ANALISIS BAHAN AJAR DALAM BUKU TEKS
BAHASA INDONESIA KELAS VIII
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
AYU RAHMADANI
NIM 2123311009
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
AYU RAHMADANI NIM 2123311009 “Analisis Bahan Ajar dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VIII” Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi, konsistensi, dan kecukupan isi buku ajar Bahasa Indonesia kelas VIII dengan kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013 yang dilihat dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum Bahasa Indonesia. Objek penelitian ini adalah buku teks pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII. Instrumen penelitian ini ialah lembar penilaian kesesuaian isi buku dengan kurikulum.
Buku yang dianalisis adalah buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VIII karya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014 (edisi revisi). Buku teks Bahasa Indonesia ini jika dilihat dari buku guru maupun buku siswa sudah baik dan layak unttuk digunakan.
Buku ini relevan dengan kurikulum yang berlaku. Dikatakan relevan karena dari indikator yang dinalisis, buku ini sudah menyajikannya dengan baik yang mana terdapat keberagaman nilai dan materinya mutakhir. Secara keseluruhan terdapat 40 KD. 15 KD (47,5%) relevan, 18 KD sangat relevan (37,5%) dan 6 KD tidak relevan (15%). Berdasarkan konsistensinya, buku ini sudah konsisten. Indikator yang termasuk dalam prinsip konsistensi sebahagian besar sudah dijabarkan dalam buku ini dengan sangat baik. Terdapat 17 KD (42,5%) konsisten, 13 KD (32,5%) sangat konsisten, dan 10 KD (25%) tidak konsisten. prinsip kecukupan terdapat 22 KD (55%) cukup, 18 KD (45%) sangat cukup dan 0 KD (0%) tidak cukup. Dengan begitu buku teks ini layak digunakan guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Adapun judul Skripsi penulis adalah “Analisis Bahan Ajar dalam
Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VIII.” Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri
Medan.
Untuk menyelesaikan Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,
4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa
dan Seni,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia,
6. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing Skripsi,
7. Drs. M. Joharis, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,
8. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Dosen Penguji,
iii
10.Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri
Medan,
11.Teristimewa Ayahanda Sugiono, Ibunda Siti Asni, kakanda Bagus
Wicaksono, Adinda Gita Anisa Utami dan Utari Anggita atas segala
motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan materil yang senantiasa
diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,
12.Sahabat hati Risfandy Satria Perdana yang selalu memberi semangat
berjung demi masa depan.
13.Sahabat SMA tercinta tempat berbagi suka duka Devi Rismayanti, Nabilla
Nasution, Diah Sari Wahyuni, Nur Jannah Nasution.
14. Teman-teman semasa perkuliahan, khususnya Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia kelas Ekstensi C. Terkhusus Maria Ruth Febriani, Sri
Rezeki Ramadhani, Chairiyah, Putri Silaban dan Ika Adha Noor.
15. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian Skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Medan, Juni 2016
Peneliti,
Ayu Rahmadani
iv
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kerangka Teoritis ... 10
1. Analisis Bahan Ajar ... 10
a. Pengertian Analisis... 10
b. Pengertiann Bahan Ajar ... 11
c. Analisis Bahan Ajar ... 12
2. Buku Teks Bahasa Indonesia ... 13
a. Pengertian Buku Teks ... 13
b. Fungsi Buku Teks ... 14
c. Kualitas Buku Teks ... 17
d. Keterbatasan Buku Teks ... 18
e. Jenis-jenis Buku Teks ... 19
v
g. Kriteria Pemilihan Buku Teks ... 23
3. BukuTeksBahasa Indonesia ... 25
4. Kurikulum 2013 ... 26
a) Latar Belakang Kurikulum 2013 ... 26
b) Bahasa Indonesia dalam Kurikulum2013 ... 30
c) Analisis Buku Ajar Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 ... 31
B. Kerangka Konseptual ... 37
C. Pertanyaan Penelitian ... 38
BAB III METODE PENELITIAN ... 39
A. Metode penelitian ... 39
B. Instrumen Penelitian... 40
C. Teknik Pengolahan Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
B. Pembahasan Penelitian ... 114
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 125
A. Simpulan ... 125
B. Saran ... 127
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Relevansi Materi Ajar terhadap Kompetensi Dasar ...52
Tabel 4.2 Konsistensi Materi Ajar terhadap Kompetensi Dasar ...63
Tabel 4.3 Kecukupan Materi Ajar terhadap Kompetensi Dasar ...83
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1.1 Kesesuaian Isi terhadap KI/KD …... 59
Gambar 4.1.2 Kemutakhiran Materi ………. 60
Gambar 4.1.3 Keberagaman Nilai ……… 61
Gambar 4.2.1 Kelengkapan Ruang Lingkup Materi ……… 74
Gambar 4.2.2 Keluasan Materi ……….... 75
Gambar 4.2.3 Kedalaman Materi ………. 76
Gambar 4.2.4 Kebenaran Fakta ……… 77
Gambar 4.2.5 Kebenaran Konsep ………. 78
Gambar 4.2.6 Kebenaran Teori ……… 79
Gambar 4.2.7 Kebenaran Prosedur ………... 80
Gambar 4.3.1 Kelengkapan Penyajian secara Utuh ……….. 95
Gambar 4.3.2 Kelogisan Sajian Teori ……… 96
Gambar 4.3.3 Keruntutan Sajian Konsep ……….. 97
Gambar 4.3.4 Keseimbangan Sajian Materi ………. 98
Gambar 4.3.5 Berpusat pada Peserta Didik ……….. 99
Gambar 4.3.6 Mendorong Eksplorasi ……… 100
Gambar 4.3.7 Memberi Peluang Apresiasi ……… 101
Gambar 4.3.8 Memacu Kreatifitas ………. 102
Gambar 4.3.9 Memunculkan Umpan Balik ………... 103
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2013 dunia pendidikan Indonesia melahirkan terobosan baru dengan
lahirnya Kurikulum 2013. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, Kurikulum 2013
dirancang sebagai pengembangan dari Kurikulum 2006 yang sudah ada, dengan tujuan
agar peserta didik dapat menjawab tantangan masa depan serta mencapai Generasi
Emas. Kurikulum adalah alat yang diperlukan untuk keberhasilan pendidikan, tanpa
kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit tercapainya tujuan dan sasaran pendidikan
yang diinginkan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu
terus menerus dilakukan. Upaya meningkatkan pendidikan tersebut dilakukan baik
secara konvensional maupun inovatif. Salah satu upaya yang dikeluarkan adalah
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pada tahun 2003, dan peraturan
pemerintah No.19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah
dilakukan penataan kembali dalam Peraturan Pemerintah No.32 tahun 2013.
Perubahan mulai dari kurikulum lama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
sampai yang terbaru Kurikulum 2013 telah menimbulkan berbagai dampak terhadap
komponen pendidikan.
Kurikulum yang diberlakukan di Indonesia pada semester genap 2014/2015
adalah kurikulum 2013 dan KTSP 2006. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar
dan Menengah Anies Rasyid Baswedan (Jakarta-Harian Haluan, tanggal 06 Desember
2014 : Menteri Anies Stop Kurikulum 2013) mengatakan bahwa keputusan ini keluar
2
penataran guru, serta pendampingan guru dan kepala sekolah yang belum merata.
Tahap implementasi Kurikulum 2013 dimulai pada tahun pelajaran 2013/2014,
sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk Kelas 1, 4, 7, dan 10, secara bertahap
dan terbatas. Pada periode berikutnya, tahun pelajaran 2014/2015 seluruh sekolah di
Indonesia wajib mengimplementasikan Kurikulum 2013 untuk Kelas 1, 2, 4, 5, 7, 8,
10, dan 11. Dalam proses selanjutnya, pada Desember 2014, melalui berbagai
pertimbangan dan review, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies
Baswedan memutuskan untuk meninjau kembali pelaksanaan Kurikulum 2013 di
seluruh Indonesia melalui Permendikbud No. 160 Tahun 2015. Peraturan Menteri
tersebut mengatur bahwa sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013 selama
satu semester wajib kembali ke Kurikulum 2006 dan sekolah yang sudah
mengimplementasikan selama tiga semester pada saat Permendikbud tersebut
diberlakukan dipersilahkan untuk tetap melanjutkan implementasi Kurikulum 2013.
Dalam penelitian ini saya berpusat pada masalah Bahan Ajar. Bahan Ajar yang
dimaksud adalah buku teks atau buku pegangan yang berperan sebagai pedoman untuk
mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari dalam proses pembelajaran.
Buku teks berisi bahan/materi dalam bentuk tertulis yang digunakan sebagai sumber
informasi bagi peserta didik dan pengajar. Bahan ajar memiliki posisi yang sangat
penting dalam pembelajaran. Majid (2007:174) mengungkapkan bahwa “ bahan ajar
adalah segala bentuk bahan, informasi, alat dan teks yang digunakan untuk membantu
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar”. Menurut Gafur (dalam Mursni,
3
diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Sangat jelas bahwa dalam suatu proses
belajar mengajar komponen yang sangat penting salah satunya adalah bahan ajar.
Pemilihan bahan ajar pun tidaklah boleh asal-asalan dan harus sesuai dengan
kebutuhan materi yang diajarkan. Disisi lain, bahan ajar memiliki kedudukan menjadi
alat tercapainya Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
Kurikulum 2013 yang menekankan kegiatan interaktif di kelas ternyata menemui
kendala saat diterapkan di lapangan. Tidak semua sekolah mampu menyediakan
fasilitas yang bisa menunjang terlaksananya kurikulum 2013 dengan baik. Bahkan
didaerah terpelosok masih banyak yang belum tersentuh oleh pemerintah dalam
mensosialisasikan kurikulum 2013 dan dalam pendistribusian buku teks pun masih
banyak sekolah yang belum mendapatkan buku pegangan kurikulum 2013.
Materi pembelajaran yang dipilih oleh guru utuk dipelajari oleh siswa harus berisi
materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar. Maka dari itu pemilihan dari bahan ajar haruslah mengacu pada
Kompetensi Inti. Salah satu bahan ajar yang selalu digunakan sebagai sumber belajar
adalah buku. Buku berperan sebagai sarana dalam pendidikan yang peranannya
sangat penting guna mencapai tujuan pendidikan. Buku yang digunakan sebagai
sumber pembelajaran utama dalam suatu bidang studi disebut buku teks ataupun
buku pelajaran atau bisa juga disebut buku teks pelajaran.
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penggunaan buku teks dalam upaya
penyediaan buku pendidikan yang bermutu melalui peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendikbud) Nomor 2 tahun 2008. Salah satu isinya menyatakan bahwa
4
menengah atau pergurua tinggi. Kemudian yang bertanggung jawab terhadap
penyediaan buku adalah pusat kurikulum dan perbukuan (Puskurbuk). Puskurbuk
juga bertugas untuk melakukan penilaian buku teks pelajaran.
Pemilihan buku teks yang baik hendaknya harus berdasarkan pada kurikulum
yang telah ditetapkan, bahasa yang digunakan pun haruslah sesuai dengan bahasa
yang dimengerti oleh siswa, kalimat yang digunakan lebih efektif dan sederhana
sehingga mudah dimengerti oleh siswa, relevan dengan tingkat perkembangan dan
karakteristik siswa yang akan menggunakan buku teks tersebut, sehingga mencapai
kompetensi yang diharapkan. Buku teks yang baik adalah buku teks yang
menyajikan bahan secara lengkap, sistematis, berkualitas, sesuai dengan tuntutan
pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta cara penyajian buku tersebut mudah
dipelajari oleh siswa. Selain itu, dari segi fisik dan aspek grafis selayaknya buku teks
harus disertai dengan ilustrasi yang menarik dalam memperjelas materi yang yang
dibicarakan, tema pada materi pembelajran dikemas dengan baik agar tumbuh minar
baca pada siswa atau siapapun yang menggunakannya. Selanjutnya, indikator yang
telah dipaparkan sebelumnya dalam buku teks harus dapat terpenuhi sebagai hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.
Melihat berbagai permasalahan tersebut, maka penelitian terhadap buku teks
khususnya buku Bahasa Indonesia dirasa sangat penting untuk dilakukan. Selain
untuk mengetahui kelayakan sebuah buku teks, analisis buku teks pelajaran ini juga
dapat dijadikan acuan oleh guru dalam memilih buku teks pelajaran yang memenuhi
kriteria sebagai bahan ajar yang baik dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
5
yang akan dianalisis. Analisis kelayakan isi buku teks pelajaran Bahasa Indonesia
kelas VIII menggunakan instrument yang telah ditetapkan oleh BNSP, meliputi
Kesesuain Uraian Materi dengan SK dan KD (KI dan KD dalam kurikulum 2013),
Keakuratan Materi, dan Materi Pendukung Pembelajaran.
Sebelumnya sudah ada beberapa penelitian yang dilakukan berkaitan dengan
meneliti buku teks. Salah satunya penelitian yang dilakukan Heny Fenelya Silitonga
(2013) dalam skripsinya yang berjudul ”Analisis Buku Ajar Bahasa dan Sastra
Indonesia Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas IX” karangan Maryati dan
Sutopo. Berdasarkan hasil penelitiannya dapat ditarik kesimpulannya bahwa standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan buku ajar tersebut relevan dengan kurikulum
KTSP. Sehingga buku ajar Bahasa Indonesia kelas IX tersebut layak digunakan oleh
guru dan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penelitian yang relevan juga ditemukan adalah skripsi Ahmad Sujai (2014) yang
berjudul ”Analisis Buku Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum 2013 Kajian Isi,
Bahasa, dan Tampilan.” Berdasarkan hasil penelitiannya dapat ditarik kesimpulan
bahwa kualitas isi buku siswa Bahasa Indonesia (buku kurikulum 2013) kelas VII
SMP yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
pada komponen kesesuaian materi dengan KI/KD adalah kurang bagus. Sedangkan
pada komponen kedekatan dengan lingkungan peserta didik dapat dikatakan
berkualitas bagus. Kualitas bahasa buku pada aspek atau komponen ketepatan ejaan
dapat dikatakan bagus. Pada komponen kebakuan istilahnya dapat dikatakan bagus.
Kualitas komponen kesesuaian dan kulitas tampilan buku dapat dikatakan bagus
6
Penelitian selanjutnya yang relevan adalah skripsi Desi Permata Sari Simbolon
berjudul ”Analisis Buku Ajar Bahasa Indonesia Kelas X Di SMK Swasta GKPS 2
Pematang Siantar” Berdasarkan hasil penelitiannya dapat diambil simpulan bahwa
buku ajar Bahasa Indoonesia kelas X yang dikeluarkan oleh Kemendikbud sudah
relevan, konsisten, dan cukup terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
dianalisis berdasarkan indikator-indikator setiap prinsipnya. Indikator yang dianalisis
adalah kesesuaian isi buku dengan KI/KD, kemutakhiran materi, keberagaman nilai,
kelengkapan ruang lingkup materi, keluasan materi, kedalaman materi, kebenaran
fakta, teori, konsep, prosedur, kelengkapan penyajian secara utuh, kelogisan sajian
teori, keruntutan sajian konsep, keseimbangan materi, pembelajaran berpusat pada
peserta didik, member peluang apresiasi, memacu kreatifitas, mendorong eksplorasi,
dan memunculkan umpan balik.
Dari fenomena diatas, ada ketertarikan untuk mengkaji permasalahan tentang
penggunaan bahan ajar dan kesesuaian bahan ajar yang digunakan terhadap
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan. Tujuan
umum dari penelitian ini adalah dihasilkannya standar, kriteria serta kaidah
penggunaan buku teks bahasa Indonesia sebagai bahan ajar yang berkualitas dimana
buku teks tersebut releavan dengan kurikulum tingkat SMP. Dari uraian diatas
penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Bahan Ajar
7
B. Identifikasi Masalah
Penelitian selalu diawali dengan adanya masalah. Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, dapat diidentifikasi masalah-masalah yakni:
1. penggunaan buku teks belum memenuhi kebutuhan peserta didik, dan tidak
memiliki kelengkapan isi/ materi;
2. pengurutan temanya kurang sistematis;
3. kualitas buku dianggap di bawah standar; dan
4. pendistribusian buku yang terlambat dan tidak merata.
C. Pembatasan Masalah
Suatu masalah dalam penelitian haruslah dibatasi secara spesifik, karena peneliti
akan mengalami kesulitan dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian apabila
masalahnya terlalu luas. Batasan masalah merupakan pernyataan peneliti yang akan
dicari jawabannya melalui penelitian.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, ternyata banyak
masalah yang muncul terkait pemilihan serta penggunaan bahan ajar pada bidang
studi bahasa Indonesia. Sehubung dengan keterbatasan pada penelitian ini maka,
peneliti hanya membatasi permasalahan pada bahan ajar (Buku Teks) yang
digunakan kurang memenuhi kebutuhan yang dituntut dalam kurikulum. Penelitian
ini akan menganalisis relevansi pemilihan bahan ajar terhadap kurikulum. Dalam hal
ini peneliti membatasi maslah penelitian, yaitu Analisis Bahan Ajar Bahasa
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi perumusan masalah
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana relevansi materi bahan ajar terhadap Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar?
2. Bagaimana konsistensi materi bahan ajar terhadap Kompetensi Inti-Kompetensi
Dasar?
3. Bagaimana kecukupan materi bahan ajar untuk mencapai Kompetensi
Inti-Komopetensi Dasar?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. untuk mengetahui relevansi materi bahan ajar terhadap Kompetensi
Inti-Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam buku teks SMP kelas
VIII yang dituntut dalam kurikulum 2013.
2. untuk mengetahui konsistensi materi bahan ajar terhadap Kompetensi
Inti-Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam buku teks SMP kelas
VIII yang dituntut dalam kurikulum 2013.
3. untuk mengetahui kecukupan materi bahan ajar terhadap Kompetensi
Inti-Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam buku teks SMP kelas
9
F. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap dari penelitian yang dilakukan ini, diperoleh manfaat teoritis dan
manfaat praktis yakni:
a. Manfaat Teoritis:
1. Hasil penelitian ini dapat member masukan pengembangan teori sarana
pembelajaran, khususnya terhadap bahan ajar.
2. Memberi pemahaman mendalam telaah buku teks sebagai bahan ajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.
3. Bisa menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan buku teks yang berkualitas di
penerbitan berikutnya.
b. Manfaat Praktis:
1. Sebagai masukan informasi teori kepada guru khususnya bidang studi bahasa
Indonesia kelas VIII dalam memilih dan menggunakan buku teks pelajaran bahasa
Indonesia yang baik.
2. Pembaca ataupun penyusun dapat mengetahui kriteria serta standar buku teks
125 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melakukan analisis terhadap bahan ajar dalam buku teks Bahasa
Indonesia kelas VIII yang diterbitkan oleh Kemendikbud dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Buku teks Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, jika
dilihat dari prinsip relevansinya sudah relevan dengan kompetensi inti
dan kompetensi dasar kurikulum 2013 yang dianalisis dari kesesuaian isi
buku dengan KI dan KD, kemutakhiran materi, dan keberagaman nilai
yang memuat informasi berupa fakta-fakta yang terkini dan mengandung
nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat 40 KI/KD yang
dianalisis relevansinya terhadap buku tersebut. 19 KD sangat relevan, 15
KD relevan dan 6 KD tidak relevan. Jika dihitung relevansi buku
tersebut 47,5% sangat relevan, 37,5% relevan dan 15% tidak relevan.
Dengan begitu siswa dapat menambah wawasan melalui informasi yang
terkini.
2. Buku teks Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, jika
dilihat dari prinsip konsistensinya sudah konsisten dengan kompetensi
inti dan kompetensi dasar kurikulum 2013, yang dianalisis dari
kelengkapan ruang lingkup materi, keluasan materi, kedalaman materi,
126
memaparkan materi yang mampu memperluas pengetahuan siswa,
mengembangkan keterampilan siswa, dan meningkatkan sikap siswa
melalui kebenaran teori, fakta, konsep, dan pelatihan kompetensinya.
Dari 40 KD yang dianalisis terdapat 13 KD sangat relevan, 17 KD
relevan dan 10 KD tidak relevan. Jika dihitung konsistensi buku tersebut
32,5% sangat konsisten, 42,5% konsisten dan 25% tidak konsisten.
3. Buku teks Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, jika
dilihat dari prinsip kecukupannya sudah cukup dengan kompetensi inti
dan kompetensi dasar kurikulum 2013, yang dianalisis dari kelengkapan
penyajian secara utuh, kelogisan sajian teori, keruntutan sajian konsep,
keseimbangan materi dan pembelajarannya berpusat pada peserta didik
karena di dalam buku ini siswa dituntut untuk mengembangkan
kemampuan mereka, memacu kreatifitas mereka, bersikap responsif, dan
mampu berpikir kritis. Dengan begitu pola pemikiran siswa akan
terbentuk lebih baik lagi dan meningkatkan kompetensi siswa. Dari 40
KD yang dianalisi terdapat 18 KD sangat relevan, 22 KD relevan dan 0
KD tidak relevan. Jika dihitung kecukupan buku tersebut 45% sangat
cukup, 55% cukup dan 0% tidak cukup
Dengan demikian buku teks Bahasa Indonesia kelas VIII ini layak
127
B. Saran
Sehubungan dengan hasil penelitian di atas, maka yang menjadi saran
peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi guru Bahasa Indonesia agar lebih bijak dalam memilih buku ajar
yang hendak digunakan oleh siswa.
2. Bagi peneliti agar menjadikan penelitian ini sebagai sumber informasi,
bahan masukan, dan menambah wawasan sehingga bermanfaat dalam
128
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Y. 2014. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung : Refika Aditama.
Arikuntoro. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikuntoro, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Azhar, Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dakir, H. 2010. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Emzir. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Fenelya, Heny Silitonga. 2014. Analisis Buku Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia
Sekolah Menengah Pertama Kelas IX. Skripsi. Universitas Negeri Medan.
Juarsih, Cicih dan Dirman. 2014. Pengembangan Kurikulum.Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kemedikbud. 2013. Buku Paket Siswa Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: Menteri Pendidik dan Kebudayaan.
Kurinasih, dkk. 2014. Sukses Implementasikan Kurikulum 2013. Jakarta : Kata Pena.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Majid, Abdul. 2007. perencanaan Pembelajaran .Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muslimin. 2011. Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas IX dengan Pendekatan Tematik. dalam jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Universitas
129
Mursini. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Medan: Unimed Press.
Muslich, Masnur. 2010. Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas itu Mudah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sari, Desi Permata. 2015. Analisis Buku Ajar Bahasa Indonesia Sekolah Menengah
Kejuruan Kelas X .Skripsi. Universitas Negeri Medan.
Sallyanti. 2013. Teori Kerangka Konseptual. Jakarta : Gramedia Widiasarana.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhertuti. 2013. Ketidakseimbangan Materi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam
Kurikulum 2013 .Jakarta: UNJ.
Susanto, Heru. 2013. “Teknik Penyusunan Buku Ajar.” Workshop Penyusunan Buku Ajar Universitas Muhammadiyah, Jakarta.
Syahrum, Salim. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CitaPustaka Media.
Tarigan, H.G. & Tarigan, Djago. 1986. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. & Tarigan, Djago.1993. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung : Angkasa.
Widodo, Chomsin S. dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi, Jakarta: Gramedia.
Widodo, S. dan Jasmadi. 2008. Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gramedia.
http://eprints.walisongo.ac.id/1736/3/093911053_Bab2.pdf (diakses pada tanggal 14 Januari 2016)
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Landasan_Kurikulum.pdf (diakses pada tanggal 14 Januari 2016)
http://digilib.uinsby.ac.id/1697/5/Bab%202.pdf (diakses pada tanggal 16 Januari 2016)