PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN PASSING SIMULASI GAME PADA ATLET SEPAK BOLA U-12 TAHUN
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat- Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Khairul Nasution
Nim : 6123121029
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan variasi latihan passing simulasi game pada atlet sepak bola U-12 tahun. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain sepak bola U-12 tahun yang berasal dari tiga SSB yang ada di kota Medan, yaitu SSB Sejati Pratama, SSB Bima Sakti Kosek dan SSB Patriot Medan. Variasi yang telah dibuat terlebih dahulu divalidasi 3 orang ahli, 1 orang merupakan pelatih yang berasal dari SSB Sejati Pratama, 1 orang merupakan akademisi olahraga yang berasal dari Universitas Negeri Medan yang mempunyai latar belakang pendidikan olahraga, dan 1 orang merupakan ahli media yang biasa melakukan editing tulisan. Uji kelompok kecil melibatkan 18 orang pemain sepak bola U-12 tahun dan uji kelompok besar melibatkan 30 orang pemain sepak bola U-12 tahun. Variasi latihan passing simulasi game pada atlet sepak bola U-12 tahun berjumlah 10 variasi. Hasil dari validasi ahli bahwa hanya 9 variasi yang valid yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan passing sepak bola dimana persentase validitasnya adalah 75%-94%. Sementara 1 variasi tidak valid sebab hasil persentasi validitasnya adalah 58%, yang mana menurut analisis persentase validasi maknanya adalah diganti atau tidak dipakai.
Hasil uji kelompok kecil terhadap 18 orang pemain menunjukkan bahwa 9 variasi tersebut sudah memenuhi kriteria layak atau valid. Persentase validitas dari angket yang telah dibagikan kepada sampel menunjukkan bahwa 88%-100% mereka mengakui bahwa variasi tersebut sudah memenuhi kriteria untuk meningkatkan kemampuan passing dalam permainan sepak bola.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah
memberikan rahmat dan kasih sayangnya kepada penulis, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan Skiripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Pengembangan
Variasi Latihan Passing Simulasi Game Pada Atlet Sepak Bola U-12 Tahun”.
Skiripsi yang diajukan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Olahraga di
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih kurang sempurna. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan adanya saran maupun kritik dari para pembaca
dan semua pihak yang mengarah kepada perbaikan penyusunan skripsi ini. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimah kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK Unimed, Bapak Drs.
Suharjo, M.Pd selaku Wakil Dekan I FIK Unimed, Bapak Syamsul Gultom
SKM. M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK Unimed dan Bapak Drs. Mesnan,
M.Kes selaku Wakil Dekan III FIK Unimed.
3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga,
Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga, yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
iii
4. Ibu Dr. Rahma Dewi, M.Pd selaku pembimbing skiripsi dan pembimbing
akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
skiripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak Dr. Amir Supriadi, M.Pd dan Bapak Mahmuddin Matondang, S.Pd,
M.Pd yang telah menjadi pengarah I dan II.
6. Staf pengajar dan staf pegawai FIK UNIMED yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan kemudahan administrasi dalam proses perkuliahan
7. Secara khusus dan teristimewa terimah kasih kepada Ayah handa Arwin Saleh
Nst, dan Ibunda Seri Bulan sebagai sumber motivasi saya.
8. Terima kasih kepada Kakanda Erlina Arfina Nasution, Abangda Asril Rifai
Nasution dan semua adik saya Ali Akbar Nst dan Rahmatsyah Andhika
Nasution.
9. Terima kasih kepada Bapak Coach Sunyoto, Bapak Adi Mainur dan Bapak
Syahril WP.
10.Terima kasih kepada para ahli Bapak Nurkadri Gunri S.Pd, M.Pd, Bapak
Sunyoto, dan Saudara Muhammad Husni, Amd yang telah banyak membantu
saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
11.Terima kasih kepada semua atlet sepak bola Ssb Sejati Pratama, Ssb Bima
Sakti Kosek, dan Ssb Patriot Medan.
12.Terima kasih kepada teman-teman satu kos yang telah banyak membantu dan
memberikan support kepada saya.
13.Terkhusus terima kasih kepada teman-teman seperjuangan di PKO Reguler B
iv
secara keseluruhan kepada teman-teman PKO stambuk 2012 serta
abang-abang stambuk PKO dan adik-adik stambuk PKO yang juga banyak
membantu saya.
Akhir kata, penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini dapat
bermamfaat bagi para pembaca sekaligus gambaran untuk kemajuan skripsi
lainnya. Dan jikan ada saran atau kritik yang sifatnya membangun agar penulis
lebih baik lagi, penulis akan menerima dengan senang hati.
Medan, Februari 2017 .
Penulis,
v
5. Hakikat Pengembangan (R&D) ... 40
vi
9. Agility Left Cross ... 60
10.Agility Right Cross ... 62
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ` A. Model Pengembangan ... 64
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 64
C. Sasaran Penelitian ... 64
D. Karakteristik Sasaran Penelitian ... 65
E. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 65
F. Langkah – Langkah Pengembangan Model ... 65
G. Teknik Analisis Data ... 70
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ... 72
B. Desain Awal Produk ... 73
C. Hasil Validasi ... 94
D. Hasil Pengujian Tahap Pertama ... 101
E. Hasil Pengujian Tahap Kedua ... 103
F. Penyempurnaan Produk ... 105
G. Pembahasan Produk ... 125
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 132
B. Saran ... 132
DAFTAR PUSTAKA ... 134
vii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Hal
1. Lapangan Sepak bola ... 18
2. Bola yang digunakan dalam permaina sepak bola ... 19
3. Jersey tim nasional Indonesia ... 20
4. Wasit sepak bola ... 21
12. Peningkatan beban latihan untuk 4 minggu ... 34
13. Peningkatan beban latihan jangka panjang ... 34
viii
DAFTAR TABEL
TABEL Hal
1. Rekapitulasi Penilaian Instrument Oleh Ahli ... 94
2. Analisis Persentase Hasil Validasi ... 71/96 3. Hasil Rekapitulasi Penilaian Instrumen Model ... 96
4. Evaluasi Pelatih Terhadap Rancangan Model ... 99
5. Evaluasi Akademisi Olahraga Terhadap Rancangan Moadel ... 100
ix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Hal
1. Analisis Kebutuhan ... 135
2. Tabel Analisis Kebutuhan ... 136
3. Instrumen Evaluasi Pelatih ... 138
4. Instrumen Evaluasi Akademisi Olahraga ... 142
5. Instrumen Evaluasi Ahli Media ... 147
6. Indikator Evaluasi Ahli ... 151
7. Angket Uji Coba Kelompok Kecil ... 152
8. Angket Uji Coba Kelompok Besar ... 153
9. Rekapitulasi Angket Uji Coba Kelompok Kecil
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman manusia menyadari
pentingnya aktivitas olahraga, olahraga memiliki peranan penting dalam
kehidupan manusia, melalui olahraga dapat membentuk manusia yang sehat
jasmani dan rohani serta memiliki watak disiplin dan pada akhirnya akan
membentuk manusia yang berkualitas, dengan demikian manusia semakin
memperhatikan kegiatan olahraga dalam kehidupan.
Makna olahraga adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau
lebih yang merupakan regu atau rombongan, ikut serta dalam aktivitas fisik untuk
mendapatkan kesenangan. Tujuan utama olahraga bukan hanya pembangunan
fisik saja melainkan juga pembangunan mental dan spiritual.
Banyak maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut
baik untuk anak-anak hingga orang dewasa. Pada perkembangannya olahraga
terbagi dalam olahraga prestasi, olahraga rekreasi dan olahraga pendidikan.
Olahraga prestasi merupakan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara
profesional yang memiliki tujuan untuk mendapatkan dan meraih suatu prestasi
tertentu. Tujuan dari olahraga prestasi adalah untuk meraih prestasi dari bidang
yang diperlombakan baik di tingkat daerah, nasioanal dan juga internasional.
Salah satu cabang olahraga yang sudah berkembang lama dan sudah profesional
2
Sepak bola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang
dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing terdiri atas 11 orang
pemain. Saat memainkan bola, pemain diperbolehkan untuk menggunakan seluruh
anggota badan kecuali tangan dan lengan, hanya penjaga gawang yang
diperbolehkan untuk memainkan bola dengan menggunakan tangan di dalam
kotak penalti. Cara mendapatkan poin yaitu dengan memasukkan bola ke gawang
lawan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Dalam pertandingan sepak bola terdapat beberapa teknik yang harus
dikuasai oleh setiap pemain. Teknik dasar bermain sepak bola terdiri dari: teknik
mengoper, teknik menendang, teknik menahan bola, teknik menggiring bola,
teknik gerak tipu, teknik menyundul bola, teknik merebut bola, dan teknik
lemparan kedalam yang baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan
rutin dan penuh kedisiplinan.
Passing adalah teknik yang sangat penting dalam permainan sepak bola
dimana sangat bermanfaat digunakan untuk mengoper bola kepada teman,
mengoper jarak pendek, mengoper jarak jauh, juga menghasilkan gol. Karena
pentingnya kemampuan passing dalam sepak bola sehingga perlu dilatih agar
setiap pemain mempunyai kemampuan passing yang baik dan sangat penting
untuk dilatih sejak usia dini agar kemampuan passing setiap atlet bisa menjadi
sebuah gerakan yang otomatis.
Selain melatih teknik bermain kemampuan fisik, taktik dan mental
bertanding dalam sepak bola harus didasari landasan pembinaan yang benar dan
3
kemampuan bermain sepak bola semakin baik. Diketahui bersama permainan
sepak bola adalah suatu permainan yang menuntut kemampuan teknik–taktik dan
strategi yang baik, kemampuan fisik yang baik juga kemampuan kerjasama tim
yang optimal. Tentu pelatih harus mempertimbangkan program latihan yang
berbeda bagi anak anak, remaja dan juga orang dewasa sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan gerak anak tersebut.
Latihan passing sepak bola merupakan salah satu latihan yang paling
digemari atlet. Terbukti bahwa mereka sangat serius dalam melakukan latihan
tersebut. Latihan passing dengan metode simulasi game merupakan hal yang lebih
mendekatkan para anak untuk memahami pola permainan dengan menggunakan
passing tersebut. Simulasi game merupakan puncak dari latihan atlet dalam
melakukan latihan, sebab latihan simulasi game sering dilakukan oleh pelatih
untuk menghilangkan kebosanan maupun kejenuhan pada saat melakukan latihan.
Untuk dapat menguasi semua teknik dasar dalam permainan harus selalu
rutin melakukan latihan dan juga harus sering dibarengi dengan uji coba
pertandingan, selain itu juga bisa dilakukan simulasi permainan pada saat latihan.
Simulasi adalah metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk
tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya. Sementara itu permainan
dapat disimpulkan sebagai aktifitas yang dilakukan oleh beberapa orang untuk
mencari kesenangan. Permainan sepak bola salah satu permainan yang paling
4
Simulasi permainan (game) sering dilakukan oleh club-club sepak bola,
khususnya pada saat latihan. Sebab latihan simulasi permainan dapat
mengembangkan kreativitas atlet pada saat bertanding yang sesungguhnya.
Latihan dengan simulasi game memberikan suasana gembira terhadap
anak pada saat latihan. Dengan demikian anak tidak akan merasa terbebani pada
saat melakukan program-program yang telah direncanakan oleh pelatih. Bermain
pada hakikatnya merupakan hal yang utuh, tidak tergantung pada ganjaran dari
luar atau orang lain. Latihan dengan rasa senang dan gembira akan memberikan
manfaat yang berlipat ganda dimana anak akan lebih terpacu untuk datang
kembali latihan.
Bermain merupakan aktivitas langsung dan spontan saat anak berinteraksi
dengan lingkungan ataupun benda-benda sekitar, situasi gembira, menyenangkan
dan suka rela yang penuh imajinasi. Bermain juga merupakan alat untuk
mengembangkan potensi anak sehingga anak menjadi aktual. Kegiatan bermain
merupakan suatu kegiatan yang mengandung makna asik dan dilakukan tanpa
paksaan dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan
kegiatan tersebut. Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan
terus melakukannya di manapun mereka memiliki kesempatan, karena melalui
bermainlah anak belajar tentang apa yang ingin mereka ketahui dan pada akhirnya
mampu mengenal semua peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Anak-anak belajar
dengan bermain dan latihan dengan banyak bergerak mendapatkan kemajuan
5
Dengan merubah model latihan yang tepat untuk atlet maka latihan akan
lebih bermakna dan tujuan latihan akan lebih cepat tercapai. Diharapkan dengan
memasukkan unsur kegembiraan didalam setiap latihan, disertai pemenuhan
kebutuhan psikologi anak usia 12 tahun yang lebih mengetengahkan sifat egois
disertai ingin menunjukan kepada khalayak ramai bahwa dia mempunyai
kemampuan lebih, maka sejalan dengan itu peningkatan kemampuan passing
sepak bolanya akan meningkat pesat.
Tujuan utamanya adalah untuk membina agar siswa di setiap sekolah
sepak bola menguasai teknik bermain sepak bola mulai dari hal yang paling
mendasar dimana terknik tersebut akan sangat bermanfaat dipergunakan pada saat
bertanding. Passing menjadi teknik yang penting karena dengan Passing yang
akurat gol bisa tercipta dan juga memberikan bola ke teman satu tim demi
terciptanya pola penyerangan yang bervariasi.
Pada tanggal 15 Februari – 14 Maret 2016 peneliti melakukan survei dan
observasi kebeberapa sekolah sepak bola yang ada di Kota Medan, karena sangkin
banyaknya sekolah sepak bola yang ada di Kota Medan maka peneliti
memfokuskan hanya pada beberapa sekolah sepak bola saja. Yaitu SSB Sejati
Pratama dan juga SSB Bima Sakti Kosek.
Hari pertama peneliti melakukan observasi adalah melakukan survei
kelapangan untuk mencari tahu seputar jadwal latihan, hari latihan dan waktu
latihan. SSB Sejati pratama melakuka latihan tiga kali dalam seminggu yaitu
tepatnya pada hari Senin pukul 16.00 wib, Kamis pukul 16.00 wib, dan Minggu
6
Sementara di seklah sepak bola Bima Sakti Kosek peneliti juga melakukan
survei, SSB Bima Sakti Kosek juga melakukan pola latihan mingguan dengan
pola tiga kali seminggu yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Latihan
dilakukan pukul 15.00 wib.
SSB Sejati pratama memiliki kurang lebih 30 pemain usia 12 tahun, tetapi
yang aktif berlatih kurang lebih sekitar 20 orang, sama halnya dengan SSB Bima
Sakti Kosek juga memiliki pemain usia 12 tahun sebanyak 30 orang pemain dan
yang aktif kurang lebih 20 orang pemain. Sesuai pengamatan peniliti bahwa kedua
SSB tersebut memberikan latihan dasar yang merata pada pemain, yaitu latihan
teknik dasar mengoper, menggiring, menendang, menyundul, dan lain-lain.
Pertemuan berikutnya peneliti melakukan pengamatan, ada terjadi
kerancuan dan juga kejanggalan yang terlihat pada setiap pemain. Pemain
memiliki masalah penerapan teknik dasar passing dalam permainan. Dalam
penerapannya terkadang pemain kurang akurat dalam mengoper bola kepada
teman satu tim, sering juga terlihat pemain salah mengoper, yang seharusnya
ditujukan kepada teman ternyata salah oper kepada lawan sehingga tim sering
terlihat kecolongan bola, padahal passing termasuk kategori latihan yang sering
diterapkan pada sesi latihan.
Setelah permainan selesai peneliti mencoba berbincang-bincang ringan
dengan para pemain dan juga pelatih. Pemain mengatakan kalau mereka sudah
menerapkan teknik dasar mengoper pada saat permainan berlangsung. Mereka
7
harapan yang ada dilapangan. Mereka mengatakan kalau saat bermain lebih sulit
ketimbang pada saat sesi latihan.
Sementara pelatih mengatakan kalau itu terjadi karena pemain sering
merasa jenuh saat latihan, mereka sering meminta agar sesi latihan game selalu
diutamakan padahal teknik dasar mereka juga merupakan sesuatu hal yang sangat
penting, sebab ketidaksempurnaan teknik dasar sangat berpengaruh dalam
permainan.
Ternyata apa yang diungkapkan pelatih bertolak belakang dengan apa
yang diinginkan pemain. Dimana pelatih menuntut kesempurnaan gerakan passing
tetapi pemain terus mendesak agar sesi game selalu dipercepat. Para pemain yang
berusia 12 tahunan tersebut juga dengan polosnya mengatakan kalau game itu
juga bagian dari latihan. Memang benar tetapi pemain juga perlu latihan spesifik
seputar teknik dasar tersebut.
Hari-hari seterusnya kejadian yang sama juga terus berulang, pemain
melaukan variasi latihan yang sama tetapi kemudian dalam permainan masih
sering melakukan kesalahan-kesalahan yang sama yaitu kurangnya akurasi,
kadang bola tidak sampai pada teman, sulitnya mengembangkan permaianan, dan
juga seringnya kehilangan bola akibat kesalahan passing.
Kemudian peneliti melaukan wawancara terhadap pengurus dan pelatih
umum SSB sejati pratama Medan, bpk. Sunyoto dan juga kepada pelatih sekolah
sepak bola SSB Bima Sakti Kosek Medan, yaitu bpk. Adi Mainur. Dari
perbincangan dengan para pelatih dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan passing
8
passing bola tanpa ada modifikasi yang berarti atau sebuah sentuhan yang
mengubah model latihan tersebut menjadi lebih menarik untuk dilakukan. Latihan
dilakukan tanpa mengkaitkan passing yang dilatih tersebut kepada permainan,
melainkan lebih condong kepada kesempurnaan passing tersebut. Hal tersebut
sejalan dengan kemampuan passing atlet Sekolah sepak bola Bima Sakti Kosek
dan Sekolah sepak bola Sejati Pratama Medan bisa dikatakan dalam kategori
cukup baik namun cenderung kaku ketika pengaplikasiannya dalam permaian,
karena permasalahan tersebut perlu diperhatikan program latihan dan juga model
latihan yang diberikan terhadap atlet Sekolah sepak bola Bima Sakti Kosek dan
Sekolah sepak bola Sejati Pratama Medan.
Ditempat observasi peneliti melakukan wawancara kepada pengurus dan
pelatih sekolah sepak bola tersebut, peneliti mendapatkan beberapa pernyataan
tentang kegiatan latihan yang mereka lakukan, Bpk.Suyono mengatakan “latihan
teknik dasar merupakan latihan yang rutin dilakukan di SSB Sejati Pratama ini,
khususnya latihan passing. Tetapi sesuai kurikulum yang berlaku kita tidak hanya
memfokuskan pada teknik dasar passing melainkan juga teknik dasar yang
lainnya, seperti dribbling, shooting, heading, dan lain-lain.” Beliau juga
menambahkan “nantinya latihan yang anak-anak lakukan akan diterapkan dalam
smallgame”.
Dalam wawancara dengan kepala pelatih SSB Sejati Pratama yaitu bpk
Sunyoto, pelatih juga menuturkan bahwa “variasi bentuk latihan passing simulasi
game yang lebih banyak lagi sangat dibutuhkan oleh pelatih. Variasi yang lebih
9
tersebut beliau juga menyatakan bahwa “bentuk latihan yang ada pada saya belum
tentu ada bagi pelatih lain, juga sebaliknya bentuk latihan yang ada pada orang
lain belum tentu ada bagi saya, jadi kalau memang ada bentuk variasi latihan
passing simulasi game yang lebih banyak lagi sangat dibutuhkan oleh SSB ini,
khususnya saya”.
Sementara di hari berikutnya disalah satu lapangan Kosekhanudnas III,
yaitu tempat latihan SSB Bima Sakti Kosek peneliti melakukan wawancara
dengan kepala pelatih, bpk Adi Mainur. Peneliti menanyakan seputar latihan
passing yang dilakukan oleh SSB tersebut. Beliau mengatakan “setiap minggu
kita melakukan 3 kali latihan dengan pola mingguan, dalam seminggu kita tidak
hanya melukan latihan passing saja tetapi juga dibarengi dengan teknik yang
lain.” Kemudian peneliti juga menanyakan seputar variasi latihan passing yang
ada di SSB tersebut, “passing dengan simulasi game juga sudah kita terapkan
tetapi bukan hanya di khususkan passing tetapi juga dribbling dan teknik dasar
lainnya, kalau dibilang butuh pastinya kita butuh model latihan yang baru dan
kalau memang ada variasi passing yang lain boleh di terapkan di SSB ini sebab
akan sangat membantu bagi kita”, ucap pelatih yang memiliki lisensi B tersebut.
Dalam bincang-bincang ringan peneliti kepada masing-masing pelatih
disela-sela latihan, mereka juga mengatakan setiap anak yang berlatih memiliki
potensi untuk menjadi pemain sepak bola professional dan pelatih ketika di tanyak
oleh peneliti tentang bentuk latihan passing dengan simulasi game, pelatih
mengatakan pemain belum pernah melakukan latihan passing khusus simulasi
10
biasa dan sering digunakan oleh beberapa pelatih yang ada di sekolah sepak bola
lainnya. Dalam perbincangan tersebut pelatih dengan tegas menyatakan sangat
perlu pengembangan bentuk latihan passing dengan simulasi game karena dengan
adanya bentuk latihan passing dengan simulasi game yang baru bisa lebih
menambah wawasan pelatih dan pemain sepak bola, serta bisa membuat pemain
sepak bola lebih kreatif, bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk berlatih
karena adanya bentuk latihan passing dengan simulasi game yang baru tersebut.
Selanjutnya dilakukan tes untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan
pemain sepak bola tentang bentuk latihan passing dengan simulasi game yang
dimana peneliti melakukan pengumpulan data yang telah dilakukan terhadap 20
orang pemain sekolah sepak bola, 10 orang pemain berasal dari sekolah sepak
bola Bima Sakti Kosek Medan, dan 10 orang pemain berasal dari sekolah sepak
bola Sejati Pratama yang dimana usia mereka 12 tahun sehinggah diperoleh 100%
atlet pemula mengatakan bahwa mereka menyukai latihan di sekolah sepak bola
yang saat ini menjadi tempat mereka latihan sepak bola dan 100 % mereka suka
latihan passing, 100% dari mereka cukup terampil dalam melakukan passing,
100% mereka tertarik melakukan latihan passing simulasi game, dan 100%
mereka ingin mendapatkan bentuk variasi latihan passing simulasi game yang
baru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa atlet pemula sangat membutuhkan
bentuk latihan passing dengan simulasi game yang menarik bagi mereka
sehinggah membuat mereka berlatih dengan sungguh – sungguh dan lebih
11
Untuk mencapai latihan yang lebih bermakna dimana atlet Sekolah Sepak
bola Bima Sakti Kosek dan Sekolah Sepak bola Sejati Pratama Medan dapat
menikmati setiap gerakan yang dilakukan, menyenangkan dan tujuan latihan yang
telah ditetapkan dapat tercapai diperlukan model latihan yang baik. Untuk
menciptakan model latihan tersebut perlu dilakukan kajian melalui penelitian,
maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul:
Pengembangan Variasi Latihan Passing Simulasi Game Pada Atlet Sepak bola
Usia 12 Tahun.
B. Identifikasi Masalah
Seperti yang di uraikan dalam latar belakang masalah, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apakah bentuk latihan passing dengan simulasi game dibutuhkan atlet
pemula sekolah sepak bola?
2. Bagaimana cara mengembangkan bentuk latihan passing dengan simulasi
game untuk atlet pemula sekolah sepak bola?
3. Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan bentuk latihan
passing dengan simulasi game pada atlet pemula sekolah sepak bola?
4. Faktor-faktor apa saja yang dapat membuat atlet pemula
bersungguh-sungguh dan bersemangat untuk melakukan latihan passing dengan
simulasi game?
5. Apakah pengembangan bentuk latihan passing dengan simulasi game
12
6. Bisakah bentuk latihan passing dengan simulasi game yang baru membuat
atlet pemula lebih menguasai teknik dasar sepak bola?
Karena masih banyak lagi yang bisa dipertanyakan dan diungkapkan,
maka Karena keterbatasan yang dimiliki peneliti sehinggah perlu adanya
pembatasan masalah yang akan diteliti.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di
kemukakan di atas dan menghindari pembatasan yang terlalu luas, maka yang
menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan materi
model latihan passing dengan simulasi game Dalam Olahraga Sepak bola Pada
Atlet Sepak bola Usia 12 tahun.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui efektifitas model passing dengan
simulasi game sehingga dapat meningkatkan kemampuan passing sepak bola yang
lebih efektif dan menyenangkan bagi atlet Sepak bola Usia 12 tahun.
E. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah model
latihan passing sepak bola dengan simulasi game sehingga latihan menjadi lebih
menarik dan menyenangkan untuk atlet usia 12 Tahun. Produk yang dihasilkan
dapat menambah ilmu pengetahuan untuk keterampilan passing sepak bola
13
F. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat dan
mengembangkan model latihan passing sepak bola dengan simulasi game pada
usia 12 tahun.
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kebermanfaatan yang bisa
dipergunakan oleh pihak lain dalam perihal peningkatan kemampuan bermain
sepak bola karena itu diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Mengembangkan pembelajaran passing sepak bola dalam sepak bola.
2. Sebagai bahan pemahaman latihan sepak bola di sekolah sepak bola.
3. Meningkatkan teknik passing sepak bola dalam bermain sepak bola dengan
metode latihan yang berbeda sehingga latihan tidak terasa membosankan bagi
atlet.
4. Memberikan sumbangan pengetahuan dan pikiran yang sekaligus dapat
dijadikan suatu pedoman pembinaan sepak bola di sekolah sepak bola.
5. Menambah pengetahuan dan keterampilan atlet sekolah sepak bola untuk dapat
132
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari uji coba lapangan dan hasil pembahasan peneliti, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam melakukan latihan passing simulasi game hendaknya latihan harus efektif dan
efisien dalam meningkatkan kemampuan teknik dasar permainan sepak bola
khususnya passing, baik bagi pemain pemula maupun yang lanjutan.
2. Latihan passing simulasi game hendaknya makin lebih menarik atau tidak
membosankan untuk dilakukan, sehingga dapat membuat pemain akan
bersungguh-sungguh dan termotivasi untuk melakukan latihan serta mencapai tujuan latihan itu
sendiri.
3. Dengan pengembangan variasi latihan passing simulasi game dalam permainan
sepak bola dapat bermanfaat untuk digunakan dalam meningkatkan kemampuan
dasar sepak bola khususnya passing di berbagai sekolah sepak bola yang ada di
Indonesia, khusunya Sumatera Utara.
B.Saran
Berdasarkan hasil dari uji coba lapangan dan hasil pembahasan peneliti, maka
dapat disarankan bahwa :
a. Agar produk variasi latihan passing simulasi game dalam permainan sepak bola ini
133
dicetak atau diproduksi lebih banyak lagi dalam upaya mempublikasi, sosialisasi
sehingga dapat diaplikasikan dalam jangkauan yang lebih luas.
b. Sebelum disebarluaskan sebaiknya variasi latihan passing simulasi game dalam
permainan sepak bola ini disusun kembali untuk menjadi lebih baik, meliputi
kemasan, isi dan materi.
c. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih luas, baik itu
dari jumlah subyek maupun jumlah sekolah sepak bola yang digunakan sebagai
kelompok uji coba.
d. Hasil pengembangan variasi latihan passing simulasi game dalam permainan sepak
bola ini dapat disebarluaskan pada berbagai sekolah sepak bola yang ada di
134
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, Imran. 2013. Dasar-dasar Melatih Fisik Olahragawan. Medan : Unimed Press
Bompa, Tudor O. 1993. Theory and Methodology of Training. Canada: Kendal: Hunt Publishing Company
FIFA. 2010. Laws OF The Game/peraturan permainan. Jakarta : PSSI
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Lankor. 2007. Teori Kepelatihan Dasar. Jakarta : Kementerian Negara Pemuda
dan Olahraga
Luxbacher, Joseph A. 2012. Sepak Bola : Langkah-langkah Menuju Sukses. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Mielke, Danny. 2003. Seri Dasar-Dasar Olahraga Dasar-Dasar Sepak Bola. United States : Human Kinetics
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
Syaodih, Nana Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PPS UPI
Syafruddin. 2011. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang : UNP Press