• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN

KARYAWAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA

PT. BANK SUMUT

CABANG UTAMA

MEDAN

OLEH

TRIS AMALIA 080502069

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Tris Amalia

NIM : 070502026

Program Studi : Strata 1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi : Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan

Medan, 2012

Penulis

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Tris Amalia

NIM : 070502026

Program Studi : Strata 1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi : Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan

Tanggal, 2012 Ketua Program Studi

NIP: 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si

Tanggal, 2012 Dekan

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

BERITA ACARA UJIAN

Hari :

Tanggal : Maret 2012

Nama : Tris Amalia

NIM : 080502069

Program Studi : Strata 1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi : Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan

Ketua Program Studi S1 Pembimbig Skripsi Manajemen

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si

NIP: 19620513 199203 2 001 NIP: 194909191978032001 Dra.Komariah Pandia., M. Si.

Penguji I Penguji II

Dra.Yulinda, M. Si

(5)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

“Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan”

Adalah benar hasil karya tulis Saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara Medan. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, Saya

bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Medan, 2011

Penulis

(6)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen

Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian. Pengujian data menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti : uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda

pada α=5% dengan bantuan SPSS 15.0 for Windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel budaya kerja dan komitmen karyawan secara bersama-sama mempengaruhi variabel kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa budaya kerja berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.389, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan dipengaruhi oleh variabel budaya kerja dan komitmen karyawan sebesar 38.9% dan sisanya 61.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(7)

ABSTRACT

The title of this survey is “Influence of Work Culture and Employee

Comitment to Employee Performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.” The purpose of this survey is to know and to analyse work culture and

employee commitment to employee performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.

This survey is asociative survey. Test of data using the questionnaire that analyzed by using statistical analysist such as : test of validity and reliability, assumptions of classical test and multiple linear regression analysist on α=5% with using SPSS 15.00 version for windows.

This survey result is influence of work culture and employee commitment to employee performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan positive and significantive. F test shows both of work culture and employee commitment influential to employe performance positive and significantive. T test shows work culture is domineer to influence employee performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Determination coefficient test shows Adjusted R Square is 0.389, it means work culture and employee commitment influential to employee performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan as 38.9% and the rest as 61.1% is explained by other variable which not examinated by examinator.

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillah, puji dan syukur Penulis mengucapkan kepada Allah Swt.

atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai Penulis dalam

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen

KaryawanTerhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.” Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Penulis mempersembahkan rasa hormat dan terimakasih kepada kedua

orangtua Penulis, ayahanda Ir.H. Djaili Azwar, M.Si. dan Ibunda Hj. Salamah

yang dengan ikhlas dan penuh dukungan disertai kasih sayang dan do’a menuntun

Penulis dalam hidup.

Selama proses studi dan pengerjaan penelitian ini, Penulis telah banyak

menerima saran, motivasi, serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara ke arah yang lebih baik.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.Si. dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si. selaku

Ketua Departemen Manajemen dan Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan

(9)

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si selaku Ketua Program Studi Departemen

Manajemen Universitas Sumatera Utara yang selalu membimbing Mahasiswa/i

untuk mempersiapkan diri untuk masa depan.

4. Ibu Dra. Komariah Pandia, M.Si. selaku dosen pembimbing. Penulis

mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu atas kesabaran dan kesediaan Ibu

atas waktu yang Ibu berikan untuk skripsi ini.

5. Ibu Dra. Yulinda, M. Si. dan Ibu Fivi Rahmatus Sofia, SE, M.Si. selaku dosen

penguji I dan dosen penguji II. Penulis mengucapkan banyak terimakasih atas

kesedian Ibu memberikan waktu dan saran serta nasehat dari Ibu untuk

Penulis.

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen yang

telah memberikan pelajaran yang berharga selama di perkuliahan.

7. Seluruh pegawai Departemen Manajemen, Penulis mengucapkan terimakasih.

8. Teman-teman Saya tersayang, Putri Irma Novia, Julia S Tambunan, Roza Dwi

Ningtyas dan teman-teman konsentrasi MSDM yang telah memberikan

semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada seluruh teman di Fakultas Ekonomi khususnya stambuk

2008 Departemen Manajemen.

Medan,

2011 Penulis

(10)

DAFTAR ISI

2.2.Penelitian Terdahulu ... 18

2.3.Kerangka Konseptual ... 19

2.4.Hipotesis... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1.Jenis penelitian ... 22

3.2.Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

3.3.Batasan Operasional Variabel ... 22

3.4.Definisi Operasional Variabel ... 23

3.5.Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.6.Populasi dan Sampel ... 26

3.7.Metode Pengumpulan Data ... 26

3.8.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

3.9.Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1.Gambaran Umum Perusahaan ... 33

4.2.Uji Validitas dan Reliabilitas ... 40

4.3.Metode Analisis Data... 43

(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1.Kesimpulan ... 66

5.2.Saran ... 67

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1. Hasil Penilaian Peringkat Unit PT. Bank Sumut Cabang

Utama Medan Periode Nov 2010-Sept 2011 ... 4

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 25

Tabel 3.2. Instrumen Skala Likert... 26

Tabel 4.1. Uji Validitas ... 41

Tabel 4.2. Reliability Statistics ... 42

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 43

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Bagian Pekerjaan 44 Tabel 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 45

Tabel 4.7. Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Budaya Kerja... ... . 46

Tabel 4.8. Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Komitmen... ... . 48

Tabel 4.9. Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kinerja Karyawan... ... .. 49

Tabel 4.10. Kolmogrov Smirnov ... 53

Tabel 4.11. Uji Glejser ... 56

Tabel 4.12. Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 57

Tabel 4.13. Analisis regresi Linier Berganda ... 58

Tabel 4.14. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 59

Tabel 4.15 Uji F... ... 61

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual... 20

Gambar 4.1.Struktur Organisasi PT Bank Sumut Cabang Utama Medan ... 39

Gambar 4.2. Histogram Uji Normalitas ... 52

Gambar 4.3. Plot Uji Normalitas ... 53

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran I Kuesioner Penelitian 70

Lampiran II Distribusi Jawaban Responden Pada Validitas dan

Reliabilitas ... 73 Lampiran III Output SPSS Versi 15.00 Pada Uji Validitas dan

Reliabilitas ... 74 Lampiran IV Distribusi Jawaban Responden Pada Regresi Linier

Berganda ... 77 Lampiran V Output SPSS Versi 15.00 Pada Frekuensi Identitas

Responden ... 78 Lampiran VI Output SPSS Versi 15.00 Pada Frekuensi Distribusi

Responden ... 79 Lampiran VII Output SPSS Versi 15.00 Pada Asumsi Klasik ... 87 Lampiran VIII Output SPSS Versi 15.00 Pada Regresi Linier

(15)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen

Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian. Pengujian data menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti : uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda

pada α=5% dengan bantuan SPSS 15.0 for Windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel budaya kerja dan komitmen karyawan secara bersama-sama mempengaruhi variabel kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa budaya kerja berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.389, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja karyawan pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan dipengaruhi oleh variabel budaya kerja dan komitmen karyawan sebesar 38.9% dan sisanya 61.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(16)

ABSTRACT

The title of this survey is “Influence of Work Culture and Employee

Comitment to Employee Performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.” The purpose of this survey is to know and to analyse work culture and

employee commitment to employee performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.

This survey is asociative survey. Test of data using the questionnaire that analyzed by using statistical analysist such as : test of validity and reliability, assumptions of classical test and multiple linear regression analysist on α=5% with using SPSS 15.00 version for windows.

This survey result is influence of work culture and employee commitment to employee performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan positive and significantive. F test shows both of work culture and employee commitment influential to employe performance positive and significantive. T test shows work culture is domineer to influence employee performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan. Determination coefficient test shows Adjusted R Square is 0.389, it means work culture and employee commitment influential to employee performance in PT Bank Sumut Cabang Utama Medan as 38.9% and the rest as 61.1% is explained by other variable which not examinated by examinator.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

dalam kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai

tujuan sangat tergantung pada kemampuan SDM atau karyawannya dalam

menjalankan tugas-tugas yang diberikan sehingga karyawan dituntut untuk selalu

mampu mengembangkan diri secara proaktif dalam suatu perusahaan. SDM yang

diperlukan saat ini adalah SDM yang memiliki kinerja. Kinerja karyawan yang

baik dapat dilihat dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penilaian kinerja sangat

perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui sejauh mana karyawan mampu

berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan perusahaan.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi

organisasi (Mahsun, 2006:25). Kinerja seseorang atau kelompok dipengaruhi oleh

faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal antara lain berupa peraturan

ketenagakerjaan, keinginan pelanggan, pesaing, nilai-nilai sosial, serikat buruh,

kondisi ekonomi, perubahan lokasi kerja, dan kondisi pasar. Faktor internal yang

mempengaruhi kinerja karyawan/kelompok terdiri dari kecerdasan, keterampilan,

kestabilan emosi, motivasi, komitmen, persepsi peran, kondisi keluarga, kondisi

fisik seseorang dan karakteristik kelompok kerja dan budaya kerja (Nursyahfitri,

(18)

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja seperti yang diuraikan

ini, dua faktor diantaranya adalah budaya kerja dan komitmen. Budaya kerja ialah

suatu sistem nilai yang merupakan kesepakatan kolektif dari semua yang terlibat

dalam perusahaan

Budaya kerja dalam organisasi seperti di perusahaan diaktualisasikan

sangat beragam. Bisa dalam bentuk dedikasi atau loyalitas, tanggung jawab,

kerjasama, kedisiplinan, kejujuran, ketekunan, semangat, mutu kerja, keadilan dan

integritas kepribadian. Semua bentuk aktualisasi budaya kerja itu sebenarnya

bermakna komitmen. Ada suatu tindakan, dedikasi, dan kesetiaan seseorang pada

janji yang telah dinyatakannya untuk memenuhi tujuan organisasi dan individunya Kesepakatan disini adalah dalam hal cara

pandang tentang bekerja dan unsur-unsurnya. Suatu sistem nilai merupakan

konsepsi nilai yang hidup dalam pemikiran sekelompok manusia/ individu

karyawan dan manajemen. Dalam hal ini budaya kerja berkaitan erat dengan

persepsi terhadap nilai-nilai dan lingkungannya. Lalu, persepsi itu melahirkan

makna dan pandangan hidup yang akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku

karyawan dan manajemen dalam bekerja. Budaya kerja yang dianut oleh pimpinan

perusahaan dan diimplementasikan oleh karyawan menjadi perilaku karyawan

yang kemudian menentukan arah keberhasilan suatu perusahaan dalam

meningkatkan kinerja perusahaan.

yang telah dipilihnya dalam waktu lama

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah komitmen. Menurut Porter

(19)

dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi tertentu. Karyawan yang

memiliki komitmen tinggi akan menerima hampir semua tugas dan tanggung

jawab pekerjaan yang diberikan padanya. Karyawan juga merasakan adanya

loyalitas dan rasa memiliki terhadap organisasi. Komitmen mempengaruhi kinerja

melalui bagaimana perusahaan meningkatkan taraf kesejahteraan karyawannya,

perasaan bahwa perusahaan merupakan pilihan terbaik dan bahwa keputusan

untuk bekerja di perusahaan merupakan keputusan terbaik karyawan.

Budaya kerja dan komitmen karyawan dapat menjadi basis adaptasi dan

kunci keberhasilan organisasi sehingga banyak penelitian dilakukan untuk

mengidentifikasi nilai-nilai atau norma-norma perilaku yang bisa memberikan

kontribusi besar bagi keberhasilan organisasi.

PT Bank Sumut merupakan salah satu BUMD yang sebelumnya dikenal

dengan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU). Bank Sumut

adalah bank non devisa yang mempunyai visi, misi dan nilai-nilai yang

mencerminkan budaya untuk mencapai tujuan perusahaan. Budaya kerja yang ada pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan yaitu TERBAIK yang merupakan

singkatan dari terpercaya, enerjik, ramah, bersahabat, aman, integritas tinggi dan

komitmen.

PT Bank Sumut saat ini sedang melakukan akselerasi untuk mencapai

target Regional Champion pada tahun 2014. Untuk itu, diciptakan strategi To Be

The Best yang terdiri dari The Best Product, The Best Service dan The Best

Finance. Regional Champion telah disepakati bersama oleh Bank Indonesia (BI)

(20)

di seluruh Indonesia sebagai bank terbaik dari seluruh perbankan yang ada di

daerahnya masing-masing, yang ditargetkan bisa tercapai pada 2014. Maka dari

itu, akan dilakukan survei oleh Lembaga Peneliti Khusus (LPK) selama satu bulan

sekali dengan datang ke setiap cabang Bank Sumut termasuk Cabang Utama

Medan dengan berlaku sebagai nasabah guna mengetahui dan menilai pelayanan

yang dilakukan oleh karyawan. Dengan menyadari target itu, karyawan Bank

Sumut berada pada kondisi perlu melakukan akselerasi terhadap perencanaan

kegiatannya dan membuat komitmen pada diri sendiri untuk menjadi pemimpin

perbankan di negerinya sendiri, baik dalam aspek pelayanan, kualitas produk dan

pencapaian kinerja karyawan dan keuangan.

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat tentang penilaian peringkat pelayanan unit

kantor PT Bank Sumut Cabang Utama Medan:

Tabel 1.1

Hasil Penilaian Peringkat Pelayanan Unit Kantor PT Bank Sumut Cabang Utama Medan Periode September 2010-Juli 2011

Bulan Peringkat Kantor Nilai

September 38 80.85

Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa hasil penilaian peringkat unit PT Bank Sumut

(21)

bulan. Hanya pada bulan November, Februari dan April yang mengalami

peningkatan peringkat. Penurunan peringkat ini disebabkan karena penilaian yang

dilakukan oleh tim Regional Champion pada PT Bank Sumut Cabang Utama

Medan mempunyai standarisasi pencapaian nilai yang rendah yang dinilai baik

dari satpam, customer service, teller, peralatan banking hall, kenyamanan

ruangan, toilet, ATM dan layanan telepon. Kriteria dalam membuat penilaian

peringkat pelayanan di atas yaitu dinilai dari karyawan frontliner yang terdiri dari

satpam, customer service, teller. Selain itu, tim Regonal Champion juga menilai

dari peralatan banking hall, kenyamanan ruangan, toilet, ATM dan layanan

telepon. Indikator dalam penilaian yaitu loyalitas, disiplin, tanggung jawab,

kerjasama, kebersihan, kerapian, kelengkapan, skill, fasilitas, penampilan,

keramahan dan kenyamanan ruangan.

Membudayakan pelayanan terbaik bukanlah proses yang instan. Oleh

karena itu, diperlukan komitmen dari para karyawan PT Bank Sumut Cabang

Utama Medan untuk melaksanakan standar pelayanan ini dengan sebaik-baiknya,

mengawasinya, melakukan evaluasi untuk menungkatkan pelayanan kepada

nasabah pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan, sehingga manfaatnya

benar-benar dapat dirasakan oleh para nasabah, mitra dan pemilik. Komitmen yang ada

pada karyawan PT Bank Sumut Cabang Utama Medan khususnya bagian

frontliner seperti memberikan kepuasan dalam pelayanan kepada nasabah

sehingga nasabah datang kembali, menjaga performance, profesionalisme dan

role play yang dilakukan seminggu sekali pada sore hari. Seharusnya budaya kerja

(22)

dalam diri karyawan sehingga tidak adanya penurunan peringkat nilai seperti yang

terlihat pada Tabel 1.1 dan diharapkan PT Bank Sumut Cabang Utama Medan

mempertahankan bahkan meningkatkan peringkatnya di antara 95 Bank Sumut

Cabang lainnya.

Nasabah dan mitra akan merasakan proses standarisasi ini, sehingga

mereka diharapkan menjadi loyal. Loyalitas nasabah yang memungkinkan PT

Bank Sumut dapat tumbuh berkesinambungan sehingga PT Bank Sumut dapat

menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dapat terwujud menjadi kenyataan.

Untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan peringkat yang berarti juga

meningkatkan kinerja karyawan diperlukan komitmen yang tinggi dari para

karyawan. Griffin (2004:115) menyatakan bahwa karyawan-karyawan yang

merasa lebih berkomitmen pada organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang

bisa diandalkan dan mencurahkan lebih banyak upaya dalam bekerja.

Bagi Bank Sumut dimana setiap cabang yang mempunyai penilaian yang

terbaik akan memperoleh reward. Bagi individu atau karyawan Bank Sumut,

komitmen pada perusahaan juga mempunyai dampak personal yang positif yaitu

berupa makan malam dengan Direktur, nominal dan manajemen kinerja berupa

penambahan 50 poin yang apabila terus dikumpulkan berguna untuk promosi

jabatan karyawan sehingga para karyawan terus berkomitmen melakukan yang

terbaik.

Budaya kerja dan komitmen karyawan nantinya sangat berpengaruh dalam

usaha pencapaian tujuan organisasi yang optimal dalam peningkatan kinerja

(23)

maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Budaya

Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan

diteliti adalah “Apakah Ada Pengaruh Budaya Kerja, Komitmen Karyawan

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa

pengaruh budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan pada

PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Menjadi masukan informasi bagi perusahaan dan diharapkan agar

perusahaan dapat mengetahui manfaat budaya kerja dan komitmen

(24)

b. Bagi Penulis

Untuk memperluas wawasan penulis tentang ilmu sumber daya manusia

khususnya budaya kerja, komitmen karyawan dan kaitannya dengan

kinerja karyawan.

c. Bagi Pihak Lain

Memberikan sumbangan pemikiran atau referensi bagi peneliti yang

nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Budaya Kerja

Ndraha dalam Tika (2006:2), mengemukakan definisi budaya menurut

Edward Burnett dan Vijay Sathe sebagai berikut:

a. Edward Burnett

Mengatakan bahwa budaya mempunyai pengertian teknografis yang luas

meliputi ilmu pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum, adat istiadat dan

berbagai kemampuan dan kebiasaan lainnya yang didapat sebagai anggota

masyarakat.

b. Vijay Sathe

Mengatakan bahwa budaya adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki

bersama anggota masyarakat.

Budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup

sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong,

membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi,

kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat

dan tindakan yang terwujud sebagai “kerja” atau “bekerja”. Melaksanakan budaya

kerja mempunyai arti yang sangat dalam, karena akan merubah sikap dan perilaku

sumber daya manusia untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam

(26)

Wolseley dan Camplbell dalam Triguna (1995:9) menyatakan bahwa

orang yang terlatih dalam kelompok budaya kerja akan mempunyai sikap:

1. Menyukai kebebasan, pertukaran pendapat, dan terbuka bagi gagasan-gagasan

baru dan fakta baru dalam usahanya untuk mencari kebenaran;

2. Memecahkan permasalahan secara mandiri dengan bantuan keahliannya

berdasarkan metode ilmu pengetahuan, pemikiran yang kreatif, dan tidak

menyukai penyimpangan dan pertentangan;

3. Berusaha menyesuaikan diri antara kehidupan pribadinya dengan kebiasaan

sosialnya;

4. Mempersiapkan dirinya dengan pengetahuan umum dan keahlian-keahlian

khusus dalam mengelola tugas atau kewajiaban dalam bidangnya;

5. Memahami dan menghargai lingkungannya;

6. Berpartisipasi dengan loyal kepada kehidupan rumah tangga, masyarakat dan

organisasinya serta penuh rasa tanggung jawab.

Keberhasilan pelaksanaan program budaya kerja antara lain dapat dilihat

dari peningkatan tanggung jawab, peningkatan kedisiplinan dan kepatuhan pada

norma/aturan, terjalinnya komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan semua

tingkatan, peningkatan partisipasi dan kepedulian, peningkatan kesempatan untuk

pemecahan masalah serta berkurangnya tingkat kemangkiran dan keluhan.

2.1.1.1 Terbentuknya Budaya Kerja

Budaya kerja berbeda antara organisasi satu dengan yang lainnya, hal itu

(27)

dalam organisasi berbeda. Budaya kerja yang terbentuk secara positif akan

bermanfaat karena setiap anggota dalam suatu organisasi membutuhkan sumbang

saran, pendapat bahkan kritik yang bersifat membangun dari ruang lingkup

pekerjaaannya demi kemajuan di lembaga pendidikan tersebut, namun budaya

kerja akan berakibat buruk jika pegawai dalam suatu organisasi mengeluarkan

pendapat yang berbeda hal itu dikarenakan adanya perbedaan setiap individu

dalam mengeluarkan pendapat, tenaga dan pikirannya, karena setiap individu

mempunyai kemampuan dan keahliannya sesuai bidangnya masing-masing

(Kreitner dan Kinicki, 2003:127).

Untuk memperbaiki budaya kerja yang baik membutuhkan waktu

bertahun-tahun untuk merubahnya, maka itu perlu adanya

pembenahan-pembenahan yang dimulai dari sikap dan tingkah laku pemimpinnya kemudian

diikuti para bawahannya, terbentuknya budaya kerja diawali tingkat kesadaran

pemimpin atau pejabat yang ditunjuk dimana besarnya hubungan antara pemimpin

dengan bawahannya sehingga akan menentukan suatu cara tersendiri apa yang

dijalankan dalam perangkat satuan kerja atau organisasi.

Maka dalam hal ini budaya kerja terbentuk dalam satuan kerja atau

organisasi itu berdiri, artinya pembentukan budaya kerja terjadi ketika lingkungan

kerja atau organisasi belajar dalam menghadapi permasalahan, baik yang

menyangkut masalah organisasi.

(28)

1. Disiplin, yaitu perilaku yang senantiasa berpijak pada peraturan dan norma

yang berlaku di dalam maupun di luar perusahaan. Disiplin meliputi ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan, prosedur, berlalu lintas, waktu kerja,

berinteraksi dengan mitra, dan sebagainya.

2. Keterbukaan, yaitu kesiapan untuk memberi dan menerima informasi yang

benar dari dan kepada sesama mitra kerja untuk kepentingan perusahaan.

3. Saling menghargai, yaitu perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap

individu, tugas dan tanggung jawab orang lain sesama mitra kerja.

2.1.1.2 Fungsi dan Manfaat Budaya Organisasi

Menurut Pascale dan Athos dalam Tika (2006:14) fungsi utama budaya

organisasi adalah sebagai berikut:

a. Sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun kelompok

lain. Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang dimiliki oleh

suatu organisasi atau kelompok yang tidak dimiliki organisasi atau kelompok

lain.

b. Sebagai perekat bagi karyawan dalam suatu organisasi.

Hal ini merupakan bagian dari komitmen kolektif dari karyawan. Mereka

bangga sebagai seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan. Para

karyawan mempunyai rasa memiliki, partisipasi, dan rasa tanggung jawab atas

(29)

c. Mempromosikan stabilitas sistem sosial.

Hal ini tergambarkan dimana lingkungan kerja dirasakan positif, mendukung

dan konflik serta perubahan diatur secara efektif.

d. Sebagai mekanisme kontrol dalam memadu dan membentuk sikap serta

perilaku karyawan. Dengan dilebarkannya mekanisme kontrol, didatarkannya

struktur, diperkenalkannya tim-tim dan diberi kuasanya karyawan oleh

organisasi, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat

memastikan bahwa semua orang diarahkan kearah yang sama.

e. Sebagai integrator.

Budaya organisasi dapat dijadikan sebagai integrator karena adanya sub-sub

budaya baru. Kondisi seperti ini dialami oleh adanya perusahaan-perusahaan

besar dimana setiap unit terdapat sub budaya baru.

f. Membentuk perilaku bagi para karyawan

Fungsi seperti ini dimaksudkan agar para karyawan dapat memahami

bagaimana mencapai tujuan organisasi.

g. Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah organisasi pokok

organisasi. Masalah utamanya yang sering dihadapi organisasi adalah masalah

adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan masalah integrasi internal.

h. Sebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan.

Fungsi organisasi atau perusahaan adalah sebagai acuan untuk menyusun

perencanaan pemasaran, segmentasi pasar, menentukan positioning yang akan

(30)

i. Sebagai alat komunikasi.

Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai alat komunikasi antara atasan dan

bawahan atau sebaliknya serta antara anggota organisasi.

j. Sebagai penghambat berinovasi.

Budaya organisasi dapat juga sebagai penghambat dalam berinovasi. Hal ini

terjadi apabila budaya organisasi tidak mampu mengatasi masalah-masalah

yang menyangkut lingkungan eksternal dan integrasi internal.

2.1.1.3 Pembagian Budaya Kerja

Menurut Paramita dalam Ndraha (1999:81), budaya kerja dapat dibagi

menjadi :

a. Sikap terhadap pekerjaan

Yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan kegiatan lain seperti

bersantai atau semata-mata memperoleh kepuasan dari kesibukan

pekerjaannya sendiri, atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk

kelangsungan hidupnya.

Sikap terhadap pekerjaan dipengaruhi oleh:

1) Pengetahuan dan informasi kerja

2) Kesadaran akan kepentingan

b. Perilaku waktu bekerja

Seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati-hati, teliti, cermat,

kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan kewajibannya dan

(31)

2.1.1.4 Budaya Kuat Versus Budaya Lemah

Menurut Robbins (2008:259), budaya yang kuat mempunyai dampak yang

lebih besar terhadap perilaku karyawan dan lebih terkait langsung dengan

menurunnya perputaran karyawan. Dalam budaya yang kuat, nilai-nilai inti

organisasi dipegang teguh dan dijunjung tinggi secara bersama. Budaya organisasi

itu kuat, lemah atau diantaranya tergantung pada faktor-faktor seperti ukuran

organisasi itu, berupa lama organisasi itu telah berdiri, berapa banyak angka

penggantian di antara karyawan dan intensitas asal muasal budaya tersebut.

2.1.2 Komitmen

Becker dalam Panggabean (2002:127) menggambarkan komitmen sebagai

kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena

menganggap adanya biaya pelaksanaan yang lain (berhenti bekerja).

Mowdy, Porter & Steer dalam Munandar (2004:75), komitmen adalah sifat

hubungan seorang individu dengan organisasi dengan memperlihatkan ciri-ciri

sebagai berikut:

a. Menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi

b. Mempunyai keinginan berbuat untuk organisasinya

c. Mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan organisasinya

2.1.2.1. Bentuk-Bentuk Komitmen Karyawan

Allen dan Meyer (dalam Luthans, 2006:249) menjelaskan ada tiga bentuk

(32)

a. Komitmen afektif adalah keterikatan emosional karyawan, identifikasi

dan keterlibatan dalam organisasi.

b. Komitmen kelanjutan adalah komitmen berdasarkan kerugian yang

berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi.

c. Komitmen normatif adalah seberapa jauh seorang karyawan secara

psikologi atau kejiwaan terikat untuk menjadi karyawan dari seluruh

organisasi yang didasarkan kepada perasaan seperti kesetiaan,

kehangatan, pemilikan, kebanggaan, kesenangan, kebahagiaan dan

lain-lain.

2.1.2.2. Konsekuensi dari Komitmen Karyawan

Menurut Greenberg dan Baron (2000:184), konsekuensi dari komitmen

yaitu:

a. Karyawan yang memiliki komitmen mempunyai kemungkinan lebih

kecil untuk mengundurkan diri. Semakin besar komitmen karyawan pada

organisasi, maka semakin kecil kemungkinan untuk mengundurkan diri.

Komitmen mendorong karyawan untuk tetap mencintai pekerjaannya dan

akan bangga ketika dia sedang berada disana.

b. Karyawan yang memiliki komitmen bersedia untuk berkorban demi

organisasinya. Karyawan yang memiliki komitmen menunjukka n

kesadaran tinggi untuk membagikan dan berkorban yang diperlukan

(33)

2.1.2.3. Motif yang Mendasari Komitmen Karyawan

Ada dua motif yang mendasari sesorang untuk berkomitmen pada

organisasi atau unit kerjanya (Reichers dalam Munandar, 2004:79) antara

lain:

a. Side-best orientation

Hal ini memfokuskan pada akumulasi dari kerugian yang dialami atas

segala sesuatu yang telah diberikan oleh individu kepada organisasi

apabila meninggalkan organisasi tersebut. Dasar pemikiran ini adalah

bahwa meninggalkan organisasi akan merugikan karena takut kehilangan

hasil kerja kerasnya yang tidak bisa diperoleh dari tempat lain.

b. Goal-congruance orientation

hal ini memfokuskan pada tingkat kesesuaian antara tujuan personal

individu dan organisasi sebagai hal yang menentukan komitmen pada

organisasi. Pendekatan ini menyatakan bahwa komitmen karyawan pada

organisasi dengan goal-congruance orientation akan menghasilkan

karyawan yang memiliki penerimaan atas tujuan dan nilai-nilai

organisasi, keinginan untuk membantu organisasi dalam mencapai

tujuan, serta hasrat untuk tetap menjadi anggota organisasi.

2.1.3 Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2009:9), kinerja karyawan adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

(34)

Mahsun (2006:25), kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan

sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun

kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas

kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2.1.3.1 Penilaian Kinerja Karyawan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan

yaitu:

a. Karakteristik situasi

b. Deskripsi pekerjaan, spesialisasi pekerjaan dan standar kinerja

c. Tujuan-tujuan penilaian kinerja

d. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian Sembiring (2008) berjudul “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap

Komitmen Kerja Pegawai Pada PT. Tiffa Mitra Sejahtera”. Berdasarkan hasil

pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa variabel budaya kerja

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen karyawan.

Pengujian data dilakukan dengan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan

analisis statistik seperti: uji validitas dan realibilitas, uji asumsi klasik, dan

(35)

square menunjukkan variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat sebesar

51.8% sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain sebesar 48.2%.

Nursyahfitri (2010) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Budaya Kerja Karyawan dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Karyawan Divisi Produksi PT. Marumitsu Indonesia”. Pengujian data

dilakukan dengan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik

seperti: uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear

berganda dengan bantuan SPSS versi 16,0 for Windows. Hasil dari penelitian

tersebut adalah bahwa budaya kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y), begitu juga komitmen karyawan (X2) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap (Y) pada divisi produksi PT. Marumitsu Indonesia.

Nilai R square menjelaskan bahwa sebesar 0,275 yang berarti sebanyak 27,5%

variasi atau perubahan dalam kinerja karyawan bisa dijelaskan oleh perubahan

atau variasi dari budaya kerja karyawan dan komitmen karyawan, sedangkan

sebanyak 72,5% dijelaskan oleh faktor lain.

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah penjelasan secara teoritis pertautan antara

variabel yang diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara

variabel independen dan dependen (Sugiyono, 2006:47).

Budaya kerja mendorong terciptanya komitmen organisasi dan

(36)

menguntungkan sebuah organisasi. Dan menurut Robbins dalam Tika (2006:10)

budaya kerja mendorong sikap kejujuran, ketekunan, kreativitas, dan kedisiplinan.

Budaya kerja dan komitmen sangat penting bagi karyawan pada suatu

perusahaan khususnya perbankan, maka dari itu karyawan perlu diatur dan

diperhatikan keberadaannya sehingga dapat didayagunakan dengan optimal dan

pada akhirnya mereka akan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan

dan kepuasan serta yang terpenting bagi perusahaan kinerja yang meningkat dari

karyawan untuk perusahaan.

Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan

karena berkaitan dengan faktor sumber daya manusia. Tinggi rendahnya tingkat

kinerja karyawan akan mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan

secara keseluruhan termasuk standar pelayanan yang semakin baik .

Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh gambaran keterkaitan antara

budaya kerja, komitmen karyawan dengan kinerja karyawan.

Sumber : Paramita dalam Ndraha (1999:81), Steers (1985:50) dan Mathis dan Jackson (2006:378)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan Gambar 2.1 terlihat bahwa budaya kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan, begitu juga dengan komitmen karyawan berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. Budaya Kerja (X1)

Komitmen Karyawan (X2)

(37)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis

penelitian ini adalah : “Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Berpengaruh

Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Sumut

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi, dimana

penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan pada tujuan

objek-objeknya (Sugiyono, 2006:10). Pada tingkat eksplanasi, penelitian termasuk

ke dalam penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel

atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis

penelitian, yaitu variabel budaya kerja dan komitmen karyawan berpengaruh

terhadap variabel kinerja karyawan.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan pada PT Bank Sumut Cabang

Utama Medan di Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan, sedangkan waktu penelitian

akan dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan Februari 2012.

3.3. Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional bertujuan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

penelitian. Penelitian yang dilakukan peneliti hanya membahas mengenai budaya

kerja dan komitmen karyawan dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan PT

(39)

3.4. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel di dalam penelitian ini adalah:

a. Budaya Kerja (X1)

Menurut Paramita dalam Ndraha (1999:81), budaya kerja dapat dibagi

menjadi :

1. Sikap terhadap pekerjaan

Yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan kegiatan lain seperti

bersantai atau semata-mata memperoleh kepuasan dari kesibukan

pekerjaannya sendiri, atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya

untuk kelangsungan hidupnya.

2. Perilaku waktu bekerja

Seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati-hati, teliti, cermat,

kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan kewajibannya dan

bersahabat seperti suka membantu sesama karyawan atau sebaliknya.

b. Komitmen karyawan (X2)

Menurut Steers (1985:50), komitmen karyawan adalah keterlibatan atau

kesediaan karyawan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan

organisasi yang bersangkutan

c. Kinerja Karyawan (Y)

Menurut Mathis dan Jackson (2006:378) pada dasarnya pengukuran

kinerja didasarkan pada 5 hal berikut :

(40)

2. Kualitas dari hasil

3. Ketepatan waktu,

4. Kehadiran

5. Kemampuan bekerja sama

Secara keseluruhan operasionalisasi variabel yang akan diteliti dalam

(41)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Definisi Variabel Indikator Skala

Budaya

b. Kualitas dari hasil c. Ketepatan waktu

(42)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. (Sugiyono, 2006:86)

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2006:87)

3.6. Populasi dan Sampel

Populasi (Sugiyono, 2006:72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan frontliner pada PT. Bank Sumut

Cabang Utama Medan yang berjumlah 30 orang karyawan. Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,

2006:73). Teknik penentuan sampel menggunakan sampling jenuh dimana semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2006:78).

3.7. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan responden dan pihak-pihak yang

(43)

bagian operasional dan bagian akuntansi yang bekerja di PT Bank Sumut Cabang

Utama Medan.

b. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar

pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang menjadi sampel.

c. Studi pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan

data-data informasi yang diperoleh dari buku-buku, majalah dan situs internet

yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah

semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan

yang matang mutlak diperlukan lalu alat-alat yang dgiunakan juga harus dalam

kondisi baik. Oleh karena itulah sering kali sebelum penelitian dilakukan alat-alat

yang digunakan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar data-data yang diperoleh

valid dan reliabel. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan langsung di PT Bank

Sumut Cabang Iskandar Muda Medan dengan sampel sebanyak 30 orang.

3.8.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS

(Statistical Program/Package for Social Science ) versi 15.00 dengan kriteria

sebagai berikut:

(44)

b. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kendala instrumen penelitian. Instrumen

yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk

mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,

2006:110). Uji reliabilitas data akan menunjukkan konsistensi dari

jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji

validitas dan yang diuji merupakan pernyataan yang sudah valid.

Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan

ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau > r tabel, maka pernyataan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau < r tabel, maka pernyataan tidak reliabel.

3.9. Teknik Analisis Data

3.9.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti

mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis dan menginterpretasikan data

sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

3.9.2 Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum

(45)

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data untuk melihat normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau

mendekati normal. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan

grafik, yaitu Normality Probability Plot. Deteksi normalitas dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Data yang baik adalah

data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data

tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan (Situmorang, 2010:62).

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup

mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika

varians variabel independen adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu

variabel independen disebut homokedastisitas. Sedangkan, heterokedastisitas

diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika

variabel independen signifkan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,

maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas

tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah

adanya heterokedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti

di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.

(46)

melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor (VIF) dengan

membandingkan sebagai berikut:

1. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

2. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas

3.9.3 Metode Analisis Statistik

a. Analisis Regresi Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan

program SPSS versi 15.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+e

Dimana :

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

b1,b2 = Koefisien Regresi Berganda

X1 = Budaya Kerja

X2 = Komitmen Karyawan

e = Variabel Pengganggu (standard error)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho

(47)

b. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji secara Simultan/Serempak (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak)

terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Ho : b1 = b2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha : b1 b2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1) H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5%

2) Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%

2. Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji t)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari

(48)

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1) H0 diterima jika-t hitung < t tabel pada α = 5%

2) Ha diterima jika-t hitung > t tabel pada α = 5%

3. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinan (R2) atau koefisien determinasi digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam

menerangkan variasi-variasi terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar

antara nol sampai dengan satu ( 0 ≤ R 2 ≤ 1), dimana semakin tinggi R2

(mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan

apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat

(49)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan dua

metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif yang digunakan untuk

melihat Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan.

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Bank Sumatera Utara (Bank Sumut) yang sebelumnya dikenal dengan

nama Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) didirikan pada

tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk

Perseroan Terbatas dengan nama BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan

Undang-Undang Nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan

Daerah Tingkat l Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu

sebesar Rp. 100.000.000 dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Daerah Tingkat

II se-Sumatera Utara.

Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan peraturan Daearah Tingkat I

Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi

perseroan terbatas dengan nama Bank Sumut. Perubahan tersebut dituangkan

dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan

dari mentri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH

99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal

6 juli 1999. Anggaran dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan,

(50)

tanggal 10 September 2008 Notaris H. Marwansyah Notaris, S.H, mengenai

penambahan modal dasar dari Rp 500.000.000.000 menjadi Rp

1.000.000.000.000. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan

keputusannya No. AHU-87927.A.H.01.02 tanggal 20 Nopember 2008 serta

diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 3 Februari

2009 Tambahan No. 3023.

PT Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya di Jalan

Imam Bonjol No. 18 Medan. Dalam tahun 2011, Bank Sumut telah memiliki 30

unit Kantor Cabang, 101 unit Kantor Cabang Pembantu dan 7 unit Kantor Kas.

Pada tahun 2004, PT Bank Sumut membuka Unit Usaha Syariah yang telah

mendapatkan izin dari Bank Indonesia Cabang Medan dengan suratnya No. 6 /

142 / DPIP / Prz / Mdn tanggal 18 Oktober 2004. Dalam tahun 2011, PT Bank

Sumut memiliki 5 unit Kantor Cabang Syariah dan 17 Kantor Cabang pembantu

Syariah. PT Bank Sumut juga memiliki 36 unit Kantor Jaringan Kas di Luar

Kantor (Payment Point). Keseluruhan jaringan ini melayani masyarakat diseluruh

daerah di Sumatera Utara.

Adapun visi daripada PT Bank Sumut yakni menjadi bank andalan untuk

membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah

di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka

peningkatan taraf hidup rakyat. Misi daripada PT Bank Sumut yakni mengelola

(51)

prinsip-prinsip compliance. Statemen budaya perusahaan Bank Sumut yakni

memberikan pelayanan terbaik.

Fungsi daripada PT Bank Sumut adalah sebagai alat kelengkapan otonomi

daerah dibidang perbankan, sebagai pengerak dan pendorong laju pembangunan

di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan

penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah

dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum seperti dimaksudkan pada

undang-undang nomor 7 tahun 1992,tentang perbankan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.

Penerapan standar pelayanan Bank Sumut merupakan hasil karya terbaik

dari seluruh karyawan terutama karyawan front liner yang langsung berhadapan

dengan nasabah yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik

sehingga nasabah dan mitra kerja merasakan layanan yang sama dimanapun

mereka berinteraksi dengan PT Bank Sumut. Adapun tugas-tugas dari front liner

sendiri, antara lain:

a Customer service, tugasnya antara lain:

1. Berdiri dan senyum ketika menyambut nasabah, menatap mata nasabah

2. Mengucapkan salam dengan nada sopan dan jelas bahkan salam dan bahasa

boleh disesuaikan dengan kondisi daerah

3. Mempersilahkan duduk

4. Menawarkan bantuan yaitu dalam keadaan selalu siap melayani, tidak

berbicara dengan staf lain ataupun dalam keadaan makan atau minum dan

(52)

5. Menggali kebutuhan, seperti mendengarkan nasabah dengan seksama,

menguraikan kembali kebutuhan nasabah, memahami kebutuhan nasabah

yang pasti dengan menggunakan pertanyaan yang efektif, mengarahkan

kebutuhan nasabah

6. Menjelaskan ketentuan secara menyeluruh, seperti menggunakan produk

yang ada dalam menjelaskan produk dan ketentuan, melayani dengan

menggunakan bahasa yang mudah, jelas dan sistematis, proses transaksi

nasabah dengan cepat dan akurat, menawarkan produk PT. Bank Sumut

yang sesuai dengan kebutuhan nasabah

7. Konfirmasi, yaitu menindak lanjuti kebutuhan, keluhan dan saran nasabah

dalam waktu yang cepat

8. Mengucapkan terima kasih dengan menyebutkan nama dan salam.

b Teller, tugasnya antara lain:

1. Berdiri dan senyum ketika menyambut nasabah, menatap mata nasabah

2. Mengucapkan salam dengan nada sopan dan jelas bahkan salam dan

bahasa boleh disesuaikan dengan kondisi daerah

3. Menanyakan kebutuhan yaitu dalam keadaan selalu siap melayani, tidak

berbicara dengan staf lain ataupun dalam keadaan makan atau minum dan

alat tulis untuk nasabah sudah dipersiapkan

4. Memeriksa kelengkapan nota, seperti membantu nasabah dalam pengisian

nota/slip, memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian data dan bukti

(53)

5. Proses transaksi dengan cepat dan teliti, yaitu memasukkan data transaksi

ke sistem (posting), mencetak buku transaksi (validasi) dan memeriksa

kembali hasil validasi dengan tulisan nasabah

6. Konfirmasi, yaitu menghitung uang dihadapan nasabah (jelas terlihat oleh

nasabah), mengkonfirmasikan jumlah uang (baik tarikan maupun setoran)

7. Menanyakan kebutuhan lain, seperti menawarkan produk PT. Bank Sumut

yang sesuai dengan kebutuhan nasabah

8. Mengucapkan terima kasih dengan menyebutkan nama dan salam.

c Satpam, tugasnya antara lain:

1. Senyum dengan tulus dan menatap mata nasabah

2. Mengucapkan salam dengan nada sopan dan jelas bahkan salam dan

bahasa boleh disesuaikan dengan kondisi daerah

3. Membuka dan menjaga pintu, yaitu membuka pintu untuk setiap nasabah

yang datang dan pergi dari PT. Bank Sumut

4. Ramah dan siap membantu, seperti siap membantu nasabah yang

membutuhkan bantuan, kebingungan ataupun bertanya dan menunjukkan

arah dengan jelas.

5. Sigap dan tanggap, yaitu disiplin dan datang tepat waktu, siap untuk

menghadapi segala situasi, cepat bereaksi ketika dibutuhkan, mengatur

(54)

6. Waspada dalam menjaga keamanan, yaitu selalu memperhatikan keadaan

sekitar untuk memastikan rasa aman dan nyaman untuk para nasabah dan

selalu tahu apa yang terjadi di sekelilingnya.

7. Menjaga kebersihan tampak luar PT. Bank Sumut

(55)

Pemimpin Cabang

Wakil Pem. Cabang Bid Pemasaran Wakil Pem. Cabang Bid.

Operasional

Bagian Kredit Bagian

(56)

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika

rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan

alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik.

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian

dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten

atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji

validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini

menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows.

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan

kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.

b. Jika rhitung positif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang responden yang berada di PT. Bank Sumut Cabang Iskandar

(57)

Tabel 4.1 Uji Validitas

Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P1

Sumber:Hasil Penelitian (Februari, 2012)

Pada Tabel 4.1 diatas menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor

total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk

mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected

item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel untuk

mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Adapun pada α = 0,05 dengan

(58)

Pada tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa butir pernyataan P1-P28 valid

karena rhitung>rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada corrected item total

correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361). Dengan

demikian, pengujian dapat dilanjutkan ke tahap uji reliabilitas.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 for windows dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2010:75) butir

pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s alpha > 0.60

b. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s alpha > 0.80

Tabel 4.2 Reliability Statistics

Cronbach’s alpha N of item

.954 28

Sumber:Penelitian (Februari, 2012)

Pada tabel 4.2 terlihat bahwa nilai Cronbach’s alpha 0.954>0.60 dan

(59)

4.3 Metode Analisis Data

4.3.1 Analisis Deskriptif 4.3.1.1. Identitas Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini dapat dilihat dari segi usia,

jenis kelamin, bagian dan lama bekerja.

a. Usia Responden

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah responden

(orang)

Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2012)

Tabel 4.3 menunjukkan mayoritas usia responden usia 15-30 tahun adalah

sebanyak 27 orang atau 90.0% dan usia 31-45 tahun sebanyak 3 orang atau

10.0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang berusia 15-30 tahun adalah

responden yang paling banyak dalam penelitian ini dan responden berada pada

usia yang mempunyai produktivitas tinggi.

b. Jenis Kelamin

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden (orang)

Persentase (%)

Laki-laki 14 46.7%

Perempuan 16 53.3%

Total 30 100%

(60)

Tabel 4.4 menunjukkan mayoritas jenis kelamin responden laki-laki adalah

sebanyak 14 orang atau 46.7% dan perempuan adalah 16 orang atau 53.3%. Hal

ini menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak

dalam penelitian ini yang berarti bahwa karyawan perempuan lebih banyak

bekerja pada bagian frontliner PT Bank Sumut, karena ada beberapa bagian yang

diperlukan agar karyawan perempuan menduduki posisi tersebut.

c. Bagian Pekerjaan

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Bagian Pekerjaan

Bagian Jumlah Responden

(orang)

Persentase (%)

Teller 12 40.0%

CS 10 33.3%

Satpam 8 26.7%

Total 30 100%

Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2012)

Tabel 4.5 menunjukkan mayoritas bagian pekerjaan teller adalah sebanyak

12 orang atau 40.0%, CS sebanyak 10 orang atau 33.3% dan satpam sebanyak 8

orang atau 26.7%. Hal ini menunjukkan bahwa responden di bagian pekerjaan

sebagai teller lebih banyak dalam penelitian ini, karena memang teller sangat

dibutuhkan sehingga nasabah tidak perlu menunggu lama untuk melakukan proses

(61)

d. Lama Bekerja

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Jumlah Responden (orang)

Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2012)

Tabel 4.6 menunjukkan mayoritas lama bekerja 1 tahun sebanyak 3 orang

atau 10.0%, 2 tahun sebanyak 3 orang atau 10.0%, 3 tahun sebanyak 11 orang

atau 36.7%, 4 tahun sebanyak 7 orang atau 23.3%, 5 tahun sebanyak 4 orang atau

13.3%, 6 tahun sebanyak 2 orang atau 6.7%. Hal ini menunjukkan bahwa

responden yang lama bekerja 3 tahun lebih banyak dalam penelitian ini.

4.3.1.2. Distribusi Penilaian Responden

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil

penelitian setiap variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan PT Bank Sumut

Cabang Utama Medan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 12 butir variabel budaya kerja

(X1), 6 butir variabel komitmen (X2) dan 10 butir variabel kinerja karyawan (Y)

jadi jumlah seluruh pertanyaan adalah 28 butir.

Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5

(62)

Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

a. Budaya Kerja sebagai variabel X1

Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Budaya Kerja

Pernyataan

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Total

Sumber: Hasil Penelitian (Februari, 2012)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk

variabel budaya kerja pada Tabel 4.7 yaitu:

1) Pada pernyataan pertama tidak terdapat responden yang menyatakan kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

2) Pada pernyataan kedua tidak terdapat responden yang menyatakan kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3) Pada pernyataan ketiga terdapat 1 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju

(63)

berusaha untuk memahami data-data dan informasi yang menjadi tanggung

jawab mereka karena setiap harinya sudah mereka lakukan tanpa harus terlalu

dipahami.

4) Pada pernyataan keempat 1 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju

karena apabila terlalu berpikir keras dan mengambil resiko dalam pekerjaan

bisa menimbulkan stres terhadap diri sendiri.

5) Pada pernyataan kelima terdapat 1 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju

karena tidak selalu menepati waktu dalam melaksanakan tugas hingga

menyelesaikannya.

6) Pada pernyataan keenam terdapat 4 orang atau 13.3% menyatakan kurang

setuju karena ketika mereka terlambat masuk kantor, mereka mampunyai

alasan yang jelas yang dapat dijelaskan kepada pimpinan.

7) Pada pernyataan ketujuh terdapat 3 orang atau 10.0% menyatakan kurang

setuju karena tidak semua masalah yang dihadapi nasabah dapat saya

selesaikan sendiri tanpa meminta bantuan rekan kerja.

8) Pada pernyataan kedelapan terdapat 1 orang atau 3.3% menyatakan kurang

setuju karena sudah yakin terhadap pekerjaan yang diselesaikan tanpa harus

memeriksa kembali..

9) Pada pernyataan kesembilan tidak terdapat responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju

10) Pada pernyataan kesepuluh terdapat 1 orang atau 3.3% menyatakan tidak

setuju karena ada pekerjaan yang tidak mampu saya kerjakan sehingga

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Penilaian Peringkat Pelayanan Unit Kantor PT Bank Sumut Cabang
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual  Berdasarkan Gambar 2.1 terlihat bahwa budaya kerja berpengaruh
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA BARAT.. Adendum Dokumen Pengadaan

Kepada masyarakat dan Penyedia Barang yang akan mengajukan pengaduan dan sanggahan kami tunggu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah pengumuman ini

Pengadaan barang/ jasa dilaksanakan secara elektronik dengan mengakses aplikasi system pengadaan secara elektronik (aplikasi SPSE) pada alamat website LPSE:

Kepada masyarakat dan Penyedia Barang yang akan mengajukan pengaduan dan sanggahan kami tunggu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah pengumuman ini diterbitkan. Bandung,

Untuk waktu pelaksanaan 14 hari kalender tetap..hal tersebut berkaitan dengan masa akhir pencairan anggaran...sterilisator listrik harus membutuhkan no ijin reg yang

[r]

hipokalsemia hiperurisemia Kelebihan cairan intravaskulair Edema MK: Kelebihan volume cairan MK: -Gangguan keseimbangan elektrolit -Penurunan curah jantung -Resiko Aritmia

34 of 2016 on New Tari s for Income Tax on Transfers of and Conditional Sale and Purchase Agreements for Land and/or Buildings, the Regional Government of DKI Jakarta Province has