• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM PENYIMPANAN BIOGAS DENGAN METODE PENGKOMPRESIAN DAN PENDINGINAN UNTUK MENGHASILKAN GAS METHANE (CH ) SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI GAS LPG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM PENYIMPANAN BIOGAS DENGAN METODE PENGKOMPRESIAN DAN PENDINGINAN UNTUK MENGHASILKAN GAS METHANE (CH ) SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI GAS LPG"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM PENYIMPANAN BIOGAS DENGAN METODE PENGKOMPRESIAN DAN PENDINGINAN UNTUK

MENGHASILKAN GAS METHANE (CH4) SEBAGAI BAHAN BAKAR

PENGGANTI GAS LPG

Oleh DIAN FADLI

Lampung merupakan pemasok terbesar sapi dan kerbau di sumatra dengan jumlah 742,8 Ribu ekor ini menunjukan potensi biogas di Provinsi Lampung yang terbentuk melalui proses fermentasi dari kotoran ternak adalah 227.792 Kg/hari. Selama ini penampungan biogas hanya di tempatkan di tabung biasa yang kemudian di alirkan ke pipa penyalur untuk di gunakan sebagai penerangan dan kompor gas .

Penelitian ini bermaksud menguraikan prinsip teknologi penyimpanan biogas ke dalam tabung LPG, dan pengujian biogas dengan cara pendinginan dan pengkompresian. Berdasarkan hasil pengujian pada tekanan konstan 6 bar dengan variasi temperatur terendah 7°C jumlah massa yang tersimpan adalah 36,4 gram sedangkan berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan hukum gas ideal jumlah massa yang tersimpan pada temperatur 7°C adalah 36,7 gram. Dan pada temperatur tertinggi 10°C jumlah massa yang tersimpan sebesar 34 gram, sedangkan berdasarkan hasil perhitungan jumlah massa yang tersimpan pada temperatur 10°C sebesar 36 gram.

Cara ini cukup efektif untuk menaikan densitas dari biogas. Dan menjadi referensi awal bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian tentang biogas dengan cara merubah fasa biogas menjadi cair.

(2)

ABSTRACT

REVIEW OF EXPERIMENTAL SYSTEMS BIOGAS STORAGE THE METHOD COMPRESSING AND COOLING TO PRODUCE METHANE

GAS (CH4) AS REPLACEMENT FUEL GAS LPG

By DIAN FADLI

Lampung is the largest supplier of cattle and buffalo in Sumatra the amount of 742.8 thousand tail shows the potential of biogas in Lampung province formed through the fermentation of manure is 227 792 kg / day. During the biogas reservoir only placed in plain tubes then is introduced into the pipeline for use as lighting and gas stove.

This study intends to outline the principles of storage technology biogas in LPG cylinder, biogas and testing by cooling and compressing. Based on the results of testing at constant pressure 6 bar with the lowest temperature variation 7 ° C the amount of mass is 36.4 grams stored while based on calculations using the ideal gas law mass quantities stored at a temperature of 7 ° C is 36.7 grams. And the highest temperature of 10 ° C the amount of stored mass of 34 grams, while based on the calculation of the amount of mass stored at a temperature of 10 ° C for 36 grams.

This is an effective way to increase the density of biogas, and became the initial reference for researchers who want to conduct research on biogas by changing to a liquid phase.

(3)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Program konversi minyak tanah ke LPG merupakan program pemerintah terkait dengan pengalihan penggunaan bahan bakar minyak tanah ke bahan bakar gas LPG. Tujuan diberlakukannya program ini adalah untuk mengurangi subsidi minyak tanah. Karena LPG dinilai lebih hemat, bersih, dan cepat daripada penggunaan minyak tanah. Namun dalam kenyataannya program konversi ini terdapat beberapa kendala yaitu tidak sedikit masyarakat yang menolak program konversi ini.

Sejak awal digulirkannya program konversi Minyak Tanah ke LPG tahun 2007 pemerintah telah mendistribusikan sebanyak 50.503 Ribu paket perdana. Perinciannya adalah, tahun 2007 didistribusikan 3.976 Ribu paket, tahun 2008, 15.078 Ribu paket, 2009 sebanyak 24.355 Ribu paket, tahun 2010 sebanyak 4.715 Ribu paket, tahun 2011 hingga bulan Mei 2011 terdistribusi sebanyak 2.379 Ribu paket, dan tahun 2012 direncanakan akan didistribusikan paket perdana LPG 3 kg sebesar 800.000 paket dan isi ulang LPG 3 kg sebesar 3,61 juta metrik ton. (jaring new.com- 29 Februari 2012).

(4)

ini masih banyak masyarakat menggunakan bahan bakar kayu untuk memasak. Disisi lain daerah pedesaan memiliki potensi besar untuk menghasilkan bahan bakar gas berupa gas methane. Salah satu potensi penghasil gas methane adalah kotoran ternak. Dengan menggunakan teknologi yang sederhana kotoran ternak dapat menghasilkan biogas yang kaya dengan gas methane. Dari ternak besar saja (sapi perah, sapi potong dan kerbau) dengan populasi 13.680.000 ekor (pada tahun 2004) dan struktur populasi populasi (anak, muda, dewasa) kotoran segar rata-rata 12 kg/ekor/hari, dapat menghasilkan kotoran segar 164 160 000 ton per hari atau setara dengan 8,2 Juta liter minyak tanah/ hari (Syamsuddin dan Iskandar, 2005).

Berdasarkan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) 2011, populasi sapi dan kerbau Indonesia sebanyak 16, 7 Juta ekor atau tepatnya 16.707.204 ekor. Jumlah tersebut terdiri dari populasi sapi potong sebanyak 14.805.053 ekor, sapi perah sebanyak 597. 135 ekor dan kerbau sebanyak 1. 305.016 ekor. Adapun persebaran wilayah untuk sapi potong adalah, Jawa Timur 4,7 Juta ekor, Jawa Tengah 1,9 Juta ekor, Sulawesi Selatan 984 Ribu ekor, NTT 778, 2 Ribu ekor, Lampung 742,8 Ribu ekor, NTB 685,8 Ribu ekor, Bali 637, 5 Ribu ekor dan Sumatera Utara 541, 7 Ribu Ekor. (Kementerian Pertanian,12 Agustus 2011).

(5)

Penggunaan sistem reaktor biogas memiliki keuntungan, antara lain yaitu mengurangi efek gas rumah kaca, mengurangi bau yang tidak sedap, mencegah penyebaran penyakit, dan hasil samping berupa pupuk padat dan cair. Pemanfaatan limbah dengan cara seperti ini secara ekonomi akan sangat kompetitif seiring naiknya harga bahan bakar minyak dan pupuk anorganik. Disamping itu, cara-cara ini merupakan praktek pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selama ini penampungan biogas hanya di tempatkan di tabung tabung biasa yang kemudian di alirkan ke pipa- pipa penyalur untuk di gunakan sebagai penerangan dan kompor gas. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud menguraikan prinsip teknologi penyimpanan biogas, dan pengujian biogas dengan cara pendinginan dan pengkompresian untuk menghasilkan densitas biogas lebih besar agar ketika dimasukkan ke tabung LPG massa yang tersimpan lebih besar. Tujuan dimasukkannya biogas kedalam tabung adalah untuk mengetahui jumlah massa yang tersimpan di dalam tabung LPG, dan untuk mempermudah pendistribusian biogas ke masyarakat yang jauh dari tempat proses pembuatan biogas. Perlu kajian lebih lanjut untuk mendapatkan teknologi yang efektif dalam proses penyimpanan biogas ke dalam tabung.

B. Tujuan Penelitian

(6)

1. Merancang dan membuat sebuah sistem penyimpanan biogas kedalam tabung.

2. Pengujian sistem pemurnian biogas dengan menggunakan arang aktif, gram besi dan zeolit alam.

3. Melihat pengaruh pendinginan biogas terhadap peningkatan massa biogas yang tersimpan dalam tabung

4. Mengetahui hubungan temperatur dan tekanan terhadap massa biogas yang tersimpan di dalam tabung biogas dengan pendekatan hukum gas ideal.

C. Batasan Masalah

Sebagai batasan dalam pembahasan agar fokus dari permasalahan maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Pemilihan dari spesifikasi alat dan bahan yang digunakan disesuaikan dengan yang tersedia di pasaran, yaitu tekanan maksimum kompresor 6,5 Bar dan temperatur minimum media pendingin adalah 0°C.

2. Proses reaksi kotoran ternak di dalam reaktor diasumsikan berlangsung secara anaerob.

3. Tekanan pengkompresian dan temperatur pendinginan biogas di variasikan sesuai dengan data sheet koil pendingin dan kompresor.

(7)

D. Hipotesa

Pada pembuatan reaktor yang telah ada dianggap masih perlu disempurnakan pada penggunaannya. Dimana selama ini biogas hanya di alirkan ke dalam pipa-pipa kemudian di salurkan ke kompor, Penerangan, dan lain-lain. Dengan syarat kompor dan penerangan harus dekat dengan reaktor atau panjang pipa penyalur tidak terlalu panjang. Dikarenakan tekanan yang dihasilkan dari biogas tersebut sangat kecil sehingga tidak mampu untuk mendistribusikan biogas ke tempat yang lebih jauh. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan biogas yang bertekanan tinggi sehingga biogas mampu di tempatkan ke tabung-tabung penyimpanan dengan volume tetap tetapi jumlah massa yang tersimpan lebih banyak. Biogas berbentuk liquid ini nantinya jika terus dikembangkan akan menjadi pengganti gas LPG yang selama ini masih di suplai dari BBM atau gas bumi. Ketika penelitian ini berhasil maka secara tidak langsung mampu mengatasi kelangkaan BBM dan Gas di Indonesia.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, tujuan, ruang batasan masalah, hipotesa dan sistematika penulisan dari penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA

(8)

III. METODOLOGI

Bab ini berisi tentang tempat dan waktu pelaksanaan, alat dan bahan, komponen, prosedur pembuatan, dan diagram alir pelaksannan penelitian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi data-data yang didapat dilapangan dan pembahasan masalah dari hasil pengamatan proses pembuatan reaktor biogas,proses pengkompresian dan pendinginan dan melakukan beberapa analisa dari hasil pengamatan.

V. PENUTUP

Bab ini menyimpulkan hasil akhir dari pembahasan masalah dan memberi saran.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan sumber-sumber yang menjadi referensi penulis dalam menyusun penelitian ini.

LAMPIRAN

(9)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biogas

Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya, kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah

methana dan karbon dioksida. Biogas yang dihasilkan dari aktivitas anaerobik sangat popular digunakan, karena bahan bakar dapat dihasilkan bersamaan dengan hancurnya bakteri pathogen yang mengurangi volume limbah buangan. (juniper biogas yield compansion, 2012)

(10)

Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Bila proses pembentukannya dengan proses gas landfill memiliki konsentrasi methana sekitar 50 %, sedangkan bila menggunakan system pengolahan limbah maju dapat menghasilkan biogas dengan komposisi 55-75 % CH4.

Nilai kalori dari 1 meter kubik (m3) biogas sekitar 6000 watt perjam yang setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.

Bahan Bakar Jumlah

Elpiji 0,46 Kg

Minyak Tanah 0,62 Liter Minyak Solar 0,52 Liter

Bensin 0,80 Liter

Gas Kota 1,50 m3

Kayu Bakar 3,50 Kg

Tabel 2.Kesetaraan biogas dengan sumber bahan bakar lain

(11)

B. Gas methane (CH4)

Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas pada kondisi STP dengan rumus kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan

untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi.

Sebagai komponen utama gas alam metana adalah sumber bahan bakar utama. Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O (air):

CH4 + 2O2→ CO2 + 2H2O

Metana adalah salah satu gas rumah kaca, Konsentrasi metana di atmosfer pada tahun 1998, dinyatakan dalam fraksi mol adalah 1745 nmol/mol (bagian per milyar), naik dari 700 nmol/mol pada tahun 1750. Pada tahun 2008, kandungan gas metana di atmosfer sudah meningkat kembali menjadi 1800 nmol/mol. Metana adalah molekul tetrahedral dengan empat ikatan C-H yang ekuivalen. Struktur elektroniknya dapat dijelaskan dengan 4 ikatan orbital molekul yang dihasilkan dari orbital valensi C dan H yang saling melengkapi. Energi orbital molekul yang kecil dihasilkan dari orbital 2s pada atom karbon yang saling berpasangan dengan orbital 1s dari 4 atom hidrogen.

Pada suhu ruangan dan tekanan standar, metana adalah gas yang tidak berwarna darn tidak berbau. Bau dari metana (yang sengaja dibuat demi alasan keamanan) dihasilkan dari penambahan metanathiol atau etanathiol. Metana mempunyai titik

(12)

mudah terbakar bila konsentrasinya mencapai 5-15% di udara. Metana yang berbentuk cair tidak akan terbakar kecuali diberi tekanan tinggi (4-5 atmosfer).

Tabel 4.data gas metana pada temperatur dan tekanan standar (25 C dan 100 Kpa)

Sifat

Rumus Kimia CH4

Massa Molar 16,04 g mol -2

Penampilan Gas Tidak Berwarna

Bau Tidak Berbau

Densitas 655,6 μ g cm-3

Kelarutan dalam air 35 mg dm -3 (at 17°C)

Log P 1,09

Termokimia

Entalpi pembentukan standar (ΔfH° 298) -74,87 KJ mol -1

Entalpi pembakaran standar (ΔcH° 298) -891,1- -74,87 KJ mol -1

Entropi molar standar (ScH° 298) 186,25 JK-1 mol -1

Kapasitas panas,C {{{Heat capacity}}} (Wikipedia metana, 2012)

Metana digunakan dalam proses industri kimia dan dapat diangkut sebagai cairan yang dibekukan (gas alam cair, atau LNG). Ketika dalam bentuk cairan yang dibekukan, metana akan lebih berat daripada udara karena gas metana yang didinginkan akan mempunyai massa jenis yang lebih besar. Metana yang berada pada suhu ruangan biasa akan lebih ringan daripada udara. Gas alam, yang sebagian besar adalah metana, biasanya didistribusikan melalui jalur pipa.

(13)

pertumbuhannya. Metana hidrat/klarat merupakan salah satu sumber masa depan metana yang potensial. Saat ini, hewan ternak adalah penyumbang 16% emisi metana dunia ke atmosfer. Sebuah studi yang paling baru pada tahun 2009 menyebutkan bahwa 51% emisi gas rumah kaca global dihasilkan oleh siklus hidup dan rantai pengiriman produk ternak, termasuk semua daging, susu dan produk samping lainnya, dan proses pengangkutan mereka (basic information on biogas, 2012.)

Metana terbentuk dekat permukaan bumi, terutama karena aktivitas mikroorganisme yang melakukan proses metanogenesis. Gas ini kemudian terbawa ke stratosfer oleh udara yang naik di iklim tropis. Konsentrasi metana di udara sebenarnya sudah dapat dikontrol secara alami-tapi karena banyak aktivitas manusia yang menghasilkan metana maka sekarang membuat gas ini menjadi salah satu gas rumah kaca, penyebab pemanasan global. Secara alami, metana bereaksi dengan radikal hidroksil. Metana memiliki waktu "hidup" sekitar 10 tahun,baru setelah itu akan hilang dengan berubah menjadi karbon dioksida dan air.

(14)

konsentrasi metana ini bahkan bertambah jauh lebih besar daripada penambahan karbon dioksida.( Linstrom, P.J, Mallard, W.G, eds, 2011)

Metana di atmosfer bumi merupakan salah satu gas rumah kaca yang utama, dengan potensi pemanasan global 25 kali lebih besar daripada CO2 dalam periode

100 tahun, ). Hal ini berarti, emisi metana lebih mempunyai efek 25 kali lipat daripada emisi karbon dioksida dengan jumlah yang sama dalam periode 100 tahun. metana mempunyai efek yang besar dalam jangka waktu pendek (waktu "hidup" 8,4 tahun di atmosfer), sedangkan karbon dioksida mempunyai efek kecil dalam jangka waktu lama (lebih dari 100 tahun). Konsentrasi metana di atmosfer sudah meningkat 150% dari tahun 1750 dan menyumbang 20% efek radiasi yang dihasilkan gas rumah kaca secara global biasanya, metana yang dihasilkan dari tempat pembuangan akhir akan dibakar sehingga dihasilkan CO2 daripada metana,

karena gas ini lebih berbahaya untuk ozon. Belakangan ini, metana yang dihasilkan dari penambangan batu bara telah berhasil digunakan untuk membangkitkan listrik.

C. Reaktor Biogas

(15)

Gambar 1. Skema instalasi sederhana biogas

Reaktor biogas merupakan komponen utama dalam menghasilkan biogas. Reaktor biogas juga dikenal dengan nama digester dapat dibedakan berdasar kapasitas dan bahan pembuatannya. Berdasarkan kapasitas digester dapat dibedakan atas tiga kelompok yakni;

1. Unit pengolahan biogas skala kecil

Kapasitas/volume digester biogas: 3 - 5 m3 Jumlah ternak sapi: 2 – 3 ekor

2. Unit pengolahan biogas skala menengah Kapasitas/volume digester biogas: 6 - 12 m3 Jumlah ternak sapi: 4 – 8 ekor

3. Unit pengolahan biogas skala besar

(16)

Jenis-jenis reaktor biogas

1. Reaktor Vertikal

2. Reaktor Horizontal

3. reaktor Fixed Dome (kubah)

Dari bahan pembuat, reaktor biogas dapat dibedakan atas;

1. Reaktor berbahan kantong plastik.

Biasanya reaktor kantong plastik menggunakan type horizontal. Kantong plastik ditanam dalam parit. Kedua ujungnya diberi saluran masuk dan keluar. Contor reaktor kantong plastik seperti pada gambar berikut;

Gambar 2. Reaktor kantong plastik 2. Reaktor berbahan fiber

(17)

Gambar 3. Reaktor dri fiber

3. Reaktor berbahan beton

Reaktor dibangun dari bata merah yang kemudian dirapikan dengan diplester dan di aci. Model reaktor beton seperti pada gambar berikut ini;

Gambar 4. Reaktor dari beton

4. Reaktor berbahan drum kaleng

(18)

Gambar 5. Reaktor dari drum

Untuk memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas, diperlukan beberapa syarat yang terkait dengan aspek teknis, infrastruktur, manajemen dan sumber daya manusia. Bila faktor tersebut dapat dipenuhi, maka pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas sebagai penyediaan energi dipedesaan dapat berjalan dengan optimal.

D. Persamaan Gas Ideal

(19)

Penggunaan paling umum dari sebuah persamaan keadaan adalah dalam memprediksi keadaan gas dan cairan. Salah satu persamaan keadaan paling sederhana dalam penggunaan ini adalah hukum gas ideal, yang cukup akurat dalam memprediksi keadaan gas pada tekanan rendah dan temperatur tinggi. Tetapi persamaan ini menjadi semakin tidak akurat pada tekanan yang makin tinggi dan temperatur yang makin rendah, dan gagal dalam memprediksi kondensasi dari gas menjadi cairan. Namun demikian, sejumlah persamaan keadaan yang lebih akurat telah dikembangkan untuk berbagai macam gas dan cairan. Saat ini, tidak ada persamaan keadaan tunggal yang dapat dengan akurat memperkirakan sifat-sifat semua zat pada semua kondisi

Tujuan adanya pengertian gas ideal adalah untuk memudahkan dalam mempelajari gas.

Gas ideal adalah gas yang memenuhi syarat atau asumsi-asumsi sebagai berikut

1. Gas ideal terdiri dari partikel-partikel(atom-atom maupun molekul-molekul) dalam jumlah yang banyak sekali.

2. Ukuran partikel gas sangat kecil dibanding dengan bejana sehingga dapat diabaikan

3. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang (acak) 4. Partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam bejana 5. pada partikel gas berlaku hukum hukum Newton tentang gerak

(20)

Hukum Boyle (1662)

Hukum Boyle mungkin adalah pernyataan paling awal dari persamaan keadaan. Pada 1662, fisikawan dan kimiawan ternama Irlandia, Robert Boyle, melakukan serangkaian percobaan menggunakan tabung gelas bentuk-J yang ujung bagian pendeknya tertutup. Air raksa ditambahkan ke dalam tabung, memerangkap sejumlah tetap gas di ujung tabung yang pendek dan tertutup. Kemudian perubahan volume gas diukur dengan teliti seiring ditambahkannya air raksa sedikit demi sedikit ke dalam tabung. Tekanan gas kemudian dapat ditentukan dengan menghitung perbedaan ketinggian air raksa di bagian pendek tabung yang tertutup dan bagian panjang tabung yang terbuka. Melalui percobaan ini, Boyle mencatat bahwa perubahan volume gas berbanding terbalik dengan tekanan. Bentuk matematikanya dapat dituliskan sebagai berikut:

(2.1)

Persamaan di atas juga dapat dihubungkan dengan Edme Mariotte dan kadang disebut sebagai Hukum Mariotte. Namun pekerjaan Mariotte tidak dipublikasikan hingga tahun 1676.

Hukum Charles atau Hukum Charles dan Gay-Lussac (1787)

(21)

(2.2)

Hukum tekanan parsial Dalton (1801)

Hukum Tekanan Parsial Dalton: Tekanan sebuah campuran gas adalah sama dengan jumlah tekanan masing-masing gas penyusunnya.

Secara matematik, hal ini dapat direpresentasikan untuk n jenis gas, berlaku:

(2.3)

Hukum gas ideal (1834)

Pada 1834 Émile Clapeyron menggabungkan Hukum Boyle dan Hukum Charles ke dalam pernyataan pertama hukum gas ideal. Awalnya hukum tersebut dirumuskan sebagai pVm=R(TC+267) (dengan temperatur dinyatakan dalam

derajat Celsius). Namun, pekerjaan lanjutan mengungkapkan bahwa angka tersebut sebenarnya mendekati 273,2, dan skala Celsius didefinisikan dengan 0 °C = 273,15 K, memberikan:

(2.4)

Dimana :

P = tekanan

(22)

n = jumlah mol zat

Vm = V/n = volume molar, volume 1 mol gas atau cairan

T = temperatur (K)

R = tetapan gas ideal (8.314472 J/(mol·K))

(van der Waals, J. D.1873)

E. Kompresor

Kompreosor merupakan peralatan mekanik yang berfungsi sebagai peningkat tekanan fluida mampu mampat, seperti gas atau udara. Dimana prinsip kerja dari kompresor ini yaitu memberikan energi mekanik (gerak) kepada fluida (gas/udara) sehingga fluida mengalami energi tekanan (potensial) dan energi thermal. Ketika tekanan fluida meningkat fluida ini dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain secara kontinyu, dengan tujuan di simpan di reservoir tank atau dialirkan untuk kebutuhan proses dalam suatu sistem proses yang lebih besar seperti pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi, pemompa bahan pendingin (refrigran) agar tetap bersikulasi di dalam sistem, dan lain-lain.

(23)

1. Jenis Kompresor

Kompresor dapat diklasifikasikan menjadi kompresor perpindahan positif dan kompresor dinamik atau perubahan momentum. Kompresor perpindahan positif memiliki suatu ruang yang bergerak mendorong fluida dengan perubahan volume. Kompresor perpindahan positif disebut juga kompresor torak. Kompresor dinamik menambah momentum ke fluida dengan cara sudu-sudu yang bergerak dengan cepat. Fluida yang bergerak melewati sudu akan meningkat momentmnya, dan kemudian merubah kecepatan yang tinggi menjadi energi tekanan setelah melalui diffuser. Tipe kompresor ini jenis ini dapat diklasifikasikan menjadi aliran radial dan aksial. Pada tipe aliran radial, udara masuk terpusat melalui celah saluran masuk roda sudu. Pada kompresor aliran aksial,aliran udara masuk melalui sepanjang sumbu poros kompresor. Berikut ini pembagian jenis- jenis kompresor

A. Kompresor Perpindahan Positif (Positive Displacement) 1. Kompresor Piston (Reciprocating Compressor)

1.1. Kompresor Piston Aksi Tunggal 1.2. Kompresor Piston Aksi Ganda 1.3.Kompresor Piston Diagfragma 2. Kompresor Putar (Rotary Compressor)

2.1. Kompresor Ulir Putar (Rotary Screw Compressor) 2.2. Lobe

2.3.Vane

(24)

B. Kompresor Dinamik 1. Kompresor Sentrifugal 2. Kompresor Axial

Berikut ini Diagram Klasifikasi Kompresor Berdasarkan Jenisnya

Gambar 6. Klasifikasi Kompresor

(25)

sentrifugal, bentuk dari sudu-sudu impeller menentukan hubungan antara aliran udara dan tekanan (atau head) yang dibangkitkan. 2. Kinerja kompresor.

A. Azas pemampatan gas

Kompresor pada dasarnya bekerja memampatkan gas, baik itu udara ataupun fluida kerja uyang lain. Adapun pemampatan fluida, yaitu gas dan zat cair, dapat diterangkan dengan cara yang sama dengan zat padat. Namun, berbeda dengan zat padat, fluida dapat menempati ruangan yang berbentuk apa saja serta dapat mengalir. Selain itu fluida memenuhi hukum pascal dimana tekanan yang dikenakan pada suatu bagian fluida di dalam suatu bejana tertutup akan diteruskan kesegala arah. Azaz ini tidak berlaku pada bagi benda padat dimana tegangan σ terjadi searah dengan gaya P, untuk arah lain harga tegangan lebih kecil dari σ.

B. Azas Kompresor

Jika suatu gas di dalam sebuah ruangan tertutup diperkecil volumenya maka gas akan mengalami kompresi. Kompresor yang menggunakan azas ini disebut kompresor jenis perpindahan (displacement).

(26)

yang terkurung di bawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan naik. Katup isap akan menetup dengan merapatkan celah antara torak dan dinding silinder. Jika di tekan terus, volume akan semakin kecil dan tekanan akan semakin bertambah besar.

Gambar 7. Unit Kompresor Torak C. Teori Kompresi

1. Hubungan antara tekanan dan volume

Hubungan antara tekanan dan volume gas dalam proses kompresor dapat diuraikan sebagai berikut. Jika selama kompresi temperatur gas dijaga tetap (tidak bertambah panas) maka pengecilan volume menjadi ½ kali akan menaikkan tekanan menjadi 2 kali lipat. Demikian pula jika volume menjadi 1/3 kali, tekanan akan menjadi 3 kali lipat, dst. Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai berikut : jika gas dikompresikan pada temperatur tetap maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan volumenya, pernyataan ini disebut hukum Boyle dan dirumuskan

(27)

2. Hubungan antara temperatur dan volume

Seperti halnya pada zat padat dan zat cair gas akan mengembang jika dipanaskan pada tekanan tetap. Dibandingkan dengan zat padat dan zat cair, gas mempunyai koefisien muai yang jauh lebih besar. Dari pengukuran koefisien muai berbagai gas diperoleh kesimpulan sebagai

berikut : “semua macam gas apabila dinaikkan temperaturnya sebesar 1oC

pada tekanan tetap akan mengalami pertambahan volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0oC. Sebaliknya apabila diturunkan temperaturnya

sebesar 1oC akan mengalami pengurangan volume dengan proporsi yang

sama”. Pernyataan ini disebut hukum Charles. Jika temperatur dinyatakan dalam temperatur mutlak (oK) maka hukum ini dapat dirumuskan sebagai berikut

(2.6)

3. Daya kompresi

Untuk sebuah kompresor udara satu tingkat dengan kerja tunggal( single acting), kerja yang dilakukan per siklus w dinyatakan dengan luas diagram p-ѵ. Garis kompresi mengikuti persamaan pѵn

= konstan. Udara dikompresikan dari tekanan p1 mencapai p2, volume sisa diabaikan.

a. Kerja yang dilakukan persiklus

(28)

w n - langkah per menit. Sedangkan n merupakan indeks kompresi.

b. Daya isotermis, P1 adalah daya yang dibutuhkan untuk menekan udara secara isotermis dari suhu dan tekanan awal mancapai suhu dan yang dibutuhkan untuk menekan udara secara secara adiabatik dari suhu dan tekanan awal mencapai suhu dan tekanan buang(tekan). Kerja adiabatik dari diagram p-ѵ dinyatakan sebagai:

1. Kerja adiabatic

wk kk- 1 (P2 2-P1 1) (2.12)

(29)

i

500wkN (2.13)

d. Daya udara

Untuk mencari daya udara, adalah daya yang dibutuhkan untuk menekan udara dalam keadaan umum secara kompresi politropik dari suhu dan tekanan awal mencapai suhu dan tekanan buang (tekan). 1. Kerja politropik

n((P2 2-P1 1)

n-1 (2.14)

2. Daya udara, daya yang dihasilkan di dalam silinder kompresor seperti yang digambarkan dalam diagram indikator.

i

500wkN

(2.15)

4. Efisiensi Kompresor

a. Efisiensi isotermis

Untuk menghitung efisiensi isotermis, adalah perbandingan antara daya isotermis terhadap daya udara.

=

(2.16)

b. Efisiensi kompresi

Untuk mencari efisiensi kompresi,

adalah perbandingan antara daya yang

dibutuhkan untuk mengkompresikan (menekan) udara secara adiabatic

terhadap daya udara.

(30)

F. Koil Pendingin

Sebuah kumparan pipa atau tubing yang digunakan sebagai bahan penukar panas dalam atau di luar kumparan dengan cara fluida dingin melewati atau melalui kumparan pipa tersebut. Biasa mesin ini digunakan dengan skala kecil, karena laju perpindahannya sangat kecil. Pada pembahasan penelitian ini coil pendingin digunakan sebagai Heat Exchanger (Alat penukar Kalor) dengan gambar dan persamaan sebagai berikut

Gambar 8. Koil Pendingin

E in - E out ΔE sistem (2.18)

(31)

(U+EK+EP) in = (U+EK+EP) out (2.20)

U in = U out (2.21)

m.Cp. T in= m.Cp. T out (2.22)

q = UAFTlmCF (2.21)

U = 1

1

hi ho1

(2.22)

(32)

KAJI EKSPERIMENTAL

SISTEM PENYIMPANAN BIOGAS

DENGAN METODE PENGKOMPRESIAN DAN

PENDINGINAN UNTUK MENGHASILKAN

GAS METHANE

(CH

4

)

SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI GAS

Oleh DIAN FADLI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(33)

BAB V. PENUTUP

A. Simpulan

Adapun kesimpulan yang didapat setelah melakukan penelitian tentang sistem pengkompresian dan pendingin biogas ini adalah sebagai berikut:

1. Kandungan persentase senyawa dan unsur yang tersimpan pada biogas sebelum dilakukan pemurnian adalah Methana (CH4) 49 %, Karbon

Dioksida (CO2) 45 %, Nitrogen (N2) 5 %, sedangkan setelah dilakukan

pemurnian menggunakan arang aktif dan gram besi kandungannya adalah Methana (CH4) 71 %, Karbon Dioksida (CO2) 26 %, Nitrogen (N2) 3 %, ini

menunjukan terjadi penurunan kandungan Karbon Dioksida (CO2) sebesar 19

% ini sesuai dengan tujuan dari pemurni bioagas yaitu sebagai penyaring dan CO2 dan H2S.

(34)

B. Saran

Dari hasil analisis dan pembahasan data-data serta perhitungan penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Proses pengkompresian biogas hendaknya menggunakan kompresor yang tekanannya tinggi sehingga biogas mendekati titik kritisnya dimana Pcr CH4

adalah 4,5 MPa.

2. Meningkatkan jumlah kandungan arang aktif di dalam pemurni biogas dan meningkatkan besarnya dimensi pemurni biogas tersebut agar jumlah gas CO2

yang tersaring lebih banyak.

(35)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di kandang ternak sapi di rumah pak Katno di desa Karang Endah Kecamatan Terbanggi Besar lampung Tengah. Dengan skala jumlah sapi 21ekor.

B. Alat Penelitian

Untuk Mendukung terlaksananya penelitian ini juga menggunakan berbagai macam peralatan baik yang terdapat di pasaran atau di daerah sekitar kandang Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kompresor

Kompresor di gunakan untuk mengkompresi biogas agar hasilnya bisa optimal untuk di gunakan selama proses penelitian. Kompresor yang digunakan adalah kompresor dengan properties dari kompresor sebagai berikut.

Tabel 4. Data Kompresor

No Parameter Satuan

1 Tekanan 0,65 Mpa

2 Daya ¼ hp

3 volume tabung 35 Liter

4 Debit Aliran masuk 75 L/min

5 Speed motor 950 rpm

(36)

Gambar 9. Kompresor

2. Koil Pendingin

Koil pendingin digunakan untuk mendinginkan biogas yang telah dikompresikan agar terjadinya perubahan fasa dari biogas dari gas ke cair.

Gambar 10.Koil Pendingin Fluida yang akan di dinginkan = Biogas

Fluida pendingin = Es batu

Temperatur biogas ketika = 32o C Masuk ke koil pendingin

(37)

Temperatur awal fluida pendingin = 0o C Temperatur akhir fluida pendingin = 7o C

Diameter tube = 0,25 in = 0,635 cm

Jumlah tube (n) = 8 kumparan

Diameter box coil pendingin = 22,6 cm Diameter kumparan = 21,4 cm

kapasitas biogas masuk koil (Q) = 0,000361 /s (kapasitas biogas keluar kompresor)

3.Tabung

Tabung digunakan untuk menyimpan gas hasil pendinginan dari koil pendingin, gunanya tabung ini untuk mengetahui berapa besar jumlah massa gas yang tersimpan di dalam tabung LPG 3 Kg.

Tabel 5. Data Tabung LPG

No Parameter Nilai

1 Temperatur -40 sd 60 C

2 Volume 7,3 Liter

3 Tekanan Operasi 2,1 MPa 4 Tekanan Hydrotest 3,2 MPa (sumber : BSN Indonesia)

(38)

4. Termometer digital

Termometer digital ini digunakan untuk mengukur temperatur keluaran biogas baik setelah pendinginan maupun sebelum pendinginan.

Gambar 12.Termometer digital 5. Pemurni biogas

Pemurni biogas pada rangkain ini digunakan sebagai pengikat gas CO2 dan H2S sebelum biogas masuk ke dalam kompresor. Pemurni biogas ini berisikan arang aktif dan gram besi yang disekat oleh pembatas berbentuk jaring dan ditambah dengan zeolit alam. Adapun dimensi dari pemurni biogas ini adalah

No Parameter Satuan

1 Diameter 3 in

2 Panjang 50 cm

(39)

6. Stopwatch

Stop watch digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan kompresor untuk mengisi tabung gas dan berapa lama biogas yang terkompres didalam tabung sampai tekanan maksimal.

Gambar 14.Stopwatch

7. Timbangan digital

Timbangan digital ini digunakan untuk mendapatkan nilai berat bersih dari biogas yang telah dikompreskan dan didinginkan ke dalam tabung.

(40)

8. Pressure gauge

Pressure gauge ini digunakan untuk mengetahui berapa tekanan biogas di dalam tabung.

Gambar 16. Pressure gauge

C. Skema alat uji

Temperature Display

Presure Gauge Kompresor

Pemurnian Gas Reservoir

Gas

Digester

Tabung Gas Koil

Pendingin

(41)

D. Proses pengujian

Pengujian yang di lakukan pada penelitian ini antara lain pengujian dengan kompresor, dan coil pendingin

1. Pengujian pengkompresian

Pengujian pengkompresian dilakukan untuk mengetahui besarnya tekanan maksimal dari gas methana.

Tabel 6. Pengujian Pengkompresian dan pendinginan

pengujian

temperatur awal diambil sebelum proses kompresi dijalankan tekanan awal adalah tekanan saat tabung kosong

massa awal adalah massa tabung kosong

2. Pengujian Pendinginan

Pengujian Pendinginan ini di lakukan setelah gas metana di kompresikan pada tekana tertentu kemudian di alirkan ke coil pendingin untuk

menghasilkan temperatur yang lebih rendah dari temperatur sebelum masuk coil dengan tujuan memperbesar densitas dari gas metan.

(42)

E. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian

Kurang lengkap

Gambar 18. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian

lengkap MULAI

Pengolahan data serta melakukan analisis dan

pembahasan Pembuatan Reaktor Biogas

Perumusan Masalah

Studi Literatur

Pembuatan Laporan

SELESAI

Membuat diagram T-s untuk metan

Melakukan pengujian tekanan

Melakukan pengujian pendinginan

DATA

Memperoleh hasil

(43)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Skema Instalasi Sederhana Biogas ... 14

Gambar 2. Reaktor Kantong Plastik... 15

Gambar 3. Reaktor dari Fiber... 16

Gambar 4. Reaktor dari Beton ... 16

Gambar 5. Reaktor dari Drum ... 17

Gambar 6. Klasifikasi Kompresor ... 23

Gambar 7. Unit Kompresor Torak ... 25

Gambar 8. Koil Pendingin... 29

Gambar 9. Kompresor ... 33

Gambar 10. Koil Pendingin ... 33

Gambar 11. Tabung LPG 3 Kg ... 34

Gambar 12. Termometer Digital ... 35

Gambar 13. Pemurni Biogas ... 35

Gambar 14. Stopwatch ... 36

Gambar 15. Timbangan Digital ... 36

Gambar 16. Pressure Gauge ... 37

Gambar 17. Skema Alat Uji ... 37

Gambar 18. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian ... 39

Gambar 19. Grafik Hubungan Waktu dengan Massa Yang Tersimpan... 42

Gambar 20. Grafik Hubungan Temperatur dengan Massa Yang Tersimpan... 43

Gambar 21. Grafik Perbandingan Hasil Pengujian dengan Hasil Perhitungan ... 47

(44)

Halaman HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN SANWACANA

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Hipotesa ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biogas ... 8

B. Gas Methane (CH4) ... 10

C. Reaktor Biogas ... 13

Jenis-jenis genteng berdasar material ... 15

1. Reaktor Vertikal ... 15

2. Reaktor Horizontal ... 15

(45)

Dari Bahan pembuat, Reaktor biogas dapat dibedakan menjadi ... 15

Hukum Charles atau Hukum Charles dan Gay-Lussac (1787)... 19

Hukum Tekanan Parsial Dalton (1801) ... 20

Hukum Gas Ideal (1834) ... 20

E. Kompresor ... 21

1. Jenis Kompresor ... 21

a. Kompresor Perpindahan Positif (Positive Dispalacement) ... 22

b. Kompresor Dinamik... ... 22

a. Kerja Yang Dilakukan Persiklus ... 26

b. Daya Isotermis... ... 27

c. Daya Adiabatik ... ... 27

d. Daya Udara ... 28

(46)

a. Efisiensi Isotermis ... 28

1.Pengujian Pengkompresian... 38

2. Pengujian pendinginan ... 38

D. Diagram Alir Pelaksanaan 39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 39

B. Pembahasan ... 41

(47)

D. Data Koil pendingin ... 55 BAB V. PENUTUP

A. Simpulan ... 59 B. Saran ... 60

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2011. Hasil Pendataan Sapi dan Kerbau di Indonesia. Departemen Pertanian Indonesia

Bayu Asep. 2007. Biogas Sebagai peluang pengembangan energi alternaif Biogas Support Programe (BSP). NetherlandSs Development

Organition(SNV/NEPAL). Lalitpur, Nepal

Cengel dan Boles. 2006. Thermodynamic An Engineering Approach Fifth Edition. Mc Graw Hill. Singapore

Chem-Is-Try. Org _ Situs Kimia Indonesia _.htm. Hukum gas ideal

Cucu Sektiani A.N. dan Putri Sakti O . 2010. Pengaruh Pemanasan Membran, Perbedaan Tekanan Dan Waktu Permeasi Pada Pemisahan Co2/Ch4 Untuk Pemurnian Biogas Menggunakan Membran Polyimide Dan Membran Campuran Polyimide-Zeolit. Skripsi. Universitas Dipenogoro.

Dietzel, Fritz. 1990. Turbin Pompa Dan Kompresor. Penerbit Erlangga : Jakarta Fox Robet W. Induction To Fluid Mechanic Sixth Edition. Jhon Willey n Son.

New York

Hamidi N ,ING.Wardana, Widhiyanuriyawan D. 2011. Peningkatan Kualitas Bahan Bakar Biogas Melalui Proses Pemurnian Dengan Zeolit Alam. Jurnal Rekayasa Mesin. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

Incropera Prank. 2005. Fundamental Of Mass And Heat Transfer. willey and son Irsyad Muhammad. 2011. Laporan akhir IbM Gabungan Kelompok Tani Peternak Sapi di Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Unila

Kwartiningsih, Endang . 2007. Pemurnian Biogas Dari Kandungan Hidrogen Sulfida (H S) Menggunakan Larutan Absorben Dari Besi Bekas (Besi Rongsok). Fakultas Teknik UNS. Penelitian Dikti. Hibah Bersaing

(49)

Putra Ardhian N. 2005. Efek Susunan Pipa Selang Seling Terhadap Unjuk Kerja Penukar Kalor Berkas Pipa (Tube Bank) Aliran Menyilang Dengan Geometri Pipa Modifikasi. Skripsi. Teknik Mesin. Universitas Lampung

Saiful,2005. Unjuk Kerja Sistem Sistem Air Cooled Chiller Dengan Evaporator Spiral Menggunakan Refrigan Hcr 22. Jurnal Rotasi

Syamsuddin, A. Rahman Mappangaja dan Asmuddin Natsir. 2011. Benefit Analysis of Biogas Program with the Community Animal Origin (BATAMAS) Palopo City (A Study Case on Farmer Group Kampulang Songka Village District Wara Southern Palopo City).Palopo

Widodo teguh W. Rekayasa dan Pengujian Reaktor Biogas Skala Kelompok Tani Ternak. Balai Besar pengembangan Mekanisme Pertanian.

_______2012. Gas Methane. tersedia pada www.wikipedia.-metane.com/ diakses pada tanggal 13 Maret 2012

Juniper. 2012. Biogas Yield Compansion, tersedia pada www.basic informaton.-biogas.com\ di akses tanggal 6 Maret 2012

________2012. Hukum gas ideal, tersedia pada www.wikipedia.-gas ideal.com/ diakses pada tanggal 13 Maret 2012

________2012. Konversi Minyak Tanah Ke Gas. tersedia pada www. Jaring new.com/ diakses pada tanggal 29 Februari 2012

(50)

DAFTAR SIMBOL hi = Koefisien perpindahan panas konveksi

biogas : W/m2 oC

ho = Koefisien perpindahan panas konveksi

es batu : W/m2 oC

k = Rasio pebandingan panas spesifik

(51)

Q = Flowrate biogas masuk ; m3/s, ft3/min

Huruf Latin

ΔT = perbedaan temperatur ; K. oC ηi = Effisiensi isotermis ; %

ηk = Effisiensi Kompresi ; %

ρ = Densitas ; kg/m3

µ = Viskositas dinamik fluida atau gas ; kg/ms

(52)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Komposisi Biogas ... 9

Tabel 2. Kesetaraan Biogas dengan Sumber Bahan Bakar Lain ... 9

Tabel 3. Data Gas Methana pada T dan P standar (25 ˚C dan 100 KPa) ... 11

Tabel 4. Data Kompresor ... 32

Tabel 5. Data tabung LPG ... 34

Tabel 6. Pengujian Pengkompresian dan Pendinginan ... 38

Tabel 7. Komposisi Kimia Biogas ... 40

(53)

MENGESAHKAN

1. Penguji

Ketua : Muhammad Irsyad, S.T.,M.T. ...

Sekretaris : M. Dyan Susila, S.T.,M.Eng. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Harmen Burhanuddin, S.T.,M.T. ………..

2. Dekan Fakultas Teknik

Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA NIP. 196505101993032008

(54)

Judul Skripsi : KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM

PENYIMPANAN BIOGAS DENGAN METODE PENGKOMPRESIAN DAN PENDINGINAN UNTUK MENGHASILKAN GAS METHANE (CH4) SEBAGAI BAHAN BAKAR PENGGANTI

GAS LPG

Nama Mahasiswa : Dian Fadli Nomor Pokok Mahasiswa : 0615021059 Program Studi : Teknik Mesin S1

Fakultas : Teknik

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Muhammad Irsyad, S.T., M.T. M. Dyan Susila E.S, S.T., M.Eng. NIP. 197112142000121001 NIP. 198010012008121001

2. Ketua Jurusan Teknik Mesin

(55)
(56)

“Niscaya Alloh swt akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(Qur’an Al-mujadalah; 11) Khoiru nas anfa uhum linnas (sebaik baiknya orang diantara kalian adalah yang paling bermanfaat Bagi orang lain ) (Al-Hadits)

(57)

PERNYATAAN PENULIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM PENYIMPANAN BIOGAS DENGAN METODE PENGKOMPRESIAN DAN PENDINGINAN UNTUK MENGHASILKAN GAS METHANE (CH4) SEBAGAI BAHAN

BAKAR PENGGANTI GAS LPG yang dibuat untuk melengkapi persyaratan menjadi Sarjana Teknik Mesin, bukan merupakan tiruan ataupun duplikasi dari tugas akhir yang pernah di publikasikan dari perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai hokum yang berlaku.

Yang membuat pernyataan

(58)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang Kota Bandar lampung, pada tanggal 7 Juni 1988 sebagai anak Pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ujang Tirtana dan (Alm) Ibu Nurdiana. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Pasir Gintung Pada tahun 2000, kemudian penulis menyelesaikan di Sekolah Menengah Lanjutan Pertama (SLTP) Negeri 13 Bandar Lampung pada tahun 2003.

Pada tahun 2006 penulis menyelesaikan pendidikannya dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Bandar Lampung. Dan sejak tahun 2006 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

(59)

Gambar Mesin. Dan menjadi staff administrasi DIII Teknik Mesin sejak Juli 2011. Selanjutnya penulis mengambil konsentrasi Konversi Energi, Dengan melaksanakan Kerja Praktek (KP) pada tahun 2010 di TENARIS SPIJ CILEGON dengan tema Analisis Kesetimbangan Energy Electric Water Heater Pada Proses Phospating di bawah bimbingan bapak Ir. Indra M Gandidi, M.T.C P.hD. Sejak tahun 2011 penulis mulai melakukan penelitian tugas akhir skripsi dengan Judul “Kaji Eksperimental Sistem Penyimpanan Biogas Dengan Metode Pengkompresian Dan Pendinginan Untuk

Menghasilkan Gas Methane (CH4) Sebagai Bahan Bakar Pengganti Gas

(60)

SANWACANA

Assalamu’allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, segala Puji dan Syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam, yang telah memberikan rahmat, nikmat, hidayah, kesehatan karunia dan kelancaran hingga penulis dapat menyelesaikan Studi strata satu diperguruan tinggi Teknik Mesin Universitas Lampung. Shalawat beriring salam penulis panjatkan kepada kekasih Allah SWT, Rasullullah Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang sehingga islam bisa kita rasakan indah dan bahagia hingga saat ini.

Skripsi dengan judul “Kaji Eksperimental Sistem Penyimpanan Biogas Dengan Metode Pengkompresian Dan Pendinginan Untuk Menghasilkan Gas Methane (Ch4) Sebagai Bahan Bakar Pengganti Gas Lpg ini dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan, partisipasi, dan dukungan, serta do’a dari

berbagai pihak. Sebagai rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapakku Ujang Tirtana dan (Alm) Emakku Nurdiana, yang telah

memberikan kasih sayang, doa, nasehat, Bapak Yang kerja keras siang malam tak kenal lelah sehingga anakmu ini menjadi tukang insinyur semoga Allah membalas semua jerih payahmu

2. Adek-adekku Nurul Isnaini dan Ahmad Ramadhan,Hana Safitri,Ayu Andini yang perhatian dan sayang sama abang Terimaksih atas semangat motivasi dan dukungan yang telah kalian berikan kepada Abang, senyum kalian membuat abang tenang dan bahagia.

(61)

segala arahan dan motivasinya selama ini demi perbaikan tugas akhir. 5. Bapak Muhammad Irsyad, S.T., M.T., C P.hD selaku pembimbing I yang

dengan sabar memberikan Tarbiyah, bimbingan , pengetahuan, saran, serta nasehat selama proses penyelesaian skripsi.

6. Bapak M. Dyan Susila E.S, S.T., M.Eng. selaku pembimbing II terima kasih atas saran dan arahannya untuk tugas akhir ini.

7. Bapak Zulhanif, S.T., M.T., dan Bapak Tarkono, S.T.,M.T., selaku Pengelola D III Teknik Mesin terima kasih telah memberikan kesempatan kerja dan mas dadang,bang marta, mas nanang terima kasih atas candaan dan hiburannnya.

8. Seluruh dosen Jurusan Teknik Mesin atas ilmu yang telah diberikan selama penulis melaksanakan studi, baik materi akademik dan motivasi untuk masa yang akan datang. Tak lupa juga terima kasih kepada staff dan karyawan Gedung H Teknik Mesin Universitas Lampung.

9. Sahabatku akh bro/akh boy Ahmad Munandar Prio Sudarmo,Jazakallah khoir,kedekatan yang dibangun atas dasar kecintaan pada Allah,terima kasih atas canda,tawa,duka,cerita menarik,dan bantuan antum semoga Allah memberikan yang terbaik untuk antum.

10.Buat sahabat-sahabatku ikhwah, Yusman Zamzami,Heru Ruwandar S.T,Jazakallah atas labtobnya semoga Allah membalas kebaikan antum Alfis Syarif S.T., Hadi Prayitno, Garybaldi YS,Muhammad Mukhlisin,Amri Wahyudin,S.T,Hendro Utomo, Adi Inzar Kusuma,dr. Hajri yansyah, dr. Heri Surbakti, Daniel Endarto temen-temen di Birohmah dan ikhwah lainnya kalian adalah da’I sebelum apapun.

11.Adek-adek FOSSI FT para penggerak dakwah di Fakultas Teknik

“Berfikir Cerdas Bekerja Keras Berhati Ikhlas” AllahuAkbar.

12.Kepada brother aboy,riza,angga,decky,beben,aloy,nanda,putra, kalian luar biasa.

(62)

Andri Saputra, Ari Andrew Pane, Arly Prasetyo N,Arman Bastian, Bambang Sulaksana, Bongsu A J Siahaan, Cholyan Perwira, Danan Purna Jaya, Dede Yudo Prasongko, Dhimas Cahyo Wibowo, , Dian Pramono, Dimas Rilham P, Dody Suharto, Dony Sigit Kuncoro, Edo Trinando, Fauzi Saputra, Firman Gultom, Gians Aditya Gumelar, Habib Eko Haryanto, Hanief Ari Wijaya, Hendy Arifin, Heru Dwi Putra, I Kadek Sudana, I Wayan Gede Budi S, Imran Oktariawan, ismail, Jonathan Mikeson P, Joni Parizal, Ketut Dewantara, Lucky Cahyadi, Muhammad Iqbal, Nur Ismanto, Puji Febriansyah, R Panji Satrio W G, Rahmat Iskandar F, Rahmat Fansuri,Rino Indriyanto, Rosyidi Yusuf, Ryan Muhriyana, Satyan Donier, Setiyo Birowo, Subekti Bagus W, Sulistiyono, Sutrisno, Try Wahyu, Wengky Berlianto, Yoga Kurnia Amran, Yusfiul Hilal, Zaki Okta Zari. Untuk semua antek teknik mesin 06, jangan pernah lupa dengan almamater yang telah dipaksa, dipatri didalam bilik-bilik jiwa kita

solidrity forever” kebersamaan akan selalu ada bagi teman-teman yang masih merasa jadi anak mesin.

14.Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Lampung angkatan 1998-2012.

15.Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan, yang telah ikut serta membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membaca dan bagi penulis sendiri.Khoirunnas Anfa uhumlinnas

Bandar Lampung, 15 Februari 2013 Penulis

Gambar

Gambar 1. Skema instalasi sederhana biogas
Gambar 2. Reaktor kantong plastik
Gambar 3. Reaktor dri fiber
Gambar 5. Reaktor dari drum
+7

Referensi

Dokumen terkait

c) Membuat kondisi peserta didik menjadi lebih kritis. d) Realitas dan konkrit dari gambar visual sebagaimana yang ada di TV sama dengan media audio visual lainnya. e)

Ruang Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (KES- BANGLINMAS) termasuk dalam kategori kondisi lingkungan yang tidak dapat di tolerir dengan suhu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pemberian motivasi dan fungsi pengawasan Kepala Puskesmas dengan ketepatan pengumpulan SP3 di

Untuk menciptakan checks and balances terhadap lembaga peradilan antara lain perlu diusahakan agar putusan- putusan pengadilan dapat diketahui secara terbuka dan transparan

Modus adalah statistik, karena merupakan salah satu ukuran pada sampel. Semua ukuran yang dipakai pada sampel disebut statistik. Kalau ukuran tersebut dipakai pada

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOORDINASI DAN PENGAWASAN OLEH KOORDINATOR PROGRAM IMUNISASI PUSKESMAS DENGAN KETEPATAN WAKTU LAPORAN IMUNISASI BULANAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN

Ditempatkan oleh Mandom Corporation pada tahun 2010 ke Perseroan dan diangkat sebagai Direktur oleh RUPS tanggal 22 April 2010 sebagaimana dicantumkan dalam Akta Berita Acara

menguapkan (Etanol 60%) sehingga dapat memisahkan etanol dari kandungan air yang sebagai mana fungsi dari alat Evaporator , hal ini dapat dilihat dari perubahan