelas Kontrol ... 55

(17)

xiii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Prakarya

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3 Instrumen Tes

Lampiran 4 Kunci Jawaban Instrumen Tes

Lampiran 5 Instrumen Angket Penelitian

Lampiran 6 Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda

Instrumen Tas Penelitian

Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Penelitian

Lampiran 8 Data Hasil Belajar Kewirausahaan Kelas Eksperimen

Lampiran 9 Data Hasil Belajar Kewirausahaan Kelas Kontrol

Lampiran 10 Tabulasi Jawaban Responden Instrumen Angket Kemampuan Guru

Mengelola Kelas (X2)

Lampiran 11 Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Lampiran 12 Uji Normalitas Kelas Kontrol

Lampiran 13 Uji Homogenitas

Lampiran 14 Hasil Output Koefisien Korelasi

Lampiran 15 Hasil Output Uji Parsial (t)

Lampiran 16 Hasil Output Uji Simultan (F)

Lampiran 17 Hasil Output Analisis Determinasi (R²)

Lampiran 18 Tabel Nilai-nilai r-Product Moment

Lampiran 19 Tabel Wilayah Luas di bawah Kurva Normal 0 ke Z

Lampiran 20 Daftar Chi Kuadrat

Lampiran 21 Tabel DIstribusi Nilai-nilai t

Lampiran 22 Tabel Distribusi Nilai-nilai F

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan

berfikir seseorang. Namun pendidikan tidak hanya dimaksud untuk

mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan

bangsa. Untuk meningkatkan mutu pendidikan telah banyak usaha yang dilakukan

pemerintah, beberapa diantaranya ialah melakukan perubahan kurikulum. Selain

itu diperlukan peningkatan dan penyempurnaan pendidikan yang berkaitan erat

dengan peningkatan kualitas proses belajar mengajar secara operasional yang

berlangsung di dalam kelas. Namun kenyataan masih banyak yang belum

mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini merupakan tantangan bagi pendidikan

khususnya seorang guru sebagai tenaga pendidik dalam melakukan pembelajaran

di kelas yang dapat mengelola kelas dengan baik sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Karena pengelolaan kelas salah satu keterampilan guru yang

memegang peranan dalam proses belajar mengajar.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal

dengan guru sebagai pemeran utama. Guru sangat menentukan suasana belajar

mengajar di dalam kelas. Guru yang kompeten akan lebih mampu dalam

menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien di dalam kelas, sehingga

(19)

2

dipengaruhi oleh banyak faktor terutama terletak pada penggunaan model

pembelajaran dan pendekatan yang dilakukan.

Salah satu tugas pokok guru dapat diartikan sebagai kegiatan yang

ditujukan untuk membelajarkan siswa, dimana siswa berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran. Namun kenyataannya masih banyak guru yang

menggunakan pendekatan konvensional yaitu pembelajaran hanya berlangsung

satu arah saja, dimana siswa tidak diberi kesempatan untuk mandiri dan

berkembang melalui penemuan dan proses berfikirnya, sehingga siswa sering

menjadi bosan, kurang berminat dan kurang dapat menerima materi yang

diberikan oleh guru.

Disamping menjalankan fungsi pokoknya guru juga menjalankan fungsi

lain yaitu guru mampu untuk menciptakan, mempertahankan, memaksimalkan

suasana proses belajar mengajar di dalam pengelolaan kelas. Keberhasilan

pengelolaan kelas sangat ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru

dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pengelolan kelas yang baik.

Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari tingkah laku dan perbuatan

anak didik selalu berubah. Adapun kegiatan pengelolaan kelas dapat meliputi dua

hal, yaitu (1) pengelolaan kelas yang menyangkut siswa, dan (2) pengelolaan fisik

(ruangan, perangkat pembelajaran, alat belajar). Kedua hal tersebut perlu dikelola

secara baik dalam rangka menghasilkan suasana yang kondusif bagi terciptanya

hasil belajar yang baik pula. Belajar dikatakan efektif apabila terjadi interaksi

(20)

3

Mengorganisasi sebuah proses pembelajaran seorang guru harus mampu

menggunakan berbagai model belajar yang efektif dan efisien dengan harapan

proses belajar mengajar akan menyenangkan, tidak membosankan dan penuh

dengan tantangan baru bagi siswa. Ada banyak model pembelajaran efektif yang

dikemukakan para ahli pendidikan. Di antaranya adalah model berpikir kritis yang

dalam aplikasinya sering diistilahkan dengan debat.

Seorang siswa sebagai calon pemimpin masa depan harus dibiasakan

untuk belajar mengkritisi fenomena yang ada dalam kehidupannya. Yang menjadi

titik penilaian adalah kemampuan siswa untuk mengemukakan argumentasi yang

logis dan keterampilan dalam menyampaikan materi pembelajaran salah satunya

dengan menggunakan model pembelajaran debat .

Model pembelajaran debat lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan

berargumentasi. Dimana siswa dilatih dan dituntut untuk mampu berargumen dan

mempertahankan argumen agar pendapat-pendapat yang disampaikan dapat

diterima oleh audien. Tujuan penggunaan model debat adalah agar siswa aktif

dalam kegiatan belajar mengajar dimana, siswa diajak berpikir untuk

mengemukakan gagasan atau ide-ide sehingga diperoleh pemecahkan masalah

tertentu dengan menggunakan argumen-argumen yang logis dengan topik

pembicaraan.

Model pembelajaran tidak hanya memberikan pengalaman-pengalaman

konkrit tetapi juga membantu siswa berinteraksi secara benar. Di duga untuk

(21)

4

kemampuan berargumen dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa

dengan menggunakan model pembelajaran debat.

Berdasarkan hasil observasi awal di sekolah tempat dilaksanakannya

penelitian, yakni SMK Swasta PAB 2 Helvetia dengan melakukan pengamatan

dan wawancara kepada guru mata pelajaran Kewirausahaan bahwa masih banyak

diantara guru dalam mengajar kurang menguasai keterampilan dalam mengelola

kelas baik dalam menyampaikan materi pada setiap pembelajaran maupun

perhatian pada kondisi kelas, sehingga banyak siswa yang mengalami kebosanan

dalam proses pembelajaran. Dimana dalam proses belajar mengajar siswa terlihat

pasif karena tidak adanya variasi guru dalam menyampaikan pelajaran padahal di

sekolah penelitian menggunakan Kurikulum 2013. Guru bertindak sebagai

satu-satunya sumber belajar dan siswa cenderung bersikap sekedar menerima informasi

dari guru sehingga siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan

keterampilannya dalam belajar. Hal ini menunjukkan belum tercapainya hasil

belajar siswa sesuai dengan standar ketuntasan belajar yang sudah ditetapkan.

Tabel 1.1

Data Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X AP3 Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2015/2016

No. Ulangan KKM

Siswa Mencapai KKM

Siswa Tidak Mencapai KKM

Jumlah % Jumlah %

1. UH 1 70 12 33 24 67

2. UH 2 70 13 36 23 64

3. UH 3 70 8 22 28 78

Jumlah 33 91 75 209

Rata-rata 11 30 25 69

Dari pada tabel menunjukkan bahwa rata-rata dari 36 siswa hanya 11 (30%) siswa

(22)

5

(69%) lainnya dinyatakan tidak memenuhi tingkat ketuntasan. Padahal nilai

standar ketuntasan untuk mata pelajaran Kewirausahaan itu adalah 70. Dimana

standar ketuntasan minimal merupakan target kompeten yang harus dicapai dan

patokan menentukan kompeten atau tidaknya siswa. Untuk itu perlu dilakukan

perbaikan pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

Dari uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian terhadap masalah tersebut guna memperbaiki pembelajaran siswa

dengan lebih mengutamakan keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi yang

ada dalam diri siswa secara maksimal, sehingga memudahkan pemahaman siswa

pada mata pelajaran Kewirausahaan yang berkontribusi pada peningkatan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran debat, yaitu model

penyampaian pandangan atau pendapat mengenai suatu topik yang bersifat

kontroversial. Untuk mencurahkan pendapat atau komentar dan menemukan

wadah tepat untuk mengemukakan komentarnya.

Maka dari uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Hubungan Model Pembelajaran Debat dan Kemampuan Guru

Mengelola Kelas dengan Hasil Belajar Siswa SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P 2015/2016”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas

(23)

6

1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas X SMK Swasta PAB 2 Helvetia pada

mata pelajaran Kewirausahaan.

2. Kurangnya kemampuan guru mengelola kelas di SMK Swasta PAB 2

Helvetia.

3. Model pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional

sehingga guru masih mendominasi kelas dan mengakibatkan siswa

menjadi pasif.

4. Bagaimana hubungan model pembelajaran debat dengan hasil belajar

siswa SMK Swasta PAB 2 Helvetia.

5. Bagaimana hubungan kemampuan guru mengelola kelas dengan hasil

belajar siswa SMK Swasta PAB 2 Helvetia.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk menghindari

permasalahan yang terlalu luas, maka penulis membatasi dalam penelitian ini:

1. Mata pelajaran yang diteliti adalah Kewirausahaan.

2. Kemampuan guru mengelola kelas pada mata pelajaran Kewirausahaan di

kelas X SMK Swasta PAB 2 Helvetia.

3. Pendekatan yang digunakan adalah model pembelajaran debat di kelas X

AP3 SMK Swasta PAB 2 Helvetia.

(24)

7

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, adapun yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan Model Pembelajaran

Debat dan Kemampuan Guru Mengelola Kelas dengan Hasil Belajar Siswa Kelas

X AP di SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P 2015/2016?”.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adanya hubungan Model Pembelajaran Debat dengan

Hasil Belajar Siswa Kelas X AP3 di SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P

2015/2016.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan Kemampuan Guru Mengelola Kelas

dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X di SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P

2015/2016.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan Model Pembelajaran Debat dan

Kemampuan Guru Mengelola Kelas dengan Hasil Belajar Siswa SMK

Swasta PAB 2 Helvetia T.P 2015/2016.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai model

(25)

8

2. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan serta guru SMK Swasta PAB 2

Helvetia tentang pentingnya kemampuan pengelolaan kelas dalam rangka

menciptakan proses dan hasil belajar yang tercapai di dalam kelas.

3. Sebagai referensi dan bahan masukan bagi pihak lain yang melakukan

(26)

79 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan di atas

maka, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Model Pembelajaran

Debat dengan Hasil Belajar kelas X AP3 di SMK Swasta PAB 2

Helvetia T.P 2015/2016 pada mata pelajaran Kewirausahaan. Dengan

hasil uji hipotesis thitung > ttabel (2,398 > 1,993) dengan signifikan 0,019 <

0,05.

2. Ada hubungan antara Kemampuan Guru Mengelola Kelas dengan Hasil

Belajar Siswa kelas X AP di SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P

2015/2016 dengan hasil uji hipotesis thitung > ttabel yaitu 2,126 > 1,993

dengan signifikan 0,037 < 0,05. Artinya ada hubungan yang positif dan

signifikan antara kemampuan guru mengelola kelas dengan hasil belajar

siswa yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Ada hubungan positif dan signifikan antara Model Pembelajaran Debat

dan Kemampuan Guru Mengelola Kelas dengan Hasil Belajar Siswa

kelas X AP di SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P 2015/2016. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran debat dapat

(27)

80

memerlukan argument/pendapat dari siswa. Hal ini dapat dilihat dari

nilai rata-rata post-test yang didapatkan pada kelas eksperimen 73,41

dan pada kelas kontrol 61,55.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah diuraikan dalam

kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru diharapkan untuk menggunakan model pembelajaran dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar misalnya model pembelajaran

debat pada mata pelajaran yang materinya bersifat memberikan

ide/argument/pendapat siswa agar hasil belajar yang dicapai dapat

maksimal. Kemudian dengan adanya kemampuan guru dalam mengelola

kelas pada pelaksanakan kegiatan belajar akan memberikan hasil yang

positif sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif dan

kondusif.

2. Bagi sekolah hendaknya lebih sering melakukan pemantauan terhadap

kegiatan belajar mengajar di kelas dan menekankan kepada setiap guru

untuk menggunakan model pembelajaran yang dapat memicu pola

berpikir siswa dan keberanian mengemukakan ide/argument/pendapat

(28)

81 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta

Ayumi, Nizwa. 2012. Pengelolaan Kelas

.http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/view/427/755#.VsUt9 NieFdh. diakses pada 18 Februari 2016

Djamarah, Saiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamzah. 2012. Belajar dengan Pendekatn PAILKEM: Pembelajaran, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Istarani & Intan Pulungan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan Jilid 1. Medan: Media Persada.

Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2015. Ragam Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Jakarta: Kata Pena.

Kustawan, Dedy. 2013. Analisis Hasil Belajar, Program Perbaikan dan Pengayaan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus. Jakarta: PT. Luxima Metro Media.

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat: PT. Ciputat Press

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta.

(29)

82

Sinta D. Utami. 2016. Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Hasil. http://www.academia.edu/4651887/PENGARUH_PENGELOLAAN_KELA S_TERHADAP_HASIL. diakses pada 18 Februari 2016

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metode Penelitian. Bandung: Tarsit

Suryosubroto. B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Gambar

Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Kemampuan Guru Mengelola Kelas
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ................................................
Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X AP3

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu BPPLH (Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup) merupakan salah satu lembaga teknis dan instrumen pengukur yang tepat dalam pemberian

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan penataan sistem manajemen kepegawaian, dan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi serta kualitas pelaksanaan tugas dan

menggantikannya. - Undangan resmi dari kepala Negara harus selalu dipenuhi terkecuali bila ada alasan- alasan yang benar dapat dipertanggung-jawabkan. - Undangan dinners dari

   Digital Imaging (DI) yang disebut juga digital image processing atau digital photographic imaging pada dasarnya merupakan sebuah metode untuk mengedit gambar yang di scan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile learning Fisika dengan menggunakan adobe flash pada materi pelajaran perpindahan kalor

bagaimana media sosial Suara Surabaya dapat menjadi Ruang Publik sesuai dengan. teori ruang

(2011) menyatakan bahwa perairan yang tidak berhadapan langsung dengan laut lepas serta dibatasi oleh daratan menyebabkan arus perairan lemah. Keberadaan vegetasi mangrove

Penelitian Kuntarto (1999) tentang Strategi Kesantunan Dwibahasawan Indonesia-Jawa menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1) Dwibahasawan Indonesia-Jawa memilih strategi