• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BAHAN AJAR DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BAHAN AJAR DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BAHAN AJAR DALAM BUKU TEKS

BAHASA INDONESIA KELAS VIII

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

AYU RAHMADANI

NIM 2123311009

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

AYU RAHMADANI NIM 2123311009 “Analisis Bahan Ajar dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VIII” Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi, konsistensi, dan kecukupan isi buku ajar Bahasa Indonesia kelas VIII dengan kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013 yang dilihat dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum Bahasa Indonesia. Objek penelitian ini adalah buku teks pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII. Instrumen penelitian ini ialah lembar penilaian kesesuaian isi buku dengan kurikulum.

Buku yang dianalisis adalah buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VIII karya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014 (edisi revisi). Buku teks Bahasa Indonesia ini jika dilihat dari buku guru maupun buku siswa sudah baik dan layak unttuk digunakan.

Buku ini relevan dengan kurikulum yang berlaku. Dikatakan relevan karena dari indikator yang dinalisis, buku ini sudah menyajikannya dengan baik yang mana terdapat keberagaman nilai dan materinya mutakhir. Secara keseluruhan terdapat 40 KD. 15 KD (47,5%) relevan, 18 KD sangat relevan (37,5%) dan 6 KD tidak relevan (15%). Berdasarkan konsistensinya, buku ini sudah konsisten. Indikator yang termasuk dalam prinsip konsistensi sebahagian besar sudah dijabarkan dalam buku ini dengan sangat baik. Terdapat 17 KD (42,5%) konsisten, 13 KD (32,5%) sangat konsisten, dan 10 KD (25%) tidak konsisten. prinsip kecukupan terdapat 22 KD (55%) cukup, 18 KD (45%) sangat cukup dan 0 KD (0%) tidak cukup. Dengan begitu buku teks ini layak digunakan guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Adapun judul Skripsi penulis adalah “Analisis Bahan Ajar dalam

Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VIII.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri

Medan.

Untuk menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa

dan Seni,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

6. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi,

7. Drs. M. Joharis, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

8. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Dosen Penguji,

(8)

iii

10.Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri

Medan,

11.Teristimewa Ayahanda Sugiono, Ibunda Siti Asni, kakanda Bagus

Wicaksono, Adinda Gita Anisa Utami dan Utari Anggita atas segala

motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan materil yang senantiasa

diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,

12.Sahabat hati Risfandy Satria Perdana yang selalu memberi semangat

berjung demi masa depan.

13.Sahabat SMA tercinta tempat berbagi suka duka Devi Rismayanti, Nabilla

Nasution, Diah Sari Wahyuni, Nur Jannah Nasution.

14. Teman-teman semasa perkuliahan, khususnya Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia kelas Ekstensi C. Terkhusus Maria Ruth Febriani, Sri

Rezeki Ramadhani, Chairiyah, Putri Silaban dan Ika Adha Noor.

15. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian Skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016

Peneliti,

Ayu Rahmadani

(9)

iv

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Analisis Bahan Ajar ... 10

a. Pengertian Analisis... 10

b. Pengertiann Bahan Ajar ... 11

c. Analisis Bahan Ajar ... 12

2. Buku Teks Bahasa Indonesia ... 13

a. Pengertian Buku Teks ... 13

b. Fungsi Buku Teks ... 14

c. Kualitas Buku Teks ... 17

d. Keterbatasan Buku Teks ... 18

e. Jenis-jenis Buku Teks ... 19

(10)

v

g. Kriteria Pemilihan Buku Teks ... 23

3. BukuTeksBahasa Indonesia ... 25

4. Kurikulum 2013 ... 26

a) Latar Belakang Kurikulum 2013 ... 26

b) Bahasa Indonesia dalam Kurikulum2013 ... 30

c) Analisis Buku Ajar Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 ... 31

B. Kerangka Konseptual ... 37

C. Pertanyaan Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Metode penelitian ... 39

B. Instrumen Penelitian... 40

C. Teknik Pengolahan Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Hasil Penelitian ... 48

B. Pembahasan Penelitian ... 114

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 125

A. Simpulan ... 125

B. Saran ... 127

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Relevansi Materi Ajar terhadap Kompetensi Dasar ...52

Tabel 4.2 Konsistensi Materi Ajar terhadap Kompetensi Dasar ...63

Tabel 4.3 Kecukupan Materi Ajar terhadap Kompetensi Dasar ...83

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1.1 Kesesuaian Isi terhadap KI/KD …... 59

Gambar 4.1.2 Kemutakhiran Materi ………. 60

Gambar 4.1.3 Keberagaman Nilai ……… 61

Gambar 4.2.1 Kelengkapan Ruang Lingkup Materi ……… 74

Gambar 4.2.2 Keluasan Materi ……….... 75

Gambar 4.2.3 Kedalaman Materi ………. 76

Gambar 4.2.4 Kebenaran Fakta ……… 77

Gambar 4.2.5 Kebenaran Konsep ………. 78

Gambar 4.2.6 Kebenaran Teori ……… 79

Gambar 4.2.7 Kebenaran Prosedur ………... 80

Gambar 4.3.1 Kelengkapan Penyajian secara Utuh ……….. 95

Gambar 4.3.2 Kelogisan Sajian Teori ……… 96

Gambar 4.3.3 Keruntutan Sajian Konsep ……….. 97

Gambar 4.3.4 Keseimbangan Sajian Materi ………. 98

Gambar 4.3.5 Berpusat pada Peserta Didik ……….. 99

Gambar 4.3.6 Mendorong Eksplorasi ……… 100

Gambar 4.3.7 Memberi Peluang Apresiasi ……… 101

Gambar 4.3.8 Memacu Kreatifitas ………. 102

Gambar 4.3.9 Memunculkan Umpan Balik ………... 103

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun 2013 dunia pendidikan Indonesia melahirkan terobosan baru dengan

lahirnya Kurikulum 2013. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013

dirancang sebagai pengembangan dari Kurikulum 2006 yang sudah ada, dengan tujuan

agar peserta didik dapat menjawab tantangan masa depan serta mencapai Generasi

Emas. Kurikulum adalah alat yang diperlukan untuk keberhasilan pendidikan, tanpa

kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit tercapainya tujuan dan sasaran pendidikan

yang diinginkan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu

terus menerus dilakukan. Upaya meningkatkan pendidikan tersebut dilakukan baik

secara konvensional maupun inovatif. Salah satu upaya yang dikeluarkan adalah

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pada tahun 2003, dan peraturan

pemerintah No.19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah

dilakukan penataan kembali dalam Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013.

Perubahan mulai dari kurikulum lama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

sampai yang terbaru Kurikulum 2013 telah menimbulkan berbagai dampak terhadap

komponen pendidikan.

Kurikulum yang diberlakukan di Indonesia pada semester genap 2014/2015

adalah kurikulum 2013 dan KTSP 2006. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar

dan Menengah Anies Rasyid Baswedan (Jakarta-Harian Haluan, tanggal 06 Desember

2014 : Menteri Anies Stop Kurikulum 2013) mengatakan bahwa keputusan ini keluar

(14)

2

penataran guru, serta pendampingan guru dan kepala sekolah yang belum merata.

Tahap implementasi Kurikulum 2013 dimulai pada tahun pelajaran 2013/2014,

sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia yang

mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk Kelas 1, 4, 7, dan 10, secara bertahap

dan terbatas. Pada periode berikutnya, tahun pelajaran 2014/2015 seluruh sekolah di

Indonesia wajib mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk Kelas 1, 2, 4, 5, 7, 8,

10, dan 11. Dalam proses selanjutnya, pada Desember 2014, melalui berbagai

pertimbangan dan review, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies

Baswedan memutuskan untuk meninjau kembali pelaksanaan Kurikulum 2013 di

seluruh Indonesia melalui Permendikbud No. 160 Tahun 2015. Peraturan Menteri

tersebut mengatur bahwa sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 selama

satu semester wajib kembali ke Kurikulum 2006 dan sekolah yang sudah

mengimplementasikan selama tiga semester pada saat Permendikbud tersebut

diberlakukan dipersilahkan untuk tetap melanjutkan implementasi Kurikulum 2013.

Dalam penelitian ini saya berpusat pada masalah Bahan Ajar. Bahan Ajar yang

dimaksud adalah buku teks atau buku pegangan yang berperan sebagai pedoman untuk

mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari dalam proses pembelajaran.

Buku teks berisi bahan/materi dalam bentuk tertulis yang digunakan sebagai sumber

informasi bagi peserta didik dan pengajar. Bahan ajar memiliki posisi yang sangat

penting dalam pembelajaran. Majid (2007:174) mengungkapkan bahwa “ bahan ajar

adalah segala bentuk bahan, informasi, alat dan teks yang digunakan untuk membantu

guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar”. Menurut Gafur (dalam Mursni,

(15)

3

diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Sangat jelas bahwa dalam suatu proses

belajar mengajar komponen yang sangat penting salah satunya adalah bahan ajar.

Pemilihan bahan ajar pun tidaklah boleh asal-asalan dan harus sesuai dengan

kebutuhan materi yang diajarkan. Disisi lain, bahan ajar memiliki kedudukan menjadi

alat tercapainya Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Kurikulum 2013 yang menekankan kegiatan interaktif di kelas ternyata menemui

kendala saat diterapkan di lapangan. Tidak semua sekolah mampu menyediakan

fasilitas yang bisa menunjang terlaksananya kurikulum 2013 dengan baik. Bahkan

didaerah terpelosok masih banyak yang belum tersentuh oleh pemerintah dalam

mensosialisasikan kurikulum 2013 dan dalam pendistribusian buku teks pun masih

banyak sekolah yang belum mendapatkan buku pegangan kurikulum 2013.

Materi pembelajaran yang dipilih oleh guru utuk dipelajari oleh siswa harus berisi

materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar. Maka dari itu pemilihan dari bahan ajar haruslah mengacu pada

Kompetensi Inti. Salah satu bahan ajar yang selalu digunakan sebagai sumber belajar

adalah buku. Buku berperan sebagai sarana dalam pendidikan yang peranannya

sangat penting guna mencapai tujuan pendidikan. Buku yang digunakan sebagai

sumber pembelajaran utama dalam suatu bidang studi disebut buku teks ataupun

buku pelajaran atau bisa juga disebut buku teks pelajaran.

Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penggunaan buku teks dalam upaya

penyediaan buku pendidikan yang bermutu melalui peraturan Menteri Pendidikan

Nasional (Permendikbud) Nomor 2 tahun 2008. Salah satu isinya menyatakan bahwa

(16)

4

menengah atau pergurua tinggi. Kemudian yang bertanggung jawab terhadap

penyediaan buku adalah pusat kurikulum dan perbukuan (Puskurbuk). Puskurbuk

juga bertugas untuk melakukan penilaian buku teks pelajaran.

Pemilihan buku teks yang baik hendaknya harus berdasarkan pada kurikulum

yang telah ditetapkan, bahasa yang digunakan pun haruslah sesuai dengan bahasa

yang dimengerti oleh siswa, kalimat yang digunakan lebih efektif dan sederhana

sehingga mudah dimengerti oleh siswa, relevan dengan tingkat perkembangan dan

karakteristik siswa yang akan menggunakan buku teks tersebut, sehingga mencapai

kompetensi yang diharapkan. Buku teks yang baik adalah buku teks yang

menyajikan bahan secara lengkap, sistematis, berkualitas, sesuai dengan tuntutan

pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta cara penyajian buku tersebut mudah

dipelajari oleh siswa. Selain itu, dari segi fisik dan aspek grafis selayaknya buku teks

harus disertai dengan ilustrasi yang menarik dalam memperjelas materi yang yang

dibicarakan, tema pada materi pembelajran dikemas dengan baik agar tumbuh minar

baca pada siswa atau siapapun yang menggunakannya. Selanjutnya, indikator yang

telah dipaparkan sebelumnya dalam buku teks harus dapat terpenuhi sebagai hasil

pembelajaran yang telah dilakukan.

Melihat berbagai permasalahan tersebut, maka penelitian terhadap buku teks

khususnya buku Bahasa Indonesia dirasa sangat penting untuk dilakukan. Selain

untuk mengetahui kelayakan sebuah buku teks, analisis buku teks pelajaran ini juga

dapat dijadikan acuan oleh guru dalam memilih buku teks pelajaran yang memenuhi

kriteria sebagai bahan ajar yang baik dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

(17)

5

yang akan dianalisis. Analisis kelayakan isi buku teks pelajaran Bahasa Indonesia

kelas VIII menggunakan instrument yang telah ditetapkan oleh BNSP, meliputi

Kesesuain Uraian Materi dengan SK dan KD (KI dan KD dalam kurikulum 2013),

Keakuratan Materi, dan Materi Pendukung Pembelajaran.

Sebelumnya sudah ada beberapa penelitian yang dilakukan berkaitan dengan

meneliti buku teks. Salah satunya penelitian yang dilakukan Heny Fenelya Silitonga

(2013) dalam skripsinya yang berjudul ”Analisis Buku Ajar Bahasa dan Sastra

Indonesia Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas IX” karangan Maryati dan

Sutopo. Berdasarkan hasil penelitiannya dapat ditarik kesimpulannya bahwa standar

kompetensi, kompetensi dasar, dan buku ajar tersebut relevan dengan kurikulum

KTSP. Sehingga buku ajar Bahasa Indonesia kelas IX tersebut layak digunakan oleh

guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Penelitian yang relevan juga ditemukan adalah skripsi Ahmad Sujai (2014) yang

berjudul ”Analisis Buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum 2013 Kajian Isi,

Bahasa, dan Tampilan.” Berdasarkan hasil penelitiannya dapat ditarik kesimpulan

bahwa kualitas isi buku siswa Bahasa Indonesia (buku kurikulum 2013) kelas VII

SMP yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

pada komponen kesesuaian materi dengan KI/KD adalah kurang bagus. Sedangkan

pada komponen kedekatan dengan lingkungan peserta didik dapat dikatakan

berkualitas bagus. Kualitas bahasa buku pada aspek atau komponen ketepatan ejaan

dapat dikatakan bagus. Pada komponen kebakuan istilahnya dapat dikatakan bagus.

Kualitas komponen kesesuaian dan kulitas tampilan buku dapat dikatakan bagus

(18)

6

Penelitian selanjutnya yang relevan adalah skripsi Desi Permata Sari Simbolon

berjudul ”Analisis Buku Ajar Bahasa Indonesia Kelas X Di SMK Swasta GKPS 2

Pematang Siantar” Berdasarkan hasil penelitiannya dapat diambil simpulan bahwa

buku ajar Bahasa Indoonesia kelas X yang dikeluarkan oleh Kemendikbud sudah

relevan, konsisten, dan cukup terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang

dianalisis berdasarkan indikator-indikator setiap prinsipnya. Indikator yang dianalisis

adalah kesesuaian isi buku dengan KI/KD, kemutakhiran materi, keberagaman nilai,

kelengkapan ruang lingkup materi, keluasan materi, kedalaman materi, kebenaran

fakta, teori, konsep, prosedur, kelengkapan penyajian secara utuh, kelogisan sajian

teori, keruntutan sajian konsep, keseimbangan materi, pembelajaran berpusat pada

peserta didik, member peluang apresiasi, memacu kreatifitas, mendorong eksplorasi,

dan memunculkan umpan balik.

Dari fenomena diatas, ada ketertarikan untuk mengkaji permasalahan tentang

penggunaan bahan ajar dan kesesuaian bahan ajar yang digunakan terhadap

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan. Tujuan

umum dari penelitian ini adalah dihasilkannya standar, kriteria serta kaidah

penggunaan buku teks bahasa Indonesia sebagai bahan ajar yang berkualitas dimana

buku teks tersebut releavan dengan kurikulum tingkat SMP. Dari uraian diatas

penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Bahan Ajar

(19)

7

B. Identifikasi Masalah

Penelitian selalu diawali dengan adanya masalah. Berdasarkan latar belakang

masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah-masalah yakni:

1. penggunaan buku teks belum memenuhi kebutuhan peserta didik, dan tidak

memiliki kelengkapan isi/ materi;

2. pengurutan temanya kurang sistematis;

3. kualitas buku dianggap di bawah standar; dan

4. pendistribusian buku yang terlambat dan tidak merata.

C. Pembatasan Masalah

Suatu masalah dalam penelitian haruslah dibatasi secara spesifik, karena peneliti

akan mengalami kesulitan dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian apabila

masalahnya terlalu luas. Batasan masalah merupakan pernyataan peneliti yang akan

dicari jawabannya melalui penelitian.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, ternyata banyak

masalah yang muncul terkait pemilihan serta penggunaan bahan ajar pada bidang

studi bahasa Indonesia. Sehubung dengan keterbatasan pada penelitian ini maka,

peneliti hanya membatasi permasalahan pada bahan ajar (Buku Teks) yang

digunakan kurang memenuhi kebutuhan yang dituntut dalam kurikulum. Penelitian

ini akan menganalisis relevansi pemilihan bahan ajar terhadap kurikulum. Dalam hal

ini peneliti membatasi maslah penelitian, yaitu Analisis Bahan Ajar Bahasa

(20)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi perumusan masalah

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana relevansi materi bahan ajar terhadap Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar?

2. Bagaimana konsistensi materi bahan ajar terhadap Kompetensi Inti-Kompetensi

Dasar?

3. Bagaimana kecukupan materi bahan ajar untuk mencapai Kompetensi

Inti-Komopetensi Dasar?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. untuk mengetahui relevansi materi bahan ajar terhadap Kompetensi

Inti-Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam buku teks SMP kelas

VIII yang dituntut dalam kurikulum 2013.

2. untuk mengetahui konsistensi materi bahan ajar terhadap Kompetensi

Inti-Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam buku teks SMP kelas

VIII yang dituntut dalam kurikulum 2013.

3. untuk mengetahui kecukupan materi bahan ajar terhadap Kompetensi

Inti-Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam buku teks SMP kelas

(21)

9

F. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap dari penelitian yang dilakukan ini, diperoleh manfaat teoritis dan

manfaat praktis yakni:

a. Manfaat Teoritis:

1. Hasil penelitian ini dapat member masukan pengembangan teori sarana

pembelajaran, khususnya terhadap bahan ajar.

2. Memberi pemahaman mendalam telaah buku teks sebagai bahan ajar sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.

3. Bisa menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan buku teks yang berkualitas di

penerbitan berikutnya.

b. Manfaat Praktis:

1. Sebagai masukan informasi teori kepada guru khususnya bidang studi bahasa

Indonesia kelas VIII dalam memilih dan menggunakan buku teks pelajaran bahasa

Indonesia yang baik.

2. Pembaca ataupun penyusun dapat mengetahui kriteria serta standar buku teks

(22)

125 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan analisis terhadap bahan ajar dalam buku teks Bahasa

Indonesia kelas VIII yang diterbitkan oleh Kemendikbud dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Buku teks Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, jika

dilihat dari prinsip relevansinya sudah relevan dengan kompetensi inti

dan kompetensi dasar kurikulum 2013 yang dianalisis dari kesesuaian isi

buku dengan KI dan KD, kemutakhiran materi, dan keberagaman nilai

yang memuat informasi berupa fakta-fakta yang terkini dan mengandung

nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat 40 KI/KD yang

dianalisis relevansinya terhadap buku tersebut. 19 KD sangat relevan, 15

KD relevan dan 6 KD tidak relevan. Jika dihitung relevansi buku

tersebut 47,5% sangat relevan, 37,5% relevan dan 15% tidak relevan.

Dengan begitu siswa dapat menambah wawasan melalui informasi yang

terkini.

2. Buku teks Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, jika

dilihat dari prinsip konsistensinya sudah konsisten dengan kompetensi

inti dan kompetensi dasar kurikulum 2013, yang dianalisis dari

kelengkapan ruang lingkup materi, keluasan materi, kedalaman materi,

(23)

126

memaparkan materi yang mampu memperluas pengetahuan siswa,

mengembangkan keterampilan siswa, dan meningkatkan sikap siswa

melalui kebenaran teori, fakta, konsep, dan pelatihan kompetensinya.

Dari 40 KD yang dianalisis terdapat 13 KD sangat relevan, 17 KD

relevan dan 10 KD tidak relevan. Jika dihitung konsistensi buku tersebut

32,5% sangat konsisten, 42,5% konsisten dan 25% tidak konsisten.

3. Buku teks Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, jika

dilihat dari prinsip kecukupannya sudah cukup dengan kompetensi inti

dan kompetensi dasar kurikulum 2013, yang dianalisis dari kelengkapan

penyajian secara utuh, kelogisan sajian teori, keruntutan sajian konsep,

keseimbangan materi dan pembelajarannya berpusat pada peserta didik

karena di dalam buku ini siswa dituntut untuk mengembangkan

kemampuan mereka, memacu kreatifitas mereka, bersikap responsif, dan

mampu berpikir kritis. Dengan begitu pola pemikiran siswa akan

terbentuk lebih baik lagi dan meningkatkan kompetensi siswa. Dari 40

KD yang dianalisi terdapat 18 KD sangat relevan, 22 KD relevan dan 0

KD tidak relevan. Jika dihitung kecukupan buku tersebut 45% sangat

cukup, 55% cukup dan 0% tidak cukup

Dengan demikian buku teks Bahasa Indonesia kelas VIII ini layak

(24)

127

B. Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian di atas, maka yang menjadi saran

peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi guru Bahasa Indonesia agar lebih bijak dalam memilih buku ajar

yang hendak digunakan oleh siswa.

2. Bagi peneliti agar menjadikan penelitian ini sebagai sumber informasi,

bahan masukan, dan menambah wawasan sehingga bermanfaat dalam

(25)

128

DAFTAR PUSTAKA

Abidin,Y. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung : Refika Aditama.

Arikuntoro. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikuntoro, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Azhar, Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Dakir, H. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Fenelya, Heny Silitonga. 2014. Analisis Buku Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia

Sekolah Menengah Pertama Kelas IX. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Juarsih, Cicih dan Dirman. 2014. Pengembangan Kurikulum.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Kemedikbud. 2013. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: Menteri Pendidik dan Kebudayaan.

Kurinasih, dkk. 2014. Sukses Implementasikan Kurikulum 2013. Jakarta : Kata Pena.

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Majid, Abdul. 2007. perencanaan Pembelajaran .Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslimin. 2011. Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas IX dengan Pendekatan Tematik. dalam jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Universitas

(26)

129

Mursini. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Medan: Unimed Press.

Muslich, Masnur. 2010. Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas itu Mudah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sari, Desi Permata. 2015. Analisis Buku Ajar Bahasa Indonesia Sekolah Menengah

Kejuruan Kelas X .Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Sallyanti. 2013. Teori Kerangka Konseptual. Jakarta : Gramedia Widiasarana.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhertuti. 2013. Ketidakseimbangan Materi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam

Kurikulum 2013 .Jakarta: UNJ.

Susanto, Heru. 2013. “Teknik Penyusunan Buku Ajar.” Workshop Penyusunan Buku Ajar Universitas Muhammadiyah, Jakarta.

Syahrum, Salim. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CitaPustaka Media.

Tarigan, H.G. & Tarigan, Djago. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. & Tarigan, Djago.1993. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung : Angkasa.

Widodo, Chomsin S. dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis

Kompetensi, Jakarta: Gramedia.

Widodo, S. dan Jasmadi. 2008. Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gramedia.

http://eprints.walisongo.ac.id/1736/3/093911053_Bab2.pdf (diakses pada tanggal 14 Januari 2016)

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Landasan_Kurikulum.pdf (diakses pada tanggal 14 Januari 2016)

http://digilib.uinsby.ac.id/1697/5/Bab%202.pdf (diakses pada tanggal 16 Januari 2016)

Gambar

Tabel 4.1 Relevansi Materi Ajar terhadap Kompetensi Dasar ........................52

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta evaluasi formulir isian kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan

B Wisuda Akademi Manajemen Putra Jaya Yogyakarta Inseminator Butuh Pengalaman Lapangan Yang

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang berjudul “ EFEKTIVITAS PENCUCIAN DAN PENYEMPROTAN BEBERAPA CAIRAN PENCUCI TERHADAP UMUR SIMPAN BUAH TOMAT

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang

Dari Tabel 3-2 diketahui bahwa sektor penerbangan atau pesawat udara yang meng- gunakan bahan bakar avtur akan menghasilkan emisi 71,5 kg CO2 dan 78 kg CHj untuk setiap 1000

D. melanogaster Mangga, Nangka dan Tomat Sumber : Data Primer setelah diolah, 2015. Berdasarkan Tabel 2 diperoleh data bahwa lalat buah yang paling banyak menyerang buah di

Jawaban kode F1, F2, dan F4 menunjukkan bahwa subjek sudah memahami dengan baik pertanyaan yang diberikan, hal ini dapat disimpulkan karena subjek benar dalam menuliskan apa