• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanan Dan Pengawasan Laba Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanan Dan Pengawasan Laba Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAN DAN PENGAWASAN LABA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA

BUMIPUTERA 1912 CABANG KISARAN

Oleh:

ULFA RACHAYUNI HASIBUAN 062102086

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan atas kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan ridhoNya kepada penulis

sehingga tugas akhir yang berjudul “ Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan

dan Pengawasan Laba pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang

Kisaran” ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Serta

shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar

Muhammad SAW, yang telah membawa kita ke jalan kebenaran yaitu jalan

keimanan.

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua penulis, Abdul

Rachman Hasibuan dan Mawarni Batubara yang tidak henti-hentinya

mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan dan doanya kepada

penulis. Terima kasih telah menjadi ayah dan mama yang terbaik dan juga

pahlawan bagi penulis. Mungkin tugas akhir ini belum ada artinya dibandingkan

dengan pengorbanan yang ayah dan mama berikan kepada penulis selama ini tapi

Insya Allah tugas akhir ini akan menjadi awal dari kesuksesan penulis dimasa

yang akan datang.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku dekan Fakultas Ekonomi

(5)

2. Bapak Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE, MSi

selaku ketua dan sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Iskandar Muda, SE, MSi selaku dosen pembimbing tugas akhir

yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis

dalam penyelesaian tugas akhir ini

4. Bapak Ahnuddin dan H. Sudartoyo selaku kepala cabang dan karyawan

pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran yang telah

membantu memberikan informasi yang dibutuhkan penulis pada saat

melakukan riset.

5. Adikku tersayang, Habib Kusuma Hasibuan atas kasih sayang, perhatian,

dorongan dan bantuan serta doa yang telah diberikan selama ini

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari dari kata sempurna,

di dalamnya masih banyak terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna

kesempurnaan tugas akhir ini dan kebaikan penulis pada masa yang akan dating.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga tugas akhir ini

bermanfaat bagi orang banyak khususnya bagi yang membacanya

Medan, 30 Mei 2009

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

BAB II ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG KISARAN ... 6

A. Penyusunan Anggaran... 22

B. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Laba ... 24

(7)

D. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Laba... 28

E. Hubungan Anggaran dengan Pengawasan ... 32

BAB IV PENUTUP... 35

A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 36

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Income Statement Budget... 23 Tabel 3.2 Income Statement Budget ( Actual Vs Budget ) Periode Januari

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan yang didirikan baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang

maupun perusahaan industri mempunyai tujuan utama yang ingin dicapai, yaitu

untuk mendapatkan keuntungan ( laba ) yang sebesar-besarnya pada setiap

periodenya.

Dalam usahanya untuk memperoleh laba yang maksimal diperlukan

perencanaan dan pengawasan yang baik. Untuk itu perusahaan perlu menyusun

suatu anggaran. Anggaran merupakan rencana yang mencakup seluruh kegiatan

perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang dan berlaku untuk periode yang

akan datang. Laba yang menjadi tujuan perusahaan tersebut tertuang dalam

anggaran. Oleh karenanya anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan

pengawasan khususnya terhadap laba, haruslah disusun secara teliti, penuh

pertimbangan serta disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan pada saat ini.

Bila perusahaan berkembang menjadi besar, maka perencanaan dan pengawasan

kegiatan yang dilakukan harus seimbang dengan besarnya perusahaan tersebut.

Perlunya suatu anggaran oleh manajemen adalah untuk dapat menjabarkan

perencanaan, pengawasan, koordinasi dan sebagai pedoman kerja secara

sistematis, selain itu juga untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang

terjadi dan yang terpenting untuk meningkatkan tanggung jawab dari

(10)

Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan

membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang untuk

merumuskan aktivitas-aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang

diinginkan.

Sedangkan pengawasan dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan

apakah setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan apa yang

telah direncanakan sebelumnya. Kesesuaian antara aktivitas yang dilakukan

dengan perencanaan yang dibuat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas

kerja, ini berarti produktivitas perusahaan juga akan meningkat. Dengan

demikian apa yang menjadi tujuan perusahaan akan dapat dicapai dengan

semaksimal mungkin. Akan tetapi jika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai

dengan perencanaan yang dibuat maka dengan adanya pengawasan tindakan

korektif akan dapat segera dilakukan sehingga apa yang menjadi tujuan

perusahaan akan tetap dapat dicapai.

Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa perencanaan dan pengawasan

mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung perusahaan mencapai

tujuannya. Oleh karena itu penulis terdorong untuk mengetahui fungsi anggaran

tersebut sebagai alat perencanaan dan pengawasan, khususnya terhadap laba.

Maka melalui tugas akhir ini penulis ingin membahas mengenai anggaran yang

berfokus pada fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba. Adapun

judul dari tugas akhir ini adalah “Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan

Penawasan Laba Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang

(11)

B. Permasalahan

Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah apakah anggaran

yang dibuat dan digunakan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang

Kisaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba sudah terealisasi dengan

baik sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan / ditargetkan.

C. Maksud dan Tujuan

Adapun yang menjadi maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis

adalah:

1. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang

anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba.

2. Sebagai pengalaman yang sangat berharga bagi penulis karena dapat

langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan data dan informasi

mengenai anggaran yang dibuat oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera

1912 cabang Kisaran.

3. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi

perusahaan agar dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya dapat lebih

efisien dan efektif serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan

demi kelancaran perusahaan dalam mencapai tujuannya.

4. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti ( rekan-rekan

(12)

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah:

1. Sebagai bahan pembanding bagi penulis atas ilmu yang diperoleh selama

perkuliahan.

2. Untuk mengetahui sejauh mana anggaran yang dibuat Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran berfungsi sebagai alat

perencanaan dan pengawasan laba perusahaan.

3. Untuk mengetahui apakah anggaran yang dibuat oleh Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran sesuai dengan realisasinya.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei / Observasi

Tempat : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran

Waktu : Tanggal 30 Maret 2009 sampai dengan 4 April 2009

Berikut ini adalah penjelasan dari jadwal survei/observasi penulis:

30 Maret 2009 : Menerima surat persetujuan survei/observasi dari

AJB Bumiputera 1912 cabang Kisaran

30-31 Maret 2009 : Menerima data mengenai profil perusahaan

1-3 April 2009 : Menerima data mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai

anggaran yang dibuat oleh perusahaan dan sampai

sejauh mana anggaran tersebut dapat berfungsi

sebagai alat perencanaan dan pengawasan laba pada

Asuransi Jiwa bersama Bumiputera 1912 cabang

(13)

4 April 2009 : Melengkapi data-data yang telah diperoleh

sebelumnya dengan meminta penjelasan atas hal-hal

yang belum dimengerti

2. Rencana Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

maksud dan tujuan, dan rencana penulisan yang terdiri dari

jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912

CABANG KISARAN

Menguraikan sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi,

job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini,

dan rencana kegiatan.

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu

mengenai fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan

pengawasan laba pada AJB Bumiputera 1912 cabang Kisaran.

BAB IV : PENUTUP

(14)

BAB II

ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912

CABANG KISARAN

A. Sejarah Ringkas

Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama M. Ng.

Dwidjosewojo, Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB )

sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas

pendirian perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam

terhadap nasib para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya

pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi

menjadi badan usaha, sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB di

Magelang, 12 Februari 1912.

Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai

Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M.

Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang iniah yang kemudian dikenal

sebagai "tiga serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama

industri asuransi nasional Indonesia.

Tidak seperti perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang

kepemilikannya hanya oleh pemodal tertentu. Sejak awal pendiriannya

Bumiputera sudah menganut sistem kepemilikan dan kepenguasaan yang unik,

(15)

adalah pemilik perusahaan yang mempercayakan wakil-wakil mereka di Badan

Perwakilan Anggota (BPA) untuk mengawasi jalannya perusahaan. Asas

mutualisme ini, yang kemudian dipadukan dengan idealisme dan profesionalisme

pengelolanya, merupakan kekuatan utama Bumiputera hingga hari ini.

Perjalanan Bumiputera yang semula bernama Onderlinge Levensverzekering

Maatschappij PGHB (O.L. Mij. PGHB) kini hampir mencapai satu abad.

Sepanjang itu, tentu saja tidak lepas dari pasang surut. Sejarah Bumiputera

sekaligus mencatat perjalanan Bangsa Indonesia. Termasuk, misalnya, peristiwa

sanering mata uang rupiah di tahun 1965 yang memangkas asset perusahaan ini,

dan bencana paling hangat multikrisis di penghujung millenium kedua. Di luar itu,

Bumiputera juga menyaksikan tumbuh, berkembang, dan tumbangnya perusahaan

sejenis yang tidak sanggup menghadapi ujian zaman , mungkin karena persaingan

atau badai krisis. Semua ini menjadi cermin berharga dari lingkungan yang

menjadi bagian dari proses pembelajaran untuk upaya mempertahankan

keberlangsungan.

Dan sekarang, memasuki millenium ketiga, Bumiputera yang mengkaryakan

sekitar 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia, dan

dengan jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia tengah berada

di tengah capaian baru industri asuransi Indonesia. Sejumlah perusahaan asing

menyerbu dan masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadi rekan

sepermainan yang ikut meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri

yang dirintis oleh pendiri Bumiputera 97 tahun yang lalu.

Bagi Bumiputera, iklim kompetisi ini meniupkan semangat baru, karena

(16)

berbekal pengalaman panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi hampir

seabad, menjadikan Bumiputera bertekad untuk tetap menjadi tuan rumah di

negeri sendiri, menjadi asuransi Bangsa Indonesia sebagaimana visi awal

pendirinya. Bumiputera ingin senantiasa berada di benak dan di hati rakyat

Indonesia.

Sebagai perusahaan perjuangan Bumiputera memiliki falsafah sebagai berikut:

1. Idealisme

Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat

kemartabatan anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai

perusahaan perjuangan.

2. Kebersamaan

Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan

dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan

untuk komunitas Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat.

3. Profesionalisme

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan

mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate

governance) dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan

(17)

Adapun yang menjadi visi dan misi dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera

1912 ini adalah sebagai berikut:

VISI

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa

nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya

Manusia (SDM) profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idialisme serta

mutualisme.

MISI

Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati masyarakat

Indonesia dengan:

1. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai

wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan

kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin

pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan

peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas

pelayanan perusahaan kepada pemegang polis.

3. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovatif untuk

(18)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan

antar komponen dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi yang jelas dapat

memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab antar bagian yang satu

dengan bagian yang lain, sehingga memungkinkan orang-orang yang terlibat di

dalam perusahaan tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Suatu struktur organisasi juga merinci pembagian kerja dan menunjukkan

berbagai tingkatan aktifitas yang berkaitan satu sama lain. Ini menunjukkan

hirarki organisasi serta struktur wewenang dan memperlihatkan hubungan

pelaporannya. Sruktur organisasi akan terus berkembang sesuai dengan

perkembangan kegiatan serta tujuan perusahaan. Salah satu unsure struktur

organisasi yang baik adalah adanya pola interaksi dari hubungan kerja sama antar

individu pada tiap bagian dari suatu perusahaan yaitu mengenai hubungan

pembagian dan fungsi dari pekerjaan dilakukan serta wewenang yang seimbang

baik vertikal maupun horizontal.

Struktur organisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran

adalah struktur garis dan staf atau disebut juga organisasi garis dan staf yang

merupakan kombinasi dari organisasi garis dan organisasi fungsional. Pelimpahan

wewenang berlangsung secara vertikal dari kepala cabang kepada kepala unit

dan supervisor. Kepala cabang adalah yang sepenuhnya berhak untuk menetapkan

(19)

Mengenai bagan struktur organisasi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

baik pusat maupun cabang dapat dilihat pada bagian lampiran dari Tugas Akhir

ini.

C. Job Description

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada di

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran, yaitu sebagai berikut:

1. Kepala Cabang Asuransi Standar

Adapun tugas dan tanggung jawab dari kepala cabang , yaitu sebagai

berikut:

1) Menyusun program kerja kantor cabang untuk jangka pendek

2) Melaksanakan pemenuhan kebutuhan dan pengembangan keagenan utama

3) Melaksanakan trilogy operasional asuransi jiwa

4) Mengolah sarana kantor dan sarana operasional

2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Adapun tugas dan tanggung jawab dari KUAK, yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kerja, anggaran penerimaan dan pengeluaran kantor

cabang

b. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan administrasi dan keuangan kantor

cabang

c. Membina dan mengembangkan SDM kantor cabang

d. Mengamankan asset kantor cabang

(20)

f. Menyajikan data dan informasi bisnis secara berkala kepada kepala cabang

g. Melaksanakan kegiatan pelaporan secara berkala ke kepala cabang

3. Dinas Dalam

Adapun tugas dan tanggung jawab dinas dalam, yaitu sebagai berikut:

a. Sebagai pembantu administrasi dinas luar

b. Melaksanakan penerimaan uang masuk dan uang keluar

4. Kasir

Adapun tugas dan tanggung jawab kasir, yaitu sebagai berikut:

a. Bertindak sebagai pemegang kas

b. Menerima dan mengeluarkan uang setelah adanya persetujuan dari pejabat

yang berwenang

c. Membuat dan mempertanggungjawabkan rincian sisa kas harian

d. Ikut mengatur likuiditas kas terutama kewajiban kepada pemegang polis

e. Menyelenggarakan catatan yang meliputi lembaran buku kas

f. Menyelenggarakan administrasi inventaris

g. Menyelenggarakan administrasi barang cetak

h. Menyelenggarakan administrasi produksi, antara lain meliputi:

1) Pemeriksaan surat permintaan serta kelengkapannya

2) Pengiriman berkas-berkas surat permintaan baru

3) Penerimaan dan pendistribuasian polis-polis yang telah jadi untuk

(21)

5. Supervisor Standar

Adapun tugas dan tanggung jawab supervisor standar, yaitu sebagai

berikut:

a. Memberikan pengrahan kepada agen mengenai lokasi yang akan didatangi

untuk menarik nasabah

b. Mengkoordinir agen standar

c. Membantu kepala cabang dalam perekrutan agen

d. Memberikan laporan kegiatan kepada kepala cabang

6. Agen Standar

Adapun tugas dan tanggung jawab agen standar, yaitu sebagai berikut:

b. Menutup produksi baru

c. Menagih premi para nasabah

d. Merwat polis yang ada dengan cara melakukan penagihan tepat waktu dan

berupaya melakukan polis-polis “ lapse ”

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran adalah sebuah

perusahaan yang bergerak di bidang jasa, yaitu jasa asuransi. Perusahaan ini

menawarkan jasa dalam bentuk pemberian jaminan proteksi terhadap nasabahnya,

yang antara lain berupa jaminan proteksi kesehatan, kecelakan, kematian,

pendidikan, bahkan jaminan proteksi atas asset-asset yang dimiliki oleh nasabah.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran ini

(22)

asuransi kumpulan dan asuransi syariah. Berikut ini adalah jenis-jenis produk

asuransi yang ditawarkan dari ketiga golongan asuransi diatas, yaitu sebagai

berikut:

1. Asuransi Perorangan, terdiri dari: a. Mitra Prima (US$)

Program asuransi yang memberikan jaminan proteksi meninggal dunia

pada masa asuransi atau perolehan uang tertanggungan ketika masa

asuransi berakhir.

b. Mitra Pelangi (Rp)

Program asuransi yang memberikan proteksi meninggal dunia selama

masa asuransi atau penerimaan uang pertanggungan pada akhir masa

asuransi.

c. Ekawaktu Ideal (Rp)

Penanggulangan resiko keuangan sebagai akibat meninggalnya

tertanggung dan pengembalian premi.

d. Mitra Oetama (US$)

Program asuransi dengan pembayaran premi tunggal yang fleksibel.

menggabungkan tiga manfaat, yaitu santunan meninggal dunia sebesar

uang pertanggungan, atau dua kali uang pertanggungan jika meninggal

akibat kecelakaan. Sekaligus memberikan biaya rawat inap di rumah sakit.

(23)

e. Mitra Poesaka (US$)

Program asuransi dengan pembayaran premi tunggal, yang merupakan

gabungan unsur tabungan dan proteksi meninggal dunia.

f. Mitra Beasiswa Berencana (Rp)

Program asuransi yang menjamin biaya pendidikan untuk anak, mulai dari

TK sampai Perguruan Tinggi. Disamping jaminan perolehan santunan

meninggal dunia sebesar uang pertanggungan.

g. Mitra Permata (Rp)

Program asuransi yang menjamin biaya pendidikan untuk anak, mulai dari

TK sampai Perguruan Tinggi. Disamping jaminan perolehan santunan

meninggal dunia sebesar uang pertanggungan

h. Mitra Melati (Rp)

Program asuransi yang menggabungkan tiga unsur, yaitu proteksi

meninggal dunia, tabungan dan perolehan investasi yang kompetitif

minimal 4,5%.

i. Mitra Cerdas (Rp)

Program asuransi pendidikan mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi.

Asuransi ini menggabungkan proteksi meninggal dunia, tabungan dan

(24)

j. Mitra Sehat (Rp)

Program asuransi yang menggabungkan tiga unsur, yaitu jaminan santunan

meninggal dunia, jaminan perawatan di rumah sakit, sekaligus perolehan

hasil investasi yang kompetitif.

k. Mitra Abadi (Rp)

Program asuransi khusus untuk warisan. Dengan pembayaran premi

selama periode tertentu, seumur hidup Anda mendapat proteksi jaminan

meninggal dunia.

2. Asuransi Kumpulan, terdiri dari: a. Asuransi Kredit

Adalah asuransi kumpulan untuk para debitur dari suatu lembaga

keuangan (kreditur), terdiri dari:

1) Asuransi Kredit Ekawaktu

2) Asuransi Kredit Cicilan / Tahunan

3) Asuransi Kredit Annuitas

b. Asuransi Ekawarsa

Bersifat non saving, masa asuransi satu tahun, memberikan benefit berupa

uang pertanggungan kepada pemegang polis apabila peserta meninggal

(25)

c. Asuransi Ekawaktu

Bersifat non saving, masa asuransi sesuai kebutuhan (bisa lebih atau

kurang dari satu tahun), memberikan benefit berupa uang petanggungan

kepada pemegang polis apabila peserta meninggal dunia.

d. Asuransi Kecelakaan

Memberikan benefit kepada peserta melalui pemegang polis akibat

terjadinya resiko kecelakaan pada diri peserta dalam masa asuransi.

e. Asuransi Rawat Inap dan Pembedahan

Memberikan benefit kepada peserta berupa penggantian biaya rawat inap

dan atau pembedahan di rumah sakit dalam asuransi karena suatu penyakit

atau kecelakaan. Jangka waktu asuransi ini berlaku satu tahun dan dapat

diperpanjang.

f. Asuransi Program Kesejahteraan Karyawan

Program asuransi jiwa ini dirancang dengan memberikan benefit bagi

karyawan yang mengalami cacat total / tidak mampu bekerja sehingga

tidak dapat menjalankan tugasnya lagi atau karyawan meninggal dunia.

g. Asuransi Iuran Dana Mantap (Idaman)

Memberikan benefit berupa proteksi jika terjadi resiko sebesar uang

pertanggungan dan nilai tunai.

(26)

Dirancang untuk seluruh anggota keluarga dengan memberikan santunan

sebesar uang pertangguingan jika ada anggota keluarga yang menjadi

peserta / tertanggung meninggal dunia atau mengalami cacat tetap karena

kecelakaan.

3. Asuransi Syariah, terdiri dari: a. Mitra Mabrur

Program asuransi yang menggabungkan unsur tabungan dan perlindungan

asuransi. Serta ditujukan untuk melaksanakan niat suci Anda menunaikan

ibadah haji.

b. Mitra Sakinah

Asuransi yang merupakan gabungan antara unsur tabungan dan tolong

menolong dalam menanggulangi musibah kematian dengan masa

pembayaran premi tiga tahun lebih pendek dari masa asuransinya.

c. Mitra Iqra

Program asuransi pendidikan yang menjamin biaya sekolah anak mulai

dari TK sampai Perguruan Tinggi. Merupakan gabungan antara tabungan

dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian.

E. Kinerja Usaha Terkini

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 menargetkan perolehan premi di

tahun 2009 ini mencapai Rp 5,27 triliun. Target tahun ini naik Rp 1.07 triliun atau

sekitar 25,5% dari perolehan premi tahun 2008 yang sebesar Rp 4,2 triliun. Untuk

(27)

Indonesia. Selai itu, bumiputera akan melakukan kegiatan direct marketing

melalui sistem keagenan.

Dari sisi diversifikasi produk, bumiputera mulai menambah bisnis unitlink.

Karena unitlink yang merupakan produk hasil perkawinan silang asuransi dan

investasi ini hanya membutuhkan sedikit pencadangan. Selain itu, Bumiputera

juga mengincar pasar bancassurance guna memperluas kegiatan usahanya.

Hingga akhir 2008, sebagian besar premi yang terkumpul di Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera 1912 berasal dari asuransi jiwa perorangan, yakni 65% dari

total perolehan premi. Sisanya, yakni 34% berasal dari korporasi dan produk

asuransi syariah menyumbang sebesar 1%.Adapun total klaim premi yang dibayar

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 tahun lalu mencapai Rp 2,27 triliun.

Nilai ini setara dengan 65,5% dari total premi yang terkumpul. Pembayaran

tersebut terdiri atas klaim meninggal dunia Rp 340,76 miliar, habis kontrak Rp

1,59 triliun, dan klaim lain-lainnya sebesar Rp 825,89 miliar.

Total investasi bumiputera tahun lalu Rp 7 triliun. Investasi terbesar mereka

adalah pada property, yakni berupa tanah dan bangunan sebesar 20,7%, lalu

deposito 20,3%, reksadana 21,2%, obligasi 17,4%, dan lain-lain 21,4%. Tahun ini

Bumiputera menargetkan pendapatan hasil investasi senilai Rp 1,01 triliun. Ini

tumbuh 54,35% dari perolehan tahun lalu sebesar Rp 654, 36 miliar.

Untuk kedepannya Bumiputera akan memfokuskan pada sejumlah kebijakan

utama agar perusahaan tubuh pesat, yakni kembali ke core business asuransi jiwa,

beroperasi secara menguntungkan, fokus pada upaya-upaya perbaikan internal

(28)

risiko asuransi jiwa untuk meminimalkan risiko kerugian perusahaan dan upaya

menuju tata kelola perusahaan yang baik.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 yang merupakan pelopor dari

usaha asuransi di Indonesia ini dan yang merupakan satu-satunya perusahaan di

Indonesia yang berbentuk Usaha Bersama atau Mutual (bukan Perseroan

Terbatas) ini kembali meraih Top Brand untuk kategori asuransi jiwa.

Penghargaan ini merupakan penghargaan yang ketiga bagi Asuransi jiwa Bersama

Bumiputera 1912. Ini merupakan suatu kebanggaan bagi Bumiputera sekaligus

menjadi kado teristimewa karena penghargaan tersebut diberikan dua hari

menjelang ulang tahunnya yang ke-97 tahun pada 12 Februari 2009. Penghargaan

Top Brand 2009 untuk kategori asuransi jiwa ini merupakan merupakan

penghargaan yang ketiga kalinya diperoleh oleh Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera 1912. Dengan adanya penghargaan ini maka keberadaanya sebagai

pelopor asuransi jiwa di Indonesia tidak diragukan lagi.

F. Rencana Kegiatan

Di tahun 2009 ini Bumiputera akan memfokuskan kegiatannya pada asuransi

pendidikan, karena Menteri Keuangan mengatakan bahwa anggaran pendidikan

Indonesia untuk tahun 2009 ini adalah sebesar 20%. Sebagai langkah awal

perusahaan akan masuk dalam pemberian beasiswa dan beasiswa untuk mitra guru

yang punya dedikasi di bidang pendidikan. Selain fokus terhadap asuransi

pendidikan, Bumiputera di tahun 2009 ini juga fokus di asuransi kesehatan, meski

(29)

Selain fokus pada asuransi pendidikan Bumiputera juga mengagendakan

untuk melakukan perombakan internal, baik dari jajaran direksi maupun system

kerja. Bumiputera berharap, perombakan ini dapat memperbaiki kinerja sumber

(30)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Penyusunan Anggaran

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Kisaran dalam

menjalankan kegiatan operasinya terlebih dahulu menetapkan atau menyusun

suatu anggaran. Penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut dimaksudkan

untuk dijadikan sebagai pedoman kerja dan sebagai alat perencanaan atau

pengawasan kerja perusahaan.

Anggaran merupakan suatu rencana kuantitatif sebagai pedoman manager atau

pimpinan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Dalam menyusun anggaran semua bagian yang terdapat dalam perusahaan

dilibatkan. Dengan adanya koordinasi dalam perusahaan akan memungkinkan

diperolehnya informasi yang dibutuhkan dalam penusunan anggaran. Adapun

anggaran yang disusun oleh AJB Bumiputera 1912 cabang Kisaran adalah

anggaran operasional, dimana anggaran operasional tersebut merupakan anggaran

induk ( master budget ) yang berhubungan dengan aktifitas perusahaan dalam

memperoleh laba pada periode yang akan dating. Hasil akhir proses penyusunan

anggaran tersebut adalah laporan laba rugi yang diproyeksi atau perhitungan laba

rugi yang dianggarkan.

Skedul dari penyusunan anggaran laba rugi pada AJB Bumiputera 1912

(31)

Tabel 3.1 Income Statement Budget

ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG KISARAN Income Statement Budget

Period 200X

Direct Income XXXXX

Direct Cost ( XXXXX )

Gross Profit XXXXX

General and Administration Expenses ( XXXXX )

Net income Operation XXXXX

Other Expenses / Income ( XXXXX )

Profit Before Tax XXXXX

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran

Adapun yang dilakukan AJB Bumiputera 1912 cabang Kisaran dalam

prosedur penyusunan anggaran laba ruginya adalah sebagai barikut:

1. Anggaran yang disusun diperinci lagi menjadi anggaran bulanan dengan

maksud untuk dapat menilai prestasi kerja perusahaan pada periode setiap

bulan, dengan cara membandingkan data aktual dengan anggaran.

2. Kemudian anggaran yang telah disusun tersebut dilaporkan kepada pimpinan

perusahaan untuk disahkan menjadi pegangan atau pedoman perusahaan

dalam menjalankan operasinya.

3. Jika anggaran tersebut ditolak oleh pimpinan perusahaan maka anggaran

tersebut harus direvisi kembali, dan jika diterima maka anggaran tersebut

(32)

Penyusunan anggaran dalam perusahaan merupakan tahap akhir dari proses

perencanaan menyeluruh dan persetujuan untuk:

a. menentukan tujuan-tujuan maupun sasaran yang ingin dicapai oleh

perusahaan

b. membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijakan-kebijakan

perusahaan

c. membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia

d. menggunakan sarana dan prasana yang ada dengan seefektif mungkin

B. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Laba

Perencanaan merupakan proses pemanfaatan fakta-fakta yang berhubungan

dan asumsi-asumsi masa yang akan datang guna merumuskan langkah-langkah

yang perlu diikuti dalam rangka upaya mencapai tujuan-tujuan yang spesifik.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dengan adanya suatu perencanaan kita

dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan, bagaimana caranya, kapan waktu

yang tepat untuk melakukannya dan siapa yang harus melakukannya.

Setiap perusahaan mempunyai tujuannya masing-masing. Tujuan ini

bertingkat-tingkat, ada tujuan umum dan ada tujuan khusus, ada tujuan jangka

panjang dan ada tujuan jangka pendek. Perusahaan harus mempunyai perencanaan

yang baik untuk mencapai tujuannya, dalam hal ini untuk memperoleh laba

sebesar-besarnya. Dengan kata lain perencanaan merupakan fungsi yang paling

(33)

perencanaan kita dapat mengawasi pelaksanaan dari suatu kegiatan yang

dilakukan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Anggaran merupakan bagian yang penting dari proses perencanaan karena

anggaran menentukan kepastian mengenai pengelolaan sumber daya yang ada

menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik

menyelaraskan strategi dari struktur organisasi, manajemen dan personelnya serta

tugas-tugas yang perlu diselaraskan.

Anggaran yang angkanya terlalu tinggi seringkali merupakan tanda awal

bahwa aktivitas tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Apabila anggaran

menjadi terlalu besar, maka seluruh rencana anggaran mungkin perlu diperbaiki.

Dengan kata lain anggaran merupakan kompas, yang menjadi arah dan pedoman

kerja bagi perusahaan untuk mencapai tujuan.

Ada empat langkah dalam penyusunan perencanaan, yaitu sebagai berikut:

1. Menetapkan tujuan

Perencanaan berawal dengan keputusan mengenai apa yang diinginkan atau

yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Tanpa rumusan yang jelas, maka

perusahaan akan mengguanakan sumber dayanya secara tidak efektif.

2. Menentukan situasi sekarang

Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai

sangat penting agar rencana dapat dirumuskan sesuai dengan kondisi

(34)

3. Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan

Segala kemudahan dan hambatan dalam mencapai tujuan harus diidentifikasi

dengan memperhatikan factor intern dan ekstern perusahaan walaupun sulit

hal tersebut merupakan bagian penting dari perusahaan.

4. Mengembangkan serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan

Langkah terakhir dalam proses perencanaan adalah mengembangkan berbagai

alternative tindakan, mengevaluasi alternatif - alternatif ini dan memilih

alternatif yang paling cocok atau sekurang-kurangnya yang paling

memuaskan.

C. Hubungan Perencanaan dengan Anggaran

Komponen utama perencanaan adalah anggaran, yang merupakan rencana

keuangan untuk masa yang akan dating. Rencana tersebut mengidentifikasi tujuan

dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.

Sebelum anggaran disiapkan, pihak manajemen terlebih dahulu harus

membangun suatu rencana strategi. Rencana strategi mengidentifikasikan

strategi-strategi untuk aktifitas dan operasi di masa depan, umumnya mencakup

setidaknya untuk lima tahun ke depan. Perusahaan dapat menerjemahkan strategi

umum ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Rencana strategi ini

akan menjadi dasar dalam pembuatan anggaran perusahaan.

Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan. Karena

anggaran menentukan keputusan mengenai pengalokasian sumber daya menuju

(35)

strategi dan struktur organisasi manajemen dan personelnya dan tugas-tugas yang

perlu diselesaikan.

Anggaran yang angkanya terlampau tinggi seringkali merupakan tanda awal

bahwa aktifitas tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Apabila angka

anggaran menjadi lebih besar, maka seluruh rencana mungkin perlu diperbaiki.

Dengan kata lain anggaran merupakan kompas, arah, atau pedoman kerja bagi

perusahaan untuk mencapai tujuan.

Anggaran disusun berdasarkan asumsi-asumsi perencanaan serta data

akuntansi dan keuangan. Anggaran yang telah disusun menjadi pedoman kerja

atau standar bagi perusahaan . Apabila terdapat penyimpangan haruslah diselidiki

penyebab penyimpangan tersebut dan segera dilakukan tindakan korektif atas

penyimpangan tersebut.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 mempunyai anggaran laba rugi dan

juga anggaran rekapitulasi pendapatan biaya per pelanggan. Dalam penyusunan

anggaran ini Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 melakukan berbagai

analisa, yaitu sebagai berikut:

1) Analisa terhadap pendapatan-pendapatan langsung yang mungkin akan

didapat, yang berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan.

2) Analisa terhadap biaya-biaya langsung yang mungkin akan didapat yang

berhubungan langsung dengan operasi normal perusahaan.

3) Analisa terhadap biaya-biaya yang terjadi di perusahaan yang naik turunnya

biaya tersebut tanpa dipengaruhi volume kegiatan.

4) Analisa terhadap biaya dan pendapatan yang mungkin terjadi dan hal ini tidak

(36)

5) Analisa terhadap biaya dan pendapatan yang biasanya terjadi pda tiap-tiap

pelanggan perusahaan.

Berdasarkan analisa-analisa yang telah dilakukan tersebut disusunlah Anggaran

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran.

D. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan Laba

Pengawasan merupakan proses pengukuran dan pengevaluasian kinerja aktual

dari setiap bagian dalam suatu perusahaan, dan kemudian melaksanakan tindakan

perbaikan apabila diperlukan.

Untuk mengetahui apakah rencana yang telah ditetapkan dijalankan dengan

semestinya, maka dibutuhkan suatu pengawasan atau pengendalian. Seluruh

kegiatan yang dilakukan perusahaan harus diawasi secara terus menerus, jika

pihak manajemen ingin tetap berada dalam batas-batas yang telah ditetapkan.

Pengawasan terdiri dari tiga macam langkah yang bersifat universal, yaitu:

a. Mengukur hasil pekerjaan

b. Membandingkan hasil pekerjaan dengan perencanaan dan memastikan

perbedaannya (apabila ada)

c. Mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan

perbaikan.

Pengawasan dapat dibagi menjadi tiga tipe dasar, yaitu:

1. Pengawasan Pendahuluan ( Preliminary Control )

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya

penyimpangan-penyimpangan pada kualitas sumber-sumber daya yang

(37)

2. Pengawasan Pada Saat Pekerjaan Berlangsung ( Concurrent Control )

Pengawasan ini dilakukan untuk memonitor pekerjaan yang berlangsung, guna

memastikan bahwa sasaran yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

3. Pengawasan Umpan Balik ( Feedback Control )

Pengawasan ini memusatkan perhatian pada hasil-hasil akhir untuk

menentukan tindakan-tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan.

Ada beberapa perbedaan dalam mendefenisiskan konsep pengawasan,

termasuk di dalamnya pengawasan internal dan pengawasan menajemen.

Akuntansi sering menggunakan pengawasan internal dalam mengontrol kegiatan

bisnis suatu perusahaan.

Ada tiga elemen dari struktur pengawasan internal suatu perusahaan, yaitu

pengawasan lingkungan yang merupakan kerangka kerja utama diantara kebijakan

pengawasan dan prosedur operasi. Pengawasan sistem akuntansi yan g terdiri dari

catatan dan prosedur yang digunakan untuk mencatat, memproses, melaporkan

semua transaksi perusahaan, memelihara tingkat kepercayaan terhadap asset dan

hutang perusahaan serta pengawasan prosedur yang merupakan langkah khusus

untuk meminimumkan resiko terhadap ancaman tertentu.

Pengawasan manajemen memiliki tiga aspek, yaitu pengwasan manajemen

sebagai suatu bagian dan tanggung jawab manajemen untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan oleh managemen. Pengawasan manajemen lebih luas dari

pengawasan internal termasuk di dalamnya merancang sistem untuk mengurangi

(38)

pencapaian tujuan dan pengawasan manajemen yang berorientasi pada karyawan

yaitu memberi fasilitas untuk suksesnya pencapaian tujuan perusahaan.

Dengan adanya pengawasan dapat dilihat seberapa jauh perencanaan yang

telah dicapai dan seberapa banyak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan

yang terjadi akan dianalisis guna mengetahui tindakan apa saja yang harus

dilakukan untuk memperbaikinya.

Adapun pengawasan yang dilakukan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

cabang Kisaran dalam menjalankan kegiatan operasinya adalah dengan cara:

a. Mengontrol pendapatan melalui premi-premi yang diterima dan

beban-beban yang dikeluarkan secara bulanan atau tahunan.

b. Disesuaikan dengan keadaan baik dengan memperhatikan situasi keamanan,

politik, dan ekonomi agar tidak melebihi anggaran yang telah disusun.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran melaksanakan

pengawasan dengan cara:

1). Membandingkan realisasi dengan anggaran. Melalui hasil perbandingan ini

perusahaan dapat mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan atau tidak.

Selanjutnya dicari faktor-faktor penyebab timbulnya perbedaan tersebut dan

untuk penyimpangan yang merugikan akan dilakukan tindakan koreksi.

2). Membentuk suatu bagian yang bertugas untuk mengawasi seluruh kegiatan

yang dilakukan perusahaan sebelum menganalisis perbandingan antara

(39)

Adapun peranan anggaran sebagai alat pengawasan pada Asuransi Jiwa

Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran, yaitu sebagai berikut:

a. Mencegah terjadinya pemborosan

b. Memberikan standar yang memadai untuk mengukur prestasi

c. Sebagai alat pembanding seberapa jauh pelaksanaan rencana kerja yang

telah dicapai perusahaan

d. Mengendalikan operasi dan biaya serta pengeluaran perusahaan

Untuk mengawasi kegiatan operasionalnya, Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera 1912 cabang Kisaran setiap periode anggarannya melakukan

perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang terjadi untuk melihat

keberhasilan anggaran yang telah disusun. Berdasarkan hasil perbandingan

tersebut kepala cabang dapat mengetahui apakah seluruh bagian di dalam

perusahaan telah melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.

Tabel 3.2 Income Statement Budget (Actual Vs Budget) Periode Januari 2008 JANUARI 2008

PERKIRAAN

BUDGET ( Rp ) ACTUAL ( Rp )

DIRECT INCOME

Premi Pertama 375.000.000 287.000.000

Premi Lanjutan Tahun Pertama 139.869.065 109.872.630

Premi Lanjutan 1.377.913.958 738.927.105

Income 1.886.510.000 1.549.737.000

Total Direct Income 3.779.293.023 2.685.536.735

DIRECT COST

Meninggal Dunia 90.000.000 38.807.667

Habis Kontrak 460.000.000 335.076.612

Penebusan 186.264.000 97.335.266

Pengobatan / Rawat Inap 12.000.000 148.000

Klaim 761.781.000 121.367.545

Total Direct Cost 1.510.045.000 592.735.090

(40)

GENERAL & ADM. EXPENSES

Biaya Pertama 51.495.000 32.259.519

Biaya Umum 42.070.000 22.733.868

Total General & Adm. Expenses 93.565.000 54.993.387

NET PROFIT OPERATION 2.175.683.023 2.037.808.258

OTHER INCOME / EXPENSE

Setoran / Dropping 1.028.397.000 955.305.478

Total Other income / Expense 1.028.397.000 955.305.478

NET PROFIT BEFORE TAX 1.147.286.023 1.082.502.780

Sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran

E. Hubungan Anggaran dengan Pengawasan

Anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi

pengawasan. Dengan adanya anggaran maka standar kerja sudah ada, kemudian

sistem akuntansi atau system informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang

dapat dibandingkan dengan standar atau sasaran, yaitu anggaran. Perbedaan antara

anggaran dan realisasi merupakan penyimpangan atau variance. Penyimpangan

terjadi dalam dua kemungkinan, yaitu:

a. Penyimpangan yang menguntungkan ( favourable variance )

b. Penyimpangan yang tidak menguntungkan ( unfavourable variance )

Untuk melihat bagaimana fungsi pengawasan yang terjadi pada anggaran

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran berlangsung efektif dan

efisien dapat dilihat dari hasil yang dicapai, yaitu dari laporan anggaran aktual

pada periode Januari 2008 yang belum mencapai target yang diharapkan. Berikut

(41)

Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran berdasarkan laporan realisasi

anggarannya pada periode Januari 2008:

1. Pendapatan Langsung ( Direct Income )

Realisasi atas pendapatan langsung belum mencapai hasil yang

ditargetkan, dari Rp 3.779.293.023 yang dianggarkan hanya Rp 2.685.536.735

yang dapat dicapai. Terjadi penyimpangan yang tidak menguntungkan sebesar

Rp 1.093.756.288.

2. Beban Langsung ( Direct Cost )

Untuk realisasi beban langsung adalah sebesar Rp 592.735.090, sedangkan

yang dianggarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 1.510.045.000. Terjadi

selisih Rp 917.309.910, yang artinya realisasinya lebih rendah dari

anggarannya yaitu sebesar Rp 917.309.910. Hal ini menguntungkan bagi

perusahaan karena dana yang dianggarkan untuk beban langsung berkurang.

3. Beban Umum dan Administrasi ( General and AdministrationExpenses )

Anggaran yang direncanakan untuk beban umum dan administrasi sebesar

Rp 93.565.000 dan hasil yang dicapai sebesar Rp 54.993.387, yang artinya

terjadi penyimpangan yang menguntungkan sebesar Rp 723.091.522.

4. Pendapatan / Beban Lain-lain ( Other Income / Expense )

Pada pendapatan / beban lain-lain ini terdapat beban sebesar Rp 955.305.478,

sedangkan yang dianggarkan sebesar Rp 1.028397.000. Terjadi penyimpangan

(42)

Penyimpangan-penyimpangan tesebut baik yang menguntungkan maupun

yang tidak menguntungkan akan dievaluasi, dan hasil evaluasinya akan menjadi

(43)

BAB IV

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan

yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan

beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan

perusahaan.

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan

yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan jasa asuransi

dengan kepemilikan dan bentuk perusahaan yang unik, dimana

Bumiputera adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang berbentuk

“mutual” atau “usaha bersama” yang artinya pemilik perusahaan adalah

para pemegang polis, bukan pemegang saham. Jadi perusahaan tidak

berbentuk PT atau Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan

kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal.

2. Struktur organisasi yang terdapat pada Asuransi Jiwa Bersama

Bumiputera 1912 adalah struktur organisasi yang berbentuk garis, yang

merupakan struktur organisasi yang sangat sederhana dimana kekuasaan

(44)

3. Dalam penyusunan anggaran, perusahaan menggunakan data dan

informasi yang bersumber dari pengalaman dan juga data aktual

tahun-tahun sebelumnya.

4. Anggaran merupakan tolak ukur kinerja perusahaan. Oleh karena itu tidak

baik melakukan revisi anggaran pada periode yang sedang berjalan.

Apabila hal tersebut terjadi, anggaran tersebut tidak bisa lagi dijadikan

tolak ukur kinerja.

5. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan laba benar-benar fungsi dengan

baik, karena antara laba yang dianggarkan dengan laba yang terealisasi

hampir sama.

6. Peran utama anggaran sebagai alat pengawasan laba adalah untuk

mengontrol seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan agar apa yang

telah ditargetkan dapat tercapai, selain itu juga untuk menemukan

penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi agar dapat segera

dilakukan tindakan korektif

B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kebaikan

dan kemajuan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912:

1. Sebaiknya dibuat suatu parameter (angka yang menggambarkan kondisi

perusahaan) seperti Break Even Point. Yang mana parameter tersebut

memberikan informasi kepada manager dari jumlah target pendapatan

yang dianggarkan, berapa pendapatan yang harus dicapai agar perusahaan

(45)

2. Sebaiknya anggaran yang telah dibuat perusahaan terbuka bagi seluruh

karyawan, sehingga karyawan juga termotivasi untuk mencapai target

yang telah dianggarkan dan lebih baik lagi jika seluruh elemen yang ada di

dalam perusahaan dilibatkan dalam penyusunan anggaran tersebut.

3. Analisa yang digunakan dalam memperoleh input untuk penyusunan

anggaran perusahaan sebainya diperluas lagi dan terus memperhatikan

perkembangan internal dan eksternal perusahaan, sehingga setiap

perubahan yang terjadi dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh

perusahaan.

4. Perbedaan antara anggaran dengan realisasi harus terus diawasi dan setiap

penyimpangan yang terjadi dianalisis guna memahami penyebabnya dan

dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi Pertama. BPFE Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgetting Penganggaran, Perencanaan

Lengkap untuk Membantu Manajemen. PT Grafindo Persada. Jakarta.

Munandar. 2001. Penganggaran Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Salemba Empat. Jakarta.

Welsch, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian

Laba. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Buku

Satu. Salemba Empat. Jakarta.

(47)

Bagan Struktur Organisasi

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Pusat

Komisaris Badan Pengawas

Divisi Askum Departemen

(48)

Kepala Cabang Asuransi Standar

Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK)

Asisten dan staf

Dinas Dalam

Kasir

Agen Standar

Agen Standar Supervisor Standar

Supervisor Standar

Agen Standar

Supervisor Standar

Agen Standar

Agen Standar

Gambar

Tabel 3.1 Income Statement Budget
Tabel 3.2 Income Statement Budget (Actual Vs Budget) Periode Januari 2008

Referensi

Dokumen terkait

Atas rahmat dan karunia serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “ Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dalam Upaya

Model Holling type II describes the relationship between predator prey by assuming the existence of time handling (prey) on prey that is the time it takes a predator to prey,

]alur seleksi Mandiri (sM) Gelombang I universitas Negeri yogyakarta memberikan. penghargaan dan mengucapkan terima kasih,

Berdasarkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada butir (1), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko melalui Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah

Puji syukur tak terhingga penulis haturkan dari hati yang paling dalam untuk Allah Sang Penyayang kehidupan sebab dalam penyelenggaraan-Nya yang ilahi telah memungkinkan

Berhak menerima laporan penggunaan dana Bantuan Program Pemagangan Mahasiswa pada Dunia Industri Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta Tahun Anggaran 2013 dari PIHAK

Hasil penelitian pemakaian seragam sekolah di SMKN 5 Surakarta dengan metode evaluasi CIPP dari tiap indikator evaluasi sebagai berikut: (1) Context pemakaian

Tabel 4.11 Hasil Perengkingan terbaik dengan Sistem ....